SlideShare a Scribd company logo
1 of 24
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
PATOLOGI 3
Suyanto
MODUL
KEGIATAN BELAJAR IV
PROSES PENUAAN (AGING)
Radang dan mekanisme proses infeksi, Proses penyembuhan
Luka, Neoplasma dan Proses penuaan (Aging)
SEMESTER 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
berkah dan karuniNyalah penyusun
dapat menyelesaikan Modul Mata
Kuliah Patologi 3.
Buku ini disusun sebagai referensi
dan bahan belajar untuk mahasiswa
program Pendidikan Jarak Jauh Program
D.III Keperawatan yang diselenggarakan
oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Kesehatan, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Penyusun mengucapkan terima
kasih atas berbagai bantuan baik materiil
maupun imateriil dari berbagai pihak
atas keberhasilan penyusunan modul
ini.
Mudah-mudahan Modul ini dapat
digunakan secara efektif dan dapat
menjadimediayangdapatmeningkatkan
pemahaman dan kemampuan
memberikan asuhan keperawatan jiwa
bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
Program D.III Keperawatan.
Kata
Pengantar
Tim Penyusun
Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Daftar Istilah
Basal Metabolisme Rate 	: Jumlah energi yang dikeluarkan setiap hari oleh manusia saat 	
					 istirahat
Bradikinin 			 : Vasodilator yang memberi efek pembengkakan dan rangsang 	
					 pada syaraf
Difusse 			: Keadaan dimana terjadi penyebaran ke sel atau jaringan lain
Histamin 		 : Senyawa nitrogen yang memicu respon inflamasi dan 	 	
					 merupakan respon kekebalan terhadap asing patogen
Skar					: Jaringan parut bekas lukai ketika kerusakan kulit terjadi lebih
					 dalam dari lapisan terluar kulit (epidermis).
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Halo...para mahasiswa D.III Keperawatan Pendidikan Jarak Jauh
Semoga keselamatan dan kesejahteraan dari Tuhan YME selalu dilimpahkan kepada kita. Sebelum
kita mulai melanjutkan perkuliahan di modul 3 ini, mari Saudara siapkan hati dan fikiran.
Gambar : Luka pada lutut
A.	 Rasional dan Deskripsi singkat
Kejadian radang dan infeksi di negara kita Indonesia merupakan masalah yang amat sangat
sering dijumpai di pelayanan kesehatan. Hal tersebut antara lain disebabkan iklim tropis
negara kita dan perilaku sehat masyarakat yang masih buruk sehingga memudahkan
timbulnya masalah infeksi. Oleh karena itu dalam modul ini kita akan membahasnya.
Beriringan dengan radang dan mekanisme infeksi permasalah penyembuhan luka juga
banyak dijumpai. Dalam sudut pandang ilmu patologi, manakala terjadi luka maka radang,
infeksi dan penyembuhan luka adalah masalah yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu
materi proses penyembuhan luka akan dibahas dalam kegiatan belajar tersendiri dalam
modul ini.
Selanjutnya dalam modul ini akan dibahas materi neoplasma, penyakit yang menakutkan
dan banyak dijumpai pada masyarakat modern. Beriringan dengan masalah neoplasma
adalah proses penuaan. Meningkatnya usia harapan hidup menyebabkan meningkatnya
populasi usila. Padahal pasien usila disamping memiliki masalah kesehatan karena proses
penuaan (aging) juga sering muncul masalah neoplasma.
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Relevansi
Baiklah para mahasiswa...
Untuk memudahkan Saudara mempelajarinya, modul ini dialokasikan untuk dipelajari pada
minggu ke 9 s.d minggu ke 12 semester II yang dikemas dalam 4 kegiatan belajar sebagai berikut:
Kegiatan belajar 1 : Radang dan mekanisme proses infeksi
Kegiatan belajar 2 : Proses penyembuhan Luka
Kegiatan belajar 3 : Neoplasma
Kegiatan belajar 4 : Proses penuaan (Aging)
Setelah mempelajari modul ini saudara akan dapat:
1.	 Memahami patofisiologi radang
2.	 Menjelaskan mekanisme proses infeksi
3.	 Membedakan jenis neoplasma
4.	 Memahami proses penuaan
Sebagai seorang perawat, ilmu dan kompetensi tentang radang dan proses infeksi penting
untuk dikuasai. Apalagi jika mengingat bahwa penyakit infeksius dan trauma fisik berupa
luka merupakan penyakit yang paling mendominasi di negara kita. Dengan penguasaan
ilmu yang cukup maka Saudara sebagai perawat diharapkan mampu untuk memberikan
pelayanan kepada pasien baik secara mandiri ataupun berkolaborasi dengan tim kesehatan
lainnya.
Demikian juga halnya pengetahuan tentang neoplasma dan proses penuaan begitu
pentingnya harus dikuasai manakala kita akan memberikan pelayanan terbaik bagi mereka.
Penyakit neoplasma dan tua termasuk kategori penyakit terminal sehingga sering dijumpai
kondisi pasien mengalami putus asa. Pengidap neoplasma seperti kanker memerlukan
pendekatan tersendiri demikian juga halnya para manula. Mereka memiliki masalah yang
unik dan perlu dibantu dengan maksimal agar kualitas hidupnya meningkat.
Kalau begitu... ayo kita siapkan diri untuk memulai mempelajarinya
Gambar : tanda penuaan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Petunjuk belajar
Saudara mahasiswa yang budiman...
1.	 Mengenal berbagai istilah yang digunakan
2.	 Mecari contoh contoh nyata kejadian atau penyakit yang berhubungan
3.	 Jika ada kegiatan praktikum ikuti dengan baik.
4.	 Kerjakan latihan dan praktikum secara mandiri atau berkelompok
5.	 Hubungi dosen yang mengajar mata kuliah Patologi ketika menemukan kesulitan.
Baiklah Saudara...
Agar lebih mudah Saudara mempelajari dan memahami modul ini maka ikutilah langkah-
langkah belajar berikut :
Kita mulai mempelajari modul ini, semoga saudara diberi kemudahan dalam mempelajari
modul ini dan semoga dapat difahami dengan baik untuk bekal menjadi perawat yang
professional, Amin
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 4
Saudara diharapkan mampu:
Memahami proses penuaan (aging)
Kegiatan
Belajar 4
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan belajar 4 dalam modul yang Saudara pelajari ini akan mengulas pokok pokok
materi tentang:
a.	 Pengertian aging
b.	 Proses aging
c.	 Teori teori penuaan
d.	 Kondisi fisiologis dan patologis lanjut usia
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 4 Saudara diharapkan mampu:
a.	 Memahami pengertian aging
b.	 Menjelaskan proses aging
c.	 Membedakan teori teori penuaan
d.	 Memahami Kondisi fisiologis dan patologis lanjut usia
Gambar : Kondisi fisiologis lanjut usia
Pokok-pokok Materi
Proses Penuaan (aging)
Saudara para mahasiswa yang berbahagia,...
Sekarang kita akan mempelajari kegiatan belajar 4 yang berisi materi tentang:
PROSES PENUAAN (Aging)
Sebelum kita mulai sebaiknya Saudara fahami dulu tujuan kegiatan belajar 4 ini .
Saudara para mahasiswa yang budiman, kita mulai materi kegiatan perkuliahan
keempat keempat
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
Uraian
Materi
A.	Pendahuluan
Proses penuaan merupakan proses yang dialami setiap makhluk hidup yang dapat ber-
langsung secara fisiologis maupun patologis. Beberapa teori menjelaskan mengenai
proses penuaan antara lain teori wear-and tear, teori akumulasi kesalahan, teori aku-
mulasi sampah, teori autoimun, teori Aging-Clock, teori radikal bebas dan mitohorme-
sis. Pada intinya proses penuaan disebabkan oleh multifaktorial baik secara intrinsik
maupun ekstrinsik.
B.	 Proses penuaan
	 Proses penuaan merupakan proses yang berhubungan dengan umur seseorang.
Semakin bertambah umur semakin berkurang fungsi-fungsi organ tubuh. Berikut ini
akan dijelaskan fase proses penuaan yang terjadi pada manusia.
Fase 1
	 Pada saat mencapai usia 25-35 tahun produksi hormon mulai berkurang dan mu-
lai terjadi kerusakan sel tapi tidak memberi pengaruh pada kesehatan. Tubuh pun masih
bugar terus.
Fase 2 :
	 Pada usia 35-45 tahun, produksi hormon sudah menurun sebanyak 25%. Tubuh
pun mulai mengalami penuaan. Pada masa ini, mata mulai mengalami rabun dekat se-
hingga perlu menggunakan kacamata berlensa plus, rambut mulai beruban, stamina tu-
buh pun berkurang.
Fase 3 :
	 Terjadi pada usia 45 tahun ke atas. Pada masa ini produksi hormon sudah berku-
rang hingga akhirnya berhenti sama sekali. Kaum perempuan mengalami masa yang
disebut menopause sedangkan kaum pria mengalami masa andropause. Pada masa ini
kulit pun menjadi kering karena mengalami dehidrasi, tubuh menjadi cepat lelah. Berb-
agai penyakit degeneratif seperti diabetes, osteoporosis, hipertensi dan penyakit jantung
koroner mulai menyerang.
Gambar : epidermis
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
C.	 Teori teori penuaan
1. Teori wear and tear
Teori “Wear and Tear” disebut juga teori “Pakai dan Lepas”. Teori ini memberikan pen-
jelasan tentang sel-sel yang mempunyai fungsi seperti sel jantung, sel syaraf dan sel
otak yang tidak mempunyai kemampuaan regenerasi. Bila telah selesai pemakaiannya
maka selesai tugasnya. Teori ini memberikan pemahaman tentang kematian menda-
dak contohnya jantung berhenti mendadak dan mati.
2. Teori radikal bebas
Istilah radikal bebas diartikan sebagai molekul yang relatif tidak stabil bersifat reaktif
dalam mencari pasangan elektronnya. Jika sudah terbentuk dalam tubuh maka akan
terjadi reaksi berantai dan menghasilkan radikal bebas baru yang jumlahnya akan
