Modul ini membahas tentang kelainan kongenital dan keturunan. Kelainan kongenital adalah kelainan yang timbul sejak konsepsi dan merupakan kelainan dalam pertumbuhan janin, sedangkan penyakit keturunan disebabkan oleh faktor genetik yang diwariskan. Modul ini menjelaskan berbagai jenis kelainan kongenital seperti sindrom Down dan sindrom Turner serta penyakit keturunan seperti skizofrenia. Juga diuraikan et
1. Australia Indonesia Partnership for
Health Systems Strengthening
(AIPHSS)
Pusat Pendidikan dan Pelatihan Tenaga Kesehatan
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Jakarta 2015
PATOLOGI 2
Suyanto
SEMESTER 3
MODUL
KEGIATAN BELAJAR II
ADAPTASI SEL
Tahap Kematian Jaringan dan Nekrosis Sel, Kelainan Kongenital
dan Keturunan Kelainan Sirkulasi, Cairan Tubuh dan Asam Basa
2. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
i
Puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
berkah dan karuniNyalah penyusun
dapat menyelesaikan Modul Mata
Kuliah Patologi 2.
Buku ini disusun sebagai referensi
dan bahan belajar untuk mahasiswa
program Pendidikan Jarak Jauh Program
D.III Keperawatan yang diselenggarakan
oleh Pusat Pendidikan dan Pelatihan
Tenaga Kesehatan, Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.
Penyusun mengucapkan terima
kasih atas berbagai bantuan baik materiil
maupun imateriil dari berbagai pihak
atas keberhasilan penyusunan modul
ini.
Mudah-mudahan Modul ini dapat
digunakan secara efektif dan dapat
menjadimediayangdapatmeningkatkan
pemahaman dan kemampuan
memberikan asuhan keperawatan jiwa
bagi mahasiswa Pendidikan Jarak Jauh
Program D.III Keperawatan.
Kata
Pengantar
Tim Penyusun
Gambar : Praktek Keperawatan Kejiwaan
3. 1
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Daftar Istilah
Bagian Distal : Bagian yang lebih jauh dari batang tubuh atau pangkal. Contoh:
Pergelangan tangan terletak distal terhadap siku.
Diferensiasi sel : Proses ketika sel kurang khusus menjadi jenis sel yang lebih khusus.
berubah dari sel sederhana menjadi suatu sistem jaringan dan jenis
sel yang rumit.
Drainage : Pengaliran cairan keluar tubuh, seperti cairan eksudat atau nanah
Mongoloid : Kelainan kromosom ditandai tubuh pendek, mental terbelakang,
mata sipit, lidah tebal.
Permeabilitas : Sifat atau kemampuan dari membrane untuk dapatdilewati oleh
suatu zat.
Skizofrenia : Gangguan jiwa psikotik dengan ciri hilangnya perasaan afektif
atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi.
Sitotoksik : Senyawa yang dapat bersifat toksik maupun sebagai obat untuk
menghambat dan menghentikan pertumbuhan sel kanker dan
sel tumor yang ada di dalam tubuh.
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
2
Pendahuluan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Saudara para mahasiswa yang berbahagia, tentu sudah siap untuk melanjutkan perkuliahan
jarak jauh...
Gambar : cairan
A. Rasional dan Deskripsi singkat
Berikut ini kita akan mempelajari materi yang sama penting dan menariknya dibanding
materi yang telah lalu. Kita akan membahas tentang tahap kematian jaringan dan nekrosis
sel. Akan kita bahas bagaimana sebuah jaringan atau sel tubuh manusia menjadi mati dan
kemudian rusak.
Jika Saudara perhatikan beberapa pasien yang mendapat pelayanan kesehatan,sering
dijumpai memilikikelainan kongenital dan penyakit keturunan. Kelainan kongenital yang
diperoleh sejak dalam kandungan dan penyakit yang diperoleh karena faktor herediter
begitu banyak jenisnya. Oleh karena itu Saudara harus mempelajari dan memahaminya
dengan baik.
