1) Guru memergoki Nugi memakai sandal ke sekolah karena sepatunya diumpetin oleh temannya. 2) Siswa membantu mencari sepatu Nugi dan akhirnya ditemukan. 3) Hyfa mengakui perbuatannya dan berjanji akan meminta maaf kepada Nugi.
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
KASUS 1-2.pdf
1. KASUS 1
(Situasi: Saat jam Istirahat kedua Nugi jajan di kantin memakai sandal)
Guru: “Nugiiii,kesini sebentar”.
Nugi: “Iya bu”.
Guru: “Ibu perhatikan kamu dari awal masuk sampai siang kok memakai sandal
terus, apakah kamu tidak memakai sepatu dari rumah?”.
Nugi:” Iya bu, kemarin sebelah sepatu saya ada yang ngumpetin bu, Saya sudah cari
kemana –mana tapi belum menemukannya”.
Guru:” Loh. kemarin kenapa kamu tidak lapor ke bu Nila?”.
Nugi: “kan Bu Nila kemarin ada tugas keluar mendampingi anak kelas 1 PLS”.
Guru: “O iya Bu Nila lupa, orang tuamu tahu tidak kalau sepatumu diumpetin
temanmu?”.
Nugi: “Tahu bu, Ibu saya suruh saya cari lagi hari ini,kalau tidak ketemu,baru saya di
suruh lapor ke Bu Nila”.
Guru: “Ya sudah nanti bu nila coba tanyakan kepada teman-teman mu ya”.
Nugi: “ya bu”.
(Bel masuk Berbunyi….teet….teet…teet…)
Guru: (Masuk kelas kembali) “Anak-anak sebelum memulai pelajaran kita nyanyi dulu ya
Lagu anti bullying,1.2,3”.(Menyanyikan lagu anti bullying bersama).
“Nah anak- anak bu Nila ingin cerita sebentar,tadi bu Nila melihat teman kita Nugi
memakai sandal dari rumah, padahal kaki nugi lagi tidak ada yang luka loh…anak-
anak tahu tidak apa penyebabnya?”.
Afika : “tahu bu,kemarin sepatu Nugi ada yang ngumpetin”.
Guru :”Loh Afika kok tahu ya,apa kamu melihat siapa pelakunya?”.
Afika : “Saya tidak lihat pelakunya bu ,tapi dari kemarin saya lihat Nugi bingung mencari
sepatunya”.
Guru : “O begitu,mungkin anak- anak yang lain ada yang melihat siapa pelakunya atau
Siapa ngumpeti sepatunya Nugi? Loh kok diam semua ,dari 25 anak satu pun
tidak ada yang melihat pelakunya atau dari kelas ini apakah ada yang iseng
ngumpetin sepatu Nugi ?”.
Siswa : “Tidak bu”. (ramai saling sahut-sahutan)
Guru : “Sudah – sudah jangan ribut dan saling tuduh itu tidak baik,kita tidak boleh
menuduh tanpa bukti atau pun saksinya ya anak-anak.coba kita ingat kembali keyakinan
kelas kita,siapa yang ingat?”.
2. Siswa : “tolong menolong Bu,saling sayang Bu,saling menghormati Bu,berempati dengan
teman bu,rajin mengerjakan tugas bu,datang tepat waktu bu”.(ramai saling bersahutan)
Guru: “Ya alhamdulillah masih ingat semua, nah sekarang kalau ada teman kita yang
iseng ngumpeti sepatu temannya menurut anak-anak apakah ini sesuai dengan
keyakinan kelas kita?”.
Siswa: “tidak buuu(Serempak)
Guru: “kalau anak-anak diumpetin sepatunya bagaimana perasan anak-anak?”.
Siswa:” marah bu, jengkel bu, takut dimarahi ibu dirumah bu”. (ramai bersahutan)
Guru:” nah tidak mau kan hal itu terjadi pada kalian?”.
Guru: “Bu Nila mengira ada anak yang iseng atau niatnya becanda sama temennya
dengan ngumpetin sepatu temennya, becanda boleh saja anak- anak, tapi jangan
terlewat batas ya, jangan candaan kalian malah bisa merugikan orang lain, Bu nila
berharap siapapun siswa dikelas ini yang sudah iseng atau becanda dengan
ngumpetin sepatunya Nugi tersadar bahwa perbuatannya sudah merugikan orang
lain, dan Bu Nila berharap semoga kejadian seperti cukup sekali saja terjadi,
besok-besok tidak ada yang mengulangi iseng /becanda yang kelewatan seperti
ini, dan siapapun pelakunya yang mungkin malu mengakui kesalahannya disini. bu
nila berharap berani mengakui kesalahannya, nanti setelah pulang sekolahbu Nila
tunggu di ruangan guru ya, Bu Nila tidak akan marah, karena melakukan kesalahan
merupakan bagian dari proses pembelajaran dan hanya anak-anak yang berjiwa
besarlah yang berani mengakui kesalahannya, ok. Nah untuk membantu Nugi, apa
yang bisa kita lakukan anak-anak?”.
Siswa: “Membantu mecari sepatu Nugi bu”.
Guru: “baiklah apakah anak-anak mau membantu Nugi dengan Ikhlas?”.
