Makalah ini membahas tentang penelitian dan pengembangan (research and development/R&D) sebagai metode penelitian untuk mengembangkan produk pendidikan. Makalah ini menjelaskan pengertian, karakteristik, kelebihan dan kekurangan, metode, langkah-langkah serta sistematika pelaporan R&D. Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memahami konsep dan proses R&D dalam pengembangan produk pendidikan.
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
OPTIMASI R&D
1. MAKALAH
METODE PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
RESEARCH AND DEVELOPMENT (R & D)
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah Metode Penelitian Pendidikan
Dosen Pengampu:
Dr. Murtono,M.Pd.
Oleh :
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
2018
2. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penelitian adalah suatu proses mencari tahu sesuatu secara sistematis dalam waktu
tertentu dengan menggunakan metode ilmiah. Agar penelitian dapat berlangsung secara
lancar, maka peneliti harus membuat rancangan penelitiannya. Dalam menentukan
rancangan penelitian, harus diketahui terlebih dahulu macam/ jenis penelitiannya.
Saat ini, penelitian R&D makin banyak digunakan oleh para peneliti dan menjadi salah
satu pilihan untuk memecahkan suatu permasalahan dengan cara mengembangkan suatu
produk tertentu. Penelitian R&D atau penelitian dan pengembangan merupakan sebuah
proses yang digunakan untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan, atau
suatu metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu dan menguji
keefektifan produk tersebut. Produk-produk pendidikan berupa hardware maupun software
yang dihasilkan dari penelitian R&D diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan
efektivitas pendidikan serta relevan dengan kebutuhan.
Penelitian dan pengembangan merupakan metode penghubung atau pemutus kesenjangan
antara penelitian dasar dan penelitian terapan. Sering dihadapi adanya kesenjangan antara
hasil-hasil penelitian dasar yang bersifat teoretis dan peneltian terapan yang bersifat praktis.
Kesenjangan ini dapat dihilangkan atau disambungkan dengan penelitian dan
pengembangan.
R&D juga membutuhkan waktu relative panjang. Peneliti sering membagi kegiatan
penelitian dalam beberapa tahap. Pada umumnya, kegiatan penelitian tahun pertama
dirancang untuk mengidentifikasi masalah dan merancang produk. Pada tahun berikutnya,
kegiatan penelitian dilakukan untuk mengimplementasikan rancangan produk pada
pengguna. Oleh karena itulah R&D dianggap cukup tepat dalam mengembangkan model-
model pembelajaran guna perbaikan pendidikan selanjutnya. Untuk memperoleh
pengetahuan lebih terperinci mengenai R&D akan penjelasannya dibahas pada makalah ini.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas dapat diperoleh rumusan masalah sebagai
berikut,
1. Apa Pengertian dari penelitian dan pengembangan (R&D) ?
2. Bagaimana Karakteristik dari penelitian dan pengembangan (R&D) ?
3. Apa saja Kelebihan dan Kekurangan dari penelitian dan pengembangan (R&D)?
4. Bagaimana Metode-metode dalam pelaksanaan pengembangan dan penelitian (R&D) ?
5. Bagaimana langkah-langkah penelitian dan pengembangan (R&D) ?
6. Bagaimana Sistematika laporan penelitian dan pengembangan (R&D) ?
7. Bagaimana Tips dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan (R&D) ?
8. Bagaimana Contoh Judul Penelitian dan Pengembangan (R&D) ?
9. Bagaimana Contoh Laporan Penelitian dan Pengembangan (R&D) ?
3. C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini untuk mengetahui, antara lain:
1. Pengertian dari penelitian dan pengembangan (R&D)
2. Karakteristik dari penelitian dan pengembangan (R&D)
3. Kelebihan dan Kekurangan dari penelitian dan pengembangan (R&D)
4. Metode-metode dalam pelaksanaan pengembangan dan penelitian (R&D)
5. langkah-langkah penelitian dan pengembangan (R&D)
6. Sistematika laporan penelitian dan pengembangan (R&D)
7. Tips dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan (R&D)
8. Contoh Judul Penelitian dan Pengembangan (R&D)
9. Contoh Laporan Penelitian dan Pengembangan (R&D)
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian dan Pengembangan R & D
Menurut Sugiyono (2009:407) metode penelitian Research and Development (R&D)
adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji
keefektifan produk tersebut. Sementara dalam bidang pendidikan Borg and Gall (1985)
dalam Sugiyono (2009: 4) menyatakan bahwa, penelitian dan pengembangan (Research and
Development/R&D), merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan
atau memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam pendidikan dan pembelajaran.
