SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Kondisi Sosial dan Ekonomi
Setelah 21 Mei 1998
Sejak krisis moneter yang melanda
pada pertengahan tahun 1997, perusahaan
perusahaan swasta mengalami kerugian yang
tidak sedikit, bahkan pihak perusahaan
mengalami kesulitan memenuhi kewajibannya
untuk membayar gaji pekerjanya.
Keadaan seperti ini menjadi masalah
yang cukup berat karena disatu sisi perusahaan
mengalami kerugian yang cukup besar dan disisi
lain para pekerja menuntut kenaikan gaji.
Tuntutan para pekerja untuk menaikkan gaji
sangat sulit dipenuhi oleh pihak perusahaan,
akhirnya banyak perusahaan yang mengambil
tindakan untuk mengurangi tenaga kerja dan
terjadilah PHK.
Tuntutan reformasi menghendaki adanya perubahan dan perbaikan
di segala aspek kehidupan yang lebih baik. Praktiknya tuntutan reformasi
telah disalah gunakan para petualang politik untuk kepentingan pribadi dan
kelompoknya. Pada awal reformasi, di beberapa wilayah sering terjadi
pertentangan, di antaranya :
 Kalimantan Barat, yang melibatkan etnis Melayu, Dayak, dan Madura;
 Kalimantan Tengah, yang melibatkan etnis Madura dengan etnis dayak;
 Sulawesi Selatan tepatnya di Poso, semula konflik sosial kemudian
berkembang ke konflik antar agama;
 Maluku, konflik sosial juga berkembang ke konflik agama.
Konflik sosial yang terjadi di kalimantan Barat
Kalimantan Barat adalah daerah yang kerap mengalami konflik antar
etnis. Konflik sosial yang terjadi di Kalimantan Barat melibatkan etnik
Melayu, Dayak, dan Madura. Kejadian bermula dari tertangkapnya seorang
pencuri di Desa Parisetia, Kecamatan Jawai, Sambas, Kalimantan Barat yang
kemudian dihakimi hingga tewas pada tanggal 19 Januari 1999. Kebetulan
pencuri tersebut beretnis Madura, sedangkan penduduk Parisetia beretnis
Dayak dan Melayu. Entah isu apa yang beredar di masyarakat menyebabkan
penduduk Desa Sarimakmur yang kebanyakan dihuni etnis Madura
melakukan aksi balas dendam dengan menyerang dan merusak segala sesuatu
di Desa Parisetia. Akibatnya, terjadi aksi saling balas dendam antaretnis
tersebut dan menjalar ke berbagai daerah di Kalimantan Barat. Pemerintah
berusaha mendamaikan konflik tersebut dengan mengajak tokoh masyarakat
dari masing-masing etnis yang ada untuk membentuk Forum Komunikasi
Masyarakat Kalimantan Barat. Dengan wadah tersebut segala permasalahan
dicoba diselesaikan secara damai.
Konflik sosial yang terjadi di kalimantan Tengah
Konflik sosial di Kalimantan Barat
ternyata terjadi juga di Kalimantan
Tengah. Konflik ini terjadi antara suku
Dayak asli dan warga
migran Madura dari pulau
Madura. Konflik tersebut pecah pada 18
Februari 2001 ketika dua warga Madura
diserang oleh sejumlah warga
Dayak. Konflik tersebut mengakibatkan
lebih dari 500 kematian, dengan lebih
dari 100.000 warga Madura kehilangan
tempat tinggal. Banyak warga Madura
yang juga ditemukan dipenggal
kepalanya oleh suku Dayak.
Sedikitnya 100 warga Madura dipenggal kepalanya oleh suku
Dayak selama konflik ini. Ada sejumlah cerita yang
menjelaskan insiden kerusuhan tahun 2001. Satu versi
mengklaim bahwa ini disebabkan oleh
serangan pembakaran sebuah rumah Dayak. Rumor
mengatakan bahwa kebakaran ini disebabkan oleh warga
Madura dan kemudian sekelompok anggota suku Dayak mulai
membakar rumah-rumah di permukiman Madura. Profesor
Usop dari Asosiasi Masyarakat Dayak mengklaim bahwa
pembantaian oleh suku Dayak dilakukan demi
mempertahankan diri setelah beberapa anggota mereka
diserang.
Konflik sosial yang terjadi di Sulawesi Tengah
konflik sosial yang terjadi di poso adalah bagian dari konflik individu
yang dalam masyarakat yang secara dinamis tidak dapat dipisahkan dan
bertalian satu sama lain. Pendapat mengenai akar dari masalah yang
bertumpu pada subsistem budaya dalam hal ini menyangkut soal suku dan
agama. Argumen yang mengemuka bahwa adanya unsur suku dan agama
yang mendasari konflik sosial itu adalah sesuai dengan fakta yaitu bahwa asal
mula kerusuhan poso 1 berawal dari :
a) Pembacokan Ahmad yahya oleh Roy tuntuh bisalembah di dekat masjid
pesantren Darusalam pada bulan ramadhan;
b) Pemusnahan dan pengusiran terhadap suku – suku pendatang seperti
bugis, jawa, dan gorontalo, serta kaili pada kerusuhan ke III;
c) Pemaksaan agama kristen kepada masyarakat muslim di daerah
pedalaman;
d) Penyerangan kelompok merah dengan bersandikan simbol–simbol
perjuangan ke agamaan kristiani pada kerusuhan ke III;
e) Pembakaran rumah – rumah penduduk muslim oleh kelompok merah pada
kerusuhan III. Pada kerusuhan ke I dan II terjadi aksi saling bakar ruamh
penduduk antara pihak kristen dan islam;
f) Terjadi pembakaran rumah ibadah gereja dan
masjid, sarana pendidikan ke dua belah pihak,
pembakaran rumah penduduk asli poso di
lombogia, sayo, kasintuvu;
h) Adanya pelatihan militer kristen di desa kelei yang
berlangsung 1 tahun 6 bulan sebelum meledak
kerusuhan III.
sebelum meledak kerusuhan III. pada intinya budaya
pada masyarakat poso mempunyai fungsi untuk
mempertahankan pola atas nilai – nilai sintuvu maroso
yang selama ini menjadi panutan masyrakat poso itu
sendiri. adanya Pembacokan Ahmad yahya oleh Roy
tuntuh bisalembah di dekat masjid pesantren
Darusalam pada bulan ramadhan merupakan bentuk
pelanggaran terhadap nilai nilai yang selama ini
manjadi landasan hidup bersama. Pada satu sisi muslim
terusik ketentramannya dalam menjalankan ibadah di
bulan ramadhan kemudian menimbulkan reaksi balik
untuk melakukan tindakan pembalasan terhadap
pelaku pelanggaran nilai – nilai tersebut.
Disisi lain bagi masyarakat kristiani hal ini menimbulkan masalah baru
mengingat saksi mata tidak di tujukan terhadap pelaku melainkan pada
pengrusakan hotel dan sarana maksiat serta operasi miras, yang di anggap
telah menggangu kehikmatan masyrakat kristiani merayakan natal, karena
harapan mereka operasi–operasi tersebut di laksanakan setelah hari natal.
Pandangan kedua tehadap akar masalah konflik sosial yang terjadi di poso
adalah dalam hal ini adanya perkelahian antar pemuda yang di akibatkan oleh
minuman keras. Tidak di terapkan hukum secara adil maka ada kelompok
yang merasa tidak mendapat keadilan misalnya adanya keterpihakan,
menginjak hak asasi manusia dan lain- lain. kerusuhan yang terjadi di poso
menimbulkan dampak sosial yang cukup besar jika di liat dari kerugian yang
di akibatkan konflik tersebut. Selain kehilangan nyawa dan harta benda,
secara psikologis bendampak besar bagi mereka yang mengalami kerusuhan
itu, Dampak psikologis tidak akan hilang dalam waktu singkat. Jika dilihat
dari keseluruhan, kerusuhan poso bukan suatu kerusuhan biasa, melainkan
merupakan suatu tragedi kemanusiaan sebagai buah hasil perang sipil. Satu
kerusuhan yang dilancarkan secara sepihak oleh kelompok merah, terhadap
