SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
KELOMPOK 12
Indah Nuswantari (46110010011)
Monica Gita Noverry (46110010050)
Risma Jayanti (46110010014)

Psikologi Konseling
RATIONAL-EMOTIVE
BEHAVIOR THERAPY
(REBT)

Psikologi Konseling
Pendahuluan
Sejarah
Asumsi Dasar
Pandangan
tentang Manusia

Proses Berpikir

Konsep Dasar

Rationality As A
Personal Philosopy

Tujuan Konseling

Teori ABC

REBT

Peran & Fungsi
Konselor
Tahap-Tahap
Konseling
Teknik-Teknik
Konseling

Teknik Kognitif
Teknik Imageri
Teknik Behavioral
PENDAHULUAN
REBT adalah pendekatan behavior kognitif yang
menekankan pada keterkaitan antara perasaan,
tingkah laku dan pikiran.
Tujuan pendekatan ini: mengajak individu untuk
mengubah pikiran-pikiran irasionalnya ke pikiran yang
rasional melalui teori GABCDE.

Dikembangkan oleh Allbert Ellis melalui beberapa
tahapan
Psikologi Konseling
SEJARAH
1950an, menekankan pentingnya peran pikiran pada tingkah laku
(Albert Ellis)
Awalnya Rational Therapy (RT)
1961, Rational-Emotive Therapy (RET)
1993, Rational-Emotive Behavior Therapy (REBT)
Menekankan bahwa tingkah laku yang beramasalah disebabkan
oleh pemikiran irasional  fokus penanganan pada pemikiran
individu

Pendekatan bersifat direktif
Psikologi Konseling
PANDANGAN TENTANG MANUSIA
Pendekatan REBT memandang manusia sebagai individu
yang didominasi oleh sistem berpikir dan sistem perasaan
yang berkaitan dalam sistem psikis individu.
Manusia dipandang memiliki 3 tujuan fundamental:
Untuk bertahan hidup (to survive)
Untuk bebas dari kesakitan (to be relatively free from pain)
Untuk mencari kepuasan (to be reasonably satisfied or
content)

Psikologi Konseling
KONSEP DASAR
ASUMSI DASAR
Pikiran, perasaan dan tingkahlaku secara berkesinambungan saling
berinteraksi & mempengaruhi
Gangguan emosional disebabkan o/ faktor biologi & lingkungan
Manusia dipengaruhi o/ oranglain & lingkungan sekitar dan individu jg
secara sengaja mempengaruhi orang lain disekitarnya
Manusia menyakiti diri sendiri secara kognitif, emosional, dan tingkah
laku
Ketika hal yang tidak menyenangkan terjadi, individu cenderung
menciptakan keyakinan yang irasional tentang kejadian tsb
Keyakinan irasional menjadi penyebab gangguan kepribadian individu
Sebagian besar manusia memiliki kecenderungan yang besar u/
membuat & mempertahankan gangguan emosionalnya
Ketika individu bertingkah laku yg menyakiti diri sendiri (self-defeating
behavior)
Psikologi Konseling
KONSEP DASAR
Proses Berpikir
Manusia memiliki 3 tingkatan berpikir: berpikir tentang apa yg terjadi
berdasarkan fakta dan bukti (inferences), mengadakan penilaian terhadap
fakta dan bukti (evaluation), dan keyakinan terhadap proses inferences dan
evaluasi (core belief)
Sumber terjadinya masalah-masalah emosional  evaluative belief
(irrational belief), yang dikategorikan menjadi 4:
Demands, Awfulising, Low frustation tolerance (LFT), Global evaluations of
human worth
Ellis membagi pikiran individu dalam 3 tingkatan:
Dingin (cool), hangat (warm), dan panas (hot)
Psikologi Konseling
KONSEP DASAR
Rationality As A Personal Philosopy
Individu memiliki personal aturan-aturan atau filosofi hidup
yang dipengaruhi oleh pola asuh, ajaran agama, prinsip
umum atau opini yang dipegang teguh secara umum.
Karena dipegang teguh secara dogmatik, prinsip ini
dipaksakan secara kaku dapat menjadi masalah bagi
individu yang menghambat pencapaian tujuan untuk
kesenangan dan bertahan hidup.
REBT membantu individu untuk mengembangkan filosofi
yang baru yang dapat membantu mengurangi stres dan
meningkatkan kebahagiaan.
Psikologi Konseling
KONSEP DASAR
Teori ABC
Teori tentang kepribadian individu dari sudut pandang pendekatan
REBT, kemudian ditambahkan D dan E untuk mengakomodasi
perubahan dan hasil yang diinginkan dari perubahan tersebut.
G: (goals) atau tujuan-tujuan, yaitu tujuan fundamental
A: (activating events in a person’s life) atau kejadian yang mengaktifkan
atau mengakibatkan individu
B: (beliefs) atau keyakinan baik rasional maupun irasional
C: (consequences) atau konsekuensi baik emosional maupun tingkah laku
D: (disputing irrational belief) atau melakukan dispute pikiran irasional
E: (effective new philosophy of life) atau mengembangkan filosofi hidup
yang efektif
F:

