SlideShare a Scribd company logo
1 of 13
WELCOME IN OUR
                   PRESENTATION

Kelompok 8
1.   Apriana Kartini
2.   Ayu Eka Lestari
3.   Destia Eddy Muchtar
4.   Lia Laswari
5.   Nuraini
Latar belakang peristiwa kerusuhan Maluku



              Awal Peristiwa

     Pecahnya kerususuhan dimana-mana


             Saling Menyerang

    Warga Muslim Daerah Leihitu Bergerak

     Timbul Fanatisme Agama yang Kuat

  Kerusuhan Bergeser Ke Luar Pulau Ambon
Latar Belakang Peristiwa
•
                           Maluku bulan Januari 1999 telah
    Kerusuhan Ambon (Maluku) yang terjadi sejak
  menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang cukup besar serta telah
  membawah penderitaan dalam bentuk kemiskinan dan kemelaratan bagi
  rakyat di Maluku pada umumnya dan kota Ambon pada khususnya.
• Kerusuhan Ambon (Maluku) yang semula menurut pemahaman kalangan
  masyarakat awam sebagai sebuah tragedi kemanusiaan yang disebabkan
  oleh suatu tindak/peristiwa kriminal biasa, ternyata berdasarkan fakta-
  fakta yang ditemukan di lapangan adalah merupakan sebuah rekayasa
  yang direncanakan oleh orang atau kelompok tertentu demi
  kepentingannya dengan mempergunakan isu SARA ( suku agama ras antar
  golongan )
Begitu matangnya rencana yang dilakukan yang diikuti dengan berbagai
penyebaran isu yang menyesatkan, seperti adanya usaha-usaha dari
kelompok separatis RMS (Republik Maluku Selatan) yang sengaja diidentifisir
dengan Republik Maluku Serani (Kristen), adanya usaha untuk membantai
umat Islam di Maluku, keterlibatan preman Kristen Jakarta, isu pemasokan
senjata kepada umat Kristen di Maluku dari Israel dan Belanda, serta
berbagai isu menyesatkan lainnya telah menimbulkan semakin kuat dan
mengentalnya sikap dan prilaku fanatisme terhadap masing-masing agama
(Islam dan Kristen).

Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan ABRI untuk
mengklarifikasi isu-isu yang tidak bertanggung jawab tersebut ternyata tidak
mampu meredam kekuatan dari mereka yang menginginkan agar kerusuhan
Ambon (Maluku) terus diperpanjang dan diperluas. ABRI (TNI dan Polri)
seperti sengaja ikut menciptakan konflik yang berkepanjangan melalui
penanganan pengendalian keamanan yang tidak profesional dan terkesan
bertendensi mengipas-ngipas agar kerusuhan di Maluku tak kunjung selesai.
Peranan Pemerintah Daerah, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Militer serta
komponen bangsa lainnya yang ada di daerah melalui berbagai upaya
rekonsiliasi untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai hanya bersifat
"semu" belaka.
Kronologi Peristiwa Kerusuhan Maluku
 Awal Peristiwa

Kerusuhan pada tanggal 19 Januari 1999 masih dalam hari raya Idul Fitri (hari kedua), pemuda
Bugis NS bersama temannya seorang pemuda Bugis lain bernama T, melakukan pemalakan di
Batu Merah terhadap pemuda Kristen J.L selama beberapa kali ketika J.L mengendari angkotnya
dari jurusan Mardika – Batu Merah. Namun permintaan kedua pemuda Bugis tersebut tidak
dilayaninya, karena J.L belum mempunyai uang, mengingat belum ada penumpang yang dapat
diangkutnya, karena hari itu hari raya Idul Fitri.

