Semoga Bermanfaat
Presentasi Kerajaan Tarumanegara
Required! Install Font dibawah ini
Untuk presentasi dibutuhkan beberapa Font di dalam File .RAR dibawah ini:
http://short.alibabasub.net/LxQgk
++++++++++++++++++
ARE YOU CREATIVE?
JOIN WITH US! '-')/
Divisi:
+Literature
+Illustrator
+Animator
+Designer
+Game Developer
Copy This link in Address Bar
JOIN: www.facebook.com/groups/Kuuhaku.ID
1. Presentasi
Sejarah Peminatan
Kerajaan Tarumanegara sebagai
Kerajaan
DTiesrutsuunaOlkeeh -:2 di Indonesia
Kelas X MIA 2, SMA Negeri 2 Padang
Adita Suci Ramadhan (2)
Chenia Fourgustin (8)
Furqanil Taqwa (10)
Muhammad Ichsan Pratama ( )
3. •Tapak Tilas Defenisi
Tarumanegara atau Kerajaan Taruma, kata taruma
berasal dari kata tarum yang artinya nila atau biru,
tarum juga dipakai sebagai nama sungai yaitu
sungai Citarum. Tarumanegara adalah sebuah
yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau jawa
abad ke - 4 hingga abad ke – 7 Masehi. Taruma
merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara
meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan
dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan,
terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma
kerajaan Hindu beraliran Wisnu.
Tarumanegara didirikan oleh Rajadirajaguru
Jayasingawarman pada tahun 358, kemudian
4. Jayasingawarman dipusarakan di tepi kali gomati,
sedangkan putranya di tepi kali Candrabaga. Maharaja
Purnawarman adalah raja Kerajaan Tarumanegara yang
yang ketiga (395-434 m). Ia membangun ibukota
kerajaan baru pada tahun 397 yang terletak lebih dekat
ke pantai. Kota itu diberi nama Sundapura pertama
kalinya nama Sunda digunakan. Pada tahun 417 ia
memerintahkan penggalian Sungai Gomati dan
Candrabaga sepanjang 6112 tombak (sekitar 11 km).
Selesai penggalian, sang prabu mengadakan selamatan
dengan menyedekahkan 1.000 ekor sapi kepada kaum
Brahmana.
5. •Raja – Raja Kerajaan
TaJrayuasmingaawanrmeang(35a8-ra
382 M.)
Dharmayawarman (382-
395 M.)
Purnawarman (395-434
M.)
Wisnuwarman (434-455
M.)
Indrawarman (455-515
M.)
Candrawarman (515-535
M.)
Suryawarman (535-561
M.)
Nagajayawarman (640-666 M.)
Linggawarman (666-669 M.)
7. Prasasti Ciareteun
Prasasti Ciareteun atau
Prasasti Ciampea ditemukan
ditepi sungai Ciareteun,
muara sungai Cisadane Bogor
prasasti tersebut
huruf Pallawa dan bahasa
Sansekerta yang terdiri dari 4
baris disusun ke dalam
Sloka dengan metrum
Anustubh. Isinya adalah Puisi
berbentuk 4 Baris yang
“Kedua (jejak) telapak kaki
yang seperti (telapak kaki)
Wisnu ini kepunyaan raja
•
8. Prasasti Kebon Kopi
• Prasasti Kebon Kopi ditemukan
di kampung Muara Hilir
Cibungbulang Bogor. Yang
menarik dari prasasti ini adalah
adanya lukisan tapak kaki gajah,
yang disamakan dengan tapak
gajah Airawata, yaitu gajah
tunggangan dewa Wisnu.
Prasasti ini ditulis dengan aksara
Pallawa dan bahasa Sanskerta
yang disusun ke dalam bentuk
seloka metrum Anustubh yang
diapit sepasang pahatan gambar
telapak kaki gajah.
