SlideShare a Scribd company logo
1 of 5
Masalah dalam
Pembelajaran
Penyebab Masalah Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
Rendahnya minat
belajar peserta didik
Kurangnya
pemahaman
guru terhadap
model
pembelajaran,
sehingga tidak
mendukung
minat belajar
siswa
Hasil kajian literature
1. Ni Wayan Juniati, dkk (2017) salah satu
solusi untuk mengatasi permasalahan
tersebut, yaitu dengan menerapkan salah satu
model pembelajaran yang mampu
memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui
interaksi anatara siswa dengan guru, siswa
dengan siswa, lingkungan, sumber belajar
lainnya dalam situasi yang menyenangkan
bagi siswa. Penggunaaan model inkruiri akan
menciptakan kegiatan pembelajaran yang
lebih menyeangkan dan akhirnya
berpengaruh pada pemahaman konsep yang
ditemukan.
2. Wahyu Bagja Sulfemil, dkk (2019). Untuk
mengatasi permasalahan di atas peneliti
mencoba menerapkan model pembelajaran
yang mengarah dan berpusat pada peserta
didik dengan memfasilitasi alat bantu, media
dan sumber belajar yang memadai. Untuk itu
dilakukan penggunaan model Discovery
Learning atau pembelajaran penemuan.
3. Lisenia Monika Saragih (2021:2624). Model
yang tepat diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman dan kreativitas serta dapat
bersosialisasi dan berkomunikasi pada saat
pembelajaran. Dari hasil pengamatan dilihat
bahwa masih banyak siswa yang kurang
kreatif dan aktif pada saat pembelajaran.
Maka guru dan siswa perlu melakukan
pembenahan untuk mencari dan menemukan
Berdasarkan hasil eksplorasi alternative
solusi, alternative solusi yang sesuai atau
memungkinkan untuk diterapkan di kelas
saya adalah sebagai berikut:
1. Penerapan Model Inkruiki
 Mengapa?
Karena dengan menerapkan model
pembelajaran inkuiri diharapkan dapat
membuat siswa dapat berpikir dalam
mencari atau menemukan informasi sendiri
karena siswa terlibat secara langsug dalam
proses pembelajaran artinya bahwa siswa
berperan aktif dalam menemukan
informasi sehingga dapat meningkatkan
hasil belajar.
 Langkah-langkah pembelajaran
dalam model inkuiri social sebagai
berikut:
1. Tahap pertama (orientasi) berisi
kegiatan menetapkan masalah sebagai
pokok bahasan yang akan dirumuskan
dalam bentuk pertanyaan.
2. Tahap kedua (hipotesis), membuat
jawaban sementara dari wawasan yang
telah dimiliki sebelumnya
3. Tahap ketiga (definisi) menjabarkan
hopotesis
4. Tahap keempat (eksploratif) berupa
menguji hipotesis dengan
menggunakan logika
Kelebihan model pembelajaran
inkuiri:
1. Menolong peserta didik agar
menumbuhkan dan memiliki
keahlian melalui cara
psikologis. Siswa bias
membangkitkan semangatnya
untuk kesekolah
2. Peserta didik mendapatkan
wawasan melewati individu
maka bisa mengerti serta bisa
memecahkan solusinya. Siswa
bisa meningkatkan daya
berpikirnya
3. Bisa membangun semangat
siswa untuk belajar semakin
rajin dan tekun kembali
4. Pendapat dari Hamruni (2012)
adalah mampu melayani
kebutuhan siswa yang
memiliki kemampuan ditas
rata-rata, aratinya siswa
mempunyai kapasitas dalam
pembelajaran yang baik, tidak
pernah membatasi dari
kemampuan siswa di
sekitarnya serta dapat
memunculkan sebuah ide
kreatif dari ide pemikiran siswa
sendiri.
Kelebihan discovery learning
yakni:
Menurut pendapat dari Mulyasa
dalam Susanti (2014) ada dua
kekurangan dari model
pembelajaran inkuiri:
1. Rumit dari merencanakan
pendidikan disebebkan oleh
terhambatnya melalui kebiasaan
peserta didik dalam
pembelajaran. siswa harus bisa
memiliki kemampuan untuk
semanagt belajar.
2. Susah mengendalikan aktivitas
serta tercapainya dari peserta
didik. Siswa harus bisa memiliki
kemampuan untuk belajar secara
aktif.
Kelemahan dari model discovery
learning adalah sebagai berikut:
(jurnal ilmiah mahasiswa
pendidikan Vol. 1, No. 1,
September 2020)
1. Model ini menimbulkan asumsi
bahwa ada kesiapan pikiran
untuk belajar bagi siswa yang
mempunyai hambatan akademik
akan mengalami kesulitan
abstrak atau berpikir,
mengungkapkan hubungan
antara konsep-konsep yang
tertulis atau lisan, sehingga pada
gilirannya akan menimbulkan
frustasi.
solusi agar hasil belajar siswa dapat tercapai
secara optimal. Agar siswa belajar dengan
baik, maka model pembelajaran yang
digunakan harus tepat, efisien, dan efektif.
Model Open Ended adalah salah satu model
pembelajaran yang bisa digunakan guru
dalam membantu siswa untuk mencapai hasil
belajarnya.
5. Tahap kelima (pembuktian)
mengumpulkan fakta-fakta dan data
yang dibutuhkan
6. Tahap keenam (generalisasi) yakni
membuat kesimpulan dari informasi
yang telah didapatkan sebagai
pemecahan atau jawaban terhadap
permasalahan yang dapat diterima
kebenarannya (Ritiauw &Salmor
2016)
2. Penerapan Model Discovery Learning
 Mengapa?
Karena model discovery learning ini
dalam prosesnya menggunakan
kegiatan dan pengalaman langsung
sehingga akan lebih menarik perhatian
anak didik dan memungkinkan
pembentukan konsep-konsep abstrak
yang mempunyai makna, serta
kegiatannya pun lebih realistis
(IIahi,2012)
 Ada pun langkah kerja model
pembelajarna Discovery Learning
1. Pemberian rangsangan
