Dokumen tersebut membahas tentang pengelolaan kesiswaan dan pengelolaan keuangan di sekolah. Pengertian, fungsi, prinsip, dan tujuan dari pengelolaan kesiswaan dan keuangan dijelaskan. Kegiatan yang tercakup dalam pengelolaan kesiswaan antara lain penerimaan siswa baru, pengelompokan siswa, pengelolaan bimbingan konseling, dan pengelolaan organisasi siswa. Sedangkan untuk pengelolaan keuangan
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Pengelolaan keuangan dan kesiswaan
1. 1152020091 Hifni Mannan Nuzula
1152020099 Indah Tria Amalia
1152020108 Kristin Wiranata
1152020115 Lina Marlina
1152020124 M. Zam zam
2. PENGELOLAAN KESISWAAN
1. Pengertian Pengelolaan Kesiswaan
Pengelolaan kesiswaan merupakan kegiatan pencatatan siswa mulai dari proses penerimaan hingga
tersebut keluar dari sekolah disebabkan telah tamat/lulus. Namun perlu diketahui bahwa tidak semua
pengetahuan yang berhubungan dengan siswa digarap oleh pengelolaan kesiswaan. Penggarapan
adakalanya termasuk ke dalam pengelolaan kurikulum, seperti membagi-bagi kelas menjadi kelompok-
kelompok yang lebih kecil, yaitu kelompok belajar termasuk garapan pengelolaan kurikulum dan pemberian
SPP untuk diatur penarikan dananya, termasuk kedalam pengelolaan keuangan.
3. 2. Fungsi Pengelolaan Kesiswaan
sebagai wahana bagi peserta didik untuk
mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik
yang berkenaan dengan segi-segi
individualitasnya, segi sosial, kebutuhan, dan
segi potensi peserta didik lainnya.
4. 3. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Kesiswaan
Siswa harus diperlakukan sebagai
subyek dan bukan obyek.
Kondisi siswa sangat beragam ditinjau dari kondisi
fisik, kemampuan intelektual, sosial ekonomi, minat
dan seterusnya.
Pengembangan potensi siswa tidak hanya
menyangkut ranah kognitif tetapi juga ranah afektif
dan psikomotorik.
5. 4. Tujuan Pengelolaan Kesiswaan
Pengelolaan kesiswaan bertujuan untuk
mengatur berbagai kesiswaan agar kegiatan
pembelajaran disekolah dapat berjalan lancar,
tertib dan teratur, serta mencapai tujuan
pendidikan sekolah.
Berdasarkan tugas-tugas utama tersebut Sutisna (1985)
menjabarkan tanggung jawab kepala sekolah dalam
mengelola bidang kesiswaan sebagai berikut :
a. Kehadiran murid di sekolah dan masalah-masalah yang
berhubungan dengan itu;
b. Penerimaan, orientasi, klasifikasi, dan penunjukkan
murid ke kelas dan program studi;
c. Evaluasi dan pelaporan kemajuan belajar;
d. Program supervisi bagi murid yang mempunyai kelainan,
seperti pengajaran, perbaikan, dan pengajaran luar biasa;
e. Pengendalian disiplin murid;
f. Program bimbingan dan penyuluhan;
g. Program kesehatan dan keamanan;
Penyesuaian pribadi, sosial, dan emosional
Adapun menurut E. Mulyasa untuk
mewujudkan tujuan tersebut
sedikitnya memiliki tiga tugas utama
yang harus diperhatikan, yaitu
penerimaan, murid baru, kegiatan
kemajuan belajar, serta bimbingan
dan pembinaan disiplin.
6. 5. Kegiatan Pengelolaan Pendidikan
A. Penerimaan Siswa Baru
Langkah-langkah penerimaan siswa baru menurut
Ismed Syarief pada garis besarnya adalah sebagai
berikut.
1) Membentuk Panitia
2) Menentukan syarat pendaftaran calon siswa
3) Menyediakan formulir pendaftaran
4) Pengumuman pendaftaran calon
5) Menyediakan buku pendaftaran
6) Menentukan waktu pendaftaran
7) Melaksanakan seleksi
8) Penentuan calon yang diterima.
7. C. Pengelompokan Siswa
a) Pengelompokkan dalam kelas-kelas
b) Pengelompokkan berdasarkan bidang studi
c) Pengelompokkan berdasarkan spesialisasi
d) Pengelompokkan dalam sitem kredit
e) Pengelompokkan berdasarkan kemampuan
f) Pengelompokkan berdasarkan minat
g) Pengelompokkan berdasarkan minat banyak
dilaksanakan dalam kegiatan ekstra kulikuler.
D. Pengelolaan Bimbingan Konseling
Program bimbingan konseling di sekolah diberikan
dengan maksud membantu siswa memcahkan masalahnya
agar perkembangan pribadinya dapat berlangsung secara
optimal, seuai dengan ciri pribadinya masing-masing.
