SlideShare a Scribd company logo
1 of 11
KEBIJAKAN PUBLIK
SEBAGAI KEPUTUSAN-
KEPUTUSAN YANG
MENGANDUNG
KONSEKUENSI MORAL
KEBIJAKAN PUBLIK
• Untuk mengatur dan mengelola masyarakat di suatu Negara, maka dibutuhkan
peraturan yang bertujuan untuk mengontrol dan mengendalikan. Peraturan yang
dibuat oleh pihak berwenang yakni pemerintah biasanya berupa suatu kebijakan
• Kebijakan Publik adalah Suatu aturan yang mengatur kehidupan bersama yang
harus ditaati dan berlaku mengikat seluruh warganya, setiap pelanggaran akan
diberi sanksi sesuai dengan bobot pelanggaran yang dilakukan dan sanksi
dijatuhkan didepan masyarakat oleh lembaga yang mempunyai wewenang untuk
menjatuhkan sanksi
• Dalam menjalankan tugasnya, pejabat negara memiliki kewajiban moral kepada
individu atau kelompok yang terpengaruh oleh aktivitas mereka, sumber yang
mendelegasikan kewajiban, perumus kerangka konstitusional dimana aktivitas
negara berjalan. Sehingga pembinaan moral yang paling efektif terhadap pejabat
adalah pembinaan moral individu sehingga menghasilan pejabat yang inisiatif,
ketegasan, keberanian, jujur, dan peka terhadap masalah publik.
Kebijakan Publik Sebagai
Keputusan-keputusan Yang
Mengandung Konsekuensi Moral
 Keadilan Sosial
- Keadilan sosial merujuk kepada masyaratak (society) ataunegara yang dapat
dapat berfungsi sebagai subjek maupun objek. konsepsi keadilan sosial di satu
satu pihak mewajibkan negara untuk mewujudkan kesejahteraan umum serta
serta membagi beban dan manfaatnya kepada para warga negara secara
proporsional seraya membantu anggota-anggota yang lemah, dan di lain pihak
pihak mewajibkan para warga untuk membantu masyarakat atau negara guna
guna mencapai tujuannya. Bisa disimpulkan bahwa sistem negara kesejahteraan
kesejahteraan ingin menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas tertinggi.
tertinggi.
- Sesuai dengan prinsip keadilan distributif, keadilan sosial mengandalkan adanya
adanya distribusi barang dan sumber-sumber daya secara adil (the justice of
distributing goods and resources). Kebijakan-kebijakan publik harus menjamin
menjamin pemerataan sumber-sumber daya yang terdapat di suatu negara, dan
dan yang lebih penting ialah bahwa ia harus menguntungkan kelompok atau kelas
kelas yang paling tak beruntung yaitu kaum fakir dan miskin.
 Partisipasi Dan Aspirasi Warga Negara
Partisipasi masyarakat hendaknya diperhatikan, tidak saja oleh para pengambil
keputusan strategis tetapi juga aparat administratis dan para birokrat yang langsung
berhadapan dengan masalah-masalah publik. Partisipasi masyarakat dalam
menentukan kebijakan-kebijakan harus diambil oleh birokrasi dengan demikian
merupakan prasyarat mutlak demi terwujudnya suasana demokratis dan terciptanya
dinamika untuk menuju kearah kemajuan.
Secara umum, corak warga negara dapat dibedakan menjadi empat macam yakni
sebgai verikut:
- partispasi dalam pemilihan (electoral participation)
- partisipasi kelompok.(Group participation)
- kontak antar warga negara dan pemerintah (citizen government contacting)
- partisipasi warga negara secara langsung di lingkungan pemerintah.
 Masalah-Masalah Lingkungan
Kewajiban moral kita adalah tertuju pada kelangsungan hidup manusia
dimuka bumi dan pada keturunan kita. Selain dari masalah sumber daya
alam, kekhawatiran juga berasal dari dampak negatif industrialisasi dan
pembangunan fisik yang apabila tidak ditangani secara serius akan
mengancam kehidupan manusia itu sendiri. Tidak ada pilihan lain untuk