(stimulation)
2. Pernyataan/identifikasi masalah
(Problem statement)
3. Pengumpulan data (data collection)
4. Pengelohan data (data processing)
5. Pembuktian (verification)
6. Menarik simpulan/generalisasi
(generalization)
3. Penerapan model Open Ended
 Mengapa?
Karena open-ended adalah salah satu
model pembelajaran yang memberikan
keleluasaan berpikir siswa secara aktif
dalam menyelesaikan permasalahan.
Dikatakan keleluasaan berpikir karena
satu masalah yang disajikan dirancang
dengan multijawaban. Benar tidaknya
suatu jawaban mampu memberikan
pondasi yang kuat berupa fakta-fakta
1. Membantu siswa untuk
memperbaiki dan
meningkatkan keterampilan –
keterampilan dan proses
kognitif
2. Pengetahuan yang diperoleh
melalui metode ini sangat
pribadi dan ampuh karena
menguatkan pengertian,
ingatan dan transfer
3. Menimbulkan rasa senang pada
siswa, karena tumbuhnya rasa
menyelidiki dan berhasil.
4. Metode ini memungkinkan
siswa berkembang dengan
cepat dan sesuai dengan
kecepatannya sendiri
5. Menyebabkan siswa
mengarahkan kegiatan
belajarnya sendiri dengan
melibatkan akalnya dan
motivasi sendiri.
6. Metode ini dapat membantu
siswa memperkuat konsep
dirinya karena memperoleh
kepercayaaan bekerja sama
dengan yang lainnya
7. Berpusat pada siswa dan guru
berperan sama-sama aktif
megeluarkan gagasan
Kelebihan model Open-Ended:
1. Siswa berpartisipasi lebih aktif
dalam pembelajaran dan sering
mengkspresikan idenya
2. Siswa memiliki kesempatan
lebih banyak dalam
memanfaatkan pengetahuan
dan keterampilan secara
konferensif
3. Siswa yang kurang mampu
memecahkan suatu masalah
akan merespon permasalahan
tersebut dengan cara mereka
sendiri
2. Model ini tidak efisien untuk
mengajar jumlah siswa yang
banyak, karena membutuhkan
waktu yang lama untuk
membantu mereka menemukan
teori atau pemecahan masalah
lainnya.
3. Harapan-harapan yang
terkandung dalam model ini akan
kacau jika berhadapan dengan
siswa dan guru yang telah
terbiasa dengan cara-cara belajar
yang lama
4. Lebih cocok untuk
mengembangkan pemahaman,
sedangkan mengembangkan
aspek konsep, ketermapilan dan
emosi secara keseluruhan kurang
mendaptkan perhatian.
Kekurangan Model Open-Ended
Kekurangan model Open-Ended itu
sendiri adalah menyiapkan dan
mengemukakan masalah ynag
langsung dipahami oleh siswa sangat
sulit sehingga siswa sulit
memberikan respon. Adakalanya
siswa yang memiliki kamampuan
tinggi bisa ragu dengan jawabn
mereka (Suherman 2003:132).
Kekurangan model PjBL antara
lain:
Memerlukan banyak waktu untuk
menyelesaikan masalah,
membutuhkan biaya yang cukup
banyak, banyak pendidik yang
merasa nyaman dengan kelas
tradisional, di mana pendidik
memegang peran utama di dalam
kelas, banyaknya peralatan yang
harus disediakan, peserta didik yang
memiliki kelemahan dalam
percobaan dan pengumpulan
informasi akan mengalami kesulitan,
atau pengalaman-pengalaman yang
mendukung atau sesuai dengan
permasalahan.
 Adapun langkah-langkah atau
sintak Open Ended meliputi:
1. Pemberian masalah
2. Memahami masalah
3. Pemecahan
masalah,membandingkan dan
mendiskusikan
4. Menyimpulkan dan opsinal
4. Penerapan model Project Based
Learning
 Mengapa?
Model pembelajaran project based
learning merupakan pembelajaran
inovatif yang berpusat pada siswa
(Student centered) dan menempatkan
guru sebagai motivator dan fasilitator,
dimana siswa diberi peluang bekerja
secara otonom mengkonstrusikan
belajarnya (Trianto,2014:42).
 Langkah-langkah pembelajaran
Project Based Learning, meliputi:
1. Menentukan pertanyaan dasar
2. Membuat desain proyek
3. Menyusun penjadwalan
4. Memonitor kemajuan proyek
5. Penilaian hasil
6. Evaluasi pengalaman
4. Siswa secara intriksik
termotivasi untuk memberikan
bukti atau penjelasan
5. Siswa memiliki pengalaman
banyak untuk menemukan
sesuatu dalam menjawab
permasalahan.
Kelebihan model PjBL antara
lain:
1. Memotivasi peserta didik
dengan melibatkannya di
dalam pembelajarannya,
2. Membiarkan sesuai minatnya,
menjawab pertanyaan dan
untuk membuat keputusan
dalam proses belajar.
3. Menyediakan kesempatan
pembelajaran berbagai disiplin
ilmu.
4. Membantu keterkaitan hidup di
luar sekolah, memperhatikan
dunia nyata, dan
mengembangkan ketrampilan
nyata.
5. Menyediakan peluang unik
karena pendidik membangun
hubungan dengan
peserta,didik, sebagai pelatih,
fasilitator, dan co-learner.
6. Menyediakan kesempatan
untuk membangun hubungan
dengan komunitas yang besar.
7. Membuat peserta didik lebih
aktif dan berhasil memecahkan
problem-problem yang
kompleks.
8. Mendorong peserta didik untuk
mengembangkan dan
mempraktikkan keterampilan
komunikasi.
9. Memberikan pengalaman pada
peserta didik pembelajaran dan
praktik dalam
mengorganisasikan proyek,
ada kemungkinan peserta didik ada
yang kurang aktif dalam kerja
kelompok, ketika topik yang
diberikan pada masing-masing
kelompok berbeda, dan
dikhawatirkan peserta didik tidak
bisa memahami topik secara
keseluruhan.
dan membuat alokasi waktu
dan sumber-sumber lain seperti
perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas.
10. Menyediakan pengalaman
