Makalah ini membahas pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia. Bahasa gaul semakin berkembang di kalangan remaja dan telah mempengaruhi penggunaan bahasa Indonesia. Makalah ini menjelaskan pengertian bahasa, bahasa baku, dan bahasa gaul serta faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa gaul.
Makalah penggunaan bahasa gaul mempengaruhi eksistensi bahasa indonesia
1. Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Eksistensi
Bahasa Indonesia
MAKALAH
Disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
Dosen Pengampu : Firman Azis, M.Pd
disusun oleh
Riskia Chandra Widianti
1105016
JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
2012
2. BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahasa meruapakan simbol khas dari suatu negara ataupun wilayah, karena
bahasa merupakan unsur vital dalam berkomunikasi atau sebagai alat
komunikasi paling utama. Dalam melakukan interaksi, hubungan sosial
dengan sesama di masyarakat, setiap orang butuh bahasa.Bahasa sangat
beragam di dunia ini, karena setiap negara mepunyai bahasa masing-masing
yang berbeda satu sama lain, bahkan bahasa dapat membedakan antara negara
yang satu dengan negara yang lain. Negara Indonesia menggunakan bahasa
Indonesia sebagai bahasa umum atau utama dalam bernegara, berbeda dengan
negara Amerika yang menggunakan bahasa Inggris dalam bernegara. Jadi,
bahasa juga dapat menjadi ciri dari suatu negara. Negara Indonesia yang
terdiri dari banyak pulau atau wilayah mempunyai berbagai macam bahasa
yang berbeda tiap pulau dan daerahnya yang disebut bahasa daerah. Bahasa
daerah ini dipakai dalam keadaan nonformal, dalam arti saat berinteraksi
sesama warga satu daerah. Sedangkan dalam acara formal menggunakan
bahasa Indonesia sebagai bahasa penuturnya, karena bahasa Indonesialah
yang diakui dan disepakati rakyat Indonesia dalam Sumpah Pemuda adalah
bahasa Indonesia. Bahasa daerah dari suatu daerah yang satu dengan yang
lain berbeda contohnya Jawa Barat mempunyai bahasa Sunda sebagai bahasa
3. 3
daerah, sedangkat Medan mempunyai bahasa Batak. Bahasa daerah ini dapat
membedakan wilayah yang satu dengan wilayah yang lain.
Makin berkembangnya waktu, maka pemakaian bahasa Indonesia dalam
kehidupan sehari-hari mulai bergeser digantikan dengan pemakaian bahasa
anak remaja yang dikenal dengan bahasa gaul. Anak remaja menganggap
kalau tidak mengerti bahasa gaul berati remaja tersebut tidak gaul. Bahasa
gaul makin meraja di kalarang remaja bahkan tak jarang banyak orang
berpendidikan pun menggunakan bahasa gaul ini, baik dalam bentuk lisan
maupun tulisan baik dalam waktu formal maupun non-formal mengakibatkan
penggunaan bahsa menjadi tidak baik dan tidak benar. Dalam makalah ini
penulis akan mencoba mengupas segala sesuatu tentang bahasa gaul di
Indonesia khususnya dikalangan mahasiswa perguruan tinggi.
1.2. Rumusan dan Batasan Masalah
1.2.1. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis merumuskan
masalah sebagai berikut.
1. Bagaimana eksistensi bahasa Indonesia saat ini ?
2. Apa pengaruh eksistensi bahasa gaul terhadap Bahasa Indonesia ?
3. Apa faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa gaul?
4. Bagaimana mengatasi perkembangan dan pemakaian bahasa gaul
terhadap remaja ?
4. 4
1.2.2. Batasan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah diatas penulis membatasi masalah
yang akan dibahas yaitu :
1. Apa pengaruh perkembangan bahasa Indonesia terhadap
eksistensi bahasa gaul ?
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan
untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. pengertian bahasa
2. fungsi bahasa
3. pengertian bahasa baku
4. pengertian bahasa gaul
5. struktur bahasa gaul
1.4. Manfaat Penulisan Makalah
Makalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara
teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai
pengembangan konsep kebahasaan. Secara praktis makalh ini diharapkan
bermanfaat bagi:
1. penulis, sebagai wahan penambah pengetahuan dan konsep
keilmuan khususnya tentang kebahasaan.
2. pembaca, sebagai media informasi tentang konsep kebahasaan baik
secara teoritis maupun secara praktis.
5. 5
1.5. Metode Pengkajian Makalah
Makalah in disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang
digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini penulis akan
menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komprehensif. Data
teoritis makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka,
artinya penulis mengambil data melalui kegiatan mebaca berbagai literatur
yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut diolah dengan teknik
analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan
data tersebut dengan tema makalah.
