1. Kebanyakan APIP berada pada level kapabilitas 1, dan perlu ditingkatkan hingga level 3. Peer review diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas APIP.
2. Peer review memberikan manfaat seperti benchmark, pemahaman standar audit, dan bukti kualitas kepada pemangku kepentingan.
3. Persiapan yang dibutuhkan mencakup pemahaman proses bisnis, data audit, dan sistem pelaksanaan tugas berdasarkan peraturan.
1. PENINGKATAN KAPABILITAS APIP MELALUI
PEER REVIEW APIP PUSAT DAERAH
Dr.Fuad Wiyono, S.H., M.H.
INSPEKTORAT JENDERAL
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2. KAPABILITAS APIP KEMENTERIAN,
LEMBAGA, DAN PEMERINTAH DAERAH
Hasil penilaian kapabilitas pada 474 APIP
Kementerian/Lembaga dan Pemerintah
Daerah per 31 Desember 2014, sebanyak 404
APIP atau 85,23% berada pada level 1,69 APIP
atau 14,56% Level 2, dan baru 1 APIP atau
0,21% yang berada pada level 3. Diharapkan
seluruh APIP telah berada pada level 3 pada
tahun 2009 (RPJMN 2015—2019)
3. KERJA SAMA MENINGKATKAN
KAPABILITAS APIP
Perlu adanya dukungan dan komitmen dari
seluruh pimpinan kementerian, lembaga,
pemerintah daerah sebagai shareholders APIP,
serta pimpinan APIP sendiri. Tiga variabel yang
perlu disikapi bersama yaitu: (1) Aktivitas audit
internal, (2) lingkungan organisasi dimana unit
audit bernaung, (3) Lingkungan sektor publik di
suatu negara/pemerintahan.
4. PEER REVIEW MERUPAKAN BEST
PRACTICE MENUJU IACM
IACM (Internal Audit Capability Model) pada
dasarnya merupakan tools yang digunakan
APIP sendiri menuju ke organisasi yang lebih
efektif, dalam upaya meningkatkan
kapabilitasnya. APIP perlu melakukan penilaian
mandiri (Self Assessment) terhadap area
proses kunci (key process area) yang harus
dipenuhi. Sehingga dapat diketahui kondisi
APIP saat ini, dan area yang memerlukan
perbaikan (areas of improvement) untuk
menuju ke level kapabilitas yang lebih tinggi.
5. 1. APIP harus mampu melakukan penilaian atas
efisiensi dan efektifitas organisasi sesuai visi, misi,
tugas, fungsi, dan harapan pimpinan tertinggi
organisasi
2. APIP harus mampu menyatakan pendapat
tentang kesesuaian aktivitas dengan standar audit
3. APIP harus dapat memberikan saran perbaikan
kinerja organisasi agar dapat memberi nilai
tambah bagi organisasi, dengan menjamin bahwa
audit telah dilaksanakan oleh auditor kompeten
dengan dilengkapi pedoman kerja yang memadai
PEER REVIEW DAN KAPABILITAS APIP
6. URGENSI PEER REVIEW (SELF ASSESSMENT)
4 aspek
manfaat
telaah
sejawat (peer
review)
1. APIP mempunyai Benchmark sebagai
bukti bahwa APIP mengikuti
International Best Practices
2. APIP semakin mengetahui tingkat
kesesuaian aktivitas dengan standar
audit yang berlaku
3. Menjamin bahwa aktivitas yang
dilakukan APIP telah mengikuti praktik
sesuai standar AAIPI
4. Sebagai bukti kepada pemangku
kepentingan (Stakeholder) tentang
kualitas APIP
7. MANFAAT TELAAH SEJAWAT
(PEER REVIEW) BAGI APIP
1. Mempunyai Benchmark sebagai bukti bahwa
APIP telah mengikuti International Best
Practices
2. Dapat mengetahui dan memahami tingkat
kesesuaian aktivitas dengan standar yang
berlaku
3. Menjamin bahwa aktivitas yang dilakukan
