SlideShare a Scribd company logo
IS1223 Teori Dasar Sistem (SYI)

EVOLUSI ILMU SISTEM


                                  TDS 2010 (SYI)   1
Pendahuluan

 Setiap ilmu memfokuskan studinya
 berdasarkan sudut pandang tertentu.
   Ilmu politik  Kondisi politik lingkungan dan
    administrasi organisasi
   Ekonomi bisnis  Organisasi komersil
   Geografi  Struktur fisik
   Filsafat  Pola pikir, pandangan hidup & ideologi




                                TDS 2010 (SYI)          2
Pendahuluan (2)

 Sudut pandang Ilmu Sistem  memahami
  manusia dan lingkungannya sebagai bagian
  dari sistem-sistem yang saling berinteraksi.

 Tujuan Ilmu Sistem  mempelajari interaksi
  tersebut berdasarkan berbagai perspetif
  secara holistik.
   Holistik: berhubungan dengan sistem
  keseluruhan sebagai suatu kesatuan lebih daripada
  sebagai himpunan bagian

                              TDS 2010 (SYI)          3
Pendahuluan (3)

 Untuk memahami Ilmu Sistem maka harus
 memahami ilmu-ilmu dari disiplin ilmu yang
 berbeda.

 Kepercayaan dan pengetahuan yang berlaku
 pada suatu masa akan seiring dengan
 kerangka berfikir manusia pada masa
 tersebut.

                          TDS 2010 (SYI)      4
12th




       TDS 2010 (SYI)   5
Paradigma Skolastik

  Skolastik: sistem logika, filsafat, teologia para
   sarjana abad pertengahan, berdasarkan logika
   Aristoteles
  Paradigma: kerangka berpikir


 Paradigma yg dikategorikan sebagai
  prescientific.
 Pola pikir yang lengkap yang menyusun
  moral dan sistem surgawi dengan fisik dan
  sistem duniawi sebagai satu entitas.

                                 TDS 2010 (SYI)        6
Paradigma Skolastik (2)

 Pengembangan keilmuan hanya akan diakui
  jika mendukung agama.
   Alam dipandang sebagai bentuk ciptaan Tuhan,
    menghancurkan alam dipandang sebagai dosa.
   Fenomena alam hanya dapat dipahami
    berdasarkan penjelasan supernatural.

 Konsep penting: goal-seeking / teleology,
  teori atau ajaran bahwa semua kejadian
  (gejala) mengarah pada satu tujuan.

                             TDS 2010 (SYI)        7
Paradigma Skolastik (3)

 Tidak ada perbedaan antara realita dan
  impian; juga antara fakta dan dugaan.
   Alkimia =kimia; astrologi=astronomi
   Sebab/Alasan dianggap sebagai sesuatu yg
    irelevan/mengganggu eksistensi misterius.


 Paradigma skolastik mengembangkan
  keselarahan antara keyakinan dan keilmuan,
  demikian juga fisik dan metafisik.
                              TDS 2010 (SYI)    8
16th




       TDS 2010 (SYI)   9
Paradigma Renaissance

 Dimulai pd abad 16, Ilmu dikenal sebagai
  sesuatu yg dapat menjelaskan fenomena.
 Ilmu menjadi sumber bagi perkembangan
  teknologi.

 Penjelasan secara teleologikal mulai
  diabaikan. Hukum alam mulai diformulasikan
  dalam basis matematika dan disimpulkan
  berdasarkan observasi mekanik
                           TDS 2010 (SYI)      10
Paradigma Renaissance (2)

 Perkembangan pola pikir ditandai dengan
  perkembangan Ilmu Astronomi.
   Nicolaus Coppernicus (1473-1543)  Teori
    geocentrik, planet bergerak secara melingkar.
   Giordano Bruno (1548-1600)  Teori alam
    semesta yang maha luas
   Tyco Brahe (1546-1601)  Teknik mengobservasi
    pergerakan planet
   Johannes Keppler (1571-1630)  Teori orbit planet
    berbentuk elips.
                               TDS 2010 (SYI)           11
Paradigma Renaissance (3)

 Galileo Galilei (1564-1642)  Penemu
  Teleskop
   “The world of nature is the field of science”
   “why?” digantikan dengan “how?”


 Rene Decartes (1596-1650)  Teori Dualism
   Religion & Science = Body & Soul
   Body = objek realita/ yg harus ditaati;
    Soul = subjek/yg memberi perintah
                                 TDS 2010 (SYI)     12
Paradigma Renaissance (4)

 Namun, beberapa fenomena alam tetap tidak
  dapat dijelaskan
 Ilmuwan era Renaissance melihat dunia
  sebagai pulau yang dikelilingi laut ; tetap
  sebagai misteri yg diterima.
 Universitas di Eropa mulai dibangun dan
  mengalami perkembangan yg cepat.



                             TDS 2010 (SYI)     13
18th




       TDS 2010 (SYI)   14
The Mechanistic World and Determinism

 Diawal abad 18,:
   Tradisi dan spekulasi berganti dengan rationalism dan empirism.
   Fenomena alam dapat diteliti dan dijelaskan. Masalah hanya
    terdapat pada “undiscovered science”.
   Seluruh misteri alam dapat dijelaskan berdasarkan terminologi
    mekanis.

 Dunia fisika membentuk mesin dimana subfungsi dapat
  dikalkulasikan dan setiap kejadian pada satu bagian
  alam semesta memberikan pengaruh terhadap bagian
  lain dalam alam semesta.
 Dalam setiap kejadian selalu ada penyebab, dan
  dalam setiap aksi selalu ada reaksi.


                                       TDS 2010 (SYI)                 15
The Mechanistic World and Determinism (2)


 Ilmuwan dalam masa mekanik:
   La Mettrie (1748)  the machine age
   Isaac newton (1643-1727)  teori gravitasi,
    meneliti alam semesta secara mekanis. Jika
    hubungan tidak dapat dilihat nyata, maka ada
    hubungan timbal balik/sebab akibat.
   Pierre Simon de Laplace (1749-1827)  teori
    laplace untuk mengetahui posisi dan kecepatan
    partikel alam semesta. Seluruh masalah di alam
    semesta dapat dijelaskan dengan ekstrapolasi &
    interpolasi.