“Di sini nampak tergambar
9. •Prasasti Jambu
Prasasti Jambu atau prasasti Pasir
Koleangkak, ditemukan di bukit
Koleangkak di perkebunan jambu,
sekitar 30 km sebelah barat Bogor,
prasasti ini juga menggunakan
Sansekerta dan huruf Pallawa serta
terdapat gambar telapak kaki yang
isinya memuji pemerintahan raja
Mulawarman.
“Yang termashur serta setia kepada
10. Prasasti Tugu
Prasasti Tugu di temukan di daerah
Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta
Utara. Prasasti ini dipahatkan pada
sebuah batu bulat panjang
dan isinya paling panjang dibanding
dengan prasasti Tarumanegara yang
lain, sehingga ada beberapa hal
dapat diketahui dari prasasti
Prasasti Tugu bertuliskan aksara
Pallawa yang disusun dalam bentuk
seloka bahasa Sanskerta dengan
metrum Anustubh yang teridiri dari
lima baris melingkari mengikuti
permukaan batu. Sebagaimana
prasasti-prasasti dari masa
Tarumanagara umumnya, Prasasti
Tugu juga tidak mencantumkan
•
11. Prasasti Tugu
•“Dahulu sungai yang bernama
Candrabhaga telah digali oleh
maharaja yang mulia dan yang
memilki lengan kencang serta kuat
yakni Purnnawarmman, untuk
mengalirkannya ke laut, setelah kali
(saluran sungai) ini sampai di istana
kerajaan yang termashur. Pada tahun
ke-22 dari tahta Yang Mulia Raja
Purnnawarmman yang berkilau-kilauan
karena kepandaian dan
kebijaksanaannya serta menjadi panji-panji
segala raja-raja, (maka sekarang)
beliau pun menitahkan pula menggali
kali (saluran sungai) yang permai dan
berair jernih Gomati namanya, setelah
kali (saluran sungai) tersebut mengalir
melintas di tengah-tegah tanah
kediaman Yang Mulia Sang Pendeta
12. •Prasasti Pasir Awi
Prasasti Pasir Awi ditemukan di
daerah Leuwiliang, juga tertulis
aksara ikal yang belum dapat
13. •Prasasti Muara Anten
Prasasti Muara Cianten, ditemukan
di Bogor, tertulis dalam aksara ikal
yang belum dapat dibaca. Di
tulisan terdapat lukisan telapak
14. •Prasasti Lebak
Prasasti Cidanghiyang atau prasasti
Lebak, ditemukan di Kampung
di tepi sungai Cidanghiang,
Munjul kabupaten Pandeglang
Prasasti ini baru ditemukan tahun
dan berisi 2 baris kalimat berbentuk
puisi dengan huruf Pallawa dan
Sansekerta. Isi prasasti tersebut
mengagungkan keberanian raja
Purnawarman.
“Inilah tanda keperwiraan,
keagungan, dan keberanian yang
sesungguh - sungguhnya dari raja
raja dunia, yang mulia
Purnawarman yang menjadi panji
sekalian raja.”
16. •Kehidupan Politik
Raja Purnawarman adalah raja besar yang telah
berhasil meningkatkan kehidupan rakyatnya. Hal
ini dibuktikan dari prasastiTugu yang menyatakan
raja Purnawarman telah memerintah untuk
menggali sebuah kali. Penggalian sebuah kali ini
sangat besar artinya, karena pembuatan kali ini
merupakan pembuatan saluran irigasi untuk
memperlancar pengairan sawah-sawah pertanian
rakyat.
17. •Kehidupan Sosial
Kehidupan sosial KerajaanTarumanegara sudah teratur rapi,
hal ini terlihat dari upaya raja Purnawarman yang terus
berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan
rakyatnya. Raja Purnawarman juga sangat memperhatikan
kedudukan kaum brahmana yang dianggap penting dalam
melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di
kerajaan sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.
Masyarakat KerajaanTarumanegara sudah menanamkan
sikap gotong royong, berdasarkan isi dari prasastiTugu.