Permintaan dengan desakan yang sama dilakukan oleh pemuda NS hingga kali yang ketiga saat
pemuda Ambon J.L berada di terminal Batu Merah, malah pemuda Bugis NS tidak segan-segan
mengeluarkan badiknya untuk menikam pemuda Ambon J.L. Untunglah J.L sempat
menangkisnya dengan mendorong pintu mobilnya.
Merasa dirinya terancam, pemuda J.L langsung pulang ke rumahnya mengambil parang (golok)
dan kembali ke terminal Batu Merah. Disana ia masih menemukan pemuda Bugis NS bersama
temannya T. Ia kemudian memburunya, dan NS kemudian berlari masuk ke kompleks pasar Desa
Batu Merah.
NS kemudian ditahan oleh warga Batu Merah, dan ketika ia ditanya apa permaslahannya, maka
ia (NS) menjawab bahwa, "ia akan dibunuh oleh orang Kristen".
Jawabannya ini kemudian yang memicu kerusuhan Ambon, dengan munculnya warga Muslim
dimana-mana untuk menyerang warga Kristen dan sebaliknya juga warga Kristen yang muncul
untuk mempertahankan diri.
PECAHNYA KERUSUHAN DIMANA-MANA

Beberapa saat berselang atau sekitar 5 menit setelah peristiwa saling kejar-
mengejar antara pemuda Muslim asal Bugis, NS dengan pemuda Kristen asal
Ambon J.L, seperti ada komando, kerusuhan akhirnya pecah dimana-mana
dalam kota Ambon.
Kira-kira jam 15.00 WIT ratusan masa Muslim muncul dari Desa Batu Merah
(lokasi dimana pemuda Bugis NS dikejar dan berteriak akan dibunuh oleh
oleh orang Kristen) bangkit menyerang warga Kristen di kawasan Mardika
(tetangga desa Batu merah) dengan menggunakan berbagai alat tajam
(parang, panah, tombak dan lain-lain) dengan seragam dan berikat kepala
putih. Mereka sempat melukai, merusak dan mebakar rumah-rumah warga
Kristen Mardika. Demikian juga pada waktu yang bersamaan, beberapa
lokasi pemukiman Kristen seperti Galunggung, Tanah Rata, Kampung Ohiu,
Silale dan Waihaong ikut diserang oleh kelompok penyerang Muslim.
Beberapa orang warga Kristen terbunuh, ratusan rumah dibakar dan sebuah
gereja yang terletak di kawasan Silale dirusak dan akhirnya dibakar oleh
masa.
Saling Menyerang
Setelah terjadi kerusuhan pada tanggal 19 Januari 1999
seperti di daerah Batu Merah dan kawasan Merdika,
memasuki malam hingga pagi hari tanggal 20 Januari 1999
suasana terasa semakin mencekam contohnya saja seperti
yg terjadi di daerah Pohon Puleh dan Anthony Rhebok
yang saling melakukan penyerangan dengan pelemparan
batu diteruskan dengan pengrusakan & pembakaran
rumah di antara kedua pihak , keadaan menjadi semakin
memburuk , apalagi disertai dengan semakin
berkembangnya isu pertikaian yang bernuansa SARA
yang memunculkan perasaan “ harus mempertahankan
harga diri dalam membela agama mereka masing masing
“
Warga Muslim Jazirah Leihitu Bergerak

Tanggal 20 Januari 1999 kira kira pukul 09.00 WIT ,
warga muslim Jazirah Leihitu (muslim ) mulai bergerak
ke kota Ambon beralasan ingin mengetahui tentang isu
tentang pembakaran sebuah masjid . Namun , ternyata
yg terjadi adalah mereka bekerja sama dg umat muslim
Ambon utk melakukan penyerangan ke desa desa
kristen.
Operasi penyerangan dilakukan sejak pagi hingga sore
hari yang menghanguskan perkampungan seperti
Desa/Dusun Kristen Telaa Kodok, Durian Patah ,
Waiheru dan Negeri Lama.
Timbul Fanatisme Agama Yang kuat

