SlideShare a Scribd company logo
1 of 25
KEPRIBADIAN GURU
DALAM PANDANGAN
ILMUWAN MUSLIM
(IMAM AL-GHAZALI, SYEKH AZ-ZARNUJI &
KH. HASYIM ‘ASYARI)
Konsep Guru Menurut
Imam Al-Ghazali
Dalam hal kedudukan dan
ketinggian derajat, al-
Ghazali berkata bahwa:
barangsiapa berilmu,
beramal dan mengajar,
maka dialah orang yang
besar dalam amalan
malakut yang tinggi. Dia
laksana matahari yang
menyinarkan cahayanya
pada lainnya dan
menyinarkan pula pada
dirinya sendiri. dia laksana
kasturi yang membawa
keharuman pada lainnya
dan ia sendiripun harum.
SYARAT MENJADI GURU
Sabar menerima masalah-masalah yang ditanyakan murid,
dan harus diterima dengan baik;
Senantiasa bersifat kasih sayang dan tidak pilih kasih;
Jika duduk harus senantiasa sopan dan tunduk, tidak ria
dan pamer;
Tidak takabur, kecuali kepada orang yang zalim, dengan
maksud mencegah dari tindakannya;
Bersikap tawadhu dalam pertemuan-pertemuan;
Sikap dan pembicarannya tidak main-main;
Menanam sifat bersahabat dalam hatinya terhadap semua
murid-muridnya;
Menyantuni serta tidak membentak-bentak orang-orang
yang “kurang faham”;
Membimbing dan mendidik murid yang “kurang faham”
dengan cara yang sebaik-baiknya;
Berani berkata “saya tidak tahu” terhadap masalah yang
tidak dimengerti;
Menampilkan hujjah yang benar apabila ia berada dalam hak,
dan bersedia ruju’ kepada kebenaran.
TUGAS DAN KEWAJIBAN PENDIDIK
• (1) Mengikuti jejak Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam tugas
dan kewajibannya;
• (2) Memberi kasih sayang terhadap anak didik;
• (3) menjadi teladan bagi anak didiknya; dan
• (4) Menjaga kode etik guru (pendidik).
Cara menunjukkan kasih sayang kepada anak didik
ialah dengan menganggapnya seperti anak, Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam bersabda:
•ِ َ‫اّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬ َ‫ر‬ُ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َ‫اّلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ص‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫م‬
ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫أ‬ ِ‫د‬َ‫ل‬ َ‫و‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ِ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫ال‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬
dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu ia berkata:
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
Keberadaanku bagi kalian laksana seorang ayah bagi
anaknya, yang aku adalah mengajari kalian… (HR.
Ad-Darimi)
1. MEMILIKI RASA KASIH SAYANG
KEPRIBADIAN GURU IDEAL MENURUT IMAM AL GHAZALI
Karena mengajarkan ilmu merupakan
kewajiban agama bagi setiap orang yang alim
(berilmu), maka seorang guru tidak boleh
menuntut upah atas jerih payah mengajarnya
itu.
Kecuali jika ada faktor-faktor lainnya harus
diupayakan dengan dana yang tidak sedikit,
maka akan sulit dilakukan kegiatan pengajaran
apabila gurunya tidak diberikan imbalan
kesejahteraan yang memadai.
2. IKHLAS DALAM MENGAJAR
KEPRIBADIAN GURU IDEAL MENURUT IMAM AL GHAZALI
Guru hendaknya menghardik muridnya dari
berperangai jahat dengan cara sindiran dan
tidak dengan cara terus terang, tetapi
sebaliknya dengan cara kasih sayang, tidak
dengan cara mengejek. Sebab kalau dengan
cara terus terang, murid akan takut kepada
guru, dan mengakibatkan ia berani menentang
dan suka sifat yang jahat itu
3. MENGAJAR DENGAN PENUH KELEMBUTAN
KEPRIBADIAN GURU IDEAL MENURUT IMAM AL GHAZALI
4. bersikap toleran dan mau
menghargai keahlian orang lain
Seorang guru sebagai penanggung jawab pada salah satu bidang studi tidak boleh menjelek-jelekkan mata pelajaran atau bidang studi yang lain
di hadapan murid… inilah budi pekerti tercela bagi guru yang harus dijauhkan. Sebaliknya, yang wajar hendaklah seorang guru yang
bertanggung jawab pada satu bidang studi membuka jalan seluas-luasnya bagi murid untuk mempelajari bidang studi yang lain. Kalau ia
bertanggung jawab dalam beberapa bidang studi, hendaklah menjaga kemajuan murid setingkat demi setingkat
Dalam hubungan ini, Al-Ghazali menasehatkan agar guru membatasi
diri dalam mengajar sesuai dengan batas kemampuan pemahaman
muridnya, dan ia sepantasnya tidak memberikan pelajaran yang tidak
dapat dijangkau oleh akal muridnya, karena hal itu dapat
menimbulkan rusaknya akal murid.
5. MENGAKUI ADANYA PERBEDAAN POTENSI
YANG DIMILIKI MURID
hendaklah guru mengamalkan ilmunya, jangan perkataannya
membohongi perbuatannya… perumpamaan guru yang