APIP mengikuti praktik sesuai standar AAIPI
4. Sebagai bukti kepada Stakeholder tentang
kualitas APIP
8. KESIAPAN MENGHADAPI PEER REVIEW
1. Memersiapkan diri sebelum dilakukan telaah sejawat
oleh Kementerian/Lembaga lain
2. Memahami bisnis proses pelaksanaan tugas fungsi Itjen
kemengterian/lembaga (perencanaan, pelaksanaan,
pelaporan, dan tindaklanjut)
3. Dapat menyajikan data/dokumen proses audit yang
diperlukan
4. Menyiapkan dan/atau membuat sistem dan/atau
mekanisme pelaksanaan tugas dengan mendasarkan
pada aturan perundang-undangan yang jelas dan dapat
dipertanggungjawabkan (Surat Putusan, SOP, Pedoman,
Juknis, Buku Saku, KAK/Proposal, dan Dokumen
Pendukung lainnya)
9. VARIABEL KESESUAIAN PEER REVIEW
Kesesuaian standar dengan elemen-elemen:
1. Visi, misi, tugas, dan fungsi
2. Penerapan praktik audit sesuai standar
3. Komposisi pengetahuan dan keterampilan
auditor
4. Kertas Kerja dan Teknik Audit yang digunakan
5. Harapan dari Stakeholder
6. Nilai Tambah yang diberikan audit
7. Proses tata kelola APIP
8. Ketaatan pada regulasi
10. PRAKTIK BAIK APIP DALAM PEER
REVIEW
Proses rekrutmen Auditor dilakukan secara
terencana dengan tahapan penilaian internal melalui
magang (On Job Training) dan diklat pengawasan
substansi (Itjen Kementerian/Lembaga) sebelum di
ikutkan pelatihan JFA. Keikutsertaan diklat JFA
jenjang KT, PT, dan PM didahului dengan penilaian
oleh Assesor yang direkrut dari eksternal
Kementerian/Lembaga (Assesment Centre). Bagi
peserta yang dinyatakan lulus dan layak baru bisa
diikutkan diklat JFA jenjang KT, PT dan PM.
11. PRAKTIK BAIK APIP DALAM PEER
REVIEW
Pegawai/Auditor diikutkan pelatihan-pelatihan
profesional baik tingkat nasional maupun internasional
seperti diklat CIA, CFE, CA, CISA, CRMA, CGIT,
CCNA, CEH, CPMA, CHFI, CEP, CCSA, CSOX, CRGP,
CAMS, CISM, dan CRISC.
Semua kegiatan yang dilakukan di lingkungan
Inspektorat Jenderal Kementerian/Lembaga
terdokumentasikan dengan baik, dan dalam
pelaksanaan audit selalu didukung dengan pedoman
yang jelas (PKA, KKA, KDA, LHA, dan Tinjut Hasil
Audit) dan Standar Operasional Prosedur (SOP).
12. PRAKTIK BAIK APIP DALAM PEER
REVIEW
Penerapan kode etik kepada seluruh pegawai
dilaporkan kepada pimpinan dan dipantau
secara periodik (minimal 6 bulan sekali).
Pemetaan faktor risiko (Risk Based Audit)
Pelaksanaan audit didahului dengan
penandatanganan Pakta Integritas antara
Auditor dan Auditi.
Buku Manual Audit (Pedoman Audit, Format
Audit, Format Laporan Hasil Audit).
13. PRAKTIK BAIK APIP DALAM PEER
REVIEW
Penyusunan PKPT selalu didahului dengan
pemetaan risiko (Risk Based Audit dan Risk
Based Management)
Melakukan penilaian internal (secara mandiri)
antar Inspektorat (Resiprocal).
Kinerja auditor terbaik diberikan kompensasi
berupa reward (diklat ke luar negeri dan studi
lanjut)
Auditor melanggar kode etik, diberi sanksi tegas
(Punishment)
14. KESIAPAN APIP DALAM PEER REVIEW
Adanya Visi, Misi, Tujuan, Kewenangan, dan
Tanggung Jawab APIP (Audit Charter)
1. Tersedia Piagam Audit yang berisi visi, misi, tujuan,
kewenangan, dan tanggung jawab.
2. Piagam Audit telah ditandatangani oleh pimpinan
APIP.
