SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
BAB V :
AUDIT INTERNAL:
PROGRAM AUDIT
 Program Audit
Program Audit merupakan pedoman bagi auditor sekaligus sebagai satu
kesatuan dengan supervisi audit dalam pengambilan langkah-langkah audit
tertentu. Langkah-langkah audit dirancang untuk:
1. Mengumpulkan bahan bukti audit.
2. Untuk memungkinkan auditor internal mengemukakan pendapat mengenai
efisiensi, keekonomisan, dan efektivitas aktivitas yang akan diperiksa.
Program audit ini berisikan arahan-arahan pemeriksaan dan evaluasi
informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan audit dalam ruang lingkup
penugasan audit, yang secara umum berisikan:
1. Apa yang akan dikerjakan
2. Kapan akan dilakukan
3. Bagaimana melakukannya
4. Siapa yang akan melakukannya
5. Berapa lama waktu untuk melakukannya.
 Manfaat Program Audit
Adapun manfaat dalam pembuatan program audit antara lain:
1. Memberikan rencana sistematis untuk setiap tahap pekerjaan audit, yang
merupakan suatu rencana yang dapat dikomunikasikan baik kepada sipervisor
audit maupun kepala staff audit.
2. Menjadi dasar dalam penugasan audit.
3. Menjadi sarana pengawasan dan evaluasi kemajuan pekerjaan audit karena
memuat waktu audit yang dianggarkan.
4. Memungkinkan supervisor audit dan manajer membandingkan apa yang
dikerjakan dengan apa yang direncanakan.
5. Memberikan ringkasan catatan pekerjaan yang dikerjakan
6. Mengurangi waktu supervisi langsung yang dibutuhkan.
 Tanggungjawab Audit
Audit internal harus bertanggungjawab untuk merencanakan penugasan
audit. Perencanaan harus didokumentasikan dan harus mencakup.
1. Penetapan tujuan audit dan lingkup pekerjaan
2. Perolehan latar belakang informasi tentang aktivitas yang akan diaudit.
3. Penentuan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan audit.
4. Komunikasi dengan orang-orang yang dianggap perlu untuk mengetahui
audit yang akan dilakukan.
5. Penulisan program audit.
6. Penentuan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil audit akan
dikomunikasikan.
7. Perolehan pengesahan rencana kerja audit.
 Lingkup Audit
Program audit harus menunjukkan lingkup pekerjaan audit dan
memperjelas hal-hal yang akan tercakup dalam audit dan yang tidak tercakup.
Tujuannya untuk menuntun lingkup audit.
Menurut standar auditor internal yang profesional dan bertaggungjawab
untuk memeriksa dan mengevaluasi efektivitas sistem kontrol internal
organisasi dan kualitas kinerja dalam pelaksanaan tanggungjawab yang
diemban, tujuannya antara lain:
1. Keandalan dan integritas informasi.
2. Ketaatan dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan regulasi.
3. Pengamanan aktiva,
4. Penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien.
5. Pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk operasi dan program.
 Menyiapkan Program Audit
Latar belakang informasi yang diperoleh selama survei pendahuluan akan
membantu mengarahkan cakupan audit yang direncanakan. Setiap operasi yang
luas dengan banyanya keterkaitan dan proses dapat menghabiskan waktu audit
jika auditor memutuskan untuk memeriksa setiap aktivitas yang dilakukan tetapi
program audit yang efektif dan ekonomis memfokuskan pada hal-hal penting
untuk memenuhi tujuan kunci operasi dan tidak selalu pada hal-hal yang
menarik perhatian.
Program audit yang sesuai dengan kondisi jauh lebih relevan dibandingkan
dengan program yang bersifat umum. Program yang bersifat umum tidak
mempertimbangkan perbedaan yang mungkin timbul dari perubahan keadaan,
beragamnya kondisi, dan orang-orang yang berbeda.
 Mekanisme Program Audit
Program audit harus mencakup estimasi waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan setiap segmen audit. Estimasi ini memang merupakan estimasi awal,
tetapi membantu penanggungjawab audit dan superbisor audit mengontrol dan
menelaah kemajuan kerja, estimasi juga membantu dalam menentukan berapa
staf yang harus ditugaskan untuk audit guna menyelesaikan pekerjaan dalam
waktu yang wajar.
Dalam praktiknya, audit terus berkembang sejak program awal, dimana
harus diperbaharui secara periodik sesuai dengan kemajuan audit. Kondisi
aktual yang berbeda diketahu diawal, dapat mungkin direvisi rencananya dan
menghentikan audit. Setiap perubahan yang signifikan harus ditulis beserta
alasannya, yang sebelumnya disetujui pada tingkat wewenang yang menyetujui
program awal.
 Kriteria Program Audit
Program audit sebaiknya mengikuti kriteria tertentu untuk mencapai tujuan
departemen audit internal misalnya:
1. Tujuan operasi yang diperiksa harus dinyatakan dengan jelas dan disetujui
klien.
2. Program harus sesuai dengan penugasan audit kecuali, bila ada alasan yang
mengharuskan sebaliknya.
3. Setiap langkah kerja yang diprogramkan harus memiliki alasan, yaitu tujuan
operasi dan kondisi yang akan diuji.
4. Langkah selanjutnya menyangkut instruksi-instruksi positif, tidak dinyatakan
dalam bentuk pertanyaan,
5. Program audit jangan dipisahkan dengan bahan-bahan dari sumber yang
tersedia bagi staf, beri rujukan bila memungkinkan.
6. Informasi yang tidak perlu harus dihindari.
7. Program audit harus memuat bukti persetujuan supervisor sebelum
dilakukannya perubahan yang signifikan juga harus disetujui terlebih dahulu.
BAB VI :
AUDIT INTERNAL:
PEKERJAAN LAPANGAN 1
 Proses Pekerjaan Lapangan
Pekerjaan lapangan merupakan proses untuk mendapatkan keyakinan
secara sistematis dengan mengumpulkan bahan bukti secara objektif mengenai
operasi entitas, mengevaluasinya, dan melihat apakah operasi tersebut
memenuhi standar yang dapat diterima dan mencapai tujuan-tujuan yang telah
ditetapkan:, dan menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan oleh
pihak manajemen.
Adanya istila “proses yang sistematis” mengindikasikan langkah-langkah
audit terencana yang dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan audit. Istilah
tersebut juga memiliki makna bahwa auditor internal akan menerapkan
persyaratan profesional dalam melakukan audit serta menerapkan penelahaan
