SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
TUGAS KELOMPOK
PARADIGMA,JENIS-JENIS DAN PENDEKATAN
PENELITIAN KUALITATIF
Disusun Untuk Memenuhi Tugas
Mata Kuliah Pendekatan Kualitatif
Dosen Pengampu:
Dr.Sri Suracmhi W,M.Pd
Di susun oleh :
Siti Munawaroh
Sufrotun mahfudhoh
Lailatul Khodriyah
Moch Nurhadi
Zaenal fata
UNIVERSITAS MURIA KUDUS
MAGISTER PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
TAHUN 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga
saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan
kepada Nabi kita Nabi Muhammad SAW.
Makalah yang saya susun ini, berisi tentang paradigma penelitian kualitatif, semoga
makalah ini sangat bermanfaat bagi para pendidik untuk menambah wawasan khususnya dalam
bidang penelitian.
Penulisan makalah ini tidak luput dari hambatan dan kesulitan bila tanpa bimbingan,
dorongan, saran, kritik dan bantuan dari berbagai pihak yang berkaitan dengan penulisan
makalah ini. Untuk itu pada kesempatan kali ini saya mengucapkan rasa terima kasih bagi semua
pihak yang telah membantu, atas bantuan baik materil dan moril sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Semoga Allah senantiasa membalas kebaikan mereka dan senantiasa melimpahakan
pahala yang sebesar – besarnya. Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua pihak, baik masa kini maupun masa akan datang. Kritik dan saran yang bersifat
membangun dari para pembaca sangat diharapkan.
Dempet, 10 November 2018
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekitar tahun 1920-an, para ahli sosiologi dari “mazhab chicago” sudah mulai menggunakan
penelitian kualitatif, yaitu menganalisis suatu fenomena dalam kehidupan manusia. Dalam waktu
yang bersamaan, para ahli antropologi juga menggambarkan kerangka dari metode karya
lapangan, yaitu melakukan observasi langsung ke lapangan untuk mempelajari adat dan budaya
masyarakat setempat. Menyimak fokus kajian dari kedua kelompok pakar tersebut dapat
disimpulkan bahwa penelitian kualitatif merupakan bidang penelitian tersendiri. Fungsi utama
penelitian kualitatif adalah menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada
pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata – kata, laporan
terperinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami. Penelitian
kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis maupun lisan dari orang –
orang dan perilaku yang diamati.
Pada mulanya, orang memandang bahwa apa yang terjadi bersifat alamiah. Peneliti bersifat
pasif dan hanya memberi makna dari apa yang terjadi tanpa ada usaha untuk mengubah. Masa ini
disebut masa prapositvisme. Setelah itu timbul pandangan baru, yakni peneliti dapat melakukan
perubahan dengan sengaja terhadap dunia sekitar melalui berbagai eksperimen, maka timbullah
metode ilmiah. Masa ini disebut masa positivisme. Pandangan ini pun dibantah oleh pendirian
baru yang disebut postpositivisme. Menurut pandangan terakhir ini, kebenaran tidak hanya satu,
tetapi lebih kompleks, sehingga tidak dapat diikat oleh satu teori tertentu saja.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian penelitian kualitatif ?
2. Apa pengertian paradigma ?
3. Bagaimana jenis – jenis paradigma dalam penelitian kualitatif ?
4. Bagaimana paradigma positivisme dan alamiah
5. Bagaimana perbedaan paradigma positivisme dan alamiah ?
6. Bagaimana asumsi – asumsi dasar dalam paradigma alamiah ?
7. Bagaimana perbandingan paradigma kualitatif dan kuantitatif ?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Penelitian Kualitatif
Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif adalah salah satu jenis penelitian yang
proses penelitiannya menghasilkan data deskriptif dari sesuatu yang diteliti.(Hadi dan Haryono,
1998: 56)
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan metode observasi, wawancara
(interview), analisis isi, dan metode pengumpul data lainnya untuk menyajikan respons – respons
dan perilaku subjek.(Setyosari, 2012: 40)
Sementara menurut Kirk dan Miller, penelitian kualitatif adalah penelitian yang secara umum
digunakan untuk meneliti tentang kehidupan masyarakat, tingkah laku, dan aktivitas sosial.(Hadi
dan Haryono, 1998: 56)
Penelitian kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang dilakukan secara alamiah sesuai
dengan kondisi yang terjadi di lapangan tanpa adanya rekayasa dan jenis data yang dikumpulkan
berupa data deskriptif .(Arifin, 2012: 140)
Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah penelitian yang berakar pada paradigma
konstruktivisme yang bermaksud menggali makna perilaku yang ada dibalik tindakan manusia.
(Sukmadinata, 2001: 94)
B. Pengertian Paradigma
Pengertian paradigma menurut Patton (1978) dalam Tahir (2011:58) adalah:
“A paradigm is a world view, a general perspective , a way of breaking down the complexity of
the real world. As such, paradigms are deeply embedded in the socialization of adherents and
practitioners: paradigms tell them what is important, legitimate, and reasonable. Paradigms are
also normative, telling the practitioner what to do without the necessity of long existential or
epistemological consideration. But it is this aspect of paradigms that constitutes both their
strength and their weakness-their strength in that it makes action possible, their weakness in that
the very reason for action is hidden in the unquestioned assumptions of the paradigm.”
Paradigma adalah pedoman yang menjadi dasar bagi para saintis dan peneliti di dalam
mencari fakta – fakta melalui kegiatan penelitian yang dilakukannya.(Arifin, 2012: 146)
Paradigma menurut Bogdan dan Biklen (1982) dalam Tahir (2011:59), adalah sekumpulan
anggapan dasar mengenai pokok permasalahan, tujuan, dan sifat dasar bahan kajian yang akan
diteliti.
Deddy Mulyana (2003) dalam Tahir (2011:59) mendefinisikan paradigma sebagai suatu
kerangka berpikir yang mendasar dari suatu kelompok saintis (ilmuwan) yang menganut suatu
pandangan yang dijadikan landasan untuk mengungkap suatu fenomena dalam rangka mencari
fakta.