3. Piagam Audit telah disetujui dan ditandatangani oleh
pimpinan kementerian/lembaga
4. Piagam Audit telah di-review secara berkala oleh
pimpinan APIP
15. KESIAPAN APIP DALAM PEER REVIEW
Independensi dan Obyektifitas. Dalam semua penugasan audit
intern, APIP dan auditornya harus independen dan obyektif
1. Ada mekanisme pimpinan tertinggi APIP melaporkan hasil
pengawasan kepada pimpinan kementerian/lembaga
2. Pelaporan kepada auditi tidak terpengaruh dengan tanggung
jawab kepada pimpinan kementerian/lembaga
3. Tidak ada pembatasan ruang lingkup, sumber daya, dan akses
4. Auditor tidak mendapat penugasan yang dapat menimbulkan
konflik kepentingan termasuk yang disebabkan oleh latar
belakangnya
16. KESIAPAN APIP DALAM PEER REVIEW
5. Hasil dan simpulan penugasan telah
berdasarkan observasi dan bukti faktual
6. Auditor menyadari dan melaporkan adanya
kenyataan atau dugaan terjadinya konflik
kepentingan
7. Pemberian tugas kepada auditor telah
memperhatikan penugasan sebelumnya
17. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
Kepatuhan terhadap Kode Etik (Auditor harus
mematuhi Kode Etik yang telah ditetapkan)
1. Telah terdapat kode etik AAPI
2. Kode etik tersebut telah disosialisasikan
kepada seluruh auditor
3. Penerapan kode etik oleh auditor telah
dipantau oleh APIP
4. Hasil pemantauan kode etik telah
menunjukkan tingkat kepatuhan yang tinggi
18. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
Kecermatan Profesional Auditor
1. Perencanaan penugasan audit intern telah meliputi: (a)
formulasi tujuan penugasan, (b) penentuan ruang
lingkup, termasuk evaluasi risiko (c) pemilihan metode
pengujian dan hasilnya?
2. Perencanaan penugasan audit intern juga mencakup: (a)
pemilihan jenis dan tingkat sumber daya yang tersedia
untuk mencapai tujuan penugasan, (b) penentuan
signifikan tidaknya risiko yang diidentifikasi dan
efek/dampaknya, (c) pengumpulan dan pengujian bukti
audit intern, (d) mempertimbangkan aspek penentu
kompetensi, integritas, dan kesimpulan yang diambil
pihak lain (tenaga ahli) yang terkait dengan penugasan?
19. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
3. Kertas kerja penugasan telah menggambar -
kan terlaksananya kecakapan profesional
dalam melaksanakan penugasan
4. Penugasan audit intern didukung dengan
peralatan yang memadai, termasuk
penggunaan sistem informasi
20. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
Kewajiban Auditor
1. Kinerja auditor harus direview secara berkala
2. Auditor telah memiliki pengetahuan dan akses atas
informasi teraktual dalam standar, metodologi,
prosedur, dan teknik audit intern
3. Auditor ikut dalam keanggotaan dan partisipasi
dalam asosiasi profesi
4. Auditor diikutkan dalam pendidikan dan pelatihan
auditor
21. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
5. Auditor diikutkan dalam konferensi, seminar, kursus-
kursus, program pelatihan di kantor sendiri.
6. Auditor ikut berpartisipasi dalam proyek penelitian
yang memiliki substansi di bidang pengawasan.
7. Auditor mendapatkan pelatihan kecakapan
mengidentifikasi kecurangan (fraud)
8. Auditor mendapatkan pelatihan teknologi informasi
(TI) sehingga memiliki kecakapan dalam konsep TI
dan audit berbantuan TI
22. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
Program Pengembangan dan Penjaminan Kualitas.
Pimpinan APIP harus merancang, mengembangkan,
dan menjaga program pengembangan dan
penjaminan kualitas yang meliputi semua aspek
kegiatan audit intern.
1. APIP telah melakukan penilaian intern terhadap
semua aspek kegiatan audit intern
2. Terhadap APIP telah dilakukan penilaian ekstern
terhadap semua aspek kegiatan audit intern?
23. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
3. Penilaian ekstern dalam bentuk telaahan
sejawat telah dilakukan sesuai dengan
pedoman telaah sejawat AAIPI
4. Pelaksanaan review berjenjang dalam setiap
penugasan telah dilakukan dan
didokumentasikan
24. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
Mengelola Kegiatan Audit Intern. Pimpinan APIP harus
mengelola kegiatan audit intern secara efektif untuk
memastikan bahwa kegiatan audit intern memberikan
nilai tambah bagi auditi
1. APIP telah memiliki Renstra lima tahunan
2. APIP telah memiliki PKPT yang berbasis risiko yang
disetujui oleh pimpinan kementerian
3. Dalam hal pembatasan sumber daya, pimpinan APIP
mengkomunikasikan dampaknya kepada pimpinan
kementerian/lembaga
25. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
4. Terdapat perencanaan sumber daya manusia
dan keuangan yang sesuai dengan PKPT
5. Ada kebijakan dan prosedur atau pedoman audit
intern yang memadai dan dikomunikasikan serta
dipahami oleh auditor.
6. Kegiatan audit intern APIP direncanakan untuk
memastikan tercakupnya audit universe secara
memadai
26. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
Sifat Kerja Kegiatan Audit Intern. Kegiatan Audit
Intern harus dapat mengevaluasi dan memberikan
kontribusi pada perbaikan tata kelola sektor publik,
manajemen risiko, dan pengendalian intern dengan
menggunakan pendekatan sistematis dan disiplin.
1. Auditor intern telah melakukan evaluasi atas etika dan
nilai-nilai dalam organisasi auditi
2. Auditor intern telah mendapatkan hasil pelaksanaan
evaluasi atas akuntabilitas dan kinerja manajemen
auditi
27. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
3. Auditor intern telah melakukan analisis atas
dokumentasi manajemen risiko yang telah
dilakukan oleh auditi
4. Auditor intern telah melakukan evaluasi atas
sistem pengendalian intern (SPI) pada
organisasi audit
28. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
7. Pimpinan APIP telah berkoordinasi dengan auditor ekstern dan/atau
lainnya dengan cara menyampaikan rencana kegiatan audit intern
tahunan serta hasil-hasil kegiatan audit intern yang telah dilakukan
APIP selama periode yang akan dilakukan pemeriksaan oleh auditor
eksternal dan/atau auditor lainnya
8. Terdapat laporan kepada pimpinan kementerian minimal satu kali
dalam enam bulan, tentang realisasi kinerja dan kegiatan audit intern
yang dilaksanakan oleh APIP
9. APIP memiliki mekanisme tindaklanjut pengaduan masyarakat
10. Penanganan pengaduan masyarakat telah dilaksanakan sesuai
dengan mekanisme yang telah ditetapkan
29. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
Perencanaan Penugasan Audit Intern. Auditor harus
mengembangkan dan mendokumentasikan rencana untuk setiap
penugasan, termasuk tujuan, ruang lingkup, waktu, dan alokasi
sumber daya penugasan
1. APIP memiliki rencana penugasan audit intern, yang berisi
sasaran, ruang lingkup, metodologi, dan alokasi sumber daya,
termasuk rencana evaluasi atas sistem pengendalian intern
2. Tim audit intern memiliki program kerja penugasan individual yang
mencakup prosedur untuk mengidentifikasi, menganalisis,
mengevaluasi, dan mendokumentasikan informasi selama
penugasan, termasuk metodologi yang digunakan, serta prosedur
untuk mendeteksi adanya ketidakpatuhan terhadap peraturan
perundang-undangan, kecurangan (fraud), dan ketidakpatuhan
(abuse)
30. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
3. Program kerja penugasan individual telah
direview dan disetujui oleh pengendali
teknis/pengendali mutu sebelum pelaksana-
annya
4. Dalam hal terdapat perubahan, program
kerja penugasan individual harus dilakukan
penyesuaian dan mendapat persetujuan dari
pengendali teknis/ pengendali mutu
31. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
Pelaksanaan Penugasan Audit Intern. Auditor harus
mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, dan
mendokumentasikan informasi yang memadai untuk
mencapai tujuan penugasan audit intern.