                                TDS 2010 (SYI)       16
TDS 2010 (SYI)   17
The Hegemony of Determinism

 Keseragaman pandangan terhadap dunia
  mulai muncul.
 “Clockwork” muncul sebagai karakteristik
  utama dari principle of causality (dalam setiap
  kemunculan kejadian/akibat, tidak selalu
  diawali sebab).

 Reductionism menjadi ajaran yang cukup
  dominan.
                             TDS 2010 (SYI)         18
The Hegemony of Determinism (2)

 Reductionism  penjelasan dalam level yg
  lebih tinggi dapat dilakukan, berdasarkan
  teori keilmuan yang menjelaskan satu
  tingkatan fenomena .
   Fisika: atom, terdiri dari massa dan energi
   Biologi: sel, struktur organisme terkecil
   Psikologi: insting, pola dasar
   Linguistik: fonem, elemen dasar suara



                                 TDS 2010 (SYI)   19
The Hegemony of Determinism (3)

 Langkah-langkah Analisa:
   Reduksi kompleksitas melalui analisis
   Pengembangan hipotesis
   Perancangan penelitian
   Kesimpulan dan penolakan hipotesis




                               TDS 2010 (SYI)   20
The Hegemony of Determinism (4)

 August comte (1798-1857)  Konsep Scientific
  Positivsm, hanya kejadian nyata yang
  diterimaoleh nalar dan logika dapat dijadikan
  basis pengetahuan.

 Charles darwin (1809-1882) the origin of
  species

 Rudolph Clausius (1822-1888), William Kevin
  (1824-1907), william kevin (1824-1907), Ludwig
  Boltzmann(1844-1906), dan James Maxwell
  (1831-1879)  thermodynamics Law
                             TDS 2010 (SYI)        21
The Hegemony of Determinism (5)

 Era determinism ini bertepatan dengan era
  mesin saat revolusi industri. Kemampuan
  manusia semakin digantikan oleh mesin.

 Era determinim disebut juga era scientism,
  keyakinan bahwa hanya konsep yang dapat
  dijelaskan dengan bahasa ilmu alam dan
  dibuktikan dengan hitungan merupakan
  realita.
                            TDS 2010 (SYI)     22
The Age of Relativity and
Quantum Mechanics
 Relativity
   Albert Einstein(1879-1955)
   An event is defined with four numbers : three for
    the position in space and one for time.
   Gravitation is a consequence of the non flat
    curving space/time caused by the content of mass
    and energy




                                 TDS 2010 (SYI)         23
The Age of Relativity and
Quantum Mechanics (2)
 Quantum Theory
   Max Planck (1858-1947)
   This theory the classic concepts of mechanics
    started its reformulation.
   The causality of physics and the possibility to
    create comprehensible and down-to-earth models
    of reality had now come to end.




                               TDS 2010 (SYI)         24
The Age of Relativity and
Quantum Mechanics (3)
 Comte’s Hierarchy of Development in
  Science:
   The theological stage  corresponding to the
    scholasticism with magic and religion.
   The metaphysical stage  corresponding to the
    Renaissance, theology replace by philosophy
   The positive or the scientific stage 
    corresponding mechanistic era.



                              TDS 2010 (SYI)        25
The Age of Relativity and
Quantum Mechanics (4)
 Berbagai disiplin keilmuan memiliki
  pengembangan yang sama dan menunjukan
  metode pengembangan yang paralel.
   Intuisi
   Pencarian Fakta
   Analisis
   Sintesis




                           TDS 2010 (SYI)   26
The Age of Relativity and
Quantum Mechanics (5)
 Sistesis menjadi suatu syarat pada era ini,
  sama halnya dengan metode analisis pada
  era mekanis.
 Langkah-langkah dalam melakukan sintesis:
   Identifikasi sistem dimana unit yg ada didalamnya
    menjadi fokus penelitian.
   Menjelaskan sifat dan tingkah laku dari sistem
   Menjelaskan sifat dan tingkah laku unit yang
    diteliti sebagai bagian atau fungsi sistem.

                               TDS 2010 (SYI)           27
The Age of Relativity and
Quantum Mechanics (6)
 Sintesis tidak membuat pengetahuan rinci
  dari struktur sistem.
 Sintesis berusaha membuat pengetahuan
  fungsi-fungsi sistem.
 Sintesis dijelaskan sebagai sebuah
  penjelasan, sedangkan metode keilmuan
  sebagai penggambaran.


                          TDS 2010 (SYI)     28
The Age of Relativity and
Quantum Mechanics (7)
     Berfikir Sistem            Berfikir Analitis
Memperluas fokus          Mempersempit fokus
peneliti                  peneliti
Konsentrasi pada fungsi   Konsentrasi pada sifat-
dan prilaku sistem        sifat statis dan
keseluruhan               terstruktur
Memberikan penjelasan     Memberikan deskripsi
dan pemahaman             dan pengetahuan


                              TDS 2010 (SYI)        29
The System Age

 1950-an, pengenalan komputer, bom
  hidrogen, penjelajahan angkasa, mulai
  menjadi permasalahan yang dihadapi dunia
  barat.
 Banyak solusi dibutuhkan ketika masalah
  tidak lg muncul dalam bentuk asli.
 Ilmu terdahulu tidak dapat menyelesaikan
  masalah kompleks. Satu variabel dapat
  muncul baik sebagai sebab maupun akibat.
                          TDS 2010 (SYI)     30
The System Age (2)

 Ilmu menjadi semakin “ethical”
  dibandingkan “philosophical”. Melakukan
  sesuatu lebih baik daripada memikirkan
  sesuatu tersebut.
 Holisme adalah usaha untuk mengumpulkan
  pecahan temuan-temuan penelitian kedalam
  satu pandangan .
 Holisme menjadi satu pencarian agar melihat
  lebih baik, lebih mengerti, dan bertindak
  lebih baik.
                          TDS 2010 (SYI)        31
The System Age (3)

 Penelitian operasional  keputusan
  strategis, alokasi sumber daya, penjadwalan
  yg optimal, dan analisa resiko berdasarkan
  paradigma yang benar.
   Ask what happens inside of why.
   Don’t collect more information than is necessary for
    the job. Concentrate on the main consequences of
    the task, the small detail may RIP.
   Solve the problems of today.


                                 TDS 2010 (SYI)            32
The System Age (5)

 Metodologi pada Ilmu sistem sering disebut
  anasintesis.
 Asumsi yg digunakan: semakain banyak
  pandangan, maka masalah akan semakin
  mudah dimengerti.
 Metode ini menggunakan teknik pemodelan,
  simulasi, gaming, analisa, dan sintesis dala
  mengembangkan suatu sistem.

