SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
1. Definisi Wilayah Pesisir
Sesuai dengan UU No.27 tahun 2007, wilayah pesisir telah didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem
daratan dan laut yang ditentukan oleh 12 mil batas wilayah ke arah perairan dan batas kabupaten/kota kearah pedalaman.
Menurut Kesepakatan umum di dunia bahwa wilayah pesisir adalah suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan.
2. Pemahaman Arsitektur Pesisir Melalui Budaya Dan Arsitektur
Sejarah menunjukkan bahwa arsitektur di nusantara sejak dahulu telah membuka diri terhadap pengaruh budaya luar.
Proses pencampuran budaya (akulturasi) diawali dengan masuknya pendatang yang mempunyai budaya yang berbeda. Kota-
kota yang berada di kawasan pesisir merupakan kota yang memiliki pelabuhan yang peda masanya berfungsi sebagai kawasan
perdagangan (Antariksa, 2011).
a) Arsitektur Melayu
Dalam budaya Melayu, seni pembangunan rumah tradisional disebut dengan istilah “seni bina” (Al Mudra,2003:12).
Rumah memiliki arti penting bagi orang Melayu. Rumah bukan saja sebagai tempat tinggal dimana kegiatan kehidupan
dilakukan dengan sebaik-baiknya, tetapi juga menjadi lambang kesempurnaan hidup. sedangkan dari sisi spiritualnya rumah
dapat mendatangkan kebahagiaan, kenyamanan, kedamaian,dan ketentraman. Di dalam membangun rumah tradisional Melayu
syarat agama Islam sangat diperhatikan. Letak ruang kaum lelaki berbeda dengan ruang kaum wanita. Ragam hias ukiran
jarang dibuat dengan motif hewan atau manusia. Tetapi dengan masuknya pengaruh kebudayaan Timur jauh dan negara-negara
tetangga, serta motif-motif yang diperoleh pengukir-pengukir Melayu dari perantauan, maka muncullah ukiran-ukiran yang
bermotif margasatwa berupa gambar naga, ikan, burung atau binatang lain. Bangunan tradisional rumah Melayu adalah suatu
bangunan yang utuh, dapat dijadikan tempat kediaman keluarga, tempat bermusyawarah,tempat beradat keturunan, dan tempat
berlindung siapa saja yang memerlukannya (Al Mudra,2003:13). Kondisi lingkungan dan iklim setempat turut menentukan
bentuk (arsitektur) rumah tradisional Melayu. Hal ini terlihat pada kampung Melayu yang berbentuk memanjang, berbanjar
mengikuti jalur sungai, tepi pantai atau jalur jalan. Pada rumah Melayu yang berada di daratan umumnya memiliki halaman
yang luas dan ditumbuhi dengan pohon buah-buahan. Sirkulasi udara dan cahaya matahari harus cukup memasuki setiap
ruangan rumah, sehingga penghuni merasa segar dan nyaman. Rumah tradisional Melayu yang berada di darat maupun tepi
sungai atau tepi pantai umumnya menggunakan bahan kayu berkonstruksi panggung/berkolong. Rumah rumah yang berada
pada lahan basah umumnya menggunakan tiang-tiang tinggi
b) Teori Budaya Kolonial (Belanda)
Menurut Akihari (1990), Handinoto & Soehargo (1996), dan Nix (1994), bahwa arsitektur kolonial Belanda terdiri atas
dua periode, yaitu : • Arsitektur sebelum abad XVIII • Arsitektur setelah abad XVIII Indische Empire Style, adalah suatu gaya
arsitektur kolonial yang berkembang pada abad ke 18 dan 19, sebelum terjadinya “westernisasi” pada kota- kota di Indonesia
di awal abad ke 20. Arsitektur kolonial yang berkembang di Indonesia pada abad ke – 18 sampai abad ke – 19 sering disebut
dengan arsitektur Indische Empire Style. Gaya ini merupakan hasil percampuran antara teknologi, bahan bangunan dan iklim
yang ada di Hindia Belanda dengan gaya Empire Style yang sedang berkembang di Perancis. Ciri – ciri umum gaya arsitektur
Indische Empire Style yakni tidak bertingkat, atap perisai, berkesan monumental, halamannya sangat luas, massa bangunannya
terbagi atas bangunan pokok / induk dan bangunan penunjang yang dihubungkan oleh serambi atau gerbang, denah simetris,
serambi muka dan belakang terbuka dilengkapi dengan pilar batu tinggi bergaya Yunani (Orde Corintian, Ionic, Doric), antar
serambi dihubungkan oleh koridor tengah, round-roman arch pada gerbang masuk atau koridor pengikat antar massa
bangunan, serta penggunaan lisplank batu bermotif klasik di sekitar atap. Tampak atau muka bangunan simetris mengikuti
denah bangunan yang simetris. Elemen muka bangunan yang memperkuat gaya bangunan Indische Empire Style ini antara lain
bentukan kolom dan material pembentuknya, detail bukaan pada entrance, serta detail pada atap.
1. Berbagai Elemen Bangunan Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia
Elemen-elemen bangunan bercorak Belanda yang banyak digunakan dalam arsitektur kolonial Hindia Belanda (Handinoto,
1996:165-178) antara lain:
 Gevel (gable) pada tampak depan bangunan
 Tower
 Dormer
 Windwijzer (penunjuk angin)
 Nok acroterie (hiasan puncak atap)
 Geveltoppen (hiasan kemuncak atap depan)
 Ragam hias pada tubuh bangunan
 Balustrade.
c) Arsitektur china
Bangsa china datang pertama kali pada abad ke-xv, mereka adalah kaum pekerja seperti buruh, petani, nelayan dan
pedagang kemudian menetap dan membuat tempat tinggal.
1. Ciri khas Bangunan Cina (tempat tinggal)
• Menurut David G. Khol (1984:22), dalam bukunya “Chinese Architecture in The Straits Settlements and Western
Malaya”, ciri-ciri dari arsitektur orang Tionghoa yang ada terutama di Asia Tenggara adalah sebagai berikut :
• Courtyard
• Penekanan pada bentuk atap yang khas.
• Elemen-elemen struktural yang terbuka (yang kadang-kadang disertai dengan ornamen ragam hias)
• Penggunaan warna yang khas.
2. Ciri khas Bangunan ruko.
Ruko yang ada di sepanjang Pecinan digunakan untuk tempat berdagang / berjualan sekaligus tempat tinggal warga Tionghoa.
Bangunan dan rumah yang ada di kawasan Pecinan dapat terlihat dari ciri – ciri fisiknya yang pada umumnya berupa bangunan
berlantai dua. Lantai satu pada umumnya dipakai sebagai tempat usaha, sedangkan lantai dua sebagai tempat tinggal.
3. Pendekatan Teori Budaya Dan Arsitektur
Untuk mengungkap fenomena arsitektur masyarakat kota Pesisir, maka perlu diuraikan paham (isme) yang memberikan
pengaruh signifikan pada perkembangan pengetahuan arsitektur. Dalam telaah teoritik ini, sedikitnya ada dua teori yang patut
dikedepankan (Salura, dalam antariksa 2011) sebagai berikut :
a) Teori Strukturalisme (Budaya dan Arsitektur)
Teori strukturalisme mengkaitkan antara realitas dengan struktur dalam yang terkandung pada seluruh aspek kehidupan
manusia. Pandangan dalam teori ini terdiri dari dua sisi, yakni : struktur dan sistem. Pemikir seperti Ferdinand de Saussure dan
Charles Sanders Peirce telah mengangkat strukturalisme ke dalam tataran epistemologis dan metodologis melalui konsep
yang dikembangkan dengan struktur ‘diadic’ (langue-parole dan signifier –signified) dan ‘triadic’ (sign-object-interpretant).
b) Tipomorfo (Arsitektur)
Diyakini bahwa unsur arsitektur selalu terdiri dari : pertama, fungsi yaitu satu jenis atau kumpulan aktivitas; kedua bentuk
yang berupa ruang atau ruangan fisik yang mengakomodasi aktivitas; ketiga makna atau arti yang ditangkap oleh pengamatnya
dari tampilan akitivitas dan bangunan tersebut (Salura, 2010). Tipomorfo yang dikemukakan oleh Quatremere de Quincy dan
dikembangkan oleh Aldo Rosi. Tipologi masuk kedalam kategori teori klasifikasi. Dalam perjalanannya tipologi sering juga
digunakan untuk mengklasifikasikan bentuk fisik atau fungsi bangunan. Argumen ini akan dikembangkan dan dielaborasi lanjut
pada studi ini selai n tipologi fisik serta fungsi bangunan, juga tipologi yang mengabstraksikan bentuk dan kegiatan fisik menjadi
tipe abstrak. Sebagai contoh bentuk arsitektur rumah tinggal dengan gaya kolonial di Kota Pasuruan berdasarkan teori
kebudayaan yang ada, khususnya di kawasan kota Pesisir utara Jawa memiliki tipologi bentuk berdasarkan elemen wajah
bangunan, ornamen, gaya dan tahun pembuatannya. Gaya yang dimaksud adalah Indische Empire
Style, Voor 1900, NA 1900 (Antariksa, 2010).
Kesimpulan
Pemahaman tentang arsitektur Pesisir dapat dilakukan melalui pendekatan budaya, budaya yang dimaksud juga
berkenaan dengan sejarah panjang kawasan pesisir yang terbentuk melalui proses percampuran budaya (akulturasi).
Konteks budaya menjadi salah satu unsur yang dapat digunakan untuk menelaah adanya fenomena yang terjadi pada
komunitas masyarakat yang ada di kawasan Pesisir (Antariksa, 2011).
No Indicator Keterangan
1
Teori Strukturalisme (Budaya dan Arsitektur)
Teori strukturalisme mengkaitkan antara realitas dengan
struktur dalam yang terkandung pada seluruh aspek kehidupan
manusia. Pandangan dalam teori ini terdiri dari dua sisi, yakni :
struktur dan sistem.
2
Tipomorfo (Arsitektur)
Unsur arsitektur selalu terdiri dari : pertama, fungsi yaitu satu
jenis atau kumpulan aktivitas; kedua bentuk yang berupa ruang
atau ruangan fisik yang mengakomodasi aktivitas; ketiga
makna atau arti yang ditangkap oleh pengamatnya dari
tampilan akitivitas dan bangunan tersebut