Jadi, paradigma dapat didefinisikan sebagai acuan yang menjadi dasar bagi setiap peneliti
untuk mengungkapkan fakta – fakta melalui kegiatan penelitian yang dilakukannya .(Arifin,
2012: 146)
C. Jenis – Jenis Paradigma dalam Penelitian Kualitatif
Paradigma dalam penelitian kualitatif terdiri atas tiga, antara lain :
1. Postpositivisme
Paradigma postpositivisme lahir sebagai paradigma yang ingin memodifikasi kelemahan –
kelemahan yang terdapat pada paradigma positivisme. Paradigma postpositivisme berpendapat
bahwa peneliti tidak bisa mendapatkan fakta dari suatu kenyataan apabila si peneliti membuat
jarak (distance) dengan kenyataan yang ada. Hubungan peneliti dengan realitas harus bersifat
interaktif. Oleh karena itu perlu menggunakan prinsip trianggulasi, yaitu penggunaan bermacam
– macam metode, sumber data,dan data. (Tahir, 2011: 57-58)
2. Konstruktivisme
Paradigma ini memandang bahwa kenyataan itu hasil konstruksi atau bentukan dari manusia itu
sendiri. Kenyataan itu bersifat ganda, dapat dibentuk, dan merupakan satu keutuhan. Kenyataan
ada sebagai hasil bentukan dari kemampuan berpikir seseorang. Pengetahuan hasil bentukan
manusia itu tidak bersifat tetap tetapi berkembang terus. Penelitian kualitatif berlandaskan
paradigma konstruktivisme yang berpandangan bahwa pengetahuan itu bukan hanya merupakan
hasil pengalaman terhadap fakta, tetapi juga merupakan hasil konstruksi pemikiran subjek yang
diteliti. Pengenalan manusia terhadap realitas sosial berpusat pada subjek dan bukan pada objek,
hal ini berarti bahwa ilmu pengetahuan bukan hasil pengalaman semata, tetapi merupakan juga
hasil konstruksi oleh pemikiran. (Arifin, 2012: 140)
3. Teori kritis (critical theory)
Teori kritis memandang bahwa kenyataan itu sangat berhubungan dengan pengamat yang tidak
dapat dipisahkan satu sama lain serta nilai – nilai yang dianut oleh pengamat tersebut turut
mempengaruhi fakta dari kenyataan tersebut. Paradigma teori kritis ini sama dengan paradigma
postpositivisme yang menilai realitas secara kritis. (Tahir, 2011: 58)
D. Paradigma Positivisme dan Alamiah (interpretif)
1. Paradigma positivisme (kuantitatif)
Menurut Susman dan Evered (1978) dalam Emzir (2012:243-244), paradigma positivisme
merupakan paradigma yang didasarkan pada perpaduan atau kombinasi antara angka dan
menggunakan logika deduktif serta menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dalam
mengungkapkan suatu fenomena secara objektif. Paradigma ini berpandangan bahwa suatu ilmu
dan penelitian berasal dari data – data yang diukur secara tepat yang dapat diperoleh dari survei,
kusioner, serta dapat digabungkan dengan statistik dan pengujian hipotesis.
2. Paradigma alamiah (Kualitatif)
Paradigma alamiah lahir sebagai paradigma yang ingin memodifikasi kelemahan – kelemahan
yang terdapat pada paradigma positivisme. Paradigma postpositivisme berpendapat bahwa
peneliti tidak bisa mendapatkan fakta dari suatu kenyataan apabila si peneliti membuat jarak
(distance) dengan kenyataan yang ada.Paradigma ini menggunakan rancangan penelitian
kualitatif.(Emzir, 2012: 244)
E. Perbedaan Paradigma Positivisme Dan Alamiah (Interpretif)
Perbedaan paradigma positivisme dan alamiah dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini.
Tabel 1. Contrasting Positivism and Naturalist Axioms
Axioms About Positivism Paradigm Naturalist
Paradigm
The nature of
reality
Reality is single,
tangible, and
fragmentable
Realities are
multiple,
constructed, and
holistic
The relationship Knower and known are Knower and
of knower to the
known
independent, a dualism known are
interactive,
inseparable
The possibility of
generalization
Time-and context-free
generalizations
(nomothetic statements)
are possible
Only time-and
context bound
working
hypotheses (ideo-
raphic
statements) are
possible
The possibility of
casual linkages
There are real causes,
temporally precedent to
or simultaneous with
their effect
All entities are in
a state of mutual
simultaneous
shaping, so that it
is impossible to
distinguish
causes from
effects
The role of values Inquiry is value-free Inquiry is value-
bound
Sumber : Lincoln dan Guba, (1985 dalam Tahir, 2011:59)
Dari Tabel 1 di atas dapat dilihat perbedaan aksioma paradigma positivisme dan alamiah.
Paradigma positivisme pada umumnya melahirkan metode penelitian kuantitatif, sedangkan
paradigma alamiah melahirkan metode kualitatif.(Tahir, 2011: 60)
F. Asumsi – Asumsi Dasar Dalam Paradigma Alamiah
“Asumsi atau anggapan dasar adalah suatu pernyataan yang tidak diragukan lagi kebenarannya
sebagai titk tolak dalam suatu penelitian.”(Arifin, 2012: 196)
Menurut Lincoln dan Guba dalam, asumsi-asumsi dasar pada paradigma alamiah dapat
dipahami hakikatnya, antara lain :
1) Asumsi tentang kenyataan
Kajian utama dalam paradigma alamiah adalah berusaha mendapatkan pemahaman yang
mendalam dari suatu fenomena yang diteliti atau berusaha mencari makna dibalik fenomena.
Dalam penelitian kualitatif peneliti ingin mendapatkan makna di balik fenomena, untuk itu
peneliti perlu mendapatkan pemahaman yang mendalam dari suatu fenomena (verstehen).
Untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam (verstehen), tidak cukup apabila hanya
mengetahui tentang apa dari suatu fenomena tetapi juga mengapa dan bagaimana dari suatu
fenomena. Mengapa suatu fenomena ada atau terjadi, bagaimana suatu fenomena terjadi atau
bagaimana proses terjadinya suatu fenomena. Oleh karena itu, pengetahuan tentang apa,
mengapa, dan bagaimana, harus dikuasai oleh peneliti.(Tahir, 2011:60)
2) Asumsi tentang peneliti dan subyek
“Paradigma alamiah berasumsi bahwa fenomena bercirikan interaktivitas. Walaupun usaha
penjajagan dapat mengurangi interaktivitas sampai ke tingkatan minimum, sejumlah besar
kemungkinan akan tetap tersisa. Pendekatan yang baik memerlukan pengertian tentang kem
ungkinan pengaruh terhadap interaktivitas, dan dengan demikian perlu
memperhitungkannya.”(Tahir, 2011:61)
3) Asumsi tentang hakikat pernyataan tentang ‘kebenaran’
Dalam paradigma alamiah, penelitian tidak dapat digeneralisasikan karena upaya generalisasi
