2. Latar Belakang
Era revolusi industri 4.0 sebagaimana yang berlangsung saat ini telah
memaksa guru untuk terus melakukan pengembangan diri serta penyesuaian
terhadap berbagai perubahan yang terjadi, khususnya di dalam teknologi
pembelajaran. Hal tersebut sangatlah penting mengingat pendidikan sebagai
salah satu tahap dalam kehidupan manusia sehingga tentunya akan memberikan
dampak pada masa depan anak-anak didiknya. Bukti nyata yang dapat dilihat dari
pentingnya guru dalam menguasai teknologi, khususnya teknologi pembelajaran
adalah ketika dunia dilanda masa pandemi Covid-19 seperti saat ini. Secara
umum, kegiatan pelatihan media pembelajaran, khususnya yang berbasis web
dapat meningkatkan kemampuan profesionalisme guru dalam mengoperasikan
media pembelajaran elektronik (Bahri et al.,2021).
3. Latar Belakang (Iman Sugiyono, 2014).
Visual
bahan ajar pandang
Visual
Bahan ajar pandang
Audio
Bahan ajar dengar
Navigasi
Bahan ajar pandang dengar
Umpan Balik
Bahan ajar multimedia interaktif
4. BAB II
PEMBAHASAN
A. Bahan Ajar Interaktif
1. Hambatan Pembelajaran
2. Struktur Bahan Ajar Interaktif
B. Pendidikan Berbasis Online
1.Pembelajaran Daring (E-
Learning)
2. Pendidikan Buddhis Berbasis
Online
3. Pendidikan Tinggi Buddhis
Berbasis Online
4. Teknologi dan Aplikasi E-
Learning
5. Kebutuhan pembelajaran adalah berbeda-beda untuk setiap sekolah, yang didasari oleh faktor
geografis, etnografis, dan karaktersitik kekayaan daerah.
Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan utama dalam peningkatan kualitas
pendidikan nasional. Melalui proses belajar mengajar diharapkan tercapai tujuan pendidikan dalam
bentuk perubahan tingkah laku peserta didik. Proses belajar ini memerlukan keterhubungan manusia
agar dapat saling berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan
meningkatkan intelektualitas diri.
Pada dasarnya seseorang belajar melalui melalui berbagai pengalaman. Pengalaman dapat
diperoleh dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Diperlukan upaya-upaya untuk
mengubah paradigma lama yang digunakan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada
peranan guru yang mengajar daripada siswa yang belajar (paradigma tradisional) ke paradigma
pembelajaran yang dipandang lebih sesuai dengan cara alamiah siswa dalam belajar, dan juga lebih
sesuai dengan hakekat perkembangan siswa (paradigma baru)
(Mardhatillah et al., 2019).
6. Kebutuhan pembelajaran adalah berbeda-beda untuk setiap sekolah, yang didasari oleh faktor
geografis, etnografis, dan karaktersitik kekayaan daerah.
Kegiatan pembelajaran di sekolah merupakan kegiatan utama dalam peningkatan kualitas pendidikan
nasional. Melalui proses belajar mengajar diharapkan tercapai tujuan pendidikan dalam bentuk perubahan
tingkah laku peserta didik. Proses belajar ini memerlukan keterhubungan manusia agar dapat saling
berkomunikasi, saling berbagi pengalaman, belajar dari yang lain, dan meningkatkan intelektualitas diri.
Pada dasarnya seseorang belajar melalui melalui berbagai pengalaman. Pengalaman dapat diperoleh
dari interaksi antara individu dengan lingkungannya. Diperlukan upaya-upaya untuk mengubah paradigma
lama yang digunakan dalam pembelajaran yang lebih menekankan pada peranan guru yang mengajar
daripada siswa yang belajar (paradigma tradisional) ke paradigma pembelajaran yang dipandang lebih sesuai
dengan cara alamiah siswa dalam belajar, dan juga lebih sesuai dengan hakekat perkembangan siswa
(paradigma baru) (Mardhatillah et al., 2019).