Kerusuhan demi kerusuhan di pulau Ambon akhirnya bersangkut paut
dengan sikap toleransi warga yang berdomisili di Ambon , sementara
isu yang bernuansa SARA semakin di pertajam sehingga menimbulkan
fanatisme antar masing masing umat beragama.
Penyerangan balik umat kristen
pada tanggal 21 Januari 1999 warga Kristen yang berdomisili di Batu
Gajah Dalam mendengar terbunuhnya 2 (dua) orang pendeta dan
pembakaraan beberapa buah gereja dalam penyerangan yang
dilakukan oleh warga Muslim dari jasirah Leihitu kemudian bangkit
menyerang warga Muslim Dusun Batu Bulan dan membantai
sejumlah warganya. . Dari data di lapangan terungkap 150 buah
rumah dibakar/dirusak, 5 (lima) orang dibunuh dan 1 (satu) buah
Mesjid terbakar.
Demikian juga pada tanggal yang sama warga Kristen yang
berdomesili di Batu Gantung Dalam (Kampung Ganemo), Mangga
Dua, Kudamati ikut melakukan penyerangan terhadap warga Muslim
yang berada di sekitarnya.
Kerusuhan bergeser keluar Ambon
provokasi isu SARA dalam kerusuhan Ambon yang semakin mengental di
kalangan masyarakat yang akhirnya keluar dari wilayah pulau Ambon.
Serentak umat Muslim di kota Sanana (Kabupaten Maluku Utara) menyerang
kelompok minoritas Kristen di kota Sanana dan sekitarnya pada tanggal 21
Januari 1999 tengah malam. Puluhan rumah dan bangunan dirusak dan (3
orang warga Kristen dan 3 orang warga Muslim) mengalami luka-luka.
Demikian juga 24 Kepala Keluarga minoritas Kristen yang tinggal di Dusun
Papora, Desa Luhu (beragama Muslim) Kecamatan Seram Barat Piru dibumi
hangsukan oleh warga Desa Luhu. Rumah-rumah dan harta benda mereka
dibakar habis termasuk 2 (dua) buah Gereja.
Kesimpulan

Jadi , sebenarnya awal atau permasalahan dari konflik Maluku
itu bukan konfik antar agama melainkan konflik yang
melibatkan umat beragama . Simbol agama di eksploitasi dan
dipolitisi oleh elit kekerasan sehingga menimbulkan suasana
eksplosif dan tidak aman bagi masyarakat maluku.
Sekian
     Dan
 Terima Kasih

Wassalam Wr Wb

More Related Content

What's hot

Pluralitas Masyarakat Indonesia
Pluralitas Masyarakat IndonesiaPluralitas Masyarakat Indonesia
Pluralitas Masyarakat IndonesiaSylviaAndriany
 
Peristiwa sekitar proklamasi
Peristiwa sekitar proklamasiPeristiwa sekitar proklamasi
Peristiwa sekitar proklamasiaswansetiawan
 
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia Sweet Angel Weismann
 
Politik Etis
Politik EtisPolitik Etis
Politik EtisNaufal AR
 
Gerakan nasionalisme Turki
Gerakan nasionalisme TurkiGerakan nasionalisme Turki
Gerakan nasionalisme Turkiaswansetiawan
 
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKAPPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKAZulfira Farah Nubua
 
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 2
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 2Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 2
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 2aswansetiawan
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesiaaswansetiawan
 
Teori masuknya agama hindu budha di indonesia
Teori masuknya agama hindu budha di indonesiaTeori masuknya agama hindu budha di indonesia
Teori masuknya agama hindu budha di indonesiafakhriza99
 
Revolusi besar didunia
Revolusi besar diduniaRevolusi besar didunia
Revolusi besar diduniaUm Um
 
Organisasi Regional dan Global.pptx
Organisasi Regional dan Global.pptxOrganisasi Regional dan Global.pptx
Organisasi Regional dan Global.pptxSitiAnnisa60
 
Akar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesiaAkar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesiaTriDiana4
 
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)Khansha Hanak
 

What's hot (20)

Pluralitas Masyarakat Indonesia
Pluralitas Masyarakat IndonesiaPluralitas Masyarakat Indonesia
Pluralitas Masyarakat Indonesia
 
