SlideShare a Scribd company logo
1 of 125
PROFIL DAKWAH UMMAT ISLAM
KABUPATEN KARO
TAHUN 2009

Tim Penyusun
Ketua Tim
Drs.H.Erwin Tanjung
Anggota Tim
Drs.Alexander Zulkarnaen
Rusli, SP
Toto Budiarto,SE
Mas’ud
Drs. Arsal Zailani
Syafaruddin Tarigan
Drs.Abdul Gani Panjaitan
Baharuddin, S.Pd.I
Drs. Retenum Kumar

Diterbitkan oleh:
PD Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo
Bekerjasama dengan
Nasril Bahar Centre ( www.nasrilbahar.com )
Profil Dakwah Ummat Islam
Kabupaten Karo
Tahun 2009

Ketua Tim Penyusun
Drs.H.Erwin Tanjung

E-mail : e.tanjoeng@gmail.com
Blog : http://www.dmi-tanahkaro.blogspot.com
Diterbitkan oleh :
PD Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo
Kabanjahe
2009
SAMBUTAN KETUA TIM PENYUSUN
PROFIL DAKWAH UMMAT ISLAM KABUPATEN KARO 2009
Bismillahirrahmanirrahim

Alhamdulillah wa Syukurillah kami panjatkan kepada Allah Swt. Sang Pemberi Semangat,
Pemberi Motivasi sehingga kami dapat menyelesaikan buku “Profil Dakwah Islam Kabupaten
Karo “. Shalawat dan Salam kami sampaikan kepada Nabi Muhammad Saw. manusia teragung
sebagai uswatun hasanah, sebagai sebaik-baik contoh dalam menjalani kehidupan nyang
sangat singkat ini.
Inspirasi untuk membuat Buku Peta Dakwah Ummat Islam Kabupaten Karo dilandasi oleh rasa
prihatin kondisi dakwah Islam di Kabupaten Karo. Beberapa kali pertemuan dialog yang
digagas oleh PD Dewan Masjid Indonesia Kab.Karo , Majelis Ulama Indonesia Kab.Karo dan
Kantor Departemen Agama Kabupaten Karo begitu juga analisa hasil kegiatan Safari
Ramadhan dua tahun terakhir menemukan berbagai persoalan dakwah di tengah-tengah
ummat khususnya desa-desa yang jauh dari ibukota kabupaten. Begitu juga imformasi dari
berbagai tokoh agama, mubaligh dan pemerhati agama. Mulai dari persoalan ketiadaan
pembimbing agama/ ustad, tidak ada pengajian/perwiridan, sarana dan prasarana, ketiadaan
dan tidak berfungsinya masjid sampai kepada persoalan berpindah akidah ( murtad ).
Namun persoalannya, kita tidak tahu pasti desa yang mana yang memiliki permasalahan seperti
di atas. Kita tidak tahu desa mana yang tidak ada pembina agamanya, desa mana yang
masjidnya tidak berfungsi, desa mana yang ummat Islamnya banyak berpindah akidah dan
sebagainya. Kita sampai pada satu titik, yaitu kita harus memiliki peta dakwah. Wacana untuk
membuat peta dakwah di Kabupaten Karo sudah bergulir sejak lama. Untuk memulai
menyelesaikan persoalan dakwah Islam di Tanah Karo tahap awal adalah membuat peta
dakwah. Ini harus segera diwujudkan. Kita harus membuat peta dakwah ummat Islam di
Kabupaten Karo. Dengan peta ini kita bisa melihat kondisi yang benar tentang dakwah ummat
Islam di Kabupaten Karo sekaligus kita bisa merancang kegiatan dakwah yang lebih
terorganisisr dan terarah pada sasaran yang tepat.
Dilatarbelakangi hal di ataslah, PD Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo merancang
untuk membuat sebuah peta dakwah ummat Islam Kabupaten Karo yang juga sekaligus
merupakan program PD Dewan Masjid Indonesia Kab.Karo. Alhamdulilah kami
meninjaklanjuti hal tersebut dengan mengumpulkan berbagai imformasi berkaitan dengan
kegiatan dakwah ummat Islam Kabupaten Karo. Pengumpulan data dilakukan dengan
menyebarkan angket, wawancara dan berbagai imformasi dari berbagai pihak.
Alhamdululillah, dengan izin Allah dan kekuatan yang diberikan-Nya kami dapat
menyelesaikan penyusunan Peta Dakwah Ummat Islam Kabupaten Karo ini.
Kami menyadari, bahwa apa yang telah kami susun ini sangat jauh dari kesempurnaan. Masih
banyak yang belum tergambar di dalam buku peta dakwah ini. Apa yang kami susun dalam
buku peta dakwah ini barangkali masih kisaran 30% -50% imformasi tentang kondisi dakwah
ummat Islam di Kabupaten Karo. Artinya masih ada sekitar 50% lagi imformasi yang harus
kita kumpulkan berkaitan dengan ummat Islam di Kabupaten Karo.
Oleh sebab itu, kami berharap penyusunan peta dakwah ini sebagai sebuah titik awal untuk
membenahi, merancang, mengorganisir dan mengatur strategi dakwah ke depan sehingga akan
berhasil dengan baik. Sekaligus sambil berjalan, kita juga bisa bersama-sama membenahi dan
menyempurnakan peta dakwah yang sudah kita miliki ini dengan berbagai imformasi berkaitan
dengan kondisi ril ummat Islam di Kabupaten Karo. Sehingga kiat kelak memiliki peta dakwah
yang sempurna.
Satu hal yang harus menjadi catatan bagi kita semua bahwa peta dakwah yang kita buat ini
menjadi salah satu alat pengukur keberhasilan gerakan dakwah ke depan. Ini mengandung
makna bahwa kita harus berusaha merubah peta dakwah ini ke arah yang lebih baik. Sehingga
satu atau dua tahun kedepan, ketika kita meng-update data peta dakwah ini akan terlihatlah
bagaimana gerakan dakwah kita satu atau dua tahun sebelumnya. Berhasilkah atau tidak ?
Selain itu, imformasi peta dakwah ini dapat dipergunakan oleh siapa saja yang peduli terhadap
dakwah di Tanah Karo. Termasuk di dalamnya Ormas Islam,. Lembaga-lembaga dakwah, para
mubaligh/da’i baik yang berdomisili di Kab.Karo atau yang berada di luar Kab.Karo begitu
juga Kantor Departemen Agama Kabupaten dapat menjadikan acuan pengembangan dan
pembinaan jamaah dimasa depan.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan Saudaraku Nasril
Bahar,S.E anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional dan sekaligus caleg Dapil 3
Sumut yang telah memberikan bantuan untuk biaya pencetakan buku Profil Dakwah Ummat
Islam Kab.Karo. Begitu juga kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah
memberikan bantuan kepada baik, baik imformasi, data, keterangan, pemikiran, saran, koreksi ,
tenaga dan sebagainya. Tentu bantuan ini walau sekecil apapun tidak dapat kami nilai dengan
materi. Begitu juga kami ucapkan terima kasih kepada para dermawan yang dengan ikhlas
memberikan sebagian rezeki yang diterima untuk menyukseskan program penyusunan peta
dakwah ini. Kami yakin apa yang kita lakukan ini dalam membantu kegiatan ini merupakan
bagian dari amal soleh yang akan bermanfaat bagi ummat Islam khususnya di Kabupaten Karo
sekaligus merupakan semangat jihad untuk mengembangan agama Allah. Izinkan kami
mengapresiasikan ucapan terima kasih kami kepada pihak-pihak yang membantu kami lewat
lembaran halaman Ucapan Terima Kasih pada buku Peta Dakwah Ummat Islkam Kabupaten
Karo ini.
Amin…ya Robbal Alamin

Kabanjahe, Maret 2009
Ketua Tim Penyusun,
Drs.H.Erwin Tanjung
SAMBUTAN
PIMPINAN DAERAH DEWAN MASJID INDONESIA
KABUPATEN KARO
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan, Dewan Masjid Indonesia secara umum memiliki
tiga program, yaitu : program Dakwah, program Pendidikan, dan Pemberdayaan ekonomi
ummat. Secara umum , kami Pimpinan daerah Dewan Masjid Indonesia belumlah secara
maksimal berupaya untuk melaksanakan program-program tersebut.
Khusus untuk bidang dakwah dan pendidikan, PD Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo
telah pernah melakukan pelatihan imam masjid se-Kabupaten Karo dan Pelatihan Calon Guru
TK Al-Quran dengan bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi UISU Sumatera Utara. Begitu
juga pertemuan dengan mubaligh dan tokoh agama/masyarakat untuk menghimpun imformasi
berkaitan dengan gerakan dakwah di Kabupaten Karo. Harus kita akui, bahwa persoalan
dakwah di Kabupaten Karo sangatlah kompleks sekali sekali. Ternyata banyak permasalahan
yang muncul ditengah-tenga ummat. Mulai dari ketiadaan da’i/mubaligh, pembinaan jamaah
sampai pada persoalan tidak berfungsinya masjid. Namun persoalannya, bahwa kita belum
mendapat gambaran yang jelas tentang kondisi dakwah di berbagai desa di Kabupaten Karo.
Kondisi seperti inilah yang selalu muncul ketika kita duduk bersama membicarakan tentang
dakwah di Kabupaten Karo. Setiap orang ingin melihat secara jelas bagaimana kondisi
sebenarnya tentang dakwah di Kabupaten Karo. Setiap orang ingin adanya sebuah peta dakwah
Kabupaten Karo.
PD Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo menyadari betul bahwa pembuatan peta dakwah
yang menggambarkan tentang kondisi dakwah di Kabupaten sesuatu yang mutlak diperlukan.
Peta dakwah ini akan menjadi sebuah referensi untuk membangun gerakan dakwah yang tepat ,
terencana dan sesuai dengan sasaran dakwah.
Berkaitan dengan hal di atas, PD Dewan Masjid Indonesia Kab.Karo merasa bahwa
mewujudkan keinginan tersebut merupakan salah satu tanggungjawab yang harus
dilaksanakan. Oleh sebab itu, PD Dewan Masjid Indonesia Kab.Karo jauh-jauh hari mencoba
merancang pembuatan profil dakwah di Kabupaten Karo.
Kami menyadari bahwa ini sebuah usaha yang tentunya membutuhkan perhatian yang cukup
besar, begitu juga waktu dan biayanya. Menyadari hal ini, PD Dewan Masjid Indonesia
Kab.Karo mencoba mencari pihak yang ingin dapat bekerjasama untuk membantu program
pembuatan peta dakwah Kabupaten Karo. Alhamdulillah, kami mendapat sambutan yang baik
dengan semangat dakwah dari Saudaraku Nasril Bahar, S.E anggota DPR-RI dari FPAN
dimana Kabupaten Karo merupakan daerah pemilihan beliau. Beliau menyanggupi untuk biaya
cetak dari buku peta dakwah berasal dari beliau. Sudah tentu pada kesempatan ini kami dari PD
Dewan Masjid Indonesia Kab.Karo begitu juga atas nama ummat Islam di Kabupaten
mengucapkan bantyak terima kasih. Semoga saja sumbangan / infaq ini menjadi sebuah amal
ibadah.
Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala Kantor Departemen Agama
beserta jajarannya yang merupakan mitra kami dalam rangka mengumpulkan berbagai
imformasi berkaitan dengan kondisi dakwah ummat Islam di berbagai tempat . Begitu juga
kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaiian buku profil dakwah ini.
Sebagai sebuah apresiasi dari kami, izinkan kami untuk mencantumkan nama Bapak/Ibu pada
lembaran ucapan terima kasih dari kami dalam buku profil dakwah ini.
Harapan kami dan juga harapan kita semua kiranya buku profil dakwah Kabupaten Karo dapat
bermanfaat bagi kita semua dalam rangka pengembangan dakwah pada hari –hari mendatang.
Terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Kabanjahe, 15 Januari 2009
Pimpinan Daerah
Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo

H. Mulia Purba
KATA SAMBUTAN
ANGGOTA DPR-RI FRAKSI PAN
H.NASRIL BAHAR
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum,Wr.Wb.
Sebagai hamba, dalam kesempatan apapun pantas kita selalu bersyukur kepada Allah
Swt. yang menguasai alam semesta ini yang telah memberikan kita berbagai nikmat walaupun
kadang-kadang kita kufur kepada-Nya. Shalawat dan Salam kita sampaikan kepada kepada
Nabi Muhammad Saw.sebagai uswatun hasanah dalam menjalani kehidupan yang amat singkat
ini.
Sekitar awal bulan Oktober 2008, saya dihubungi oleh Saudara Drs.H.Erwin Tanjung
selaku sekretaris PD Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo dan menawarkan sebagai
sponsor untuk membantu biaya cetak sebuah buku tentang peta dakwah ummat Islam di
Kabupaten Karo yang disusun oleh PD Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo. Saya tidak
membutuhkan waktu yang lama untuk menerima tawaran yang menarik ini. Bagi saya ,
membantu berkaitan dengan dakwah adalah tugas kita semua. Ini adalah kewajiban sekaligus
tanggung jawab kita semua.
Rasul pernah berpesan kepada kita semua bahwa “ khairunnasi anfa’u linnas “. Manusia
yang terbaik itu adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain.Apa yang kita
lakukan saat ini itu semua dalam upaya meneladani sikap Rasul. PD Dewan Masjid Indonesia
Kab.Karo dan segala yang terlibat dalam penyususnan ini telah memberi manfaat bagi ummat
Islam di Kab.Karo.
Secara pribadi, saya melihat begitu banyak persoalan ketika kita berbicara tentang
dakwah di Kabupaten Karo. Kurangnya da’i, sarana dan prasarana yang tidak memadai,
sumber dana dakwah, letak geografis yang sulit dijangkau merupakan diantara persoalan
dakwah di Kabupaten Karo.
Berkaitan dengan hal di atas, sejak pertama saya memberi respon yang positif dengan
rencana PD Dewan Masjid Indonesia Kab.Karo untuk mengadakan pemetaan dakwah di
Kabupaten Karo. Alhamdulillah hgal tersebut telah berhasil disusun. Hari ini kita sudah
mendapat gambaran yang jelas bagaimana kondisi dakwah ummat Islam di Kabupaten Karo.
Secara umum disimpulkan dalam buku ini bahwa kondisi dakwah ummat Islam di Kabupaten
Karo sungguh memprihatinkan. Masih banyak ummat Islam diberbagai pelosok yang belum
mendapat pembinaan keagamaan . Begitu juga masih banyak desa-desa yang tidak memiliki
ustadz/mubaligh. Satu hal lagi yang harus menjadi perhatian kita semua, buku ini
menyampaikan data kepada kita bahwa akan banyak generasi-generasi Islam yang tidak bisa
baca al-Quran karena tidak memiliki tempat sarana belajar al-Quran. Begitu juga akan muncul
generasi-generasi Islam yang tidak paham akan Islam, karena lebih dari 85% desa-desa di
Kabupaten Karo tidak memiliki perkumpulan remaja sebagai wadah untuk membina mereka.
Cukup memprihatinkan sekali.
Oleh sebab itu, harus ada sebuah upaya yang serius dilakukan secara bersama-sama dan
dirancang program yang terpadu dengan melibatkan berbagai elemen. Insya Allah, kalau hal ini
kita lakukan secara bersama dengan niat ikhlas berjuang di jalan Allah gerakan dakwah kita
akan berhasil memberikan pencerahan kepada ummat Islam khususnya di Kabupaten Karo.
Untuk gerakan dakwah Islam Kabupaten Karo ke depan ,mudah-mudahan saya dapat
menyisihkan sebagian zakat harta dari usaha untuk dapat disalurkan dalam rangka
pengembangan dakwah di Kabupaten Karo. Amin.
Medan, Maret 2009

H.Nasril Bahar
KATA SAMBUTAN
KEPALA KANTOR DEPARTEMEN AGAMA KABUPATEN KARO
Bismillahirrohmanirrohim
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Segala puja puji dan syukur bagi Allah Swt. atas segala limpahan taufik, hidayah dan
inayah-Nya kepada kita semua, sehingga Buku Peta Dakwah Ummat Islam Kabupaten Karo
yang ditulis oleh Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo ini dapat
diselesaikan dengan baik, kemudian shalawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan alam
Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing, membina dan mengarahkan ummat manusia
dari kultur jahiliyah ke alam yang penuh dengan hidayah dan ilmiah ( minazhuzhulumaati
ilannuur ), semoga uswatun hasanahnya dapat kita pedomani dan teladani dalam kehidupan
kita sehari-hari. Amiin.
Gejala masyarakat umum yang dapat kita perhatikan saat ini, khususnya dalam
kaitannya dengan gerakan dakwah adalah banyaknya ahli-ahli agama, ilmuan, intelektual dan
mubaligh dan da’i yang tinggal di kota-kota besar, sehingga perhatian terhadap daerah-daerah
terpencil selalu terabaikan yang tentunya mempunyai dampak dalam berbagai bidang,
pelaksanaan dakwahpun seringkali tidak menemukan sasaran, tema dan materi dakwah
seringkali tidak membumi dan menyentuh problem-problem dasar, kondisi dan kultur
kehidupan masyarakat terkhusus yang tinggal di Tanah karo Simalem.
Sejalan dengan itu, dalam meningkatkan kualitas bimbingan, pemahaman, pengamalan,
pelayanan, penghayatan moral dan etika keagamaan serta memberdayakan ummat dan lembaga
keagamaan guna memajukan dan meningkatkan kualitas keimanan, ketaqwaan dan
kemakmuran ummat Islam di Kabupaten Karo adalah tanggung jawab kita semua.
Akhirnya saya selaku Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Karo
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pimpinan Daerah Dewan Masjid
Indonesia Kabupaten Karo yang telah berhasil menyelesaikanpenulisan Buku Peta Dakwah
Kabupaten Karo dengan baik. Semoga buku Peta Dakwah Kabupaten Karo ini dapat dijadikan
pedoman dalam penyusunan program, pergerakan dan pelaksanaan dakwah di Kabupaten Karo
ini menuju negeri makmur dalam keadilan dan adil dalam kemakmuran dalam ridho Allah Swt,
amin ya Robbal ‘alamin.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Kabanjahe, 27 Pebruari 2009
Kepala Kantor Departemen Agama
Kabupaten Karo
Dto
Drs. H. baharuddin Pardosi
NIP. 150177129
KATA SAMBUTAN
KETUA UMUM DEWAN PIMPINAN WILAYAH
DEWAN MASJID INDONESIA SUMATERA UTARA
Assala’mualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kita sampaikan kepada Allah Swt.atas rahmat dan hidayah-Nya yang
diberikan kepada kita. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan kita nabi Besar
Muhammad Saw.yang telah menyampaikan dakwah Islamiyah kepoada ummat manusia.
Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia Provinsi Sumatera Utara menyambut
baikatas penyusunan peta dakwah Kabupaten Karo sebagai satu sumbangsih yang sangat
berharga dalam pembinaan ummat Islam.
Peta dakwah sangat dibutuhkan oleh masyarakat Isl;am terutama bagi mereka yang
berpartisipasi dibidang dakwah, baik mnelalui dakwah bil hal, bil lisan maupun dakwah
melalui tulisan. Peta dakwah dapat memberikan gambaran yang jelas tentang situasi dan
kondisi kehidupan keagamaan disuatu daerah, sebagai bahan bagi para da’i dalam menjalankan
misi dakwahnya di tengah-tengah masyarakat agar dapat mencapai sasaran yang diharapkan.
Peta dakwah Kabupaten Karo yang pertama kali disusun ini hendaknya dapat juga
diikuti oleh Kabupaten/Kota lainnya di Sumatera Utara, agar setiap daerah mempunyai peta
dakwah sebagai pedoman para da’i dalam melaksanakan dakjwahnya di daerah masingmasing.
Kepada Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo dan semua pihak
yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil sehingga peta dakwah Kabupaten
Karo ini dapat tersusun dengan baik, kami ucapkan terima kasih yabng sebesar-besarnya,
semoga mendapat imbalan pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt.
Demikian sambutan kami, dengan harapan peta dakwah ini memberi dampak positif
dalam pengembangan dakwah Islam khususnya di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara.
Medan,22 Shafar 1430 H
16 Pebruari 2009M

Wassalam
PIMPINAN WILAYAH DEWAN MASJID INDONESIA
PROVINSI SUMATERA UTARA
Ketua Umum
Dto
Drs.H.M.Imran Daulay,S.H,M.Si
Lembaran
Ucapan Terima Kasih
Syukur Alhamdullillah kami haturkan kepada Sang Maha Pencipta yang telah memberikan
semangat dan keteguhan dalam rangka menyelesaikan peta dakwah Ummat Kabupaten Karo.
Harapan kami , semoga dengan Peta Dakwah akan memberi daya juang untuk terus berjihad
menegakkan agama Allah.
Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada :
Saudaraku Nasril Bahar,SE
Anggota DPR-RI dari Fraksi Parta Amanat Nasional
Yang telah memberi respon positif dengan memberi infaq untuk biaya pencetakan buku Peta
Dakwah Kabupaten Karo. Semoga ini menjadi sebuah catatan amal Ibadah disisi Allah dan
diberi limpahan rezeki dan
kesuseksan dalam hidup dunia dan akherat
Drs.H.Baharuddin Pardosi
Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Karo dan seluruh jajarannya
Yang merupakan mitra kami dalam rangka pengumpulan imformasi kegiatan dakwah di
berbagai tempat.
Drs.H.Adi Sungkono( Kasi Kurais Depag Agama Kab.Karo ),
Drs.Karni Harahap ( Kasi Pendais dan Masjid )
Drs. Ahmad Jaiz ( KUA Kabanjaher )
Drs. Ahmad Jazuli Daulay ( KUA Berastagi )
Drs. M.Nur Caniago ( Kua Tiga Panah ),
Sukariadi,S.Ag ( Kua Lau Baleng ),
Syaiful Azmi ( KUA Mardingding)
Para mubaligh/da,i / yang berada jauh diberbagai pelosok desa yang mencoba mengisi
waktunya untuk berjihad menyampaikan ayat-ayat Allah dengan segala kekurangan fasilitas
yang mereka miliki sekaligus memberikan kepada kami berbagai imformasi dakwah dalam
rangka penyelesaian Buku Peta Dakwah ini.
Drs.H.Adnan Effendi Batubara ( Tiga Serangkai), Asral Zailani ( Tiga Binanga), Melati Bako
( Merek)Bangsawan Nasution( Perteguhan ), NurHikmah Barus ( Beganding), Baniyamin
Seregar (Barus Jahe )Mas’ud ( Kuta Buluh), Drs.Retenum Kumar (BerastagiRajin
Sembiring( Suka Nalu), Syafruddin Tarigan( Tiga Binanga), Munir Seregar, Subuhi Seregar,
Pungut Perangin-angin, Din Ahmadi ( Ndokum Seroga), Reza (Berastagi), Drs.Mizan
( Naman)
Para donatur yang memberikan sumbangan/infaqnya dalam rangka menyukseskan kegiatan
Peluncuran Buku Profil Dakwah Ummat kabupaten Karo, semoga Allah memberikan limpahan
nikmat dan rahmat-Nya
H.Bahdin Nur Tanjung ( Rektor UMSU Medan ),
Ir.Dudi S.Utomo ( UD.Metro Tani Kabanjahe )
Drs.Sudarto Purba, ( Ketua Bazda Kab.Karo )
Drs. Misran,SH ( Ketua Pengadilan Agama Kabanjahe )
H.Bambang ( Pimpinan Bank Mandiri Kabanjahe )
Makmur Jambak, S.Pd.I ( Anggota DPRD Kab.Karo dari PAN )
Dr.H.Sudibyo Soetomo,Sp.A ( Ketua IPHI Kab.Karo )
Dr.H.Sofyan Sembiring, Sp.A ( Ketua Lazis IPHI Karo )
H. Perdamean Sinulingga ( Bimbingan Haji dan Umroh Multazam Medan )
H.Muhammad Nurdin Ginting Jawak ( Berastagi )
H.Ngadimin (Berastagi )
H.Nirwan ( BRI Cab.Kabanjahe )
Hj.Nurhayati Br.Ginting ( Ketua BKMT Kab.Karo)
Siswanta Ginting ( Ketua yayasan Addinul Wannajah Tiga Binanaga
Drs.H.Adi Sungkono,MA ( Kasi Kurais dan Penyelenggaraan Haji Depag Karo )
Bambang ( Warung Mas Pon )

DAFTAR ISI
SAMBUTAN TIM PENYUSUN PETA DAKWAH UMMAT ISLAM
KABUPATEN KARO …………………………………………………………
KATA SAMBUTAN NASRIL BAHAR, S.E ………………………………….
KATA SAMBUTAN PD DEWAN MASJID INDONESIA
KABUPATEN KARO …………………………………………………………..
KATA SAMBUTAN KEPALA KANTOR DEPARTEMEN AGAMA
KABUPATEN KARO …………………………………………………………..
KATA SAMBUTAN PW DEWAN MASJID INDONESIA
SUMATERA UTARA……………………………………………………………
BAB I

:

SELAYANG PANDANG TENTANG KABUPATEN KARO
A. Deskripsi Geografis Kabupaten Karo
B. Sosial Budaya
C. Bentuk dan Susunan Pemerintahan Daerah
E. Penduduk

BAB II :

PERKEMBANGAN ISLAM DI TANAH KARO
A. Sejarah Masuknya Islam di Tanah Karo
B. Perkembangan Islam di Tanah Karo
C. Kondisi Dakwah Saat Ini

BAB III :

PROFIL DAKWAH UMMAT ISLAM KABUPATEN AKRO
A. Latar Belakang
B. Peran Masjid Dalam Pembinaan Jamaah
C. Kegiatan Dakwah Jamaah
D. Peran Ormas dan Lemabag Dakwah Dalam Pembinaan Jamaah

BAB IV :

GERAKAN DAKWAH MASA DEPAN
A. Kekuatan dan Kelemahan Gerakan Dakwah tanah Karo
B. Strategi Dakwah
Lampiran :
Masjid dan Perannya Dalam Pembinaan Jamaah
A. Manajemen Masjid
Tabel

10 : Data Masjid Se-Kabupaten Karo Tahun 2008

Tabel 1.1.1
Tabel 1.1.2
Tabel 1.1.3
Tabel 1.1.4
Tabel 1.1.5
Tabel 1.1.6
Tabel 1.1.7
Tabel 1.1.8
Tabel 1.1.9
Tabel 1.1.10
Tabel 1.1.11
Tabel 1.1.12
Tabel 1.1.13
Tabel 1.1.14
Tabel 1.1.15
Tabel 1.1.16
Tabel 1.1.17

………………………….

: Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat
Di Kecamatan Mardinding
………………………………….
: Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat
Di Kecamatan Lau Baleng
………………………………….
: Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat
Di Kecamatan Tiga Binanga
………………………………….
: Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat
Di Kecamatan Juhar
………………………………….
: Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat
Di Kecamatan Munte
………………………………….
: Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat
Di Kecamatan Kutabuluh
………………………………….
: Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat
Di Kecamatan Payung
………………………………….
: Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat
Di Kecamatan Tiganderket
………………………………….
: Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat
Di Kecamatan Simpang Empat
………………………………….
: Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat
Di Kecamatan Naman Teran
………………………………….
: Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat
Di Kecamatan Merdeka
………………………………….
: Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat
Di Kecamatan Kabanjahe
………………………………….
: Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat
Di Kecamatan Berastagi
………………………………….
: Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat
Di Kecamatan Tigapanah
………………………………….
: Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat
Di Kecamatan Dolat Rakyat
………………………………….
: Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat
Di Kecamatan Merek
………………………………….
: Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat
Di Kecamatan Barus Jahe
………………………………….

B. Peranan Masjid dalam Pembinaan Jamaah
Tabel 1.2.1
Tabel 1.2.2
Tabel 1.2.3
Tabel 1.2.4
Tabel 1.2.5
Tabel 1.2.6
Tabel 1.2.7
Tabel 1.2.8
Tabel 1.2.9
Tabel 1.2.10
Tabel 1.2.11
Tabel 1.2.12
Tabel 1.2.13

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Mardinding
Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Lau Baleng
Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Tiga Binanga
Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Juhar
Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Munte
Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Kuta Buluh
Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Payung
Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Tiganderket
Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Simpang Empat
Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Naman Teran
Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Merdeka
Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Kabanjahe
Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Berastagi
Tabel 1.2.14 : Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Tigapanah
Tabel 1.2.15 : Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Dolat Rakyat
Tabel 1.2.16 : Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Merek
Tabel 1.2.17 : Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Barus Jahe

C. Pelaksanaan Ibadah Shalat
Tabel 1.3.1
Tabel 1.3.1
Tabel 1.3.1
Tabel 1.3.1
Tabel 1.3.1
Tabel 1.3.1
Tabel 1.3.1
Tabel 1.3.1
Tabel 1.3.1
Tabel 1.3.1
Tabel 1.3.1
Tabel 1.3.1
Tabel 1.3.1
Tabel 1.3.1
Tabel 1.3.1
Tabel 1.3.1
Tabel 1.3.1

: Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan
Shalat Jumat di Masjid Kec.Mardinding
……………………..
: Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan
Shalat Jumat di Masjid Kec.Lau Baleng
……………………..
: Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan
Shalat Jumat di Masjid Kec.Tiga Binanga
……………………..
: Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan
Shalat Jumat di Masjid Kec.Juhar
……………………..
: Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan
Shalat Jumat di Masjid Kec.Munte
……………………..
: Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan
Shalat Jumat di Masjid Kec.Kuta Buluh
……………………..
: Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan
Shalat Jumat di Masjid Kec.Payung
……………………..
: Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan
Shalat Jumat di Masjid Kec.Tiganderket
……………………..
: Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan
Shalat Jumat di Masjid Kec.Simpang Empat
……………………..
: Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan
Shalat Jumat di Masjid Kec.Naman Teran
……………………..
: Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan
Shalat Jumat di Masjid Kec.Merdeka
……………………..
: Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan
Shalat Jumat di Masjid Kec.Kabanjahe
……………………..
: Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan
Shalat Jumat di Masjid Kec.Berastagi
……………………..
: Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan
Shalat Jumat di Masjid Kec.Tigapanah
……………………..
: Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan
Shalat Jumat di Masjid Kec.Dolat Rakyat
……………………..
: Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan
Shalat Jumat di Masjid Kec.Merek
……………………..
: Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan
Shalat Jumat di Masjid Kec.Barus Jahe
……………………..

TENTANG JAMAAH DAN KEGIATAN DAKWAHNYA
A. Peran Pembina/Da’i/Ustadz dalam Kegiatan Pembinaan Dakwah Jamaah
Tabel 2.1.1
Tabel 2.1.1
Tabel 2.1.1
Tabel 2.1.1
Tabel 2.1.1
Tabel 2.1.1
Tabel 2.1.1
Tabel 2.1.1
Tabel 2.1.1
Tabel 2.1.1
Tabel 2.1.1
Tabel 2.1.1
Tabel 2.1.1
Tabel 2.1.1
Tabel 2.1.1
Tabel 2.1.1

:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:
:

Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Mardinding
Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec. Lau Baleng
Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Tiga Binanga
Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Juhar
Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Munte
Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Kuta Buluh
Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Payung
Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Tiganderket
Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Simpang Empat
Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Naman Teran
Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Merdeka
Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Kabanjahe
Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Berastagi
Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Tigapanah
Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Dolat Rakyat
Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Merek
Tabel 2.1.1

: Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Barus Jahe

B. Kegiatan Dakwah Jamaah
Tabel 2.2.1 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Mardinding
…………………………………
Tabel 2.2.1 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Mardinding
…………………………………
Tabel 2.2.1 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Mardinding
…………………………………
Tabel 2.2.1 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Mardinding
…………………………………
Tabel 2.2.1 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Mardinding
…………………………………
Tabel 2.2.1 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Mardinding
…………………………………
Tabel 2.2.2 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Lau Baleng
…………………………………
Tabel 2.2.3 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Tiga Binanga
…………………………………
Tabel 2.2.4 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Juhar
…………………………………
Tabel 2.2.5 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Munte
…………………………………
Tabel 2.2.6 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Kuta Buluh
…………………………………
Tabel 2.2.7 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Payung
…………………………………
Tabel 2.2.8 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Tiganderket
…………………………………
Tabel 2.2.9 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Simpang Empat
…………………………………
Tabel 2.2.10 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Naman Teran
…………………………………
Tabel 2.2.11 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Merdeka
…………………………………
Tabel 2.2.12 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Kabanjahe
…………………………………
Tabel 2.2.13 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Berastagi
…………………………………
Tabel 2.2.14 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Tigapanah
…………………………………
Tabel 2.2.15 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Dolat Rakyat
…………………………………
Tabel 2.2.16 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Merek
…………………………………
Tabel 2.2.17 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Barus Jahe
…………………………………
Tabel 2.2.1 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk
Oleh Jamaah di Kec. Mardinding
…………………………………
BAB I
SELAYANG PANDANG TENTANG KABUPATEN KARO
A.