membimbing murid adalah bagai ukiran dengan tanah liat, atau
bayangan dengan tongkat. Bagaimana mungkin tanah liat dapat
terukir sendiri tanpa ada alat untuk mengukirnya, bagaimana
mungkin bayangan akan lurus kalau tongkatnya bengkok.
6. MENGAMALKAN ILMUNYA
Kepribadian Guru
menurut
Syekh Az-Zarnuji
• Nama: Burhanuddin Al-Islam Al-
Zarnuji.
• beliau sebenarnya hidup di
ujung pemerintahan Khalifah
Abbasiah di Baghdad yang
berkelanjutan lebih lima abad
• Sebagian peneliti mengatakan
bahwa beliau berasal dari
Zarnuji, suatu daerah yang kini
dikenal dengan nama
Afghanistan.
RIWAYAT HIDUP
1. Al-A’lam (lebih alim)
• Syekh Ibrahim bin Ismail memberikan penjelasan tentang kata a’lam yang dimaksud oleh Az-
Zarnuji, yaitu guru yang ilmunya selalu bertambah
• Orang yang alim, mereka yang diberi ilmu tersebut adalah orang-orang yang terus berinteraksi
dengan al-Qur’an sehingga hati mereka tunduk kepada Allah SWT
• az-Zarnuji bahwa: “Sebaiknya bagi orang yang berilmu janganlah membuat dirinya sendiri menjadi
hina lantaran berbuat tamak terhadap sesuatu yang tidak semestinya, dan hendaknya menjaga dari
perkara yang dapat menjadikan hinanya ilmu dan para pemegang ilmu, sebaliknya berbuatlah
tawadhu (sikap tengah-tangah antara sombong dan kecil hati) dan iffah.”
2. Bersifat wara’
Guru haruslah menjaga diri dari segala
sesuatu yang berbau syubhat agar tetap
terjaga keilmuannya dan kepribadiannya.
Terkait dengan guru, guru yang wara’
berarti guru yang dapat menjauhi dari
pembicaraan yang tidak bermanfaat, senda
gurau dan menyia-nyiakan umur atau waktu,
menjauhi perbuatan ghibah (menuturkan
kejelekan orang lain) dan bergaul bersama
orang yang banyak bicara tanpa
membuahkan hasil dalam pembicaraan,
ngobrol dan omong kosong.
…………….?????
3. Al-Asanna
(Berpengalaman / Lebih
dewasa)
guru harus yang lebih tua atau
dewasa dibanding muridnya
karena guru yang lebih tua
(lebih dewasa) mengerti dan
ilmunya lebih luas.
Kepribadian
guru dalam
pandangan
KH. Hasyim
‘Asyari
1. Selalu mendekatkan diri (muraqabah)
guru diwajibkan memiliki kepribadian yang selalu mawas diri
dengan mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala
dikarenakan dengan mendekatkan diri kepada Allah sebagai
sang pemberi ilmu maka guru akan terpancar dengan Nur
keilmuan dari Allah sehingga apa yang disampaikan bukanlah
dari nafsunya melainkan dari Allah.
2. Takut (khouf) kepada murka atau siksa Allah subhanahu
wata’ala
seorang guru haruslah memiliki rasa takut
kepada Allah dalam pengabdian diri dan
pengembanan tugasnya untuk mencerdaskan
generasi penerus bangsa ini. Sehingga guru
yang berkepribadian tidak akan
menyalahgunakan kedudukannya sebagai
pendidik dan senantiasa patuh dengan
ketentuan dan hukum Allah subhanahu wata’ala.
Khalifah Umar Ibn Khattab
radhiyallahu anhu. Berkata:
“pelajarilah oleh kalian ilmu
pengetahuan, dan pelajarilah
sikap tenang dan ketundukan”.
Dari perkataan tersebut
dapat kita simpulkan
bahwasanya ketenangan harus
dimiliki oleh seorang guru
karena dengan bersikap
tenang tersebut guru akan
memiliki kewibawaan
dihadapan peserta didiknya.
4. Sakinah (bersikap tenang)
• Ibrahim bin Adham
menjelaskan bahwa wara’
adalah meninggalkan segala
sesuatu yang meragukan,
segala sesuatu yang tidak
berarti, dan apapun yang
berlebihan. Dari penjelasan
di atas, seorang guru
haruslah bersikap wara’
dalam setiap perkataan dan
perbuatannya karena guru
merupakan sosok yang
menjadi teladan bagi
peserta didiknya.
5. Wara’, (Berhati-hati dalam setiap perbuatan)
Dengan ber-tawadlu’,
guru tidak akan
menyalahkan dan
membodoh-bodohkan
peserta didiknya apabila
ia salah, melainkan
memberikan semangat
kepada peserta didik
tersebut untuk terus
belajar dan memberikan
pembelajaran dari
kesalahan tersebut.
6. Tawadhu
( Rendah hati atau tidak menyombongkan diri)
7. Khusyu kepada Allah subhanahu wata’ala
Menurut Ibnu Rajab bahwa asal
dari khusyu’ adalah kelembutan,
kehalusan, ketenangan,
ketundukan, kelemahan, dan
kepedihan hati. Apabila hati
khusyu’, ia akan diikuti oleh
khusyu’nya anggota tubuh, karena
seluruh anggota tubuh adalah
pengikut baginya.
8. Zuhud (tidak terlampau
mencintai kesenangan dunia)
As-Saqathy menegaskan bahwa
Allah subhanahu wata’ala
menjauhkan dunia dari para
auliya’-Nya, menjauhkannya dari
makhluk-makhluk-Nya yang
berhati suci, dan menjauhkannya
dari hati mereka yang dicintai-
Nya, lantaran Dia tidak
memperuntukkannya bagi mereka
Mohon Maaf Atas Segala
Kesalahan 