More Related Content

Similar to Definisi wilayah pesisir

Unsur komunikasi dalam ars post modern
Unsur komunikasi dalam ars post modernUnsur komunikasi dalam ars post modern
Unsur komunikasi dalam ars post modernaris_setiawan
 
Topologi façade bangunan kolonial
Topologi façade bangunan kolonialTopologi façade bangunan kolonial
Topologi façade bangunan kolonial132re
 
Pendekatan senibina revivalisme.metafora.regioal primitif
Pendekatan senibina   revivalisme.metafora.regioal primitifPendekatan senibina   revivalisme.metafora.regioal primitif
Pendekatan senibina revivalisme.metafora.regioal primitifMohd Nizam Mohd Zan
 
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipaTugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipaAlengPratamaa
 
Post modern architecture
Post modern architecturePost modern architecture
Post modern architecturejoterkenedian
 
Presentasi seminar acc
Presentasi seminar accPresentasi seminar acc
Presentasi seminar accnanangn007
 
Publikasi1 85012 2286
Publikasi1 85012 2286Publikasi1 85012 2286
Publikasi1 85012 2286TampungTampungdo
 
Anggita kurniawaty (14) modern up
Anggita kurniawaty (14) modern upAnggita kurniawaty (14) modern up
Anggita kurniawaty (14) modern upAnggita Kurniawaty
 
Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2
Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2
Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2Haidar Bashofi
 
Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)
Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)
Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)MiLna Melodiqyta
 
Mingu 13-referensi-bacaan-arsitektur-regionalisme
Mingu 13-referensi-bacaan-arsitektur-regionalismeMingu 13-referensi-bacaan-arsitektur-regionalisme
Mingu 13-referensi-bacaan-arsitektur-regionalismeIndah Kurniawati
 