Kemudian dalam modul ini juga dibahas tentang kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam
basa. Materi ini juga begitu komplek dan dilapangan banyak dialami oleh pasien seperti
pengerasan pembuliuh darah, edema, dehidrasi dan kejadian peningkatan keasaman tubuh
(acidosis).
5. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
B. Relevansi
Baiklah para mahasiswa yang budiman
Untuk memudahkan Saudara dalam mempelajari modul ini, maka alokasikan untuk waktu yang
disediakan yaitu minggu ke 5 s.d minggu ke 8 semester II yang dikemas dalam 3 kegiatan
belajar sebagai berikut:
Kegiatan belajar 1: Tahap kematian jaringan dan nekrosis sel
Kegiatan belajar 2: Kelainan kongenital dan keturunan
Kegaitan belajar 3: Kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam basa
Saudara para mahasiswa...
Kompetensi yang akan dipelajari dalam modul ini sangat diperlukan bagi Saudara agar
dapat memberikan perawatan pada pasien dengan sebaik baiknya.Begitu banyak kejadi
kematian jaringan dan nekrosis sel yang dialami pasien kita jumpai sehari. Begitu juga
kelainan kongenital dan penyakit keturunan serta kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam
basa.
Ilmu dan kompeten yang akan Saudara peroleh dari modul ini merupakan salah satu modal
dasar bagi seorang perawat dalam memberikan pelayanan pada pasien. Sebab pelayanan
keperawatan berupa asuhan keperawatan pada kasus kelainan kelainan tersebut pasti
menggunakan dasar dasar ilmu patologi agar tindakan yang diberikan pada pasien
dipertanggung jawabkan.
Hal penting lainnya yaitu, selain Saudara akan mampumerawat pasien dengan dasar
ilmu yang kuat, Saudara juga akan mampu melakukan tindakan kolaboratif dengan tim
kesehatan lain seperti dokter dan petugas laboartorium.
Gambar : merawat pasien
Setelah mempelajari modul ini saudara akan dapat:
1. Memahami proses kematian jaringan dan nekrosisi sel
2. Membedakan kelainan kogenital dan penyakit keturunan
3. Mengenal kelainan sirkulasi, cairan tubuh dan asam basa
6. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
4
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
Selamat belajar, semoga berhasil
. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
C. Petunjuk belajar
Saudara sekarang sudah mengetahui hal hal penting yang akan diperoleh dari modul ini. Maka
agar dapat menghasilkan pembelajaran yang maksimal perhatikanlah petunjuk belajarnya.
Saat mempelajari modul ini diharapkan Saudara memperhatikan langkah langkah belajar
berikut ini:
1. Kenali dan fahami berbagai istilah yangdigunakan
2. carilah contoh kejadian atau penyakit yang ada disekitar Saudara
3. Jika ada kegiatan praktikum ikuti dengan baik.
4. Kerjakan latihan dan praktikum secara mandiri atau berkelompok
5. Hubungi dosen yang mengajar mata kuliah Patologi ketika menemukan kesulitan.
Semoga saudara diberi kemudahan dalam mempelajari modul ini dansemoga modul ini dapat
difahami dengan baik untuk bekal menjadi perawat yang professional, Amin...
7. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kegiatan
Belajar 2 KELAINAN KONGENITAL & KETURUNAN
Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 Saudara diharapkan mampu:
Mengenal kelainan kongenital dan keturunan
Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 Saudara diharapkan mampu:
1. Memahami batasan kelainan kongenital
2. Memahami batasan penyakit keturunan
3. Mengenal etiologi kelainan kongenital
4. Mengenal etiologi penyakit keturunan
5. Menjelaskan patofisiologi kelainan kongenital
6. Mengenal patofisiologi penyakit keturunan
Kegiatan belajar 2 yang akan Saudara pelajari ini mengulas pokok pokok materi tentang:
1. Definisi kelainan kongenital
2. Definisi penyakit keturunan
3. Jenis kelainan kongenital
4. Jenis penyakit keturunan
5. Patofisiologi kelainan kongenital
6. Patofisiologi penyakit keturunan
Pokok-pokok Materi
Saudara para mahasiswa yang Saya banggakan,..