1.6. Sistematika Penulisan Makalah
6. BAB II
PEMBAHASAN
1.1. Isi
1.1.1. Pengertian Bahasa
Kamus Besar Bahasa Indonesia secara terminology mengartikan bahasa
sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh
anggota suatu masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan
mengindentifikasikan diri.
Bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia, bukan bunyi
yang dihasilkan alat lain. Bahasa berasal dari udara yang keluar dari
paru-paru menggetarkan pita suara di kerongkongan dan kemudian
terujar lewat mulut.Abidin, dkk (2010 : 1 )
Menurut Keraf dalam Smarapradhipa (2005:1), memberikan dua
pengertian bahasa. Pengertian pertama menyatakan bahasa sebagai alat
komunikasi antara anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang
dihasilkan oleh alat ucap manusia. Kedua, bahasa adalah sistem
komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran)
yang bersifat arbitrer.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa bahsa adalah
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang digunakan untuk
berkomunikasi atau berinteraksi antara anggota masyarakat.
6
7. 7
2.2.2. Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa menurut Abidin, dkk ( 2010 : 3 ) menjelaskan bahwa
fungsi utama bahasa adalah sebagai media komunikasi, tetapi selain
sebagai media komunikasi bahasa juga memiliki fungsi lain yaitu :
1. Fungsi ekspresif
Bahasa dapat digunakan untuk mengekspresikan ide, gagasan, dan
pengelaman. Contohnya dalam puisi. Pengarang mengeksperikan
ide, gagasan dan pengalamanya dengan bahasa yang ditulis per bait
yang disebut puisi.
2. Fungsi estetis
Bahasa sebagai media yang indah untuk menyampaikan pesan.
Fungsi estetis ini biasa diwujudkan dalam bentuk karya sastra.
3. Fungsi informatif
Artinya bahasa dapat digunakan untuk menginformasikan sesuatu
kepada orang lain.
4. Alat fungsional
Artinya bahasa dapat dijadikan sebagai alat untuk mencapai tujuan
tertentu.
2.2.3. Pengertian Bahasa Baku
Setiap negara mempunyai bahasa resmi masing-masing. Dalam Bahasa
Indonesia bahasa resmi itu disebut bahasa baku. Bahasa baku terdiri dari
kata-kata yang baku. Kata-kata baku adalah kata-kata yang standar
sesuai dengan aturan kebahasaan yang berlaku, didasarkan atas kajian
8. 8
berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan perkembangan
zaman, dengan kata lain bahasa baku adalah bahasa yang menjadi bahasa
pokok yang menjadi bahasa standar dan acuan yang digunakan sehari-
hari pada bahasa percakapan maupun bahasa tulisan. Bahasa baku lazim
digunakan dalam :
1. Komunikasi resmi ( Tertulis )
Contoh : surat-menyurat resmi, pengumuman resmi, undang-
undang dan lain-lain
2. Wacana Teknis
Contohnya : laporan resmi, karangan ilmiah, buku pelajaran dan
lain-lain
3. Pembicaraan di depan umum
Contohnya : ceramah, kuliah, pidato dan lain-lain
4. Pembicaraan dengan orang yang dihormati dan sebagainya (
Formal )
Contohnya : guru terhadap murid, saat sedang rapat di intansi
tertentu, pembicaraan kenegaraan.
2.2.4. Pengertian Bahasa Gaul
Bahasa gaul atau bahasa prokem yang khas Indonesia dan jarang
dijumpai di negara-negara lain kecuali di komunitas-
komunitasIndonesia. Bahasa gaul dijadikan sebagai bahasa dalam
pergaulan anak-anak remaja. Istilah ini muncul pada akhir tahun 1980-
an. Pada saat itu ia dikenal sebagai 'bahasanya para anak jalanan'
9. 9
disebabkan arti kata prokem dalam pergaulan sebagai preman. Namun
seiring bertambahnya waktu bahasa prokem yang tadinya hanya dipakai
para preman atau anak jalanan sebagai bahasa rahasia beralih fungsi
menjadi bahasa gaul.