Revolusi amerika
Revolusi amerikaRevolusi amerika
Revolusi amerika
 
REVOLUSI PERANCIS.ppt
REVOLUSI PERANCIS.pptREVOLUSI PERANCIS.ppt
REVOLUSI PERANCIS.ppt
 
Migrasi deutro dan proto melayu
Migrasi deutro dan proto melayuMigrasi deutro dan proto melayu
Migrasi deutro dan proto melayu
 
Peristiwa sekitar proklamasi
Peristiwa sekitar proklamasiPeristiwa sekitar proklamasi
Peristiwa sekitar proklamasi
 
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
Kronologi Kedatangan Bangsa Eropa Ke Indonesia
 
Perlawanan terhadap VOC
Perlawanan terhadap VOCPerlawanan terhadap VOC
Perlawanan terhadap VOC
 
Politik Etis
Politik EtisPolitik Etis
Politik Etis
 
Gerakan nasionalisme Turki
Gerakan nasionalisme TurkiGerakan nasionalisme Turki
Gerakan nasionalisme Turki
 
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKAPPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
PPT SEJARAH PEMINATAN PERGERAKAN NASIONALISME ASIA DAN AFRIKA
 
Pemberontakan RMS
Pemberontakan RMSPemberontakan RMS
Pemberontakan RMS
 
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 2
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 2Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 2
Peristiwa-peristiwa penting di Eropa 2
 
Pendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di IndonesiaPendudukan Jepang di Indonesia
Pendudukan Jepang di Indonesia
 
Teori masuknya agama hindu budha di indonesia
Teori masuknya agama hindu budha di indonesiaTeori masuknya agama hindu budha di indonesia
Teori masuknya agama hindu budha di indonesia
 
Revolusi besar didunia
Revolusi besar diduniaRevolusi besar didunia
Revolusi besar didunia
 
Organisasi Regional dan Global.pptx
Organisasi Regional dan Global.pptxOrganisasi Regional dan Global.pptx
Organisasi Regional dan Global.pptx
 
Mesir
MesirMesir
Mesir
 
Akar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesiaAkar akar demokrasi indonesia
Akar akar demokrasi indonesia
 
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
Sejarah Pemberontakan DI/TII (Sejarah Kelas XII Semester 1)
 
Gerakan wanita
Gerakan wanitaGerakan wanita
Gerakan wanita
 

Viewers also liked

PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)Dhea Rizky
 
Makalah konflik papua
Makalah konflik papuaMakalah konflik papua
Makalah konflik papuaAi Roudatul
 
keragaman suku bangsa (banun 12005185)
keragaman suku bangsa (banun 12005185)keragaman suku bangsa (banun 12005185)
keragaman suku bangsa (banun 12005185)12005185
 
Powerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyuniPowerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyunindriehs
 
Kebudayaan suku naulu
Kebudayaan suku nauluKebudayaan suku naulu
Kebudayaan suku nauluririnislami9
 

Viewers also liked (10)

Konflik Maluku
Konflik MalukuKonflik Maluku
Konflik Maluku
 
Adat Sasi Maluku
Adat Sasi MalukuAdat Sasi Maluku
Adat Sasi Maluku
 
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
PRESENTASI Peristiwa pemberontakan republik maluku selatan (rms)
 
kebudayaan papua
kebudayaan papuakebudayaan papua
kebudayaan papua
 
Ambon ppt
Ambon pptAmbon ppt
Ambon ppt
 
Kebudayaan papua
Kebudayaan papuaKebudayaan papua
Kebudayaan papua
 
Makalah konflik papua
Makalah konflik papuaMakalah konflik papua
Makalah konflik papua
 
keragaman suku bangsa (banun 12005185)
keragaman suku bangsa (banun 12005185)keragaman suku bangsa (banun 12005185)
keragaman suku bangsa (banun 12005185)
 
Powerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyuniPowerpoint keberagamanbdypnyyuni
Powerpoint keberagamanbdypnyyuni
 
Kebudayaan suku naulu
Kebudayaan suku nauluKebudayaan suku naulu
Kebudayaan suku naulu
 

Similar to ini sangat sesuai untuk dokumen tersebut karena secara singkat dan jelas menggambarkan topik utama dokumen yaitu latar belakang dan kronologi peristiwa kerusuhan di Maluku pada tahun 1999. Judul ini juga optimal untuk pencarian karena kata kunci "Kerusuhan Maluku