More Related Content

What's hot

Adab berinteraksi dengan lawan jenis
Adab berinteraksi dengan lawan jenisAdab berinteraksi dengan lawan jenis
Adab berinteraksi dengan lawan jenis
Rizal Fuadi Muhammad
 
Pengurusan strategik dari perspektif islam
Pengurusan strategik dari perspektif islamPengurusan strategik dari perspektif islam
Pengurusan strategik dari perspektif islam
Kamarudin Jaafar
 
Sebab sebab kemuliaan dan kehinaan
Sebab sebab kemuliaan dan kehinaanSebab sebab kemuliaan dan kehinaan
Sebab sebab kemuliaan dan kehinaan
ticerada
 
adab terhadap guru
adab terhadap guruadab terhadap guru
adab terhadap guru
asnilah
 

What's hot (20)

Materi Ustadz Felix Siauw - Beyond The Inspiration
Materi Ustadz Felix Siauw - Beyond The InspirationMateri Ustadz Felix Siauw - Beyond The Inspiration
Materi Ustadz Felix Siauw - Beyond The Inspiration
 
Alghazali
AlghazaliAlghazali
Alghazali
 
Skl sk kd mi fiqih
Skl sk kd mi fiqihSkl sk kd mi fiqih
Skl sk kd mi fiqih
 
Adab seorang murid terhadap guru
Adab seorang murid terhadap guruAdab seorang murid terhadap guru
Adab seorang murid terhadap guru
 
Sahabat dunia akhirat
Sahabat dunia akhiratSahabat dunia akhirat
Sahabat dunia akhirat
 
Adab berinteraksi dengan lawan jenis
Adab berinteraksi dengan lawan jenisAdab berinteraksi dengan lawan jenis
Adab berinteraksi dengan lawan jenis
 
Adab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmuAdab menuntut ilmu
Adab menuntut ilmu
 
Adab Berpakaian Menurut ISLAM
Adab Berpakaian Menurut ISLAMAdab Berpakaian Menurut ISLAM
Adab Berpakaian Menurut ISLAM
 
Pengurusan strategik dari perspektif islam
Pengurusan strategik dari perspektif islamPengurusan strategik dari perspektif islam
Pengurusan strategik dari perspektif islam
 
PPT Perkembangan islam-pada-masa-modern
PPT Perkembangan islam-pada-masa-modernPPT Perkembangan islam-pada-masa-modern
PPT Perkembangan islam-pada-masa-modern
 
PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN HA...
PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS  UPAYA PENINGKATAN HA...PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS  UPAYA PENINGKATAN HA...
PROPOSAL PTK MULYADI PROPOSAL PENELITIAN TINDAKAN KELAS UPAYA PENINGKATAN HA...
 
ppt iman kepada qada dan qadar
ppt iman kepada qada dan qadarppt iman kepada qada dan qadar
ppt iman kepada qada dan qadar
 
