SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
SOLUSI SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR TAK HOMOGEN
DENGAN METODE KOEFISIEN TAK TENTU
Ruth Dian Fitrio
Program Studi Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Cenderawasih
Abstrak
Skripsi ini membahas solusi dari sistem persamaan diferensial linear tak homogen dengan dua
persamaan yang terdiri dua fungsi tak diketahui dan tiga persamaan yang terdiri dari tiga fungsi tak
diketahui, khususnya yang berorde satu dan memiliki koefisien konstan menggunakan metode koefisien
tak tentu. Langkah-langkah yang diperlukan untuk menentukan solusi sistem persamaan diferensial
dengan metode koefisien tak tentu dimulai dengan menuliskan sistem persamaan diferensial dalam
bentuk matriks ๐’šโ€ฒ
= ๐ด๐’š + ๐‘ญ(๐’™) dengan ๐ด merupakan matriks koefisien berordo ๐‘› ร— ๐‘› dan ๐‘ญ(๐’™)
merupakan matriks fungsi tak homogen dari sistem tersebut. Langkah selanjutnya yaitu mencari
determinan dari matriks koefisien ๐ด, jika det(๐ด) โ‰  0, maka perhitungan dapat dilanjutkan yaitu mencari
solusi homogen (๐’šโ„Ž) dari sistem homogen ๐’šโ€ฒ
= ๐ด๐’š dengan cara mencari nilai eigen dan vektor eigen
dari matriks ๐ด sehingga diperoleh solusi homogen dari sistem persamaan diferensial, yaitu
๐’šโ„Ž = ๐‘1 ๐ฏ1 ๐‘’ ๐œ†1 ๐‘ฅ
+ ๐‘2 ๐ฏ2 ๐‘’ ๐œ†2 ๐‘ฅ
+ โ‹ฏ + ๐‘ ๐‘› ๐ฏn ๐‘’ ๐œ† ๐‘› ๐‘ฅ
dengan ๐œ†1, ๐œ†2, โ€ฆ , ๐œ† ๐‘› merupakan nilai eigen dan ๐ฏ1, ๐ฏ2, โ€ฆ , ๐ฏ ๐‘›
merupakan vektor eigen dari matriks ๐ด. Langkah selanjutnya yaitu mencari solusi khusus (๐’š ๐‘) dari
fungsi tak homogen ๐‘ญ(๐’™). Langkah-langkahnya yaitu, melihat bentuk fungsi yang mirip dengan fungsi
tak homogen ๐‘ญ(๐’™) dari bentuk-bentuk fungsi yang tersedia. Kemudian lihat kesamaan ๐‘ญ(๐’™) dengan
solusi homogen (๐’šโ„Ž), setelah itu memilih pemisalan ๐’š ๐‘ yaitu bentuk fungsi yang mirip dengan bentuk
๐‘ญ(๐’™) dengan mengikuti aturan yang ada. Selanjutnya, substitusikan ๐’š ๐‘ ke sistem ๐’šโ€ฒ
= ๐ด๐’š + ๐‘ญ(๐’™) untuk
mencari nilai dari koefisien-koefisien pada ๐’š ๐‘. Setelah ๐’šโ„Ž dan ๐’š ๐‘ diperoleh, maka dapat ditentukan
solusi umum dari sistem persamaan diferensial linear tak homogen yaitu ๐’š = ๐’šโ„Ž + ๐’š ๐‘.
Kata kunci: Sistem Persamaan Diferensial, Metode Koefisien Tak Tentu
1. Latar Belakang
Persamaan diferensial dengan bentuk
๐‘Ž ๐‘›(๐‘ฅ)๐‘ฆ(๐‘›)
+ ๐‘Ž ๐‘›โˆ’1(๐‘ฅ)๐‘ฆ(๐‘›โˆ’1)
+ โ‹ฏ + ๐‘Ž0(๐‘ฅ)๐‘ฆ = ๐‘”(๐‘ฅ)
dengan ๐‘Ž0, ๐‘Ž1, โ€ฆ , ๐‘Ž ๐‘› dan ๐‘” adalah fungsi-
fungsi dari variabel bebas ๐‘ฅ, ๐‘Ž ๐‘› โ‰  0 dan
๐‘”(๐‘ฅ) โ‰  0 merupakan bentuk umum dari
persamaan diferensial linear tak homogen.
