SlideShare a Scribd company logo
1 of 23
Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
PATOLOGI 1
Suyanto
Patogenesis dan patofisiologi kelainan
struktur dan fungsi tubuh manusia.
SEMESTER 3
MODUL
KEGIATAN BELAJAR IV
KELAINAN RETROGRESIF
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
berkah dan karuniNyalah penyusun
dapat menyelesaikan Modul Mata
Kuliah Patologi I.
Buku ini disusun sebagai referensi
dan bahan belajar untuk mahasiswa
program Pendidikan Jarak Jauh Program
D.III Keperawatan yang diselenggarakan
oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Kesehatan, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Penyusun mengucapkan terima
kasih atas berbagai bantuan baik materiil
maupun imateriil dari berbagai pihak
atas keberhasilan penyusunan modul
ini.
Mudah-mudahan Modul ini dapat
digunakan secara efektif dan dapat
menjadimediayangdapatmeningkatkan
pemahaman dan kemampuan
memberikan asuhan keperawatan jiwa
bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
Program D.III Keperawatan.
Kata
Pengantar
Tim Penyusun
Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Daftar Istilah
Lamina propria	 :	 Lapisan lembab dikenal sebagai selaput lendir atau 			
					 mukosaberbagai tabung dalam tubuh (seperti saluran 		
					 pernapasan, saluran pencernaan, dan saluran urogenital).
Sel epidermis	 : 	 Lapisanterluardarikulit, membentukpembungkus, tahan air dan 	
					 pelindungatas permukaan tubuh
Epitel torak		 :	 Epitel selapis silindris terdiri dari satu lapis sel dan selnya 		
					 berbentuk silindirs (torak) memiliki silia pada permukaannya. 	
					 Contoh: epitel pada lambung dan usus.
Epitel gepeng	 :	 Epitel selapis pipih terdiri dari satu lapis saja dan sel berbentuk 	
					 pipih. Dilihat dari permukaan, sel-sel ini terlihat seperti lantai 	
					 ubin namun dengan batas yang tidak teratur. Epitelium ini 	
					 umumnya berfungsi sebagai jalan pertukaran zat dari luar ke 	
					 dalam tubuh dan sebaliknya. Contoh: epitel pada pembuluh 	
					 darah kapiler dan dinding alveolus.
Purin &Pirimidin	 :	 Dua golongan nitrogen basa, yang merupakan bahan bangunan 	
					 pokok dari DNA dan RNA, adalah purina.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Halo mahasiswa D.III Keperawatan Pendidikan jarak jauh
Selamat berjumpa dengan mata kuliah patologi Sebelum perkuliahan dimulai akan disampaikan
beberapa hal sebagai pengantar berikut ini...
Gambar : Pingpong mutasi
A. Rasional dan Deskripsi singkat
Semoga keselamatan dan kesejahteraan dari Tuhan YME selalu dilimpahkan kepada kita.
Agar mendapatkan pemahaman yang optimal, mari Saudara siapkan hati dan fikiran untuk
memulai mempelajari mata kuliah Patologi.
Memahami kondisi pasien sesuai dengan penyakit yang dialaminya dengan berbagai macam
keluhan dan gejala klinis bagi seorang perawat memerlukan pengetahuan dan ketrampilan
yang memadai. Salah satu pengetetahuan itu adalah ilmu patologi. Melalui ilmu patologi
segala bentuk proses yang terjadi dalam tubuh manusia seperti perjalanan penyakit dan
kelainan kelainan yang berwujud penyakit akan mudah difahami oleh Saudara sebagai
seorang perawat..
Modul ini akan membahas ilmu tentang : Pertama, patogenesis dan patofisiologi, kedua
ilmu tentang mekanisme adaptasi sel, ketiga membahas interaksi genetik dan lingkungan
serta keempat kelainan retrogresif.
3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Relevansi
Nah... untuk memudahkan Saudara mempelajarinya, modul ini dialokasikan untuk dipelajari
pada minggu ke 1 s.d minggu ke 4 semester II yang dikemas dalam 4 kegiatan belajar sebagai
berikut:
Kegiatanbelajar1: Patogenesisdanpatofisiologikelainanstrukturdanfungsitubuhmanusia.
Kegiatan Belajar 2: Mekanisme adaptasi sel
Kegiatan belajar 3: Interaksi genetik dan lingkungan
Kegiatan Belajar 4: Kelainan Retrogresif.
Setelah mempelajari modul ini saudara akan dapat:
1.	 Menjelaskan patogenesis dan patofisiologi kelainan strukturdan fungsi tubuh
2.	 Membedakan mekanisme adaptasi sel
3.	 Mengerti interaksi genetik dan lingkungan
4.	 Mengenal berbagai jenis kelainan retrogresif
Saudara...
Perlu diketahui bahwa kompetensi yang akan dipelajari dalam modul ini sangat diperlukan
bagi saudara yang akan memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Sebab dengan
menggunakan dasar dasar ilmu patologi makaasuhan keperawatan mulai dari rencana
tindakan keperawatan sampai denganmengevaluasi tindakan keperawatan yang diberikan
pada pasien menjadi rasional sehingga berhasil optimal.
Dengan pemahaman yang baik terhadap ilmu yang akan Saudara pelajari dalam kegiatan
belajar 1 hingga 4 pada modul 1 ini Saudara akan mampu mengenal dan memahami
konsep penyakit. Saudara juga akan memperoleh pengetahuan tentang kelainan kelainan
yang sering terjadi pada pasien akibat penyakit yang dideritanya.
Kalau begitu... ayo kita siapkan diri untuk memulai mempelajarinya
Gambar : Komunikasi Keperawatan
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Petunjuk belajar
Saudara mahasiswa yang budiman...
Agar lebih mudah Saudara mempelajari dan memahami modul ini maka ikutilah langkah
langkah belajar berikut :
1.	 Pahami berbagai istilah dalam ilmu patologi yang digunakan dalam modul ini
2.	 Perhatikan contoh contoh dan temukan dalam kehidupan sehari hari
3.	 Ikuti dengan baik kegiatan praktikum
4.	 Keberhasilan Saudara tergantung pada kesungguhan belajar, oleh karena itu kerjakan 		
	 latihan dan praktikum secara mandiri atau berkelompok
5.	 Ketika Saudara menemukan kesulitan segera hubungi dosen yang mengajar mata kuliah 		
	Patologi.
Baiklah saudara, selamat belajar semoga dapat segera memahami ilmu patologi ini untuk
bekal menjadi perawat yang professional dalam melayani pasien.
5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Saudara diharapkan mampu mengenal
kelainan retrogresif
Kegiatan
Belajar 4
Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan belajar 4 dalam modul ini akan membahas pokok pokok materi tentang:
1.	 Definisi kelainan retrogresif
2.	 Macam Kelainan Retrogresif
3.	 Patofisiologi kelainan retrogresif
Saudara diharapkan mampu:
1.	 Memahami definisi kelainan retrogresif
2.	 Mengenal berbagai macam kelainan retrogresif
3.	 Menguraikan patofisiologi kelainan retrogresif
Gambar : Pemahaman
Pokok-pokok Materi
KELAINAN RETROGRESIF
Saudara para mahasiswa yang budiman,...
Sekarang kita akan mempelajari materi:
Diharapkan setelah mempelajari kegiatan belajar 4 ini Saudara akan memiliki lebih banyak ilmu
dan pengetahuan tentang kelainan retrogresif sebagaimana tujuan yang telah disusun sebagai
berikut.
Baiklah Saudara para mahasiswa, kita mulai materi kegiatan perkuliahan keempat ini...
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
B. Macam Kelainan Retrogresif:
Uraian
Materi
Kelainan retrogresif adalah proses
kemunduran suatu jaringan atau organ yang
sebelumnya telah tumbuh mencapai batas
nornal.Dalam pengertian lain yaitu terjadi
proses kemunduran atau degenerasi/ kembali
kearah yang kurang kompleks.
Berdasarkan definisi kelainan retrogresif,
maka berikut ini akan dijabarkan bermacam
macam kelainan retrogresif .Gambar : Pengetauan Konseling
1. Atropi
