SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Konsep Dasar
Meditasi Buddhis
Julia Surya, S.Pd.B., M.A.
Pengertian
Meditasi Buddhis diterjemahkan dari istilah Pali
sebagai “Kammaṭṭhāna”.
Kamma = Tindakan
Ṭhāna = Dasar/fondasi
Ini adalah dasar dari tindakan mental atau teknik
latihan meditasi.
Mengacu pada metode menenangkan pikiran dari
rintangan dan pengembangan pengetahuan.
Dua Jenis Meditasi
Samatha Kammaṭṭhāna
(Meditasi Konsentrasi/ketenangan)
Vipassanā Kammaṭṭhāna
(Meditasi Pandangan Terang)
Samatha Kammaṭṭhāna
(Meditasi Konsentrasi/ketenangan)
• Tanpa gangguan
Karakteristik
• Menyingkirkan gangguan
Fungsi
• Tidak bergejolak
Manifestasi
• Suka cita
Sebab
terdekat
“Dikarenakan bahagia, pikirannya menjadi konsentrasi”
(D.i.73)
Vipassanā Kammaṭṭhāna
(Meditasi Pandangan Terang)
Seseorang yang konsentrasi mengetahui dan melihat dengan benar
(A.v.3)
• Menembus sifat dasar individu
Karakteristik
• Menghapus kebodohan bathin
Fungsi
• Tanpa kebodohan bathin
Manifestasi
• Konsentrasi
Sebab
terdekat
Tujuan dari Meditasi
Ketenangan & Pandangan
Terang
“Dua hal yang berhubungan dengan pengetahuan sejati, yaitu ketenangan
dan pandangan terang.
Ketika ketenangan terkembang, pikirannya terkembang. Ketika pikirannya
terkembang, nafsu ditinggalkan.
Ketika pandangan terang terkembang, kebijaksanaan terkembang. Ketika
kebijaksanaan terkembang, ketidak-tahuan ditinggalkan.
“Pikiran yang dikotori oleh nafsu adalah tidak terbebaskan, dan
kebijaksanaan yang dikotori oleh ketidaktahuan adalah tidak terkembang.
Melalui meluruhnya nafsu maka ada kebebasan pikiran, dan melalui
meluruhnya ketidaktahuan maka ada kebebasan melalui kebijaksanaan.
(A.i.61)
Bhāvanā
Sikkhā
Samādhi
Terminologi Buddhis yang Berkaitan dengan Praktek Meditasi
Bhāvanā
(Pengembangan, latihan mental)
Bhāvanā Samatha Bhāvanā
Vipassanā Bhāvanā
Bhāvanā Bhāvitakāyo (perkembangan fisik)
Bhāvitasīlo (perkembangan sosial)
Bhāvitacitto (perkembangan mental)
Bhāvitapaññā (perkembangan intelektual) (D.iii.11; A.ii.20; iii.22)
Bhāvanā Parikamma Bhāvanā (pengembangan bathin pendahuluan)
Upacāra Bhāvanā (pengembagan bathin pendahuluan yang telah
berkembang, tetapi belum mampu mencapai konsentrasi (jhāna))
Appaṇā Bhāvanā (memusatkan pikiran pada suatu objek pencapaian jhāna
Bhāvitakāyo
(Pengembangan Fisik)
Artinya pertumbuhan fisik. Dengan cara
ini, manusia terdiri dari kesehatan fisik,
tanpa penyakit. Manusia dapat
berhubungan dengan dunia luar melalui
lima fakultas dengan cara yang sesuai,
positif dan kreatif serta mampu
beradaptasi terhadap lingkungan yang
sehat.
Bhāvitasīlo
(Pengembangan Sosial)
Ini mengacu pada perkembangan moral
dan perkembangan perilaku. Orang
yang disiplin dapat hidup dalam
masyarakat dengan damai dan bahagia.
Tetapi bagi masyarakat orang-orang
yang tidak disiplin, manusia tidak dapat
hidup dengan kebahagiaan. Yang ada
