Dokumen tersebut membahas tentang pengertian manajemen kurikulum dan proses manajemen kurikulum yang meliputi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi kurikulum."
4. PENGERTIAN KURIKULUM
Secara etimologis, kurikulum berasal dari kata dalam Bahasa Latin
”curir” yang artinya pelari, dan ”curere” yang artinya ”tempat
berlari”. Pengertian awal kurikulum adalah suatu jarak yang harus
ditempuh oleh pelari mulai dari garis start sampai dengan finish.
Dengan demikian, istilah kurikulum pada awalnya berasal dari
dunia olahraga pada zaman Romawi kuno di Yunani, dan kemudian
diadopsi ke dalam dunia pendidikan.
Pengertian kurikulum menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pada bab 1 disebutkan tentang pengertian kurikulum sebagai
seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara
yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan tertentu.
5. PENGERTIANMANAJEMEN
serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan,
memotivasi, mengendalikan, dan mengembangkan segala
upaya dalam mengatur dan mendayangunakan sumber daya
manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan
organisasi.
8. TUJUAN KURIKULUMSEJALANDENGAN TUJUAN
PENDIDIKAN1. Tujuan Pendidikan Nasional. Mengembangkan kemampuan dan bentuk watak serta
peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa,
bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Tujuan pendidikan nasional merupakan tujuan jangka panjang yang menjadi dasar dari
segala tujuan pendidikan nasional baik pendidikan formal, informal maupun
pendidikan nonformal.
2. Tujuan Institusional adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap lembaga
pendidikan. Tujuan institusional merupakan tujuan antara untuk mencapai tujuan umum
yang dirumuskan dalam bentuk kompetensi lulusan setiap jenjang pendidikan, misalnya
standar kompetensi pendidikan dasar, menengah, kejuruan, dan jenjang pendidikan
tinggi.
3. Tujuan Kurikuler adalah tujuan yang harus dicapai oleh setiap bidang studi atau
mata pelajaran.
4. Tujuan Pembelajaran yang merupakan bagian dari tujuan kurikuler, dapat
didefenisikan sebagai kemampuan yang harus dimiliki oleh peserta didik setelah
mereka mempelajari materi pelajaran tertentu dalam mata pelajaran tertentu dalam
satu kali pertemuan. Karena hanya guru yang memahami kondisi lapangan, termasuk
memahami karakteristik peserta didik yang akan melakukan pembelajaran di suatu
sekolah atau madrasah, maka menjabarkan tujuan pembelajaran adalah tugas guru
10. TUJUAN MANAJEMEN KURIKULUM
Kurikulum sebagai suatu ide adalah kurikulum yang dihasilkan melalui teori-teori dan penelitian,
khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.
Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, adalah sebagai perwujudan dari kurikulum sebagai
suatu ide yang diwujudkan dalam bentuk dokumen, yang di dalamnya memuat tentang tujuan,
bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.
Kurikulum sebagai suatu kegiatan, merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai suatu rencana
tertulis, dan dilakukan dalam bentuk praktek pembelajaran.
Kurikulum sebagai suatu hasil, merupakan konsekuensi dari kurikulum sebagai suatu kegiatan,
dalam bentuk ketercapaian tujuan kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau
kemampuan tertentu dari para peserta didik.
12. FUNGSI ISI KURIKULUM
Dilihat dari cakupan dan tujuannya menurut McNell (1990) isi kurikulum memiliki empat fungsi:
1. Fungsi Pendidikan umum (common and general education)
Kurikulum harus memberikan pengalaman belajar kepada setiap peserta didik agar mampu menginternalisasi nilai-nilai
dalam kehidupan, memahami setiap hak dan kewajiban sebagai anggota masyarakat dan makhluk sosial.
2. Suplementasi (Suplementation)
Kurikulum sebagai alat pendidikan dapat memberikan pelayanan kepada setiap siswa sesuai dengan perbedaan tersebut
3. Eksplorasi (exploration)
kurikulum harus dapat menemukan dan mengembangkan minat dan bakat masing-masing siswa.
