Kerajaan Tarumanegara merupakan kerajaan Hindu pertama di Jawa yang berdiri sekitar tahun 358-669 M di daerah Banten dan Bogor. Kerajaan ini mengalami masa kejayaan pada zaman pemerintahan Raja Purnawarman yang membangun infrastruktur seperti kanal irigasi, namun kemudian mengalami keruntuhan akibat kekosongan kepemimpinan.
3. ASAL KATA TARUMANEGARA
Kata tarumanegara berasal dari kata taruma dan
nagara. Taruma berasal dari kata tarum yang
merupakan nama sungai yang membelah Jawa
Barat yaitu Citarum. Pada muara Citarum
ditemukan percandian yang luas yaitu
percandian Batu Jaya dan percandian Cibuaya
yang diduga merupakan peradaban peninggalan
Kerajaan Taruma. Sedangkan Nagara artinya
kerajaan atau negara.
4. LATAR BELAKANG
Kerajaan tarumanegara sangat erat kaitannya dengan
keruntuhan Kerajaan Salakanegara. Kerajaan Tauramanegara
didirikan oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman sekitar antara tahun
358-450 M. Kerajaan ini awalnya bermula dari sebuah kerajaan kecil
ditepiSungai GomatidanCandrabaga ataudidaerah Bekasi.
Rajadirajaguru Jayasingawarman yang merupakan raja
pertama Kerajaan Tarumanegara berhasil melaksanakan pondasi
utama dalam pembentukkan kerajaan Hindu pertama di Pulau Jawa
ini. Setelah ia wafat, kemudian digantikan oleh putranya
Dharmayawarman.
5. LETAK KERAJAAN
- KerajaanTarumanegaraterletakdidaerah Kerajaan
Salakanegaratepatnya didaerahBanten danBogor
(Jawa Barat) yang beribukotadi Sundapura
(Purnawarman 397M).
- WilayahkekuasaanTarumanegara menurut prasasti
Tugu (417 M) meliputidaerahBanten, Jakarta,
Bogor, dan Cirebon.
6. SUMBER BERITA
1. Berita FaHien
pada tahun 414 M dalambukunya yang berjudul Fa Kao Chi
menceritakan bahwa di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang
beragama Buddha, yang banyak adalahorang-orang yang beragama Hindu
dan animisme.
2. Berita DinastiSui
menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan dari
Taruma yang terletak di sebelah selatan.
3. Berita DinastiTang
menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang utusan dari
To-lo-mo.Istilah To-lo-mo secara fonetis penyesuaian kata-katanyasama
dengan Tarumanegara.
7. NAMA RAJA YANG MEMERINTAH
• Jayasingawarman (358-382 M)
Jayasingawarman adalah seorang maha resi dari Salankayanadi India
yang mengungsi ke nusantarakarenadaerahnya diserang dan ditaklukan
Maha RajaSamudragupta dari KerajaanMagada.
• Dharmayawarman (382-395 M)
Ia adalahanakdari Jayasingawarman,iadipusarakan ditepi kali
Candrabaga.Namanya hanyatercantum dalam naskahWangsakerta.
• Purnawarman (395-434 M)
Ia adalahrajayang tertera pada beberapa prasasti pada abad ke-5,ia
membangun ibukota kerajaanbaru dalam tahun397 yang terletak lebih dekat
ke pantai dan dinamainya Sundapura.
8. • Wisnuwarman (434-455 M)
• Indrawarman (455-515 M)
• Candrawarman (515-535 M)
• Suryawarman (535-561 M)
Suryawarman menggantikan ayahnya yang meninggal
pada tahun 535 M dan memerintah selama 26 tahun.
Suryawarman tidak hanya melanjutkan kebijakkan
politik ayahnya yang memberikan kepercayaan lebih banyk
kepada raja daerah untuk mengurus pemerintahan sendiri,
melainkan juga mengalihkan perhatiannya ke daerah bagian
timur.