2.2.5. Struktur Dalam Pemakaian Bahasa Gaul
Struktur dan tatabahasa dari bahasa prokem tidak terlalu jauh berbeda
dari bahsa formalnya ( bahasa Indonesia ). Pada dasarnya ragam bahasa
gaul remaja memiliki ciri khusus, singkat, lincah, dan kreatif. Dalam
banyak kasus kosakata yang digunakan cenderung pendek, sementara
kata yang agak panjang diperpendek melalui proses morfologi atau
menggantinya dengan kata yang lebih pendek. Hal itu dapat dilihat dari :
a. Pengunaan awalan e
Kata emang itu bentukan dari kata memang yang disisipkan bunyi
e. Disini jelas terlihat terjadi pemendekan kata berupa
mengilangkan huruf depan (m). Sehingga terjadi perbedaan saat
melafalkan kata tersebut dan merancu dari kata aslinya.
b. Kombinasi k, a, g
Kata kagak bentukan dari kata tidak yang bunyinya tid diganti kag.
Huruf konsonan pada kata pertama diganti dengan k huruf vocal i
diganti a. Huruf konsonan kedua diganti g. sehingga kata tidak
menjadi kagak.
c. Sisipan e
Kata temen merupakan bentukan dari kata teman yang huruf vocal
a menjadi e. Hal ini mengakibatkan terjadinya perbedaan pelafalan.
10. 10
Dari bahasa gaul kemudian muncul istilah bahasa alay, tapi cenderung
sama dengan bahasa gaul bahasa gaul tapi bahsa alay ini lebih
cenderung terlihat dari tulisan bukan lisan.
Contoh yang merupakan jenis-jenis padanan kata yang ada dalam
kamus alay:
1. Nama yang dibuat dengan bahasa alay dalam situs jejaring sosial
Contoh : Aiiu Checeuemanjayg Ingnmndptknkshsaiankeanktlus
(Eankengganputusasa)
2. Tulisanya mengunakan huruf besa-kecil. “aLoW kLiAnZ hArUz
ADd GwE YaH!!” atau dengan angka “K4Ng3nZ dWEcChh”
contoh penulisan lain dengan bahasa alay :
a. meminta orang lain untuk menambahkan jadi teman dalam
situs jejaring sosial : “j9n lupa ett ghw”
iya : ia
kamu: kamuh, kammo, kamoh, kamuwh, kamyu, qamu, dan
lain-lain
aku : akyu, aq, akko, akkoh, aquwh, dan lain-lain
maaf: mu’uph, muphs, maav, dan lain-lain
sorry: cowyie, cory, tory, dan lain-lain
add : ett,etths,aad,edd,etc
for : vo,fur(zz),pols,etc
lagi : agi,agy
makan: mums,mu’umhs,etc
lucu : lutchuw,uchul,luthu,etc
11. 11
siapa: cppa,cp,ciuppu,siappva,etc
apa : uppu,apva,aps,etc
narsis: narciezt,narciest,etc
Semakin bertambahnya waktu semakin bertambah bahasa-bahasa gaul
yang muncul sehingga kos a kata gaul pun semakin banyak.
1.2. Pembahasan Makalah
1.2.1. Eksistensi Bahasa Indonesia
Di zaman sekarang ini perkembangan bahasa Indonesia kian menurun.
Masuknya berbagai bahasa asing yang tidak mungkin kita tolak dan ada
beberapa kata asing yang diserap menjadi kosa kata Indonesia. Namun,
disisi lain, keberagaman bahasa serapan juga menjadi masalah bagi
orsinilitas bahasa yang kian mengkhawatirkan dan penggunaan tata
bahasa yang kian serampangan baik tulisan maupun lisan. Tentu saja,
media televisi, koran, radio, internet dan merek dagang import adalah
termasuk faktor pendorong utama yang ikut mencederai kebahasaan kita.
Fenomena ini sangat kentara pada pengunaan bahasa oleh anak-anak
muda saat ini. Munculah istilah bahasa gaul, bahasa alay, dan
sebagainya. Di kalangan anak-anak, film import juga ikut mempengaruhi
perkembangan kebahasaan yang seharusnya menjadi pondasi
komunikasi. Sebut saja misalnya film animasi dari negara tetangga, Ipin
- Upin, yang diputar dengan menggunakan bahasa Melayu. Merek
dagang asing juga dengan seenaknya masuk dengan bahasa aslinya,
tanpa melakukan penyesuaian dengan bahasa nasional. Kebahasaan kita
12. 12
menjadi seperti pasar, dimana semua bahasa bercampur baur. Dengan
kata lain keberadaan bahasa Indonesia semakin terkalahkan dengan
munculnya bahasa lain seperti bahasa gaul.
