Perubahan dalam kondisi ekonomi dan sosial, termasuk meningkatnya keragaman kebutuhan konsumen, perubahan perilaku pembelian, dan globalisasi aktivitas perusahaan, mendorong inovasi di sektor industri, distribusi, dan ritel.
Kemampuan perusahaan untuk mengelola rantai pasokan yang bertanggung jawab secara rumit dapat dipersulit dengan perubahan yang cepat dan preferensi konsumen yang seringkali tidak dapat diprediksi.
Seringkali, biaya keuangan untuk meningkatkan layanan mungkin terlalu tinggi untuk ditanggung oleh satu organisasi. Dalam hal demikian, mengandalkan inisiatif kolaboratif mungkin merupakan strategi yang lebih baik.
Perhatian bukan lagi melulu pada perusahaan tetapi pada kolaborasi rantai nilai yang memiliki dampak penting pada peningkatan nilai dan bukan hanya pasokan barang atau jasa.
Masa depan rantai pasokan didasarkan pada kolaborasi, konektivitas dan ketangkasan, dan yang paling penting, menjadi ulet atau memiliki resiliensi.
Pendekatan rantai nilai memberikan pemahaman bagaimana meningkatkan berbagai tahapan dalam rantai nilai, memberikan wawasan tentang bagaimana merancang strategi bisnis yang memanfaatkan manajemen rantai nilai untuk menciptakan nilai, dan menimbulkan pertanyaan penting tentang implikasi rantai nilai bagi masa depan yang didorong oleh teknologi digital.
Paparan ini membahas masalah konseptual rantai nilai dan memperkenalkan pengembangan rantai nilai yang dapat berkontribusi pada inovasi.
Di materi ini insyaAllah akan membahas terkait Strategi Bisnis yang terkait definisi, urgensi atau manfaat, macam-macam, serta studi kasus dari strategi tersebut. Semoga bermanfaat. Mohon maaf apabila ada kesalahan. Link versi makalah: https://www.academia.edu/68188104/_Makalah_Strategi_Bisnis
Di materi ini insyaAllah akan membahas terkait Strategi Bisnis yang terkait definisi, urgensi atau manfaat, macam-macam, serta studi kasus dari strategi tersebut. Semoga bermanfaat. Mohon maaf apabila ada kesalahan. Link versi makalah: https://www.academia.edu/68188104/_Makalah_Strategi_Bisnis
Istilah ekosistem bisnis diperkenalkan pada tahun 1993 oleh J.R. Moore untuk menggambarkan bagaimana komunitas ekonomi bekerja.
Ekosistem bisnis telah ramai dibicarakan sejak tahun 2000-an, terutama oleh dorongan internet.
Ekosistem bisnis digunakan untuk menyelidiki sistem sosial yang kompleks dengan perspektif bisnis terhadap sejumlah pelaku yang saling terkait secara longgar yang bergantung satu sama lain untuk efektivitas dan kelangsungan hidup bersama.
Ekosistem bisnis dapat dipandang sebagai solusi untuk masalah bisnis, sebagai cara untuk menata untuk mewujudkan proposisi nilai tertentu.
Banyak praktisi merasa terdorong untuk memunculkan ekosistem bisnis mereka sendiri — atau setidaknya menjadi bagian dari beberapa ekosistem besar yang sedang berkembang.
Tetapi konsep ekosistem berhadapan dengan ruang lingkup konsep yang luas, definisi yang tidak jelas, dan kurangnya nasihat praktis.
Paparan ini mengulas pendekatan untuk membangun ekosistem bisnis yang menunjukkan visualisasi ekosistem, struktur atau perilaku yang jelas, dan menyediakan templat untuk konstruksi ekosistem.
sumber daya manusia, pelatihan dan pengembangan sdm, pelatihan sdm, pelatihan karyawan, manajemen pelatihan, pelatihan manajemen, program pelatihan, pelatihan hrd, teori pengembangan sdm, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, tugas manajemen sumber daya manusia, training sdm, tugas msdm, pelatihan sumber daya manusia, teori pengembangan sumber daya manusia, pelatihan pengembangan sdm, pelatihan manajemen sdm
http://infokonsultasisdm.web.id/
Istilah ekosistem bisnis diperkenalkan pada tahun 1993 oleh J.R. Moore untuk menggambarkan bagaimana komunitas ekonomi bekerja.
Ekosistem bisnis telah ramai dibicarakan sejak tahun 2000-an, terutama oleh dorongan internet.
Ekosistem bisnis digunakan untuk menyelidiki sistem sosial yang kompleks dengan perspektif bisnis terhadap sejumlah pelaku yang saling terkait secara longgar yang bergantung satu sama lain untuk efektivitas dan kelangsungan hidup bersama.
Ekosistem bisnis dapat dipandang sebagai solusi untuk masalah bisnis, sebagai cara untuk menata untuk mewujudkan proposisi nilai tertentu.
Banyak praktisi merasa terdorong untuk memunculkan ekosistem bisnis mereka sendiri — atau setidaknya menjadi bagian dari beberapa ekosistem besar yang sedang berkembang.
Tetapi konsep ekosistem berhadapan dengan ruang lingkup konsep yang luas, definisi yang tidak jelas, dan kurangnya nasihat praktis.
Paparan ini mengulas pendekatan untuk membangun ekosistem bisnis yang menunjukkan visualisasi ekosistem, struktur atau perilaku yang jelas, dan menyediakan templat untuk konstruksi ekosistem.
sumber daya manusia, pelatihan dan pengembangan sdm, pelatihan sdm, pelatihan karyawan, manajemen pelatihan, pelatihan manajemen, program pelatihan, pelatihan hrd, teori pengembangan sdm, pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia, tugas manajemen sumber daya manusia, training sdm, tugas msdm, pelatihan sumber daya manusia, teori pengembangan sumber daya manusia, pelatihan pengembangan sdm, pelatihan manajemen sdm
http://infokonsultasisdm.web.id/
Si & pi, nany saryono putri, hapzi ali,sistem informasi, organisasi dan s...Nany Saryono Putri
Dampak implementasi sistem informasi bagi organisasi adalah sangat besar. Sistem informasi memiliki peranan yang penting. Salah satu peranannya yaitu membantu dalam proses kegiatan perusahaan. Dengan adanya sistem informasi maka akan memberikan keuntungan berupa kemudahan dalam menjalankan kegiatan usaha, terbiasa dengan adanya teknologi baru, lebih efisien dari segi waktu, lebih mudah dalam melakukan pengendalian internal. Implementasi ini dilakukan bisa dikarenakan faktor eksternal. Misalnya dalam hal pembayaran pajak, pemerintah telah memberlakukan sistem baru dimana semua wajib pajak diharuskan melakukan pembayaran pajak melalui pembuatan kode billing sehingga utang pajak baru bisa disetorkan ke negara. Mau tidak mau bagi organisasi yang memiliki kewajiban perpajakan harus siap mengikuti tuntutan tersebut. Dengan adanya sistem baru ini tentunya akan merubah perilaku dari organisasi tersebut, seperti harus tanggap dengan penggunaan internet dan komputer. Implementasi dilakukan karena faktor internal contohnya adalah jumlah pegawai yang sudah banyak sehingga akan menyulitkan manajemen dalam menghitung pajaknya. Maka terkait sistem penggajian/SDM mengadopsi/menggunakan sistem payroll dengan menggunakan jasa vendor. Dampak penggunaan sistem payroll ini tentunya akan memudahkan kinerja perusahaan dalam menghitung pajak karyawan, memudahkan dalam mengelola data karyawan, dan efisiensi biaya kertas untuk penyimpanan arsip berupa data karyawan. Melalui 2 contoh tersebut, mencerminkan bahwa penggunaaan sistem informasi pada organisasi akan merubah budaya dari organisasi tersebut menjadi lebih baik.
Bioeconomy is a major opportunity for regional and local communities.
Agricultural growth is central to poverty reduction in rural areas, and one opportunity for such growth lies in increasing exports of agricultural products from poor countries to global markets.
The potential of Indonesia to develop a bio-based economy based on local resources remains largely untapped.
The solution is to develop technology options or business models for local deployment.
Raising awareness activities, knowledge development (studies), clustering, and networking are needed to support new bio-based value chains and business models.
The analysis of governance aims to investigate the rules operating in a value chain, and the system of coordination, regulation and control in which value is generated along a chain.
Governance refers to both the "official" rules that address output, and the commercial imperatives of competition that influence how production is structured.
Governance implies that interactions between actors in the value chain are frequently organized in a system that allows competitive firms to meet specific requirements in terms of products, processes, and logistics in serving their markets.
As such, it recognizes that power is not evenly distributed, and access to market opportunities for the poor requires understanding of how production systems are organized to meet these competitive requirements.
Because "governance" looks and sounds like “government”, the term is often interpreted narrowly to include only the legal and regulatory requirements that influence business operation and market access in a value chain.
In actual fact, the instruments of governance range from contracts between value chain participants to government regulatory frameworks to unwritten "norms" that determine who can participate in a market.
The rise of the digital economy could open a range of new opportunities for firms to play a more active role in global value chains (GVCs).
New digital technologies are radically changing the outlook of manufacturing and services industries by altering the way how companies organize their production processes and which business models they adopt.
How the digitalization is affecting, or could affect future, enterprises (actors) contributions to GVCs.
The various opportunities that the digital economy opens for actors, especially in terms of cost reductions and the emergence of new business models, but also discusses policy measures that could be taken to promote actors participation in GVCs.
Significant challenges remain for SMEs to enter GVCs, some of which are exacerbated by the new digital economy.