terus bertambah. Salah satu radikal bebas adalah oksigen yang kita hirup yang diubah
oleh sel tubuh secara konstan menjadi senyawa yang sangat reaktif.
Oksigen dikategorikan sebagai radikal bebas endogen karena dihasilkan melalui pros-
es fisiologis. Sedangkan polutan lingkungan seperti emisi kendaraan bermotor dan
industri, asbes, asap rokok, radiasi ionisasi, infeksi bakteri, jamur dan virus, serta pa-
paran zat kimia termasuk obat merupakan radikal bebas eksogen.
Pada dasarnya radikal bebas memiliki peran penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh
yang normal dalam memerangi peradangan, membunuh bakteri, dan mengendalikan
tonus otot polos pembuluh darah dan organ-organ dalam tubuh kita. Tetapi bila di-
hasilkan melebihi batas kemampuan maka akan merusak struktur sel, merubah fungsi
sel dan dapat mengarah pada proses munculnya penyakit. Gambar di bawah ini men-
erangkan beberapa jenis radikal bebas.
Gambar : radikal bebas
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
3. Teori mutasi somatik
Teori ini mengemukakan bahwa proses penuaan diakibatkan oleh kerusakan pada keu-
tuhan genetik sel-sel tubuh.
4. Teori akumulasi kesalahan
Teori ini mengemukakan bahwa proses penuaan diakibatkan adanya kesalahan pada
kode genetik yang berangsur-angsur rusak yang kemudian menumpuk dan menyebab-
kan rusaknya kode genetik tersebut.
5. Teori akumulasi sampah
Menurut teori ini proses penuaan disebabkan karena menumpuknya sisa-sisa pem-
buangan (sampah metabolisme) yang akhirnya menyebabkan kerusakan pada sistem
metabolisme.
6. Teori Autoimune
Penuaan yang terjadi disebabkan karena terbentuknya auto antibodi yang menyerang
jaringan tubuh itu sendiri. Hal ini dapat terlihat pada radang lambung , Hashimoto,
tiroiditis.
7. Teori “Aging Clock”
Teori ini mengemukakan bahwa proses penuaan disebabkan karena suatu urutan yang
telah terprogram, seperti halnya jam, dimana telah diatur oleh saraf atau sistem en-
dokrin kita. Bila waktunya sampai maka sel akan mati dengan sendirinya.
8. Mitohormesis
Teori ini menyatakan bahwa penundaan proses penuaan dapat dilakukan dengan
meningkatkan antioksidan yang menghambat pembentukan radikal bebas dalam mi-
tokondria.
Baiklah Saudara para mahasiwa, kita teruskan pembahasan materi perkuliahan ini
Tanda-tanda dari penyakit penuaan yang prematur adalah dijumpainya rambut yang
beruban, mengkerutnya kulit, dan pendeknya masa hidup dari penderita tersebut. Pada
beberapa kasus hal
ini terjadi karena mutasi dari gen. Adapun proses penuaan yang premature tersebut
dapat kita lihat pada:
1. Werner’s syndrome. Pada penderita ini terlihat rambut mereka telah beruban pada
usia 20 tahun dan penderita umumnya meninggal pada usia 40 tahun. Tanda-tanda
proses penuaan seperti osteoporosis, katarak, dan arterosklerosis juga terlihat pada
penderita.
D.	 Sindroma proses penuaan prematur
KATARAK
Gambar : Peroses
10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
2. Hutchinson – Gilford progeria syndrom
Syndroma yang menunjukkan tanda-tanda proses penuaan prematur yang parah sejak
mereka dilahirkan dan penderita akan meninggal setelah mereka berumur belasan ta-
hun. Penyakit ini disebabkan oleh mutasi gen yang berfungsi menstabilkan membran
pembungkus inti sel.
E.	 Kondisi fisiologis dan patologis pada lanjut usia
Perubahan perubahan fisik yang terjadi pada lanjut usia terlihat dalam gambar di
bawah ini
Gambar : Penuaan
Gambar : Peroses
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
Tanda tanda penuaan lebih terperinci dijelaskan berikut ini.
1. Perubahan-perubahan sel
a. Sel lebih sedikit jumlahnya dan lebih besar ukurannya
b. Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler
c. Menurunnya proporsi protein di otak, otot, darah, dan hati.
d. Jumlah sel otak menurun.
e. Terganggunya mekanisme perbaikan sel
f. Otak menjadi atrofi, beratnya berkurang 5-10%
2. Sistem persarafan
a. Berat otak menurun 10-20% (setiap orang berkurang sel otaknya dalam setiap harinya)
b. Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya terhadap stres.
c. Mengecilnya saraf panca indra. Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran,
mengecilnya saraf pencium dan perasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu rendah.
d. Kurang sensitif terhadap sentuhan
3. Sistem pendengaran
a. Presbikusis (gangguan pada pendengaran). Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran
pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi.
b. Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis.
c. Terjadi pengumpulan serumen yang mengeras akibat tuli.
4. Sistem penglihatan
a. Kekeruhan pada lensa menjadi katarak
b. Susah melihat dalam cahaya gelap
5. Sistem kardiovaskuler
a. Elastisitas dinding aorta menurun
b. Katup jantung menebal dan menjadi kaku
c. Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi dari pembuluh dar-
ah perifer
6. Sistem pengaturan suhu tubuh
a. Hipotermia akibat metabolisme menurun
b. Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas
7. Sistem respirasi
a. Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku
b. Menurunnya aktivitas dari silia pada bronkus
c. Kapasitas pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman bernafas menurun
d. Alveoli ukurannya melebar dan jumlahnya berkurang
e. Kemampuan batuk berkurang
12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
8. Sistem gastrointestinal
a. Gigi tanggal
b. Indera pengecap menurun.
c. Sensitifitas lapar menurun
d. Peristaltik lemah dan timbul konstipasi
9. Sistem reproduksi
a. Menciutnya ovari dan uterus
b. Atrofi payudara
c. Produksi spermatosoa menurun
d. Dorongan seksual menetap sampai usia diatas 70 tahun
e. Selaput lendir vagina berkurang.
10. Sistem urinaria
a. Nefron ginjal atrofi. Akibatnya berat jenis urine menurun dan proten uria
b. Otot Vesika urinaria melemah sehingga mudah terjadi retensi urine.
c. Pembesaran prostat
d. Atrofi vulva
11. Sistem endokrin
a. Produksi semua hormon menurun
b. Basal Metabolisme Rate menurun.
12. Sistem integumen
a. Kulit mengerut, kasare dan bersisik akibat kehilangan jaringan lemak
b. Mekanisme proteksi kulit menurun
c. Kulit dan rambut kepala menipis
d. Kelenjar keringat berkurang jumlahnya
13. Sistem muskuloskeletal
a. Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh
b. Kifosis
c. Persendian membesar dan menjadi pendek
d. Tendon mengerut dan mengalami skelrosis
Gambar : osteoporosis
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
Sistem Perubahan patologis
Kardiovaskuler
Pendengaran
Pencernaan
Lakukan pengkajian pada pasien yang berusia lanjut, adakah perubahan patologis
karena penuaan pada sistem tubuh berikut ini yang Saudara temukan?
Tugas
Mandiri 1
Para mahasiswa yang budiman,..
Selamat dan semoga sukses selalu. Saudara telah menyelesaikan seluruh kegiatan
belajar dalam mata kuliah patologi. Untuk mengakhirinya kerjakanlah tugas mandiri
berikut agar Saudara menjadi lebih faham
14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Rangkuman
Beberapa teori menjelaskan mengenai proses penuaan sel antara lain teori wear-and
tear, teori akumulasi kesalahan, teori akumulasi sampah, teori autoimun, teori Ag-
ing-Clock, teori radikal bebas dan mitohormesis. Pada intinya proses penuaan sel dise-
babkan oleh multifaktorial baik secara intrinsik maupun ekstrinsik.
Fase proses penuaan yang terjadi pada manusia Fase 1 : usia 25-35 tahun produksi
hormon mulai berkurang dan mulai terjadi kerusakan sel tapi tidak memberi pengaruh
pada kesehatan. Fase 2 : usia 35-45 tahun, produksi hormon sudah menurun tubuh
pun mulai mengalami penuaan. Fase 3 : usia 45 tahun ke atas. Pada masa ini produksi
hormon sudah berkurang hingga akhirnya berhenti sama sekali.
Perubahan perubahan yang terjadi pada lanjut usia yaitu: Perubahan-perubahan fisik,
sistem persarafan, sistem pendengaran, sistem penglihatan, sistem kardiovaskuler,
sistem pengaturan temperatur tubuh, sistem respirasi, sistem gastrointestinal, sistem
reproduksi, sistem genito urinaria, sistem integumen, muskuloskeletal dan endokrin.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
15
Polutan lingkungan seperti emisi kendaraan bermotor dan industri, asbes, asap rokok,
radiasi ionisasi, infeksi bakteri, jamur dan virus, serta paparan zat kimia termasuk obat
merupakan radikal bebas eksogen. Berikut ini manakah yang merupakan radikal bebas
endogen:
a.	Air
b.	Api
c.	Oksigen
d.	Hidrogen
e.	Karbondioksida
Tanda-tanda proses penuaan premature yang parah terjadi sejak mereka dilahirkan dan
penderita akan meninggal setelah mereka berumur belasan tahun. Hal ini disebabkan
oleh mutasi gen yang berfungsi menstabilkan membrane pembungkus inti sel. Hal
tersebut adalah penjelasan tentang:
a.	 Hutchinson – Gilford progeria syndrom
b.	 Trisonomi 21- Down syndrome
c.	 Werner’s syndrome.
d.	 Teori wear and tear
e.	 Teori akumulasi kesalahan
Penuaan yang terjadi karena rusaknya jaringan tubuh oleh dirinya sendiri seperti pada