(further action/new feeling) atau aksi yang akan dilakukan lebih lanjut
dan perasaan baru yang dikembangkan
Psikologi Konseling
KONSEP DASAR
Teori ABC

Individu mengalahkan atau mengganggu
dirinya dengan 2 cara:
1. Ego disturbance
2. Discomfort disturbance
Low frustration-tolerance (LFT)
Low discomfort-tolerance (LDT)

Psikologi Konseling
TUJUAN KONSELING
Membantu individu menyadari bahwa mereka dapat
hidup dengan lebih rasional dan lebih produktif.
Membantu individu untuk mengubah kebiasaan
berpikir dan tingkah laku yang merusak diri.
Mendukung konseli u/ menjadi lebih toleran terhadap
diri sendiri, orang lain, dan lingkungannya.

Psikologi Konseling
PERAN DAN FUNGSI KONSELOR
Aktif-direktif
Mengkonfrontasi pikiran irasional konseli secara
langsung
Menggunakan berbagai teknik u/ menstimulus konseli u/
berpikir & mendidik kembali diri konseli sendiri
Secara terus menerus “menyerang” pemikiran irasional
konseli
Mengajak konseli u/ mengatasi masalahnya dengan
kekuatan berpikiri bukan emosi
Bersifat didaktif

Psikologi Konseling
TAHAP-TAHAP KONSELING
Tahap yang dikerjakan konselor dan konseli dalam proses
konseling dengan pendekatan REBT:
Tahap 1
Proses penyadaran konseli tentang irasional
Penguatan bahwa konseli memiliki potensi
untuk berubah
Tahap 2
Proses dispute pikiran irasional
Implementasi teknik-teknik konseling
Tahap 3
Proses pengembangan filosofi hidup rasional
Psikologi Konseling
TAHAP-TAHAP KONSELING
Langkah intervensi konseling dengan pendekatan REBT:
Bekerjasama dengan konseli (engange with client)
Melakukan asesmen terhadap masalah, orang dan situasi
(asses the problem, person and situation)
Mempersiapkan konseli untuk terapi (prepare the client
to therapy)
Mengimplementasikan program penanganan (implement
the treatment program)
Mengevaluasi kemajuan (evaluate progress)
Mempersiapkan konseli untuk mengakhiri konseling
(prepare the client for termination)
TEKNIK-TEKNIK KONSELING
Teknik Kognitif
Teknik Imageri
Dispute kognitif (cognitive
Dispute Imajinasi (imaginal
disputation)
disputation)
Analisis rasional (rational
Kartu kontrol emosional (the
analysis)
emotional control card – ECC)
Dispute standard ganda
Proyeksi waktu (time
(double-standard dispute)
projection)
Skala katastropi (catastrophe
Teknik melebih-lebihkan (the
scale)
blow-up technique)
Devil’s advocate
Membuat frame ulang
(reframing)
Psikologi Konseling
TEKNIK-TEKNIK KONSELING
Teknik Behavioral
Dispute tingkah laku (behavioral
disputation)
Bermain peran (role playing)
Peran rasional terbalik (rational
role reversal)
Pengalam langsung (exposure)
Menyerang rasa malu (shame
attacking)
Pekerjaan rumah (homework
assignments)
Psikologi Konseling
DAFTAR PUSTAKA
• Komalasari, Gantina, dkk. (2011). Teori dan
Teknik Konseling. Jakarta: PT Indeks.

