SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Pengendalian Sosial
Oleh
Dilla Serly Salsa Niko Radith Bunga
Perilaku manusia kini sangat dipengaruhi oleh lingkungan
sekitarnya. Keberagaman bentuk perilaku seseorang, besar kecilnya
di pengaruhi oleh lingkungan di sekitar, karena pada umumnya
masyarakat sebagai agen sekunder pembentuk kepribadian memiliki
kontribusi yang besar dalam membentuk perilaku seseorang di
masyarakat.
Perilaku yang dihasilkan tersebut dapat berupa perilaku
yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, maupun perilaku
yang menyimpang dari nilai dan norma, sesuai dengan pengaruh
yang diterima individu tersebut. Dalam berperilaku, manusia atau
yang termasuk di dalam masyarakat memiliki batasan-batasan
dalam melakukan segala sesuatu. Dibutuhkan pengendalian sosial
dalam mengatur segala sesuatu yang terjadi di masyarakat.
Definisi
Jenis
Sifat
Cara
Tujuan
Penutup
Pengendalian sosial atau kontrolisasi sosial adalah
suatu konfigurasi untuk mencegah penyimpangan
sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat
untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan
nilai yang berlaku. Dengan adanya pengendalian
sosial yang baik diharapkan mampu meluruskan
anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang.
1. Soerjono Soekanto
Pengendalian sosial adalah terjadinya proses yang bertujuan mengajak,
memaksa dan membimbing masyarakat untuk memenuhi aturan yang
berlaku, baik yang dilakukan secara direncanakan ataupun tidak
direncanakan.
2. Joseph S. Roucek
Pengendalian sosial tidak hanya fokus pada segala prosesnya saja, tetapi
banyak pandangan yang bersifat mendidik, mengajak hingga memaksa
masyarakat untuk tunduk pada nilai sosial yang berlaku.
3. Schaefer
Pengendalian sosial bisa terjadi pada siapa saja, tanpa terkecuali. Semua
level masyarakat butuh pengendalian sosial. Termasuk di semua institusi
sosial, keluarga.
1. Hukuman
Jadi jenis pengendalian sosial berbentuk hukuman ini dapat digunakan untuk hal
positif dan negative, tergantung dari konteks yang digunakan ingin
menggunakan cara seperti apa. Misal untuk hal positif, jika berhasil menahan
tidak melakukan tindakan melanggar hukum, maka akan mendapatkan hadiah.
Bisa juga kasusnya di balik, ketika ketahuan melanggar hukum atau norma
sosial, maka akan mendapatkan hukuman atau sanksi sosial.
2. Pendidikan
Pengendalian sosial berbentuk pendidikan sebagai salah satu cara pengendalian
sosial yang dilakukan secara sadar, dan dilakukan lewat jalur pendidikan.
Setidaknya dengan belajar dan memperbanyak ilmu pengetahuan di dunia
pendidikan, akan memberikan wawasan, sudut pandang dan penalaran yang
lebih baik, terkait mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh
dilakukan.
3. Agama
Orang yang memiliki pemahaman agama yang baik, mampu menekan dan
meminimalisir pelanggaran norma dan aturan masyarakat. Alasannya
sederhana, karena segala yang dilarang jika dilanggar akan mendapat dosa.
Ajaran-ajaran agama seperti inilah sangat efektif sebagai pengendali sosial atas
dasar rasa takut kepada Sang Pencipta.
4. Ostrasisme
Jenis pengendalian sosial yang selanjutnya adalah ostrasisme, atau yang biasa