Atropi adalah perubahan lebih kecil dari ukuran sel normal akibat berkurangnya substansi
sel sehingga jaringan menjadi lebih kecil. Atropi dibagi menjadi:
	 a. Atropi fisiologik
		 Atropi fisiologik merupakan proses normal pada manusia seperti atropi senilis 	
		 yang terjadi pada organ tubuh manusia usia lanjut yang mengalami pengecilan. Jika 	
		 terjadi pada seluruh organ tubuh disebut atropi general.
		 Penyebab atropi senilis:
			 1. Involusi karena menghilangnya stimulus pertumbuhan, seperti mengecilnya
			 payudara dan kulit mejadi keriput
			 2. Berkurangnya rangsang endokrin, seperti kurangnya hormon
			 estrogen pada wanita menopauseatau kurangnya hormon kortisol
			 seperti pada penyakit osteoporosis.
			 3. Arteriosclerosis sehingga suplai darah berkurang akibatnya suplai darah
			 ke otak berkurang,
A. Definisi
Gambar : Arteriosclerosis
7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
b. Atropi patologik
	 1. Atropi disuse adalah atropi yang terjadi pada organ yang tidak beraktifitas 	
		 dalam jangka waktu lama seperti penyakit poliomyelitis
	 2. Atropi desakan terjadi pada suatu organ tubuh yang terdesak dalam waktu
lama. Seperti yang terjadi pada penyakit hidroneprosis
	 3. Atropi endokrin terjadi pada organ tubuh yang aktivitasnya tergantung 	
	 pada rangsang hormon tertentu seperti penyakit Simmonds
		 (kelenjar hipofisis)
	 4. Atropi vaskuler terjadi pada organ yang mengalami penurunan aliran
	 darah hingga dibawah nilai krisis.
	 5. Atropi payah (exhaustion atrophy) terjadi karena kelenjar endokrin yang 	
		 terus menghasilkan hormone yang berlebihan.
6. Atropi serosa terjadi pada jaringan lemak pada pasien malnutrisi berat
		 atau pada kakheksia. Jaringan lemak yang mengalami atropi akan
		 menjadi encer seperti air atau lender.
	 7. Atropi coklat juga memiliki hubungan dengan malnutrisi berat atau
		 kakheksia dan organ yang mengalami atropi adalah jantung dan hati.
Baiklah para mahasiswa,...
Agar menjadi lebih baik dari apa yang telah difahami, maka kerjakanlah tugas mandiri di bawah ini
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
1.	 Sebutkan 2 contoh akibat atropi fisiologik
2.	 Sebutkan 5 contoh penyakit akibat atropi patologik
Tugas
Mandiri 1
9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kita lanjutkan pembahasan materi kegiatan belajar kita
2. Degenerasi dan Infiltrasi
	 a. Degenerasi
		 Degenerasi adalah keadaan terjadinya perubahan biokimia dan
	 morfologik (tampilan) sel akibat cidera yang tidak fatal pada sel
	 tersebut sehingga masih dapat pulih kembali (reversible). Sebagai
	 contoh degenerasi sel yang terjadi akibat anoxia
b. Infiltrasi
	 Infiltrasi adalah gangguan yang bersifat sistemik yang mengenai
	 sel-sel yang semula sehat. Patofisiologinya sebagai berikut: Akibat sel
	 yang terganggu terjadi penumpukan metabolit dalam jumlah berlebihan.
	 Pada awalnya ditemukan metabolit didalam sel yang kemudian
	 merusak struktur sel. Sebagai contoh terjadi penumpukan glikogen
	 didalam sel yang disebut infiltrasi glikogen.
3. Gangguan Metabolisme
Setiap sel mempunyai kemampuan untuk mencoba menanggulangi cidera yang dialaminya.
Akibatnya cidera maka akan terjadi gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak
pada sel tersebut. Metabolisme yang terganggu ini akhirnya mengakibatkan perubahan
pada struktur sel dan jaringan
4. Defisiensi
Defisiensi protein, vitamin dan mineral akibat ketidak seimbangan asupan nutrisi
dapat mengganggu sel. Seperti jumlah lipid yang berlebihan mempermudah terjadinya
arteriosklerosis. Demikian juga sebaliknya kekurangan protein yang disebabkan oleh
defisiensi nutrisi menimbulkan penyakit marasmus atau kwashiorkor.
Coba Saudara perhatikan gambar di bawah ini. Terlihat kondisi fisik pasien marasmus ataupun
kwashiorkor
Gambar : Kwashiorkor
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
1.	 Uraikan akibat pada sel jika mengalami defisiensi protein, vitamin dan mineral
2.	 Amati kejadian patologik yang ada disekitar Saudara atau pada pasien Saudara.
	 Catat dalam kolom berikut ini
Tugas
Mandiri 2
No Nama Penyakit Pasien Jenis Atropi
1.
2.
3.
11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kelainan retrogresif adalah proses kemunduran suatu jaringan atau organ yang sebelumnya
telah tumbuh mencapai batas nornal
Macam Kelainan Retrogresif yaitu Atropi yang terdiri dari : Atropi fisiologik dan Atropi
patologik. Contoh atropi fisiologik adalah atropi senilis pada usila. Sedangkan atropi patologik
terdiri dari : Atropi disuse, atropi desakan, atropi endokrin, atropi vaskuler, atropi payah
(exhaustion atrophy), atropi serosa, atropi coklat. Kelainan retrogresi berikutnya yaitu
.degenerasi dan infiltrasi. kemudian gangguan metabolisme serta defisiensi.
Rangkuman
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
Tes berikut ini untuk menilai penguasaan Saudara setelah mempelajari kegiatan belajar 4.
Kerjakanlah soal di bawah ini secara mandiri:
Marasmus adalah kelainan retrogresif akibat kekurangan atau defisiensi zat berikut ini:
a.	 Karbohidrat
b.	 Vitamin
c.	 Mineral
d.	 Protein
e.	 Lemak
Penumpukan metabolit dalam sel yang akan mengganggu bahkan merusak sel disebut:
a.	 Defisiensi
b.	 Degenerasi
c.	 Inflitrasi
d.	 Progresif
e.	 Atropi
Atropi jantung dan hati yang berhubungan dengan malnutrisiatau kaheksia adalah:
a.	 Atropi serosa
b.	 Atropi coklat
c.	 Atropi payah
d.	 Atropi endokrin
e.	 Atropi vaskuler
Atropi yang terjadi pada suatu organ tubuh yang terdesak dalam waktu lama. Seperti
yang terjadi pada penyakit hidroneprosis disebut:
a.	 Atropi senilis
b.	 Atropi endokrin
c.	 Atropi disuse
d.	 Atropi desakan
e.	 Atropi payah
Kelenjar endokrin yang terus menghasilkan hormone yang berlebihan akan mengalami
jenis atropi:
a.	 Atropi senilis
b.	 Atropi endokrin
c.	 Atropi disuse
d.	 Atropi desakan
e.	 Atropi payah
Test
Formatif
1.
2.
3.
4.
5.
13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
DAFTAR PUSTAKA
Grace, Pierce A., Borley, Neil R. 2006. At Glace Ilmu Bedah Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga.
Guyton, Arthur C. Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta:
EGC.
Himawan sutisna.1996.Kumpulan Kuliah Patologi. Bagian Patologi Anatomik FKUI Jakar-
ta
Kumar V, Cotran R.S, Robbins S.L. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi 7 Volume 1.
Jakarta: EGC.
Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Pen-
yakit Volume 2 Edisi 6. Jakarta : EGC.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
Test
Sumatif
Tes berikut ini untuk menilai penguasaan Saudara terhadap seluruh materi perkuliahan
dalam modul 1. Silahkan Saudara Kerjakan soal di bawah ini secara mandiri:
Seorang pasien setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan labortorium di
diagnosa menderita penyakit infeksi ginjal. Diperoleh data bahwa pasien sebelumnya
telah menderita penyakit kulit dibagian genitalia selama 5 tahun dan belum pernah
berobat. Penelusuran data pasien yang demikian dikenal sebagai ilmu:
a.	 Patologi
b.	 Penyakit
c.	 Patogenesa
d.	 Epidemiologi
e.	 Patofisiologi
Setelah kuman Mycobacterium masuk kedalam paru paru maka akan menyebabkan