Psikologi Konseling
THANKYO
U
Psikologi Konseling

More Related Content

What's hot

VERBATIM TEKNIK RESTRUKTURING KOGNITIF
VERBATIM TEKNIK RESTRUKTURING KOGNITIFVERBATIM TEKNIK RESTRUKTURING KOGNITIF
VERBATIM TEKNIK RESTRUKTURING KOGNITIFNur Arifaizal Basri
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Dina Haya Sufya
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredmisbakhulfirdaus
 
Pendekatan Konseling Gestalt
Pendekatan Konseling GestaltPendekatan Konseling Gestalt
Pendekatan Konseling GestaltAmalianur_rizki
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)coryditapratiwi
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasIFTITAH INDRIANI
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikAyu W. Shepty
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungRatih Aini
 
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centeredHubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centeredNailiamani Aman
 
Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianvarizalamir
 
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...yayuzuliantini25
 
Ppt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikPpt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikLanggeng Prayogo
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersAi Nurhasanah
 
Rational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior TherapyRational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior Therapymncgita
 

What's hot (20)

VERBATIM TEKNIK RESTRUKTURING KOGNITIF
VERBATIM TEKNIK RESTRUKTURING KOGNITIFVERBATIM TEKNIK RESTRUKTURING KOGNITIF
VERBATIM TEKNIK RESTRUKTURING KOGNITIF
 
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
Teori Psikoanalisa (sigmund freud)
 
Pendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centeredPendekatan konseling client centered
Pendekatan konseling client centered
 
Pendekatan Konseling Gestalt
Pendekatan Konseling GestaltPendekatan Konseling Gestalt
Pendekatan Konseling Gestalt
 
Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)Psikoterapi (asosiasi bebas)
Psikoterapi (asosiasi bebas)
 
Pendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitasPendekatan konseling realitas
Pendekatan konseling realitas
 
Konseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistikKonseling menurut pendekatan humanistik
Konseling menurut pendekatan humanistik
 
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIKEKSISTENSIAL HUMANISTIK
EKSISTENSIAL HUMANISTIK
 
Ppt client centered
Ppt  client centeredPpt  client centered
Ppt client centered
 
Kekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesional
Kekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesionalKekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesional
Kekuatan dan kelemahan konselor sbg personal dan profesional
 
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav JungTeori Kepribadian Carl Gustav Jung
Teori Kepribadian Carl Gustav Jung
 
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centeredHubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
Hubungan terapeutik carl rogers konseling person centered
 
Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)Contoh verbatim (REFRENSI)
Contoh verbatim (REFRENSI)
 
Pendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerianPendekatan konseling adlerian
Pendekatan konseling adlerian
 
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
Keterampilan yang harus dimiliki oleh konselor kelompok dalam bimbingan konse...
 
pendekatan client centered
pendekatan client centeredpendekatan client centered
pendekatan client centered
 
Ppt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistikPpt eksistensial humanistik
Ppt eksistensial humanistik
 
Teori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. RogersTeori kepribadian Carl R. Rogers
Teori kepribadian Carl R. Rogers
 
Rational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior TherapyRational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior Therapy
 
Terapi kognitif 270312
Terapi kognitif 270312Terapi kognitif 270312
Terapi kognitif 270312
 

Viewers also liked

Techniques of rebt
Techniques of rebtTechniques of rebt
Techniques of rebtAamna Haneef
 
Rational emotive therapy
Rational emotive therapyRational emotive therapy
Rational emotive therapydinojamesa
 
Rational emotive behavior therapy
Rational emotive behavior therapyRational emotive behavior therapy
Rational emotive behavior therapyNeha Bhansali
 
Rational emotive behavior therapy
Rational emotive behavior therapyRational emotive behavior therapy
Rational emotive behavior therapyParameswaran Menon
 
Rational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior TherapyRational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior TherapyCristina Santos
 

Viewers also liked (7)