manusia harus mengambil tindakan dini untuk mencegah berlanjutnya
kerusakan lingkungan. Aspek yang harus diperhatikan, yakni sebagai berikut
:
1. Dari sudut kependudukan
2. Masalah lingkungan dapat dilihat dari aspek pembangunan sektoral
3. Pendekatan masalah lingkungan dari aspek media lingkunganseperti
tanah, air, atau ruang.
4. Dari sudut legalitas
 Pelayanan Umum
Pelayanan umum akan menyangkut bidang pendidikan, kesehatan, transportasi,
perumahan kesejahteraan sosial, gizi, listrik, kebutuhan pangan pokok dan masih banyak
lagi. Begitu luas ruang lingkup jasa pelayanan umum yang diselenggarakan oleh
pemerintah sehingga semua orang mau tidak mau harus menerima bahwa intervensi
birokrasi melalui pelayanan umum itu absah adanya.
Hambatan Pelayanan Umum :
 Tidak Efektif
 Kelambanan pelayanan umum
 Gaya manajemen yang telalu berorientasi kepada tugas (task oriented) juga
membawa pengaruh tidak terpacunya pegawai kepada hasil dan kualitas
pelayanan umum.
 Sistem dan mekanisme kerja yang diterapkan dalam birokrasi pemerintahan.
Keharusan untuk mencapai target waktu seringkali mengorbankan cara kerja
serta tujuan akhirnya.
 Kurang diperhatikannya asas keterjangkauan dan pemerataan dalam
 Moral Individu Atau Moral Kelompok
Moral individu mensyaratkan bahwa dalam hubunganya dengan orang lain
seseorang harus mengikuti norma-norma etis dan melaksanakan kewajiban-
kewajiban sebagai pertanggungjawaban antarmanusia. Sementara itu, moral
kolektif terbentuk karena tergabungnya pertanggungjawaban didalam suatu
kelompok sehingga proses tindakan-tindakan etis yang terwujud itu terbentuk
karena persetujuan di antara individu-individu yang terdapat didalamnya.
Ada dua sisi normatif yang melekat dalam tindakan dan keputusan para
pejabat negara :
1. Aspek Lazim (pervasive aspect)
2. Aspek terbatas (limited aspect)
 Pertanggungjawaban Administrasi
Pertanggungjawaban biasanya diartikan sebagai proses antarpribadi yang
menyangkut tindakan, perbuatan, atau keputusan seseorang dalam
hubungannya dengan orang lain sehingga ia dapat menerima hak dan
wewenang tertentu berikut sanksi yang menjadi konsekuensinya. Dalam
administrasi public pertanggungjawaban mengandung tiga konotasi berikut ini
:
1. Pertanggungjawaban sebagai akuntabilitas (accountability)
2. Pertanggungjawaban sebagai sebab-akibat (cause)
3. Pertanggungjawaban sebagai kewajiban (obligation)
 Analisis Etika
• Kebanyakan orang akan sependapat bahwa setiap perbuatan yang
merusak atau merugikan adalah salah All harmful acts are wrong ful acts.
Salah satu kekuatan pokok dari aturan-aturan yang terdapat dalam etika dan
moral adalah kemampuannya untuk menemukan kaidah-kaidah penting di
luar aturan aturan atau hukum yang berlaku.
• Urusan urusan publik akan dapat mencapai tujuannya apabila konsep
moralisme legal mendasari tindakan dan keputusan yang diambil oleh para.
pejabat hendaknya berangkat dari asumsi bahwa hukum dan aturan
senantiasa terlambat jika dibandingkan dengan berkembangnya.
PERTENTANGAN ANTARA TUJUAN DAN CARA YANG DIPAKAI
:
 Ketidakjujuran (dishonesty)
 Perilaku yang buruk
 Konflik kepentingan
 Melanggar Perundang-Undangan
 Perlakuan yang tidak adil terhadap bawahan
 Pelanggaran terhadap prosedur
 Tidak menghormati kehendak membuat peraturan perundangan
 Inefisiensi atau pemborosan
 Menutup-nutupi kesalahan
 Kegagalan mengambil Prakarsa
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
taufin
 