Mari kita fahami tujuan kegiatan belajar 2 ini sebelum kita mulai membahas materi kuliah
8. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
6
Uraian
Materi
1. Kelainan Gen dan Khromosom.
Penyakit yang diakibatkan oleh kelainangen
dan kromosom antara lain.
a. Sindrom turneryaitu kelainan yang
terjadi pada wanita dengan Ciri ciri
perkembangan sex terhambat, payudara
kecil, tubuh pendek dan mandul
b. Sindrom klinefelter yaitu kelainan
yang terjadi pada laki- laki yang memiliki
kecenderungan seperti wanita, testis tidak
normal, dan keterbelakangan mental dan
payudara tumbuh.
Kelainan kongenital adalah kelainan tubuh yang timbul sejak konsepsi sel telurdan
merupakan kelainan dalam pertumbuhan bayi. Umumnya bayi dilahirkan dengan berat
lahir rendah dan bila mengalami kelainan kongenital yang berat dapat meninggal dalam
minggu pertama kehidupannya.
Berikut ini kita pelajari etiologi beberapa kelainan kongenital yang terjadi yaitu:
A. KELAINAN KONGENITAL
Gambar : mutasi
Mari, kita mulai mempelajari materi pembelajaran 2 ini dengan penuh seksma, kita mulai dari
kelainan kongenital berikut ini
c. Sindrom down ditandai tubuh pendek, mentalterbelakang, mata sipit, lidah
tebal dan wajah mongoloid.
d. Sindrom edwards seperti pada wanita normal tetapi ciri ciri sekunder wanita tidak
berkembang sering mengalami schizoprenia
2. Faktor mekanik
Tekanan intrauterin pada janin dapat
menyebabkan kelainan bentuk organ tubuh
hingga menimbulkan kecacatan. Sebagai
contoh kelainan pada kaki yaitu clubfoot.
Clubfoot
9. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
3. Faktor usia ibu
Mongolisme atau disebut down syndrome sering ditemukan pada bayi yang dilahirkan
oleh ibu yang usianya mendekati masa menopause. Kelainan kongenital lain yang tejadi
adalah atresia ani. Adapun etiologi kelainan kongenital atresia ani yaitu:
Gambar : Atresia Ani
a. Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur sehingga bayi
lahir tanpa lubang dubur
b. Kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12 minggu s.d. 3
bulan
c. Adanya gangguan atau berhentinya perkembangan embriologik didaerah
usus, rektum bagian distal serta traktus urogenitalis yang terjadi antara
minggu keempat sampai keenam usia kehamilan.
4. Faktor infeksi.
Infeksi yang terjadi dalam trimester pertama kehamilan yaitu fase organogenesis
(pembentukan organ) banyak menyebabkan kelainan kongenital selain memungkinkan
terjadinya abortus. Sebagai contoh ibu yang hamil terinfeksi virus Rubella akan
melahirkan bayi yang menderita kelainan kongenital pada mata berupa katarak, tuli
dan kelainan jantung bawaan. Beberapa infeksi lain seperti infeksi toksoplasmosis
menyebabkan gangguan pertumbuhan pada sistem saraf pusat seperti hidrosefalus,
mikrosefalus.
Gambar : Atresia Ani
10. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
8
5. Faktor Obat obatan
Obat thalidomideataujamutertentuyangdiminumwanitahamilpadatrimesterpertama
kehamilan dapat mengakibatkankelainan kongenital seperti fokomelia, kelainan jantung
serta labio/palatoskizis. Oleh karena itu sebaiknya selama kehamilan trimester pertama
harus dihindari mengkonsumsi obat-obatan yang tidak perlu sama sekali.
