Kerajaan Sriwijaya berkembang pada abad ke-7 M di Sumatera sebagai pusat perdagangan internasional yang memeluk agama Buddha. Kerajaan Mataram berdiri di Jawa Tengah pada abad ke-8 M sebagai kerajaan Hindu-Buddha yang mencapai kejayaan pada masa pemerintahan Raja Sanjaya dan Balaputradewa. Kerajaan Tarumanegara berdiri di Jawa Barat pada abad ke-5 M di bawah Raja Purnawarman yang
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
Kerajaan Sriwijaya
1. Kerajaan Sriwijaya
Padaabad ke-7, muncul kerajaan yang berkembang begitu pesatdi wilayah Sumatra,
yaitu Kerajaan Sriwijaya. Awalnya Kerajaan Sriwijaya ini muncul setelah
munculnya kota-kota perdagangan. Wilayah pantai timur Sumatra merupakan
wilayah yang sangat ramai, hal ini dikarenakan wilayah tersebut menjadi salah satu
jalur perdagangan.
Kerajaan Sriwijaya terletak di Sumatera Selatan tepatnya di Sungai Musi,
Palembang. Menurut Prasasti Kedukan Bukit, raja Sriwijaya yang
bernama Dapunta Hyang, berhasil menaklukkan daerah Minangatamwan yang
diperkirakan saat ini adalah daerah Jambi. Letak Sriwijaya yang cukup strategis
mendorong interaksi antara Sriwijaya dengan kerajaan di luar Nusantara, seperti
kerajaan Nalanda dan kerajaan Chola dari India. Selain dengan India, Sriwijaya
juga melakukan hubungan baik dengan pedagang-pedagang dari Tiongkok yang
sering singgah. Perluasan daerah kekuasaan ini, mendorong perekonomian kerajaan
menjadi maju.
Selain Dapunta Hyang, Sriwijaya pernah dipimpin oleh Raja Balaputradewa yang
merupakan keturunan Dinasti Syailendra. Di bawah kepemimpinan
Balaputradewa, Sriwijaya menjadi kerajaan yang sangat berjaya. Pada abad ke-7 M,
kerajaan Sriwijaya berhasil menguasai jalur perdagangan di Selat Sunda, Selat
Malaka, Selat Bangka, dan Laut Jawa.
Seperti yang disebutkan dalam PrasastiLigor yang ditemukan di Ligor, pangkalan
kerajaan Sriwijaya berfungsi untuk mengawasi perdagangan di Selat Malaka.
Hingga abad ke-8 M, kerajaan Sriwijaya berhasil menguasaijalur perdagangandi
Asia Tenggara. Oleh karena kekuasaannya yang sangat luas, Sriwijaya
menjadi kerajaan maritim terbesar di seluruh Asia Tenggara.
Walaupun kerajaan Sriwijaya merupakan pusat agama Buddha di luar India,
Sriwijaya tidak memiliki peninggalan budaya berupa candi-candi atau archa dalam
bidang kebudayaan. Kepercayaan kerajaan Sriwijaya merupakan Buddha
Mahayana.
Kerajaan Sriwijaya mengalami kemunduran mulai pada abad ke-13 M,
ditandai dengan munculnya kerajaan-kerajaan besar seperti kerajaan Siam yang
sama-sama menguasai jalur perdagangan. Selain itu, munculnya kerajaan
Singasari yang ingin menyatukan wilayah Nusantara, mulai mengirim ekspedisi ke
arah barat yang disebut ekspedisi Pamalayu. Aktifitas perdagangan juga sudah
mulai berkurang, sehingga para pedagang menyeberang ke daerah Tanah Genting
2. Kra. Kekuasaan Sriwijaya mulai berakhir karena munculnya kerajaanMajapahit
dan dihancurkan pada 1377 M.
Prasasti Peningggalan Sriwijaya
1. Prasasti Ligor 6. Prasasti Kedukan Bukit
2. Prasasti Palas Pasemah 7. Prasasti Talang Tuwo
3. Prasasti Hujung Langit 8. PrasastiTalang Leiden
4. Prasati Kota Kapur 9. PrasastiKarang Birahi
5. Prasasti Telaga Batu
Hasil Analisis
Ekonomi : Sebagai pusat perdagangan internasional, kerajaan maritim yang
bersifat metropolitan, komoditas utamanya adalah emas, gading, perak, damar, dan
rempah-rempah.