terikat dengan konteks harus diinterpretasikan kasus perkasus. Dalam penelitian kualitatif karena
tidak bertujuan menggeneralisasikan hasil penelitiannya, maka penelitian kualitatif tidak perlu
meneliti banyak kasus atau subjek. Dalam studi kasus subjek yang diteliti dapat satu tetapi dapat
juga banyak, bahkan mungkin penduduk suatu negara. Karena dalam studi kasus yang sangat
penting adalah sifatnya yang sangat spesifik. Contoh penelitian tentang “Perkembangan
Demokrasi pada Negara-negara Sosialis.” Negara-negara yang menganut paham Sosialis
menentang paham Demokrasi. Jadi penelitian perkembangan demokrasi di negara-negara sosialis
bersifat spesifik.Untuk mendeskripsikan hal tersebut, peneliti harus mengumpulkan informasi
tentang kedua negara tersebut (thick description).
Sebagai contoh tidak seperti dalam penelitian kuantitatif yang mematok jumlah subjek minimal
sebanyak tiga puluh individu agar dapat dianalisis dengan statistik , maka dalam penelitian
kualitatif tidak mematok jumlah subjek yang ditelit tetapi lebih mengarah kepada kasus – kasus
tertentu.(Tahir, 2011:61)
G. Perbandingan Paradigma Kualitatif dan Kuantitatif
’’Secara lebih rinci perbandingan antara paradigma penenelitian kualitatif dan kuantitatif , dapat
dilihat dalam Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Perbandingan paradigma kualitatif dan kualitatif
Mengajurkan penggunaan metode
kualitatif
Menganjurkan penggunaan
metode kuantitatif
Fenomelogisme dan verstehen
dikaitkan dengan pemahaman
perilaku manusia dari frame of
reference aktor itu sendiri
Logika
positivisme:”Melihat fakta
atau kasual fenomena sosial
dengan sedikit melihat bagi
pernyataan subyektif
individu-individu”
Observasi tidak terkontrol dan
naturalistik
Pengukuran terkontrol dan
menonjol
Subyektif Obyektif
Dekat dengan data:merupakan
perspektif “insider”
Jauh dari data: data
merupakan perspektif
“outsider”
Paradigma Kualitatif Paradidma Kuantitatif
Grounded, orientasi diskoveri,
eksplorasi, ekspansionis,
deskriptif, dan induktif
Tidak grounded, orientasi
verifikasi, konfirmatori,
reduksionis, inferensial dan
deduktif-hipotetik
Orientasi proses Orientasi hasil
Valid: data “real, “rich, dan
“deep”
Reliabel:data dapat
direplikasi dan “hard”
Tidak dapat digeneralisasi:studi
kasus tunggal
Dapat digeneralisasi:studi
multi kasus
Holistik Partikularistik
Asumsi realitas dinamik Asumsi realitis stabil’’
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
1. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak
dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain
dari kuantifikasi (pengukuran).
2. Paradigma adalah pandangan mendasar mengenai pokok persoalan, tujuan, dan sifat dasar bahan
kajian. Dalam suatu paradigma terkandung sejumlah pendekatan. Dalam suatu pendekatan
terkandung sejumlah metode. Dalam suatu metode terkandung sejumlah teknik. Sedangkan
dalam suatu teknik terkandung sejumlah cara dan piranti.
3. Paradigma dalam penelitian kualitatif terdiri atas tiga, antara lain :
a) Postpositivisme
b) Konstruktivisme
c) Teoti Kritis (Critical Theory)
4. a) Paradigma positivisme
Paradigma ini didasarkan pada sejumlah prinsip, termasuk suatu kepercayaan di dalam kenyataan
objektif, pengetahuan yang hanya diperoleh dari data yang dimengerti yang dapat secara
langsung dialami dan dibuktikan di antara para pengamat yang mandiri.
b) Paradigma alamiah (interpretif)
Dengan penekanannya pada hubungan yang secara sosial terjadi antara formasi konsep dan
bahasa, itu dapat dikenal sebagai paradigma interpretif, yang berisi seperti pendekatan
metodologis kualitatif, seperti fenomenologi, etnografi, dan hermeneutik, yang ditandai oleh
kepercayaan di dalam kenyataan sosial yang dibangun berdasarkan subjektif, sesuatu yang
dipengaruhi oleh kultur sejarah.
5. Perbedaan Paradigma Positivisme Dan Alamiah
Paradigma dalam penelitian kuantitatif adalah Positivisme, yaitu suatu keyakinan dasar yang
berakar dari paham ontologi realisme yang menyatakan bahwa realitas itu ada (exist) dalam
kenyataan yang berjalan sesuai dengan hukum alam (natural laws). Sedangkan Paradigma
kualitatif menyatakan pendekatan konstruktif atau naturalistis, pendekatan interpretatif, atau
sudut pandang postpositivist (postmodern).
6. Asumsi – asumsi dasar dalam paradigma alamiah, antara lain :
a) Asumsi tentang kenyataan
b) Asumsi tentang peneliti dan subyek
c) Asumsi tentang hakikat pernyataan tentang ‘kebenaran’
7. Perbandingan paradigma kualitatif dan kuantitatif
Penelitian kuantitatif dan kualitatif memiliki perbedaan paradigma yang amat mendasar.
Penelitian kuantitatif dibangun berlandaskan paradigma positivisme dari August Comte (1798-
1857), sedangkan penelitian kualitatif dibangun berlandaskan paradigma fenomenologis dari
Edmund Husserl (1859-1926).
B. Saran
Sebagai mahasiswa, kita harus memahami paradigma penelitian kualitatif. Karena hal ini sangat
berguna jika kita ingin melakukan suatu penelitian, terutama jika kita ingin melakukan penelitian
dalam bidang ilmu sosial. Sebagaimana diketahui bahwa paradigma penelitian kualitatif
memusatkan perhatiannya pada prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-satuan gejala
yang ada dalam kehidupan manusia, atau pola-pola. Gejala-gejala sosial dan budaya dianalisis
dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh
gambaran mengenai pola-pola yang berlaku, dan pola-pola yang ditemukan tadi dianalisis lagi
dengan menggunakan teori yang objektif.
DAFTAR PUSTAKA
Arifin,Zainal. 2012.Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.Bandung:Rosdakarya
Emzir.2011.Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.Jakarta:Rajawali Pers.
Hadi Amirul,Haryono.1998.Metodologi Penelitian Pendidikan.Bandung:Pustaka Setia
Setyosari,Punaji.2012.Metode Penelitian Pendidikan.Jakarta:Kencana
Sukmadinata,Nana Syaodih.2011.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Rosda.
Tahir, Muh, 2011. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan.Makassar: Universitas
Muhammadiyah Makassar.