4. Keahlian (spesialization)
Kurikulum berfungsi untuk mengembangkan kemampuan anak sesuai dengan keahliannya yang didasarkan atas minat
dan bakat siswa. Dengan demikian, kurikulum harus memberikan pilihan berbagai bidang keahlian, misalnya perdagangan,
pertanian, industri, atau disiplin akademik. Untuk itu pengembangan kurikulum harus melibatkan para spesialis untuk
menentukan kemampuan apa yang harus dimiliki setiap siswa sesuai dengan bidang keahliannya.
13. FUNGSI KURIKULUM
Bagi guru, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan proses pembelajaran
Bagi kepala sekolah, kurikulum berfungsi untuk menyusun perencanaan dan program sekolah
Bagi Pengawas, kurikulum akan berfungsi sebagai panduan dalam melaksanakan supervisi
Bagi orang tua, sebagai pedoman untuk memberikan bantuan baik bagi penyelenggaraan program
sekolah, maupun membantu putra/putri mereka belajar di rumah sesuai dengan program sekolah.
Bagi siswa, kurikulum berfungsi sebagai pedoman belajar.
14. FUNGSI KURIKULUM BAGI SISWA
1. Fungsi Penyesuaian.Kurikulum harus dapat mengantar siswa agar mampu menyesuaikan diri
dalam kehidupan sosial masyarakat.
2. Fungsi Integrasi. Kurikulum harus dapat mengembangkan pribadi siswa secara utuh.
Kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotor harus berkembang secara terintegrasi.
3. Fungsi Diferensiasi. Kurikulum harus dapat melayani setiap siswa dengan segala keunikannya.
4. Fungsi Persiapan. Kurikulum harus dapat memberikan pengalaman belajar bagi anak baik
untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, maupun untuk kehidupan di
masyarakat. Namun bukan itu saja, kurikulum juga harus membekali mereka agar dapat
belajar di masyarakat, bagi mereka yang tidak memiliki potensi untuk melanjutkan
pendidikannya.
5. Fungsi Pemilihan. kurikulum yang dapat memberikan kesempatan kepada setiap siswa untuk
belajar sesuai dengan bakat dan minatnya. Kurikulum harus bersifat fleksibel, artinya
menyediakan berbagai pilihan program pendidikan yang dapat dipelajari.
6. Fungsi Diagnostik. Melalui fungsi ini kurikulum berperan untuk menemukan kesulitan-
kesulitan dan kelemahan yang dimiliki siswa, di samping mengksplorasi berbagai kekuatan-
kekuatan sehingga melalui pengenalan itu siswa dapat berkembang sesuai dengan potensi yang
dimilikinya.
16. FUNGSI MANAJEMEN KURIKULUM
1. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan sumber maupun komponen
kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan yang terencana dan efektif.
2. Meningkatkan keadilan (equality) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai hasil yang maksimal, kemampuan
yang maksimal dapat dicapai peserta didik tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu melalui
kegiatan ekstra dan kokurikuler yang dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan kurikulum.
5. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu pengembangan kurikulum, kurikulum yang dikelola secara
profesional akan melibatkan masyarakat, khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar perlu
disesuaikan dengan ciri khas dengan kebutuhan pembangunan daerah setempat
3. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan peserta didik maupun
lingkungan, kurikulum yang dikelola secara efektif dapat memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan
kebutuhan peserta didik maupun lingkungan sekitar.
4. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran,
pengelolaan kurikulum yang professional, efektif, dan terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru
maupun aktivitas siswa dalam belajar.
19. PERENCANAANKURIKULUM
Terdapatduakondisiyangperludianalisissetiapperencanaankurikulum:
Kondisi sosiokultural
Kemampuan professional manajerial menuntut kemampuan untuk dapat mengolah
atau memanfaatkan berbagai sumber yang ada di masyarakat, untuk dijadikan
narasumber.
Ketersediaan fasilitas
Salah satu penyebab gap antara perencana kurikulum dengan guru-guru sebagai
praktisi adalah jika kurikulum itu disusun tanpa melibatkan guru-guru, dan
terlebih para perencana kurang atau bahkan tidak memperhatikan kesiapan
guru-guru di lapangan.