hanyalah kekerasan dan eksploitasi.
Bhãvitacitto
(Perkembangan Mental )
Ini mengacu pada pertumbuhan mental,
pengembangan pikiran dan latihan
pikiran untuk kekuatan, stabilitas dan
pertumbuhan dalam kebajikan sebagai
cinta kasih, welas asih, ketekunan, daya
tahan, konsentrasi, dan kebahagiaan.
Ini berkaitan dengan kecerdasan
emosional atau perkembangan
emosional.
Bhãvitapañño
(Pengembangan Intelektual
atau Pengembangan
Kebijaksanaan )
Itu berarti pertumbuhan kebijaksanaan,
pengembangan intelektual, pelatihan
kebijaksanaan untuk memahami segala
sesuatu sebagaimana adanya. Dengan
kata lain, ini mengacu pada pemahaman
yang jelas tentang dunia dan kehidupan
sebagaimana adanya. Itu bisa melatih
pikiran untuk bebas. Seseorang dapat
memurnikan pikiran agar benar-benar
bebas dari kekotoran batin dan semua
penderitaan. Metode ini dapat
menyelesaikan semua masalah manusia.
Terminologi Buddhis yang Berkaitan dengan Praktek
Meditasi
Sikkhā
Adhisīlasikkhā (Latihan moralitas yang lebih tinggi)
Adhicittasikkhā (Latihan mentalitas yang lebih tinggi)
Adhipaññāsikkhā (Latihan kebijaksanaan yang lebih tinggi)
(D. III. 219, A i.234)
Ada hal yang harus dilatih yang
merupakan prinsip dasar dalam
pelatihan, yaitu melatih tubuh, ucapan,
pikiran, dan kebijaksanaan menjadi
lebih tinggi hingga mencapai Nibbāna.
Ini dapat disebut secara singkat sebagai
Sīla, Samādhi, Paññā atau Moralitas,
Konsentrasi dan Kebijaksanaan
(Vism.274).
Samādhi (Konsentrasi)
Samādhi Parikamma Samādhi (konsentrasi pendahuluan/sementara)
Upacāra Samādhi (akses konsentrasi)
Appaṇā Samādhi (konsentrasi penyerapan)
Suññatā Samādhi
• konsentrasi pada kehampaan; vipassanā yang berfokus pada
tanpa-diri.
Animitta Samādhi
• konsentrasi pada tanpa tanda; vipassanā yang berfokus pada
kemampuan melihat penderitaan secara jelas.
Appaṇihita Samādhi
• konsentrasi tanpa henti pada tanpa keinginan.
Meditasi dalam konteks Jalan Mulia Berunsur
Delapan
Jalan menuju Pencerahan memerlukan tiga jenis pelatihan: kebajikan (sila);
meditasi (samādhi); dan, kebijaksanaan (paññā). Oleh karena itu, kecakapan
meditasi saja tidak cukup; itu hanyalah salah satu bagian dari suatu perjalanan.
Dengan kata lain, dalam Buddhisme, seiring dengan tumbuhnya mental,
pengembangan etika dan pemahaman yang bijak juga diperlukan untuk
pencapaian tujuan tertinggi.
Meditasi dapat dikontekstualisasikan sebagai bagian dari Jalan Mulia Berunsur
Delapan, secara eksplisit dalam hal:
Perhatian Benar (sammasati), dicontohkan oleh Empat Landasan Kesadaran
Buddha (lihat Mahā-Satipatthāna Sutta dan Satipaṭṭhāna Sutta ).
Konsentrasi Benar (sammasamādhi), berpuncak pada serapan jhāna melalui
pengembangan meditasi samatha
Pandangan Benar (sammadiṭṭhi), mewujudkan kebijaksanaan yang secara
tradisional dicapai melalui pengembangan meditasi vipassanā yang didirikan
dalam samatha.