                           TDS 2010 (SYI)        33

More Related Content

What's hot

Makalah perkembangan fisika klasik
Makalah perkembangan fisika klasik Makalah perkembangan fisika klasik
Makalah perkembangan fisika klasik
Muhammad Sudarbi
 
Bagian 5 perubahan saintifik
Bagian 5   perubahan saintifikBagian 5   perubahan saintifik
Bagian 5 perubahan saintifikNanda Reda
 
Makalah sejarah fisika 2
Makalah sejarah fisika 2Makalah sejarah fisika 2
Makalah sejarah fisika 2
andrikagustia
 
Keberadaan fisika sudah ada sejak zaman yunani kuno
Keberadaan fisika sudah ada sejak zaman yunani kunoKeberadaan fisika sudah ada sejak zaman yunani kuno
Keberadaan fisika sudah ada sejak zaman yunani kunoRafhachan HyuugaUchiha
 
Tokoh-Tokoh Fisika Setiap Periode Perkembangan
Tokoh-Tokoh Fisika Setiap Periode PerkembanganTokoh-Tokoh Fisika Setiap Periode Perkembangan
Tokoh-Tokoh Fisika Setiap Periode Perkembangan
Rosiana Hombing
 
Makalah Perkembangan Fisika Modern
Makalah Perkembangan Fisika Modern Makalah Perkembangan Fisika Modern
Makalah Perkembangan Fisika Modern
Muhammad Sudarbi
 
Mengapa teori ilmu relativitas paling sederhana tidak pernah dianggap
Mengapa teori ilmu relativitas paling sederhana tidak pernah dianggapMengapa teori ilmu relativitas paling sederhana tidak pernah dianggap
Mengapa teori ilmu relativitas paling sederhana tidak pernah dianggap
yusuf17
 
Aliran filsafat pendidikan (pragmatisme, eksistensialisme. progresivisme)
Aliran filsafat pendidikan (pragmatisme, eksistensialisme. progresivisme)Aliran filsafat pendidikan (pragmatisme, eksistensialisme. progresivisme)
Aliran filsafat pendidikan (pragmatisme, eksistensialisme. progresivisme)
Linda Rosita
 
Fitri terjemah
Fitri terjemahFitri terjemah
Fitri terjemah
cucucuit
 
Artikel filsafat lakatos
Artikel filsafat lakatosArtikel filsafat lakatos
Artikel filsafat lakatos
Thiya Apriana
 
Perbedaan fisika klasik dengan fisika kuantum
Perbedaan fisika klasik dengan fisika kuantumPerbedaan fisika klasik dengan fisika kuantum
Perbedaan fisika klasik dengan fisika kuantumSmile Fiz
 
Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]
Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]
Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]
Muhammad Nuroni
 
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 07: Teori Kritis II (Kaitan antara...
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 07: Teori Kritis II (Kaitan antara...Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 07: Teori Kritis II (Kaitan antara...
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 07: Teori Kritis II (Kaitan antara...
Ahmad Ibrahim
 
Sejarah fisika kel 1
Sejarah fisika kel 1Sejarah fisika kel 1
Sejarah fisika kel 1
Annis Afifah, S.Pd
 
2. staid ki-iv (pengantar psikologi)
2.  staid ki-iv (pengantar psikologi)2.  staid ki-iv (pengantar psikologi)
2. staid ki-iv (pengantar psikologi)
Jumari Awi
 
Revolusi kisah baru
Revolusi kisah baruRevolusi kisah baru
Revolusi kisah baru
Sabiq Hafidz
 
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdfSejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
Muhammad Sudarbi
 

What's hot (17)

Makalah perkembangan fisika klasik
Makalah perkembangan fisika klasik Makalah perkembangan fisika klasik
Makalah perkembangan fisika klasik
 
Bagian 5 perubahan saintifik
Bagian 5   perubahan saintifikBagian 5   perubahan saintifik
Bagian 5 perubahan saintifik
 
Makalah sejarah fisika 2
Makalah sejarah fisika 2Makalah sejarah fisika 2
Makalah sejarah fisika 2
 
Keberadaan fisika sudah ada sejak zaman yunani kuno
Keberadaan fisika sudah ada sejak zaman yunani kunoKeberadaan fisika sudah ada sejak zaman yunani kuno
Keberadaan fisika sudah ada sejak zaman yunani kuno
 
Tokoh-Tokoh Fisika Setiap Periode Perkembangan
Tokoh-Tokoh Fisika Setiap Periode PerkembanganTokoh-Tokoh Fisika Setiap Periode Perkembangan
Tokoh-Tokoh Fisika Setiap Periode Perkembangan
 
Makalah Perkembangan Fisika Modern
Makalah Perkembangan Fisika Modern Makalah Perkembangan Fisika Modern
Makalah Perkembangan Fisika Modern
 
Mengapa teori ilmu relativitas paling sederhana tidak pernah dianggap
Mengapa teori ilmu relativitas paling sederhana tidak pernah dianggapMengapa teori ilmu relativitas paling sederhana tidak pernah dianggap
Mengapa teori ilmu relativitas paling sederhana tidak pernah dianggap
 
Aliran filsafat pendidikan (pragmatisme, eksistensialisme. progresivisme)
Aliran filsafat pendidikan (pragmatisme, eksistensialisme. progresivisme)Aliran filsafat pendidikan (pragmatisme, eksistensialisme. progresivisme)
Aliran filsafat pendidikan (pragmatisme, eksistensialisme. progresivisme)
 
Fitri terjemah
Fitri terjemahFitri terjemah
Fitri terjemah
 
Artikel filsafat lakatos
Artikel filsafat lakatosArtikel filsafat lakatos
Artikel filsafat lakatos
 
Perbedaan fisika klasik dengan fisika kuantum
Perbedaan fisika klasik dengan fisika kuantumPerbedaan fisika klasik dengan fisika kuantum
Perbedaan fisika klasik dengan fisika kuantum
 
Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]
Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]
Dasar dasar pemahaman-perilaku_individu_[compatibility_mode]
 
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 07: Teori Kritis II (Kaitan antara...
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 07: Teori Kritis II (Kaitan antara...Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 07: Teori Kritis II (Kaitan antara...
Filsafat Ilmu dan Pendekatan Pascadisiplin 07: Teori Kritis II (Kaitan antara...
 