kita dengar dengan pengucilan. Pengucilan ini akan diperoleh bagi mereka yang
melanggar norma sosial ataupun aturan masyarakat. Bentuk pengucilan
memang bentuknya beragam dan dipengaruhi oleh banyak hal. Intinya korban
yang dikucilkan berarti sedang mendapat hukuman sanksi sosial.
5. Teguran
Teguran umumnya dilontarkan pada mereka orang yang melanggar aturan yang
sudah dilakukan berkali-kali, ataupun yang baru dilanggar sekali. Teguran itu
sendiri pun bermacam-macam bentuknya. Ada teguran tertulis, teguran tidak
tertulis, dan teguran langsung ataupun teguran tidak langsung. Tujuan diberinya
teguran agar menjadi pribadi yang lebih baik.
6. Cemoohan
Dalam kehidupan sehari-hari, pasti kamu pernah mendapatkan cemoohan atau
mungkin yang memberikan cemoohan pada orang lain karena sudah melanggar
standar batas norma yang berlaku. Bentuk cemoohan tidak melulu dilakukan
secara frontal di depan orangnya langsung loh. Tetapi juga berupa hinaan dan
sindiran juga termasuk dalam cemoohan.
7. Intimidasi
Intimidasi adalah pengendalian sosial yang digunakan untuk mengancam
seseorang yang dianggap melanggar norma sosial atau hukum yang berlaku.
Cara kerja intimidasi dilakukan dengan cara menekan, mengancam
dan menakut-nakuti
- Preventif
Preventif adalah usaha untuk melakukan pencegahan sebelum terjadi pelanggaran.
- Represif
Represif adalah usaha yang dilakukan setelah pelanggaran terjadi yang ditunjukkan
untuk memulihkan keadaan ke situasi semula.
- Gabungan
Perpaduan antara kedua sifat pengendalian sosial yang ditunjukkan untuk
mencegah terjadinya penyimpangan sekaligus memulihkan kembali keadaan
semula.
1. Pengendalian Sosial Persuasif
Cara pertama yang digunakan untuk melakukan pengendalian sosial adalah
menggunakan cara persuasif. Dimana dengan menggunakan cara ini, tidak adanya
kekerasan terhadap pelaku penyimpangan sosial namun cara yang digunakan
adalah menasehati, memberikan himbauan serat membimbing agar tidak
melakukan perilaku penyimpangan di kemudian hari. Cara persuasif biasanya
dilakukan di dalam lingkungan masyarakat melalui bentuk lisan atau simbolik
yang berbentuk spanduk, poster, maupun iklan layanan masyarakat yang
disebarkan ke anggota masyarakat.
2. Pengendalian Sosial Koersif
Cara kedua yang digunakan untuk melakukan pengendalian sosial adalah
menggunakan cara koersif. Dimana dengan menggunakan cara ini, terjadinya
sebuah paksaan maupun kekerasan kepada pelaku penyimpangan sosial baik
dalam bentuk fisik maupun psikis. Hal ini seringkali dilakukan oleh pihak yang
berwenang ketika sudah tidak memiliki cara lain untuk menyadarkan pelaku
tersebut.
Namun, dengan menggunakan cara ini seringkali menimbulkan konsekuensi
seperti reaksi negatif dari pihak lain. Salah satu contohnya yang dapat kita lihat
adalah, pengusiran dan penertiban pedagang kaki lima atau PKL yang berjualan di
jalan raya dimana seringkali membuat jalanan menjadi sempit dan menimbulkan
kemacetan. Oleh sebab itu, seringkali polisi yang berpatroli memperingati mereka
untuk berpindah, namun tetap tidak dipedulikan hingga akhirnya menggunakan
cara koersif ini.
3. Sosialisi
Cara ketiga yang digunakan untuk melakukan pengendalian sosial adalah