Deskripsi Geografis Kabupaten Karo

Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi Pegunungan Bukit Barisan dan merupakan
Daerah Hulu Sungai. Luas wilayah Kabupaten Karo adalah 2.127,25 Km2 atau 212.725 Ha
atau 2,97 persen dari luas Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara, dan secara geografis
terletak diantara 2°50’–3°19’ Lintang Utara dan 97°55’–98°38’ Bujur Timur. Batas-batas
wilayah Kabupaten Karo adalah:
 Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang
 Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Toba Samosir
 Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun
 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara (Propinsi Nangroe Aceh
Darusalam).
Kabupaten Karo terletak pada ketinggian 120–1.600 Meter di atas permukaan laut dengan
perbandingan luas sebagai berikut:
 Daerah ketinggian 120-200 Meter dari permukaan laut seluas 28.606 Ha (13,45%)
 Daerah ketinggian 200-500 Meter dari permukaan laut seluas 17.856 Ha (8,39%)
 Daerah ketinggian 500-1.000 Meter dari permukaan laut seluas 84.892 Ha (39,91%)
 Daerah ketinggian 1.000-1.400 Meter dari permukaan laut seluas 70.774 Ha (33,27%)
 Daerah ketinggian > 1.400 Meter di atas permukaan laut seluas 10.597 Ha (4,98%)






Bila dilihat dari sudut kemiringan/lereng tanahnya dapat dibedakan sebagai berikut:
Datar 2 %
= 23.900 Ha
= 11,24 %
Landai 2 – 15 %
= 74.919 Ha
= 35,22 %
Miring 15 – 40 %
= 41.169 Ha
= 19,35 %
Curam 40 %
= 72.737 Ha
= 34,19 %

Sejak zaman Belanda Kabupaten Karo sudah terkenal sebagai tempat peristirahatan.
Setelah kemerdekaan Republik Indonesia kemudian dikembangkan menjadi daerah tujuan
wisata di Propinsi Sumatera Utara. Objek-objek pariwisata di Kabupaten Karo adalah
panorama yang indah di daerah pegunungan, air terjun, air panas, dan kebudayaan yang unik.
Kabupaten Karo terkenal sebagai daerah penghasil berbagai buah-buahan dan bungabungaan, dan mata pencaharian penduduk yang terutama adalah usaha pertanian pangan, hasil
hortikultura dan perkebunan rakyat. Keadaan hutan cukup luas yaitu mencapai 129.749Ha atau
60,99 persen dari luas Kabupaten Karo.
Kabupaten Karo merupakan Daerah Hulu Sungai (DHS) dan Daerah Aliran Sungai
(DAS) Wampu/Ular, sub Daerah Aliran Sungai Laubiang.
Potensi Industri yang ada adalah Industri kecil dan aneka industri yang mendukung
pertanian dan pariwisata. Potensi sumber-sumber mineral dan pertambangan yang ada di
Kabupaten Karo diduga cukup potensial namum masih memerlukan survei lapangan.
B.

Sosial Budaya

Penduduk asli yang mendiami wilayah Kabupaten Karo disebut Suku Bangsa Karo. Suku
Bangsa Karo ini mempunyai adat istiadat yang sampai saat ini terpelihara dengan baik dan
sangat mengikat bagi Suku Bangsa Karo sendiri. Suku ini terdiri 5 (lima) Merga, Tutur
Siwaluh, dan Rakut Sitelu.
Merga Silima yakni:
1. Karo-Karo
2. Ginting
3. Sembiring
4. Tarigan
5. Perangin-angin
Dari kelima Merga tersebut di atas, masih terdapat sub-sub Merga. Berdasarkan Merga
ini maka tersusunlah pola kekerabatan atau yang dikenal dengan Rakut Sitelu, Tutur Siwaluh
dan Perkade-kaden Sepuluh Dua Tambah Sada.
Rakut Sitelu yaitu:
1. Senina/Sembuyak
2. Kalimbubu
3. Anak Beru
Tutur Siwaluh yaitu:
1. Sipemeren
2. Siparibanen
3. Sipengalon
4. Anak Beru
5. Anak Beru Menteri
6. Anak Beru Singikuri
7. Kalimbubu
8. Puang Kalimbubu
Perkade-kaden Sepuluh Dua:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Nini
Bulang
Kempu
Bapa
Nande
Anak
Bengkila
Bibi
Permen
Mama
Mami
Bere-bere

Dalam perkembangannya, adat Suku Bangsa Karo terbuka, dalam arti bahwa Suku
Bangsa Indonesia lainnya dapat diterima menjadi Suku Bangsa Karo dengan beberapa
persyaratan adat.
Masyarakat Karo terkenal dengan semangat keperkasaannya dalam pergerakan merebut
Kemerdekaan Indonesia, misalnya pertempuran melawan Belanda, Jepang, politik bumi
hangus. Semangat patriotisme ini dapat kita lihat sekarang dengan banyaknya makam para
pahlawan di Taman Makam Pahlawan di Kota Kabanjahe yang didirikan pada tahun 1950.
Penduduk Kabupaten Karo adalah dinamis dan patriotis serta taqwa kepada Tuhan Yang
Esa. Masyarakat Karo kuat berpegang kepada adat istiadat yang luhur, merupakan modal yang
dapat dimanfaatkan dalam proses pembangunan.
Dalam kehidupan masyarakat Karo, idaman dan harapan (sura-sura pusuh peraten)
yang ingin diwujudkan adalah pencapaian 3 (tiga) hal pokok yang disebut Tuah, Sangap, dan
Mejuah-juah.


Tuah berarti menerima berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, mendapat keturunan, banyak
kawan dan sahabat, cerdas, gigih, disiplin dan menjaga kelestarian sumber daya alam dan
lingkungan hidup untuk generasi yang akan datang.


Sangap berarti mendapat rejeki, kemakmuran bagi pribadi, bagi anggota keluarga, bagi
masyarakat serta bagi generasi yang akan datang.



Mejuah-juah berarti sehat sejahtera lahir batin, aman, damai, bersemangat serta
keseimbangan dan keselarasan antara manusia dengan manusia, antara manusia dan
lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhannya. Ketiga hal tersebut adalah merupakan
satu kesatuan yang bulat yang tak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain.

C.

Bentuk dan Susunan Pemerintahan Daerah

Susunan Pemerintah Daerah seperti yang diatur menurut UU No. 22 Tahun 1999 bahwa di
daerah dibentuk DPRD sebagai Badan Legislatif Daerah dan Pemerintah Daerah sebagai
Badan Eksekutif Daerah. Kepala Daerah Kabupaten disebut Bupati, dan dalam melaksanakan
tugas dan kewenangan selaku Kepala Daerah, Bupati dibantu oleh seorang Wakil Bupati.
Sejak Terbentuknya Kabupaten Karo hingga saat ini tercatat yang memimpin Kabupaten
Karo adalah Sbb :
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Nama Bupati
Ngerajai Meliala
Rakutta Sembiring Berahmana
Abdullah Eteng
Baja Purba
Mayor Matang Sitepu
Baharudin Siregar
Kol. Tampak Sebayang, SH
Drs. Rukun Sembiring
Ir. Menet Ginting
Drs. Rupai Perangin-angin
Kol. Drs. D.D. Sinulingga
Sinar Perangin-angin
Drs. D.D. Sinulingga

Masa Bakti
-- 1946
1946-1955

1970-1981
1981-1986
1986-1991
1991-1995
1995-2000
2000-2005
2005-2010

Wilayah pemerintahan Kabupaten Karo sejak tanggal 29 Desember 2006 resmi berubah
dari 13 kecamatan menjadi 17 Kecamatan dan 258 Desa/Kelurahan yaitu:
1. Kecamatan Kabanjahe, sebanyak 8 desa dan 5 Kelurahan
2. Kecamatan Berastagi, sebanyak 5 Desa dan 4 Kelurahan
3. Kecamatan Tigapanah, sebanyak 22 Desa
4. Kecamatan Dolat Rayat sebanyak 7 Desa
5. Kecamatan Merek, sebanyak 19 Desa
6. Kecamatan Barusjahe, sebanyak 19 Desa
7. Kecamatan Simpang Empat, sebanyak 17 Desa
8. Kecamatan Naman Teran sebanyak 14 Desa
9. Kecamatan Merdeka sebanyak 9 Desa
10. Kecamatan Payung, sebanyak 8 Desa
11. Kecamatan Tiganderket sebanyak 17 Desa
12. Kecamatan Kutabuluh, sebanyak 16 Desa
13. Kecamatan Munte, sebanyak 22 Desa
14. Kecamatan Juhar, sebanyak 24 Desa
15. Kecamatan Tigabinanga, sebanyak 18 Desa dan 1 Kelurahan
16. Kecamatan Laubaleng, sebanyak 13 Desa
17. Kecamatan Mardingding, sebanyak 10 Desa
D.

Penduduk
Hasil Sensus tahun 2000 Penduduk Kabupaten Karo berjumlah 283.713 jiwa, pada
pertengahan tahun 2006 diperkirakan sebesar 342.555 yang mendiami wilayah seluas
2.127,25 Km². Kepadatan penduduk diperkirakan sebesar 161,03 jiwa/ Km².
Laju Pertumbuhan Penduduk Karo Tahun 2000 – 2006 (keadaan tengah tahun) adalah
sebesar 3,19 % per tahun. Tahun 2006 di Kabupaten Karo Penduduk laki-laki lebih sedikit
dari Perempuan. Laki-laki berjumlah 170.574 Jiwa dan Perempuan berjumlah 171.981 Jiwa.
Sex rasionya sebesar 99,18.
Selanjutnya dengan melihat jumlah penduduk yang berusia dibawah 15 tahun dan 65
tahun ke- atas maka diperoleh rasio ketergantungan sebesar 60 yang berarti setiap seratus orang
usia produktif menanggung 60 orang dari usia dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas. Beban
tanggungan anak sebesar 52 dan beban tanggungan lanjut usia sebesar 7.
Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Per Kecamatan
2006
No.

Kecamatan/

Jumlah
Penduduk

Jumlah
Rumah Tangga

Rata-rata Jiwa Per
Rumah Tangga

(1)
1.

(2)
Mardingding

(3)
15.616

(4)
4.474

(5)
3,49

2.

Laubaleng

18.404

4.445

4,14

3.

Tigabinanga

18.894

5.789

3,26

4.

Juhar

13.841

4.318

3,21

5.

Munte

20.565

6.350

3,24

6.

Kutabuluh

11.549

3.478

3,32

7.

Payung

10.627

2.998

3,54

8.

Tiganderket

13.765

3.864

3,56

9.

Simpang Empat

19.774

5.492

3,60

10.

Naman Teran

11.550

3.165

3,65

11.

Merdeka

11.973

3.046

3,93

12.

Kabanjahe

58.500

14.021

4,17

13.

Berastagi

41.442

10.069

4,12

14.

Tigapanah

29.626

7.700

3,85

15.

Dolat Rayat

7.957

1.998

3,98

16.

Merek

15.577

3.952

3,94

17.

Barusjahe

22.895

6.462

3,54

342.555

91.621

3,74

Jumlah/Total 2006

Penduduk tahun 2006 adalah penduduk pertengahan tahun

Sumber/Source: BPS Kabupaten Karo/BPS-Statistics Of Karo Regency
PERSENTASE JUMLAH PENDUDUK DILIHAT DARI PEMELUK AGAMA
TAHUN 2008
NO

KECAMATAN
Islam

1.
Kabanjahe
2.
Tiga Binanga
Juhar
3.
4.
Mardinding
5.
Munte
6.
Payung
7.
Simpang Empat
8.
Tigapanah
Barus Jahe
9.
10. Kuta Buluh
11. Berastagi
12. Merek
13. Lau Baleng
Jumlah
Persentase

18.103
5.375
1.824
5.121
3.037
10.496
11.226
5.193
1.105
4.496
15.854
865
5.471
88.166

33.71%
30.32%
14.28%
30.26%
16.72%
45.69%
34.33%
15.39%
5.79%
36.94%
41.08%
6.95%
32.58%

Kristen
24.996
8.651
5.266
6.721
11.977
9.998
18.797
20.252
13.016
5.071
17.095
8.694
7.792
158.326

28.64%

Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Karo 2008

46.54%
48.81%
41.21%
39.71%
65.92%
43.52%
57.48%
60.00%
68.19%
41.67%
44.29%
69.83%
46.41%
51.43%

JUMLAH PEMELUK AGAMA
Khatolik
Hindu
10.039
3.622
5.397
3.753
3.113
2.455
2.017
7.483
4.967
1.858
4.489
2.892
2.049
55.135

18.69%
20.43%
42.24%
22.18%
17.13%
10.69%
6.17%
22.17%
26.02%
15.27%
11.63%
23.23%
18.16%
17.91%

0
0
241
110
29
20
27
45
0
24
602
0
149
1.247

0%
0%
1.89%
0.65%
0.16%
0.09%
0.08%
0.13%
0.00%
0.20%
1.56%
0.00%
0.89%
0.41%

Budha
152
0
0
0
5
0
8
0
0
199
505
0
0
869

0.28%
0.00%
0.00%
0.00%
0.03%
0.00%
0.02%
0.00%
0.00%
1.94%
1.31%
0.00%
0.00%
9.28%

Belum Beragama
420
77
49
1.219
7
5
629
780
0
522
49
0
329
4.186

0.78%
0.43%
0.38%
7.20%
0.04%
0.02%
1.92%
2.31%
0.00%
4.29%
0.13%
0.00%
1.96%
1.33%

Jumlah
Penduduk
53.711
17.726
12.778
16.925
18.169
22.975
32.705
33.754
19.089
12.171
38.595
12.452
16.791
307.841
100%
BAB II
PERKEMBANGAN ISLAM DI TANAH KARO
A. Sejarah Masuknya Islam ke Tanah Karo
Kapan Islam masuk ke Tanah Karo ?
Sebuah pertanyaan yang sulit dijawab dengan tepat. Pemerhati sejarah Islam di Tanah
Karo berbeda pendapat tentang sejak kapan masuknya agama Islam di Tanah Karo. Ada yang
berpendapat. Islam sudah ada di Tanah Karo sejak tahun + 456 H ( 1062 M ) pada abad
kesebelas ( Pardosi,Baharuddin: 2007:2 ). Pendapat lain mengatakan Islam telah masuk ke
Tanah Karo sejak abad XV dan ada yang menyebutkan baru pada abad XIX. ( Tarigan,Azhari
Akmal :2007:21).
Dari ketiga pendapat di atas tentang masuknya Islam di Tanah Karo, maka
berdasarkan imformasi data yang akurat, Azhari Akmal Tarigan dalam bukunya Tuan Guru
H.Sulaiman Tarigan lebih cendrung untuk setuju bahwa Islam masuk ke Tanah Karo pada abad
XIX.
Menurut Azhari Akmal Tarigan ada 3 (tiga) teori tentang cara masuknya agama Islam
ke Tanah Karo,yaitu :
Pertama , Teori Barus. Menurut catatan sejarah bahwa agama Islam sudah ada di
Barus sejak abad abad XV malah ada yang mengatakan sudah ada sejak abad IX. Menurut teori
ini, masuknya agama Islam dibawa oleh pedagang-pedagang dari Barus yang telah beragama
Islam.
Kedua, Teori Aceh.. Teori ini menyebutkan bahwa masuknya agama Islam ke Tanah
Karo dibawa oleh ulama/mubaligh dari Aceh. Adapun nama-nama ulama/mubaligh yang
tercatat yang menyiarkan agama Islam,antara lain :
1. Tengku Muda yang mengembangkan Islam kepada beberapa keluarga di Tiga Beringin.
2. Tengku Lau Bahun yang mengembangkan Islam di sekitar daerah desa Lingga. Tengku
Lau Bahun wafat karena dibunuh dan kuburannya terletak di desa Lingga.
3. Tengku Tambak Malem mengembangkan Islam disekitar desa Meriah.
4. Putra Adi Genali dan Tengku Datuk dll
Ketiga , Teori Perbatasan.. Teori ini menjelaskan pengaruh kerajaan-kerajaan yang
berada di sekitar perbatasan Karo yaitu, kerajaan Haru Deli Tua ( Deli ), Kerajaan haru
Langkat, dan kerajaan Haru Pane. Kerajaan Haru dan segenap rakyat sudah memeluk Islam
sejak abad XV secara geneologi masih memiliki hubungan dengan suku Karo yang bermukim
di dataran tinggi Karo. Kemumgkinan jalan keluarga inilah, agama Islam masuk ke Tanah
Karo. Di samping itu pedagang-pedagang garam ( di samping itu mereka juga berjualan ikan,
perhiasan dll ) dari Sumatera Timur diperkirakan punya peran dalam memperkenalkan agama
Islam di tanah Karo
Dari ketiga teori di atas, yang lebih mendekati kebenaran sesuai dengan data yang ada
tentang masuknya Islam ke Tanah Karo adalah teori Aceh.
B. Perkembangan Islam di Tanah Karo
Para ulama /mubaligh yang berasal dari Aceh telah memperkenalkan Islam di Tanah
Karo diperkirakan pada tahun 1888 ( abad XIX ). Namun usaha mereka belumlah memperoleh
hasil yang baik untuk memberikan pemahaman keislaman bagi masyarakat Karo pada saat itu.
Sebaliknya usaha ini mendapat tantangan dan penolakan sebagaian besar masyarakat Karo dan
berakhir dengan usaha pembunuhan. Hal inilah yang dialami oleh Tengku Lau Bahun yang
mati syahid.
Usaha pengembangan Islam pada tahap awal ini, para ulama Aceh mempergunakan
cara-cara pengobatan dan ilmu-ilmu kebatinan. Pendekatan ini dilakukan oleh ulama/mubaligh
Aceh tidak terlepas dari pengaruh kepercayaan masyarakat Karo pada saat itu masih menganut
kepercayaan animisme yang cendrung mengarah kepada mistik. Namun usaha dan pendekatan
ini terasa kurang berhasil untuk memberikan pemahaman tentang Islam sebenarnya kepada
masyarakat Karo.Namun dalam dunia pengobatan tradisional ( tabib/dukun ) masih kita jumpai
mereka mengucapkan Bismillahirrahmanirrohim dan diakhiri dengan ucapan qabol berkat la
ilaha illa Allah walaupun tabib tersebut bukanlah beragama Islam.
Geliat dakwah dakwah Islam di tengah-tengah masyarakat Karo mulai terasa pada
awal abad XX. Hal ini dimulai dengan masuk Islamnya salah seorang tokoh masyarakat Karo
yaitu Juan Tarigan. Ini terjadi diperkirakan pada tahun 1904. Pensyahadatan Juan Tarigan
dilakukan oleh ulama-ulama Aceh yang sebelumnya terjadi dialog yang panjang antara Juan
Tarigan dengan ulama Aceh tentang agama Islam. Selain Juan Tarigan, istri dan anak
beliaupun masuk Islam saat itu. Tidak hanya sampai disitu , Juan Tarigan kemudian mengajak
keluarga dan keturunannya mengikuti jejaknya untuk memeluk agama Islam. Pada tahun 1906,
kembali lagi dilaksanakan pensyahadatan beberapa keluarga Juan Tartigan, termasuk
H.Sulaiman Tarigan. Putra beliau H. Sulaiman Tarigan inilah pada tahun 1946 diangkat oleh
pemerintah sebagai kepala Jawatan Agama pertama di tanah Karo.
Pada tahun 1930-an, perkembangan Islam semakin semarak dengan munculnya
ormas-ormas Islam di Tanah Karo yang memberikan pembinaan agama Islam untuk wilayah
Kabanjahe dan Berasagi . Organisasi Muhammadiyah diperkirakan sudah ada sejak tahun 1936
dibawa oleh Bapak Sujonono ( Pegawai Kantor Pos Kabanjahe ). Selanjutnya organisasi AlWashliyah sudah ada sejak tahun 1939 ( ada yang mengatakan sejak tahun 1930 ) .
Selanjutnya pada dekade 1980-1990, adalah periode puncaknya kegiatan Islam di
Tanah Karo. Pada era ini kekompakan para tokoh Agama dan pimpinan ormas sangat tinggi
dalam rangka berdakwah memberikan penerangan Islam kepada masyarakat Islam Karo. Selain
itu koordinasi dakwah juga berjalan dengan baik. Begitu juga perhatian lembaga-lembaga
dakwah dari Medan dan berbagai perguruan tinggi Islam memberikan perhatian yang serius
bagi pengembangan agama Silam di Tanah Karo.
C. Kondisi Dakwah Saat Ini
Banyak pemerhati agama Islam melihat rentang waktu 1990-2005, kegiatan dakwah
Islam di Tanah Karo menurun. Koordinasi dan kerjasama dakwah antar ormas dan lembaga
dakwah di Tanah Karo nyaris tidak terlihat. Desa-desa binaan yang selama ini mendapat
perhatian dakwah semakin lama terasa ditinggalkan. Ormas dan lembaga dakwah tidak
memiliki program dakwah yang jelas untuk memberikan pembinaan bagi ummat yang banyak
tersebar di desa-desa terpencil. Ummat Islam hampir tidak mendapat pembinaan. Lembaga
dakwah dan Perguruan Tinggi yang selama ini melihat bahwa Tanah Karo adalah daerah
binaan juga tidak berperan demngan maksimal. Koordinasi dakwah yang lemah, akhirnya
masing-masing ormas dan lembaga dakwah berjalan dengan sendiri-sendiri.
Namun kita harus bersyukur, empat tahun terakhir ini mulai terlihat kembali
semangat untuk memberikan pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam di Tanah Karo.
Pertemuan-pertemuan antar tokoh agama yang dilakukan mulai menyadari untuk membuat
sebuah upaya pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam di Tanah Karo. Dari luar Tanah Karo,
sudah mulai beberapa lembaga dan Perguruan Tinggi yang memberikan perhatian pembinaan
dakwah di Tanah Karo. ( Lihat Tabel Tentang Peran Ormas dan Lembaga Dakwah yang
Memberikan Pembinaan Dakwah di tanah karo ).
BAB III
PROPIL DAKWAH UMMAT ISLAM KABUPATEN KARO
TAHUN 2009
A.

Latar Belakang

Salah satu daerah yang menjadi perhatian dalam gerakan pembinaan dakwah adalah Kabupaten
Karo. Perhatian ormas Islam, lembaga-lembaga Dakwah, Perguruan Tinggi Islam, kelompokkelompok peduli dakwah maupun secara individu telah banyak memberikan dan mencurahkan
pemikiran, tenaga maupun materi dalam rangka memberikan pembinaan dakwah Islam di
tengah-tengah masyarakat Karo khususnya di pedesaan. Begitu juga pengiriman da’i / tenaga
mubaligh dari berbagai organisasi dan kelompok terus silih berganti sampai sekarang.
Apakah program pembinaan dakwah selama ini telah berhasil ?
Apakah program pembinaan dakwah selama ini sudah mengenai sasaran ?
Apakah program pembinaan dakwah selama ini sudah menunjukkan peningkatan pemahaman
tentang agama Islam telah semakin meningkat ?
Sejumlah pertanyaan lagi akan muncul berkaitan dengan gerakan pembinaan dakwah dakwah
selama ini. Dan kita tidak bisa menjawabnya karena kita tidak memiliki data yang yang
lengkap sebagai parameter tentang berhasil tidaknya gerakan pembinaan dakwah yang kita
lakukan selama ini. Atau kita tidak bisa mengatakan apakah sasaran dakwah selama ini sudah
tepat sasaran atau tidak. Boleh jadi pembinaan dan pengiriman da’i/mubaligh yang kita kirim
tidak memperhatikan kondisi di lapangan.
Mengapa ini bisa terjadi ?
Salah satu jawabannya adalah karena kita tidak memiliki data base tentang kondisi ummat
Islam di berbagai lokasi di Kabupaten Karo. Atau dengan kata lain kita tidak memiliki peta
dakwah . Ketidakadaan peta dakwah yang jelas membuat gerakan pembinaan dakwah untuk
ummat Islam di daerah-daerah pedesaan tidak tertata dengan baik. Akhirnya terjadinya
pembinaan yang yang terkonsentrasi pada satu tempat dan melupakan tempat/lokasi yang lain
yang lebih memerlukannya. Atau pembinaan yang semu, yaitu takkala masih ada
da’i/mubaligh yang memberikan pembinaan kegiatan berlangsung dengan baik. Namun
kegiatan agama akan terhenti sama sekali ketika da’i telah selesai bertugas atau pindah ke
kampung halamannya.
Kita harus jujur, sampai saat ini kita tidak tahu berapa banyak daerah-daerah di Kabupaten
Karo yang ummat Islamnya belum tersentuh oleh pembinaan dakwah. Kita tidak tahu berapa
banyak desa yang ummat Islamnya tidak ada kegiatan pembinaan agama ( Misal:
perwiridan/pengajian ). Kita tidak tahu desa-desa mana saja yang tidak ada da’inya dan kita
tidak tahu sudah berapa banyak ummat yang memilih Islam sebagai agamanya begitu juga kita
tidak tahu berapa banyak ummat Islam yang berpindah aqidah / murtad . Masih banyak
pertanyaan akan muncul yang kita tidak bisa menjawabnya karena kita tidak memiliki data.
Dari gambaran di atas, kita harus memiliki peta dakwah. Peta dakwah inilah yang merupakan
deskripsi / gambaran tentang hal-hal yang berkaitan dengan ummat Islam di Kabupaten Karo.
Peta dakwah ini ini akan menggambarkan tentang kondisi ummat Islam di suatu tempat
berkaitan dengan pembinaan dakwah. Melalui peta dakwah ini akan terlihat suatu desa/tempat
tentang jumlah masjid, jumlah ummat Islam, jumlah da’i, kelompok pengajian/perwiridan,
peran ormas Islam atau lembaga dakwah, berfungsinya masjid atau tidak, data orang masuk
agama Islam dan yang murtad dan sebagainya.
Disamping itu dengan adanya peta dakwah, pembinaan agama di Kabupaten Karo akan lebih
terarah dan tepat sasaran. Dengan data ini kita bisa duduk bersama dengan semua elemen untuk
melakukan gerakan dakwah yang terpadu. Bagi ormas Islam dan Lembaga dakwah serta
perguruan tinggi jelas data ini sangat diperlukan .
Ada tiga ( 3 ) hal yang ingin digambarkan dalam Peta/profil dakwah berkaitan dengan
kegiatan dakwah Islam di Kabupaten Karo, yaitu :
1. Peranan Masjid dalam Pembinaan Jamaah.
2. Kegiatan Dakwah Jamaah.
3. Peran Ormas/Lembaga Dakwah dalam Pembinaan Jamaah
B.

Peranan Masjid dalam Pembinaan Jamaah

Menurut data Karo Dalam Angka jumlah masjid di Kabupaten Karo, sebanyak 156 buah
masjid.
( Lihat tabel 10 halaman
). Untuk melihat fungsi dan perannya, ada penulisan
profil dakwah Kabupaten Karo mencoba menyoroti dalam tiga hal,yaitu :
Pertama, berkaitan dengan manajemen masjid yang meliputi tentang kepengurusan masjid,
nazir masjid, persiapan pelaksanaan shalat jumat.
Kedua, peranan masjid dalam pembinaan jamaah yang meliputi kegiatan perwiridan/pengajian
dan pendidikan yang berpusat di masjid.
Ketiga, fungsi masjid dalam pelaksanaan shalat jumat dan shalat fardhu.
1. Manajemen Masjid
Keberhasilan memberdayakan fungsi masjid sesuai dengan fungsinya dapat terlihat dari
bagaimana pengelolaan masjid itu sendiri. Dalam penyusunan Profil Dakwah Kabupaten Karo,
manajemen masjid secara sederhana dilihat dari ada tidaknya pengurus masjid ( BKM ), nazir
masjid, Jadwal khatib, khatib tetap dan juga khatib dari luar desa .
Dilihat dari lima komponen tersebut , dari hasil pendataan maka gambaran masjid diberbagai
Kecamatan di Kabupaten Karo sebagai berikut :
Tabel 1
Keadaan Kelengkapan Kepengurusan Masjid dan Pelaksanaan Shalat Jumat
Di Kabupaten Karo Tahun 2008
NO

KECAMATAN

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Mardinding
Lau Baleng
Tiga Binanga
Juhar
Munte
Kuta Buluh
Payung
Tiganderket
Simpang Empat
Naman Teran
Merdeka
Kabanjahe
Berastagi
Tigapanah
Dolat Rakyat
Merek
Barus Jahe
Jumlah
Persentase

JUMLAH
MASJID
7
9
12
8
11
8
7
14
13
11
9
17
13
8
3
2
6
158

Pengurus
Masjid/BKM
ada
tdk
4
3
5
4
12
0
3
5
9
2
4
4
4
3
13
1
13
0
10
1
8
1
15
2
13
0
8
0
2
1
2
0
2
4
127
31
80.4
19.4
%
%

Nazir
Masjid
ada
tdk
6
1
7
2
10
2
3
5
9
2
4
4
5
2
10
4
12
1
8
3
8
1
17
0
13
0
7
1
2
1
2
0
2
4
125
33
79.1
20.9
%
%

Jadwal
Khatib
ada
tdk
0
7
2
7
8
4
1
7
3
8
1
7
1
6
3
11
11
2
4
7
6
3
14
4
13
0
3
4
2
1
1
1
0
6
72
86
45.6
54.
%
4%

Khatib
Tetap
ada
tdk
7
0
2
7
8
4
2
6
8
3
8
0
5
2
13
1
12
1
10
1
8
1
14
3
13
0
5
3
3
0
1
1
3
3
122
36
77.2
22.
%
8%

Khatib dari
Luar
ada
tdk
3
4
0
9
8
4
1
7
1
10
1
7
1
6
2
12
6
7
1
10
1
8
11
6
13
0
1
7
1
2
1
1
0
6
52
106
32.9
67.1
%
%

Dari tabel data tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.
Dari 158 masjid, sebanyak 127 masjid ( 80.4 % ) telah memiliki
kepengurusan/pengelolaan masjid ( Badan Kenaziran Masjid ), hanya 31 masjid ( 19.4
% ) yang belum memiliki Badan Kenaziran Masjid.
2.
Masjid yang memiliki nazir masjid sebanyak 125 masjid (79.1%), sebanyak 33 masjid
(20.9%) belum memiliki nazir masjid.
3.
Masjid yang memiliki jadwal khatib Jum’at ada sebanyak 72 masjid (45.6%), sedangkan
86 masjid ( 54.4%) belum memiliki jadwal khatib jumat.
4.
Masjid yang memiliki khatib tetap ada sebanyak 122 masjid ( 77.2%), sedangkan yang
tidak ada sebanyak 36 masjid ( 22.8%).
5.
Masjid-masjid yang pernah diisi oleh ustadz/da’i dari luar , ada sebanyak 52 maasjid
( 32.9%), sedangkan selebihnya yaitu 106 masjid ( 67.1%) tidak pernah khatib jumat
berasal dari luar desa tersebut.
2. Peranan Masjid dalam Pembinaan Jamaah
Komponen kedua yang ingin dilihat adalah peranan masjid sebagai sarana pembinaan ummat.
Buku Profil Dakwah Ummat Kabupaten ingin menggambarkan sejauh mana peranan masjid
yang ada di Kabupaten Karo sebagai sarana pendidikan ummat yang meliputi wadah/tempat
perwiridan baik bagi jamaah kaum bapak . ibu , kepengurusan remaja masjid serta tempat
belajar al-Quran bagi generasi Islam.
Dari data yang diperoleh, maka profil masjid sebagai sebuah sarana pendidikan ummat dapat
digambarkan dalam tabel di bawah ini :
Tabel 2
Keadaan Fungsi Masjid se-Kabupaten Karo Sebagai Wadah Pembinaan Ummat
Tahun 2008

NO

KECAMATAN
Mardinding
Lau Baleng
Tiga Binanga
Juhar
Munte
Kuta Buluh
Payung
Tiganderket
Simpang
Empat
Naman Teran
Merdeka
Kabanjahe
Berastagi
Tigapanah
Dolat Rakyat
Merek
Barus Jahe
Jumlah
Persentase

JUMLAH
MASJID
7
9
12
8
11
8
7
14
13
11
9
17
13
8
3
2
6
158

Gabungan
ada
tdk
1
6
5
4
0
12
0
8
0
11
0
8
1
6
2
12
3
10
0
1
4
1
1
0
0
2
21
13.3%

Pengajian/Perwiridan
Bapak
ada
tdk
ada
0
7
1
1
8
1
0
12
0
0
8
0
0
11
0
0
8
0
1
6
0
0
14
1
3
10
2

