Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Togar Simatupang
Perubahan dalam kondisi ekonomi dan sosial, termasuk meningkatnya keragaman kebutuhan konsumen, perubahan perilaku pembelian, dan globalisasi aktivitas perusahaan, mendorong inovasi di sektor industri, distribusi, dan ritel.
Kemampuan perusahaan untuk mengelola rantai pasokan yang bertanggung jawab secara rumit dapat dipersulit dengan perubahan yang cepat dan preferensi konsumen yang seringkali tidak dapat diprediksi.
Seringkali, biaya keuangan untuk meningkatkan layanan mungkin terlalu tinggi untuk ditanggung oleh satu organisasi. Dalam hal demikian, mengandalkan inisiatif kolaboratif mungkin merupakan strategi yang lebih baik.
Perhatian bukan lagi melulu pada perusahaan tetapi pada kolaborasi rantai nilai yang memiliki dampak penting pada peningkatan nilai dan bukan hanya pasokan barang atau jasa.
Masa depan rantai pasokan didasarkan pada kolaborasi, konektivitas dan ketangkasan, dan yang paling penting, menjadi ulet atau memiliki resiliensi.
Pendekatan rantai nilai memberikan pemahaman bagaimana meningkatkan berbagai tahapan dalam rantai nilai, memberikan wawasan tentang bagaimana merancang strategi bisnis yang memanfaatkan manajemen rantai nilai untuk menciptakan nilai, dan menimbulkan pertanyaan penting tentang implikasi rantai nilai bagi masa depan yang didorong oleh teknologi digital.
Paparan ini membahas masalah konseptual rantai nilai dan memperkenalkan pengembangan rantai nilai yang dapat berkontribusi pada inovasi.
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)Togar Simatupang
Perubahan dalam kondisi ekonomi dan sosial, termasuk meningkatnya keragaman kebutuhan konsumen, perubahan perilaku pembelian, dan globalisasi aktivitas perusahaan, mendorong inovasi di sektor industri, distribusi, dan ritel.
Kemampuan perusahaan untuk mengelola rantai pasokan yang bertanggung jawab secara rumit dapat dipersulit dengan perubahan yang cepat dan preferensi konsumen yang seringkali tidak dapat diprediksi.
Seringkali, biaya keuangan untuk meningkatkan layanan mungkin terlalu tinggi untuk ditanggung oleh satu organisasi. Dalam hal demikian, mengandalkan inisiatif kolaboratif mungkin merupakan strategi yang lebih baik.
Perhatian bukan lagi melulu pada perusahaan tetapi pada kolaborasi rantai nilai yang memiliki dampak penting pada peningkatan nilai dan bukan hanya pasokan barang atau jasa.
Masa depan rantai pasokan didasarkan pada kolaborasi, konektivitas dan ketangkasan, dan yang paling penting, menjadi ulet atau memiliki resiliensi.
Pendekatan rantai nilai memberikan pemahaman bagaimana meningkatkan berbagai tahapan dalam rantai nilai, memberikan wawasan tentang bagaimana merancang strategi bisnis yang memanfaatkan manajemen rantai nilai untuk menciptakan nilai, dan menimbulkan pertanyaan penting tentang implikasi rantai nilai bagi masa depan yang didorong oleh teknologi digital.
Paparan ini membahas masalah konseptual rantai nilai dan memperkenalkan pengembangan rantai nilai yang dapat berkontribusi pada inovasi.
Berikut adalah contoh tugas besar mata kuliah pemodelan sistem, pada tugas besar ini dipaparkan langkah-langkah yang dibutuhkan untuk memodelkan suatu permasalahan yang dihadapi perusahaan ke dalam model matematis.
Manusia dan hewan adalah makhluk yang sama sama memiliki otak. Perbedaannya, manusia memiliki kemampuan berpikir sehingga mampu melakukan perubahan dan membangun peradaban, sedangkan hewan tidak
2. Kreativitas dan Masalah
Sistem
Kreativitas kemampuan menemukan hubungan
baru, meneropong suatu hal dari sudut pandang
baru dari berbagai konsep dari sejumlah
gagasan, teori, konsep, algoritma, metode, dan lain-
lain.