menggunakan cara sosialisasi. Dimana dengan menggunakan cara ini, anggota
masyarakat diajarkan untuk menciptakan sebuah kebiasaan serta menanamkan
dalam diri mengenai nilai dan norma yang berlaku pada sebuah lingkungan
masyarakat. Cara ini dilakukan melalui sosialisasi terhadap masyarakat sekitar,
dengan melakukan pengenalan mengenai norma dan nilai yang ada serta
pengaplikasiannya kepada sikap dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari di
tengah masyarakat.
4. Penekanan Sosial
Cara keempat yang digunakan melakukan pengendalian sosial adalah melalui
penekanan sosial. Dimana dengan menggunakan cara ini, diharapkan mampu
mengendalikan tingkah laku setiap anggota lingkungan yang ada di dalamnya.
Dengan melakukan ini diharapkan sebuah lingkungan masyarakat, dapat
menanamkan dalam diri nilai serta norma yang ada pada setiap individunya agar
dapat hidup berdampingan dengan baik.
5. Pengendalian sosial Preventif
yaitu pencegahan sebelum terjadi penyimpangan terhadap norma-norma dan
nilai-nilai masyarakat. Contoh, orang tua yang melarang anaknya bergaul dengan
teman-teman yang suka berjudi. Hal ini bertujuan supaya anaknya tidak menjadi
tukang judi nantinya.
6. Pengendalian sosial Represif
yaitu upaya pemulihan keadaan sesudah terjadi penyimpangan nilai dan norma
masyarakat. Contoh, seseorang yang ingkar janji diadukan ke pengadilan,
sehingga hakim menjatuhkan hukuman dengan membayar hutang dan denda.
1. Menjaga ketertiban sosial
Bila nilai serta norma sosial tersebut dijalankan oleh semua anggota masyarakat,
akan tercipta dan terpelihara ketertiban sosial di dalam masyarakat.
2. Mencegah terjadinya penyimpangan nilai dan norma sosial
Dengan adanya pengendalian sosial di dalam masyarakat, seseorang atau kelompok
akan mulai berpikir bahayanya jika melakukan hal-hal yang menyimpang dari
norma dan nilai sosial.
3. Mengembangkan budaya malu
Harga diri seseorang dapat turun dan merasa malu jika melakukan kesalahan atau
melanggar nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat.
4. Menciptakan dan menegakkan hukum
Pengendalian sosial memiliki tujuan untuk bisa mencapai keserasian antara
stabilitas dan perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. Atau dapat dikatakan
untuk bisa mencapai kondisi damai dengan keserasian di antara keadilan dan
kepastian.
5. Pelaku penyimpangan sosial mematuhi aturan yang berlaku
Dengan adanya pengendalian sosial di dalam lingkungan masyarakat, tentu saja
diharapkan agar masyarakat mampu untuk menjalankan seluruh nilai serta norma
sosial yang ada di dalam masyarakat, baik itu secara tertulis atau tidak tertulis.
6. Terciptanya keserasian dan kenyamanan di dalam masyarakat
Seperti penjelasan sebelumnya, adanya pengendalian sosial dapat bertujuan untuk
menciptakan keserasian serta kenyamanan di dalam lingkungan masyarakat.
7. Menciptakan kondisi masyarakat yang tenteram
Pengendalian sosial mampu untuk menciptakan kondisi masyarakat yang tenteram
dan damai jika pengendalian sosial tersebut memang benar-benar dijalankan oleh
anggota masyarakat.
Terima Kasih 
Dilla Serly Salsa Niko Radith Bunga
bye kids