Gambar : Fokomelia
Berikut ini akan dijelaskan patogenesa Berbagai bentuk kelainan jantung karena
mengkonsumsi obat obatan.
a. ASD ( Atrial Septal Defect ) yakni kebocoran pada sekat serambi jantung. Hal ini
terjadi sejak masa janin awal akibat tidak terjadi penyatuan sekat antara kedua
serambi jantung, akhirnya menimbulkan lubang. Lubang inilah yang disebut dengan
defect.
b. VSD ( Ventricular Septal Defect ) Yakni terdapatkebocoran pada sekat bilik jantung.
Terdapat suatu lubang pada dinding yang memisahkan antara ventrikel kiri
dan kanan.
c. Tetralogi Fallot. Merupakan kumpulan kelainan pada jantung yaitu VSD,
Penyempitan katup paru paru, dan penebalan otot ventrikel jantung kanan.
11. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
6. Faktor hormonal
Kondisi hormonal mempunyai hubungan dengan kejadian kelainan kongenital. Seperti
pada bayi seorang ibu penderita diabetes mellitus kemungkinan untuk mengalami
gangguan pertumbuhan lebih besar dibandingkan dengan bayi lain.Berikut ini beberapa
kelainan yang mungkin terjadi pada ibu hamil yang mendrita diabetes melitus.
6. Faktor hormonal
Kondisi hormonal mempunyai hubungan dengan kejadian kelainan kongenital. Seperti
pada bayi seorang ibu penderita diabetes mellitus kemungkinan untuk mengalami
gangguan pertumbuhan lebih besar dibandingkan dengan bayi lain.Berikut ini beberapa
kelainan yang mungkin terjadi pada ibu hamil yang mendrita diabetes melitus.
8. Faktor gizi
Frekuensikejadiankelainankongenitalpadabayiyangdilahirkanolehibuyangmengalami
kekurangan gizi lebih banyak bila dibandingkan dengan ibu yang baik gizinya. Contoh
kelainan yang terjadi sebagai berikut:
a. Atrsia esophagus.
Kelainan ini terjadi akibat esofagus/kerongkongan yang tidak terbentuk secara
sempurna, menyempit dan buntu tidak tersambung dengan lambung sebagaimana
mestinya.Anomali ini terjadi pada umur kehamilan 3-6 minggu akibat :
1. Diferensiasi usus depan tidak sempurna dalam memisahkan diri untuk
menjadi esophagus dan trekea.
2. Perkembangan sel endoteral tidak lengkap menyebabkan terjadinya atresia.
3. Terjadinya fistula trakeo esophagus.
12. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
10
Baru saja kita menyelesaikan pembahasan tentang kelainan kongenital. Sekarang kita akan
lanjutkan pembahasan materi kuliah. Apakah Saudara siap...?
Penyakit keturunan adalah penyakit yang diperoleh seseorang secara herediter dari orang
tua. Mari kita bahas mulai dari jenis penyakit.
1. Jenis penyakit keturunan
a. Anemia Sel Sabit
Sebutan lain adalah anemia sickle cell yaitu protein hemoglobin yang berfungsi mengikat
oksigen dalam sel darah merah kurang. Gejala yang dapat ditemukan yaitu organ-organ
tubuh pasien ini tidak sehat karena kurangnya suplai oksigen.
b. Buta warna
Buta warna berarti seseorang mempunyai masalah dalam melihat warna merah, hijau,
biru, atau campuran dari ketiga warna tersebut.
Buta warna diturunkan oleh kromosom X,sehingga kebanyakan buta warna terjadi pada
laki-laki.
B. PENYAKIT KETURUNAN
Berikut ini contoh skema kasus buta warna (suami buta warna dan istri normal). Nampak
bahwa buta warna terjadi pada pria dan pada wanita hanya menjadi pembawa sifat saja
(carrier).
13. 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Di makula mata manusia mempunyai tiga jenis sel kerucut yang terletak ditengah retina.
Tiap jenis sel kerucut sensitif terhadap cahaya merah, biru, atau hijau. Seseorang akan
melihat warna yang berbeda ketika sel-sel kerucut menangkap masing-masing warna dasar.