Kreativitas:
Sensitivitas kepekaan untuk melihat persoalan dan
menemukan pemecahan
Sinergi totalitas sistem merupakan dasar perilaku
komponen-komponennya
Serendipitas kemampuan untuk menangkap
relevansi/arti penting dari kejadian yang terjadi secara
kebetulan
3. Kreativitas dan Masalah
Sistem
Penghambat kreativitas:
Hambatan perseptual merintangi untuk
memahami masalah & informasi yang diperlukan
untuk pemecahan persoalan
Kekakuan persepsi
Kesulitan menemukan dan menisolasikan persoalan
sebenarnya
Penambahan pembatas/asumsi yang mengada-ada
Ketidak mampuan menelaah persoalan dari
berbagai sudut pandang
4. Kreativitas dan Masalah
Sistem
Penghambat kreativitas:
Hambatan emosional ketakutan untuk
melakukan kesalahan/ menghadapi
resiko, ketidakmampuan untuk bersikap toleran
pada ketidakpastian, ketidakmampuan
membedakan realitas
Hambatan kultural norma, nilai-nilai dan
keyakinan
Hambatan intelektual dan ekspresi tidak ada
pengetahuan, gagasan, kurang engalaman dan
kuran ahli untuk menyampaikan aasan
5. Kreativitas dan Masalah
Sistem
Tahapan Kreativitas (Evans & Russle, 1992)
Persiapan analisis tugas, menumpulkan
data, mencari pola, mencoba aasan, mencari
asumsi
Frustasi tdk mampu memecahkan masalah
Inkubasi berhenti mencoba, menunda masalah
(fenomena peti es)
Wawasan inspirasi, menyatu denan kreativitas
Pengolahan wawasan
6. Kreativitas dan Masalah
Sistem
Permasalahan Solusi pendekatan sistemik
dan menuntut langkah yg sarat kreativitas
Acuan pendekatan sebab akibat
Pendefinisian masalah masalah ditentukan batas-
batasnya dan diberi nama
Spesifikasi pengenalan (apa), lokasi
(dimana), kapan (timing), dampak (luas)
Mencari sebab-sebab yang mungkin
Mencari sebab yang paling mungkin
Menguji kebenaran
7. Gejala dan Masalah
Gejala
Kondisi yang memberikan tanda timbulnya
masalah
Posisi kritis dalam proses mengenali suatu situasi
yang membutuhkan keputusan
Memicu proses analisis yg dirancang untuk
mengidentifikasi dan mendefinisikan masalah
8. Gejala dan Masalah
Masalah
Perbedaan (gap) das sollen vs das sein, expect
vs exist,
Kesukaran sesuatu yang salah membutuhkan
upaya/tindakan
Situasi yang kacau
Misteri yang harus dipecahkan
9. Masalah dalam konteks
manajemen
Masalah gangguan
Upaya untuk menyingkirkan hambatan
Persoalan merefleksikan kesenjangan keadaan normal
vs hambatan
Mis: operasional sistem gagal mencapai tujuan
Masalah wiraswasta
Upaya untuk menutup atau mengatasi kesenjangan di
antara performansi pd saat ini dengan performasi yg
lebih tinggi
Mis: gagal mencapai tujuan karena perubahan
lingkungan
10. Masalah dalam konteks
manajemen
Pemodelan cara menyelesaikan masalah
Masalah umumnya kompleks pemodelan
bertahap masalah dibatasi
11. Perumusan Masalah
Tindakan kreatif untuk mencapai satu atau
lebih kondisi.