penduduk muslim kota poso dan minoritas penduduk muslim di pedalaman
kabupaten poso yang tidak mengerti sama sekali dengan permasalahan yang
muncul di kota poso.
Konflik sosial yang terjadi di Maluku
Konflik sosial yang dipicu oleh konflik agama juga terjadi di Maluku. Kejadian
diawali dengan bentrokan antara warga Batumerah, Ambon, dan sopir
angkutan kota pada tanggal 19 Januari 1999. Namun, seperti konflik yang
terjadi di wilayah Indonesia lainnya, tanpa tahu isu apa yang beredar di
masyarakat, terjadi ketegangan antarwarga. Puncaknya terjadi kerusuhan
massa dengan disertai pembakaran Masjid Al-Falah. Warga Islam yang tidak
terima segera membalas dengan pembakaran dan perusakan gereja. Konflik
meluas menjadi antaragama. Namun, anehnya konflik yang semula
antaragama berkembang menjadi gerakan separatis. Sebagian warga Maluku
pada tanggal 25 April 2002 membentuk Front Kedaulatan Maluku dan
mengibarkan bendera Republik Maluku Selatan (RMS) di beberapa tempat.
Upaya menurunkan bendera tersebut menimbulkan korban. Mereka gigih
mempertahankannya. Sampai sekarang konflik Maluku itu belum dapat
diatasi dengan tuntas.
Kondi si Ekonomi set el ah 21 Mei
1998
Pada awal 1997 tidak banyak pihak (termasuk di Indonesia)
yang memperkirakan Indonesia termasuk salah satu
negara Asia yang secara ekonomi rentan terhadap
serangan para spekulan mata uang. Meningkatnya angka
pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menurunnya angka
kemiskinan rata-rata sejak periode 1970-an memperkuat
optimisme bahwa Indonesia bakal kuat menghadapi
ancaman krisis moneter yang melanda kawasan Asia
tersebut. Dengan menunjuk pada indikator-indikator
makro ekonomi Indonesia, Bank Dunia (1997) bahkan
mengatakan bahwa perekonomian Indonesia berada di
dalam kondisi siap menghadapi krisis moneter.
Optimisme serupa masih diperlihatkan pemerintah Indonesia ketika pada
minggu kedua Mei 1997 mata uang Thailand Baht mulai menjadi sasaran
para spekulan. Optimisme menjadi berbalik ketika Juli 1997 efek menular
cepat dirasakan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara. Kuatnya tekanan
yang diduga dilakukan oleh para spekulan mata uang asing memaksa Bank
Sentral Thailand pada 2 Juli 1997 mengambangkan nilai tukar Baht. Krisis
negara-negara ASEAN berlanjut dengan turunnya nilai mata uang Filipina
(Peso), Malaysia (Ringgit), dan Indonesia (Rupiah). Krisis moneter di
Indonesia kemudian berlanjut menjadi krisis ekonomi. Karena tidak bisa
mengatasi krisis ekonomi tersebut dan desakan dari rakyat akhirnya
pemerintahan orde baru jatuh, ditandai dengan lengsernya presiden Soeharto.
Masa reformasi yang bertekad untuk memperbarui kehidupan dalam
segala bidang. Berkaitan dengan perkembangan ekonomi masa reformasi,
dapat berpijak pada TAP MPR No.XVI/MPR/1998, yang mengatur tentang
tanah (land), tenaga kerja (labor), dan modal (capital) sebagai tiga faktor
produksi utama dalam perekonomian. Dalam pelaksanaan Demokrasi
Ekonomi tidak boleh dan harus ditiadakan terjadinya penumpukan aset dan
pemusatan ekonomi pada seseorang, sekelompok orang, atau perusahaan,
yang tidak sesuai dengan prinsip keadilan dan pemerataan. Dengan TAP
MPR No.XVI/MPR/1998 tersebut, pemerintah ingin merombak sistem
ekonomi dari versi ekonomi kapitalis menjadi ekonomi indonesia yang
berdasar pancasila dan khususnya sila keempat pancasila yakni demokrasi
ekonomi atau kerakyatan. Oleh karena itu, sistemnya disebut sistem ekonomi
kerakyatan.
Selama tiga bulan kekuasaan B.J. Habibie, ekonomi indonesia belum
mengalami perubahan yang berarti. Nilai rupiah terhadap mata uang asing masih
lemah diatas Rp10.000,00 per dolar Amerika Serikat. Persediaan sembilan bahan
pokok di pasaran juga makin berkurang dan harganya meningkat cepat. Akibatnya
antrian panjang masyarakat membeli beras dan minyak goreng mulai terlihat di
berbagai tempat. Karena keadaan ekonomi yang sangat parah menyebabkan
masyarakat indonesia melakukan segala tindakan untuk sekedar mencukupi
kebutuhan. Salah satunya dengan melakukan penjarahan. Penjarahan merupakan
pemandangan yang biasa dijumpai pada awal-awal pemerintahan B.J. Habibie.
Pemerintah indonesia berusaha keras untuk memulihkan perekonomian indonesia
dengan menjalin kerja sama dengan bank Dunia (World Bank) dan Dana Moneter
Internasional (IMF). Namun kebijaksanaan ekonomi pemerintah atas saran dua
lembaga keuangan dunia malah memperburuk situasi ekonomi nasional. Dua lembaga
keuangan dunia itu menyarankan agar subsidi pemerintah untuk listrik, BBM, dan
telepon dicabut. Akibatnya terjadi kenaikan biaya pada tiga sektor tersebut sehingga
rakyat semakin terjepit.
Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyat, pemerintah melihat lima
sektor kebijakan yang harus digarap, yaitu :
a. perluasan lapangan kerja secara terus menrus melalui investasi dalam dan luar
negeri se-efisien mungkin.
b. Penyediaan barang kebutuhan pokok sehari hari untuk memenuhi permintaan
pada harga yang terjangkau.
c. Penyediaan fasilitas umum seperti rumah, air minum, listrik, bahan baker,
komunikasi, angkutan dengan harga terjangkau.
d. Penyediaan ruang sekolah, guru dan buku-buku untuk pendidikan umum dengan
harga terjangkau.
e. Penyediaan klinik, dokter dan obat-obatan untuk kesehatan umum dengan harga
yang terjangkau pula.
Pihak pemerintah telah berusaha untuk membawa Indonesia keluar dari krisis.Tetapi
tidak mungkin dapat dilakukan dalam waktu yang singkat.Oleh karena itu,
pemerintah membuat skala prioritas yang artinya hal mana yang hendaknya dilakukan
agar Indonesia keluar dari krisis. Terpilihnya presiden Abdurrahman Wahid (Gus
Dur) dan Megawati Soekarno Putri yang naik menggantikan Gus Dur bertugas untuk
meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyat dengan meningkatkan kehidupan
ekonomi masyarakat. Namun dengan kondisi perekonomian Negara yang ditinggalkan
oleh pemerintahan Soeharto, tidak mungkin dapat diatasi oleh seorang Presiden
dalam waktu singkat.Oleh sebab itu untuk mengatasi krisis, presiden sebagai
pemegang kekuasaan pemerintahan Republik Indonesia, memerlukan penyelesaian
secara bertahap berdasarkan skala prioritas.
PERKEMBANGAN POLI TI K SETELAH 21
MEI 1998
1. Pengangkatan Habibie Menjadi Presiden Republik Indonesia
Setelah B.J. Habibie dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada tanggal 21
Mei 1998. Tugas Habibie menjadi Presiden menggantikan Presiden Soeharto
sangatlah berat yaitu berusaha untuk mengatasi krisis ekonomi yang melanda
Indonesia sejak pertengahan tahun 1997.
Habibie yang manjabat sebagai presiden menghadapi keberadaan Indonesia yang serba
parah, baik dari segi ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Langkah-langkah yang