11
8
13
12
7
3
2
4
137
86.7%

0
2
0
3
3
2
0
1
16
10.1%

11
7
17
10
5
1
2
5
142
89.9%

Ibu
tdk
6
8
12
8
101
8
7
13
11

0
3
1
3
3
2
0
1
18
11.4%

11
6
16
10
5
1
2
5
140
88.6%

Remaja
Masjid
ada
tdk
0
7
3
6
1
11
1
7
0
11
0
8
1
6
7
7
10
3

ada
4
0
2
0
0
4
3
8
6

tdk
3
9
10
8
11
4
4
6
7

2
3
6
13
3
1
1
1
53
33.5%

5
8
4
7
4
1
0
0
56
35.4%

6
1
13
6
4
2
2
6
102
64.6%

9
6
11
0
5
2
1
5
105
66.5%

TPA

Dari data di atas dapat dsimpulkan sebagai berikut :
1.
Pengajian/Perwiridan yang aktivitasnya berpusat di masjid sangat rendah sekali.
Perwiridan/Pengajian yang jamaahnya gabungan ( Bapak, ibu atau remaja ) ada sebanyak
21 masjid ( 13.3 % % ), perwiridan/pengajian kaum bapak ada sebanyak 16 masjid
( 10.1 % %) , sedangkan pengajian/perwiridan kaum ibu sebanyak 18 masjid ( 11.4 % )
yang menjadikan masjid sebagai lokasi kegiatan pembinaan jamaah.
2.
Dari 158 masjid, ada sebanyak 53 masjid ( 33.5 % ) yang memiliki kepengurusan
Remaja masjid. Kecamatan Berastagi adalah kecamatan seluruh masjidnya memiliki
kepengurusan remaja masjid. ( lihat tabel 1.2.7 ).
3.
Masjid sebagai sarana belajar baca al-Quran bagi generasi muda Islam tidak dimiliki oleh
seluruh masjid. Hanya sebanyak 56 massjid ( 35.4 %) lokasi masjid sebagai sarana
Taman Pembacaan Al-Quran bagi generasi muda Islam, sedangkan sebanyak 102 masjid
( 64.6 %) tidak memiliki aktifitas tempat belajar baca al-Quran.
Catatan :
Sebagai bahan perbandingan dapat dilihat data Taman Pendidikan Al-Quran
Kabupaten Karo Tahun 2008 ( Tabel 10 ) yang dikeluarkan oleh Kantor
Departemen Agama Kabupaten Karo.
3. Masjid Sebagai Sarana Ibadah Shalat
Masjid sebagai sarana tempat beribadah adalah fungsi masjid yang utama. Sampai sejauh
manakah peran utama ini ( sebagai sarana tempat ibadah ) pada berbagai masjid di Kabupaten
Karo. Dari data yang diperoleh, profil Dakwah Kabupaetn Karo menggambarkan pada tabel di
bawah ini :
Tabel 3
Optimalisasi Fungsi Masjid Se-Kabupaten Karo
Sebagai Sarana Tempat Shalat Berjamaah Tahun 2008
No

Kecamatan
Mardinding
Lau Baleng
Tiga Binanga

Juhar
Munte
Kuta Buluh
Payung
Tiganderket
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

Simpang
Empat
Naman Teran

Merdeka
Kabanjahe
Berastagi
Tigapanah
Dolat
Rakyat
Merek
Barus Jahe
Jumlah
Persentase

Jumlah
Masjid

Subuh

Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah
Zuhur
Ashar
Maghrib
Isya

Shalat
Jumat

ada

tdk

ada

tdk

ada

tdk

ada

tdk

ada

tdk

ada

tdk

7
9
12
8
11
8
7
14
13

6
1
7
0
7
3
3
3
6

1
8
5
8
4
5
4
11
7

2
0
1
0
5
1
4
1
3

5
9
11
8
6
7
3
13
10

2
0
1
0
5
1
4
1
3

5
9
11
8
6
7
3
13
10

6
5
9
3
10
6
6
13
13

1
4
3
5
1
2
1
1
0

6
4
7
2
9
4
6
10
13

1
5
5
6
2
4
1
4
0

5
4
8
2
8
4
6
9
11

2
5
4
6
3
4
1
5
2

11
9
17
13
8
3

3
5
15
13
4
2

8
4
2
0
4
1

3
4
17
8
2
2

8
5
0
5
6
1

3
4
16
8
2
2

8
5
1
5
6
1

10
9
16
13
6
3

1
0
1
0
2
0

10
9
16
13
6
3

1
0
1
0
2
0

9
8
14
13
5
3

2
1
3
0
3
0

2
6
158

1
0
79

1
6
79

1
0
54

1
0
53

1
6
98

2
2

0
4
26

2
1

0
5
37

2
2

0
4
45

50
%

50
%

1
6
10
4
34. 65.
2% 8%

132

33. 66. 83.
5% 5% 5%

121

113

16. 76. 23. 71. 28.
5% 6% 3% 5% 5%
a. Pelaksanaan Shalat Jumat.
Dari tabel di atas, terlihat bahwa dari 158 masjid yang ada di Kabupaten Karo, ada sebanyak
113 masjid ( 71.5%) yang melaksanakan shalat jumat, dan sebanyak 45 masjid ( 28.5%) tidak
melaksanakan shalat jumat termasuk masjid yang terkadang melaksanakan shalat Jumat
terkadang tidak.
Penyebab tidak terlaksananya shalat jumat anatar lain :
1.
Tidak ada mubaligh/da’i yang bertugas sebagai khatib di desa tersebut.
2.
Mubaligh/da’i dari desa tersebut keluar karena sesuatu urusan dan tidak ada
penggantinya.
3.
Tidak adanya jamaah ( Jamaah masih berada di sawah/ladang )
b. Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah
Secara umum,masjid-masjid melaksanakan shalat fardhu berjamaah untuk waktu shalat
Maghrib ada sebanyak 132 masjid ( 83.5% ) dan Isya ada sebanyak 121 masjid. ( 77.2 %)
.Sedangkan untuk shalat subuh ada sebanyak 79 masjid ( 50%) , Pelaksanaan shalat Zuhur ada
dilaksanakan sebanyak 54 masjid ( 34.2 %),dan Asar sebanyak 53 masjid ( 33.5 %) .
Rendahnya pelaksanaan shalat Zuhur dan Ashar di masjid disebabkan oleh faktor keberadaan
jamaah pada waktu yang sama masih berada di ladang . Rata-rata jamaah adalah petani.
C.

Kegiatan Dakwah Jamaah

Kegiatan dakwah jamaah adalah kegiatan-kegiatan yang dibentuk oleh jamaah desa untuk
memberikan pembinaan kepada jamaahnya. Misalnya, ada tidaknya perwiridan/pengajian yang
dibentuk oleh ummat di desa masing-masing. Kegiatan dakwah jamaah juga mencakup ada
tidaknya P2A ( Pembina Penyuluh Agama Islam, mubaligh/da’i, atau pembinaan
ormas/lembaga dakwah Islam .
1. Ustad/Pembina Jamaah di Desa
Kegiatan dakwah jamaah diberbagai kecamatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini tentang
ada tidaknya perangkat P2A ( Pembina Penyuluhan Agama Islam, mubaligh/da’i maupun
pembinaan ormas / lembaga Islam/da’i dari luar desa
Tabel 4
Keadaan Personil Pembina Agama/Ustad se-Kabupaten Karo
Tahun 2008
No

Kecamatan
Mardinding
Lau Baleng
Tiga Binanga

Juhar
Munte
Kuta Buluh
Payung
Tiganderket
Simpang Empat
Naman Teran

Merdeka
Kabanjahe
Berastagi
Tigapanah
Dolat Rakyat
Merek
Barus Jahe
Jumlah
Persentase

Jumlah
Desa
12
14
19
24
22
16
8
17
17
14
9
13
9
22
7
19
19
261

P2A
ada
2
4
0
9
5
8
4
13
10
5
6
13
3
5
1
1
3
92
35.2
%

tdk
10
10
19
15
17
8
4
4
7
9
3
0
6
17
6
18
19
169
64.8
%

Ustaz/da’i
Di desa
ada
tdk
7
5
5
9
7
12
11
13
3
19
6
10
3
5
8
9
10
7
4
10
4
5
11
2
3
6
4
18
1
6
1
18
5
14
93
168
35.6 64.4
%
%

Ustadz/da’i dari
ormas/lembaga

ada
1
2
0
0
3
2
1
3
8
3
2
8
2
3
0
0
0
38
14.6
%

tdk
11
12
19
24
19
14
7
14
9
11
7
5
7
19
6
19
19
223
85.4%

Dari tabel di atas dapat disimpulkan beberapa hal :
1. Dari 261 desa di Kabupaten Karo, sebanyak 92 desa memiliki kepengurusan P2A ( 35.2%),
dan sebanyak 169 desa ( 64.8%) yang tidak memiliki kepengurusan P2A.
2. Jumlah desa yang memiliki da’i sebanyak 93 .desa ( 35.6%% ), selebihnya 168 desa
( 64.4% ) tidak memiliki da’i yang tentunya sangat tergantung kepada da’i yang berasal
dari luar desa.
3. Desa yang mendapat pembinaan dari ustadz/da’i dari luar desa mereka ada sebanyak 38
desa ( 14.6.% ). Sebanyak 223 desa ( 85.4%) tidak pernah mendapat pembinaan dari
dai/ustadz dari luar lokasi mereka.
2. Wadah Pembina Jamaah
Wadah pembina jamaah adalah wadah-wadah perkumpulan yang didirikan oleh jamaah
sebagai sarana belajar tentang agama Islam. Wadah pembina ini seperti perwiridan/pengajian
dan tempat belajar al-Quran oleh generasi masa depan Islam.
Data yang diperoleh berkaitan dengan wadah pembina jamaah yang disebut di atas, dapat
digambarkan dari tabel di bawah ini :
Tabel 5
Keadaan Wadah Pembinaan Jamaah yang Dibentuk Oleh Masyarakat
Di Kabupaten Karo Tahuin 2008
N
O
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.

KECAMATAN
Mardinding
Lau Baleng
Tiga Binanga
Juhar
Munte
Kuta Buluh
Payung
Tiganderket
Simpang Empat
Naman Teran
Merdeka
Kabanjahe
Berastagi
Tigapanah
Dolat Rakyat
Merek
Barus Jahe
Jumlah
Persentase

JUMLAH
DESA
12
14
19
24
22
16
8
17
17
14
9
13
9
22
7
19
19
261

GABUNGAN
ada
tdk
3
9
6
8
1
18
3
21
11
11
9
7
4
4
10
7
13
4
5
9
2
7
6
7
5
4
6
16
0
7
5
14
11
8
100
161
61.7
38.3%
%

PENGAJIAN/PERWIRIDAN
BAPAK
IBU
ada
tdk
ada
tdk
3
9
5
7
3
11
3
11
5
14
8
11
2
22
2
22
7
15
11
11
5
11
3
13
1
7
4
4
7
10
9
8
5
12
10
7
5
9
9
5
4
5
7
2
11
2
13
0
4
5
4
5
4
18
6
16
2
5
3
4
0
19
0
19
0
19
1
18
68
193
98
163
26.1
73.9
37.5
62.5
%
%
%
%

REMAJA
ada
tdk
2
10
2
12
1
18
0
24
3
19
0
16
0
8
7
10
7
10
2
12
3
6
3
10
4
5
3
19
1
6
0
19
0
19
38
223
14.6
85.4
%
%

TPQ
ada
3
5
3
0
4
2
3
5
5
3
4
6
2
3
0
1
1
50
19.2
%

tdk
9
9
16
24
18
14
5
12
12
11
5
7
7
19
7
18
18
211
80.
8%

Dari data di atas dapat dilihat tentang wadah perwiridan/pengajian yang dibentuk oleh jamaah
yang kegiatannya dilaksanakan dari rumah ke rumah sebagai sarana pembinaan ummat Islam
diberbagai desa di Kabupaten Karo. Ada beberapa kesimpulan yang diperoleh dari data di atas,
yaitu :
 Perwiridan/Pengajian Gabungan
Perwiridan/Pengajian Gabungan adalah wadah pembinaan jamaah yang berbentuk
pengajian atau perwiridan dimana jamaahnya terdiri dari jamaah laki-laki dan perempuan
yang sudah berkeluarga juga kadang-kadang diikuti oleh pemuda maupun remaja.
Perwiridan/Pengajian gabungan seperti ini biasanya kita temui di desa-desa yang
jumlahnya ummat Islam sedikit. Namun demikian di beberapa tempat
pengajian/perwiridan gabungan seperti ini dilaksanakan dalam rangka pembinaan jamaah
atas inisiatif pengurus atau tokoh agama/masyarakat.
Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa pengajian/perwiridan gabungan ini jumlahnya ada
di 100 desa/kelurahan dan 161 desa yang tidak terdapat kegiatan pengajian/perwiridan
gabungan ini dari 261 desa/kelurahan yang terdapat di Tanah Karo. Jika dipersentasekan
maka sekitar 38.3 % desa yang memiliki pengajian/perwiridan gabungan, dan sekitar
61.7 % yang tidak ada pengajian/perwiridan gabungan.
 Pengajian/Perwiridan Kaum Bapak
Pengajian/Perwiridan Kaum Bapak adalah sebuah istilah sederhana dari bentuk kegiatan
pembinaan jamaah yang anggotanya adalah kaum laki-laki yang biasanya sudah
berkeluarga. Dari 261 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Karo, dari tabel di atas
diperoleh hanya sekitar 68 desa/kelurahan ( 26.1 % )yang memiliki aktivitas kegiatan
dakwah untuk pembinaan jamaah. Selebihnya, sekitar 193 desa/kelurahan ( 73.9 % ) di
Kabupaten tidak memiliki aktivitas pengajian/perwiridan yang jamaahnya adalah kaum
bapak.
 Pengajian/Perwiridan Kaum Ibu
Pengajian/Perwiridan Kaum Ibu adalah pengajian/perwiridan yang dibemntuk oleh
jamaah yang anggota terdiri dari kaum ibu yang biasanya sudah berkeluarga.
Dibandngkan
dengan
pengajian/perwiridan
kaum
bapak,
maka
jumlah
pengajian/pewrwiridan kaum ibu ini lebih banyak terbentuk di desa/kelurahan. Tabel di
atas menunjukkan bahwa dari 261 desa/kelurahan yang ada di kabupaten Karo, ada
sekitar 98 desa/kelurahan ( 37.5 % ) yang sudah ada. Selebihnya sekitar 163
desa/kelurahan ( 62.5% ) tidak ada aktivitas pembinaan jamaah bagi perempuan ( kaum
ibu ).
 Pengajian/Perwiridan Remaja
Kondisi wadah pembinaan jamaah baik untuk kaum bapak dan ibu seperti yang
tergambar di atas jelas cukup memprihatinkan sekali. Tapi yang lebih memprihatinkan
lagi adalah kondisi pembinaan bagi remaja-remaja Islam di Kabupaten Karo. Tabel di
atas memperlihatkan kepada kita bahwa hanya ada sekitar 38 desa/kelurahan ( 14.6 % )
yang memiliki kegiatan perwiridan/pengajian sebagai wadah remaja Islam. Dan sekitar
223 desa/kelurahan ( 85.4 % ) dari 261 desa/kelurahan tidak ada wadah pembina remaja
Islam.
 Taman Belajar Pembacaan Al-Quran
Sarana tempat belajar al-Quran selain dilaksanakan di masjid-masjid dan madrasah juga
secara pribadi-pribadi ada yang dibentuk oleh jamaah itu sendiri. Kegiatan belajar alQuran dilaksanakan di rumah. Dari data tabel di atas, ada sekitar 50 desa/kelurahan
( 19.2 % ) dari 261 desa/kelurahan yang memiliki tempat belajar al-Quran yang dibentuk
oleh jamaah itu sendiri dan dilaksanakan di rumah jamaah. Sedangkan sekitar 211
desa/kelurahan ( 80.8% ) tidak memiliki sarana tempat belajar al-Quran yang dibentuk
oleh jamaah/masyarakat.
Sebagai bahan perbandingan dapat dilihat data Taman Pendidikan Al-Quran Kabupaten
Karo Tahun 2008 ( Tabel 10 ) yang dikeluarkan oleh Kantor Departemen Agama
Kabupaten Karo.
Catatan :
Tabel di atas menunjukkan rendahnya pembinaan agama bagi ummat Islam di beberapa
desa . Akibatnya hampir setiap desa terjadi kasus gejala murtad ( pindah agama ). Dari
imformasi yang diperoleh, gejala murtad ini disebabkan berbagai alasan, antara lain :
1. Pemahaman agama Islam yang rendah ( karena pembinaan yang kurang ), sehingga
mengganggap berpindah agama ( murtad ) adalah hal biasa.
2. Perkawinan antar keluarga beda agama.
3. Modus pacaran kemudian hamil lalu kawin.
4. Faktor ekonomi
D.

Peran Ormas/Lembaga Dakwah dan Departemen Agama dalam Pembinaan
Jamaah

Kita menyadari bahwa berbagai ormas Islam dan lembaga dakwah banyak mencurahkankan
perhatianya kepada perkembangan dakwah di Kabupaten Karo sekaligus menurunkan
mubaligh/ustadz ke berbagai desa untuk memberikan pembinaan keagamaan. Baik secara
berkala, maupun membina kader-kader untuk dapat dijadikan da’i di desa mereka masingmasing, maupun mengirimkan da’i langsung ke desa-desa.
Kami menyadari masih banyak lembaga-lembaga dakwah Islam maupun secara pribadi
memberikan pembinaan dakwah ke Kabupaten Karo. Namun , kami kekurangan imformasi
sehingga kegiatan-kegiatan dakwah tersebut tidak dapat kami imformasikan dalam Profil
Dakwah Islam Kabupaten Karo ini.
Sebagai bahan imformasi, tabel di bawah ini kami cantumkan tentang berbagai Ormas Islam
dan Lembaga dakwah serta tingkat kepengurusan yang mereka miliki dan juga daerah binaan
yang dimiliki
Tabel 6
Peran Ormas Islam/Lembaga Dakwah Dalam Pembinaan Ummat Islam
di Kabupaten Karo Tahun 2008
No

Ormas
Islam/Lembaga
Dakwah

Kepengurusan
Tingkat Kecamatan
Yang Dimiliki

1.

PD Muhammadiyah

Kabanjahe

Kabuapten Karo
Simpang Empat

Kepengurusan
Tingkat Desa
/LurahYang
Dimiliki
Lau Cimba
Kp. Dalam
Gung Leto
Nang Belawan
Tiga Pancur
Beganding I
Beganding II

Daerah Binaan

Ds.Cimbang (Kec.Payung)
Ds.Surbakti
Ndokum Seroga
2.

PD Al-Washliyah

Kabanjahe

-

Munte ( Kec.Munte)*

Kab.Karo

Berastagi
Simpang Empat
Munte

-

Paribun (Kec.Munte)
Berastagi ( Kec.Berastagi)
Sukarame
( Kec.Sp.Empat)

Tigapanah
Lau Baleng
Mardinding

-

3

PC Nadhdatul Ulama
Kabupaten Karo

-

-

4

PD ‘Aisyiyah
Kabupaten Karo

Kabanjahe
Kabanjahe

Lau Cimba
Kp. Dalam
Gung Leto
Tigapancur
Geganding
Nangbelawan

Simpang Empat

5

Kabanjahe
Berastagi
Tigapanah
Munte

-

PD Badan Kontak
Majelis Taklim
Kab.Karo

6

PD Muslimat
Kabupaten Karo *

Berastagi
Payung
Naman Tran
Simpang Empat
Barus Jahe
Dolat Rakyat
Kabanjahe
Tigapanah

Yayasan Baitul
Makmur

-

Bunuraya
Ds.Semangat
-

Dewan Dakwah

-

-

Batu Karang (Payung)
Rimo Kayu ( Payung)

Ds.Cimbang (Kec.Payung)

Munte (Kec.Munte)

Berastagi
Sukatendel (Tiganderket)
Kandibata (Kabanjahe)
Nari Gunung I
(Tiganderket)
Daulu ( Berastagi )
Bunuraya (berastagi)
Tigapanah
Kabanjahe
Jeraya (Sp.Empat )
Sukadame (Tigapanah)
Penampen ( Barus Jahe)
Lau Buluh (Kutabuluh)

Lau Simomo (Kabanjahe)
Islamiyah
Perw.Sumut

Lingga ( Simpang Empat)
Rumah Kabanjahe
Sampun (Dolat Rakyat)
Suka Nalu(Barus Jahe)
Sigaranggarang(Sp.Empat)
Kuta Rakyat(Naman
Teran)
Buru Banua(Munte)
Merek
Kabanjahe

Bazda Sumut

-

-

Tiga Serangkai
Perteguhan (Namanteran)
Kuta Rakyat
Kampung Merdeka
Kuta Buluh
Tiga Binanga
Perbulan

Perw.Majelis Tafsir
Al-Quran T.Karo

-

-

Talimbaru

Ma’had Abu Ubaidah
Al-Jahra Medan **
Yayasan Bina Ummat
Asy-Syifa Medan

Nang Belawan( Sp.Empat)
Cimbang ( Payung )
-

-

Kabung ( Barus Jahe)
Limang ( Tigabinanga)
Negeri Jahe (Kuta Buluh)
Kabanjahe
Ujung Deleng ( K.Buluh)

Pengajian Tasbih
Cinta Rakyat
Setia Budi Indah
Medan
Al-Hikmah Medan
Ujung Teran
Yayasan UISU
Semangat Gunung
Medan
Lembaga Amil Zakat
Kutabangun (Tigabinanga)
Hr.Waspada
Keterangan :
* Program PW Muslimat Sumatera Utara bekerjasama dengan PD Al-Washliyah Kab.Karo
** Ma’had Abu Ubaidah Medan bekerjasama dengan PD Muhammadiyah Kab.Karo

Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwa kepengurusan Ormas Islam belum merata sampai
ketingkat kecamatan apalagi sampai pada tingkat desa/lurah. Ormas Muhammadiyah sampai
saat ini baru memiliki 2 (dua) buah kepengurusan pada tingkat kecamatan dari 17 kecamatan
yangada di Kabupaten Karo ( 11.8% ), dan memiliki 9 buah kepengurusan tingkat desa/lurah
dari 260 desa yang ada ( 3.5% ). Ormas Al-Washliyah telah memiliki kepengurusan tingkat
kecamatan sebanyak 7 buah ( 41.2% ) . Namun untuk untuk tingkat kepengurusan desa/lurah
tidak ada. Ormas Nahdatul Ulama sudah memiliki 4 buah kepengurusan tingkat kecamatan
(23.5 % ), namun tidak memiliki tingkat kepengurusan pada desa/kelurahan..
Selain ormas Islam yang tersebut di atas, ada beberapa ormas atau lembaga dakwah lainnya
yang memberikan perhatian kepada pembinaan ummat Islam di Tanah Karo. Diantaranya
ormas wanita Islam seperti Aisyiyah, Muslimat Al-Washliyah, Badan Kontak Majelis Taklim.
Sedangkan lembaga dan yayasan yang berperan memberikan dakwah di Tanah Karo antara
lain : Yayasan Baitul Makmur, Bazda Sumatera Utara, Dewan Dakwah Islamiyah, Majelis
Tafsir Al-Quran, Yayasan Asy-Syifa Medan, Badan Dakwah Islam PT Arun Lhoksemawe,
Mahad Abu Ubaidah Al-Jahra Medan,Yayasan UISU, dan Lembaga Amil Zakat Harian
Waspada Medan.
Di luar ormas dan lembaga dakwah yang disebut di atas, sebenarnya masih ada lagi yang
memberikan pembinaan dakwah di Tanah Karo. Hanya saja persoalannya, lembaga-lembaga
dakwah yang memberikan pembinaan dakwah tidak menjalin koordinasi baik kepada ormas
Islam atau lembaga yang ada di Tanah Karo maupun kepada Departemen Agama Kabupaten
Karo. Akibatnya sulit kita mendata lembaga-lembaga yang datang ke Tanah Karo untuk
memberikan pembinaan keagamaan.
Data-data tentang mubaligh / da’i yang dimiliki oleh berbagai ormas Islam/lembaga dakwah
dapat kita lihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 7
DAFTAR MUBALIGH/PEMBIMBING JAMAAH
DARI ORMAS/LEMBAGA DAKWAH
TAHUN 2008
No

Nama Ormas/Lembaga
Dakwah
PD Muhammadiyah
Kabupaten karo

Nama Mubaligh/Dai
Sd.Zainal Arifin
Nursal Can
Jamaluddin Nst
Ahmad Suhaimi,S.PD.I
Drs.H.Erwin Tanjung
Drs.Sahrial Anas,SH
Drs. Wirmarsyah
Drs.M.Nur Caniago
Chairul Zhon Ginting
Nur Hikmah Barus
Ron Pasla Ginting
Imran Pelawi
Khairuddin Sitepu
H.Anwaruddin Sembiring
Abd. Rahman Soleh Tarigan

Harjo Ginting
Abdullah Ginting

Tempat Tinggal
Kabanjahe
Kabanjahe
Kabanjahe
Kabanjahe
Kabanjahe
Kabanjahe
Kabanjahe
Kabanjahe
Kabanjahe
Beganding/Sp.Empat
Beganding/Sp.Empat
Beganding/Sp.Empat
Beganding/Sp.Empat
Tiga Pancur /Sp.Empat
Tiga Pancur /Sp.Empat
Tiga Pancur /Sp.Empat
Tiga Pancur /Sp.Empat
2

PD Al-Washliyah
Kab.Karo

3

PC NU Kab.Karo

4

PD Aisyiyah Kab.Karo

5

PD Muslimat Kab.Karo

6

PD BKMT Kab.Karo

Kabanjahe
Erlina Manda
Darmawati Piliang
Dra.Darmini
Dra. Eliwati
Dra. Darul Huda
Dra. Linda Suryani
Magdalena
Warnita Br.Pelawi
Erni Br.Sitepu
Risani Br.Sitepu
Helen Br.Ginting
Siti Aisah Br.Perangin2
Nurahayati Br.Pamdiangan
Nurhidayah Br.Barus

Hj.Nurhayati Br.Ginting
Masta Herawati Br.Sinilingga,SP

7

Bazda Sumatera Utara

8

Yayasan Baitul
Makmur

Siti Nuraya Br.Karo
Evi Rahmayati Br.Sembiring
Ratna Nasution,S.Ag
Norma Usman,S.Ag
Drs.H.Adnan Effendi
Bangsawan Nst
Mawardi Nur
Dokmal Karodis Siregar
Reza Hasanuddin
Mas’ud
H. Fakhruddin
Supriyadi
Munir Siregar
Muslihuddin Sebayang
Subuhi Seregar
Agus Salim Nst
Buchori Ginting
Miskuddin Nst
Yanto Tarigan

Kabanjahe
Kabanjahe
Kabanjahe
Kabanjahe
Kabanjahe
Kabanjahe
Beganding/Sp.Empat
Beganding/Sp.Empat
Beganding/Sp.Empat
Beganding/Sp.Empat
Beganding/Sp.Empat
Beganding/Sp.Empat
Beganding/Sp.Empat
Beganding/Sp.Empat

Berastagi
Berastagi
Kabanjahe
Kabanjahe
Tiga Serangkat
Perteguhan
Gong Pinto
Kuta Rakyat
Kampung Merdeka
Kuta Buluh
Tiga Binanga
Mardinding
Tanjung K.Buluh
Perbulan
Kabanjahe
Korpri-Berastagi
Sukatendel-Tiganderket
Kandibata.Kabanjahe
Nari Gunung I-Tiganderket
Tossim Sinaga
Drs. Ponijan
Dra.Mariani Br Tarigan
Zaitun Br Seregar
Mukmin Tarigan
Abdul Khalid Daulay
Rudin Barus
Khoirun Qudri Pinem
9

Yayasan Multazam
Medan

10

Dewan Dakwah
Perw.Sumatera Utara

10
10
11

Badan Dakwah Islam
PT Arun Lhoksemawe
Majelis Tafsir AlQuran Perw.T.Karo
Lembaga Amil Zakat
Hr.Waspada

Doulu-Berastagi
Bunuraya-Tigapanah
Tigapanah
Kabanjahae
Jeraya-Simpang Empat
Sukadame-Tigapanah
Pinampen-Barus Jahe
Lau Buluh-Kutabuluh

M.Soleh Harahap
Asli Tarigan
Pangri Ginting
Ismail Sembiring
Heri Purba
Ahmad Jait Purba
Ginting Suka
Mahadi Ginting
Ali Imran
Sada Perarih Ginbting
Janaidi Manik
Abdul manaf Sitanggang

Kutabuluh
Lau SimomoKabanjahe
Lingga-Simpang Empat
Sampun-Daulat Rakyat
Rumka-Kabanjahe
Lingga-Simpang Empat
Suka Nalu-T.Panah
Sigarang-garang
Kuta Rakyat
Guru Banua-Munte
Merek
Kabanjahe

Hebat Marbun, S.H.I

Kutabangun
( Tigabinanga)

Selain da’i/mubaligh dari ormas dan lembaga dakwah, di bawah ini dipaparkan data para
da’i/mubaligh yang punya peran dalam pembinaan ummat baik daerahnya maupun di luar
daerahnya. Pada tabel selanjutnya ( Tabel 9 ) dipaparkan daftar penyuluh/pembina agama
honorer berikut lokasi kegiatannya yang merupakan program Kantor Departemen Agama
Kabupaten Karo.
Tabel 8
DATA MUBALIGH/PEMBINA JAMAAH DESA
SE-KABUPATEN KARO
TAHUN 2008
No

Nama

Alamat/Desa

Kecamatan
1.

Drs.H.Fakhry S.Tarigan

Jl.Samura

2.

Hadonaddin Harahap,BA

Kompleks Al-Wasliyah

3.

Drs.Jamaluddin Panjaitan

Kabanjahe

4.

Muslihuddin Hasibuan

Samura

5.

Baharuddin Sekedang,S.Pd.I

Samura

6.

Drs.H.Maradong Seregar

Samura

7.

H.Sajidun Silian

Samura

8.

Drs.H.Sanusi Aziz

Gg.Garuda

9.

H.Hambali,S.Ag

Asrama Polres

10. Nasrun Tarigan,S.Pd.I

Samura

11. Sahirun Batubara,S.Ag

Sumbul

12. Sahimin Silian,S.Ag

Samura

13. Ahmad Jazuli,S.Ag

Kompleks

14. Drs.Ahmad Jaiz,S.

Kabanjahe

Jl.Bakti

15. Junaidi Tarigan,
16. Drs.Sarwan Maha

Kampung Dalam

17. Romidi

Kampung Dalam

18. Asli Tarigan

Lau Simomno

19. Said Bahriman

Lau Simomo

20. Drs.Jamaluddin Panjaitan

Kabanjahe

21. Sahirun Batubara,S.Ag

Sumbul

22. Drs.M.Syarief,S.Ag

Berastagi

23. Drs.H.Adi Sungkono

Berastagi

Berastagi
24. Bukhori,S.Pd.I

Berastagi

25. Muhammad Al Khudri,S.Ag

Berastagi

26. Arifin Nuh, S.Pd.I

Berastagi

27. Dahlian Agussalim,S.Ag

Berastagi

28. Endi Lubis,S.Pd.I

Berastagi

29. Nurlen Nst, S.Ag

Berastagi

30. Mhd.Nurdiansyah

Berastagi

31. Drs.Hasnan Batubara

Jaranguda

32. Drs.Edi Felpori

Berastagi

33. Retenum Kumar

Berastagi

34. Ali Asma Nst

Berastagi

35. Drs.Adi Sungkono

Berastagi

36. A.Fakhri Nst

Berastagi

37. Affandi Mila

Berastagi

38. Azhar
39. Aswan Hrp
40. Pardamean Ginting

Mardinding

41. Hendrik Sihotang

Mardingding

42. Bahrum Ginting,S.Pd.I

Mardingding

43. Sukatno Tarigan,S.Pd.I

Mardingding

44. Sukariadi Gtg,S.Pd.I

Mardingding

45. Thoibah Sinaga,S.Pd.I

Mardingding

Mardinding
46. Supriadi, S.Pd.I

Mardingding

47. Kasmin

Mardingding

48. Saroji singarimbun

Mardingding

49. Alimuddin Maha,S.Pd.I

Perbulan/Buluh Pancur

50. Yusran Sembiring

Mbal-mbal Petarum

51. Pak Kasim

Kinangkong

52. Nasbun Siregar

Tanjung Gunung

53. Kenal Tarigan

Kuta Mbelin

54. Ibu Ani

Mbal-mbal Petarum

55. Syafaruddin

Perbulan

56. Nurhayati

Buluh Pancur

57. Ratijan

Buluh Pancur

58. Budiman Jamil

Tigapanah

59. Syaiful

Suka

60. Dimus Bancin

Seberaya

Tigapanah

61. Mawardi

Kuta Mbelin

Tigapanah

62. Selame Haryono

Tiga Binanga

Tigabinanga

63. Mhd.EncepPariruddin

Tigabinanga

64. Fakhruddin

Simpang Gunung

65. Arsal Zailani

Tigabinanga

66. Soleh

Tigaberingin

67. Roni Abdul Gani

Tigaberingin

Lau Baleng

Tigapanah
68. Ali Akbar
?

Tigabinanga
Kuta Bangun

69. Usul Galingging

Limang

70. ?

Pertumbuken

71. ?

Bunga Baru

72. ?

Perbesi

73. ?

Simpang Pergendangan

74. H.Hamid Ginting

Tigabinanga

75. Syafruddin Tarigan

Tigabinanga

76. Legirin

Juhar Tarigan

77.

Kidupen

78. Dayat

Mbetung

79. …Sembiring

Sugihen

80. …Tarigan

Keriahen

81. Harum

Selakar

82.