Pertemuan 1-kebijakan-publik
Pertemuan 1-kebijakan-publikPertemuan 1-kebijakan-publik
Pertemuan 1-kebijakan-publik
76meonk
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Ian Setiawan
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public service
Putra Manurung
 

What's hot (20)

SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
SANKRI (Sistem Administrasi Negara Kesatuan RI)
 
Administrasi Pembangunan
Administrasi PembangunanAdministrasi Pembangunan
Administrasi Pembangunan
 
Analisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publikAnalisis kebijakan publik
Analisis kebijakan publik
 
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesiaSejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
Sejarah perkembangan administrasi publik di indonesia
 
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf6 dimensi dalam administrasi publik pdf
6 dimensi dalam administrasi publik pdf
 
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRISistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
Sistem Penyelenggaraan Pemerintahan NKRI
 
Makalah administrasi negara
Makalah administrasi negaraMakalah administrasi negara
Makalah administrasi negara
 
Reformasi Pelayanan Publik
Reformasi Pelayanan PublikReformasi Pelayanan Publik
Reformasi Pelayanan Publik
 
Materi Kebijakan publik
Materi Kebijakan publikMateri Kebijakan publik
Materi Kebijakan publik
 
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
Indikator Governance dan Penerapannya dalam Mewujudkan Demokratisasi di Indon...
 
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
BIROKRASI [Sebuah Perbandingan]
 
Seminar isu isu pelayanan publik
Seminar isu isu pelayanan publikSeminar isu isu pelayanan publik
Seminar isu isu pelayanan publik
 
Inovasi Kepemerintahan Digital
Inovasi Kepemerintahan DigitalInovasi Kepemerintahan Digital
Inovasi Kepemerintahan Digital
 
3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan3 proses perumusan kebijakan
3 proses perumusan kebijakan
 
Pertemuan 1-kebijakan-publik
Pertemuan 1-kebijakan-publikPertemuan 1-kebijakan-publik
Pertemuan 1-kebijakan-publik
 
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen PemerintahanOrganisasi & Manajemen Pemerintahan
Organisasi & Manajemen Pemerintahan
 
Model Formulasi Kebijakan
Model Formulasi KebijakanModel Formulasi Kebijakan
Model Formulasi Kebijakan
 
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I TeoriKebijakan Publik - Bagian I Teori
Kebijakan Publik - Bagian I Teori
 
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
Pengertian perbandingan administrasi negara dan ilmu perbandingan administras...
 
Sejarah new public service
Sejarah new public serviceSejarah new public service
Sejarah new public service
 

Similar to KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG MENGANDUNG KONSEKUENSI MORAL

Organisasi sosial dalam pekerjaan sosial
Organisasi sosial dalam pekerjaan sosialOrganisasi sosial dalam pekerjaan sosial
Organisasi sosial dalam pekerjaan sosial
ThoNe Max
 
Peran Sistem Pengaturan, Good Governance
Peran Sistem Pengaturan, Good GovernancePeran Sistem Pengaturan, Good Governance
Peran Sistem Pengaturan, Good Governance
celinatavi
 
Tgas prof atmadja
Tgas prof atmadjaTgas prof atmadja
Tgas prof atmadja
putulina
 
Implementasi perda no 5 th 2001 Kota cilegon
Implementasi perda no 5 th 2001 Kota cilegonImplementasi perda no 5 th 2001 Kota cilegon
Implementasi perda no 5 th 2001 Kota cilegon
ADMINISTRASI PUBLIK
 