Sebab sebab kemuliaan dan kehinaan
Sebab sebab kemuliaan dan kehinaanSebab sebab kemuliaan dan kehinaan
Sebab sebab kemuliaan dan kehinaan
 
Mahabbah atau hub
Mahabbah atau hubMahabbah atau hub
Mahabbah atau hub
 
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'iJizyah, ghanimah, dan fa'i
Jizyah, ghanimah, dan fa'i
 
Dalil aqli tentang malaikat
Dalil aqli tentang malaikatDalil aqli tentang malaikat
Dalil aqli tentang malaikat
 
Adab Menuntut Ilmu Menurut Imam Syafi'i
Adab Menuntut Ilmu Menurut Imam Syafi'iAdab Menuntut Ilmu Menurut Imam Syafi'i
Adab Menuntut Ilmu Menurut Imam Syafi'i
 
adab terhadap guru
adab terhadap guruadab terhadap guru
adab terhadap guru
 
Pemikiran Jamaludn Al Afghani
Pemikiran Jamaludn Al AfghaniPemikiran Jamaludn Al Afghani
Pemikiran Jamaludn Al Afghani
 
Mukasyafah dan musyahadah
Mukasyafah dan musyahadahMukasyafah dan musyahadah
Mukasyafah dan musyahadah
 

Similar to Kepribadian guru dalam pandangan ilmuwan muslim

Risalah dakwah 067 adab pelajar terhadap guru
Risalah dakwah 067 adab pelajar terhadap guruRisalah dakwah 067 adab pelajar terhadap guru
Risalah dakwah 067 adab pelajar terhadap guru
Ahmad Junaidi Mohd Said
 
Adab Murid Dengan Syeikh [Pengantar Tawasuf (EP 20713)]
Adab Murid Dengan Syeikh [Pengantar Tawasuf (EP 20713)]Adab Murid Dengan Syeikh [Pengantar Tawasuf (EP 20713)]
Adab Murid Dengan Syeikh [Pengantar Tawasuf (EP 20713)]
akmalmustafakamal
 
Menjadi guru yang di idolakan
Menjadi guru yang di idolakanMenjadi guru yang di idolakan
Menjadi guru yang di idolakan
zainidahlan
 

Similar to Kepribadian guru dalam pandangan ilmuwan muslim (20)

Risalah dakwah 067 adab pelajar terhadap guru
Risalah dakwah 067 adab pelajar terhadap guruRisalah dakwah 067 adab pelajar terhadap guru
Risalah dakwah 067 adab pelajar terhadap guru
 
Etika dan adab dalam menuntut ilmu.pptx
Etika dan adab dalam menuntut ilmu.pptxEtika dan adab dalam menuntut ilmu.pptx
Etika dan adab dalam menuntut ilmu.pptx
 
Akhlaq putaran 1 kel. 13 maju ke 7
Akhlaq putaran 1 kel. 13 maju ke 7 Akhlaq putaran 1 kel. 13 maju ke 7
Akhlaq putaran 1 kel. 13 maju ke 7
 
Hadist etika guru terhadap siswa
Hadist etika guru terhadap siswaHadist etika guru terhadap siswa
Hadist etika guru terhadap siswa
 
Urutan 8 putaran 1
Urutan 8 putaran 1Urutan 8 putaran 1
Urutan 8 putaran 1
 
Ppt kelompok 5 ustadz hamid
Ppt kelompok 5 ustadz hamidPpt kelompok 5 ustadz hamid
Ppt kelompok 5 ustadz hamid
 
Adab Murid Dengan Syeikh [Pengantar Tawasuf (EP 20713)]
Adab Murid Dengan Syeikh [Pengantar Tawasuf (EP 20713)]Adab Murid Dengan Syeikh [Pengantar Tawasuf (EP 20713)]
Adab Murid Dengan Syeikh [Pengantar Tawasuf (EP 20713)]
 
Ciri ciri seorang guru yang diimpikan
Ciri ciri seorang guru yang diimpikanCiri ciri seorang guru yang diimpikan
Ciri ciri seorang guru yang diimpikan
 
Adab guru dan murid
Adab guru dan muridAdab guru dan murid
Adab guru dan murid
 
akhlakkepadaguru-211028120835.pptx
akhlakkepadaguru-211028120835.pptxakhlakkepadaguru-211028120835.pptx
akhlakkepadaguru-211028120835.pptx
 