More Related Content

Similar to PengendalianSosial

Penyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosialPenyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosialKhairun Najmi
 
Aturan sosial sebagai pengendalian dalam kehidupan bermasyarakat
Aturan sosial sebagai pengendalian dalam kehidupan bermasyarakatAturan sosial sebagai pengendalian dalam kehidupan bermasyarakat
Aturan sosial sebagai pengendalian dalam kehidupan bermasyarakatNiena Diaz
 
Pengendalian penyimpangan sosial - SMP
Pengendalian penyimpangan sosial - SMPPengendalian penyimpangan sosial - SMP
Pengendalian penyimpangan sosial - SMPAngellia Putry
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialLiananda Indri Putri
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialLiananda Indri Putri
 
Geografi 8 makalah pengendalian penyimpangan sosial
Geografi 8   makalah pengendalian penyimpangan sosialGeografi 8   makalah pengendalian penyimpangan sosial
Geografi 8 makalah pengendalian penyimpangan sosialNisa 'Icha' El
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosialPerilaku menyimpang dan pengendalian sosial
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosialYuca Siahaan
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)Jeybie Moeth Thiea
 
Pengendalian sosial melalui imbalan dan hukuman
Pengendalian sosial melalui imbalan dan hukumanPengendalian sosial melalui imbalan dan hukuman
Pengendalian sosial melalui imbalan dan hukumanAzam Safari
 
Pengendalian Sosial Kelas X
Pengendalian Sosial Kelas XPengendalian Sosial Kelas X
Pengendalian Sosial Kelas XFiddiena
 
Pengendalian Sosial
Pengendalian SosialPengendalian Sosial
Pengendalian SosialSam Michael
 
Penyimpangan Sosial
Penyimpangan SosialPenyimpangan Sosial
Penyimpangan Sosialpjj_kemenkes
 
SOSIOLOGI - PENGENDALIAN SOSIAL
SOSIOLOGI - PENGENDALIAN SOSIALSOSIOLOGI - PENGENDALIAN SOSIAL
SOSIOLOGI - PENGENDALIAN SOSIALJeshinta Izas
 

Similar to PengendalianSosial (20)

Penyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosialPenyimpangan dan pengendalian sosial
Penyimpangan dan pengendalian sosial
 
Aturan sosial sebagai pengendalian dalam kehidupan bermasyarakat
Aturan sosial sebagai pengendalian dalam kehidupan bermasyarakatAturan sosial sebagai pengendalian dalam kehidupan bermasyarakat
Aturan sosial sebagai pengendalian dalam kehidupan bermasyarakat
 
Presentationagama
PresentationagamaPresentationagama
Presentationagama
 
Pengendalian penyimpangan sosial - SMP
Pengendalian penyimpangan sosial - SMPPengendalian penyimpangan sosial - SMP
Pengendalian penyimpangan sosial - SMP
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
 
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosialPerilaku menyimpang dan sikap anti sosial
Perilaku menyimpang dan sikap anti sosial
 
Pengendalian sosial ii
Pengendalian sosial iiPengendalian sosial ii
Pengendalian sosial ii
 
Geografi 8 makalah pengendalian penyimpangan sosial
Geografi 8   makalah pengendalian penyimpangan sosialGeografi 8   makalah pengendalian penyimpangan sosial
Geografi 8 makalah pengendalian penyimpangan sosial
 
Pengendalian sosial
Pengendalian sosialPengendalian sosial
Pengendalian sosial
 
Sosiologi pengendalian sosial.
Sosiologi   pengendalian sosial.Sosiologi   pengendalian sosial.
Sosiologi pengendalian sosial.
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosialPerilaku menyimpang dan pengendalian sosial
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial
 
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
Perilaku menyimpang dan pengendalian sosial (2)
 
Makalah kontrol sosial
Makalah kontrol sosialMakalah kontrol sosial
Makalah kontrol sosial
 
Tugas peruu cetak
Tugas peruu cetakTugas peruu cetak
Tugas peruu cetak
 
Pengendalian sosial melalui imbalan dan hukuman
Pengendalian sosial melalui imbalan dan hukumanPengendalian sosial melalui imbalan dan hukuman
Pengendalian sosial melalui imbalan dan hukuman
 
Pengendalian Sosial Kelas X
Pengendalian Sosial Kelas XPengendalian Sosial Kelas X
Pengendalian Sosial Kelas X
 
Pengendalian Sosial
Pengendalian SosialPengendalian Sosial
Pengendalian Sosial
 
Tugas pengendalian sosial ulfa
Tugas pengendalian sosial ulfaTugas pengendalian sosial ulfa
Tugas pengendalian sosial ulfa
 