yang tepat saat mengumpulkan, menyusun, mencatat, dan mengevaluasi bahan
bukti audit.
 Tujuan Pekerjaan Lapangan
Tujuan pekerjaan lapangan adalah untuk membantu pemberian keyakinan
dengan melaksanakan prosedur-prosedur audit yang ada diprogram audit,
sesuai tujuan audit yang akan dicapai, terkait dengan tujuan-tujuan operasi
tetapi memiliki sedikit perbedaan, kaitan antara keduanya adalah akan dibahas
dibab berikutnya.
Audit internal yang profesional seharusnya tidak terlibat dalam audit yang
asal-asalan, mereka harus memahami bahwa mereka:
1. Tidak dapat memberikan keyakinan dengan mengaudit operasi secara
sempit.
2. Tidak dapat mengamati sebuah proses dan seenaknya memutuskan apakah
proses tersebut baik atau buruk.
3. Harus memandang operasi tersebut dalam bentuk unit-unit pengukuran
dan standar.
 Strategi dalam Pekerjaan Lapangan
Tahap persiapan untuk melakukan pekerjaan lapangan membutuhkan
perhatian dan perencanaan yang sama seperti halnya persiapan audit
keseluruhan. Pada tahap ini, survei pendahuluan dan program audit telah
dipersiapkan. Auditor harus mengarahkan perhatian mereka kepekerjaan itu
sendiri dan cara untuk melakukannya. Bagian-bagian dari rencana strategi akan
mencakup:
1. Kebutuhan pegawai
2. Kebutuhan sumber daya dari luar
3. Pengorganisasian staff audit
4. Wewenang dan tanggungjawab
5. Struktur pekerjaan lapangan
6. Waktu pelaksaanaan pekerjaan lapangan
7. Metode pekerjaan lapangan
8. Metode pendokumentasian
9. Penyiapan laporan
10. Rencana kontijensi
 Audit SMART
Konsep audit SMART dikembangkan oleh operasi audit caroline Power and
Light, salah satu perusahaan publik tersebesar di AS yang merupakan singkatan
dari Sellective Monitoring and Assesment of Risks and Trends ( Pengawasan dan
penentuan selektif atas resiko dan tren)
Metode ini merupakan gabungan penentuan resiko dan audit analitis, yang
dimaksudkan untuk mencerminkan efektivitas sistem kontrol internal dan
memungkinkan audit untuk dengan segera mengidentifikasi masalah-masalah
potensial, tren yang tidak menguntungkan dan fluktuasi-fluktuasi yang tidak
normal, metode ini menggunakan “indikator-indikator kunci” sebagai elemen
dasar dari proses audit, terdapat empat tahap antara lain:
1. Pemilihan bidang-bidang kunci untuk pengawasan dan penentuan
2. Pengembangan indikator kunci untuk pengawasan dan penentuan
3. Implementasi
4. Pemeliharaan teknik-teknik audit SMART
 Pemilihan bidang kunci pengawasan
Pemilihan bidang kunci pengawasan dan penentuan didasarkan pada
kriteria-kriteria berikut ini:
1. Resiko resiko yang dihadapi organisasi
2. Lingkungan kontrol (lemah)
3. Perubahan atau inisiatif-inisiatif baru
4. Bidang masalah yang diketahui
5. Kemampuan dalam menggunakan teknik audit berbantuan komputer
secara efektu dari segi biaya
6. Likuiditas aset/ potensi kecurangan
7. Kontrak utama
8. Manajemen (kekuatan/fokus)
9. Pengawasan aktivitas oleh orang lain.
 Aspek-aspek operasi
Pengukuran yang dilakukan auditor internal biasanya akan diarahkan ke tiga
aspek penting organisasi, yaitu kualitas, biaya, dan jadwal, termasuk dalam
pengukurannya adalah:
1. Kualitas, tentukan apakah pesanan pembelian telah disetujui dengan
semestinya dan mengandung semua spesifikasi dan persyaratan yang
dibutuhkan, tentukan apakah perubahan dalam spesifikasi telah diserahkan
kepada pemasok.
2. Biaya, tentukan apakah daftar pemasok yang memberikan penawaran telah
disetujui oleh penyelia departemen pembelian, tentukan apakah
penawaran kompetitif digunakan sebisa mungkin.
3. Jadwal, tentukan apakah tanggal saat barang dibutuhkan tercantum dalam
pesanan pembelian, dst.
 Tujuan Khusus Pengujian
Pengujian audit terdiri dari metode pemeriksaan, perbandingan, analisis dan
evaluasi data, materi, dan transaksi berdasarkan beberapa jenis standar atau
kriteria. Tujuan khusus proses pengujian adalah untuk menentukan:
1. Validitas, yaitu kelayakan, keaslian, kewajaran
2. Akurasi, yaitu kuantitas, kualitas, dan klasifikasi.
3. Ketaatan dengan prosedur, regulasi, hukum yang berlaku dan lain-lain
4. Kompetensi kontrol yaitu tingkat kenetralan resiko
Pengujian harus bertanggungjawab untuk memenuhi satau atau lebih
tujuan-tujuan diatas, tergantung pada arahan, baik implisif atau eksplisif, yang
dinyatakan organisasi audit dalam membuat penugasan proyek audit.
 Melaksanakan Pengujian
Bagian-bagian subtantive dari proses audit, pengujian harus diawali dengan
perencanaan, rencana tersebut harus diformalkan dengan dokumentasi dan
harus mencakup:
1. Pendefinisan tujuan pengujian
2. Pengidentifikasian jenis pengujian untuk mencapai suatu tujuan
3. Pengidentifikasian kebutuhan pegawai yang mencakup:keahlian dan disiplin
ilmu yang dimiliki
4. Penentuan urutan proses pengujian
5. Pendefinisan standar atau kriteria
6. Pendefinisan populasi pengujian.
7. Keputusan metodologi pengambilan sample yang akan dilakukan
8. Pemeriksaan transaksi atau proses terpilih.
BAB VII :
AUDIT INTERNAL:
PEKERJAAN LAPANGAN 2
 Penerapan Teknik-teknik audit
Teknik audit seperti melakukan pengamatan, mengajukan pertanyaan,
menganalisis, memverifikasi, menginvestigasi, dan mengevaluasi diterapkan
pada beragam kondisi. Teknik tersebut digunakan sendiri-sendiri maupun secara
gabungan, teknik tersebut dipakai oleh auditor dalam kerangka tertentu,
tergantung masalah yang menjadi subjek yang diaudit, hasil akhirnya adalah
Opini dan Rekomendasi.
Kebanyakan penugasan audit akan dilakukan dalam satu dari empat bentuk,
audit fungsional, audit organiasional, studi manajemen, dan audit atas program
 Audit Fungsional
Audit fungsional merupakan audit yang mengikuti proses dari awal hingga
ahir melintasi lini organisasi, audit fungsional ini cenderung lebih berkonsentrasi
pada operasi dan proses dibandingkan pada administrasi dan orang-orang yang
ada dalam organisasi,
Audit ini bertujuan untuk menentukan seberapa baik fungsi dalam
organisasi akan saling berinteraksi dan bekerja sama, apakah fungsi tersebut
akan dilaksanakan secara efisien dan efektif? Dan audit fungsional itu bernilai
bagi sebuah organisasi mencakup atas:
