SlideShare a Scribd company logo
1 of 19
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
PATOLOGI 3
Suyanto
MODUL
KEGIATAN BELAJAR II
PROSES PENYEMBUHAN
LUKA
Radang dan mekanisme proses infeksi, Proses penyembuhan
Luka, Neoplasma dan Proses penuaan (Aging)
SEMESTER 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
berkah dan karuniNyalah penyusun
dapat menyelesaikan Modul Mata
Kuliah Patologi 3.
Buku ini disusun sebagai referensi
dan bahan belajar untuk mahasiswa
program Pendidikan Jarak Jauh Program
D.III Keperawatan yang diselenggarakan
oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Kesehatan, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Penyusun mengucapkan terima
kasih atas berbagai bantuan baik materiil
maupun imateriil dari berbagai pihak
atas keberhasilan penyusunan modul
ini.
Mudah-mudahan Modul ini dapat
digunakan secara efektif dan dapat
menjadimediayangdapatmeningkatkan
pemahaman dan kemampuan
memberikan asuhan keperawatan jiwa
bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
Program D.III Keperawatan.
Kata
Pengantar
Tim Penyusun
Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
2
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Daftar Istilah
Basal Metabolisme Rate 	: Jumlah energi yang dikeluarkan setiap hari oleh manusia saat 	
					 istirahat
Bradikinin 			 : Vasodilator yang memberi efek pembengkakan dan rangsang 	
					 pada syaraf
Difusse 			: Keadaan dimana terjadi penyebaran ke sel atau jaringan lain
Histamin 		 : Senyawa nitrogen yang memicu respon inflamasi dan 	 	
					 merupakan respon kekebalan terhadap asing patogen
Skar					: Jaringan parut bekas lukai ketika kerusakan kulit terjadi lebih
					 dalam dari lapisan terluar kulit (epidermis).
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
3
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Halo...para mahasiswa D.III Keperawatan Pendidikan Jarak Jauh
Semoga keselamatan dan kesejahteraan dari Tuhan YME selalu dilimpahkan kepada kita. Sebelum
kita mulai melanjutkan perkuliahan di modul 3 ini, mari Saudara siapkan hati dan fikiran.
Gambar : Luka pada lutut
A.	 Rasional dan Deskripsi singkat
Kejadian radang dan infeksi di negara kita Indonesia merupakan masalah yang amat sangat
sering dijumpai di pelayanan kesehatan. Hal tersebut antara lain disebabkan iklim tropis
negara kita dan perilaku sehat masyarakat yang masih buruk sehingga memudahkan
timbulnya masalah infeksi. Oleh karena itu dalam modul ini kita akan membahasnya.
Beriringan dengan radang dan mekanisme infeksi permasalah penyembuhan luka juga
banyak dijumpai. Dalam sudut pandang ilmu patologi, manakala terjadi luka maka radang,
infeksi dan penyembuhan luka adalah masalah yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu
materi proses penyembuhan luka akan dibahas dalam kegiatan belajar tersendiri dalam
modul ini.
Selanjutnya dalam modul ini akan dibahas materi neoplasma, penyakit yang menakutkan
dan banyak dijumpai pada masyarakat modern. Beriringan dengan masalah neoplasma
adalah proses penuaan. Meningkatnya usia harapan hidup menyebabkan meningkatnya
populasi usila. Padahal pasien usila disamping memiliki masalah kesehatan karena proses
penuaan (aging) juga sering muncul masalah neoplasma.
4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Relevansi
Baiklah para mahasiswa...
Untuk memudahkan Saudara mempelajarinya, modul ini dialokasikan untuk dipelajari pada
minggu ke 9 s.d minggu ke 12 semester II yang dikemas dalam 4 kegiatan belajar sebagai berikut:
Kegiatan belajar 1 : Radang dan mekanisme proses infeksi
Kegiatan belajar 2 : Proses penyembuhan Luka
Kegiatan belajar 3 : Neoplasma
Kegiatan belajar 4 : Proses penuaan (Aging)
Setelah mempelajari modul ini saudara akan dapat:
1.	 Memahami patofisiologi radang
2.	 Menjelaskan mekanisme proses infeksi
3.	 Membedakan jenis neoplasma
4.	 Memahami proses penuaan
Sebagai seorang perawat, ilmu dan kompetensi tentang radang dan proses infeksi penting
untuk dikuasai. Apalagi jika mengingat bahwa penyakit infeksius dan trauma fisik berupa
luka merupakan penyakit yang paling mendominasi di negara kita. Dengan penguasaan
ilmu yang cukup maka Saudara sebagai perawat diharapkan mampu untuk memberikan
pelayanan kepada pasien baik secara mandiri ataupun berkolaborasi dengan tim kesehatan
lainnya.
Demikian juga halnya pengetahuan tentang neoplasma dan proses penuaan begitu
pentingnya harus dikuasai manakala kita akan memberikan pelayanan terbaik bagi mereka.
Penyakit neoplasma dan tua termasuk kategori penyakit terminal sehingga sering dijumpai
kondisi pasien mengalami putus asa. Pengidap neoplasma seperti kanker memerlukan
pendekatan tersendiri demikian juga halnya para manula. Mereka memiliki masalah yang
unik dan perlu dibantu dengan maksimal agar kualitas hidupnya meningkat.
Kalau begitu... ayo kita siapkan diri untuk memulai mempelajarinya
Gambar : tanda penuaan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
5
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Petunjuk belajar
Saudara mahasiswa yang budiman...
1.	 Mengenal berbagai istilah yang digunakan
2.	 Mecari contoh contoh nyata kejadian atau penyakit yang berhubungan
3.	 Jika ada kegiatan praktikum ikuti dengan baik.
4.	 Kerjakan latihan dan praktikum secara mandiri atau berkelompok
5.	 Hubungi dosen yang mengajar mata kuliah Patologi ketika menemukan kesulitan.
Baiklah Saudara...
Agar lebih mudah Saudara mempelajari dan memahami modul ini maka ikutilah langkah-
langkah belajar berikut :
Kita mulai mempelajari modul ini, semoga saudara diberi kemudahan dalam mempelajari
modul ini dan semoga dapat difahami dengan baik untuk bekal menjadi perawat yang
professional, Amin
6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kegiatan
Belajar 2
PROSES PENYEMBUHAN LUKA
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2
Saudara diharapkan mampu:
Memahami proses penyembuhan luka
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2
Saudara diharapkan mampu:
1.	 Mengenal pengertian luka
2.	 Membedakan jenis luka
3.	 Menunjukan tahapan proses
	 penyembuhan luka
Kegiatan belajar 1 yang Saudara pelajari ini akan mengulas pokok pokok materi tentang:
1.	 Pengertian luka
2.	 Jenis luka
3.	 Tahapan proses penyembuhan luka
Pokok-pokok Materi
Saudara para mahasiswa yang saya banggakan,...
Sebelum kita mulai membahas kegiatan belajar 2 ini sebaiknya Saudara baca dulu tujuannya
agar apa saja dan bagaimanakah kita mempelajari modul ini Saudara fahami.
Mari kita mulai membahas materi kegiatan perkuliahan ini...