Pengembangan atau Research and Development (R&D) sering diartikan sebagai suatu
proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru atau
menyempurnakan produk yang telah ada. Yang dimaksud dengan produk dalam konteks ini
adalah tidak selalu berbentuk hardware (buku, modul, alat bantu pembelajaran di kelas dan
laboratorium), tetapi bisa juga perangkat lunak (software) seperti program untuk pengolahan
data, pembelajaran di kelas, perpustakaan atau laboratorium, ataupun model- model
pendidikan, pembelajaran pelatihan, bimbingan, evaluasi, manajemen,dll.
Sugiyono (2009: 5) menyampaikan bahwa penelitian dan pengembangan bertujuan untuk
menemukan, mengembangkan dan memvalidasi suatu produk. Dalam penelitian dan
pengembangan terdapat tiga hal yang menjadi tujuan utama yaitu menemukan,
mengembangkan, dan memvalidasi produk. Menemukan adalah diawal melakukan
penelitian diawal yang bertujuan untuk menemukan pengetahuan tentang dasar suatu hal.
Mengembangkan bertujuan untuk mengembangkan pengetahuan yang telah diperoleh dari
penelitian awal, dapat berupa sebuah produk-produk tertentu. Memvalidasi produk dilakukan
sebagai upaya untuk menguji efektivitas dari produk-produk hasil pengembangan.
Berdasarkan pendapat-pendapat diatas, maka dapat disimpulkan bahwa penelitian
pengembangan (R & D) adalah kegiatan penelitian untuk mengembangkan dan menghasilkan
produk-produk yang akan digunakan dalam pendidikan. Produk yang dihasilkan antara lain:
bahan pelatihan untuk guru, materi belajar, media, evaluasi,model pendidikan, dan sistem
pengelolaan dalam pembelajaran.
5. B. Karakteristik Dan Bidang Kajian R & D
Terkait karakteristik dengan penelitian R & D, Borg and Gall (1989) menjelaskan mengenai
4 ciri utama di dalam penelitian R & D, yaitu:
1. Studying research findings pertinent to the product to be develop
Artinya, melakukan studi atau penelitian awal (pendahuluan) guna mencari temuan -
temuan penelitian yang berhubungan dengan produk yang hendak dikembangkan.
2. Developing the product base on this findings
Artinya, mengembangkan produk berdasarkan pada hasil temuan penelitian awal
(pendahuluan) itu.
3. Field testing it in the setting where it will be used eventually
Artinya, dilakukan pengujian lapangan dalam seting atau situasi senyata mungkin di
mana produk tersebut nantinya akan dipakai.
4. Revising it to correct the deficiencies found in the field-testing stage.
Dapat diartikan bahwa melakukan revisi guna memperbaiki kelemahan - kelemahan
yang ditemukan pada tahap - tahap pengujian lapangan.
Dari 4 ciri utama penelitian R & D tersebut, dapat memberikan suatu gambaran bahwa
ciri utama R & D yaitu adanya langkah - langkah penelitian awal (pendahuluan) terkait
dengan produk yang hendak dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian awal tersebut
kemudian baru dibuat produk yang cocok.
C. Kelebihan dan Kekurangan R&D
Kelebihan:
Kelebihan penelitian R&D (Gall, Gall, & Borg, 2003) antara lain adalah:
1. Mampu mengatasi kebutuhan nyata dan mendesak (real needs in the here-and-now)
melalui pengembangan solusi atas suatu masalah sembari menghasilkan pengetahuan
yang bisa digunakan di masa mendatang.
2. Mampu menghasilkan suatu produk/ model yang memiliki nilai validasi tinggi, karena
melalui serangkaian uji coba di lapangan dan divalidasi ahli.
3. Mendorong proses inovasi produk/ model yang tiada henti sehingga diharapkan akan
selalu ditemukan model/ produk yang selalu aktual dengan tuntutan kekinian.
4. Merupakan penghubung antara penelitian yang bersifat teoritis dan lapangan.
Kekurangan:
1. Pada prinsipnya memerlukan waktu yang relatif panjang, karena prosedur yang harus
ditempuh relatif kompleks.