More Related Content

What's hot

Sejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaSejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaAlvinDwi
 
Ruang Lingkup Sosiologi
Ruang Lingkup SosiologiRuang Lingkup Sosiologi
Ruang Lingkup SosiologiWestprog
 
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya DasarEtika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya DasarAsida Gumara
 
Materi kerukunan umat beragama
Materi kerukunan umat beragamaMateri kerukunan umat beragama
Materi kerukunan umat beragamaMujamma'ul Jam'an
 
Problem based learning power point
Problem based learning power pointProblem based learning power point
Problem based learning power pointDaryo Susmanto
 
Masa kejayaan islam ppt
Masa kejayaan islam  pptMasa kejayaan islam  ppt
Masa kejayaan islam pptMya Miranda
 
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIATugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIAmeikaa
 
Materi akhlak tasawuf
Materi akhlak tasawufMateri akhlak tasawuf
Materi akhlak tasawufSukrinTaib
 
Manusia Makhluk Multidimensi
Manusia Makhluk MultidimensiManusia Makhluk Multidimensi
Manusia Makhluk MultidimensiAndrew Yapvito
 
perkembangan islam pada masa modern
perkembangan islam pada masa modernperkembangan islam pada masa modern
perkembangan islam pada masa modernRakha Al
 
Makalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern
Makalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modernMakalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern
Makalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modernAchmad Syarief
 
Organisasi PMI PPT (Materi PMR)
Organisasi PMI PPT (Materi PMR)Organisasi PMI PPT (Materi PMR)
Organisasi PMI PPT (Materi PMR)Andhika Pratama
 
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...Rostina Tina
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenMochammad Ridwan
 

What's hot (20)

Sejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesiaSejarah masuknya islam di indonesia
Sejarah masuknya islam di indonesia
 
Ruang Lingkup Sosiologi
Ruang Lingkup SosiologiRuang Lingkup Sosiologi
Ruang Lingkup Sosiologi
 
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya DasarEtika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
Etika & Estetika Budaya - Ilmu Seni Budaya Dasar
 
Materi kerukunan umat beragama
Materi kerukunan umat beragamaMateri kerukunan umat beragama
Materi kerukunan umat beragama
 
Problem based learning power point
Problem based learning power pointProblem based learning power point
Problem based learning power point
 
Masa kejayaan islam ppt
Masa kejayaan islam  pptMasa kejayaan islam  ppt
Masa kejayaan islam ppt
 
PAI ppt
PAI pptPAI ppt
PAI ppt
 
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIATugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
Tugas Powerpoint tentang HAK ASASI MANUSIA
 
Simbol budaya
Simbol budayaSimbol budaya
Simbol budaya
 
Peta dakwah
Peta dakwahPeta dakwah
Peta dakwah
 
Negara dan Konstitusi
Negara dan KonstitusiNegara dan Konstitusi
Negara dan Konstitusi
 
Materi akhlak tasawuf
Materi akhlak tasawufMateri akhlak tasawuf
Materi akhlak tasawuf
 
Manusia Makhluk Multidimensi
Manusia Makhluk MultidimensiManusia Makhluk Multidimensi
Manusia Makhluk Multidimensi
 
perkembangan islam pada masa modern
perkembangan islam pada masa modernperkembangan islam pada masa modern
perkembangan islam pada masa modern
 
Aliran pragmatisme
Aliran pragmatismeAliran pragmatisme
Aliran pragmatisme
 
Makalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern
Makalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modernMakalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern
Makalah Implementasi iman dan taqwa dalam kehidupan modern
 
Organisasi PMI PPT (Materi PMR)
Organisasi PMI PPT (Materi PMR)Organisasi PMI PPT (Materi PMR)
Organisasi PMI PPT (Materi PMR)
 
DINAMIKA ISLAM KONTEMPORER
DINAMIKA ISLAM KONTEMPORERDINAMIKA ISLAM KONTEMPORER
DINAMIKA ISLAM KONTEMPORER
 
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
ALIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN MODERN DITINJAU DARI ONTOLOGI, EPISTEMOLOGI, DAN A...
 
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemenSistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
Sistem pemerintahan indonesia sebelum dan sesudah amandemen
 

Similar to konsep dasar meditasi buddhis.pptx

Meditasi samatha bhavana 1
Meditasi samatha bhavana 1Meditasi samatha bhavana 1
Meditasi samatha bhavana 1Bhadra Mano
 
Macam macam meditasi dalam agama buddha
Macam macam meditasi dalam agama buddhaMacam macam meditasi dalam agama buddha
Macam macam meditasi dalam agama buddhatiyo noiss
 
Terapi tranpersonal by okta UNS Surakarta
Terapi tranpersonal by okta UNS SurakartaTerapi tranpersonal by okta UNS Surakarta
Terapi tranpersonal by okta UNS SurakartaDiah Ngapain Si
 