More Related Content

Similar to PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF

Dikotomi kualitatif – kuantitatif dan paradigmanya
Dikotomi kualitatif – kuantitatif dan paradigmanyaDikotomi kualitatif – kuantitatif dan paradigmanya
Dikotomi kualitatif – kuantitatif dan paradigmanyarsd kol abundjani
 
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdfAbdulMuttalib31
 
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkatMetodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkatandrianfa1
 
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) finalMetodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) finalMirza Shahreza
 
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranResume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranZakkyKee
 
Makalah pendidikan metodologi
Makalah pendidikan metodologiMakalah pendidikan metodologi
Makalah pendidikan metodologiFrendiUtama
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitianbudieto
 
Ontologi, Epistemologi , Aksiologi dalam Filsafat Sains.pptx
Ontologi, Epistemologi , Aksiologi dalam Filsafat Sains.pptxOntologi, Epistemologi , Aksiologi dalam Filsafat Sains.pptx
Ontologi, Epistemologi , Aksiologi dalam Filsafat Sains.pptxSriCloverGinting
 
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)Isna Nusa Kumalasari
 
Konsep dasar penelitian
Konsep dasar penelitianKonsep dasar penelitian
Konsep dasar penelitianAdri Hermawan
 
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma PenelitianProses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitianshilvia putri
 

Similar to PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF (20)

Dikotomi kualitatif – kuantitatif dan paradigmanya
Dikotomi kualitatif – kuantitatif dan paradigmanyaDikotomi kualitatif – kuantitatif dan paradigmanya
Dikotomi kualitatif – kuantitatif dan paradigmanya
 
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
2. PPT Materi Ajar Metodologi Penelitian (Ganjil 2018-2019).pdf
 
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkatMetodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
Metodologi Kuantitatif/ penjelasan singkat
 
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) finalMetodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
Metodologi penelitian kualitatif (mirza shahreza) final
 
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaranResume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
Resume chapter 1, 8, 9, 10 Creswell dan chapter 2 sekaran
 
PENELITIAN KUALITATIF.pdf
PENELITIAN KUALITATIF.pdfPENELITIAN KUALITATIF.pdf
PENELITIAN KUALITATIF.pdf
 
Tari syafitri ppt
Tari syafitri ppt Tari syafitri ppt
Tari syafitri ppt
 
PENDEKATAN PENELITIAN.docx
PENDEKATAN PENELITIAN.docxPENDEKATAN PENELITIAN.docx
PENDEKATAN PENELITIAN.docx
 
Makalah pendidikan metodologi
Makalah pendidikan metodologiMakalah pendidikan metodologi
Makalah pendidikan metodologi
 
Mak 1
Mak 1Mak 1
Mak 1
 
Paradigma penelitian
Paradigma penelitianParadigma penelitian
Paradigma penelitian
 
PPT 1.pptx
PPT 1.pptxPPT 1.pptx
PPT 1.pptx
 
Ontologi, Epistemologi , Aksiologi dalam Filsafat Sains.pptx
Ontologi, Epistemologi , Aksiologi dalam Filsafat Sains.pptxOntologi, Epistemologi , Aksiologi dalam Filsafat Sains.pptx
Ontologi, Epistemologi , Aksiologi dalam Filsafat Sains.pptx
 
Metodologi Penelitian
Metodologi PenelitianMetodologi Penelitian
Metodologi Penelitian
 
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)
Teori dan Hipotesis dalam Penelitian Kuantitatif (Metode Penelitian)
 
fenomenologi.pdf
fenomenologi.pdffenomenologi.pdf
fenomenologi.pdf
 
Konsep dasar penelitian
Konsep dasar penelitianKonsep dasar penelitian
Konsep dasar penelitian
 
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma PenelitianProses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
Proses Penelitian, Masalah, Variabel, dan Paradigma Penelitian
 
122 244-1-sm
122 244-1-sm122 244-1-sm
122 244-1-sm
 
METODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptxMETODE PENELITIAN.pptx
METODE PENELITIAN.pptx
 

More from KarnilasariKarnilasa

3. Filsafat Ilmu Pengetahuan (B-3).pdf
3. Filsafat Ilmu Pengetahuan  (B-3).pdf3. Filsafat Ilmu Pengetahuan  (B-3).pdf
3. Filsafat Ilmu Pengetahuan (B-3).pdfKarnilasariKarnilasa
 
3. B. PPT HAKIKAT IPA KIRIM SUNAN.pptx
3. B. PPT HAKIKAT IPA KIRIM SUNAN.pptx3. B. PPT HAKIKAT IPA KIRIM SUNAN.pptx
3. B. PPT HAKIKAT IPA KIRIM SUNAN.pptxKarnilasariKarnilasa
 
MAKALAH FILSAFAT PRAGMATIS_MUHAMAD AZIS.doc
MAKALAH FILSAFAT PRAGMATIS_MUHAMAD AZIS.docMAKALAH FILSAFAT PRAGMATIS_MUHAMAD AZIS.doc
MAKALAH FILSAFAT PRAGMATIS_MUHAMAD AZIS.docKarnilasariKarnilasa
 