Gambar : Proses penyembuhan luka
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
7
Uraian
Materi
A.	 Pengertian luka
Luka adalah rusaknya integritas sel atau jaringan atau organ yang disebabkan oleh
berbagai jenis cidera.
B.	 Jenis Luka
Berdasarkan kedalaman dan luasnya, luka dapat dibagi menjadi beberapa jenis sebagai
berikut:
1. Luka superfisial, yaitu luka yang terjadi terbatas hanya pada lapisan dermis.
2. Luka partial thicknes yaitu luka dengan kondisi hilangnya jaringan kulit pada lapisan
epidermis dan lapisan dermis bagian atas. Luka partial thicknes terdiri dari 2 stadium
yaitu:
a. Stadium 1 : Kulit nampak berwarna merah, belum nampak lapisan epidermis
	 	 yang hilang.
b. Stadium 2 : lapisan epidermis hilang atau lecet sampai dermis bagian atas
3. Luka full thicknes, yaitu luka dengan kondisi jaringan kulit yang hilang pada lapisan
epidermis, dermis, dan fasia dan otot. Luka full thicknes terdiri dari 2 stadium yaitu:
a. Stadium3 : Lapisan dermis hingga subkutan rusak
b. Stadium 4 : Lapisan subkutan hingga otot dan tulang rusak
Tubuh akan mengupayakan mengembalikan komponen jaringan yang rusak jika terja-
di luka dengan membentuk jaringan yang sama dengan keadaan sebelumnya. Proses
pembentukan jaringan tersebut berada pada masa penyembuhan luka yang ditentukan
tidak hanya oleh proses yang terjadi disekitar luka, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh
faktor luar.
Baiklah Saudara..... kita akan bahas faktor faktor tersebut berikut ini:
8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
1.	Umur
	 Pasien dewasa dan anak anak akan lebih mudah untuk sembuh lukanya 		
	 dibanding pasien yang telah usia lanjut. Hal ini terkait perubahan perubahan yang 	
	 telah terjadi pada orang tua seperti pada vaskular telah terjadi aterosclerosis dan 	
	 atropi kapiler yang akan mengganggu kelancaran aliran darah menuju daerah luka.
2.	Nutrisi
	 Pasien sangat membutuhkan nutrisi yang cukup untuk kesembuhan lukanya 		
	 seperti protein, vitamin C dan vitamin A serta mineral. Bila nutrisi tersebut tidak 	
	 terpenuhi maka proliferasi dan pembentukan epitel sel baru akan terhambat.
3.	Medikasi
	 Obat obatan yang dikonsumsi pasien akan memperlambat proses penyembuhan 	
	 luka. Sebagai contoh obat golongan steroid, aspirin, heparin dan anti kanker.
4.	 Sistem kekebalan tubuh
	 Sistem kekebalan atau imunitas pasien yang lemah akan sangat berpengaruh 	
	 terhadap kondisi luka. Reaksi fagositosis dan sistem kolagen akan terganggu 	
	 seperti terlihat pada pasien yang menderita HIV/AIDs.
5.	Obesitas
	 Pasien yang memiliki berat badan lebih atau obesitas mempunyai resiko penyem	
	 buhan luka yang lebih lambat karena suplai darah pada jaringan adipose / lemak 	
	 tidak adekuat.
6.	Penyakit
	 Penyakit penyakit seperti diabetes melitus, gagal ginjal, penyakit yang 			
	 berhubungan dengan imunitas dan adanya penyakit infeksi yang dialami pasien 	
	 akan mengganggu proses penyembuhan luka.
7.	 Gaya hidup
	 Gaya hidup yang buruk seperti merokok dapat menurunkan jumlah haemoglobin 	
	 yang berguna untuk mengangkut oksigen yang sangat dibutuhkan untuk penyem	
	 buhan luka. Merokok juga menyebabkan aliran darah tidak lancar karena terjadi 	
	 peningkatan agregat patelet dalam sistem sirkulasi darah. Sebaliknya gaya hidup 	
	 yang sehat seperti olah raga akan mempercepat kesembuhan luka.
C.	 Faktor faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka
Gambar : penyembuhan luka
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
9
D. Proses Penyembuhan Luka
Proses penyembuhan luka ditandai dengan adanya proses pemecahan (katabolik) sel sel
yang mati dan proses pembentukan (anabolik) sel baru. Pada dasarnya proses anabolik
telah dimulai sesaat setelah terjadi perlukaan.
Berikut ini... mari kita pelajari perubahan perubahan morfologik (tampilan) pada luka
sesuai dengan tahapan atau fase penyembuhan luka
1. Fase Inflamasi
Pada fase inflamasi tedapat respons vaskuler dan seluler yang bertujuan menghentikan
perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati dan bakteri untuk
mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan. Pada awal fase ini, kerusakan pembu-
luh darah akan menyebabkan platelet keluar dari vaskuler. Platelet akan menutupi vaskuler
yang terbuka (clot) dan membuat pembuluh darah kapiler vasokonstriksi, selanjutnya terja-
di penempelan endotel yang yang akan menutup pembuluh darah.
Periode ini hanya berlangsung 5-10 menit, dan setelah itu histamin akan mebuat vasodi-
latasi kapiler juga permeabilitas vena jadi meningkat. Peristiwa ini membuat cairan plasma
darah keluar dari pembuluh darah dan masuk ke daerah luka dan secara klinis terjadi ede-
ma jaringan.
Edema yang terjadi menyebabkan migrasi sel lekosit (terutama netrofil) ke ekstra vaskuler
untuk melakukan fagositosis benda asing dan bakteri di daerah luka selama 3 hari. Kemu-
dian akan digantikan oleh sel makrofag yang berperan lebih besar jika dibanding dengan
netrofil pada fagositosis dan proses penyembuhan luka.
Fungsi makrofag disamping fagositosis adalah:
a. Sintesa kolagen
b. Pembentukan jaringan granulasi
c. Memproduksi growth factor yang berperan pada re-epitelisasi
d. Pembentukan pembuluh kapiler baru atau angiogenesis
2. Fase Proliferasi
Proses kegiatan seluler yang penting pada fase ini adalah memperbaiki dan menyembuh-
kan luka ditandai dengan proliferasi sel. Pada fase ini protein sangat diperlukan sel untuk
menumbuhkan granulasi (pembuluh darah dan jaringan baru).
Angiogenesis adalah proses pembentukan pembuluh kapiler baru didalam luka, mempu-
nyai arti penting pada tahap proleferasi penyembuhan luka. Kegagalan proses ini akibat
penyakit (diabetes), pengobatan (radiasi) atau obat (preparat steroid) mengakibatkan lam-
batnya ksembuhan luka. Sehingga luka menjadi ulkus yang kronis. Fase proliferasi akan be-
rakhir jika epitel dermis dan lapisan kolagen telah terbentuk.
10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
3. Fase Maturasi
Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir kurang lebih 12 bu-
lan. . Tujuan dari fase maturasi adalah menyempurnakan terbentuknya jaringan baru
menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu. Warna kemerahan dari jarin-
gan mulai berkurang karena pembuluh mulai regresi dan kolagen bertambah banyak
untuk memperkuat jaringan parut.
Untuk mencapai penyembuhan yang optimal diperlukan keseimbangan kolagen yang
diproduksi. Kolagen yang berlebihan akan menyebabkan penebalan pada jaringan