Hong meditation training ilmu-jawa-murni-kejawen-tertua
Hong meditation training ilmu-jawa-murni-kejawen-tertuaHong meditation training ilmu-jawa-murni-kejawen-tertua
Hong meditation training ilmu-jawa-murni-kejawen-tertuaDibyo Padmono
 
Tiada hari untuk berbuat baik
Tiada hari untuk berbuat baikTiada hari untuk berbuat baik
Tiada hari untuk berbuat baikPriski Setiawan
 
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasimengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasiLilik Widosari
 
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasimengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasiLilik Widosari
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2Amalia Senja
 
483069778-20-9-2019-PB-I-MINDFULNESS-ppt.ppt
483069778-20-9-2019-PB-I-MINDFULNESS-ppt.ppt483069778-20-9-2019-PB-I-MINDFULNESS-ppt.ppt
483069778-20-9-2019-PB-I-MINDFULNESS-ppt.pptnadiya42
 
Dasar-dasar yoga Putu Sri Marselinawati.pptx
Dasar-dasar yoga Putu Sri Marselinawati.pptxDasar-dasar yoga Putu Sri Marselinawati.pptx
Dasar-dasar yoga Putu Sri Marselinawati.pptxputusrimarselinawati
 
PPT Kelompok 3 (Meditasi).pptx
PPT Kelompok 3 (Meditasi).pptxPPT Kelompok 3 (Meditasi).pptx
PPT Kelompok 3 (Meditasi).pptxLiaMartin8
 
Jalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaJalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaFaisal Wibowo
 
Rational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior TherapyRational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior Therapymncgita
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)mncgita
 
Rational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior TherapyRational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior Therapymncgita
 

Similar to konsep dasar meditasi buddhis.pptx (20)

Meditasi samatha bhavana 1
Meditasi samatha bhavana 1Meditasi samatha bhavana 1
Meditasi samatha bhavana 1
 
Macam macam meditasi dalam agama buddha
Macam macam meditasi dalam agama buddhaMacam macam meditasi dalam agama buddha
Macam macam meditasi dalam agama buddha
 
1
11
1
 
Terapi tranpersonal by okta UNS Surakarta
Terapi tranpersonal by okta UNS SurakartaTerapi tranpersonal by okta UNS Surakarta
Terapi tranpersonal by okta UNS Surakarta
 
Meditasi
MeditasiMeditasi
Meditasi
 
Hong meditation training ilmu-jawa-murni-kejawen-tertua
Hong meditation training ilmu-jawa-murni-kejawen-tertuaHong meditation training ilmu-jawa-murni-kejawen-tertua
Hong meditation training ilmu-jawa-murni-kejawen-tertua
 
Tiada hari untuk berbuat baik
Tiada hari untuk berbuat baikTiada hari untuk berbuat baik
Tiada hari untuk berbuat baik
 
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasimengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
 
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasimengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
mengatasi gangguan kesehatan mental melalui meditasi dan desensitisasi
 
How to stress management2
How to stress management2How to stress management2
How to stress management2
 
Inner Beauty
Inner BeautyInner Beauty
Inner Beauty
 
483069778-20-9-2019-PB-I-MINDFULNESS-ppt.ppt
483069778-20-9-2019-PB-I-MINDFULNESS-ppt.ppt483069778-20-9-2019-PB-I-MINDFULNESS-ppt.ppt
483069778-20-9-2019-PB-I-MINDFULNESS-ppt.ppt
 
Yoga, praktek kehidupan
Yoga, praktek kehidupanYoga, praktek kehidupan
Yoga, praktek kehidupan
 
Dasar-dasar yoga Putu Sri Marselinawati.pptx
Dasar-dasar yoga Putu Sri Marselinawati.pptxDasar-dasar yoga Putu Sri Marselinawati.pptx
Dasar-dasar yoga Putu Sri Marselinawati.pptx
 
PPT Kelompok 3 (Meditasi).pptx
PPT Kelompok 3 (Meditasi).pptxPPT Kelompok 3 (Meditasi).pptx
PPT Kelompok 3 (Meditasi).pptx
 
Jalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju NibbanaJalan Menuju Nibbana
Jalan Menuju Nibbana
 