Kehidupan sosial KerajaanTarumanegara sudah teratur rapi,
hal ini terlihat dari upaya Raja Purnawarman untuk terus
meningkatkan kesejahteraan rakyatnya. Beliau sangat
memperhatikan kedudukan kaum brahmana yang dianggap
penting dalam melaksanakan setiap upacara korban yang
18. Pengkastaan di KerajaanTarumanegara tidak jauh berbeda
dengan yang ada di Kerajaan Kutai. Golongan brahmana
bertugas mengatur tugas keagamaan. Kaum kesatria
merupakan golongan bangsawan (raja dan kerabat).
Sedangkan golongan terbesar meliputi para petani,
peternak, pemburu, pelaut dan nelayan.
19. •Kehidupan Ekonomi
Prasasti tugu menyatakan bahwa raja Purnawarman
memerintahkan rakyatnya untukmembuat sebuah terusan
sepanjang 6122 tombak. Pembangunan terusan ini
mempunyai arti ekonomis yang besar nagi masyarakat,
Karena dapat dipergunakan sebagai sarana untuk
mencegah banjir serta sarana lalu-lintas pelayaran
perdagangan antardaerah di KerajaanTarumanegara
dengan dunia luar. Juga perdagangan dengan daerah-daerah
di sekitarnya. Akibatnya, kehidupan perekonomian
masyarakat KerajaanTarumanegara sudah berjalan teratur.
MasyarakatTarumanegara mengutamakan bidang
pertanian sebagai sumber mata pencaharianmereka.
Mereka berladang secara berpindah-pindah. Selain itu,
bidang pelayaran dan perdagangan tidak kalah penting
20. Dalam prasastiTugu, dinyatakan bahwa raja Purnawarman
memerintahkan rakyatnya untukmembuat sebuah terusan
sepanjang 6122 tombak. Terusan ini (Gomati dan
Candrabhaga) dibangun oleh golongan budak dan kaum
sudra. Pada akhirnya terusan ini selain berfungsi sebagai
sarana pencegah banjir, juga berfungsi sebagai sarana lalu
lintas pelayaran perdagangan antar daerah di Kerajaan
Tarumanegara dengan daerah lain di luar kerajaan.
Berdasarkan catatan Fa-Hien, seorang musafir Cina,
masyarakatTarumanegara memperdagangkan beras dan
kayu jati.
21. •Kehidupan Budaya
Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf
dari prasasti-prasasti yang ditemukan sebagai
bukti kebesaran KerajaanTarumanegara, dapat
diketahui bahwa tingkat kebudayaan masyarakat
pada saat itu sudah tinggi. Selain sebagai
peninggalan budaya, keberadaan prasasti-prasasti
tersebut menunjukkan telah
berkembangnya kebudayaan tulis menulis di
kerajaanTarumanegara.
22. •Kehidupan Agama
Kepercayaan yang dianut warga di dalam
KerajaanTarumanegara yaitu Hindu, tepatnya
Hindu Wisnu. Sebagai bukti, pada prasasti
Ciareteun ada tapak kaki raja yang diibaratkan
tapak kaki DewaWisnu. Sedangkan agama yang
dianut warga di luar kerajaan ada beberapa.
Seperti yang dinyatakan oleh Fa-Hien, dalam
bukunya yang berjudul Fa Kao Chi, menceritakan
bahwa saat mengunjungi Jawadwipa, dia hanya
menjumpai sedikit orang beragama Buddha.
Kebanyakan masyarakat menganut kepercayaan
Hindu dan “beragama kotor” (maksudnya
23. Sumber Sejarah
Dan Keruntuhan
Apa? Siapa? Kapan? Mengapa?
Dimana?
Dan Bagaimana?
24. •Bukti Sejarah Kerajaan
BTuaktirkuebmeradaaannKeeragjaaanTraaruma diketahuimelalui sumber-sumber
yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Sumber dari
dalam negeri berupa tujuh buah prasasti batu yang ditemukan
empat di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari
prasasti-prasasti ini diketahui bahwa kerajaan dipimpin oleh
Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau
memerintah sampai tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru
Jayasingawarman ada di sekitar sungai Gomati (wilayah Bekasi).