kerusakan sel paru yang disebut dengan pengkejuan. Gejala yang nampak adalah pasien
sering batuk dan banyak dahak serta demam. Selanjutnya sel paru akan nekrosis dan
rusak sehingga menimbulkan bekas seperti lubang jika dilihat dari hasil foto rontgen.
Kondisi ini membuat kapasitas volume paru berkurang yang terlihat pada pasien
sebagai sesak nafas. Uraian diatas menggambarkan :
a.	 Patologi TBC paru
b.	 Penyakit TBC Paru
c.	 Patogenesa TBC Paru
d.	 Gejala TBC Paru
e.	 Patofisiologi TBC Paru
Seorang pasien yang menderita luka bakar pada bagian leher dan jari jari tangan
kanannya.Setelah sembuh mengalami keterbatasan gerak leher saat menengok
kekanan dan keterbatasan menggengam jari tangan kanan. Kondisi yang dialami pasien
setelah sembuh dari luka bakar yang demikian disebut:
a.	 Gejala
b.	 Tanda
c.	 Keluhan
d.	 Komplikasi
e.	 Etiologi
Setelah dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnose sirosis hepatis diketahui
bahwa pasien yang berusia 55 tahun sejak muda sering mengkonsumsi alcohol, suka
makanan berlemak, jarang olah raga dan pernah menderita penyakit hepatitis 3 tahun
yang lalu. Manakah yang bukan etiologi dari kasus di atas?
a.	 Minum alkohol
b.	 Jarang olah raga
c.	 Penyakit hepatitis
d.	 Usia 55 tahun
e.	 Makanan berlemak
1.
2.
3.
4.
15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kenaikan absolute sel dalam jaringan atau organ sehingga menyebabkan pembesaran
jaringan atau organ yang disertai peningkatan fungsi organ atau jaringan tersebut.
Sebagai contoh pembesaran mamae pada wanita menyusui disebut adaptasi:
a.	 Metaplasi
b.	 Hiperplasi
c.	 Hipoplasi
d.	 Atropi
e.	 Hipertropi
Pembesaran jaringan atau organ karena pembesaran selnya yang tidak disertai
peningkatan fungsi organ atau jaringan tersebut seperti pada jaringan otot jantung
pasien yang telah lama menderita hipertensi disebut:
a.	 Metaplasi
b.	 Hiperplasi
c.	 Hipoplasi
d.	 Atropi
e.	 Hipertropi
Bagian sel yang berfungsi sebagaipusat pengawasan atau pengaturan sel dan
mengandung DNA yang disebut gen adalah
a.	 Nucleus
b.	 Ribosom
c.	 Lisosom
d.	 Retikulum endoplasma
e.	 Mitokondria
Unit struktural dan fungsional terkecil dari tubuh manusia adalah:
a.	 Sel
b.	 Jaringan
c.	 Organ
d.	 Sistem
e.	 Nucleus
Penurunan fungsi hormone estrogen pada seorang wanita Usila sehingga mengalami
menopause disebabkan kelenjar endokrin mengalami
a.	 Metaplasi
b.	 Hiperplasi
c.	 Hipoplasi
d.	 Atropi
e.	 Hipertropi
Zat kimia yang ber¬tanggung jawab atas penyimpanan dan penya¬luran semua
informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan pembentukan fungsi dari satu sel
dan bahkan seluruh tubuh secara utuh adalah asam nukleat. Jika mengandung Asam
Riboksi Nukleat disebut:
a.	 DNA
b.	 RNA
c.	 Asam Folat
d.	 Kromosom
e.	 Gen
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
Penyakit thypus, disentri, hepatitis, patah tulang, cidera kepala, radang otak dan
influenza merupakan penyakit akibat faktor:
a.	 Agent lingkungan
b.	 Faktor instrinsik
c.	 Faktor keturunan
d.	 Agent kimia
e.	 Faktor manusia
Penyakit labio schisis, supermale syndrome merupakan pennyakit akibat faktor:
a.	 Agent lingkungan
b.	 Faktor ekstrinsik
c.	 Faktor keturunaan
d.	 Agent kimia
e.	 Faktor manusia
Asam nukleat dalam kromosom manusia yang merupakan pembawa informasi genetic
adalah:
a.	 DNA
b.	 Asam folat
c.	 Asam fosfat
d.	 Genotip
e.	 RNA
Penderita Diabetes mellitus memiliki riwayat penyakit keluarga yang juga menderita
penyakit yang sama. Riwayat keluarga pasien merupakan
a.	 Factor pencetus
b.	 Faktor instrinsik
c.	 Faktor Pendukung
d.	 Faktor Ekstrinsik
e.	 Faktor utama
Akibat arteriosceloris suplai darah menjadi berkurang dan mengakibatkan atropi pada
sel otak. Penyakit yang akan diderita orang seperti ini adalah:
a.	 Defisiensi
b.	 Degenerasi
c.	 Demensia
d.	 Atropi
e.	 Inflitrasi
Perubahan lebih kecil dari ukuran sel normal akibat berkurangnya substansi sel
sehingga jaringan menjadi lebih kecil adalah kejadian.
a.	 Defisiensi
b.	 Degenerasi
c.	 Demensia
d.	 Atropi
e.	 Inflitrasi
12
13.
14.
15.
16.
17.
17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Atropi yang terjadi pada organ yang tidak beraktifitas dalam jangka waktu lama seperti
penyakit poliomyelitis disebut :
a.	 Atropi senilis
b.	 Atropi endokrin
c.	 Atropi disuse
d.	 Atropi desakan
e.	 Atropi payah
Perubahan biokimia dan morfologik (tampilan) sel akibat cidera yang tidak fatal pada
sel tersebut sehingga masih dapat pulih kembali (reversible) disebut:
a.	 Defisiensi
b.	 Degenerasi
c.	 Demensia
d.	 Atropi
e.	 Inflitrasi
Proses kemunduran suatu jaringan atau organ yang sebelumnya telah tumbuh
mencapai batas nornal disebut kelainan:
a. Proliferasi
b.	 Defisiensi
c.	 Degenarasi
d.	 Inflitrasi
e.	 Progresif
Defisiensi protein, vitamin dan mineral akibat ketidak seimbangan asupan nutrisi dapat
mengganggu sel. Terutama jika kekurangan protein yang akan menyebabkan terkena
penyakit.
a.	 Rheumatoid arteritis
b.	 Kwashiorkor
c.	 Down Syndrome
d.	 Thalasemia
e.	 Anemia sel sabit
Pembelahan sel yang mengurutkan informasi genetik secara acak, sehingga setiap
kromosom membawa campuran gen dari kedua pasang orang tua. Pembelahan seperti
ini adalah pembelahan sel
a.	 Mitosis
b.	 Meosis
c.	 Prolifersi
d.	 Regenerasi
e.	 Angiogenesis
Infeksi, trauma mekanis, bahan kimia beracun, radiasi, suhu yang ekstrim, masalah gizi
dan stres psikologik merupakan faktor ekstrisik penyakit. Sedangkan faktor intrinsik
adalah:
a.	 Bakteri
b.	 Lingkungan rumah
c.	 Personal higiene
d.	 Kelembaban udara
e.	 Pewarna makanan
18.
19.
20.
21.
22.
23.
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
Pembesaran sel uterus pada saat seorang wanita hamil sehingga janin dapat tumbuh
membesar didalamnya.
a.	 Metaplasi
b.	 Hiperplasi
c.	 Hipoplasi
d.	 Atropi
e.	 Hipertropi
Sel tubuh manusia yang memiliki peran sebagai organ pencernaan adalah
a.	 Lisosom
b.	 Ribososm
c.	 Mitokondria
d.	 Nucleus
e.	 membran
24.
25.
19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
1. C
2. E
3. D
4. D
5. A
6. B
7. E
8. A
9. A
10. D
11. B
12. A
13. C
14. A
15. B
16. C
17. A
18. C
19. B
20. E
Kunci Jawaban
TES SUMATIF MODUL 1
21. B
22. B
23. C
24. B
25. A
TES FORMATIF MODUL 1
KEGIATAN BELAJAR 4
1. D
2. C
3. B
4. D
5. E
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
20
Daftar
Gambar
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b3/Pseudomonas.jpg
http://avanceyperspectiva.cinvestav.mx/wp-content/uploads/2014/04/Captura-de-
pantalla-2014-04-12-a-las-14.28.30-1440x564_c.png
http://1.bp.blogspot.com/-8hxjAkau2G4/UBzWKyDv2vI/AAAAAAAABDA/jXW-
zcx3KBdc/s1600/daun+lurus.jpg
http://sociopreneurugm.com/wp-content/uploads/2013/08/Color-Pencil-HD-Wall-
paper.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-y8Uv93NKxW0/UZIOBfkfpFI/AAAAAAAAAEc/9GwbZ8gZ-
JQA/s1600/url.jpeg
https://tentangautoimun.files.wordpress.com/2013/09/0005608136w-1920x1280.
jpg
http://klikdokter.com/uploads/Mediz%20A-Z/Lingua%20Villosa.JPG
https://julioeiffeltr.files.wordpress.com/2010/04/bacteria.jpg
http://4.bp.blogspot.com/-ZHl2XKdZ8mk/VNSc-0tv8AI/AAAAAAAAEQQ/dLAEem-
6VQUs/s1600/PlusMinus%2BBL.png
21
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015

