2. A. MANAGEMENT SKILL :
ISO 14001
ISO 45001
ISO 9001
ISO 22000
SMK3
ISPO
RSPO
GIS
BNSP
B. CERTIFICATE :
Ahli K3 Umum
Ahli K3 Kebakaran Kelas DC
Ahli PAA
Training for Trainer
Master Of Trainer
Auditor ISO 9001 (QMS)
Auditor ISO 14001 (EMS)
Auditor SMK3
Auditor ISPO
Integrated Auditor ISO 9001, 14001 &
ISO 45001
-SekjenHSEKarawang
-KetuaMPK2IJawa Barat
-PengurusIPTEKP2BK3IJakarta
RahmanSetiaST
Jakarta 1 Juli1982
PerumMutiara Jaya RegencyBlokB2/ 7Karawang
081283407370
3. CONTENT
1.CSR dan PROPER
2.Konsep CSR Berbasis ISO26000 SR
3.GCG dan CSR
4.Manfaat implementasi CSR
5.Tahapan implementasi CSR pada perusaahan
Pemetaan Interaksi Perusahaan dan stakeholder
Pemetaan isu-isu sosial relevan
Analisis usulan tanggung jawab perusahaan dan prioritasnya
Rumusan tanggung jawab sosial yang diakui pihak terkait
Rumusan strategi, program dan indikator capaian dalam perspektif bisnis dan
stakeholder
Perumusan sistem monitoring dan evaluasi
6.Konsep Merancang Program CSR
• Pengembangan Masyarakat dan Konsep perbaikan kondisi lingkungan sosial ekonomi
7.Teknik Pembuatan program (Perencanaan Partisipatif)
8.Perencanaan : Pemetaan sosek dan stakeholder
4. CSR dan PROPER
CSR merupakan:
Komitmen bisnis yang berperan untuk
pembangunan ekonomi,
mendukung kerjasana antar karyawan
dengan pimpinan,
menciptakan komunikasi social guna
meningkatkan kualitas hidup masyarakat
sekitar, dengan cara- cara yang baik bagi
kegiatan dan pengembangan perusahaan.
5. CSR sebagai upaya tanggung jawab perusahaan, karena keberadaan
perusahaan pastinya memberikan dampak kepada masyarakat khususnya di
bidang lingkungan hidup. Adanya CSR ini dapat mengurangi risiko
kerusakan lingkungan yang dapat terjadi karena aktivitas perusahaan
tersebut
CSR dapat meningkatkan profitabilitas dan nilai perusahaan. Hasil ini
menunjukkan bahwa dengan pengungkapan CSR, perusahaan dapat
memperoleh dukungan dari masyarakat. Dukungan tersebut membuat
reputasi perusahaan semakin meningkat.
Manfaat CSR
Meningkatkan reputasi dan citra baik perusahaan. Mendapatkan persepsi
baik tentang perusahaan yang bertanggung jawab dari masyarakat, investor,
sponsor, pemerintah, pelanggan, dan perusahaan lain. Membangun hubungan
baik antara berbagai pihak. Mempermudah terjalinnya kerja sama dengan
berbagai pihak
CSR dan PROPER
6. CSR dan PROPER
CSR ada dalam Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas,
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal, dan
UndangUndang Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, yang
diatur juga dalam Keputusan Menteri Nomor Kep -236/MBU/2003 tentang Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan serta diatur juga dalam Peraturan Menteri BUMN
No. Per-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dan
Peraturan Menteri Nomor PR05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan.
apabila ketentuan CSR tersebut tidak dilaksanakan maka diberlakukan sanksi
administrasi, terdiri dari peringatan tertulis, pembatasan kegiatan usaha,
pembekuan, atau pencabutan kegiatan usaha dan/atau fasilitas penanaman
modal.