Over the past three decades, global trade has grown and many new exporting countries, particularly in Asia, have been incorporated into the global economy.
The Global Value Chain (GVC) literature emerged as an attempt to describe how multinational firms have integrated production activities in Asia into their global strategies and what the consequences might be for the newly-integrated economies.
The GVC analysis is a useful tool to trace the shifting patterns of global production, link geographically dispersed activities and actors within a single industry, and determine the roles they play in developed and developing countries alike.
This course provides competency sets (mind set, tool set, knowledge set, and skill set) used for analyzing and synthesizing a new value chain system in order to extend the current value chain and to promote participation and upgrading in global value chains.
Webinar “Adapt on New Normal Logistics: We need People with Capability!”
Chartered Institute of Logistics & Transport Indonesia (CILT Indonesia)
Saturday, 19 December 2020
The backbone of trade is logistics and transportation which allows the movement of goods, imports and exports.
The movement of goods has increased from time to time to serve the needs of a wider market and demand better speed and security.
Along with the strong development of science and technology and the trend of globalization, logistics activities from production to consumption are increasingly playing an important role in the competitiveness of companies in industry, production and services in particular and the entire economy in general.
Logistics and transportation performance depends on the capabilities of human resources.
Logistics and transportation human resources require training and professional development.
This presentation presents the current situation of human resources and human resources training in logistics and offers development solutions to further promote the logistics and transportation industry.
Sebagai implementasi dari Bali Agenda for Creative Economy 2018, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif membentuk Global Center of Excellence for International Cooperation and Creative Economy (G-CINC).
Pendirian G-CINC merupakan komitmen untuk mengarusutamakan isu-isu di bidang ekonomi kreatif dan berbagi praktik terbaik serta mengembangkan kerja sama internasional di bidang ekonomi kreatif.
Menanggapi peluang (dan tantangan) yang ada, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif akan mengadakan penelitian tentang pengembangan skena kreatif.
Acara pengembangan skena kreatif mengundang perwakilan dari sivitas akademika dan dunia kreatif untuk berbagi keahlian mereka dalam menyelesaikan studi model pengembangan skena kreatif dan faktor kunci untuk menopang kesuksesan skena kreatif.
Paparan ini untuk berbagi temuan terkini dari studi tentang definisi skena kreatif, model pengembangan skena kreatif, faktor kunci sukses dari skena kreatif, dan beberapa gagasan untuk pengembangan skena kreatif di beberapa kota kreatif di Indonesia.
Pengembangan Pusat Unggulan Pariwisata dan Ekonomi KreatifTogar Simatupang
Era Industri 4.0 mendorong Ekonomi Kreatif menjadi salah satu pilihan strategi dalam memenangkan persaingan global.
Ekonomi kreatif juga mendukung perkembangan pariwisata melalui inovasi dan kreativitas produk dan jasa yang meningkatkan nilai tambah ekonomi.
Pada tahun 2018, the World Conference on Creative Economy (WCCE) atau Konferensi Global tentang Ekonomi Kreatif mengesahkan dokumen “Bali Agenda for Creative Economy” yang salah satu isinya adalah menyepakati pembentukan Pusat Keunggulan untuk Ekonomi Kreatif (Center of Excellence for Creative Economy/CoE) di Indonesia.
CoE itu berfungsi sebagai serambi pelaku ekonomi kreatif dari seluruh dunia untuk menghubungkan gagasan, sumber daya, informasi, dan konsep-konsep bisnis di sektor ekonomi kreatif.
CoE ke depan diharapkan memiliki peran dalam mengakselerasi UMKM menjadi unggul.
Program yang dapat dilakukan dalam pengembangan CoE antara lain pelatihan, pengembangan produk, dan litbang.
Namun, untuk program kegiatan tersebut perlu adanya identifikasi kebutuhan dan potensi atau model CoE yang dapat dikembangkan.
Perlu juga adanya rekomendasi kebijakan yang perlu dilakukan oleh masing-masing pemangku kepentingan terkait agar pusat unggulan ekonomi kreatif di Indonesia bisa berkembang.
Kewirausahaan adalah metode merancang, meluncurkan, dan menjalankan bisnis baru.
Ini adalah kapasitas dan kemauan untuk mengembangkan, mengatur, dan mengelola usaha bisnis bersama dengan risikonya untuk mengenali potensi komersial dari penemuan dan mengatur modal, bakat, dan sumber daya lain yang akan mengubah penemuan menjadi inovasi yang layak secara komersial.
Kewirausahaan melintasi setiap sektor kehidupan manusia yang dapat merupakan proses memanfaatkan peluang bisnis di bidang tertentu dan mengubahnya menjadi inovasi komersial yang menguntungkan.
Pendidikan kewirausahaan berusaha untuk membekali peserta didik dengan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi untuk mendorong keberhasilan wirausaha dalam berbagai suasana.
Pendidikan kewirausahaan ditawarkan di jenjang program sarjana dengan tujuan memberikan pendidikan yang memadai kepada peserta didik yang akan memungkinkan mereka untuk menjadi kreatif dan inovatif dalam mengidentifikasi peluang bisnis baru dan menjalankan bisnis yang berhasil.
Tinjauan kurikulum program pendidikan kewirausahaan diperlukan sebagai sarana untuk menjamin mutu pembelajaran kewirausahaan.
Paparan ini mengajukan tinjauan dengan mengacu pada standar kurikulum dan format tubuh pengetahuan kewirausahaan.
Manajemen Talenta (26 Juli 2019)
Peringkat Talenta Dunia
Isu-Isu Sistem Talenta Nasional
Manajemen Talenta Nasional
Terobosan Sistem Manajemen Talenta Nasional
Strategi Pengembangan Talenta Nasional (inisiatif reaktif, proaktif, antisipatif)
Desain Pembangunan Talenta Nasional
Transformasi Talenta Nasional 2020-2024
Ilustrasi Terobosan Pembangunan Talenta Nasional
Rantai Nilai Nikel (acuan)
Manufaktur
Pariwisata
Ekonomi Digital
Peran Institusi Pendidikan Dalam Ekosistem Rantai PasokanTogar Simatupang
Disampaikan pada acara Dies Natalis Politeknik APP Kemenperin Jakarta Dengan Tema: “Sinergi Teknologi Inovasi Logistik 4.0 Bagi Dunia Pendidikan dan Industri” dan Gelar Wicara Webinar: “Teknologi Inovasi Logistik 4.0” pada hari Jumat 23 Oktober 2020 pukul 08.00-10.30 WIB
Program Persiapan Keberangkatan (PK) Angkatan 163
Penerima Beasiswa Program Magister (S2) dan Doktor (S3) Dengan Tujuan Universitas Dalam dan Luar Negeri
Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)
9 Oktober 2020
Disampaikan Pada Kegiatan Rapat “Penyusunan Butir-Butir Rancangan Peraturan Menteri PUPR tentang Registrasi Sumber Daya Peralatan Konstruksi" Direktorat Bina Kelembagaan dan Sumber Daya Jasa Konstruksi, Direktorat Jenderal Bina Konstruksi Kementerian Pekerjaam Umum dan Perumahan Rakyat Kamis, 24 September 2020
Urgensi Pelaksanaan dan Praktik Terbaik Registrasi Sumber Daya Peralatan Kons...Togar Simatupang
Registrasi alat berat konstruksi merupakan suatu langkah awal yang diharapkan mampu menjawab belum tersedianya informasi alat berat secara komprehensif, waktu riil, dan dapat dipercaya antara lain terkait jumlah/populasi, lokasi/posisi, kondisi/kinerja, status kepemilikan, umur layanan, dan lain sebagainya.
Ketersediaan informasi tersebut dapat bermanfaat bagi semua pihak (stakeholders) terkait baik pengguna, penyedia jasa konstruksi, dan produsen/pemasok dalam menyusun rencana program kerja maupun kelancaran usaha mereka.
Ketersediaan informasi yang kredibel akan lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi penyelenggaraan pekerjaan konstruksi.
Paparan ini bertujuan untuk mengungkapkan pentingnya Registrasi Alat Berat Konstruksi pada perusahaan vendor, perusahaan rental, dan Badan Usaha Jasa Konstruki (BUJK) dalam rangka memperkuat sistem pasok alat berat konstruki nasional dalam menjamin ketersediaan alat berat untuk mendukung pembangunan infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
Urgensi Penyusunan Basis Data Alat Berat diketahui melalui pembahasan Registrasi dan kaji banding Pengelolaan Registrasi Alat Berat di Negara Maju.
Sistem Kurikulum Kewirausahaan (Entrepreneurship Curriculum)Togar Simatupang
Kurikulum kewirausahaan menjadi landasan bagi perguruan tinggi dan universitas untuk mewujudkan tujuan pendidikan kewirausahaan.
Pengetahuan, kemampuan, dan struktur kualitas kewirausahaan siswa ditentukan oleh sistem kurikulum kewirausahaan yang ilmiah dan wajar pada tingkat tertentu.
Namun dilihat dari situasi pendidikan kewirausahaan saat ini di perguruan tinggi dan perguruan tinggi dalam negeri, belum ada kurikulum kewirausahaan yang matang dan efektif.
Pemikiran kreatif pengembangan sistem kurikulum kewirausahaan untuk perguruan tinggi dan perguruan tinggi dikedepankan dengan memadukan kaidah dasar kegiatan mengajar dari perseptif proses kewirausahaan.
Kurikulumnya berorientasi pada tindakan: lebih dari 50 persen waktu program terdiri dari penelitian praktis dalam mengidentifikasi peluang bisnis, menilai sumber daya untuk mendirikan dan mengarahkan bisnis, dan belajar dari pengusaha sukses di perusahaan mereka dan di kelas.