Techniques of rebt
Techniques of rebtTechniques of rebt
Techniques of rebt
 
A Brief Introduction to Rational Emotive Behavior Therapy
A Brief Introduction to Rational Emotive Behavior TherapyA Brief Introduction to Rational Emotive Behavior Therapy
A Brief Introduction to Rational Emotive Behavior Therapy
 
Rational emotive therapy
Rational emotive therapyRational emotive therapy
Rational emotive therapy
 
Rational emotive behavior therapy
Rational emotive behavior therapyRational emotive behavior therapy
Rational emotive behavior therapy
 
Rational emotive behavior therapy
Rational emotive behavior therapyRational emotive behavior therapy
Rational emotive behavior therapy
 
Albert Ellis & REBT
Albert Ellis & REBTAlbert Ellis & REBT
Albert Ellis & REBT
 
Rational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior TherapyRational Emotive Behavior Therapy
Rational Emotive Behavior Therapy
 

Similar to REBT

Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)zakariaye
 
Cognitive-Behavior Therapy
Cognitive-Behavior TherapyCognitive-Behavior Therapy
Cognitive-Behavior Therapynurinaagustina88
 
Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )
Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )
Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )Richard Anderson
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifFATHATUL FIKRIYAH
 
Tugas ppt konseling_rational_emotive
Tugas ppt konseling_rational_emotiveTugas ppt konseling_rational_emotive
Tugas ppt konseling_rational_emotivemayangfeby
 
Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi roseixora
 
Pendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtPendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtvarizalamir
 
Peta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bkPeta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bkbaeniikhwati
 
rational emotive behavior therapy
rational emotive behavior therapyrational emotive behavior therapy
rational emotive behavior therapyDeddy Irawan
 
Keprofesian bidang bimbingan dan konseling
Keprofesian bidang bimbingan dan konselingKeprofesian bidang bimbingan dan konseling
Keprofesian bidang bimbingan dan konselingYeti Rohayati
 

Similar to REBT (20)

REBT.pptx
REBT.pptxREBT.pptx
REBT.pptx
 
Sejarah dan-teory-cbt1
Sejarah dan-teory-cbt1Sejarah dan-teory-cbt1
Sejarah dan-teory-cbt1
 
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
Makalah rasional emotif (Zakaria Yahya)
 
pertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdfpertemuan 4.pdf
pertemuan 4.pdf
 
pertemuan 4.ppt
pertemuan 4.pptpertemuan 4.ppt
pertemuan 4.ppt
 
Cognitive-Behavior Therapy
Cognitive-Behavior TherapyCognitive-Behavior Therapy
Cognitive-Behavior Therapy
 
Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )
Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )
Pendalaman Materi PLPG Bimbingan Konseling ( BK )
 
Ppt makalah
Ppt makalahPpt makalah
Ppt makalah
 
Pendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotifPendekatan teori rational emotif
Pendekatan teori rational emotif
 
Rational Emotive Therapy by Dwitias Titi
Rational Emotive Therapy by Dwitias TitiRational Emotive Therapy by Dwitias Titi
Rational Emotive Therapy by Dwitias Titi
 
Tugas ppt konseling_rational_emotive
Tugas ppt konseling_rational_emotiveTugas ppt konseling_rational_emotive
Tugas ppt konseling_rational_emotive
 
Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi Teori emosional emotif terapi
Teori emosional emotif terapi
 
Pendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebtPendekatan konseling rebt
Pendekatan konseling rebt
 
Rebt kel.4
Rebt kel.4Rebt kel.4
Rebt kel.4
 
Peta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bkPeta kognitif pendekatan pada bk
Peta kognitif pendekatan pada bk
 
rational emotive behavior therapy
rational emotive behavior therapyrational emotive behavior therapy
rational emotive behavior therapy
 
Keprofesian bidang bimbingan dan konseling
Keprofesian bidang bimbingan dan konselingKeprofesian bidang bimbingan dan konseling
Keprofesian bidang bimbingan dan konseling
 
PPT MBTI.pptx
PPT MBTI.pptxPPT MBTI.pptx
PPT MBTI.pptx
 
KonselingPsikoanalisa
KonselingPsikoanalisa KonselingPsikoanalisa
KonselingPsikoanalisa
 