KerajaanTarumanegara ialah kelanjutan dari Kerajaan
Salakanagara.
Sedangkan sumber-sumber dari luar negeri yang berasal dari
berita Tiongkok antara lain:
Berita Fa-Hsien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-
Kao-Chi menceritakan bahwa di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai
orang-orang yang beragama Buddha, yang banyak adalah orang-orang
25. Berita DinastiTang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669
telah datang utusaan dari To-lo-mo.
Dari tiga berita itu para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo
secara fonetis penyesuaian kata-katanya sama dengan
Tarumanegara.
Maka berdasarkan sumber-sumber yang telah dijelaskan
sebelumnya maka dapat diketahui beberapa aspek kehidupan
tentang kerajaanTarumanegara.
KerajaanTarumanegara diperkirakan berkembang antara tahun
400-600 M. Berdasarkan prasast-prasati tersebut diketahui raja
yang memerintah pada waktu itu adalah Purnawarman. Wilayah
kekuasaan Purnawarman menurut prasastiTugu, meliputi hampir
seluruh Jawa Barat yang membentang dari Banten, Jakarta, Bogor
dan Cirebon.
26. •Keruntuhan Kerajaan
KTeararjuaamnTaarunmeagneagarraa diperkirakan runtuh pada
sekitar abad ke-7 Masehi. Hal ini didasarkan pada
fakta bahwa setelah abad ke-7, berita mengenai
kerajaan ini tidak pernah terdengar lagi baik dari
sumber dalam negeri maupun luar negeri . Para
ahli berpendapat bahwa runtuhnya Kerajaan
Tarumanegara kemungkinan besar disebabkan
karena adanya tekanan dari Kerajaan Sriwijaya
yang terus melakukan ekspansi wilayah.
28. •Kesimpulan
Perekonomian masyarakat KerajaanTarumanegara bertumpu pada
bidang pertanian dan perdagangan pula. Kehidupan sosial
masyarakatTarumanegara tertata rapi dengan upaya Raja
Purnawarman untuk menyejahterakan rakyatnya dan mereka sudah
menanamkan sikap gotong-royong. MasyarakatTarumanegara
sebagian besar adalah penganut agama Hindu-Wisnu, sedangkan
sebagian kecil beragama Buddha dan penganut kepercayaan
animisme.
Dari apa yang telah kami sampikan tadi, dapat di simpulkan pengaruh
kebudayaan India di Indonesia tidak hanya menunjuk pada
perkembangan ajaran Hindu – Budha, tetapi juga pada aspek lain
missal aspek politik, ekonomi, sosial budaya dan lain sebagainya.
Dalam proses akulturasi, Indonesia sangat berperan aktif. Hal ini
terlihat dari peninggalan – peninggalan yang tidak sepenuhnya
merupakan hasil jiplakan kebudayaan India. Meskipun corak dan sifat
kebudayaan di pengaruhi India. Namun dalam perkembangannya
29. •Saran
Dengan keberadaan kerajaan-kerajaan yang terlahir di Indonesia,
kita harus bisa mengapresiasi peninggalan-peninggalan yang
menjadi sumber ilmu pendidikan dari generasi ke generasi. Upaya
pengapresiasian itu sendiri dapat dengan melestarikannya,
memeliharanya, dan tidak merusaknya. Jika kita dapat
berpartisipasi dalam upaya tersebut, berarti kita mengangkat
derajat dan jati diri bangsa. Dengan begitu kita dapat
menanamkan rasa nasionalisme terhadap negara Indonesia.
Dari keberadaanya kerajaanTarumanegara di wilayah kita pada
masa yang lalu. Maka kita wajib mensyukurinya. Rasa syukur
tersebut dapat di wujudkan dalam sikap dan perilaku dengan hati
yang tulus serta di dorong rasa tanggung jawab yang tinggi untuk
melestarikan dan memelihara budaya nenek moyang kita. Jika kita
ikut berpartisipasi dalam menjamin kelestariannya berarti kita ikut
mengangkat derajat dan jati diri bangsa. Oleh karena itu, marilah