1. Pemesanan, penerimaan, dan pembayaran bahan baku.
2. Pengiriman langsung perlengkapan atas jasa ke departemen pengguna
3. Penerapan perubahan pada produk
4. Pengumpulan, pemisahan, dan penjualan barang sisa
5. Pengendalian untuk mendeteksi konflik kepentingan
6. Pengelolaan aset modal
7. Formulasi anggaran
8. Fungsi-fungsi pemasaran.
 Audit Organisasional
Audit organisasional tidak hanya memperhatikan aktiviitas yang dilakukan
dalam organisasi tetapi juga dengan kontrol administrasi yang digunakan untuk
memastikan bahwa aktivitas tersebut dilaksanakan. Oleh karena itu auditor
tertarik pada seberapa baik manajer organisasi memenuhi kebutuhan tujuan
organisasi dengan sumber daya yang ada.
Seorang auditor dalam melaksanakan audit organisasional ini, mereka
menerapkan prinsip-prinsip kontrol manajemen supaya dapat dikerjakan.
Auditor harus mampu mengetahui struktur lini organisasi secara lengkap, tidak
hanya itu mereka wajib mengetahui prinsip perencanaan antara lain
menerapkan tujuan, membuat kebijakan dan prosedur, mempertahankan
kontinuitas, dan prinsip pengarahan seperti kepemimpinan, motivasi, dan
komunikasi.
 Studi dan Konsultasi manajemen
Audit organisasional dan fungsional membentuk kerangka kerja
program audit jangka panjang. Setiap audit yang umumnya diulang pada
jangka waktu tertentu mencerminkan “santapan” yang harus dimakan
oleh seorang auditor.
Setiap organisasi memerlukan konsultan luar untuk melakukan studi
manajemen, membuat evaluasi, dan menawarkan rekomendasi untuk
memperbaiki masalah organisasi. Organisasi-organisasi ini telah
mendapatkan manfaat dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki
para konsultan
 Audit atas Program
Atas kemauan organisasi ataupun manajemen eksekutif, auditor internal
bisa melakukan penelaahan khusus atas program yang sedang berjalan.
“program” merupakan istilah umum yang mencakup setiap upaya yang didanai
yang sering dengan aktivitas normal organisasi yang sedang berlangsung
program ekspansi, program baru untuk manfaat karyawan, kontrak baru,
program kesehatan pemerintahan ataupun program pelatihan.
Dalam penelaahan ini, akan membantu semua pihak terkait bila mereka
memiliki pemahaman yang sama atas istilah-istilah yang digunakan, antara lain:
1. Evaluasi, memastikan nilai sesuatu dengan membandingkan antara
pencapaian dengan standar tujuan.
2. Evaluasi program, mengevaluasi apa yang telah dilakukan dan dicapai
dengan sumber daya yang digunakan.
3. Studi biaya manfaat, mempertimbangkan hubungan antara sumber daya
yang digunakan dan biaya (masukan), serta manfaat (keluaran atau hasil)
4. Studi, mempertimbangkan hasil yang tidak dapat diukur dalam nilai uang.
 Audit Kontrak
Berikut ini beberapa resiko dan bidang resiko dalam perjanjian kontrak yang
harus diperhatikan auditor internal :
Dalam Kontrak Lump Sum
1. Persaingan yang tidak memadai
2. Perlindungan asuransi dan utang yang tidak memadai
3. Sertifikasi penyelesaian pekerjaan padahal sebenarnya belum selesai
4. Pengenaan biaya atas peralatan atau aktivitas yang tidak diterima
5. Ketentuan kenaikan
6. Perubahan spesifikasi atau harga
7. Otorisasi atas pekerjaan ekstra dan revisi pekerjaan
8. Pekerjaan tambahan, perubahan dan revisi yang sebenarnya telah tercakup
dalam kontrak awal
9. Biaya-biaya tidak langsung termasuk biaya tambahan.
Dalam Kontrak unit-price
1. Pembayaran berkala yang berlebihan.
2. Pelaporan yang tidak layak atas unit yang terselesaikan.
3. Harga yang tidak berkaitan dengan biaya
4. Perubahan yang tidak layak atas kontrak awal
5. Penyesuaian kenaikan yang tidak diotorisasi
6. Catatan lapangan yang tidak akurat
7. Perluasan harga per unit yang tidak akurat
 Bukti Hukum
Bukti hukum dan bukti audit memiliki banyak kesamaan, keduanya memiliki
tujuan yang sama untuk memberikan bukti, untuk mendorong keyakinan,
tentang kebenaran dan kesalahan Setiap pernyataan atas suatu masalah.
Keyakinan yang dibangun darii pertimbangan atas informasi tersebut yang
kemudian disajikan, dalam bentuk apapun merupakan bukti
Fokus bukti audit sedikit berbeda dengan bukti hukum, bukti hukum sangat
mengandalkan pengakuan lisan, bukti audit lebih mengandalkan bukti-bukti
dokumen.
Bukti Terbaik
Bukti terbaik sering disebut dengan bukti primer, merupakan bukti yang
paling alami-bukti yang paling memuaskan mengenai fakta-fakta yang
sedang diselidiki, bukti yang memiliki hubungan yang kuat dengan
keandalan, biasanya sebatas dokumendan kebanyakan diterapkan untuk
dibuktikan.c
 Bukti Sekunder
Bukti yang berada dibawah bukti primer dan tidak dapat disamakan
keandalannya, mencakup salinan bukti tertulis atau lisan. Sebuah salinan
tertulis umumnya dapat diterima, jika 1) dokumen asli hilang atau telah
dimusnahkan tanpa niat melakukan kecurangan dipihak pendukung salinan
tersebut, 2) bukti tertulis tersebut sulit diperoleh oleh pendukung salinan
melalui proses hukum atau cara lainnya, 3) bukti tertulis dikendalikan oleh
entitas publik
 Bukti langsung
Bukti langsung membuktikan fakta tanpa harus menggunakan pernyataan
dan rujukan untuk menetapkan suatu bukti.
 Bukti tidak langsung
Bukti ini membuktikan fakta sementara, atau sekumpulan dakta yang dapat
dirujukseseorang untuk mengetahui keberadaan beberapa fakta primer
yang signifikan atas masalah yang sedang dipertimbangkan.
 Bukti yang meyakinkan
bukti yang tidak terbantahkan, apapun bentuknya, bukti ini sangat kuat
sehingga mengalahkan semua bukti lainnya dan merupakan sumber
diambilnya keputusan.
 Bukti yang menguatkan
Bukti tambahan atas karakter berbeda menyangkut hal yang sama, bukti
yang telah diberikan mendukung dan cenderung menguatkan atau
mengkonfirmasikannya.
 Bukti Opini
Bukti ini sehubungan dengan aturan opini, yang harus memberikan
kesaksian hanya terdapat fakta-fakta apa saja yang benar mereka lihat atau
dengar, opini yang diberikan oleh orang lain dapat bermanfaat sebagai
penunjuk jalan yang benar untuk mengumpulkan fakta, tetapi opini juga
bias-bias mementingkan kepentingan sendiri, atau kurang mengandung
informasi.