Rational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior TherapyRational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior Therapy
 
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
Rational Emotive Behavior Therapy (REBT)
 
Inti sari meditasi
Inti sari meditasiInti sari meditasi
Inti sari meditasi
 
Rational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior TherapyRational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior Therapy
 

More from tiyo noiss

Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdfKelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdftiyo noiss
 
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptxKelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptxtiyo noiss
 
4 Manajemen Pendidikan.pdf
4 Manajemen Pendidikan.pdf4 Manajemen Pendidikan.pdf
4 Manajemen Pendidikan.pdftiyo noiss
 
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptxBahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptxtiyo noiss
 
Kelas 1 SD.pdf
Kelas 1 SD.pdfKelas 1 SD.pdf
Kelas 1 SD.pdftiyo noiss
 
Kelas 5 SD.pdf
Kelas 5 SD.pdfKelas 5 SD.pdf
Kelas 5 SD.pdftiyo noiss
 
Kelas 3 SD.pdf
Kelas 3 SD.pdfKelas 3 SD.pdf
Kelas 3 SD.pdftiyo noiss
 
Kelas 2 SD.pdf
Kelas 2 SD.pdfKelas 2 SD.pdf
Kelas 2 SD.pdftiyo noiss
 
Kelas 6 SD.pdf
Kelas 6 SD.pdfKelas 6 SD.pdf
Kelas 6 SD.pdftiyo noiss
 
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdfKelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdftiyo noiss
 
Kelas 4 SD.pdf
Kelas 4 SD.pdfKelas 4 SD.pdf
Kelas 4 SD.pdftiyo noiss
 
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswaKelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswatiyo noiss
 
Kehancuran alam semesta :karena api
Kehancuran alam semesta :karena apiKehancuran alam semesta :karena api
Kehancuran alam semesta :karena apitiyo noiss
 
2. soal agama budha xi
2. soal agama budha  xi2. soal agama budha  xi
2. soal agama budha xitiyo noiss
 
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmiRpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmitiyo noiss
 
Materi 2.16 pab sma g xi tmi
Materi 2.16  pab sma g xi tmiMateri 2.16  pab sma g xi tmi
Materi 2.16 pab sma g xi tmitiyo noiss
 
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmiPpt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmitiyo noiss
 
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmiRpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmitiyo noiss
 
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmiPpt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmitiyo noiss
 
Rpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmi
Rpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmiRpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmi
Rpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmitiyo noiss
 

More from tiyo noiss (20)

Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdfKelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
Kelas_07_SMP_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Siswa_2016.pdf
 
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptxKelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
Kelompok 7 Pengembangan Bahan Ajar.pptx
 
4 Manajemen Pendidikan.pdf
4 Manajemen Pendidikan.pdf4 Manajemen Pendidikan.pdf
4 Manajemen Pendidikan.pdf
 
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptxBahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
Bahan ajar interaktif Pendidikan Agama Buddha online.pptx
 
Kelas 1 SD.pdf
Kelas 1 SD.pdfKelas 1 SD.pdf
Kelas 1 SD.pdf
 
Kelas 5 SD.pdf
Kelas 5 SD.pdfKelas 5 SD.pdf
Kelas 5 SD.pdf
 
Kelas 3 SD.pdf
Kelas 3 SD.pdfKelas 3 SD.pdf
Kelas 3 SD.pdf
 
Kelas 2 SD.pdf
Kelas 2 SD.pdfKelas 2 SD.pdf
Kelas 2 SD.pdf
 
Kelas 6 SD.pdf
Kelas 6 SD.pdfKelas 6 SD.pdf
Kelas 6 SD.pdf
 
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdfKelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
Kelas_06_SD_Pendidikan_Agama_Buddha_dan_Budi_Pekerti_Guru.pdf
 
Kelas 4 SD.pdf
Kelas 4 SD.pdfKelas 4 SD.pdf
Kelas 4 SD.pdf
 
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswaKelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
Kelas 12 sma_pendidikan_agama_buddha_dan_budi_pekerti_siswa
 
Kehancuran alam semesta :karena api
Kehancuran alam semesta :karena apiKehancuran alam semesta :karena api
Kehancuran alam semesta :karena api
 