Sosial : Masyarakatnya bersifat sangat majemuk, sudah mengenal stratifikasi
sosial dalam masyarakat.
Budaya dan Agama : Agama yang berkembang di kerajaan ini adalah agama
Buddha, kerajaan ini merupakan pusat pendidikan agama Buddha di Asia
Tenggara.
Kerajaan Mataram
Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan besar bercorak Hindu-
Buddha di Jawa. Kerajaan Mataram diperkirakan berdiri selama 196 tahun dan
memiliki 17 orang Raja. Raja memiliki gelarkhusus seperti narapati yang berarti
manusia yang memimpin, sri maharaja yang berasal dari bahasa
Sanskerta, rakai dan abhisekayang semuanya berasal dari India. Raja pertama
Mataram adalah Ratu Sanjaya.
Padamasa pemerintahan Sanjaya, Kerajaan Mataram Kuno sedangsibuk melakukan
perang dengan kerajaan-kerajaan kecil di sekitarnya. Menurut Prasasti Canggal,
Raja Sanjaya adalah pendiri MataramKuno. Ia pun membahas tentang Lingga,
yang merupakan lambang dari Dewa Siwa. Sehingga, agama yang dianut pada masa
itu adalah Hindu Siwa. Sedangkan dalam Prasasti Balitung, diceritakan nama-
nama Raja yang memerintah saat masa Kerajaan Dinasti Sanjaya.
Setelah Raja Sanjaya meninggal, pemerintahan Rakai Pikatan naik tahta. Rakai
Pikatan ingin menguasai seluruh wilayah Jawa Tengah, namun terhalang karena
3. adanya Kerajaan Syailendra yang dipimpin oleh Balaputradewa. Untuk
menyatukan kedua kerajaan ini, Rakai Pikatan meminang putri Pramodhawardani.
Namun, Pramodhawardani tetap menyerahkan kekuasaannya kepada
Balaputradewa. Sehingga memicu perang saudara antara dua kerajaan tersebut.
Setelah Balaputradewa dapat dikalahkan, ia lari ke Sriwijaya. Berdasarkan
peninggalan yang berupa Istana Ratu Boko, kerajaan Syailendra terletak di daerah
pegunungan. Dalam Prasasti Ratu Boko 856 M diceritakan tentang kekalahan
Balaputradewa dalam perang saudara.
Setelah itu, pemerintahan selanjutnya dipegang oleh Rakai Panangkaran.
Dalam Prasasti Kalasan, Rakai Panagkaran diminta oleh Raja Wisnu untuk
mendirikan Candi Kalasan (Candi Buddha). Selama masa pemerintahan Raja
Indra, ekspansi politik dijalankan untuk memperluas daerah hingga ke Selat
Malaka. Kekuasaan kemudian diturunkan kepada Samaratungga. Pada masa
pemerintahannya, dibangunlah Candi Borobudur. Nama Borobudur diperkirakan
berasal dari kata Bhumi Sambhara yang artinya gunung dan budhara berarti raja.
Candi-candi Bangunan Dinasti Syailendra
1. Candi Mendut
2. Candi Pawon
3. Candi Sari
4. Candi Sewu
Hasil Analisis
Ekonomi : Kegiatan ekonomi utamanya adalah bertani, berternak, berdagang,
dan menjadi pengrajin, kegiatan perdagangan dilakukan dengan bergilir mengikuti
hari pasaran Jawa, barang-barang yang diperdagangkan adalah kapur barus,
rempah-rempah, gading, dan emas.
Sosial : kehidupan sosial masyarakat Mataram Kuno sudah cukup luas dengan
dilakukannya perdagangan dengan kerajaan lain dan bahkan dengan luar negri.
Budaya dan Agama : Kerajaan Mataram Kuno secara mayoritas menganut agama
Hindu agama Buddha Mahayana, pada masa kerajaan ini pula berkembang cerita
Ramayana dan Mahabrata yang ditulis dalam huruf Jawa Kuno (Kawi).
Kerajaan Kutai
4. Kerajaan Kutai diperkirakan berdiri didaerah Muarakaman di tepisungai Mahakam,
Kalimantan Timur. Kerajaan Kutai merupakan salah satu kerajaan bercorak
Hindu pertama di Nusantara. Menurut Prasasti Yupa, penguasa pertama
kerajaan Kutai adalah Kudungga. Mulanya Kudungga adalah penguasa lokal,
namun karena adanya pengaruh Hindu, maka struktur pemerintahan berubah
menjadi kerajaan.
