SlideShare a Scribd company logo
1 of 67
NAMA ANGGOTA :
1. ADHITYA EKO SAPUTRO (01)
2. ARINI MIFTAQUL JANNAH (06)
3. DARNITI WAHYUNI (11)
4. GALUH HASNA ERA PARAMESTI (16)
5. MAULIKA JUNIA MUSTIKA RANI (21)
6. REVY CRISMONA DELIA (26)
7. WIDYASTUTI NUR AL AMIN (31)
PETA KONSEP
KERAJAAN DI
INDONESIA
Kerajaan
MATARAM
KUNO
Kerajaan
KEDIRI
KERAJAAN
MATARAM
KUNO
Proses
berdirinya
Perkembangan
sistem
pemerintah
Sosial dan
Budaya
Ekonomi
Peninggalan-
peninggalan
Politik
KEDIRI
Proses
berdirinya
Perkembangan
sistem
pemerintahan
Sosial dan
Budaya
Politik
Ekonomi
Peninggalan-
peninggalan
PERMASALAHAN :
1. Bagaimana proses berdirinya kerajaan Mataram Kuno ?
2. Bagaimana perkembangan sistem pemerintahan
kerajaan Mataram Kuno dalam bidang sosial, politik,
dan ekonomi ?
3. Apa sajakah peninggalan-peninggalan dari Kerajaaan
Mataram Kuno ?
4. Bagaimana proses berdirinya kerajaan Kediri ?
5. Bagaimana perkembangan sistem pemerintahan
kerajaan Kediri dalam bidang sosial, politik, dan
ekonomi ?
6. Apa sajakah peninggalan-peninggalan dari kerajaan
Kediri ?
PROSES BERDIRINYA KERAJAAN
MATARAM KUNO
Kerajaan medang atau kerajaan mataram kuno atau
kerajaan mataram hindu ini berdiri di jawa tengah pada
abad ke – 8, kemudian kerajaan ini berpindah ke Jawa
Timur pada abad ke – 10. Istilah kerajaan medang lazim
digunakan pada periode Jawa Timur saja, padahal
berdasarkan prasasti – prasasti yang ada nama medang
sudah dikenal pada masa sebelumnya yaitu periode Jawa
Tengah. Sementara itu nama yang lazim dipakai untuk
kerajaan medang di Jawa Tengah adalah kerajaan
Mataram merujuk pada salah satu daerah ibu kota pada
kerajaan ini. Kadang juga untuk membedakan antara
kerajaan Mataram Islam yang berdiri pada abad ke – 16
dengan kerajaan Mataram kuno( Mataram Hindu).
Bhumi Mataram adalah sebutan kota Jogjakarta dan
sekitarnya, didaerah inilah diperkirakan berdirinya pertama kali
kerajaan Medang, merujuk pada prasasti yang bertuliskan (Rajya
Medang I Bhumi Mataram) kemudian lazim dipakai untuk
menyebut nama keseluruhan meskipun kerajaan ini tidak
selamanya berpusat disana. Sesungguhnya kerajaan ini
mengalami beberapa kali perpindahan, bahkan sampai di Jawa
Timur. Menurut perkiraan pada masa dinasti Bhumi Mataram
(Raja Sanjaya raja pertama kali) kerajaan Mataram terletak di
Yogyakarta, kemudian didaerah Kedu, kemudian di daerah
tembalang, kemudian pada masa dinasti Watu Galuh kerajaan
mataram berada di Jombang Jawa Timur dengan raja Empu
Sendok, kemudian terkhir pada dinasti Wwatan sekarang disebut
dengan nama Wotan yang terletak didaera Madiun dengan raja
Dharmawangsa teguh cicit dari empu sendok. Sebab
perpindahan tersebut adalah Menurut teori Van Bammelen,
perpindahan istana Medang dari jawa tengah menuju Timur
disebabkan oleh letusan Gunung Merapai yang sangat dahsyat.
PERKEMBANGAN SISTEM KERAJAAN
MATARAM KUNO
A. DALAM BIDANG SOSIAL-BUDAYA
Kehidupan sosial masa Majapahit aman, damai, dan
tentram. Dalam Kitab Negarakertagama disebutkan bahwa
Hayam Wuruk melakukan perjalanan keliling ke daerah-
daerah untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dan
kesejahteraan rakyatnya. Perlindungan terhadap rakyat
sangat diperhatikan. Demikian juga peradilan, dilaksanakan
secara ketat, siapa yang bersalah dihukum tanpa pandang
bulu.
Dalam kehidupan aman dan teratur maka suatu
masyarakat akan mampu menghasilkan karya-karya budaya
yang bermutu tinggi. Hasil budaya Majapahit dapat
dibedakan sebagai berikut.
1) Candi
Banyak candi peninggalan Majapahit, seperti Candi
Penataran (di Blitar), Candi Brahu, Candi Bentar
(Waringan Lawang), Candi Bajang Ratu, Candi Tikus,
dan bangunan-bangunan kuno lainnya, seperti Segaran
dan Makam Troloyo (di Trowulan).
2) Kesusanteran
Zaman Majapahit bidang sastra berkembang. Hasil
sastranya dapat dibagi menjadi zaman Majapahit awal dan
Majapahit akhir.
a. Sastra Zaman Majapahit Awal
1. Kitab Negarakertagama, karangan Empu
Prapanca. Isinya tentang keadaan kota Majapahit,
daerah-daerah jajahan, dan penjajahan Hayam
Wuruk keliling ke daerah-daerah.
2. Kitab Sotasoma, karangn Empu Tantular. Di
dalam kitab ini terdapat ungkapan yang berbunyi
“Bhinneka Tunggal Ika” yang kemudian dipakai
motto negara kita.
3. Kitab Arjunawijaya karangan Empu Tantular.
Isinya tentang raksasa yang dikalahkan oleh
Arjuna Sasrabahu.
4. Kitab Kunjarakarna, tidak diketahui
pengarangnya.
b. Sastra Zaman Majapahit Akhir
1. Kitab Paraton, isinya menceritakan riwayat raja-raja
Singasari dan Majapahit.
2. Kitab Sudayana, isinya tentang Peristiwa Bubat.
3. Kitab Sorandakan, isinya tentang pemberontakan
Sora.
4. Kitab Ranggalawe, isinya tentang pemberontakan
Ranggalawe.
5. Kitab Panjiwijayakrama, isinya riwayat R.wijaya
sampai dengan menjadi Raja Majapahit.
6. Kitab Usana Jawa, isinya tentang penaklukan Bali
oleh Gajah Mada dan Aryadamar.
7. Kitab Tantu Panggelaran, tentang pemindahan
gunung Mahameru ke Pulau Jawa oleh Dewa
Brahma, Wisnu, Siwa.
D. BIDANG POLITIK
Kerajaan Mataram diperintah oleh dua dinasti atau wangsa
yaitu wangsa Sanjaya yang beragama Hindu Syiwa dan
wangsa Syaelendra yang beragama Budha. Pada awalnya
mungkin yang berkuasa adalah wangsa Sanjaya, hal ini sesuai
dengan prasasti Canggal. Tetapi setelah perkembangan
berikutnya muncul keluarga Syaelendra. Menurut para ahli,
keluarga Sanjaya terdesak oleh Keluarga Syaelendra, tetapi
mengenai pergeseran kekuasaan tersebut tidak diketahui
secara pasti, yang jelas kedua-duanya sama-sama berkuasa di
Jawa Tengah dan memiliki hubungan yang erat, hal ini sesuai
dengan prasasti Kalasan. Raja-raja yang berkuasa dari
keluarga Syaelendra seperti yang tertera dalam prasasti Ligor,
Nalanda maupun Klurak adalah Bhanu, Wisnu, Indra, dan
Samaratungga atau Samaragrawira. Sedangkan raja-raja dari
dinasti Sanjaya yang tertera dalam prasasti Mantyasih.
Berdasarkan candi-candi peninggalan kerajaan Mataram
yang berasal dari abad 8-9 yang bercorak Hindu yang terletak
di Jateng bagian utara dan yang bercorak Budha terletak di
Jateng selatan , untuk itu dapatlah disimpulkan bahwa
kekuasaan dinasti Sanjaya di Jateng bagian utara, dan
kekuasaan dinasti Syaelendra di Jateng selatan. Kedua dinasti
tersebut akhirnya bersatu dengan adanya pernikahan Rakai
Pikatan dengan Pramudyawardani yang bergelar Sri
Kahulunan. Pramudyawardani tersebut adalah putri dari
Samaratungga. Raja Samaratungga selain mempunyai putri
Pramudyawardani , juga mempunyai putera yaitu
Balaputradewa (karena Samaratungga menikah dengan
keturunan raja Sriwijaya). Kegagalan Balaputradewa merebut
kekuasaan dari Rakai Pikatan, maka menyingkir ke Sumatera
menjadi raja Sriwijaya. Untuk selanjutnya pemerintahan
kerajaan Mataram dikuasai oleh dinasti Sanjaya dengan
rajanya yang terakhir yaitu Wawa.
Pada masa pemerintahan Wawa sekitar abad 10,
Mataram di Jateng mengalami kemunduran dan pusat
penerintahan dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu
Sendok. Dengan adanya perpindahan kekuasaan dari
Jateng ke Jatim oleh Mpu Sendok, maka Mpu Sendok
mendirikan dinasti baru yaitu dinasti Isyana dengan
kerajaannya adalah Medang Mataram. Berdasarkan
prasasti Calcuta, maka silsilah raja-raja yang
memerintah di kerajaan Medang Mataram dapat
diketahui.
Pada tahun 1017 M kerajaan Medang pada masa
Dharmawangsa mengalami pralaya/kehancuran akibat
serangan dari Wurawari dan yang berhasil meloloskan
diri dari serangan tersebut adalah Airlangga. Tahun
1023 Airlangga dinobatkan oleh pendeta Budha dan
Brahmana (pendeta Hindu) menjadi raja Medang
menggantikan Dharmawangsa.
Pada awal pemerintahannya Airlangga berusaha
menyatukan kembali daerah-daerah yang pernah dikuasai
oleh Dharmawangsa, dan melakukan pembangunan di
dalam negeri dengan memindahkan ibukota kerajaan
Medang dari Wutan Mas ke Kahuripan tahun 1031, serta
memperbaiki pelabuhan Hujung Galuh, dan membangun
bendungan Wringin Sapta. Dengan demikian usaha-usaha
yang dilakukan oleh Airlangga mendatangkan keamanan
dan kemakmuran bagi rakyatnya. Tetapi kemudian tahun
1041 Airlangga mundur dari tahtanya dan
memerintahkan untuk membagi kekuasaan menjadi 2
kerajaan. Kedua kerajaan tersebut adalah Jenggala dan
Panjalu. Pada awalnya pembagian kerajaan tersebut
dalam rangka menghindari perebutan kekuasaan diantara
putera-putera Airlangga. Tetapi ternyata hal ini yang
menjadi penyebab kerajaan Medang mengalami
kehancuran.
C. DALAM BIDANG EKONOMI
Pusat kerajaan Mataram Kuno terletak di
Lembah sungai Progo, meliputi daratan Magelang,
Muntilan, Sleman, dan Yogyakarta. Daerah itu amat
subur sehingga rakyat menggantungkan kehidupannya
pada hasil pertanian. Hal ini mengakibatkan banyak
kerajaan-kerajaan serta daerah lain yang saling
mengekspor dan mengimpor hasil pertaniannya. Usaha
untuk meningkatkan dan mengembangkan hasil
pertanian telah dilakukan sejak masa pemerintahan
Rakai Kayuwangi.
Dari Prasasti Purworejo (900 M) diperoleh informasi
tentang kegiatan perdagangan. Kegiatan di pasar ini tidak
diadakan setiap hari melainkan bergilir, berdasarkan pada hari
pasaran menurut kalender Jawa Kuno. Pada hari Kliwon,
pasar diadakan di pusat kota. Pada hari Manis atau legi, pasar
diadakan di desa bagian timur. Pada hari Paking (Pahing),
pasar diadakan di desa sebelah selatan.Pada hari Pon, pasar
diadakan di desa sebelah barat. Pada hari Wage, pasar
diadakan di desa sebelah utara.
Pada hari pasaran ini, desa−desa yang menjadi pusat
perdagangan, ramai didatangi pembeli dan penjual dari
desa−desa lain. Mereka datang dengan berbagai cara, melalui
transportasi darat maupun sungai sambil membawa barang
dagangannya seperti beras, buah−buahan, dan ternak untuk
dibarter dengan kebutuhan yang lain. Selain pertanian,
industri rumah tangga juga sudah berkembang. Beberapa hasil
industri ini antara lain anyaman seperti keranjang, perkakas
dari besi, emas, tembaga, perunggu, pakaian, gula, kelapa,
arang, dan kapur sirih. Hasil produksi industri ini dapat
diperoleh di pasar−pasar tadi.
Usaha perdagangan juga mulai mendapat perhatian
ketika Raja Balitung berkuasa. Raja telah memerintahkan
untuk membuat pusat-pusat perdagangan serta penduduk
disekitar kanan-kiri aliran Sungai Bengawan Solo
diperintahkan untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas
perdagangan melalui aliran sungai tersebut. Sebagai
imbalannya, penduduk desa di kanan-kiri sungai tersebut
dibebaskan dari pungutan pajak. Lancarnya pengangkutan
perdagangan melalui sungai tersebut dengan sendirinya
akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat
Mataram Kuno.
Kehidupan masyarakat Mataram umumnya bersifat
agraris karena pusat Mataram terletak di pedalaman, bukan