belajar yang melibatkan peserta
didik secara kompleks dan
dirancang untuk berkembang
sesuai dunia nyata.
Guru belum
sepenuhnya
mengajar
menggunakan TIK
sebagai pendukung
pembelajaran
Terbatasnya
kemampuan/keca
kapan guru dalam
menggunakan
TIk
Kajian Literatur
1. Suci Zakiah Dewi, (2018) pengunaan TIK
sebagai sumber dan media pembelajran dapat
melalui pemanfaatan perangkat computer
sebagai sumber dan media pembelajaran yang
inovatif. Diharapkan dengan pengunaan
sumber dan media ini dapat merangsang
pikiran, perasaaan, minat serta perhatian
peserta didik sedemikian rupa sehingga prose
pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
2. Menurut Mugara (2011:52) sebagai solusi
dalam meningkatkan kemampuan penguasaan
TIK bagi guru dapat dilakukan beberapa hal
seperti yang diungkapkan anatara lain: 1.
Mengirim guru untuk mengikuti kegiatan
pelatihan, penatara, seminar dan workshop
mengenai TIK. 2. Mengadakan kegiatan
pelatihan dan sosialisasi TIK bagi seluruh
guru dengan mendatangkan narasumber ahli.
3. Melengkapi berbagai sarana dan media
berbasis TIK yang dapat menunjang kegiatan
pembelajaran. 4. Melaksnakan dan melatih
pembelajaran dengan menggunakan berbagai
strategi dan metode berbasis TIK
3. Zen Munawar,dkk (2015:55). Penggunaan
TIk dalam bidang pendidikan tepatnya untuk
lebih kepada pengaturan proses pembelajaran
yang berpusat pada siswa. Pengunaan TIK
yang efektif di bidang pendidikan, dalam
proses belajar mengajar seperti peningkatkan
kualitas pendidikan pendidikan,
meningkatkan motivasi dalam belajar serta
lingkungan pembelajaran.
Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi,
alternatif solusi yang sesuai atau
memungkinkan untuk diterapkan dikelas saya
adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan kompetensi guru melalui
pelatihan dan pendampingan dibidang
TIK guru SD.
 Mengapa?
Karena peran Teknologi informasi dan
komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan
sangatlah penting. Dengan demikian
peningkatan TIK bagi para pendidik
merupakan salah satu aspek mendasar
dalam menyiapkan guru yang mampu
mengusai TIK untuk meningkatkan proses
pendidikan di sekolah.
2. Implementasi model pendekatan tutor
sebaya sebagai upaya meningkatka
motivasi dan prestasi belajar teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) pada
siswa.
 Mengapa?
Karena metode pembelajaran tutor sebaya
(peer teaching) adalah suatu strategi
pembelajaran yang kooperatif dimana rasa
saling menghargai dan mengerti dibina di
antara peserta didik yang bekerja bersama.
Tutor sebaya (peer teaching) ini
memudahkan belajar, siswa berpartisipasi
aktif, dan dapat memecahkan masalah
bersama-sama sehingga pemerataan
pemahaman terhadap materi pembelajaran
Kelebihan Peningkatan kompetensi
Guru Melaui pelatihan dan
pendampingan:
1. Meningkatkan pemahaman dan
pengetahuan tentang manfaat
internet sebagai media untuk
menambah wawasan dan
pencarian sumber bahan ajar.
2. Mendukung peningkatan
kualitas pembelajaran, baik dari
peningkatan kemampuan guru
dalam menyiapkan media
pembelajaran
3. Meningkatnya kemampuan
dalam pembuatan bahan
presentasi sebagai salah satu cara
penyampaian materi ajar yang
lebih menarik disertai dengan
berbagai animasi, audio dan
video yang biasnya sangat
disukai oleh anak.
Kelebihan model pendekatan
tutor sebaya:
1.Peserta didik menjadi lebih aktif
dalam pembelajaran terutama
bagi beberapa anak yang
mempunyai perasaaan takut dan
enggan kepada gurunya, baik
bertanya maupun menjawab
dengan menerapkan model
pendekatan tutor sebaya ini
Kekurangan Peningkatan
kompetensi Guru Melaui pelatihan
dan pendampingan:
Dibutuhkan waktu yang lebih lama
untuk memhami seluruh rangkaian
materi pelatihan yang hanya
dilaksanakan dengan waktu yang
sukup singkat (biasanya hanya 1-3
hari).
Kekurangan model pendekatan
tutor sebaya:
1. Ada peserta didik yang terkadang
belajar kurang serius karena
beranggapan bahwa tutornya
adalah teman sendiri sehingga
hasilnya terkadang kurang
memuaskan
2. Ada beberapa siswa yang menjadi
malu ketika bertanya atau
menjawab karena takut
jawabanya akan salah dan
ketidaktahuannya akan diketahui
oelh temannya
3. Pada saat tertentu pekerjaan
tutoring ini sangat sulit
dilaksanakan karena perbedaan
kelamin dan social budaya antara
tutor dengan peserta didik lain.
4. Bagi guru juga menemukan
kesulitan untuk menmukan tutor
yang tepat bagi kelompok atau
beberap orang siswa yang harus
dibimbing.
yang diberikan dapat tercapai (Yopi Nisa,
2014,p.16)
peserta didik dilatih untuk berani
bertanya kepada tutor.
2.Sebagai siswa tutor, pekerjaan
tutoring akan memperkuat konsep
dan pengetahuannya secara lebih
baik dari apa yang telah dibahas.
3.Bagi tutor menjadi tempat
kesempatan untuk melatih didir,
melatuh rasa tanggung jawab
dalam menjalankan tugasnya
sebagai tutor, dan melatih
kesabaran turu bermacam-macam
karakter
4.Mempererat hubungan antara
siswa sehingga mempertebal
perasaan social dan rasa
solidaritas antar siswa. Dengan
berkelompok dan berdikusi
membuat peserta didik menjadi
lebih mengenal temannya.