More Related Content

What's hot

NIA 230 Documentación de auditoría
NIA 230 Documentación de auditoríaNIA 230 Documentación de auditoría
NIA 230 Documentación de auditoríarrvn73
 
Internal Audit Methodology
Internal Audit MethodologyInternal Audit Methodology
Internal Audit MethodologyManoj Agarwal
 
Audit Competence
Audit CompetenceAudit Competence
Audit Competencespschandel
 
Basic Internal Auditing Presentation
Basic Internal Auditing PresentationBasic Internal Auditing Presentation
Basic Internal Auditing PresentationVernon Benjamin
 
Konsep konsep audit
Konsep konsep audit Konsep konsep audit
Konsep konsep audit An NHa
 
NIA 240 - RESPONSABILIDAD DEL AUDITOR EN DETECCIÓN DE FRAUDE.pptx
NIA 240 - RESPONSABILIDAD DEL AUDITOR EN DETECCIÓN DE FRAUDE.pptxNIA 240 - RESPONSABILIDAD DEL AUDITOR EN DETECCIÓN DE FRAUDE.pptx
NIA 240 - RESPONSABILIDAD DEL AUDITOR EN DETECCIÓN DE FRAUDE.pptxAimeZambrano
 
The role of internal audit department
The role of internal audit departmentThe role of internal audit department
The role of internal audit departmentSalih Islam
 
Basic Internal Auditing Presentation
Basic Internal Auditing PresentationBasic Internal Auditing Presentation
Basic Internal Auditing PresentationVernon Benjamin
 
Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066LukmanHermanto
 
Contoh Makalah.docx akuntansi keprilakuan
Contoh Makalah.docx akuntansi keprilakuanContoh Makalah.docx akuntansi keprilakuan
Contoh Makalah.docx akuntansi keprilakuanIqmal Muttaqin
 
Materialitas Dan Risiko Audit 2
Materialitas Dan Risiko Audit 2Materialitas Dan Risiko Audit 2
Materialitas Dan Risiko Audit 2milanovira
 
DPA 3043(AUDITING)-CHAPTER 6:Materiality and Risk
DPA 3043(AUDITING)-CHAPTER 6:Materiality and RiskDPA 3043(AUDITING)-CHAPTER 6:Materiality and Risk
DPA 3043(AUDITING)-CHAPTER 6:Materiality and Risknorliza muhamad
 

What's hot (20)

AUDITING 3
AUDITING 3AUDITING 3
AUDITING 3
 
NIA 230 Documentación de auditoría
NIA 230 Documentación de auditoríaNIA 230 Documentación de auditoría
NIA 230 Documentación de auditoría
 
Internal Audit Methodology
Internal Audit MethodologyInternal Audit Methodology
Internal Audit Methodology
 
Presentation on ISA 701
Presentation on ISA 701Presentation on ISA 701
Presentation on ISA 701
 
Internal auditing
Internal auditingInternal auditing
Internal auditing
 
Audit Competence
Audit CompetenceAudit Competence
Audit Competence
 
Basic Internal Auditing Presentation
Basic Internal Auditing PresentationBasic Internal Auditing Presentation
Basic Internal Auditing Presentation
 
Konsep konsep audit
Konsep konsep audit Konsep konsep audit
Konsep konsep audit
 
The Internal Audit Framework
The Internal Audit FrameworkThe Internal Audit Framework
The Internal Audit Framework
 
NIA 240 - RESPONSABILIDAD DEL AUDITOR EN DETECCIÓN DE FRAUDE.pptx
NIA 240 - RESPONSABILIDAD DEL AUDITOR EN DETECCIÓN DE FRAUDE.pptxNIA 240 - RESPONSABILIDAD DEL AUDITOR EN DETECCIÓN DE FRAUDE.pptx
NIA 240 - RESPONSABILIDAD DEL AUDITOR EN DETECCIÓN DE FRAUDE.pptx
 
The role of internal audit department
The role of internal audit departmentThe role of internal audit department
The role of internal audit department
 
Basic Internal Auditing Presentation
Basic Internal Auditing PresentationBasic Internal Auditing Presentation
Basic Internal Auditing Presentation
 
Internal Audit
Internal AuditInternal Audit
Internal Audit
 
Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066
Analisis Coso Terhadap Pengendalian Internal Lukman Hermanto 55518110066
 
Audit PPT.pdf
Audit PPT.pdfAudit PPT.pdf
Audit PPT.pdf
 
Contoh Makalah.docx akuntansi keprilakuan
Contoh Makalah.docx akuntansi keprilakuanContoh Makalah.docx akuntansi keprilakuan
Contoh Makalah.docx akuntansi keprilakuan
 
Materialitas Dan Risiko Audit 2
Materialitas Dan Risiko Audit 2Materialitas Dan Risiko Audit 2
Materialitas Dan Risiko Audit 2
 
Audit documentation
Audit documentationAudit documentation
Audit documentation
 
DPA 3043(AUDITING)-CHAPTER 6:Materiality and Risk
DPA 3043(AUDITING)-CHAPTER 6:Materiality and RiskDPA 3043(AUDITING)-CHAPTER 6:Materiality and Risk
DPA 3043(AUDITING)-CHAPTER 6:Materiality and Risk
 
Programa de auditoria
Programa de auditoriaPrograma de auditoria
Programa de auditoria
 

Similar to Program Audit

Audit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah auditAudit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah auditsugeng1990
 
makalah bab 2 audit manajemen
 makalah bab 2 audit manajemen makalah bab 2 audit manajemen
makalah bab 2 audit manajemennovitahandayani04
 
Contoh prosedur internal audit
Contoh prosedur internal auditContoh prosedur internal audit
Contoh prosedur internal auditImran Amami
 
Program, Ruang Lingkup, dan Kriteria Audit _"AUDIT SISTEM MANAJEMEN" Training
Program, Ruang Lingkup, dan Kriteria Audit _"AUDIT SISTEM MANAJEMEN" TrainingProgram, Ruang Lingkup, dan Kriteria Audit _"AUDIT SISTEM MANAJEMEN" Training
Program, Ruang Lingkup, dan Kriteria Audit _"AUDIT SISTEM MANAJEMEN" TrainingKanaidi ken
 