Akhlak kepada guru
Akhlak kepada guruAkhlak kepada guru
Akhlak kepada guru
 
Konsep Pendidikan Al-Gazhali.pptx
Konsep Pendidikan Al-Gazhali.pptxKonsep Pendidikan Al-Gazhali.pptx
Konsep Pendidikan Al-Gazhali.pptx
 
Adabul kel.9
Adabul kel.9Adabul kel.9
Adabul kel.9
 
Ppt adabul alim 1
Ppt adabul alim 1Ppt adabul alim 1
Ppt adabul alim 1
 
Kelompok 5 putaran ke 2
Kelompok 5 putaran ke 2Kelompok 5 putaran ke 2
Kelompok 5 putaran ke 2
 
5 menghormati ilmu dan guru
5 menghormati ilmu dan guru5 menghormati ilmu dan guru
5 menghormati ilmu dan guru
 
Guru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
Guru yang Ideal Dalam Prespektif IslamGuru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
Guru yang Ideal Dalam Prespektif Islam
 
Menjadi guru yang di idolakan
Menjadi guru yang di idolakanMenjadi guru yang di idolakan
Menjadi guru yang di idolakan
 
Ppt akhlak putaran_1[1]
Ppt akhlak putaran_1[1]Ppt akhlak putaran_1[1]
Ppt akhlak putaran_1[1]
 
Bab 7 pbkk 3193 pembelajaran dari perspekif al-ghazali dalam perkhidmatan b...
Bab 7   pbkk 3193 pembelajaran dari perspekif al-ghazali dalam perkhidmatan b...Bab 7   pbkk 3193 pembelajaran dari perspekif al-ghazali dalam perkhidmatan b...
Bab 7 pbkk 3193 pembelajaran dari perspekif al-ghazali dalam perkhidmatan b...
 

More from kristinwiranata

Tantangan pendidikan abad 21 (higer order thinking skills)
Tantangan pendidikan abad 21 (higer order thinking skills)Tantangan pendidikan abad 21 (higer order thinking skills)
Tantangan pendidikan abad 21 (higer order thinking skills)
kristinwiranata
 
hadits tentang tanggung jawab pemimpin
hadits tentang tanggung jawab pemimpinhadits tentang tanggung jawab pemimpin
hadits tentang tanggung jawab pemimpin
kristinwiranata
 

More from kristinwiranata (20)

Stres dan solusinya menurut islam
Stres dan solusinya menurut islamStres dan solusinya menurut islam
Stres dan solusinya menurut islam
 
Pilar dunia
Pilar duniaPilar dunia
Pilar dunia
 
Bekam
BekamBekam
Bekam
 
Dakwah dan mengajar
Dakwah dan mengajarDakwah dan mengajar
Dakwah dan mengajar
 
Tantangan pendidikan abad 21 (higer order thinking skills)
Tantangan pendidikan abad 21 (higer order thinking skills)Tantangan pendidikan abad 21 (higer order thinking skills)
Tantangan pendidikan abad 21 (higer order thinking skills)
 
Takhrij hadits amar ma'ruf nahi munkar
Takhrij hadits amar ma'ruf nahi munkarTakhrij hadits amar ma'ruf nahi munkar
Takhrij hadits amar ma'ruf nahi munkar
 
Tafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakat
Tafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakatTafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakat
Tafsir eksistensi dan etika dan hidup bermasyarakat
 
Seni tilawah
Seni tilawahSeni tilawah
Seni tilawah
 
Proses belajar & pembelajaran sebagai suatu sistem
Proses belajar & pembelajaran sebagai suatu sistemProses belajar & pembelajaran sebagai suatu sistem
Proses belajar & pembelajaran sebagai suatu sistem
 
Profesionalisme pengelolaan institusi pendidikan
Profesionalisme pengelolaan institusi pendidikanProfesionalisme pengelolaan institusi pendidikan
Profesionalisme pengelolaan institusi pendidikan
 
hadits tentang tanggung jawab pemimpin
hadits tentang tanggung jawab pemimpinhadits tentang tanggung jawab pemimpin
hadits tentang tanggung jawab pemimpin
 
Pengelolaan keuangan dan kesiswaan
Pengelolaan keuangan dan kesiswaanPengelolaan keuangan dan kesiswaan
Pengelolaan keuangan dan kesiswaan
 
Pendidikan seumur hidup
Pendidikan seumur hidupPendidikan seumur hidup
Pendidikan seumur hidup
 
Para filosof
Para filosofPara filosof
Para filosof
 
Media pembelajaran audio visual
Media pembelajaran audio visualMedia pembelajaran audio visual
Media pembelajaran audio visual
 