More Related Content

What's hot

L K 2. 1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
L K 2. 1  Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfL K 2. 1  Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
L K 2. 1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfXaviJr5
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Purnamasari.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Purnamasari.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Purnamasari.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Purnamasari.docxpurnamasari98
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxAndiqbal
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docxIdaRoyanti3
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfKarnilaSustrayeni
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.doc
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.docLK. 1.1. Identifikasi Masalah.doc
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.docAbdulRosyd1
 
LK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docxLK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docxRakaArga1
 
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docxLk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docxJunaiHunter
 
LK 1.2. eksplorasi penyebab masalah Noviarta.pdf
LK 1.2. eksplorasi penyebab masalah Noviarta.pdfLK 1.2. eksplorasi penyebab masalah Noviarta.pdf
LK 1.2. eksplorasi penyebab masalah Noviarta.pdfNoviarta1
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdftambacorps
 
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docxLK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docxrimaazhar21
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxazwar38
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi-REVISI.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi-REVISI.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi-REVISI.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi-REVISI.pdfRoruzhAlFaruq
 
LK 2.2 Penentuan Solusi .docx
LK 2.2 Penentuan Solusi .docxLK 2.2 Penentuan Solusi .docx
LK 2.2 Penentuan Solusi .docxSitiRohanah24
 
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docxunggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docxUMIZAENAB1
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdfLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdfadenurosita
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfMeilanieGitchuu
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfARudhia
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxazwar38
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdfBudiman '
 

What's hot (20)

L K 2. 1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
L K 2. 1  Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfL K 2. 1  Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
L K 2. 1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Purnamasari.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Purnamasari.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Purnamasari.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi_Purnamasari.docx
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi  (1) (1).docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi (1) (1).docx
 
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
 
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.doc
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.docLK. 1.1. Identifikasi Masalah.doc
LK. 1.1. Identifikasi Masalah.doc
 
LK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docxLK 2.1 Eva-oke.docx
LK 2.1 Eva-oke.docx
 
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docxLk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
Lk. 2.1 ekplorasi alternatif solusi - Copy.docx
 
LK 1.2. eksplorasi penyebab masalah Noviarta.pdf
LK 1.2. eksplorasi penyebab masalah Noviarta.pdfLK 1.2. eksplorasi penyebab masalah Noviarta.pdf
LK 1.2. eksplorasi penyebab masalah Noviarta.pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.pdf
 