2. Tidak bisa digeneralisasikan secara utuh, karena penelitian R&D ditujukan untuk
pemecahan masalah “here and now”, dan dibuat berdasar sampel (spesifik), bukan
populasi.
3. Penelitian R&D memerlukan sumber dana dan sumber daya yang cukup besar.
6. D. Metode-metode dalam pelaksanaan Penelitian dan Pengembangan
Menurut Trianto (2011: 207) Dalam pelaksanaan penelitian dan pengembangan, terdapat
beberapa metode yang digunakan, yaitu metode: deskriptif, evaluatif, dan eksperimental.
1. Penelitian Deskriptif
Penelitian deskriptif digunakan dalam penelitian awal untuk menghimpun data tentang
kondisi yang ada. Kondisi yang ada mencakup:
a. Kondisi produk-produk yang sudah ada sebagai bahan perbandingan atau bahan
dasar ( embrio ) produk yang akan dikembangkan.
b. Kondisi pihak pengguna ( dalam bidang pendidikan misalnya sekolah, guru, kepala
sekolah, siswa, serta pengguna lainnya
c. Kondisi faktor-faktor pendukung dan penghambat pengembangan dan penggunaan
produk yang dihasilkan, mencakup unsur pendidik dan tenaga kependidikan, sarana
prasarana, biaya, pengelolaan, dan lingkungan pendidikan dimana produk tersebut
akan diterapkan.
Langkah dalam Melaksanakan Penelitian Deskriptif.
a. Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk dipecahkan melalui
metode deskriptif.
b. Membatasi dan merumuskan permasalahan secara jelas.
c. Menentukan tujuan dan manfaat penelitian.
d. Melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan.
e. Menentukan kerangka berpikir, dan pertanyaan penelitian dan atau hipotesis
penelitian.
f. Mendesain metode penelitian yang hendak digunakan termasuk dalam hal ini
menentukan populasi, sampel, teknik sampling, menentukan instrumen pengumpul
data, dan menganalisis data.
g. Mengumpulkan, mengorganisasi, dan menganalisis data dengan menggunakan teknik
statistika yang relevan.
h. laporan penelitian.
2. Metode Evaluatif
Metode evaluatif digunakan untuk mengevaluasi produk dalam proses uji coba
pengembangan suatu produk. Produk penelitian dikembangkan melalui serangkai uji coba
dan pada setiap uji coba diadakan evaluasi, baik itu evaluasi hasil maupun evaluasi
proses. Berdasarkan temuan-temuan pada hasil uji coba diadakan penyempurnaan (revisi
model).
3. Metode Eksperimen
7. Metode eksperimen digunakan untuk menguji keampuhan dari produk yang
dihasilkan. Walaupun dalam tahap uji coba telah ada evaluasi ( pengukuran ), tetapi
pengukuran tersebut masih dalam rangka pengembangan produk, belum ada kelompok
pembanding. Dalam eksperimen telah diadakan pengukuran selain pada kelompok
eksperiman juga pada kelompok pembanding atau kelompok kontrol. Pemilihan
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dilakukan secara acak atau random.
Pembandingan hasil eksperimen pada kedua kelompok tersebut dapat menunjukan
tingkat keampuhan dan produk yang dihasilkan.
E. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan
Berikut ini merupakan langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut Sugiyono
(2009), sebagai berikut:
1. Potensi dan Masalah
Penelitian selalu bermula dari adanya potensi atau masalah. Potensi merupakan
segala sesuatu yang jika didayagunakan akan mempunyai nilai tambah. Masalah juga
dapat diubah menjadi sebagai potensi, apabila peneliti bisa mendayagunakan masalah
tersebut. Masalah akan terjadi bila ada penyimpangan, antara yang diharapkan dengan
yang keadaan terjadi. Masalah ini bisa diatasi melalui R & D yaitu dengan cara
menelitinya, sehingga bisa ditemukan suatu model, sistem atau pola penanganan terpadu
yang efektif yang bisa dipakai untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi dan masalah
yang dikemukakan dalam suatu penelitian haruslah ditunjukkan dengan data yang
empirik. Data tentang potensi dan masalah tidak harus dicari sendiri, akan tetapi bisa juga
berdasarkan laporan penelitian orang lain maupun dari dokumentasi laporan kegiatan
yang berasal dari perorangan atau instansi tertentu yang masih up to date.