5.pengenalan teori kaunseling
5.pengenalan teori kaunseling5.pengenalan teori kaunseling
5.pengenalan teori kaunseling
 

Recently uploaded

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 

Recently uploaded (20)

Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 

REBT

  • 1. KELOMPOK 12 Indah Nuswantari (46110010011) Monica Gita Noverry (46110010050) Risma Jayanti (46110010014) Psikologi Konseling
  • 3. Pendahuluan Sejarah Asumsi Dasar Pandangan tentang Manusia Proses Berpikir Konsep Dasar Rationality As A Personal Philosopy Tujuan Konseling Teori ABC REBT Peran & Fungsi Konselor Tahap-Tahap Konseling Teknik-Teknik Konseling Teknik Kognitif Teknik Imageri Teknik Behavioral
  • 4. PENDAHULUAN REBT adalah pendekatan behavior kognitif yang menekankan pada keterkaitan antara perasaan, tingkah laku dan pikiran. Tujuan pendekatan ini: mengajak individu untuk mengubah pikiran-pikiran irasionalnya ke pikiran yang rasional melalui teori GABCDE. Dikembangkan oleh Allbert Ellis melalui beberapa tahapan Psikologi Konseling
  • 5. SEJARAH 1950an, menekankan pentingnya peran pikiran pada tingkah laku (Albert Ellis) Awalnya Rational Therapy (RT) 1961, Rational-Emotive Therapy (RET) 1993, Rational-Emotive Behavior Therapy (REBT) Menekankan bahwa tingkah laku yang beramasalah disebabkan oleh pemikiran irasional  fokus penanganan pada pemikiran individu Pendekatan bersifat direktif Psikologi Konseling
  • 6. PANDANGAN TENTANG MANUSIA Pendekatan REBT memandang manusia sebagai individu yang didominasi oleh sistem berpikir dan sistem perasaan yang berkaitan dalam sistem psikis individu. Manusia dipandang memiliki 3 tujuan fundamental: Untuk bertahan hidup (to survive) Untuk bebas dari kesakitan (to be relatively free from pain) Untuk mencari kepuasan (to be reasonably satisfied or content) Psikologi Konseling
  • 7. KONSEP DASAR ASUMSI DASAR Pikiran, perasaan dan tingkahlaku secara berkesinambungan saling berinteraksi & mempengaruhi Gangguan emosional disebabkan o/ faktor biologi & lingkungan Manusia dipengaruhi o/ oranglain & lingkungan sekitar dan individu jg secara sengaja mempengaruhi orang lain disekitarnya Manusia menyakiti diri sendiri secara kognitif, emosional, dan tingkah laku Ketika hal yang tidak menyenangkan terjadi, individu cenderung menciptakan keyakinan yang irasional tentang kejadian tsb Keyakinan irasional menjadi penyebab gangguan kepribadian individu Sebagian besar manusia memiliki kecenderungan yang besar u/ membuat & mempertahankan gangguan emosionalnya Ketika individu bertingkah laku yg menyakiti diri sendiri (self-defeating behavior) Psikologi Konseling
  • 8. KONSEP DASAR Proses Berpikir Manusia memiliki 3 tingkatan berpikir: berpikir tentang apa yg terjadi berdasarkan fakta dan bukti (inferences), mengadakan penilaian terhadap fakta dan bukti (evaluation), dan keyakinan terhadap proses inferences dan evaluasi (core belief) Sumber terjadinya masalah-masalah emosional  evaluative belief (irrational belief), yang dikategorikan menjadi 4: Demands, Awfulising, Low frustation tolerance (LFT), Global evaluations of human worth Ellis membagi pikiran individu dalam 3 tingkatan: Dingin (cool), hangat (warm), dan panas (hot) Psikologi Konseling
  • 9. KONSEP DASAR Rationality As A Personal Philosopy Individu memiliki personal aturan-aturan atau filosofi hidup yang dipengaruhi oleh pola asuh, ajaran agama, prinsip umum atau opini yang dipegang teguh secara umum. Karena dipegang teguh secara dogmatik, prinsip ini dipaksakan secara kaku dapat menjadi masalah bagi individu yang menghambat pencapaian tujuan untuk kesenangan dan bertahan hidup. REBT membantu individu untuk mengembangkan filosofi yang baru yang dapat membantu mengurangi stres dan meningkatkan kebahagiaan. Psikologi Konseling