Perpindahan kekuasaan dilakukan secara turun temurun, sehingga setelah
berakhirnya masa kekuasaan Kudungga, anaknya yang bernama Aswawarman-lah
yang menduduki kekuasaan. Selanjutnya setelah kekuasaan Aswawarman berakhir,
kekuasaan kembali diturunkan kepada cucu Kudungga, yaitu Mulawarman. Pada
masa pemerintahan Raja Mulawarman inilah kerajaan Kutai mencapai zaman
keemasan, Squad.
Kerajaan Kutai juga diperkirakan menjadi tempat singgah jalur perdagangan
internasional melewati Selat Makassar, melewati Filipina dan Cina. Sehingga
sumber perekonomian kerajaan Kutai berasal dari kegiatan perdagangan.
Selain itu, kerajaan Kutai memiliki tradisi melakukan upacara-upacara ditempat
suci. Terbukti dengan adanya prasasti yang disebut Yupa atau batu tertulis.
Tulisan yang terdapat dalam Yupa menggunakan huruf Pallawa, bahasa Sanskerta.
Yupa merupakan tugu peringatan upacara kurban. Dalam suatu prasasti terdapat
kata vaprakecvara yang berarti lapangan luas untuk
pemujaan. Vaprakecvara berkaitan erat dengan agama Siwa, sehingga dapat
disimpulkan bahwa Kutai menganut agama Siwa.
Peninggalan Kerajaan Kutai
1. Prasasti Yupa 6. Arca Bulus
2. Ketopong Sultan 7. Meriam
3. Kalung Ciwa 8. Tali Juwita
4. Kalung Uncal 9. Pedang Sultan Kutai
5. Gamelan Gajah Prawoto 10. Kura-Kura Emas
Hasil Analisis
Ekonomi :Bertani di sawah dan ladang, Perdagangan.
Sosial : Kehidupan masyrakatnya sudah sangat teratur, pada
masyarakatnya terdapat golongan Brahmana, ksatria, dan masyarakat umum.
5. Budaya dan Agama : sudah dipengaruhi oleh kebudayaan India, golongan
istana, Brahmana, dan ksatria menganut agama Hindu. Masyarakat umumnya
masih menjalani adat istiadat dan kepercayaan asli mereka.
Kerajaan Tarumanegara
Kerajaan Tarumanegara terletak tidak jauh diantara pantai utara Jawa Barat.
Diperkirakan wilayah kerajaan Tarumanegara itu meliputi daerah Banten, Jakarta,
dan Cirebon. Kerajaan ini mulai berkembang padaabad ke-5 M, dibawah kekuasaan
Raja Purnawarman. Pertanian menjadi mata pencaharian utama masyarakat. Seperti
yang disebutkan dalam PrasastiTugu, Raja Purnawarman membuat pembangunan
irigasi dengan cara menggali saluran sungai kurang lebih sepanjang 6.122 tumbak
(11 km), yang kemudian disebut sebagai Sungai Gomati.
Pembuatan saluran irigasi ini sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat,
karena pada akhirnya dapat mengairi ladang pertanian masyarakat. Oleh karena itu,
Raja Purnawarman menjadi raja yang diagung-agungkan rakyat. Adanya saluran
irigasi ini juga memberi dampak yang besar pada peningkatan ekonomi
masyarakat, karena berguna sebagai sarana lalu lintas perdagangan.
Selain itu, ia juga menjalin hubungan baik dengan Cina di masa Dinasti Tang,
terbukti dari adanya catatan seorang pendeta bernama Fa Hsien yang terdampar di
Pulau Jawa pada 414 M. Dalam catatan itu disebutkan bahwa masyarakat sekitar
sudah mendapat pengaruh Hindu India. Raja dan sebagian besar masyarakat
memeluk agama Hindu, beberapa juga ada yang memeluk agama Buddha dan
animisme.
Berdasarkan Prasasti Ciaruteun, terdapat telapak kaki Raja
Purnawarman yang dianggap rakyat sebagai telapak kaki Dewa Wisnu atau dewa
pelindung dunia.