parut atau hypertrophic scar, sebaliknya produksi yang berkurang akan menurunkan
kekuatan jaringan parut dan luka akan selalu terbuka.
Luka dikatakan sembuh jika kontinuitas lapisan kulit dan kekuatan jaringan kulit mam-
pu untuk melakukan aktivitas yang normal. Meskipun proses penyembuhan luka sama
bagi setiap penderita, namun hasil yang dicapai sangat tergantung dari kondisi biologik
masing-masing individu, lokasi serta luasnya luka. Penderita muda dan sehat akan men-
capai proses yang cepat dibandingkan dengan kurang gizi, disertai dengan menderita
penyakit.
Selain apa yang telah diuraikan, terdapat pandangan lain tentang penyembuhan luka
yaitu bahwa proses penyembuhan luka terdiri dari dua komponen utama regenerasi
dan perbaikan (repair). Regenerasi adalah pergantian sel-sel yang hilang dengan sel-
sel yang bertipe sama, sedangkan repair adalah tipe akhir kesembuhan luka. Tahapan
penyembuhan repair terdiri dari intention primer, sekunder dan tersier. Berikut ini pen-
jelasan lebih lengkap.
1. Intension primer : Terdapat fase-fase dalam penyembuhan Intension primer
a. Fase Inisial (3-5 hari) akan terlihat sudut luka merapat dan mulai pertumbuhan sel
b. Fase granulasi (5 hari – 4 minggu)
Luka berwarna merah muda dan mengandung pembuluh darah. Tampak granula-gran-
ula merah.Epitelium permukaan pada tepi luka mulai terlihat.
c. Fase kontraktur scar ( 7 hari – beberapa bulan )
Serabut-serabut kolagen terbentuk dan akan membentuk scar yang tidak mengandung
pembuluh darah dan pucat dan terasa nyeri.
2. Intension sekunder
Adalah penyembuhan luka akibat trauma atau infeksi yang luas dan bereksudat. Batas
luka ireguler dengan kehilangan jaringan yang cukup luas menyebabkan tepi luka tidak
merapat.
3. Intension Tersier
Adalah intension primer yang tertunda. Ini terjadi ketika luka yang terkontaminasi ter-
buka dan dijahit rapat. Ini juga dapat terjadi ketika luka primer mengalami infeksi, ter-
buka dan dibiarkan tumbuh jaringan granulasi dan kemudian dijahit. Intension tersier
biasanya mengakibatkan skar yang lebih luas dan lebih dalam.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
11
Tugas
Mandiri 1
Initial Pasien Fase Penyembuhan Tanda yang nampak
Amatilah pasien yang mengalami luka. Pada fase manakah dan kondisi apakah yang
nampak pada lukanya?
Baiklah Saudara para mahasiswa,.. Berikut ini tugas mandiri yang harus saudara kerja-
kan agar dapat memahami materi ini lebih baik lagi.
12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Rangkuman
Luka adalah rusaknya keutuhan dan komponen jaringan. Berdasarkan kedalaman dan
luasnya, luka dibagi menjadi luka superfisial, luka partial thicnes dan luka full thicknes.
Adapun faktor faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka adalah: Umur, nutrisi,
medikasi, sistem kekebalan tubuh, obesitas, penyakit dan gaya hidup.
Tahapan proses penyembuhan luka terdiri dari:
1. Fase Inflamasi merupakan respons vaskuler dan seluler juga berlangsung fungsi
makrofag berupa fagositosis
2. Fase Proliferasi merupakan fase memperbaiki dan menyembuhkan luka ditandai
dengan proliferasi sel
3. Fase Maturasi yang dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai
kurang lebih 12 bulan. . Tujuan dari fase maturasi adalah menyempurnakan terben-
tuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
13
Soal di bawah ini silahkan dijawab untuk menilai penguasaan Saudara setelah mempelajari
tugas belajar 2. Kerjakanlah soal di bawah ini secara mandiri:
Obat obatan yang dikonsumsi pasien akan memperlambat proses penyembuhan luka.
Berikut ini adalah sebagian obat obatan dimaksud yaitu:
a.	 Golongan steroid, aspirin, antipiretik dan anti anemia.
b.	 Golongan steroid, aspirin, antipiretik dan anti anemia.
c.	 Golongan analgetik, antacid, antipiretik dan anti kanker.
d.	 Golongan steroid, antacid, heparin dan anti anemia.
e.	 Golongan steroid, aspirin, heparin dan anti kanker.
Pasien mengalami luka yang dikategorikan Luka Full thicknes, dimana lapisan subkutan
hingga otot dan tulang rusak. Kondisi ini termasuk stadium:
a.	 Stadium 1
b.	 Stadium 2
c.	 Stadium 3
d.	 Stadium 4
e.	 Stadium 5
Penyembuhan luka yang terjadi akibat trauma atau infeksi dan memiliki sejumlah besar
eksudat, batas luka ireguler dengan kehilangan jaringan yang cukup luas menyebabkan
tepi luka tidak merapat kategori :
a.	 Intension sekunder
b.	 Intension primer
c.	 Fase maturasi
d.	 Intension tersier
e.	 Fase inflamasi
Proses pembentukan pembuluh kapiler baru didalam luka, mempunyai arti penting
pada tahap proliferasi penyembuhan luka. Kegagalan vaskuler akibat penyakit seperti
diabetes, radiasi dan obat preparat steroid mengakibatkan lambatnya proses sembuh
sehingga membentuk ulkus kronis. Proses ini dikenal sebagai:
a.	Arteriosklerosis
b.	Angiogenesis
c.	Granulasi
d.	Kolagenase
e.	Regenerasi
Test
Formatif
1.
2.
3.
4.
14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Fungsi makrofag disamping fagositosis adalah mensintesa kolagen dan membentuk
jaringan granulasi yang berguna pada epitelisasi serta:
a.	 Membantu hepar dalam pembentukan sel darah putih
b.	 Membentuk pembuluh kapiler baru atau angiogenesis
c.	 Membantu eksudat mengeluarkan benda asing
d.	 Membentuk fibroblast membentuk jaringan kolagen
e.	 Membantu mempercepat proses proliferasi sel
5.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
15
DAFTAR PUSTAKA
J.M.Gibson MD, 1996, Mikrobiologi dan Patologi Modern, Jakarta : EGC
Dr. Thambayong, Jan, 2000, Patopisiologi untuk Keperawatan, Jakarta : EGC
Bagian Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1973, Patologi, Jakarta :
FKUI
Corwin, J, Elizabeth, 2OO9, Buku Saku Patofisiologi Jilid III, Jakarta : EGC
Robbins, 2007, Buku Ajar Patologi Edisi 7 Vol. 1, Jakarta : EGC
16
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kunci Jawaban
TES FORMATIF MODUL 3
KEGIATAN BELAJAR 2
1. E
2. D
3. A
4. B
5. B
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
17
Daftar
Gambar
https://rlagista.files.wordpress.com/2010/12/myxoma.jpg
http://1.bp.blogspot.com/_MZ9RtV17iFs/SPVpF1n6XbI/AAAAAAAAAtk/Og5uETEIK9s/
s400/luka+after.jpg
http://www.suluttoday.com/wp-content/uploads/2014/08/anti-aging-.jpg
http://cardiopower.org/wp-content/uploads/2014/01/Obat-Radang-Tenggorokan.
jpg
http://blogs.unpad.ac.id/tikanerstika/files/2012/04/epitelisasi.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/89/Metastasis_illustration.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-TfHGxuPmH4s/T1NjTmnRyvI/AAAAAAAAAS4/3WTheLZsc-
FA/s1600/DSC00983.jpg
18
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