1.2.2. Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia
Di era globalisasi ini penggunaan bahasa gaul makin meraja dan terus
muncul bahasa gaul baru yang membuat eksistensi bahasa Indonesia
kian menurun. Penggunaan bahasa gaul ini membuat remaja makin sulit
mengetahui bahasa Indonesia yang baik yang benar. Bahkan penggunaan
bahasa yang terlalu sering mebuat orang-orang tak sadar bahwa bahasa
tersebut bukan bahasa yang baik dan benar. Tidak jarang dalam acara
formal pun banyak orang yang menggunakan bahasa gaul yang dalam
konteksnya tidak sengaja.
1.2.3. Media Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Gaul
Terliahat dari contoh struktur bahasa gaul bahwa media sangat
berpengaruh terhadap penggunaan bahasa gaul, khususnya situs-situs
jejaring sosial. Penikmat situs-situs jejaring sosial kebanyakan adalah
remaja. Tulisan seorang remaja di situs jejaring sosial yang
menggunakan bahasa gaul, akan dilihat dan bisa jadi ditiru oleh remaja
lain. Selain remaja anak sekolah dasar pun banyak yang menggunakan
situs jejaring sosial. Berarti banyak juga anak sekolah dasar yang
seharusnya diberikan atau diajarkan bahasa yang baik dan benar dengan
adanya situs jejaring sosial sebagai media juga dapat berpengaruh besar.
Tapi tak dapat dipungkiri bahwa penyerapan bahasa gaul dikalangan
anak dan remaja yang tengah menjadi tren merupakan bagian dari
13. 13
konformitas terhadap lingkungan. Yang dimaksud konformitas adalah
meleburkan diri pada lingkungan agar mendapat pengakuan. Dalam
perkembangan sosial anak usia SD dan remaja, konformitas memang
amat diperlukan karena akan meningkatkan self esteem (harga diri) anak.
Jadi, biarkan saja anak SD ataupun remaja yang memang diperlukan
bagi perkembangan sosialnya. Yang harus diajarkan pada anak adalah
soal penempatan, dalam arti kapan dan kepada siapa bahasa tersebut
boleh digunakan. Dari penjelasan di atas dapat dikatakan bahwa media
berpengaruh besar terhadap penyebaran bahasa gaul.
1.2.4. Cara Mengatasi Perkembangan Bahasa Gaul
Tidak dapat dipungkiri kita bermasyarakat, bersosialisasi lebih sering
menggunakan bahasa gaul. Anak-anak dan para remaja dalam
perkembangan psikologis pun tidak bisa ditolak atau dicegah untuk tidak
terbiasa dengan bahasa gaul, karena itu memang suatu proses dalam
psikologisnya. Dengan kata lain penggunaan bahasa gaul tidak bias kita
hilangkan atau cegah perkembangannya. Yang dapat kita lakukan yaitu :
1. memberi pengertian yang lebih mendalam akan pentingnya
berbahasa yang baik dan benar,
2. menanamkan sikap cinta bahasa sendiri pada anak-anak atau remaja
dengan berbagai cara, contohnya mengadakan lomba puisi dan lain-
lain,
3. dan yang paling penting dimulai dari diri sendiri.
14. BAB III
PENUTUP
3.1. Simpulan
Jadi, keberadaan bahasa gaul memang sangat mengganggu eksistensi bahasa
Indonesia. Namun disisi lain kita tidak bisa mencegahnya apalagi dikalangan
anak-anak dan remaja karena perkembangan psikologis keduanya menuntut
mereka agar diakui di masyarakat dan salah satunya dengan mengikuti tren
bahasa gaul itu sendiri. Oleh karena itu perkembangan bahasa gaul tidak
dapat dicegah tetapi dapat diminimalisir jika kita kembali meningkatkan
eksistensi bahasa Indonesia itu sendiri.
3.2. Saran
Dari simpulan diatas , penulis merumuskan saran sebagai berikut :
1. Hendaknya lebih diadakan pemahaman yang lebih kepada anak-anak dan
remaja.
2. Mualilah dari diri sendiri untuk membudidayakan bahasa Indonesia, dan
meningkatkan kembali eksistensinya.
14
15. Daftar Pustaka
Abidin, Yunus,dkk. (2010). Kemampuan Berbahasa Indonesia di Perguruan
Tinggi. Bandung: CV. Maulana Media Grafika.
http://wismasastra.wordpress.com.
http://klikm.net/kolom/read/2466/sumpah-satu-bangsa
http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/04/%E2%80%9Cpengaruh-bahasa-gaul-
dalam-perkembangan-bahasa-indonesia%E2%80%9D/
http://makalah-bahasa-gaul-dan-bahasa.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Pembicaraan:Bahasa_prokem_Indonesia
http://unkanivel.wordpress.com/2011/10/07/pengertian-bahasa-menurut-para-ahli/
15