Prasasti Kerajaan Taruma Negara
1. Prasasti Kebon Kopi
2. Prasasti Jambu
3. Prasasti Muara Ciaten
4. Prasasti Tugu
5. Prasasti Tugu
6. Prasasti Awi
7. Prasasti Munjul
6. Hasil Analisis
Ekonomi : Pertanian dengan sistem irigasi, perdagangan.
Sosial : Susunan masyarakat sudah teratur, sudah terbagi dalam kasta dengan
perannya masing-masing, masyarakat yang mendominasi adalah petani, pedagang,
dan nelayan.
Budaya dan Agama : Dikenalnya huruf palawa dan bahasa Sansekerta, bahasa
pergaulannya adalah bahasa Kun Lun yang berasal dari Cina, agama yang
berkembang adalah agama Hindu, Buddha, dan agama asli.
Kerajaan Jenggala dan Kediri
Kerajaan Jenggala dan Kediri merupakan kelanjutan dari Kerajaan Medang
Kamulan. Raja Airlangga memerintahkan Mpu Baradha untuk membagi wilayah
kekuasaanya menjadi dua, yaitu Jenggala dan Kediri. Hal ini dilakukan untuk
mencegah adanya perang saudara, karena kedua putranya lahir dari selir. Namun,
pada akhir masa pemerintahan Raja Airlangga, terjadi perang saudara antara
Samarawijaya dari Panjalu dengan Panji Garasakan dari Jenggala. Kemudian terjadi
perpecahan yang membuat wilayah kerajaan menjadi dua. Kerajaan Jenggala
berpusatdi dekatmuara SungaiBrantas danKerajaanKediriberpusatdi Kota
Kediri. Kedua kerajaan ini masih terlibat konflik demi mencari penguasa tunggal.
Menurut PrasastiSirah Keting, Raja Jayawarsa merupakan seorang raja yang peduli
pada rakyat. Kerajaan Kediri mencapai masa kejayaannya pada masa pemerintahan
Jayabaya. Seperti yang tercantum dalam Prasasti Hantang atau Ngantang (1135
M) yang menceritakanmengenaikemenanganPanjaluatasJenggala. Selain itu,
Jayabaya juga berhasil mengatasi kekacauan di kerajaan. Kediri berhasil
memperluas wilayah kekuasaan, kemudian ditulis dalam kitab Bharatayuda oleh
Empu Sedah dan Empu Sanuluh.
Kerajaan Kediri mulai mengalami kemunduran pada masa pemerintahan
Raja Kertajaya. Selama Raja Kertajaya berkuasa, hak-hak dari kaum Brahmana
mulai dikurangi, sehingga menimbulkan pertentangan. Kaum Brahmana kemudian
meminta bantuan kerajaan Tumapel yang dipimpin Ken Arok untuk meminta
bantuan. Terjadi peperangan kedua kerajaan itu di dekat Genter pada tahun 1222 M
dan menjadi akhir dari pemerintahan kerajaan Kediri.
Peninggalan Kerajaan Kediri
1. Candi Penataran 6. Prasasti Galunggung
7. 2. Candi Gurah 7. Prasasti Kamulan
3. Candi Tuban 8. Prasasti Jaring
4. Candi Tondowongso 9. Prasasti Panumbangan
5. Arca Buddha Vajrasattva 10. Prasasti Talan
Hasil Analisis
Ekonomi : peratnian dan berdagang, hasil taninya yang utama adalah beras,
barang komoditas utamanya adalah gading, emas, dan cendana, pajak yang
dihasilkan berupa hasil bumi. Telah mengenal sistem pertukaran dengan uang,
emas atau perak.
Sosial : kehidupan masyarakat di kediri telah berjalan dengan teratur,
warganya telah memiliki runah yang baik, hukuman yang ditetapkan adalah
hukuman denda dan hukuman mati.
Budaya dan Agama : pada masa kerajaan ini perkembangan sastra maju, sastrawan
adalah Jayabhayana dengan ramalannya yang terkenal, yaitu Jangka Jayabhaya.