radang lambung , penyakit hashimoto dan tiroiditis adalah teori penuaan.:
a.	 Teori autoimun
b.	 Teori radikal bebas
c.	 Teori aging clock.
d.	 Teori wear and tear
e.	 Teori akumulasi kesalahan
Pada penderita kelihatan rambut mereka telah beruban pada usia 20 tahun dan
penderita umumnya meninggal pada usia 40 tahun. Tanda-tanda proses penuaan
seperti osteoporosis, katarak, dan arterosklerosis juga terjadi. Hal tersebut merupakan
teori penuaan prematur:
a.	 Hutchinson – Gilford progeria syndrom
b.	 Trisonomi 21- Down syndrome
c.	 Werner’s syndrome.
d.	 Teori wear and tear
e.	 Teori akumulasi kesalahan
Produksi hormon sudah menurun sebanyak 25%. Tubuh pun mulai mengalami penuaan.
Pada masa ini, mata mulai mengalami rabun dekat sehingga perlu menggunakan
kacamata berlensa plus, rambut mulai beruban, stamina tubuh pun berkurang. Hal
tersebut merupakan tahap penuaan fase ke:
a.	 Fase 1
b.	 Fase 2
c.	 Fase 3
d.	 Fase 4
e.	 Fase 5
Tes berikut ini untuk menilai penguasaan Saudara setelah mempelajari tugas belajar 2.
Kerjakanlah soal di bawah ini secara mandiri:
Test
Formatif
1.
2.
3.
4.
5.
16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
J.M.Gibson MD, 1996, Mikrobiologi dan Patologi Modern, Jakarta : EGC
Dr. Thambayong, Jan, 2000, Patopisiologi untuk Keperawatan, Jakarta : EGC
Bagian Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1973, Patologi, Jakarta :
FKUI
Corwin, J, Elizabeth, 2OO9, Buku Saku Patofisiologi Jilid III, Jakarta : EGC
Robbins, 2007, Buku Ajar Patologi Edisi 7 Vol. 1, Jakarta : EGC
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
17
Test
Sumatif
Tes berikut ini untuk menilai penguasaan Saudara terhadap seluruh materi perkuliahan
dalam modul 3. Silahkan Saudara Kerjakan soal di bawah ini secara mandiri:
Streptococus, stafilococus, samnonela thyposa, mycobacterium tuberculosis adalah
microorganisme yang dapat menyebabkan infeksi dari jenis:
a.	Protozoa
b.	Bakteri
c.	Fungi
d.	Parasit
e.	Virus
Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya sebab darah yang
disalurkan tubuh kepermukaan daerah yang terkena radang lebih banyak daripada
yang disalurkan kedaerah normal. Fenomena panas lokal ini disebut:
a.	Kalor
b.	Dolor
c.	Rubor
d.	Tumor
e.	 Fungsio Laesa
Radang yang terjadi akibat infeksi bakteri terdapat pada cedera aseptik dan dapat
terjadi dimana-mana pada tubuh yang jaringannya telah menjadi nekrotik adalah:
a.	 Radang purulent
b.	Flegmon
c.	 Radang supuratif
d.	Abses
e.	 Radang kataral
Perbedaan penting antara radang supuratif dan radang purulen adalah adanya
a.	 Nekrosis liquefaktiva
b.	 Pus/ nanah
c.	 Nekrosis serosa
d.	Perdarahan
e.	 Fungsio laesa
Proses dimana benih mikroorganisme menjadi flora yang menetap, tumbuh dan
berkembang biak tetapi tidak dapat menimbulkan penyakit. Infeksi terjadi ketika
mikroorganisme yang menetap tadi sukses menyerang bagian tubuh manusia yang
sistem pertahanannya lemah sehingga terjadi kerusakan jaringan. Proses ini termasuk
tipe infeksi:
a.	Bakterimia
b.	Kronik
c.	Septikemi
d.	Kolonisasi
e.	sistemik
1.
2.
3.
4.
5.
18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Pasien mengalami luka yang dikategorikan Luka Partial thicknes dimana kulit nampak
berwarna merah, belum nampak lapisan epidermis yang hilang. Kondisi ini termasuk
stadium:
a.	 Stadium 1
b.	 Stadium 2
c.	 Stadium 3
d.	 Stadium 4
e.	 Stadium 5
Luka Partial thicknes yaitu luka dengan kondisi hilangnya jaringan kulit pada lapisan
epidermis dan lapisan dermis bagian atas, sedangkan luka superfisial yaitu luka dengan
kondisi:
a.	 Luka terjadi terbatas hanya pada lapisan dermis.
b.	 Luka dimana jaringan kulit epidermis dan dermis rusak
c.	 Luka dimana lapisan epidermis hilang atau lecet
d.	 Luka dengan lapisan dermis, fasia dan otot rusak
e.	 Luka dengan lapisan dermis hingga subkutan rusak
Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih
12 bulan. Tujuan dari fase ini adalah menyempurnakan terbentuknya jaringan baru
menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu. Fase ini disebut:
a.	 Fase inflamasi
b.	 Fase proliferasi
c.	 Fase maturasi
d.	 Fase kontraktur
e.	 Fase granulasi
Faktor penghambat penyembuhan luka antara lain usia, obat obatan seperti heparin
dan anti kanker. Selain itu gaya hidup dan kekebalan tubuh serta:
a.	 Pola aktifitas
b.	Obesitas
c.	 Jenis kelamin
d.	Ras
e.	Pekerjaan
Fase ini terdiri dari respons vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan yang
terjadi pada jaringan lunak. Tujuan yang hendak dicapai adalah menghentikan
perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati dan bakteri
untuk mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan. Fase ini disebut:
a.	 Fase inflamasi
b.	 Fase proliferasi
c.	 Fase maturasi
d.	 Fase kontraktur
e.	 Fase granulasi
Neoplasma yang terbentuk dari komponen seluler darah dan organ pembentuk darah
seperti leukemia dan tumor otak adalah neoplasma :
a.	Jinak
b.	Cair
c.	 Pra ganas
d.	Padat
e.	 In situ
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
19
Manakah berikut ini yang bukan merupakan peluang penyebaran jauh (metastasis)
neoplasma
a.	 Adanya pelepasan sel sel yang dapat hidup autonom
b.	 Adanya jalan penyebaran melalui pembuluh darah
c.	 Adanya jalan penyebaran melalui pembuluh limfe
d.	 Adanya lingkungan yang memberi dukungan tumbuh
e.	 Adanya zat karsinogenik lain disekitarnya
Penyebaran jauh (metastasis) sel neoplasma dapat melalui: melalui pembuluh darah
dan:
a.	 Saluran limfe
b.	 Jaringan syaraf
c.	 Jaringan otot
d.	 Saluran pencernaan
e.	 Saluran pernafasan
Faktor predisposisi dan resiko terjadinya neoplasma adalah:
a.	 Umur, herediter dan prilaku
b.	 Umur, herediter, lingkungan
c.	 Prilaku, lingkungan dan herediter
d.	 Prilaku, umur dan jenis kelamin
e.	 Lingkungan, umur dan jenis kelamin
Kaum perempuan mengalami masa yang disebut menopause sedangkan kaum pria
mengalamimasaandropause.Padamasainikulit punmenjadikeringkarenamengalami
dehidrasi, tubuh menjadi cepat lelah. Hal tersebut merupakan tahap penuaan fase ke
a.	 Fase 1
b.	 Fase 2
c.	 Fase 3
d.	 Fase 4
e.	 Fase 5
Perubahan fisiologis sistem reproduksi dan urinaria yang terjadi pada usia lanjut yaitu:
a.	 Selaput lendir vagina menurun
b.	 Menciutnya ovari dan uterus
c.	 Atrofi vulva
d.	 Testis tidak memproduksi sperma
e.	 Atrofi payudara
Manakah yang bukan perubahan sistem kardiovaskuler yang terjadi pada usia lanjut
a.	 Elastisitas dinding aorta menurun
b.	 Katup jantung menebal
c.	 Tekanan darah meninggi
d.	 Katup jantung kaku
e.	 Kadar Hb darah turun
Manakah yang bukan perubahan fisiologis sistem muskuloskeletal yang terjadi pada
usia lanjut
a.	 Tulang makin rapuh
b.	Kifosis
c.	 Lambat dalam respon
d.	 Persendian membesar
e.	skelrosis
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
20
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Teori berikut ini merupakan teori penuaan (aging) prematur:
a.	 Teori autoimun
b.	 Werner syndrome
c.	 Teori aging clock.
d.	 Teori wear and tear
e.	 Down syndrome
Bakteri, virus, parasit dan fungi adalah tipe mikroorganisme yang menyebabkan
a.	Infeksi
b.	Kanker
c.	Tumor
d.	Edema
e.	Radang
Osteosarcoma merupakan salah satu penyakit kanker jenis;
a.	 Kanker jinak
b.	 Tumor padat
c.	 Neoplasma cair
d.	 Kanker pra ganas
e.	 Carcinoma in situ
Faktor manakah yang tidak mempengaruhi penyembuhan luka:
a.	Umur
b.	Nutrisi
c.	obesitas
d.	 gaya hidup
e.	 Jenis kelamin.
Menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang
kuat dan bermutu adalah tujuan pada penyembuhan luka fase
a.	 Inflamasi
b.	Proliferasi
c.	Maturasi
d.	Prodromal
e.	Inkubasi
Kalor, dolor, rubor, tumor dan fungsiolaesa adalah tanda:
a.	Infeksi
b.	 Inflamasi
c.	Edema
d.	Nekrosis
e.	Infark
Demam yang merupakan reaksi sistemik karena radang timbul akibat:
a.	 Pelepasan zat pirogen
b.	 Pengikatan histamin
c.	 Pelepasan serotonin
d.	 Pembentukan bradikini
e.	 Pelepasan hormon stres
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
21
1. C
2. A
3. A
4. A
5. A
6. A
7. A
8. C
9. B
10. A
11. B
12. E
13. A
14. B
15. C
16. D
17. E
18. C
19. B
20. A
Kunci Jawaban
TES SUMATIF MODUL 3
21. B
22. E
23. C
24. B
25. A
TES FORMATIF MODUL 3
KEGIATAN BELAJAR 4
1. C
2. A
3. A
4. C
5. B
22
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Daftar
Gambar
https://rlagista.files.wordpress.com/2010/12/myxoma.jpg
http://1.bp.blogspot.com/_MZ9RtV17iFs/SPVpF1n6XbI/AAAAAAAAAtk/Og5uETEIK9s/
s400/luka+after.jpg
http://www.suluttoday.com/wp-content/uploads/2014/08/anti-aging-.jpg
http://cardiopower.org/wp-content/uploads/2014/01/Obat-Radang-Tenggorokan.
jpg
http://blogs.unpad.ac.id/tikanerstika/files/2012/04/epitelisasi.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/89/Metastasis_illustration.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-TfHGxuPmH4s/T1NjTmnRyvI/AAAAAAAAAS4/3WTheLZsc-
FA/s1600/DSC00983.jpg
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
23
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitAzis Aimaduddin
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) pjj_kemenkes
 