05 pengkajian fisik&psikologis
05 pengkajian fisik&psikologis05 pengkajian fisik&psikologis
05 pengkajian fisik&psikologisdhina wida
 
Kb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguanKb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguanpjj_kemenkes
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikwidya1972
 
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisanisya nana
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Amee Hidayat
 
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014Winda Darpianur
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Aidil Fitrisyah
 
Problem Oriented Record (POR)
Problem Oriented Record (POR)Problem Oriented Record (POR)
Problem Oriented Record (POR)Aulia Kauri
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Amalia Senja
 
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdfAgusWiwitSuwanto
 
Laporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfLaporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfMasykur Khair
 
KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"hoshirami
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAmee Hidayat
 
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Fhyter DrifacHy DrimeTana
 
Materi 1 M1KB3 : Gangguan Komunikasi Pada pasien
Materi 1 M1KB3   : Gangguan Komunikasi Pada pasienMateri 1 M1KB3   : Gangguan Komunikasi Pada pasien
Materi 1 M1KB3 : Gangguan Komunikasi Pada pasienppghybrid4
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Sulistia Rini
 

What's hot (20)

05 pengkajian fisik&psikologis
05 pengkajian fisik&psikologis05 pengkajian fisik&psikologis
05 pengkajian fisik&psikologis
 
Kb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguanKb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
Kb 2 penerapan komunikasi terapeutik pada pasien dengan gangguan
 
Tahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputikTahapan komunikasi taraputik
Tahapan komunikasi taraputik
 
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
 
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
Gastritis dan Gastroeteritis (Amee)
 
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
Analisa kasus berdasarkan UU Keperawatan No. 38 Tahun 2014
 
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban Soal ukom perawat dan kunci jawaban
Soal ukom perawat dan kunci jawaban
 
Problem Oriented Record (POR)
Problem Oriented Record (POR)Problem Oriented Record (POR)
Problem Oriented Record (POR)
 
Analisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantungAnalisa data gagal jantung
Analisa data gagal jantung
 
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
Dokumentasi Pengkajian Keperawatan
 
Askep diare
Askep diareAskep diare
Askep diare
 
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
2 Kurikulum D3 Keperawatan Tahun 2022_Juni 2022 (7).pdf
 
Laporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chfLaporan pendahuluan chf
Laporan pendahuluan chf
 
Askep
Askep Askep
Askep
 
2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel2. mekanisme adaptasi sel
2. mekanisme adaptasi sel
 
KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"KDPK "Body Mekanik"
KDPK "Body Mekanik"
 
Asuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan InfeksiAsuhan Keperawatan Infeksi
Asuhan Keperawatan Infeksi
 
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
Makalah Konsep Dasar Oksigenasi Kebutuhan Dasar Manusia 1
 
Materi 1 M1KB3 : Gangguan Komunikasi Pada pasien
Materi 1 M1KB3   : Gangguan Komunikasi Pada pasienMateri 1 M1KB3   : Gangguan Komunikasi Pada pasien
Materi 1 M1KB3 : Gangguan Komunikasi Pada pasien
 
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
Kebutuhan Rasa Aman (ASKEP NYERI)
 

Viewers also liked

Modul 4 etikologial
Modul 4 etikologialModul 4 etikologial
Modul 4 etikologialpjj_kemenkes
 
Modul 1 etikolegal
Modul 1 etikolegalModul 1 etikolegal
Modul 1 etikolegalpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitasModul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitaspjj_kemenkes
 
Panduan Praktikum Role Play
Panduan Praktikum Role PlayPanduan Praktikum Role Play
Panduan Praktikum Role Playpjj_kemenkes
 
Modul 3 etikolegal
Modul 3 etikolegalModul 3 etikolegal
Modul 3 etikolegalpjj_kemenkes
 

