Presented by: Peter Harrod
Watch as you learn how to recognize deficiencies in your equipment, identify code violations, and plan the retroactive and forward thinking changes that will attract and retain tenants, lower risk and positively position your property for resale!
Watch the webinar on-demand: http://be.buildingengines.com/StatementofConditions_1.25.11_RegforOn-DemandWebinar.html
14 Nguyên tắc để thành công - Brian TracyDuyệt Đoàn
Brian Tracy là một tác giả nổi tiếng trên toàn thế giới trong tất cả các lĩnh vực liên quan đến phát triển bản thân và phát triển sự nghiệp. Ông đã giữ vị trí của một nhà lãnh đạo hàng đầu trong suốt nhiều thập kỷ qua. Không có ai biết về mọi khía cạnh của quy trình bán hàng nhiều hơn ông, và trong cuốn sách tuyệt vời này, ông đã giải thích lý do tại sao ông là một người bán hàng tài ba đồng thời là một giáo viên cực kỳ chuyên nghiệp chuyên dạy một môn nghệ thuật quan trọng nhất của cuộc sống – nghệ thuật thuyết phục tích cực.
Presented by: Peter Harrod
Watch as you learn how to recognize deficiencies in your equipment, identify code violations, and plan the retroactive and forward thinking changes that will attract and retain tenants, lower risk and positively position your property for resale!
Watch the webinar on-demand: http://be.buildingengines.com/StatementofConditions_1.25.11_RegforOn-DemandWebinar.html
14 Nguyên tắc để thành công - Brian TracyDuyệt Đoàn
Brian Tracy là một tác giả nổi tiếng trên toàn thế giới trong tất cả các lĩnh vực liên quan đến phát triển bản thân và phát triển sự nghiệp. Ông đã giữ vị trí của một nhà lãnh đạo hàng đầu trong suốt nhiều thập kỷ qua. Không có ai biết về mọi khía cạnh của quy trình bán hàng nhiều hơn ông, và trong cuốn sách tuyệt vời này, ông đã giải thích lý do tại sao ông là một người bán hàng tài ba đồng thời là một giáo viên cực kỳ chuyên nghiệp chuyên dạy một môn nghệ thuật quan trọng nhất của cuộc sống – nghệ thuật thuyết phục tích cực.
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondelferrydmn1999
Indonesia, negara kepulauan yang kaya akan keragaman budaya, suku, dan tradisi, memiliki Jakarta sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan unik. Salah satu kesenian tradisional yang ikonik dan identik dengan Jakarta adalah ondel-ondel, boneka raksasa yang biasanya tampil berpasangan, terdiri dari laki-laki dan perempuan. Ondel-ondel awalnya dianggap sebagai simbol budaya sakral dan memainkan peran penting dalam ritual budaya masyarakat Betawi untuk menolak bala atau nasib buruk. Namun, seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan zaman, makna sakral ondel-ondel perlahan memudar dan berubah menjadi sesuatu yang kurang bernilai. Kini, ondel-ondel lebih sering digunakan sebagai hiasan atau sebagai sarana untuk mencari penghasilan. Buku foto Lensa Kampung Ondel-Ondel berfokus pada Keluarga Mulyadi, yang menghadapi tantangan untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel warisan leluhur di tengah keterbatasan ekonomi yang ada. Melalui foto cerita, foto feature dan foto jurnalistik buku ini menggambarkan usaha Keluarga Mulyadi untuk menjaga tradisi pembuatan ondel-ondel sambil menghadapi dilema dalam mempertahankan makna budaya di tengah perubahan makna dan keterbatasan ekonomi keluarganya. Buku foto ini dapat menggambarkan tentang bagaimana keluarga tersebut berjuang untuk menjaga warisan budaya mereka di tengah arus modernisasi.
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Mahalnya biaya kuliah di Indonesia
1. Disusun oleh:
1. Charlie Sugiarto 116110047
2. Rodnovry Joshua L. T. 116110059
SI – 35 – 02
2. Pengantar
Perguruan tinggi merupakan puncak dari proses pendidikan
yang ada di dunia ini termasuk di Indonesia. Namun, tidak
semua masyarakat Indonesia dapat mengenyam pendidikan
tinggi. Ada banyak factor yang mempengaruhi seperti lemahnya
tingkat ekonomi. Pendidikan tinggi hanya akan dirasakan oleh
masyarakat kelas menengah kebawah, sedangkan masyarakat
miskin hanya bisa bermimpi.