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docxLK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
LK 1 identivikasi maslah siklus 2.docx
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docxLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi.docx
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi-REVISI.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi-REVISI.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi-REVISI.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi-REVISI.pdf
 
LK 2.2 Penentuan Solusi .docx
LK 2.2 Penentuan Solusi .docxLK 2.2 Penentuan Solusi .docx
LK 2.2 Penentuan Solusi .docx
 
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docxunggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
unggah ruang kolaborasi topik 4 perlu edit.docx
 
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdfLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
 
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdfLK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
LK. 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi MEI.pdf
 
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfLK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
 
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docxLK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
LK 1.3 Penentuan Penyebab Masalah.docx
 
LK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdfLK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdf
LK 3.1 Menyusun Best Practices HS.pdf
 

Similar to Masalah dalam Pembelajaran dan Solusinya

Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...yunita M
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)elissugiharti1
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxlalumhw88
 
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdfKEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdfayulusiyana
 
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptxK1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptxYolandaYol
 
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfMiftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfMiftahusSurur19
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajarangawukbalap
 
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Model Pembelajaran Berdasarkan MasalahModel Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Model Pembelajaran Berdasarkan MasalahMOHAMMAD YASIN, M.Pd
 
Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2kurnia-0ne
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Nadia Anwar
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuanDesy Aryanti
 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learningsilva a'yun
 
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriKekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriAulia Musyarofah
 
pemebelajaranportofolio-201116025752.pptx
pemebelajaranportofolio-201116025752.pptxpemebelajaranportofolio-201116025752.pptx
pemebelajaranportofolio-201116025752.pptxAkbarMuhammad38
 
Model Pembelajaran portofolio
Model Pembelajaran portofolioModel Pembelajaran portofolio
Model Pembelajaran portofolioAulia Faris Humam
 
Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learningMuhammad Fikri
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learningMas Yudi
 

Similar to Masalah dalam Pembelajaran dan Solusinya (20)

ibva.pdf
ibva.pdfibva.pdf
ibva.pdf
 
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
Mengajar dengan metode penemuan, creative problem solving, problem posing, da...
 
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
Tt2 perspektif-sri sulastri-857428482 (1)
 
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsxModel Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
Model Pembelajaran Kurikulum Merdeka.ppsx
 
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdfKEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
KEL 7 MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI.pdf
 
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptxK1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
K1A_INDRALAYA_PENDEKATAN SAINTIFK.pptx
 
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdfMiftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
Miftahus Surur LK. 2.2 Menentukan Solusi.pdf
 
Peta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media PembelajaranPeta Konsep Media Pembelajaran
Peta Konsep Media Pembelajaran
 
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Model Pembelajaran Berdasarkan MasalahModel Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Model Pembelajaran Berdasarkan Masalah
 
Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2Media pembelajaran biologi 2
Media pembelajaran biologi 2
 
Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973Lutvia resta-setyawati 1406973
Lutvia resta-setyawati 1406973
 
Web laksmi purnayanti
Web laksmi purnayantiWeb laksmi purnayanti
Web laksmi purnayanti
 
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuandiscovery learning (DL) pembelajaran penemuan
discovery learning (DL) pembelajaran penemuan
 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
 
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriKekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
 
A
AA
A
 
pemebelajaranportofolio-201116025752.pptx
pemebelajaranportofolio-201116025752.pptxpemebelajaranportofolio-201116025752.pptx
pemebelajaranportofolio-201116025752.pptx
 
Model Pembelajaran portofolio
Model Pembelajaran portofolioModel Pembelajaran portofolio
Model Pembelajaran portofolio
 
Model discovery learning
Model discovery learningModel discovery learning
Model discovery learning
 
2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning2.2.3 discovery learning
2.2.3 discovery learning
 