Manajemen kurikulum
Manajemen kurikulumManajemen kurikulum
Manajemen kurikulum
 
Lupa, jenuh dan transfer belajar
Lupa, jenuh dan transfer belajarLupa, jenuh dan transfer belajar
Lupa, jenuh dan transfer belajar
 
Kisah teladan
Kisah teladanKisah teladan
Kisah teladan
 
Khulu (gugatan cerai seorang istri)
Khulu (gugatan cerai seorang istri)Khulu (gugatan cerai seorang istri)
Khulu (gugatan cerai seorang istri)
 
Hadis sebagai sumber ajaran islam
Hadis sebagai sumber ajaran islamHadis sebagai sumber ajaran islam
Hadis sebagai sumber ajaran islam
 

Recently uploaded

Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
AvivThea
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Khiyaroh1
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
aji guru
 

Recently uploaded (20)

Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptxMateri Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran  IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
Materi Bid PPM Bappeda Sos Pemutakhiran IDM 2024 di kec Plumbon.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Matematika Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
PELAKSANAAN + Link2 MATERI Training_ "AUDIT INTERNAL + SISTEM MANAJEMEN MUTU ...
 
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang KesehatanMateri Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
Materi Penggolongan Obat Undang-Undang Kesehatan
 
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitikObat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
Obat pada masa kehamilan: uteretonik dan tokolitik
 
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
PPDB SMAN 1 SURADE - PROV JABAR 2024 / 2025
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM & BUDI PEKERTI (PAIBP) KELAS 6.pdf
 
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwuPenjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
Penjelasan Asmaul Khomsah bahasa arab nahwu
 
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 4 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaanprinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
prinsip dasar kepramukaan dan metode kepramukaan
 
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.pptDemokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
Demokrasi dan Pendidikan Demokrasi kwn ppt.ppt
 
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar MengajarVariasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
Variasi dan Gaya Mengajar, Mata Kuliah Strategi Belajar Mengajar
 
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan GaramMateri Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
Materi Kimfar Asam,Basa,Buffer dan Garam
 
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
Modul 5 Simetri (simetri lipat, simetri putar)
 