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program audit
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program auditAudit bab 3 kertas kerja audit dan program audit
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program auditsugeng1990
 
internal audit.pdf
internal audit.pdfinternal audit.pdf
internal audit.pdfErlytaVivi
 
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluanTugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluanYusdi Sinathrya
 
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - Awareness
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - AwarenessISO 19011:2018 Auditing Guidance - Awareness
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - AwarenessAli Fuad R
 
12 proses audit kinerja
12 proses audit kinerja12 proses audit kinerja
12 proses audit kinerjaFrenki Lestari
 
Teori audit-mutu-internal
Teori audit-mutu-internalTeori audit-mutu-internal
Teori audit-mutu-internalHendra Sagita
 
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORANBAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORANMelanie Sinambella
 
Controlling - EKONOMI Kelas X
Controlling - EKONOMI Kelas XControlling - EKONOMI Kelas X
Controlling - EKONOMI Kelas Xfiafia6
 
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdfMateri Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdfAgus Effendi
 
Survei pendahuluan audit internal
Survei pendahuluan audit internalSurvei pendahuluan audit internal
Survei pendahuluan audit internalppt education
 
dasar_dasar_audit, dasar dasar audit dal
dasar_dasar_audit, dasar dasar audit daldasar_dasar_audit, dasar dasar audit dal
dasar_dasar_audit, dasar dasar audit dalnurularfiah3
 
Survei Pendahuluan - Audit Internal
Survei Pendahuluan - Audit InternalSurvei Pendahuluan - Audit Internal
Survei Pendahuluan - Audit InternalHendy Surjono
 

Similar to Program Audit (20)

Audit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah auditAudit bab 2 langkah langkah audit
Audit bab 2 langkah langkah audit
 
Langkah audit manajemen
Langkah audit manajemenLangkah audit manajemen
Langkah audit manajemen
 
makalah bab 2 audit manajemen
 makalah bab 2 audit manajemen makalah bab 2 audit manajemen
makalah bab 2 audit manajemen
 
Contoh prosedur internal audit
Contoh prosedur internal auditContoh prosedur internal audit
Contoh prosedur internal audit
 
Kedua
KeduaKedua
Kedua
 
Program, Ruang Lingkup, dan Kriteria Audit _"AUDIT SISTEM MANAJEMEN" Training
Program, Ruang Lingkup, dan Kriteria Audit _"AUDIT SISTEM MANAJEMEN" TrainingProgram, Ruang Lingkup, dan Kriteria Audit _"AUDIT SISTEM MANAJEMEN" Training
Program, Ruang Lingkup, dan Kriteria Audit _"AUDIT SISTEM MANAJEMEN" Training
 
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program audit
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program auditAudit bab 3 kertas kerja audit dan program audit
Audit bab 3 kertas kerja audit dan program audit
 
Audit
AuditAudit
Audit
 
internal audit.pdf
internal audit.pdfinternal audit.pdf
internal audit.pdf
 
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluanTugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
Tugas 4, riview pemilihan auditte dan survei pendahuluan
 
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - Awareness
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - AwarenessISO 19011:2018 Auditing Guidance - Awareness
ISO 19011:2018 Auditing Guidance - Awareness
 
12 proses audit kinerja
12 proses audit kinerja12 proses audit kinerja
12 proses audit kinerja
 
plan and steps auditing
plan and steps auditingplan and steps auditing
plan and steps auditing
 
Teori audit-mutu-internal
Teori audit-mutu-internalTeori audit-mutu-internal
Teori audit-mutu-internal
 
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORANBAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
 
Controlling - EKONOMI Kelas X
Controlling - EKONOMI Kelas XControlling - EKONOMI Kelas X
Controlling - EKONOMI Kelas X
 
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdfMateri Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
Materi Refresh training ISO 9001_2015 PT. YOFI1.pptx.pdf
 
Survei pendahuluan audit internal
Survei pendahuluan audit internalSurvei pendahuluan audit internal
Survei pendahuluan audit internal
 
dasar_dasar_audit, dasar dasar audit dal
dasar_dasar_audit, dasar dasar audit daldasar_dasar_audit, dasar dasar audit dal
dasar_dasar_audit, dasar dasar audit dal
 
Survei Pendahuluan - Audit Internal
Survei Pendahuluan - Audit InternalSurvei Pendahuluan - Audit Internal
Survei Pendahuluan - Audit Internal
 

Recently uploaded

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnyaIndhasari3
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalAthoillahEconomi
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxHakamNiazi
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxZefanya9
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfNizeAckerman
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptwxmnxfm57w
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxumusilmi2019
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuanganzulfikar425966
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptatiakirana1
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bankzulfikar425966
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptFrida Adnantara
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IIkaAliciaSasanti
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...ChairaniManasye1
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...OknaRyana1
 

Recently uploaded (17)

Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
Ukuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnyaUkuran Letak Data  kuartil  dan  beberapa pembagian  lainnya
Ukuran Letak Data kuartil dan beberapa pembagian lainnya
 
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskalKELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
KELOMPOK 17-PEREKONOMIAN INDO moneter dan fiskal
 
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptxPERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
PERAN KARYAWAN DALAM PENGEMBANGAN KARIR.pptx
 
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptxPPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
PPT KELOMPOK 4 ORGANISASI DARI KOPERASI.pptx
 
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdfKESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
KESEIMBANGAN PEREKONOMIAN DUA SEKTOR.pdf
 
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.pptSlide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
Slide Pengisian SPT Tahunan 2015 - OP 1770 Pembukuan.ppt
 
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptxCryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
Cryptocurrency dalam Perspektif Ekonomi Syariah.pptx
 
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga KeuanganPresentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
Presentasi Tentang Asuransi Pada Lembaga Keuangan
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.pptBab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
Bab 14 - Perhitungan Bagi Hasilsyariah.ppt
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non BankPresentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
Presentasi Leasing Pada Lembaga Keuangan Non Bank
 
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.pptModal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
Modal Kerja manajemen keuangan modal kerja.ppt
 
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro IMateri Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
Materi Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Makro I
 
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
Ekonomi Makro Pertemuan 4 - Tingkat pengangguran: Jumlah orang yang menganggu...
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
MENYELESAIKAN PENGUJIAN DALAM SIKLUS PEROLEHAN DAN PEMBAYARAN KAS VERIFIKASI ...
 