MAKALAH FILSAFAT PRAGMATIS_MUHAMAD AZIS.docx
MAKALAH FILSAFAT PRAGMATIS_MUHAMAD AZIS.docxMAKALAH FILSAFAT PRAGMATIS_MUHAMAD AZIS.docx
MAKALAH FILSAFAT PRAGMATIS_MUHAMAD AZIS.docxKarnilasariKarnilasa
 
Kerjasama-Sosial-Budaya-Indonesia-dengan-Negara-negara-ASEAN.pptx
Kerjasama-Sosial-Budaya-Indonesia-dengan-Negara-negara-ASEAN.pptxKerjasama-Sosial-Budaya-Indonesia-dengan-Negara-negara-ASEAN.pptx
Kerjasama-Sosial-Budaya-Indonesia-dengan-Negara-negara-ASEAN.pptxKarnilasariKarnilasa
 
Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3 KARNILASARI.pptx
Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3 KARNILASARI.pptxDemonstrasi Kontekstual - Modul 1.3 KARNILASARI.pptx
Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3 KARNILASARI.pptxKarnilasariKarnilasa
 
2. Materi Seminar diklat pendidikan Muhammad majdi.pdf
2. Materi Seminar diklat pendidikan Muhammad majdi.pdf2. Materi Seminar diklat pendidikan Muhammad majdi.pdf
2. Materi Seminar diklat pendidikan Muhammad majdi.pdfKarnilasariKarnilasa
 

More from KarnilasariKarnilasa (13)

_visi guru penggerak 2.pptx
_visi guru penggerak 2.pptx_visi guru penggerak 2.pptx
_visi guru penggerak 2.pptx
 
3. Filsafat Ilmu Pengetahuan (B-3).pdf
3. Filsafat Ilmu Pengetahuan  (B-3).pdf3. Filsafat Ilmu Pengetahuan  (B-3).pdf
3. Filsafat Ilmu Pengetahuan (B-3).pdf
 
3. B. PPT HAKIKAT IPA KIRIM SUNAN.pptx
3. B. PPT HAKIKAT IPA KIRIM SUNAN.pptx3. B. PPT HAKIKAT IPA KIRIM SUNAN.pptx
3. B. PPT HAKIKAT IPA KIRIM SUNAN.pptx
 
MAKALAH RND.docx
MAKALAH RND.docxMAKALAH RND.docx
MAKALAH RND.docx
 
MAKALAH FILSAFAT PRAGMATIS_MUHAMAD AZIS.doc
MAKALAH FILSAFAT PRAGMATIS_MUHAMAD AZIS.docMAKALAH FILSAFAT PRAGMATIS_MUHAMAD AZIS.doc
MAKALAH FILSAFAT PRAGMATIS_MUHAMAD AZIS.doc
 
MAKALAH FILSAFAT PRAGMATIS_MUHAMAD AZIS.docx
MAKALAH FILSAFAT PRAGMATIS_MUHAMAD AZIS.docxMAKALAH FILSAFAT PRAGMATIS_MUHAMAD AZIS.docx
MAKALAH FILSAFAT PRAGMATIS_MUHAMAD AZIS.docx
 
Kerjasama-Sosial-Budaya-Indonesia-dengan-Negara-negara-ASEAN.pptx
Kerjasama-Sosial-Budaya-Indonesia-dengan-Negara-negara-ASEAN.pptxKerjasama-Sosial-Budaya-Indonesia-dengan-Negara-negara-ASEAN.pptx
Kerjasama-Sosial-Budaya-Indonesia-dengan-Negara-negara-ASEAN.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3 KARNILASARI.pptx
Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3 KARNILASARI.pptxDemonstrasi Kontekstual - Modul 1.3 KARNILASARI.pptx
Demonstrasi Kontekstual - Modul 1.3 KARNILASARI.pptx
 
KASUS 1-2.pdf
KASUS 1-2.pdfKASUS 1-2.pdf
KASUS 1-2.pdf
 
SEGI TIGA RESTITUS.pdf
SEGI TIGA RESTITUS.pdfSEGI TIGA RESTITUS.pdf
SEGI TIGA RESTITUS.pdf
 
2. Materi Seminar diklat pendidikan Muhammad majdi.pdf
2. Materi Seminar diklat pendidikan Muhammad majdi.pdf2. Materi Seminar diklat pendidikan Muhammad majdi.pdf
2. Materi Seminar diklat pendidikan Muhammad majdi.pdf
 
Bahan Kuliah 2021 (4).ppt
Bahan Kuliah 2021 (4).pptBahan Kuliah 2021 (4).ppt
Bahan Kuliah 2021 (4).ppt
 
PPT pkn kelompok 4.pptx
PPT pkn kelompok 4.pptxPPT pkn kelompok 4.pptx
PPT pkn kelompok 4.pptx
 

Recently uploaded

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxmawan5982
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptxHR MUSLIM
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 

Recently uploaded (20)

soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docxTugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
Tugas 1 ABK di SD prodi pendidikan guru sekolah dasar.docx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptxcontoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan  .pptx
contoh penulisan nomor skl pada surat kelulusan .pptx
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 