8. 2. Mengumpulkan Informasi
Sesudah potensi dan masalah bisa ditunjukkan secara faktual dan up to date,
langkah berikutnya adalah mengumpulkan berbagai informasi dan studi literatur yang
bisa dipakai sebagai bahan guna merencanakan membuat produk tertentu yang
diharapkan bisa mengatasi masalah tersebut. Studi ini ditujukan guna menemukan konsep
- konsep maupun landasan -landasan teoretis yang bisa memperkuat suatu produk,
khususnya yang berhubungan dengan produk pendidikan, misal produk yang berbentuk
program, model, sistem, software, pendekatan, dan sebagainya. Di lain pihak melalui
studi literatur ini akan mengkaji ruang lingkup suatu produk, keluasan penggunaan,
kondisi - kondisi pendukung supaya produk bisa dipakai atau diimplementasikan secara
optimal, serta keterbatasan dan keunggulan nya. Studi literatur juga dibutuhkan guna
mengetahui langkah -langkah yang paling tepat dalam mengembangkan produk tersebut.
3. Desain Produk
Produk yang dihasilkan dari suatu penelitian R & D ini ada banyak sekali
jenisnynya. Untuk menghasilkan sistem kerja baru, maka haruslah dibuat rancangan kerja
baru berdasarkan penilaian terhadap system kerja lama, sehingga bisa ditemukan
kelemahan- kelemahan terhadap sistem tersebut. Disamping itu, perlu dilakukan
penelitian terhadap unit lain yang dipandang sistem kerjanya baik. Selain itu, harus
dilakukan pengkajian terhadap referensi mutakhir yang berkaitan dengan sistem kerja
yang modern beserta indikator sistem kerja yang bagus. Hasil akhir dari kegiatan ini
biasanya berupa desain produk baru yang telah lengkap dengan spesifikasinya. Desain ini
masih bersifat hipotetik, karena efektivitasnya masih belum terbukti, dan baru bisa
diketahui setelah melewati pengujian - pengujian. Desain produk haruslah diwujudkan
kedalam bentuk gambar atau bagan, sehingga bisa dipakai sebagai pegangan guna
menilai dan membuatnya, serta akan memudahkan pihak lain untuk lebih memahaminya.
4. Validasi Desain
Validasi desain adalah suatu proses kegiatan yang bertujuan untuk menilai apakah
rancangan produk, dalam hal ini sistem kerja baru secara rasional akan lebih efektif dari
yang lama atau tidak. Dikatakan secara rasional, karena validasi pada tahap ini masih
bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum berdasarkan pada fakta
lapangan. Validasi produk bisa dijalankan dengan cara menghadirkan beberapa tenaga
ahli atau pakar yang sudah berpengalaman memberikan penilaian terhadap produk baru
yang dirancang tersebut. Setiap pakar diminta untuk memberikan nilai desain baru
tersebut, sehingga langkah selanjutnya bisa diketahui kekuatan dan kelemahannya.
Validasi desain bisa dijalankan pada sebuah forum diskusi. Sebelum berdiskusi, peneliti
mempresentasikan proses penelitian sampai ditemukan desain tersebut, beserta dengan
keunggulannya.
5. Perbaikan Desain
Sesudah desain produk jadi, divalidasi melalui diskusi bersama para pakar dan
para ahli lainnya. Maka akan bisa diketahui kelemahan-kelemahannya. Kelemahan
9. tersebut kemudian dicoba untuk dikurangi dengan jalan memperbaiki desain tersebut.
Yang bertugas memperbaiki desain adalah peneliti yang akan menghasilkan produk
tersebut.
6. Uji coba Produk
Desain produk yang sudah dibuat tidak dapat langsung diujicobakan terlebih
dahulu. Akan tetapi haruslah dibuat terlebih dahulu, hingga menghasilkan produk, dan
produk itulah yang diujicobakan. Pengujian bisa dilaksankan melalui ekperimen, yaitu
membandingkan efektivitas dan efesiensi sistem kerja yang lama dengan sistem kerja
yang baru.