7. CSR dan PROPER
PROPER atau Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam
Pengelolaan Lingkungan
merupakan instrumen pengendalian lingkungan yang berbasis insentif dan
disinsentif. Artinya dengan diumumkannya peserta PROPER dengan peringkat
Hijau, Biru, Merah dan Hitam, akan diketahui oleh masyarakat dan bisa
menimbulkan citra sesuai dengan peringkat yang mereka capai. PROPER
merupakan inovasi dalam mengendalikan pencemaran di sektor industry.
merupakan salah satu upaya yang dilakukan oleh Kementrian Lingkungan
Hidup (KLH) untuk mendorong penataan perusahaan dalam pengelolaan
lingkungan hidup melalui inst rumen informasi. Program ini melibatkan 3
aspek penilaian yaitu limbah cair, emisi gas buang dan pengelolaan limbah B3,
disamping aspek lainnya seperti pelaksanaan AMDAL dl
8. CSR dan PROPER
Tujuan
1. Mendorong terwujudnya pembangunan berkelanjutan
2. Meningkatkan komitmen para stakeholder dalam upaya pelestarian
lingkungan
3. Meningkatkan kesadaran para pelaku usaha/kegiatan untuk menaati
peraturan perundangan lingkungan hidup
4. Meningkatkan penaatan dalam pengendalian dampak lingkungan melalui
peran aktif masyarakat
5. Mengurangi dampak negatif kegiatan perusahaan thp lingkungan
Sasaran
1. mendorong perusahaan untuk menaati peraturan perundangan lingkungan
hidup melalui instrumen insentif dan disinsentif reputasi
2. mendorong perusahaan yang sudah baik kinerja lingkungannya untuk
menerapkan produksi bersih
9. CSR dan PROPER
Aspek Indikator
Pencemaran air 49.Perusahaan telah melakukan kegiatan swapantau air limbah dan
melaporkan hasil swapantau air limbah kepada instansi terkait (paling tidak
20 data swapantau perbulan)
50.IPAL yang ada terawat dan berfungsi dengan baik
51.Konsentrasi air limbah yang dihasilkan <50% BMAL (izin)
Pencemaran udara 53.Emisi udara <50% BME
54.Peralatan pengendalian pencemaran udara terawat dengan baik
Limbah B3 55.Perusahaan telah melakukan minimisasi limbah B3 lebih dari 50% dari
total limbah B3 yang dihasilkan
Pelaksanaan produksi
bersih
56.Perusahaan telah mempunyai sistem pengelolaan sumber day yang baik
57.Perusahaan telah melakukan housekeeping dengan baik
58.Perusahaan telah melakukan penggunaan dan konservasi energi ramah
lingkungan dengan effisien
59.Perusahaan telah melakukan penggunaan konservasi air dengan baik
60.Penggunaan bahan baku yang effisien
Kriteria Proper Hijau
14. GCG dan CSR
Keterkaitan Pelaksanaan CSR
untuk Mewujudkan Good Corporate Governance
Good Corporate Governance (GCG) merupakan sebuah sistem yang
mengatur dan mengendalikan perusahaan guna menciptakan nilai
tambah (value added) bagi seluruh stakeholder. Implementasi Good
Corporate Governance dapat dikatakan berhasil dilaksanakan apabila
pelaku usaha memiliki beberapa prinsip,
Corporate governance adalah prinsip, aturan, atau kebijakan yang dibuat
untuk mengatur dan mengendalikan perusahaan.
Tujuan dibuatnya prinsip tersebut adalah untuk membantu perusahaan
mengatur proses atau operasionalnya dengan baik. yaitu :
15. • Transparasi (Transparency)
Perusahaan harus menyediakan informasi yang relevan dan
mudah diakses serta mudah dipahami oleh pihak yang
berkepentingan untuk menjaga obyektivitas ketika menjalankan
bisnisnya.
GCG dan CSR
16. • Akuntabilitas (Accountability)
Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya
dengan cara transparan dan wajar. Sehingga perusahaan harus
dikelola secara benar dan terukur dengan tetap memperhatikan
kepentingan dari para pemegang saham. Akuntabilitas merupakan
prasyarat untuk mencapai kinerja perusahaan yang
berkesinambungan.