Putra tokoh manik-manik ini tinggal bersama kakeknya
di ibukota Tarumanegara dan kemudian menjadi panglima
angkatan perang. Perkembangan daerah timur menjadi lebih
berkembang ketika cicit Manikmaya mendirikan Kerajaan
Galuh pada tahun 612 M.
9. • Kertawarman (561-628 M)
• Sudhawarman (628-639 M)
• Hariwangsawarman (639-640 M)
• Nagajayawarman (640-666 M)
• Linggawarman (666-669 M)
Linggawarman mempunyai dua orang puteri, yang sulung bernama Manasih
menjadi isteri Tarusbawa danyang keduabernama Sobakancana menjadi isteri
Dapunta Hyang Sri Jayanasa pendiri Kerajaan Sriwijaya.
• Tarusbawa (669-723 M)
Tarusbawa berasal dari Kerajaan Sunda Sambawa menggantikan mertuanya
menjadi penguasa Tarumanegara yang ke-13. Karena pamorTarumanegara pada
zamannya sudah sangat menurun, ia ingin mengembalikan keharuanzaman
Purnawarman yang berkeduduksn di Purasaba.
Dalam tahun 670 ia menggantu nama Tarumanegara menjadi KerajaanSunda.
10. KEHIDUPAN MASYARAKAT
A. KEHIDUPAN POLITIK
Raja Purnawarman adalah raja besar yang
telah berhasil meningkatkan kehidupan
rakyatnya. Hal ini dibuktikan dari prasasti Tugu
yang menyatakan raja purnawarman telah
memerintah untuk menggali sebuah kali.
Penggalian sebuah kali ini sangat besar artinya,
karena pembuatan kali ini merupakan
pembuatan saluran irigasi untuk memperlancar
pengairan sawah-sawah pertanian rakyat.
11. B. KEHIDUPAN EKONOMI
Prasasti Tugumenyatakanbahwa raja
purnawarmanmemerintahkan rakyatnya untuk
membuat sebuah terusan sepanjang6122 tombak.
Pembangunan terusaninimempunyai artiekonomis
yang besar bagi masyarakat,karena dapatdipergunakan
sebagai saranauntukmencegah banjirserta saranalalu
lintaspalayaranperdaganganantar daerah diKerajaan
Tarumanegara dengandunia luar.Akibatnyakehidupan
perekonomian berjalanteratur.
12. C. KEHIDUPAN SOSIAL
Kehidupan sosial sudah teratur rapi, hal ini
terlihat dari upaya raja purnawarman yang terus
berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan
kehidupan rakyatnya. Raja purnawarman juga
sangat memperhatikan kedudukan kaum
brahmana yang dianggap penting dalam
melaksanakan setiap upacara, korban yang
dilaksanakan di Kerajaan sebagai tanda
penghormatan kepada para dewa.
13. D. KEHIDUPAN BUDAYA
Dilihat dari teknik dan cara penulisan
huruf-huruf dari prasasti yang ditemukan
sebagai bukti kebesaran Kerajaan Tarumanegara,
dapat diketahui bahwa tingkat kebudayaan
masyarakat pada saat itu sudah tinggi.
Keberadaan prasasti tersebut menunjukan telah
berkembangnya kebudayaan tulis menulis di
Kerajaan Tarumanegara.
14. PENINGGALAN SEJARAH
- Prasasti Kebon Kopi
dibuat sekitar 400 M, ditemukan di
perkebonan kopi milik Jonathan Rig, Ciampea,
Bogor. Terdapat lukisan kaki gajah yang
melambangkan Airawata yaitu gajah tunggangan
Wisnu. Prasasti telapak gajah bergambar sepasang
telapak kaki gajah yang diberi keterangan satu baris
berbentuk puisi yang berbunyi :
Jayavi s halasya tarumendrsaya hastinah
airvatabhasya vobhatidam padadavayam
15. - Prasasti Tugu
ditemukan di Kampung Batutumbu, Desa Tugu,
Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi, Kec.