Paparan ini mencoba menyajikan perkembangan kurikulum kewirausahaan, evaluasi kurikulum, dan program merdeka belajar bidang kewirausahaan.
Pengembangan Bioekonomi (bioeconomy) di IndonesiaTogar Simatupang
Indonesia tengah berada pada perangkap penghasilan menengah.
Apakah Indonesia bisa keluar dari perangkap pengasilan menengah?
Bioekonomi: gelombang ekonomi berikutnya
Bagaimana memetik peluang dari pengembangan bioekonomi?
Apa yang perlu dilakukan Sekolah Ekspor ke depan?
Perencanaan mitigasi dan ketahanan usaha pada industri pariwisataTogar Simatupang
Bagaimana situasi kekinian di lapangan atau di daerah?
Bagaimana ada upaya/inovasi, bentuk kearifan lokal dalam melakukan mitigasi dan memperkuat resiliensi?
Apa upaya kita yang lebih kreatif dan inovatif untuk merespons situasi kenikian?
Misalnya, industri pariwisata menghadapi dilema rendah sentuh dan tinggi sentuh, bagaimana membuat aspek kesehatan dan aspek ekonomi agar hadir keyakinan dan kepercayaan para wisatawan?
Skema yang menjadi luaran:
Kerangka dan pedoman (brief policy) yang dirumuskan di dalam rangka mitigasi dan resiliensi usaha
Strategi dan skenario apa yang dilakukan di jangka pendek dan menengah, seperti apa etapenya sehingga tercapai percepatan: langkah memperkuat upaya program pemulihan industri pariwisata dan kreatif
Saat ini sudah ada skema tanggap darurat, pemulihan, dan normalisasi
Di bagian mana mitigasi dan resiliensi bisa mempercepat pemulihan?
Apakah dapat dilakukan penajaman untuk fokus dan rencana tindak?
Pengembangan Usaha Budidaya Tanaman Pangan Berskala Besar (food estate)Togar Simatupang
Organisasi Pangan dan Pertanian Dunia (FAO) memberikan peringatan kemungkinan krisis pangan yang melanda dunia akibat pandemi Covid-19 dan juga pergantian musim dinilai tidak bisa diprediksi.
Pemerintah merespons peringatan FAO untuk menggarap masalah pangan dengan melakukan pengembangan food estate.
Konsep food estate memungkinkan Indonesia mampu memproduksi pangan secara masif sekaligus mengendalikan sistem produksi komoditas keamanan pangan.
Rencana pembangunan dan pengembangan kawasan food Estate di Kalteng dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional dipandang sebagai bagian dari kedaulatan negara.
Food estate dianggap sebagai upaya memodernisir kegiatan di sektor pertanian karena penyempitan lahan pertanian memperlemah petani untuk swa sembada pangan.
Namun program food estate merupakan cerita lama yang belum membukukan kisah sukses. Proyek food estate memerlukan investasi yang sangat besar dan sebaiknya mempelajari kegagalan program sebelumnya untuk diperbaiki dan tidak mengulangi kesalahan yang sama.
Food estate perlu dirancang secara sistem pangan berkelanjutan. Sejak tahap perencanaan perlu saling bekerja sama mulai dari persiapan lahan, aspek produksi, aspek distribusi, dan aspek pemasaran dengan konsep.
Paparan ini mencoba untuk menawarkan pola pengembangan food estate sebagai konsep pertanian modern yang memiliki pola kemitraan dan pemanfaatan teknologi untuk meningkatkan peluang sukses.
Langkah pertama ketika merencanakan dan menulis makalah penelitian adalah memilih topik yang bagus.
Topik penelitian yang didefinisikan dengan baik adalah titik awal dari setiap proyek penelitian yang berhasil.
Topik yang baik adalah yang relevan dengan tugas kedalaman tesis dan memiliki cukup informasi yang tersedia untuk digunakan.
Topik penelitian dapat diartikan sebagai kejadian, peristiwa, atau fenomena yang dijadikan subjek atau masalah yang menarik minat peneliti saat melakukan penelitian.
Topik dapat berupa persoalan pokok yang memerlukan pemecahan, penjelasan, pendeskripsian, dan penegasan lebih lanjut.
Memilih topik adalah proses berkelanjutan yang dilakukan oleh para peneliti untuk mengeksplorasi, mendefinisikan, dan memperbaiki ide-ide mereka.
Topik yang dipilih haruslah penting untuk diteliti. Ada dua hal yang menjadi pertimbangan dalam memilih topik yang penting yaitu: pertama, sumbangan hasil penelitiannya dapat memenuhi minat akademis dan minat masyarakat luas; kedua, sifat topik tidak merupakan duplikasi dari topik-topik yang telah diteliti oleh orang lain.
Untuk mempermudah pemilihan topik, maka perlu suatu pendekatan untuk memilih topik yang baik dan menguraikan topik ke dalam kalimat pertanyaan dan mengetahui kebutuhan data, proses atau metode pengolahan, dan luaran dari suatu topik penelitian yang perlu diuraian dengan jelas dan analitis.
Presentasi ini akan membantu Anda memilih subjek yang menarik minat Anda, dan memperhalus subjek tersebut ke topik tertentu.
Keberhasilan bersaing tergantung pada peningkatan kinerja rantai pasokan di mana kemampuan untuk berinovasi terletak di dalam hubungan yang baik di antara mitra bisnis yang merupakan anggota rantai pasokan.
Anggota rantai menjadi entitas bisnis independen yang seringkali memiliki tujuan bisnis yang saling bertentangan.
Mitra dalam rantai pasokan harus menyetujui struktur tata kelola bersama yang akan mengarahkan hubungan mereka dan mengurangi ancaman oportunisme dalam suatu pertukaran.
Tata kelola adalah struktur yang memastikan bahwa keputusan dibuat yang mengarah pada nilai jangka panjang, berkelanjutan untuk entitas seperti perusahaan atau, dalam hal ini, kolaborasi formal antara banyak organisasi.
Mekanisme tata kelola harus dirancang untuk mengakomodasi potensi tujuan yang saling bertentangan dari anggota independen.
Tujuan dari paparan ini adalah untuk menyajikan model dari mekanisme tata kelola dalam memungkinkan koordinasi antara mitra dalam rantai pasokan.
Membangun Keunggulan Bersaing dalam Kerangka Governansi yang Baik (Good Corpo...Togar Simatupang
Governansi perusahaan adalah seperangkat prinsip yang mencakup tujuan ekonomi dan sosial serta antara tujuan individu dan kolektif sehingga dapat menyelaraskan kepentingan berbagai pemegang kepentingan untuk pencapaian keunggulan bersaing.
Apakah perkembangan governansi perusahaan terkini membantu perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing?
Paparan ini melengkapi upaya untuk mengemukakan argumen bahwa keunggulan bersaing perusahaan muncul dari sistem governansi perusahaan yang baik.
DAFTAR GACOR KETIK DI GOOGLE >> agensunda.com
SUNDABET Situs Slot Gacor dengan Maxwin Tertinggi Hari Ini telah menjadi salah satu situs judi slot online terpercaya selama 3 tahun terakhir bagi para pemain judi online di Indonesia.
SUNDABET Situs Slot Gacor dengan Maxwin Tertinggi Hari Ini telah menjadi salah satu situs judi slot online terpercaya selama 3 tahun terakhir bagi para pemain judi online di Indonesia. Tentunya memiliki berbagai jenis permainan Judi Online seperti Togel, Live Casino, Poker Online, Slot Online dan Judi Bola dalam 1 akun, sehingga membuat para member akan lebih nyaman dalam bermain.
SUNDABET » Daftar Akun VVIP Hanya Hari ini di Situs Slot Paling Gacor
SUNDABET » Situs Judi Online Terpercaya dengan Pilihan Slot Gacor dan Live Casino Terbaik
Slot gacor sampai hari ini masih menarik minat para pemain dikarenakan cara bermainnya sangat mudah bagi pemula, selain itu kesempatan untuk menang sangat besar. Tidak heran jika SUNDABET menjadi salah satu Situs Slot favorit bagi pecinta Judi Online.
Situs SUNDABET tentunya juga memiliki berbagai jenis permainan Judi Online seperti Togel, Live Casino, Poker Online, Slot Online dan Judi Bola dalam 1 akun, sehingga membuat para member akan lebih nyaman dalam bermain. Tentunya kami juga memberikan berbagai macam promo dan bonus yang dapat di claim setiap harinya seperti Bonus New Member, Garansi kekalahan, Cashback, Rollingan.
SUNDABET berkomitmen untuk mengesahkan taruhan yang bertanggung jawab seperti halnya mempromosikan kesadaran akan masalah judi dan meningkatkan pencegahan, intervensi dan pelayanan. Kebijakan Pertanggungjawaban Permainan SUNDABET menetapkan komitmennya untuk meminimalisir efek negatif dari masalah judi dan untuk mempromosikan praktek perjudian yang bertanggung jawab.
Kami percaya ini tanggung jawab kami untuk anda, pelanggan kami, untuk memastikan bahwa anda menikmati pengalaman bertaruh di situs kami, sementara tetap menyadari penuh terhadap kerugian sosial dan keuangan yang terkait dengan masalah perjudian.
Dalam rangka membantu pemain kami dalam pertanggunjawaban perjudian, kami memastikan bahwa semua staf kami memiliki kesadaran pertanggunjawaban perjudian. Silahkan menghubungi kami jika anda membutuhkan informasi atau bantuan lebih lanjut.