Pencitraan Arsitektur Rumah Tradisional pada Rumah Susun di Kediri
Pencitraan Arsitektur Rumah Tradisional pada Rumah Susun di KediriPencitraan Arsitektur Rumah Tradisional pada Rumah Susun di Kediri
Pencitraan Arsitektur Rumah Tradisional pada Rumah Susun di KediriVijar Galax Putra Jagat Paryoko
 
Perkembangan Aristektur Dunia
Perkembangan Aristektur DuniaPerkembangan Aristektur Dunia
Perkembangan Aristektur DuniaRabiyatul Adawiyah
 
LOCAL GENIUS
LOCAL GENIUSLOCAL GENIUS
LOCAL GENIUSMelda Amelia
 
Saiful Bakhri-Skripsi-FIB-Naskah Ringkas-2015
Saiful Bakhri-Skripsi-FIB-Naskah Ringkas-2015Saiful Bakhri-Skripsi-FIB-Naskah Ringkas-2015
Saiful Bakhri-Skripsi-FIB-Naskah Ringkas-2015Saiful Bakhri
 
peggy,+(2)+Indriani_Laloma_Vol+3_No+1.pdf
peggy,+(2)+Indriani_Laloma_Vol+3_No+1.pdfpeggy,+(2)+Indriani_Laloma_Vol+3_No+1.pdf
peggy,+(2)+Indriani_Laloma_Vol+3_No+1.pdfmibnu924sabil
 
ppt_material arsitektur dan kostruksi_kelompok3.pptx
ppt_material arsitektur dan kostruksi_kelompok3.pptxppt_material arsitektur dan kostruksi_kelompok3.pptx
ppt_material arsitektur dan kostruksi_kelompok3.pptxNitaBora
 
Arsitektur
ArsitekturArsitektur
Arsitekturjustnad98
 
Ppipp copy-130823044640-phpapp02
Ppipp copy-130823044640-phpapp02Ppipp copy-130823044640-phpapp02
Ppipp copy-130823044640-phpapp02frans2014
 

Similar to Definisi wilayah pesisir (20)

Unsur komunikasi dalam ars post modern
Unsur komunikasi dalam ars post modernUnsur komunikasi dalam ars post modern
Unsur komunikasi dalam ars post modern
 
Topologi façade bangunan kolonial
Topologi façade bangunan kolonialTopologi façade bangunan kolonial
Topologi façade bangunan kolonial
 
Pendekatan senibina revivalisme.metafora.regioal primitif
Pendekatan senibina   revivalisme.metafora.regioal primitifPendekatan senibina   revivalisme.metafora.regioal primitif
Pendekatan senibina revivalisme.metafora.regioal primitif
 
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipaTugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
Tugas Mandiri1.pptx universitas nusa nipa
 
Post modern architecture
Post modern architecturePost modern architecture
Post modern architecture
 
Presentasi seminar acc
Presentasi seminar accPresentasi seminar acc
Presentasi seminar acc
 
Publikasi1 85012 2286
Publikasi1 85012 2286Publikasi1 85012 2286
Publikasi1 85012 2286
 
Anggita kurniawaty (14) modern up
Anggita kurniawaty (14) modern upAnggita kurniawaty (14) modern up
Anggita kurniawaty (14) modern up
 
Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2
Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2
Sejarah dan-perkembangan-arsitektur-dunia 2
 
Arsitektur
ArsitekturArsitektur
Arsitektur
 
Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)
Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)
Pengembangan arsitektur sbg bidang ilmu(kel.9)
 
Mingu 13-referensi-bacaan-arsitektur-regionalisme
Mingu 13-referensi-bacaan-arsitektur-regionalismeMingu 13-referensi-bacaan-arsitektur-regionalisme
Mingu 13-referensi-bacaan-arsitektur-regionalisme
 
Pencitraan Arsitektur Rumah Tradisional pada Rumah Susun di Kediri
Pencitraan Arsitektur Rumah Tradisional pada Rumah Susun di KediriPencitraan Arsitektur Rumah Tradisional pada Rumah Susun di Kediri
Pencitraan Arsitektur Rumah Tradisional pada Rumah Susun di Kediri
 