• Responsibilitas (Responsibility)
Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan melaksanakan tanggung jawab terhadap masyarakat dan
lingkungan di sekitarnya sehingga tercipta keberlangsungan usaha
bisnis jangka panjang.
GCG dan CSR
17. • Independensi (Indepencency)
Perusahaan harus dikelola secara independen sehingga masing-masing
organ perusahaan tidak saling mendominasi dan tidak mampu diintervensi
oleh pihak lain.
• Kewajaran dan Kesetaraan (fairness)
Perusahaan harus senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang
saham bersamaan dengan kepentingan pemangku kepentingan lainnya.
GCG dan CSR
18. Corporate governance dan Social Responsibility keduanya
memiliki hubungan yang sangat kuat. Keduanya
membentuk fungsi yang objektif dalam menghadapi
kendala perusahaan. Disatu sisi CG dapat meminimalkan
biaya agensi disisi lain CSR dapat mengatasi beban
ilegitimasi dari stakeholdernya. Baik CG maupun CSR
memiliki hubungan imbal balik yang membentuk fungsi
yang mampu meningkatkan nilai perusahaan dan
meningkatkan kinerja social dan kinerja keuangan dalam
jangka panjang
19.
20. Manfaat Implementasi CSR
Program CSR merupakan bentuk kepedulian dari
perusahaan untuk masyarakat dan lingkungan. Secara
langsung maupun tidak langsung akan berdampak positif
bagi perusahaan. Manfaat CSR yang diterima oleh
perusahaan tidak terbatas pada segi finansial saja. Lebih
dari itu, manfaat sosial juga didapat oleh perusahaan.
1. Meningkatkan Citra Perusahaan Di mata Publik
2. Terciptanya Lingkungan Sosial yang Baik
3. Meningkatkan Kinerja Karyawan
4. Meningkatkan Pengetahuan Mengenai Komunitas Sekitar Perusahaan
5. Mendapatkan Lisensi untuk Beroperasi Secara Sosial
6. Mengurangi Risiko Bisnis Suatu Perusahaan
8. Memperluas Pasar Bagi Perusahaan
7. Meningkatkan Akses Sumber Daya Bagi Kegiatan Operasional Perusahaan
9. Memperbaiki Hubungan dengan Stakeholder
10. Memperbaiki Hubungan dengan Regulator
11. Peluang Mendapatkan Penghargaan
21. 1. Meningkatkan Citra Perusahaan
Di mata Publik Tidak bisa dimungkiri, manfaat CSR yang pertama
adalah meningkatkan citra perusahaan. Citra perusahaan bukan
hanya citra dari produk dan pelayanan yang diberikan
perusahaan, melainkan citra perusahaan secara keseluruhan.
Citra positif perusahaan mampu meningkatkan loyalitas dan
kepuasan konsumen terhadap perusahaan. Masyarakat dengan
sukarela memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan produk dari
perusahaan tersebut.
2. Terciptanya Lingkungan Sosial yang Baik
Lingkungan sosial yang baik menjadi pendukung keberhasilan
bisnis untuk jangka panjang. Pasalnya, dapat meminimalisir
gesekan yang terjadi di masyarakat dengan perusahaan.
Tidak sedikit perusahaan yang diprotes oleh masyarakat karena
dinilai tidak memberikan dampak positif bagi sekitar. Alhasil,
perusahaan dapat bertahan dalam waktu yang singkat saja.
Manfaat Implementasi CSR
22. Manfaat Implementasi CSR
3. Meningkatkan Kinerja Karyawan
Melihat dari sisi internal, perusahaan yang telah melakukan
program CSR dengan baik menjadi kebanggaan tersendiri bagi
karyawan. Perusahaan, dinilai dapat memberikan dampak positif
bagi masyarakat dan lingkungan.