Bertaruh dibawah batas umur 18 tahun merupakan tindakan ilegal di SUNDABET. SUNDABET memiliki tanggung jawab yang serius untuk masalah ini. SUNDABET mempunyai hak untuk meminta bukti umur dari pelanggan manapun dan untuk melakukan pengecekan untuk memverifikasi informasi yang disediakan. Akun pelanggan mungkin akan ditutup untuk sementara dan dana akan ditahan sampai tersedia bukti yang memadai mengenai umur anda.
Untuk pelanggan kami yang menginginkan untuk membatasi dirinya dari berjudi, kami menyediakan fasilitas pengecualian diri yang memungkinkan pelanggan untuk menutup akunnya untuk minimum waktu 6 bulan sampai 5 tahun sesuai dengan permintaan. Silahkan hubungi Petugas Layanan Pelanggan melalui “Live Chat”
Forex, atau Foreign Exchange, adalah pasar global untuk perdagangan mata uang yang merupakan yang terbesar dan paling likuid di dunia, dengan volume perdagangan harian mencapai triliunan dolar. Pasar ini beroperasi 24 jam sehari melalui jaringan komputer global yang melibatkan bank, pialang, institusi, dan individu. Di forex, mata uang diperdagangkan berpasangan, seperti EUR/USD, dan nilai tukar mata uang ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar bebas. Trader forex menggunakan analisis teknis dan fundamental untuk membuat keputusan perdagangan, serta berbagai strategi seperti day trading, swing trading, dan scalping untuk memaksimalkan keuntungan. Manajemen risiko, termasuk penggunaan stop-loss order dan diversifikasi, sangat penting dalam trading forex. Broker forex berperan sebagai perantara dan menawarkan berbagai platform trading seperti MetaTrader dan TradingView. Meskipun menawarkan peluang besar, trading forex juga memiliki risiko yang signifikan dan memerlukan edukasi serta disiplin yang baik.
ORDER https://wa.me/6282186148884 , Pelita Mas adalah perusahaan yang bergerak di bidang Industri Beton dan Paving Block. Paving Untuk Taman, Pelita Mas Paving Block, Pengunci Paving, Pengunci Paving Block, Pinggiran Paving.
Temukan keindahan luar biasa dalam taman paving kami yang eksklusif. Dengan desain yang elegan dan tahan lama, taman paving kami menciptakan ruang luar yang memikat. Pilihlah kualitas terbaik untuk keindahan yang abadi. Jual taman paving, wujudkan taman impian Anda hari ini!
Kami melayani pengiriman ke area Kota Malang dan Kota Batu. Kami Juga melayani Berbagai Macam Pemesanan Genteng Beton dan Paving Block dalam jumlah Besar untuk keperluan Perumahan, Perkantoran, Villa, Gedung, Pembangunan Kampus, Masjid, dan lainnya.
Produk yang kami produksi terdiri dari :
1. Genteng Beton Multiline
2. Genteng Beton Urat Batu
3. Genteng Beton Royal
4. Genteng Beton Vertical
5. Wuwung Genteng
6. Paving ukuran 20x20, 10,5x21, Diagonal
7. Kanstin dan Topi Uskup
8. Pagar Panel
9. Paving Corso 50x50
10. Paving Grass Block Lubang
Untuk informasi lebih lanjut serta pemesanan, hubungi :
Pabrik Genteng Beton dan Paving Pelita Mas
Jl Raya Tlogowaru No 41, Tajinan, Kedungkandang, Malang
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Hub kami via whatsapp
https://wa.me/6282186148884
Lokasi Pabrik kami
https://maps.app.goo.gl/bmDrQ87yF6gQvHnf8
Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor.PDFRajaclean
Jasa Cuci Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Jakarta Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Kulit Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Panggilan Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Di Rumah Bogor Barat Bogor, Jasa Cuci Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor, Cuci Sofa Fabric Bogor Barat Bogor, Laundry Sofa Terdekat Bogor Barat Bogor,
Jasa cuci sofa kini semakin diminati karena kepraktisannya. Dengan menggunakan jasa ini, Anda tidak perlu repot mencuci sofa sendiri. Profesional dalam bidang ini dilengkapi dengan peralatan modern yang mampu membersihkan sofa hingga ke serat terdalam, menghilangkan kotoran dan bakteri yang tidak terlihat.
Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
1. Pengembangan Rantai Nilai
Togar M. Simatupang
Institut Teknologi Bandung dan Institut Teknologi Del
Pelatihan Online: Lean Six Sigma - Basics of Supply Chain Management - Sesi 12
Tanggal 1 Agustus 2020 Pukul 13.00-16.00 WIB
2. Kilasan
1. Pendahuluan
2. Inovasi Rantai Pasokan dan Inovasi Rantai Nilai
3. Pengembangan Rantai Nilai
4. Sistem Pangan
5. Pengembangan Rantai Nilai Pertanian
6. Pertanian Berskala Besar
7. Apa yang perlu diperbaiki?
8. Penutup
2
3. Pendahuluan
• Perubahan dalam kondisi ekonomi dan sosial, termasuk meningkatnya keragaman kebutuhan konsumen,
perubahan perilaku pembelian, dan globalisasi aktivitas perusahaan, mendorong inovasi di sektor industri,
distribusi, dan ritel.
• Kemampuan perusahaan untuk mengelola rantai pasokan yang bertanggung jawab secara rumit dapat
dipersulit dengan perubahan yang cepat dan preferensi konsumen yang seringkali tidak dapat diprediksi.
• Seringkali, biaya keuangan untuk meningkatkan layanan mungkin terlalu tinggi untuk ditanggung oleh satu
organisasi. Dalam hal demikian, mengandalkan inisiatif kolaboratif mungkin merupakan strategi yang lebih
baik.
• Perhatian bukan lagi melulu pada perusahaan tetapi pada kolaborasi rantai nilai yang memiliki dampak
penting pada peningkatan nilai dan bukan hanya pasokan barang atau jasa.
• Masa depan rantai pasokan didasarkan pada kolaborasi, konektivitas dan ketangkasan, dan yang paling
penting, menjadi ulet atau memiliki resiliensi.
• Pendekatan rantai nilai memberikan pemahaman bagaimana meningkatkan berbagai tahapan dalam rantai
nilai, memberikan wawasan tentang bagaimana merancang strategi bisnis yang memanfaatkan manajemen
rantai nilai untuk menciptakan nilai, dan menimbulkan pertanyaan penting tentang implikasi rantai nilai bagi
masa depan yang didorong oleh teknologi digital.
• Paparan ini membahas masalah konseptual rantai nilai dan memperkenalkan pengembangan rantai nilai
yang dapat berkontribusi pada inovasi.
3
5. Nilai Tambah, Rantai Transportasi, dan Rantai Pasokan
Sumber: “Supply Chains, Transport Chains and Added Value”, <https://transportgeography.org/?page_id=4270> 5
6. Inovasi Rantai Pasokan vs. Inovasi Rantai Nilai
Inovasi Rantai Pasokan
• Perubahan (tambahan atau radikal) dalam
jaringan rantai pasokan, teknologi rantai
pasokan, atau proses rantai pasokan (atau
kombinasi dari semuanya) yang dapat terjadi
dalam fungsi perusahaan, di dalam perusahaan,
di industri atau di rantai pasokan untuk
meningkatkan penciptaan nilai baru bagi
pemangku kepentingan (Arlbjørn et al., 2011).
• Tiga kategori di bidang rantai pasokan:
• Teknologi baru, seperti truk hemat energi
• Optimalisasi jaringan, seperti analisis data dan
ekonomi platform
• Optimalisasi proses, seperti metode tepat waktu,
skalabilitas, dan fleksibilitas
Inovasi Rantai Nilai
• Para pelaku bisnis yang bekerja untuk untuk
membuat pasar lebih efisien dengan
mengeksplorasi solusi untuk mengatasi hubungan
pemasaran yang terpecah-pecah; meningkatkan
akses ke layanan, informasi, dan input; dan
menyeimbangkan distribusi informasi dan
kekuatan yang asimetris.
• Memaksimalkan manfaat (atau pembagian nilai)
karena kontribusi fungsinya untuk eksploitasi
pasar melalui:
• Spesialisasi,
• Keunggulan komparatif dan kompetitif,
• Skala ekonomi,
• perubahan teknologi,
• Organisasi dan kelembagaan yang dinamis.
Sumber: Arlbjørn JS, de Haas H, Munksgaard KB (2011) Exploring supply chain innovation. Logist Res 3:3–18 6
7. Tujuan
KemampuanPeluang
Suatu Proses untuk Inovasi
• Saat mencari peluang bernilai
pelanggan, manajer
mendapatkan sumber daya dan
pelatihan untuk menangkap
dan menganalisis data
pelanggan dan pasar.
• Analisis data dilakukan dengan
menggunakan metode
kualitatif interpretif dan
statistik kuantitatif yang
diterima, mencari petunjuk
dan pola perubahan yang
mungkin menghasilkan
peluang untuk perbaikan
proses rantai pasokan.
Bagaimana para manajer dapat menerapkan inovasi rantai nilai untuk menciptakan dampak?
• Tingkat keterampilan dan
kompetensi karyawan serta
kemampuan mereka untuk
mengembangkan kemampuan
dinamis, seperti penggunaan
kompetensi internal dan eksternal
untuk mendorong perubahan
dengan perspektif jangka panjang.
• Menjalankan operasi adalah
tentang menyelesaikan masalah.
“Apakah mungkin untuk melakukan ini?”
“Apakah kita ingin melakukan ini?”
“Apakah ini sesuatu yang bisa kita lakukan?”
• Tujuan harus ambisius, tetapi juga
harus realistis.