Perkembangan Aristektur Dunia
Perkembangan Aristektur DuniaPerkembangan Aristektur Dunia
Perkembangan Aristektur Dunia
 
LOCAL GENIUS
LOCAL GENIUSLOCAL GENIUS
LOCAL GENIUS
 
Saiful Bakhri-Skripsi-FIB-Naskah Ringkas-2015
Saiful Bakhri-Skripsi-FIB-Naskah Ringkas-2015Saiful Bakhri-Skripsi-FIB-Naskah Ringkas-2015
Saiful Bakhri-Skripsi-FIB-Naskah Ringkas-2015
 
peggy,+(2)+Indriani_Laloma_Vol+3_No+1.pdf
peggy,+(2)+Indriani_Laloma_Vol+3_No+1.pdfpeggy,+(2)+Indriani_Laloma_Vol+3_No+1.pdf
peggy,+(2)+Indriani_Laloma_Vol+3_No+1.pdf
 
ppt_material arsitektur dan kostruksi_kelompok3.pptx
ppt_material arsitektur dan kostruksi_kelompok3.pptxppt_material arsitektur dan kostruksi_kelompok3.pptx
ppt_material arsitektur dan kostruksi_kelompok3.pptx
 
Arsitektur
ArsitekturArsitektur
Arsitektur
 
Ppipp copy-130823044640-phpapp02
Ppipp copy-130823044640-phpapp02Ppipp copy-130823044640-phpapp02
Ppipp copy-130823044640-phpapp02
 

Recently uploaded

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxJamhuriIshak
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 

Recently uploaded (20)

Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptxBAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
BAHAN SOSIALISASI PPDB SMA-SMK NEGERI DISDIKSU TP. 2024-2025 REVISI.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 