Kepribadian guru dalam pandangan ilmuwan muslim

  • 1.
  • 2. KEPRIBADIAN GURU DALAM PANDANGAN ILMUWAN MUSLIM (IMAM AL-GHAZALI, SYEKH AZ-ZARNUJI & KH. HASYIM ‘ASYARI)
  • 3. Konsep Guru Menurut Imam Al-Ghazali Dalam hal kedudukan dan ketinggian derajat, al- Ghazali berkata bahwa: barangsiapa berilmu, beramal dan mengajar, maka dialah orang yang besar dalam amalan malakut yang tinggi. Dia laksana matahari yang menyinarkan cahayanya pada lainnya dan menyinarkan pula pada dirinya sendiri. dia laksana kasturi yang membawa keharuman pada lainnya dan ia sendiripun harum.
  • 4. SYARAT MENJADI GURU Sabar menerima masalah-masalah yang ditanyakan murid, dan harus diterima dengan baik; Senantiasa bersifat kasih sayang dan tidak pilih kasih; Jika duduk harus senantiasa sopan dan tunduk, tidak ria dan pamer; Tidak takabur, kecuali kepada orang yang zalim, dengan maksud mencegah dari tindakannya; Bersikap tawadhu dalam pertemuan-pertemuan; Sikap dan pembicarannya tidak main-main; Menanam sifat bersahabat dalam hatinya terhadap semua murid-muridnya; Menyantuni serta tidak membentak-bentak orang-orang yang “kurang faham”; Membimbing dan mendidik murid yang “kurang faham” dengan cara yang sebaik-baiknya; Berani berkata “saya tidak tahu” terhadap masalah yang tidak dimengerti; Menampilkan hujjah yang benar apabila ia berada dalam hak, dan bersedia ruju’ kepada kebenaran.
  • 5. TUGAS DAN KEWAJIBAN PENDIDIK • (1) Mengikuti jejak Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dalam tugas dan kewajibannya; • (2) Memberi kasih sayang terhadap anak didik; • (3) menjadi teladan bagi anak didiknya; dan • (4) Menjaga kode etik guru (pendidik).
  • 6. Cara menunjukkan kasih sayang kepada anak didik ialah dengan menganggapnya seperti anak, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: •ِ َ‫اّلل‬ ُ‫ل‬‫و‬ُ‫س‬ َ‫ر‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ل‬‫ا‬َ‫ق‬ َ‫ة‬ َ‫ْر‬‫ي‬ َ‫ر‬ُ‫ه‬ ‫ي‬ِ‫ب‬َ‫أ‬ ْ‫ن‬َ‫ع‬َ‫ل‬َ‫س‬ َ‫و‬ ِ‫ه‬ْ‫ي‬َ‫ل‬َ‫ع‬ ُ َ‫اّلل‬ ‫ى‬َ‫ل‬َ‫ص‬ْ‫م‬ُ‫ك‬َ‫ل‬ ‫َا‬‫ن‬َ‫أ‬ ‫ا‬َ‫م‬َ‫ن‬ِ‫إ‬ َ‫م‬ ْ‫م‬ُ‫ك‬ُ‫م‬ِ‫ل‬َ‫ع‬ُ‫أ‬ ِ‫د‬َ‫ل‬ َ‫و‬ْ‫ل‬ِ‫ل‬ ِ‫د‬ِ‫ل‬‫ا‬ َ‫و‬ْ‫ال‬ ُ‫ل‬ْ‫ث‬ِ‫م‬ dari Abu Hurairah radliallahu 'anhu ia berkata: Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: Keberadaanku bagi kalian laksana seorang ayah bagi anaknya, yang aku adalah mengajari kalian… (HR. Ad-Darimi) 1. MEMILIKI RASA KASIH SAYANG KEPRIBADIAN GURU IDEAL MENURUT IMAM AL GHAZALI
  • 7. Karena mengajarkan ilmu merupakan kewajiban agama bagi setiap orang yang alim (berilmu), maka seorang guru tidak boleh menuntut upah atas jerih payah mengajarnya itu. Kecuali jika ada faktor-faktor lainnya harus diupayakan dengan dana yang tidak sedikit, maka akan sulit dilakukan kegiatan pengajaran apabila gurunya tidak diberikan imbalan kesejahteraan yang memadai. 2. IKHLAS DALAM MENGAJAR KEPRIBADIAN GURU IDEAL MENURUT IMAM AL GHAZALI
  • 8. Guru hendaknya menghardik muridnya dari berperangai jahat dengan cara sindiran dan tidak dengan cara terus terang, tetapi sebaliknya dengan cara kasih sayang, tidak dengan cara mengejek. Sebab kalau dengan cara terus terang, murid akan takut kepada guru, dan mengakibatkan ia berani menentang dan suka sifat yang jahat itu 3. MENGAJAR DENGAN PENUH KELEMBUTAN KEPRIBADIAN GURU IDEAL MENURUT IMAM AL GHAZALI
  • 9. 4. bersikap toleran dan mau menghargai keahlian orang lain Seorang guru sebagai penanggung jawab pada salah satu bidang studi tidak boleh menjelek-jelekkan mata pelajaran atau bidang studi yang lain di hadapan murid… inilah budi pekerti tercela bagi guru yang harus dijauhkan. Sebaliknya, yang wajar hendaklah seorang guru yang bertanggung jawab pada satu bidang studi membuka jalan seluas-luasnya bagi murid untuk mempelajari bidang studi yang lain. Kalau ia bertanggung jawab dalam beberapa bidang studi, hendaklah menjaga kemajuan murid setingkat demi setingkat
  • 10. Dalam hubungan ini, Al-Ghazali menasehatkan agar guru membatasi diri dalam mengajar sesuai dengan batas kemampuan pemahaman muridnya, dan ia sepantasnya tidak memberikan pelajaran yang tidak dapat dijangkau oleh akal muridnya, karena hal itu dapat menimbulkan rusaknya akal murid. 5. MENGAKUI ADANYA PERBEDAAN POTENSI YANG DIMILIKI MURID