dilakukan oleh Habibie adalah berusaha untuk dapat mengatasi krisis ekonomi dan
politik. Untuk menjalankan pemerintahan, Presiden Habibie tidak mungkin dapat
melaksanakannya sendiri tanpa dibantu oleh menteri-menteri dari kabinetnya.
Pada tanggal 22 Mei 1998, Presiden Republik Indonesia yang ketiga B.J. Habibie
membentuk kabinet baru yang dinamakan Kabinet Reformasi Pembangunan. Kabinet
itu terdiri atas 16 orang menteri, dan para menteri itu diambil dari unsur-unsur
militer (ABRI), Golkar, PPP, dan PDI.
2. Kebebasan Menyampaikan Pendapat
Pada masa pemerintahan Habibie, orang bebas mengemukakan pendapatnya di muka
umum. Presiden Habibie memberikan ruang bagi siapa saja yang ingin menyampaikan
pendapat, baik dalam bentuk rapat-rapat umum maupun unjuk rasa atau demontrasi.
Namun khusus demontrasi, setiap organisasi atau lembaga yang ingin melakukan
demontrasi hendaknya mendapatkan izin dari pihak kepolisian dan menentukan
tempat untuk melakukan demonstrasi tersebut. Hal ini dilakukan karena pihak
kepolisian mengacu kepada UU No.28 tahun 1997 tentang Kepolisian Republik
Indonesia. Namun, ketika menghadapi para pengunjuk rasa, pihak kepolisian sering
menggunakan pasal yang berbeda-beda. Pelaku unjuk rasa yang di tindak dengan
pasal yang berbeda-beda dapat dimaklumi karena untuk menangani penunjuk rasa
belum ada aturan hukum jelas. Untuk menjamin kepastian hukum bagi para
pengunjuk rasa, pemerintahan bersama (DPR) berhasil merampungkan perundang-
undangan yang mengatur tentang unjuk rasa atau demonstrasi. adalah UU No. 9
tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Adanya
undang – undang tersebut menunjukkan bahwa pemerintah memulai pelaksanaan
sistem demokrasi yang sesungguhnya. Namun sayangnya, undang-undang itu belum
memasyarakat atau belum disosialisasikan dalam kehidupan masarakat. Penyampaian
pendapat di muka umum dapat berupa suatu tuntutan, dan koreksi tentang suatu hal.
3. Masalah Dwifungsi ABRI
Menanggapi munculnya gugatan terhadap peran dwifungsi ABRI menyusul
turunnya Soeharto dari kursi kepresidenan, ABRI melakukan langkah-
langkah pembaharuan dalam perannya di bidang sosial-politik.
Setelah reformasi dilaksanakan, peran ABRI di Perwakilan Rakyat
DPR mulai dikurangi secara bertahap yaitu dari 75 orang menjadi 38 orang.
Langkah lain yang di tempuh adalah ABRI semula terdiri dari empat
angkatan yaitu Angkatan Darat, Laut, dan Udara serta Kepolisian RI, namun
mulai tanggal 5 Mei 1999 Polri memisahkan diri dari ABRI dan kemudian
berganti nama menjadi Kepolisian Negara. Istilah ABRI pun berubah menjadi
TNI yang terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
4. Reformasi Bidang Hukum
Pada masa Pemerintahan Presiden B.J. Habibie dilakukan reformasi di bidang hukum
Reformasi hukum itu disesuaikan dengan aspirasi yang berkembang dimasyarakat.
Tindakan yang dilakukan oleh Presiden Habibie untuk mereformasi hukum
mendapatkan sambutan baik dari berbagai kalangan masyarakat, karena reformasi
hukum yang dilakukannya mengarah kepada tatanan hukum yang ditambakan oleh
masyarakat.
Ketika dilakukan pembongkaran terhadapat berbagai produksi hukum atau undang-
undang yang dibuat pada masa Orde Baru, maka tampak dengan jelas adanya karakter
hukum yang mengebiri hak-hak.
Selama pemerintahan Orde Baru, karakter hukum cenderung bersifat konservatif,
ortodoks maupun elitis. Sedangkan hukum ortodoks lebih tertutup terhadap
kelompok-kelompok sosial maupun individu didalam masyarakat. Pada hukum yang
berkarakter tersebut, maka porsi rakyat sangatlah kecil, bahkan bisa dikatakan tidak
ada sama sekali.
Oleh karena itu, produk hukum dari masa pemerintahan Orde Baru sangat tidak
mungkin untuk dapat menjamin atau memberikan perlindungan terhadap Hak-hak
Asasi Manusia (HAM), berkembangnya demokrasi serta munculnya kreativitas
masyarakat.
5. Sidang Istimewa MPR
Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, telah dua kali lembaga tertinggi Negara
melaksanakan Sidang Istimewa, yaitu pada tahun 1967 digelar Sidang Istimewa MPRS
yang kemudian memberhentikan Presiden Soekarno dan mengangkat Soeharto
menjadi Presiden Rebuplik Indonesia. Kemudian Sidang Istimewa yang dilaksanakan
antara tanggal 10 – 13 Nopember 1998 diharapkan MPR benar-benar mencurahkan
aspirasi masyarakat dengan perdebatan yang lebih segar, lebih terbuka dan dapat
menampung, aspirasi dari berbagai kalangan masyarakat. Hasil dari Sidang Istimewa
MPR itu memutuskan 12 Ketetapan.
6. Pemilihan Umum Tahun 1999
Pemilihan Umum yang dilaksanakan tahun 1999 menjadi sangat penting, karena
pemilihan umum tersebut diharapkan dapat memulihkan keadaan Indonesia yang
sedang dilanda multikrisis. Pemilihan umum tahun 1999 juga merupakan ajang pesta
rakyat Indonesia dalam menunjukkan kehidupan berdemokrasi. Maka sifat dari
pemilihan umum itu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
Presiden Habibie kemudian menetapkan tanggal 7 Juni 1999 sebagai waktu pelaksanaan
pemilihan umum tersebut. Selanjutnya lima paket undang-undang tentang politik dicabut.
Sebagai gantinya DPR berhasil menetapkan tiga undang-undang politik baru. Ketiga udang-
undang itu disahkan pada tanggal 1 Februari 1999 dan ditandatangani oleh Presiden Habibie.
Ketiga udang-udang itu antara lain undang-undang partai politik, pemilihan umum, susunan
serta kedudukan MPR, DPR dan DPRD.
Munculnya undang-undang politik yang baru memberikan semangat untuk berkembangnya
kehidupan politik di Indonesia. Dengan munculnya undang-undang politik itu partai-partai
politik bermunculan dan bahkan tidak kurang dari 112 partai politik telah berdiri di Indonesia
pada masa itu. Namun dari sekian banyak jumlahnya, hanya 48 partai politik yang berhasil
mengikuti pemilihan umum. Hal ini disebabkan karena aturan seleksi partai-partai politik
diberlakukan dengan cukup ketat.
Pelaksanaan pemilihan umum ditangani oleh sebuah lembaga yang bernama Komisi Pemilihan
Umum (KPU). Anggota KPU terdiri dari wakil-wakil dari pemerintah dan wakil-wakil dari
partai-partai politik peserta pemilihan umum. Banyak pengamat menyatakan bahwa pemilihan
umum tahun 1999 akan terjadi kerusuhan, namun pada kenyataannya pemilihan umum berjalan
dengan lancar dan aman. Setelah penghitungan suara berhasil diselesaikan oleh Komisi
Pemilihan Umum (KPU), hasilnya lima besar partai yang berhasil meraih suara-suara terbanyak
di anataranya PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan pembangunan, Partai
Pembangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional. Hasil pemilihan umum tahun 1999 hingga saat
terakhir pengumuman hasil perolehan suara dari partai-partai politik berjalan dengan aman dan
dapat di terima oleh suara partai peserta pemilihan umum.
Thanks for your
attention 
Any question??