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANLAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANWidyasari Izmi Haida
 
Laporan Pendahuluan Bronkitis
Laporan Pendahuluan BronkitisLaporan Pendahuluan Bronkitis
Laporan Pendahuluan BronkitisSelvia Agueda
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiYabniel Lit Jingga
 
Patologi urinaria
Patologi urinariaPatologi urinaria
Patologi urinariaNur Luciana
 
Kelainan retrogresif
Kelainan retrogresifKelainan retrogresif
Kelainan retrogresifpjj_kemenkes
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointPutriPamungkas8
 
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelMekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelFebry Salsinha
 
anatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologianatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologiRumandani Choirunisa
 
Laporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineLaporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineWidyanto Waroeng
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariakristanto djuwahir
 
Patofisiologi sistem endokrin 2
Patofisiologi sistem endokrin 2Patofisiologi sistem endokrin 2
Patofisiologi sistem endokrin 2Dedi Kun
 

What's hot (20)

Balans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolitBalans cairan & elektrolit
Balans cairan & elektrolit
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS) ASUHAN KEPERAWATAN  PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN DENGAN PERADANGAN PADA MATA (KONJUNGTIVITIS)
 
Hormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalinHormon kelenjar adrenalin
Hormon kelenjar adrenalin
 
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATANLAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
LAPORAN HASIL PRAKTIK KERJA LAPANGAN ASISTEN KEPERAWATAN
 
aspek legal
aspek legalaspek legal
aspek legal
 
Laporan Pendahuluan Bronkitis
Laporan Pendahuluan BronkitisLaporan Pendahuluan Bronkitis
Laporan Pendahuluan Bronkitis
 
2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel
 
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologiAnatomi & fisiologi sistem imunologi
Anatomi & fisiologi sistem imunologi
 
Patologi urinaria
Patologi urinariaPatologi urinaria
Patologi urinaria
 
Inkontinensia urin
Inkontinensia urinInkontinensia urin
Inkontinensia urin
 
Kelainan retrogresif
Kelainan retrogresifKelainan retrogresif
Kelainan retrogresif
 
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-pointDokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
Dokumen.tips kebutuhan eliminasi-power-point
 
Fraktur
FrakturFraktur
Fraktur
 
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelMekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
 
anatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologianatomi fisiologi sistem imunologi
anatomi fisiologi sistem imunologi
 
Laporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urineLaporan hasil praktikum urine
Laporan hasil praktikum urine
 
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinariaAnatomi & fisiologi sistem urinaria
Anatomi & fisiologi sistem urinaria
 
Materi imun MHC
Materi imun MHCMateri imun MHC
Materi imun MHC
 
Analis Kesehatan
Analis KesehatanAnalis Kesehatan
Analis Kesehatan
 
Patofisiologi sistem endokrin 2
Patofisiologi sistem endokrin 2Patofisiologi sistem endokrin 2
Patofisiologi sistem endokrin 2
 

Viewers also liked

Viewers also liked (20)

anti Aging
anti Aging anti Aging
anti Aging
 
Anti Aging 5 Point Ppt Nov2008
Anti Aging 5 Point Ppt Nov2008Anti Aging 5 Point Ppt Nov2008
Anti Aging 5 Point Ppt Nov2008
 
Kb 3 interaksi genetika dan lingkungan
Kb 3 interaksi genetika dan lingkunganKb 3 interaksi genetika dan lingkungan
Kb 3 interaksi genetika dan lingkungan
 
Proses penuaan
Proses penuaanProses penuaan
Proses penuaan
 
Geriatrics ppt
Geriatrics  pptGeriatrics  ppt
Geriatrics ppt
 
Gerontological nursing
Gerontological nursingGerontological nursing
Gerontological nursing
 
Aging process
Aging processAging process
Aging process
 
Theories of aging s14
Theories of aging s14Theories of aging s14
Theories of aging s14
 
Age theories
Age theoriesAge theories
Age theories
 
AGING
AGINGAGING
AGING
 
Geriatric Medicine.ppt
Geriatric Medicine.pptGeriatric Medicine.ppt
Geriatric Medicine.ppt
 
Elderly Care
Elderly CareElderly Care
Elderly Care
 
The Aging Process
The Aging ProcessThe Aging Process
The Aging Process
 
Aging powerpoint
Aging powerpointAging powerpoint
Aging powerpoint
 
Geriatric care
Geriatric care  Geriatric care
Geriatric care
 
Caring for the Elderly
Caring for the ElderlyCaring for the Elderly
Caring for the Elderly
 
Aging Theories
Aging TheoriesAging Theories
Aging Theories
 
geriatric ppt.
geriatric ppt.geriatric ppt.
geriatric ppt.
 