PARADIGMA PENELITIAN KUALITATIF

  • 1. TUGAS KELOMPOK PARADIGMA,JENIS-JENIS DAN PENDEKATAN PENELITIAN KUALITATIF Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendekatan Kualitatif Dosen Pengampu: Dr.Sri Suracmhi W,M.Pd Di susun oleh : Siti Munawaroh Sufrotun mahfudhoh Lailatul Khodriyah Moch Nurhadi Zaenal fata UNIVERSITAS MURIA KUDUS MAGISTER PENDIDIKAN DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN TAHUN 2018
  • 2. KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi kita Nabi Muhammad SAW. Makalah yang saya susun ini, berisi tentang paradigma penelitian kualitatif, semoga makalah ini sangat bermanfaat bagi para pendidik untuk menambah wawasan khususnya dalam bidang penelitian. Penulisan makalah ini tidak luput dari hambatan dan kesulitan bila tanpa bimbingan, dorongan, saran, kritik dan bantuan dari berbagai pihak yang berkaitan dengan penulisan makalah ini. Untuk itu pada kesempatan kali ini saya mengucapkan rasa terima kasih bagi semua pihak yang telah membantu, atas bantuan baik materil dan moril sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Semoga Allah senantiasa membalas kebaikan mereka dan senantiasa melimpahakan pahala yang sebesar – besarnya. Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik masa kini maupun masa akan datang. Kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat diharapkan. Dempet, 10 November 2018 Penulis
  • 3. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sekitar tahun 1920-an, para ahli sosiologi dari “mazhab chicago” sudah mulai menggunakan penelitian kualitatif, yaitu menganalisis suatu fenomena dalam kehidupan manusia. Dalam waktu yang bersamaan, para ahli antropologi juga menggambarkan kerangka dari metode karya lapangan, yaitu melakukan observasi langsung ke lapangan untuk mempelajari adat dan budaya masyarakat setempat. Menyimak fokus kajian dari kedua kelompok pakar tersebut dapat disimpulkan bahwa penelitian kualitatif merupakan bidang penelitian tersendiri. Fungsi utama penelitian kualitatif adalah menyelidiki suatu fenomena sosial dan masalah manusia. Pada pendekatan ini, peneliti membuat suatu gambaran kompleks, meneliti kata – kata, laporan terperinci dari pandangan responden, dan melakukan studi pada situasi yang alami. Penelitian kualitatif menghasilkan data deskriptif berupa kata – kata tertulis maupun lisan dari orang – orang dan perilaku yang diamati. Pada mulanya, orang memandang bahwa apa yang terjadi bersifat alamiah. Peneliti bersifat pasif dan hanya memberi makna dari apa yang terjadi tanpa ada usaha untuk mengubah. Masa ini disebut masa prapositvisme. Setelah itu timbul pandangan baru, yakni peneliti dapat melakukan perubahan dengan sengaja terhadap dunia sekitar melalui berbagai eksperimen, maka timbullah metode ilmiah. Masa ini disebut masa positivisme. Pandangan ini pun dibantah oleh pendirian baru yang disebut postpositivisme. Menurut pandangan terakhir ini, kebenaran tidak hanya satu, tetapi lebih kompleks, sehingga tidak dapat diikat oleh satu teori tertentu saja. B. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian penelitian kualitatif ? 2. Apa pengertian paradigma ? 3. Bagaimana jenis – jenis paradigma dalam penelitian kualitatif ? 4. Bagaimana paradigma positivisme dan alamiah 5. Bagaimana perbedaan paradigma positivisme dan alamiah ? 6. Bagaimana asumsi – asumsi dasar dalam paradigma alamiah ? 7. Bagaimana perbandingan paradigma kualitatif dan kuantitatif ?
  • 4. BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian Penelitian Kualitatif Menurut Bogdan dan Taylor, penelitian kualitatif adalah salah satu jenis penelitian yang proses penelitiannya menghasilkan data deskriptif dari sesuatu yang diteliti.(Hadi dan Haryono, 1998: 56) Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan metode observasi, wawancara (interview), analisis isi, dan metode pengumpul data lainnya untuk menyajikan respons – respons dan perilaku subjek.(Setyosari, 2012: 40) Sementara menurut Kirk dan Miller, penelitian kualitatif adalah penelitian yang secara umum digunakan untuk meneliti tentang kehidupan masyarakat, tingkah laku, dan aktivitas sosial.(Hadi dan Haryono, 1998: 56) Penelitian kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang dilakukan secara alamiah sesuai dengan kondisi yang terjadi di lapangan tanpa adanya rekayasa dan jenis data yang dikumpulkan berupa data deskriptif .(Arifin, 2012: 140) Penelitian kualitatif (Qualitative research) adalah penelitian yang berakar pada paradigma konstruktivisme yang bermaksud menggali makna perilaku yang ada dibalik tindakan manusia. (Sukmadinata, 2001: 94) B. Pengertian Paradigma Pengertian paradigma menurut Patton (1978) dalam Tahir (2011:58) adalah: “A paradigm is a world view, a general perspective , a way of breaking down the complexity of the real world. As such, paradigms are deeply embedded in the socialization of adherents and practitioners: paradigms tell them what is important, legitimate, and reasonable. Paradigms are also normative, telling the practitioner what to do without the necessity of long existential or epistemological consideration. But it is this aspect of paradigms that constitutes both their strength and their weakness-their strength in that it makes action possible, their weakness in that the very reason for action is hidden in the unquestioned assumptions of the paradigm.” Paradigma adalah pedoman yang menjadi dasar bagi para saintis dan peneliti di dalam mencari fakta – fakta melalui kegiatan penelitian yang dilakukannya.(Arifin, 2012: 146)