More Related Content

What's hot

Pertempuran Ambarawa
Pertempuran AmbarawaPertempuran Ambarawa
Pertempuran AmbarawaLusiana Diyan
 
Karangan argumentasi
Karangan argumentasiKarangan argumentasi
Karangan argumentasiEnvaPya
 
Contoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
Contoh Program Kebugaran jasmani selama semingguContoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
Contoh Program Kebugaran jasmani selama seminggudenson siburian
 
Sejarah 12 masa pemerintahan sby (makalah)
Sejarah 12   masa pemerintahan sby (makalah)Sejarah 12   masa pemerintahan sby (makalah)
Sejarah 12 masa pemerintahan sby (makalah)Nisa 'Icha' El
 
Makalah bahasa indonesia tentang surat resmi
Makalah bahasa indonesia tentang surat resmiMakalah bahasa indonesia tentang surat resmi
Makalah bahasa indonesia tentang surat resmiRafi Mariska
 
Morfologi bahasa
Morfologi bahasaMorfologi bahasa
Morfologi bahasakunmartih
 
PERANGKAI DAN MODALITAS
PERANGKAI DAN MODALITASPERANGKAI DAN MODALITAS
PERANGKAI DAN MODALITASsyoretta
 
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...idasilfia
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...Pajeg Lempung
 
KUMPULAN CONTOH SISINDIRAN BAHASA SUNDA
KUMPULAN CONTOH SISINDIRAN BAHASA SUNDAKUMPULAN CONTOH SISINDIRAN BAHASA SUNDA
KUMPULAN CONTOH SISINDIRAN BAHASA SUNDASyifa Sahaliya
 
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiaMakalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiariskia_chandra
 
Makalah editorial
Makalah editorialMakalah editorial
Makalah editorializzynet
 
3. metode kritik sastra
3. metode kritik sastra3. metode kritik sastra
3. metode kritik sastraCoral Reef
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiaElvarinna Permata
 
SEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZIS
SEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZISSEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZIS
SEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZISAwanda Gita
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaGungun Misbah Gunawan
 

What's hot (20)

Pertempuran Ambarawa
Pertempuran AmbarawaPertempuran Ambarawa
Pertempuran Ambarawa
 
Karangan argumentasi
Karangan argumentasiKarangan argumentasi
Karangan argumentasi
 
Contoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
Contoh Program Kebugaran jasmani selama semingguContoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
Contoh Program Kebugaran jasmani selama seminggu
 
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa IndonesiaKonsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
Konsep Bahasa dan Fungsi Bahasa Indonesia
 
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum IndonesiakuTetaplah Tersenyum Indonesiaku
Tetaplah Tersenyum Indonesiaku
 
Sejarah 12 masa pemerintahan sby (makalah)
Sejarah 12   masa pemerintahan sby (makalah)Sejarah 12   masa pemerintahan sby (makalah)
Sejarah 12 masa pemerintahan sby (makalah)
 
Makalah bahasa indonesia tentang surat resmi
Makalah bahasa indonesia tentang surat resmiMakalah bahasa indonesia tentang surat resmi
Makalah bahasa indonesia tentang surat resmi
 
Morfologi bahasa
Morfologi bahasaMorfologi bahasa
Morfologi bahasa
 
PERANGKAI DAN MODALITAS
PERANGKAI DAN MODALITASPERANGKAI DAN MODALITAS
PERANGKAI DAN MODALITAS
 
PUEBI
PUEBIPUEBI
PUEBI
 
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...Dinamika historis konstitusional, sosial   politik, kultural, serta konteks k...
Dinamika historis konstitusional, sosial politik, kultural, serta konteks k...
 
Masa pemerintahan gus dur
Masa pemerintahan gus durMasa pemerintahan gus dur
Masa pemerintahan gus dur
 
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
Buku ajar mata kuliah wajib umum pendidikan agama kristen perguruan tinggi ma...
 
KUMPULAN CONTOH SISINDIRAN BAHASA SUNDA
KUMPULAN CONTOH SISINDIRAN BAHASA SUNDAKUMPULAN CONTOH SISINDIRAN BAHASA SUNDA
KUMPULAN CONTOH SISINDIRAN BAHASA SUNDA
 
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesiaMakalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
 
Makalah editorial
Makalah editorialMakalah editorial
Makalah editorial
 
3. metode kritik sastra
3. metode kritik sastra3. metode kritik sastra
3. metode kritik sastra
 
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesiasejarah dan perkembangan bahasa indonesia
sejarah dan perkembangan bahasa indonesia
 
SEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZIS
SEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZISSEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZIS
SEJARAH INDONESIA PEMBERONTAKAN ANDI AZIS
 
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsaPerjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
Perjuangan tokoh nasional dan daerah dalam mempertahankan keutuhan bangsa
 

Similar to KondisiEkonomi98

10 contoh konflik_di_indonesia
10 contoh konflik_di_indonesia10 contoh konflik_di_indonesia
10 contoh konflik_di_indonesiaSutri Destemi Elsi
 
Sejarah maluku
Sejarah malukuSejarah maluku
Sejarah malukudestiaeddy
 
PPT Sosiologi Alvin
PPT Sosiologi Alvin PPT Sosiologi Alvin
PPT Sosiologi Alvin RezaWahyuni5
 
Musni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah Bangsa
Musni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah BangsaMusni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah Bangsa
Musni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah Bangsamusniumar
 
Kelompok Gatau PPKN XI-RPL Konflik Antar Kelas Sosial.pptx
Kelompok Gatau PPKN XI-RPL Konflik Antar Kelas Sosial.pptxKelompok Gatau PPKN XI-RPL Konflik Antar Kelas Sosial.pptx
Kelompok Gatau PPKN XI-RPL Konflik Antar Kelas Sosial.pptxrenzynxdenzen777
 
Musni Umar: Konflik Sosial dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial
Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan SosialMusni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial
Musni Umar: Konflik Sosial dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosialmusniumar
 
Masyarakat_Multikultural_by_Alfino_Setya.pptx
Masyarakat_Multikultural_by_Alfino_Setya.pptxMasyarakat_Multikultural_by_Alfino_Setya.pptx
Masyarakat_Multikultural_by_Alfino_Setya.pptxayunila5
 