Sejarah fisika kel 1
Sejarah fisika kel 1Sejarah fisika kel 1
Sejarah fisika kel 1
 
2. staid ki-iv (pengantar psikologi)
2.  staid ki-iv (pengantar psikologi)2.  staid ki-iv (pengantar psikologi)
2. staid ki-iv (pengantar psikologi)
 
Revolusi kisah baru
Revolusi kisah baruRevolusi kisah baru
Revolusi kisah baru
 
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdfSejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
Sejarah perkembangan fisika modern powerpoint pdf
 

Viewers also liked

2.1 Pengantar Sistem
2.1 Pengantar Sistem2.1 Pengantar Sistem
2.1 Pengantar Sistem
Rodnovry Joshua L. Tobing
 
Metodologi Pengembangan
Metodologi PengembanganMetodologi Pengembangan
Metodologi Pengembangan
Rodnovry Joshua L. Tobing
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
2.2 Pengantar Sistem
2.2 Pengantar Sistem2.2 Pengantar Sistem
2.2 Pengantar Sistem
Rodnovry Joshua L. Tobing
 
7.1 Pendekatan Sistem
7.1 Pendekatan Sistem7.1 Pendekatan Sistem
7.1 Pendekatan Sistem
Rodnovry Joshua L. Tobing
 
1.2 General System Theory
1.2 General System Theory1.2 General System Theory
1.2 General System Theory
Rodnovry Joshua L. Tobing
 
Album cover final
Album cover finalAlbum cover final
Album cover final
miketurer262626
 
Sala Borsa: Plural Presences and Innovative Public Spaces
Sala Borsa: Plural Presences and Innovative Public SpacesSala Borsa: Plural Presences and Innovative Public Spaces
Sala Borsa: Plural Presences and Innovative Public Spaces
Luca Daconto
 
What does academe know about social media?
What does academe know about social media?What does academe know about social media?
What does academe know about social media?
Brendan Keegan
 
French revolution
French revolutionFrench revolution
French revolution
davidstevenbrooks
 
οι θρησκείες του κόσμου για τα ναρκωτικά και το αλκοόλ
οι θρησκείες του κόσμου για τα ναρκωτικά και το αλκοόλοι θρησκείες του κόσμου για τα ναρκωτικά και το αλκοόλ
οι θρησκείες του κόσμου για τα ναρκωτικά και το αλκοόλparaskevit
 
Employee engagement
Employee engagementEmployee engagement
Employee engagement
princessroz
 
Benefits to customers
Benefits to customersBenefits to customers
Benefits to customers
leasestation
 
H mc kinney_resume_2008_original
H mc kinney_resume_2008_originalH mc kinney_resume_2008_original
H mc kinney_resume_2008_original
hmckinney704
 

Viewers also liked (20)

2.1 Pengantar Sistem
2.1 Pengantar Sistem2.1 Pengantar Sistem
2.1 Pengantar Sistem
 
Metodologi Pengembangan
Metodologi PengembanganMetodologi Pengembangan
Metodologi Pengembangan
 
Masalah sistem
Masalah sistemMasalah sistem
Masalah sistem
 
Pemikiran Sistemik
Pemikiran SistemikPemikiran Sistemik
Pemikiran Sistemik
 
Pendahuluan
PendahuluanPendahuluan
Pendahuluan
 
2.2 Pengantar Sistem
2.2 Pengantar Sistem2.2 Pengantar Sistem
2.2 Pengantar Sistem
 
Perspektif Sistem
Perspektif SistemPerspektif Sistem
Perspektif Sistem
 
7.1 Pendekatan Sistem
7.1 Pendekatan Sistem7.1 Pendekatan Sistem
7.1 Pendekatan Sistem
 
Perilaku Dasar Sistem
Perilaku Dasar SistemPerilaku Dasar Sistem
Perilaku Dasar Sistem
 
7.1 Pendekatan Sistem
7.1 Pendekatan Sistem7.1 Pendekatan Sistem
7.1 Pendekatan Sistem
 
1.2 General System Theory
1.2 General System Theory1.2 General System Theory
1.2 General System Theory
 
Gabriela balestero e alexandre melo franco bahia necessidade de quebra do p...
Gabriela balestero e alexandre melo franco bahia   necessidade de quebra do p...Gabriela balestero e alexandre melo franco bahia   necessidade de quebra do p...
Gabriela balestero e alexandre melo franco bahia necessidade de quebra do p...
 
Album cover final
Album cover finalAlbum cover final
Album cover final
 
Sala Borsa: Plural Presences and Innovative Public Spaces
Sala Borsa: Plural Presences and Innovative Public SpacesSala Borsa: Plural Presences and Innovative Public Spaces
Sala Borsa: Plural Presences and Innovative Public Spaces
 
What does academe know about social media?
What does academe know about social media?What does academe know about social media?
What does academe know about social media?
 
French revolution
French revolutionFrench revolution
French revolution
 
οι θρησκείες του κόσμου για τα ναρκωτικά και το αλκοόλ
οι θρησκείες του κόσμου για τα ναρκωτικά και το αλκοόλοι θρησκείες του κόσμου για τα ναρκωτικά και το αλκοόλ
οι θρησκείες του κόσμου για τα ναρκωτικά και το αλκοόλ
 
Employee engagement
Employee engagementEmployee engagement
Employee engagement
 
Benefits to customers
Benefits to customersBenefits to customers
Benefits to customers
 
H mc kinney_resume_2008_original
H mc kinney_resume_2008_originalH mc kinney_resume_2008_original
H mc kinney_resume_2008_original
 

Similar to 1.1 Evolusi Ilmu Sistem

Presentasi post modernisme
Presentasi post modernismePresentasi post modernisme
Presentasi post modernisme
Joko Satrio
 
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.SiTeknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
Bram Ibrahim
 
Epistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat Ilmu
Epistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat IlmuEpistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat Ilmu
Epistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat Ilmu
Leonardus Bima S. Laiyanan
 
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
Agnes Ervinda Ginting
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Nasruddin Asnah
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
Edwarn Abazel
 
Filsafat ketuhanan menurut Sains
Filsafat ketuhanan menurut SainsFilsafat ketuhanan menurut Sains
Filsafat ketuhanan menurut Sains
Agus Widiyanto
 
Ilmu ekologi
Ilmu ekologiIlmu ekologi
Ilmu ekologi
dhikaandiansyah
 
Kosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerakKosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerak
Rizal Fahmi
 
Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10
muhammadfaridfaizal
 
3253_LOKAKARYA+TERBATAS+S3+KAJIAN+BUDAYA+USD+20+APRIL+2017.pdf
3253_LOKAKARYA+TERBATAS+S3+KAJIAN+BUDAYA+USD+20+APRIL+2017.pdf3253_LOKAKARYA+TERBATAS+S3+KAJIAN+BUDAYA+USD+20+APRIL+2017.pdf
3253_LOKAKARYA+TERBATAS+S3+KAJIAN+BUDAYA+USD+20+APRIL+2017.pdf
IraSaskia1
 
PPT Hakikat Fisika Kel 2 10-4.pptx
PPT Hakikat Fisika Kel 2 10-4.pptxPPT Hakikat Fisika Kel 2 10-4.pptx
PPT Hakikat Fisika Kel 2 10-4.pptx
anisa185715
 
01 Mja1013 Pengenalan Sains Sosial
01 Mja1013 Pengenalan Sains Sosial01 Mja1013 Pengenalan Sains Sosial
01 Mja1013 Pengenalan Sains SosialWanBK Leo
 
Filsafat Ketuhanan menurut Sains
Filsafat Ketuhanan menurut SainsFilsafat Ketuhanan menurut Sains
Filsafat Ketuhanan menurut Sains
Agus Widiyanto
 
Ilmu ekologi
Ilmu ekologiIlmu ekologi
Ilmu ekologi
puteraarief
 
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu LingkunganEkologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu LingkunganRiska_21
 
FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)
FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)
FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)
Fitriyana Migumi
 
Lapangan penyelidikan kefilsafatan
Lapangan penyelidikan kefilsafatanLapangan penyelidikan kefilsafatan
Lapangan penyelidikan kefilsafatan
Nurmahmudah M.Phil.
 
Pemahaman Rasionalisme Klasik
Pemahaman Rasionalisme KlasikPemahaman Rasionalisme Klasik
Pemahaman Rasionalisme Klasik
ShophiantoTarampak
 

Similar to 1.1 Evolusi Ilmu Sistem (20)

Presentasi post modernisme
Presentasi post modernismePresentasi post modernisme
Presentasi post modernisme
 
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.SiTeknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
Teknik Kuantitatif Prof. DR. Azhari Samudra, M.Si
 
Epistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat Ilmu
Epistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat IlmuEpistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat Ilmu
Epistemologi: Definisi & Kedudukan Filsafat Ilmu
 
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
Tugas dds 2 kel v (sejarah perkembangan ilmu)
 
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan DeduksiArtikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
Artikel Filsafat Ilmu dan Logika Metode Induksi dan Deduksi
 
Filsafat ilmu
Filsafat ilmuFilsafat ilmu
Filsafat ilmu
 
Filsafat ketuhanan menurut Sains
Filsafat ketuhanan menurut SainsFilsafat ketuhanan menurut Sains
Filsafat ketuhanan menurut Sains
 
Ilmu ekologi
Ilmu ekologiIlmu ekologi
Ilmu ekologi
 
Kosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerakKosmologi ruang waktu dan gerak
Kosmologi ruang waktu dan gerak
 
Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10Revisi pid klmpk 10
Revisi pid klmpk 10
 
3253_LOKAKARYA+TERBATAS+S3+KAJIAN+BUDAYA+USD+20+APRIL+2017.pdf
3253_LOKAKARYA+TERBATAS+S3+KAJIAN+BUDAYA+USD+20+APRIL+2017.pdf3253_LOKAKARYA+TERBATAS+S3+KAJIAN+BUDAYA+USD+20+APRIL+2017.pdf
3253_LOKAKARYA+TERBATAS+S3+KAJIAN+BUDAYA+USD+20+APRIL+2017.pdf
 
PPT Hakikat Fisika Kel 2 10-4.pptx
PPT Hakikat Fisika Kel 2 10-4.pptxPPT Hakikat Fisika Kel 2 10-4.pptx
PPT Hakikat Fisika Kel 2 10-4.pptx
 
01 Mja1013 Pengenalan Sains Sosial
01 Mja1013 Pengenalan Sains Sosial01 Mja1013 Pengenalan Sains Sosial
01 Mja1013 Pengenalan Sains Sosial
 
Metode ilmiah
Metode ilmiahMetode ilmiah
Metode ilmiah
 
Filsafat Ketuhanan menurut Sains
Filsafat Ketuhanan menurut SainsFilsafat Ketuhanan menurut Sains
Filsafat Ketuhanan menurut Sains
 
Ilmu ekologi
Ilmu ekologiIlmu ekologi
Ilmu ekologi
 
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu LingkunganEkologi dan Ilmu Lingkungan
Ekologi dan Ilmu Lingkungan
 
FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)
FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)
FISIKA YUNANI (THALES, COPERNICUS, ARCHIMEDES, THYCO BRAHE, DAN DEMOKRITOS)
 
Lapangan penyelidikan kefilsafatan
Lapangan penyelidikan kefilsafatanLapangan penyelidikan kefilsafatan
Lapangan penyelidikan kefilsafatan
 
Pemahaman Rasionalisme Klasik
Pemahaman Rasionalisme KlasikPemahaman Rasionalisme Klasik
Pemahaman Rasionalisme Klasik
 

More from Rodnovry Joshua L. Tobing

Presentasi Praktikum Fisika Modul GJB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GJBPresentasi Praktikum Fisika Modul GJB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GJB
Rodnovry Joshua L. Tobing
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrikPresentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
Rodnovry Joshua L. Tobing
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian Kapasitor
Presentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian KapasitorPresentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian Kapasitor
Presentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian Kapasitor
Rodnovry Joshua L. Tobing
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul GLB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GLBPresentasi Praktikum Fisika Modul GLB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GLB
Rodnovry Joshua L. Tobing
 
IS1323 10-Sinyal
IS1323   10-SinyalIS1323   10-Sinyal
IS1323 10-Sinyal
Rodnovry Joshua L. Tobing
 
IS1323 06-Penomoran & Pengalamatan
IS1323   06-Penomoran & PengalamatanIS1323   06-Penomoran & Pengalamatan
IS1323 06-Penomoran & Pengalamatan
Rodnovry Joshua L. Tobing
 
IS1323 04-Transmission Media
IS1323   04-Transmission   MediaIS1323   04-Transmission   Media
IS1323 04-Transmission Media
Rodnovry Joshua L. Tobing
 