More Related Content

What's hot

Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatanpjj_kemenkes
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianDidik Nurkantoro
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selJumatil Fajar
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatanpjj_kemenkes
 
Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat pjj_kemenkes
 
Tahap kematian jaringan dan
Tahap kematian jaringan danTahap kematian jaringan dan
Tahap kematian jaringan danpjj_kemenkes
 
Standar Praktik Keperawatan
Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan
Standar Praktik Keperawatanpjj_kemenkes
 
ITP UNS SEMESTER 1 Fisiologi sel (pertumbuhan dan pembelahan sel)
ITP UNS SEMESTER 1 Fisiologi sel (pertumbuhan dan pembelahan sel)ITP UNS SEMESTER 1 Fisiologi sel (pertumbuhan dan pembelahan sel)
ITP UNS SEMESTER 1 Fisiologi sel (pertumbuhan dan pembelahan sel)Fransiska Puteri
 
Kelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunanKelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunanpjj_kemenkes
 
Persepsi dan Motivasi
Persepsi dan MotivasiPersepsi dan Motivasi
Persepsi dan Motivasipjj_kemenkes
 
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuhPatologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuhFaris Andrianto
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Siti Nur Aini
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasCahya
 
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikBiopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikpjj_kemenkes
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanRarasati Aningsih
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanCahya
 

What's hot (20)

Makalah Biolistrik
Makalah BiolistrikMakalah Biolistrik
Makalah Biolistrik
 
Makalah biooptik
Makalah biooptikMakalah biooptik
Makalah biooptik
 
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi KeperawatanJenis model Dokumentasi Keperawatan
Jenis model Dokumentasi Keperawatan
 
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematianMakalah kehilangan, berduka dan kematian
Makalah kehilangan, berduka dan kematian
 
Cedera dan kematian sel
Cedera dan kematian selCedera dan kematian sel
Cedera dan kematian sel
 
Askep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkelAskep pada otitis eksterna atau furunkel
Askep pada otitis eksterna atau furunkel
 
Sejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan KeperawatanSejarah Perkembangan Keperawatan
Sejarah Perkembangan Keperawatan
 
Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat Biokimia bagi Perawat
Biokimia bagi Perawat
 
Tahap kematian jaringan dan
Tahap kematian jaringan danTahap kematian jaringan dan
Tahap kematian jaringan dan
 
Standar Praktik Keperawatan
Standar Praktik KeperawatanStandar Praktik Keperawatan
Standar Praktik Keperawatan
 
ITP UNS SEMESTER 1 Fisiologi sel (pertumbuhan dan pembelahan sel)
ITP UNS SEMESTER 1 Fisiologi sel (pertumbuhan dan pembelahan sel)ITP UNS SEMESTER 1 Fisiologi sel (pertumbuhan dan pembelahan sel)
ITP UNS SEMESTER 1 Fisiologi sel (pertumbuhan dan pembelahan sel)
 
Kelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunanKelainan kongenital dan keturunan
Kelainan kongenital dan keturunan
 
Persepsi dan Motivasi
Persepsi dan MotivasiPersepsi dan Motivasi
Persepsi dan Motivasi
 
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuhPatologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
Patologi dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh
 
Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)Indra penglihatan (mata)
Indra penglihatan (mata)
 
Adaptasi Sel
Adaptasi SelAdaptasi Sel
Adaptasi Sel
 
Kebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitasKebutuhan aktivitas
Kebutuhan aktivitas
 
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorikBiopsikologi dan Proses sensori-motorik
Biopsikologi dan Proses sensori-motorik
 
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatanMakalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
Makalah konsep-perubahan-dalam-keperawatan
 
Thermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatanThermofisika keperawatan
Thermofisika keperawatan
 

Viewers also liked

Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis selKb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis selpjj_kemenkes
 
Kb 4 kelainan retrogresif
Kb 4 kelainan retrogresifKb 4 kelainan retrogresif
Kb 4 kelainan retrogresifpjj_kemenkes
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksipjj_kemenkes
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksipjj_kemenkes
 
Interaksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganInteraksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganpjj_kemenkes
 
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsiPatogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsipjj_kemenkes
 
Hereditas lingkungan-dan-penyakit
Hereditas lingkungan-dan-penyakitHereditas lingkungan-dan-penyakit
Hereditas lingkungan-dan-penyakitintankumara
 
Kb 3 interaksi genetika dan lingkungan
Kb 3 interaksi genetika dan lingkunganKb 3 interaksi genetika dan lingkungan
Kb 3 interaksi genetika dan lingkunganpjj_kemenkes
 
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelMekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelFebry Salsinha
 
Kb 3 interaksi genetika dan lingkungan
Kb 3 interaksi genetika dan lingkunganKb 3 interaksi genetika dan lingkungan
Kb 3 interaksi genetika dan lingkunganpjj_kemenkes
 
M1 kb1 establishing relationship
M1 kb1 establishing relationshipM1 kb1 establishing relationship
M1 kb1 establishing relationshippjj_kemenkes
 
Kanker darah ppt fix
Kanker darah ppt fixKanker darah ppt fix
Kanker darah ppt fixanna_moonbean
 
Proses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan lukaProses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan lukapjj_kemenkes
 
Kb 3 as kep pada pasien dengan defisit perawatan diri
Kb 3   as kep pada pasien dengan defisit perawatan diriKb 3   as kep pada pasien dengan defisit perawatan diri
Kb 3 as kep pada pasien dengan defisit perawatan diripjj_kemenkes
 
Asuhan Keperawatan Leukimia-Power Point
Asuhan Keperawatan Leukimia-Power PointAsuhan Keperawatan Leukimia-Power Point
Asuhan Keperawatan Leukimia-Power Pointmeoryohanes
 
Pengantar Mikrobiologi
 Pengantar Mikrobiologi   Pengantar Mikrobiologi
Pengantar Mikrobiologi pjj_kemenkes
 
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)Syscha Lumempouw
 

Viewers also liked (20)

Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis selKb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Kb 1 tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
 
Kb 4 kelainan retrogresif
Kb 4 kelainan retrogresifKb 4 kelainan retrogresif
Kb 4 kelainan retrogresif
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksi
 
Proses Penuaan
Proses PenuaanProses Penuaan
Proses Penuaan
 
Radang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses InfeksiRadang dan mekanisme proses Infeksi
Radang dan mekanisme proses Infeksi
 
Interaksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkunganInteraksi genetika dan lingkungan
Interaksi genetika dan lingkungan
 
PATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUMPATOLOGI UMUM
PATOLOGI UMUM
 
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsiPatogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi
 
Hereditas lingkungan-dan-penyakit
Hereditas lingkungan-dan-penyakitHereditas lingkungan-dan-penyakit
Hereditas lingkungan-dan-penyakit
 
Kb 3 interaksi genetika dan lingkungan
Kb 3 interaksi genetika dan lingkunganKb 3 interaksi genetika dan lingkungan
Kb 3 interaksi genetika dan lingkungan
 
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian SelMekanisme dan Ciri Kematian Sel
Mekanisme dan Ciri Kematian Sel
 
Kb 3 interaksi genetika dan lingkungan
Kb 3 interaksi genetika dan lingkunganKb 3 interaksi genetika dan lingkungan
Kb 3 interaksi genetika dan lingkungan
 
M1 kb1 establishing relationship
M1 kb1 establishing relationshipM1 kb1 establishing relationship
M1 kb1 establishing relationship
 
Kul 3. Morfologi jejas sel
Kul 3. Morfologi jejas selKul 3. Morfologi jejas sel
Kul 3. Morfologi jejas sel
 
Kanker darah ppt fix
Kanker darah ppt fixKanker darah ppt fix
Kanker darah ppt fix
 
Proses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan lukaProses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan luka
 