Penyimpangan Sosial
Penyimpangan SosialPenyimpangan Sosial
Penyimpangan Sosial
 
SOSIOLOGI - PENGENDALIAN SOSIAL
SOSIOLOGI - PENGENDALIAN SOSIALSOSIOLOGI - PENGENDALIAN SOSIAL
SOSIOLOGI - PENGENDALIAN SOSIAL
 

Recently uploaded

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxRioNahak1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxarnisariningsih98
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxrofikpriyanto2
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSyudi_alfian
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 

Recently uploaded (20)

Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptxalat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
alat-alat liturgi dalam Gereja Katolik.pptx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptxMODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
MODUL 2 BAHASA INDONESIA-KELOMPOK 1.pptx
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptxMATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
MATERI 1_ Modul 1 dan 2 Konsep Dasar IPA SD jadi.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPSKisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
Kisi-kisi UTS Kelas 9 Tahun Ajaran 2023/2024 Semester 2 IPS
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 

PengendalianSosial

  • 2. Oleh Dilla Serly Salsa Niko Radith Bunga
  • 3. Perilaku manusia kini sangat dipengaruhi oleh lingkungan sekitarnya. Keberagaman bentuk perilaku seseorang, besar kecilnya di pengaruhi oleh lingkungan di sekitar, karena pada umumnya masyarakat sebagai agen sekunder pembentuk kepribadian memiliki kontribusi yang besar dalam membentuk perilaku seseorang di masyarakat. Perilaku yang dihasilkan tersebut dapat berupa perilaku yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku, maupun perilaku yang menyimpang dari nilai dan norma, sesuai dengan pengaruh yang diterima individu tersebut. Dalam berperilaku, manusia atau yang termasuk di dalam masyarakat memiliki batasan-batasan dalam melakukan segala sesuatu. Dibutuhkan pengendalian sosial dalam mengatur segala sesuatu yang terjadi di masyarakat.
  • 5.
  • 6. Pengendalian sosial atau kontrolisasi sosial adalah suatu konfigurasi untuk mencegah penyimpangan sosial serta mengajak dan mengarahkan masyarakat untuk berperilaku dan bersikap sesuai norma dan nilai yang berlaku. Dengan adanya pengendalian sosial yang baik diharapkan mampu meluruskan anggota masyarakat yang berperilaku menyimpang.
  • 7. 1. Soerjono Soekanto Pengendalian sosial adalah terjadinya proses yang bertujuan mengajak, memaksa dan membimbing masyarakat untuk memenuhi aturan yang berlaku, baik yang dilakukan secara direncanakan ataupun tidak direncanakan. 2. Joseph S. Roucek Pengendalian sosial tidak hanya fokus pada segala prosesnya saja, tetapi banyak pandangan yang bersifat mendidik, mengajak hingga memaksa masyarakat untuk tunduk pada nilai sosial yang berlaku. 3. Schaefer Pengendalian sosial bisa terjadi pada siapa saja, tanpa terkecuali. Semua level masyarakat butuh pengendalian sosial. Termasuk di semua institusi sosial, keluarga.
  • 8.
  • 9. 1. Hukuman Jadi jenis pengendalian sosial berbentuk hukuman ini dapat digunakan untuk hal positif dan negative, tergantung dari konteks yang digunakan ingin menggunakan cara seperti apa. Misal untuk hal positif, jika berhasil menahan tidak melakukan tindakan melanggar hukum, maka akan mendapatkan hadiah. Bisa juga kasusnya di balik, ketika ketahuan melanggar hukum atau norma sosial, maka akan mendapatkan hukuman atau sanksi sosial. 2. Pendidikan Pengendalian sosial berbentuk pendidikan sebagai salah satu cara pengendalian sosial yang dilakukan secara sadar, dan dilakukan lewat jalur pendidikan. Setidaknya dengan belajar dan memperbanyak ilmu pengetahuan di dunia pendidikan, akan memberikan wawasan, sudut pandang dan penalaran yang lebih baik, terkait mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak boleh dilakukan.