IS1323 03-Sentral Jaringan
IS1323   03-Sentral   JaringanIS1323   03-Sentral   Jaringan
IS1323 03-Sentral Jaringan
Rodnovry Joshua L. Tobing
 
Pengembangan sistem
Pengembangan sistemPengembangan sistem
Pengembangan sistem
Rodnovry Joshua L. Tobing
 
7.2 pendekatan sistem [2]
7.2 pendekatan sistem [2]7.2 pendekatan sistem [2]
7.2 pendekatan sistem [2]
Rodnovry Joshua L. Tobing
 

More from Rodnovry Joshua L. Tobing (20)

Analisis Sistem Post Paid PT.XL
Analisis Sistem Post Paid PT.XLAnalisis Sistem Post Paid PT.XL
Analisis Sistem Post Paid PT.XL
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul GJB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GJBPresentasi Praktikum Fisika Modul GJB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GJB
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul GMB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GMBPresentasi Praktikum Fisika Modul GMB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GMB
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrikPresentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
Presentasi Praktikum Fisika Modul Alat Ukur Besaran Listrik listrik
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian Kapasitor
Presentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian KapasitorPresentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian Kapasitor
Presentasi Praktikum Fisika Modul Pengisian Kapasitor
 
Presentasi Praktikum Fisika Modul GLB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GLBPresentasi Praktikum Fisika Modul GLB
Presentasi Praktikum Fisika Modul GLB
 
Makalah Pengling
Makalah PenglingMakalah Pengling
Makalah Pengling
 
Mahalnya biaya kuliah di Indonesia
Mahalnya biaya kuliah di IndonesiaMahalnya biaya kuliah di Indonesia
Mahalnya biaya kuliah di Indonesia
 
IS1323 01-Basic Concept
IS1323 01-Basic ConceptIS1323 01-Basic Concept
IS1323 01-Basic Concept
 
IS1323 10-Sinyal
IS1323   10-SinyalIS1323   10-Sinyal
IS1323 10-Sinyal
 
IS1323 09-Multiplexing
IS1323   09-MultiplexingIS1323   09-Multiplexing
IS1323 09-Multiplexing
 
IS1323 08-Modulasi
IS1323   08-ModulasiIS1323   08-Modulasi
IS1323 08-Modulasi
 
IS1323 07-Routing
IS1323   07-RoutingIS1323   07-Routing
IS1323 07-Routing
 
IS1323 06-Penomoran & Pengalamatan
IS1323   06-Penomoran & PengalamatanIS1323   06-Penomoran & Pengalamatan
IS1323 06-Penomoran & Pengalamatan
 
IS1323 05-Sistem Protokol
IS1323   05-Sistem ProtokolIS1323   05-Sistem Protokol
IS1323 05-Sistem Protokol
 
IS1323 04-Transmission Media
IS1323   04-Transmission   MediaIS1323   04-Transmission   Media
IS1323 04-Transmission Media
 
IS1323 03-Sentral Jaringan
IS1323   03-Sentral   JaringanIS1323   03-Sentral   Jaringan
IS1323 03-Sentral Jaringan
 
IS1313 02-Terminal Devices
IS1313 02-Terminal Devices IS1313 02-Terminal Devices
IS1313 02-Terminal Devices
 
Pengembangan sistem
Pengembangan sistemPengembangan sistem
Pengembangan sistem
 
7.2 pendekatan sistem [2]
7.2 pendekatan sistem [2]7.2 pendekatan sistem [2]
7.2 pendekatan sistem [2]
 

Recently uploaded

Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
HendraSagita2
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
YuristaAndriyani1
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
pristayulianabila
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
moh3315
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
indraayurestuw
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
NURULNAHARIAHBINTIAH
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
AdePutraTunggali
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
SABDA
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
TriSutrisno48
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
sriwulandari723
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Yayasan Pusat Kajian dan Perlindungan Anak
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
StevanusOkiRudySusan
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Mutia Rini Siregar
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
NirmalaJane
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
ayyurah2004
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
ssuser4dafea
 

Recently uploaded (20)

Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdfJuknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
Juknis Materi KSM Kabkota - Pendaftaran[1].pdf
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdfMODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
MODUL P5 FASE B KELAS 4 MEMBUAT COBRICK.pdf
 
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdfBiografi Presiden Republik Indonesia.pdf
Biografi Presiden Republik Indonesia.pdf
 
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docxLAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
LAPORAN WALI KELAS Wahyu Widayati, S.Pd.docx
 
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdfKisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
Kisi-kisi PAT IPS Kelas 8 semester 2.pdf
 
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKANSAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
SAINS TINGKATAN 4 BAB 11 DAYA DAN GERAKAN
 
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar PAI dan Budi Pekerti Kelas 8 Fase D Kurikulum Merdeka
 
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi KomunikasiMateri Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
Materi Feedback (umpan balik) kelas Psikologi Komunikasi
 
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
Pelatihan AI GKA abdi Sabda - Apa itu AI?
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 10 Fase E Kurikulum Merdeka
 
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMPPerencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
Perencanaan Berbasis Data Satuan Pendidikan Jenjang SMP
 
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdfIKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
IKLAN PENERIMAAN GURU SEKUM YPS 2024.pdf
 
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada AnakDefenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
Defenisi Anak serta Usia Anak dan Kekerasan yang mungki terjadi pada Anak
 
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
5. Rangkuman Kehadiran Guru di Kelas_SDN 8n Kranji.docx
 
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdfTokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
Tokoh Pendidikan Universitas Negeri Jakarta.pdf
 
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptxNovel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
Novel - PERISTIWA YANG MEMBERIKAN TELADAN.pptx
 
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayespeluang kejadian total dan kaidah nbayes
peluang kejadian total dan kaidah nbayes
 
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptxPemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
Pemutakhiran Data dosen pada sister.pptx
 