Keputusan Politik dan Kebijakan Publik
Keputusan Politik dan Kebijakan PublikKeputusan Politik dan Kebijakan Publik
Keputusan Politik dan Kebijakan Publik
IWAN SUKMA NURICHT
 
4. hubungan perusahaan dengan stakehoulder, lintas budaya dan
4. hubungan perusahaan dengan stakehoulder, lintas budaya dan4. hubungan perusahaan dengan stakehoulder, lintas budaya dan
4. hubungan perusahaan dengan stakehoulder, lintas budaya dan
esafsl
 
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.pptMateri kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
DedenSuhendar5
 
Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011
Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011
Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011
walfie
 

Similar to KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG MENGANDUNG KONSEKUENSI MORAL (20)

Materi 7
Materi  7Materi  7
Materi 7
 
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moralKebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
Kebijakan publik sbg keputusan mengandung konsekuensi moral
 
Organisasi sosial dalam pekerjaan sosial
Organisasi sosial dalam pekerjaan sosialOrganisasi sosial dalam pekerjaan sosial
Organisasi sosial dalam pekerjaan sosial
 
Etika Administrasi Negara
Etika Administrasi NegaraEtika Administrasi Negara
Etika Administrasi Negara
 
Part v & vi (perumusan, aktor2, nilai2...)
Part v & vi (perumusan, aktor2, nilai2...)Part v & vi (perumusan, aktor2, nilai2...)
Part v & vi (perumusan, aktor2, nilai2...)
 
Peran Sistem Pengaturan, Good Governance
Peran Sistem Pengaturan, Good GovernancePeran Sistem Pengaturan, Good Governance
Peran Sistem Pengaturan, Good Governance
 
Softskill 11
Softskill 11Softskill 11
Softskill 11
 
Konsep dasar kebijakan publik
Konsep dasar kebijakan publikKonsep dasar kebijakan publik
Konsep dasar kebijakan publik
 
Tgas prof atmadja
Tgas prof atmadjaTgas prof atmadja
Tgas prof atmadja
 
Pengaruh lingkungan terhadap manajemen kelompok1
Pengaruh lingkungan terhadap manajemen kelompok1Pengaruh lingkungan terhadap manajemen kelompok1
Pengaruh lingkungan terhadap manajemen kelompok1
 
Keputusan politik
Keputusan politikKeputusan politik
Keputusan politik
 
Etika administrasi publik 1
Etika administrasi publik 1Etika administrasi publik 1
Etika administrasi publik 1
 
Public Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi NegaraPublic Policy dan Administrasi Negara
Public Policy dan Administrasi Negara
 
Implementasi perda no 5 th 2001 Kota cilegon
Implementasi perda no 5 th 2001 Kota cilegonImplementasi perda no 5 th 2001 Kota cilegon
Implementasi perda no 5 th 2001 Kota cilegon
 
PPT - Pengendalian Sosial.pptx
PPT - Pengendalian Sosial.pptxPPT - Pengendalian Sosial.pptx
PPT - Pengendalian Sosial.pptx
 
Keputusan Politik dan Kebijakan Publik
Keputusan Politik dan Kebijakan PublikKeputusan Politik dan Kebijakan Publik
Keputusan Politik dan Kebijakan Publik
 
4. hubungan perusahaan dengan stakehoulder, lintas budaya dan
4. hubungan perusahaan dengan stakehoulder, lintas budaya dan4. hubungan perusahaan dengan stakehoulder, lintas budaya dan
4. hubungan perusahaan dengan stakehoulder, lintas budaya dan
 
Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy Administrasi Negara &Public Policy
Administrasi Negara &Public Policy
 
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.pptMateri kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
Materi kuliah Pengantar Ilmu Administrasi Negara, tentang Good Governance 1.ppt
 
Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011
Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011
Edit bahan pert-ii-pengantar-akp-2011
 

More from Siti Sahati

More from Siti Sahati (20)