Singgamanik

83. Pungut Perangin-angin

Singgamanik

84. Supriyanto

Singgamanik

85. Samijan tarigan

Gunung Seribu

86. Purnama Br Bangun

Kabantua

Juhar

Munte
87. Pulung Ginting

Nageri

88. Endang Br Tarigan

Nageri

89. Sedap Ginting

Bandar Meriah

90. Ramlan

Sukarame

91. Nurdin

Bintang Meriah

92. Ismail

Negeri Jahe

93. Marhamah

Negeri Jahe

94. Supriadi

Lau Buluh

95. Simen Bangun

Batu Karang

Payung

96. Johari Sembiring

Rimo Kayu

Payung

97. Yusuf Sitepu

Payung

Payung

98. Ferdinan Bangun

Rimo Kayu

99. Sarifin Bangun

Nari Gunung I

Tiganderket

100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.

Nari Gunung 2
Tanjung Mbelang
Tanjung Merawa
Gunung Merlawan
Perbaji
Perbaji
Mardingding
Amir

Tiganderket
Tiganderket
Tiganderket
Tiganderket
Tiganderket
Tiganderket
Tiganderket
Tiganderket

108. Rajin Sembiring
109. Alamsyah Pinem
110. Sartono

Beras Sitepu
Beras Sitepu
Lingga

Simpang Empat

111. Nursinah Br Ginting
112. Maghrib Surbakti

Gamber/Tiga Serangkai
Perteguhan

Yanto
Endaseh
Percil
Zaman Sembiring
Novan Kacaribu
Legiman Sembiring
Saroji Singarimbun
Susuk

Kuta Buluh
113. Menam Sitepu

Jeraya

114.
115.
116.
117.
118.
119.
120.
121.
122.
123.
124.
125.
126.
127.
128.

Samijan
Abidan Hasibuan

Naman
Simacem
Sukatepu

Said Bahdimann
Asli Tarigan
Yase Purba
Radin Barus
Sudiman
Nazaruddin
..Lubis
Abu Salim
Alimuddin

Ndeskati
Kuta Mbelin
Lau Simomo
Lau Simomo
Kandibata
Penampen
Persadanta
Sikap
Barsam
Sukanalu
Talimbaru

129.
130.
131.
132.
133.
134.
135.
136.
137.
138.
139.

Nipol Bancin
..Batubara
Irwansyah
Arifin Nuh
Drs.Hasnan Batubara
Imran Nasution
Jandri Ginting
Hendri Lubis
Sabar Sigalingging
Muhadin Pati
…. Purba

Daulat Rakyat
Daulat Rakyat
Semangat Gunung
Ujung Teran
Jaranguda
Jaranguda
Merdeka
Gongsol
Cinta Rakyat
Deram
Sada Perarih

Daulat Rakyat
Daulat Rakyat
Merdeka

140.
141.
142.
143.
144.
145.
146.
147.

Abu Salim Sembiring
Amin Barus
Iman Lubis
Gunawan
Bp.Eko
Munir
Sudiaman
.. Tanjung

Sukanalu
Paribun
Basam
Sikap
Bars Jului
Suka Julu
Persadanta
Paribun

Barus Jahe

Abdurrahman Sembiring
Sutrisno
Rahmad Tarigan
Oala tarigan

Naman teran

Kabanjahe
Barusjahe
Barus jahe
Barus Jahe
Barus Jahe

Tabel 9
Data Penyuluh Agama Islam Honorer Kabupaten Karo
Tahun 2008
No
1.

Nama
Justan Muda Simbolan

Sasaran Penyuluhan
Pengajian Baitul Maqdis Ds.Samura Indah K.Jahe

2.

Said Bahriman

Pengajian Anak-anak Ds.Lau Simomo K.Jahe

3.

Mhd.Rafa’i Sinaga

Pengajian Ds.Samura Gg.Bersama K.Jahe

4.

Ahmad Affandi ,A.Md

Pengajian Masjid Al-Ikhlas Komplek Tropis K.Jahe

5.

Juliadi, S.Pd.I

MDA Ad Dakwah Jl.Samura K.Jahe

6.

M.Al Khudri S.Ag

Pengajian Lembah Berkah Jl.Abadi Berastagi

7.

Nur Sa’adah

Pengajian Ds.Doulu

8.

Endi

Pengajian Gundaling I Berastagi

9.

Agus Salim Nst

Pengajian Ds.Guru Singa Berastagi

10.

Nurhidayah Barus,S.Pd.I

Pengajian Ds.Beganding Simpang Empat

11.

Desopian Tarigan

Pengajian Ds.Semangat Simpang Empat

12.

Elbin Sadar Purba

TPA Ndokum Siroga Simpang Empat

13.

Hamzah Ginting

Pengajian Ds.Nang Belawan Simpang Empat

14.

NyakHasbullah Amin,S.Pd.I

Pengajian Ds.Ndokum Siroga Simpang Empat

15.

Sarodin

Pengajian Ummat Islam Ds.Tiganderket

16.

Pengajian Nur Salamah Ds.Kutambaru Payung

17.

Nurhamzah
Br.Singarimbun
Adi Suyono

18.

Bukhari Ginting

Pengajian Nurul Iman Ds.Suka Tendel Payung

19.

Andelta Ginting

Pengajian Ds.Kutabuluh Gugung Kutabuluh

20.

Khoirun Kodri Pinem

Pengajian Ds.Siabang-abang Kutabuluh

21.

Sahimin,S.Pd.I

Pengajian kaum Ibu Muslimat Tiga panah

22.

Kholid Daulay

Pengajian Perwiridan Ds.Sukadame Tigapanah

23.

Mariani

Majelis Ataklim Al-Mukhlisin Ds.Tigapanah

24.

Samsir

Pengajian Portimbi Tembe Kec.Merek

Pengajian Munawaroh Ds.Batu Karang Payung
25.

Hamdan Sinaga

Pengajian Situnggaling Kec.Merek

26.

Rudin Barus

Pengajian Al-Ihsan Taufik Ds.Penampen B.Jahe

27.

Sudiaman

Pengajian Ds.Persadanta Barus Jahe

28.

Marta Br.Sembiring,S.Ag

Majelis Taklim Amir Hamzah Kec.Munte

29.

Jenedi Sitepu

Pengajianh Masjid Taqwa Kineppen Kec.Munte

30.

Lukkas Maha

Majelis Taklim Al-Hidayah Kec.Munte

31.

Hebat Marbun,S.Ag

Pengajiuan Al-Falah Ds.Bangun T.Binanga

32.

Halawi,S.Pd.I

Pengajian Masjid Istiqomah T.Binanga

33.

Mhd.Rajab Tarigan

Pengajian Ds.Kutagaloh Tigabinanga

34.

Arsal Jailani,S.Ag

Pengajian Bapak/Ibu Ds.Juhar Kec.Juhar

35.

Ridho Asmarani Br.Silian

Pengajian Bapak/Ibu Ds. Keriahen Kec.Juhar

36.

Alimuddin Maha,S.Pd.I

Pengajian Ds.Kinangkong Lau Baleng

37.

Safaruddin

Pengajian Ds.Tanjung Gunung Lau Baleng

38.

Suwarny

Pengajian Ds.Mbal Mbal Petarum

39.

Mhd.Soleh Tarigan ,S.Ag

Pengajian Ds.Lau Mulgap Mardinding

40.

Toibah Sinaga

Pengajian Kp.Jawa Mardinding

Sumber Data dari Kasi Pendais dan PM Kantor Dep.Agama Kab.Karo tanggal 27 Pebruari 2009.

No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Nama TPQ

Tabel 10
DATA TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN
KABUPATEN KARO
TAHUN 2008
Alamat
Kecamatan

TPQ Al-Washliyah
TPQ Ad-Dakwah
TPQ Samura
TPQ Gg.Sempakata
TPQ Nurul Ikhkas
TPQ Batalion
TPQ Muhammadiyah
TPQ Masjid Raya

Jl.Slamet Ketaren
Jl.Samura Kabnajeh
Jl.Samura Kabanjahe
Jl.Sempakata Kabanjahe
Jl.Veteran Kp.Dalam
Comnpleks Batalion 125 Si’mbisa
Jlk.Masjid Kabanjahe
Tambak Laumulgap I

Kabanjahe
Kabanjahe
Kabanjahe
Kabanjahe
Kabanjahe
Kabanjahe
Kabanjahe
Berastagi

Tempat
Kegiatan
Madrasah
Madrasah
Rumah
Rumah
Madrasah
Madrasah
Madrasah
Masjid
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
35.
36.
37.
38.
39.
40.
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.

TPQ Masjid Istihrar
TPQ An Nur
TPQ Al Ihsan
TPQ Baiturrahman
TPQAl Karomah
TPQ Jamiyatul Muslimat
TPQ Amal Bakti
TPQ Baroqah
TPQ At Taqwa
TPQ M.Jamik
TPQ Surau Gg.Saudara
TPQ Masjid Korpri
TPQ Surau Jl.Kolam
TPQ Nurul Hidayah
TPQ Harapan
TPQ Istiqomah
TPQ Al Istiqomah
TPQ Sabilul Jannah
TPQ Ar Rasyid
TPQ Taqwa
TPQMuhlisin
TPQ Jamik
TPQ Al Hidayah
TPQ Munte 1
TPQ Munte 2
TPQ Singamanik
TPQ Kineppen
TPQ Tanjung Beringin
TPQ Sukarame
TPQ Sarinembah
TPQ Bertah
TPQ Paribun
TPQ Rumamis
TPQ Al-Ikhwan
TPQ Al-Hidayah
TPQ Muhajirin
TPQAl-Iman
TPQ Nurul Yakin
TPQ Al-Mukhlisin
TPQ At Tawwabin
TPQ Nurul Hakim
TPQ Al Muttaqin
TPQ Addinu Wannajah
TPQ Addinu Wannajah
TPQ Lamulgap

Jl.Perwira Berastagi
Jl. Jamin Ginting
Desa Raya
Guru Singa
Desa Sempajaya
Desa Gundaling I
Dauli I
Lembah Berkah Gundaling I
Desa Sempajaya
Lembah Prihatin
Desa Sempajaya
Kompleks Korpri
Gundaling I
Jl.Gundaling Berastagi
Lomang
Jl.Kotacane
Tiga Binanga
Sp.Gunung
Desa Naman
Gong Pintu
Ndokum Seroga
Beganding
Sukanalu
Desa Munte
Desa Munte
Desa Singamanik
Kineppen
Tanjung Beringin
Sukarame
Sarinembah
Bertah Bulunaman
Paribun
Desa Singgamanik
Ujung Bandar
Sukadame
Bunuraya
Ajijulu
Ajimbleng
Dolat Rakyat
Desa Suka
Desa Sampun
Tongkoh
Desa Perbulan
Desa Perbulan
Laumulgap

Berastag
Berastagi
Berastag
Berastagi
Berastag
Berastagi
Berastag
Berastagi
Berastag
Berastagi
Berastag
Berastagi
Berastag
Berastagi
Tigabinanga
Tigabinanga
Tigabinanga
Tigabinanga
Simpang Empat
Simpang Empat
Simpang Empat
Simpang Empat
Simpang Empat
Munte
Munte
Munte
Munte
Munte
Munte
Munte
Munte
Barusjahe
Barusjahe
Barusjahe
Tigapanah
Tigapanah
Tigapanah
Tigapanah
Tigapanah
Tigapanah
Tigapanah
Tigapanah
Lau Baleng
Lau Baleng
Mardinding

Masjid
Madrasah
Masjid
Rumah
Madrasah
Sekolah
Rumah
Rumah
Madrasah
Rumah
Rumah
Masjid
Rumah
Rumah
Rumah
Madrasah
Madrasah
Rumah
Sekolah
Masjid
Sekolah
Rumah
Madrasah
Rumah
Rumah
Madrasah
Rumah
Rumah
Masjid
Rumah
Rumah
Rumah
Rumah
Rumah
Masjid
Rumah
Rumah
Rumah
Rumah
Rumah
Rumah
Masjid
Sekolah
Sekolah
Rumah
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
62.
63.
64.

TPQ At Taqwa
TPQ Habibillah
TPQ Parsaoran
TPQ Kutabuluh
TPQ Laubuluh
TPQ Al Ikhlas
TPQ Nurul Huda
TPQ Nurul Islam
TPQ Nurul Iman
TPQ An Nahar
TPQ Teruh Jambu

Mardinding
Desa Mardinding
Lau Pakam
Kutabuluh
Laubuluh
Keriahan
Juhar Perangan
Tiganderket
Jandimeriah
Guru Kinayan
Tiganderket

Sumber : Kasi Urais dan Penyelenggaraan haji Departemen Agama Kab.Karo

Mardinding
Mardinding
Mardinding
Kutabuluh
Kutabuluh
Juhar
Juhar
Payung
Payung
Payung
Payung

Masjid
Rumah
Rumah
Masjid
Masjid
Masjid
Rumah
Madrasah
Madrasah
Rumah
Rumah
BAB IV
PENUTUP
( STRATEGI GERAKAN DAKWAH MASA DEPAN )
1.

Kekuatan dan Kelemahan Dakwah di Tanah Karo

Dari data yang sederhana yang diperoleh, dapat kita simpulkan bahwa gerakan
dakwah di Tanah Karo belumlah maksimal dilakukan. Namun demikian kita bisa melihat
kekuatan yang kita miliki dalam rangka pengembangan gerakan dakwah Islam di tanah Karo
pada masa depan.
Diantara kekuatan dakwah ummat Islam yang kita miliki yang harus kita berdayakan
dan dikembangkan pada masa depan antara lain :
a. Memiliki masjid lebih kurang sebanyak 160 masjid ,walaupun tidak semua desa memiliki
masjid. Dengan jumlah masjid sekitar 160 buah, jika mampu kita fungsikan sudah tentu
akan mampu memiliki peran sebagai wadah pembinaan ummat. Artinya, jika kita ciptakan
perwiridan/pengajian yang berpusat di masjid maka akan muncul 160 wadah
perwiridan/pengajian yang dapat membina ummat. Begitu juga jika kita fungsikan sebagai
taman belajar al-Quran.
5. Adanya ormas dan lembaga dakwah yang berdiri di Kabupaten Karo. Kita berharap ke
depan, ormas-ormas mampu melebarkan sayapnya dan mendirikan kepengurusankepengurusan sampai ke tingkat pedesaan. Sudah tentunya dengan hidupnya ormas Islam
di kecamatan- kecamatan dan pedesaan-pedesaan akan menggairahkan kegiatan pembinaan
ummat
6. Masih tingginya perhatian lembaga-lembaga dakwah untuk mengirimkan da’i-da,i mereka
untuk memberikan pembinaan di Tanah Karo.
7. Adanya lembaga-lembaga pendidikan yang berbasis agama yang didirikan oleh
lembaga/yayasan selain yang sudah didirikan oleh pemerintah. Misalnya Pesantren Sirajul
Huda di Tiga Binanga, Yayasan Multazam di Kuta Buluh, Yayasan Addinul Wannajah,
yayasan Al-Karomah di Berastagi
Di samping kekuatan di atas, ada beberapa titik lemah yang membuat gerakan
dakwah di Tanah Karo belum berhasil . Antara lain :
1. Jumlah da’i/mubaligh yang relatif sangat sedikit bila dibandingkan dengan jumlah desa
yang ada. Di samping itu para da’i/mubaligh banyak bertempat tinggal di Kabanjahe dan
Berastagi.
2. Minimnya pemahaman para da’i/mubaligh terhadapKultur budaya masyarakat Karo.
3. Lemahnya koordinasi dakwah antara sesama ormas/lembaga maupun departemen agama
atau sebaliknya. Akibatnya gerakan dakwah bergerak dan berjalan secara masing-masing.
4. Tidak memiliki sumber pendanaan yang jelas.
5. Letak geografis yang sulit terjangkau.
6. Lemahnya ukhwah ummat.
Harus ada sebuah upaya yang terkoordinir dengan baik dengan melibatkan berbagai
pihak baik itu ormas, lemabaga dakwah, pemerintah dan pihak-pihak yang memiliki
kepedulian terhadap gerakan dakwah di Tanah Karo.
Meminjam pendapat H. Mas’oed Abidin dalam rangka menghadapi problematika
dakwah , ada beberapa hal yang harus kita kembangkan, antara lain :
a. Memantapkan sikap mental para juru dakwah. Juru dakwah harus mengembangkan sikap
ikhlas dan sabar dalam berdakwah, memiliki semangat untuk membangun ummat. Menjaga
akhlak yang baik sebagai panutan jamaah.
b. Mengusahakan secara berkala pertemuan dalam kerangka pertukaran imformasi. Dengan
program ini diharapkan setiap ormas, lembaga dakwah, juru dakwah atau pihak-pihak yang
peduli dengan dakwah Islam di Tanah Karo akan terjalin koordinasi secara maksimaldan
akan tercipta rasa ukhwa dan mawaddah dan tanggungjawab bersama dalam pembinaan
ummat.
c. Membuatkan program terpadu yang bisa menjadi pembinaan ummat. Kita harus duduk
bersama semua elemen untuk merancang program yang terpadu untuk pengembangan
dakwah Islam di Tanah Karo.
d. Laporan dakwah. Harus ada laporan dakwah yang berjkala untuk bisa melihat perubahan
dan perkembangan dakwah yang sudah dilakukan.
e. Menggalang dana dakwah. Harus ada upaya bagaimana bisa menggalang dana sebanyakbanyak untuk kegiatan dakwah ummat. Bekerjasama dengan lembaga-lembaga atau
yayasan yang bisa membantu pendanaan dan upaya –upaya lainnya.
f. Membangun sikap kritis yang sehat sekaligus memantau pergerakan-pergerakan dakwah
yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga dakwah maupun pembinaan yang dilakukan oleh
penyuluh agama dari Kantor Departemen Agama Kab.Karo.
Kita menyadari perlunya kerja keras untuk membangun gerakan dakwah di Kabupaten
Karo. Gerakan dakwah ini harus dibangun bersama-sama. Apalagi dari hasil data Profil
Dakwah Ummat Islam ditemukan berbagai problema yang harus dituntaskan. Mengetahu apa
problema dakwah yang kita hadapi adalah sesuatu yang harus kita ketahui dan ini adalah
langkah pertama yang harus dilaksanakan. Alhamdulillah, melalui pendataan yang sederhana
melalui profil dakwah yang kita lakukan , hari ini kita bisa mendata berbagai problema
dakwah yang sekarang sedang dihadapi ummat Islam di Kabupaten Karo berdasarkan hasil
pendataan yang dilakukan antara lain :
 Minimnya da’i
 Banyaknya desa yang tidak memiliki ustad/da’i/pembina agama
 Taman baca Al-Quran yang sangat sedikit
 Peran ormas/lembaga yang belum maksimal
 Gejala murtad yang terjadi hampir pada setiap desa
 Peran pembinaan para KUA yang kurang
 Minimnya pembinaan para remaja Islam di desa-desa
 Banyaknya masjid yang tidak berfungsi
Di samping problema dakwah di atas, tentu masih banyak lagi permasalahan dakwah
yang ada bila kita data lebih terperinci. Namun, gambaran problema dakwah di atas sudah
cukup menjadi gambaran kepada semua pihak untuk bisa bersama-sama mencari solusi
bagaimana gerakan dakwah Islam di tengah-tengah ummat Islam di Kabupaten Karo. Dengan
harapan lima atau sepuluh tahun ke depan gambaran problema dakwah yang kita temukan saat
ini tidak akan terjadi lagi.
2.

Strategi Dakwah ke Depan

Perlu dirancang sebuah strategi yang jitu secara bersama-sama untuk mengatasi
persoalan dakwah di Tanah Karo. Tanpa ada rasa kebersamaan dari berbagai pihak, berbagai
ormas dan lembaga dakwah tentu sangat sulit kita menyelesaikan persoalan-persoalan yang
dirasakan oleh ummat Islam khususnya dalam pembinaan keagamaan.
Sebagai sebuah sumbang saran, di bawah ini ada beberapa strategi harus kita lakukan
dalam rangka menyelesaikan persoalan dakwah di Kabupaten Karo antara lain :
a) Pelatihan Kader Da’i. Menciptakan kader-kader da’i adalah sesuatu yang harus kita pikiri
dan kita laksanakan saat ini. Harus ada sebuah upaya bagaimana merekrut da’i-da’i muda
yang berasal dari penduduk setempat untuk dilatih,dibina maupun disekolahkan. Saat ini
ada beberapa lembaga pendidikan bidang dakwah yang secara gratis diberikan kepada
putra-putri Islam khususnya yang berasal dari Kabupaten Karo. Sudah tentu peluang ini
harus kita pergunakan dengan sebaik-baiknya. Oleh sebab itu diperlukan kerjasama dengan
berbagai lembaga pendidikan seperti ini.
b) Pertemuan
secara
berkala
ormas
Islam,
lembaga-lembaga
dakwah,
mubaligh/ustadz/penyuluh agama, dan pihak-pihak yang peduli akan gerakan dakwah di
Tanah Karo. Sudah tentu pertemuan yang berkala ini dapat dijadikan sebagai sebuah sarana
diskusi sekaligus evaluasi terhadap perkembangan dan kemajuan dakwah yang telah
dilakukan.
c) Penggalangan dana dakwah. Gerakan dakwah sudah pasti membutuhkan dana yang amat
besar. Oleh sebab itu harus ada sebuah upaya bagaimana bisa menggalang dana untuk
gerakan dakwah di Tanah Karo. Bekerja sama dengan lembaga-lembaga zakat,yayasan
sosial, menggalang donatur adalah salah satu upaya yang dapat kita lakukan.
d) Bekerjasama dengan lembaga perguruan tinggi Islam untuk melakukan dakwah di Tanah
Karo. Upaya ini dapat kita lakukan dengan berkoordinasi dengan perguruan Islam agar
Tanah Karo menjadi lokasi praktek kerja lapangan/KKN bagi mahasiswa yang akan
menyelesaikan studinya. Mahasiswa-mahasiswa ini ditempatkan di daerah-daerah yang
benar-benar membutuhkan pembinaan dakwah. Program ini diatur jadwalnya sehingga
secara berkeinambungan program ini dapat berjalan sepanjang tahun.
e) Menerbitkan media dakwah, seperti buletin, selebaran/brosur dakwah.
f) Membuat contoh beberap daerah binaan.
g) Mendirikan lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun informal.
h) Meningkatkan koordinasi antara ormas Islam, lembaga dakwah dan pemerintah ( Kantor
departemen Agama ) .
Tentu masih banyak strategu maupun uapay yang dapat kita lakukan dalam rangka
pengembangan dakwah di Tanah Karo. Upaya-upaya di atas, sudah tentu sebuah upaya yang
sangat berat dan akan menghabiskan energi , akan menyita waktu serta dana kita semua. Oleh
sebab itu,upaya ini harus dirancang dengan sebaik-baiknya dengan dilandasi rasa ikhlas dan
niat untuk berjuang mengakkan agama Allah dan dilakukan bersama-sama.
3.

Penutup

Buku Profil Dakwah Ummat Islam Kabupaten Karo adalah sebuah data tentang
kondisi dakwah di Kabupatenb Karo. Apa yang disampaikan dalam buku itu tentu belumlah
sempurna menggambarkan keseluruhan tentang kondisi ummat Islam. Tentu masih perlu
penyempurnaan pada masa-masa yang akan datang. Data ini akan terus diperbarui sesuai
dengan kondisi perkembangan dakwah pada masa yang akan datang.
Untuk gerakan dakwah ke depan, sudah tentu buku Profil Dakwah Ummat Islam
Kabupaten Karo dapat menjadi salah satu acuan untuk membangun gerakan dakwah ummat
Islam di Tanah Karo. Di samping itu buku Profil Dakwah ini dapat menjadi tolak ukur berhasil
tidaknya dakwah kita pada masa yang akan datang.
Membangun gerakan dakwah di Tanah Karo adalah sebuah persoalan yang menuntut
begitu banyak perhatian. Semua pihak harus melibatkan diri dalam perkembangan dakwah ke
depan. Tidak saja pemerintah, ormas Islam , lembaga dakwah tetapi setiap orang harus
memperhatikan pembinaan ummat Islam di Kabupaten Karo.
Tugas kita sekarang adalah merancang program dakwah ke depan, menggorganisir
dengan baik, melibatkan berbagai pihak , mengatur strategi dakwah yang baik. Insya Allah jika
kita lakukan dengan niat yang ikhlas dalam rangka memperjuangkan agama Allah akan
terwujud. Amin.
LAMPIRAN
1. Format Blangko Pendataan Profil Dakwah Ummat Islam Kabupaten Karo tahun 2009

DATA PROPIL DESA
PETA DAKWAH KABUPATEN KARO
PD DEWAN MASJID INDONESIA KABUPATEN KARO
Data Desa
Nama Desa
Kecamatan
Jumlah Ummat Islam

: …………………………………..
: ………………………………….
: …………….. KK

Pedoman Pengisian : Beri tanda silang ( X ) jawaban yang sesuai dengan kondisi di lapangan
TENTANG MASJID DAN KEGIATANNYA
( Keterangan: Tabel ini diisi jika desa Saudara memiliki Masjid /Musolla)
NO
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

Apakah masjid/musolla di desa Saudara :
Telah memiliki pengurus masjid/BKM
Memiliki nazir /penjaga masjid
Apakah masjid/musolla dibangun di atas tanah wakaf
Memiliki surat kepimilikan tanah masjid yang lengkap
Apakah dibawah pengelolaan lembaga/ormas Islam
Memiliki perwiridan / pengajian gabungan ( kaum bapak dan ibu )
Memiliki perwiridan/pengajian khusus kaum ibu
Memiliki perwiridan/pengajian khusus kaum bapak
Memiliki perkumpulan Remaja masjid
Memiliki sekolah madrasah
Memiliki tempat pengajian Al-Quran/TPA untuk anak-anak
Melakukan kegiatan shalat Jumat
Melakukan secara rutin shalat Zuhur berjamaah
Melakukan secara rutin shalat Ashar berjamaah
Melakukan secara rutin shalat Maghrib berjamaah
Melakukan secara rutin shalat Isya berjamaah
Melakukan secara rutin shalat Subuh berjamaah
Memiliki daftar khatib
Memiliki khatib tetap
Pernahkah tidak terlaksana shalat jumat kerena khatib tidak ada/datang
Adakah khatib yg dikirim oleh lembaga/ormas Islam
Secara rutin melaksanakan peringatan hari besar Islam
Keterangan :

YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA

YA
YA
YA

YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA
YA

TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
TDK
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009
Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009

More Related Content

What's hot

Resume pengembangan profesi guru
Resume pengembangan profesi guruResume pengembangan profesi guru
Resume pengembangan profesi guruHarmokoGuru
 
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahKelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahMuhammad Habibi
 
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah Ukhty Nicken
 
Keterbatasan ilmu pengetahuan manusia menurut al qur’an
Keterbatasan ilmu pengetahuan manusia menurut al qur’anKeterbatasan ilmu pengetahuan manusia menurut al qur’an
Keterbatasan ilmu pengetahuan manusia menurut al qur’an5u93n9
 
Akulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di NusantaraAkulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di NusantaraFanny Fayu Laksono
 
Musni Umar: Tahun Baru Islam Momentum Bangsa Indonesia untuk Sadar, Bangkit d...
Musni Umar: Tahun Baru Islam Momentum Bangsa Indonesia untuk Sadar, Bangkit d...Musni Umar: Tahun Baru Islam Momentum Bangsa Indonesia untuk Sadar, Bangkit d...
Musni Umar: Tahun Baru Islam Momentum Bangsa Indonesia untuk Sadar, Bangkit d...musniumar
 
Program kerja remaja masjid talbia al hidayah
Program kerja remaja masjid talbia al hidayahProgram kerja remaja masjid talbia al hidayah
Program kerja remaja masjid talbia al hidayahastozone
 
Hadi makalah pelatihan imam dan khatib
Hadi makalah pelatihan imam dan khatibHadi makalah pelatihan imam dan khatib
Hadi makalah pelatihan imam dan khatibHadiSaputraPanggabea1
 
Proposal ujian tahfidz juz 30 ganjil 201213
Proposal ujian tahfidz juz 30 ganjil 201213Proposal ujian tahfidz juz 30 ganjil 201213
Proposal ujian tahfidz juz 30 ganjil 201213El-Fatwa Nuruzaman
 
Doa perpisahan Sekolah
Doa perpisahan SekolahDoa perpisahan Sekolah
Doa perpisahan SekolahArwan Amin
 
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuPPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuIbanez Sofadella
 
Konsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi BeragamaKonsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi BeragamaAnis Masykhur
 
Rpp fikih bab pengurus jenazah kelas x
Rpp fikih bab pengurus jenazah kelas xRpp fikih bab pengurus jenazah kelas x
Rpp fikih bab pengurus jenazah kelas xBasya Zia
 
Macam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanMacam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanRatih Aini
 
3. Laporan Perjalanan Rekreasi Dan Ziarah Wali (ISI)
3.  Laporan Perjalanan Rekreasi Dan Ziarah Wali (ISI)3.  Laporan Perjalanan Rekreasi Dan Ziarah Wali (ISI)
3. Laporan Perjalanan Rekreasi Dan Ziarah Wali (ISI)Fajar Wahid
 
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015Joni Candra
 

What's hot (20)

Resume pengembangan profesi guru
Resume pengembangan profesi guruResume pengembangan profesi guru
Resume pengembangan profesi guru
 
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwahKelompok 4 makalah ilmu dakwah
Kelompok 4 makalah ilmu dakwah
 
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah
Makalah revisi Makkiyah dan madaniyah
 
Keterbatasan ilmu pengetahuan manusia menurut al qur’an
Keterbatasan ilmu pengetahuan manusia menurut al qur’anKeterbatasan ilmu pengetahuan manusia menurut al qur’an
Keterbatasan ilmu pengetahuan manusia menurut al qur’an
 
Ppt shalat jenazah
Ppt shalat jenazahPpt shalat jenazah
Ppt shalat jenazah
 
Akulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di NusantaraAkulturasi Budaya Islam di Nusantara
Akulturasi Budaya Islam di Nusantara
 
Ppt aqidah islam
Ppt aqidah islamPpt aqidah islam
Ppt aqidah islam
 
Musni Umar: Tahun Baru Islam Momentum Bangsa Indonesia untuk Sadar, Bangkit d...
Musni Umar: Tahun Baru Islam Momentum Bangsa Indonesia untuk Sadar, Bangkit d...Musni Umar: Tahun Baru Islam Momentum Bangsa Indonesia untuk Sadar, Bangkit d...
Musni Umar: Tahun Baru Islam Momentum Bangsa Indonesia untuk Sadar, Bangkit d...
 