Sistem persamaan diferensial linear tak
homogen adalah sistem yang memuat 2 atau
lebih persamaan diferensial linear tak
homogen.
Solusi dari sistem persamaan
diferensial linear tak homogen ini dapat dicari
dengan menggunakan suatu metode tertentu.
Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu
metode koefisien tak tentu.
2. Landasan Teori
Definisi 2.1 (Anton, 2009)
Matriks adalah susunan segi empat siku-siku
dari bilangan-bilangan. Bilangan-bilangan
dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam
matriks.
Definisi 2.2 (Anton dan Rorres, 2004)
Sistem persamaan linear adalah suatu sistem
sebarang yang terdiri dari ๐‘š persamaan linear
dengan ๐‘› variabel yang tidak diketahui dengan
bentuk:
๐‘Ž11 ๐‘ฅ1 + ๐‘Ž12 ๐‘ฅ2+. . . +๐‘Ž1๐‘› ๐‘ฅ ๐‘› = ๐‘1
๐‘Ž21 ๐‘ฅ1 + ๐‘Ž22 ๐‘ฅ2+. . . +๐‘Ž2๐‘› ๐‘ฅ ๐‘› = ๐‘2
โ‹ฎ
๐‘Ž ๐‘š1 ๐‘ฅ1 + ๐‘Ž ๐‘š2 ๐‘ฅ2+. . . +๐‘Ž ๐‘š๐‘› ๐‘ฅ ๐‘› = ๐‘ ๐‘š
dengan ๐‘Ž๐‘–๐‘— dan ๐‘๐‘– merupakan konstanta dan
๐‘– = 1, 2, โ€ฆ , ๐‘š, ๐‘— = 1, 2, โ€ฆ , ๐‘›.
Sistem persamaan linear (2.1) dapat
ditulis matriks sebagai berikut
[
๐‘Ž11 ๐‘Ž12
๐‘Ž21 ๐‘Ž22
โ‹ฏ ๐‘Ž1๐‘›
โ‹ฏ ๐‘Ž2๐‘›
โ‹ฎ โ‹ฎ
๐‘Ž ๐‘š1 ๐‘Ž ๐‘š2
โ‹ฑ โ‹ฎ
โ‹ฏ ๐‘Ž ๐‘š๐‘›
] [
๐‘ฅ1
๐‘ฅ2
โ‹ฎ
๐‘ฅ ๐‘š
] = [
๐‘1
๐‘2
โ‹ฎ
๐‘ ๐‘š
]
Definisi 2.3 (Anton & Rorres, 2004)
Misalkan ๐ด adalah matriks bujursangkar, maka
sebuah vektor tak nol ๐ฏ dalam ๐‘… ๐‘›
dinamakan
vektor eigen dari ๐ด jika ๐ด๐ฏ adalah kelipatan
skalar dari ๐ฏ, yaitu:
๐ด๐ฏ = ๐œ†๐ฏ
dengan ๐œ† adalah skalar. Selanjutnya skalar ๐œ†
dinamakan nilai eigen dari ๐ด dan ๐ฏ dikatakan
(2.1)
vektor eigen yang bersesuaian dengan ๐ด yang
terkait dengan ๐œ†.