Jika salah satu sel kerucut tidak dimiliki maka akan terjadi buta warna atau buta warna
sebagian (partially). Gambar di bawah ini menunjukkan perbedaan hasil penglihatan antara
orang dengan penglihatan normal, buta warna sebagian dan penuh
Selain keturunan faktor lain yang dapat menyebabkan buta warna yaitu:
1. Aging/ penuaan
2. Glaukoma, macular degeneration, katarak, atau diabetic retinopathy.
3.Cedera mata dan efek samping obat
c. Distrofi otot
Penyakit genetik ini ditandai kelemahan progresif dan degenerasi otot rangka dalam
mengendalikan gerak tubuh. Distrofi otot dapat terlihat pada masa bayi atau anak-anak,
sedangkan sebagian lainnya muncul pada usia pertengahan.
Gejala distrofi otot yaitu tubuh bergoyang saat berjalan atau berlari. Pasien menggunakan
jari kaki bukan kaki keseluruhan untuk berjalan, sehingga otot betis membesar yang
disebut pseudohipertrofi akibatnya terjadi lordosis. Kondisi ini menyebabkan ketegangan
dan kerusakan otot dan akhirnya menjadi kontraktur dan tidak dapat direnggangkan
lagi. Akhirnya anggotatubuh dan persendian tidak dapat digerakkan sehingga mengalami
kesulitan berjalan dan berdiri.
d. Diabetes melitus
Penyakit diabetes melitus merupakan penyakit keturunan ditandai dengan tingginya kadar
gula dalam darah akibat insulin dalam tubuh tidak bisa bekerja secara optimal. Penyakit
Diabetes melitus terdiri dari tipe 1 yaitu seseorang yang memiliki faktor herediter dalam
darah yang diperoleh dari orangtuanya. Sedangkan penyakit diabetes tipe 2 terjadi jika
terdapat faktor penyebab seperti obesitas, hipertensi atau gaya hidup tak sehat.
14. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
12
e. Thalasemia
Penyakit Thalasemia adalah kelainan darah akibat hemoglobin darah mudah sekali pecah.
Penyakit iniditurunkan jika kedua orangtuanya adalah pembawa sifat (carrier). Jika ibunya
sebagai carrier, maka setiap anaknya berpeluang 25 persen sehat, 50 persen sebagai carrier
dan 25 persen terkena thalasemia.
f. Alergi
Alergi merupakan penyakit yang sebagian besar disebabkan oleh faktor keturunan. Jika
orangtua memiliki penyakit alergi, 70 persen anak akan memiliki alergi juga. Tetapi jika
hanya salah orang saja, maka faktor risiko ini bisa berkurang sekitar 30 persen.
g. Asma
Asma merupakan penyakit keturunan yang lebih kuat diturunkan oleh ibu pada anak
dibandingkan oleh faktor bapak. Asma bisa muncul bila ada faktor predisposisi seperti
adanya alergen yang menyebabkan bronkus atau bronkiolus mengalami spasme dan
penuh dengan sekret.
Gambar : Fokomelia
15. 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Carilah pasien dengan penyakit keturunan berikut ini dan telusuri adanya faktor keturunan
dari kedua orang tua
Tugas
Mandiri 3
No Initial pasien Nama Penyakit Diturunkan dari ibu/bapak
1. Diabetes melitus
2. Buta warna
3. Asma
16. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
14
Kelainan kongenital adalah kelainan tubuh yang timbul sejak konsepsi sel telurdan
merupakan kelainan dalam pertumbuhan bayi. Kelainan kongenital yang disebabkan
kelainan gen dan kromosom yaitu : Sindrom turner, Sindrom klinefelter,Sindrom
down,Sindrom edwards. Kelainan kongenital juga dapat disebablkan oleh faktor
mekanik, faktor usia ibu, faktor infeksi., faktor Obat obatan, faktor hormonal, faktor
radiasi dan faktor gizi.
Penyakit keturunan terdiri dari beberapa jenis yaitu: Anemia Sel Sabit, buta warna,
distrofi otot, diabetes melitus dan thalasemi juga alergi dan asma.