Recently uploaded

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

Masalah dalam Pembelajaran dan Solusinya

  • 1. Masalah dalam Pembelajaran Penyebab Masalah Kategorisasi Masalah Alternatif Solusi Kelebihan Kekurangan (1) (2) (3) (4) (5) (6) Rendahnya minat belajar peserta didik Kurangnya pemahaman guru terhadap model pembelajaran, sehingga tidak mendukung minat belajar siswa Hasil kajian literature 1. Ni Wayan Juniati, dkk (2017) salah satu solusi untuk mengatasi permasalahan tersebut, yaitu dengan menerapkan salah satu model pembelajaran yang mampu memberikan pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi anatara siswa dengan guru, siswa dengan siswa, lingkungan, sumber belajar lainnya dalam situasi yang menyenangkan bagi siswa. Penggunaaan model inkruiri akan menciptakan kegiatan pembelajaran yang lebih menyeangkan dan akhirnya berpengaruh pada pemahaman konsep yang ditemukan. 2. Wahyu Bagja Sulfemil, dkk (2019). Untuk mengatasi permasalahan di atas peneliti mencoba menerapkan model pembelajaran yang mengarah dan berpusat pada peserta didik dengan memfasilitasi alat bantu, media dan sumber belajar yang memadai. Untuk itu dilakukan penggunaan model Discovery Learning atau pembelajaran penemuan. 3. Lisenia Monika Saragih (2021:2624). Model yang tepat diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kreativitas serta dapat bersosialisasi dan berkomunikasi pada saat pembelajaran. Dari hasil pengamatan dilihat bahwa masih banyak siswa yang kurang kreatif dan aktif pada saat pembelajaran. Maka guru dan siswa perlu melakukan pembenahan untuk mencari dan menemukan Berdasarkan hasil eksplorasi alternative solusi, alternative solusi yang sesuai atau memungkinkan untuk diterapkan di kelas saya adalah sebagai berikut: 1. Penerapan Model Inkruiki  Mengapa? Karena dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri diharapkan dapat membuat siswa dapat berpikir dalam mencari atau menemukan informasi sendiri karena siswa terlibat secara langsug dalam proses pembelajaran artinya bahwa siswa berperan aktif dalam menemukan informasi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.  Langkah-langkah pembelajaran dalam model inkuiri social sebagai berikut: 1. Tahap pertama (orientasi) berisi kegiatan menetapkan masalah sebagai pokok bahasan yang akan dirumuskan dalam bentuk pertanyaan. 2. Tahap kedua (hipotesis), membuat jawaban sementara dari wawasan yang telah dimiliki sebelumnya 3. Tahap ketiga (definisi) menjabarkan hopotesis 4. Tahap keempat (eksploratif) berupa menguji hipotesis dengan menggunakan logika Kelebihan model pembelajaran inkuiri: 1. Menolong peserta didik agar menumbuhkan dan memiliki keahlian melalui cara psikologis. Siswa bias membangkitkan semangatnya untuk kesekolah 2. Peserta didik mendapatkan wawasan melewati individu maka bisa mengerti serta bisa memecahkan solusinya. Siswa bisa meningkatkan daya berpikirnya 3. Bisa membangun semangat siswa untuk belajar semakin rajin dan tekun kembali 4. Pendapat dari Hamruni (2012) adalah mampu melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan ditas rata-rata, aratinya siswa mempunyai kapasitas dalam pembelajaran yang baik, tidak pernah membatasi dari kemampuan siswa di sekitarnya serta dapat memunculkan sebuah ide kreatif dari ide pemikiran siswa sendiri. Kelebihan discovery learning yakni: Menurut pendapat dari Mulyasa dalam Susanti (2014) ada dua kekurangan dari model pembelajaran inkuiri: 1. Rumit dari merencanakan pendidikan disebebkan oleh terhambatnya melalui kebiasaan peserta didik dalam pembelajaran. siswa harus bisa memiliki kemampuan untuk semanagt belajar. 2. Susah mengendalikan aktivitas serta tercapainya dari peserta didik. Siswa harus bisa memiliki kemampuan untuk belajar secara aktif. Kelemahan dari model discovery learning adalah sebagai berikut: (jurnal ilmiah mahasiswa pendidikan Vol. 1, No. 1, September 2020) 1. Model ini menimbulkan asumsi bahwa ada kesiapan pikiran untuk belajar bagi siswa yang mempunyai hambatan akademik akan mengalami kesulitan abstrak atau berpikir, mengungkapkan hubungan antara konsep-konsep yang tertulis atau lisan, sehingga pada gilirannya akan menimbulkan frustasi.
  • 2. solusi agar hasil belajar siswa dapat tercapai secara optimal. Agar siswa belajar dengan baik, maka model pembelajaran yang digunakan harus tepat, efisien, dan efektif. Model Open Ended adalah salah satu model pembelajaran yang bisa digunakan guru dalam membantu siswa untuk mencapai hasil belajarnya. 