Mobilitas Penduduk
Mobilitas PendudukMobilitas Penduduk
Mobilitas Penduduk
 
Migrasi
MigrasiMigrasi
Migrasi
 
Konsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen MutuKonsep Dasar Manajemen Mutu
Konsep Dasar Manajemen Mutu
 
Gugus Kendali Mutu
Gugus Kendali MutuGugus Kendali Mutu
Gugus Kendali Mutu
 
Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)Continuous Quality Improvement (CQI)
Continuous Quality Improvement (CQI)
 
Blue Ocean Strategy
Blue Ocean StrategyBlue Ocean Strategy
Blue Ocean Strategy
 
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
Total Quality Management (Manajemen Kualitas Total)
 
Sistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen MutuSistem Manajemen Mutu
Sistem Manajemen Mutu
 
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen MutuSejarah Perkembangan Manajemen Mutu
Sejarah Perkembangan Manajemen Mutu
 
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)Quality Assurance (Jaminan Mutu)
Quality Assurance (Jaminan Mutu)
 
Upaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa ProduktifUpaya Membangun Desa Produktif
Upaya Membangun Desa Produktif
 
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi PublikTantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
Tantangan dan Kesempatan Perilaku Organisasi Publik
 
Stress Kerja
Stress KerjaStress Kerja
Stress Kerja
 
Analisis Kependudukan
Analisis KependudukanAnalisis Kependudukan
Analisis Kependudukan
 
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di IndonesiaProspek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
Prospek dan Tantangan Smart City Di Indonesia
 
Measuring Human Development
Measuring Human DevelopmentMeasuring Human Development
Measuring Human Development
 
Analisis SWOT
Analisis SWOTAnalisis SWOT
Analisis SWOT
 
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang LokasiAnalisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
Analisis Daya Dukung dan Jenjang Lokasi
 
Analisis Transek
Analisis TransekAnalisis Transek
Analisis Transek
 
Photo Mapping
Photo MappingPhoto Mapping
Photo Mapping
 

Recently uploaded

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
EirinELS
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Jajang Sulaeman
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
subki124
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
furqanridha
 

Recently uploaded (20)

Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdfSurat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
Surat Pribadi dan Surat Dinas 7 SMP ppt.pdf
 
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
PELAKSANAAN (dgn PT SBI) + Link2 Materi Pelatihan _"Teknik Perhitungan TKDN, ...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdfUAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
UAS Matematika kelas IX 2024 HK_2024.pdf
 
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOMSISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
SISTEM SARAF OTONOM_.SISTEM SARAF OTONOM
 
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptxInformatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
Informatika Latihan Soal Kelas Tujuh.pptx
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar IPAS Kelas 4 Fase B Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docxcontoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
contoh-kisi-kisi-bahasa-inggris-kelas-9.docx
 
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docxLaporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
Laporan RHK PMM Observasi Target Perilaku.docx
 
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANGMESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
MESYUARAT KURIKULUM BIL 1/2024 SEKOLAH KEBANGSAAN SRI SERDANG
 
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi TrigonometriSudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
Sudut-sudut Berelasi Trigonometri - Sudut-sudut Berelasi Trigonometri
 
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdfAksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Merdeka Belajar.pdf
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 5 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptxLokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
Lokakarya tentang Kepemimpinan Sekolah 1.pptx
 
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI MUSIK KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdfWebinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
Webinar 1_Pendidikan Berjenjang Pendidikan Inklusif.pdf
 
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI TARI KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,,Swamedikasi 3.pptx
 
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdfProv.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
Prov.Jabar_1504_Pengumuman Seleksi Tahap 2_CGP A11 (2).pdf
 

KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KEPUTUSAN-KEPUTUSAN YANG MENGANDUNG KONSEKUENSI MORAL

  • 1. KEBIJAKAN PUBLIK SEBAGAI KEPUTUSAN- KEPUTUSAN YANG MENGANDUNG KONSEKUENSI MORAL
  • 2. KEBIJAKAN PUBLIK • Untuk mengatur dan mengelola masyarakat di suatu Negara, maka dibutuhkan peraturan yang bertujuan untuk mengontrol dan mengendalikan. Peraturan yang dibuat oleh pihak berwenang yakni pemerintah biasanya berupa suatu kebijakan • Kebijakan Publik adalah Suatu aturan yang mengatur kehidupan bersama yang harus ditaati dan berlaku mengikat seluruh warganya, setiap pelanggaran akan diberi sanksi sesuai dengan bobot pelanggaran yang dilakukan dan sanksi dijatuhkan didepan masyarakat oleh lembaga yang mempunyai wewenang untuk menjatuhkan sanksi • Dalam menjalankan tugasnya, pejabat negara memiliki kewajiban moral kepada individu atau kelompok yang terpengaruh oleh aktivitas mereka, sumber yang mendelegasikan kewajiban, perumus kerangka konstitusional dimana aktivitas negara berjalan. Sehingga pembinaan moral yang paling efektif terhadap pejabat adalah pembinaan moral individu sehingga menghasilan pejabat yang inisiatif, ketegasan, keberanian, jujur, dan peka terhadap masalah publik.
  • 3. Kebijakan Publik Sebagai Keputusan-keputusan Yang Mengandung Konsekuensi Moral  Keadilan Sosial - Keadilan sosial merujuk kepada masyaratak (society) ataunegara yang dapat dapat berfungsi sebagai subjek maupun objek. konsepsi keadilan sosial di satu satu pihak mewajibkan negara untuk mewujudkan kesejahteraan umum serta serta membagi beban dan manfaatnya kepada para warga negara secara proporsional seraya membantu anggota-anggota yang lemah, dan di lain pihak pihak mewajibkan para warga untuk membantu masyarakat atau negara guna guna mencapai tujuannya. Bisa disimpulkan bahwa sistem negara kesejahteraan kesejahteraan ingin menempatkan kesejahteraan rakyat sebagai prioritas tertinggi. tertinggi. - Sesuai dengan prinsip keadilan distributif, keadilan sosial mengandalkan adanya adanya distribusi barang dan sumber-sumber daya secara adil (the justice of distributing goods and resources). Kebijakan-kebijakan publik harus menjamin menjamin pemerataan sumber-sumber daya yang terdapat di suatu negara, dan dan yang lebih penting ialah bahwa ia harus menguntungkan kelompok atau kelas kelas yang paling tak beruntung yaitu kaum fakir dan miskin.
  • 4.  Partisipasi Dan Aspirasi Warga Negara Partisipasi masyarakat hendaknya diperhatikan, tidak saja oleh para pengambil keputusan strategis tetapi juga aparat administratis dan para birokrat yang langsung berhadapan dengan masalah-masalah publik. Partisipasi masyarakat dalam menentukan kebijakan-kebijakan harus diambil oleh birokrasi dengan demikian merupakan prasyarat mutlak demi terwujudnya suasana demokratis dan terciptanya dinamika untuk menuju kearah kemajuan. Secara umum, corak warga negara dapat dibedakan menjadi empat macam yakni sebgai verikut: - partispasi dalam pemilihan (electoral participation) - partisipasi kelompok.(Group participation) - kontak antar warga negara dan pemerintah (citizen government contacting) - partisipasi warga negara secara langsung di lingkungan pemerintah.