Kb 3 as kep pada pasien dengan defisit perawatan diri
Kb 3   as kep pada pasien dengan defisit perawatan diriKb 3   as kep pada pasien dengan defisit perawatan diri
Kb 3 as kep pada pasien dengan defisit perawatan diri
 
Asuhan Keperawatan Leukimia-Power Point
Asuhan Keperawatan Leukimia-Power PointAsuhan Keperawatan Leukimia-Power Point
Asuhan Keperawatan Leukimia-Power Point
 
Pengantar Mikrobiologi
 Pengantar Mikrobiologi   Pengantar Mikrobiologi
Pengantar Mikrobiologi
 
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
Praktikum Patologi Anatomi BLOK 20 Integumen (Kulit)
 

Similar to Kb 4 kelainan retrogresif

Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsiKb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsipjj_kemenkes
 
Modul 4 patologi praktek
Modul 4 patologi praktekModul 4 patologi praktek
Modul 4 patologi praktekpjj_kemenkes
 
Kb 4 proses penuaan (aging)
Kb 4 proses penuaan (aging)Kb 4 proses penuaan (aging)
Kb 4 proses penuaan (aging)pjj_kemenkes
 
Proses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan lukaProses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan lukapjj_kemenkes
 
Kb 2 proses penyembuhan luka
Kb 2 proses penyembuhan lukaKb 2 proses penyembuhan luka
Kb 2 proses penyembuhan lukapjj_kemenkes
 
Kb 2 kelainan kongenital & keturunan
Kb 2 kelainan kongenital & keturunanKb 2 kelainan kongenital & keturunan
Kb 2 kelainan kongenital & keturunanpjj_kemenkes
 
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksiKb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksipjj_kemenkes
 
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuhpjj_kemenkes
 
Kb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuhpjj_kemenkes
 
Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Tahap kematian jaringan dan nekrosis selTahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Tahap kematian jaringan dan nekrosis selpjj_kemenkes
 
Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)
Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)
Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)pjj_kemenkes
 
Praktika komunikasi terapeutik
Praktika   komunikasi terapeutikPraktika   komunikasi terapeutik
Praktika komunikasi terapeutikpjj_kemenkes
 
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika   ansietas, citra tubuh, kehilanganPraktika   ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilanganpjj_kemenkes
 
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietas
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietasKb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietas
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietaspjj_kemenkes
 
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zatKb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zatpjj_kemenkes
 

Similar to Kb 4 kelainan retrogresif (20)

Kb 2 adaptasisel
Kb 2 adaptasiselKb 2 adaptasisel
Kb 2 adaptasisel
 
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsiKb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
Kb 1 patogenesis&patofisiologikelainanstruktur&fungsi
 
Praktek patologi
Praktek patologiPraktek patologi
Praktek patologi
 
Modul 4 patologi praktek
Modul 4 patologi praktekModul 4 patologi praktek
Modul 4 patologi praktek
 
Kb 4 proses penuaan (aging)
Kb 4 proses penuaan (aging)Kb 4 proses penuaan (aging)
Kb 4 proses penuaan (aging)
 
Proses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan lukaProses Penyembuhan luka
Proses Penyembuhan luka
 
Kb 2 proses penyembuhan luka
Kb 2 proses penyembuhan lukaKb 2 proses penyembuhan luka
Kb 2 proses penyembuhan luka
 
Kb 2 kelainan kongenital & keturunan
Kb 2 kelainan kongenital & keturunanKb 2 kelainan kongenital & keturunan
Kb 2 kelainan kongenital & keturunan
 
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksiKb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
Kb 1 radang dan mekanisme proses infeksi
 
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
 
Kb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuhKb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
Kb 3 kelaianan sirkulasi, cairan tubuh
 
Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Tahap kematian jaringan dan nekrosis selTahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
 
Kb 3 neoplasma
Kb 3 neoplasmaKb 3 neoplasma
Kb 3 neoplasma
 
Neoplasma
NeoplasmaNeoplasma
Neoplasma
 
Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)
Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)
Hadi purwanto (panduan 6 pengkajian dasar)
 
Modul 7 cetak
Modul 7 cetakModul 7 cetak
Modul 7 cetak
 
Praktika komunikasi terapeutik
Praktika   komunikasi terapeutikPraktika   komunikasi terapeutik
Praktika komunikasi terapeutik
 
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika   ansietas, citra tubuh, kehilanganPraktika   ansietas, citra tubuh, kehilangan
Praktika ansietas, citra tubuh, kehilangan
 
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietas
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietasKb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietas
Kb 2 asuhan keperawatan pada pasien ansietas
 
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zatKb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
Kb 1 asuhan keperawatan pada pasien dengan penyalahgunaan zat
 

More from pjj_kemenkes

Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIpjj_kemenkes
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2pjj_kemenkes
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1pjj_kemenkes
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanpjj_kemenkes
 

More from pjj_kemenkes (20)

Modul 4 MTBS
Modul 4 MTBSModul 4 MTBS
Modul 4 MTBS
 
Modul 3 MTBS
Modul 3 MTBSModul 3 MTBS
Modul 3 MTBS
 
Modul 2 MTBS
Modul 2 MTBSModul 2 MTBS
Modul 2 MTBS
 
Modul 1 MTBS
Modul 1 MTBSModul 1 MTBS
Modul 1 MTBS
 
Modul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid IIIModul 10 Praktik Kebid III
Modul 10 Praktik Kebid III
 
Modul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid IIIModul 9 Praktik Kebid III
Modul 9 Praktik Kebid III
 
Modul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid IIIModul 8 Praktik Kebid III
Modul 8 Praktik Kebid III
 
Modul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid IIIModul 7 Praktik Kebid III
Modul 7 Praktik Kebid III
 
Modul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid IIIModul 6 Praktik Kebid III
Modul 6 Praktik Kebid III
 
Modul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid IIIModul 5 Praktik Kebid III
Modul 5 Praktik Kebid III
 
Modul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid IIIModul 3 Praktik Kebid III
Modul 3 Praktik Kebid III
 
Modul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid IIIModul 2 Praktik Kebid III
Modul 2 Praktik Kebid III
 
Modul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid IIIModul 1 Praktik Kebid III
Modul 1 Praktik Kebid III
 
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 2 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 4
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 3
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 2
 
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
PPT 1 DOKUMENTASI KEPERAWATAN kb 1
 
Modul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatanModul 4 dokumen keperawatan
Modul 4 dokumen keperawatan
 
Modul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatanModul 3 dokumen keperawatan
Modul 3 dokumen keperawatan
 

Recently uploaded

414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptxrachmatpawelloi
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxkaiba5
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANYayahKodariyah
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptbekamalayniasinta
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusiastvitania08
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfFatimaZalamatulInzan
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.pptDesiskaPricilia1
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALMayangWulan3
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...AdekKhazelia
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptRoniAlfaqih2
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannandyyusrizal2
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptika291990
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptRoniAlfaqih2
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxrittafarmaraflesia
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikSavitriIndrasari1
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3smwk57khb29
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxISKANDARSYAPARI
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfhsetraining040
 

Recently uploaded (18)

414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
414325562-Ppt- Keperawatan GawatDarurat Trauma-Abdomen.pptx
 
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptxLaporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
Laporan Kasus - Tonsilitis Kronik Eksaserbasi Akut.pptx
 
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATANSEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
SEDIAAN EMULSI : DEFINISI, TIPE EMULSI, JENIS EMULGATOR DAN CARA PEMBUATAN
 
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.pptPERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
PERAN PERAWAT DALAM MEMBERIKAN PELAYANAN KELOMPOK 4.ppt
 
materi tentang sistem imun tubuh manusia
materi tentang sistem  imun tubuh manusiamateri tentang sistem  imun tubuh manusia
materi tentang sistem imun tubuh manusia
 
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdfSWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
SWAMEDIKASI ALERGI PRODI SARJANA FARMASI.pdf
 
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
456720224-1-Antenatal Care-Terpadu-10-T-ppt.ppt
 
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONALPPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
PPT KONTRASEPSI KB HORMONAL DAN NON HORMONAL
 
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
PANDUAN TUGAS AKHIR SKRIPSI PRODI KEPERAWATAN ANESTESIOLOGI PROGRAM SARJANA T...
 