Tap lenh co_ban
Tap lenh co_banTap lenh co_ban
Tap lenh co_ban
 
Diskripsi diri
Diskripsi diriDiskripsi diri
Diskripsi diri
 

Similar to Kb 4 proses penuaan (aging)

Kb 2 proses penyembuhan luka
Kb 2 proses penyembuhan lukaKb 2 proses penyembuhan luka
Kb 2 proses penyembuhan lukapjj_kemenkes
 
Proses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan lukaProses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan lukapjj_kemenkes
 
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksiKb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksipjj_kemenkes
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksipjj_kemenkes
 
Interaksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganInteraksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganpjj_kemenkes
 
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsiPatogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsipjj_kemenkes
 
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsiKb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsipjj_kemenkes
 
Kb 4 kelainan retrogresif
Kb 4 kelainan retrogresifKb 4 kelainan retrogresif
Kb 4 kelainan retrogresifpjj_kemenkes
 
Kelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunanKelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunanpjj_kemenkes
 
Kb 2 kelainan kongenital & keturunan
Kb 2 kelainan kongenital & keturunanKb 2 kelainan kongenital & keturunan
Kb 2 kelainan kongenital & keturunanpjj_kemenkes
 
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuhpjj_kemenkes
 
Kb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuhpjj_kemenkes
 
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis selKb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis selpjj_kemenkes
 
Modul 4 patologi praktek
Modul 4 patologi praktekModul 4 patologi praktek
Modul 4 patologi praktekpjj_kemenkes
 
KB 1 Kenali Gangguan Menstruasi
KB 1 Kenali Gangguan MenstruasiKB 1 Kenali Gangguan Menstruasi
KB 1 Kenali Gangguan Menstruasipjj_kemenkes
 

Similar to Kb 4 proses penuaan (aging) (20)

Kb 2 proses penyembuhan luka
Kb 2 proses penyembuhan lukaKb 2 proses penyembuhan luka
Kb 2 proses penyembuhan luka
 
Proses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan lukaProses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan luka
 
Kb 3 neoplasma
Kb 3 neoplasmaKb 3 neoplasma
Kb 3 neoplasma
 
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksiKb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksi
 
Interaksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganInteraksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkungan
 
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsiPatogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
 
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsiKb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
 
Kb 4 kelainan retrogresif
Kb 4 kelainan retrogresifKb 4 kelainan retrogresif
Kb 4 kelainan retrogresif
 
Adaptasi Sel
Adaptasi SelAdaptasi Sel
Adaptasi Sel
 
Kb 2 adaptasisel
Kb 2 adaptasiselKb 2 adaptasisel
Kb 2 adaptasisel
 
Kelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunanKelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunan
 
Kb 2 kelainan kongenital & keturunan
Kb 2 kelainan kongenital & keturunanKb 2 kelainan kongenital & keturunan
Kb 2 kelainan kongenital & keturunan
 
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
 
Kb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
 
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis selKb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
 
Praktek patologi
Praktek patologiPraktek patologi
Praktek patologi
 
Modul 4 patologi praktek
Modul 4 patologi praktekModul 4 patologi praktek
Modul 4 patologi praktek
 
Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1Modul 1 kb 1
Modul 1 kb 1
 
KB 1 Kenali Gangguan Menstruasi
KB 1 Kenali Gangguan MenstruasiKB 1 Kenali Gangguan Menstruasi
KB 1 Kenali Gangguan Menstruasi
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/maGusmaliniEf
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptbambang62741
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasiantoniareong
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinanDwiNormaR
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxwisanggeni19
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxDesiNatalia68
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabayaajongshopp
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikassuser1cc42a
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitIrfanNersMaulana
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar KepHaslianiBaharuddin
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptKianSantang21
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfAyundaHennaPelalawan
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesNadrohSitepu1
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxpuspapameswari
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfMeboix
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTriNurmiyati
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfSeruniArdhia
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diriandi861789
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANDianFitriyani15
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfhurufd86
 

Recently uploaded (20)

materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/mamateri kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
materi kkr dan uks tingkat smp dan sma/ma
 
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).pptMATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
MATERI TENTANG STUNTING BAGI REMAJA (Materi sosialisasi).ppt
 
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa HalusinasiMateri Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
Materi Asuhan Keperawatan Jiwa Halusinasi
 
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
3. HEACTING LASERASI.ppt pada persalinan
 
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptxSediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
Sediaan Kream semisolid farmasi Industri.pptx
 
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptxATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
ATRIBUT BIDAN PROFESIONAL DALAM KEBIDANAN.pptx
 
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod SurabayaToko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
Toko Jual Alat Bantu Penis Ikat Pinggang 081388333722 Cod Surabaya
 
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutikaPresentasi materi antibiotik kemoterapeutika
Presentasi materi antibiotik kemoterapeutika
 
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah SakitPresentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
Presentasi Pelaporan-Insiden KTD di Rumah Sakit
 
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
2 Adaptasi Sel dan Jejas Sel.pptx Ilmu Dasar Kep
 
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.pptkonsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
konsep komunikasi terapeutik dalam keperawatan.ppt
 
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdfPpt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
Ppt Macroscopic Structure of Skin Rash.pdf
 
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal DiabetesFARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
FARMAKOLOGI HORMONAL obat hormonal Diabetes
 
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptxPEMBUATAN STR  BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
PEMBUATAN STR BAGI APOTEKER PASCA UU 17-2023.pptx
 
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdfPEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
PEDOMAN PROTOTYPE PUSKESMAS_KEMENKES ALL by zb NERMI.pdf
 
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptxTUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
TUMBUH KEMBANG KELUARGAaaaaaaaaaaaa.pptx
 
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdfPPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
PPT Diskusi Topik - Stroke Iskemik (Rotasi G).pdf
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh DiriAsuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
Asuhan Keperawatan Jiwa Resiko Bunuh Diri
 
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANANETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
ETIKA DAN HUKUM KESEHATAN SERTA KEBIDANAN
 
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdfPPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
PPT_ AYU SASKARANI (proposal) fix fix.pdf
 

Kb 4 proses penuaan (aging)