Rangkuman
17. 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Setelah mempelajari tugas belajar 2, kerjakanlah soal di bawah ini secara mandiri agar
diketahui penguasaan Saudara terhadap materi yang telah dipelajari.
Kelainan darah yang disebut penyakit thalasemia memiliki ciri ciri:
a. Hemoglobin darah sangat kurang
b. Hemoglobin darah mudah pecah
c. Kelainan kongenital sejak bayi
d. Kelaianan kongenital dari ibu
e. Tidak ada dalam gen/ kromosom
Kelainan darah yang disebut penyakit anemia sel sabit memiliki ciri ciri:
a. Hemoglobin darah sangat kurang
b. Hemoglobin darah mudah pecah
c. Kelainan kongenital sejak bayi
d. Protein haemoglobin sangat kurang
e. Tidak ada dalam gen/ kromosom
Faktor selain keturunan berikut ini yang tidak dapat menyebabkan buta warna yaitu:
a. Aging
b. Glaukoma
c. Katarak
d. Diabetic retinopathy.
e. Alergi
Tekanan intrauterin pada janin dapat menyebabkan kelainan bentuk organ tubuh
hingga menimbulkan kecacatan organ seperti clubfoot. Kelainan kongenital tersebut
terjadi berdasarkan etiologi.
a. Faktor ibu
b. Faktor obat obatan
c. Faktor mekanik
d. Faktor Radiasi
e. Faktor hormon
Kelainan berikut ini yang bukan akibat mengkonsumsi obat obatan saat hamil:
a. Ventikuler Septal defek
b. Atrial Septal Defek
c. Tetralogi fallot
d. Fokomelia
e. Thalasemia
Test
Formatif
1.
2.
3.
4.
5.
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
16
DAFTAR PUSTAKA
Adam, Syamsunir., 1995, Dasar Dasar Patologi – seri keperawatan, EGC, Penerbit Buku
Kedokteran, Jakarta
Gibson, J.M., 1996, Mikrobiologi dan Patologi Modern – untuk perawat , EGC, Penerbit
Buku Kedokteran, Jakarta
Himawan sutisna.1996. Kumpulan Ku liah Patologi. Bagian Patologi Anatomik FKUI Jakar-
ta
Kumar V, Cotran R.S, Robbins S.L. 2007. Buku Ajar Patologi Robbins Edisi 7 Volume 1.
Jakarta: EGC.
Price, Sylvia A. Wilson, Lorraine M. 2006. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Pen-
yakit Volume 2 Edisi 6. Jakarta : EGC
19. 17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Kunci Jawaban
TES FORMATIF MODUL 2
KEGIATAN BELAJAR 2
1. B
2. D
3. E
4. C
5. E
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan
18
Daftar
Gambar
http://farm4.static.flickr.com/3153/2331528304_e8b023abe9.jpg
http://hanggoro_rinonce.blog.ugm.ac.id/files/2014/09/Pleksus-Meissner-S-100.png
http://hanggoro_rinonce.blog.ugm.ac.id/files/2014/05/nekrosis-lemak-dengan-
ghost-cell.jpg
http://kimia.upi.edu/utama/bahanajar/kuliah_web/2007/Abdullah%20Fauzi%20Go-
fur/Water.jpg
http://3.bp.blogspot.com/-ZyZPlWEq29U/UqSI3KYhdKI/AAAAAAAAAB4/8e9ElLuSb-
gw/s1600/3709313.jpg
http://i.ytimg.com/vi/4wPlw_Bdz7Q/maxresdefault.jpg
http://2.bp.blogspot.com/_F1w6HVvyob4/S0_hHD1sp0I/AAAAAAAAABE/cWTE-_
fq1h8/s1600-h/mutation.jpg
http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/d/dd/Bone_marrow_embolus.jpg
http://i.ytimg.com/vi/W1EepJM8MkM/maxresdefault.jpg
21. 19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Jenjang Diploma 3 Program Studi Keperawatan
Hak Cipta Kementrian Republik Indonesia Bekerjasama Dengan
Australia Indonesia for Health Systems Strengthening (AIPHSS)
2015