1. Kertas kerja tim audit intern mencakup semua informasi
yang relevan untuk mencapai tujuan penugasan
2. Simpulan dan hasil penugasan telah berdasarkan
analisis dan evaluasi yang tepat
32. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
3. Setiap kertas kerja penugasan telah dilakukan review
secara berjenjang
4. Auditor intern telah disupervisi secara memadai
5. Kertas kerja dan laporan penugasan disimpan sesuai
dengan aturan yang berlaku
6. APIP memiliki kebijakan dan prosedur yang wajar
mengenai pengamanan dan penyimpanan informasi
audit intern selama waktu tertentu sesuai dengan
peraturan perundang-undangan
33. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
Komunikasi Hasil Penugasan Audit Intern. Auditor
harus mengkomunikasikan hasil penugasan audit
intern
1. Laporan hasil penugasan audit intern berisi pendapat
atau simpulan atas hasil penugasan
2. Kinerja hasil penugasan audit intern, pihak auditi juga
diungkapkan dalam laporan
3. Laporan hasil penugasan audit intern telah
diselesaikan tepat waktu
4. Laporan hasil penugasan audit intern telah lengkap,
akurat, objektif, meyakinkan, konstruktif, jelas, dan
ringkas
34. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
5. Dalam hal terdapat kesalahan dan dilakukan koreksi
atas laporan yang telah disampaikan kepada auditi
dan pihak lain, laporan yang telah dikoreksi dikirimkan
juga kepada auditi dan pihak lain tersebut
6. Laporan hasil penugasan audit intern telah
didistribusikan kepada pemberi tugas dan pihak yang
berkepentingan
7. Terdapat pernyataan dalam setiap laporan bahwa
kegiatan audit intern telah dilaksanakan sesuai dengan
standar
35. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
Pemantauan Tindak Lanjut. Auditor harus memantau
dan mendorong tindak lanjut atas simpulan, fakta, dan
rekomendasi audit.
1. APIP memiliki prosedur tentang pemantauan tindak
lanjut
2. Pemantauan tindak lanjut telah dilaksanakan oleh
auditor sesuai dengan prosedur yang ditetapkan
3. Dalam hal audit menindaklanjuti rekomendasi dengan
cara yang berlainan dengan rekomendasi yang
diberikan, auditor menilai efektifitas penyelesaian tindak
lanjut tersebut
36. PENILAIAN APIP DALAM PEER REVIEW
3. Dalam hal auditi menindaklanjuti rekomendasi
dengan cara yang berlainan dengan
rekomendasi yang diberikan, auditor dapat
menolak.
4. Dalam melaksanakan audit intern auditor telah
mendapatkan penjelasan atas rekomendasi
yang belum ditindaklanjuti
37. PERAN PEER REVIEW DALAM
MENINGKATKAN KINERJA APIP
1. Mengawal tugas pokok fungsi Kementerian/Lembaga;
2. Menjadikan patner kerja dalam pelaksanaan program di
masing-masing unit kerja (satker) dalam melaksanakan tugas
pokok fungsinya;
3. Menjadi consultant dan client (pembinaan)
4. Memberi peringatan dini, jaminan kualitas atas pelaksanaan
tata kelola, memberi koreksi kegiatan yang berpotensi
menyimpang sebagai upaya pencegahan melalui
pendampingan penyusunan manajemen risiko dan audit
berbasis risiko;
5. Mewujudkan lingkungan kerja (Wilayah Bebas) dari Korupsi;
6. Menegakan integritas, mencegah tindakan suap dan gratifikasi;
7. Turut mewujudkan pemerintahan yang Baik dan bersih (Good
Governance and Clean Govermant).
38. RENCANA AKSI (ACTION PLAN)
PELAKSANAAN PEER REVIEW
1. Mengevaluasi dan memperbaiki instrumen penilaian
2. Workshop uji coba instrumen perbaikan peer review
3. Melakukan penjadwalan peer review tahap 3
4. Melakukan sosialisasi program peer review
5. Melakukan pendampingan peningkatan hasil peer
review
6. Melakukan quality assurance dengan BPKP
7. Membuat laporan kegiatan hasil peer
review Tahap 1 dan 2
8. Melakukan koordinasi pelaksanaan peer
Review kementerian, lembaga, dan daerah