• Strategi mencoba meningkatkan
perbedaan dan mencari keunikan.
• Strategi yang baik harus memperjelas
apa yang tidak ingin dicapai.
Pemikiran strategis melibatkan
penetapan tujuan yang paling
ambisius yang dimungkinkan
mengingat peluang yang ditawarkan
oleh lingkungan eksternal dan
kemampuan internal organisasi.
7
8. Inovasi Inkremental dan/atau Inovasi Radikal
Inovasi Terobosan
menyediakan solusi dari
masalah yang
mendesak
Inovasi Disruptif
menciptakan ceruk
pasar besar baru
Inovasi Perubahan
Permainan mengubah
pasar dan masyarakat
Inovasi Radikal
Meningkatkan efisiensi
atau peningkatan fitur
dalam proses, produk,
atau layanan yang ada
Mengeksploitasi
teknologi yang ada
Meningkatkan daya
saing dalam pasar atau
industri saat ini
Inovasi
Inkremental
Mencapai
keseimbangan sinergis
dalam portofolio inovasi
antara masa kini dan
masa depan
Kepemimpinan
PasarPerubahan
8
9. Inovasi Rantai Pasokan
• Inovasi tidak hanya tentang merancang produk baru dan menciptakan model
bisnis baru, inovasi juga penting untuk terus meningkatkan dan mengarahkan
kembali operasi dan proses bisnis.
• Ketika berbicara inovasi rantai pasokan, pada umumnya berarti peningkatan
dalam cara rantai pasokan beroperasi, dan lebih khusus, dalam cara produk,
informasi, pekerjaan, dan aliran dana (dan disimpan sementara) di seluruh rantai
pasokan.
• Inovasi rantai pasokan menggabungkan perkembangan informasi dan teknologi
terkait dengan prosedur logistik dan pemasaran baru untuk meningkatkan
efisiensi operasional dan meningkatkan efektivitas layanan (Bello, 2004).
• Inovasi rantai pasokan akan melibatkan adopsi proses dan teknologi baru yang
menghasilkan perubahan.
• Jadi mengapa harus peduli dengan inovasi rantai pasokan?
• Dalam mencari keunggulan diferensial kompetitif, banyak manajer dari organisasi
kelas dunia telah menyadari bahwa membedakan pada proses lebih
berkelanjutan daripada membedakan pada produk, bahkan jika diferensiasi
produk masih ada.
Sumber: Bello, D. (2004), “An institutional analysis of supply chain innovations in global marketing channels”, Industrial Marketing Management, 33(1):57–64. 9
10. Inovasi Rantai Pasokan
Caterpillar (CAT) membedakan
bisnisnya pada ketersediaan suku
cadang layanan, menjanjikan akses
ke suku cadang global yang jauh
melebihi pesaingnya.
Inovasi inti untuk FedEx adalah
pengembangan sistem pengumpul
dan pengumpan (hub and spoke)
yang memungkinkan penawaran
layanan baru yang menjanjikan dan
memberikan kecepatan dan
keandalan untuk pengiriman paket.
Pendekatan rantai pasokan langsung
pelanggan yang dibuat khusus (MTO)
oleh Dell telah memberikan dampak
yang mengganggu pada industri PC
dengan menawarkan produk-produk
canggih dengan biaya lebih rendah
dengan tingkat layanan yang dapat
diandalkan namun relatif tinggi.
Saturn (OEM otomotif) dipilih untuk
mencapai status pemasok pilihan
dengan menawarkan tingkat layanan
terbaik yang dicapai melalui
manajemen proses purna jual yang
efisien.
Apple, Ikea, Wal-Mart, Carrefour,
Zara, HP, Benetton, dan Amazon
hanyalah beberapa contoh
perusahaan yang telah
menggunakan inovasi rantai pasokan
untuk mengganggu industri mereka
dan berfungsi sebagai jangkar untuk
meningkatkan kinerja bisnis.
10
11. Proposisi
Nilai
Pengiriman
Nilai
Penangkapan
Nilai
Inovasi rantai pasokan berbasis nilai
Bagaimana SCI berkontribusi pada penciptaan nilai, pengiriman nilai, dan penangkapan nilai?
Nilai adalah jumlah yang bersedia
dibayarkan oleh pembeli untuk apa
yang disediakan oleh perusahaan.
• Bagaimana perusahaan
menciptakan nilai bagi
pelanggannya?
• Berbagai proposisi nilai seperti
fleksibilitas, efisiensi, daya
tanggap, persyaratan waktu dan
kualitas, dan layanan bernilai
tambah
• Pengiriman nilai yang berkaitan
dengan proses menciptakan
nilai yang ditargetkan pada
mitra eksternal (paling sering
pelanggan).
• Proses nilai ini berkisar pada
kegiatan yang sering melintasi
berbagai fungsi perusahaan
• Bagaimana perusahaan
menangkap nilai yang
mengacu pada
keuntungan yang
diperoleh perusahaan?
• Value capture dapat
bersifat operasional dan
komersial
11
13. Lantas Apa?
Pergeseran perhatian: dari rantai pasokan ke rantai nilai
Pemikiran Rantai Pasokan
"Menumbuhkan irisanmu"
• Bersaing pada harga
• Kemandirian (lepas) dan kepentingan
pribadi
• Hubungan transaksional yang fleksibel
• Perdagangan jangka pendek
• Pemasok dipilih berdasarkan kualitas
dan biaya
• Pemasok adalah pengambil harga
• Oportunisme
• Pembagian informasi terbatas
Pemikiran Rantai Nilai
“Menumbuhkan pai”
• Bersaing pada nilai
• Saling ketergantungan dan
kepentingan bersama
• Hubungan kolaboratif yang stabil
• Perencanaan jangka panjang
• Pemasok dipilih untuk kualitas,
keterampilan, layanan, dan kemitraan
• Harga dinegosiasikan
• Komitmen
• Komunikasi terbuka
13
14. Rantai Pasokan vs. Rantai Nilai
Pemasok input Petani
Pedagang dan
pengumpul
Pedagang grosir
dan pengecer
Konsumen
Pemasok input Petani
Pedagang dan
pengumpul
Pedagang grosir
dan pengecer
Konsumen
Rantai Pasokan
Rantai Nilai
Dorong sisi pasokan
Tarik permintaan pasar
Pengetahuan, informasi, inovasi, kekuatan, efisiensi, nilai
Informasi, barang, uang, inovasi
Opsi peningkatan, Masalah keadilan distributif, Tata Kelola
Rantai nilai ada ketika semua aktor dalam rantai beroperasi dengan cara yang memaksimalkan penciptaan (ko-kreasi)
nilai di sepanjang rantai. 14
15. Rantai Nilai Generik
Pasokan
Input Pra-
produksi
Produksi
Pasca
Produksi
Pengolahan
Industri
Distribusi
dan
Pemasaran
Lembaga Fasilitasi
Kebijakan, komersial, hukum, keuangan, informasi pasar, standar, pasar, teknologi, keamanan pangan, inovasi, hak milik, dll.
Lingkungan yang Memampukan
Iklim Makroekonomi - Kebijakan dan Regulasi
Memfasilitasi Layanan
Transportasi, penyimpanan, pemrosesan, pengemasan, impor, ekspor, dealer, komunikasi, dll.
Insentif
Nilai tambah oleh setiap fungsi untuk setiap peserta
Sumber: Agro-Value Chain Analysis and Development: The UNIDO Approach (2009), the United Nations Industrial Development Organization,
<https://www.unido.org/sites/default/files/2010-02/Agro_value_chain_analysis_and_development_0.pdf>
15
17. Teka-teki Empat Bagian Berpikir Rantai Nilai
Memahami
Konsumen
Kurangi
Pemborosan
Memenuhi
Persyaratan
Konsumen
Bangun
Kemitraan
17
18. Platform inovasi
Platform inovasi dapat berupa forum fisik semata, seperti pertemuan jaringan ataupun merujuk pada solusi
teknis di mana para partisipan dapat membuat prototipe alat dan membangun sesuatu.
Platform inovasi cenderung mengikuti siklus tujuh langkah.
Sumber: What are innovation platforms?, Innovation platforms practice brief 1, November 2013, the CGIAR
Humidtropics research program.
Para aktor sepanjang
rantai nilai perlu
bekerja sama dan
mengoordinasikan
kegiatan mereka.
18
19. Langkah-langkah dasar pendekatan UNIDO untuk
analisis dan pengembangan rantai nilai agro
1. Memilih dan memprioritaskan rantai nilai: sub sektor, produk atau komoditas
2. Menganalisis rantai nilai yang dipilih
Pemetaan Analisis Pasar Kapasitas teknis Performa ekonomi
3. Merumuskan strategi pemutakhiran untuk rantai nilai yang dipilih
Mengidentifikasi kendala dan peluang pengembangan Peran, tanggung jawab, dan mekanisme koordinasi
4. Menerapkan strategi peningkatan rantai nilai
Lingkungan yang
memungkinkan
Pengembangan
kapasitas untuk
lembaga atau
layanan pendukung
Pengembangan
infrastruktur dasar
Transfer
pengetahuan dan
teknologi
Membangun
kemitraan Promosi
investasi
5. Pemantauan dan evaluasi
Merancang alat pemantauan Penilaian dampak
19
20. Siklus Proyek VCD
Sumber: Herr, M.L. dan Muzira, T.J. (2009). Value Chain Development for Decent Work. ILO.