Persamaan Diferensial (Finizio & Ladas,
1988)
Persamaan diferensial linear yaitu
persamaan diferensial yang berpangkat satu
dalam peubah tak bebas dan turunan-
turunannya yaitu persamaan diferensial yang
berbentuk :
๐‘Ž ๐‘›(๐‘ฅ)๐‘ฆ(๐‘›)
+ ๐‘Ž ๐‘›โˆ’1(๐‘ฅ)๐‘ฆ(๐‘›โˆ’1)
+ โ‹ฏ + ๐‘Ž0(๐‘ฅ)๐‘ฆ = ๐‘”(๐‘ฅ)
dengan ๐‘Ž0, ๐‘Ž1, โ€ฆ , ๐‘Ž ๐‘› dan ๐‘” adalah fungsi-fungsi
dari variabel bebas ๐‘ฅ, serta ๐‘Ž ๐‘› โ‰  0.
a. Jika ๐‘”(๐‘ฅ) = 0 maka persamaan tersebut
homogen.
b. Jika ๐‘”(๐‘ฅ) โ‰  0 maka persamaan tersebut tak
homogen.
c. Jika seluruh koefisien ๐‘Ž0, ๐‘Ž1, โ€ฆ , ๐‘Ž ๐‘› adalah
konstanta, maka persamaan tersebut
dikatakan memiliki koefisien konstan.
Metode Koefisien Tak Tentu
Metode ini digunakan untuk
menghitung suatu penyelesaian khusus dari
persamaan diferensial tak homogen
๐‘Ž ๐‘›(๐‘ฅ)๐‘ฆ(๐‘›)
+ ๐‘Ž ๐‘›โˆ’1(๐‘ฅ)๐‘ฆ(๐‘›โˆ’1)
+ โ‹ฏ + ๐‘Ž0(๐‘ฅ)๐‘ฆ = ๐‘”(๐‘ฅ)
dengan koefisien-koefisien ๐‘Ž0, ๐‘Ž1, โ€ฆ , ๐‘Ž ๐‘›
merupakan konstanta-konstanta, ๐‘Ž ๐‘› โ‰  0 dan
๐‘”(๐‘ฅ) adalah kombinasi linear dari fungsi
dengan tipe yang dapat dilihat pada tabel
berikut.
Tabel 2. 1 Metode Koefisien Tak Tentu
Suku-suku dalam
๐‘”(๐‘ฅ)
Pilihan untuk ๐‘ฆ๐‘
๐‘˜๐‘’ ๐›พ๐‘ฅ
๐ถ๐‘’ ๐›พ๐‘ฅ
๐พ๐‘ฅ ๐‘›
(๐‘› = 0, 1, โ€ฆ ) ๐พ๐‘› ๐‘ฅ ๐‘›
+ ๐พ๐‘›โˆ’1 ๐‘ฅ ๐‘›โˆ’1
+ โ‹ฏ
+๐พ1 ๐‘ฅ + ๐พ0
๐‘˜๐‘๐‘œ๐‘  ๐œ”๐‘ฅ ๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘ข ๐‘˜๐‘ ๐‘–๐‘› ๐œ”๐‘ฅ ๐พ๐‘๐‘œ๐‘  ๐œ”๐‘ฅ + ๐‘€๐‘ ๐‘–๐‘› ๐œ”๐‘ฅ
Sumber: Purcell, 2004
Aturan untuk metode koefisien tak tentu:
a. Aturan Dasar
Jika ๐‘”(๐‘ฅ) adalah salah satu fungsi yang
ada dalam Tabel 2.1, pilih fungsi ๐‘ฆ๐‘ yang
bersesuaian dan tentukan koefisien tak
tentunya dengan mensubstitusikan ๐‘ฆ๐‘
pada persamaan awal.
b. Aturan Modifikasi
Jika ๐‘”(๐‘ฅ) sama dengan solusi persamaan
diferensial homogen, kalikan ๐‘ฆ๐‘ yang
bersesuaian dalam Tabel 2.1 dengan ๐‘ฅ
(atau ๐‘ฅ2
jika ๐‘”(๐‘ฅ) sama dengan solusi akar
kembar persamaan diferensial homogen)
c. Aturan Penjumlahan
Jika ๐‘”(๐‘ฅ) adalah jumlah fungsi-fungsi yang
terdapat dalam Tabel 2.1 pada kolom
pertama, ๐‘ฆ๐‘ adalah jumlah fungsi pada
baris yang bersesuaian.