  • 5. Paradigma menurut Bogdan dan Biklen (1982) dalam Tahir (2011:59), adalah sekumpulan anggapan dasar mengenai pokok permasalahan, tujuan, dan sifat dasar bahan kajian yang akan diteliti. Deddy Mulyana (2003) dalam Tahir (2011:59) mendefinisikan paradigma sebagai suatu kerangka berpikir yang mendasar dari suatu kelompok saintis (ilmuwan) yang menganut suatu pandangan yang dijadikan landasan untuk mengungkap suatu fenomena dalam rangka mencari fakta. Jadi, paradigma dapat didefinisikan sebagai acuan yang menjadi dasar bagi setiap peneliti untuk mengungkapkan fakta – fakta melalui kegiatan penelitian yang dilakukannya .(Arifin, 2012: 146) C. Jenis – Jenis Paradigma dalam Penelitian Kualitatif Paradigma dalam penelitian kualitatif terdiri atas tiga, antara lain : 1. Postpositivisme Paradigma postpositivisme lahir sebagai paradigma yang ingin memodifikasi kelemahan – kelemahan yang terdapat pada paradigma positivisme. Paradigma postpositivisme berpendapat bahwa peneliti tidak bisa mendapatkan fakta dari suatu kenyataan apabila si peneliti membuat jarak (distance) dengan kenyataan yang ada. Hubungan peneliti dengan realitas harus bersifat interaktif. Oleh karena itu perlu menggunakan prinsip trianggulasi, yaitu penggunaan bermacam – macam metode, sumber data,dan data. (Tahir, 2011: 57-58) 2. Konstruktivisme Paradigma ini memandang bahwa kenyataan itu hasil konstruksi atau bentukan dari manusia itu sendiri. Kenyataan itu bersifat ganda, dapat dibentuk, dan merupakan satu keutuhan. Kenyataan ada sebagai hasil bentukan dari kemampuan berpikir seseorang. Pengetahuan hasil bentukan manusia itu tidak bersifat tetap tetapi berkembang terus. Penelitian kualitatif berlandaskan paradigma konstruktivisme yang berpandangan bahwa pengetahuan itu bukan hanya merupakan hasil pengalaman terhadap fakta, tetapi juga merupakan hasil konstruksi pemikiran subjek yang diteliti. Pengenalan manusia terhadap realitas sosial berpusat pada subjek dan bukan pada objek, hal ini berarti bahwa ilmu pengetahuan bukan hasil pengalaman semata, tetapi merupakan juga hasil konstruksi oleh pemikiran. (Arifin, 2012: 140) 3. Teori kritis (critical theory)
  • 6. Teori kritis memandang bahwa kenyataan itu sangat berhubungan dengan pengamat yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain serta nilai – nilai yang dianut oleh pengamat tersebut turut mempengaruhi fakta dari kenyataan tersebut. Paradigma teori kritis ini sama dengan paradigma postpositivisme yang menilai realitas secara kritis. (Tahir, 2011: 58) D. Paradigma Positivisme dan Alamiah (interpretif) 1. Paradigma positivisme (kuantitatif) Menurut Susman dan Evered (1978) dalam Emzir (2012:243-244), paradigma positivisme merupakan paradigma yang didasarkan pada perpaduan atau kombinasi antara angka dan menggunakan logika deduktif serta menggunakan rancangan penelitian kuantitatif dalam mengungkapkan suatu fenomena secara objektif. Paradigma ini berpandangan bahwa suatu ilmu dan penelitian berasal dari data – data yang diukur secara tepat yang dapat diperoleh dari survei, kusioner, serta dapat digabungkan dengan statistik dan pengujian hipotesis. 2. Paradigma alamiah (Kualitatif) Paradigma alamiah lahir sebagai paradigma yang ingin memodifikasi kelemahan – kelemahan yang terdapat pada paradigma positivisme. Paradigma postpositivisme berpendapat bahwa peneliti tidak bisa mendapatkan fakta dari suatu kenyataan apabila si peneliti membuat jarak (distance) dengan kenyataan yang ada.Paradigma ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif.(Emzir, 2012: 244) E. Perbedaan Paradigma Positivisme Dan Alamiah (Interpretif) Perbedaan paradigma positivisme dan alamiah dapat dilihat pada tabel 1 di bawah ini. Tabel 1. Contrasting Positivism and Naturalist Axioms Axioms About Positivism Paradigm Naturalist Paradigm The nature of reality Reality is single, tangible, and fragmentable Realities are multiple, constructed, and holistic The relationship Knower and known are Knower and
  • 7. of knower to the known independent, a dualism known are interactive, inseparable The possibility of generalization Time-and context-free generalizations (nomothetic statements) are possible Only time-and context bound working hypotheses (ideo- raphic statements) are possible The possibility of casual linkages There are real causes, temporally precedent to or simultaneous with their effect All entities are in a state of mutual simultaneous shaping, so that it is impossible to distinguish causes from effects The role of values Inquiry is value-free Inquiry is value- bound Sumber : Lincoln dan Guba, (1985 dalam Tahir, 2011:59) Dari Tabel 1 di atas dapat dilihat perbedaan aksioma paradigma positivisme dan alamiah. Paradigma positivisme pada umumnya melahirkan metode penelitian kuantitatif, sedangkan paradigma alamiah melahirkan metode kualitatif.(Tahir, 2011: 60) F. Asumsi – Asumsi Dasar Dalam Paradigma Alamiah “Asumsi atau anggapan dasar adalah suatu pernyataan yang tidak diragukan lagi kebenarannya sebagai titk tolak dalam suatu penelitian.”(Arifin, 2012: 196) Menurut Lincoln dan Guba dalam, asumsi-asumsi dasar pada paradigma alamiah dapat dipahami hakikatnya, antara lain :
  • 8. 1) Asumsi tentang kenyataan Kajian utama dalam paradigma alamiah adalah berusaha mendapatkan pemahaman yang mendalam dari suatu fenomena yang diteliti atau berusaha mencari makna dibalik fenomena. Dalam penelitian kualitatif peneliti ingin mendapatkan makna di balik fenomena, untuk itu peneliti perlu mendapatkan pemahaman yang mendalam dari suatu fenomena (verstehen). Untuk mendapatkan pemahaman yang mendalam (verstehen), tidak cukup apabila hanya mengetahui tentang apa dari suatu fenomena tetapi juga mengapa dan bagaimana dari suatu fenomena. Mengapa suatu fenomena ada atau terjadi, bagaimana suatu fenomena terjadi atau bagaimana proses terjadinya suatu fenomena. Oleh karena itu, pengetahuan tentang apa, mengapa, dan bagaimana, harus dikuasai oleh peneliti.(Tahir, 2011:60) 2) Asumsi tentang peneliti dan subyek “Paradigma alamiah berasumsi bahwa fenomena bercirikan interaktivitas. Walaupun usaha penjajagan dapat mengurangi interaktivitas sampai ke tingkatan minimum, sejumlah besar kemungkinan akan tetap tersisa. Pendekatan yang baik memerlukan pengertian tentang kem ungkinan pengaruh terhadap interaktivitas, dan dengan demikian perlu memperhitungkannya.”