  • 5.  Masalah-Masalah Lingkungan Kewajiban moral kita adalah tertuju pada kelangsungan hidup manusia dimuka bumi dan pada keturunan kita. Selain dari masalah sumber daya alam, kekhawatiran juga berasal dari dampak negatif industrialisasi dan pembangunan fisik yang apabila tidak ditangani secara serius akan mengancam kehidupan manusia itu sendiri. Tidak ada pilihan lain untuk manusia harus mengambil tindakan dini untuk mencegah berlanjutnya kerusakan lingkungan. Aspek yang harus diperhatikan, yakni sebagai berikut : 1. Dari sudut kependudukan 2. Masalah lingkungan dapat dilihat dari aspek pembangunan sektoral 3. Pendekatan masalah lingkungan dari aspek media lingkunganseperti tanah, air, atau ruang. 4. Dari sudut legalitas
  • 6.  Pelayanan Umum Pelayanan umum akan menyangkut bidang pendidikan, kesehatan, transportasi, perumahan kesejahteraan sosial, gizi, listrik, kebutuhan pangan pokok dan masih banyak lagi. Begitu luas ruang lingkup jasa pelayanan umum yang diselenggarakan oleh pemerintah sehingga semua orang mau tidak mau harus menerima bahwa intervensi birokrasi melalui pelayanan umum itu absah adanya. Hambatan Pelayanan Umum :  Tidak Efektif  Kelambanan pelayanan umum  Gaya manajemen yang telalu berorientasi kepada tugas (task oriented) juga membawa pengaruh tidak terpacunya pegawai kepada hasil dan kualitas pelayanan umum.  Sistem dan mekanisme kerja yang diterapkan dalam birokrasi pemerintahan. Keharusan untuk mencapai target waktu seringkali mengorbankan cara kerja serta tujuan akhirnya.  Kurang diperhatikannya asas keterjangkauan dan pemerataan dalam
  • 7.  Moral Individu Atau Moral Kelompok Moral individu mensyaratkan bahwa dalam hubunganya dengan orang lain seseorang harus mengikuti norma-norma etis dan melaksanakan kewajiban- kewajiban sebagai pertanggungjawaban antarmanusia. Sementara itu, moral kolektif terbentuk karena tergabungnya pertanggungjawaban didalam suatu kelompok sehingga proses tindakan-tindakan etis yang terwujud itu terbentuk karena persetujuan di antara individu-individu yang terdapat didalamnya. Ada dua sisi normatif yang melekat dalam tindakan dan keputusan para pejabat negara : 1. Aspek Lazim (pervasive aspect) 2. Aspek terbatas (limited aspect)
  • 8.  Pertanggungjawaban Administrasi Pertanggungjawaban biasanya diartikan sebagai proses antarpribadi yang menyangkut tindakan, perbuatan, atau keputusan seseorang dalam hubungannya dengan orang lain sehingga ia dapat menerima hak dan wewenang tertentu berikut sanksi yang menjadi konsekuensinya. Dalam administrasi public pertanggungjawaban mengandung tiga konotasi berikut ini : 1. Pertanggungjawaban sebagai akuntabilitas (accountability) 2. Pertanggungjawaban sebagai sebab-akibat (cause) 3. Pertanggungjawaban sebagai kewajiban (obligation)
  • 9.  Analisis Etika • Kebanyakan orang akan sependapat bahwa setiap perbuatan yang merusak atau merugikan adalah salah All harmful acts are wrong ful acts. Salah satu kekuatan pokok dari aturan-aturan yang terdapat dalam etika dan moral adalah kemampuannya untuk menemukan kaidah-kaidah penting di luar aturan aturan atau hukum yang berlaku. • Urusan urusan publik akan dapat mencapai tujuannya apabila konsep moralisme legal mendasari tindakan dan keputusan yang diambil oleh para. pejabat hendaknya berangkat dari asumsi bahwa hukum dan aturan senantiasa terlambat jika dibandingkan dengan berkembangnya.
  • 10. PERTENTANGAN ANTARA TUJUAN DAN CARA YANG DIPAKAI :  Ketidakjujuran (dishonesty)  Perilaku yang buruk  Konflik kepentingan  Melanggar Perundang-Undangan  Perlakuan yang tidak adil terhadap bawahan  Pelanggaran terhadap prosedur  Tidak menghormati kehendak membuat peraturan perundangan  Inefisiensi atau pemborosan  Menutup-nutupi kesalahan  Kegagalan mengambil Prakarsa