  • 10. 3. Agama Orang yang memiliki pemahaman agama yang baik, mampu menekan dan meminimalisir pelanggaran norma dan aturan masyarakat. Alasannya sederhana, karena segala yang dilarang jika dilanggar akan mendapat dosa. Ajaran-ajaran agama seperti inilah sangat efektif sebagai pengendali sosial atas dasar rasa takut kepada Sang Pencipta. 4. Ostrasisme Jenis pengendalian sosial yang selanjutnya adalah ostrasisme, atau yang biasa kita dengar dengan pengucilan. Pengucilan ini akan diperoleh bagi mereka yang melanggar norma sosial ataupun aturan masyarakat. Bentuk pengucilan memang bentuknya beragam dan dipengaruhi oleh banyak hal. Intinya korban yang dikucilkan berarti sedang mendapat hukuman sanksi sosial. 5. Teguran Teguran umumnya dilontarkan pada mereka orang yang melanggar aturan yang sudah dilakukan berkali-kali, ataupun yang baru dilanggar sekali. Teguran itu sendiri pun bermacam-macam bentuknya. Ada teguran tertulis, teguran tidak tertulis, dan teguran langsung ataupun teguran tidak langsung. Tujuan diberinya teguran agar menjadi pribadi yang lebih baik.
  • 11. 6. Cemoohan Dalam kehidupan sehari-hari, pasti kamu pernah mendapatkan cemoohan atau mungkin yang memberikan cemoohan pada orang lain karena sudah melanggar standar batas norma yang berlaku. Bentuk cemoohan tidak melulu dilakukan secara frontal di depan orangnya langsung loh. Tetapi juga berupa hinaan dan sindiran juga termasuk dalam cemoohan. 7. Intimidasi Intimidasi adalah pengendalian sosial yang digunakan untuk mengancam seseorang yang dianggap melanggar norma sosial atau hukum yang berlaku. Cara kerja intimidasi dilakukan dengan cara menekan, mengancam dan menakut-nakuti
  • 12.
  • 13. - Preventif Preventif adalah usaha untuk melakukan pencegahan sebelum terjadi pelanggaran. - Represif Represif adalah usaha yang dilakukan setelah pelanggaran terjadi yang ditunjukkan untuk memulihkan keadaan ke situasi semula. - Gabungan Perpaduan antara kedua sifat pengendalian sosial yang ditunjukkan untuk mencegah terjadinya penyimpangan sekaligus memulihkan kembali keadaan semula.
  • 14.
  • 15. 1. Pengendalian Sosial Persuasif Cara pertama yang digunakan untuk melakukan pengendalian sosial adalah menggunakan cara persuasif. Dimana dengan menggunakan cara ini, tidak adanya kekerasan terhadap pelaku penyimpangan sosial namun cara yang digunakan adalah menasehati, memberikan himbauan serat membimbing agar tidak melakukan perilaku penyimpangan di kemudian hari. Cara persuasif biasanya dilakukan di dalam lingkungan masyarakat melalui bentuk lisan atau simbolik yang berbentuk spanduk, poster, maupun iklan layanan masyarakat yang disebarkan ke anggota masyarakat.
  • 16. 2. Pengendalian Sosial Koersif Cara kedua yang digunakan untuk melakukan pengendalian sosial adalah menggunakan cara koersif. Dimana dengan menggunakan cara ini, terjadinya sebuah paksaan maupun kekerasan kepada pelaku penyimpangan sosial baik dalam bentuk fisik maupun psikis. Hal ini seringkali dilakukan oleh pihak yang berwenang ketika sudah tidak memiliki cara lain untuk menyadarkan pelaku tersebut. Namun, dengan menggunakan cara ini seringkali menimbulkan konsekuensi seperti reaksi negatif dari pihak lain. Salah satu contohnya yang dapat kita lihat adalah, pengusiran dan penertiban pedagang kaki lima atau PKL yang berjualan di jalan raya dimana seringkali membuat jalanan menjadi sempit dan menimbulkan kemacetan. Oleh sebab itu, seringkali polisi yang berpatroli memperingati mereka untuk berpindah, namun tetap tidak dipedulikan hingga akhirnya menggunakan cara koersif ini.