1.1 Evolusi Ilmu Sistem

  • 1. IS1223 Teori Dasar Sistem (SYI) EVOLUSI ILMU SISTEM TDS 2010 (SYI) 1
  • 2. Pendahuluan  Setiap ilmu memfokuskan studinya berdasarkan sudut pandang tertentu.  Ilmu politik  Kondisi politik lingkungan dan administrasi organisasi  Ekonomi bisnis  Organisasi komersil  Geografi  Struktur fisik  Filsafat  Pola pikir, pandangan hidup & ideologi TDS 2010 (SYI) 2
  • 3. Pendahuluan (2)  Sudut pandang Ilmu Sistem  memahami manusia dan lingkungannya sebagai bagian dari sistem-sistem yang saling berinteraksi.  Tujuan Ilmu Sistem  mempelajari interaksi tersebut berdasarkan berbagai perspetif secara holistik.  Holistik: berhubungan dengan sistem keseluruhan sebagai suatu kesatuan lebih daripada sebagai himpunan bagian TDS 2010 (SYI) 3
  • 4. Pendahuluan (3)  Untuk memahami Ilmu Sistem maka harus memahami ilmu-ilmu dari disiplin ilmu yang berbeda.  Kepercayaan dan pengetahuan yang berlaku pada suatu masa akan seiring dengan kerangka berfikir manusia pada masa tersebut. TDS 2010 (SYI) 4
  • 5. 12th TDS 2010 (SYI) 5
  • 6. Paradigma Skolastik Skolastik: sistem logika, filsafat, teologia para sarjana abad pertengahan, berdasarkan logika Aristoteles Paradigma: kerangka berpikir  Paradigma yg dikategorikan sebagai prescientific.  Pola pikir yang lengkap yang menyusun moral dan sistem surgawi dengan fisik dan sistem duniawi sebagai satu entitas. TDS 2010 (SYI) 6
  • 7. Paradigma Skolastik (2)  Pengembangan keilmuan hanya akan diakui jika mendukung agama.  Alam dipandang sebagai bentuk ciptaan Tuhan, menghancurkan alam dipandang sebagai dosa.  Fenomena alam hanya dapat dipahami berdasarkan penjelasan supernatural.  Konsep penting: goal-seeking / teleology, teori atau ajaran bahwa semua kejadian (gejala) mengarah pada satu tujuan. TDS 2010 (SYI) 7
  • 8. Paradigma Skolastik (3)  Tidak ada perbedaan antara realita dan impian; juga antara fakta dan dugaan.  Alkimia =kimia; astrologi=astronomi  Sebab/Alasan dianggap sebagai sesuatu yg irelevan/mengganggu eksistensi misterius.  Paradigma skolastik mengembangkan keselarahan antara keyakinan dan keilmuan, demikian juga fisik dan metafisik. TDS 2010 (SYI) 8
  • 9. 16th TDS 2010 (SYI) 9
  • 10. Paradigma Renaissance  Dimulai pd abad 16, Ilmu dikenal sebagai sesuatu yg dapat menjelaskan fenomena.  Ilmu menjadi sumber bagi perkembangan teknologi.  Penjelasan secara teleologikal mulai diabaikan. Hukum alam mulai diformulasikan dalam basis matematika dan disimpulkan berdasarkan observasi mekanik TDS 2010 (SYI) 10
  • 11. Paradigma Renaissance (2)  Perkembangan pola pikir ditandai dengan perkembangan Ilmu Astronomi.  Nicolaus Coppernicus (1473-1543)  Teori geocentrik, planet bergerak secara melingkar.  Giordano Bruno (1548-1600)  Teori alam semesta yang maha luas  Tyco Brahe (1546-1601)  Teknik mengobservasi pergerakan planet  Johannes Keppler (1571-1630)  Teori orbit planet berbentuk elips. TDS 2010 (SYI) 11
  • 12. Paradigma Renaissance (3)  Galileo Galilei (1564-1642)  Penemu Teleskop  “The world of nature is the field of science”  “why?” digantikan dengan “how?”  Rene Decartes (1596-1650)  Teori Dualism  Religion & Science = Body & Soul  Body = objek realita/ yg harus ditaati; Soul = subjek/yg memberi perintah TDS 2010 (SYI) 12
  • 13. Paradigma Renaissance (4)  Namun, beberapa fenomena alam tetap tidak dapat dijelaskan  Ilmuwan era Renaissance melihat dunia sebagai pulau yang dikelilingi laut ; tetap sebagai misteri yg diterima.  Universitas di Eropa mulai dibangun dan mengalami perkembangan yg cepat. TDS 2010 (SYI) 13
  • 14. 18th TDS 2010 (SYI) 14
  • 15. The Mechanistic World and Determinism  Diawal abad 18,:  Tradisi dan spekulasi berganti dengan rationalism dan empirism.  Fenomena alam dapat diteliti dan dijelaskan. Masalah hanya terdapat pada “undiscovered science”.  Seluruh misteri alam dapat dijelaskan berdasarkan terminologi mekanis.  Dunia fisika membentuk mesin dimana subfungsi dapat dikalkulasikan dan setiap kejadian pada satu bagian alam semesta memberikan pengaruh terhadap bagian lain dalam alam semesta.  Dalam setiap kejadian selalu ada penyebab, dan dalam setiap aksi selalu ada reaksi. TDS 2010 (SYI) 15
  • 16. The Mechanistic World and Determinism (2)  Ilmuwan dalam masa mekanik:  La Mettrie (1748)  the machine age  Isaac newton (1643-1727)  teori gravitasi, meneliti alam semesta secara mekanis. Jika hubungan tidak dapat dilihat nyata, maka ada hubungan timbal balik/sebab akibat.  Pierre Simon de Laplace (1749-1827)  teori laplace untuk mengetahui posisi dan kecepatan partikel alam semesta. Seluruh masalah di alam semesta dapat dijelaskan dengan ekstrapolasi & interpolasi. TDS 2010 (SYI) 16
  • 18. The Hegemony of Determinism  Keseragaman pandangan terhadap dunia mulai muncul.  “Clockwork” muncul sebagai karakteristik utama dari principle of causality (dalam setiap kemunculan kejadian/akibat, tidak selalu diawali sebab).  Reductionism menjadi ajaran yang cukup dominan. TDS 2010 (SYI) 18
  • 19. The Hegemony of Determinism (2)  Reductionism  penjelasan dalam level yg lebih tinggi dapat dilakukan, berdasarkan teori keilmuan yang menjelaskan satu tingkatan fenomena .  Fisika: atom, terdiri dari massa dan energi  Biologi: sel, struktur organisme terkecil  Psikologi: insting, pola dasar  Linguistik: fonem, elemen dasar suara TDS 2010 (SYI) 19
  • 20. The Hegemony of Determinism (3)  Langkah-langkah Analisa:  Reduksi kompleksitas melalui analisis  Pengembangan hipotesis  Perancangan penelitian  Kesimpulan dan penolakan hipotesis TDS 2010 (SYI) 20