  • 10. KONSEP DASAR Teori ABC Teori tentang kepribadian individu dari sudut pandang pendekatan REBT, kemudian ditambahkan D dan E untuk mengakomodasi perubahan dan hasil yang diinginkan dari perubahan tersebut. G: (goals) atau tujuan-tujuan, yaitu tujuan fundamental A: (activating events in a person’s life) atau kejadian yang mengaktifkan atau mengakibatkan individu B: (beliefs) atau keyakinan baik rasional maupun irasional C: (consequences) atau konsekuensi baik emosional maupun tingkah laku D: (disputing irrational belief) atau melakukan dispute pikiran irasional E: (effective new philosophy of life) atau mengembangkan filosofi hidup yang efektif F: (further action/new feeling) atau aksi yang akan dilakukan lebih lanjut dan perasaan baru yang dikembangkan Psikologi Konseling
  • 11. KONSEP DASAR Teori ABC Individu mengalahkan atau mengganggu dirinya dengan 2 cara: 1. Ego disturbance 2. Discomfort disturbance Low frustration-tolerance (LFT) Low discomfort-tolerance (LDT) Psikologi Konseling
  • 12. TUJUAN KONSELING Membantu individu menyadari bahwa mereka dapat hidup dengan lebih rasional dan lebih produktif. Membantu individu untuk mengubah kebiasaan berpikir dan tingkah laku yang merusak diri. Mendukung konseli u/ menjadi lebih toleran terhadap diri sendiri, orang lain, dan lingkungannya. Psikologi Konseling
  • 13. PERAN DAN FUNGSI KONSELOR Aktif-direktif Mengkonfrontasi pikiran irasional konseli secara langsung Menggunakan berbagai teknik u/ menstimulus konseli u/ berpikir & mendidik kembali diri konseli sendiri Secara terus menerus “menyerang” pemikiran irasional konseli Mengajak konseli u/ mengatasi masalahnya dengan kekuatan berpikiri bukan emosi Bersifat didaktif Psikologi Konseling
  • 14. TAHAP-TAHAP KONSELING Tahap yang dikerjakan konselor dan konseli dalam proses konseling dengan pendekatan REBT: Tahap 1 Proses penyadaran konseli tentang irasional Penguatan bahwa konseli memiliki potensi untuk berubah Tahap 2 Proses dispute pikiran irasional Implementasi teknik-teknik konseling Tahap 3 Proses pengembangan filosofi hidup rasional Psikologi Konseling
  • 15. TAHAP-TAHAP KONSELING Langkah intervensi konseling dengan pendekatan REBT: Bekerjasama dengan konseli (engange with client) Melakukan asesmen terhadap masalah, orang dan situasi (asses the problem, person and situation) Mempersiapkan konseli untuk terapi (prepare the client to therapy) Mengimplementasikan program penanganan (implement the treatment program) Mengevaluasi kemajuan (evaluate progress) Mempersiapkan konseli untuk mengakhiri konseling (prepare the client for termination)
  • 16. TEKNIK-TEKNIK KONSELING Teknik Kognitif Teknik Imageri Dispute kognitif (cognitive Dispute Imajinasi (imaginal disputation) disputation) Analisis rasional (rational Kartu kontrol emosional (the analysis) emotional control card – ECC) Dispute standard ganda Proyeksi waktu (time (double-standard dispute) projection) Skala katastropi (catastrophe Teknik melebih-lebihkan (the scale) blow-up technique) Devil’s advocate Membuat frame ulang (reframing) Psikologi Konseling
  • 17. TEKNIK-TEKNIK KONSELING Teknik Behavioral Dispute tingkah laku (behavioral disputation) Bermain peran (role playing) Peran rasional terbalik (rational role reversal) Pengalam langsung (exposure) Menyerang rasa malu (shame attacking) Pekerjaan rumah (homework assignments) Psikologi Konseling
  • 18. DAFTAR PUSTAKA • Komalasari, Gantina, dkk. (2011). Teori dan Teknik Konseling. Jakarta: PT Indeks. Psikologi Konseling