20
21. Pertanyaan umum yang ingin dijawab oleh analisis
rantai nilai
1. Siapa aktor yang berpartisipasi dalam bisnis lintas rantai nilai?
2. Apakah ada aktor yang mengoordinasikan kegiatan dalam rantai nilai secara keseluruhan?
3. Apa pengaturan kontrak di mana para pelaku membeli dan menjual produk?
4. Bagaimana para pelaku bertukar informasi dan belajar tentang solusi untuk ditingkatkan produk dan
kinerja bisnis?
5. Layanan teknis, bisnis, dan keuangan apa saja yang tersedia untuk mendukung para pelaku di rantai nilai?
6. Berapa banyak nilai yang ditambahkan aktor ke produk dalam langkah-langkah berbeda dalam rantai,
berapa biayanya dan bagaimana nilai ini didistribusikan?
7. Apa hubungan kekuasaan dalam rantai dan sejauh mana mereka menentukan bagaimana keuntungan
dan risiko ekonomi didistribusikan di antara para pelaku rantai?
8. Jenis hambatan apa yang ada bagi perusahaan untuk memasuki rantai nilai?
9. Bagaimana tingkat daya saing perusahaan dalam rantai nilai?
10. Kemacetan apa yang ada dan peluang apa yang tersedia untuk pengembangan (peningkatan) rantai nilai?
11. Kebijakan dan lembaga mana yang menghambat/mendukung pelaku rantai dan memfasilitasi nilai
pengembangan rantai?
21
22. Kegiatan Pelatihan (Rantai Nilai Pertanian)
Kegiatan 1: Memetakan rantai dan mengurangi pemborosan atau limbah
Kegiatan 2: Apa yang diinginkan konsumen?
Kegiatan 3: Apa yang diinginkan pelanggan?
Kegiatan 4: Menciptakan nilai
Kegiatan 5: Peluang pascapanen untuk petani
Kegiatan 6: Bekerja sebagai Mitra: Cara pilih mitra dan bangun hubungan
Kegiatan 7: Belajar dari rantai yang ada
22
23. Alat-alat untuk menganalisis berbagai dimensi rantai nilai
Sumber: Membuat Rantai Nilai Lebih Berpihak Pada Kaum Miskin: Buku Pegangan Bagi Praktisi Analisis Rantai Nilai, 2012, Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR).
23
25. Pengembangan Rantai Nilai
• Pengembangan Rantai Nilai (Value Chain Development)
• Metode yang dapat menemukenali dengan cepat potensi dan tantangan dalam
rangkaian proses, agar dapat diberikan nilai tambah pada setiap tahapan, baik
aktivitas transformasi maupun aktivitas transaksi suatu produk.
• Proses ataupun tahapan ini terjadi di sepanjang perjalanannya, mulai dari
produsen hinga ke konsumen pengguna (end user).
• Analisis rantai pasokan berpikir mengurangi biaya sedangkan analisis rantai
nilai berpikir bagaimana menambah nilai tambah dengan melakukan
koordinasi vertikal dan kolaborasinya para pelaku yang terlibat didalamnya.
• Value Chain Development juga dapat mengidentifikasi faktor-faktor yang
mempengaruhi kinerja dan daya saing suatu industri, baik yang melayani
pasar-pasar tingkat lokal, regional, nasional maupun internasional, juga
digunakan dalam menilai struktur dan dinamika setiap rantai nilai pada
setiap situasi lingkungan, baik di negara maju maupun di negara dengan
ekonomi yang baru dan rentan.
25
26. Rantai Nilai didefinisikan
• Sebuah rantai nilai pertanian menggambarkan berbagai pelaku dan
kegiatan mereka yang menambah nilai yang diperlukan untuk membawa
produk atau layanan melalui berbagai fase produksi, termasuk pengadaan
bahan baku dan input lainnya, perakitan, transformasi fisik, akuisisi layanan
yang diperlukan seperti sebagai transportasi, pendinginan, penyimpanan,
dan pada akhirnya menanggapi permintaan konsumen.
• Karenanya, rantai nilai mencakup semua tahapan / proses yang terhubung
secara vertikal, saling tergantung yang:
• menghasilkan nilai bagi konsumen,
• serta hubungan horisontal dengan rantai nilai lain yang menyediakan barang dan jasa
perantara,
• Rantai nilai dalam rantai nilai
26
27. Contoh pemetaan proses inti dalam rantai nilai singkong
Sumber: Membuat Rantai Nilai Lebih Berpihak Pada Kaum Miskin: Buku Pegangan Bagi Praktisi Analisis Rantai Nilai, 2012, Australian Centre for International Agricultural Research (ACIAR).27
28. Sistem Nilai
• Sistem nilai terdiri dari aktor rantai nilai, penyedia layanan dan lingkungan
kelembagaan tempat aktor rantai nilai dan penyedia layanan beroperasi,
termasuk lembaga yang mengatur tindakan dan interaksinya.
• Oleh karena itu, pengembangan rantai nilai membutuhkan pemikiran sistem.
Governance and
Relationships
VCD adalah pendekatan yang berorientasi pasar
Lima (5) kunci pendorong
perubahan yang bisa
mendorong VCD:
1. Efisiensi Sistem
2. Kualitas produk
3. Diferensiasi produk
4. Standar sosial & lingkungan
5. Mengaktifkan lingkungan
ekosistem bisnis
28
30. Pendekatan pengembangan rantai nilai
• Membangun rantai nilai kompetitif:
• Memahami permintaan akan produk dan layanan di pasar-pasar utama,
• Berinvestasi dalam input faktor, kapasitas, dan layanan untuk memenuhi
kebutuhan pasar tersebut, dan
• Meningkatkan kebijakan dan lingkungan kelembagaan bisnis
• Dalam pasar regional dan global yang semakin terintegrasi,
perusahaan tidak hanya bersaing dengan perusahaan – tetapi rantai
nilai bersaing dengan rantai nilai.
• Kerangka rantai nilai, karenanya, memastikan analisis sistematis dan
sistemik rantai nilai dan faktor serta hubungan yang memengaruhi
daya saingnya.
30
31. 1. Memilih
rantai nilai untuk
pengembangan
2. Menganalisis
rantai nilai
3. Menentukan
strategi
pengembangan
rantai
4. Menerapkan
pengembangan
rantai nilai
5. Memantau
dan mengelola
dampak
Proses Pengembangan Rantai Nilai
1. Menentukan ruang lingkup rantai nilai
yang akan dikembangkan
2. Melakukan riset pasar
3. Memprioritaskan rantai nilai alternatif
1. Pemetaan rantai nilai
2. Mengukur rantai nilai secara rinci
3. Analisis ekonomi dan teknis dari rantai nilai
4. Identifikasi kendala dan peluang
1. Menetapkan visi/model dan strategi
untuk pengembangan rantai nilai
2. Menetapkan tujuan dan kegiatan
pengembangan operasional
3. Mengidentifikasi aktor untuk
melaksanakan kegiatan pembangunan
4. Mengklarifikasi peran publik, swasta dan
donor
1. Memperkuat hubungan bisnis (memfasilitasi
integrasi vertikal dan kolaborasi horisontal,
2. Memperkuat layanan dalam rantai nilai
(menilai kebutuhan layanan, dan penyediaan
layanan, memperkuat penyediaan layanan
swasta, memperkuat penyediaan layanan
publik)
3. Pembiayaan pengembangan rantai nilai
(menjadi perantara pembiayaan rantai nilai
swasta dan publik)
4. Meningkatkan kebijakan dan lingkungan
kelembagaan rantai nilai)
1. Fokus adalah pada hasil, bukan hanya
pada input dan kegiatan
2. Logic Model (LM), Kerangka Kinerja (PF),
Kerangka pengukuran kinerja (PMF)
3. Pengumpulan data
4. Perbandingan kinerja dengan visi
5. Menjelaskan penyimpangan dan
memberi umpan balik kepada
manajemen proyek
31
32. 2. Analisis rantai nilai
1. Analisis rantai nilai memecah rantai ke bagian-bagiannya untuk lebih
memahami komponen dan fungsinya
2. Mengidentifikasi pelaku rantai di setiap tahap dan mengetahui fungsi
dan hubungan mereka
3. Menganalisis layanan yang tersedia untuk pelaku rantai
4. Menganalisis tata kelola rantai
5. Mengidentifikasi kegiatan penambahan nilai dalam rantai dan
menetapkan biaya dan nilai tambah
6. Mengevaluasi aliran barang, informasi, dan keuangan melalui berbagai
tahapan rantai
7. Mengidentifikasi kendala dan peluang rantai
8. Meneliti interaksi rantai dan kebijakan dan lingkungan institusionalnya
(lingkungan yang memungkinkannya)
9. Mengembangkan visi dan strategi peningkatan rantai
32
33. Diagram Alir Analisis Rantai Nilai Generik
Sumber: Value Chain Diagnostics for Industrial Development: Building blocks for a holistic and rapid
analytical tool, 2009, Vienna, UNIDO
Jenis kemungkinan peningkatan -
dengan fokus pada kaum miskin:
1. Peningkatan proses: efisiensi produksi
2. Peningkatan produk: memperkenalkan
produk baru atau meningkatkan produk
lama
3. Peningkatan fungsional: mengubah ke
tingkat nilai tambah yang lebih tinggi
dalam rantai nilai
33
34. Tata Kelola Rantai Nilai
• Tata kelola mengacu pada aturan yang beroperasi dalam rantai nilai, dan
sistem koordinasi, regulasi, dan kontrol di mana nilai dihasilkan.
• Tata kelola mengacu pada aturan formal dan lembaga persaingan informal
yang memengaruhi bagaimana produksi dan pemasaran disusun.
• Karenanya, tata kelola bertujuan untuk memahami faktor-faktor apa yang
memengaruhi organisasi produksi dan posisi pelaku rantai dalam
pengaturan.