di pesisir pantai. Pertanian merupakan sumber kehidupan
kebanyakan rakyat Mataram. Di samping itu, penduduk di
desa (disebut wanua) memelihara ternak seperti kambing,
kerbau, sapi, ayam, babi, dan itik.Sebagai tenaga kerja,
mereka juga berdagang dan menjadi pengrajin.
PENINGGALAN KERAJAAN MATARAM
KUNO
A. PRASASTI
1. Prasasti Canggal
2. Prasasti Kalasan
Prasasti Kalasan adalah prasasti peninggalan Wangsa
Sanjaya dari Kerajaan Mataram Kuno yang berangka tahun
700 Saka atau 778M. Prasasti yang ditemukan di kecamatan
Kalasan, Sleman, Yogyakarta, ini ditulis dalam huruf
Pranagari (India Utara) dan bahasa Sanskerta. Prasasti ini
menyebutkan, bahwa Guru Sang Raja berhasil membujuk
Maharaja Tejahpura Panangkarana (Kariyana Panangkara)
yang merupakan mustika keluarga Sailendra (Sailendra
Wamsatilaka) atas permintaan keluarga Syailendra, untuk
membangun bangunan suci bagi Dewi Tara dan sebuah biara
bagi para pendeta, serta penghadiahan desa Kalasan untuk
para sanggha (umat Buddha). Bangunan suci yang dimaksud
adalah Candi Kalasan. Prasasti ini kini disimpan dengan No.
D.147 di Museum Nasional, Jakarta.
Prasasti Canggal (juga disebut Prasasti Gunung Wukir
atau Prasasti Sanjaya) adalah prasasti dalam bentuk candra
sengkala berangka tahun654 Saka atau 732 Masehiyang
ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di desa
Kadiluwih, kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah.
Prasasti yang ditulis pada stela batu ini menggunakan
aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta. Prasasti dipandang
sebagai pernyataan diri RajaSanjaya pada tahun 732
sebagai seorang penguasa universal dari Kerajaan Mataram
Kuno. Prasasti ini menceritakan tentang pendirian lingga
(lambang Siwa) di desa Kunjarakunja oleh Sanjaya.
Diceritakan pula bahwa yang menjadi raja mula-mula
adalah Sanna, kemudian digantikan oleh Sanjaya anak
Sannaha, saudara perempuan Sanna.
3. Prasasti Kedu (Mantyasih)
Prasasti Mantyasih, juga disebut Prasasti Balitung atau
Prasasti Tembaga Kedu adalah prasasti berangka tahun 907
M yang berasal dari Wangsa Sanjaya, kerajaan Mataram Kuno.
Prasasti ini ditemukan di kampung Mateseh, Magelang Utara,
Jawa Tengah dan memuat daftar silsilah raja-raja Mataram
sebelum Raja Balitung.
Prasasti ini dibuat sebagai upaya melegitimasi Balitung
sebagai pewaris tahta yang sah, sehingga menyebutkan raja-
raja sebelumnya yang berdaulat penuh atas wilayah kerajaan
Mataram Kuno. Dalam prasasti juga disebutkan bahwa desa
Mantyasih yang ditetapkan Balitung sebagai desa perdikan
(daerah bebas pajak). Di kampung Meteseh saat ini masih
terdapat sebuah lumpang batu, yang diyakini sebagai tempat
upacara penetapan sima atau desa perdikan. Selain itu
disebutkan pula tentang keberadaan Gunung Susundara dan
Wukir Sumbing (sekarang Gunung Sindoro
danSumbing). Kata "Mantyasih" sendiri dapat diartikan
"beriman dalam cinta kasih"
4. Prasasti Kelurak
Prasasti Kelurak merupakan prasasti batu berangka tahun
782 M yang ditemukan di dekat Candi Lumbung Desa Kelurak, di
sebelah utara Kompleks Percandian Prambanan, Jawa
Tengah. Keadaan batu prasasti Kelurak sudah sangat aus,
sehingga isi keseluruhannya kurang diketahui. Secara garis besar,
isinya adalah tentang didirikannya sebuah bangunan suci untuk
arca Manjusri atas perintah Raja Indra yang bergelar Sri
Sanggramadhananjaya. Menurut para ahli, yang dimaksud
dengan bangunan tersebut adalah Candi Sewu, yang terletak di
Kompleks Percandian Prambanan. Nama raja Indra tersebut juga
ditemukan pada Prasasti Ligor dan Prasasti Nalanda peninggalan
kerajaan Sriwijaya. Prasasti Kelurak ditulis dalam aksara
Pranagari, dengan menggunakan bahasa Sanskerta. Prasasti ini
kini disimpan dengan No. D.44 di Museum Nasional, Jakarta.
5. Prasasti Ratu Boko
Nama "Ratu Baka" berasal dari legenda
masyarakat setempat. Ratu Baka (Bahasa Jawa, arti
harafiah: "raja bangau") adalah ayah dari Loro
Jonggrang, yang juga menjadi nama candi utama pada
komplek Candi Prambanan. Ditemukan di wilayah
Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta dan terletak pada ketinggian hampir 200
m di atas permukaan laut. berisikan tentang
kekalahan Balaputeradewa dalam perang saudara
dengan kakaknya (Pramodawardhani). Balaputradewa
melarikan diri ke sriwijaya.
B. CANDI
1. Candi Gatutkaca
Candi Gatotkaca adalah salah satu candi Hindu
yang berada di Dataran Tinggi Dieng, di wilayah
Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah.
Candi ini terletak di sebelah barat Kompleks
Percandian Arjuna, di tepi jalan ke arah Candi Bima,
di seberang Museum Dieng Kailasa. Nama
Gatotkaca sendiri diberikan oleh penduduk dengan
mengambil nama tokoh wayang dari cerita
Mahabarata.
3. Candi Dwarawati
2. Candi Bima
Berada di Desa Dieng Kulon, Kecamatan
Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, [1]
candi ini terletak paling selatan di kompleks
Percandian Dieng. Pintu masuk berada di sisi
timur. Candi ini cukup unik dibanding dengan
candi-candi lain, baik di Dieng maupun di
Indonesia pada umumnya, karena kemiripan
arsitekturnya dengan beberapa candi di India.
Bagian atapnya mirip dengan shikara dan
berbentuk seperti mangkuk yang ditangkupkan.
Pada bagian atap terdapat relung dengan relief
kepala yang disebut dengan kudu
Bentuk Candi Dwarawati mirip dengan
Candi Gatutkaca, yaitu berdenah dasar
segi empat dengan penampil di keempat
sisinya. Tubuh candi berdiri di atas batur
setinggi sekitar 50 cm. Tangga dan pintu
masuk, yang terletak di sisi barat, saat ini
dalam keadaan polos tanpa pahatan.
4. Candi Arjuna
Candi ini mirip dengan candi-candi di
komples Gedong Sanga. Berdenah dasar persegi
dengan luas sekitar ukuran sekitar 4 m2. Tubuh
candi berdiri diatas batur setinggi sekitar 1 m. Di
sisi barat terdapat tangga menuju pintu masuk
ke ruangan kecil dalam tubuh candi. Pintu candi
dilengkapi dengan semacam bilik penampil yang
menjorok keluar sekitar 1 m dari tubuh candi. Di
atas ambang pintu dihiasi dengan pahatan
Kalamakara
5. Candi Puntadewa
Ukuran Candi Puntadewa tidak terlalu besar,
namun candi ini tampak lebih tinggi. Tubuh candi
berdiri di atas batur bersusun setinggi sekitar 2,5 m.
Tangga menuju pintu masuk ke dalam ruang dalam
tubuh candi dilengkapi pipi candi dan dibuat bersusun
dua, sesuai dengan batur candi. Atap candi mirip
dengan atap Candi Sembadra, yaitu berbentuk kubus
besar. Puncak atap juga sudah hancur, sehingga tidak
terlihat lagi bentuk aslinya. Di keempat sisi atap juga
terdapat relung kecil seperti tempat menaruh arca.
Pintu dilengkapi dengan bilik penampil dan diberi
bingkai yang berhiaskan motif kertas tempel.
PROSES BERDIRINYA KERAJAAN
KEDIRI
Kerajaan Kediri adalah Kerajaan Hindu yang berada
di daerah Jawa Timur, berdiri antara tahun 1042 sampai
dengan tahun 1222. Dalam sejarah disebutkan pusat
Kerajaan Kediri berada di Kota Daha, yaitu sebuah kota
yang letaknya berada di sekitar Kota Kediri sekarang.
Kerajaan Kediri adalah penerus dari Kerajaan Kahuripan
dan pernah mencapai masa kejayaan di saat kerajaan
dipimpin oleh Airlangga. Oleh karena itu, para penguasa
Kerajaan Kediri selanjutnya adalah penerus dari Dinasti
Isyana di Jawa. Pada tahun 1045, Airlangga membagi
Kerajaan Kahuripan menjadi dua. Airlangga membagi
wilayah kerajaannya dikarenakan oleh perselisihan kedua
putranya, Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan,
mereka bersaing memperebutkan takhta kerajaan.
Dibagian barat Kerajaan diserahkan kepada Sri
Samarawijaya yang mendapat gelar Sri Samarawijaya
Dharmasuparnawahana Teguh Uttunggadewa.
Kerajaannya diberi nama Panjalu, dan pusat kerajaan
di kota baru yang bernama Daha. Sedangkan Mapanji
Garasakan mendapatkan kerajaan disebelah timur.
Kemudian kerajaannya bernama Janggala dan
mempunyai pusat kerajaan di kota lama, yang
bernama Kahuripan. Kemudian, Airlangga
mengundurkan diri dari tahta kerajaan dan memilih
hidup sebagai pertapa. Empat tahun kemudian,
Airlangga meninggal.
Peristiwa pembagian kerajaan oleh Airlangga disebutkan
dalam Nagarakretagama dan Serat Calon Arang. Prasasti
Turun Hyang II (1044) juga menguatkan informasi tentang
pembagian kerajaan tersebut, dalam sejarah Kerajaan Kediri.
Dalam perjalanan sejarah Prasasti Turun Hyang II
merupakan piagam pengesahan anugerah dari Mapanji
Garasakan kepada penduduk Desa Turun Hyang karena mereka
setia membantu Janggala melawan Panjalu. Oleh karena itu,
Desa Turun Hyang ditetapkan sebagai sima swatantra atau
perdikan (daerah yang dibebaskan dari kewajiban membayar
pajak).
Kerajaan Panjalu kemudian lebih dikenal dengan nama
Kerajaan Kediri. Pada awal beridirinya, nama Panjalu atau
Pangjalu lebih sering digunakan daripada nama Kadiri atau
Kediri. Sebutan nama Panjalu dapat kita dijumpai di prasasti-
prasasti yang dibuat oleh raja-raja Kerajaan Kediri. Dalam
kronik Cina yang berjudul Ling Wai Tai Ta (1178), nama
Panjalu bahkan muncul dengan sebutan Pu-chia-lung.
SISTEM PERKEMBANGAN KERAJAAN
KEDIRI
A. DALAM BIDANG SOSIAL-BUDAYA
Pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, struktur
pemerintahan Kerajaan Kediri sudah teratur. Berdasarkan
kedudukannya dalam pemerintahan, masyarakat Kediri
dibedakan menjadi tiga golongan sebagai berikut.
1. Golongan masyarakat pusat (kerajaan), yaitu masyarakat
yang terdapat dalam lingkungan raja dan beberapa kaum
kerabatnya serta kelompok pelayannya.
2. Golongan masyarakat thani (daerah), yaitu golongan
masyarakat yang terdiri atas para pejabat atau petugas
pemerintahan di wilayah thani (daerah).
3. Golongan masyarakat nonpemerintah, yaitu golongan
masyarakat yang tidak mempunyai kedudukan dan
hubungan dengan pemerintah secara resmi.
Kehidupan budaya Kerajaan Kediri terutama
dalam bidang sastra berkembang pesat. Pada masa
pemerintahan Jayabaya kitab Bharatayuda berhasil
diubah oleh Empu Sedah dan Empu Panulu. Selain itu
Empu Panuluh menulis kitab Hariwangsa dan
Gatotkacarayaa. Selanjutnya pada masa pemerintahan
Kaweswara muncul kitab Smaradhahana yang ditulis
oleh Empu Dharmaja serta kitab Lubdaka dan
Wertasancaya yang ditulis oleh Empu Tanakung. Pada
masa pemerintahan Kertajaya terdapat Pujangga
bernama Empu Monaguna yang menulis kitab
Sumansantaka dan Empu Triguna yang menulis kitab
Kresnayana.
B. DALAM BIDANG POLITIK
• Kehidupan Politik Kerajaan Kediri
Dalam persaingan antara Panjalu dan Kediri, ternyata
Kediri yang unggul dan menjadi kerajaan yang besar
kekuasaannya. Raja terbesar dari Kerajaan Kediri adalah
Jayabaya (1135–1157). Jayabaya ingin mengembalikan
kejayaan seperti masa Airlangga dan berhasil. Panjalu dan
Jenggala dapat bersatu kembali. Lencana kerajaan memakai