  • 17. 3. Sosialisi Cara ketiga yang digunakan untuk melakukan pengendalian sosial adalah menggunakan cara sosialisasi. Dimana dengan menggunakan cara ini, anggota masyarakat diajarkan untuk menciptakan sebuah kebiasaan serta menanamkan dalam diri mengenai nilai dan norma yang berlaku pada sebuah lingkungan masyarakat. Cara ini dilakukan melalui sosialisasi terhadap masyarakat sekitar, dengan melakukan pengenalan mengenai norma dan nilai yang ada serta pengaplikasiannya kepada sikap dan tingkah laku dalam kehidupan sehari-hari di tengah masyarakat. 4. Penekanan Sosial Cara keempat yang digunakan melakukan pengendalian sosial adalah melalui penekanan sosial. Dimana dengan menggunakan cara ini, diharapkan mampu mengendalikan tingkah laku setiap anggota lingkungan yang ada di dalamnya. Dengan melakukan ini diharapkan sebuah lingkungan masyarakat, dapat menanamkan dalam diri nilai serta norma yang ada pada setiap individunya agar dapat hidup berdampingan dengan baik.
  • 18. 5. Pengendalian sosial Preventif yaitu pencegahan sebelum terjadi penyimpangan terhadap norma-norma dan nilai-nilai masyarakat. Contoh, orang tua yang melarang anaknya bergaul dengan teman-teman yang suka berjudi. Hal ini bertujuan supaya anaknya tidak menjadi tukang judi nantinya. 6. Pengendalian sosial Represif yaitu upaya pemulihan keadaan sesudah terjadi penyimpangan nilai dan norma masyarakat. Contoh, seseorang yang ingkar janji diadukan ke pengadilan, sehingga hakim menjatuhkan hukuman dengan membayar hutang dan denda.
  • 19.
  • 20. 1. Menjaga ketertiban sosial Bila nilai serta norma sosial tersebut dijalankan oleh semua anggota masyarakat, akan tercipta dan terpelihara ketertiban sosial di dalam masyarakat. 2. Mencegah terjadinya penyimpangan nilai dan norma sosial Dengan adanya pengendalian sosial di dalam masyarakat, seseorang atau kelompok akan mulai berpikir bahayanya jika melakukan hal-hal yang menyimpang dari norma dan nilai sosial. 3. Mengembangkan budaya malu Harga diri seseorang dapat turun dan merasa malu jika melakukan kesalahan atau melanggar nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat.
  • 21. 4. Menciptakan dan menegakkan hukum Pengendalian sosial memiliki tujuan untuk bisa mencapai keserasian antara stabilitas dan perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. Atau dapat dikatakan untuk bisa mencapai kondisi damai dengan keserasian di antara keadilan dan kepastian. 5. Pelaku penyimpangan sosial mematuhi aturan yang berlaku Dengan adanya pengendalian sosial di dalam lingkungan masyarakat, tentu saja diharapkan agar masyarakat mampu untuk menjalankan seluruh nilai serta norma sosial yang ada di dalam masyarakat, baik itu secara tertulis atau tidak tertulis. 6. Terciptanya keserasian dan kenyamanan di dalam masyarakat Seperti penjelasan sebelumnya, adanya pengendalian sosial dapat bertujuan untuk menciptakan keserasian serta kenyamanan di dalam lingkungan masyarakat. 7. Menciptakan kondisi masyarakat yang tenteram Pengendalian sosial mampu untuk menciptakan kondisi masyarakat yang tenteram dan damai jika pengendalian sosial tersebut memang benar-benar dijalankan oleh anggota masyarakat.
  • 22.
  • 23. Terima Kasih  Dilla Serly Salsa Niko Radith Bunga