Musni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom Waktu
Musni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom WaktuMusni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom Waktu
Musni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom Waktumusniumar
 
otonomi daerah, konflik dan masalah etnisitas
otonomi daerah, konflik dan masalah etnisitasotonomi daerah, konflik dan masalah etnisitas
otonomi daerah, konflik dan masalah etnisitasANTON HILMAN
 
Kelompok 3. makalah krisis ekonomi
Kelompok 3. makalah krisis ekonomiKelompok 3. makalah krisis ekonomi
Kelompok 3. makalah krisis ekonomiAnna S
 
MANAJEMEN KONFLIK,M12,YUDI PRATAMA PUTRA,18101155310623,MARTA WIDIAN SARI,SE,...
MANAJEMEN KONFLIK,M12,YUDI PRATAMA PUTRA,18101155310623,MARTA WIDIAN SARI,SE,...MANAJEMEN KONFLIK,M12,YUDI PRATAMA PUTRA,18101155310623,MARTA WIDIAN SARI,SE,...
MANAJEMEN KONFLIK,M12,YUDI PRATAMA PUTRA,18101155310623,MARTA WIDIAN SARI,SE,...yudi_pratama_putra
 
Kelompok 9 Konflik Sosial.pptx
Kelompok 9 Konflik Sosial.pptxKelompok 9 Konflik Sosial.pptx
Kelompok 9 Konflik Sosial.pptxElSiregar1
 
Bom waktu dalam hubungan indonesia malaysia
Bom waktu dalam hubungan indonesia malaysiaBom waktu dalam hubungan indonesia malaysia
Bom waktu dalam hubungan indonesia malaysiamusniumar
 
Kekerasan Komunal dan Strategi Penanganannya
Kekerasan Komunal dan Strategi PenanganannyaKekerasan Komunal dan Strategi Penanganannya
Kekerasan Komunal dan Strategi PenanganannyaLestari Moerdijat
 

Similar to KondisiEkonomi98 (20)

10 contoh konflik_di_indonesia
10 contoh konflik_di_indonesia10 contoh konflik_di_indonesia
10 contoh konflik_di_indonesia
 
KASUS SIMPANGAN SILA PERTAMA PANCASILA
KASUS SIMPANGAN SILA PERTAMA PANCASILAKASUS SIMPANGAN SILA PERTAMA PANCASILA
KASUS SIMPANGAN SILA PERTAMA PANCASILA
 
Sejarah maluku
Sejarah malukuSejarah maluku
Sejarah maluku
 
PPT Sosiologi Alvin
PPT Sosiologi Alvin PPT Sosiologi Alvin
PPT Sosiologi Alvin
 
Document (4)
Document (4)Document (4)
Document (4)
 
Konflik Antar Suku (Presentasi)
Konflik Antar Suku (Presentasi)Konflik Antar Suku (Presentasi)
Konflik Antar Suku (Presentasi)
 
Musni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah Bangsa
Musni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah BangsaMusni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah Bangsa
Musni Umar: Konflik di Indonesia dalam Perspektif Perjalanan Sejarah Bangsa
 
Kelompok Gatau PPKN XI-RPL Konflik Antar Kelas Sosial.pptx
Kelompok Gatau PPKN XI-RPL Konflik Antar Kelas Sosial.pptxKelompok Gatau PPKN XI-RPL Konflik Antar Kelas Sosial.pptx
Kelompok Gatau PPKN XI-RPL Konflik Antar Kelas Sosial.pptx
 
Termasuk konflik apa
Termasuk konflik apaTermasuk konflik apa
Termasuk konflik apa
 
Musni Umar: Konflik Sosial dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial
Musni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan SosialMusni Umar: Konflik Sosial  dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial
Musni Umar: Konflik Sosial dan Pentingnya Penguatan Kesetiakawanan Sosial
 
Masyarakat_Multikultural_by_Alfino_Setya.pptx
Masyarakat_Multikultural_by_Alfino_Setya.pptxMasyarakat_Multikultural_by_Alfino_Setya.pptx
Masyarakat_Multikultural_by_Alfino_Setya.pptx
 
Integrasi Bangsa
Integrasi BangsaIntegrasi Bangsa
Integrasi Bangsa
 
Musni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom Waktu
Musni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom WaktuMusni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom Waktu
Musni Umar: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia Bom Waktu
 
Teknik Menulis Feature
Teknik Menulis Feature Teknik Menulis Feature
Teknik Menulis Feature
 
otonomi daerah, konflik dan masalah etnisitas
otonomi daerah, konflik dan masalah etnisitasotonomi daerah, konflik dan masalah etnisitas
otonomi daerah, konflik dan masalah etnisitas
 
Kelompok 3. makalah krisis ekonomi
Kelompok 3. makalah krisis ekonomiKelompok 3. makalah krisis ekonomi
Kelompok 3. makalah krisis ekonomi
 
MANAJEMEN KONFLIK,M12,YUDI PRATAMA PUTRA,18101155310623,MARTA WIDIAN SARI,SE,...
MANAJEMEN KONFLIK,M12,YUDI PRATAMA PUTRA,18101155310623,MARTA WIDIAN SARI,SE,...MANAJEMEN KONFLIK,M12,YUDI PRATAMA PUTRA,18101155310623,MARTA WIDIAN SARI,SE,...
MANAJEMEN KONFLIK,M12,YUDI PRATAMA PUTRA,18101155310623,MARTA WIDIAN SARI,SE,...
 
Kelompok 9 Konflik Sosial.pptx
Kelompok 9 Konflik Sosial.pptxKelompok 9 Konflik Sosial.pptx
Kelompok 9 Konflik Sosial.pptx
 
Bom waktu dalam hubungan indonesia malaysia
Bom waktu dalam hubungan indonesia malaysiaBom waktu dalam hubungan indonesia malaysia
Bom waktu dalam hubungan indonesia malaysia
 
Kekerasan Komunal dan Strategi Penanganannya
Kekerasan Komunal dan Strategi PenanganannyaKekerasan Komunal dan Strategi Penanganannya
Kekerasan Komunal dan Strategi Penanganannya
 

Recently uploaded

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxRizkyPratiwi19
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1udin100
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfbibizaenab
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKirwan461475
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarankeicapmaniez
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 

Recently uploaded (20)

Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
Dampak Pendudukan Jepang.pptx indonesia1
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdfBab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
Bab 6 Kreatif Mengungap Rasa dan Realitas.pdf
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAKDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 PENDIDIKAN GURU PENGGERAK
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajarantugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
tugas karya ilmiah 1 universitas terbuka pembelajaran
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 