simbol Garuda Mukha simbol Airlangga.
Pada masa pemerintahannya kesusastraan
diperhatikan. Empu Sedah dan Empu Panuluh menggubah
karya sastra kitab Bharatayudha yang menggambarkan
peperangan antara Pandawa dan Kurawa yang untuk
menggambarkan peperangan antara Jenggala dan Kediri.
Empu Panuluh juga menggubah kakawin Hariwangsa dan
Gatotkacasraya.
Jayabaya juga terkenal sebagai pujangga yang ahli
meramal kejadian masa depan, terutama yang akan menimpa
tanah Jawa. Ramalannya terkenal dengan istilah “Jangka
Jayabaya".
Raja Kediri yang juga memperhatikan kesusastraan ialah
Kameswara. Empu Tan Akung menulis kitab Wartasancaya
dan Lubdaka, sedangkan Empu Dharmaja menulis kitab
Smaradahana. Di dalam kiitab Smaradahana ini Kameswara
dipuji-puji sebagai titisan Kamajaya, permaisurinya ialah Sri
Kirana atau putri Candrakirana.
Raja Kediri yang terakhir ialah Kertajaya yang pada tahun
1222 kekuasaannya dihancurkan oleh Ken Arok sehingga
berakhirlah Kerajaan Kediri dan muncul Kerajaan Singasari.
• Kehidupan Politik Masyarakat Kediri
Hubungan antara raja dan pejabat menengah
kerajaan dapat bersifat langsung
Kalangan intelektual dari kalangan brahma
diundang untuk ikut serta dalam pemerintahan
 Organisasi meliter diperkuat. Tindakan ini
dilakukan untuk memenangkan persaingan
melawan Ganggak dan menciptakan keamanan
Pengaturan penyaluran air dimedernisasikan untuk
meningkatkan ekonomi
C. DALAM BIDANG EKONOMI
Kehidupan Kerajaan Kediri menjadi teratur. Rakyat
hidup makmur. Mata pencaharian yang penting adalah
pertanian dengan hasil utamanya padi. Pelayaran dan
perdagangan juga berkembang. Hal ini ditopang oleh
Angkatan Laut Kediri yang cukup tangguh. Armada laut
Kediri mampu menjamin keamanan perairan Nusantara.
Di Kediri telah ada Senopati Sarwajala (panglima
angkutan laut). Bahkan Sriwijaya yang pernah mengakui
kebesaran Kediri, yang telah mampu mengembangkan
pelayaran dan perdagangan. Barang perdagangan di
Kediri antara lain emas, perak,gading, kayu cendana, dan
pinang. Kesadaran rakyat tentang pajak sudah tinggi.
Rakyat menyerahkan barang atau sebagian hasil buminya
kepada pemerintah.
Perekonomian Kediri bersumber atas usaha perdagangan,
peternakan, dan pertanian. Kediri terkenal sebagai penghasil
beras, kapas dan ulat sutra. Dengan demikian dipandang dari
aspek ekonomi, kerajaan Kediri cukup makmur. Hal ini
terlihat dari kemampuan kerajaan memberikan penghasilan
tetap kepada para pegawainya dibayar dengan hasil bumi.
Keterangan ini diperoleh berdasarkan kitab Chi-Fan-Chi dan
kitab Ling-wai-tai-ta.
Berdasarkan kronik-kronik Cina maka kehidupan
perekonomian rakyat Kediri dapat dikemukakan sebagai
berikut.
1. Rakyat hidup dari pertanian, peternakan dan perdagangan.
2. Kediri banyak menghasilkan beras.
3. Barang-barang dagangan yang laku di pasaran saat itu
antara lain emas, perak, gading dan kayu cendana.
4. Pajak rakyat berupa hasil bumi berupa palawija.
Kediri merupakan Kerajaan agraris maritim.
Perekonomian Kediri bersumber atas usaha perdagangan,
peternakan dan pertanian untuk masyarakat yang hidup di daerah
pedalaman. Sedangkan yang berada di pesisir hidupnya
bergantung dari perdagangan dan pelayaran. Mereka telah
mengadakan hubungan dagang dengan Maluku dan Sriwijaya.
Kediri terkenal sebagai penghasil beras, kapas dan ulat sutra.
Kerajaan Kediri cukup makmur, hal ini terlihat pada kemampuan
Kerajaan yang memberikan penghasilan tetap pada para
pegawainya walaupun hanya dibayar dengan hasil bumi.
Keterangan tersebut berdasarkan kitab Chi-fan-Chi (1225) karya
Chau Ju-kua mengatakan bahwan Su-ki-tan yang merupakan
bagian dari She-po(Jawa) telah memiliki daerah taklukkan. Para
ahli memperkirakan Su-ki-tan adalah sebuah Kerajaan yang
berada di Jawa Timur, dan yang tak lain dan tak bukan adalah
Kerajaan Kediri. Mungkin juga Su-ki-tan sebagai kota pelabuhan
yang telah dikenal para pedagang dari luar negeri, termasuk
Cina.
Pemerintahannya sangat memperhatikan keadaan
rakyatnya sehingga pertanian, perdagangan dan peternakan
mengalami kemajuan yang cukup pesat. Golongan dalam
masyarakat Kediri dibedakan menjadi tiga berdasarkan
kedudukan dalam pemerintahan kerajaan, yaitu : Golongan
masyarakat pusat(kerajaan) : masyarakat yang terdapat
dalam lingkungan raja dan beberapa kaum kerabatnya serta
kelompok pelayannya. Golongan masyarakat tani (daerah) :
golongan masyarakat yang terdiri atas para pejabat atau
petugas pemerintahan di wilayah tani (daerah). Golongan
masyarakat nonpemerintah : golongan masyarakat yang
tidak mempunyai kedudukan dan hubungan dengan
pemerintahan secara resmi atau masyarakat wiraswasta.
Kediri memiliki 300 lebih pejabat yang mencatat dan
mengurus semua penghasilan Kerajaan. Disamping itu ada
1000 pegawai rendahan yang bertugas mengurusi benteng
dan parit kota serta gedung persediaan makanan.
PENINGGALAN KERAJAAN KEDIRI
1. Candi Penataran
Candi termegah dan terluas di Jawa Timur
ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud,
di sebelah utara Blitar, pada ketinggian 450
meter dpl. Dari prasasti yang tersimpan di
bagian candi diperkirakan candi ini dibangun
pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kediri
sekitar tahun 1200 Masehi dan berlanjut
digunakan sampai masa pemerintahan
Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit
sekitar tahun 1415.
2. Candi Gurah
Candi Gurah terletak di kecamatan di
Kediri, Jawa Timur. Pada tahun 1957 pernah
ditemukan sebuah candi yang jaraknya kurang
lebih 2 km dari Situs Tondowongso yang
dinamakan Candi Gurah namun karena
kurangnya dana kemudian candi tersebut
dikubur kembali.
3. Candi Tondowongso
Situs Tondowongso merupakan situs temuan
purbakala yang ditemukan pada awal tahun 2007 di Dusun
Tondowongso, Kediri, Jawa Timur. Situs seluas lebih dari
satu hektare ini dianggap sebagai penemuan terbesar
untuk periode klasik sejarah Indonesia dalam 30 tahun
terakhir (semenjak penemuan Kompleks Percandian
Batujaya), meskipun Prof.Soekmono pernah menemukan
satu arca dari lokasi yang sama pada tahun 1957.
Penemuan situs ini diawali dari ditemukannya sejumlah
arca oleh sejumlah perajin batu bata setempat.
Berdasarkan bentuk dan gaya tatahan arca yang
ditemukan, situs ini diyakini sebagai peninggalan masa
Kerajaan Kediri awal (abad XI), masa-masa awal
perpindahan pusat politik dari kawasan Jawa Tengah ke
Jawa Timur. Selama ini Kerajaan Kediri dikenal dari
sejumlah karya sastra namun tidak banyak diketahui
peninggalannya dalam bentuk bangunan atau hasil
pahatan.
4. Arca Buddha Vajrasattva
Arca Buddha
Vajrasattva ini berasal dari
zaman Kerajaan Kediri
(abad X/XI). Dan
sekarang merupakan
Koleksi Museum für
Indische Kunst, Berlin-
Dahlem, Jerman.
5. Prasasti Kamulan
Prasasti Kamulan ini berada di Desa Kamulan, Trenggalek,
Jawa Timur. Prasasti ini dibuat dan dikeluarkan pada masa
pemerintahan Raja Kertajaya, pada tahun 1194 Masehi, atau
1116 Caka. Melalui prasasti ini disebutkan bahwa hari jadi
dari Kabupaten Trenggalek sendiri tepatnya pada hari Rabu
Kliwon, tanggal 31 Agustus 1194.
6. Prasasti Galunggung
Prasasti Galunggung memiliki tinggi sekitar
160 cm, lebar atas 80 cm, lebar bawah 75 cm.
Prasasti ini terletak di Rejotangan, Tulungagung.
Di sekeliling prasasti Galunggung banyak
terdapat tulisan memakai huruf Jawa kuno.
Tulisan itu berjajar rapi. Total ada 20 baris yang
masih bisa dilihat mata. Sedangkan di sisi lain
prasasti beberapa huruf sudah hilang lantaran
rusak dimakan usia. Di bagian depan, ada
sebuah lambang berbentuk lingkaran. Di tengah
lingkaran tersebut ada gambar persegi panjang
dengan beberapa logo. Tertulis pula angka 1123
C di salah satu sisi prasasti.
7. Prasasti Jaring
Prasasti Jaring yang bertanggal 19 November
1181. Isinya berupa pengabulan permohonan
penduduk desa Jaring melalui Senapati Sarwajala
tentang anugerah raja sebelumnya yang belum
terwujud.vDalam prasasti tersebut diketahui
adanya nama-nama hewan untuk pertama kalinya
dipakai sebagai nama depan para pejabat Kadiri,
misalnya Menjangan Puguh, Lembu Agra, dan
Macan Kuning.
8. Candi Tuban
Pada tahun 1967, ketika gelombang tragedi 1965 melanda
Tulungagung. Aksi Ikonoklastik, yaitu aksi menghancurkan ikon –
ikon kebudayaan dan benda yang dianggap berhala terjadi. Candi
Mirigambar luput dari pengrusakan karena adanya petinggi desa yang
melarang merusak candi ini dan kawasan candi yang dianggap
angker.
Massa pun beralih ke Candi Tuban, dinamakan demikian karena
candi ini terletak di Dukuh Tuban, Desa Domasan, Kecamatan
Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Candi ini terletak sekitar 500
meter dari Candi Mirigambar. Candi Tuban sendiri hanya tersisa kaki
candinya. Setelah dirusak, candi ini dipendam dan kini diatas candi
telah berdiri kandang kambing, ayam dan bebek.
Menurut Pak Suyoto, jika warga mau kembali menggalinya, maka
kira – kira setengah sampai satu meter dari dalam tanah, pondasi
Candi Tuban bisa tersingkap dan relatif masih utuh. Pengrusakan atas
Candi Tuban juga didasari legenda bahwa Candi Tuban
menggambarkan tokoh laki – laki Aryo Damar, dalam legenda
Angling Dharma dan jika sang laki – laki dihancurkan, maka dapat
dianggap sebagai kemenangan.
9. Prasasti Panumbangan
Pada tanggal 2 Agustus 1120 Maharaja
Bameswara mengeluarkan prasasti Panumbangan
tentang permohonan penduduk desa
Panumbangan agar piagam mereka yang tertulis
di atas daun lontar ditulis ulang di atas batu.
Prasasti tersebut berisi penetapan desa
Panumbangan sebagai sima swatantra oleh raja
sebelumnya yang dimakamkan di Gajapada. Raja
sebelumnya yang dimaksud dalam prasasti ini
diperkirakan adalah Sri Jayawarsa.
10. Prasasti Talan
Prasasti Talan/ Munggut terletak di Dusun Gurit,
Kabupaten Blitar. Prasasti ini berangka tahun 1058 Saka
(1136 Masehi). Cap prasasti ini adalah berbentuk
Garudhamukalancana pada bagian atas prasasti dalam
bentuk badan manusia dengan kepala burung garuda serta
bersayap. Isi prasasti ini berkenaan dengan anugerah sima
kepada Desa Talan yang masuk wilayah Panumbangan
memperlihatkan prasasti diatas daun lontar dengan cap
kerajaan Garudamukha yang telah mereka terima dari
Bhatara Guru pada tahun 961 Saka (27 Januari 1040
Masehi) dan menetapkan Desa Talan sewilayahnya sebagai
sima yang bebas dari kewajiban iuran pajak sehingga
mereka memohon agar prasasti tersebut dipindahkan
diatas batu dengan cap kerajaan Narasingha.
Raja Jayabhaya mengabulkan permintaan warga Talan
karena kesetiaan yang amat sangat terhadap raja dan
menambah anugerah berupa berbagai macam hak
istimewa.
Kerajaan Mataram Kuno dan Kediri
Kerajaan Mataram Kuno dan Kediri