Energi positif yang diterima masyarakat, secara tidak langsung
dapat tersalurkan kepada karyawan sehingga terjadi peningkatan
kinerja pada karyawan. Karyawan akan lebih produktif dalam
menjalankan aktivitas kerjanya.
4. Meningkatkan Pengetahuan Mengenai Komunitas Sekitar
Perusahaan
Manfaat CSR juga melahirkan komunikasi yang efektif antara
perusahaan dengan komunitas. Terjalinnya kedekatan dengan
komunitas lokal membuat perusahaan mengetahui apa yang
dibutuhkan oleh masyarakat atau komunitas untuk saat
ini. Alhasil,
pemilihan program CSR bagi masyarakat dapat tepat sasaran
dan membantu masyarakat.
23. Manfaat Implementasi CSR
5. Mendapatkan Lisensi untuk Beroperasi Secara Sosial
Masyarakat di sekitar perusahaan merupakan komunitas yang
akan terus berdampingan dengan perusahaan. Apabila
masyarakat mendapat manfaat dari adanya perusahaan di
tengah-tengah mereka, maka mereka merasa menjadi bagian
dari perusahaan. Maka dari itu,
perusahaan dengan leluasa menjalankan bisnisnya dan
meminimalisir gangguan dari masyarakat.
6. Mengurangi Risiko Bisnis Suatu Perusahaan
Kegagalan merupakan suatu hal yang wajar dalam berbisnis.
Ekspektasi dari stakeholder yang tidak bisa dipenuhi oleh
perusahaan memicu risiko kerugian yang tidak diharapkan.
Disamping perusahaan akan menanggung kerugian, perusahaan
juga akan mengeluarkan biaya yang berkali-kali lipat besarnya
dibanding dengan biaya untuk kegiatan CSR.
24. Manfaat Implementasi CSR
7. Meningkatkan Akses Sumber Daya Bagi Kegiatan Operasional
Perusahaan
Tak jarang masyarakat merasa dirugikan oleh perusahaan karena dinilai
memanfaatkan sumber daya alam secara eksploitatif. Tentunya bisa
berdampak negatif bagi masyarakat dan lingkungan.
Melakukan program CSR lingkungan menjadi salah satu solusi atas
permasalahan yang terjadi. Walau dalam praktiknya perusahaan
memanfaatkan sumber daya alam yang ada, tetapi tidak lupa untuk
selalu memperhatikan kondisi lingkungan.
8. Memperluas Pasar Bagi Perusahaan
Sebagian masyarakat mungkin belum mengenal perusahaan dengan
baik, seperti produk apa yang dihasilkan oleh perusahaan.
Manfaat CSR salah satunya yaitu memperkenalkan perusahaan
kepada masyarakat lebih luas lagi.
Hasilnya, loyalitas konsumen lama akan terus meningkat. Dengan
mudah, perusahaan mendapatkan konsumen baru serta memperluas
jaringan pasarnya.
25. Manfaat Implementasi CSR
9. Memperbaiki Hubungan dengan Stakeholder
Program CSR menjadi salah satu program sosial yang ditujukan
untuk menjalin hubungan baik dengan stakeholder perusahaan.
Stakeholder terbagi menjadi dua yaitu internal seperti pemegang
saham, direksi, manajer, karyawan, dan keluarga karyawan dan
stakeholder eksternal meliputi: masyarakat, komunitas,
pemerintah, konsumen, pemasok, hingga penyalur.
10. Memperbaiki Hubungan dengan Regulator
Program CSR tak hanya berhubungan dengan masyarakat,
melainkan pemerintah juga. Program CSR perusahaan bisa
meringankan beban pemerintah, karena memiliki tanggung jawab
pada kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.
11. Peluang Mendapatkan Penghargaan
Banyak penghargaan yang ditawarkan untuk perusahaan yang
menjalankan program CSR. Sudah pasti menjadi kebanggaan
bagi perusahaan. Selain itu citra baik akan didapat perusahaan
karena telah menjalankan program CSR dengan baik.