  • 1. Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 PATOLOGI 3 Suyanto MODUL KEGIATAN BELAJAR IV PROSES PENUAAN (AGING) Radang dan mekanisme proses infeksi, Proses penyembuhan Luka, Neoplasma dan Proses penuaan (Aging) SEMESTER 3
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan i Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah dan karuniNyalah penyusun dapat menyelesaikan Modul Mata Kuliah Patologi 3. Buku ini disusun sebagai referensi dan bahan belajar untuk mahasiswa program Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyusun mengucapkan terima kasih atas berbagai bantuan baik materiil maupun imateriil dari berbagai pihak atas keberhasilan penyusunan modul ini. Mudah-mudahan Modul ini dapat digunakan secara efektif dan dapat menjadimediayangdapatmeningkatkan pemahaman dan kemampuan memberikan asuhan keperawatan jiwa bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan. Kata Pengantar Tim Penyusun Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
  • 3. 2 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Daftar Istilah Basal Metabolisme Rate : Jumlah energi yang dikeluarkan setiap hari oleh manusia saat istirahat Bradikinin : Vasodilator yang memberi efek pembengkakan dan rangsang pada syaraf Difusse : Keadaan dimana terjadi penyebaran ke sel atau jaringan lain Histamin : Senyawa nitrogen yang memicu respon inflamasi dan merupakan respon kekebalan terhadap asing patogen Skar : Jaringan parut bekas lukai ketika kerusakan kulit terjadi lebih dalam dari lapisan terluar kulit (epidermis).
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 3 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Halo...para mahasiswa D.III Keperawatan Pendidikan Jarak Jauh Semoga keselamatan dan kesejahteraan dari Tuhan YME selalu dilimpahkan kepada kita. Sebelum kita mulai melanjutkan perkuliahan di modul 3 ini, mari Saudara siapkan hati dan fikiran. Gambar : Luka pada lutut A. Rasional dan Deskripsi singkat Kejadian radang dan infeksi di negara kita Indonesia merupakan masalah yang amat sangat sering dijumpai di pelayanan kesehatan. Hal tersebut antara lain disebabkan iklim tropis negara kita dan perilaku sehat masyarakat yang masih buruk sehingga memudahkan timbulnya masalah infeksi. Oleh karena itu dalam modul ini kita akan membahasnya. Beriringan dengan radang dan mekanisme infeksi permasalah penyembuhan luka juga banyak dijumpai. Dalam sudut pandang ilmu patologi, manakala terjadi luka maka radang, infeksi dan penyembuhan luka adalah masalah yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu materi proses penyembuhan luka akan dibahas dalam kegiatan belajar tersendiri dalam modul ini. Selanjutnya dalam modul ini akan dibahas materi neoplasma, penyakit yang menakutkan dan banyak dijumpai pada masyarakat modern. Beriringan dengan masalah neoplasma adalah proses penuaan. Meningkatnya usia harapan hidup menyebabkan meningkatnya populasi usila. Padahal pasien usila disamping memiliki masalah kesehatan karena proses penuaan (aging) juga sering muncul masalah neoplasma.
  • 5. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. Relevansi Baiklah para mahasiswa... Untuk memudahkan Saudara mempelajarinya, modul ini dialokasikan untuk dipelajari pada minggu ke 9 s.d minggu ke 12 semester II yang dikemas dalam 4 kegiatan belajar sebagai berikut: Kegiatan belajar 1 : Radang dan mekanisme proses infeksi Kegiatan belajar 2 : Proses penyembuhan Luka Kegiatan belajar 3 : Neoplasma Kegiatan belajar 4 : Proses penuaan (Aging) Setelah mempelajari modul ini saudara akan dapat: 1. Memahami patofisiologi radang 2. Menjelaskan mekanisme proses infeksi 3. Membedakan jenis neoplasma 4. Memahami proses penuaan Sebagai seorang perawat, ilmu dan kompetensi tentang radang dan proses infeksi penting untuk dikuasai. Apalagi jika mengingat bahwa penyakit infeksius dan trauma fisik berupa luka merupakan penyakit yang paling mendominasi di negara kita. Dengan penguasaan ilmu yang cukup maka Saudara sebagai perawat diharapkan mampu untuk memberikan pelayanan kepada pasien baik secara mandiri ataupun berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya. Demikian juga halnya pengetahuan tentang neoplasma dan proses penuaan begitu pentingnya harus dikuasai manakala kita akan memberikan pelayanan terbaik bagi mereka. Penyakit neoplasma dan tua termasuk kategori penyakit terminal sehingga sering dijumpai kondisi pasien mengalami putus asa. Pengidap neoplasma seperti kanker memerlukan pendekatan tersendiri demikian juga halnya para manula. Mereka memiliki masalah yang unik dan perlu dibantu dengan maksimal agar kualitas hidupnya meningkat. Kalau begitu... ayo kita siapkan diri untuk memulai mempelajarinya Gambar : tanda penuaan
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 5 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Selamat belajar, semoga berhasil . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C. Petunjuk belajar Saudara mahasiswa yang budiman... 1. Mengenal berbagai istilah yang digunakan 2. Mecari contoh contoh nyata kejadian atau penyakit yang berhubungan 3. Jika ada kegiatan praktikum ikuti dengan baik. 4. Kerjakan latihan dan praktikum secara mandiri atau berkelompok 5. Hubungi dosen yang mengajar mata kuliah Patologi ketika menemukan kesulitan. Baiklah Saudara... Agar lebih mudah Saudara mempelajari dan memahami modul ini maka ikutilah langkah- langkah belajar berikut : Kita mulai mempelajari modul ini, semoga saudara diberi kemudahan dalam mempelajari modul ini dan semoga dapat difahami dengan baik untuk bekal menjadi perawat yang professional, Amin
  • 7. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 4 Saudara diharapkan mampu: Memahami proses penuaan (aging) Kegiatan Belajar 4 Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan belajar 4 dalam modul yang Saudara pelajari ini akan mengulas pokok pokok materi tentang: a. Pengertian aging b. Proses aging c. Teori teori penuaan d. Kondisi fisiologis dan patologis lanjut usia Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 4 Saudara diharapkan mampu: a. Memahami pengertian aging b. Menjelaskan proses aging c. Membedakan teori teori penuaan d. Memahami Kondisi fisiologis dan patologis lanjut usia Gambar : Kondisi fisiologis lanjut usia Pokok-pokok Materi Proses Penuaan (aging) Saudara para mahasiswa yang berbahagia,... Sekarang kita akan mempelajari kegiatan belajar 4 yang berisi materi tentang: PROSES PENUAAN (Aging) Sebelum kita mulai sebaiknya Saudara fahami dulu tujuan kegiatan belajar 4 ini . Saudara para mahasiswa yang budiman, kita mulai materi kegiatan perkuliahan keempat keempat
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 7 Uraian Materi A. Pendahuluan Proses penuaan merupakan proses yang dialami setiap makhluk hidup yang dapat ber- langsung secara fisiologis maupun patologis. Beberapa teori menjelaskan mengenai proses penuaan antara lain teori wear-and tear, teori akumulasi kesalahan, teori aku- mulasi sampah, teori autoimun, teori Aging-Clock, teori radikal bebas dan mitohorme- sis. Pada intinya proses penuaan disebabkan oleh multifaktorial baik secara intrinsik maupun ekstrinsik. B. Proses penuaan Proses penuaan merupakan proses yang berhubungan dengan umur seseorang. Semakin bertambah umur semakin berkurang fungsi-fungsi organ tubuh. Berikut ini akan dijelaskan fase proses penuaan yang terjadi pada manusia. Fase 1 Pada saat mencapai usia 25-35 tahun produksi hormon mulai berkurang dan mu- lai terjadi kerusakan sel tapi tidak memberi pengaruh pada kesehatan. Tubuh pun masih bugar terus. Fase 2 : Pada usia 35-45 tahun, produksi hormon sudah menurun sebanyak 25%. Tubuh pun mulai mengalami penuaan. Pada masa ini, mata mulai mengalami rabun dekat se- hingga perlu menggunakan kacamata berlensa plus, rambut mulai beruban, stamina tu- buh pun berkurang. Fase 3 : Terjadi pada usia 45 tahun ke atas. Pada masa ini produksi hormon sudah berku- rang hingga akhirnya berhenti sama sekali. Kaum perempuan mengalami masa yang disebut menopause sedangkan kaum pria mengalami masa andropause. Pada masa ini kulit pun menjadi kering karena mengalami dehidrasi, tubuh menjadi cepat lelah. Berb- agai penyakit degeneratif seperti diabetes, osteoporosis, hipertensi dan penyakit jantung koroner mulai menyerang. Gambar : epidermis