More Related Content

What's hot

Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)
Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)
Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)maghfiraputeri
 
Xi ipa 4 kerajaan majapahit
Xi ipa 4 kerajaan majapahitXi ipa 4 kerajaan majapahit
Xi ipa 4 kerajaan majapahitAtika Fauziyyah
 
Sejarah kerajaan majapahit , sejarah wajib kelas 10
Sejarah kerajaan majapahit , sejarah wajib kelas 10Sejarah kerajaan majapahit , sejarah wajib kelas 10
Sejarah kerajaan majapahit , sejarah wajib kelas 10ElisabethYesi
 
Sejarah Kerajaan Majapahit
Sejarah Kerajaan MajapahitSejarah Kerajaan Majapahit
Sejarah Kerajaan MajapahitXmipa6
 
Kerajaan majapahit2
Kerajaan majapahit2Kerajaan majapahit2
Kerajaan majapahit2Purna Senda
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoDio Andrenusa
 
Tugas makalah sejarah
Tugas makalah sejarahTugas makalah sejarah
Tugas makalah sejarahEdy Puitis
 
Perkembangan negara tradisional (hindu buddha) di indonesia
Perkembangan negara tradisional (hindu buddha) di indonesiaPerkembangan negara tradisional (hindu buddha) di indonesia
Perkembangan negara tradisional (hindu buddha) di indonesiaayu larissa
 
Kelompok 6 - kerajaan Majapahit
Kelompok 6 - kerajaan MajapahitKelompok 6 - kerajaan Majapahit
Kelompok 6 - kerajaan MajapahitX-MIPA1 SMANCIL
 
kerajaan hindu budha
kerajaan hindu budhakerajaan hindu budha
kerajaan hindu budhaabd_
 
Kelas xi ips unit 2 kerajaan hindu buddha nusantara - buat upload
Kelas xi ips   unit 2 kerajaan hindu buddha nusantara - buat uploadKelas xi ips   unit 2 kerajaan hindu buddha nusantara - buat upload
Kelas xi ips unit 2 kerajaan hindu buddha nusantara - buat uploadyulius adi
 
Presentasi sejarah mataram di jawa timur
Presentasi sejarah mataram di jawa timurPresentasi sejarah mataram di jawa timur
Presentasi sejarah mataram di jawa timurAndi Rahim
 

What's hot (19)

Sejarah kerajaan majapahit
Sejarah kerajaan majapahitSejarah kerajaan majapahit
Sejarah kerajaan majapahit
 
Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)
Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)
Sejarah Wajib - Kerajaan Majapahit (Kelas X)
 
Kerajaan majapahit
Kerajaan majapahitKerajaan majapahit
Kerajaan majapahit
 
Xi ipa 4 kerajaan majapahit
Xi ipa 4 kerajaan majapahitXi ipa 4 kerajaan majapahit
Xi ipa 4 kerajaan majapahit
 
Sejarah kerajaan majapahit , sejarah wajib kelas 10
Sejarah kerajaan majapahit , sejarah wajib kelas 10Sejarah kerajaan majapahit , sejarah wajib kelas 10
Sejarah kerajaan majapahit , sejarah wajib kelas 10
 
Sejarah Kerajaan Majapahit
Sejarah Kerajaan MajapahitSejarah Kerajaan Majapahit
Sejarah Kerajaan Majapahit
 
Kerajaan majapahit2
Kerajaan majapahit2Kerajaan majapahit2
Kerajaan majapahit2
 
Kerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram KunoKerajaan Mataram Kuno
Kerajaan Mataram Kuno
 
Tugas makalah sejarah
Tugas makalah sejarahTugas makalah sejarah
Tugas makalah sejarah
 
Perkembangan negara tradisional (hindu buddha) di indonesia
Perkembangan negara tradisional (hindu buddha) di indonesiaPerkembangan negara tradisional (hindu buddha) di indonesia
Perkembangan negara tradisional (hindu buddha) di indonesia
 
Mataram
MataramMataram
Mataram
 
Kelompok 6 - kerajaan Majapahit
Kelompok 6 - kerajaan MajapahitKelompok 6 - kerajaan Majapahit
Kelompok 6 - kerajaan Majapahit
 
Kerajaan majapahit
Kerajaan majapahitKerajaan majapahit
Kerajaan majapahit
 
Kerajaan majapahit
Kerajaan majapahitKerajaan majapahit
Kerajaan majapahit
 
Kerajaan Majapahit (9)
Kerajaan Majapahit (9)Kerajaan Majapahit (9)
Kerajaan Majapahit (9)
 
kerajaan hindu budha
kerajaan hindu budhakerajaan hindu budha
kerajaan hindu budha
 
Majapahit
MajapahitMajapahit
Majapahit
 
Kelas xi ips unit 2 kerajaan hindu buddha nusantara - buat upload
Kelas xi ips   unit 2 kerajaan hindu buddha nusantara - buat uploadKelas xi ips   unit 2 kerajaan hindu buddha nusantara - buat upload
Kelas xi ips unit 2 kerajaan hindu buddha nusantara - buat upload
 
Presentasi sejarah mataram di jawa timur
Presentasi sejarah mataram di jawa timurPresentasi sejarah mataram di jawa timur
Presentasi sejarah mataram di jawa timur
 

Similar to Kerajaan Mataram Kuno dan Kediri

Sejarah Hindu-Buddha-Islam di Nusantara.pptx
Sejarah Hindu-Buddha-Islam di Nusantara.pptxSejarah Hindu-Buddha-Islam di Nusantara.pptx
Sejarah Hindu-Buddha-Islam di Nusantara.pptxulthufna1
 
Kerajaan mataram kuno XI IA 5
Kerajaan mataram kuno XI IA  5 Kerajaan mataram kuno XI IA  5
Kerajaan mataram kuno XI IA 5 Stella Bakti Lakka
 
TUGAS KELOMPOK 7 P.AKSARA & HB.pptx
TUGAS KELOMPOK 7 P.AKSARA & HB.pptxTUGAS KELOMPOK 7 P.AKSARA & HB.pptx
TUGAS KELOMPOK 7 P.AKSARA & HB.pptxNitaPardede
 
sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdf
sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdfsejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdf
sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdfabangSifakbocil01
 
Kelompok kerajaan mataram 11 ips 3 (2)
Kelompok kerajaan mataram 11 ips 3 (2)Kelompok kerajaan mataram 11 ips 3 (2)
Kelompok kerajaan mataram 11 ips 3 (2)Suratno Ratno Miharjo
 
KERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptx
KERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptxKERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptx
KERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptxMeinaLegista
 
Coklat dan Putih Klasik Tugas Sejarah Presentasi_20240125_105648_0000 (1).pdf
Coklat dan Putih Klasik Tugas Sejarah Presentasi_20240125_105648_0000 (1).pdfCoklat dan Putih Klasik Tugas Sejarah Presentasi_20240125_105648_0000 (1).pdf
Coklat dan Putih Klasik Tugas Sejarah Presentasi_20240125_105648_0000 (1).pdfAlexanderErwinNugroh
 
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataram
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataramMAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataram
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataramarifrahman87863
 
Presentasi Sejarah SMA kelas X Kerajaan Mataram islam
Presentasi Sejarah SMA kelas X Kerajaan Mataram islamPresentasi Sejarah SMA kelas X Kerajaan Mataram islam
Presentasi Sejarah SMA kelas X Kerajaan Mataram islamMeileni Nurhayati
 