• Instrumen tata kelola berkisar dari:
1. kontrak antara peserta rantai nilai hingga
2. kerangka peraturan pemerintah, hingga
3. norma tidak tertulis yang menentukan siapa yang dapat berpartisipasi dalam pasar.
• Persyaratan dapat resmi atau tidak resmi, dan dapat berasal dari dalam
atau di luar rantai.
34
38. Kerangka Sistem Pangan
Sumber: “The Food Systems Dashboard is a new tool to inform better food policy” by Jessica Fanzo et al. (2020), Nature Food, Vol. 1, pp. 243-246.
<https://www.nature.com/articles/s43016-020-0077-y>,
38
42. Ancaman Covid-19 terhadap Sektor Agribisnis
• Gangguan suplai pangan,
• Penurunan permintaan produk pertanian lebih dari 60%,
• Daya beli mengalami penurunan,
• Ancaman krisis pangan,
• Restriksi ekspor pangan global,
• Ancaman ketersediaan stok pangan nasional yang bersumber dari impor
seperti daging sapi, bawang putih, dan kedelai,
• Kesulitan mendapatkan pemasukan,
• Meningkatnya biaya produksi,
• Tertundanya pembayaran cicilan kredit ke lembaga keuangan maupun
perbankan
42
43. Sasaran Produksi 2021 Sesuai Surat Bersama Pagu
Indikatif (SBPI)
• Anggaran Rp18,43 triliun akan dimanfaatkan melalui lima program:
• Dukungan manajemen;
• Ketersediaan, akses dan konsumsi pangan berkualitas;
• Nilai tambah dan daya saing industri;
• Riset dan inovasi ilmu pengetahuan dan teknologi, serta
• Program pendidikan dan pelatihan vokasi.
• Target produksi beberapa komoditas pangan utama:
• Padi 63,5 juta ton,
• Jagung sebesar 26 juta ton,
• Kedelai 480.000 ton,
• Daging sapi/kerbau sebesar 463.000 ton,
• Bawang merah 1,74 juta ton;
• Cabai 1,45 juta ton.
43
44. Kebijakan Rantai Pasokan Pangan
• Mempermudah pemenuhan kebutuhan mulai dari bibit, benih, pupuk,
pestisida, hingga pakan ternak,
• Program Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP),
• Peningkatan produktivitas pangan pokok,
• Melancarkan distribusi pangan,
• Permudah akses transportasi,
• Memberikan jaminan ketersediaan pasar,
• Menjaga stabilisasi harga yang layak,
• Pengembangkan stok penyangga (buffer stock),
• Operasi pasar.
44
45. Pasar Digital
• Perilaku konsumen dari yang tadinya off-line mode menjadi on-line
mode.
• Kemitraan dengan perdagangan daring, panen masih bisa
menjangkau konsumen secara nasional, khususnya selagi orang-orang
tidak bisa pergi ke pasar seperti biasa.
• Platform e-commerce China Alibaba telah membuka Taobao Live
untuk petani secara gratis dan juga kanal Foodie Livestream untuk
menghubungkan mereka kepada 41 juta pengikut daring di seluruh
China. Sejumlah 15 juta kilogram produk terjual selama tiga hari
pertama siaran langsung itu dilakukan.
• Digitalisasi Bulog, Food Station, dll.
45
48. Fungsi
Inti
Penawaran Permintaan
Infrastruktur
Informasi
Jasa terkait
Fungsi
Pendukung
Menginformasikan
& berkomunikasi
Hukum
Aturan &
norma
informal
Peraturan non-
hukum
Peraturan &
standar khusus
sektor
Aturan
Pengaturan &
penegakan aturan
Sektor SwastaPemerintah
Jaringan
informal
Sektor nirlaba
Organisasi
Anggota
Bisnis
Pelaku Pasar
Memberikan &
menyediakan
berbagai fungsi
Koordinasi
R&D
Keahlian & Kapasitas
Organisasi
anggota kerja/
karyawan
Sumber: Springfield Centre
Sistem Pasar
48
49. Rantai nilai pertanian
Sumber: Sumber: Methu J, Nyangaga J, Waweru A, Akishule D. 2013. Agricultural innovation systems and value chains development:
a training manual. ASARECA, Entebbe, Uganda.
49
50. Contoh kendala dan batasan sistem rantai nilai (dari analisis SWOT)
Sumber: Sumber: Methu J, Nyangaga J,
Waweru A, Akishule D. 2013.
Agricultural innovation systems and
value chains development: a training
manual. ASARECA, Entebbe, Uganda.
50
54. Apa itu food estate?
• Kawasan industri pangan (food estate) merupakan konsep
pengembangan produksi pangan yang dilakukan secara terintegrasi
mencakup pertanian, perkebunan, bahkan peternakan yang berada di
suatu kawasan lahan yang sangat luas.
• Budidaya tanaman pangan berskala besar (food estate) adalah proses
penataan pengelolaan lahan sebagai usaha pertanian pangan dan
bioenergi yang terintegrasi dalam skala besar untuk mencapai sasaran
kecukupan pangan dalam negeri dan ekspor.
54
55. Food estate di Kalimantan Tengah sebagai cadangan
logistik strategis
• Presiden mengatakan, food estate perlu dibangun untuk mengantisipasi ancaman situasi darurat krisis
pangan akibat pandemi Coronavirus disease 2019 (Covid-19), berdasarkan peringatan dari Food and
Agriculture Organization (FAO).
• Penyiapan Food Estate merujuk UU 3/2002 tentang Pertahanan Negara untuk mengantisipasi potensi
ancaman nirmiliter seperti krisis pangan.
• Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menyebut, Indonesia memang mengalami penurunan produksi padi
pada 2018 dan 2019. Pada 2018, total produksi padi di Indonesia sebesar 59.200.533 ton, sedangkan pada
2019 jumlahnya menjadi 54.604.033 ton. Produksi padi tersebut dihasilkan dari luas panen 11.377.934
hektare pada 2018, menjadi 10.677.877 hektare pada 2019.
• Food Estate di Kalimantan Tengah akan berfungsi sebagai cadangan logistik strategis untuk pertahanan
negara.
• Proyek food estate dibangun di atas lahan seluas 178.000 hektare.
• Tahun ini, ditargetkan 30.000 hektare selesai, dengan pembagian di Kabupaten Kapuas 20.000 hektare dan
Pulang Pisau 10.000 hektare.
• Sementara tahap kedua ditargetkan 148.000 hektare yang akan rampung dikerjakan dalam waktu satu
setengah hingga dua tahun.
• Food estate merupakan salah satu program strategis nasional 2020-2024.
• Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, proyek lumbung pangan nasional digarap di
atas kawasan aluvial pada lahan bekas gambut yang potensial seluas 165.000 hektare. Dari luas tersebut,
85.456 hektare merupakan lahan intensifikasi dan 79.142 hektare lahan ekstensifikasi.
Sumber: Akbar Ridwan, 'Prabowo pimpin food estate: Dalih militer turun gunung urus pangan?', 15 Juli 2020, <https://www.alinea.id/nasional/prabowo-
pimpin-food-estate-dalih-militer-urus-pangan-b1ZQq9vJq> [diakses 18 Juli 2020]
55
56. Presiden pada 9 Juli 2020 berada di Kabupaten Pulang Pisau, yang menjadi lokasi food estate,
menyampaikan rencana pengembangan food estate di Kalimantan Tengah sebagai cadangan
logistik strategis
56
64. Ketahanan pangan di persimpangan jalan?
Kegagalan
Proyek Food
Estate Masa
Lalu
Perampasan tanah
dan konflik
kepemilikan lahan
Lahan yang rusak,
tidak produktif,
dan menganggur
Kegagalan
petani
memenuhi swa
sembada
pangan
Kegagalan
berulang untuk
mengatasi
ketahanan
pangan dan dan
bioenergi
Patokan ketahanan pangan: ketersediaan (availability),
keterjangkauan (affordability), dan keamanan (safety) pangan.
64
65. Apakah urusan pangan diberikan kepada petani atau
korporasi?
Petani
• Sistem pertanian atau perladangan kolektif
berbasis kearifan lokal
• Diversifikasi pangan dan mengembangkan
pangan lokal
• Mekanisasi teknologi bagi petani terbatas dan
mahal
• Peran tengkulak yang mendominasi rantai
pasokan
• Petani sering mengadu keberuntungan
dengan ketidakpastian harga dan mutu
• Permindahan kepemilikan lahan mudah dan
konversi lahan cukup tinggi
• Lemah dalam mewujudkan swasembada
Korporasi
• Sistem pertanian dan penggunaan lahan skala
luas berbasiskan pada ketahanan pangan
• Monokultur jenis pangan yang mempunyai
nilai jual tinggi
• Mekanisasi lebih efisien memenuhi skala
ekonomi
• Peran korporasi sebagai pengumpul (offtaker)
dan penjamin mutu
• Adanya kontrak pertanian yang kestabilan
mutu dan harga yang menjamin margin
• Permindahan kepemilikan lahan sulit dan
konversi lahan rendah
• Terbukti dapat menjamin pasokan
65
66. Narasi Berulang Proyek Lumbung Pangan:
Proyek lumbung pangan kerap mandek di tengah jalan
• Soeharto mencanangkan proyek Rice Estate di lahan gambut Sumatera Selatan pada akhir
1960an.
• Pertamina ditunjuk mendanai proyek senilai US$ 150 juta tersebut.
• Target penyelesaiannya pada 1979 gagal terwujud karena di tengah jalan Pertamina terbelit utang dan mengalami
krisis keuangan.