Tidak adanya kesempatan yang sama bagi warga negara
untuk memperoleh pendidikan pada perguruan
tinggi, disebabkan karena biaya pendidikannya yang mahal dan
ketidakpedulian pemerintah terhadap nasib anak bangsa.
Permasalahan pembiayaan pendidikan di Indonesia masih
merupakan tema yang hangat.
3. Permasalahan Utama
Penyebab utama dari hal ini adalah tercantumnya
persentase biaya pendidikan dalam UUD 1945 yang
merupakan hasil amandemen. Pembiayaan
pendidikan sebagaimana yang telah diatur dalam
UUD Negara Republik Indonesia 1945
(Amandemen IV) yang menyatakan bahwa negara
memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang-
kurangnya dua puluh persen dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta dari
Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah (APBD) untuk memenuhi
kebutuhan penyelenggaraan pendidikan nasional.
4. Namun, dibalik peraturan secara konstitusi
tersebut, tidak semua daerah bahkan Negara mampu
merealisasikan anggaran pendidikan sebagaimana
amanat konstitusi. Hal ini berimbas pada mahalnya
biaya pendidikan terutama diperguruan tinggi.
Adanya kesenjangan yang sangat jauh antara biaya
pendidikan satu jurusan dengan jurusan yang
menyebabkan masyarakat yang secara ekonominya
lemah hanya bisa bermimpi untuk masuk jurusan
tersebut. Sebutlah jurusan kedokteran yang harus
merogok kantung dengan biaya masuk aja mencapai
ratusan juta rupiah.
5. Apakah Biaya Pendidikan di Indonesia
itu Murah atau Mahal?
Untuk menjawab pertanyaan tersebut peneliti
menganalisisnya dari sudut pandang penghasilan
domestik bruto (PDB). Sebelum peneliti
melangkah lebih jauh pada analisis ini, peneliti
ingin menjelaskan dulu secara ringkas apa itu
pendapatan domestik bruto.
6. Penghasilan Domestik Bruto (PDB)
Dalam ilmu ekonomi pendapatan domestik
bruto yang selanjutnya disingkat PDB, adalah
pendapatan bersih suatu negara dengan berdasarkan
pada; konsumsi (rumah tangga dan negera), export-
import, pertanian, industri, dan perdagangan.
Semakin tinggi semua aspek di atas semakin baik
perekonomian atau PDB suatu negara.
7. Berdasarkan pendapatan domestik bruto (PDB)
Singapura memiliki PDB US$ 57.505. Malaysia
PDB nya US$ 49.494. dan Indonesia US$ 4.200.
Sedangkan untuk biaya perkuliahan singapura Rp.
76.4 Juta, Malaysia Rp. 23.7 Juta dan Indonesia Rp.
15-20 Juta.
Dengan data diatas, diperoleh bahwa Indonesia
yang tercinta ini, dengan pendapatan domestik bruto
sebesar US$ 4.200 dengan biaya perkuliahan antara
Rp.15-20 Juta pertahun dapat peneliti golongkan
sangat mahal. Malaysia saja dengan PDB sebesar
US$ 49.494 biaya kuliahnya hanya 23.7 Juta
pertahun. Belum lagi kalau kita bandingkan dengan
negara Singapura US$ 57.505 dengan biaya kuliah
pertahunnya sebesar Rp. 76.4 Juta.
8. Kesimpulan
Dengan hasil pembahasan di atas dapatlah kita
kategorikan bahwa biaya pendidikan tinggi di Indonesia
masihlah sangat mahal. Dengan PDB sebesar US$ 4.200
seharusnya menurut asumsi peneliti biaya pendidikan
tinggi di Indonesia berada pada kisaran 2-5 Juta/Tahun.
Dengan biaya pendidikan sebesar itu akan mampu
mengakomodasi seluruh kalangan yang ingin mengenyam
pendidikan di perguruan tinggi. Yang perlu juga kita garis
bawahi adalah kebijakan biaya pendidikan jangan hanya
mempertimbangkan tingkat ekonomi kelas menengah
kebawah tetapi juga harus dipertimbangakan kondisi
masyarakat yang ekonominya miskin. Karena berdasarkan
konstitusi kita pendidikan ialah hak segala bangsa.
9. So, Jangan sia-siakan kerja keras orang
tua kita!
Balaslah usaha mereka dengan belajar
yang giat!
Sekian dan Terima Kasih !
“(^_^)/” “(^_^)/”