7 kerajaan bercorak hindu di indonesia
7 kerajaan bercorak hindu di indonesia7 kerajaan bercorak hindu di indonesia
7 kerajaan bercorak hindu di indonesiaAnima Anima
 
SEJARAH KERAJAAN MEDANG KAMULAN DI INDONESIA.pptx
SEJARAH KERAJAAN MEDANG KAMULAN DI INDONESIA.pptxSEJARAH KERAJAAN MEDANG KAMULAN DI INDONESIA.pptx
SEJARAH KERAJAAN MEDANG KAMULAN DI INDONESIA.pptxriegelvega260
 
Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)Muhamad Tsani Farhan
 
Sejarah kelas X SMA - Kerajaan Singasari
Sejarah kelas X SMA - Kerajaan Singasari Sejarah kelas X SMA - Kerajaan Singasari
Sejarah kelas X SMA - Kerajaan Singasari Debby Zalina
 

Similar to Kerajaan Mataram Kuno dan Kediri (20)

Sejarah Hindu-Buddha-Islam di Nusantara.pptx
Sejarah Hindu-Buddha-Islam di Nusantara.pptxSejarah Hindu-Buddha-Islam di Nusantara.pptx
Sejarah Hindu-Buddha-Islam di Nusantara.pptx
 
Kerajaan mataram kuno XI IA 5
Kerajaan mataram kuno XI IA  5 Kerajaan mataram kuno XI IA  5
Kerajaan mataram kuno XI IA 5
 
TUGAS KELOMPOK 7 P.AKSARA & HB.pptx
TUGAS KELOMPOK 7 P.AKSARA & HB.pptxTUGAS KELOMPOK 7 P.AKSARA & HB.pptx
TUGAS KELOMPOK 7 P.AKSARA & HB.pptx
 
Kerajaan mataram kuno
Kerajaan mataram kunoKerajaan mataram kuno
Kerajaan mataram kuno
 
sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdf
sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdfsejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdf
sejarah kerajaan Hindu-Buddha di Indonesia.pdf
 
Kelompok kerajaan mataram 11 ips 3 (2)
Kelompok kerajaan mataram 11 ips 3 (2)Kelompok kerajaan mataram 11 ips 3 (2)
Kelompok kerajaan mataram 11 ips 3 (2)
 
KERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptx
KERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptxKERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptx
KERAJAAN_HINDU-BUDHA.pptx
 
Coklat dan Putih Klasik Tugas Sejarah Presentasi_20240125_105648_0000 (1).pdf
Coklat dan Putih Klasik Tugas Sejarah Presentasi_20240125_105648_0000 (1).pdfCoklat dan Putih Klasik Tugas Sejarah Presentasi_20240125_105648_0000 (1).pdf
Coklat dan Putih Klasik Tugas Sejarah Presentasi_20240125_105648_0000 (1).pdf
 
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataram
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataramMAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataram
MAKALAH KERAJAAN MATARAM KUNO.docx mataram
 
Ppt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budhaPpt. kerajaan hindu budha
Ppt. kerajaan hindu budha
 
Ppt sejarah minat xi
Ppt sejarah minat xiPpt sejarah minat xi
Ppt sejarah minat xi
 
Presentasi Sejarah SMA kelas X Kerajaan Mataram islam
Presentasi Sejarah SMA kelas X Kerajaan Mataram islamPresentasi Sejarah SMA kelas X Kerajaan Mataram islam
Presentasi Sejarah SMA kelas X Kerajaan Mataram islam
 
Mataramislam
Mataramislam Mataramislam
Mataramislam
 
7 kerajaan bercorak hindu di indonesia
7 kerajaan bercorak hindu di indonesia7 kerajaan bercorak hindu di indonesia
7 kerajaan bercorak hindu di indonesia
 
SEJARAH KERAJAAN MEDANG KAMULAN DI INDONESIA.pptx
SEJARAH KERAJAAN MEDANG KAMULAN DI INDONESIA.pptxSEJARAH KERAJAAN MEDANG KAMULAN DI INDONESIA.pptx
SEJARAH KERAJAAN MEDANG KAMULAN DI INDONESIA.pptx
 
Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
Kerajaan Mataram Kuno (Sejarah kelas 10 Kurikulum 13)
 
Sejarah kelas X SMA - Kerajaan Singasari
Sejarah kelas X SMA - Kerajaan Singasari Sejarah kelas X SMA - Kerajaan Singasari
Sejarah kelas X SMA - Kerajaan Singasari
 
Kerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islamKerajaan mataram islam
Kerajaan mataram islam
 
Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X
Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas XKerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X
Kerajaan mataram islam Sejarah Indonesia kelas X
 
Kerajaan mataram islam indonesia
Kerajaan mataram islam indonesiaKerajaan mataram islam indonesia
Kerajaan mataram islam indonesia
 

More from dewi inne kumalasari

ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...
ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...
ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...dewi inne kumalasari
 
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASARPERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASARdewi inne kumalasari
 
Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...
Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...
Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...dewi inne kumalasari
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMILAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMIdewi inne kumalasari
 
LAPORAN PRAKTIKUM PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...
LAPORAN PRAKTIKUM  PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...LAPORAN PRAKTIKUM  PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...
LAPORAN PRAKTIKUM PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...dewi inne kumalasari
 
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...dewi inne kumalasari
 
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timur
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timurPeluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timur
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timurdewi inne kumalasari
 
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGIPEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGIdewi inne kumalasari
 
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesiaakulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesiadewi inne kumalasari
 
Laporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warming
Laporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warmingLaporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warming
Laporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warmingdewi inne kumalasari
 

More from dewi inne kumalasari (20)

ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...
ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...
ANALISIS TERHADAP ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN MELIPUTI DAMPAK SOSIAL DAN PERM...
 
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASARPERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS IDENTIFIKASI PELUANG PASAR
 
Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...
Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...
Analisis terhadap aspek sosial dan lingkungan meliputi dampak sosial dan perm...
 
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMILAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMI
LAPORAN PRAKTIKUM PENGELOLAAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN AMOFER JERAMI
 
LAPORAN PRAKTIKUM PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...
LAPORAN PRAKTIKUM  PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...LAPORAN PRAKTIKUM  PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...
LAPORAN PRAKTIKUM PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS PEMBUATAN PAKAN ALTERNATIF A...
 
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
MAKALAH PERMASALAHAN USAHA AGRIBISNIS MENGATASI PERMASALAHAN PAKAN DI INDONES...
 
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timur
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timurPeluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timur
Peluang pasar yang didasarkan atas norma sosial budaya di jawa timur
 
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGIPEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
PEMBUKAAN UUD 1945 SEBAGAI TERTIB HUKUM TERTINGGI
 
pertolongan pertama
pertolongan pertamapertolongan pertama
pertolongan pertama
 
PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45
PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45
PANCASILA PEMBUKAAN UUD 45
 
sejarah-kerajaan islam di jawa
sejarah-kerajaan islam di jawasejarah-kerajaan islam di jawa
sejarah-kerajaan islam di jawa
 
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesiaakulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
akulturasi kebudayaan hindu budha di indonesia
 
Rahmat islam bagi nusantara
Rahmat islam bagi nusantaraRahmat islam bagi nusantara
Rahmat islam bagi nusantara
 
Laporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warming
Laporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warmingLaporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warming
Laporan hasil kegiatan fisika upaya penanggulangan global warming
 
Islam pada masa modern
Islam pada masa modernIslam pada masa modern
Islam pada masa modern
 
TEKS ULASAN FILM JOKOWI
TEKS ULASAN FILM JOKOWITEKS ULASAN FILM JOKOWI
TEKS ULASAN FILM JOKOWI
 
Struktur teks ulasan film JOKOWI
Struktur  teks ulasan film JOKOWIStruktur  teks ulasan film JOKOWI
Struktur teks ulasan film JOKOWI
 
B. inggris kelompok 8
B. inggris kelompok 8B. inggris kelompok 8
B. inggris kelompok 8
 
Kalimat verba dan nomina
Kalimat verba dan nominaKalimat verba dan nomina
Kalimat verba dan nomina
 
sejarah k13
sejarah k13sejarah k13
sejarah k13
 

Recently uploaded

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatArfiGraphy
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 

Recently uploaded (20)

PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajatLatihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
Latihan Soal bahasa Indonesia untuk anak sekolah sekelas SMP atau pun sederajat
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 