Similar to ini sangat sesuai untuk dokumen tersebut karena secara singkat dan jelas menggambarkan topik utama dokumen yaitu latar belakang dan kronologi peristiwa kerusuhan di Maluku pada tahun 1999. Judul ini juga optimal untuk pencarian karena kata kunci "Kerusuhan Maluku (8)

PPT Sosiologi Alvin
PPT Sosiologi Alvin PPT Sosiologi Alvin
PPT Sosiologi Alvin
 
Kondisi sosial dan ekonomi setelah 21 mei 1998
Kondisi sosial dan ekonomi setelah 21 mei 1998Kondisi sosial dan ekonomi setelah 21 mei 1998
Kondisi sosial dan ekonomi setelah 21 mei 1998
 
KASUS SIMPANGAN SILA PERTAMA PANCASILA
KASUS SIMPANGAN SILA PERTAMA PANCASILAKASUS SIMPANGAN SILA PERTAMA PANCASILA
KASUS SIMPANGAN SILA PERTAMA PANCASILA
 
Document (4)
Document (4)Document (4)
Document (4)
 
Berita tentang rohingya
Berita tentang rohingyaBerita tentang rohingya
Berita tentang rohingya
 
Pemberontakan rms
Pemberontakan rmsPemberontakan rms
Pemberontakan rms
 
Teknik Menulis Feature
Teknik Menulis Feature Teknik Menulis Feature
Teknik Menulis Feature
 
10 contoh konflik_di_indonesia
10 contoh konflik_di_indonesia10 contoh konflik_di_indonesia
10 contoh konflik_di_indonesia
 

ini sangat sesuai untuk dokumen tersebut karena secara singkat dan jelas menggambarkan topik utama dokumen yaitu latar belakang dan kronologi peristiwa kerusuhan di Maluku pada tahun 1999. Judul ini juga optimal untuk pencarian karena kata kunci "Kerusuhan Maluku