Program kerja remaja masjid talbia al hidayah
Program kerja remaja masjid talbia al hidayahProgram kerja remaja masjid talbia al hidayah
Program kerja remaja masjid talbia al hidayah
 
Hadi makalah pelatihan imam dan khatib
Hadi makalah pelatihan imam dan khatibHadi makalah pelatihan imam dan khatib
Hadi makalah pelatihan imam dan khatib
 
Proposal ujian tahfidz juz 30 ganjil 201213
Proposal ujian tahfidz juz 30 ganjil 201213Proposal ujian tahfidz juz 30 ganjil 201213
Proposal ujian tahfidz juz 30 ganjil 201213
 
Infaq, Shodaqoh, dan Zakat
Infaq, Shodaqoh, dan ZakatInfaq, Shodaqoh, dan Zakat
Infaq, Shodaqoh, dan Zakat
 
Doa perpisahan Sekolah
Doa perpisahan SekolahDoa perpisahan Sekolah
Doa perpisahan Sekolah
 
Nuzul al qur’an ppt
Nuzul al qur’an pptNuzul al qur’an ppt
Nuzul al qur’an ppt
 
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan WahyuPPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
PPT Ulumul Qur'an, Al-Qur'an dan Wahyu
 
Konsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi BeragamaKonsep Moderasi Beragama
Konsep Moderasi Beragama
 
Rpp fikih bab pengurus jenazah kelas x
Rpp fikih bab pengurus jenazah kelas xRpp fikih bab pengurus jenazah kelas x
Rpp fikih bab pengurus jenazah kelas x
 
Macam-macam Qaulan
Macam-macam QaulanMacam-macam Qaulan
Macam-macam Qaulan
 
3. Laporan Perjalanan Rekreasi Dan Ziarah Wali (ISI)
3.  Laporan Perjalanan Rekreasi Dan Ziarah Wali (ISI)3.  Laporan Perjalanan Rekreasi Dan Ziarah Wali (ISI)
3. Laporan Perjalanan Rekreasi Dan Ziarah Wali (ISI)
 
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015
Laporan pengabdian kepada masyarakat 2015
 

Similar to Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009

Sambutan gubernur bali rakerda pkk 2016
Sambutan gubernur bali rakerda pkk 2016Sambutan gubernur bali rakerda pkk 2016
Sambutan gubernur bali rakerda pkk 2016Purnama Putera
 
Sambutan bupati wonosobo silaturahmi dan rakor dewan masjid
Sambutan bupati wonosobo silaturahmi dan rakor dewan masjidSambutan bupati wonosobo silaturahmi dan rakor dewan masjid
Sambutan bupati wonosobo silaturahmi dan rakor dewan masjidShintaDevi11
 
Kebijakan tehnis pembinaan kemasmasjidan kabupaten muna
Kebijakan tehnis pembinaan kemasmasjidan kabupaten munaKebijakan tehnis pembinaan kemasmasjidan kabupaten muna
Kebijakan tehnis pembinaan kemasmasjidan kabupaten munaOperator Warnet Vast Raha
 
Proposal Pembangunan Masjid Jihadulloh
Proposal Pembangunan Masjid JihadullohProposal Pembangunan Masjid Jihadulloh
Proposal Pembangunan Masjid JihadullohAris Enandi
 
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desaLaporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desaari saridjo
 
Proposal Deklarasi Kepengurusan Pemuda Lira Asahan
Proposal Deklarasi Kepengurusan Pemuda Lira AsahanProposal Deklarasi Kepengurusan Pemuda Lira Asahan
Proposal Deklarasi Kepengurusan Pemuda Lira AsahanTrisno Setiawan
 
Presentasi kua pringsurat1
Presentasi kua pringsurat1Presentasi kua pringsurat1
Presentasi kua pringsurat1pring_surat
 
9 sept, sambutan ka kwarcab pada pelantikan pengurus mabicab dan kwarcab
9 sept, sambutan ka kwarcab pada pelantikan pengurus mabicab dan kwarcab9 sept, sambutan ka kwarcab pada pelantikan pengurus mabicab dan kwarcab
9 sept, sambutan ka kwarcab pada pelantikan pengurus mabicab dan kwarcabShintaDevi11
 
29 sept, sambutan bupati penerimaan kaji banding tp pkk lamandau
29 sept, sambutan bupati penerimaan kaji banding tp pkk lamandau29 sept, sambutan bupati penerimaan kaji banding tp pkk lamandau
29 sept, sambutan bupati penerimaan kaji banding tp pkk lamandauShintaDevi11
 
Proposal sarpras gedung dakwah nu
Proposal sarpras gedung dakwah nuProposal sarpras gedung dakwah nu
Proposal sarpras gedung dakwah nuabdhalim25
 
Sambutan bupati wonosobo acara rapat koordinasi pimpinan daerah muhammadiyah
Sambutan bupati wonosobo acara rapat koordinasi pimpinan daerah muhammadiyahSambutan bupati wonosobo acara rapat koordinasi pimpinan daerah muhammadiyah
Sambutan bupati wonosobo acara rapat koordinasi pimpinan daerah muhammadiyahShintaDevi11
 
28 sept, sambutan bupati rapat pleno badko lpq
28 sept, sambutan bupati rapat pleno badko lpq28 sept, sambutan bupati rapat pleno badko lpq
28 sept, sambutan bupati rapat pleno badko lpqShintaDevi11
 
001. Sambutan Hari Amal Bakti 2022.docx
001. Sambutan Hari Amal Bakti 2022.docx001. Sambutan Hari Amal Bakti 2022.docx
001. Sambutan Hari Amal Bakti 2022.docxBagianProtokol2
 
Proposal Rebana RT 07 2022.docx
Proposal Rebana RT 07 2022.docxProposal Rebana RT 07 2022.docx
Proposal Rebana RT 07 2022.docxRhezaArya
 
GoPray! Doa bagi Bangsa2, dan Indonesia!
GoPray! Doa bagi Bangsa2, dan Indonesia!GoPray! Doa bagi Bangsa2, dan Indonesia!
GoPray! Doa bagi Bangsa2, dan Indonesia!SABDA
 
ATRIBUT DAN GARIS KOMANDO BANSER.pptx
ATRIBUT DAN GARIS KOMANDO BANSER.pptxATRIBUT DAN GARIS KOMANDO BANSER.pptx
ATRIBUT DAN GARIS KOMANDO BANSER.pptxOongRagileMbhMli
 
SOTK Kementerian Agama.pptx
SOTK Kementerian Agama.pptxSOTK Kementerian Agama.pptx
SOTK Kementerian Agama.pptxasepaziz001
 

Similar to Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009 (20)

Sambutan gubernur bali rakerda pkk 2016
Sambutan gubernur bali rakerda pkk 2016Sambutan gubernur bali rakerda pkk 2016
Sambutan gubernur bali rakerda pkk 2016
 
Sambutan bupati wonosobo silaturahmi dan rakor dewan masjid
Sambutan bupati wonosobo silaturahmi dan rakor dewan masjidSambutan bupati wonosobo silaturahmi dan rakor dewan masjid
Sambutan bupati wonosobo silaturahmi dan rakor dewan masjid
 
Kebijakan tehnis pembinaan kemasmasjidan kabupaten muna
Kebijakan tehnis pembinaan kemasmasjidan kabupaten munaKebijakan tehnis pembinaan kemasmasjidan kabupaten muna
Kebijakan tehnis pembinaan kemasmasjidan kabupaten muna
 
Proposal Pembangunan Masjid Jihadulloh
Proposal Pembangunan Masjid JihadullohProposal Pembangunan Masjid Jihadulloh
Proposal Pembangunan Masjid Jihadulloh
 
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desaLaporan penyelenggaraan pemerintahan desa
Laporan penyelenggaraan pemerintahan desa
 
Proposal Deklarasi Kepengurusan Pemuda Lira Asahan
Proposal Deklarasi Kepengurusan Pemuda Lira AsahanProposal Deklarasi Kepengurusan Pemuda Lira Asahan
Proposal Deklarasi Kepengurusan Pemuda Lira Asahan
 
Presentasi kua pringsurat1
Presentasi kua pringsurat1Presentasi kua pringsurat1
Presentasi kua pringsurat1
 
371492154 profil-bkr
371492154 profil-bkr371492154 profil-bkr
371492154 profil-bkr
 
Laporan tahunan pkk
Laporan tahunan pkkLaporan tahunan pkk
Laporan tahunan pkk
 
9 sept, sambutan ka kwarcab pada pelantikan pengurus mabicab dan kwarcab
9 sept, sambutan ka kwarcab pada pelantikan pengurus mabicab dan kwarcab9 sept, sambutan ka kwarcab pada pelantikan pengurus mabicab dan kwarcab
9 sept, sambutan ka kwarcab pada pelantikan pengurus mabicab dan kwarcab
 
29 sept, sambutan bupati penerimaan kaji banding tp pkk lamandau
29 sept, sambutan bupati penerimaan kaji banding tp pkk lamandau29 sept, sambutan bupati penerimaan kaji banding tp pkk lamandau
29 sept, sambutan bupati penerimaan kaji banding tp pkk lamandau
 
Proposal sarpras gedung dakwah nu
Proposal sarpras gedung dakwah nuProposal sarpras gedung dakwah nu
Proposal sarpras gedung dakwah nu
 
Pp Dewan Kerja 214
Pp Dewan Kerja 214Pp Dewan Kerja 214
Pp Dewan Kerja 214
 
Sambutan bupati wonosobo acara rapat koordinasi pimpinan daerah muhammadiyah
Sambutan bupati wonosobo acara rapat koordinasi pimpinan daerah muhammadiyahSambutan bupati wonosobo acara rapat koordinasi pimpinan daerah muhammadiyah
Sambutan bupati wonosobo acara rapat koordinasi pimpinan daerah muhammadiyah
 
28 sept, sambutan bupati rapat pleno badko lpq
28 sept, sambutan bupati rapat pleno badko lpq28 sept, sambutan bupati rapat pleno badko lpq
28 sept, sambutan bupati rapat pleno badko lpq
 
001. Sambutan Hari Amal Bakti 2022.docx
001. Sambutan Hari Amal Bakti 2022.docx001. Sambutan Hari Amal Bakti 2022.docx
001. Sambutan Hari Amal Bakti 2022.docx
 
Proposal Rebana RT 07 2022.docx
Proposal Rebana RT 07 2022.docxProposal Rebana RT 07 2022.docx
Proposal Rebana RT 07 2022.docx
 
GoPray! Doa bagi Bangsa2, dan Indonesia!
GoPray! Doa bagi Bangsa2, dan Indonesia!GoPray! Doa bagi Bangsa2, dan Indonesia!
GoPray! Doa bagi Bangsa2, dan Indonesia!
 
ATRIBUT DAN GARIS KOMANDO BANSER.pptx
ATRIBUT DAN GARIS KOMANDO BANSER.pptxATRIBUT DAN GARIS KOMANDO BANSER.pptx
ATRIBUT DAN GARIS KOMANDO BANSER.pptx
 
SOTK Kementerian Agama.pptx
SOTK Kementerian Agama.pptxSOTK Kementerian Agama.pptx
SOTK Kementerian Agama.pptx
 

More from Raja Aidil Angkat

More from Raja Aidil Angkat (7)

Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik Teori Belajar Sibernetik
Teori Belajar Sibernetik
 
Studi Hukum Islam
Studi Hukum IslamStudi Hukum Islam
Studi Hukum Islam
 
Al Ghazali Kritik kepada Filosuf
Al Ghazali  Kritik kepada FilosufAl Ghazali  Kritik kepada Filosuf
Al Ghazali Kritik kepada Filosuf
 
Kata pengantar.studi hukum islamdocx
Kata pengantar.studi hukum islamdocxKata pengantar.studi hukum islamdocx
Kata pengantar.studi hukum islamdocx
 
Proposal kewirausahaan 2013
Proposal kewirausahaan 2013Proposal kewirausahaan 2013
Proposal kewirausahaan 2013
 