  • 9. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan C. Teori teori penuaan 1. Teori wear and tear Teori “Wear and Tear” disebut juga teori “Pakai dan Lepas”. Teori ini memberikan pen- jelasan tentang sel-sel yang mempunyai fungsi seperti sel jantung, sel syaraf dan sel otak yang tidak mempunyai kemampuaan regenerasi. Bila telah selesai pemakaiannya maka selesai tugasnya. Teori ini memberikan pemahaman tentang kematian menda- dak contohnya jantung berhenti mendadak dan mati. 2. Teori radikal bebas Istilah radikal bebas diartikan sebagai molekul yang relatif tidak stabil bersifat reaktif dalam mencari pasangan elektronnya. Jika sudah terbentuk dalam tubuh maka akan terjadi reaksi berantai dan menghasilkan radikal bebas baru yang jumlahnya akan terus bertambah. Salah satu radikal bebas adalah oksigen yang kita hirup yang diubah oleh sel tubuh secara konstan menjadi senyawa yang sangat reaktif. Oksigen dikategorikan sebagai radikal bebas endogen karena dihasilkan melalui pros- es fisiologis. Sedangkan polutan lingkungan seperti emisi kendaraan bermotor dan industri, asbes, asap rokok, radiasi ionisasi, infeksi bakteri, jamur dan virus, serta pa- paran zat kimia termasuk obat merupakan radikal bebas eksogen. Pada dasarnya radikal bebas memiliki peran penting bagi kesehatan dan fungsi tubuh yang normal dalam memerangi peradangan, membunuh bakteri, dan mengendalikan tonus otot polos pembuluh darah dan organ-organ dalam tubuh kita. Tetapi bila di- hasilkan melebihi batas kemampuan maka akan merusak struktur sel, merubah fungsi sel dan dapat mengarah pada proses munculnya penyakit. Gambar di bawah ini men- erangkan beberapa jenis radikal bebas. Gambar : radikal bebas
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 9 3. Teori mutasi somatik Teori ini mengemukakan bahwa proses penuaan diakibatkan oleh kerusakan pada keu- tuhan genetik sel-sel tubuh. 4. Teori akumulasi kesalahan Teori ini mengemukakan bahwa proses penuaan diakibatkan adanya kesalahan pada kode genetik yang berangsur-angsur rusak yang kemudian menumpuk dan menyebab- kan rusaknya kode genetik tersebut. 5. Teori akumulasi sampah Menurut teori ini proses penuaan disebabkan karena menumpuknya sisa-sisa pem- buangan (sampah metabolisme) yang akhirnya menyebabkan kerusakan pada sistem metabolisme. 6. Teori Autoimune Penuaan yang terjadi disebabkan karena terbentuknya auto antibodi yang menyerang jaringan tubuh itu sendiri. Hal ini dapat terlihat pada radang lambung , Hashimoto, tiroiditis. 7. Teori “Aging Clock” Teori ini mengemukakan bahwa proses penuaan disebabkan karena suatu urutan yang telah terprogram, seperti halnya jam, dimana telah diatur oleh saraf atau sistem en- dokrin kita. Bila waktunya sampai maka sel akan mati dengan sendirinya. 8. Mitohormesis Teori ini menyatakan bahwa penundaan proses penuaan dapat dilakukan dengan meningkatkan antioksidan yang menghambat pembentukan radikal bebas dalam mi- tokondria. Baiklah Saudara para mahasiwa, kita teruskan pembahasan materi perkuliahan ini Tanda-tanda dari penyakit penuaan yang prematur adalah dijumpainya rambut yang beruban, mengkerutnya kulit, dan pendeknya masa hidup dari penderita tersebut. Pada beberapa kasus hal ini terjadi karena mutasi dari gen. Adapun proses penuaan yang premature tersebut dapat kita lihat pada: 1. Werner’s syndrome. Pada penderita ini terlihat rambut mereka telah beruban pada usia 20 tahun dan penderita umumnya meninggal pada usia 40 tahun. Tanda-tanda proses penuaan seperti osteoporosis, katarak, dan arterosklerosis juga terlihat pada penderita. D. Sindroma proses penuaan prematur KATARAK Gambar : Peroses
  • 11. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 2. Hutchinson – Gilford progeria syndrom Syndroma yang menunjukkan tanda-tanda proses penuaan prematur yang parah sejak mereka dilahirkan dan penderita akan meninggal setelah mereka berumur belasan ta- hun. Penyakit ini disebabkan oleh mutasi gen yang berfungsi menstabilkan membran pembungkus inti sel. E. Kondisi fisiologis dan patologis pada lanjut usia Perubahan perubahan fisik yang terjadi pada lanjut usia terlihat dalam gambar di bawah ini Gambar : Penuaan Gambar : Peroses
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 11 Tanda tanda penuaan lebih terperinci dijelaskan berikut ini. 1. Perubahan-perubahan sel a. Sel lebih sedikit jumlahnya dan lebih besar ukurannya b. Berkurangnya jumlah cairan tubuh dan berkurangnya cairan intraseluler c. Menurunnya proporsi protein di otak, otot, darah, dan hati. d. Jumlah sel otak menurun. e. Terganggunya mekanisme perbaikan sel f. Otak menjadi atrofi, beratnya berkurang 5-10% 2. Sistem persarafan a. Berat otak menurun 10-20% (setiap orang berkurang sel otaknya dalam setiap harinya) b. Lambat dalam respon dan waktu untuk bereaksi, khususnya terhadap stres. c. Mengecilnya saraf panca indra. Berkurangnya penglihatan, hilangnya pendengaran, mengecilnya saraf pencium dan perasa, lebih sensitif terhadap perubahan suhu rendah. d. Kurang sensitif terhadap sentuhan 3. Sistem pendengaran a. Presbikusis (gangguan pada pendengaran). Hilangnya kemampuan (daya) pendengaran pada telinga dalam, terutama terhadap bunyi suara atau nada-nada yang tinggi. b. Membran timpani menjadi atrofi menyebabkan otosklerosis. c. Terjadi pengumpulan serumen yang mengeras akibat tuli. 4. Sistem penglihatan a. Kekeruhan pada lensa menjadi katarak b. Susah melihat dalam cahaya gelap 5. Sistem kardiovaskuler a. Elastisitas dinding aorta menurun b. Katup jantung menebal dan menjadi kaku c. Tekanan darah meninggi diakibatkan oleh meningkatnya resistensi dari pembuluh dar- ah perifer 6. Sistem pengaturan suhu tubuh a. Hipotermia akibat metabolisme menurun b. Keterbatasan refleks menggigil dan tidak dapat memproduksi panas 7. Sistem respirasi a. Otot-otot pernapasan kehilangan kekuatan dan menjadi kaku b. Menurunnya aktivitas dari silia pada bronkus c. Kapasitas pernafasan maksimum menurun, dan kedalaman bernafas menurun d. Alveoli ukurannya melebar dan jumlahnya berkurang e. Kemampuan batuk berkurang
  • 13. 12 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 8. Sistem gastrointestinal a. Gigi tanggal b. Indera pengecap menurun. c. Sensitifitas lapar menurun d. Peristaltik lemah dan timbul konstipasi 9. Sistem reproduksi a. Menciutnya ovari dan uterus b. Atrofi payudara c. Produksi spermatosoa menurun d. Dorongan seksual menetap sampai usia diatas 70 tahun e. Selaput lendir vagina berkurang. 10. Sistem urinaria a. Nefron ginjal atrofi. Akibatnya berat jenis urine menurun dan proten uria b. Otot Vesika urinaria melemah sehingga mudah terjadi retensi urine. c. Pembesaran prostat d. Atrofi vulva 11. Sistem endokrin a. Produksi semua hormon menurun b. Basal Metabolisme Rate menurun. 12. Sistem integumen a. Kulit mengerut, kasare dan bersisik akibat kehilangan jaringan lemak b. Mekanisme proteksi kulit menurun c. Kulit dan rambut kepala menipis d. Kelenjar keringat berkurang jumlahnya 13. Sistem muskuloskeletal a. Tulang kehilangan density (cairan) dan makin rapuh b. Kifosis c. Persendian membesar dan menjadi pendek d. Tendon mengerut dan mengalami skelrosis Gambar : osteoporosis
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 13 Sistem Perubahan patologis Kardiovaskuler Pendengaran Pencernaan Lakukan pengkajian pada pasien yang berusia lanjut, adakah perubahan patologis karena penuaan pada sistem tubuh berikut ini yang Saudara temukan? Tugas Mandiri 1 Para mahasiswa yang budiman,.. Selamat dan semoga sukses selalu. Saudara telah menyelesaikan seluruh kegiatan belajar dalam mata kuliah patologi. Untuk mengakhirinya kerjakanlah tugas mandiri berikut agar Saudara menjadi lebih faham
  • 15. 14 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Rangkuman Beberapa teori menjelaskan mengenai proses penuaan sel antara lain teori wear-and tear, teori akumulasi kesalahan, teori akumulasi sampah, teori autoimun, teori Ag- ing-Clock, teori radikal bebas dan mitohormesis. Pada intinya proses penuaan sel dise- babkan oleh multifaktorial baik secara intrinsik maupun ekstrinsik. Fase proses penuaan yang terjadi pada manusia Fase 1 : usia 25-35 tahun produksi hormon mulai berkurang dan mulai terjadi kerusakan sel tapi tidak memberi pengaruh pada kesehatan. Fase 2 : usia 35-45 tahun, produksi hormon sudah menurun tubuh pun mulai mengalami penuaan. Fase 3 : usia 45 tahun ke atas. Pada masa ini produksi hormon sudah berkurang hingga akhirnya berhenti sama sekali. Perubahan perubahan yang terjadi pada lanjut usia yaitu: Perubahan-perubahan fisik, sistem persarafan, sistem pendengaran, sistem penglihatan, sistem kardiovaskuler, sistem pengaturan temperatur tubuh, sistem respirasi, sistem gastrointestinal, sistem reproduksi, sistem genito urinaria, sistem integumen, muskuloskeletal dan endokrin.
