Dokumen membahas tentang Perjanjian Perdagangan Bebas antara Cina dan negara-negara ASEAN (CAFTA) dan dampaknya bagi Indonesia. CAFTA diharapkan dapat meningkatkan ekspor Indonesia ke Cina namun juga berpotensi mengancam industri lokal karena produk Cina lebih murah. Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan peningkatan daya saing produk lokal, penyiapan SDM bermutu, perlindungan bagi produsen dan UMKM l
2. • CAFTA (China-ASEAN Free Trade Agreement) adalah
sebuah perjanjian perdagangan bebas antara Cina dan
negara-negara ASEAN. Pada tahun 2006 China bersama
negara-negara ASEAN menandatangani perjanjian yang
disebut CAFTA. CAFTA berlaku mulai tahun 2010 untuk 6
negara (Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam,
Singapura, Thailand dan Filipina) dan tahun 2015 untuk
Kamboja, Myanmar, Laos dan Vietnam.
3. • Pihak yang pro menyatakan CAFTA tidak hanya berarti
ancaman serbuan produk-produk Cina ke Idonesia, tetapi
juga peluang Indonesia untuk meningkatkan ekspor ke
Cina dan negara-negara ASEAN. Menteri Perdagangan
Mari Elka Pangestu menegaskan bahwa free trade
agreement (FTA) memberikan banyak manfaat bagi
ekspor dan penanaman modal di Indonesia.
4. • Sebaliknya, Ernovian G Ismy, Sekjen Asosiasi
Pertekstilan Indonesia menyatakan kekhawatirannya
atas pemberlakukan perdagangan bebas ASEAN-Cina,
di antaranya terjadinya perubahan pola usaha yang ada
dari pengusaha menjadi pedagang. Intinya, jika
berdagang lebih menguntungkan karena faktor harga
barang-barang impor yang lebih murah, akan banyak
industri kreatif nasional dan lokal yang gulung tikar
hingga akhirnya berpindah menjadi pedagang saja.
5. • Dampak Positif:
• Dengan diberlakukannya CAFTA bisa diprediksikan
bahwa sejumlah produk barang dan jasa buatan
Indonesia akan lebih mudah memasuki pasaran
domestik Cina.
• Bisa dijadikan motivasi Indonesia untuk lebih
membangun masyarakat yang lebih produktif dan
kreatif serta mandiri secara ekonomi.
6. • Dampak Negatif:
• Meningkatnya PHK dan pengangguran.
• CAFTA akan mematikan banyak industri di Indonesia.
Hal ini menyebabkan melonjaknya ketiadaan lapangan
usaha di kalangan rakyat jelata.
• Mematikan pedagang kecil dan UKM (Usaha Kecil
Menengah).
• CAFTA membuat ketergantungan Indonesia kepada
Cina sangat besar
7. 1. Meningkatkan daya saing produk lokal
Produk-produk China mempunyai harga yang lebih
murah dan kualitas yang lebih baik daripada produk lokal.
Maka peningkatan daya saing produk lokal perlu dilakukan
karena sasaran dampak dari CAFTA ini lebih berakibat
buruk terhadap produk lokal.
2. Menyiapkan SDM yang Bermutu
Memproduksi barang yang murah dan berkualitas
tidak akan tercapai sementara disisi lain SDM yang dimiliki
pun berkualitas rendah. Karena CAFTA sudah didepan
mata, maka perlu diadakan sebuah pelatihan-pelatihan
yang harus segera dilaksanakan secepatnya. Pelatihan-
pelatihan ini tidak hanya dilakukan di beberapa daerah
tertentu saja melainkan diseluruh Indonesia.
8. 3. Realisasi Undang-Undang Perlindungan bagi
Produsen dan UMKM di Indonesia.
Pemerintah perlu merealisasikan pelaksanaan
Undang-Undang dan kebijakan-kebijakan yang
menguntungkan bangsa Indonesia utamanya produsen
barang dan UMKM dalam menghadapi CAFTA ini.
4. Membuat kebijakan untuk distributor agar tidak
mendistribusikan barang impor secara berlebihan
Penyebaran produk-produk China di Indonesia
sampai ke pelosok-pelosok daerah tidak terlepas dari
peran distributor. Sehingga, meluasnya penyebaran produk
China dapat mengancam produk lokal yang kalah saing
dengan produk China