2. soal agama budha xi
2. soal agama budha  xi2. soal agama budha  xi
2. soal agama budha xi
 
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmiRpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
Rpp 2.16 ketidakpuasan kelas xi sma tmi
 
Materi 2.16 pab sma g xi tmi
Materi 2.16  pab sma g xi tmiMateri 2.16  pab sma g xi tmi
Materi 2.16 pab sma g xi tmi
 
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmiPpt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
 
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmiRpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
Rpp 2.15 karma berdasar jangka waktu kelas xi sma tmi
 
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmiPpt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
Ppt part 14 klasifikasi karma pab sma tmi
 
Rpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmi
Rpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmiRpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmi
Rpp 2.14 klasifikasi karma kelas xi sma tmi
 

Recently uploaded

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 

Recently uploaded (20)

Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 

konsep dasar meditasi buddhis.pptx

  • 1. Konsep Dasar Meditasi Buddhis Julia Surya, S.Pd.B., M.A.
  • 2. Pengertian Meditasi Buddhis diterjemahkan dari istilah Pali sebagai “Kammaṭṭhāna”. Kamma = Tindakan Ṭhāna = Dasar/fondasi Ini adalah dasar dari tindakan mental atau teknik latihan meditasi. Mengacu pada metode menenangkan pikiran dari rintangan dan pengembangan pengetahuan.
  • 3. Dua Jenis Meditasi Samatha Kammaṭṭhāna (Meditasi Konsentrasi/ketenangan) Vipassanā Kammaṭṭhāna (Meditasi Pandangan Terang)
  • 4. Samatha Kammaṭṭhāna (Meditasi Konsentrasi/ketenangan) • Tanpa gangguan Karakteristik • Menyingkirkan gangguan Fungsi • Tidak bergejolak Manifestasi • Suka cita Sebab terdekat “Dikarenakan bahagia, pikirannya menjadi konsentrasi” (D.i.73)
  • 5. Vipassanā Kammaṭṭhāna (Meditasi Pandangan Terang) Seseorang yang konsentrasi mengetahui dan melihat dengan benar (A.v.3) • Menembus sifat dasar individu Karakteristik • Menghapus kebodohan bathin Fungsi • Tanpa kebodohan bathin Manifestasi • Konsentrasi Sebab terdekat
  • 6. Tujuan dari Meditasi Ketenangan & Pandangan Terang “Dua hal yang berhubungan dengan pengetahuan sejati, yaitu ketenangan dan pandangan terang. Ketika ketenangan terkembang, pikirannya terkembang. Ketika pikirannya terkembang, nafsu ditinggalkan. Ketika pandangan terang terkembang, kebijaksanaan terkembang. Ketika kebijaksanaan terkembang, ketidak-tahuan ditinggalkan. “Pikiran yang dikotori oleh nafsu adalah tidak terbebaskan, dan kebijaksanaan yang dikotori oleh ketidaktahuan adalah tidak terkembang. Melalui meluruhnya nafsu maka ada kebebasan pikiran, dan melalui meluruhnya ketidaktahuan maka ada kebebasan melalui kebijaksanaan. (A.i.61)
  • 7. Bhāvanā Sikkhā Samādhi Terminologi Buddhis yang Berkaitan dengan Praktek Meditasi
  • 8. Bhāvanā (Pengembangan, latihan mental) Bhāvanā Samatha Bhāvanā Vipassanā Bhāvanā Bhāvanā Bhāvitakāyo (perkembangan fisik) Bhāvitasīlo (perkembangan sosial) Bhāvitacitto (perkembangan mental) Bhāvitapaññā (perkembangan intelektual) (D.iii.11; A.ii.20; iii.22) Bhāvanā Parikamma Bhāvanā (pengembangan bathin pendahuluan) Upacāra Bhāvanā (pengembagan bathin pendahuluan yang telah berkembang, tetapi belum mampu mencapai konsentrasi (jhāna)) Appaṇā Bhāvanā (memusatkan pikiran pada suatu objek pencapaian jhāna