Studi hukum islam
Studi hukum islamStudi hukum islam
Studi hukum islam
 
Cpnsbahasainggris
CpnsbahasainggrisCpnsbahasainggris
Cpnsbahasainggris
 

Profil Dakwah Kabupaten Karo 2009

  • 1. PROFIL DAKWAH UMMAT ISLAM KABUPATEN KARO TAHUN 2009 Tim Penyusun Ketua Tim Drs.H.Erwin Tanjung Anggota Tim Drs.Alexander Zulkarnaen Rusli, SP Toto Budiarto,SE Mas’ud Drs. Arsal Zailani Syafaruddin Tarigan Drs.Abdul Gani Panjaitan Baharuddin, S.Pd.I Drs. Retenum Kumar Diterbitkan oleh: PD Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo Bekerjasama dengan Nasril Bahar Centre ( www.nasrilbahar.com )
  • 2. Profil Dakwah Ummat Islam Kabupaten Karo Tahun 2009 Ketua Tim Penyusun Drs.H.Erwin Tanjung E-mail : e.tanjoeng@gmail.com Blog : http://www.dmi-tanahkaro.blogspot.com Diterbitkan oleh : PD Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo Kabanjahe 2009
  • 3. SAMBUTAN KETUA TIM PENYUSUN PROFIL DAKWAH UMMAT ISLAM KABUPATEN KARO 2009 Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah wa Syukurillah kami panjatkan kepada Allah Swt. Sang Pemberi Semangat, Pemberi Motivasi sehingga kami dapat menyelesaikan buku “Profil Dakwah Islam Kabupaten Karo “. Shalawat dan Salam kami sampaikan kepada Nabi Muhammad Saw. manusia teragung sebagai uswatun hasanah, sebagai sebaik-baik contoh dalam menjalani kehidupan nyang sangat singkat ini. Inspirasi untuk membuat Buku Peta Dakwah Ummat Islam Kabupaten Karo dilandasi oleh rasa prihatin kondisi dakwah Islam di Kabupaten Karo. Beberapa kali pertemuan dialog yang digagas oleh PD Dewan Masjid Indonesia Kab.Karo , Majelis Ulama Indonesia Kab.Karo dan Kantor Departemen Agama Kabupaten Karo begitu juga analisa hasil kegiatan Safari Ramadhan dua tahun terakhir menemukan berbagai persoalan dakwah di tengah-tengah ummat khususnya desa-desa yang jauh dari ibukota kabupaten. Begitu juga imformasi dari berbagai tokoh agama, mubaligh dan pemerhati agama. Mulai dari persoalan ketiadaan pembimbing agama/ ustad, tidak ada pengajian/perwiridan, sarana dan prasarana, ketiadaan dan tidak berfungsinya masjid sampai kepada persoalan berpindah akidah ( murtad ). Namun persoalannya, kita tidak tahu pasti desa yang mana yang memiliki permasalahan seperti di atas. Kita tidak tahu desa mana yang tidak ada pembina agamanya, desa mana yang masjidnya tidak berfungsi, desa mana yang ummat Islamnya banyak berpindah akidah dan sebagainya. Kita sampai pada satu titik, yaitu kita harus memiliki peta dakwah. Wacana untuk membuat peta dakwah di Kabupaten Karo sudah bergulir sejak lama. Untuk memulai menyelesaikan persoalan dakwah Islam di Tanah Karo tahap awal adalah membuat peta dakwah. Ini harus segera diwujudkan. Kita harus membuat peta dakwah ummat Islam di Kabupaten Karo. Dengan peta ini kita bisa melihat kondisi yang benar tentang dakwah ummat Islam di Kabupaten Karo sekaligus kita bisa merancang kegiatan dakwah yang lebih terorganisisr dan terarah pada sasaran yang tepat. Dilatarbelakangi hal di ataslah, PD Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo merancang untuk membuat sebuah peta dakwah ummat Islam Kabupaten Karo yang juga sekaligus merupakan program PD Dewan Masjid Indonesia Kab.Karo. Alhamdulilah kami meninjaklanjuti hal tersebut dengan mengumpulkan berbagai imformasi berkaitan dengan kegiatan dakwah ummat Islam Kabupaten Karo. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan angket, wawancara dan berbagai imformasi dari berbagai pihak. Alhamdululillah, dengan izin Allah dan kekuatan yang diberikan-Nya kami dapat menyelesaikan penyusunan Peta Dakwah Ummat Islam Kabupaten Karo ini. Kami menyadari, bahwa apa yang telah kami susun ini sangat jauh dari kesempurnaan. Masih banyak yang belum tergambar di dalam buku peta dakwah ini. Apa yang kami susun dalam buku peta dakwah ini barangkali masih kisaran 30% -50% imformasi tentang kondisi dakwah ummat Islam di Kabupaten Karo. Artinya masih ada sekitar 50% lagi imformasi yang harus kita kumpulkan berkaitan dengan ummat Islam di Kabupaten Karo. Oleh sebab itu, kami berharap penyusunan peta dakwah ini sebagai sebuah titik awal untuk membenahi, merancang, mengorganisir dan mengatur strategi dakwah ke depan sehingga akan berhasil dengan baik. Sekaligus sambil berjalan, kita juga bisa bersama-sama membenahi dan menyempurnakan peta dakwah yang sudah kita miliki ini dengan berbagai imformasi berkaitan dengan kondisi ril ummat Islam di Kabupaten Karo. Sehingga kiat kelak memiliki peta dakwah yang sempurna. Satu hal yang harus menjadi catatan bagi kita semua bahwa peta dakwah yang kita buat ini menjadi salah satu alat pengukur keberhasilan gerakan dakwah ke depan. Ini mengandung makna bahwa kita harus berusaha merubah peta dakwah ini ke arah yang lebih baik. Sehingga
  • 4. satu atau dua tahun kedepan, ketika kita meng-update data peta dakwah ini akan terlihatlah bagaimana gerakan dakwah kita satu atau dua tahun sebelumnya. Berhasilkah atau tidak ? Selain itu, imformasi peta dakwah ini dapat dipergunakan oleh siapa saja yang peduli terhadap dakwah di Tanah Karo. Termasuk di dalamnya Ormas Islam,. Lembaga-lembaga dakwah, para mubaligh/da’i baik yang berdomisili di Kab.Karo atau yang berada di luar Kab.Karo begitu juga Kantor Departemen Agama Kabupaten dapat menjadikan acuan pengembangan dan pembinaan jamaah dimasa depan. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih atas bantuan Saudaraku Nasril Bahar,S.E anggota DPR RI dari Fraksi Partai Amanat Nasional dan sekaligus caleg Dapil 3 Sumut yang telah memberikan bantuan untuk biaya pencetakan buku Profil Dakwah Ummat Islam Kab.Karo. Begitu juga kami ucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan bantuan kepada baik, baik imformasi, data, keterangan, pemikiran, saran, koreksi , tenaga dan sebagainya. Tentu bantuan ini walau sekecil apapun tidak dapat kami nilai dengan materi. Begitu juga kami ucapkan terima kasih kepada para dermawan yang dengan ikhlas memberikan sebagian rezeki yang diterima untuk menyukseskan program penyusunan peta dakwah ini. Kami yakin apa yang kita lakukan ini dalam membantu kegiatan ini merupakan bagian dari amal soleh yang akan bermanfaat bagi ummat Islam khususnya di Kabupaten Karo sekaligus merupakan semangat jihad untuk mengembangan agama Allah. Izinkan kami mengapresiasikan ucapan terima kasih kami kepada pihak-pihak yang membantu kami lewat lembaran halaman Ucapan Terima Kasih pada buku Peta Dakwah Ummat Islkam Kabupaten Karo ini. Amin…ya Robbal Alamin Kabanjahe, Maret 2009 Ketua Tim Penyusun, Drs.H.Erwin Tanjung
  • 5. SAMBUTAN PIMPINAN DAERAH DEWAN MASJID INDONESIA KABUPATEN KARO Bismillahirrahmanirrahim Assalamu’alaikum Wr.Wb Sebagai sebuah organisasi kemasyarakatan, Dewan Masjid Indonesia secara umum memiliki tiga program, yaitu : program Dakwah, program Pendidikan, dan Pemberdayaan ekonomi ummat. Secara umum , kami Pimpinan daerah Dewan Masjid Indonesia belumlah secara maksimal berupaya untuk melaksanakan program-program tersebut. Khusus untuk bidang dakwah dan pendidikan, PD Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo telah pernah melakukan pelatihan imam masjid se-Kabupaten Karo dan Pelatihan Calon Guru TK Al-Quran dengan bekerja sama dengan Fakultas Ekonomi UISU Sumatera Utara. Begitu juga pertemuan dengan mubaligh dan tokoh agama/masyarakat untuk menghimpun imformasi berkaitan dengan gerakan dakwah di Kabupaten Karo. Harus kita akui, bahwa persoalan dakwah di Kabupaten Karo sangatlah kompleks sekali sekali. Ternyata banyak permasalahan yang muncul ditengah-tenga ummat. Mulai dari ketiadaan da’i/mubaligh, pembinaan jamaah sampai pada persoalan tidak berfungsinya masjid. Namun persoalannya, bahwa kita belum mendapat gambaran yang jelas tentang kondisi dakwah di berbagai desa di Kabupaten Karo. Kondisi seperti inilah yang selalu muncul ketika kita duduk bersama membicarakan tentang dakwah di Kabupaten Karo. Setiap orang ingin melihat secara jelas bagaimana kondisi sebenarnya tentang dakwah di Kabupaten Karo. Setiap orang ingin adanya sebuah peta dakwah Kabupaten Karo. PD Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo menyadari betul bahwa pembuatan peta dakwah yang menggambarkan tentang kondisi dakwah di Kabupaten sesuatu yang mutlak diperlukan. Peta dakwah ini akan menjadi sebuah referensi untuk membangun gerakan dakwah yang tepat , terencana dan sesuai dengan sasaran dakwah. Berkaitan dengan hal di atas, PD Dewan Masjid Indonesia Kab.Karo merasa bahwa mewujudkan keinginan tersebut merupakan salah satu tanggungjawab yang harus dilaksanakan. Oleh sebab itu, PD Dewan Masjid Indonesia Kab.Karo jauh-jauh hari mencoba merancang pembuatan profil dakwah di Kabupaten Karo. Kami menyadari bahwa ini sebuah usaha yang tentunya membutuhkan perhatian yang cukup besar, begitu juga waktu dan biayanya. Menyadari hal ini, PD Dewan Masjid Indonesia Kab.Karo mencoba mencari pihak yang ingin dapat bekerjasama untuk membantu program pembuatan peta dakwah Kabupaten Karo. Alhamdulillah, kami mendapat sambutan yang baik dengan semangat dakwah dari Saudaraku Nasril Bahar, S.E anggota DPR-RI dari FPAN dimana Kabupaten Karo merupakan daerah pemilihan beliau. Beliau menyanggupi untuk biaya cetak dari buku peta dakwah berasal dari beliau. Sudah tentu pada kesempatan ini kami dari PD Dewan Masjid Indonesia Kab.Karo begitu juga atas nama ummat Islam di Kabupaten mengucapkan bantyak terima kasih. Semoga saja sumbangan / infaq ini menjadi sebuah amal ibadah. Kami juga mengucapkan banyak terima kasih kepada Kepala Kantor Departemen Agama beserta jajarannya yang merupakan mitra kami dalam rangka mengumpulkan berbagai imformasi berkaitan dengan kondisi dakwah ummat Islam di berbagai tempat . Begitu juga
  • 6. kepada seluruh pihak yang telah membantu kami dalam penyelesaiian buku profil dakwah ini. Sebagai sebuah apresiasi dari kami, izinkan kami untuk mencantumkan nama Bapak/Ibu pada lembaran ucapan terima kasih dari kami dalam buku profil dakwah ini. Harapan kami dan juga harapan kita semua kiranya buku profil dakwah Kabupaten Karo dapat bermanfaat bagi kita semua dalam rangka pengembangan dakwah pada hari –hari mendatang. Terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr.Wb Kabanjahe, 15 Januari 2009 Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo H. Mulia Purba
  • 7. KATA SAMBUTAN ANGGOTA DPR-RI FRAKSI PAN H.NASRIL BAHAR Bismillahirrohmanirrohim Assalamu’alaikum,Wr.Wb. Sebagai hamba, dalam kesempatan apapun pantas kita selalu bersyukur kepada Allah Swt. yang menguasai alam semesta ini yang telah memberikan kita berbagai nikmat walaupun kadang-kadang kita kufur kepada-Nya. Shalawat dan Salam kita sampaikan kepada kepada Nabi Muhammad Saw.sebagai uswatun hasanah dalam menjalani kehidupan yang amat singkat ini. Sekitar awal bulan Oktober 2008, saya dihubungi oleh Saudara Drs.H.Erwin Tanjung selaku sekretaris PD Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo dan menawarkan sebagai sponsor untuk membantu biaya cetak sebuah buku tentang peta dakwah ummat Islam di Kabupaten Karo yang disusun oleh PD Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo. Saya tidak membutuhkan waktu yang lama untuk menerima tawaran yang menarik ini. Bagi saya , membantu berkaitan dengan dakwah adalah tugas kita semua. Ini adalah kewajiban sekaligus tanggung jawab kita semua. Rasul pernah berpesan kepada kita semua bahwa “ khairunnasi anfa’u linnas “. Manusia yang terbaik itu adalah manusia yang bermanfaat bagi manusia yang lain.Apa yang kita lakukan saat ini itu semua dalam upaya meneladani sikap Rasul. PD Dewan Masjid Indonesia Kab.Karo dan segala yang terlibat dalam penyususnan ini telah memberi manfaat bagi ummat Islam di Kab.Karo. Secara pribadi, saya melihat begitu banyak persoalan ketika kita berbicara tentang dakwah di Kabupaten Karo. Kurangnya da’i, sarana dan prasarana yang tidak memadai, sumber dana dakwah, letak geografis yang sulit dijangkau merupakan diantara persoalan dakwah di Kabupaten Karo. Berkaitan dengan hal di atas, sejak pertama saya memberi respon yang positif dengan rencana PD Dewan Masjid Indonesia Kab.Karo untuk mengadakan pemetaan dakwah di Kabupaten Karo. Alhamdulillah hgal tersebut telah berhasil disusun. Hari ini kita sudah mendapat gambaran yang jelas bagaimana kondisi dakwah ummat Islam di Kabupaten Karo. Secara umum disimpulkan dalam buku ini bahwa kondisi dakwah ummat Islam di Kabupaten Karo sungguh memprihatinkan. Masih banyak ummat Islam diberbagai pelosok yang belum mendapat pembinaan keagamaan . Begitu juga masih banyak desa-desa yang tidak memiliki ustadz/mubaligh. Satu hal lagi yang harus menjadi perhatian kita semua, buku ini menyampaikan data kepada kita bahwa akan banyak generasi-generasi Islam yang tidak bisa baca al-Quran karena tidak memiliki tempat sarana belajar al-Quran. Begitu juga akan muncul generasi-generasi Islam yang tidak paham akan Islam, karena lebih dari 85% desa-desa di Kabupaten Karo tidak memiliki perkumpulan remaja sebagai wadah untuk membina mereka. Cukup memprihatinkan sekali. Oleh sebab itu, harus ada sebuah upaya yang serius dilakukan secara bersama-sama dan dirancang program yang terpadu dengan melibatkan berbagai elemen. Insya Allah, kalau hal ini kita lakukan secara bersama dengan niat ikhlas berjuang di jalan Allah gerakan dakwah kita akan berhasil memberikan pencerahan kepada ummat Islam khususnya di Kabupaten Karo. Untuk gerakan dakwah Islam Kabupaten Karo ke depan ,mudah-mudahan saya dapat menyisihkan sebagian zakat harta dari usaha untuk dapat disalurkan dalam rangka pengembangan dakwah di Kabupaten Karo. Amin. Medan, Maret 2009 H.Nasril Bahar
  • 8. KATA SAMBUTAN KEPALA KANTOR DEPARTEMEN AGAMA KABUPATEN KARO Bismillahirrohmanirrohim Assalamu’alaikum Wr.Wb. Segala puja puji dan syukur bagi Allah Swt. atas segala limpahan taufik, hidayah dan inayah-Nya kepada kita semua, sehingga Buku Peta Dakwah Ummat Islam Kabupaten Karo yang ditulis oleh Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo ini dapat diselesaikan dengan baik, kemudian shalawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan alam Nabi Muhammad SAW yang telah membimbing, membina dan mengarahkan ummat manusia dari kultur jahiliyah ke alam yang penuh dengan hidayah dan ilmiah ( minazhuzhulumaati ilannuur ), semoga uswatun hasanahnya dapat kita pedomani dan teladani dalam kehidupan kita sehari-hari. Amiin. Gejala masyarakat umum yang dapat kita perhatikan saat ini, khususnya dalam kaitannya dengan gerakan dakwah adalah banyaknya ahli-ahli agama, ilmuan, intelektual dan mubaligh dan da’i yang tinggal di kota-kota besar, sehingga perhatian terhadap daerah-daerah terpencil selalu terabaikan yang tentunya mempunyai dampak dalam berbagai bidang, pelaksanaan dakwahpun seringkali tidak menemukan sasaran, tema dan materi dakwah seringkali tidak membumi dan menyentuh problem-problem dasar, kondisi dan kultur kehidupan masyarakat terkhusus yang tinggal di Tanah karo Simalem. Sejalan dengan itu, dalam meningkatkan kualitas bimbingan, pemahaman, pengamalan, pelayanan, penghayatan moral dan etika keagamaan serta memberdayakan ummat dan lembaga keagamaan guna memajukan dan meningkatkan kualitas keimanan, ketaqwaan dan kemakmuran ummat Islam di Kabupaten Karo adalah tanggung jawab kita semua. Akhirnya saya selaku Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Karo mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo yang telah berhasil menyelesaikanpenulisan Buku Peta Dakwah Kabupaten Karo dengan baik. Semoga buku Peta Dakwah Kabupaten Karo ini dapat dijadikan pedoman dalam penyusunan program, pergerakan dan pelaksanaan dakwah di Kabupaten Karo ini menuju negeri makmur dalam keadilan dan adil dalam kemakmuran dalam ridho Allah Swt, amin ya Robbal ‘alamin. Wassalamu’alaikum Wr.Wb. Kabanjahe, 27 Pebruari 2009 Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Karo Dto Drs. H. baharuddin Pardosi NIP. 150177129
  • 9. KATA SAMBUTAN KETUA UMUM DEWAN PIMPINAN WILAYAH DEWAN MASJID INDONESIA SUMATERA UTARA Assala’mualaikum Wr.Wb. Puji syukur kita sampaikan kepada Allah Swt.atas rahmat dan hidayah-Nya yang diberikan kepada kita. Shalawat dan salam kita sampaikan kepada junjungan kita nabi Besar Muhammad Saw.yang telah menyampaikan dakwah Islamiyah kepoada ummat manusia. Pimpinan Wilayah Dewan Masjid Indonesia Provinsi Sumatera Utara menyambut baikatas penyusunan peta dakwah Kabupaten Karo sebagai satu sumbangsih yang sangat berharga dalam pembinaan ummat Islam. Peta dakwah sangat dibutuhkan oleh masyarakat Isl;am terutama bagi mereka yang berpartisipasi dibidang dakwah, baik mnelalui dakwah bil hal, bil lisan maupun dakwah melalui tulisan. Peta dakwah dapat memberikan gambaran yang jelas tentang situasi dan kondisi kehidupan keagamaan disuatu daerah, sebagai bahan bagi para da’i dalam menjalankan misi dakwahnya di tengah-tengah masyarakat agar dapat mencapai sasaran yang diharapkan. Peta dakwah Kabupaten Karo yang pertama kali disusun ini hendaknya dapat juga diikuti oleh Kabupaten/Kota lainnya di Sumatera Utara, agar setiap daerah mempunyai peta dakwah sebagai pedoman para da’i dalam melaksanakan dakjwahnya di daerah masingmasing. Kepada Pimpinan Daerah Dewan Masjid Indonesia Kabupaten Karo dan semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil sehingga peta dakwah Kabupaten Karo ini dapat tersusun dengan baik, kami ucapkan terima kasih yabng sebesar-besarnya, semoga mendapat imbalan pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt. Demikian sambutan kami, dengan harapan peta dakwah ini memberi dampak positif dalam pengembangan dakwah Islam khususnya di Kabupaten Karo Provinsi Sumatera Utara. Medan,22 Shafar 1430 H 16 Pebruari 2009M Wassalam PIMPINAN WILAYAH DEWAN MASJID INDONESIA PROVINSI SUMATERA UTARA Ketua Umum Dto Drs.H.M.Imran Daulay,S.H,M.Si
  • 10. Lembaran Ucapan Terima Kasih Syukur Alhamdullillah kami haturkan kepada Sang Maha Pencipta yang telah memberikan semangat dan keteguhan dalam rangka menyelesaikan peta dakwah Ummat Kabupaten Karo. Harapan kami , semoga dengan Peta Dakwah akan memberi daya juang untuk terus berjihad menegakkan agama Allah. Ucapan terima kasih juga kami sampaikan kepada : Saudaraku Nasril Bahar,SE Anggota DPR-RI dari Fraksi Parta Amanat Nasional Yang telah memberi respon positif dengan memberi infaq untuk biaya pencetakan buku Peta Dakwah Kabupaten Karo. Semoga ini menjadi sebuah catatan amal Ibadah disisi Allah dan diberi limpahan rezeki dan kesuseksan dalam hidup dunia dan akherat Drs.H.Baharuddin Pardosi Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Karo dan seluruh jajarannya Yang merupakan mitra kami dalam rangka pengumpulan imformasi kegiatan dakwah di berbagai tempat. Drs.H.Adi Sungkono( Kasi Kurais Depag Agama Kab.Karo ), Drs.Karni Harahap ( Kasi Pendais dan Masjid ) Drs. Ahmad Jaiz ( KUA Kabanjaher ) Drs. Ahmad Jazuli Daulay ( KUA Berastagi ) Drs. M.Nur Caniago ( Kua Tiga Panah ), Sukariadi,S.Ag ( Kua Lau Baleng ), Syaiful Azmi ( KUA Mardingding) Para mubaligh/da,i / yang berada jauh diberbagai pelosok desa yang mencoba mengisi waktunya untuk berjihad menyampaikan ayat-ayat Allah dengan segala kekurangan fasilitas yang mereka miliki sekaligus memberikan kepada kami berbagai imformasi dakwah dalam rangka penyelesaian Buku Peta Dakwah ini. Drs.H.Adnan Effendi Batubara ( Tiga Serangkai), Asral Zailani ( Tiga Binanga), Melati Bako ( Merek)Bangsawan Nasution( Perteguhan ), NurHikmah Barus ( Beganding), Baniyamin Seregar (Barus Jahe )Mas’ud ( Kuta Buluh), Drs.Retenum Kumar (BerastagiRajin Sembiring( Suka Nalu), Syafruddin Tarigan( Tiga Binanga), Munir Seregar, Subuhi Seregar, Pungut Perangin-angin, Din Ahmadi ( Ndokum Seroga), Reza (Berastagi), Drs.Mizan ( Naman) Para donatur yang memberikan sumbangan/infaqnya dalam rangka menyukseskan kegiatan Peluncuran Buku Profil Dakwah Ummat kabupaten Karo, semoga Allah memberikan limpahan nikmat dan rahmat-Nya H.Bahdin Nur Tanjung ( Rektor UMSU Medan ), Ir.Dudi S.Utomo ( UD.Metro Tani Kabanjahe ) Drs.Sudarto Purba, ( Ketua Bazda Kab.Karo ) Drs. Misran,SH ( Ketua Pengadilan Agama Kabanjahe ) H.Bambang ( Pimpinan Bank Mandiri Kabanjahe ) Makmur Jambak, S.Pd.I ( Anggota DPRD Kab.Karo dari PAN ) Dr.H.Sudibyo Soetomo,Sp.A ( Ketua IPHI Kab.Karo ) Dr.H.Sofyan Sembiring, Sp.A ( Ketua Lazis IPHI Karo ) H. Perdamean Sinulingga ( Bimbingan Haji dan Umroh Multazam Medan ) H.Muhammad Nurdin Ginting Jawak ( Berastagi ) H.Ngadimin (Berastagi ) H.Nirwan ( BRI Cab.Kabanjahe )
  • 11. Hj.Nurhayati Br.Ginting ( Ketua BKMT Kab.Karo) Siswanta Ginting ( Ketua yayasan Addinul Wannajah Tiga Binanaga Drs.H.Adi Sungkono,MA ( Kasi Kurais dan Penyelenggaraan Haji Depag Karo ) Bambang ( Warung Mas Pon ) DAFTAR ISI SAMBUTAN TIM PENYUSUN PETA DAKWAH UMMAT ISLAM KABUPATEN KARO ………………………………………………………… KATA SAMBUTAN NASRIL BAHAR, S.E …………………………………. KATA SAMBUTAN PD DEWAN MASJID INDONESIA KABUPATEN KARO ………………………………………………………….. KATA SAMBUTAN KEPALA KANTOR DEPARTEMEN AGAMA KABUPATEN KARO ………………………………………………………….. KATA SAMBUTAN PW DEWAN MASJID INDONESIA SUMATERA UTARA…………………………………………………………… BAB I : SELAYANG PANDANG TENTANG KABUPATEN KARO A. Deskripsi Geografis Kabupaten Karo B. Sosial Budaya C. Bentuk dan Susunan Pemerintahan Daerah E. Penduduk BAB II : PERKEMBANGAN ISLAM DI TANAH KARO A. Sejarah Masuknya Islam di Tanah Karo B. Perkembangan Islam di Tanah Karo C. Kondisi Dakwah Saat Ini BAB III : PROFIL DAKWAH UMMAT ISLAM KABUPATEN AKRO A. Latar Belakang B. Peran Masjid Dalam Pembinaan Jamaah C. Kegiatan Dakwah Jamaah D. Peran Ormas dan Lemabag Dakwah Dalam Pembinaan Jamaah BAB IV : GERAKAN DAKWAH MASA DEPAN A. Kekuatan dan Kelemahan Gerakan Dakwah tanah Karo B. Strategi Dakwah
  • 12. Lampiran : Masjid dan Perannya Dalam Pembinaan Jamaah A. Manajemen Masjid Tabel 10 : Data Masjid Se-Kabupaten Karo Tahun 2008 Tabel 1.1.1 Tabel 1.1.2 Tabel 1.1.3 Tabel 1.1.4 Tabel 1.1.5 Tabel 1.1.6 Tabel 1.1.7 Tabel 1.1.8 Tabel 1.1.9 Tabel 1.1.10 Tabel 1.1.11 Tabel 1.1.12 Tabel 1.1.13 Tabel 1.1.14 Tabel 1.1.15 Tabel 1.1.16 Tabel 1.1.17 …………………………. : Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat Di Kecamatan Mardinding …………………………………. : Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat Di Kecamatan Lau Baleng …………………………………. : Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat Di Kecamatan Tiga Binanga …………………………………. : Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat Di Kecamatan Juhar …………………………………. : Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat Di Kecamatan Munte …………………………………. : Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat Di Kecamatan Kutabuluh …………………………………. : Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat Di Kecamatan Payung …………………………………. : Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat Di Kecamatan Tiganderket …………………………………. : Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat Di Kecamatan Simpang Empat …………………………………. : Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat Di Kecamatan Naman Teran …………………………………. : Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat Di Kecamatan Merdeka …………………………………. : Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat Di Kecamatan Kabanjahe …………………………………. : Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat Di Kecamatan Berastagi …………………………………. : Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat Di Kecamatan Tigapanah …………………………………. : Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat Di Kecamatan Dolat Rakyat …………………………………. : Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat Di Kecamatan Merek …………………………………. : Kelengkapan Kepengurusan dan Pelaksanaan Shalat Jumat Di Kecamatan Barus Jahe …………………………………. B. Peranan Masjid dalam Pembinaan Jamaah Tabel 1.2.1 Tabel 1.2.2 Tabel 1.2.3 Tabel 1.2.4 Tabel 1.2.5 Tabel 1.2.6 Tabel 1.2.7 Tabel 1.2.8 Tabel 1.2.9 Tabel 1.2.10 Tabel 1.2.11 Tabel 1.2.12 Tabel 1.2.13 : : : : : : : : : : : : : Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Mardinding Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Lau Baleng Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Tiga Binanga Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Juhar Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Munte Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Kuta Buluh Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Payung Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Tiganderket Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Simpang Empat Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Naman Teran Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Merdeka Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Kabanjahe Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Berastagi
  • 13. Tabel 1.2.14 : Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Tigapanah Tabel 1.2.15 : Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Dolat Rakyat Tabel 1.2.16 : Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Merek Tabel 1.2.17 : Ada Tidaknya Kegiatan Pembinaan Jamaah di Masjid Kec. Barus Jahe C. Pelaksanaan Ibadah Shalat Tabel 1.3.1 Tabel 1.3.1 Tabel 1.3.1 Tabel 1.3.1 Tabel 1.3.1 Tabel 1.3.1 Tabel 1.3.1 Tabel 1.3.1 Tabel 1.3.1 Tabel 1.3.1 Tabel 1.3.1 Tabel 1.3.1 Tabel 1.3.1 Tabel 1.3.1 Tabel 1.3.1 Tabel 1.3.1 Tabel 1.3.1 : Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan Shalat Jumat di Masjid Kec.Mardinding …………………….. : Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan Shalat Jumat di Masjid Kec.Lau Baleng …………………….. : Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan Shalat Jumat di Masjid Kec.Tiga Binanga …………………….. : Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan Shalat Jumat di Masjid Kec.Juhar …………………….. : Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan Shalat Jumat di Masjid Kec.Munte …………………….. : Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan Shalat Jumat di Masjid Kec.Kuta Buluh …………………….. : Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan Shalat Jumat di Masjid Kec.Payung …………………….. : Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan Shalat Jumat di Masjid Kec.Tiganderket …………………….. : Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan Shalat Jumat di Masjid Kec.Simpang Empat …………………….. : Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan Shalat Jumat di Masjid Kec.Naman Teran …………………….. : Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan Shalat Jumat di Masjid Kec.Merdeka …………………….. : Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan Shalat Jumat di Masjid Kec.Kabanjahe …………………….. : Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan Shalat Jumat di Masjid Kec.Berastagi …………………….. : Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan Shalat Jumat di Masjid Kec.Tigapanah …………………….. : Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan Shalat Jumat di Masjid Kec.Dolat Rakyat …………………….. : Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan Shalat Jumat di Masjid Kec.Merek …………………….. : Keadaan Rutinitas Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah dan Shalat Jumat di Masjid Kec.Barus Jahe …………………….. TENTANG JAMAAH DAN KEGIATAN DAKWAHNYA A. Peran Pembina/Da’i/Ustadz dalam Kegiatan Pembinaan Dakwah Jamaah Tabel 2.1.1 Tabel 2.1.1 Tabel 2.1.1 Tabel 2.1.1 Tabel 2.1.1 Tabel 2.1.1 Tabel 2.1.1 Tabel 2.1.1 Tabel 2.1.1 Tabel 2.1.1 Tabel 2.1.1 Tabel 2.1.1 Tabel 2.1.1 Tabel 2.1.1 Tabel 2.1.1 Tabel 2.1.1 : : : : : : : : : : : : : : : : Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Mardinding Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec. Lau Baleng Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Tiga Binanga Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Juhar Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Munte Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Kuta Buluh Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Payung Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Tiganderket Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Simpang Empat Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Naman Teran Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Merdeka Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Kabanjahe Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Berastagi Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Tigapanah Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Dolat Rakyat Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Merek
  • 14. Tabel 2.1.1 : Kondisi Ada Tidaknya Mubaligh/Ustadz/Pembina Jamaah di Kec.Barus Jahe B. Kegiatan Dakwah Jamaah Tabel 2.2.1 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Mardinding ………………………………… Tabel 2.2.1 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Mardinding ………………………………… Tabel 2.2.1 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Mardinding ………………………………… Tabel 2.2.1 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Mardinding ………………………………… Tabel 2.2.1 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Mardinding ………………………………… Tabel 2.2.1 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Mardinding ………………………………… Tabel 2.2.2 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Lau Baleng ………………………………… Tabel 2.2.3 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Tiga Binanga ………………………………… Tabel 2.2.4 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Juhar ………………………………… Tabel 2.2.5 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Munte ………………………………… Tabel 2.2.6 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Kuta Buluh ………………………………… Tabel 2.2.7 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Payung ………………………………… Tabel 2.2.8 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Tiganderket ………………………………… Tabel 2.2.9 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Simpang Empat ………………………………… Tabel 2.2.10 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Naman Teran ………………………………… Tabel 2.2.11 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Merdeka ………………………………… Tabel 2.2.12 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Kabanjahe ………………………………… Tabel 2.2.13 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Berastagi ………………………………… Tabel 2.2.14 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Tigapanah ………………………………… Tabel 2.2.15 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Dolat Rakyat ………………………………… Tabel 2.2.16 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Merek ………………………………… Tabel 2.2.17 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Barus Jahe ………………………………… Tabel 2.2.1 : Keadaan Ketersediaan Wadah Pembinaan yang Dibentuk Oleh Jamaah di Kec. Mardinding …………………………………
  • 15. BAB I SELAYANG PANDANG TENTANG KABUPATEN KARO A. Deskripsi Geografis Kabupaten Karo Kabupaten Karo terletak di dataran tinggi Pegunungan Bukit Barisan dan merupakan Daerah Hulu Sungai. Luas wilayah Kabupaten Karo adalah 2.127,25 Km2 atau 212.725 Ha atau 2,97 persen dari luas Propinsi Daerah Tingkat I Sumatera Utara, dan secara geografis terletak diantara 2°50’–3°19’ Lintang Utara dan 97°55’–98°38’ Bujur Timur. Batas-batas wilayah Kabupaten Karo adalah:  Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan Deli Serdang  Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Toba Samosir  Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang dan Kabupaten Simalungun  Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara (Propinsi Nangroe Aceh Darusalam). Kabupaten Karo terletak pada ketinggian 120–1.600 Meter di atas permukaan laut dengan perbandingan luas sebagai berikut:  Daerah ketinggian 120-200 Meter dari permukaan laut seluas 28.606 Ha (13,45%)  Daerah ketinggian 200-500 Meter dari permukaan laut seluas 17.856 Ha (8,39%)  Daerah ketinggian 500-1.000 Meter dari permukaan laut seluas 84.892 Ha (39,91%)  Daerah ketinggian 1.000-1.400 Meter dari permukaan laut seluas 70.774 Ha (33,27%)  Daerah ketinggian > 1.400 Meter di atas permukaan laut seluas 10.597 Ha (4,98%)     Bila dilihat dari sudut kemiringan/lereng tanahnya dapat dibedakan sebagai berikut: Datar 2 % = 23.900 Ha = 11,24 % Landai 2 – 15 % = 74.919 Ha = 35,22 % Miring 15 – 40 % = 41.169 Ha = 19,35 % Curam 40 % = 72.737 Ha = 34,19 % Sejak zaman Belanda Kabupaten Karo sudah terkenal sebagai tempat peristirahatan. Setelah kemerdekaan Republik Indonesia kemudian dikembangkan menjadi daerah tujuan wisata di Propinsi Sumatera Utara. Objek-objek pariwisata di Kabupaten Karo adalah panorama yang indah di daerah pegunungan, air terjun, air panas, dan kebudayaan yang unik. Kabupaten Karo terkenal sebagai daerah penghasil berbagai buah-buahan dan bungabungaan, dan mata pencaharian penduduk yang terutama adalah usaha pertanian pangan, hasil hortikultura dan perkebunan rakyat. Keadaan hutan cukup luas yaitu mencapai 129.749Ha atau 60,99 persen dari luas Kabupaten Karo. Kabupaten Karo merupakan Daerah Hulu Sungai (DHS) dan Daerah Aliran Sungai (DAS) Wampu/Ular, sub Daerah Aliran Sungai Laubiang. Potensi Industri yang ada adalah Industri kecil dan aneka industri yang mendukung pertanian dan pariwisata. Potensi sumber-sumber mineral dan pertambangan yang ada di Kabupaten Karo diduga cukup potensial namum masih memerlukan survei lapangan. B. Sosial Budaya Penduduk asli yang mendiami wilayah Kabupaten Karo disebut Suku Bangsa Karo. Suku Bangsa Karo ini mempunyai adat istiadat yang sampai saat ini terpelihara dengan baik dan sangat mengikat bagi Suku Bangsa Karo sendiri. Suku ini terdiri 5 (lima) Merga, Tutur Siwaluh, dan Rakut Sitelu.
