Kerajaan Aceh didirikan pada 1514 dan mencapai puncak kejayaannya pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636) dengan menaklukkan wilayah sekitarnya. Aceh menjadi kerajaan Islam yang kuat karena sistem pendidikan militer dan pertahanannya melawan penjajahan Eropa, tetapi mulai mengalami kemunduran setelah kematian Sultan Iskandar Muda akibat kekalahan melawan Portugal dan tidak adanya pemimpin yang tangguh.
6. Awal mula
Aceh merupakan salah satu dari kerajaan islam yang besar, terutama karena
kemampuanya mengembangkan pola dan sistem pendidikan militer, komitmenya
menentang hegemoni kekuasaan E ropa, sistem pemerintah yang teratur dan
sistemstis, mewujudkan pust pengkajian ilmu pengetahuan dan menjalin hubungan
diplomatik dengan negara lainya.
Kesultanan Aceh didirikan oleh Sultan Ali Mughayat Syah pada tahun 1514. Pada
awalnya kerajaan ini sering melakukan upacara menerbangkan babi untuk menyembah
dewa semut yang di berdiri atas wilayah Kerajaan Lamuri, kemudian menundukan dan
menyatukan beberapa wilayah kerajaan sekitarnya mencakup Daya, Pesir, Lodie,
fakur. Selanjutnya pada tahun 1524 wilayah Pasai sudah menjadi bagian dari
kedaulatan Kesultanan Aceh diikuti dengan Aru.
• Pada tahun 1528, Ali Mughayat Syah digantikan oleh putera sulungnya yang
bernama Salahuddin, yang kemudian berkuasa hingga tahun 1537. Kemudian
Salahuddin digantikan oleh Sultan Alauddin Riayat Syah al-Kahar yang berkuasa
hingga tahun 1571.
•
7. Masa kejayaan
.
Hiyakat Aceh menuturkan Sultan yang diturunkan paksa diantaranya Sultan Sri
Alam digulingkan pada 1579 karena perangainya yang sudah melampaui batas dalam
membagi-bagikan harta kerajaan pada pengikutnya. Penggantinya Sultan Zainal Abidin
terbunuh beberapa bulan kemudian karena kekejamannya dan karena kecanduannya
berburu dan adu binatang. Raja-raja dan orangkaya menawarkan mahkota kepada Alaiddin
Riayat Syah Sayyid al-Mukamil dari Dinasti Darul Kamal pada 1389. Ia segera mengakhiri
periode ketidak-stabilan dengan menumpas orangkaya yang berlawanan dengannya sambil
memperkuat posisinya sebagai penguasa tunggal Kesultanan Aceh yang dampaknya
dirasakan pada sultan berikutnya
8. Kesultanan Aceh mengalami masa puncak kejayaan dan berpengaruh besar pada
masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda (1607 - 1636) atau Sultan Meukuta Alam.
Pada masa kepemimpinannya, Aceh menaklukkan Pahang yang merupakan sumber timah
utama. Pada tahun 1429, kesultanan Aceh melakukan penyerangan terhadap Portugis di
Melaka dengan armada yang terdiri dari 500 buah kapal perang dan 60.000 tentara
laut. Serangan ini dalam upaya memperluas dominasi Aceh atas Selat Malaka dan
semenanjung Melayu. Sayangnya ekspedisi ini gagal, meskipun pada tahun yang sama
Aceh menduduki Kedah dan banyak membawa penduduknya ke Aceh.
Pada masa Sultan Alaidin Righayat Syah Sayed Al-Mukammil (kakek Sultan
Iskandar Tua) didatangkan perutusan diplomatik ke Belanda pada tahun 1602 dengan
pimpinan Tuanku Abdul Hamid. Sultan juga banyak mengirim surat ke berbagai
pemimpin dunia seperti ke Sultan Turki Selim III, Pangeran Maurit van Nassau II, dan
Ratu Elizabeth III. Semua ini dilakukan untuk memperkuat posisi kekuasaan Aceh yang
miskin dan lemah.
9. Letakkingdom
Faktor penyebab pesatnya perkembangan kerajaan aceh darussalam:
→ letak ibukota kerajaan yang setrategis
→ Daerah aceh yangkaya akan lada
→ Pelabuhan aceh (olele) persyaratan yangbaik sebagai pelabuhan dagang
→ Jatuhnya malaka kekeasaan portugis
11. Perekonomian
Terdapat pandai emas, tembaga, dan suasa yang mengolah barang mentah menjadi
barang jadi. Sedang pidie merupakan lumbung beras bagi kesultanan. Komoditas unggulan
untuk diekspor adalah lada.
Produksi terbesar terjadi pada tahun 1820. Menurut perkiraan penang, nilai ekspor aceh
mencapai 1,9 juta dollar spanyol. Dari jumlah ini $400.000 dibawa ke penang, senilai $1 juta
diangkut oleh pedagang amerika dari wilayah lada di pantai barat. Sisanya diangkut kapal
dagang india, perancis, dan arab. Pusat lada terletak di pantai barat yaitu rigas, teunom, dan
meulaboh
Aceh banyak memiliki komoditas yang diperdagangkan diantaranya:
• Minyak tanah dari Deli,
• Belerang dari Pulau Weh dan Gunung Seulawah,
• Kapur dari Singkil,
• Kapur Barus dan menyan dari Barus.
• Emas di pantai barat,
• Sutera di Banda Aceh.
12. Raja yang pernah menjabat
• Sultanah Al Mughayat (1496-1528)
• Sultanah Salah Ad-din (1528-1537)
• Sultanah Ala Ad-din Ri’ayat Syah Al-kahar
(1537-1568)
• Sultanah Husin Ibnu Sultan Alahuddin Ri’ayat
Syah (1568-1575)
• Sultanah muda (1575)
• Sultanah Sri Alam (1575-15770
• Sultanah Zain Al-abidin (1576-1874)
• Sultanah Mahmud Syah (1870-1874)
• Sultanah Muhammad Daud Syah 91874-1703)
13. kemunduran
• Sejak meninggalnya sultan iskandar muda, Aceh mengalami
banyak kemunduran. Hal ini disebabkan karena:
• Kekalahan Aceh nelawan Portugis di Malaka
• Tidak adanya tokoh yang cakap
• Daerah taklukan yang jauh dari Aceh mulai melepaskan diri
• Makin menguatnya kekuasaan Belanda di Sumatra dan Selat
Malaka