Definisi wilayah pesisir

  • 1. 1. Definisi Wilayah Pesisir Sesuai dengan UU No.27 tahun 2007, wilayah pesisir telah didefinisikan sebagai wilayah peralihan antara ekosistem daratan dan laut yang ditentukan oleh 12 mil batas wilayah ke arah perairan dan batas kabupaten/kota kearah pedalaman. Menurut Kesepakatan umum di dunia bahwa wilayah pesisir adalah suatu wilayah peralihan antara daratan dan lautan. 2. Pemahaman Arsitektur Pesisir Melalui Budaya Dan Arsitektur Sejarah menunjukkan bahwa arsitektur di nusantara sejak dahulu telah membuka diri terhadap pengaruh budaya luar. Proses pencampuran budaya (akulturasi) diawali dengan masuknya pendatang yang mempunyai budaya yang berbeda. Kota- kota yang berada di kawasan pesisir merupakan kota yang memiliki pelabuhan yang peda masanya berfungsi sebagai kawasan perdagangan (Antariksa, 2011). a) Arsitektur Melayu Dalam budaya Melayu, seni pembangunan rumah tradisional disebut dengan istilah “seni bina” (Al Mudra,2003:12). Rumah memiliki arti penting bagi orang Melayu. Rumah bukan saja sebagai tempat tinggal dimana kegiatan kehidupan dilakukan dengan sebaik-baiknya, tetapi juga menjadi lambang kesempurnaan hidup. sedangkan dari sisi spiritualnya rumah dapat mendatangkan kebahagiaan, kenyamanan, kedamaian,dan ketentraman. Di dalam membangun rumah tradisional Melayu syarat agama Islam sangat diperhatikan. Letak ruang kaum lelaki berbeda dengan ruang kaum wanita. Ragam hias ukiran jarang dibuat dengan motif hewan atau manusia. Tetapi dengan masuknya pengaruh kebudayaan Timur jauh dan negara-negara tetangga, serta motif-motif yang diperoleh pengukir-pengukir Melayu dari perantauan, maka muncullah ukiran-ukiran yang bermotif margasatwa berupa gambar naga, ikan, burung atau binatang lain. Bangunan tradisional rumah Melayu adalah suatu bangunan yang utuh, dapat dijadikan tempat kediaman keluarga, tempat bermusyawarah,tempat beradat keturunan, dan tempat berlindung siapa saja yang memerlukannya (Al Mudra,2003:13). Kondisi lingkungan dan iklim setempat turut menentukan bentuk (arsitektur) rumah tradisional Melayu. Hal ini terlihat pada kampung Melayu yang berbentuk memanjang, berbanjar mengikuti jalur sungai, tepi pantai atau jalur jalan. Pada rumah Melayu yang berada di daratan umumnya memiliki halaman
  • 2. yang luas dan ditumbuhi dengan pohon buah-buahan. Sirkulasi udara dan cahaya matahari harus cukup memasuki setiap ruangan rumah, sehingga penghuni merasa segar dan nyaman. Rumah tradisional Melayu yang berada di darat maupun tepi sungai atau tepi pantai umumnya menggunakan bahan kayu berkonstruksi panggung/berkolong. Rumah rumah yang berada pada lahan basah umumnya menggunakan tiang-tiang tinggi b) Teori Budaya Kolonial (Belanda) Menurut Akihari (1990), Handinoto & Soehargo (1996), dan Nix (1994), bahwa arsitektur kolonial Belanda terdiri atas dua periode, yaitu : • Arsitektur sebelum abad XVIII • Arsitektur setelah abad XVIII Indische Empire Style, adalah suatu gaya arsitektur kolonial yang berkembang pada abad ke 18 dan 19, sebelum terjadinya “westernisasi” pada kota- kota di Indonesia di awal abad ke 20. Arsitektur kolonial yang berkembang di Indonesia pada abad ke – 18 sampai abad ke – 19 sering disebut dengan arsitektur Indische Empire Style. Gaya ini merupakan hasil percampuran antara teknologi, bahan bangunan dan iklim yang ada di Hindia Belanda dengan gaya Empire Style yang sedang berkembang di Perancis. Ciri – ciri umum gaya arsitektur Indische Empire Style yakni tidak bertingkat, atap perisai, berkesan monumental, halamannya sangat luas, massa bangunannya terbagi atas bangunan pokok / induk dan bangunan penunjang yang dihubungkan oleh serambi atau gerbang, denah simetris, serambi muka dan belakang terbuka dilengkapi dengan pilar batu tinggi bergaya Yunani (Orde Corintian, Ionic, Doric), antar