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.pptToksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
Toksikologi obat dan macam-macam obat yang toksik dan berbahaya.ppt
 
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinannPelajaran Distosia Bahu pada persalinann
Pelajaran Distosia Bahu pada persalinann
 
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.pptPERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
PERHITUNGAN_DAN_KATEGORI_STATUS_GIZI.ppt
 
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.pptanatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
anatomi fisiologi sistem penginderaan.ppt
 
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptxkonsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
konsep nutrisi pada pasien dengan gangguan kardiovaskuler.pptx
 
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensikPPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
PPT presentasi tentang ekshumasi stase forensik
 
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3spenyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
penyuluhan terkait kanker payudara oleh mahasiswa k3s
 
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptxMPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
MPI 3. Pengendalian Penyakit pada JH 2023 Kadar.pptx
 
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdfStrategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
Strategi_Pengendalian_RisikoZSFADXSCFQ.pdf
 

Kb 4 kelainan retrogresif

  • 1. Australia Indonesia Partnership for Health Systems Strengthening (AIPHSS) Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Jakarta 2015 PATOLOGI 1 Suyanto Patogenesis dan patofisiologi kelainan struktur dan fungsi tubuh manusia. SEMESTER 3 MODUL KEGIATAN BELAJAR IV KELAINAN RETROGRESIF
  • 2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan i Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan berkah dan karuniNyalah penyusun dapat menyelesaikan Modul Mata Kuliah Patologi I. Buku ini disusun sebagai referensi dan bahan belajar untuk mahasiswa program Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan yang diselenggarakan oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Penyusun mengucapkan terima kasih atas berbagai bantuan baik materiil maupun imateriil dari berbagai pihak atas keberhasilan penyusunan modul ini. Mudah-mudahan Modul ini dapat digunakan secara efektif dan dapat menjadimediayangdapatmeningkatkan pemahaman dan kemampuan memberikan asuhan keperawatan jiwa bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh Program D.III Keperawatan. Kata Pengantar Tim Penyusun Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
  • 3. 1 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Daftar Istilah Lamina propria : Lapisan lembab dikenal sebagai selaput lendir atau mukosaberbagai tabung dalam tubuh (seperti saluran pernapasan, saluran pencernaan, dan saluran urogenital). Sel epidermis : Lapisanterluardarikulit, membentukpembungkus, tahan air dan pelindungatas permukaan tubuh Epitel torak : Epitel selapis silindris terdiri dari satu lapis sel dan selnya berbentuk silindirs (torak) memiliki silia pada permukaannya. Contoh: epitel pada lambung dan usus. Epitel gepeng : Epitel selapis pipih terdiri dari satu lapis saja dan sel berbentuk pipih. Dilihat dari permukaan, sel-sel ini terlihat seperti lantai ubin namun dengan batas yang tidak teratur. Epitelium ini umumnya berfungsi sebagai jalan pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh dan sebaliknya. Contoh: epitel pada pembuluh darah kapiler dan dinding alveolus. Purin &Pirimidin : Dua golongan nitrogen basa, yang merupakan bahan bangunan pokok dari DNA dan RNA, adalah purina.
  • 4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 2 Pendahuluan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Halo mahasiswa D.III Keperawatan Pendidikan jarak jauh Selamat berjumpa dengan mata kuliah patologi Sebelum perkuliahan dimulai akan disampaikan beberapa hal sebagai pengantar berikut ini... Gambar : Pingpong mutasi A. Rasional dan Deskripsi singkat Semoga keselamatan dan kesejahteraan dari Tuhan YME selalu dilimpahkan kepada kita. Agar mendapatkan pemahaman yang optimal, mari Saudara siapkan hati dan fikiran untuk memulai mempelajari mata kuliah Patologi. Memahami kondisi pasien sesuai dengan penyakit yang dialaminya dengan berbagai macam keluhan dan gejala klinis bagi seorang perawat memerlukan pengetahuan dan ketrampilan yang memadai. Salah satu pengetetahuan itu adalah ilmu patologi. Melalui ilmu patologi segala bentuk proses yang terjadi dalam tubuh manusia seperti perjalanan penyakit dan kelainan kelainan yang berwujud penyakit akan mudah difahami oleh Saudara sebagai seorang perawat.. Modul ini akan membahas ilmu tentang : Pertama, patogenesis dan patofisiologi, kedua ilmu tentang mekanisme adaptasi sel, ketiga membahas interaksi genetik dan lingkungan serta keempat kelainan retrogresif.
  • 5. 3 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . B. Relevansi Nah... untuk memudahkan Saudara mempelajarinya, modul ini dialokasikan untuk dipelajari pada minggu ke 1 s.d minggu ke 4 semester II yang dikemas dalam 4 kegiatan belajar sebagai berikut: Kegiatanbelajar1: Patogenesisdanpatofisiologikelainanstrukturdanfungsitubuhmanusia. Kegiatan Belajar 2: Mekanisme adaptasi sel Kegiatan belajar 3: Interaksi genetik dan lingkungan Kegiatan Belajar 4: Kelainan Retrogresif. Setelah mempelajari modul ini saudara akan dapat: 1. Menjelaskan patogenesis dan patofisiologi kelainan strukturdan fungsi tubuh 2. Membedakan mekanisme adaptasi sel 3. Mengerti interaksi genetik dan lingkungan 4. Mengenal berbagai jenis kelainan retrogresif Saudara... Perlu diketahui bahwa kompetensi yang akan dipelajari dalam modul ini sangat diperlukan bagi saudara yang akan memberikan asuhan keperawatan pada pasien. Sebab dengan menggunakan dasar dasar ilmu patologi makaasuhan keperawatan mulai dari rencana tindakan keperawatan sampai denganmengevaluasi tindakan keperawatan yang diberikan pada pasien menjadi rasional sehingga berhasil optimal. Dengan pemahaman yang baik terhadap ilmu yang akan Saudara pelajari dalam kegiatan belajar 1 hingga 4 pada modul 1 ini Saudara akan mampu mengenal dan memahami konsep penyakit. Saudara juga akan memperoleh pengetahuan tentang kelainan kelainan yang sering terjadi pada pasien akibat penyakit yang dideritanya. Kalau begitu... ayo kita siapkan diri untuk memulai mempelajarinya Gambar : Komunikasi Keperawatan
  • 6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 4 . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . Selamat belajar, semoga berhasil . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . C. Petunjuk belajar Saudara mahasiswa yang budiman... Agar lebih mudah Saudara mempelajari dan memahami modul ini maka ikutilah langkah langkah belajar berikut : 1. Pahami berbagai istilah dalam ilmu patologi yang digunakan dalam modul ini 2. Perhatikan contoh contoh dan temukan dalam kehidupan sehari hari 3. Ikuti dengan baik kegiatan praktikum 4. Keberhasilan Saudara tergantung pada kesungguhan belajar, oleh karena itu kerjakan latihan dan praktikum secara mandiri atau berkelompok 5. Ketika Saudara menemukan kesulitan segera hubungi dosen yang mengajar mata kuliah Patologi. Baiklah saudara, selamat belajar semoga dapat segera memahami ilmu patologi ini untuk bekal menjadi perawat yang professional dalam melayani pasien.