28. Tahapan implementasi CSR pada perusaahan
1. Perencanaan CSR
• Mempersiapkan target dan tujuan dari pelaksanaan CSR untuk perusahaan.
• Mempersiapkan perangkat alat ukur kinerja dan alat ukur status dari CSR.
• Mengidentifikasi inovasi dan/atau intervensi terhadap sistem yang sedang
diterapkan.
• Mengidentifikasi masalah CSR yang relevan dengan kegiatan operasional
perusahaan.
• Mengidentifikasi tingkat kesiapan pelaksanaan CSR, baik dengan unit organisiasi,
dan/atau dari kematangan CSR itu sendiri.
• Menentukan daerah operasi perusahaan yang akan diterapkan CSR di dalamnya.
• Mengidentifikasi stakeholders perusahaan, dan melibatkan pihak-pihak yang
relevan dalam merancang CSR.
• Mempersiapkan program-program dari CSR.
29. Tahapan implementasi CSR pada perusaahan
2. Persiapan aktivitas CSR
• Proses pengambilan keputusan dan pengesahan program-program CSR
• Memanage perubahan dan inovasi-inovasi yang dibutuhkan
• Organisasi program-program CSR, baik internal maupun eksternal
• Sumber daya internal perusahaan dari perusahaan (sumber daya manusia,
modal, dll).
3. Pengungkapan CSR
• Menghubungkan program-program CSR dengan para stakeholders, yang
• keterlibatannya akan ditentukan berdasarkan kondisi, prioritas dan
anggaran perusahaan.
• Mengungkapkan program
• Person(s) in charge, orang yang memimpin pelaksanaan program CSR
30. Tahapan implementasi CSR pada perusaahan
4. Evaluasi
• Metode pengawasan dan perangkatnya.
• Metode evaluasi dan perangkatnya.
• Mekanisme pengembangan terus menerus.
• Person(s) in charge, orang yang ditugaskan untuk memimpin jalannya evaluasi.
• Mengidentifikasi masalah CSR yang relevan dengan kegiatan operasional perusahaan.
• Mengidentifikasi tingkat kesiapan pelaksanaan CSR, baik dengan unit organisiasi, dan/atau
dari kematangan CSR itu sendiri.
• Menentukan daerah operasi perusahaan yang akan diterapkan CSR di dalamnya
• Mengidentifikasi stakeholders perusahaan, dan melibatkan pihak-pihak yang relevan dalam
merancang CSR.
• Mempersiapkan program-program dari CSR.
31. Tahapan implementasi CSR pada perusaahan
5. Pelaporan
• Mekanisme dan sistem pelaporan internal dan eksternal.
• Komunikasi internal dan sistem koordinasi.
• Sistem komunikasi eksternal.
• Laporan verifikasi
Prinsip pelaporan CSR
a. Materiality
Laporan disajikan dengan mengungkapkan elemen-elemen yang berpengaruh secara
signifikan terhadap kegiatan operasi perusahaan.
b. Completeness
Informasi yang disajikan lengkap dan akurat dimana penampilan organisasi di segala
area dapat ditaksir dan dipahami.
c. Responsiveness
32. Pemetaan Interaksi Perusahaan dan stakeholder
1. Due diligence terhadap tanggung jawab sosial Perusahaan terkait dengan
pengembangan sosial dan kemayarakatan
2. Pendekatan yang dilakukan dalam mengenali dan merumuskan tanggung
jawab sosial dan stakeholders penting Perusahaan
3. Dampak penting langsung atau tidak langsung aktivitas dan keputusan
Perusahaan
4. Isu penting tanggung jawab sosial bidang pelibatan dan pengembangan masyarakat
yang relevan dengan bisnis Perusahaan
5. Ekspektasi stakeholder tentang peran Perusahaan dalam penanganan isu-isu sosial
pengembangan masyarakat Dalam pelaks
33. Pemetaan Interaksi Perusahaan dan stakeholder
Contoh tabel pemetaan stakeholder
Pemetaan Masalah dan Stakeholder
Pemetaan ini merupakan pendalaman
dari kegiatan identifikasi stakeholder,
yang dilakukan melalui wawancara dan
diskusi terfokus. Informasi yang
dikumpulkan menyangkut isu yang
relevan dengan kebijakan, program, dan
proyek, pemahaman stakeholder, sikap,
alasan dan kepentingan mereka, jaringan
mereka, posisi dan kekuatan pengaruh
serta usulan-usulan mereka.