  • 3. serambi dihubungkan oleh koridor tengah, round-roman arch pada gerbang masuk atau koridor pengikat antar massa bangunan, serta penggunaan lisplank batu bermotif klasik di sekitar atap. Tampak atau muka bangunan simetris mengikuti denah bangunan yang simetris. Elemen muka bangunan yang memperkuat gaya bangunan Indische Empire Style ini antara lain bentukan kolom dan material pembentuknya, detail bukaan pada entrance, serta detail pada atap. 1. Berbagai Elemen Bangunan Arsitektur Kolonial Belanda di Indonesia Elemen-elemen bangunan bercorak Belanda yang banyak digunakan dalam arsitektur kolonial Hindia Belanda (Handinoto, 1996:165-178) antara lain:  Gevel (gable) pada tampak depan bangunan  Tower  Dormer  Windwijzer (penunjuk angin)  Nok acroterie (hiasan puncak atap)  Geveltoppen (hiasan kemuncak atap depan)  Ragam hias pada tubuh bangunan  Balustrade. c) Arsitektur china Bangsa china datang pertama kali pada abad ke-xv, mereka adalah kaum pekerja seperti buruh, petani, nelayan dan pedagang kemudian menetap dan membuat tempat tinggal. 1. Ciri khas Bangunan Cina (tempat tinggal) • Menurut David G. Khol (1984:22), dalam bukunya “Chinese Architecture in The Straits Settlements and Western Malaya”, ciri-ciri dari arsitektur orang Tionghoa yang ada terutama di Asia Tenggara adalah sebagai berikut : • Courtyard • Penekanan pada bentuk atap yang khas. • Elemen-elemen struktural yang terbuka (yang kadang-kadang disertai dengan ornamen ragam hias)
  • 4. • Penggunaan warna yang khas. 2. Ciri khas Bangunan ruko. Ruko yang ada di sepanjang Pecinan digunakan untuk tempat berdagang / berjualan sekaligus tempat tinggal warga Tionghoa. Bangunan dan rumah yang ada di kawasan Pecinan dapat terlihat dari ciri – ciri fisiknya yang pada umumnya berupa bangunan berlantai dua. Lantai satu pada umumnya dipakai sebagai tempat usaha, sedangkan lantai dua sebagai tempat tinggal. 3. Pendekatan Teori Budaya Dan Arsitektur Untuk mengungkap fenomena arsitektur masyarakat kota Pesisir, maka perlu diuraikan paham (isme) yang memberikan pengaruh signifikan pada perkembangan pengetahuan arsitektur. Dalam telaah teoritik ini, sedikitnya ada dua teori yang patut dikedepankan (Salura, dalam antariksa 2011) sebagai berikut : a) Teori Strukturalisme (Budaya dan Arsitektur) Teori strukturalisme mengkaitkan antara realitas dengan struktur dalam yang terkandung pada seluruh aspek kehidupan manusia. Pandangan dalam teori ini terdiri dari dua sisi, yakni : struktur dan sistem. Pemikir seperti Ferdinand de Saussure dan Charles Sanders Peirce telah mengangkat strukturalisme ke dalam tataran epistemologis dan metodologis melalui konsep yang dikembangkan dengan struktur ‘diadic’ (langue-parole dan signifier –signified) dan ‘triadic’ (sign-object-interpretant). b) Tipomorfo (Arsitektur) Diyakini bahwa unsur arsitektur selalu terdiri dari : pertama, fungsi yaitu satu jenis atau kumpulan aktivitas; kedua bentuk yang berupa ruang atau ruangan fisik yang mengakomodasi aktivitas; ketiga makna atau arti yang ditangkap oleh pengamatnya dari tampilan akitivitas dan bangunan tersebut (Salura, 2010). Tipomorfo yang dikemukakan oleh Quatremere de Quincy dan dikembangkan oleh Aldo Rosi. Tipologi masuk kedalam kategori teori klasifikasi. Dalam perjalanannya tipologi sering juga digunakan untuk mengklasifikasikan bentuk fisik atau fungsi bangunan. Argumen ini akan dikembangkan dan dielaborasi lanjut pada studi ini selai n tipologi fisik serta fungsi bangunan, juga tipologi yang mengabstraksikan bentuk dan kegiatan fisik menjadi tipe abstrak. Sebagai contoh bentuk arsitektur rumah tinggal dengan gaya kolonial di Kota Pasuruan berdasarkan teori
  • 5. kebudayaan yang ada, khususnya di kawasan kota Pesisir utara Jawa memiliki tipologi bentuk berdasarkan elemen wajah bangunan, ornamen, gaya dan tahun pembuatannya. Gaya yang dimaksud adalah Indische Empire Style, Voor 1900, NA 1900 (Antariksa, 2010). Kesimpulan Pemahaman tentang arsitektur Pesisir dapat dilakukan melalui pendekatan budaya, budaya yang dimaksud juga berkenaan dengan sejarah panjang kawasan pesisir yang terbentuk melalui proses percampuran budaya (akulturasi). Konteks budaya menjadi salah satu unsur yang dapat digunakan untuk menelaah adanya fenomena yang terjadi pada komunitas masyarakat yang ada di kawasan Pesisir (Antariksa, 2011).
  • 6. No Indicator Keterangan 1 Teori Strukturalisme (Budaya dan Arsitektur) Teori strukturalisme mengkaitkan antara realitas dengan struktur dalam yang terkandung pada seluruh aspek kehidupan manusia. Pandangan dalam teori ini terdiri dari dua sisi, yakni : struktur dan sistem. 2 Tipomorfo (Arsitektur) Unsur arsitektur selalu terdiri dari : pertama, fungsi yaitu satu jenis atau kumpulan aktivitas; kedua bentuk yang berupa ruang atau ruangan fisik yang mengakomodasi aktivitas; ketiga makna atau arti yang ditangkap oleh pengamatnya dari tampilan akitivitas dan bangunan tersebut