Viewers also liked (7)

Modul 4 etikologial
Modul 4 etikologialModul 4 etikologial
Modul 4 etikologial
 
Modul 1 etikolegal
Modul 1 etikolegalModul 1 etikolegal
Modul 1 etikolegal
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitasModul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
Modul 1 kb 1 konsep kebidanan, tugas dan tanggung jawab bidan di komunitas
 
Panduan Praktikum Role Play
Panduan Praktikum Role PlayPanduan Praktikum Role Play
Panduan Praktikum Role Play
 
Modul 3 etikolegal
Modul 3 etikolegalModul 3 etikolegal
Modul 3 etikolegal
 
Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 

Similar to PROSES PENYEMBUHAN LUKA

Kb 4 proses penuaan (aging)
Kb 4 proses penuaan (aging)Kb 4 proses penuaan (aging)
Kb 4 proses penuaan (aging)pjj_kemenkes
 
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksiKb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksipjj_kemenkes
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksipjj_kemenkes
 
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsiPatogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsipjj_kemenkes
 
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsiKb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsipjj_kemenkes
 
Interaksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganInteraksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganpjj_kemenkes
 
Kb 3 interaksi genetika dan lingkungan
Kb 3 interaksi genetika dan lingkunganKb 3 interaksi genetika dan lingkungan
Kb 3 interaksi genetika dan lingkunganpjj_kemenkes
 
Kb 4 kelainan retrogresif
Kb 4 kelainan retrogresifKb 4 kelainan retrogresif
Kb 4 kelainan retrogresifpjj_kemenkes
 
Kelainan retrogresif
Kelainan retrogresifKelainan retrogresif
Kelainan retrogresifpjj_kemenkes
 
Kelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunanKelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunanpjj_kemenkes
 
Kb 2 kelainan kongenital & keturunan
Kb 2 kelainan kongenital & keturunanKb 2 kelainan kongenital & keturunan
Kb 2 kelainan kongenital & keturunanpjj_kemenkes
 
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuhpjj_kemenkes
 
Kb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuhpjj_kemenkes
 
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis selKb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis selpjj_kemenkes
 
Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Tahap kematian jaringan dan nekrosis selTahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Tahap kematian jaringan dan nekrosis selpjj_kemenkes
 

Similar to PROSES PENYEMBUHAN LUKA (20)

Kb 4 proses penuaan (aging)
Kb 4 proses penuaan (aging)Kb 4 proses penuaan (aging)
Kb 4 proses penuaan (aging)
 
Proses Penuaan
Proses PenuaanProses Penuaan
Proses Penuaan
 
Kb 3 neoplasma
Kb 3 neoplasmaKb 3 neoplasma
Kb 3 neoplasma
 
Neoplasma
NeoplasmaNeoplasma
Neoplasma
 
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksiKb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksi
 
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsiPatogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
 
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsiKb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
 
Interaksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganInteraksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkungan
 
Kb 3 interaksi genetika dan lingkungan
Kb 3 interaksi genetika dan lingkunganKb 3 interaksi genetika dan lingkungan
Kb 3 interaksi genetika dan lingkungan
 
Adaptasi Sel
Adaptasi SelAdaptasi Sel
Adaptasi Sel
 
Kb 2 adaptasisel
Kb 2 adaptasiselKb 2 adaptasisel
Kb 2 adaptasisel
 
Kb 4 kelainan retrogresif
Kb 4 kelainan retrogresifKb 4 kelainan retrogresif
Kb 4 kelainan retrogresif
 
Kelainan retrogresif
Kelainan retrogresifKelainan retrogresif
Kelainan retrogresif
 
Kelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunanKelainan kongenital & keturunan
Kelainan kongenital & keturunan
 
Kb 2 kelainan kongenital & keturunan
Kb 2 kelainan kongenital & keturunanKb 2 kelainan kongenital & keturunan
Kb 2 kelainan kongenital & keturunan
 
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
 
Kb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
 
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis selKb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
 
Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Tahap kematian jaringan dan nekrosis selTahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakpjj_kemenkes
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetakModul 2 dokumen keperawatan cetak
Modul 2 dokumen keperawatan cetak
 
Modul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatanModul 1 dokumen keperawatan
Modul 1 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 

Recently uploaded (18)

Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 

PROSES PENYEMBUHAN LUKA

  • 1. Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 PATOLOGI 3 Suyanto MODUL KEGIATAN BELAJAR II PROSES PENYEMBUHAN LUKA Radang dan mekanisme proses infeksi, Proses penyembuhan Luka, Neoplasma dan Proses penuaan (Aging) SEMESTER 3
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan i Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah dan karuniNyalah penyusun dapat menyelesaikan Modul Mata Kuliah Patologi 3. Buku ini disusun sebagai referensi dan bahan belajar untuk mahasiswa program Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyusun mengucapkan terima kasih atas berbagai bantuan baik materiil maupun imateriil dari berbagai pihak atas keberhasilan penyusunan modul ini. Mudah-mudahan Modul ini dapat digunakan secara efektif dan dapat menjadimediayangdapatmeningkatkan pemahaman dan kemampuan memberikan asuhan keperawatan jiwa bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan. Kata Pengantar Tim Penyusun Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
  • 3. 2 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Daftar Istilah Basal Metabolisme Rate : Jumlah energi yang dikeluarkan setiap hari oleh manusia saat istirahat Bradikinin : Vasodilator yang memberi efek pembengkakan dan rangsang pada syaraf Difusse : Keadaan dimana terjadi penyebaran ke sel atau jaringan lain Histamin : Senyawa nitrogen yang memicu respon inflamasi dan merupakan respon kekebalan terhadap asing patogen Skar : Jaringan parut bekas lukai ketika kerusakan kulit terjadi lebih dalam dari lapisan terluar kulit (epidermis).
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 3 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Halo...para mahasiswa D.III Keperawatan Pendidikan Jarak Jauh Semoga keselamatan dan kesejahteraan dari Tuhan YME selalu dilimpahkan kepada kita. Sebelum kita mulai melanjutkan perkuliahan di modul 3 ini, mari Saudara siapkan hati dan fikiran. Gambar : Luka pada lutut A. Rasional dan Deskripsi singkat Kejadian radang dan infeksi di negara kita Indonesia merupakan masalah yang amat sangat sering dijumpai di pelayanan kesehatan. Hal tersebut antara lain disebabkan iklim tropis negara kita dan perilaku sehat masyarakat yang masih buruk sehingga memudahkan timbulnya masalah infeksi. Oleh karena itu dalam modul ini kita akan membahasnya. Beriringan dengan radang dan mekanisme infeksi permasalah penyembuhan luka juga banyak dijumpai. Dalam sudut pandang ilmu patologi, manakala terjadi luka maka radang, infeksi dan penyembuhan luka adalah masalah yang tidak dapat dipisahkan. Untuk itu materi proses penyembuhan luka akan dibahas dalam kegiatan belajar tersendiri dalam modul ini. Selanjutnya dalam modul ini akan dibahas materi neoplasma, penyakit yang menakutkan dan banyak dijumpai pada masyarakat modern. Beriringan dengan masalah neoplasma adalah proses penuaan. Meningkatnya usia harapan hidup menyebabkan meningkatnya populasi usila. Padahal pasien usila disamping memiliki masalah kesehatan karena proses penuaan (aging) juga sering muncul masalah neoplasma.
  • 5. 4 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. Relevansi Baiklah para mahasiswa... Untuk memudahkan Saudara mempelajarinya, modul ini dialokasikan untuk dipelajari pada minggu ke 9 s.d minggu ke 12 semester II yang dikemas dalam 4 kegiatan belajar sebagai berikut: Kegiatan belajar 1 : Radang dan mekanisme proses infeksi Kegiatan belajar 2 : Proses penyembuhan Luka Kegiatan belajar 3 : Neoplasma Kegiatan belajar 4 : Proses penuaan (Aging) Setelah mempelajari modul ini saudara akan dapat: 1. Memahami patofisiologi radang 2. Menjelaskan mekanisme proses infeksi 3. Membedakan jenis neoplasma 4. Memahami proses penuaan Sebagai seorang perawat, ilmu dan kompetensi tentang radang dan proses infeksi penting untuk dikuasai. Apalagi jika mengingat bahwa penyakit infeksius dan trauma fisik berupa luka merupakan penyakit yang paling mendominasi di negara kita. Dengan penguasaan ilmu yang cukup maka Saudara sebagai perawat diharapkan mampu untuk memberikan pelayanan kepada pasien baik secara mandiri ataupun berkolaborasi dengan tim kesehatan lainnya. Demikian juga halnya pengetahuan tentang neoplasma dan proses penuaan begitu pentingnya harus dikuasai manakala kita akan memberikan pelayanan terbaik bagi mereka. Penyakit neoplasma dan tua termasuk kategori penyakit terminal sehingga sering dijumpai kondisi pasien mengalami putus asa. Pengidap neoplasma seperti kanker memerlukan pendekatan tersendiri demikian juga halnya para manula. Mereka memiliki masalah yang unik dan perlu dibantu dengan maksimal agar kualitas hidupnya meningkat. Kalau begitu... ayo kita siapkan diri untuk memulai mempelajarinya Gambar : tanda penuaan
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 5 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Selamat belajar, semoga berhasil . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C. Petunjuk belajar Saudara mahasiswa yang budiman... 1. Mengenal berbagai istilah yang digunakan 2. Mecari contoh contoh nyata kejadian atau penyakit yang berhubungan 3. Jika ada kegiatan praktikum ikuti dengan baik. 4. Kerjakan latihan dan praktikum secara mandiri atau berkelompok 5. Hubungi dosen yang mengajar mata kuliah Patologi ketika menemukan kesulitan. Baiklah Saudara... Agar lebih mudah Saudara mempelajari dan memahami modul ini maka ikutilah langkah- langkah belajar berikut : Kita mulai mempelajari modul ini, semoga saudara diberi kemudahan dalam mempelajari modul ini dan semoga dapat difahami dengan baik untuk bekal menjadi perawat yang professional, Amin
  • 7. 6 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Kegiatan Belajar 2 PROSES PENYEMBUHAN LUKA Tujuan Pembelajaran Umum Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 Saudara diharapkan mampu: Memahami proses penyembuhan luka Tujuan Pembelajaran Khusus Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 Saudara diharapkan mampu: 1. Mengenal pengertian luka 2. Membedakan jenis luka 3. Menunjukan tahapan proses penyembuhan luka Kegiatan belajar 1 yang Saudara pelajari ini akan mengulas pokok pokok materi tentang: 1. Pengertian luka 2. Jenis luka 3. Tahapan proses penyembuhan luka Pokok-pokok Materi Saudara para mahasiswa yang saya banggakan,... Sebelum kita mulai membahas kegiatan belajar 2 ini sebaiknya Saudara baca dulu tujuannya agar apa saja dan bagaimanakah kita mempelajari modul ini Saudara fahami. Mari kita mulai membahas materi kegiatan perkuliahan ini... Gambar : Proses penyembuhan luka
