Ppt part 15 karma berdasarkan jangka waktu pab sma tmi
1.
2. KOMPETENSI DASAR
4.4 menyaji berbagai fenomena dan kejadian berdasarkan proses kerja hukum-hukum
kebenaran
01►
TUJUAN
Melalui kegiatan pembelajaran dengan model discovery learning dan pendekatan saintifik,
peserta didik dapat mengolah, menalar, dan menyaji tentang jangka waktu menimbulkan
akibatdalam Perspektif Agama Budhha dalam ranah konkret serta ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara
efektif dan kreatif, mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan serta
mengembangkan nilai karakter menerima, menghargai (religiositas), disiplin, dan
bertanggung jawab (integritas). dan nasionalisme.
02►
METODE
Pendekatan : Scientific Learning
Model : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan)
Metode : Ceramah, Diskusi,Tanya Jawab, Praktek, Penugasan
03►
3. .
Hukum tiga corak atau sifat universal.
.
Hukum empat kebenaran mulia.
.
Hukum sebab-akibat yang saling mengondisikan atau bergantung.
.
Hukum karma dan tumimbal-lahir.
2
1
4
3
Kebenaran mutlak adalah kebenaran yang berlaku
secara universal dan tidak dapat ditawar-tawar.
Artinya, kebenaran tersebut selalu berlaku tanpa
dipengaruhi oleh keadaan, waktu, dan tempat.
Jadi, berlaku di mana saja, kapan saja, dan
terhadap siapa saja. Contoh usia tua dan
kematian, hal ini berlaku terhadap siapa saja,
kapan saja, dan di mana saja. Tidak ada makhluk
apa pun yang dapat terhindar dari usia tua dan
kematian.
Hukum kebenaran
4. Pandangan umum
KARMA.
Karma adalah hukum sebab akibat tentang
perbuatan, Artinya setiap perbuatan yang
dilakukan akan selalu menghasilkan akibat.
Sebagaimana ilustrasi pada gambar di samping,
bahwa. papan yang didorong akan megakibatkan
papan yang lain robohsebagai akibat dari
robohnya papan yang pertama. Dorongan
sebagai sebab sedangkan robohnya papan
sebagai akibat.
5. Karma (Sansekerta) atau kamma (Pali)
berarti tindakan
atau perbuatan. Semua tindakan yang
disengaja, baik secara mental,vereral
maupun fisik dianggap seagai karma. hal
ini melipti semua yang termasuk dalam
pikiran, ucapan, dan perbuatan jasmani.
6. Buddha menyatakan dalam Samyutta Nikaya:
Sesuai dengan benih yang kita tanam, demikianlah
buah yang akan kita petik, Pembuat kebajikan akan
menuai
kebahagiaan, Pembuat kejahatan akan menuai
kesengsaraan,
Taburlah benihnya dan engkau yang akan merasakan
buah
daripadanya ” (Samyutta Nikaya I:227).