Program Audit

  • 1. BAB V : AUDIT INTERNAL: PROGRAM AUDIT
  • 2.  Program Audit Program Audit merupakan pedoman bagi auditor sekaligus sebagai satu kesatuan dengan supervisi audit dalam pengambilan langkah-langkah audit tertentu. Langkah-langkah audit dirancang untuk: 1. Mengumpulkan bahan bukti audit. 2. Untuk memungkinkan auditor internal mengemukakan pendapat mengenai efisiensi, keekonomisan, dan efektivitas aktivitas yang akan diperiksa. Program audit ini berisikan arahan-arahan pemeriksaan dan evaluasi informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tujuan audit dalam ruang lingkup penugasan audit, yang secara umum berisikan: 1. Apa yang akan dikerjakan 2. Kapan akan dilakukan 3. Bagaimana melakukannya 4. Siapa yang akan melakukannya 5. Berapa lama waktu untuk melakukannya.
  • 3.  Manfaat Program Audit Adapun manfaat dalam pembuatan program audit antara lain: 1. Memberikan rencana sistematis untuk setiap tahap pekerjaan audit, yang merupakan suatu rencana yang dapat dikomunikasikan baik kepada sipervisor audit maupun kepala staff audit. 2. Menjadi dasar dalam penugasan audit. 3. Menjadi sarana pengawasan dan evaluasi kemajuan pekerjaan audit karena memuat waktu audit yang dianggarkan. 4. Memungkinkan supervisor audit dan manajer membandingkan apa yang dikerjakan dengan apa yang direncanakan. 5. Memberikan ringkasan catatan pekerjaan yang dikerjakan 6. Mengurangi waktu supervisi langsung yang dibutuhkan.
  • 4.  Tanggungjawab Audit Audit internal harus bertanggungjawab untuk merencanakan penugasan audit. Perencanaan harus didokumentasikan dan harus mencakup. 1. Penetapan tujuan audit dan lingkup pekerjaan 2. Perolehan latar belakang informasi tentang aktivitas yang akan diaudit. 3. Penentuan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan audit. 4. Komunikasi dengan orang-orang yang dianggap perlu untuk mengetahui audit yang akan dilakukan. 5. Penulisan program audit. 6. Penentuan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil audit akan dikomunikasikan. 7. Perolehan pengesahan rencana kerja audit.
  • 5.  Lingkup Audit Program audit harus menunjukkan lingkup pekerjaan audit dan memperjelas hal-hal yang akan tercakup dalam audit dan yang tidak tercakup. Tujuannya untuk menuntun lingkup audit. Menurut standar auditor internal yang profesional dan bertaggungjawab untuk memeriksa dan mengevaluasi efektivitas sistem kontrol internal organisasi dan kualitas kinerja dalam pelaksanaan tanggungjawab yang diemban, tujuannya antara lain: 1. Keandalan dan integritas informasi. 2. Ketaatan dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum dan regulasi. 3. Pengamanan aktiva, 4. Penggunaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. 5. Pencapaian tujuan dan sasaran yang ditetapkan untuk operasi dan program.
  • 6.  Menyiapkan Program Audit Latar belakang informasi yang diperoleh selama survei pendahuluan akan membantu mengarahkan cakupan audit yang direncanakan. Setiap operasi yang luas dengan banyanya keterkaitan dan proses dapat menghabiskan waktu audit jika auditor memutuskan untuk memeriksa setiap aktivitas yang dilakukan tetapi program audit yang efektif dan ekonomis memfokuskan pada hal-hal penting untuk memenuhi tujuan kunci operasi dan tidak selalu pada hal-hal yang menarik perhatian. Program audit yang sesuai dengan kondisi jauh lebih relevan dibandingkan dengan program yang bersifat umum. Program yang bersifat umum tidak mempertimbangkan perbedaan yang mungkin timbul dari perubahan keadaan, beragamnya kondisi, dan orang-orang yang berbeda.
  • 7.  Mekanisme Program Audit Program audit harus mencakup estimasi waktu yang dibutuhkan untuk melakukan setiap segmen audit. Estimasi ini memang merupakan estimasi awal, tetapi membantu penanggungjawab audit dan superbisor audit mengontrol dan menelaah kemajuan kerja, estimasi juga membantu dalam menentukan berapa staf yang harus ditugaskan untuk audit guna menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang wajar. Dalam praktiknya, audit terus berkembang sejak program awal, dimana harus diperbaharui secara periodik sesuai dengan kemajuan audit. Kondisi aktual yang berbeda diketahu diawal, dapat mungkin direvisi rencananya dan menghentikan audit. Setiap perubahan yang signifikan harus ditulis beserta alasannya, yang sebelumnya disetujui pada tingkat wewenang yang menyetujui program awal.
  • 8.  Kriteria Program Audit Program audit sebaiknya mengikuti kriteria tertentu untuk mencapai tujuan departemen audit internal misalnya: 1. Tujuan operasi yang diperiksa harus dinyatakan dengan jelas dan disetujui klien. 2. Program harus sesuai dengan penugasan audit kecuali, bila ada alasan yang mengharuskan sebaliknya. 3. Setiap langkah kerja yang diprogramkan harus memiliki alasan, yaitu tujuan operasi dan kondisi yang akan diuji. 4. Langkah selanjutnya menyangkut instruksi-instruksi positif, tidak dinyatakan dalam bentuk pertanyaan, 5. Program audit jangan dipisahkan dengan bahan-bahan dari sumber yang tersedia bagi staf, beri rujukan bila memungkinkan. 6. Informasi yang tidak perlu harus dihindari. 7. Program audit harus memuat bukti persetujuan supervisor sebelum dilakukannya perubahan yang signifikan juga harus disetujui terlebih dahulu.
  • 9. BAB VI : AUDIT INTERNAL: PEKERJAAN LAPANGAN 1
  • 10.  Proses Pekerjaan Lapangan Pekerjaan lapangan merupakan proses untuk mendapatkan keyakinan secara sistematis dengan mengumpulkan bahan bukti secara objektif mengenai operasi entitas, mengevaluasinya, dan melihat apakah operasi tersebut memenuhi standar yang dapat diterima dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan:, dan menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan oleh pihak manajemen. Adanya istila “proses yang sistematis” mengindikasikan langkah-langkah audit terencana yang dirancang untuk memenuhi tujuan-tujuan audit. Istilah tersebut juga memiliki makna bahwa auditor internal akan menerapkan persyaratan profesional dalam melakukan audit serta menerapkan penelahaan yang tepat saat mengumpulkan, menyusun, mencatat, dan mengevaluasi bahan bukti audit.