Kerajaan Mataram Kuno dan Kediri

  • 1.
  • 2.
  • 3. NAMA ANGGOTA : 1. ADHITYA EKO SAPUTRO (01) 2. ARINI MIFTAQUL JANNAH (06) 3. DARNITI WAHYUNI (11) 4. GALUH HASNA ERA PARAMESTI (16) 5. MAULIKA JUNIA MUSTIKA RANI (21) 6. REVY CRISMONA DELIA (26) 7. WIDYASTUTI NUR AL AMIN (31)
  • 7. PERMASALAHAN : 1. Bagaimana proses berdirinya kerajaan Mataram Kuno ? 2. Bagaimana perkembangan sistem pemerintahan kerajaan Mataram Kuno dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi ? 3. Apa sajakah peninggalan-peninggalan dari Kerajaaan Mataram Kuno ? 4. Bagaimana proses berdirinya kerajaan Kediri ? 5. Bagaimana perkembangan sistem pemerintahan kerajaan Kediri dalam bidang sosial, politik, dan ekonomi ? 6. Apa sajakah peninggalan-peninggalan dari kerajaan Kediri ?
  • 8. PROSES BERDIRINYA KERAJAAN MATARAM KUNO Kerajaan medang atau kerajaan mataram kuno atau kerajaan mataram hindu ini berdiri di jawa tengah pada abad ke – 8, kemudian kerajaan ini berpindah ke Jawa Timur pada abad ke – 10. Istilah kerajaan medang lazim digunakan pada periode Jawa Timur saja, padahal berdasarkan prasasti – prasasti yang ada nama medang sudah dikenal pada masa sebelumnya yaitu periode Jawa Tengah. Sementara itu nama yang lazim dipakai untuk kerajaan medang di Jawa Tengah adalah kerajaan Mataram merujuk pada salah satu daerah ibu kota pada kerajaan ini. Kadang juga untuk membedakan antara kerajaan Mataram Islam yang berdiri pada abad ke – 16 dengan kerajaan Mataram kuno( Mataram Hindu).
  • 9. Bhumi Mataram adalah sebutan kota Jogjakarta dan sekitarnya, didaerah inilah diperkirakan berdirinya pertama kali kerajaan Medang, merujuk pada prasasti yang bertuliskan (Rajya Medang I Bhumi Mataram) kemudian lazim dipakai untuk menyebut nama keseluruhan meskipun kerajaan ini tidak selamanya berpusat disana. Sesungguhnya kerajaan ini mengalami beberapa kali perpindahan, bahkan sampai di Jawa Timur. Menurut perkiraan pada masa dinasti Bhumi Mataram (Raja Sanjaya raja pertama kali) kerajaan Mataram terletak di Yogyakarta, kemudian didaerah Kedu, kemudian di daerah tembalang, kemudian pada masa dinasti Watu Galuh kerajaan mataram berada di Jombang Jawa Timur dengan raja Empu Sendok, kemudian terkhir pada dinasti Wwatan sekarang disebut dengan nama Wotan yang terletak didaera Madiun dengan raja Dharmawangsa teguh cicit dari empu sendok. Sebab perpindahan tersebut adalah Menurut teori Van Bammelen, perpindahan istana Medang dari jawa tengah menuju Timur disebabkan oleh letusan Gunung Merapai yang sangat dahsyat.
  • 10. PERKEMBANGAN SISTEM KERAJAAN MATARAM KUNO A. DALAM BIDANG SOSIAL-BUDAYA Kehidupan sosial masa Majapahit aman, damai, dan tentram. Dalam Kitab Negarakertagama disebutkan bahwa Hayam Wuruk melakukan perjalanan keliling ke daerah- daerah untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dan kesejahteraan rakyatnya. Perlindungan terhadap rakyat sangat diperhatikan. Demikian juga peradilan, dilaksanakan secara ketat, siapa yang bersalah dihukum tanpa pandang bulu.
  • 11. Dalam kehidupan aman dan teratur maka suatu masyarakat akan mampu menghasilkan karya-karya budaya yang bermutu tinggi. Hasil budaya Majapahit dapat dibedakan sebagai berikut. 1) Candi Banyak candi peninggalan Majapahit, seperti Candi Penataran (di Blitar), Candi Brahu, Candi Bentar (Waringan Lawang), Candi Bajang Ratu, Candi Tikus, dan bangunan-bangunan kuno lainnya, seperti Segaran dan Makam Troloyo (di Trowulan). 2) Kesusanteran Zaman Majapahit bidang sastra berkembang. Hasil sastranya dapat dibagi menjadi zaman Majapahit awal dan Majapahit akhir.
  • 12. a. Sastra Zaman Majapahit Awal 1. Kitab Negarakertagama, karangan Empu Prapanca. Isinya tentang keadaan kota Majapahit, daerah-daerah jajahan, dan penjajahan Hayam Wuruk keliling ke daerah-daerah. 2. Kitab Sotasoma, karangn Empu Tantular. Di dalam kitab ini terdapat ungkapan yang berbunyi “Bhinneka Tunggal Ika” yang kemudian dipakai motto negara kita. 3. Kitab Arjunawijaya karangan Empu Tantular. Isinya tentang raksasa yang dikalahkan oleh Arjuna Sasrabahu. 4. Kitab Kunjarakarna, tidak diketahui pengarangnya.
  • 13. b. Sastra Zaman Majapahit Akhir 1. Kitab Paraton, isinya menceritakan riwayat raja-raja Singasari dan Majapahit. 2. Kitab Sudayana, isinya tentang Peristiwa Bubat. 3. Kitab Sorandakan, isinya tentang pemberontakan Sora. 4. Kitab Ranggalawe, isinya tentang pemberontakan Ranggalawe. 5. Kitab Panjiwijayakrama, isinya riwayat R.wijaya sampai dengan menjadi Raja Majapahit. 6. Kitab Usana Jawa, isinya tentang penaklukan Bali oleh Gajah Mada dan Aryadamar. 7. Kitab Tantu Panggelaran, tentang pemindahan gunung Mahameru ke Pulau Jawa oleh Dewa Brahma, Wisnu, Siwa.
  • 14. D. BIDANG POLITIK Kerajaan Mataram diperintah oleh dua dinasti atau wangsa yaitu wangsa Sanjaya yang beragama Hindu Syiwa dan wangsa Syaelendra yang beragama Budha. Pada awalnya mungkin yang berkuasa adalah wangsa Sanjaya, hal ini sesuai dengan prasasti Canggal. Tetapi setelah perkembangan berikutnya muncul keluarga Syaelendra. Menurut para ahli, keluarga Sanjaya terdesak oleh Keluarga Syaelendra, tetapi mengenai pergeseran kekuasaan tersebut tidak diketahui secara pasti, yang jelas kedua-duanya sama-sama berkuasa di Jawa Tengah dan memiliki hubungan yang erat, hal ini sesuai dengan prasasti Kalasan. Raja-raja yang berkuasa dari keluarga Syaelendra seperti yang tertera dalam prasasti Ligor, Nalanda maupun Klurak adalah Bhanu, Wisnu, Indra, dan Samaratungga atau Samaragrawira. Sedangkan raja-raja dari dinasti Sanjaya yang tertera dalam prasasti Mantyasih.
  • 15. Berdasarkan candi-candi peninggalan kerajaan Mataram yang berasal dari abad 8-9 yang bercorak Hindu yang terletak di Jateng bagian utara dan yang bercorak Budha terletak di Jateng selatan , untuk itu dapatlah disimpulkan bahwa kekuasaan dinasti Sanjaya di Jateng bagian utara, dan kekuasaan dinasti Syaelendra di Jateng selatan. Kedua dinasti tersebut akhirnya bersatu dengan adanya pernikahan Rakai Pikatan dengan Pramudyawardani yang bergelar Sri Kahulunan. Pramudyawardani tersebut adalah putri dari Samaratungga. Raja Samaratungga selain mempunyai putri Pramudyawardani , juga mempunyai putera yaitu Balaputradewa (karena Samaratungga menikah dengan keturunan raja Sriwijaya). Kegagalan Balaputradewa merebut kekuasaan dari Rakai Pikatan, maka menyingkir ke Sumatera menjadi raja Sriwijaya. Untuk selanjutnya pemerintahan kerajaan Mataram dikuasai oleh dinasti Sanjaya dengan rajanya yang terakhir yaitu Wawa.
  • 16. Pada masa pemerintahan Wawa sekitar abad 10, Mataram di Jateng mengalami kemunduran dan pusat penerintahan dipindahkan ke Jawa Timur oleh Mpu Sendok. Dengan adanya perpindahan kekuasaan dari Jateng ke Jatim oleh Mpu Sendok, maka Mpu Sendok mendirikan dinasti baru yaitu dinasti Isyana dengan kerajaannya adalah Medang Mataram. Berdasarkan prasasti Calcuta, maka silsilah raja-raja yang memerintah di kerajaan Medang Mataram dapat diketahui. Pada tahun 1017 M kerajaan Medang pada masa Dharmawangsa mengalami pralaya/kehancuran akibat serangan dari Wurawari dan yang berhasil meloloskan diri dari serangan tersebut adalah Airlangga. Tahun 1023 Airlangga dinobatkan oleh pendeta Budha dan Brahmana (pendeta Hindu) menjadi raja Medang menggantikan Dharmawangsa.
  • 17. Pada awal pemerintahannya Airlangga berusaha menyatukan kembali daerah-daerah yang pernah dikuasai oleh Dharmawangsa, dan melakukan pembangunan di dalam negeri dengan memindahkan ibukota kerajaan Medang dari Wutan Mas ke Kahuripan tahun 1031, serta memperbaiki pelabuhan Hujung Galuh, dan membangun bendungan Wringin Sapta. Dengan demikian usaha-usaha yang dilakukan oleh Airlangga mendatangkan keamanan dan kemakmuran bagi rakyatnya. Tetapi kemudian tahun 1041 Airlangga mundur dari tahtanya dan memerintahkan untuk membagi kekuasaan menjadi 2 kerajaan. Kedua kerajaan tersebut adalah Jenggala dan Panjalu. Pada awalnya pembagian kerajaan tersebut dalam rangka menghindari perebutan kekuasaan diantara putera-putera Airlangga. Tetapi ternyata hal ini yang menjadi penyebab kerajaan Medang mengalami kehancuran.
  • 18. C. DALAM BIDANG EKONOMI Pusat kerajaan Mataram Kuno terletak di Lembah sungai Progo, meliputi daratan Magelang, Muntilan, Sleman, dan Yogyakarta. Daerah itu amat subur sehingga rakyat menggantungkan kehidupannya pada hasil pertanian. Hal ini mengakibatkan banyak kerajaan-kerajaan serta daerah lain yang saling mengekspor dan mengimpor hasil pertaniannya. Usaha untuk meningkatkan dan mengembangkan hasil pertanian telah dilakukan sejak masa pemerintahan Rakai Kayuwangi.
  • 19. Dari Prasasti Purworejo (900 M) diperoleh informasi tentang kegiatan perdagangan. Kegiatan di pasar ini tidak diadakan setiap hari melainkan bergilir, berdasarkan pada hari pasaran menurut kalender Jawa Kuno. Pada hari Kliwon, pasar diadakan di pusat kota. Pada hari Manis atau legi, pasar diadakan di desa bagian timur. Pada hari Paking (Pahing), pasar diadakan di desa sebelah selatan.Pada hari Pon, pasar diadakan di desa sebelah barat. Pada hari Wage, pasar diadakan di desa sebelah utara. Pada hari pasaran ini, desa−desa yang menjadi pusat perdagangan, ramai didatangi pembeli dan penjual dari desa−desa lain. Mereka datang dengan berbagai cara, melalui transportasi darat maupun sungai sambil membawa barang dagangannya seperti beras, buah−buahan, dan ternak untuk dibarter dengan kebutuhan yang lain. Selain pertanian, industri rumah tangga juga sudah berkembang. Beberapa hasil industri ini antara lain anyaman seperti keranjang, perkakas dari besi, emas, tembaga, perunggu, pakaian, gula, kelapa, arang, dan kapur sirih. Hasil produksi industri ini dapat diperoleh di pasar−pasar tadi.
  • 20. Usaha perdagangan juga mulai mendapat perhatian ketika Raja Balitung berkuasa. Raja telah memerintahkan untuk membuat pusat-pusat perdagangan serta penduduk disekitar kanan-kiri aliran Sungai Bengawan Solo diperintahkan untuk menjamin kelancaran arus lalu lintas perdagangan melalui aliran sungai tersebut. Sebagai imbalannya, penduduk desa di kanan-kiri sungai tersebut dibebaskan dari pungutan pajak. Lancarnya pengangkutan perdagangan melalui sungai tersebut dengan sendirinya akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan rakyat Mataram Kuno. Kehidupan masyarakat Mataram umumnya bersifat agraris karena pusat Mataram terletak di pedalaman, bukan di pesisir pantai. Pertanian merupakan sumber kehidupan kebanyakan rakyat Mataram. Di samping itu, penduduk di desa (disebut wanua) memelihara ternak seperti kambing, kerbau, sapi, ayam, babi, dan itik.Sebagai tenaga kerja, mereka juga berdagang dan menjadi pengrajin.