KondisiEkonomi98

  • 1.
  • 2. Kondisi Sosial dan Ekonomi Setelah 21 Mei 1998 Sejak krisis moneter yang melanda pada pertengahan tahun 1997, perusahaan perusahaan swasta mengalami kerugian yang tidak sedikit, bahkan pihak perusahaan mengalami kesulitan memenuhi kewajibannya untuk membayar gaji pekerjanya. Keadaan seperti ini menjadi masalah yang cukup berat karena disatu sisi perusahaan mengalami kerugian yang cukup besar dan disisi lain para pekerja menuntut kenaikan gaji. Tuntutan para pekerja untuk menaikkan gaji sangat sulit dipenuhi oleh pihak perusahaan, akhirnya banyak perusahaan yang mengambil tindakan untuk mengurangi tenaga kerja dan terjadilah PHK.
  • 3. Tuntutan reformasi menghendaki adanya perubahan dan perbaikan di segala aspek kehidupan yang lebih baik. Praktiknya tuntutan reformasi telah disalah gunakan para petualang politik untuk kepentingan pribadi dan kelompoknya. Pada awal reformasi, di beberapa wilayah sering terjadi pertentangan, di antaranya :  Kalimantan Barat, yang melibatkan etnis Melayu, Dayak, dan Madura;  Kalimantan Tengah, yang melibatkan etnis Madura dengan etnis dayak;  Sulawesi Selatan tepatnya di Poso, semula konflik sosial kemudian berkembang ke konflik antar agama;  Maluku, konflik sosial juga berkembang ke konflik agama.
  • 4. Konflik sosial yang terjadi di kalimantan Barat Kalimantan Barat adalah daerah yang kerap mengalami konflik antar etnis. Konflik sosial yang terjadi di Kalimantan Barat melibatkan etnik Melayu, Dayak, dan Madura. Kejadian bermula dari tertangkapnya seorang pencuri di Desa Parisetia, Kecamatan Jawai, Sambas, Kalimantan Barat yang kemudian dihakimi hingga tewas pada tanggal 19 Januari 1999. Kebetulan pencuri tersebut beretnis Madura, sedangkan penduduk Parisetia beretnis Dayak dan Melayu. Entah isu apa yang beredar di masyarakat menyebabkan penduduk Desa Sarimakmur yang kebanyakan dihuni etnis Madura melakukan aksi balas dendam dengan menyerang dan merusak segala sesuatu di Desa Parisetia. Akibatnya, terjadi aksi saling balas dendam antaretnis tersebut dan menjalar ke berbagai daerah di Kalimantan Barat. Pemerintah berusaha mendamaikan konflik tersebut dengan mengajak tokoh masyarakat dari masing-masing etnis yang ada untuk membentuk Forum Komunikasi Masyarakat Kalimantan Barat. Dengan wadah tersebut segala permasalahan dicoba diselesaikan secara damai.
  • 5. Konflik sosial yang terjadi di kalimantan Tengah Konflik sosial di Kalimantan Barat ternyata terjadi juga di Kalimantan Tengah. Konflik ini terjadi antara suku Dayak asli dan warga migran Madura dari pulau Madura. Konflik tersebut pecah pada 18 Februari 2001 ketika dua warga Madura diserang oleh sejumlah warga Dayak. Konflik tersebut mengakibatkan lebih dari 500 kematian, dengan lebih dari 100.000 warga Madura kehilangan tempat tinggal. Banyak warga Madura yang juga ditemukan dipenggal kepalanya oleh suku Dayak.
  • 6. Sedikitnya 100 warga Madura dipenggal kepalanya oleh suku Dayak selama konflik ini. Ada sejumlah cerita yang menjelaskan insiden kerusuhan tahun 2001. Satu versi mengklaim bahwa ini disebabkan oleh serangan pembakaran sebuah rumah Dayak. Rumor mengatakan bahwa kebakaran ini disebabkan oleh warga Madura dan kemudian sekelompok anggota suku Dayak mulai membakar rumah-rumah di permukiman Madura. Profesor Usop dari Asosiasi Masyarakat Dayak mengklaim bahwa pembantaian oleh suku Dayak dilakukan demi mempertahankan diri setelah beberapa anggota mereka diserang.
  • 7. Konflik sosial yang terjadi di Sulawesi Tengah konflik sosial yang terjadi di poso adalah bagian dari konflik individu yang dalam masyarakat yang secara dinamis tidak dapat dipisahkan dan bertalian satu sama lain. Pendapat mengenai akar dari masalah yang bertumpu pada subsistem budaya dalam hal ini menyangkut soal suku dan agama. Argumen yang mengemuka bahwa adanya unsur suku dan agama yang mendasari konflik sosial itu adalah sesuai dengan fakta yaitu bahwa asal mula kerusuhan poso 1 berawal dari : a) Pembacokan Ahmad yahya oleh Roy tuntuh bisalembah di dekat masjid pesantren Darusalam pada bulan ramadhan; b) Pemusnahan dan pengusiran terhadap suku – suku pendatang seperti bugis, jawa, dan gorontalo, serta kaili pada kerusuhan ke III; c) Pemaksaan agama kristen kepada masyarakat muslim di daerah pedalaman; d) Penyerangan kelompok merah dengan bersandikan simbol–simbol perjuangan ke agamaan kristiani pada kerusuhan ke III; e) Pembakaran rumah – rumah penduduk muslim oleh kelompok merah pada kerusuhan III. Pada kerusuhan ke I dan II terjadi aksi saling bakar ruamh penduduk antara pihak kristen dan islam;
  • 8. f) Terjadi pembakaran rumah ibadah gereja dan masjid, sarana pendidikan ke dua belah pihak, pembakaran rumah penduduk asli poso di lombogia, sayo, kasintuvu; h) Adanya pelatihan militer kristen di desa kelei yang berlangsung 1 tahun 6 bulan sebelum meledak kerusuhan III. sebelum meledak kerusuhan III. pada intinya budaya pada masyarakat poso mempunyai fungsi untuk mempertahankan pola atas nilai – nilai sintuvu maroso yang selama ini menjadi panutan masyrakat poso itu sendiri. adanya Pembacokan Ahmad yahya oleh Roy tuntuh bisalembah di dekat masjid pesantren Darusalam pada bulan ramadhan merupakan bentuk pelanggaran terhadap nilai nilai yang selama ini manjadi landasan hidup bersama. Pada satu sisi muslim terusik ketentramannya dalam menjalankan ibadah di bulan ramadhan kemudian menimbulkan reaksi balik untuk melakukan tindakan pembalasan terhadap pelaku pelanggaran nilai – nilai tersebut.
  • 9. Disisi lain bagi masyarakat kristiani hal ini menimbulkan masalah baru mengingat saksi mata tidak di tujukan terhadap pelaku melainkan pada pengrusakan hotel dan sarana maksiat serta operasi miras, yang di anggap telah menggangu kehikmatan masyrakat kristiani merayakan natal, karena harapan mereka operasi–operasi tersebut di laksanakan setelah hari natal. Pandangan kedua tehadap akar masalah konflik sosial yang terjadi di poso adalah dalam hal ini adanya perkelahian antar pemuda yang di akibatkan oleh minuman keras. Tidak di terapkan hukum secara adil maka ada kelompok yang merasa tidak mendapat keadilan misalnya adanya keterpihakan, menginjak hak asasi manusia dan lain- lain. kerusuhan yang terjadi di poso menimbulkan dampak sosial yang cukup besar jika di liat dari kerugian yang di akibatkan konflik tersebut. Selain kehilangan nyawa dan harta benda, secara psikologis bendampak besar bagi mereka yang mengalami kerusuhan itu, Dampak psikologis tidak akan hilang dalam waktu singkat. Jika dilihat dari keseluruhan, kerusuhan poso bukan suatu kerusuhan biasa, melainkan merupakan suatu tragedi kemanusiaan sebagai buah hasil perang sipil. Satu kerusuhan yang dilancarkan secara sepihak oleh kelompok merah, terhadap penduduk muslim kota poso dan minoritas penduduk muslim di pedalaman kabupaten poso yang tidak mengerti sama sekali dengan permasalahan yang muncul di kota poso.