7. Revisi Produk
Pengujian produk terhadap sampel yang terbatas tersebut dapat menunjukkan
bahwa kinerja sistem kerja baru ternyata yang lebih baik bila dibandingkan dengan sistem
yang lama. Perbedaan yang sangat signifikan, sehingga sistem kerja baru tersebut bisa
diterapkan atau diberlakukan.
8. Ujicoba Pemakaian
Setelah pengujian terhadap produk yang dihasilkan sukses, dan mungkin ada
revisi yang tidak begitu penting, maka langkah berikutnya yaitu produk yang berupa
sistem kerja baru tersebut diberlakukan atau diterapkan pada kondisi nyata untuk ruang
lingkup yang luas. Dalam pengoperasian sistem kerja baru tersebut, tetap harus dinilai
hambatan atau kekurangan yang muncul guna dilakukan perbaikan yang lebih lanjut.
9. Revisi Produk
Revisi produk ini dilaksanakan, bila dalam perbaikan pada yang kondisi nyata
terdapat kelebihan dan kekurangan. Dalam uji pemakaian produk, sebaiknya pembuat
produk selaku peneliti selalu mengevaluasi bagaimana kinerja dari produknya dalam hal
ini yaitu sistem kerja.
10. Pembuatan Produk Masal
Pada tahap pembuatan produk masal ini dilaksanakan bila produk yang telah
diujicobakan dinyatakan efektif serta layak untuk diproduksi secara masal. Sebagai
contoh pembuatan mesin yang dapat mengubah sampah menjadi bahan yang bermanfaat,
hendak diproduksi masal bila berdasarkan studi kelayakan baik dari aspek ekonomi,
teknologi, dan ligkungan memenuhi. Jadi untuk memproduksi suatu produk, pengusaha
dan peneliti harus saling bekerja sama.
Berikut penjelasan dari skema langkah-langkah penelitian dan pengembangan menurut
Borg & Gall :
1. Analisis Kebutuhan (needs assessment)
Suatu proses yang yang sistematis untuk menentukan tujuan, mengidentifikasi
ketidaksesuaian antara kenyataan dan kondisi yang diinginkan. Meliputi kajian pustaka,
pengamatan atau observasi kelas dan persiapan laporan awal. Penelitian awal atau
10. analisis kebutuhan sangat penting dilakukan guna memperoleh informasi awal untuk
melakukan pengembangan. Ini bisa dilakukan misalnya melalui pengamatan kelas untuk
melihat kondisi riil lapangan.
2. Perencanaan
Perencanaan, yang mencakup merumuskan kemampuan, merumuskan tujuan khusus
untuk menentukan urutan bahan, dan uji coba skala kecil (uji ahli atau ujicoba pada
skala kecil, atau expert judgement).
3. Pengembangan format produk awal
Pengembangan format produk awal yang mencakup penyiapan bahan-bahan
pembelajaran, handbook dan alat-alat evaluasi. Format pengembangan program yang
dimaksud apakah ber upa bahan cetak, urutan proses, atau prosedur yang dilengkapi
dengan video.
4. Validasi produk awal
Uji ahli atau Validasi, dilakukan dengan responden para ahli perancangan model atau
produk. Kegiatan ini dilakukan untuk mereview produk awal, memberikan masukan
untuk perbaikan. Proses validasi ini disebut dengan Expert Judgement atau Teknik
Delphi.
5. Revisi produk tahap awal
Dilakukan berdasarkan hasil validasi awal. Hasil uji coba lapangan tersebut diperoleh
informasi kualitatif tentang program atau produk yang dikembangkan.
6. Uji coba produk
Dilakukan terhadap 5-15 sekolah dengan melibatkan 30-100 subjek data kuantitatif.
Hasil belajar dikumpulkan dan dianalisis sesuai dengan Tujuan khusus yang ingin
dicapai. Atau jika kemungkinan dibandingkan dengan kelompok control.
7. Revisi produk
Dikerjakan berdasarkan hasil uji coba lapangan. Hasil uji coba lapangan dengan
melibatkan kelompok subjek lebih besar. Dimaksudkan untuk menentukan keberhasilan
produk dalam pencapaian Tujuan dan mengumpulkan informasi.
8. Uji coba lapangan
Melibatkan 10-30 sekolah terhadap 40-200 subjek yang disertai wawancara, observasi,
dan penyampaian angket kemudian dilakukan analisis.
9. Revisi produk akhir
Melakukan refisi terhadap produk akhir, berdasarkan saran dalam uji coba lapangan.