  • 16. Merga Silima yakni: 1. Karo-Karo 2. Ginting 3. Sembiring 4. Tarigan 5. Perangin-angin Dari kelima Merga tersebut di atas, masih terdapat sub-sub Merga. Berdasarkan Merga ini maka tersusunlah pola kekerabatan atau yang dikenal dengan Rakut Sitelu, Tutur Siwaluh dan Perkade-kaden Sepuluh Dua Tambah Sada. Rakut Sitelu yaitu: 1. Senina/Sembuyak 2. Kalimbubu 3. Anak Beru Tutur Siwaluh yaitu: 1. Sipemeren 2. Siparibanen 3. Sipengalon 4. Anak Beru 5. Anak Beru Menteri 6. Anak Beru Singikuri 7. Kalimbubu 8. Puang Kalimbubu Perkade-kaden Sepuluh Dua: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. Nini Bulang Kempu Bapa Nande Anak Bengkila Bibi Permen Mama Mami Bere-bere Dalam perkembangannya, adat Suku Bangsa Karo terbuka, dalam arti bahwa Suku Bangsa Indonesia lainnya dapat diterima menjadi Suku Bangsa Karo dengan beberapa persyaratan adat. Masyarakat Karo terkenal dengan semangat keperkasaannya dalam pergerakan merebut Kemerdekaan Indonesia, misalnya pertempuran melawan Belanda, Jepang, politik bumi hangus. Semangat patriotisme ini dapat kita lihat sekarang dengan banyaknya makam para pahlawan di Taman Makam Pahlawan di Kota Kabanjahe yang didirikan pada tahun 1950. Penduduk Kabupaten Karo adalah dinamis dan patriotis serta taqwa kepada Tuhan Yang Esa. Masyarakat Karo kuat berpegang kepada adat istiadat yang luhur, merupakan modal yang dapat dimanfaatkan dalam proses pembangunan. Dalam kehidupan masyarakat Karo, idaman dan harapan (sura-sura pusuh peraten) yang ingin diwujudkan adalah pencapaian 3 (tiga) hal pokok yang disebut Tuah, Sangap, dan Mejuah-juah.  Tuah berarti menerima berkah dari Tuhan Yang Maha Esa, mendapat keturunan, banyak kawan dan sahabat, cerdas, gigih, disiplin dan menjaga kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk generasi yang akan datang.
  • 17.  Sangap berarti mendapat rejeki, kemakmuran bagi pribadi, bagi anggota keluarga, bagi masyarakat serta bagi generasi yang akan datang.  Mejuah-juah berarti sehat sejahtera lahir batin, aman, damai, bersemangat serta keseimbangan dan keselarasan antara manusia dengan manusia, antara manusia dan lingkungan, dan antara manusia dengan Tuhannya. Ketiga hal tersebut adalah merupakan satu kesatuan yang bulat yang tak dapat dipisah-pisahkan satu sama lain. C. Bentuk dan Susunan Pemerintahan Daerah Susunan Pemerintah Daerah seperti yang diatur menurut UU No. 22 Tahun 1999 bahwa di daerah dibentuk DPRD sebagai Badan Legislatif Daerah dan Pemerintah Daerah sebagai Badan Eksekutif Daerah. Kepala Daerah Kabupaten disebut Bupati, dan dalam melaksanakan tugas dan kewenangan selaku Kepala Daerah, Bupati dibantu oleh seorang Wakil Bupati. Sejak Terbentuknya Kabupaten Karo hingga saat ini tercatat yang memimpin Kabupaten Karo adalah Sbb : No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Nama Bupati Ngerajai Meliala Rakutta Sembiring Berahmana Abdullah Eteng Baja Purba Mayor Matang Sitepu Baharudin Siregar Kol. Tampak Sebayang, SH Drs. Rukun Sembiring Ir. Menet Ginting Drs. Rupai Perangin-angin Kol. Drs. D.D. Sinulingga Sinar Perangin-angin Drs. D.D. Sinulingga Masa Bakti -- 1946 1946-1955 1970-1981 1981-1986 1986-1991 1991-1995 1995-2000 2000-2005 2005-2010 Wilayah pemerintahan Kabupaten Karo sejak tanggal 29 Desember 2006 resmi berubah dari 13 kecamatan menjadi 17 Kecamatan dan 258 Desa/Kelurahan yaitu: 1. Kecamatan Kabanjahe, sebanyak 8 desa dan 5 Kelurahan 2. Kecamatan Berastagi, sebanyak 5 Desa dan 4 Kelurahan 3. Kecamatan Tigapanah, sebanyak 22 Desa 4. Kecamatan Dolat Rayat sebanyak 7 Desa 5. Kecamatan Merek, sebanyak 19 Desa 6. Kecamatan Barusjahe, sebanyak 19 Desa 7. Kecamatan Simpang Empat, sebanyak 17 Desa 8. Kecamatan Naman Teran sebanyak 14 Desa 9. Kecamatan Merdeka sebanyak 9 Desa 10. Kecamatan Payung, sebanyak 8 Desa 11. Kecamatan Tiganderket sebanyak 17 Desa 12. Kecamatan Kutabuluh, sebanyak 16 Desa 13. Kecamatan Munte, sebanyak 22 Desa 14. Kecamatan Juhar, sebanyak 24 Desa 15. Kecamatan Tigabinanga, sebanyak 18 Desa dan 1 Kelurahan 16. Kecamatan Laubaleng, sebanyak 13 Desa 17. Kecamatan Mardingding, sebanyak 10 Desa D. Penduduk Hasil Sensus tahun 2000 Penduduk Kabupaten Karo berjumlah 283.713 jiwa, pada pertengahan tahun 2006 diperkirakan sebesar 342.555 yang mendiami wilayah seluas 2.127,25 Km². Kepadatan penduduk diperkirakan sebesar 161,03 jiwa/ Km².
  • 18. Laju Pertumbuhan Penduduk Karo Tahun 2000 – 2006 (keadaan tengah tahun) adalah sebesar 3,19 % per tahun. Tahun 2006 di Kabupaten Karo Penduduk laki-laki lebih sedikit dari Perempuan. Laki-laki berjumlah 170.574 Jiwa dan Perempuan berjumlah 171.981 Jiwa. Sex rasionya sebesar 99,18. Selanjutnya dengan melihat jumlah penduduk yang berusia dibawah 15 tahun dan 65 tahun ke- atas maka diperoleh rasio ketergantungan sebesar 60 yang berarti setiap seratus orang usia produktif menanggung 60 orang dari usia dibawah 15 tahun dan 65 tahun keatas. Beban tanggungan anak sebesar 52 dan beban tanggungan lanjut usia sebesar 7. Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga Per Kecamatan 2006 No. Kecamatan/ Jumlah Penduduk Jumlah Rumah Tangga Rata-rata Jiwa Per Rumah Tangga (1) 1. (2) Mardingding (3) 15.616 (4) 4.474 (5) 3,49 2. Laubaleng 18.404 4.445 4,14 3. Tigabinanga 18.894 5.789 3,26 4. Juhar 13.841 4.318 3,21 5. Munte 20.565 6.350 3,24 6. Kutabuluh 11.549 3.478 3,32 7. Payung 10.627 2.998 3,54 8. Tiganderket 13.765 3.864 3,56 9. Simpang Empat 19.774 5.492 3,60 10. Naman Teran 11.550 3.165 3,65 11. Merdeka 11.973 3.046 3,93 12. Kabanjahe 58.500 14.021 4,17 13. Berastagi 41.442 10.069 4,12 14. Tigapanah 29.626 7.700 3,85 15. Dolat Rayat 7.957 1.998 3,98 16. Merek 15.577 3.952 3,94 17. Barusjahe 22.895 6.462 3,54 342.555 91.621 3,74 Jumlah/Total 2006 Penduduk tahun 2006 adalah penduduk pertengahan tahun Sumber/Source: BPS Kabupaten Karo/BPS-Statistics Of Karo Regency
  • 19. PERSENTASE JUMLAH PENDUDUK DILIHAT DARI PEMELUK AGAMA TAHUN 2008 NO KECAMATAN Islam 1. Kabanjahe 2. Tiga Binanga Juhar 3. 4. Mardinding 5. Munte 6. Payung 7. Simpang Empat 8. Tigapanah Barus Jahe 9. 10. Kuta Buluh 11. Berastagi 12. Merek 13. Lau Baleng Jumlah Persentase 18.103 5.375 1.824 5.121 3.037 10.496 11.226 5.193 1.105 4.496 15.854 865 5.471 88.166 33.71% 30.32% 14.28% 30.26% 16.72% 45.69% 34.33% 15.39% 5.79% 36.94% 41.08% 6.95% 32.58% Kristen 24.996 8.651 5.266 6.721 11.977 9.998 18.797 20.252 13.016 5.071 17.095 8.694 7.792 158.326 28.64% Sumber : Kantor Departemen Agama Kabupaten Karo 2008 46.54% 48.81% 41.21% 39.71% 65.92% 43.52% 57.48% 60.00% 68.19% 41.67% 44.29% 69.83% 46.41% 51.43% JUMLAH PEMELUK AGAMA Khatolik Hindu 10.039 3.622 5.397 3.753 3.113 2.455 2.017 7.483 4.967 1.858 4.489 2.892 2.049 55.135 18.69% 20.43% 42.24% 22.18% 17.13% 10.69% 6.17% 22.17% 26.02% 15.27% 11.63% 23.23% 18.16% 17.91% 0 0 241 110 29 20 27 45 0 24 602 0 149 1.247 0% 0% 1.89% 0.65% 0.16% 0.09% 0.08% 0.13% 0.00% 0.20% 1.56% 0.00% 0.89% 0.41% Budha 152 0 0 0 5 0 8 0 0 199 505 0 0 869 0.28% 0.00% 0.00% 0.00% 0.03% 0.00% 0.02% 0.00% 0.00% 1.94% 1.31% 0.00% 0.00% 9.28% Belum Beragama 420 77 49 1.219 7 5 629 780 0 522 49 0 329 4.186 0.78% 0.43% 0.38% 7.20% 0.04% 0.02% 1.92% 2.31% 0.00% 4.29% 0.13% 0.00% 1.96% 1.33% Jumlah Penduduk 53.711 17.726 12.778 16.925 18.169 22.975 32.705 33.754 19.089 12.171 38.595 12.452 16.791 307.841 100%
  • 20. BAB II PERKEMBANGAN ISLAM DI TANAH KARO A. Sejarah Masuknya Islam ke Tanah Karo Kapan Islam masuk ke Tanah Karo ? Sebuah pertanyaan yang sulit dijawab dengan tepat. Pemerhati sejarah Islam di Tanah Karo berbeda pendapat tentang sejak kapan masuknya agama Islam di Tanah Karo. Ada yang berpendapat. Islam sudah ada di Tanah Karo sejak tahun + 456 H ( 1062 M ) pada abad kesebelas ( Pardosi,Baharuddin: 2007:2 ). Pendapat lain mengatakan Islam telah masuk ke Tanah Karo sejak abad XV dan ada yang menyebutkan baru pada abad XIX. ( Tarigan,Azhari Akmal :2007:21). Dari ketiga pendapat di atas tentang masuknya Islam di Tanah Karo, maka berdasarkan imformasi data yang akurat, Azhari Akmal Tarigan dalam bukunya Tuan Guru H.Sulaiman Tarigan lebih cendrung untuk setuju bahwa Islam masuk ke Tanah Karo pada abad XIX. Menurut Azhari Akmal Tarigan ada 3 (tiga) teori tentang cara masuknya agama Islam ke Tanah Karo,yaitu : Pertama , Teori Barus. Menurut catatan sejarah bahwa agama Islam sudah ada di Barus sejak abad abad XV malah ada yang mengatakan sudah ada sejak abad IX. Menurut teori ini, masuknya agama Islam dibawa oleh pedagang-pedagang dari Barus yang telah beragama Islam. Kedua, Teori Aceh.. Teori ini menyebutkan bahwa masuknya agama Islam ke Tanah Karo dibawa oleh ulama/mubaligh dari Aceh. Adapun nama-nama ulama/mubaligh yang tercatat yang menyiarkan agama Islam,antara lain : 1. Tengku Muda yang mengembangkan Islam kepada beberapa keluarga di Tiga Beringin. 2. Tengku Lau Bahun yang mengembangkan Islam di sekitar daerah desa Lingga. Tengku Lau Bahun wafat karena dibunuh dan kuburannya terletak di desa Lingga. 3. Tengku Tambak Malem mengembangkan Islam disekitar desa Meriah. 4. Putra Adi Genali dan Tengku Datuk dll Ketiga , Teori Perbatasan.. Teori ini menjelaskan pengaruh kerajaan-kerajaan yang berada di sekitar perbatasan Karo yaitu, kerajaan Haru Deli Tua ( Deli ), Kerajaan haru Langkat, dan kerajaan Haru Pane. Kerajaan Haru dan segenap rakyat sudah memeluk Islam sejak abad XV secara geneologi masih memiliki hubungan dengan suku Karo yang bermukim di dataran tinggi Karo. Kemumgkinan jalan keluarga inilah, agama Islam masuk ke Tanah Karo. Di samping itu pedagang-pedagang garam ( di samping itu mereka juga berjualan ikan, perhiasan dll ) dari Sumatera Timur diperkirakan punya peran dalam memperkenalkan agama Islam di tanah Karo Dari ketiga teori di atas, yang lebih mendekati kebenaran sesuai dengan data yang ada tentang masuknya Islam ke Tanah Karo adalah teori Aceh.
  • 21. B. Perkembangan Islam di Tanah Karo Para ulama /mubaligh yang berasal dari Aceh telah memperkenalkan Islam di Tanah Karo diperkirakan pada tahun 1888 ( abad XIX ). Namun usaha mereka belumlah memperoleh hasil yang baik untuk memberikan pemahaman keislaman bagi masyarakat Karo pada saat itu. Sebaliknya usaha ini mendapat tantangan dan penolakan sebagaian besar masyarakat Karo dan berakhir dengan usaha pembunuhan. Hal inilah yang dialami oleh Tengku Lau Bahun yang mati syahid. Usaha pengembangan Islam pada tahap awal ini, para ulama Aceh mempergunakan cara-cara pengobatan dan ilmu-ilmu kebatinan. Pendekatan ini dilakukan oleh ulama/mubaligh Aceh tidak terlepas dari pengaruh kepercayaan masyarakat Karo pada saat itu masih menganut kepercayaan animisme yang cendrung mengarah kepada mistik. Namun usaha dan pendekatan ini terasa kurang berhasil untuk memberikan pemahaman tentang Islam sebenarnya kepada masyarakat Karo.Namun dalam dunia pengobatan tradisional ( tabib/dukun ) masih kita jumpai mereka mengucapkan Bismillahirrahmanirrohim dan diakhiri dengan ucapan qabol berkat la ilaha illa Allah walaupun tabib tersebut bukanlah beragama Islam. Geliat dakwah dakwah Islam di tengah-tengah masyarakat Karo mulai terasa pada awal abad XX. Hal ini dimulai dengan masuk Islamnya salah seorang tokoh masyarakat Karo yaitu Juan Tarigan. Ini terjadi diperkirakan pada tahun 1904. Pensyahadatan Juan Tarigan dilakukan oleh ulama-ulama Aceh yang sebelumnya terjadi dialog yang panjang antara Juan Tarigan dengan ulama Aceh tentang agama Islam. Selain Juan Tarigan, istri dan anak beliaupun masuk Islam saat itu. Tidak hanya sampai disitu , Juan Tarigan kemudian mengajak keluarga dan keturunannya mengikuti jejaknya untuk memeluk agama Islam. Pada tahun 1906, kembali lagi dilaksanakan pensyahadatan beberapa keluarga Juan Tartigan, termasuk H.Sulaiman Tarigan. Putra beliau H. Sulaiman Tarigan inilah pada tahun 1946 diangkat oleh pemerintah sebagai kepala Jawatan Agama pertama di tanah Karo. Pada tahun 1930-an, perkembangan Islam semakin semarak dengan munculnya ormas-ormas Islam di Tanah Karo yang memberikan pembinaan agama Islam untuk wilayah Kabanjahe dan Berasagi . Organisasi Muhammadiyah diperkirakan sudah ada sejak tahun 1936 dibawa oleh Bapak Sujonono ( Pegawai Kantor Pos Kabanjahe ). Selanjutnya organisasi AlWashliyah sudah ada sejak tahun 1939 ( ada yang mengatakan sejak tahun 1930 ) . Selanjutnya pada dekade 1980-1990, adalah periode puncaknya kegiatan Islam di Tanah Karo. Pada era ini kekompakan para tokoh Agama dan pimpinan ormas sangat tinggi dalam rangka berdakwah memberikan penerangan Islam kepada masyarakat Islam Karo. Selain itu koordinasi dakwah juga berjalan dengan baik. Begitu juga perhatian lembaga-lembaga dakwah dari Medan dan berbagai perguruan tinggi Islam memberikan perhatian yang serius bagi pengembangan agama Silam di Tanah Karo. C. Kondisi Dakwah Saat Ini Banyak pemerhati agama Islam melihat rentang waktu 1990-2005, kegiatan dakwah Islam di Tanah Karo menurun. Koordinasi dan kerjasama dakwah antar ormas dan lembaga dakwah di Tanah Karo nyaris tidak terlihat. Desa-desa binaan yang selama ini mendapat perhatian dakwah semakin lama terasa ditinggalkan. Ormas dan lembaga dakwah tidak memiliki program dakwah yang jelas untuk memberikan pembinaan bagi ummat yang banyak tersebar di desa-desa terpencil. Ummat Islam hampir tidak mendapat pembinaan. Lembaga
  • 22. dakwah dan Perguruan Tinggi yang selama ini melihat bahwa Tanah Karo adalah daerah binaan juga tidak berperan demngan maksimal. Koordinasi dakwah yang lemah, akhirnya masing-masing ormas dan lembaga dakwah berjalan dengan sendiri-sendiri. Namun kita harus bersyukur, empat tahun terakhir ini mulai terlihat kembali semangat untuk memberikan pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam di Tanah Karo. Pertemuan-pertemuan antar tokoh agama yang dilakukan mulai menyadari untuk membuat sebuah upaya pembinaan dakwah bagi masyarakat Islam di Tanah Karo. Dari luar Tanah Karo, sudah mulai beberapa lembaga dan Perguruan Tinggi yang memberikan perhatian pembinaan dakwah di Tanah Karo. ( Lihat Tabel Tentang Peran Ormas dan Lembaga Dakwah yang Memberikan Pembinaan Dakwah di tanah karo ).
  • 23. BAB III PROPIL DAKWAH UMMAT ISLAM KABUPATEN KARO TAHUN 2009 A. Latar Belakang Salah satu daerah yang menjadi perhatian dalam gerakan pembinaan dakwah adalah Kabupaten Karo. Perhatian ormas Islam, lembaga-lembaga Dakwah, Perguruan Tinggi Islam, kelompokkelompok peduli dakwah maupun secara individu telah banyak memberikan dan mencurahkan pemikiran, tenaga maupun materi dalam rangka memberikan pembinaan dakwah Islam di tengah-tengah masyarakat Karo khususnya di pedesaan. Begitu juga pengiriman da’i / tenaga mubaligh dari berbagai organisasi dan kelompok terus silih berganti sampai sekarang. Apakah program pembinaan dakwah selama ini telah berhasil ? Apakah program pembinaan dakwah selama ini sudah mengenai sasaran ? Apakah program pembinaan dakwah selama ini sudah menunjukkan peningkatan pemahaman tentang agama Islam telah semakin meningkat ? Sejumlah pertanyaan lagi akan muncul berkaitan dengan gerakan pembinaan dakwah dakwah selama ini. Dan kita tidak bisa menjawabnya karena kita tidak memiliki data yang yang lengkap sebagai parameter tentang berhasil tidaknya gerakan pembinaan dakwah yang kita lakukan selama ini. Atau kita tidak bisa mengatakan apakah sasaran dakwah selama ini sudah tepat sasaran atau tidak. Boleh jadi pembinaan dan pengiriman da’i/mubaligh yang kita kirim tidak memperhatikan kondisi di lapangan. Mengapa ini bisa terjadi ? Salah satu jawabannya adalah karena kita tidak memiliki data base tentang kondisi ummat Islam di berbagai lokasi di Kabupaten Karo. Atau dengan kata lain kita tidak memiliki peta dakwah . Ketidakadaan peta dakwah yang jelas membuat gerakan pembinaan dakwah untuk ummat Islam di daerah-daerah pedesaan tidak tertata dengan baik. Akhirnya terjadinya pembinaan yang yang terkonsentrasi pada satu tempat dan melupakan tempat/lokasi yang lain yang lebih memerlukannya. Atau pembinaan yang semu, yaitu takkala masih ada da’i/mubaligh yang memberikan pembinaan kegiatan berlangsung dengan baik. Namun kegiatan agama akan terhenti sama sekali ketika da’i telah selesai bertugas atau pindah ke kampung halamannya. Kita harus jujur, sampai saat ini kita tidak tahu berapa banyak daerah-daerah di Kabupaten Karo yang ummat Islamnya belum tersentuh oleh pembinaan dakwah. Kita tidak tahu berapa banyak desa yang ummat Islamnya tidak ada kegiatan pembinaan agama ( Misal: perwiridan/pengajian ). Kita tidak tahu desa-desa mana saja yang tidak ada da’inya dan kita tidak tahu sudah berapa banyak ummat yang memilih Islam sebagai agamanya begitu juga kita tidak tahu berapa banyak ummat Islam yang berpindah aqidah / murtad . Masih banyak pertanyaan akan muncul yang kita tidak bisa menjawabnya karena kita tidak memiliki data. Dari gambaran di atas, kita harus memiliki peta dakwah. Peta dakwah inilah yang merupakan deskripsi / gambaran tentang hal-hal yang berkaitan dengan ummat Islam di Kabupaten Karo. Peta dakwah ini ini akan menggambarkan tentang kondisi ummat Islam di suatu tempat
  • 24. berkaitan dengan pembinaan dakwah. Melalui peta dakwah ini akan terlihat suatu desa/tempat tentang jumlah masjid, jumlah ummat Islam, jumlah da’i, kelompok pengajian/perwiridan, peran ormas Islam atau lembaga dakwah, berfungsinya masjid atau tidak, data orang masuk agama Islam dan yang murtad dan sebagainya. Disamping itu dengan adanya peta dakwah, pembinaan agama di Kabupaten Karo akan lebih terarah dan tepat sasaran. Dengan data ini kita bisa duduk bersama dengan semua elemen untuk melakukan gerakan dakwah yang terpadu. Bagi ormas Islam dan Lembaga dakwah serta perguruan tinggi jelas data ini sangat diperlukan . Ada tiga ( 3 ) hal yang ingin digambarkan dalam Peta/profil dakwah berkaitan dengan kegiatan dakwah Islam di Kabupaten Karo, yaitu : 1. Peranan Masjid dalam Pembinaan Jamaah. 2. Kegiatan Dakwah Jamaah. 3. Peran Ormas/Lembaga Dakwah dalam Pembinaan Jamaah B. Peranan Masjid dalam Pembinaan Jamaah Menurut data Karo Dalam Angka jumlah masjid di Kabupaten Karo, sebanyak 156 buah masjid. ( Lihat tabel 10 halaman ). Untuk melihat fungsi dan perannya, ada penulisan profil dakwah Kabupaten Karo mencoba menyoroti dalam tiga hal,yaitu : Pertama, berkaitan dengan manajemen masjid yang meliputi tentang kepengurusan masjid, nazir masjid, persiapan pelaksanaan shalat jumat. Kedua, peranan masjid dalam pembinaan jamaah yang meliputi kegiatan perwiridan/pengajian dan pendidikan yang berpusat di masjid. Ketiga, fungsi masjid dalam pelaksanaan shalat jumat dan shalat fardhu. 1. Manajemen Masjid Keberhasilan memberdayakan fungsi masjid sesuai dengan fungsinya dapat terlihat dari bagaimana pengelolaan masjid itu sendiri. Dalam penyusunan Profil Dakwah Kabupaten Karo, manajemen masjid secara sederhana dilihat dari ada tidaknya pengurus masjid ( BKM ), nazir masjid, Jadwal khatib, khatib tetap dan juga khatib dari luar desa . Dilihat dari lima komponen tersebut , dari hasil pendataan maka gambaran masjid diberbagai Kecamatan di Kabupaten Karo sebagai berikut :
  • 25. Tabel 1 Keadaan Kelengkapan Kepengurusan Masjid dan Pelaksanaan Shalat Jumat Di Kabupaten Karo Tahun 2008 NO KECAMATAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Mardinding Lau Baleng Tiga Binanga Juhar Munte Kuta Buluh Payung Tiganderket Simpang Empat Naman Teran Merdeka Kabanjahe Berastagi Tigapanah Dolat Rakyat Merek Barus Jahe Jumlah Persentase JUMLAH MASJID 7 9 12 8 11 8 7 14 13 11 9 17 13 8 3 2 6 158 Pengurus Masjid/BKM ada tdk 4 3 5 4 12 0 3 5 9 2 4 4 4 3 13 1 13 0 10 1 8 1 15 2 13 0 8 0 2 1 2 0 2 4 127 31 80.4 19.4 % % Nazir Masjid ada tdk 6 1 7 2 10 2 3 5 9 2 4 4 5 2 10 4 12 1 8 3 8 1 17 0 13 0 7 1 2 1 2 0 2 4 125 33 79.1 20.9 % % Jadwal Khatib ada tdk 0 7 2 7 8 4 1 7 3 8 1 7 1 6 3 11 11 2 4 7 6 3 14 4 13 0 3 4 2 1 1 1 0 6 72 86 45.6 54. % 4% Khatib Tetap ada tdk 7 0 2 7 8 4 2 6 8 3 8 0 5 2 13 1 12 1 10 1 8 1 14 3 13 0 5 3 3 0 1 1 3 3 122 36 77.2 22. % 8% Khatib dari Luar ada tdk 3 4 0 9 8 4 1 7 1 10 1 7 1 6 2 12 6 7 1 10 1 8 11 6 13 0 1 7 1 2 1 1 0 6 52 106 32.9 67.1 % % Dari tabel data tersebut dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Dari 158 masjid, sebanyak 127 masjid ( 80.4 % ) telah memiliki kepengurusan/pengelolaan masjid ( Badan Kenaziran Masjid ), hanya 31 masjid ( 19.4 % ) yang belum memiliki Badan Kenaziran Masjid. 2. Masjid yang memiliki nazir masjid sebanyak 125 masjid (79.1%), sebanyak 33 masjid (20.9%) belum memiliki nazir masjid. 3. Masjid yang memiliki jadwal khatib Jum’at ada sebanyak 72 masjid (45.6%), sedangkan 86 masjid ( 54.4%) belum memiliki jadwal khatib jumat. 4. Masjid yang memiliki khatib tetap ada sebanyak 122 masjid ( 77.2%), sedangkan yang tidak ada sebanyak 36 masjid ( 22.8%). 5. Masjid-masjid yang pernah diisi oleh ustadz/da’i dari luar , ada sebanyak 52 maasjid ( 32.9%), sedangkan selebihnya yaitu 106 masjid ( 67.1%) tidak pernah khatib jumat berasal dari luar desa tersebut. 2. Peranan Masjid dalam Pembinaan Jamaah Komponen kedua yang ingin dilihat adalah peranan masjid sebagai sarana pembinaan ummat. Buku Profil Dakwah Ummat Kabupaten ingin menggambarkan sejauh mana peranan masjid yang ada di Kabupaten Karo sebagai sarana pendidikan ummat yang meliputi wadah/tempat
  • 26. perwiridan baik bagi jamaah kaum bapak . ibu , kepengurusan remaja masjid serta tempat belajar al-Quran bagi generasi Islam. Dari data yang diperoleh, maka profil masjid sebagai sebuah sarana pendidikan ummat dapat digambarkan dalam tabel di bawah ini : Tabel 2 Keadaan Fungsi Masjid se-Kabupaten Karo Sebagai Wadah Pembinaan Ummat Tahun 2008 NO KECAMATAN Mardinding Lau Baleng Tiga Binanga Juhar Munte Kuta Buluh Payung Tiganderket Simpang Empat Naman Teran Merdeka Kabanjahe Berastagi Tigapanah Dolat Rakyat Merek Barus Jahe Jumlah Persentase JUMLAH MASJID 7 9 12 8 11 8 7 14 13 11 9 17 13 8 3 2 6 158 Gabungan ada tdk 1 6 5 4 0 12 0 8 0 11 0 8 1 6 2 12 3 10 0 1 4 1 1 0 0 2 21 13.3% Pengajian/Perwiridan Bapak ada tdk ada 0 7 1 1 8 1 0 12 0 0 8 0 0 11 0 0 8 0 1 6 0 0 14 1 3 10 2 11 8 13 12 7 3 2 4 137 86.7% 0 2 0 3 3 2 0 1 16 10.1% 11 7 17 10 5 1 2 5 142 89.9% Ibu tdk 6 8 12 8 101 8 7 13 11 0 3 1 3 3 2 0 1 18 11.4% 11 6 16 10 5 1 2 5 140 88.6% Remaja Masjid ada tdk 0 7 3 6 1 11 1 7 0 11 0 8 1 6 7 7 10 3 ada 4 0 2 0 0 4 3 8 6 tdk 3 9 10 8 11 4 4 6 7 2 3 6 13 3 1 1 1 53 33.5% 5 8 4 7 4 1 0 0 56 35.4% 6 1 13 6 4 2 2 6 102 64.6% 9 6 11 0 5 2 1 5 105 66.5% TPA Dari data di atas dapat dsimpulkan sebagai berikut : 1. Pengajian/Perwiridan yang aktivitasnya berpusat di masjid sangat rendah sekali. Perwiridan/Pengajian yang jamaahnya gabungan ( Bapak, ibu atau remaja ) ada sebanyak 21 masjid ( 13.3 % % ), perwiridan/pengajian kaum bapak ada sebanyak 16 masjid ( 10.1 % %) , sedangkan pengajian/perwiridan kaum ibu sebanyak 18 masjid ( 11.4 % ) yang menjadikan masjid sebagai lokasi kegiatan pembinaan jamaah. 2. Dari 158 masjid, ada sebanyak 53 masjid ( 33.5 % ) yang memiliki kepengurusan Remaja masjid. Kecamatan Berastagi adalah kecamatan seluruh masjidnya memiliki kepengurusan remaja masjid. ( lihat tabel 1.2.7 ). 3. Masjid sebagai sarana belajar baca al-Quran bagi generasi muda Islam tidak dimiliki oleh seluruh masjid. Hanya sebanyak 56 massjid ( 35.4 %) lokasi masjid sebagai sarana Taman Pembacaan Al-Quran bagi generasi muda Islam, sedangkan sebanyak 102 masjid ( 64.6 %) tidak memiliki aktifitas tempat belajar baca al-Quran.
  • 27. Catatan : Sebagai bahan perbandingan dapat dilihat data Taman Pendidikan Al-Quran Kabupaten Karo Tahun 2008 ( Tabel 10 ) yang dikeluarkan oleh Kantor Departemen Agama Kabupaten Karo. 3. Masjid Sebagai Sarana Ibadah Shalat Masjid sebagai sarana tempat beribadah adalah fungsi masjid yang utama. Sampai sejauh manakah peran utama ini ( sebagai sarana tempat ibadah ) pada berbagai masjid di Kabupaten Karo. Dari data yang diperoleh, profil Dakwah Kabupaetn Karo menggambarkan pada tabel di bawah ini : Tabel 3 Optimalisasi Fungsi Masjid Se-Kabupaten Karo Sebagai Sarana Tempat Shalat Berjamaah Tahun 2008 No Kecamatan Mardinding Lau Baleng Tiga Binanga Juhar Munte Kuta Buluh Payung Tiganderket 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Simpang Empat Naman Teran Merdeka Kabanjahe Berastagi Tigapanah Dolat Rakyat Merek Barus Jahe Jumlah Persentase Jumlah Masjid Subuh Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah Zuhur Ashar Maghrib Isya Shalat Jumat ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk ada tdk 7 9 12 8 11 8 7 14 13 6 1 7 0 7 3 3 3 6 1 8 5 8 4 5 4 11 7 2 0 1 0 5 1 4 1 3 5 9 11 8 6 7 3 13 10 2 0 1 0 5 1 4 1 3 5 9 11 8 6 7 3 13 10 6 5 9 3 10 6 6 13 13 1 4 3 5 1 2 1 1 0 6 4 7 2 9 4 6 10 13 1 5 5 6 2 4 1 4 0 5 4 8 2 8 4 6 9 11 2 5 4 6 3 4 1 5 2 11 9 17 13 8 3 3 5 15 13 4 2 8 4 2 0 4 1 3 4 17 8 2 2 8 5 0 5 6 1 3 4 16 8 2 2 8 5 1 5 6 1 10 9 16 13 6 3 1 0 1 0 2 0 10 9 16 13 6 3 1 0 1 0 2 0 9 8 14 13 5 3 2 1 3 0 3 0 2 6 158 1 0 79 1 6 79 1 0 54 1 0 53 1 6 98 2 2 0 4 26 2 1 0 5 37 2 2 0 4 45 50 % 50 % 1 6 10 4 34. 65. 2% 8% 132 33. 66. 83. 5% 5% 5% 121 113 16. 76. 23. 71. 28. 5% 6% 3% 5% 5%
  • 28. a. Pelaksanaan Shalat Jumat. Dari tabel di atas, terlihat bahwa dari 158 masjid yang ada di Kabupaten Karo, ada sebanyak 113 masjid ( 71.5%) yang melaksanakan shalat jumat, dan sebanyak 45 masjid ( 28.5%) tidak melaksanakan shalat jumat termasuk masjid yang terkadang melaksanakan shalat Jumat terkadang tidak. Penyebab tidak terlaksananya shalat jumat anatar lain : 1. Tidak ada mubaligh/da’i yang bertugas sebagai khatib di desa tersebut. 2. Mubaligh/da’i dari desa tersebut keluar karena sesuatu urusan dan tidak ada penggantinya. 3. Tidak adanya jamaah ( Jamaah masih berada di sawah/ladang ) b. Pelaksanaan Shalat Fardhu Berjamaah Secara umum,masjid-masjid melaksanakan shalat fardhu berjamaah untuk waktu shalat Maghrib ada sebanyak 132 masjid ( 83.5% ) dan Isya ada sebanyak 121 masjid. ( 77.2 %) .Sedangkan untuk shalat subuh ada sebanyak 79 masjid ( 50%) , Pelaksanaan shalat Zuhur ada dilaksanakan sebanyak 54 masjid ( 34.2 %),dan Asar sebanyak 53 masjid ( 33.5 %) . Rendahnya pelaksanaan shalat Zuhur dan Ashar di masjid disebabkan oleh faktor keberadaan jamaah pada waktu yang sama masih berada di ladang . Rata-rata jamaah adalah petani. C. Kegiatan Dakwah Jamaah Kegiatan dakwah jamaah adalah kegiatan-kegiatan yang dibentuk oleh jamaah desa untuk memberikan pembinaan kepada jamaahnya. Misalnya, ada tidaknya perwiridan/pengajian yang dibentuk oleh ummat di desa masing-masing. Kegiatan dakwah jamaah juga mencakup ada tidaknya P2A ( Pembina Penyuluh Agama Islam, mubaligh/da’i, atau pembinaan ormas/lembaga dakwah Islam . 1. Ustad/Pembina Jamaah di Desa Kegiatan dakwah jamaah diberbagai kecamatan dapat dilihat pada tabel di bawah ini tentang ada tidaknya perangkat P2A ( Pembina Penyuluhan Agama Islam, mubaligh/da’i maupun pembinaan ormas / lembaga Islam/da’i dari luar desa
  • 29. Tabel 4 Keadaan Personil Pembina Agama/Ustad se-Kabupaten Karo Tahun 2008 No Kecamatan Mardinding Lau Baleng Tiga Binanga Juhar Munte Kuta Buluh Payung Tiganderket Simpang Empat Naman Teran Merdeka Kabanjahe Berastagi Tigapanah Dolat Rakyat Merek Barus Jahe Jumlah Persentase Jumlah Desa 12 14 19 24 22 16 8 17 17 14 9 13 9 22 7 19 19 261 P2A ada 2 4 0 9 5 8 4 13 10 5 6 13 3 5 1 1 3 92 35.2 % tdk 10 10 19 15 17 8 4 4 7 9 3 0 6 17 6 18 19 169 64.8 % Ustaz/da’i Di desa ada tdk 7 5 5 9 7 12 11 13 3 19 6 10 3 5 8 9 10 7 4 10 4 5 11 2 3 6 4 18 1 6 1 18 5 14 93 168 35.6 64.4 % % Ustadz/da’i dari ormas/lembaga ada 1 2 0 0 3 2 1 3 8 3 2 8 2 3 0 0 0 38 14.6 % tdk 11 12 19 24 19 14 7 14 9 11 7 5 7 19 6 19 19 223 85.4% Dari tabel di atas dapat disimpulkan beberapa hal : 1. Dari 261 desa di Kabupaten Karo, sebanyak 92 desa memiliki kepengurusan P2A ( 35.2%), dan sebanyak 169 desa ( 64.8%) yang tidak memiliki kepengurusan P2A. 2. Jumlah desa yang memiliki da’i sebanyak 93 .desa ( 35.6%% ), selebihnya 168 desa ( 64.4% ) tidak memiliki da’i yang tentunya sangat tergantung kepada da’i yang berasal dari luar desa. 3. Desa yang mendapat pembinaan dari ustadz/da’i dari luar desa mereka ada sebanyak 38 desa ( 14.6.% ). Sebanyak 223 desa ( 85.4%) tidak pernah mendapat pembinaan dari dai/ustadz dari luar lokasi mereka. 2. Wadah Pembina Jamaah Wadah pembina jamaah adalah wadah-wadah perkumpulan yang didirikan oleh jamaah sebagai sarana belajar tentang agama Islam. Wadah pembina ini seperti perwiridan/pengajian dan tempat belajar al-Quran oleh generasi masa depan Islam.
  • 30. Data yang diperoleh berkaitan dengan wadah pembina jamaah yang disebut di atas, dapat digambarkan dari tabel di bawah ini : Tabel 5 Keadaan Wadah Pembinaan Jamaah yang Dibentuk Oleh Masyarakat Di Kabupaten Karo Tahuin 2008 N O 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. KECAMATAN Mardinding Lau Baleng Tiga Binanga Juhar Munte Kuta Buluh Payung Tiganderket Simpang Empat Naman Teran Merdeka Kabanjahe Berastagi Tigapanah Dolat Rakyat Merek Barus Jahe Jumlah Persentase JUMLAH DESA 12 14 19 24 22 16 8 17 17 14 9 13 9 22 7 19 19 261 GABUNGAN ada tdk 3 9 6 8 1 18 3 21 11 11 9 7 4 4 10 7 13 4 5 9 2 7 6 7 5 4 6 16 0 7 5 14 11 8 100 161 61.7 38.3% % PENGAJIAN/PERWIRIDAN BAPAK IBU ada tdk ada tdk 3 9 5 7 3 11 3 11 5 14 8 11 2 22 2 22 7 15 11 11 5 11 3 13 1 7 4 4 7 10 9 8 5 12 10 7 5 9 9 5 4 5 7 2 11 2 13 0 4 5 4 5 4 18 6 16 2 5 3 4 0 19 0 19 0 19 1 18 68 193 98 163 26.1 73.9 37.5 62.5 % % % % REMAJA ada tdk 2 10 2 12 1 18 0 24 3 19 0 16 0 8 7 10 7 10 2 12 3 6 3 10 4 5 3 19 1 6 0 19 0 19 38 223 14.6 85.4 % % TPQ ada 3 5 3 0 4 2 3 5 5 3 4 6 2 3 0 1 1 50 19.2 % tdk 9 9 16 24 18 14 5 12 12 11 5 7 7 19 7 18 18 211 80. 8% Dari data di atas dapat dilihat tentang wadah perwiridan/pengajian yang dibentuk oleh jamaah yang kegiatannya dilaksanakan dari rumah ke rumah sebagai sarana pembinaan ummat Islam diberbagai desa di Kabupaten Karo. Ada beberapa kesimpulan yang diperoleh dari data di atas, yaitu :  Perwiridan/Pengajian Gabungan Perwiridan/Pengajian Gabungan adalah wadah pembinaan jamaah yang berbentuk pengajian atau perwiridan dimana jamaahnya terdiri dari jamaah laki-laki dan perempuan yang sudah berkeluarga juga kadang-kadang diikuti oleh pemuda maupun remaja. Perwiridan/Pengajian gabungan seperti ini biasanya kita temui di desa-desa yang jumlahnya ummat Islam sedikit. Namun demikian di beberapa tempat pengajian/perwiridan gabungan seperti ini dilaksanakan dalam rangka pembinaan jamaah atas inisiatif pengurus atau tokoh agama/masyarakat. Dari tabel di atas, menunjukkan bahwa pengajian/perwiridan gabungan ini jumlahnya ada di 100 desa/kelurahan dan 161 desa yang tidak terdapat kegiatan pengajian/perwiridan