  • 7. 5 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Saudara diharapkan mampu mengenal kelainan retrogresif Kegiatan Belajar 4 Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan Pembelajaran Khusus Kegiatan belajar 4 dalam modul ini akan membahas pokok pokok materi tentang: 1. Definisi kelainan retrogresif 2. Macam Kelainan Retrogresif 3. Patofisiologi kelainan retrogresif Saudara diharapkan mampu: 1. Memahami definisi kelainan retrogresif 2. Mengenal berbagai macam kelainan retrogresif 3. Menguraikan patofisiologi kelainan retrogresif Gambar : Pemahaman Pokok-pokok Materi KELAINAN RETROGRESIF Saudara para mahasiswa yang budiman,... Sekarang kita akan mempelajari materi: Diharapkan setelah mempelajari kegiatan belajar 4 ini Saudara akan memiliki lebih banyak ilmu dan pengetahuan tentang kelainan retrogresif sebagaimana tujuan yang telah disusun sebagai berikut. Baiklah Saudara para mahasiswa, kita mulai materi kegiatan perkuliahan keempat ini...
  • 8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 6 B. Macam Kelainan Retrogresif: Uraian Materi Kelainan retrogresif adalah proses kemunduran suatu jaringan atau organ yang sebelumnya telah tumbuh mencapai batas nornal.Dalam pengertian lain yaitu terjadi proses kemunduran atau degenerasi/ kembali kearah yang kurang kompleks. Berdasarkan definisi kelainan retrogresif, maka berikut ini akan dijabarkan bermacam macam kelainan retrogresif .Gambar : Pengetauan Konseling 1. Atropi Atropi adalah perubahan lebih kecil dari ukuran sel normal akibat berkurangnya substansi sel sehingga jaringan menjadi lebih kecil. Atropi dibagi menjadi: a. Atropi fisiologik Atropi fisiologik merupakan proses normal pada manusia seperti atropi senilis yang terjadi pada organ tubuh manusia usia lanjut yang mengalami pengecilan. Jika terjadi pada seluruh organ tubuh disebut atropi general. Penyebab atropi senilis: 1. Involusi karena menghilangnya stimulus pertumbuhan, seperti mengecilnya payudara dan kulit mejadi keriput 2. Berkurangnya rangsang endokrin, seperti kurangnya hormon estrogen pada wanita menopauseatau kurangnya hormon kortisol seperti pada penyakit osteoporosis. 3. Arteriosclerosis sehingga suplai darah berkurang akibatnya suplai darah ke otak berkurang, A. Definisi Gambar : Arteriosclerosis
  • 9. 7 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan b. Atropi patologik 1. Atropi disuse adalah atropi yang terjadi pada organ yang tidak beraktifitas dalam jangka waktu lama seperti penyakit poliomyelitis 2. Atropi desakan terjadi pada suatu organ tubuh yang terdesak dalam waktu lama. Seperti yang terjadi pada penyakit hidroneprosis 3. Atropi endokrin terjadi pada organ tubuh yang aktivitasnya tergantung pada rangsang hormon tertentu seperti penyakit Simmonds (kelenjar hipofisis) 4. Atropi vaskuler terjadi pada organ yang mengalami penurunan aliran darah hingga dibawah nilai krisis. 5. Atropi payah (exhaustion atrophy) terjadi karena kelenjar endokrin yang terus menghasilkan hormone yang berlebihan. 6. Atropi serosa terjadi pada jaringan lemak pada pasien malnutrisi berat atau pada kakheksia. Jaringan lemak yang mengalami atropi akan menjadi encer seperti air atau lender. 7. Atropi coklat juga memiliki hubungan dengan malnutrisi berat atau kakheksia dan organ yang mengalami atropi adalah jantung dan hati. Baiklah para mahasiswa,... Agar menjadi lebih baik dari apa yang telah difahami, maka kerjakanlah tugas mandiri di bawah ini
  • 10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 8 1. Sebutkan 2 contoh akibat atropi fisiologik 2. Sebutkan 5 contoh penyakit akibat atropi patologik Tugas Mandiri 1
  • 11. 9 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Kita lanjutkan pembahasan materi kegiatan belajar kita 2. Degenerasi dan Infiltrasi a. Degenerasi Degenerasi adalah keadaan terjadinya perubahan biokimia dan morfologik (tampilan) sel akibat cidera yang tidak fatal pada sel tersebut sehingga masih dapat pulih kembali (reversible). Sebagai contoh degenerasi sel yang terjadi akibat anoxia b. Infiltrasi Infiltrasi adalah gangguan yang bersifat sistemik yang mengenai sel-sel yang semula sehat. Patofisiologinya sebagai berikut: Akibat sel yang terganggu terjadi penumpukan metabolit dalam jumlah berlebihan. Pada awalnya ditemukan metabolit didalam sel yang kemudian merusak struktur sel. Sebagai contoh terjadi penumpukan glikogen didalam sel yang disebut infiltrasi glikogen. 3. Gangguan Metabolisme Setiap sel mempunyai kemampuan untuk mencoba menanggulangi cidera yang dialaminya. Akibatnya cidera maka akan terjadi gangguan metabolisme karbohidrat, protein dan lemak pada sel tersebut. Metabolisme yang terganggu ini akhirnya mengakibatkan perubahan pada struktur sel dan jaringan 4. Defisiensi Defisiensi protein, vitamin dan mineral akibat ketidak seimbangan asupan nutrisi dapat mengganggu sel. Seperti jumlah lipid yang berlebihan mempermudah terjadinya arteriosklerosis. Demikian juga sebaliknya kekurangan protein yang disebabkan oleh defisiensi nutrisi menimbulkan penyakit marasmus atau kwashiorkor. Coba Saudara perhatikan gambar di bawah ini. Terlihat kondisi fisik pasien marasmus ataupun kwashiorkor Gambar : Kwashiorkor
  • 12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 10 1. Uraikan akibat pada sel jika mengalami defisiensi protein, vitamin dan mineral 2. Amati kejadian patologik yang ada disekitar Saudara atau pada pasien Saudara. Catat dalam kolom berikut ini Tugas Mandiri 2 No Nama Penyakit Pasien Jenis Atropi 1. 2. 3.
  • 13. 11 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Kelainan retrogresif adalah proses kemunduran suatu jaringan atau organ yang sebelumnya telah tumbuh mencapai batas nornal Macam Kelainan Retrogresif yaitu Atropi yang terdiri dari : Atropi fisiologik dan Atropi patologik. Contoh atropi fisiologik adalah atropi senilis pada usila. Sedangkan atropi patologik terdiri dari : Atropi disuse, atropi desakan, atropi endokrin, atropi vaskuler, atropi payah (exhaustion atrophy), atropi serosa, atropi coklat. Kelainan retrogresi berikutnya yaitu .degenerasi dan infiltrasi. kemudian gangguan metabolisme serta defisiensi. Rangkuman
  • 14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 12 Tes berikut ini untuk menilai penguasaan Saudara setelah mempelajari kegiatan belajar 4. Kerjakanlah soal di bawah ini secara mandiri: Marasmus adalah kelainan retrogresif akibat kekurangan atau defisiensi zat berikut ini: a. Karbohidrat b. Vitamin c. Mineral d. Protein e. Lemak Penumpukan metabolit dalam sel yang akan mengganggu bahkan merusak sel disebut: a. Defisiensi b. Degenerasi c. Inflitrasi d. Progresif e. Atropi Atropi jantung dan hati yang berhubungan dengan malnutrisiatau kaheksia adalah: a. Atropi serosa b. Atropi coklat c. Atropi payah d. Atropi endokrin e. Atropi vaskuler Atropi yang terjadi pada suatu organ tubuh yang terdesak dalam waktu lama. Seperti yang terjadi pada penyakit hidroneprosis disebut: a. Atropi senilis b. Atropi endokrin c. Atropi disuse d. Atropi desakan e. Atropi payah Kelenjar endokrin yang terus menghasilkan hormone yang berlebihan akan mengalami jenis atropi: a. Atropi senilis b. Atropi endokrin c. Atropi disuse d. Atropi desakan e. Atropi payah Test Formatif 1. 2. 3. 4. 5.
  • 15. 13 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan DAFTAR PUSTAKA Grace, Pierce A., Borley, Neil R. 2006. At Glace Ilmu Bedah Edisi Ketiga. Jakarta: Erlangga. Guyton, Arthur C. Hall, John E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta: EGC. Himawan sutisna.1996.Kumpulan Kuliah Patologi. Bagian Patologi Anatomik FKUI Jakar- ta Kumar V, Cotran R.S, Robbins S.L. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi 7 Volume 1. Jakarta: EGC. Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Pen- yakit Volume 2 Edisi 6. Jakarta : EGC.