34.
35. Pemetaan Sosial (Social Mapping) adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
mengenali kondisi sosial budaya masyarakat pada wilayah tertentu yang akan dijadikan
sebagai wilayah sasaran program.
Pemetaan Sosial juga dapat didefinisikan sebagai proses identifikasi karakteristik
masyarakat melalui pengumpulan data dan informasi baik sekunder maupun langsung
(primer) mengenai kondisi masyarakat dalam satu wilayah tertentu.
Pemetaan isu-isu sosial relevan
Proses Pemetaan Sosial juga diharapkan dapat menghasilkan output yang berupa data
berisi keadaan masyarakat sosial di wilayah tersebut yang mencakup jumlah penduduk,
komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin, pekerjaan, agama, pendidikan,
kemiskinan, dan data yang berhubungan dengan sosial budaya masyarakat tersebut
seperti adat istiadat, kearifan lokal, pola hubungan antar masyarakat, dan sebagainya.
36. Tujuan Social Mapping secara general
Kegiatan Pemetaan Sosial lazimnya memiliki beberapa tujuan, yaitu:
1. Sebagai langkah awal untuk mengetahui wilayah calon sasaran program.
2. Untuk mengetahui kondisi atau karakteristik masyarakat calon sasaran program.
3. Sebagai dasar dalam penyusunan matrik perencanaan kegiatan program sesuai dengan
potensi serta permasalahan yang ada pada wilayah calon sasaran program.
Pemetaan Sosial diharapkan dapat menghasilkan data dan informasi tentang :
1. Data geografi yang terdiri dari letak wilayah, topografi, aksesibilitas lokasi, dan lain-lain
2. Data demografi yang terdiri dari jumlah penduduk, komposisi penduduk menurut usia-jenis
kelamin-mata pencaharian-agama-pendidikan, jumlah penduduk miskin (pra sejahtera dan
sejahtera 1) dan lainnya.
Pemetaan isu-isu sosial relevan
38. Pemetaan isu-isu sosial relevan
Dalam menyusun program CSR, Perusahaan
berfokus pada 5 isu utama yaitu:
a. Sosial kemasyarakatan
b. Lingkungan
c. Pendidikan
d. Kesehatan
e. Seni budaya
Pemetaan sosial dilakukan di wilayah Desa/
Kelurahan/Kecamatan yang berada di sekitar
area unit produksi
pemetaan sosial yang berfokus pada 5 isu penting,
antara lain:
a. Sosial kemasyarakatan (pembangunan/perbaikan
fasilitas umum, bantuan kemanusiaan)
b. Lingkungan (Pengelolaan sampah dan limbah rumah
tangga, penataan lingkungan, dan lain-lain)
c. Pendidikan (Penyediaan alat bantu pendidikan,
pelatihan, beasiswa, dan lain-lain)
d. Kesehatan (Peningkatan kualitas fasilitas dan alat
kesehatan, penyediaan obat-obatan, dan lain-lain) e.
Seni budaya (Dukungan kegiatan & promosi seni
budaya)
39.
40.
41.
