Kelompok 6 membahas sejarah berdirinya Kerajaan Mataram Kuno pada abad ke-8 di Jawa Tengah yang didirikan oleh Raja Sanjaya. Mereka juga menjelaskan tentang kehidupan ekonomi, budaya, politik, dan sosial masyarakat Kerajaan Mataram Kuno serta penyebab runtuhnya kerajaan tersebut.
2. BERDIRINYA KERAJAAN MATARAM KUNO
Pada abad ke-8 di pedalaman Jawa Tengah berdiri
Kerajaan Mataram Hindu. Pendirinya adalah Raja
Sanjaya. Munculnya Kerajaan Mataram diterangkan
dalam Carita Parahyangan. Kisahnya adalah dahulu
ada sebuah kerajaan di Jawa Barat bernama Galuh.
Rajanya bernama Sanna (Sena
3. KEHIDUPAN EKONOMI
Kerajaan Mataram Kuno merupakan negara agraris
yang bersifat tertutup. Kejayaan baru diperoleh pada
masa pemerintahan Balitung. Ia membangun pusat
perdagangan seperti disebutkan dalam prasasti
Purworejo (900 M). Dalam prasasti Wonogiri (903
M) diterangkan bahwa desa-desa yang terletak di
kanan-kiri Sungai Bengawan Solo dibebaskan dari
pajak dengan syarat penduduk desa tersebut harus
menjamin kelancaran hubungan lalu lintas melalui
sungai.
4. KEHIDUPAN BUDAYA
Ketika wangsa Sanjaya menyingkir ke Pegunungan
Dieng sejak masa Panangkaran hingga Rakai
Pikatan, banyak didirikan candi yang kini dikenal
sebagai kompleks candi Dieng
5.
6.
7. KEHIDUPAN POLITIK
Kerajaan Mataram diperintah oleh dua Dinasti atau dua
Wangsa yaitu wangsa Sanjaya yang beragama Hindu Syiwa,
dan wangsa Syailendra yang beragama Budha. Pada awalnya
yang berkuasa adalah Wangsa Syailendra, hal ini sesuai
dengan Prasasti Canggal. Menurut para ahli keluarga Sanjaya
terdesak oleh Keluarga Syailendra akan tetapi mengenai
pergeseran kekuasaan itu tidak diketahui secara pasti, tapi
yang jelas kedua-duanya berkuasa di Jawa Tengah. Sedangkan
raja-raja dari dinasti Sanjaya yang tertera dalam Prasasti
Mantyasih.
Kedua Dinasti tersebut akhirnya bersatu dengan adanya
pernikahan antara rakai Pikatan dengan Pramodwardhani.
Pramodwardhani adalah anak putri dari Samaratungga.
8. KEHIDUPAN SOSIAL
Kehidupan sosial masyarakat di kerajaan Mataram
Kuno sudah teratur. Terlihat dari sikap gotong
royong mereka saat membuat candi bersama. Sikap
toleran diantara masyarakat sangat baik. Terbukti
dengan adanya dua aliran kepercayaan yang berbeda
tetapi mereka tetap bisa bersosialisasi.
9. RUNTUHNYA KERAJAAN MATARAM
KUNO
Hancurnya Kerajaan Mataram Kuno dipicu permusuhan antara
Jawa dan Sumatra yang dimulai saat pengusiaran
Balaputradewa oleh Rakai Pikatan. Balaputradewa yang
kemudian menjadi Raka Sriwijaya menyimpan dendam
terhadap Rakai Pikatan. Perselisihan antara kedua raja ini
berkembang menjadi permusuhan turun-temurun pada
generasi selanjutnya. Selain itu, Medang dan Sriwijaya juga
bersaing untuk menguasai lalu lintas perdagangan di Asia
Tenggara.
Rasa permusuhan Wangsa Sailendra terhadap Jawa terus
berlanjut bahkan ketika Wangsa Isana berkuasa. Sewaktu Mpu
Sindok memulai periode Jawa Timur, pasukan Sriwijaya
datang menyerangnya. Pertempuran terjadi di daerah
Anjukladang (sekarang Nganjuk, Jawa Timur) yang
dimenangkan oleh pihak Mpu Sindok.