Kerajaan Singasari
Setelah berakhirnya Kerajaan Kediri, kemudian berdirilah Kerajaan
Singasari yang diperintah oleh Ken Arok sejak tahun 1222-1227 M, dan
kerajaan Singasari berlangsung sekitar 70 tahun. Singasari yang memiliki ibu kota,
yaitu Tumapel. Pada awalnya, Tumapel adalah wilayah kabupaten yang berada di
bawah kekuasaan Kerajaan Kediri dengan bupati/akuwu bernama Tunggul
Ametung. Akan tetapi, Tunggul Ametung kemudian dibunuh oleh Ken Arok. Semua
itu dilakukan oleh Ken Arok karena ia terpikat dengan Ken Dedes, yaitu istri dari
Tunggul Ametung.
Ken Arok membunuhnya dengan sebilah keris buatan Mpu Gandring. Padahal, keris
itu belum siap untuk dipakai, tapi karena Ken Arok sudah tidak sabar ingin
memperistri Ken Dedes, direbutlah keris itu dari Mpu Gandring, sekaligus Mpu
Gandring dibunuh dengan keris buatannya sendiri oleh Ken Arok. Sebelum
meninggal, Mpu Gandring mengutuk Ken Arok, bahwa keris itu nantinya akan
membunuh sampai tujuh turunan Ken Arok. Menarik ya Squad. Akhirnya Ken
Arok menjadi Bupati/akuwu Tumapel menggantikan Tunggul Ametung yang
terbunuh.
Ken Arok menjadi raja setelah ia menyerang kerajaan Kediri yang saat itu dipimpin
oleh Kertajaya. Kertajaya mengalami kekalahan dan Ken Arok berhasil menguasai
8. wilayah Tumapel dan melepaskannya dari kerajaan Kediri. Ken Arok memiliki gelar
Sri Rangga Rajasa Sang Amurwabumi.
Singasari juga memiliki hubungan baik dengan Majapahit, semua itu tertulis
dalam Kitab Negarakertagama. Pergantian kekuasaan terjadi karena Ken Arok
dibunuh oleh kaki tangan Anusapati yang merupakan anak tirinya. Anusapati
kemudian menjadi raja menggantikan Ken Arok.
Di bawah pemerintahan Raja Kertanegara, Singasari mengalami masa
kejayaan. Di bawah pemerintahannya dilakukan ekspedisi Pamalayu 1275-1286 M
dengan tujuan untuk menaklukkan kerajaan Melayu dan melemahkan kerajaan
Sriwijaya. Selain itu Kertanegara juga berhasil menguasai Bali (1284 M), Jawa Barat
(1289 M), Pahang dan Tajung Pura. Bahkan Kertanegara mampu mencegah
serangan Khu Bilai Khan terhadap Singasari. Kertanegara bertujuan untuk
menyatukan seluruh Nusantara dibawah kerajaan Singasari.
Peninggalan Kerajaan Singasari
1. Candi Singosari 6. Arca Dwarapala
2. Candi Jago 7. Prasasti Manjusri
3. Candi Sumberawan 8. Prasasti Singosari
4. Candi Jawi 9. PrasastiMula Malurung
5. Candi Kidal 10. Prasasti Wurare
Hasil Analisis
Kehidupan politik kerajaan singhasari dapat dilihat dari raja-raja yang pernah
memimpinnya. Mulai dari raja ken arok hingga kertanegara,
Kehidupan ekonomi kerajaan singhasari banyak bergantung pada sektor pertanian
karena kerajaan singhasari berada di sekirar lembah sungai brantas
Kehidupan Sosial-Budaya dapat dilihat dari peninggalan kebudayaan Kerajaan
Singasari, antara lain berupa prasasti, candi, dan patung. Candi peninggalan
Kerajaan Singasari, antara lain Candi Jago, Candi Kidal, dan Candi Singasari.
Adapun patung-patung yang berhasil ditemukan sebagai hasil kebudayaan
Kerajaan Singasari, antara lain Patung Ken Dedes sebagai Dewi Prajnaparamita
lambang dewi kesuburan dan Patung Kertanegara sebagai Amoghapasa.
Kerajaan Majapahit
9. Pada tahun 1291 M Raja Kertanegara di Singasari wafat, kemudian kerajaan
Singasari diserang secara mendadak oleh Jayakatwang yang merupakan raja Kediri.
Pada masa itu menantu Kertanegara, Raden Wijaya berhasil melarikan diri ke
Madura. Raden Wijaya mengumpulkan kekuatan untuk menyerang balik
Jayakatwang dan bekerjasama dengan pasukan Tiongkok.