Tahap perumusan masalah:
Penjajakan gejala tanda
Identifikasi masalah kenyataan dan penyebab
Definisi masalah
12. Eksplorasi Gejala
Penjajakan proses eksplorasi terhadap
gejala dari objek pengamatan
Sudut pandang sangat penting sebagai alat
untuk menjajaki masalah
Sudut pandang titik terhadap objek
desripsi atau pandangan hidup analis
terhadap masalah
Sudut pandang dipengaruhi latar belakang
keilmuan, pengalaman, sifat positivisme
13. Identifikasi masalah
Mengenali masalah berdasarkan penyebab
atau akar timbulnya gejala
Menenali masalah:
Literatur
Seminar, diskusi, pertemuan ilmuah
Pernyataan pengambil keputusan
Pengamatan sepintas dan intuisi
Pengalaman pribadi
14. Identifikasi masalah
Kategori utama masalah:
Kebutuhan yang ada, mungkin tidak dapat
dipenuhi secara memuaskan/dengan cukup
Kebutuhan yang ada relatif terpenuhi, tetapi ada
indikasi tidak dpt terus emneruh dipenuhi dengan
cukup baik di masa yg akan datang
Kebutuhan/keinginan baru
Kebutuhan/keinginan baru yang diperkirakan
akan timbul di masa depan
15. Identifikasi masalah
Kategori masalah berdasarkan status
sekarang dan harapan
Masalah terstruktur status sekarang dan
harapan mudah dikenali
Masalah semi terstruktur
Status sekarang dikenali, harapan tidak diketahui
Status sekarang tidak dikenali, harapan diketahui
Masalah tidak terstruktur
Tidak ada informasi yg cukup mengenali status
sekarang dan harapan, tetapi ada persepsi bahwa
ada sesuatu yang salah
16. Identifikasi masalah
Kompleksitas meningkat:
Jumlah alternatif tindakan potensial banyak
Masalah melibatkan kelompok yg besar
Kondisi lingkungan masalah berubah dgn cepat
Keterbatasan waktu
17. Definisi Masalah
Masalah berhasil diidentfikasi tidak
menentukan kelayakan pengkajian
Sejauh mana masalah yg bersangkutan akan
memberikan sumbangan pemecahan masalah
Apakah masalah dapat dikelola/tidak.
Pertimbangan berdasarkan
biaya, wakti, alat, kemamuan, penguasaan
metode
18. Definisi Masalah
Tidak ada aturan umum cara merumuskan
masalah. Saran:
Dirumuskan dalan kalimat tanya yang
menanyakan apa yg hendak dicari
Padat, spesifik, dan jelas
Mengandung impikasi untuk diuji secara empirik
19. Analisis Masalah
Masalah terstruktur
Informasi lengkap tentang masalah dan solusi gap
Sifat rutin
Penyelesaian algoritma
Masalah tidak terstruktur
Kurangnya informasi/kekaburan gap status
Masalah rumit, informasi selengkap apapun tidak
pernah terkumpul untuk menggambarkannya
Penyelesaian kreativitas
20. Analisis Masalah
Masalah semiterstruktur
Terdapatr beberapa informasi untuk
mendefinisikan masalah, tetai ada ketidakpastian
status.
Pemecahan trial error melalui eksperimen atau
analisis
21. Analisis Masalah
(Harry, 1990)
Masalah Keras Masalah Lunak
Terdefinisi Tidak terdefinisi
Terbatas dengan jelas Terbatas dengan samar
Masalah yang terpisah Masalah yang kacau
Personel tertentu Melibatkan banyak orang
Infromasi yang dibutuhkan diketahui Tidak tersedia apa yang diketahui
Tahu tentang solusi apa yang mungkin Tidak yakin seperti apa bentuk
solusinya
22. Analisis Masalah
(Harry, 1990)
Posisi A (Masalah keras, pendekatan tdk
terstruktur)
Masalah dpt didefinisikan, kriteria keberhasilan
jelas, hasil terukur secara objektif.
Penyelesaian inspirasi, tebakan, perasaan
Hasil acak dan kabur
Posisi B (Masalah keras, pendekatan terstruktur)
Kriteria sukses atau gagal terdefinisi dengan baik
Contoh: pakar menerapkan suatu teknik ada situasi yg
masalahnya jelas
23. Analisis Masalah
(Harry, 1990)
Posisi C (Masalah lunak, pendekatan tdk
terstruktur)
Kekacauan memahami masalah, konflik nilai
Penyelesaian inspirasi, tebakan, perasaan
Hasil acak dan kabur
Posisi B (Masalah lunak, pendekatan terstruktur)
Kriteria sukses atau gagal terdefinisi dengan baik
Contoh: pakar menerapkan suatu teknik ada situasi yg
sifat masalah blm jelas
24. Analisis Masalah
Kasus melakukan perjalanan
Status skrg: tempat berada, status harapan: kota
tujuan
Masalah keras Bagaimana memilih alat
transportasi? Status skrg: Bandung, status
harapan: Medan
Masalah lunak Bagaimana memilih alat
transportasi? Status skrg: “tersesat”, status
harapan: ??
25. Analisis Masalah
Masalah lunak:
Pendefinisian status sekarang dan harapan
Pemilihan metode yang sesuai
Perselisihan negosiasi/kompromi
Masalah keras:
Menerapkan penukuran, pengamatan, komputasi
atau cara teknikal lainnya