5. Tahap kelima (pembuktian) mengumpulkan fakta-fakta dan data yang dibutuhkan 6. Tahap keenam (generalisasi) yakni membuat kesimpulan dari informasi yang telah didapatkan sebagai pemecahan atau jawaban terhadap permasalahan yang dapat diterima kebenarannya (Ritiauw &Salmor 2016) 2. Penerapan Model Discovery Learning  Mengapa? Karena model discovery learning ini dalam prosesnya menggunakan kegiatan dan pengalaman langsung sehingga akan lebih menarik perhatian anak didik dan memungkinkan pembentukan konsep-konsep abstrak yang mempunyai makna, serta kegiatannya pun lebih realistis (IIahi,2012)  Ada pun langkah kerja model pembelajarna Discovery Learning 1. Pemberian rangsangan (stimulation) 2. Pernyataan/identifikasi masalah (Problem statement) 3. Pengumpulan data (data collection) 4. Pengelohan data (data processing) 5. Pembuktian (verification) 6. Menarik simpulan/generalisasi (generalization) 3. Penerapan model Open Ended  Mengapa? Karena open-ended adalah salah satu model pembelajaran yang memberikan keleluasaan berpikir siswa secara aktif dalam menyelesaikan permasalahan. Dikatakan keleluasaan berpikir karena satu masalah yang disajikan dirancang dengan multijawaban. Benar tidaknya suatu jawaban mampu memberikan pondasi yang kuat berupa fakta-fakta 1. Membantu siswa untuk memperbaiki dan meningkatkan keterampilan – keterampilan dan proses kognitif 2. Pengetahuan yang diperoleh melalui metode ini sangat pribadi dan ampuh karena menguatkan pengertian, ingatan dan transfer 3. Menimbulkan rasa senang pada siswa, karena tumbuhnya rasa menyelidiki dan berhasil. 4. Metode ini memungkinkan siswa berkembang dengan cepat dan sesuai dengan kecepatannya sendiri 5. Menyebabkan siswa mengarahkan kegiatan belajarnya sendiri dengan melibatkan akalnya dan motivasi sendiri. 6. Metode ini dapat membantu siswa memperkuat konsep dirinya karena memperoleh kepercayaaan bekerja sama dengan yang lainnya 7. Berpusat pada siswa dan guru berperan sama-sama aktif megeluarkan gagasan Kelebihan model Open-Ended: 1. Siswa berpartisipasi lebih aktif dalam pembelajaran dan sering mengkspresikan idenya 2. Siswa memiliki kesempatan lebih banyak dalam memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan secara konferensif 3. Siswa yang kurang mampu memecahkan suatu masalah akan merespon permasalahan tersebut dengan cara mereka sendiri 2. Model ini tidak efisien untuk mengajar jumlah siswa yang banyak, karena membutuhkan waktu yang lama untuk membantu mereka menemukan teori atau pemecahan masalah lainnya. 3. Harapan-harapan yang terkandung dalam model ini akan kacau jika berhadapan dengan siswa dan guru yang telah terbiasa dengan cara-cara belajar yang lama 4. Lebih cocok untuk mengembangkan pemahaman, sedangkan mengembangkan aspek konsep, ketermapilan dan emosi secara keseluruhan kurang mendaptkan perhatian. Kekurangan Model Open-Ended Kekurangan model Open-Ended itu sendiri adalah menyiapkan dan mengemukakan masalah ynag langsung dipahami oleh siswa sangat sulit sehingga siswa sulit memberikan respon. Adakalanya siswa yang memiliki kamampuan tinggi bisa ragu dengan jawabn mereka (Suherman 2003:132). Kekurangan model PjBL antara lain: Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah, membutuhkan biaya yang cukup banyak, banyak pendidik yang merasa nyaman dengan kelas tradisional, di mana pendidik memegang peran utama di dalam kelas, banyaknya peralatan yang harus disediakan, peserta didik yang memiliki kelemahan dalam percobaan dan pengumpulan informasi akan mengalami kesulitan,
  • 3. atau pengalaman-pengalaman yang mendukung atau sesuai dengan permasalahan.  Adapun langkah-langkah atau sintak Open Ended meliputi: 1. Pemberian masalah 2. Memahami masalah 3. Pemecahan masalah,membandingkan dan mendiskusikan 4. Menyimpulkan dan opsinal 4. Penerapan model Project Based Learning  Mengapa? Model pembelajaran project based learning merupakan pembelajaran inovatif yang berpusat pada siswa (Student centered) dan menempatkan guru sebagai motivator dan fasilitator, dimana siswa diberi peluang bekerja secara otonom mengkonstrusikan belajarnya (Trianto,2014:42).  Langkah-langkah pembelajaran Project Based Learning, meliputi: 1. Menentukan pertanyaan dasar 2. Membuat desain proyek 3. Menyusun penjadwalan 4. Memonitor kemajuan proyek 5. Penilaian hasil 6. Evaluasi pengalaman 4. Siswa secara intriksik termotivasi untuk memberikan bukti atau penjelasan 5. Siswa memiliki pengalaman banyak untuk menemukan sesuatu dalam menjawab permasalahan. Kelebihan model PjBL antara lain: 1. Memotivasi peserta didik dengan melibatkannya di dalam pembelajarannya, 2. Membiarkan sesuai minatnya, menjawab pertanyaan dan untuk membuat keputusan dalam proses belajar. 3. Menyediakan kesempatan pembelajaran berbagai disiplin ilmu. 4. Membantu keterkaitan hidup di luar sekolah, memperhatikan dunia nyata, dan mengembangkan ketrampilan nyata. 5. Menyediakan peluang unik karena pendidik membangun hubungan dengan peserta,didik, sebagai pelatih, fasilitator, dan co-learner. 6. Menyediakan kesempatan untuk membangun hubungan dengan komunitas yang besar. 7. Membuat peserta didik lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks. 8. Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi. 9. Memberikan pengalaman pada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasikan proyek, ada kemungkinan peserta didik ada yang kurang aktif dalam kerja kelompok, ketika topik yang diberikan pada masing-masing kelompok berbeda, dan dikhawatirkan peserta didik tidak bisa memahami topik secara keseluruhan.