  • 11.  Tujuan Pekerjaan Lapangan Tujuan pekerjaan lapangan adalah untuk membantu pemberian keyakinan dengan melaksanakan prosedur-prosedur audit yang ada diprogram audit, sesuai tujuan audit yang akan dicapai, terkait dengan tujuan-tujuan operasi tetapi memiliki sedikit perbedaan, kaitan antara keduanya adalah akan dibahas dibab berikutnya. Audit internal yang profesional seharusnya tidak terlibat dalam audit yang asal-asalan, mereka harus memahami bahwa mereka: 1. Tidak dapat memberikan keyakinan dengan mengaudit operasi secara sempit. 2. Tidak dapat mengamati sebuah proses dan seenaknya memutuskan apakah proses tersebut baik atau buruk. 3. Harus memandang operasi tersebut dalam bentuk unit-unit pengukuran dan standar.
  • 12.  Strategi dalam Pekerjaan Lapangan Tahap persiapan untuk melakukan pekerjaan lapangan membutuhkan perhatian dan perencanaan yang sama seperti halnya persiapan audit keseluruhan. Pada tahap ini, survei pendahuluan dan program audit telah dipersiapkan. Auditor harus mengarahkan perhatian mereka kepekerjaan itu sendiri dan cara untuk melakukannya. Bagian-bagian dari rencana strategi akan mencakup: 1. Kebutuhan pegawai 2. Kebutuhan sumber daya dari luar 3. Pengorganisasian staff audit 4. Wewenang dan tanggungjawab 5. Struktur pekerjaan lapangan 6. Waktu pelaksaanaan pekerjaan lapangan 7. Metode pekerjaan lapangan 8. Metode pendokumentasian 9. Penyiapan laporan 10. Rencana kontijensi
  • 13.  Audit SMART Konsep audit SMART dikembangkan oleh operasi audit caroline Power and Light, salah satu perusahaan publik tersebesar di AS yang merupakan singkatan dari Sellective Monitoring and Assesment of Risks and Trends ( Pengawasan dan penentuan selektif atas resiko dan tren) Metode ini merupakan gabungan penentuan resiko dan audit analitis, yang dimaksudkan untuk mencerminkan efektivitas sistem kontrol internal dan memungkinkan audit untuk dengan segera mengidentifikasi masalah-masalah potensial, tren yang tidak menguntungkan dan fluktuasi-fluktuasi yang tidak normal, metode ini menggunakan “indikator-indikator kunci” sebagai elemen dasar dari proses audit, terdapat empat tahap antara lain: 1. Pemilihan bidang-bidang kunci untuk pengawasan dan penentuan 2. Pengembangan indikator kunci untuk pengawasan dan penentuan 3. Implementasi 4. Pemeliharaan teknik-teknik audit SMART
  • 14.  Pemilihan bidang kunci pengawasan Pemilihan bidang kunci pengawasan dan penentuan didasarkan pada kriteria-kriteria berikut ini: 1. Resiko resiko yang dihadapi organisasi 2. Lingkungan kontrol (lemah) 3. Perubahan atau inisiatif-inisiatif baru 4. Bidang masalah yang diketahui 5. Kemampuan dalam menggunakan teknik audit berbantuan komputer secara efektu dari segi biaya 6. Likuiditas aset/ potensi kecurangan 7. Kontrak utama 8. Manajemen (kekuatan/fokus) 9. Pengawasan aktivitas oleh orang lain.
  • 15.  Aspek-aspek operasi Pengukuran yang dilakukan auditor internal biasanya akan diarahkan ke tiga aspek penting organisasi, yaitu kualitas, biaya, dan jadwal, termasuk dalam pengukurannya adalah: 1. Kualitas, tentukan apakah pesanan pembelian telah disetujui dengan semestinya dan mengandung semua spesifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan, tentukan apakah perubahan dalam spesifikasi telah diserahkan kepada pemasok. 2. Biaya, tentukan apakah daftar pemasok yang memberikan penawaran telah disetujui oleh penyelia departemen pembelian, tentukan apakah penawaran kompetitif digunakan sebisa mungkin. 3. Jadwal, tentukan apakah tanggal saat barang dibutuhkan tercantum dalam pesanan pembelian, dst.
  • 16.  Tujuan Khusus Pengujian Pengujian audit terdiri dari metode pemeriksaan, perbandingan, analisis dan evaluasi data, materi, dan transaksi berdasarkan beberapa jenis standar atau kriteria. Tujuan khusus proses pengujian adalah untuk menentukan: 1. Validitas, yaitu kelayakan, keaslian, kewajaran 2. Akurasi, yaitu kuantitas, kualitas, dan klasifikasi. 3. Ketaatan dengan prosedur, regulasi, hukum yang berlaku dan lain-lain 4. Kompetensi kontrol yaitu tingkat kenetralan resiko Pengujian harus bertanggungjawab untuk memenuhi satau atau lebih tujuan-tujuan diatas, tergantung pada arahan, baik implisif atau eksplisif, yang dinyatakan organisasi audit dalam membuat penugasan proyek audit.
  • 17.  Melaksanakan Pengujian Bagian-bagian subtantive dari proses audit, pengujian harus diawali dengan perencanaan, rencana tersebut harus diformalkan dengan dokumentasi dan harus mencakup: 1. Pendefinisan tujuan pengujian 2. Pengidentifikasian jenis pengujian untuk mencapai suatu tujuan 3. Pengidentifikasian kebutuhan pegawai yang mencakup:keahlian dan disiplin ilmu yang dimiliki 4. Penentuan urutan proses pengujian 5. Pendefinisan standar atau kriteria 6. Pendefinisan populasi pengujian. 7. Keputusan metodologi pengambilan sample yang akan dilakukan 8. Pemeriksaan transaksi atau proses terpilih.
  • 18. BAB VII : AUDIT INTERNAL: PEKERJAAN LAPANGAN 2
  • 19.  Penerapan Teknik-teknik audit Teknik audit seperti melakukan pengamatan, mengajukan pertanyaan, menganalisis, memverifikasi, menginvestigasi, dan mengevaluasi diterapkan pada beragam kondisi. Teknik tersebut digunakan sendiri-sendiri maupun secara gabungan, teknik tersebut dipakai oleh auditor dalam kerangka tertentu, tergantung masalah yang menjadi subjek yang diaudit, hasil akhirnya adalah Opini dan Rekomendasi. Kebanyakan penugasan audit akan dilakukan dalam satu dari empat bentuk, audit fungsional, audit organiasional, studi manajemen, dan audit atas program
  • 20.  Audit Fungsional Audit fungsional merupakan audit yang mengikuti proses dari awal hingga ahir melintasi lini organisasi, audit fungsional ini cenderung lebih berkonsentrasi pada operasi dan proses dibandingkan pada administrasi dan orang-orang yang ada dalam organisasi, Audit ini bertujuan untuk menentukan seberapa baik fungsi dalam organisasi akan saling berinteraksi dan bekerja sama, apakah fungsi tersebut akan dilaksanakan secara efisien dan efektif? Dan audit fungsional itu bernilai bagi sebuah organisasi mencakup atas: 1. Pemesanan, penerimaan, dan pembayaran bahan baku. 2. Pengiriman langsung perlengkapan atas jasa ke departemen pengguna 3. Penerapan perubahan pada produk 4. Pengumpulan, pemisahan, dan penjualan barang sisa 5. Pengendalian untuk mendeteksi konflik kepentingan 6. Pengelolaan aset modal 7. Formulasi anggaran 8. Fungsi-fungsi pemasaran.