  • 1. WELCOME IN OUR PRESENTATION Kelompok 8 1. Apriana Kartini 2. Ayu Eka Lestari 3. Destia Eddy Muchtar 4. Lia Laswari 5. Nuraini
  • 2. Latar belakang peristiwa kerusuhan Maluku Awal Peristiwa Pecahnya kerususuhan dimana-mana Saling Menyerang Warga Muslim Daerah Leihitu Bergerak Timbul Fanatisme Agama yang Kuat Kerusuhan Bergeser Ke Luar Pulau Ambon
  • 3. Latar Belakang Peristiwa • Maluku bulan Januari 1999 telah Kerusuhan Ambon (Maluku) yang terjadi sejak menimbulkan korban jiwa dan harta benda yang cukup besar serta telah membawah penderitaan dalam bentuk kemiskinan dan kemelaratan bagi rakyat di Maluku pada umumnya dan kota Ambon pada khususnya. • Kerusuhan Ambon (Maluku) yang semula menurut pemahaman kalangan masyarakat awam sebagai sebuah tragedi kemanusiaan yang disebabkan oleh suatu tindak/peristiwa kriminal biasa, ternyata berdasarkan fakta- fakta yang ditemukan di lapangan adalah merupakan sebuah rekayasa yang direncanakan oleh orang atau kelompok tertentu demi kepentingannya dengan mempergunakan isu SARA ( suku agama ras antar golongan )
  • 4. Begitu matangnya rencana yang dilakukan yang diikuti dengan berbagai penyebaran isu yang menyesatkan, seperti adanya usaha-usaha dari kelompok separatis RMS (Republik Maluku Selatan) yang sengaja diidentifisir dengan Republik Maluku Serani (Kristen), adanya usaha untuk membantai umat Islam di Maluku, keterlibatan preman Kristen Jakarta, isu pemasokan senjata kepada umat Kristen di Maluku dari Israel dan Belanda, serta berbagai isu menyesatkan lainnya telah menimbulkan semakin kuat dan mengentalnya sikap dan prilaku fanatisme terhadap masing-masing agama (Islam dan Kristen). Berbagai upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan ABRI untuk mengklarifikasi isu-isu yang tidak bertanggung jawab tersebut ternyata tidak mampu meredam kekuatan dari mereka yang menginginkan agar kerusuhan Ambon (Maluku) terus diperpanjang dan diperluas. ABRI (TNI dan Polri) seperti sengaja ikut menciptakan konflik yang berkepanjangan melalui penanganan pengendalian keamanan yang tidak profesional dan terkesan bertendensi mengipas-ngipas agar kerusuhan di Maluku tak kunjung selesai. Peranan Pemerintah Daerah, Tokoh Masyarakat, Tokoh Agama, Militer serta komponen bangsa lainnya yang ada di daerah melalui berbagai upaya rekonsiliasi untuk mendamaikan pihak-pihak yang bertikai hanya bersifat "semu" belaka.
  • 5. Kronologi Peristiwa Kerusuhan Maluku  Awal Peristiwa Kerusuhan pada tanggal 19 Januari 1999 masih dalam hari raya Idul Fitri (hari kedua), pemuda Bugis NS bersama temannya seorang pemuda Bugis lain bernama T, melakukan pemalakan di Batu Merah terhadap pemuda Kristen J.L selama beberapa kali ketika J.L mengendari angkotnya dari jurusan Mardika – Batu Merah. Namun permintaan kedua pemuda Bugis tersebut tidak dilayaninya, karena J.L belum mempunyai uang, mengingat belum ada penumpang yang dapat diangkutnya, karena hari itu hari raya Idul Fitri. Permintaan dengan desakan yang sama dilakukan oleh pemuda NS hingga kali yang ketiga saat pemuda Ambon J.L berada di terminal Batu Merah, malah pemuda Bugis NS tidak segan-segan mengeluarkan badiknya untuk menikam pemuda Ambon J.L. Untunglah J.L sempat menangkisnya dengan mendorong pintu mobilnya. Merasa dirinya terancam, pemuda J.L langsung pulang ke rumahnya mengambil parang (golok) dan kembali ke terminal Batu Merah. Disana ia masih menemukan pemuda Bugis NS bersama temannya T. Ia kemudian memburunya, dan NS kemudian berlari masuk ke kompleks pasar Desa Batu Merah. NS kemudian ditahan oleh warga Batu Merah, dan ketika ia ditanya apa permaslahannya, maka ia (NS) menjawab bahwa, "ia akan dibunuh oleh orang Kristen". Jawabannya ini kemudian yang memicu kerusuhan Ambon, dengan munculnya warga Muslim dimana-mana untuk menyerang warga Kristen dan sebaliknya juga warga Kristen yang muncul untuk mempertahankan diri.