  • 11. hendaklah guru mengamalkan ilmunya, jangan perkataannya membohongi perbuatannya… perumpamaan guru yang membimbing murid adalah bagai ukiran dengan tanah liat, atau bayangan dengan tongkat. Bagaimana mungkin tanah liat dapat terukir sendiri tanpa ada alat untuk mengukirnya, bagaimana mungkin bayangan akan lurus kalau tongkatnya bengkok. 6. MENGAMALKAN ILMUNYA
  • 13. • Nama: Burhanuddin Al-Islam Al- Zarnuji. • beliau sebenarnya hidup di ujung pemerintahan Khalifah Abbasiah di Baghdad yang berkelanjutan lebih lima abad • Sebagian peneliti mengatakan bahwa beliau berasal dari Zarnuji, suatu daerah yang kini dikenal dengan nama Afghanistan. RIWAYAT HIDUP
  • 14. 1. Al-A’lam (lebih alim) • Syekh Ibrahim bin Ismail memberikan penjelasan tentang kata a’lam yang dimaksud oleh Az- Zarnuji, yaitu guru yang ilmunya selalu bertambah • Orang yang alim, mereka yang diberi ilmu tersebut adalah orang-orang yang terus berinteraksi dengan al-Qur’an sehingga hati mereka tunduk kepada Allah SWT • az-Zarnuji bahwa: “Sebaiknya bagi orang yang berilmu janganlah membuat dirinya sendiri menjadi hina lantaran berbuat tamak terhadap sesuatu yang tidak semestinya, dan hendaknya menjaga dari perkara yang dapat menjadikan hinanya ilmu dan para pemegang ilmu, sebaliknya berbuatlah tawadhu (sikap tengah-tangah antara sombong dan kecil hati) dan iffah.”
  • 15. 2. Bersifat wara’ Guru haruslah menjaga diri dari segala sesuatu yang berbau syubhat agar tetap terjaga keilmuannya dan kepribadiannya. Terkait dengan guru, guru yang wara’ berarti guru yang dapat menjauhi dari pembicaraan yang tidak bermanfaat, senda gurau dan menyia-nyiakan umur atau waktu, menjauhi perbuatan ghibah (menuturkan kejelekan orang lain) dan bergaul bersama orang yang banyak bicara tanpa membuahkan hasil dalam pembicaraan, ngobrol dan omong kosong. …………….?????
  • 16. 3. Al-Asanna (Berpengalaman / Lebih dewasa) guru harus yang lebih tua atau dewasa dibanding muridnya karena guru yang lebih tua (lebih dewasa) mengerti dan ilmunya lebih luas.
  • 18. 1. Selalu mendekatkan diri (muraqabah) guru diwajibkan memiliki kepribadian yang selalu mawas diri dengan mendekatkan diri kepada Allah subhanahu wata’ala dikarenakan dengan mendekatkan diri kepada Allah sebagai sang pemberi ilmu maka guru akan terpancar dengan Nur keilmuan dari Allah sehingga apa yang disampaikan bukanlah dari nafsunya melainkan dari Allah.
  • 19. 2. Takut (khouf) kepada murka atau siksa Allah subhanahu wata’ala seorang guru haruslah memiliki rasa takut kepada Allah dalam pengabdian diri dan pengembanan tugasnya untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa ini. Sehingga guru yang berkepribadian tidak akan menyalahgunakan kedudukannya sebagai pendidik dan senantiasa patuh dengan ketentuan dan hukum Allah subhanahu wata’ala.
  • 20. Khalifah Umar Ibn Khattab radhiyallahu anhu. Berkata: “pelajarilah oleh kalian ilmu pengetahuan, dan pelajarilah sikap tenang dan ketundukan”. Dari perkataan tersebut dapat kita simpulkan bahwasanya ketenangan harus dimiliki oleh seorang guru karena dengan bersikap tenang tersebut guru akan memiliki kewibawaan dihadapan peserta didiknya. 4. Sakinah (bersikap tenang)
  • 21. • Ibrahim bin Adham menjelaskan bahwa wara’ adalah meninggalkan segala sesuatu yang meragukan, segala sesuatu yang tidak berarti, dan apapun yang berlebihan. Dari penjelasan di atas, seorang guru haruslah bersikap wara’ dalam setiap perkataan dan perbuatannya karena guru merupakan sosok yang menjadi teladan bagi peserta didiknya. 5. Wara’, (Berhati-hati dalam setiap perbuatan)
  • 22. Dengan ber-tawadlu’, guru tidak akan menyalahkan dan membodoh-bodohkan peserta didiknya apabila ia salah, melainkan memberikan semangat kepada peserta didik tersebut untuk terus belajar dan memberikan pembelajaran dari kesalahan tersebut. 6. Tawadhu ( Rendah hati atau tidak menyombongkan diri)
  • 23. 7. Khusyu kepada Allah subhanahu wata’ala Menurut Ibnu Rajab bahwa asal dari khusyu’ adalah kelembutan, kehalusan, ketenangan, ketundukan, kelemahan, dan kepedihan hati. Apabila hati khusyu’, ia akan diikuti oleh khusyu’nya anggota tubuh, karena seluruh anggota tubuh adalah pengikut baginya.
  • 24. 8. Zuhud (tidak terlampau mencintai kesenangan dunia) As-Saqathy menegaskan bahwa Allah subhanahu wata’ala menjauhkan dunia dari para auliya’-Nya, menjauhkannya dari makhluk-makhluk-Nya yang berhati suci, dan menjauhkannya dari hati mereka yang dicintai- Nya, lantaran Dia tidak memperuntukkannya bagi mereka
  • 25. Mohon Maaf Atas Segala Kesalahan 