  • 21. PENINGGALAN KERAJAAN MATARAM KUNO A. PRASASTI 1. Prasasti Canggal
  • 22. 2. Prasasti Kalasan Prasasti Kalasan adalah prasasti peninggalan Wangsa Sanjaya dari Kerajaan Mataram Kuno yang berangka tahun 700 Saka atau 778M. Prasasti yang ditemukan di kecamatan Kalasan, Sleman, Yogyakarta, ini ditulis dalam huruf Pranagari (India Utara) dan bahasa Sanskerta. Prasasti ini menyebutkan, bahwa Guru Sang Raja berhasil membujuk Maharaja Tejahpura Panangkarana (Kariyana Panangkara) yang merupakan mustika keluarga Sailendra (Sailendra Wamsatilaka) atas permintaan keluarga Syailendra, untuk membangun bangunan suci bagi Dewi Tara dan sebuah biara bagi para pendeta, serta penghadiahan desa Kalasan untuk para sanggha (umat Buddha). Bangunan suci yang dimaksud adalah Candi Kalasan. Prasasti ini kini disimpan dengan No. D.147 di Museum Nasional, Jakarta.
  • 23. Prasasti Canggal (juga disebut Prasasti Gunung Wukir atau Prasasti Sanjaya) adalah prasasti dalam bentuk candra sengkala berangka tahun654 Saka atau 732 Masehiyang ditemukan di halaman Candi Gunung Wukir di desa Kadiluwih, kecamatan Salam, Magelang, Jawa Tengah. Prasasti yang ditulis pada stela batu ini menggunakan aksara Pallawa dan bahasa Sanskerta. Prasasti dipandang sebagai pernyataan diri RajaSanjaya pada tahun 732 sebagai seorang penguasa universal dari Kerajaan Mataram Kuno. Prasasti ini menceritakan tentang pendirian lingga (lambang Siwa) di desa Kunjarakunja oleh Sanjaya. Diceritakan pula bahwa yang menjadi raja mula-mula adalah Sanna, kemudian digantikan oleh Sanjaya anak Sannaha, saudara perempuan Sanna.
  • 24. 3. Prasasti Kedu (Mantyasih)
  • 25. Prasasti Mantyasih, juga disebut Prasasti Balitung atau Prasasti Tembaga Kedu adalah prasasti berangka tahun 907 M yang berasal dari Wangsa Sanjaya, kerajaan Mataram Kuno. Prasasti ini ditemukan di kampung Mateseh, Magelang Utara, Jawa Tengah dan memuat daftar silsilah raja-raja Mataram sebelum Raja Balitung. Prasasti ini dibuat sebagai upaya melegitimasi Balitung sebagai pewaris tahta yang sah, sehingga menyebutkan raja- raja sebelumnya yang berdaulat penuh atas wilayah kerajaan Mataram Kuno. Dalam prasasti juga disebutkan bahwa desa Mantyasih yang ditetapkan Balitung sebagai desa perdikan (daerah bebas pajak). Di kampung Meteseh saat ini masih terdapat sebuah lumpang batu, yang diyakini sebagai tempat upacara penetapan sima atau desa perdikan. Selain itu disebutkan pula tentang keberadaan Gunung Susundara dan Wukir Sumbing (sekarang Gunung Sindoro danSumbing). Kata "Mantyasih" sendiri dapat diartikan "beriman dalam cinta kasih"
  • 26. 4. Prasasti Kelurak Prasasti Kelurak merupakan prasasti batu berangka tahun 782 M yang ditemukan di dekat Candi Lumbung Desa Kelurak, di sebelah utara Kompleks Percandian Prambanan, Jawa Tengah. Keadaan batu prasasti Kelurak sudah sangat aus, sehingga isi keseluruhannya kurang diketahui. Secara garis besar, isinya adalah tentang didirikannya sebuah bangunan suci untuk arca Manjusri atas perintah Raja Indra yang bergelar Sri Sanggramadhananjaya. Menurut para ahli, yang dimaksud dengan bangunan tersebut adalah Candi Sewu, yang terletak di Kompleks Percandian Prambanan. Nama raja Indra tersebut juga ditemukan pada Prasasti Ligor dan Prasasti Nalanda peninggalan kerajaan Sriwijaya. Prasasti Kelurak ditulis dalam aksara Pranagari, dengan menggunakan bahasa Sanskerta. Prasasti ini kini disimpan dengan No. D.44 di Museum Nasional, Jakarta.
  • 28. Nama "Ratu Baka" berasal dari legenda masyarakat setempat. Ratu Baka (Bahasa Jawa, arti harafiah: "raja bangau") adalah ayah dari Loro Jonggrang, yang juga menjadi nama candi utama pada komplek Candi Prambanan. Ditemukan di wilayah Kecamatan Prambanan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta dan terletak pada ketinggian hampir 200 m di atas permukaan laut. berisikan tentang kekalahan Balaputeradewa dalam perang saudara dengan kakaknya (Pramodawardhani). Balaputradewa melarikan diri ke sriwijaya.
  • 29. B. CANDI 1. Candi Gatutkaca
  • 30. Candi Gatotkaca adalah salah satu candi Hindu yang berada di Dataran Tinggi Dieng, di wilayah Kabupaten Banjarnegara, Provinsi Jawa Tengah. Candi ini terletak di sebelah barat Kompleks Percandian Arjuna, di tepi jalan ke arah Candi Bima, di seberang Museum Dieng Kailasa. Nama Gatotkaca sendiri diberikan oleh penduduk dengan mengambil nama tokoh wayang dari cerita Mahabarata.
  • 32. 2. Candi Bima Berada di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, [1] candi ini terletak paling selatan di kompleks Percandian Dieng. Pintu masuk berada di sisi timur. Candi ini cukup unik dibanding dengan candi-candi lain, baik di Dieng maupun di Indonesia pada umumnya, karena kemiripan arsitekturnya dengan beberapa candi di India. Bagian atapnya mirip dengan shikara dan berbentuk seperti mangkuk yang ditangkupkan. Pada bagian atap terdapat relung dengan relief kepala yang disebut dengan kudu
  • 33. Bentuk Candi Dwarawati mirip dengan Candi Gatutkaca, yaitu berdenah dasar segi empat dengan penampil di keempat sisinya. Tubuh candi berdiri di atas batur setinggi sekitar 50 cm. Tangga dan pintu masuk, yang terletak di sisi barat, saat ini dalam keadaan polos tanpa pahatan.
  • 34. 4. Candi Arjuna Candi ini mirip dengan candi-candi di komples Gedong Sanga. Berdenah dasar persegi dengan luas sekitar ukuran sekitar 4 m2. Tubuh candi berdiri diatas batur setinggi sekitar 1 m. Di sisi barat terdapat tangga menuju pintu masuk ke ruangan kecil dalam tubuh candi. Pintu candi dilengkapi dengan semacam bilik penampil yang menjorok keluar sekitar 1 m dari tubuh candi. Di atas ambang pintu dihiasi dengan pahatan Kalamakara
  • 36. Ukuran Candi Puntadewa tidak terlalu besar, namun candi ini tampak lebih tinggi. Tubuh candi berdiri di atas batur bersusun setinggi sekitar 2,5 m. Tangga menuju pintu masuk ke dalam ruang dalam tubuh candi dilengkapi pipi candi dan dibuat bersusun dua, sesuai dengan batur candi. Atap candi mirip dengan atap Candi Sembadra, yaitu berbentuk kubus besar. Puncak atap juga sudah hancur, sehingga tidak terlihat lagi bentuk aslinya. Di keempat sisi atap juga terdapat relung kecil seperti tempat menaruh arca. Pintu dilengkapi dengan bilik penampil dan diberi bingkai yang berhiaskan motif kertas tempel.
  • 37. PROSES BERDIRINYA KERAJAAN KEDIRI Kerajaan Kediri adalah Kerajaan Hindu yang berada di daerah Jawa Timur, berdiri antara tahun 1042 sampai dengan tahun 1222. Dalam sejarah disebutkan pusat Kerajaan Kediri berada di Kota Daha, yaitu sebuah kota yang letaknya berada di sekitar Kota Kediri sekarang. Kerajaan Kediri adalah penerus dari Kerajaan Kahuripan dan pernah mencapai masa kejayaan di saat kerajaan dipimpin oleh Airlangga. Oleh karena itu, para penguasa Kerajaan Kediri selanjutnya adalah penerus dari Dinasti Isyana di Jawa. Pada tahun 1045, Airlangga membagi Kerajaan Kahuripan menjadi dua. Airlangga membagi wilayah kerajaannya dikarenakan oleh perselisihan kedua putranya, Sri Samarawijaya dan Mapanji Garasakan, mereka bersaing memperebutkan takhta kerajaan.
  • 38. Dibagian barat Kerajaan diserahkan kepada Sri Samarawijaya yang mendapat gelar Sri Samarawijaya Dharmasuparnawahana Teguh Uttunggadewa. Kerajaannya diberi nama Panjalu, dan pusat kerajaan di kota baru yang bernama Daha. Sedangkan Mapanji Garasakan mendapatkan kerajaan disebelah timur. Kemudian kerajaannya bernama Janggala dan mempunyai pusat kerajaan di kota lama, yang bernama Kahuripan. Kemudian, Airlangga mengundurkan diri dari tahta kerajaan dan memilih hidup sebagai pertapa. Empat tahun kemudian, Airlangga meninggal.
  • 39. Peristiwa pembagian kerajaan oleh Airlangga disebutkan dalam Nagarakretagama dan Serat Calon Arang. Prasasti Turun Hyang II (1044) juga menguatkan informasi tentang pembagian kerajaan tersebut, dalam sejarah Kerajaan Kediri. Dalam perjalanan sejarah Prasasti Turun Hyang II merupakan piagam pengesahan anugerah dari Mapanji Garasakan kepada penduduk Desa Turun Hyang karena mereka setia membantu Janggala melawan Panjalu. Oleh karena itu, Desa Turun Hyang ditetapkan sebagai sima swatantra atau perdikan (daerah yang dibebaskan dari kewajiban membayar pajak). Kerajaan Panjalu kemudian lebih dikenal dengan nama Kerajaan Kediri. Pada awal beridirinya, nama Panjalu atau Pangjalu lebih sering digunakan daripada nama Kadiri atau Kediri. Sebutan nama Panjalu dapat kita dijumpai di prasasti- prasasti yang dibuat oleh raja-raja Kerajaan Kediri. Dalam kronik Cina yang berjudul Ling Wai Tai Ta (1178), nama Panjalu bahkan muncul dengan sebutan Pu-chia-lung.
  • 40. SISTEM PERKEMBANGAN KERAJAAN KEDIRI A. DALAM BIDANG SOSIAL-BUDAYA Pada masa pemerintahan Raja Jayabaya, struktur pemerintahan Kerajaan Kediri sudah teratur. Berdasarkan kedudukannya dalam pemerintahan, masyarakat Kediri dibedakan menjadi tiga golongan sebagai berikut. 1. Golongan masyarakat pusat (kerajaan), yaitu masyarakat yang terdapat dalam lingkungan raja dan beberapa kaum kerabatnya serta kelompok pelayannya. 2. Golongan masyarakat thani (daerah), yaitu golongan masyarakat yang terdiri atas para pejabat atau petugas pemerintahan di wilayah thani (daerah).
  • 41. 3. Golongan masyarakat nonpemerintah, yaitu golongan masyarakat yang tidak mempunyai kedudukan dan hubungan dengan pemerintah secara resmi. Kehidupan budaya Kerajaan Kediri terutama dalam bidang sastra berkembang pesat. Pada masa pemerintahan Jayabaya kitab Bharatayuda berhasil diubah oleh Empu Sedah dan Empu Panulu. Selain itu Empu Panuluh menulis kitab Hariwangsa dan Gatotkacarayaa. Selanjutnya pada masa pemerintahan Kaweswara muncul kitab Smaradhahana yang ditulis oleh Empu Dharmaja serta kitab Lubdaka dan Wertasancaya yang ditulis oleh Empu Tanakung. Pada masa pemerintahan Kertajaya terdapat Pujangga bernama Empu Monaguna yang menulis kitab Sumansantaka dan Empu Triguna yang menulis kitab Kresnayana.