  • 10. Konflik sosial yang terjadi di Maluku Konflik sosial yang dipicu oleh konflik agama juga terjadi di Maluku. Kejadian diawali dengan bentrokan antara warga Batumerah, Ambon, dan sopir angkutan kota pada tanggal 19 Januari 1999. Namun, seperti konflik yang terjadi di wilayah Indonesia lainnya, tanpa tahu isu apa yang beredar di masyarakat, terjadi ketegangan antarwarga. Puncaknya terjadi kerusuhan massa dengan disertai pembakaran Masjid Al-Falah. Warga Islam yang tidak terima segera membalas dengan pembakaran dan perusakan gereja. Konflik meluas menjadi antaragama. Namun, anehnya konflik yang semula antaragama berkembang menjadi gerakan separatis. Sebagian warga Maluku pada tanggal 25 April 2002 membentuk Front Kedaulatan Maluku dan mengibarkan bendera Republik Maluku Selatan (RMS) di beberapa tempat. Upaya menurunkan bendera tersebut menimbulkan korban. Mereka gigih mempertahankannya. Sampai sekarang konflik Maluku itu belum dapat diatasi dengan tuntas.
  • 11. Kondi si Ekonomi set el ah 21 Mei 1998 Pada awal 1997 tidak banyak pihak (termasuk di Indonesia) yang memperkirakan Indonesia termasuk salah satu negara Asia yang secara ekonomi rentan terhadap serangan para spekulan mata uang. Meningkatnya angka pertumbuhan ekonomi Indonesia dan menurunnya angka kemiskinan rata-rata sejak periode 1970-an memperkuat optimisme bahwa Indonesia bakal kuat menghadapi ancaman krisis moneter yang melanda kawasan Asia tersebut. Dengan menunjuk pada indikator-indikator makro ekonomi Indonesia, Bank Dunia (1997) bahkan mengatakan bahwa perekonomian Indonesia berada di dalam kondisi siap menghadapi krisis moneter.
  • 12. Optimisme serupa masih diperlihatkan pemerintah Indonesia ketika pada minggu kedua Mei 1997 mata uang Thailand Baht mulai menjadi sasaran para spekulan. Optimisme menjadi berbalik ketika Juli 1997 efek menular cepat dirasakan beberapa negara di kawasan Asia Tenggara. Kuatnya tekanan yang diduga dilakukan oleh para spekulan mata uang asing memaksa Bank Sentral Thailand pada 2 Juli 1997 mengambangkan nilai tukar Baht. Krisis negara-negara ASEAN berlanjut dengan turunnya nilai mata uang Filipina (Peso), Malaysia (Ringgit), dan Indonesia (Rupiah). Krisis moneter di Indonesia kemudian berlanjut menjadi krisis ekonomi. Karena tidak bisa mengatasi krisis ekonomi tersebut dan desakan dari rakyat akhirnya pemerintahan orde baru jatuh, ditandai dengan lengsernya presiden Soeharto.
  • 13. Masa reformasi yang bertekad untuk memperbarui kehidupan dalam segala bidang. Berkaitan dengan perkembangan ekonomi masa reformasi, dapat berpijak pada TAP MPR No.XVI/MPR/1998, yang mengatur tentang tanah (land), tenaga kerja (labor), dan modal (capital) sebagai tiga faktor produksi utama dalam perekonomian. Dalam pelaksanaan Demokrasi Ekonomi tidak boleh dan harus ditiadakan terjadinya penumpukan aset dan pemusatan ekonomi pada seseorang, sekelompok orang, atau perusahaan, yang tidak sesuai dengan prinsip keadilan dan pemerataan. Dengan TAP MPR No.XVI/MPR/1998 tersebut, pemerintah ingin merombak sistem ekonomi dari versi ekonomi kapitalis menjadi ekonomi indonesia yang berdasar pancasila dan khususnya sila keempat pancasila yakni demokrasi ekonomi atau kerakyatan. Oleh karena itu, sistemnya disebut sistem ekonomi kerakyatan.
  • 14. Selama tiga bulan kekuasaan B.J. Habibie, ekonomi indonesia belum mengalami perubahan yang berarti. Nilai rupiah terhadap mata uang asing masih lemah diatas Rp10.000,00 per dolar Amerika Serikat. Persediaan sembilan bahan pokok di pasaran juga makin berkurang dan harganya meningkat cepat. Akibatnya antrian panjang masyarakat membeli beras dan minyak goreng mulai terlihat di berbagai tempat. Karena keadaan ekonomi yang sangat parah menyebabkan masyarakat indonesia melakukan segala tindakan untuk sekedar mencukupi kebutuhan. Salah satunya dengan melakukan penjarahan. Penjarahan merupakan pemandangan yang biasa dijumpai pada awal-awal pemerintahan B.J. Habibie. Pemerintah indonesia berusaha keras untuk memulihkan perekonomian indonesia dengan menjalin kerja sama dengan bank Dunia (World Bank) dan Dana Moneter Internasional (IMF). Namun kebijaksanaan ekonomi pemerintah atas saran dua lembaga keuangan dunia malah memperburuk situasi ekonomi nasional. Dua lembaga keuangan dunia itu menyarankan agar subsidi pemerintah untuk listrik, BBM, dan telepon dicabut. Akibatnya terjadi kenaikan biaya pada tiga sektor tersebut sehingga rakyat semakin terjepit.
  • 15. Dalam upaya meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyat, pemerintah melihat lima sektor kebijakan yang harus digarap, yaitu : a. perluasan lapangan kerja secara terus menrus melalui investasi dalam dan luar negeri se-efisien mungkin. b. Penyediaan barang kebutuhan pokok sehari hari untuk memenuhi permintaan pada harga yang terjangkau. c. Penyediaan fasilitas umum seperti rumah, air minum, listrik, bahan baker, komunikasi, angkutan dengan harga terjangkau. d. Penyediaan ruang sekolah, guru dan buku-buku untuk pendidikan umum dengan harga terjangkau. e. Penyediaan klinik, dokter dan obat-obatan untuk kesehatan umum dengan harga yang terjangkau pula. Pihak pemerintah telah berusaha untuk membawa Indonesia keluar dari krisis.Tetapi tidak mungkin dapat dilakukan dalam waktu yang singkat.Oleh karena itu, pemerintah membuat skala prioritas yang artinya hal mana yang hendaknya dilakukan agar Indonesia keluar dari krisis. Terpilihnya presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dan Megawati Soekarno Putri yang naik menggantikan Gus Dur bertugas untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyat dengan meningkatkan kehidupan ekonomi masyarakat. Namun dengan kondisi perekonomian Negara yang ditinggalkan oleh pemerintahan Soeharto, tidak mungkin dapat diatasi oleh seorang Presiden dalam waktu singkat.Oleh sebab itu untuk mengatasi krisis, presiden sebagai pemegang kekuasaan pemerintahan Republik Indonesia, memerlukan penyelesaian secara bertahap berdasarkan skala prioritas.
  • 16. PERKEMBANGAN POLI TI K SETELAH 21 MEI 1998 1. Pengangkatan Habibie Menjadi Presiden Republik Indonesia Setelah B.J. Habibie dilantik menjadi Presiden Republik Indonesia pada tanggal 21 Mei 1998. Tugas Habibie menjadi Presiden menggantikan Presiden Soeharto sangatlah berat yaitu berusaha untuk mengatasi krisis ekonomi yang melanda Indonesia sejak pertengahan tahun 1997. Habibie yang manjabat sebagai presiden menghadapi keberadaan Indonesia yang serba parah, baik dari segi ekonomi, politik, sosial, dan budaya. Langkah-langkah yang dilakukan oleh Habibie adalah berusaha untuk dapat mengatasi krisis ekonomi dan politik. Untuk menjalankan pemerintahan, Presiden Habibie tidak mungkin dapat melaksanakannya sendiri tanpa dibantu oleh menteri-menteri dari kabinetnya. Pada tanggal 22 Mei 1998, Presiden Republik Indonesia yang ketiga B.J. Habibie membentuk kabinet baru yang dinamakan Kabinet Reformasi Pembangunan. Kabinet itu terdiri atas 16 orang menteri, dan para menteri itu diambil dari unsur-unsur militer (ABRI), Golkar, PPP, dan PDI.