E. Pengelolaan OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah)
8. PENGELOLAAN KEUANGAN
1. Pengertian Pengelolaan Keuangan
Manajemen keuangan dapat diartikan sebagai tindakan pengurusan/ ketatausahaan keuangan yang meliputi
pencatatan, perencanaan, pelaksanaan, pertanggung jawaban dan pelaporan (Depdiknas ditjen Dikdasmen, 2000).
Dengan demikian, manajemen keuangan sekolah merupakan rangkaian aktivitas yang mengatur keuangan sekolah
mulai dari perencaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan dan pertanggung jawaban keuangan sekolah.
Jamal Ma’mur Amani. 2012. Tips Aplikasi Manajemen Sekolah. Hlm: 216
9. 2. Fungsi Pengelolaan Keuangan
1. Perencanaan Anggaran Sekolah
Kepala sekolah diharuskan mampu menyusun Rencana
Anggaran dan Pendapatan Belanja Sekolah (RAPBS).
2. Pelaksanaan Anggaran Belanja Sekolah
Tugas manajemen keuangan dibagi tiga fase, yaitu financial planning,
implementation, and evaluation.
Komponen utama manajemen keuangan meliputi:
1) Prosedur anggaran.
2) Prosedur akuntansi keuangan.
3) Pembelajaran, pergudangan, dan prosedur pendistribusian.
4) Prosedur investasi.
5) Prosedur pemeriksaan.
10. 3. Penyelenggaraan Pembukaan dan Penyampaian
Laporan
Pembukuan anggaran, baik penerimaan maupun
pengeluaran harus dilakukan secara tertib, teratur, dan
benar.
Adapun untuk menunjang pengelolaan keuangan yang
baik, kepala sekolah hendaknya memperhatikan :
a. perlengkapan administrasi keuangmemiliki
b. RAPBS (Rencana Anggaranan Sekolah dan
Pendapatan Belanja Sekolah)
c. pengadministrasian keuangan
4. Pengawasan Pelaksanaan Anggaran
Sekolah
Pengawasan juga bisa disebut dengan kontrol
manajerial merupakan salah atu fungsi manajemen
dalam organisasi.
Pelaksanaan anggaran sekolah harus dikontrol oleh
kepala sekolah sebagai manajer sekolah. Hal ini
dilakukan agar tidak terjadi penyelewengan dalam
penggunaan anggaran sekolah, sehingga bisa
mencapai tujuan dan bisa dipertanggungjawabkan.
Agar pengawasan bisa berjalan secara efektif ada
beberapa kriteria yang harus diperhatikan, yaitu:
Berkaitan erat dengan hasil yang diinginkan.
1) Objektif
2) Lengkap
3) Tepat pada waktunya
4) Dapat diterima
11. 3. Prinsip-Prinsip Pengelolaan Keuangan
a. Transparansi
Transparansi berarti adanya keterbukaan
c. Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai
pencapaian tujuan yang telah di tetapkan.
d. Efesiensi
Efesiensi adalah perbandingan yang terbaik
secara masukan (input) dan keluaran (output) atau
antara daya dan hasil.
b. Akuntabilitas
Akuntabilitas di dalam manajemen
keuangan berarti penggunaan uang sekolah
dapat di pertanggung jawabkan
12. 4. Tujuan Pengelolaan Keuangan
Meningkatkan efektivitas dan efesiensi
penggunaan keungan sekolah.
Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi
keuangan sekolah.
Meminimalkan penyalahgunaan
13. 5. Kegiatan Pengelolaan Keuangan
a. Proses Perencanaan Keuangan
Sekolah
Secara umum, proses manajemen
keuangan sekolah meliputi
perencanaan, pelaksanaan,
pengawasaan, pelaporan, dan
pertanggungjawaban.
Garner (2004) merumuskan sequence perencanaan
keuangan yang stategis sebagai berikut:
1) Misi (mission)
2) Tujuan jangka panjang (goals)
3) Tujuan jangka pendek (objectivies)
4) Program, layanan, aktivitas (program, services,
activites), tujuan jangka panjang, tujuan jangka
pendek berdasarkan kondisi riil unit sekolah (site-
based unit goals dan objectivies),
5) Target: baik outcomes maupun outputs,
6) Anggaran (budget)
7) Perencanaan keuangan yang stategis (strategic
financial plan)
14. b. Rencana Anggaran Pendapatan dan
Belanja Sekolah (RAPBS)
RAPBS merupakan rencana perolehan
pembiayaan pendidikan dari berbagai
sumber pendapatan serta susunan program
kerja tahunan yang terdiri dari sejumlah
kegiatan rutin serta beberapa kegiatan
ainnya disertai rincian rencana pembiayaan
dalam satu tahun anggaran.
C. Sumber-Sumber Pendapatan Sekolah
• pemerintah
• usaha mandiri sekolah
• orang tua siswa
• dunia usaha dan industri
• hibah yang tidak bertentangan dengan peraturan
perundangan yang berlaku
• yayasan penyelenggara pendidikan bagi lembaga
pendidikan swasta
• masyarakat luas.