  • 42. B. DALAM BIDANG POLITIK • Kehidupan Politik Kerajaan Kediri Dalam persaingan antara Panjalu dan Kediri, ternyata Kediri yang unggul dan menjadi kerajaan yang besar kekuasaannya. Raja terbesar dari Kerajaan Kediri adalah Jayabaya (1135–1157). Jayabaya ingin mengembalikan kejayaan seperti masa Airlangga dan berhasil. Panjalu dan Jenggala dapat bersatu kembali. Lencana kerajaan memakai simbol Garuda Mukha simbol Airlangga. Pada masa pemerintahannya kesusastraan diperhatikan. Empu Sedah dan Empu Panuluh menggubah karya sastra kitab Bharatayudha yang menggambarkan peperangan antara Pandawa dan Kurawa yang untuk menggambarkan peperangan antara Jenggala dan Kediri. Empu Panuluh juga menggubah kakawin Hariwangsa dan Gatotkacasraya.
  • 43. Jayabaya juga terkenal sebagai pujangga yang ahli meramal kejadian masa depan, terutama yang akan menimpa tanah Jawa. Ramalannya terkenal dengan istilah “Jangka Jayabaya". Raja Kediri yang juga memperhatikan kesusastraan ialah Kameswara. Empu Tan Akung menulis kitab Wartasancaya dan Lubdaka, sedangkan Empu Dharmaja menulis kitab Smaradahana. Di dalam kiitab Smaradahana ini Kameswara dipuji-puji sebagai titisan Kamajaya, permaisurinya ialah Sri Kirana atau putri Candrakirana. Raja Kediri yang terakhir ialah Kertajaya yang pada tahun 1222 kekuasaannya dihancurkan oleh Ken Arok sehingga berakhirlah Kerajaan Kediri dan muncul Kerajaan Singasari.
  • 44. • Kehidupan Politik Masyarakat Kediri Hubungan antara raja dan pejabat menengah kerajaan dapat bersifat langsung Kalangan intelektual dari kalangan brahma diundang untuk ikut serta dalam pemerintahan  Organisasi meliter diperkuat. Tindakan ini dilakukan untuk memenangkan persaingan melawan Ganggak dan menciptakan keamanan Pengaturan penyaluran air dimedernisasikan untuk meningkatkan ekonomi
  • 45. C. DALAM BIDANG EKONOMI Kehidupan Kerajaan Kediri menjadi teratur. Rakyat hidup makmur. Mata pencaharian yang penting adalah pertanian dengan hasil utamanya padi. Pelayaran dan perdagangan juga berkembang. Hal ini ditopang oleh Angkatan Laut Kediri yang cukup tangguh. Armada laut Kediri mampu menjamin keamanan perairan Nusantara. Di Kediri telah ada Senopati Sarwajala (panglima angkutan laut). Bahkan Sriwijaya yang pernah mengakui kebesaran Kediri, yang telah mampu mengembangkan pelayaran dan perdagangan. Barang perdagangan di Kediri antara lain emas, perak,gading, kayu cendana, dan pinang. Kesadaran rakyat tentang pajak sudah tinggi. Rakyat menyerahkan barang atau sebagian hasil buminya kepada pemerintah.
  • 46. Perekonomian Kediri bersumber atas usaha perdagangan, peternakan, dan pertanian. Kediri terkenal sebagai penghasil beras, kapas dan ulat sutra. Dengan demikian dipandang dari aspek ekonomi, kerajaan Kediri cukup makmur. Hal ini terlihat dari kemampuan kerajaan memberikan penghasilan tetap kepada para pegawainya dibayar dengan hasil bumi. Keterangan ini diperoleh berdasarkan kitab Chi-Fan-Chi dan kitab Ling-wai-tai-ta. Berdasarkan kronik-kronik Cina maka kehidupan perekonomian rakyat Kediri dapat dikemukakan sebagai berikut. 1. Rakyat hidup dari pertanian, peternakan dan perdagangan. 2. Kediri banyak menghasilkan beras. 3. Barang-barang dagangan yang laku di pasaran saat itu antara lain emas, perak, gading dan kayu cendana. 4. Pajak rakyat berupa hasil bumi berupa palawija.
  • 47. Kediri merupakan Kerajaan agraris maritim. Perekonomian Kediri bersumber atas usaha perdagangan, peternakan dan pertanian untuk masyarakat yang hidup di daerah pedalaman. Sedangkan yang berada di pesisir hidupnya bergantung dari perdagangan dan pelayaran. Mereka telah mengadakan hubungan dagang dengan Maluku dan Sriwijaya. Kediri terkenal sebagai penghasil beras, kapas dan ulat sutra. Kerajaan Kediri cukup makmur, hal ini terlihat pada kemampuan Kerajaan yang memberikan penghasilan tetap pada para pegawainya walaupun hanya dibayar dengan hasil bumi. Keterangan tersebut berdasarkan kitab Chi-fan-Chi (1225) karya Chau Ju-kua mengatakan bahwan Su-ki-tan yang merupakan bagian dari She-po(Jawa) telah memiliki daerah taklukkan. Para ahli memperkirakan Su-ki-tan adalah sebuah Kerajaan yang berada di Jawa Timur, dan yang tak lain dan tak bukan adalah Kerajaan Kediri. Mungkin juga Su-ki-tan sebagai kota pelabuhan yang telah dikenal para pedagang dari luar negeri, termasuk Cina.
  • 48. Pemerintahannya sangat memperhatikan keadaan rakyatnya sehingga pertanian, perdagangan dan peternakan mengalami kemajuan yang cukup pesat. Golongan dalam masyarakat Kediri dibedakan menjadi tiga berdasarkan kedudukan dalam pemerintahan kerajaan, yaitu : Golongan masyarakat pusat(kerajaan) : masyarakat yang terdapat dalam lingkungan raja dan beberapa kaum kerabatnya serta kelompok pelayannya. Golongan masyarakat tani (daerah) : golongan masyarakat yang terdiri atas para pejabat atau petugas pemerintahan di wilayah tani (daerah). Golongan masyarakat nonpemerintah : golongan masyarakat yang tidak mempunyai kedudukan dan hubungan dengan pemerintahan secara resmi atau masyarakat wiraswasta. Kediri memiliki 300 lebih pejabat yang mencatat dan mengurus semua penghasilan Kerajaan. Disamping itu ada 1000 pegawai rendahan yang bertugas mengurusi benteng dan parit kota serta gedung persediaan makanan.
  • 50. Candi termegah dan terluas di Jawa Timur ini terletak di lereng barat daya Gunung Kelud, di sebelah utara Blitar, pada ketinggian 450 meter dpl. Dari prasasti yang tersimpan di bagian candi diperkirakan candi ini dibangun pada masa Raja Srengga dari Kerajaan Kediri sekitar tahun 1200 Masehi dan berlanjut digunakan sampai masa pemerintahan Wikramawardhana, Raja Kerajaan Majapahit sekitar tahun 1415.
  • 52. Candi Gurah terletak di kecamatan di Kediri, Jawa Timur. Pada tahun 1957 pernah ditemukan sebuah candi yang jaraknya kurang lebih 2 km dari Situs Tondowongso yang dinamakan Candi Gurah namun karena kurangnya dana kemudian candi tersebut dikubur kembali.
  • 54. Situs Tondowongso merupakan situs temuan purbakala yang ditemukan pada awal tahun 2007 di Dusun Tondowongso, Kediri, Jawa Timur. Situs seluas lebih dari satu hektare ini dianggap sebagai penemuan terbesar untuk periode klasik sejarah Indonesia dalam 30 tahun terakhir (semenjak penemuan Kompleks Percandian Batujaya), meskipun Prof.Soekmono pernah menemukan satu arca dari lokasi yang sama pada tahun 1957. Penemuan situs ini diawali dari ditemukannya sejumlah arca oleh sejumlah perajin batu bata setempat. Berdasarkan bentuk dan gaya tatahan arca yang ditemukan, situs ini diyakini sebagai peninggalan masa Kerajaan Kediri awal (abad XI), masa-masa awal perpindahan pusat politik dari kawasan Jawa Tengah ke Jawa Timur. Selama ini Kerajaan Kediri dikenal dari sejumlah karya sastra namun tidak banyak diketahui peninggalannya dalam bentuk bangunan atau hasil pahatan.
  • 55. 4. Arca Buddha Vajrasattva Arca Buddha Vajrasattva ini berasal dari zaman Kerajaan Kediri (abad X/XI). Dan sekarang merupakan Koleksi Museum für Indische Kunst, Berlin- Dahlem, Jerman.
  • 56. 5. Prasasti Kamulan Prasasti Kamulan ini berada di Desa Kamulan, Trenggalek, Jawa Timur. Prasasti ini dibuat dan dikeluarkan pada masa pemerintahan Raja Kertajaya, pada tahun 1194 Masehi, atau 1116 Caka. Melalui prasasti ini disebutkan bahwa hari jadi dari Kabupaten Trenggalek sendiri tepatnya pada hari Rabu Kliwon, tanggal 31 Agustus 1194.
  • 58. Prasasti Galunggung memiliki tinggi sekitar 160 cm, lebar atas 80 cm, lebar bawah 75 cm. Prasasti ini terletak di Rejotangan, Tulungagung. Di sekeliling prasasti Galunggung banyak terdapat tulisan memakai huruf Jawa kuno. Tulisan itu berjajar rapi. Total ada 20 baris yang masih bisa dilihat mata. Sedangkan di sisi lain prasasti beberapa huruf sudah hilang lantaran rusak dimakan usia. Di bagian depan, ada sebuah lambang berbentuk lingkaran. Di tengah lingkaran tersebut ada gambar persegi panjang dengan beberapa logo. Tertulis pula angka 1123 C di salah satu sisi prasasti.
  • 60. Prasasti Jaring yang bertanggal 19 November 1181. Isinya berupa pengabulan permohonan penduduk desa Jaring melalui Senapati Sarwajala tentang anugerah raja sebelumnya yang belum terwujud.vDalam prasasti tersebut diketahui adanya nama-nama hewan untuk pertama kalinya dipakai sebagai nama depan para pejabat Kadiri, misalnya Menjangan Puguh, Lembu Agra, dan Macan Kuning.
  • 61. 8. Candi Tuban Pada tahun 1967, ketika gelombang tragedi 1965 melanda Tulungagung. Aksi Ikonoklastik, yaitu aksi menghancurkan ikon – ikon kebudayaan dan benda yang dianggap berhala terjadi. Candi Mirigambar luput dari pengrusakan karena adanya petinggi desa yang melarang merusak candi ini dan kawasan candi yang dianggap angker. Massa pun beralih ke Candi Tuban, dinamakan demikian karena candi ini terletak di Dukuh Tuban, Desa Domasan, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung. Candi ini terletak sekitar 500 meter dari Candi Mirigambar. Candi Tuban sendiri hanya tersisa kaki candinya. Setelah dirusak, candi ini dipendam dan kini diatas candi telah berdiri kandang kambing, ayam dan bebek. Menurut Pak Suyoto, jika warga mau kembali menggalinya, maka kira – kira setengah sampai satu meter dari dalam tanah, pondasi Candi Tuban bisa tersingkap dan relatif masih utuh. Pengrusakan atas Candi Tuban juga didasari legenda bahwa Candi Tuban menggambarkan tokoh laki – laki Aryo Damar, dalam legenda Angling Dharma dan jika sang laki – laki dihancurkan, maka dapat dianggap sebagai kemenangan.
  • 63. Pada tanggal 2 Agustus 1120 Maharaja Bameswara mengeluarkan prasasti Panumbangan tentang permohonan penduduk desa Panumbangan agar piagam mereka yang tertulis di atas daun lontar ditulis ulang di atas batu. Prasasti tersebut berisi penetapan desa Panumbangan sebagai sima swatantra oleh raja sebelumnya yang dimakamkan di Gajapada. Raja sebelumnya yang dimaksud dalam prasasti ini diperkirakan adalah Sri Jayawarsa.
  • 65. Prasasti Talan/ Munggut terletak di Dusun Gurit, Kabupaten Blitar. Prasasti ini berangka tahun 1058 Saka (1136 Masehi). Cap prasasti ini adalah berbentuk Garudhamukalancana pada bagian atas prasasti dalam bentuk badan manusia dengan kepala burung garuda serta bersayap. Isi prasasti ini berkenaan dengan anugerah sima kepada Desa Talan yang masuk wilayah Panumbangan memperlihatkan prasasti diatas daun lontar dengan cap kerajaan Garudamukha yang telah mereka terima dari Bhatara Guru pada tahun 961 Saka (27 Januari 1040 Masehi) dan menetapkan Desa Talan sewilayahnya sebagai sima yang bebas dari kewajiban iuran pajak sehingga mereka memohon agar prasasti tersebut dipindahkan diatas batu dengan cap kerajaan Narasingha. Raja Jayabhaya mengabulkan permintaan warga Talan karena kesetiaan yang amat sangat terhadap raja dan menambah anugerah berupa berbagai macam hak istimewa.