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 7 Uraian Materi A. Pengertian luka Luka adalah rusaknya integritas sel atau jaringan atau organ yang disebabkan oleh berbagai jenis cidera. B. Jenis Luka Berdasarkan kedalaman dan luasnya, luka dapat dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut: 1. Luka superfisial, yaitu luka yang terjadi terbatas hanya pada lapisan dermis. 2. Luka partial thicknes yaitu luka dengan kondisi hilangnya jaringan kulit pada lapisan epidermis dan lapisan dermis bagian atas. Luka partial thicknes terdiri dari 2 stadium yaitu: a. Stadium 1 : Kulit nampak berwarna merah, belum nampak lapisan epidermis yang hilang. b. Stadium 2 : lapisan epidermis hilang atau lecet sampai dermis bagian atas 3. Luka full thicknes, yaitu luka dengan kondisi jaringan kulit yang hilang pada lapisan epidermis, dermis, dan fasia dan otot. Luka full thicknes terdiri dari 2 stadium yaitu: a. Stadium3 : Lapisan dermis hingga subkutan rusak b. Stadium 4 : Lapisan subkutan hingga otot dan tulang rusak Tubuh akan mengupayakan mengembalikan komponen jaringan yang rusak jika terja- di luka dengan membentuk jaringan yang sama dengan keadaan sebelumnya. Proses pembentukan jaringan tersebut berada pada masa penyembuhan luka yang ditentukan tidak hanya oleh proses yang terjadi disekitar luka, tetapi juga sangat dipengaruhi oleh faktor luar. Baiklah Saudara..... kita akan bahas faktor faktor tersebut berikut ini:
  • 9. 8 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 1. Umur Pasien dewasa dan anak anak akan lebih mudah untuk sembuh lukanya dibanding pasien yang telah usia lanjut. Hal ini terkait perubahan perubahan yang telah terjadi pada orang tua seperti pada vaskular telah terjadi aterosclerosis dan atropi kapiler yang akan mengganggu kelancaran aliran darah menuju daerah luka. 2. Nutrisi Pasien sangat membutuhkan nutrisi yang cukup untuk kesembuhan lukanya seperti protein, vitamin C dan vitamin A serta mineral. Bila nutrisi tersebut tidak terpenuhi maka proliferasi dan pembentukan epitel sel baru akan terhambat. 3. Medikasi Obat obatan yang dikonsumsi pasien akan memperlambat proses penyembuhan luka. Sebagai contoh obat golongan steroid, aspirin, heparin dan anti kanker. 4. Sistem kekebalan tubuh Sistem kekebalan atau imunitas pasien yang lemah akan sangat berpengaruh terhadap kondisi luka. Reaksi fagositosis dan sistem kolagen akan terganggu seperti terlihat pada pasien yang menderita HIV/AIDs. 5. Obesitas Pasien yang memiliki berat badan lebih atau obesitas mempunyai resiko penyem buhan luka yang lebih lambat karena suplai darah pada jaringan adipose / lemak tidak adekuat. 6. Penyakit Penyakit penyakit seperti diabetes melitus, gagal ginjal, penyakit yang berhubungan dengan imunitas dan adanya penyakit infeksi yang dialami pasien akan mengganggu proses penyembuhan luka. 7. Gaya hidup Gaya hidup yang buruk seperti merokok dapat menurunkan jumlah haemoglobin yang berguna untuk mengangkut oksigen yang sangat dibutuhkan untuk penyem buhan luka. Merokok juga menyebabkan aliran darah tidak lancar karena terjadi peningkatan agregat patelet dalam sistem sirkulasi darah. Sebaliknya gaya hidup yang sehat seperti olah raga akan mempercepat kesembuhan luka. C. Faktor faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka Gambar : penyembuhan luka
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 9 D. Proses Penyembuhan Luka Proses penyembuhan luka ditandai dengan adanya proses pemecahan (katabolik) sel sel yang mati dan proses pembentukan (anabolik) sel baru. Pada dasarnya proses anabolik telah dimulai sesaat setelah terjadi perlukaan. Berikut ini... mari kita pelajari perubahan perubahan morfologik (tampilan) pada luka sesuai dengan tahapan atau fase penyembuhan luka 1. Fase Inflamasi Pada fase inflamasi tedapat respons vaskuler dan seluler yang bertujuan menghentikan perdarahan dan membersihkan area luka dari benda asing, sel-sel mati dan bakteri untuk mempersiapkan dimulainya proses penyembuhan. Pada awal fase ini, kerusakan pembu- luh darah akan menyebabkan platelet keluar dari vaskuler. Platelet akan menutupi vaskuler yang terbuka (clot) dan membuat pembuluh darah kapiler vasokonstriksi, selanjutnya terja- di penempelan endotel yang yang akan menutup pembuluh darah. Periode ini hanya berlangsung 5-10 menit, dan setelah itu histamin akan mebuat vasodi- latasi kapiler juga permeabilitas vena jadi meningkat. Peristiwa ini membuat cairan plasma darah keluar dari pembuluh darah dan masuk ke daerah luka dan secara klinis terjadi ede- ma jaringan. Edema yang terjadi menyebabkan migrasi sel lekosit (terutama netrofil) ke ekstra vaskuler untuk melakukan fagositosis benda asing dan bakteri di daerah luka selama 3 hari. Kemu- dian akan digantikan oleh sel makrofag yang berperan lebih besar jika dibanding dengan netrofil pada fagositosis dan proses penyembuhan luka. Fungsi makrofag disamping fagositosis adalah: a. Sintesa kolagen b. Pembentukan jaringan granulasi c. Memproduksi growth factor yang berperan pada re-epitelisasi d. Pembentukan pembuluh kapiler baru atau angiogenesis 2. Fase Proliferasi Proses kegiatan seluler yang penting pada fase ini adalah memperbaiki dan menyembuh- kan luka ditandai dengan proliferasi sel. Pada fase ini protein sangat diperlukan sel untuk menumbuhkan granulasi (pembuluh darah dan jaringan baru). Angiogenesis adalah proses pembentukan pembuluh kapiler baru didalam luka, mempu- nyai arti penting pada tahap proleferasi penyembuhan luka. Kegagalan proses ini akibat penyakit (diabetes), pengobatan (radiasi) atau obat (preparat steroid) mengakibatkan lam- batnya ksembuhan luka. Sehingga luka menjadi ulkus yang kronis. Fase proliferasi akan be- rakhir jika epitel dermis dan lapisan kolagen telah terbentuk.