  • 21. The Hegemony of Determinism (4)  August comte (1798-1857)  Konsep Scientific Positivsm, hanya kejadian nyata yang diterimaoleh nalar dan logika dapat dijadikan basis pengetahuan.  Charles darwin (1809-1882) the origin of species  Rudolph Clausius (1822-1888), William Kevin (1824-1907), william kevin (1824-1907), Ludwig Boltzmann(1844-1906), dan James Maxwell (1831-1879)  thermodynamics Law TDS 2010 (SYI) 21
  • 22. The Hegemony of Determinism (5)  Era determinism ini bertepatan dengan era mesin saat revolusi industri. Kemampuan manusia semakin digantikan oleh mesin.  Era determinim disebut juga era scientism, keyakinan bahwa hanya konsep yang dapat dijelaskan dengan bahasa ilmu alam dan dibuktikan dengan hitungan merupakan realita. TDS 2010 (SYI) 22
  • 23. The Age of Relativity and Quantum Mechanics  Relativity  Albert Einstein(1879-1955)  An event is defined with four numbers : three for the position in space and one for time.  Gravitation is a consequence of the non flat curving space/time caused by the content of mass and energy TDS 2010 (SYI) 23
  • 24. The Age of Relativity and Quantum Mechanics (2)  Quantum Theory  Max Planck (1858-1947)  This theory the classic concepts of mechanics started its reformulation.  The causality of physics and the possibility to create comprehensible and down-to-earth models of reality had now come to end. TDS 2010 (SYI) 24
  • 25. The Age of Relativity and Quantum Mechanics (3)  Comte’s Hierarchy of Development in Science:  The theological stage  corresponding to the scholasticism with magic and religion.  The metaphysical stage  corresponding to the Renaissance, theology replace by philosophy  The positive or the scientific stage  corresponding mechanistic era. TDS 2010 (SYI) 25
  • 26. The Age of Relativity and Quantum Mechanics (4)  Berbagai disiplin keilmuan memiliki pengembangan yang sama dan menunjukan metode pengembangan yang paralel.  Intuisi  Pencarian Fakta  Analisis  Sintesis TDS 2010 (SYI) 26
  • 27. The Age of Relativity and Quantum Mechanics (5)  Sistesis menjadi suatu syarat pada era ini, sama halnya dengan metode analisis pada era mekanis.  Langkah-langkah dalam melakukan sintesis:  Identifikasi sistem dimana unit yg ada didalamnya menjadi fokus penelitian.  Menjelaskan sifat dan tingkah laku dari sistem  Menjelaskan sifat dan tingkah laku unit yang diteliti sebagai bagian atau fungsi sistem. TDS 2010 (SYI) 27
  • 28. The Age of Relativity and Quantum Mechanics (6)  Sintesis tidak membuat pengetahuan rinci dari struktur sistem.  Sintesis berusaha membuat pengetahuan fungsi-fungsi sistem.  Sintesis dijelaskan sebagai sebuah penjelasan, sedangkan metode keilmuan sebagai penggambaran. TDS 2010 (SYI) 28
  • 29. The Age of Relativity and Quantum Mechanics (7) Berfikir Sistem Berfikir Analitis Memperluas fokus Mempersempit fokus peneliti peneliti Konsentrasi pada fungsi Konsentrasi pada sifat- dan prilaku sistem sifat statis dan keseluruhan terstruktur Memberikan penjelasan Memberikan deskripsi dan pemahaman dan pengetahuan TDS 2010 (SYI) 29
  • 30. The System Age  1950-an, pengenalan komputer, bom hidrogen, penjelajahan angkasa, mulai menjadi permasalahan yang dihadapi dunia barat.  Banyak solusi dibutuhkan ketika masalah tidak lg muncul dalam bentuk asli.  Ilmu terdahulu tidak dapat menyelesaikan masalah kompleks. Satu variabel dapat muncul baik sebagai sebab maupun akibat. TDS 2010 (SYI) 30
  • 31. The System Age (2)  Ilmu menjadi semakin “ethical” dibandingkan “philosophical”. Melakukan sesuatu lebih baik daripada memikirkan sesuatu tersebut.  Holisme adalah usaha untuk mengumpulkan pecahan temuan-temuan penelitian kedalam satu pandangan .  Holisme menjadi satu pencarian agar melihat lebih baik, lebih mengerti, dan bertindak lebih baik. TDS 2010 (SYI) 31
  • 32. The System Age (3)  Penelitian operasional  keputusan strategis, alokasi sumber daya, penjadwalan yg optimal, dan analisa resiko berdasarkan paradigma yang benar.  Ask what happens inside of why.  Don’t collect more information than is necessary for the job. Concentrate on the main consequences of the task, the small detail may RIP.  Solve the problems of today. TDS 2010 (SYI) 32
  • 33. The System Age (5)  Metodologi pada Ilmu sistem sering disebut anasintesis.  Asumsi yg digunakan: semakain banyak pandangan, maka masalah akan semakin mudah dimengerti.  Metode ini menggunakan teknik pemodelan, simulasi, gaming, analisa, dan sintesis dala mengembangkan suatu sistem. TDS 2010 (SYI) 33

Editor's Notes

  1. Goal seeking:Batujatuhkebumikarenabatuditujukanuntukbumi.Bungaberkembangkarenaditugasiuntukmenghasilkanbuah.
  2. Alkimia: kimiaabadpertengahan,mendambakanobatkekekalanhidup, berangan-anganmengubahlogammerahmenjadiemas.
  3. Rasionalisme: teori yang menganggapbahwapikirandanakalmerupakansatu-satunyadasaruntukmemecahkanmasalah.Empirisme: semuapengetahuandidapatberdasarkanpengalaman.
  4. Ekstrapolasi:perluasan data diluar data yang tersedia, tetapitetapmengikutipolakecendrungan data awal.Interpolasi: pengalihanpola.
  5. Hegemoni: pengaruhkekuasaansuatunegaraatasnegara lain.Determinism: paham yang menganggapsetiapkejadian/tindakan, baik yang menyangkutjasmanimaupunrohani, merupakankonsekuensidarikejadian-kejadiansebelumnyadanadadiluarkemauan.
  6. Hipotesis: sesuatu yang dianggapbenar,namunkebenarannyaharusdibuktikan.