  • 4. dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas. 10. Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang untuk berkembang sesuai dunia nyata. Guru belum sepenuhnya mengajar menggunakan TIK sebagai pendukung pembelajaran Terbatasnya kemampuan/keca kapan guru dalam menggunakan TIk Kajian Literatur 1. Suci Zakiah Dewi, (2018) pengunaan TIK sebagai sumber dan media pembelajran dapat melalui pemanfaatan perangkat computer sebagai sumber dan media pembelajaran yang inovatif. Diharapkan dengan pengunaan sumber dan media ini dapat merangsang pikiran, perasaaan, minat serta perhatian peserta didik sedemikian rupa sehingga prose pembelajaran dapat berjalan dengan baik. 2. Menurut Mugara (2011:52) sebagai solusi dalam meningkatkan kemampuan penguasaan TIK bagi guru dapat dilakukan beberapa hal seperti yang diungkapkan anatara lain: 1. Mengirim guru untuk mengikuti kegiatan pelatihan, penatara, seminar dan workshop mengenai TIK. 2. Mengadakan kegiatan pelatihan dan sosialisasi TIK bagi seluruh guru dengan mendatangkan narasumber ahli. 3. Melengkapi berbagai sarana dan media berbasis TIK yang dapat menunjang kegiatan pembelajaran. 4. Melaksnakan dan melatih pembelajaran dengan menggunakan berbagai strategi dan metode berbasis TIK 3. Zen Munawar,dkk (2015:55). Penggunaan TIk dalam bidang pendidikan tepatnya untuk lebih kepada pengaturan proses pembelajaran yang berpusat pada siswa. Pengunaan TIK yang efektif di bidang pendidikan, dalam proses belajar mengajar seperti peningkatkan kualitas pendidikan pendidikan, meningkatkan motivasi dalam belajar serta lingkungan pembelajaran. Berdasarkan hasil eksplorasi alternatif solusi, alternatif solusi yang sesuai atau memungkinkan untuk diterapkan dikelas saya adalah sebagai berikut: 1. Peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan dan pendampingan dibidang TIK guru SD.  Mengapa? Karena peran Teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam dunia pendidikan sangatlah penting. Dengan demikian peningkatan TIK bagi para pendidik merupakan salah satu aspek mendasar dalam menyiapkan guru yang mampu mengusai TIK untuk meningkatkan proses pendidikan di sekolah. 2. Implementasi model pendekatan tutor sebaya sebagai upaya meningkatka motivasi dan prestasi belajar teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada siswa.  Mengapa? Karena metode pembelajaran tutor sebaya (peer teaching) adalah suatu strategi pembelajaran yang kooperatif dimana rasa saling menghargai dan mengerti dibina di antara peserta didik yang bekerja bersama. Tutor sebaya (peer teaching) ini memudahkan belajar, siswa berpartisipasi aktif, dan dapat memecahkan masalah bersama-sama sehingga pemerataan pemahaman terhadap materi pembelajaran Kelebihan Peningkatan kompetensi Guru Melaui pelatihan dan pendampingan: 1. Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan tentang manfaat internet sebagai media untuk menambah wawasan dan pencarian sumber bahan ajar. 2. Mendukung peningkatan kualitas pembelajaran, baik dari peningkatan kemampuan guru dalam menyiapkan media pembelajaran 3. Meningkatnya kemampuan dalam pembuatan bahan presentasi sebagai salah satu cara penyampaian materi ajar yang lebih menarik disertai dengan berbagai animasi, audio dan video yang biasnya sangat disukai oleh anak. Kelebihan model pendekatan tutor sebaya: 1.Peserta didik menjadi lebih aktif dalam pembelajaran terutama bagi beberapa anak yang mempunyai perasaaan takut dan enggan kepada gurunya, baik bertanya maupun menjawab dengan menerapkan model pendekatan tutor sebaya ini Kekurangan Peningkatan kompetensi Guru Melaui pelatihan dan pendampingan: Dibutuhkan waktu yang lebih lama untuk memhami seluruh rangkaian materi pelatihan yang hanya dilaksanakan dengan waktu yang sukup singkat (biasanya hanya 1-3 hari). Kekurangan model pendekatan tutor sebaya: 1. Ada peserta didik yang terkadang belajar kurang serius karena beranggapan bahwa tutornya adalah teman sendiri sehingga hasilnya terkadang kurang memuaskan 2. Ada beberapa siswa yang menjadi malu ketika bertanya atau menjawab karena takut jawabanya akan salah dan ketidaktahuannya akan diketahui oelh temannya 3. Pada saat tertentu pekerjaan tutoring ini sangat sulit dilaksanakan karena perbedaan kelamin dan social budaya antara tutor dengan peserta didik lain. 4. Bagi guru juga menemukan kesulitan untuk menmukan tutor yang tepat bagi kelompok atau beberap orang siswa yang harus dibimbing.
  • 5. yang diberikan dapat tercapai (Yopi Nisa, 2014,p.16) peserta didik dilatih untuk berani bertanya kepada tutor. 2.Sebagai siswa tutor, pekerjaan tutoring akan memperkuat konsep dan pengetahuannya secara lebih baik dari apa yang telah dibahas. 3.Bagi tutor menjadi tempat kesempatan untuk melatih didir, melatuh rasa tanggung jawab dalam menjalankan tugasnya sebagai tutor, dan melatih kesabaran turu bermacam-macam karakter 4.Mempererat hubungan antara siswa sehingga mempertebal perasaan social dan rasa solidaritas antar siswa. Dengan berkelompok dan berdikusi membuat peserta didik menjadi lebih mengenal temannya.