10. Desiminasi dan implementasi
Melaporkan dan menyebarluaskan produk melalui pertemuan dan jurnal ilmiah,
bekerjasama dengan penerbit untuk sosialisasi produk untuk komersial, dan memantau
distribusi dan kontrol kualitas.
Prosedur penelitian pengembangan menurut Borg dan Gall, dapat dilakukan dengan lebih
sederhana melibatkan 5 langkah utama:
1. Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan
11. 2. Mengembangkan produk awal
3. Validasi ahli dan revisi
4. Ujicoba lapangan skala kecil dan revisi produk
5. Uji coba lapangan skala besar dan produk akhir
F. Sistematika Laporan Penelitian dan Pengembangan
Seperti telah dikemukakan bahwa metode penelitian dan pengembangan ( Research and
Development / R&D) merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga
menghasilkan produk baru, dan selanjutnya menguji keefektifan produk tersebut.
Dengan demikian laporan penelitian yang dibuat harus selalu dilampiri dengan produk
yang dihasilkan berikut spesifikasi dan penjelasannya. Lampiran produk yang dihasilkan
tersebut, dibuat dalam buku tersendiri, dan diberikan penjelasan tentang kehebatan produk
tersebut berdasarkan hasil uji coba, serta cara menggunakan produk tersebut. Sistematika
laporan adalah seperti berikut.
SISTEMATIKA LAPORAN PENELITIAN R&D
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK
PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Manfaat
BAB II LANDASAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN
HIPOTESIS
A. Deskripsi Teori
B. Kerangka Berfikir
C. Hipotesis ( Produk yang akan dihasilkan)
BAB III. PROSEDUR PENELITIAN
A. Langkah-langkah penelitian
B. Metode Penelitian Tahap I
1. Populasi sampel sumber data
2. Teknik Pengumpulan Data
3. Instrumen Penelitian
4. Analisis Data
5. Perencanaan Desain produk
6. Validasi Desain
C. Metode Penelitian Tahap II
12. 1. Model Rancangan Eksperimen untuk menguji Produk yang telah dirancang
2. Populasi dan Sampel
3. Teknik Pengumpulan Data
4. Instrumen Penelitian
5. Teknik Analisis Data
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Desain Awal Produk
B. Hasil pengujian pertama
C. Revisi Produk
D. Hasil Pengujian tahap ke II
E. Revisi Produk ( Gambar setelah direvisi dan penjelasannya)
F. Pengujian Tahap ke III ( bila perlu)
G. Penyempurnaan Produk (gambar terakhir dan penjelasannya)
H. Pembahasan Produk
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran Penggunaan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN INSTRUMEN
LAMPIRAN DATA
LAMPIRAN PRODUK YANG DIHASILKAN BERIKUT BUKU PENJELASANNYA
G. Tips dalam Pelaksanaan R&D
Selanjutnya, Gall, Gall dan Borg (2003) merekomendasikan 7 hal berikut jika ingin
melakukan penelitian R&D:
1. Rencanakan waktu untuk merencanakan dan melaksanakan proyek penelitian dengan
baik.
2. Dalam mendesain produk atau program pembelajaran baru, gunakan/berpatokanlah pada
hasil-hasil penelitian terkait dan prinsip-prinsip berbasis penelitian dari desain
pembelajaran.
3. Tentukan dari awal, apakah program atau produk tersebut memang betul-betul diperlukan
dan apakah udah ada competitor/saingan produk tersebut.
4. Nyatakan tujuan program dalam bentuk yang bisa dievaluasi dengan jelas.
5. Jika tertarik melakukan R&D namun tidak memiliki sumber daya/dana yang cukup, lebih
baik melakukan evaluasi sumatif/formatif terhadap proyek R&D lainnya.
6. Terkait dana yang cukup besar, jika memungkinkan batasi pengembangan produk hanya
pada sebagian langkah siklus R&D serta hindari penggunaan media/alat yang mahal.
H. Contoh Judul Penelitian dan Pengembangan (R&D)
1. Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi Untuk Pencapaian Kompetensi
Dasar Menganalisis Cara Perpindahan Kalor
2. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Tematik Untuk Siswa Sekolah Dasar
13. 3. Pengembangan pola pembelajaran teknologi bagi anak-anak cacat
4. Pengembangan model pembelajaran program produktif sekolah menengah kejuruan
5. Pengembangan Bahan Ajar Fisika Interaktif untuk Konsep Pembelajaran Kinematika di
Sekolah Menegah Atas.