1. Hambatan Pembelajaran
7. 2. Struktur bahan ajar interaktif
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
membantu guru/instruktur dalam melaksanakan belajar mengajar. Bahan
tersebut bisa berbentuk bahan tertulis maupun tidak tertulis. Dengan
adanya bahan ajar memungkinkan peserta didik dapat mempelajari
suatu kompetensi secara sistematis sehingga mampu menguasai semua
kompetensi secara utuh dan terpadu (Wijayanti et al., 2015).
8. Bahan ajar interaktif
Bahan ajar interaktif adalah kombinasi antara dua
atau lebih media (audio, teks, grafik, gambar, animasi, dan
video) yang oleh penggunanya dimanipulasi atau diberi
perlakuan untuk mengendalikan suatu perintah dan atau
perilaku alami dari suatu presentasi. Bahan ajar interaktif
dianggap menarik dan memudahkan penggunanya dalam
mempelajari materi, karena bahan ajar
ini disusun secara lengkap dan disertai petunjuk
penggunaanya sampai pada penilaian (Wijayanti et al., 2015).
10. Pada masa Pandemi COVID-19, pembelajaran di
sekolah harus terus berjalan sebagaimana adanya
meskipun setiap sekolah harus melakukan penyesuaian
kondisi dengan mengubah sistem pendidikannya di
sekolah masing-masing.
Perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi pada media internet mampu membawa
dampak perubahan pada semua bidang, tidak
terkecuali dalam dunia pendidikan.
Sistem pembelajaran berbasis online dapat
dilakukan dengan berbagai cara atau metode yang
secara umum digunakan saat ini antara lain
dengan menggunakan aplikasi.
(Candra, 2022).
1. Pembelajaran Daring (E-
Learning)
11. 1. Pendidikan Buddhis Berbasis Online
(Sonika, 2022).
a. Peran Pembelajaran
Daring (online)
b. Pendidikan Agama
Buddha dan Budi Pekerti
12. 3. Pendidikan Tinggi Buddhis Berbasis Online
Pendidikan Buddhis Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan. Sejak berdirinya
PTAB (Perguruan Tinggi Keagamaan Buddha) pertama di Indonesia pada tahun 1988 hingga saat ini,
Indonesia memiliki 13 PTAB yang sebagian besar berada di pulau Jawa dan telah mencetak ribuan
lulusan guru agama Buddha. Namun semua itu seolah masih belum cukup, hingga saat ini masih
banyak warga negara Indonesia yang beragama Buddha di wilayah terpencil tidak mendapatkan
pendidikan agama Buddha sama sekali.
13. 3 cara untuk meningkatkan jumlah pengajar agama Buddha di
Indonesia terutama di wilayah-wilayah yang terpencil.
a. Metode Perkuliahan di
Perguruan Tinggi
Keagamaan Buddha
Indonesia
b.Kelemahan Sistem Kuliah
Konvensional di PTAB
C.Pendidikan Jarak Jauh
Sebagai Solusi Pemerataan
Guru Agama Buddha
14. 4. Teknologi dan Aplikasi E-Learning
Whatsapp
Telegram
Zoom Meeting
Google Meet
Google Sites
Google Classroom
Word Wall
Class Dojo
Livework Sheets
15. Simpulan
Dengan menggunakan bahan ajar multimedia interaktif berbasis online, dapat
menarik siswa untuk belajar secara mandiri. Ketika belajar mandiri, siswa harus
bertindak sendiri dengan tanggung jawab, mengambil keputusan sendiri, sehingga akan
menemukan hubungan antara ide-ide dengan situasi mereka sendiri, sehingga dengan
belajar mandiri dapat membentuk siswa menjadi berhasil.
16. saran
Diharapkan para guru mampu menyesuaikan diri dengan selalu
meningkatkan kemampuan dalam hal penggunaan dan penguasaan teknologi
informasi untuk dapat menunjang terwujudnya proses belajar mengajar yang
interaktif, demi menwujudkan proses pendidikan yang berkualitas.