42. 1. Komitmen pada tanggung jawab sosial Perusahaan terkait pengembangan sosial
dan kemasyarakatan Pengembangan sosial dan kemasyarakatan menjadi salah satu
fokus Perusahaan dalam tanggung jawab sosial. Perusahaan berkomitmen untuk
memberikan manfaat positif, berkelanjutan serta mewujudkan kemandirian
masyarakat. Tanggung jawab Perusahaan pada pengembangan sosial dan
kemasyarakatan dilaksanakan melalui program CSR di wilayah sekitar operasional
Perusahaan baik yang berasal dari hasil pemetaan sosial di unit produksi dan
pengajuan proposal dari masyarakat.
1. Lingkup tanggung jawab sosial Perusahaan terkait pengembangan sosial dan
kemasyarakatan Lingkup tanggung jawab sosial Perusahaan dilaksanakan
berdasarkan Peraturan Pemerintah No.47 Tahun 2012 tentang Tanggung Jawab
Sosial dan Lingkungan Perseroan Terbatas dan mengacu pada SDG Goals.
Analisis usulan tanggung jawab perusahaan
dan prioritasnya
47. 4. Perencanaan:
a. Pemetaan Sosial (Social Mapping)
Kriteria Penjelasan
a. Memiliki dokumen
pemetaan sosial yang
disusun maksimal 4 tahun
terakhir.
a. Memiliki dokumen
pemetaan sosial
yang diperbarui
(update) 1 tahun
terakhir
Pemetaan sosial boleh dilakukan oleh siapa saja,
yang pokok isinya harus mencakup aspek- aspek
sebagaimana dalam Permen LHK 1/2021.
Dokumen harus mencakup perspektif teoritis,
metode penelitian dan substansi sesuai
Permen LHK 1/2021.
Update dokumen dimaksudkan untuk
kontekstualisasi dengan potensi dan kebutuhan
masyarakat, serta rencana kerja tahunan
CSR/CD.
48. Kriteria
c. Dokumen pemetaan sosial mencakup substansi berikut ini :
1. Pemetaan aktor (stakeholders) dan jaringan hubungan antaraktor
yang terdiri dari individu, kelompok, dan organisasi
2. Deskripsi posisi sosial dan peranan sosial aktor dalam
kehidupan masyarakat
3. Analisis derajat kekuatan (power) dan kepentingan (interest) aktor
4. Identifikasi mekanisme/forumforum yang menjadi
sarana yang digunakan masyarakat dalam membahas
kepentingan
49. 5. Deskripsi potensi penghidupan berkelanjutan yang mencakup:
potensi sumberdaya manusia, potensi sumberdaya alam, modal
sosial, modal
keuangan, kondisi infrastruktur publik.
6. Analisis kebutuhan masyarakat untuk mendukung
penghidupan berkelanjutan
7. Deskripsi jenis–jenis kerentanan (vulnarability) dan kelompok rentan.
8. Deskripsi masalah sosial
9. Rekomendasi program pengembangan masyarakat (CD)
Kriteria
50. 4. Perencanaan: b. Renstra dan Renja
1. Perencanaan Strategis / Renstra (5 tahun)
• Renstra merupakan dokumen utuh (yang berisi berbagai
aspek dalam poin b, tidak sebatas hanya tabel program)
Kriteria Penjelasan
a. Proses penyusunan
Renstra
melibatkan pihak-
pihak terkait
(masyarakat,
pemerintah,
perusahaan lain)
Bukti keterlibatan pihak terkait dalam
wujud notulen (MoM) kegiatan
pembahasan Renstra, yang bisa
dilengkapi dengan daftar hadir, foto,
dll.
51. b. Perencanaan strategis pengembangan masyarakat (CD) mencakup substansi
berikut ini:
i. Visi, Misi, dan Tujuan pengembangan masyarakat
ii. Analisis isu strategis pengembangan masyarakat
iii. Program jangka panjang yang dirinci program tahunan
iv. Indikator program yang terukur
v. Kebutuhan anggaran untuk pembiayaan program
vi. Target sasaran program (individu dan/atau, kelompok dan/atau organisasi
vii. Program menjawab kebutuhan kelompok rentan
KRITERIA RENSTRA