  • 6. PECAHNYA KERUSUHAN DIMANA-MANA Beberapa saat berselang atau sekitar 5 menit setelah peristiwa saling kejar- mengejar antara pemuda Muslim asal Bugis, NS dengan pemuda Kristen asal Ambon J.L, seperti ada komando, kerusuhan akhirnya pecah dimana-mana dalam kota Ambon. Kira-kira jam 15.00 WIT ratusan masa Muslim muncul dari Desa Batu Merah (lokasi dimana pemuda Bugis NS dikejar dan berteriak akan dibunuh oleh oleh orang Kristen) bangkit menyerang warga Kristen di kawasan Mardika (tetangga desa Batu merah) dengan menggunakan berbagai alat tajam (parang, panah, tombak dan lain-lain) dengan seragam dan berikat kepala putih. Mereka sempat melukai, merusak dan mebakar rumah-rumah warga Kristen Mardika. Demikian juga pada waktu yang bersamaan, beberapa lokasi pemukiman Kristen seperti Galunggung, Tanah Rata, Kampung Ohiu, Silale dan Waihaong ikut diserang oleh kelompok penyerang Muslim. Beberapa orang warga Kristen terbunuh, ratusan rumah dibakar dan sebuah gereja yang terletak di kawasan Silale dirusak dan akhirnya dibakar oleh masa.
  • 7. Saling Menyerang Setelah terjadi kerusuhan pada tanggal 19 Januari 1999 seperti di daerah Batu Merah dan kawasan Merdika, memasuki malam hingga pagi hari tanggal 20 Januari 1999 suasana terasa semakin mencekam contohnya saja seperti yg terjadi di daerah Pohon Puleh dan Anthony Rhebok yang saling melakukan penyerangan dengan pelemparan batu diteruskan dengan pengrusakan & pembakaran rumah di antara kedua pihak , keadaan menjadi semakin memburuk , apalagi disertai dengan semakin berkembangnya isu pertikaian yang bernuansa SARA yang memunculkan perasaan “ harus mempertahankan harga diri dalam membela agama mereka masing masing “
  • 8. Warga Muslim Jazirah Leihitu Bergerak Tanggal 20 Januari 1999 kira kira pukul 09.00 WIT , warga muslim Jazirah Leihitu (muslim ) mulai bergerak ke kota Ambon beralasan ingin mengetahui tentang isu tentang pembakaran sebuah masjid . Namun , ternyata yg terjadi adalah mereka bekerja sama dg umat muslim Ambon utk melakukan penyerangan ke desa desa kristen. Operasi penyerangan dilakukan sejak pagi hingga sore hari yang menghanguskan perkampungan seperti Desa/Dusun Kristen Telaa Kodok, Durian Patah , Waiheru dan Negeri Lama.
  • 9. Timbul Fanatisme Agama Yang kuat Kerusuhan demi kerusuhan di pulau Ambon akhirnya bersangkut paut dengan sikap toleransi warga yang berdomisili di Ambon , sementara isu yang bernuansa SARA semakin di pertajam sehingga menimbulkan fanatisme antar masing masing umat beragama.
  • 10. Penyerangan balik umat kristen pada tanggal 21 Januari 1999 warga Kristen yang berdomisili di Batu Gajah Dalam mendengar terbunuhnya 2 (dua) orang pendeta dan pembakaraan beberapa buah gereja dalam penyerangan yang dilakukan oleh warga Muslim dari jasirah Leihitu kemudian bangkit menyerang warga Muslim Dusun Batu Bulan dan membantai sejumlah warganya. . Dari data di lapangan terungkap 150 buah rumah dibakar/dirusak, 5 (lima) orang dibunuh dan 1 (satu) buah Mesjid terbakar. Demikian juga pada tanggal yang sama warga Kristen yang berdomesili di Batu Gantung Dalam (Kampung Ganemo), Mangga Dua, Kudamati ikut melakukan penyerangan terhadap warga Muslim yang berada di sekitarnya.
  • 11. Kerusuhan bergeser keluar Ambon provokasi isu SARA dalam kerusuhan Ambon yang semakin mengental di kalangan masyarakat yang akhirnya keluar dari wilayah pulau Ambon. Serentak umat Muslim di kota Sanana (Kabupaten Maluku Utara) menyerang kelompok minoritas Kristen di kota Sanana dan sekitarnya pada tanggal 21 Januari 1999 tengah malam. Puluhan rumah dan bangunan dirusak dan (3 orang warga Kristen dan 3 orang warga Muslim) mengalami luka-luka. Demikian juga 24 Kepala Keluarga minoritas Kristen yang tinggal di Dusun Papora, Desa Luhu (beragama Muslim) Kecamatan Seram Barat Piru dibumi hangsukan oleh warga Desa Luhu. Rumah-rumah dan harta benda mereka dibakar habis termasuk 2 (dua) buah Gereja.
  • 12. Kesimpulan Jadi , sebenarnya awal atau permasalahan dari konflik Maluku itu bukan konfik antar agama melainkan konflik yang melibatkan umat beragama . Simbol agama di eksploitasi dan dipolitisi oleh elit kekerasan sehingga menimbulkan suasana eksplosif dan tidak aman bagi masyarakat maluku.
  • 13. Sekian Dan Terima Kasih Wassalam Wr Wb