6. Pengembangan Modul Cetak Berbasis Kompetensi Pada Konsep Kinematika di Kelas XI
SMA/MA .
7. Pengembangan E-Learning Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan yang kreatif
untuk kelas XI Semester Ganjil
8. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Fisika dengan Pendekatan Contextual Teaching
and Learning Berbasis Iman dan Taqwa.
9. Pengembangan modul Limit dan turunan Fungsi Berbasis RME dan TIK di SMAN 2
Sungai Tarab
10. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial Untuk Mendorong
Perilaku Pro Sosial Siswa di SDIT Alam Yogyakarta
I. Contoh Laporan Penelitian dan Pengembangan (R&D)
1. Judul Penelitian
Pengembangan Modul Cetak Berbasis Kompetensi Pada Konsep Kinematika
di Kelas XI SMA/MA .
2. Rumusan Masalah
Bagaimana merancang modul agar valid, praktis dan efektif sehingga layak
digunakan sebagai salah satu perangkat pembelajaran dalam pembelajaran
Fisika di kelas XI di SMA/MA.
3. Tujuan Penelitian
a). Bahan ajar dalam bentuk modul pembelajaran fisika pada konsep
Kinematika yang valid.
b). Bahan ajar dalam bentuk modul yang praktis sehingga mudah digunakan
dan dipahami dalam pembelajaran fisika pada konsep Kinematika.
c). Bahan ajar dalam bentuk modul yang efektif sehingga tepat
dalam pembelajaran fisika pada konsep Kinematika.
4. Metode Penelitian
a) Jenis Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Penelitian dan
Pengembangan (Research and Development/R&D)
b) Tahap Penelitian
1. Tahap studi pendahuluan dengan melakukan pemilihan jenis produk yang
akan dikembangkan
2. Tahap pengembangan desai model dengan membuat prototype produk 3.
Tahap validasi sesuai dengan prosedur penelitian
c). Validator
a. Dosen
Dosen sebagai salah satu pihak yang bertindak sebagai validator adalah
dosen jurusan Fisika FMIPA UNP yang bersedia untuk menilai kelayakan
14. bahan ajar yang telah dirancang. Tiga orang dosen ini bertindak sebagai
pakar dari pengembangan bahan ajar ini. Tiga Dosen ini terdiri atas pakar
materi dan pakar pembelajaran.
b. Guru mata pelajaran fisika
Guru mata pelajaran fisika yang bertindak sebagai validator pada penelitian
ini adalah guru mata pelajaran fisika di SMA/MA.
c. Siswa
Siswa yang bertidak sebagai validator pada penelitian ini adalah siswa
kelas XI semester 1 SMA Negeri 1 X Koto Ternate yang terdaftar pada
tahun ajaran 2014/2015
4. Instrumen Penelitian
Instrumen pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan angket.
5. Teknik Analisa Data
Layak atau tidaknya suatu bahan ajar dapat dilihat dari data angket-angket
yang digunakan dalam bentuk skala Likert.
Keterangan :
x = Rata-rata responden
N = Jumlah responden
∑x = Jumlah nilai responden
r = Nilai kelayakan
Nilai kelayakan media berdasarkan nilai kelayakan pada skala Likert
Penilaian Nilai
Sangat layak 4,00 – 5,00
Layak 3,00 – 3,99
Kurang layak 2,00 – 2,99
Tidak layak 1,00 – 1,99
6. Hasil Penelitian
1. Modul Cetak Pembelajaran Fisika
Hasil dari penelitian ini adalah bahan ajar berupa bentuk modul cetak
pembelajaran Fisika untuk satu kompetensi. Modul ini terdiri dari halaman
depan (Cover), kata pengantar, daftar isi, pembatas modul, serta bagian-
bagian modul. Adapun bagian-bagian modul tersebut adalah, uraian
pencapaian kompetensi, materi, rangkuman, latihan, kunci jawaban latihan,
penilaian latihan mandiri, lembar kegiatan siswa, serta sumber & bahan
bacaan.
7. Uji Validitas, Praktikalitas, dan Efektifitas Bahan Ajar
a. Deskripsi dan Analisis Data Angket Uji Kevalidan Kepada Pakar
(Dosen) dan Kepraktisan Guru Fisika.