  • 9. Bhāvitakāyo (Pengembangan Fisik) Artinya pertumbuhan fisik. Dengan cara ini, manusia terdiri dari kesehatan fisik, tanpa penyakit. Manusia dapat berhubungan dengan dunia luar melalui lima fakultas dengan cara yang sesuai, positif dan kreatif serta mampu beradaptasi terhadap lingkungan yang sehat.
  • 10. Bhāvitasīlo (Pengembangan Sosial) Ini mengacu pada perkembangan moral dan perkembangan perilaku. Orang yang disiplin dapat hidup dalam masyarakat dengan damai dan bahagia. Tetapi bagi masyarakat orang-orang yang tidak disiplin, manusia tidak dapat hidup dengan kebahagiaan. Yang ada hanyalah kekerasan dan eksploitasi.
  • 11. Bhãvitacitto (Perkembangan Mental ) Ini mengacu pada pertumbuhan mental, pengembangan pikiran dan latihan pikiran untuk kekuatan, stabilitas dan pertumbuhan dalam kebajikan sebagai cinta kasih, welas asih, ketekunan, daya tahan, konsentrasi, dan kebahagiaan. Ini berkaitan dengan kecerdasan emosional atau perkembangan emosional.
  • 12. Bhãvitapañño (Pengembangan Intelektual atau Pengembangan Kebijaksanaan ) Itu berarti pertumbuhan kebijaksanaan, pengembangan intelektual, pelatihan kebijaksanaan untuk memahami segala sesuatu sebagaimana adanya. Dengan kata lain, ini mengacu pada pemahaman yang jelas tentang dunia dan kehidupan sebagaimana adanya. Itu bisa melatih pikiran untuk bebas. Seseorang dapat memurnikan pikiran agar benar-benar bebas dari kekotoran batin dan semua penderitaan. Metode ini dapat menyelesaikan semua masalah manusia.
  • 13. Terminologi Buddhis yang Berkaitan dengan Praktek Meditasi Sikkhā Adhisīlasikkhā (Latihan moralitas yang lebih tinggi) Adhicittasikkhā (Latihan mentalitas yang lebih tinggi) Adhipaññāsikkhā (Latihan kebijaksanaan yang lebih tinggi) (D. III. 219, A i.234)
  • 14. Ada hal yang harus dilatih yang merupakan prinsip dasar dalam pelatihan, yaitu melatih tubuh, ucapan, pikiran, dan kebijaksanaan menjadi lebih tinggi hingga mencapai Nibbāna. Ini dapat disebut secara singkat sebagai Sīla, Samādhi, Paññā atau Moralitas, Konsentrasi dan Kebijaksanaan (Vism.274).
  • 15. Samādhi (Konsentrasi) Samādhi Parikamma Samādhi (konsentrasi pendahuluan/sementara) Upacāra Samādhi (akses konsentrasi) Appaṇā Samādhi (konsentrasi penyerapan) Suññatā Samādhi • konsentrasi pada kehampaan; vipassanā yang berfokus pada tanpa-diri. Animitta Samādhi • konsentrasi pada tanpa tanda; vipassanā yang berfokus pada kemampuan melihat penderitaan secara jelas. Appaṇihita Samādhi • konsentrasi tanpa henti pada tanpa keinginan.
  • 16. Meditasi dalam konteks Jalan Mulia Berunsur Delapan Jalan menuju Pencerahan memerlukan tiga jenis pelatihan: kebajikan (sila); meditasi (samādhi); dan, kebijaksanaan (paññā). Oleh karena itu, kecakapan meditasi saja tidak cukup; itu hanyalah salah satu bagian dari suatu perjalanan. Dengan kata lain, dalam Buddhisme, seiring dengan tumbuhnya mental, pengembangan etika dan pemahaman yang bijak juga diperlukan untuk pencapaian tujuan tertinggi. Meditasi dapat dikontekstualisasikan sebagai bagian dari Jalan Mulia Berunsur Delapan, secara eksplisit dalam hal: Perhatian Benar (sammasati), dicontohkan oleh Empat Landasan Kesadaran Buddha (lihat Mahā-Satipatthāna Sutta dan Satipaṭṭhāna Sutta ). Konsentrasi Benar (sammasamādhi), berpuncak pada serapan jhāna melalui pengembangan meditasi samatha Pandangan Benar (sammadiṭṭhi), mewujudkan kebijaksanaan yang secara tradisional dicapai melalui pengembangan meditasi vipassanā yang didirikan dalam samatha.