Cilincing, Jakarta Utara. Dan sekarang disimpan di
museum di Jakarta. Prasasti tersebut isinya
menerangkan penggalian Sungai Candabraga oleh
Rajadirajaguru dan penggalian Sungai Gomati oleh
Purnawarman pada tahun ke-22 masa
pemerintahannya.
Penggalian sungai tersebut merupakan gagasan
untuk menghindari bencana alam berupa banjir yang
sering terjadi pada masa pemerintahan Purnawarman,
dan kekeringan yang terjadi pada musim kemarau.
16. - Prasasti Cidahiyang
Ditemukan di aliran Sungai Cidanghiang yang
mengalir di Desa Lebak, Kecamatan Munjul,
Kabupaten Pandeglang, Banten tahun 1947
berbahasa sanskerta, berisi pujian kepada Raja
Purnawarman.
- Prasasti Ciaruteun
Ditemukan pada aliran Ci Aruteun, seratus
meter dari pertemuan sungai tersebut dengan Ci
Sadane, namun pada tahun 1981 diangkat dan
diletakkan di dalam cungkup. Prasasti ini
peninggalan Purnawarman, beraksara Palawa,
berbahasa Sanskerta.
17. - Prasasti Muara Cianten
terletak di tepi(sungai) Cisadane dekat
Muara Cianten yang dahulu dikenal dengan
sebutan prasasti Pasir Muara (Pasiran Muara)
karena memang masuk ke wilayah kampung Pair
Muara. Ditemukan di Bogor ditulis dalam aksara
iklal yang belum dapat dibaca. Disamping tulisan
terdapat lukisan telapak kaki.
- Prasasti Jambu, Nanggung, Bogor
terletak di puncak Bukit Koleangkak, Desa
Pasir Gintung, Kacamatan Leuwiliang. Pada bukit
ini mengalir sungai Cikasungka.
18. - Prasasti Pasir Awi, Citeureup, Bogor
ditemukan di daaerah Leuwiliang juga
tertulis dalam aksara iklal yang belum dapat
dibaca. Prasasti Pasir Awi berpahatkan gambar
dahan dengan ranting dan dedaunan serta
buah-buahan (bukan aksara) juga berpahatkan
gambar sepasang telapak kaki.
21. MASA KEJAYAAN
Kerajaan Tarumanegara mengalami masa kejayaan
atau masa keemasan hanya sekitar 3 generasi dari awal
pembentukkannya, yang dipimpin oleh raja ke-3 yaitu
Purnawarman, cucu dari Rajadirajagu Jayasingawarman.
Pada masa ini Tarumanegara mengalami
perkembangan pesat. Selain dengan memperluas wilayah
kerajaan melalui ekspansi ke kerajaan kecil di sekitar
kekuasaannya.
Raja Purnawarman juga membagun berbagai
infrastruktur yang mendukung perekonomian kerajaan.
Adapun salah satunya adalah Sungai Gomati dan
Candrabaga.
Masa kepemimpinan Raja Puranawarman dianggap
sebagai masa kejayaan Tarumanegara. Selain itu, karena
kemampuan kerajaan yang mampu berkurban 1000 ekor
sapi saat pembangunan kedua sungai itu.
22. MASA KERUNTUHAN
Masa keruntuhan kerajaan Tarumanegara
dialami setelah kerajaan ini dipimpin oleh raja
generasi ke-13, Raja Tarusbawa. Keruntuhan
kerajaan Hindu pertama di Pulau Jawa ini di latar
belakangi oleh kekosongan kepemimpinan
karena Raja Tarusbawa lebih menginginkan
untuk memimpin kerajaan kecilnya di hilir
Sungai Gomati.
Selain itu, Kerajaan Majapahit juga
memegang andil penting dalam keruntuhan
Kerajaan Tarumanegara itu.