Siswa: “mau bu”. (serempak)
Guru: “baik, kita bagi tugas ya 5 anak mencari disamping kelas 6 ,5 anak di depan kelas
,5 anak lagi mencari di area lantai 2, ,5 anak lagi mencari di area Mushlola, 5 anak
lagi mencari di area kamar mandi dan kantin, bisa anak-anak?”.
Siswa: “Bisaa. (serempak) sekarang bu?”.
Guru: “Iya sekarang, Bu guru bantu cari di area parkiran ya. Lets go…semangaat”.
Hasan: “Bu sudah ketemu bu, ada diatap pet kamar mandi”.
Guru: “Alhamdulillah coba tanyakan Nugi apakah ini benar sepatunya”.
Nugi: “Iya bu benar, Alhamdulillah…terimaksih Hasan, terimakasih teman-teman”.
Siswa: sama – sama Nugi, Kita kan harus saling tolong dan sayang teman”.
Guru:” Alhamdulillah yuuk kita masuk lagi anak-anak, kita persiapan untuk pulang”.
(Sepulang anak- anak sekolah)
Hyfa: “Assalamu’alaikum bu Nila”. (sambil menunduk)
Guru: “Wa’alaikumusalam, ya Hyfa ada apa? duduk dulu sini dekat Bu Nila”.
3. Hyfa: “saya mau mengaku bu, Saya yang sudah ngumpetin sepatunya Nugi’.
Guru: “Kenapa kamu melakukan itu hyfa?”.
Hyfa: “saya hanya iseng aja bu, seneng melihat Nugi kebingungan” .
Guru: “O begitu…bersenang-senang itu boleh saja Hyfa tapi tidak dengan membuat
orang lain susah, kalau Kamu menjadi Nugi bagaimana perasaan mu kalau
sepatunya diumpetin temanmu?”.
Hyfa: “pasti bingung, marah, kesal’.
Guru: “Nah kalau kita punya teman yang iseng kira-kira mau tidak ya kita berteman d
dengannya?”.
Hyfa: “pasti tidak mau Bu”.
Guru: “kalau begitu apakah perbuatan mu sesuai dengan keyakinan dikelas kita Hyfa?”.
Hyfa: “tidak bu”
Guru: “Menurut mu kamu ingin menjadi orang yang seperti apa?”.
Hyfa: ‘Saya ingin disenangi teman- teman bu”.
Guru: “Kalau begitu apa yang akan kamu lakukan?”.
Hyfa: ‘saya akan meminta maaf kepada Nugi dan berjanji tidak akan mengulangi
keisengan saya yang bisa merugikan orang lain bu”.
Guru: “Bagus, semoga kamu bisa belajar ya dari kejaadian ini, sekarang kamu bleh
pulang, besok silahkan meminta maaf ya kepada Nugi”.
Hyfa: “ya bu Terimakasih, saya pulang dulu ya bu, Assalamu’alaikum”.
Guru: “wa’alaikumussalam”.
Kasus 2
Hasan: “Assalamu,alaikum Bu”.
Guru: ”Wa’alaikumussalam,ini jam berapa hasan?”
Hasan:” Jam 07.35 Bu”.
Guru: “sekarang kamu keruang guru dulu ,Bu Nila mau bicara ,Anak-anak Bu Nila
keruangan guru sebentar ya,ketua kelas tolong dijaga ketertiban kelasnya ya”.
Hasan:” iya bu”.
Guru: “Duduk sini hasan”.
Hasan:” Iya bu”.
Guru: “ Hasan ,Bu Nila perhatikan dari buku jam daftar hadir kamu belakangan ini kamu
sering terlambat,kamu tahukan kita mulai baca asmaul Husna jam berapa?”
Hasan: “Tahu bu,jam 06,50”.
4. Guru: “ Jadi sebaiknya kamu sudah berada disekolah jam berapa?”
Hasan: “ Sebelum jam 6.30 Bu”.
Guru:”Kemarin- kemarin kamu terlambat 5 menit,7 menit, masih Bu Nila
maklumi,kemarin alasanmu mamah yang telat nganternya karena harus nganter
Adek sekolah dulu,hari ini kamu terlambat sampai 55 menit hampir 1 jam ada apa
hasan?,katanya kemarin kamu mau berangkat lebih pagi lagi”.
Hasan:” iya bu ,tadi motornya bapak gembos dijalan ,cari tukang tambal jauh sekali jadi
terlambat sampai sekolah”.
Guru: “Kamu ingat keyakinan kelas dan konsekuensi kelas Kita?”
Hasan: ”ingat bu”.
Guru: “Apa kayakinan kelas dan konsekuensi kita”.
Hasan: ”hadir tepat waktu bu,jika terlambat lebih dari 10 menit maka saya harus
menggantinya dengan mengurangi istirahat saya selama 10 menit ”.
Guru:”nah kamu sudah tau keyakinan kelas dan konsekuensinya,sekarang apa yang akan
kamu lakukan?”.
Hasan: “Nanti saya akan mengurangi jam istirahat saya selama 10 menit bu,dan besok
saya akan berusaha berangkat lebih pagi lagi ,agar jika ada hanbatan dijalan saya
tidak terlambat kesekolah “.
Guru:”Baik Hasan,semoga kamu bisa melakuan konsekuensi yang sudah kita sepakati
bersama,sekarang silahkan masuk kelas.”