Setelah kerajaan Singasari berhasil ditaklukkan, Raden Wijaya ingin kemenangan
tunggal. Sehingga ia kembali melakukan penyerangan terhadap pasukan Tiongkok.
Raden Wijaya mencapai kemenangan dari penyerangan tersebut dan menjadi
penguasa tunggal di Jawa. Sehingga pada tahun 1292 M, kerajaan Majapahit
resmiberdiri. Masa pemerintahan kerajaan ini berlangsung cukup lama, sekitar 193
tahun.
Setelah Raden Wijaya wafat, tahta Raja digantikan oleh Raden Jayanegara yang
merupakan anak dari Raden Wijaya. Pada masa pemerintahannya, banyak terjadi
pemberontakan-pemberontakan. Pemberontakan yang paling besar adalah
pemberontakan Kuti, yang akhirnya menyebabkan ia harus mengungsi ke Desa
Bedander bersama Gajah Mada. Kemudian Jayanegara merencakan serangan balik
kepada Kuti bersama Gajah Mada.
Setelah penyerangan berhasil, Gajah Mada diangkat menjadi patih. Setelah
Jayanegara wafat, tahta diberikan kepada putrinya, Tribhuwanatunggadewi. Pada
masa pemerintahannya terjadi pemberontakan Sadeng pada tahun 1331 M, yang
akhirnya mampu ditumpas oleh Gajah Mada. Berkat upayanya, Gajah Mada
diangkat sebagai Patih Mangkubumi Majapahit dan memiliki wewenang
menetapkan politik pemerintah. Saat upacara pelantikan, Gajah Mada
menyampaikansumpahnya yang dikenaldenganSumpah Palapa. Iabersumpah
tidak akan hidup mewah sebelum menyatukan Nusantara di bawah kekuasaan
kerajaan Majapahit.
Peninggalan sastra dari kerajaan Majapahit ini cukup banyak, diantaranya
adalah Kitab Negarakertagamakarangan Empu Prapanca, Kitab Sutasoma
karangan Empu Tantular, dan Kitab Arjunawiwaha karangan Empu
Tantular.
Peninggalan Kerajaan Majapahit
1. Candi Sukuh 6. Gapura Wringin Lawang
2. Candi Cetho 7. Gapura Bajang Ratu
3. Candi Pari 8. Candi Wringin Branjang
4. Candi Jabung 9. Candi Surawana
10. 5. Candi Brahu 10. Candi Tikus
Hasil Analisis
Kehidupan politik : Kehidupan politik Kerajaan Majapahit banyak dilalui dengan
pemberontakan dari orang dalam kerajaan.
Kehidupan sosial dan ekonomi : Lokasi yang strategis dan menjadi pusat
perdagangan di Jawa, Majapahit menjadi kerajaan dengan mayoritas penduduk
yang bermata pencaharian sebagai pedagang. Selain itu, adapula penduduk yang
bermata pencaharian lain, misalnya pengrajin emas, pengrajin perak, hingga
tukang daging. Faktor yang mempengaruhi kesejahteraan ekonomi Kerajaan
Majapahit yaitu lembah sungai Brantas dan Bengawan Solo di dataran rendah Jawa
Timur yang dimana sangat cocokuntuk dijadikan sebagai lahan tanam padi dengan
infrastruktur yang memudahkan seperti saluran irigasi.
Kerajaan Kediri adalah kelanjutan dari kerajaan Medang Kamulan. Kemudian
kerajaan Singasari dibentuk oleh Ken Arok setelah mengalahkan kerajaan Kediri,
namun kerajaan Kediri berhasil mengalahkan keajaan Singasari setelah Ken Arok
wafat. Kerajaan Majapahit berdiri setelah berhasil mengalahkan Kerajaan
Kediri. Tentunya, semua kejadian pada ketiga Kerajaan Hindu-Buddha itu,
berkaitan dengan sistem pemerintahan, sosial, kebudayaan, dan juga ekonomi.
kerajaan maritim Hindu-Buddha ini memiliki corak kehidupan ekonomi yang
tidak jauh berbeda. Kebanyakan masyarakatnya mengandalkan jalur perdagangan
juga pertanian. Masing-masing juga memiliki peninggalan-peninggalan dengan
corak Hindu-Buddha. Melalui peninggalan-peninggalannya