  • 21.  Audit Organisasional Audit organisasional tidak hanya memperhatikan aktiviitas yang dilakukan dalam organisasi tetapi juga dengan kontrol administrasi yang digunakan untuk memastikan bahwa aktivitas tersebut dilaksanakan. Oleh karena itu auditor tertarik pada seberapa baik manajer organisasi memenuhi kebutuhan tujuan organisasi dengan sumber daya yang ada. Seorang auditor dalam melaksanakan audit organisasional ini, mereka menerapkan prinsip-prinsip kontrol manajemen supaya dapat dikerjakan. Auditor harus mampu mengetahui struktur lini organisasi secara lengkap, tidak hanya itu mereka wajib mengetahui prinsip perencanaan antara lain menerapkan tujuan, membuat kebijakan dan prosedur, mempertahankan kontinuitas, dan prinsip pengarahan seperti kepemimpinan, motivasi, dan komunikasi.
  • 22.  Studi dan Konsultasi manajemen Audit organisasional dan fungsional membentuk kerangka kerja program audit jangka panjang. Setiap audit yang umumnya diulang pada jangka waktu tertentu mencerminkan “santapan” yang harus dimakan oleh seorang auditor. Setiap organisasi memerlukan konsultan luar untuk melakukan studi manajemen, membuat evaluasi, dan menawarkan rekomendasi untuk memperbaiki masalah organisasi. Organisasi-organisasi ini telah mendapatkan manfaat dari pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki para konsultan
  • 23.  Audit atas Program Atas kemauan organisasi ataupun manajemen eksekutif, auditor internal bisa melakukan penelaahan khusus atas program yang sedang berjalan. “program” merupakan istilah umum yang mencakup setiap upaya yang didanai yang sering dengan aktivitas normal organisasi yang sedang berlangsung program ekspansi, program baru untuk manfaat karyawan, kontrak baru, program kesehatan pemerintahan ataupun program pelatihan. Dalam penelaahan ini, akan membantu semua pihak terkait bila mereka memiliki pemahaman yang sama atas istilah-istilah yang digunakan, antara lain: 1. Evaluasi, memastikan nilai sesuatu dengan membandingkan antara pencapaian dengan standar tujuan. 2. Evaluasi program, mengevaluasi apa yang telah dilakukan dan dicapai dengan sumber daya yang digunakan. 3. Studi biaya manfaat, mempertimbangkan hubungan antara sumber daya yang digunakan dan biaya (masukan), serta manfaat (keluaran atau hasil) 4. Studi, mempertimbangkan hasil yang tidak dapat diukur dalam nilai uang.
  • 24.  Audit Kontrak Berikut ini beberapa resiko dan bidang resiko dalam perjanjian kontrak yang harus diperhatikan auditor internal : Dalam Kontrak Lump Sum 1. Persaingan yang tidak memadai 2. Perlindungan asuransi dan utang yang tidak memadai 3. Sertifikasi penyelesaian pekerjaan padahal sebenarnya belum selesai 4. Pengenaan biaya atas peralatan atau aktivitas yang tidak diterima 5. Ketentuan kenaikan 6. Perubahan spesifikasi atau harga 7. Otorisasi atas pekerjaan ekstra dan revisi pekerjaan 8. Pekerjaan tambahan, perubahan dan revisi yang sebenarnya telah tercakup dalam kontrak awal 9. Biaya-biaya tidak langsung termasuk biaya tambahan.
  • 25. Dalam Kontrak unit-price 1. Pembayaran berkala yang berlebihan. 2. Pelaporan yang tidak layak atas unit yang terselesaikan. 3. Harga yang tidak berkaitan dengan biaya 4. Perubahan yang tidak layak atas kontrak awal 5. Penyesuaian kenaikan yang tidak diotorisasi 6. Catatan lapangan yang tidak akurat 7. Perluasan harga per unit yang tidak akurat
  • 26.  Bukti Hukum Bukti hukum dan bukti audit memiliki banyak kesamaan, keduanya memiliki tujuan yang sama untuk memberikan bukti, untuk mendorong keyakinan, tentang kebenaran dan kesalahan Setiap pernyataan atas suatu masalah. Keyakinan yang dibangun darii pertimbangan atas informasi tersebut yang kemudian disajikan, dalam bentuk apapun merupakan bukti Fokus bukti audit sedikit berbeda dengan bukti hukum, bukti hukum sangat mengandalkan pengakuan lisan, bukti audit lebih mengandalkan bukti-bukti dokumen. Bukti Terbaik Bukti terbaik sering disebut dengan bukti primer, merupakan bukti yang paling alami-bukti yang paling memuaskan mengenai fakta-fakta yang sedang diselidiki, bukti yang memiliki hubungan yang kuat dengan keandalan, biasanya sebatas dokumendan kebanyakan diterapkan untuk dibuktikan.c
  • 27.  Bukti Sekunder Bukti yang berada dibawah bukti primer dan tidak dapat disamakan keandalannya, mencakup salinan bukti tertulis atau lisan. Sebuah salinan tertulis umumnya dapat diterima, jika 1) dokumen asli hilang atau telah dimusnahkan tanpa niat melakukan kecurangan dipihak pendukung salinan tersebut, 2) bukti tertulis tersebut sulit diperoleh oleh pendukung salinan melalui proses hukum atau cara lainnya, 3) bukti tertulis dikendalikan oleh entitas publik  Bukti langsung Bukti langsung membuktikan fakta tanpa harus menggunakan pernyataan dan rujukan untuk menetapkan suatu bukti.  Bukti tidak langsung Bukti ini membuktikan fakta sementara, atau sekumpulan dakta yang dapat dirujukseseorang untuk mengetahui keberadaan beberapa fakta primer yang signifikan atas masalah yang sedang dipertimbangkan.
  • 28.  Bukti yang meyakinkan bukti yang tidak terbantahkan, apapun bentuknya, bukti ini sangat kuat sehingga mengalahkan semua bukti lainnya dan merupakan sumber diambilnya keputusan.  Bukti yang menguatkan Bukti tambahan atas karakter berbeda menyangkut hal yang sama, bukti yang telah diberikan mendukung dan cenderung menguatkan atau mengkonfirmasikannya.  Bukti Opini Bukti ini sehubungan dengan aturan opini, yang harus memberikan kesaksian hanya terdapat fakta-fakta apa saja yang benar mereka lihat atau dengar, opini yang diberikan oleh orang lain dapat bermanfaat sebagai penunjuk jalan yang benar untuk mengumpulkan fakta, tetapi opini juga bias-bias mementingkan kepentingan sendiri, atau kurang mengandung informasi.