  • 17. 2. Kebebasan Menyampaikan Pendapat Pada masa pemerintahan Habibie, orang bebas mengemukakan pendapatnya di muka umum. Presiden Habibie memberikan ruang bagi siapa saja yang ingin menyampaikan pendapat, baik dalam bentuk rapat-rapat umum maupun unjuk rasa atau demontrasi. Namun khusus demontrasi, setiap organisasi atau lembaga yang ingin melakukan demontrasi hendaknya mendapatkan izin dari pihak kepolisian dan menentukan tempat untuk melakukan demonstrasi tersebut. Hal ini dilakukan karena pihak kepolisian mengacu kepada UU No.28 tahun 1997 tentang Kepolisian Republik Indonesia. Namun, ketika menghadapi para pengunjuk rasa, pihak kepolisian sering menggunakan pasal yang berbeda-beda. Pelaku unjuk rasa yang di tindak dengan pasal yang berbeda-beda dapat dimaklumi karena untuk menangani penunjuk rasa belum ada aturan hukum jelas. Untuk menjamin kepastian hukum bagi para pengunjuk rasa, pemerintahan bersama (DPR) berhasil merampungkan perundang- undangan yang mengatur tentang unjuk rasa atau demonstrasi. adalah UU No. 9 tahun 1998 tentang Kemerdekaan Menyampaikan Pendapat di Muka Umum. Adanya undang – undang tersebut menunjukkan bahwa pemerintah memulai pelaksanaan sistem demokrasi yang sesungguhnya. Namun sayangnya, undang-undang itu belum memasyarakat atau belum disosialisasikan dalam kehidupan masarakat. Penyampaian pendapat di muka umum dapat berupa suatu tuntutan, dan koreksi tentang suatu hal.
  • 18. 3. Masalah Dwifungsi ABRI Menanggapi munculnya gugatan terhadap peran dwifungsi ABRI menyusul turunnya Soeharto dari kursi kepresidenan, ABRI melakukan langkah- langkah pembaharuan dalam perannya di bidang sosial-politik. Setelah reformasi dilaksanakan, peran ABRI di Perwakilan Rakyat DPR mulai dikurangi secara bertahap yaitu dari 75 orang menjadi 38 orang. Langkah lain yang di tempuh adalah ABRI semula terdiri dari empat angkatan yaitu Angkatan Darat, Laut, dan Udara serta Kepolisian RI, namun mulai tanggal 5 Mei 1999 Polri memisahkan diri dari ABRI dan kemudian berganti nama menjadi Kepolisian Negara. Istilah ABRI pun berubah menjadi TNI yang terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara.
  • 19. 4. Reformasi Bidang Hukum Pada masa Pemerintahan Presiden B.J. Habibie dilakukan reformasi di bidang hukum Reformasi hukum itu disesuaikan dengan aspirasi yang berkembang dimasyarakat. Tindakan yang dilakukan oleh Presiden Habibie untuk mereformasi hukum mendapatkan sambutan baik dari berbagai kalangan masyarakat, karena reformasi hukum yang dilakukannya mengarah kepada tatanan hukum yang ditambakan oleh masyarakat. Ketika dilakukan pembongkaran terhadapat berbagai produksi hukum atau undang- undang yang dibuat pada masa Orde Baru, maka tampak dengan jelas adanya karakter hukum yang mengebiri hak-hak. Selama pemerintahan Orde Baru, karakter hukum cenderung bersifat konservatif, ortodoks maupun elitis. Sedangkan hukum ortodoks lebih tertutup terhadap kelompok-kelompok sosial maupun individu didalam masyarakat. Pada hukum yang berkarakter tersebut, maka porsi rakyat sangatlah kecil, bahkan bisa dikatakan tidak ada sama sekali. Oleh karena itu, produk hukum dari masa pemerintahan Orde Baru sangat tidak mungkin untuk dapat menjamin atau memberikan perlindungan terhadap Hak-hak Asasi Manusia (HAM), berkembangnya demokrasi serta munculnya kreativitas masyarakat.
  • 20. 5. Sidang Istimewa MPR Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, telah dua kali lembaga tertinggi Negara melaksanakan Sidang Istimewa, yaitu pada tahun 1967 digelar Sidang Istimewa MPRS yang kemudian memberhentikan Presiden Soekarno dan mengangkat Soeharto menjadi Presiden Rebuplik Indonesia. Kemudian Sidang Istimewa yang dilaksanakan antara tanggal 10 – 13 Nopember 1998 diharapkan MPR benar-benar mencurahkan aspirasi masyarakat dengan perdebatan yang lebih segar, lebih terbuka dan dapat menampung, aspirasi dari berbagai kalangan masyarakat. Hasil dari Sidang Istimewa MPR itu memutuskan 12 Ketetapan. 6. Pemilihan Umum Tahun 1999 Pemilihan Umum yang dilaksanakan tahun 1999 menjadi sangat penting, karena pemilihan umum tersebut diharapkan dapat memulihkan keadaan Indonesia yang sedang dilanda multikrisis. Pemilihan umum tahun 1999 juga merupakan ajang pesta rakyat Indonesia dalam menunjukkan kehidupan berdemokrasi. Maka sifat dari pemilihan umum itu adalah langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil.
  • 21. Presiden Habibie kemudian menetapkan tanggal 7 Juni 1999 sebagai waktu pelaksanaan pemilihan umum tersebut. Selanjutnya lima paket undang-undang tentang politik dicabut. Sebagai gantinya DPR berhasil menetapkan tiga undang-undang politik baru. Ketiga udang- undang itu disahkan pada tanggal 1 Februari 1999 dan ditandatangani oleh Presiden Habibie. Ketiga udang-udang itu antara lain undang-undang partai politik, pemilihan umum, susunan serta kedudukan MPR, DPR dan DPRD. Munculnya undang-undang politik yang baru memberikan semangat untuk berkembangnya kehidupan politik di Indonesia. Dengan munculnya undang-undang politik itu partai-partai politik bermunculan dan bahkan tidak kurang dari 112 partai politik telah berdiri di Indonesia pada masa itu. Namun dari sekian banyak jumlahnya, hanya 48 partai politik yang berhasil mengikuti pemilihan umum. Hal ini disebabkan karena aturan seleksi partai-partai politik diberlakukan dengan cukup ketat. Pelaksanaan pemilihan umum ditangani oleh sebuah lembaga yang bernama Komisi Pemilihan Umum (KPU). Anggota KPU terdiri dari wakil-wakil dari pemerintah dan wakil-wakil dari partai-partai politik peserta pemilihan umum. Banyak pengamat menyatakan bahwa pemilihan umum tahun 1999 akan terjadi kerusuhan, namun pada kenyataannya pemilihan umum berjalan dengan lancar dan aman. Setelah penghitungan suara berhasil diselesaikan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU), hasilnya lima besar partai yang berhasil meraih suara-suara terbanyak di anataranya PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Persatuan pembangunan, Partai Pembangkitan Bangsa, Partai Amanat Nasional. Hasil pemilihan umum tahun 1999 hingga saat terakhir pengumuman hasil perolehan suara dari partai-partai politik berjalan dengan aman dan dapat di terima oleh suara partai peserta pemilihan umum.
  • 22. Thanks for your attention  Any question??