(Tahir, 2011:61) 3) Asumsi tentang hakikat pernyataan tentang ‘kebenaran’ Dalam paradigma alamiah, penelitian tidak dapat digeneralisasikan karena upaya generalisasi terikat dengan konteks harus diinterpretasikan kasus perkasus. Dalam penelitian kualitatif karena tidak bertujuan menggeneralisasikan hasil penelitiannya, maka penelitian kualitatif tidak perlu meneliti banyak kasus atau subjek. Dalam studi kasus subjek yang diteliti dapat satu tetapi dapat juga banyak, bahkan mungkin penduduk suatu negara. Karena dalam studi kasus yang sangat penting adalah sifatnya yang sangat spesifik. Contoh penelitian tentang “Perkembangan Demokrasi pada Negara-negara Sosialis.” Negara-negara yang menganut paham Sosialis menentang paham Demokrasi. Jadi penelitian perkembangan demokrasi di negara-negara sosialis bersifat spesifik.Untuk mendeskripsikan hal tersebut, peneliti harus mengumpulkan informasi tentang kedua negara tersebut (thick description). Sebagai contoh tidak seperti dalam penelitian kuantitatif yang mematok jumlah subjek minimal sebanyak tiga puluh individu agar dapat dianalisis dengan statistik , maka dalam penelitian kualitatif tidak mematok jumlah subjek yang ditelit tetapi lebih mengarah kepada kasus – kasus tertentu.(Tahir, 2011:61)
  • 9. G. Perbandingan Paradigma Kualitatif dan Kuantitatif ’’Secara lebih rinci perbandingan antara paradigma penenelitian kualitatif dan kuantitatif , dapat dilihat dalam Tabel 2 berikut. Tabel 2. Perbandingan paradigma kualitatif dan kualitatif Mengajurkan penggunaan metode kualitatif Menganjurkan penggunaan metode kuantitatif Fenomelogisme dan verstehen dikaitkan dengan pemahaman perilaku manusia dari frame of reference aktor itu sendiri Logika positivisme:”Melihat fakta atau kasual fenomena sosial dengan sedikit melihat bagi pernyataan subyektif individu-individu” Observasi tidak terkontrol dan naturalistik Pengukuran terkontrol dan menonjol Subyektif Obyektif Dekat dengan data:merupakan perspektif “insider” Jauh dari data: data merupakan perspektif “outsider” Paradigma Kualitatif Paradidma Kuantitatif Grounded, orientasi diskoveri, eksplorasi, ekspansionis, deskriptif, dan induktif Tidak grounded, orientasi verifikasi, konfirmatori, reduksionis, inferensial dan deduktif-hipotetik Orientasi proses Orientasi hasil Valid: data “real, “rich, dan “deep” Reliabel:data dapat direplikasi dan “hard” Tidak dapat digeneralisasi:studi kasus tunggal Dapat digeneralisasi:studi multi kasus Holistik Partikularistik Asumsi realitas dinamik Asumsi realitis stabil’’
  • 10. BAB III PENUTUP A. Simpulan 1. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan penemuan-penemuan yang tidak dapat dicapai (diperoleh) dengan menggunakan prosedur-prosedur statistik atau cara-cara lain dari kuantifikasi (pengukuran). 2. Paradigma adalah pandangan mendasar mengenai pokok persoalan, tujuan, dan sifat dasar bahan kajian. Dalam suatu paradigma terkandung sejumlah pendekatan. Dalam suatu pendekatan terkandung sejumlah metode. Dalam suatu metode terkandung sejumlah teknik. Sedangkan dalam suatu teknik terkandung sejumlah cara dan piranti. 3. Paradigma dalam penelitian kualitatif terdiri atas tiga, antara lain : a) Postpositivisme b) Konstruktivisme c) Teoti Kritis (Critical Theory) 4. a) Paradigma positivisme Paradigma ini didasarkan pada sejumlah prinsip, termasuk suatu kepercayaan di dalam kenyataan objektif, pengetahuan yang hanya diperoleh dari data yang dimengerti yang dapat secara langsung dialami dan dibuktikan di antara para pengamat yang mandiri. b) Paradigma alamiah (interpretif) Dengan penekanannya pada hubungan yang secara sosial terjadi antara formasi konsep dan bahasa, itu dapat dikenal sebagai paradigma interpretif, yang berisi seperti pendekatan metodologis kualitatif, seperti fenomenologi, etnografi, dan hermeneutik, yang ditandai oleh kepercayaan di dalam kenyataan sosial yang dibangun berdasarkan subjektif, sesuatu yang dipengaruhi oleh kultur sejarah. 5. Perbedaan Paradigma Positivisme Dan Alamiah Paradigma dalam penelitian kuantitatif adalah Positivisme, yaitu suatu keyakinan dasar yang berakar dari paham ontologi realisme yang menyatakan bahwa realitas itu ada (exist) dalam kenyataan yang berjalan sesuai dengan hukum alam (natural laws). Sedangkan Paradigma kualitatif menyatakan pendekatan konstruktif atau naturalistis, pendekatan interpretatif, atau sudut pandang postpositivist (postmodern).
  • 11. 6. Asumsi – asumsi dasar dalam paradigma alamiah, antara lain : a) Asumsi tentang kenyataan b) Asumsi tentang peneliti dan subyek c) Asumsi tentang hakikat pernyataan tentang ‘kebenaran’ 7. Perbandingan paradigma kualitatif dan kuantitatif Penelitian kuantitatif dan kualitatif memiliki perbedaan paradigma yang amat mendasar. Penelitian kuantitatif dibangun berlandaskan paradigma positivisme dari August Comte (1798- 1857), sedangkan penelitian kualitatif dibangun berlandaskan paradigma fenomenologis dari Edmund Husserl (1859-1926). B. Saran Sebagai mahasiswa, kita harus memahami paradigma penelitian kualitatif. Karena hal ini sangat berguna jika kita ingin melakukan suatu penelitian, terutama jika kita ingin melakukan penelitian dalam bidang ilmu sosial. Sebagaimana diketahui bahwa paradigma penelitian kualitatif memusatkan perhatiannya pada prinsip umum yang mendasari perwujudan satuan-satuan gejala yang ada dalam kehidupan manusia, atau pola-pola. Gejala-gejala sosial dan budaya dianalisis dengan menggunakan kebudayaan dari masyarakat yang bersangkutan untuk memperoleh gambaran mengenai pola-pola yang berlaku, dan pola-pola yang ditemukan tadi dianalisis lagi dengan menggunakan teori yang objektif.
  • 12. DAFTAR PUSTAKA Arifin,Zainal. 2012.Penelitian Pendidikan Metode dan Paradigma Baru.Bandung:Rosdakarya Emzir.2011.Metodologi Penelitian Pendidikan Kuantitatif dan Kualitatif.Jakarta:Rajawali Pers. Hadi Amirul,Haryono.1998.Metodologi Penelitian Pendidikan.Bandung:Pustaka Setia Setyosari,Punaji.2012.Metode Penelitian Pendidikan.Jakarta:Kencana Sukmadinata,Nana Syaodih.2011.Metode Penelitian Pendidikan.Bandung:Rosda. Tahir, Muh, 2011. Pengantar Metodologi Penelitian Pendidikan.Makassar: Universitas Muhammadiyah Makassar.