  • 16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 14 Test Sumatif Tes berikut ini untuk menilai penguasaan Saudara terhadap seluruh materi perkuliahan dalam modul 1. Silahkan Saudara Kerjakan soal di bawah ini secara mandiri: Seorang pasien setelah dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan labortorium di diagnosa menderita penyakit infeksi ginjal. Diperoleh data bahwa pasien sebelumnya telah menderita penyakit kulit dibagian genitalia selama 5 tahun dan belum pernah berobat. Penelusuran data pasien yang demikian dikenal sebagai ilmu: a. Patologi b. Penyakit c. Patogenesa d. Epidemiologi e. Patofisiologi Setelah kuman Mycobacterium masuk kedalam paru paru maka akan menyebabkan kerusakan sel paru yang disebut dengan pengkejuan. Gejala yang nampak adalah pasien sering batuk dan banyak dahak serta demam. Selanjutnya sel paru akan nekrosis dan rusak sehingga menimbulkan bekas seperti lubang jika dilihat dari hasil foto rontgen. Kondisi ini membuat kapasitas volume paru berkurang yang terlihat pada pasien sebagai sesak nafas. Uraian diatas menggambarkan : a. Patologi TBC paru b. Penyakit TBC Paru c. Patogenesa TBC Paru d. Gejala TBC Paru e. Patofisiologi TBC Paru Seorang pasien yang menderita luka bakar pada bagian leher dan jari jari tangan kanannya.Setelah sembuh mengalami keterbatasan gerak leher saat menengok kekanan dan keterbatasan menggengam jari tangan kanan. Kondisi yang dialami pasien setelah sembuh dari luka bakar yang demikian disebut: a. Gejala b. Tanda c. Keluhan d. Komplikasi e. Etiologi Setelah dirawat diruang penyakit dalam dengan diagnose sirosis hepatis diketahui bahwa pasien yang berusia 55 tahun sejak muda sering mengkonsumsi alcohol, suka makanan berlemak, jarang olah raga dan pernah menderita penyakit hepatitis 3 tahun yang lalu. Manakah yang bukan etiologi dari kasus di atas? a. Minum alkohol b. Jarang olah raga c. Penyakit hepatitis d. Usia 55 tahun e. Makanan berlemak 1. 2. 3. 4.
  • 17. 15 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Kenaikan absolute sel dalam jaringan atau organ sehingga menyebabkan pembesaran jaringan atau organ yang disertai peningkatan fungsi organ atau jaringan tersebut. Sebagai contoh pembesaran mamae pada wanita menyusui disebut adaptasi: a. Metaplasi b. Hiperplasi c. Hipoplasi d. Atropi e. Hipertropi Pembesaran jaringan atau organ karena pembesaran selnya yang tidak disertai peningkatan fungsi organ atau jaringan tersebut seperti pada jaringan otot jantung pasien yang telah lama menderita hipertensi disebut: a. Metaplasi b. Hiperplasi c. Hipoplasi d. Atropi e. Hipertropi Bagian sel yang berfungsi sebagaipusat pengawasan atau pengaturan sel dan mengandung DNA yang disebut gen adalah a. Nucleus b. Ribosom c. Lisosom d. Retikulum endoplasma e. Mitokondria Unit struktural dan fungsional terkecil dari tubuh manusia adalah: a. Sel b. Jaringan c. Organ d. Sistem e. Nucleus Penurunan fungsi hormone estrogen pada seorang wanita Usila sehingga mengalami menopause disebabkan kelenjar endokrin mengalami a. Metaplasi b. Hiperplasi c. Hipoplasi d. Atropi e. Hipertropi Zat kimia yang ber¬tanggung jawab atas penyimpanan dan penya¬luran semua informasi yang diperlukan untuk perencanaan dan pembentukan fungsi dari satu sel dan bahkan seluruh tubuh secara utuh adalah asam nukleat. Jika mengandung Asam Riboksi Nukleat disebut: a. DNA b. RNA c. Asam Folat d. Kromosom e. Gen 6. 7. 8. 9. 10. 11.
  • 18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 16 Penyakit thypus, disentri, hepatitis, patah tulang, cidera kepala, radang otak dan influenza merupakan penyakit akibat faktor: a. Agent lingkungan b. Faktor instrinsik c. Faktor keturunan d. Agent kimia e. Faktor manusia Penyakit labio schisis, supermale syndrome merupakan pennyakit akibat faktor: a. Agent lingkungan b. Faktor ekstrinsik c. Faktor keturunaan d. Agent kimia e. Faktor manusia Asam nukleat dalam kromosom manusia yang merupakan pembawa informasi genetic adalah: a. DNA b. Asam folat c. Asam fosfat d. Genotip e. RNA Penderita Diabetes mellitus memiliki riwayat penyakit keluarga yang juga menderita penyakit yang sama. Riwayat keluarga pasien merupakan a. Factor pencetus b. Faktor instrinsik c. Faktor Pendukung d. Faktor Ekstrinsik e. Faktor utama Akibat arteriosceloris suplai darah menjadi berkurang dan mengakibatkan atropi pada sel otak. Penyakit yang akan diderita orang seperti ini adalah: a. Defisiensi b. Degenerasi c. Demensia d. Atropi e. Inflitrasi Perubahan lebih kecil dari ukuran sel normal akibat berkurangnya substansi sel sehingga jaringan menjadi lebih kecil adalah kejadian. a. Defisiensi b. Degenerasi c. Demensia d. Atropi e. Inflitrasi 12 13. 14. 15. 16. 17.
  • 19. 17 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Atropi yang terjadi pada organ yang tidak beraktifitas dalam jangka waktu lama seperti penyakit poliomyelitis disebut : a. Atropi senilis b. Atropi endokrin c. Atropi disuse d. Atropi desakan e. Atropi payah Perubahan biokimia dan morfologik (tampilan) sel akibat cidera yang tidak fatal pada sel tersebut sehingga masih dapat pulih kembali (reversible) disebut: a. Defisiensi b. Degenerasi c. Demensia d. Atropi e. Inflitrasi Proses kemunduran suatu jaringan atau organ yang sebelumnya telah tumbuh mencapai batas nornal disebut kelainan: a. Proliferasi b. Defisiensi c. Degenarasi d. Inflitrasi e. Progresif Defisiensi protein, vitamin dan mineral akibat ketidak seimbangan asupan nutrisi dapat mengganggu sel. Terutama jika kekurangan protein yang akan menyebabkan terkena penyakit. a. Rheumatoid arteritis b. Kwashiorkor c. Down Syndrome d. Thalasemia e. Anemia sel sabit Pembelahan sel yang mengurutkan informasi genetik secara acak, sehingga setiap kromosom membawa campuran gen dari kedua pasang orang tua. Pembelahan seperti ini adalah pembelahan sel a. Mitosis b. Meosis c. Prolifersi d. Regenerasi e. Angiogenesis Infeksi, trauma mekanis, bahan kimia beracun, radiasi, suhu yang ekstrim, masalah gizi dan stres psikologik merupakan faktor ekstrisik penyakit. Sedangkan faktor intrinsik adalah: a. Bakteri b. Lingkungan rumah c. Personal higiene d. Kelembaban udara e. Pewarna makanan 18. 19. 20. 21. 22. 23.
  • 20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 18 Pembesaran sel uterus pada saat seorang wanita hamil sehingga janin dapat tumbuh membesar didalamnya. a. Metaplasi b. Hiperplasi c. Hipoplasi d. Atropi e. Hipertropi Sel tubuh manusia yang memiliki peran sebagai organ pencernaan adalah a. Lisosom b. Ribososm c. Mitokondria d. Nucleus e. membran 24. 25.
  • 21. 19 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan 1. C 2. E 3. D 4. D 5. A 6. B 7. E 8. A 9. A 10. D 11. B 12. A 13. C 14. A 15. B 16. C 17. A 18. C 19. B 20. E Kunci Jawaban TES SUMATIF MODUL 1 21. B 22. B 23. C 24. B 25. A TES FORMATIF MODUL 1 KEGIATAN BELAJAR 4 1. D 2. C 3. B 4. D 5. E
  • 22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan 20 Daftar Gambar http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/b/b3/Pseudomonas.jpg http://avanceyperspectiva.cinvestav.mx/wp-content/uploads/2014/04/Captura-de- pantalla-2014-04-12-a-las-14.28.30-1440x564_c.png http://1.bp.blogspot.com/-8hxjAkau2G4/UBzWKyDv2vI/AAAAAAAABDA/jXW- zcx3KBdc/s1600/daun+lurus.jpg http://sociopreneurugm.com/wp-content/uploads/2013/08/Color-Pencil-HD-Wall- paper.jpg http://1.bp.blogspot.com/-y8Uv93NKxW0/UZIOBfkfpFI/AAAAAAAAAEc/9GwbZ8gZ- JQA/s1600/url.jpeg https://tentangautoimun.files.wordpress.com/2013/09/0005608136w-1920x1280. jpg http://klikdokter.com/uploads/Mediz%20A-Z/Lingua%20Villosa.JPG https://julioeiffeltr.files.wordpress.com/2010/04/bacteria.jpg http://4.bp.blogspot.com/-ZHl2XKdZ8mk/VNSc-0tv8AI/AAAAAAAAEQQ/dLAEem- 6VQUs/s1600/PlusMinus%2BBL.png
  • 23. 21 Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS) 2015