Masing-masing responden memberikan nilai kelayakan terhadap modul
pembelajaran, dengan rata-rata secara keseluruhan dari 6 responden 80,35,
15. 9. Deskripsi dan Analisis Data Angket Uji Keefektifan kepada Siswa
Distribusi jawaban angket diperoleh melalui hasil perhitungan dimana nilai
keefektifan bahan ajar pada tahap uji coba kepada siswa yaitu 4,39 dengan
interpretasi nilai Sangat Layak, ini berarti siswa menilai modul telah efektif
sebagai bahan ajar pada konsep Kinematika.
8. Kesimpulan
1. Hasil penelitian yang diperoleh yakni nilai validitas bahan ajar yang meliputi
validitas isi, validitas konstruk dan validitas teknis bernilai 3,72 pada tahap uji
pakar dengan kriteria valid.
2. Hasil penelitian mengenai kepraktisan bahan ajar berupa modul dari
penilaian rancangan prototype bahan ajar yang di uji kepada pakar dapat
digunakan dengan revisi kecil atau dengan sedikit revisi, membuktikan bahan
ajar telah praktis. Selain itu data mengenai kepraktisan memiliki nilai 4,33
dengan kriteria sangat praktis.
3. Hasil penelitian mengenai keefektifan bahan ajar ditunjukkan dari respon
positif yang diperoleh dari guru dan siswa sebagai pengguna produk. Setelah
dilakukan revisi bahan ajar, nilai efektifitas bahan ajar pada tahap uji kepada
Guru 4,25 dan kepada siswa 4,39 dengan kriteria sangat efektif. Rata-rata
keefektifan modul adalah 4,32 dengan kriteria sangat efektif. Guru dan siswa
menyimpulkan bahwa modul sangat efektif digunakan dalam pembelajaran.
16. BAB III
PENUTUP
A. SIMPULAN
1. Penelitian pengembangan (R & D) adalah kegiatan penelitian untuk
mengembangkan dan menghasilkan produk-produk yang akan digunakan dalam
pendidikan. Produk yang dihasilkan antara lain: bahan pelatihan untuk guru,
materi belajar, media, evaluasi,model pendidikan, dan sistem pengelolaan dalam
pembelajaran.
2. R & D dapat memberikan suatu gambaran bahwa ciri utama R & D yaitu adanya
langkah -langkah penelitian awal (pendahuluan) terkait dengan produk yang
hendak dikembangkan. Berdasarkan hasil penelitian awal tersebut kemudian baru
dibuat produk yang cocok.
3. Kelebihan R & D salah satunya dapat menghasilkan dan mengembangkan suatu
Produk. Seddangkan Kekurangannya memerlukan waktu yang relatif panjang
4. Metode yang digunakan R & D, yaitu metode: deskriptif, evaluatif, dan
eksperimental.
5. Langkah-langkah penelitian R & D terdiri dari 10 langkah sebagai berikut: (1)
Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan data, (3) Desain produk, (4) Validasi
desain, (5) Revisi desain, (6) Ujicoba produk, (7) Revisi produk, (8) Ujicoba
pemakaian, (9) Revisi produk, dan (10) Produksi masal.
B. SARAN
Dengan adanya keterbatasan dalam penulisan makalah penelitian ini, kepada peneliti lain
diharapkan untuk mengadakan penelitian sejenis lebih lanjut dengan melakukan
penelitian yang lebih luas, sampel yang lebih banyak dan menggunakan rancangan
penelitian yang lebih kompleks sehingga dapat ditemukan hasil yang lebih optimal dan
bisa digeneralisasikan.
17. DAFTAR PUSTAKA
Gall, M.D., Gall, J.P., & Borg, W.R. 1989. Educational Research: An Introduction, Fifth
Edition. New York: Longman.
Gall, M.D., Gall, J.P., & Borg, W.R. 2003. Educational Research: An Introduction 7th Ed. New
York: Pearson Education Inc.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D.
Bandung : Alfabeta.
Trianto.2011. Pengantar Penelitian Pendidikan bagi Pengembangan Profesi Pendidikan &
Tenaga Kependidikan. Jakarta: Kencana.
http://jhonilagunsiang.blogspot.co.id/2016/01/makalah-penelitian-r-d.html