• Presiden Soeharto mencanangkan Program Pengembangan Lahan Gambut (PLG) 1 Juta Hektare.
• Presiden Soeharto pernah mencanangkan Program Pengembangan Lahan Gambut (PLG) Satu Juta Hektare sekitar 25
tahun lalu di lokasi yang sama dengan lumbung pangan Kalimantan Tengah era Jokowi.
• Proyek untuk mewujudkan posisi Indonesia sebagai negara swasembada beras yang mulai pada 26 Desember 1995
itu berakhir gagal total.
• Lahan gambut terbukti tidak cocok untuk penanaman padi.
• Sekitar setengah dari 15.594 keluarga transmigran yang ditempatkan di kawasan itu meninggalkan lokasi.
• Penduduk setempat mengalami kerugian akibat kerusakan alam serta dampak hidrologi dari proyek tersebut.
• Proyek ini berhenti setelah keluar Keputusan Presiden Nomor 80 Tahun 1999.
• Era Presiden SBY pada 2009 memunculkan proyek food estate.
• Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) di area 1,2 juta hektare, pemerintah berencana membuat
pertanian kelapa sawit dan tanaman pangan lainnya.
• MIFEE dibuat untuk mengintegrasikan produk pertanian dan energi, mengikuti kisah sukses pertanian skala besar di
Brasil.
• Proyek miliaran dolar Amerika Serikat itu mengancam kawasan konservasi hutan perawan, daerah resapan air, serta
habitat masyarakat adat di Papua.
Sumber: Sorta Tobing, 'Narasi Berulang Proyek Lumbung Pangan', 13 Juli 2020, <https://katadata.co.id/sortatobing/indepth/5f0d27c73eed5/narasi-
berulang-proyek-lumbung-pangan> [diakses 18 Juli 2020]
66
67. Kritik Umum Terhadap Food Estate
• Alih-alih membawa pertanian Indonesia maju, food estate justru akan semakin menyengsarakan petani.
• Secara praktis budidaya bertani food estate hanya akan cocok bagi para pemilik modal kuat yakni perusahaan besar.
• Adapun tujuan utama bari perusahaan pangan yang akan berinvestasi di food estate ini hanya memperpendek payback
periode untuk meraup untung besar.
• Food estate bukanlah solusi krisis pangan.
• Food esate merupakan mono kultur dan merusak keragaman hayati dan habitatnya.
• Proyek food estate akan menghadapi masalah terkait sosial masyarakat, hukum adat, dan hak ulayat.
• Program food estate di Kalimantan Tengah berpotensi besar merusak lahan gambut dan memicu kebakaran hutan dan
lahan (karhutla).
• Hampir semua proyek food estate di Indonesia yang bertumpu pada pembangunan skala luas dan modal dari anggaran
pemeritah dengan melibatkan perusahaan terus mengalami kegagalan dan dibarengi dengan isu korupsi.
• Program FE minim transparansi dan partisipasi masyarakat.
• Pemerintah kemungkinan besar mengulangi kesalahan masa lalu dan kembali membangun malapetaka yang baru.
• Pemerintah perlu berhenti menggunakan pandemi sebagai alasan untuk mengeksploitasi gambut.
• FE memicu ketimpangan kepemilikan dan konflik lahan. Program lama menunjukkan bahwa perkebunan sawit jadi
penguasa lahan dan tanah adat terampas.
• Seringkali pelaksanan proyek molor atau bahkan mangkrak.
• Proyek pembangunan food estate tidak dirumuskan secara matang.
• Rencana pembangunan food estate di lahan gambut menunjukkan ketidakpedulian negara terhadap perlindungan
ekosistem rawa gambut. 67
68. Apa yang salah?
• Membangun lumbung pangan tidaklah mudah apalagi dengan ketersediaan sumber daya manusia (SDM) yang terbatas dan tidak adanya pembangunan
manusia dalam modernisasi pertanian.
• Tidak terwujudnya janji tentang penyerapan tenaga kerja dari komunitas lokal disebabkan adanya kesenjangan tingkat pendidikan dan akses terhadap alat
produksi modern.
• Proyek food estate semata hanya menjadi ambisi peningkatan ekspor pangan yang didorong oleh pemerintah tanpa benar-benar mensejahterakan petani
lokal.
• Proses modernisasi pertanian yang dilakukan secara sepihak memperburuk keadaan penduduk lokal.
• Pemerintah kurang memahami kehidupan petani, tapi mencoba mengintervensinya dengan informasi dan sumber daya yang mereka monopoli untuk
mendukung capaian program.
• Program-program pangan yang terintegrasi kenyataannya hanya menguntungkan lembaga-lembaga negara, bukannya petani. Petani tidak diberi ruang
untuk menegosiasikan cara produksinya di hadapan negara, sehingga fenomena modernization without development terus menguat (Sajogyo, 2004).
• Program redistribusi lahan yang diklaim sebagai tanah negara, tetapi pada saat yang sama tidak menyelesaikan pasar (jual beli) lahan dan konversi lahan.
• Keterbatasan infrastruktur seperti jaringan irigasi, jaringan jalan, dan listrik.
• Perusahaan yang terlibat dalam proyek food estate menghadapi problem pemasaran produk dan produktivitas yang rendah.
• Masalah dalam perizinan pelepasan lahan.
• Perbedaan pandangan antara korporasi serta pemerintah dalam penentuan komoditas pangan yang akan ditanam.
• Persoalan terhadap degradasi lingkungan.
• Ketidakjelasan penjamiman atas hak milik atas tanah para petani yang mempercepat proses pemindahtanganan tanah.
• Ketidakjelasan status pelepasan tanah adat untuk peruntukan program food estate menyebabkan konflik dengan penduduk lokal.
• Sebagian besar hutan memiliki tanah yang tidak cocok untuk peruntukan pertanian.
• Pemanfaatan lahan dalam proyek food estate tidak dilaksanakan secara berkelanjutan menyebabkan petani harus menghadapi gagal panen.
Sumber: Sajogyo 2004, ‘Etika pembangunan, siapa yang punya? Kasus: Ide koperasi’, Unisia, 4(27), pp. 343–350.
68
70. Faktor Kunci Keberhasilan
Regulasi
Kelayakan
Infrastruktur
Inovasi Teknologi
Produksi dan
Distribusi
Tata Niaga
Pertanian dan
Tata Kelola
Kelembagaan
Tanaman,
Kesesuaian
Tanah, dan Iklim
Sumber Daya
Manusia
Jaringan irigasi di lahan food
estate, bebas banjir, sarana
dan prasarana produksi
pangan, Pemerintah
menyediakan infrastruktur
dasar
Para petani yang terlibat atau
para pekerja di bidang food
estate memiliki etos kerja
yang sangat baik.
Kepatuhan terhadap
ketentuan ketika bekerja di
perusahaan bidang food
estate. Kompetensi SDM.
Pelatihan dan sertifikasi.
Sekolah vokasi.
Berbasis pada sumber daya,
kelembagaan, dan budaya
lokal, pelaku utama, akses
pasar, akses modal
Efisiensi sistem usaha pangan
dengan teknologi produksi pangan
yang ramah lingkungan, Sistem
sertifikasi produk pertanian atau
Good Agricultural Practices (GAP)
yang bersifat berkelanjutan, benih
unggul, penanganan hama,
pertanian presisi, e-commerce
Luasan lahan
produktif,
kewilayahan
Insentif untuk mendapat
pupuk bersubsidi, benih
gratis, dan pembebasan
PPN
70
71. Pola Pengembangan Food Estate
• Gapoktan
• Koperasi
• BUMDES
• Agribisnis
Sumberluar
(outsource)
• Alokasi Areal Kerja
• Pengaturan pola tanam
• Peningkatan Mutu dan
Volume Produksi
• Pendampingan dan
Pengawasan
Food Estate • Kontrak pembelian
• Jaminan pasar
• Segmentasi pasar
Pengumpul
(offtaker)
Pelibatan masyarakat lokal yang didukung penuh oleh swasta atau Badan Usaha Milik Negera (BUMN) sebagai fasilitator,
pengelolaan lahan tanpa mengalihkan kepemilikan, dan peran Badan Pengembangan Lumbung Pangan Nasional
Kontrak Kerja/
Perjanjian Kerja
Pertanian Kontrak
(contract farming)
Pemutusan
Hubungan Kerja
Pembinaan/
Penelusuran
(traceability)
71
72. Pertanyaan
• Apa yang salah dengan kegagalan pertanian berskala besar ditinjau dari
pandangan pengembangan rantai nilai (value chain development)?
• Apa yang perlu diperhatikan dalam:
• Perencanaan (termasuk regulasi),
• Pelaksanaan, dan
• Pemantauan?
• Apa saja mekanisme yang ada di masyarakat untuk berbagi, memelihara,
dan secara kolektif mengembangkan keterampilan dan pengetahuan?
• Bisakah petani biasa terlibat?
• Bisakah para petani melakukannya (menyalinnya)?
• Bagaimana menjamin keberlanjutan (sustainability) pertanian berskala
besar?
72
74. Penutup
• Pendekatan Rantai Nilai (VC) dapat menjadi alat yang ampuh untuk
menciptakan kesejahteraan di komunitas dan untuk mempromosikan
pertumbuhan ekonomi yang adil.
• Melihat produsen sebagai bagian dari rantai nilai, dan rantai nilai
sebagai bagian dari sistem pasar, menawarkan peluang untuk
perubahan sistemik daripada pendekatan subsidi tradisional.
• Apa yang Anda bisa sarankan untuk masa depan yang lebih cerah
melalui aplikasi pengembangan rantai nilai?
74