  • 11. 10 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 3. Fase Maturasi Fase ini dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir kurang lebih 12 bu- lan. . Tujuan dari fase maturasi adalah menyempurnakan terbentuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu. Warna kemerahan dari jarin- gan mulai berkurang karena pembuluh mulai regresi dan kolagen bertambah banyak untuk memperkuat jaringan parut. Untuk mencapai penyembuhan yang optimal diperlukan keseimbangan kolagen yang diproduksi. Kolagen yang berlebihan akan menyebabkan penebalan pada jaringan parut atau hypertrophic scar, sebaliknya produksi yang berkurang akan menurunkan kekuatan jaringan parut dan luka akan selalu terbuka. Luka dikatakan sembuh jika kontinuitas lapisan kulit dan kekuatan jaringan kulit mam- pu untuk melakukan aktivitas yang normal. Meskipun proses penyembuhan luka sama bagi setiap penderita, namun hasil yang dicapai sangat tergantung dari kondisi biologik masing-masing individu, lokasi serta luasnya luka. Penderita muda dan sehat akan men- capai proses yang cepat dibandingkan dengan kurang gizi, disertai dengan menderita penyakit. Selain apa yang telah diuraikan, terdapat pandangan lain tentang penyembuhan luka yaitu bahwa proses penyembuhan luka terdiri dari dua komponen utama regenerasi dan perbaikan (repair). Regenerasi adalah pergantian sel-sel yang hilang dengan sel- sel yang bertipe sama, sedangkan repair adalah tipe akhir kesembuhan luka. Tahapan penyembuhan repair terdiri dari intention primer, sekunder dan tersier. Berikut ini pen- jelasan lebih lengkap. 1. Intension primer : Terdapat fase-fase dalam penyembuhan Intension primer a. Fase Inisial (3-5 hari) akan terlihat sudut luka merapat dan mulai pertumbuhan sel b. Fase granulasi (5 hari – 4 minggu) Luka berwarna merah muda dan mengandung pembuluh darah. Tampak granula-gran- ula merah.Epitelium permukaan pada tepi luka mulai terlihat. c. Fase kontraktur scar ( 7 hari – beberapa bulan ) Serabut-serabut kolagen terbentuk dan akan membentuk scar yang tidak mengandung pembuluh darah dan pucat dan terasa nyeri. 2. Intension sekunder Adalah penyembuhan luka akibat trauma atau infeksi yang luas dan bereksudat. Batas luka ireguler dengan kehilangan jaringan yang cukup luas menyebabkan tepi luka tidak merapat. 3. Intension Tersier Adalah intension primer yang tertunda. Ini terjadi ketika luka yang terkontaminasi ter- buka dan dijahit rapat. Ini juga dapat terjadi ketika luka primer mengalami infeksi, ter- buka dan dibiarkan tumbuh jaringan granulasi dan kemudian dijahit. Intension tersier biasanya mengakibatkan skar yang lebih luas dan lebih dalam.
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 11 Tugas Mandiri 1 Initial Pasien Fase Penyembuhan Tanda yang nampak Amatilah pasien yang mengalami luka. Pada fase manakah dan kondisi apakah yang nampak pada lukanya? Baiklah Saudara para mahasiswa,.. Berikut ini tugas mandiri yang harus saudara kerja- kan agar dapat memahami materi ini lebih baik lagi.
  • 13. 12 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Rangkuman Luka adalah rusaknya keutuhan dan komponen jaringan. Berdasarkan kedalaman dan luasnya, luka dibagi menjadi luka superfisial, luka partial thicnes dan luka full thicknes. Adapun faktor faktor yang mempengaruhi penyembuhan luka adalah: Umur, nutrisi, medikasi, sistem kekebalan tubuh, obesitas, penyakit dan gaya hidup. Tahapan proses penyembuhan luka terdiri dari: 1. Fase Inflamasi merupakan respons vaskuler dan seluler juga berlangsung fungsi makrofag berupa fagositosis 2. Fase Proliferasi merupakan fase memperbaiki dan menyembuhkan luka ditandai dengan proliferasi sel 3. Fase Maturasi yang dimulai pada minggu ke-3 setelah perlukaan dan berakhir sampai kurang lebih 12 bulan. . Tujuan dari fase maturasi adalah menyempurnakan terben- tuknya jaringan baru menjadi jaringan penyembuhan yang kuat dan bermutu.
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 13 Soal di bawah ini silahkan dijawab untuk menilai penguasaan Saudara setelah mempelajari tugas belajar 2. Kerjakanlah soal di bawah ini secara mandiri: Obat obatan yang dikonsumsi pasien akan memperlambat proses penyembuhan luka. Berikut ini adalah sebagian obat obatan dimaksud yaitu: a. Golongan steroid, aspirin, antipiretik dan anti anemia. b. Golongan steroid, aspirin, antipiretik dan anti anemia. c. Golongan analgetik, antacid, antipiretik dan anti kanker. d. Golongan steroid, antacid, heparin dan anti anemia. e. Golongan steroid, aspirin, heparin dan anti kanker. Pasien mengalami luka yang dikategorikan Luka Full thicknes, dimana lapisan subkutan hingga otot dan tulang rusak. Kondisi ini termasuk stadium: a. Stadium 1 b. Stadium 2 c. Stadium 3 d. Stadium 4 e. Stadium 5 Penyembuhan luka yang terjadi akibat trauma atau infeksi dan memiliki sejumlah besar eksudat, batas luka ireguler dengan kehilangan jaringan yang cukup luas menyebabkan tepi luka tidak merapat kategori : a. Intension sekunder b. Intension primer c. Fase maturasi d. Intension tersier e. Fase inflamasi Proses pembentukan pembuluh kapiler baru didalam luka, mempunyai arti penting pada tahap proliferasi penyembuhan luka. Kegagalan vaskuler akibat penyakit seperti diabetes, radiasi dan obat preparat steroid mengakibatkan lambatnya proses sembuh sehingga membentuk ulkus kronis. Proses ini dikenal sebagai: a. Arteriosklerosis b. Angiogenesis c. Granulasi d. Kolagenase e. Regenerasi Test Formatif 1. 2. 3. 4.
  • 15. 14 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Fungsi makrofag disamping fagositosis adalah mensintesa kolagen dan membentuk jaringan granulasi yang berguna pada epitelisasi serta: a. Membantu hepar dalam pembentukan sel darah putih b. Membentuk pembuluh kapiler baru atau angiogenesis c. Membantu eksudat mengeluarkan benda asing d. Membentuk fibroblast membentuk jaringan kolagen e. Membantu mempercepat proses proliferasi sel 5.
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 15 DAFTAR PUSTAKA J.M.Gibson MD, 1996, Mikrobiologi dan Patologi Modern, Jakarta : EGC Dr. Thambayong, Jan, 2000, Patopisiologi untuk Keperawatan, Jakarta : EGC Bagian Anatomik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 1973, Patologi, Jakarta : FKUI Corwin, J, Elizabeth, 2OO9, Buku Saku Patofisiologi Jilid III, Jakarta : EGC Robbins, 2007, Buku Ajar Patologi Edisi 7 Vol. 1, Jakarta : EGC
  • 17. 16 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Kunci Jawaban TES FORMATIF MODUL 3 KEGIATAN BELAJAR 2 1. E 2. D 3. A 4. B 5. B
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 17 Daftar Gambar https://rlagista.files.wordpress.com/2010/12/myxoma.jpg http://1.bp.blogspot.com/_MZ9RtV17iFs/SPVpF1n6XbI/AAAAAAAAAtk/Og5uETEIK9s/ s400/luka+after.jpg http://www.suluttoday.com/wp-content/uploads/2014/08/anti-aging-.jpg http://cardiopower.org/wp-content/uploads/2014/01/Obat-Radang-Tenggorokan. jpg http://blogs.unpad.ac.id/tikanerstika/files/2012/04/epitelisasi.jpg http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/8/89/Metastasis_illustration.jpg http://1.bp.blogspot.com/-TfHGxuPmH4s/T1NjTmnRyvI/AAAAAAAAAS4/3WTheLZsc- FA/s1600/DSC00983.jpg
  • 19. 18 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015