21. Bentuk PengorganisasianKurikulum
1. Mata pelajaran terpisah
2. Mata pelajaran berkolerasi;
3. Bidang studi (broad field);
4. Program yang berpusat pada anak (child centered),
5. Inti masalah (core program),
7. Ecletyc program
23. Pembinaan kurikulum pada dasarnya adalah usaha pelaksanaan
kurikulum di sekolah, sedangkan pelaksanaan kurikulum itu
sendiri direalisasikan dalam proses belajar mengajar sesuai
dengan prinsip-prinsip dan tuntutan kurikulum yang telah
dikembangkan sebelumnya bagi suatu jenjang pendidikan atau
sekolah-sekolah tertentu.
24. PELAKSANAAN KURIKULUM
MELIPUTI
◦ PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT SEKOLAH
Pada tingkatan sekolah, kepala sekolah bertanggung jawab melaksanakan kurikulum di lingkungan sekolah yang
dipimpinnya. Kepala sekolah berkewajiban melakukan kegiatan-kegiatan yakni menyusun rencana tahunan, menyusun
jadwal pelaksanaan kegiatan, memimpin rapat dan membuat notula rapat, membuat statistik dan menyusun laporan.
◦ PELAKSANAAN KURIKULUM TINGKAT KELAS
Pembagian tugas guru harus diatur secara administrasi untuk menjamin kelancaran pelaksanaan kurikulum lingkungan
kelas. Pembagian tugas-tugas tersebut meliputi tiga jenis kegiatan administrasi, yaitu :
Pembagian tugas mengajar
Pembagian tugas pembinaan ekstra kurikuler
Pembagian tugas bimbingan belajar.
Pengembangan Kurikulum
26. CARA MONITORING
Pemantauan langsung adalah
pemantauan yang dilakukan dengan
cara mengunjungi lokasi proyek.
Dengan cara demikian petugas
monitoring dapat secara bebas
mengumpulkan informasi yang
diperlukan.
Pemantauan tidak langsung adalah
cara pemantauan yang
menghendaki petugas monitoring
tidak perlu terjun langsung ke lokasi,
tetapi penggalian data dilakukan
dengan cara mengirim seperangkat
daftar isisan untuk diisi oleh orang
lain di lokasi penelitian. Cara tidak
langsung ini juga dapat dilakukan
dengan mengumpulkan data melalui
laporan-laporan yang dibuat
pimpinan pemantau
28. PRINSIP-PRINSIP EVALUASI
KURIKULUM
Tujuan sebagai acuan dalam evaluasi
Agar evaluasi sesuai dan dapat mencapai sasaran, maka evaluasi harus mengacu
kepada tujuan sebagai acuan ini harus dirumuskan terlebih dahulu dengan jelas
menggambarkan apa yang berhak dicapai. Bila tujuan itu ditetapkan dengan
menggunakan taksonomi Bloom, dapatlah dilakukan kajian tentang pengetahuan apa
telah dimiliki siswa sebagai hasil belajar. Keterampilan apa yang diperoleh, serta
sikap bagaimana dimiliki
29. PRINSIP-PRINSIP EVALUASI
KURIKULUM
Seluruh bahan harus dicakup dalam evaluasi
Luas dan dalamnya bahan disesuaikan dengan tujuan. Bila tujuan itu menentukan
luas dan banyak bahan, akibatnya akan banyak sekali bahan yang dinilai dengan
rangka pencapaian tujuan
30. PRINSIP-PRINSIP EVALUASI
KURIKULUM
Hasil sebenarnya merupakan dasar kajian
Hasil evaluasi harus dapat menggambarkan keadaan sebenarnya hasil yang dicapai.
Dengan mengetahui hasil sebenarnya ini dapat diketahui pula segi-segi kelemahan
dan kekuatan dari kurikulum yang dilaksanakan, di samping kemampuan siswa itu
sendiri. Agar hasil evaluasi dapat berarti untuk maksud di atas, keobyektifan perlu
diperhatikan dan dipegang.