  • 31. gabungan ini dari 261 desa/kelurahan yang terdapat di Tanah Karo. Jika dipersentasekan maka sekitar 38.3 % desa yang memiliki pengajian/perwiridan gabungan, dan sekitar 61.7 % yang tidak ada pengajian/perwiridan gabungan.  Pengajian/Perwiridan Kaum Bapak Pengajian/Perwiridan Kaum Bapak adalah sebuah istilah sederhana dari bentuk kegiatan pembinaan jamaah yang anggotanya adalah kaum laki-laki yang biasanya sudah berkeluarga. Dari 261 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Karo, dari tabel di atas diperoleh hanya sekitar 68 desa/kelurahan ( 26.1 % )yang memiliki aktivitas kegiatan dakwah untuk pembinaan jamaah. Selebihnya, sekitar 193 desa/kelurahan ( 73.9 % ) di Kabupaten tidak memiliki aktivitas pengajian/perwiridan yang jamaahnya adalah kaum bapak.  Pengajian/Perwiridan Kaum Ibu Pengajian/Perwiridan Kaum Ibu adalah pengajian/perwiridan yang dibemntuk oleh jamaah yang anggota terdiri dari kaum ibu yang biasanya sudah berkeluarga. Dibandngkan dengan pengajian/perwiridan kaum bapak, maka jumlah pengajian/pewrwiridan kaum ibu ini lebih banyak terbentuk di desa/kelurahan. Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 261 desa/kelurahan yang ada di kabupaten Karo, ada sekitar 98 desa/kelurahan ( 37.5 % ) yang sudah ada. Selebihnya sekitar 163 desa/kelurahan ( 62.5% ) tidak ada aktivitas pembinaan jamaah bagi perempuan ( kaum ibu ).  Pengajian/Perwiridan Remaja Kondisi wadah pembinaan jamaah baik untuk kaum bapak dan ibu seperti yang tergambar di atas jelas cukup memprihatinkan sekali. Tapi yang lebih memprihatinkan lagi adalah kondisi pembinaan bagi remaja-remaja Islam di Kabupaten Karo. Tabel di atas memperlihatkan kepada kita bahwa hanya ada sekitar 38 desa/kelurahan ( 14.6 % ) yang memiliki kegiatan perwiridan/pengajian sebagai wadah remaja Islam. Dan sekitar 223 desa/kelurahan ( 85.4 % ) dari 261 desa/kelurahan tidak ada wadah pembina remaja Islam.  Taman Belajar Pembacaan Al-Quran Sarana tempat belajar al-Quran selain dilaksanakan di masjid-masjid dan madrasah juga secara pribadi-pribadi ada yang dibentuk oleh jamaah itu sendiri. Kegiatan belajar alQuran dilaksanakan di rumah. Dari data tabel di atas, ada sekitar 50 desa/kelurahan ( 19.2 % ) dari 261 desa/kelurahan yang memiliki tempat belajar al-Quran yang dibentuk oleh jamaah itu sendiri dan dilaksanakan di rumah jamaah. Sedangkan sekitar 211 desa/kelurahan ( 80.8% ) tidak memiliki sarana tempat belajar al-Quran yang dibentuk oleh jamaah/masyarakat. Sebagai bahan perbandingan dapat dilihat data Taman Pendidikan Al-Quran Kabupaten Karo Tahun 2008 ( Tabel 10 ) yang dikeluarkan oleh Kantor Departemen Agama Kabupaten Karo.
  • 32. Catatan : Tabel di atas menunjukkan rendahnya pembinaan agama bagi ummat Islam di beberapa desa . Akibatnya hampir setiap desa terjadi kasus gejala murtad ( pindah agama ). Dari imformasi yang diperoleh, gejala murtad ini disebabkan berbagai alasan, antara lain : 1. Pemahaman agama Islam yang rendah ( karena pembinaan yang kurang ), sehingga mengganggap berpindah agama ( murtad ) adalah hal biasa. 2. Perkawinan antar keluarga beda agama. 3. Modus pacaran kemudian hamil lalu kawin. 4. Faktor ekonomi D. Peran Ormas/Lembaga Dakwah dan Departemen Agama dalam Pembinaan Jamaah Kita menyadari bahwa berbagai ormas Islam dan lembaga dakwah banyak mencurahkankan perhatianya kepada perkembangan dakwah di Kabupaten Karo sekaligus menurunkan mubaligh/ustadz ke berbagai desa untuk memberikan pembinaan keagamaan. Baik secara berkala, maupun membina kader-kader untuk dapat dijadikan da’i di desa mereka masingmasing, maupun mengirimkan da’i langsung ke desa-desa. Kami menyadari masih banyak lembaga-lembaga dakwah Islam maupun secara pribadi memberikan pembinaan dakwah ke Kabupaten Karo. Namun , kami kekurangan imformasi sehingga kegiatan-kegiatan dakwah tersebut tidak dapat kami imformasikan dalam Profil Dakwah Islam Kabupaten Karo ini. Sebagai bahan imformasi, tabel di bawah ini kami cantumkan tentang berbagai Ormas Islam dan Lembaga dakwah serta tingkat kepengurusan yang mereka miliki dan juga daerah binaan yang dimiliki Tabel 6 Peran Ormas Islam/Lembaga Dakwah Dalam Pembinaan Ummat Islam di Kabupaten Karo Tahun 2008 No Ormas Islam/Lembaga Dakwah Kepengurusan Tingkat Kecamatan Yang Dimiliki 1. PD Muhammadiyah Kabanjahe Kabuapten Karo Simpang Empat Kepengurusan Tingkat Desa /LurahYang Dimiliki Lau Cimba Kp. Dalam Gung Leto Nang Belawan Tiga Pancur Beganding I Beganding II Daerah Binaan Ds.Cimbang (Kec.Payung) Ds.Surbakti Ndokum Seroga
  • 33. 2. PD Al-Washliyah Kabanjahe - Munte ( Kec.Munte)* Kab.Karo Berastagi Simpang Empat Munte - Paribun (Kec.Munte) Berastagi ( Kec.Berastagi) Sukarame ( Kec.Sp.Empat) Tigapanah Lau Baleng Mardinding - 3 PC Nadhdatul Ulama Kabupaten Karo - - 4 PD ‘Aisyiyah Kabupaten Karo Kabanjahe Kabanjahe Lau Cimba Kp. Dalam Gung Leto Tigapancur Geganding Nangbelawan Simpang Empat 5 Kabanjahe Berastagi Tigapanah Munte - PD Badan Kontak Majelis Taklim Kab.Karo 6 PD Muslimat Kabupaten Karo * Berastagi Payung Naman Tran Simpang Empat Barus Jahe Dolat Rakyat Kabanjahe Tigapanah Yayasan Baitul Makmur - Bunuraya Ds.Semangat - Dewan Dakwah - - Batu Karang (Payung) Rimo Kayu ( Payung) Ds.Cimbang (Kec.Payung) Munte (Kec.Munte) Berastagi Sukatendel (Tiganderket) Kandibata (Kabanjahe) Nari Gunung I (Tiganderket) Daulu ( Berastagi ) Bunuraya (berastagi) Tigapanah Kabanjahe Jeraya (Sp.Empat ) Sukadame (Tigapanah) Penampen ( Barus Jahe) Lau Buluh (Kutabuluh) Lau Simomo (Kabanjahe)
  • 34. Islamiyah Perw.Sumut Lingga ( Simpang Empat) Rumah Kabanjahe Sampun (Dolat Rakyat) Suka Nalu(Barus Jahe) Sigaranggarang(Sp.Empat) Kuta Rakyat(Naman Teran) Buru Banua(Munte) Merek Kabanjahe Bazda Sumut - - Tiga Serangkai Perteguhan (Namanteran) Kuta Rakyat Kampung Merdeka Kuta Buluh Tiga Binanga Perbulan Perw.Majelis Tafsir Al-Quran T.Karo - - Talimbaru Ma’had Abu Ubaidah Al-Jahra Medan ** Yayasan Bina Ummat Asy-Syifa Medan Nang Belawan( Sp.Empat) Cimbang ( Payung ) - - Kabung ( Barus Jahe) Limang ( Tigabinanga) Negeri Jahe (Kuta Buluh) Kabanjahe Ujung Deleng ( K.Buluh) Pengajian Tasbih Cinta Rakyat Setia Budi Indah Medan Al-Hikmah Medan Ujung Teran Yayasan UISU Semangat Gunung Medan Lembaga Amil Zakat Kutabangun (Tigabinanga) Hr.Waspada Keterangan : * Program PW Muslimat Sumatera Utara bekerjasama dengan PD Al-Washliyah Kab.Karo ** Ma’had Abu Ubaidah Medan bekerjasama dengan PD Muhammadiyah Kab.Karo Dari tabel di atas, dapat terlihat bahwa kepengurusan Ormas Islam belum merata sampai ketingkat kecamatan apalagi sampai pada tingkat desa/lurah. Ormas Muhammadiyah sampai saat ini baru memiliki 2 (dua) buah kepengurusan pada tingkat kecamatan dari 17 kecamatan yangada di Kabupaten Karo ( 11.8% ), dan memiliki 9 buah kepengurusan tingkat desa/lurah dari 260 desa yang ada ( 3.5% ). Ormas Al-Washliyah telah memiliki kepengurusan tingkat kecamatan sebanyak 7 buah ( 41.2% ) . Namun untuk untuk tingkat kepengurusan desa/lurah
  • 35. tidak ada. Ormas Nahdatul Ulama sudah memiliki 4 buah kepengurusan tingkat kecamatan (23.5 % ), namun tidak memiliki tingkat kepengurusan pada desa/kelurahan.. Selain ormas Islam yang tersebut di atas, ada beberapa ormas atau lembaga dakwah lainnya yang memberikan perhatian kepada pembinaan ummat Islam di Tanah Karo. Diantaranya ormas wanita Islam seperti Aisyiyah, Muslimat Al-Washliyah, Badan Kontak Majelis Taklim. Sedangkan lembaga dan yayasan yang berperan memberikan dakwah di Tanah Karo antara lain : Yayasan Baitul Makmur, Bazda Sumatera Utara, Dewan Dakwah Islamiyah, Majelis Tafsir Al-Quran, Yayasan Asy-Syifa Medan, Badan Dakwah Islam PT Arun Lhoksemawe, Mahad Abu Ubaidah Al-Jahra Medan,Yayasan UISU, dan Lembaga Amil Zakat Harian Waspada Medan. Di luar ormas dan lembaga dakwah yang disebut di atas, sebenarnya masih ada lagi yang memberikan pembinaan dakwah di Tanah Karo. Hanya saja persoalannya, lembaga-lembaga dakwah yang memberikan pembinaan dakwah tidak menjalin koordinasi baik kepada ormas Islam atau lembaga yang ada di Tanah Karo maupun kepada Departemen Agama Kabupaten Karo. Akibatnya sulit kita mendata lembaga-lembaga yang datang ke Tanah Karo untuk memberikan pembinaan keagamaan. Data-data tentang mubaligh / da’i yang dimiliki oleh berbagai ormas Islam/lembaga dakwah dapat kita lihat pada tabel di bawah ini : Tabel 7 DAFTAR MUBALIGH/PEMBIMBING JAMAAH DARI ORMAS/LEMBAGA DAKWAH TAHUN 2008 No Nama Ormas/Lembaga Dakwah PD Muhammadiyah Kabupaten karo Nama Mubaligh/Dai Sd.Zainal Arifin Nursal Can Jamaluddin Nst Ahmad Suhaimi,S.PD.I Drs.H.Erwin Tanjung Drs.Sahrial Anas,SH Drs. Wirmarsyah Drs.M.Nur Caniago Chairul Zhon Ginting Nur Hikmah Barus Ron Pasla Ginting Imran Pelawi Khairuddin Sitepu H.Anwaruddin Sembiring Abd. Rahman Soleh Tarigan Harjo Ginting Abdullah Ginting Tempat Tinggal Kabanjahe Kabanjahe Kabanjahe Kabanjahe Kabanjahe Kabanjahe Kabanjahe Kabanjahe Kabanjahe Beganding/Sp.Empat Beganding/Sp.Empat Beganding/Sp.Empat Beganding/Sp.Empat Tiga Pancur /Sp.Empat Tiga Pancur /Sp.Empat Tiga Pancur /Sp.Empat Tiga Pancur /Sp.Empat
  • 36. 2 PD Al-Washliyah Kab.Karo 3 PC NU Kab.Karo 4 PD Aisyiyah Kab.Karo 5 PD Muslimat Kab.Karo 6 PD BKMT Kab.Karo Kabanjahe Erlina Manda Darmawati Piliang Dra.Darmini Dra. Eliwati Dra. Darul Huda Dra. Linda Suryani Magdalena Warnita Br.Pelawi Erni Br.Sitepu Risani Br.Sitepu Helen Br.Ginting Siti Aisah Br.Perangin2 Nurahayati Br.Pamdiangan Nurhidayah Br.Barus Hj.Nurhayati Br.Ginting Masta Herawati Br.Sinilingga,SP 7 Bazda Sumatera Utara 8 Yayasan Baitul Makmur Siti Nuraya Br.Karo Evi Rahmayati Br.Sembiring Ratna Nasution,S.Ag Norma Usman,S.Ag Drs.H.Adnan Effendi Bangsawan Nst Mawardi Nur Dokmal Karodis Siregar Reza Hasanuddin Mas’ud H. Fakhruddin Supriyadi Munir Siregar Muslihuddin Sebayang Subuhi Seregar Agus Salim Nst Buchori Ginting Miskuddin Nst Yanto Tarigan Kabanjahe Kabanjahe Kabanjahe Kabanjahe Kabanjahe Kabanjahe Beganding/Sp.Empat Beganding/Sp.Empat Beganding/Sp.Empat Beganding/Sp.Empat Beganding/Sp.Empat Beganding/Sp.Empat Beganding/Sp.Empat Beganding/Sp.Empat Berastagi Berastagi Kabanjahe Kabanjahe Tiga Serangkat Perteguhan Gong Pinto Kuta Rakyat Kampung Merdeka Kuta Buluh Tiga Binanga Mardinding Tanjung K.Buluh Perbulan Kabanjahe Korpri-Berastagi Sukatendel-Tiganderket Kandibata.Kabanjahe Nari Gunung I-Tiganderket
  • 37. Tossim Sinaga Drs. Ponijan Dra.Mariani Br Tarigan Zaitun Br Seregar Mukmin Tarigan Abdul Khalid Daulay Rudin Barus Khoirun Qudri Pinem 9 Yayasan Multazam Medan 10 Dewan Dakwah Perw.Sumatera Utara 10 10 11 Badan Dakwah Islam PT Arun Lhoksemawe Majelis Tafsir AlQuran Perw.T.Karo Lembaga Amil Zakat Hr.Waspada Doulu-Berastagi Bunuraya-Tigapanah Tigapanah Kabanjahae Jeraya-Simpang Empat Sukadame-Tigapanah Pinampen-Barus Jahe Lau Buluh-Kutabuluh M.Soleh Harahap Asli Tarigan Pangri Ginting Ismail Sembiring Heri Purba Ahmad Jait Purba Ginting Suka Mahadi Ginting Ali Imran Sada Perarih Ginbting Janaidi Manik Abdul manaf Sitanggang Kutabuluh Lau SimomoKabanjahe Lingga-Simpang Empat Sampun-Daulat Rakyat Rumka-Kabanjahe Lingga-Simpang Empat Suka Nalu-T.Panah Sigarang-garang Kuta Rakyat Guru Banua-Munte Merek Kabanjahe Hebat Marbun, S.H.I Kutabangun ( Tigabinanga) Selain da’i/mubaligh dari ormas dan lembaga dakwah, di bawah ini dipaparkan data para da’i/mubaligh yang punya peran dalam pembinaan ummat baik daerahnya maupun di luar daerahnya. Pada tabel selanjutnya ( Tabel 9 ) dipaparkan daftar penyuluh/pembina agama honorer berikut lokasi kegiatannya yang merupakan program Kantor Departemen Agama Kabupaten Karo. Tabel 8 DATA MUBALIGH/PEMBINA JAMAAH DESA SE-KABUPATEN KARO TAHUN 2008 No Nama Alamat/Desa Kecamatan
  • 38. 1. Drs.H.Fakhry S.Tarigan Jl.Samura 2. Hadonaddin Harahap,BA Kompleks Al-Wasliyah 3. Drs.Jamaluddin Panjaitan Kabanjahe 4. Muslihuddin Hasibuan Samura 5. Baharuddin Sekedang,S.Pd.I Samura 6. Drs.H.Maradong Seregar Samura 7. H.Sajidun Silian Samura 8. Drs.H.Sanusi Aziz Gg.Garuda 9. H.Hambali,S.Ag Asrama Polres 10. Nasrun Tarigan,S.Pd.I Samura 11. Sahirun Batubara,S.Ag Sumbul 12. Sahimin Silian,S.Ag Samura 13. Ahmad Jazuli,S.Ag Kompleks 14. Drs.Ahmad Jaiz,S. Kabanjahe Jl.Bakti 15. Junaidi Tarigan, 16. Drs.Sarwan Maha Kampung Dalam 17. Romidi Kampung Dalam 18. Asli Tarigan Lau Simomno 19. Said Bahriman Lau Simomo 20. Drs.Jamaluddin Panjaitan Kabanjahe 21. Sahirun Batubara,S.Ag Sumbul 22. Drs.M.Syarief,S.Ag Berastagi 23. Drs.H.Adi Sungkono Berastagi Berastagi
  • 39. 24. Bukhori,S.Pd.I Berastagi 25. Muhammad Al Khudri,S.Ag Berastagi 26. Arifin Nuh, S.Pd.I Berastagi 27. Dahlian Agussalim,S.Ag Berastagi 28. Endi Lubis,S.Pd.I Berastagi 29. Nurlen Nst, S.Ag Berastagi 30. Mhd.Nurdiansyah Berastagi 31. Drs.Hasnan Batubara Jaranguda 32. Drs.Edi Felpori Berastagi 33. Retenum Kumar Berastagi 34. Ali Asma Nst Berastagi 35. Drs.Adi Sungkono Berastagi 36. A.Fakhri Nst Berastagi 37. Affandi Mila Berastagi 38. Azhar 39. Aswan Hrp 40. Pardamean Ginting Mardinding 41. Hendrik Sihotang Mardingding 42. Bahrum Ginting,S.Pd.I Mardingding 43. Sukatno Tarigan,S.Pd.I Mardingding 44. Sukariadi Gtg,S.Pd.I Mardingding 45. Thoibah Sinaga,S.Pd.I Mardingding Mardinding
  • 40. 46. Supriadi, S.Pd.I Mardingding 47. Kasmin Mardingding 48. Saroji singarimbun Mardingding 49. Alimuddin Maha,S.Pd.I Perbulan/Buluh Pancur 50. Yusran Sembiring Mbal-mbal Petarum 51. Pak Kasim Kinangkong 52. Nasbun Siregar Tanjung Gunung 53. Kenal Tarigan Kuta Mbelin 54. Ibu Ani Mbal-mbal Petarum 55. Syafaruddin Perbulan 56. Nurhayati Buluh Pancur 57. Ratijan Buluh Pancur 58. Budiman Jamil Tigapanah 59. Syaiful Suka 60. Dimus Bancin Seberaya Tigapanah 61. Mawardi Kuta Mbelin Tigapanah 62. Selame Haryono Tiga Binanga Tigabinanga 63. Mhd.EncepPariruddin Tigabinanga 64. Fakhruddin Simpang Gunung 65. Arsal Zailani Tigabinanga 66. Soleh Tigaberingin 67. Roni Abdul Gani Tigaberingin Lau Baleng Tigapanah
  • 41. 68. Ali Akbar ? Tigabinanga Kuta Bangun 69. Usul Galingging Limang 70. ? Pertumbuken 71. ? Bunga Baru 72. ? Perbesi 73. ? Simpang Pergendangan 74. H.Hamid Ginting Tigabinanga 75. Syafruddin Tarigan Tigabinanga 76. Legirin Juhar Tarigan 77. Kidupen 78. Dayat Mbetung 79. …Sembiring Sugihen 80. …Tarigan Keriahen 81. Harum Selakar 82. Singgamanik 83. Pungut Perangin-angin Singgamanik 84. Supriyanto Singgamanik 85. Samijan tarigan Gunung Seribu 86. Purnama Br Bangun Kabantua Juhar Munte
  • 42. 87. Pulung Ginting Nageri 88. Endang Br Tarigan Nageri 89. Sedap Ginting Bandar Meriah 90. Ramlan Sukarame 91. Nurdin Bintang Meriah 92. Ismail Negeri Jahe 93. Marhamah Negeri Jahe 94. Supriadi Lau Buluh 95. Simen Bangun Batu Karang Payung 96. Johari Sembiring Rimo Kayu Payung 97. Yusuf Sitepu Payung Payung 98. Ferdinan Bangun Rimo Kayu 99. Sarifin Bangun Nari Gunung I Tiganderket 100. 101. 102. 103. 104. 105. 106. 107. Nari Gunung 2 Tanjung Mbelang Tanjung Merawa Gunung Merlawan Perbaji Perbaji Mardingding Amir Tiganderket Tiganderket Tiganderket Tiganderket Tiganderket Tiganderket Tiganderket Tiganderket 108. Rajin Sembiring 109. Alamsyah Pinem 110. Sartono Beras Sitepu Beras Sitepu Lingga Simpang Empat 111. Nursinah Br Ginting 112. Maghrib Surbakti Gamber/Tiga Serangkai Perteguhan Yanto Endaseh Percil Zaman Sembiring Novan Kacaribu Legiman Sembiring Saroji Singarimbun Susuk Kuta Buluh
  • 43. 113. Menam Sitepu Jeraya 114. 115. 116. 117. 118. 119. 120. 121. 122. 123. 124. 125. 126. 127. 128. Samijan Abidan Hasibuan Naman Simacem Sukatepu Said Bahdimann Asli Tarigan Yase Purba Radin Barus Sudiman Nazaruddin ..Lubis Abu Salim Alimuddin Ndeskati Kuta Mbelin Lau Simomo Lau Simomo Kandibata Penampen Persadanta Sikap Barsam Sukanalu Talimbaru 129. 130. 131. 132. 133. 134. 135. 136. 137. 138. 139. Nipol Bancin ..Batubara Irwansyah Arifin Nuh Drs.Hasnan Batubara Imran Nasution Jandri Ginting Hendri Lubis Sabar Sigalingging Muhadin Pati …. Purba Daulat Rakyat Daulat Rakyat Semangat Gunung Ujung Teran Jaranguda Jaranguda Merdeka Gongsol Cinta Rakyat Deram Sada Perarih Daulat Rakyat Daulat Rakyat Merdeka 140. 141. 142. 143. 144. 145. 146. 147. Abu Salim Sembiring Amin Barus Iman Lubis Gunawan Bp.Eko Munir Sudiaman .. Tanjung Sukanalu Paribun Basam Sikap Bars Jului Suka Julu Persadanta Paribun Barus Jahe Abdurrahman Sembiring Sutrisno Rahmad Tarigan Oala tarigan Naman teran Kabanjahe Barusjahe Barus jahe Barus Jahe Barus Jahe Tabel 9 Data Penyuluh Agama Islam Honorer Kabupaten Karo
  • 44. Tahun 2008 No 1. Nama Justan Muda Simbolan Sasaran Penyuluhan Pengajian Baitul Maqdis Ds.Samura Indah K.Jahe 2. Said Bahriman Pengajian Anak-anak Ds.Lau Simomo K.Jahe 3. Mhd.Rafa’i Sinaga Pengajian Ds.Samura Gg.Bersama K.Jahe 4. Ahmad Affandi ,A.Md Pengajian Masjid Al-Ikhlas Komplek Tropis K.Jahe 5. Juliadi, S.Pd.I MDA Ad Dakwah Jl.Samura K.Jahe 6. M.Al Khudri S.Ag Pengajian Lembah Berkah Jl.Abadi Berastagi 7. Nur Sa’adah Pengajian Ds.Doulu 8. Endi Pengajian Gundaling I Berastagi 9. Agus Salim Nst Pengajian Ds.Guru Singa Berastagi 10. Nurhidayah Barus,S.Pd.I Pengajian Ds.Beganding Simpang Empat 11. Desopian Tarigan Pengajian Ds.Semangat Simpang Empat 12. Elbin Sadar Purba TPA Ndokum Siroga Simpang Empat 13. Hamzah Ginting Pengajian Ds.Nang Belawan Simpang Empat 14. NyakHasbullah Amin,S.Pd.I Pengajian Ds.Ndokum Siroga Simpang Empat 15. Sarodin Pengajian Ummat Islam Ds.Tiganderket 16. Pengajian Nur Salamah Ds.Kutambaru Payung 17. Nurhamzah Br.Singarimbun Adi Suyono 18. Bukhari Ginting Pengajian Nurul Iman Ds.Suka Tendel Payung 19. Andelta Ginting Pengajian Ds.Kutabuluh Gugung Kutabuluh 20. Khoirun Kodri Pinem Pengajian Ds.Siabang-abang Kutabuluh 21. Sahimin,S.Pd.I Pengajian kaum Ibu Muslimat Tiga panah 22. Kholid Daulay Pengajian Perwiridan Ds.Sukadame Tigapanah 23. Mariani Majelis Ataklim Al-Mukhlisin Ds.Tigapanah 24. Samsir Pengajian Portimbi Tembe Kec.Merek Pengajian Munawaroh Ds.Batu Karang Payung
  • 45. 25. Hamdan Sinaga Pengajian Situnggaling Kec.Merek 26. Rudin Barus Pengajian Al-Ihsan Taufik Ds.Penampen B.Jahe 27. Sudiaman Pengajian Ds.Persadanta Barus Jahe 28. Marta Br.Sembiring,S.Ag Majelis Taklim Amir Hamzah Kec.Munte 29. Jenedi Sitepu Pengajianh Masjid Taqwa Kineppen Kec.Munte 30. Lukkas Maha Majelis Taklim Al-Hidayah Kec.Munte 31. Hebat Marbun,S.Ag Pengajiuan Al-Falah Ds.Bangun T.Binanga 32. Halawi,S.Pd.I Pengajian Masjid Istiqomah T.Binanga 33. Mhd.Rajab Tarigan Pengajian Ds.Kutagaloh Tigabinanga 34. Arsal Jailani,S.Ag Pengajian Bapak/Ibu Ds.Juhar Kec.Juhar 35. Ridho Asmarani Br.Silian Pengajian Bapak/Ibu Ds. Keriahen Kec.Juhar 36. Alimuddin Maha,S.Pd.I Pengajian Ds.Kinangkong Lau Baleng 37. Safaruddin Pengajian Ds.Tanjung Gunung Lau Baleng 38. Suwarny Pengajian Ds.Mbal Mbal Petarum 39. Mhd.Soleh Tarigan ,S.Ag Pengajian Ds.Lau Mulgap Mardinding 40. Toibah Sinaga Pengajian Kp.Jawa Mardinding Sumber Data dari Kasi Pendais dan PM Kantor Dep.Agama Kab.Karo tanggal 27 Pebruari 2009. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. Nama TPQ Tabel 10 DATA TAMAN PENDIDIKAN AL-QURAN KABUPATEN KARO TAHUN 2008 Alamat Kecamatan TPQ Al-Washliyah TPQ Ad-Dakwah TPQ Samura TPQ Gg.Sempakata TPQ Nurul Ikhkas TPQ Batalion TPQ Muhammadiyah TPQ Masjid Raya Jl.Slamet Ketaren Jl.Samura Kabnajeh Jl.Samura Kabanjahe Jl.Sempakata Kabanjahe Jl.Veteran Kp.Dalam Comnpleks Batalion 125 Si’mbisa Jlk.Masjid Kabanjahe Tambak Laumulgap I Kabanjahe Kabanjahe Kabanjahe Kabanjahe Kabanjahe Kabanjahe Kabanjahe Berastagi Tempat Kegiatan Madrasah Madrasah Rumah Rumah Madrasah Madrasah Madrasah Masjid
  • 46. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29. 30. 31. 32. 33. 34. 35. 36. 37. 38. 39. 40. 41. 42. 43. 44. 45. 46. 47. 48. 49. 50. 51. 52. 53. TPQ Masjid Istihrar TPQ An Nur TPQ Al Ihsan TPQ Baiturrahman TPQAl Karomah TPQ Jamiyatul Muslimat TPQ Amal Bakti TPQ Baroqah TPQ At Taqwa TPQ M.Jamik TPQ Surau Gg.Saudara TPQ Masjid Korpri TPQ Surau Jl.Kolam TPQ Nurul Hidayah TPQ Harapan TPQ Istiqomah TPQ Al Istiqomah TPQ Sabilul Jannah TPQ Ar Rasyid TPQ Taqwa TPQMuhlisin TPQ Jamik TPQ Al Hidayah TPQ Munte 1 TPQ Munte 2 TPQ Singamanik TPQ Kineppen TPQ Tanjung Beringin TPQ Sukarame TPQ Sarinembah TPQ Bertah TPQ Paribun TPQ Rumamis TPQ Al-Ikhwan TPQ Al-Hidayah TPQ Muhajirin TPQAl-Iman TPQ Nurul Yakin TPQ Al-Mukhlisin TPQ At Tawwabin TPQ Nurul Hakim TPQ Al Muttaqin TPQ Addinu Wannajah TPQ Addinu Wannajah TPQ Lamulgap Jl.Perwira Berastagi Jl. Jamin Ginting Desa Raya Guru Singa Desa Sempajaya Desa Gundaling I Dauli I Lembah Berkah Gundaling I Desa Sempajaya Lembah Prihatin Desa Sempajaya Kompleks Korpri Gundaling I Jl.Gundaling Berastagi Lomang Jl.Kotacane Tiga Binanga Sp.Gunung Desa Naman Gong Pintu Ndokum Seroga Beganding Sukanalu Desa Munte Desa Munte Desa Singamanik Kineppen Tanjung Beringin Sukarame Sarinembah Bertah Bulunaman Paribun Desa Singgamanik Ujung Bandar Sukadame Bunuraya Ajijulu Ajimbleng Dolat Rakyat Desa Suka Desa Sampun Tongkoh Desa Perbulan Desa Perbulan Laumulgap Berastag Berastagi Berastag Berastagi Berastag Berastagi Berastag Berastagi Berastag Berastagi Berastag Berastagi Berastag Berastagi Tigabinanga Tigabinanga Tigabinanga Tigabinanga Simpang Empat Simpang Empat Simpang Empat Simpang Empat Simpang Empat Munte Munte Munte Munte Munte Munte Munte Munte Barusjahe Barusjahe Barusjahe Tigapanah Tigapanah Tigapanah Tigapanah Tigapanah Tigapanah Tigapanah Tigapanah Lau Baleng Lau Baleng Mardinding Masjid Madrasah Masjid Rumah Madrasah Sekolah Rumah Rumah Madrasah Rumah Rumah Masjid Rumah Rumah Rumah Madrasah Madrasah Rumah Sekolah Masjid Sekolah Rumah Madrasah Rumah Rumah Madrasah Rumah Rumah Masjid Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah Masjid Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah Rumah Masjid Sekolah Sekolah Rumah
  • 47. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63. 64. TPQ At Taqwa TPQ Habibillah TPQ Parsaoran TPQ Kutabuluh TPQ Laubuluh TPQ Al Ikhlas TPQ Nurul Huda TPQ Nurul Islam TPQ Nurul Iman TPQ An Nahar TPQ Teruh Jambu Mardinding Desa Mardinding Lau Pakam Kutabuluh Laubuluh Keriahan Juhar Perangan Tiganderket Jandimeriah Guru Kinayan Tiganderket Sumber : Kasi Urais dan Penyelenggaraan haji Departemen Agama Kab.Karo Mardinding Mardinding Mardinding Kutabuluh Kutabuluh Juhar Juhar Payung Payung Payung Payung Masjid Rumah Rumah Masjid Masjid Masjid Rumah Madrasah Madrasah Rumah Rumah
  • 48. BAB IV PENUTUP ( STRATEGI GERAKAN DAKWAH MASA DEPAN ) 1. Kekuatan dan Kelemahan Dakwah di Tanah Karo Dari data yang sederhana yang diperoleh, dapat kita simpulkan bahwa gerakan dakwah di Tanah Karo belumlah maksimal dilakukan. Namun demikian kita bisa melihat kekuatan yang kita miliki dalam rangka pengembangan gerakan dakwah Islam di tanah Karo pada masa depan. Diantara kekuatan dakwah ummat Islam yang kita miliki yang harus kita berdayakan dan dikembangkan pada masa depan antara lain : a. Memiliki masjid lebih kurang sebanyak 160 masjid ,walaupun tidak semua desa memiliki masjid. Dengan jumlah masjid sekitar 160 buah, jika mampu kita fungsikan sudah tentu akan mampu memiliki peran sebagai wadah pembinaan ummat. Artinya, jika kita ciptakan perwiridan/pengajian yang berpusat di masjid maka akan muncul 160 wadah perwiridan/pengajian yang dapat membina ummat. Begitu juga jika kita fungsikan sebagai taman belajar al-Quran. 5. Adanya ormas dan lembaga dakwah yang berdiri di Kabupaten Karo. Kita berharap ke depan, ormas-ormas mampu melebarkan sayapnya dan mendirikan kepengurusankepengurusan sampai ke tingkat pedesaan. Sudah tentunya dengan hidupnya ormas Islam di kecamatan- kecamatan dan pedesaan-pedesaan akan menggairahkan kegiatan pembinaan ummat 6. Masih tingginya perhatian lembaga-lembaga dakwah untuk mengirimkan da’i-da,i mereka untuk memberikan pembinaan di Tanah Karo. 7. Adanya lembaga-lembaga pendidikan yang berbasis agama yang didirikan oleh lembaga/yayasan selain yang sudah didirikan oleh pemerintah. Misalnya Pesantren Sirajul Huda di Tiga Binanga, Yayasan Multazam di Kuta Buluh, Yayasan Addinul Wannajah, yayasan Al-Karomah di Berastagi Di samping kekuatan di atas, ada beberapa titik lemah yang membuat gerakan dakwah di Tanah Karo belum berhasil . Antara lain : 1. Jumlah da’i/mubaligh yang relatif sangat sedikit bila dibandingkan dengan jumlah desa yang ada. Di samping itu para da’i/mubaligh banyak bertempat tinggal di Kabanjahe dan Berastagi. 2. Minimnya pemahaman para da’i/mubaligh terhadapKultur budaya masyarakat Karo. 3. Lemahnya koordinasi dakwah antara sesama ormas/lembaga maupun departemen agama atau sebaliknya. Akibatnya gerakan dakwah bergerak dan berjalan secara masing-masing. 4. Tidak memiliki sumber pendanaan yang jelas. 5. Letak geografis yang sulit terjangkau. 6. Lemahnya ukhwah ummat.
  • 49. Harus ada sebuah upaya yang terkoordinir dengan baik dengan melibatkan berbagai pihak baik itu ormas, lemabaga dakwah, pemerintah dan pihak-pihak yang memiliki kepedulian terhadap gerakan dakwah di Tanah Karo. Meminjam pendapat H. Mas’oed Abidin dalam rangka menghadapi problematika dakwah , ada beberapa hal yang harus kita kembangkan, antara lain : a. Memantapkan sikap mental para juru dakwah. Juru dakwah harus mengembangkan sikap ikhlas dan sabar dalam berdakwah, memiliki semangat untuk membangun ummat. Menjaga akhlak yang baik sebagai panutan jamaah. b. Mengusahakan secara berkala pertemuan dalam kerangka pertukaran imformasi. Dengan program ini diharapkan setiap ormas, lembaga dakwah, juru dakwah atau pihak-pihak yang peduli dengan dakwah Islam di Tanah Karo akan terjalin koordinasi secara maksimaldan akan tercipta rasa ukhwa dan mawaddah dan tanggungjawab bersama dalam pembinaan ummat. c. Membuatkan program terpadu yang bisa menjadi pembinaan ummat. Kita harus duduk bersama semua elemen untuk merancang program yang terpadu untuk pengembangan dakwah Islam di Tanah Karo. d. Laporan dakwah. Harus ada laporan dakwah yang berjkala untuk bisa melihat perubahan dan perkembangan dakwah yang sudah dilakukan. e. Menggalang dana dakwah. Harus ada upaya bagaimana bisa menggalang dana sebanyakbanyak untuk kegiatan dakwah ummat. Bekerjasama dengan lembaga-lembaga atau yayasan yang bisa membantu pendanaan dan upaya –upaya lainnya. f. Membangun sikap kritis yang sehat sekaligus memantau pergerakan-pergerakan dakwah yang dilaksanakan oleh lembaga-lembaga dakwah maupun pembinaan yang dilakukan oleh penyuluh agama dari Kantor Departemen Agama Kab.Karo. Kita menyadari perlunya kerja keras untuk membangun gerakan dakwah di Kabupaten Karo. Gerakan dakwah ini harus dibangun bersama-sama. Apalagi dari hasil data Profil Dakwah Ummat Islam ditemukan berbagai problema yang harus dituntaskan. Mengetahu apa problema dakwah yang kita hadapi adalah sesuatu yang harus kita ketahui dan ini adalah langkah pertama yang harus dilaksanakan. Alhamdulillah, melalui pendataan yang sederhana melalui profil dakwah yang kita lakukan , hari ini kita bisa mendata berbagai problema dakwah yang sekarang sedang dihadapi ummat Islam di Kabupaten Karo berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan antara lain :  Minimnya da’i  Banyaknya desa yang tidak memiliki ustad/da’i/pembina agama  Taman baca Al-Quran yang sangat sedikit  Peran ormas/lembaga yang belum maksimal  Gejala murtad yang terjadi hampir pada setiap desa  Peran pembinaan para KUA yang kurang  Minimnya pembinaan para remaja Islam di desa-desa  Banyaknya masjid yang tidak berfungsi Di samping problema dakwah di atas, tentu masih banyak lagi permasalahan dakwah yang ada bila kita data lebih terperinci. Namun, gambaran problema dakwah di atas sudah cukup menjadi gambaran kepada semua pihak untuk bisa bersama-sama mencari solusi
  • 50. bagaimana gerakan dakwah Islam di tengah-tengah ummat Islam di Kabupaten Karo. Dengan harapan lima atau sepuluh tahun ke depan gambaran problema dakwah yang kita temukan saat ini tidak akan terjadi lagi. 2. Strategi Dakwah ke Depan Perlu dirancang sebuah strategi yang jitu secara bersama-sama untuk mengatasi persoalan dakwah di Tanah Karo. Tanpa ada rasa kebersamaan dari berbagai pihak, berbagai ormas dan lembaga dakwah tentu sangat sulit kita menyelesaikan persoalan-persoalan yang dirasakan oleh ummat Islam khususnya dalam pembinaan keagamaan. Sebagai sebuah sumbang saran, di bawah ini ada beberapa strategi harus kita lakukan dalam rangka menyelesaikan persoalan dakwah di Kabupaten Karo antara lain : a) Pelatihan Kader Da’i. Menciptakan kader-kader da’i adalah sesuatu yang harus kita pikiri dan kita laksanakan saat ini. Harus ada sebuah upaya bagaimana merekrut da’i-da’i muda yang berasal dari penduduk setempat untuk dilatih,dibina maupun disekolahkan. Saat ini ada beberapa lembaga pendidikan bidang dakwah yang secara gratis diberikan kepada putra-putri Islam khususnya yang berasal dari Kabupaten Karo. Sudah tentu peluang ini harus kita pergunakan dengan sebaik-baiknya. Oleh sebab itu diperlukan kerjasama dengan berbagai lembaga pendidikan seperti ini. b) Pertemuan secara berkala ormas Islam, lembaga-lembaga dakwah, mubaligh/ustadz/penyuluh agama, dan pihak-pihak yang peduli akan gerakan dakwah di Tanah Karo. Sudah tentu pertemuan yang berkala ini dapat dijadikan sebagai sebuah sarana diskusi sekaligus evaluasi terhadap perkembangan dan kemajuan dakwah yang telah dilakukan. c) Penggalangan dana dakwah. Gerakan dakwah sudah pasti membutuhkan dana yang amat besar. Oleh sebab itu harus ada sebuah upaya bagaimana bisa menggalang dana untuk gerakan dakwah di Tanah Karo. Bekerja sama dengan lembaga-lembaga zakat,yayasan sosial, menggalang donatur adalah salah satu upaya yang dapat kita lakukan. d) Bekerjasama dengan lembaga perguruan tinggi Islam untuk melakukan dakwah di Tanah Karo. Upaya ini dapat kita lakukan dengan berkoordinasi dengan perguruan Islam agar Tanah Karo menjadi lokasi praktek kerja lapangan/KKN bagi mahasiswa yang akan menyelesaikan studinya. Mahasiswa-mahasiswa ini ditempatkan di daerah-daerah yang benar-benar membutuhkan pembinaan dakwah. Program ini diatur jadwalnya sehingga secara berkeinambungan program ini dapat berjalan sepanjang tahun. e) Menerbitkan media dakwah, seperti buletin, selebaran/brosur dakwah. f) Membuat contoh beberap daerah binaan. g) Mendirikan lembaga-lembaga pendidikan baik formal maupun informal. h) Meningkatkan koordinasi antara ormas Islam, lembaga dakwah dan pemerintah ( Kantor departemen Agama ) . Tentu masih banyak strategu maupun uapay yang dapat kita lakukan dalam rangka pengembangan dakwah di Tanah Karo. Upaya-upaya di atas, sudah tentu sebuah upaya yang sangat berat dan akan menghabiskan energi , akan menyita waktu serta dana kita semua. Oleh sebab itu,upaya ini harus dirancang dengan sebaik-baiknya dengan dilandasi rasa ikhlas dan niat untuk berjuang mengakkan agama Allah dan dilakukan bersama-sama.
  • 51. 3. Penutup Buku Profil Dakwah Ummat Islam Kabupaten Karo adalah sebuah data tentang kondisi dakwah di Kabupatenb Karo. Apa yang disampaikan dalam buku itu tentu belumlah sempurna menggambarkan keseluruhan tentang kondisi ummat Islam. Tentu masih perlu penyempurnaan pada masa-masa yang akan datang. Data ini akan terus diperbarui sesuai dengan kondisi perkembangan dakwah pada masa yang akan datang. Untuk gerakan dakwah ke depan, sudah tentu buku Profil Dakwah Ummat Islam Kabupaten Karo dapat menjadi salah satu acuan untuk membangun gerakan dakwah ummat Islam di Tanah Karo. Di samping itu buku Profil Dakwah ini dapat menjadi tolak ukur berhasil tidaknya dakwah kita pada masa yang akan datang. Membangun gerakan dakwah di Tanah Karo adalah sebuah persoalan yang menuntut begitu banyak perhatian. Semua pihak harus melibatkan diri dalam perkembangan dakwah ke depan. Tidak saja pemerintah, ormas Islam , lembaga dakwah tetapi setiap orang harus memperhatikan pembinaan ummat Islam di Kabupaten Karo. Tugas kita sekarang adalah merancang program dakwah ke depan, menggorganisir dengan baik, melibatkan berbagai pihak , mengatur strategi dakwah yang baik. Insya Allah jika kita lakukan dengan niat yang ikhlas dalam rangka memperjuangkan agama Allah akan terwujud. Amin.
  • 52. LAMPIRAN 1. Format Blangko Pendataan Profil Dakwah Ummat Islam Kabupaten Karo tahun 2009 DATA PROPIL DESA PETA DAKWAH KABUPATEN KARO PD DEWAN MASJID INDONESIA KABUPATEN KARO Data Desa Nama Desa Kecamatan Jumlah Ummat Islam : ………………………………….. : …………………………………. : …………….. KK Pedoman Pengisian : Beri tanda silang ( X ) jawaban yang sesuai dengan kondisi di lapangan TENTANG MASJID DAN KEGIATANNYA ( Keterangan: Tabel ini diisi jika desa Saudara memiliki Masjid /Musolla) NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. Apakah masjid/musolla di desa Saudara : Telah memiliki pengurus masjid/BKM Memiliki nazir /penjaga masjid Apakah masjid/musolla dibangun di atas tanah wakaf Memiliki surat kepimilikan tanah masjid yang lengkap Apakah dibawah pengelolaan lembaga/ormas Islam Memiliki perwiridan / pengajian gabungan ( kaum bapak dan ibu ) Memiliki perwiridan/pengajian khusus kaum ibu Memiliki perwiridan/pengajian khusus kaum bapak Memiliki perkumpulan Remaja masjid Memiliki sekolah madrasah Memiliki tempat pengajian Al-Quran/TPA untuk anak-anak Melakukan kegiatan shalat Jumat Melakukan secara rutin shalat Zuhur berjamaah Melakukan secara rutin shalat Ashar berjamaah Melakukan secara rutin shalat Maghrib berjamaah Melakukan secara rutin shalat Isya berjamaah Melakukan secara rutin shalat Subuh berjamaah Memiliki daftar khatib Memiliki khatib tetap Pernahkah tidak terlaksana shalat jumat kerena khatib tidak ada/datang Adakah khatib yg dikirim oleh lembaga/ormas Islam Secara rutin melaksanakan peringatan hari besar Islam Keterangan : YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA YA TDK TDK TDK TDK TDK TDK TDK TDK TDK TDK TDK TDK TDK TDK TDK TDK TDK TDK TDK TDK TDK TDK TDK