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 15 Polutan lingkungan seperti emisi kendaraan bermotor dan industri, asbes, asap rokok, radiasi ionisasi, infeksi bakteri, jamur dan virus, serta paparan zat kimia termasuk obat merupakan radikal bebas eksogen. Berikut ini manakah yang merupakan radikal bebas endogen: a. Air b. Api c. Oksigen d. Hidrogen e. Karbondioksida Tanda-tanda proses penuaan premature yang parah terjadi sejak mereka dilahirkan dan penderita akan meninggal setelah mereka berumur belasan tahun. Hal ini disebabkan oleh mutasi gen yang berfungsi menstabilkan membrane pembungkus inti sel. Hal tersebut adalah penjelasan tentang: a. Hutchinson – Gilford progeria syndrom b. Trisonomi 21- Down syndrome c. Werner’s syndrome. d. Teori wear and tear e. Teori akumulasi kesalahan Penuaan yang terjadi karena rusaknya jaringan tubuh oleh dirinya sendiri seperti pada radang lambung , penyakit hashimoto dan tiroiditis adalah teori penuaan.: a. Teori autoimun b. Teori radikal bebas c. Teori aging clock. d. Teori wear and tear e. Teori akumulasi kesalahan Pada penderita kelihatan rambut mereka telah beruban pada usia 20 tahun dan penderita umumnya meninggal pada usia 40 tahun. Tanda-tanda proses penuaan seperti osteoporosis, katarak, dan arterosklerosis juga terjadi. Hal tersebut merupakan teori penuaan prematur: a. Hutchinson – Gilford progeria syndrom b. Trisonomi 21- Down syndrome c. Werner’s syndrome. d. Teori wear and tear e. Teori akumulasi kesalahan Produksi hormon sudah menurun sebanyak 25%. Tubuh pun mulai mengalami penuaan. Pada masa ini, mata mulai mengalami rabun dekat sehingga perlu menggunakan kacamata berlensa plus, rambut mulai beruban, stamina tubuh pun berkurang. Hal tersebut merupakan tahap penuaan fase ke: a. Fase 1 b. Fase 2 c. Fase 3 d. Fase 4 e. Fase 5 Tes berikut ini untuk menilai penguasaan Saudara setelah mempelajari tugas belajar 2. Kerjakanlah soal di bawah ini secara mandiri: Test Formatif 1. 2. 3. 4. 5.
  • 17. 16 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan DAFTAR PUSTAKA J.M.Gibson MD, 1996, Mikrobiologi dan Patologi Modern, Jakarta : EGC Dr. Thambayong, Jan, 2000, Patopisiologi untuk Keperawatan, Jakarta : EGC Bagian Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1973, Patologi, Jakarta : FKUI Corwin, J, Elizabeth, 2OO9, Buku Saku Patofisiologi Jilid III, Jakarta : EGC Robbins, 2007, Buku Ajar Patologi Edisi 7 Vol. 1, Jakarta : EGC
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 17 Test Sumatif Tes berikut ini untuk menilai penguasaan Saudara terhadap seluruh materi perkuliahan dalam modul 3. Silahkan Saudara Kerjakan soal di bawah ini secara mandiri: Streptococus, stafilococus, samnonela thyposa, mycobacterium tuberculosis adalah microorganisme yang dapat menyebabkan infeksi dari jenis: a. Protozoa b. Bakteri c. Fungi d. Parasit e. Virus Daerah peradangan pada kulit menjadi lebih panas dari sekelilingnya sebab darah yang disalurkan tubuh kepermukaan daerah yang terkena radang lebih banyak daripada yang disalurkan kedaerah normal. Fenomena panas lokal ini disebut: a. Kalor b. Dolor c. Rubor d. Tumor e. Fungsio Laesa Radang yang terjadi akibat infeksi bakteri terdapat pada cedera aseptik dan dapat terjadi dimana-mana pada tubuh yang jaringannya telah menjadi nekrotik adalah: a. Radang purulent b. Flegmon c. Radang supuratif d. Abses e. Radang kataral Perbedaan penting antara radang supuratif dan radang purulen adalah adanya a. Nekrosis liquefaktiva b. Pus/ nanah c. Nekrosis serosa d. Perdarahan e. Fungsio laesa Proses dimana benih mikroorganisme menjadi flora yang menetap, tumbuh dan berkembang biak tetapi tidak dapat menimbulkan penyakit. Infeksi terjadi ketika mikroorganisme yang menetap tadi sukses menyerang bagian tubuh manusia yang sistem pertahanannya lemah sehingga terjadi kerusakan jaringan. Proses ini termasuk tipe infeksi: a. Bakterimia b. Kronik c. Septikemi d. Kolonisasi e. sistemik 1. 2. 3. 4. 5.
  • 19. 18 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Pasien mengalami luka yang dikategorikan Luka Partial thicknes dimana kulit nampak berwarna merah, belum nampak lapisan epidermis yang hilang. Kondisi ini termasuk stadium: a. Stadium 1 b. Stadium 2 c. Stadium 3 d. Stadium 4 e. Stadium 5 Luka Partial thicknes yaitu luka dengan kondisi hilangnya jaringan kulit pada lapisan epidermis dan lapisan dermis bagian atas, sedangkan luka superfisial yaitu luka dengan kondisi: a. Luka terjadi terbatas hanya pada lapisan dermis. b. Luka dimana jaringan kulit epidermis dan dermis rusak c. Luka dimana lapisan epidermis hilang atau lecet d. Luka dengan lapisan dermis, fasia dan otot rusak e. Luka dengan lapisan dermis hingga subkutan rusak Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih 12 bulan. Tujuan dari fase ini adalah menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu. Fase ini disebut: a. Fase inflamasi b. Fase proliferasi c. Fase maturasi d. Fase kontraktur e. Fase granulasi Faktor penghambat penyembuhan luka antara lain usia, obat obatan seperti heparin dan anti kanker. Selain itu gaya hidup dan kekebalan tubuh serta: a. Pola aktifitas b. Obesitas c. Jenis kelamin d. Ras e. Pekerjaan Fase ini terdiri dari respons vaskuler dan seluler yang terjadi akibat perlukaan yang terjadi pada jaringan lunak. Tujuan yang hendak dicapai adalah menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan. Fase ini disebut: a. Fase inflamasi b. Fase proliferasi c. Fase maturasi d. Fase kontraktur e. Fase granulasi Neoplasma yang terbentuk dari komponen seluler darah dan organ pembentuk darah seperti leukemia dan tumor otak adalah neoplasma : a. Jinak b. Cair c. Pra ganas d. Padat e. In situ 6. 7. 8. 9. 10. 11.
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 19 Manakah berikut ini yang bukan merupakan peluang penyebaran jauh (metastasis) neoplasma a. Adanya pelepasan sel sel yang dapat hidup autonom b. Adanya jalan penyebaran melalui pembuluh darah c. Adanya jalan penyebaran melalui pembuluh limfe d. Adanya lingkungan yang memberi dukungan tumbuh e. Adanya zat karsinogenik lain disekitarnya Penyebaran jauh (metastasis) sel neoplasma dapat melalui: melalui pembuluh darah dan: a. Saluran limfe b. Jaringan syaraf c. Jaringan otot d. Saluran pencernaan e. Saluran pernafasan Faktor predisposisi dan resiko terjadinya neoplasma adalah: a. Umur, herediter dan prilaku b. Umur, herediter, lingkungan c. Prilaku, lingkungan dan herediter d. Prilaku, umur dan jenis kelamin e. Lingkungan, umur dan jenis kelamin Kaum perempuan mengalami masa yang disebut menopause sedangkan kaum pria mengalamimasaandropause.Padamasainikulit punmenjadikeringkarenamengalami dehidrasi, tubuh menjadi cepat lelah. Hal tersebut merupakan tahap penuaan fase ke a. Fase 1 b. Fase 2 c. Fase 3 d. Fase 4 e. Fase 5 Perubahan fisiologis sistem reproduksi dan urinaria yang terjadi pada usia lanjut yaitu: a. Selaput lendir vagina menurun b. Menciutnya ovari dan uterus c. Atrofi vulva d. Testis tidak memproduksi sperma e. Atrofi payudara Manakah yang bukan perubahan sistem kardiovaskuler yang terjadi pada usia lanjut a. Elastisitas dinding aorta menurun b. Katup jantung menebal c. Tekanan darah meninggi d. Katup jantung kaku e. Kadar Hb darah turun Manakah yang bukan perubahan fisiologis sistem muskuloskeletal yang terjadi pada usia lanjut a. Tulang makin rapuh b. Kifosis c. Lambat dalam respon d. Persendian membesar e. skelrosis 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
  • 21. 20 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Teori berikut ini merupakan teori penuaan (aging) prematur: a. Teori autoimun b. Werner syndrome c. Teori aging clock. d. Teori wear and tear e. Down syndrome Bakteri, virus, parasit dan fungi adalah tipe mikroorganisme yang menyebabkan a. Infeksi b. Kanker c. Tumor d. Edema e. Radang Osteosarcoma merupakan salah satu penyakit kanker jenis; a. Kanker jinak b. Tumor padat c. Neoplasma cair d. Kanker pra ganas e. Carcinoma in situ Faktor manakah yang tidak mempengaruhi penyembuhan luka: a. Umur b. Nutrisi c. obesitas d. gaya hidup e. Jenis kelamin. Menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu adalah tujuan pada penyembuhan luka fase a. Inflamasi b. Proliferasi c. Maturasi d. Prodromal e. Inkubasi Kalor, dolor, rubor, tumor dan fungsiolaesa adalah tanda: a. Infeksi b. Inflamasi c. Edema d. Nekrosis e. Infark Demam yang merupakan reaksi sistemik karena radang timbul akibat: a. Pelepasan zat pirogen b. Pengikatan histamin c. Pelepasan serotonin d. Pembentukan bradikini e. Pelepasan hormon stres 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25.
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 21 1. C 2. A 3. A 4. A 5. A 6. A 7. A 8. C 9. B 10. A 11. B 12. E 13. A 14. B 15. C 16. D 17. E 18. C 19. B 20. A Kunci Jawaban TES SUMATIF MODUL 3 21. B 22. E 23. C 24. B 25. A TES FORMATIF MODUL 3 KEGIATAN BELAJAR 4 1. C 2. A 3. A 4. C 5. B
  • 23. 22 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Daftar Gambar https://rlagista.files.wordpress.com/2010/12/myxoma.jpg http://1.bp.blogspot.com/_MZ9RtV17iFs/SPVpF1n6XbI/AAAAAAAAAtk/Og5uETEIK9s/ s400/luka+after.jpg http://www.suluttoday.com/wp-content/uploads/2014/08/anti-aging-.jpg http://cardiopower.org/wp-content/uploads/2014/01/Obat-Radang-Tenggorokan. jpg http://blogs.unpad.ac.id/tikanerstika/files/2012/04/epitelisasi.jpg http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/89/Metastasis_illustration.jpg http://1.bp.blogspot.com/-TfHGxuPmH4s/T1NjTmnRyvI/AAAAAAAAAS4/3WTheLZsc- FA/s1600/DSC00983.jpg
  • 24. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 23 Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015