3. Pembahasan
3.1 Sistem Persamaan Diferensial (SPD)
Linear Orde Satu
Definisi 3.1 (Goode, 1991)
Sistem Persamaan Diferensial (SPD) linear orde
satu dengan ๐‘› persamaan dan ๐‘› fungsi tak
diketahui dapat dinyatakan dalam bentuk
๐‘ฆ1โ€ฒ = ๐‘Ž11 ๐‘ฆ1 + ๐‘Ž12 ๐‘ฆ2 + โ‹ฏ + ๐‘Ž1๐‘› ๐‘ฆ๐‘› + ๐น1(๐‘ฅ)
๐‘ฆ2โ€ฒ = ๐‘Ž21 ๐‘ฆ1 + ๐‘Ž22 ๐‘ฆ2 + โ‹ฏ + ๐‘Ž2๐‘› ๐‘ฆ๐‘› + ๐น2(๐‘ฅ)
โ‹ฎ
๐‘ฆ๐‘›โ€ฒ = ๐‘Ž ๐‘›1 ๐‘ฆ1 + ๐‘Ž ๐‘›2 ๐‘ฆ2 + โ‹ฏ + ๐‘Ž ๐‘›๐‘› ๐‘ฆ๐‘› + ๐น๐‘›(๐‘ฅ)
dengan ๐‘ฆ๐‘–โ€ฒ =
๐‘‘๐‘ฆ ๐‘–
๐‘‘๐‘ฅ
, untuk ๐‘– = 1,2, โ€ฆ , ๐‘›.
Sistem (3.1) dapat ditulis dalam bentuk
matriks
๐’šโ€ฒ
= ๐ด๐’š + ๐‘ญ(๐’™)
dengan
๐’š = [
๐‘ฆ1
๐‘ฆ2
โ‹ฎ
๐‘ฆ๐‘›
], ๐’šโ€ฒ
= [
๐‘ฆ1โ€ฒ
๐‘ฆ2โ€ฒ
โ‹ฎ
๐‘ฆ๐‘›โ€ฒ
], ๐ด = [
๐‘Ž11 ๐‘Ž12
๐‘Ž21 ๐‘Ž22
โ‹ฏ ๐‘Ž1๐‘›
โ‹ฏ ๐‘Ž2๐‘›
โ‹ฎ โ‹ฎ
๐‘Ž ๐‘›1 ๐‘Ž ๐‘›2
โ‹ฎ
โ‹ฏ ๐‘Ž ๐‘›๐‘›
]
dan ๐‘ญ(๐’™) = [
๐น1(๐‘ฅ)
๐น2(๐‘ฅ)
โ‹ฎ
๐น๐‘›(๐‘ฅ)
],
๐ด merupakan matriks koefisien yang berordo
๐‘› ร— ๐‘›. Jika ๐‘ญ(๐’™) = ๐ŸŽ, maka Sistem (3.1)
dikatakan SPD homogen, sehingga bentuk
matriksnya adalah
๐’šโ€ฒ
= ๐ด๐’š
selain itu dikatakan SPD tak homogen.
3.2 Solusi SPD Linear Tak Homogen
dengan Metode Koefisien Tak Tentu
Langkah-langkah menentukan solusi sistem
persamaan diferensial tak homogen dengan
metode koefisien tak tentu yaitu:
1. Menuliskan sistem dalam bentuk matriks
๐’šโ€ฒ
= ๐ด๐’š + ๐‘ญ(๐’™).
2. Menghitung determinan dari matriks
koefisien ๐ด, jika det(๐ด) = 0, maka
perhitungannya tidak dilanjutkan.
3. Mencari solusi homogen dari sistem
๐’šโ€ฒ
= ๐ด๐’š yaitu
๐’šโ„Ž = ๐‘1 ๐’—1 ๐‘’ ๐œ†1 ๐‘ฅ
+ ๐‘2 ๐’—2 ๐‘’ ๐œ†2 ๐‘ฅ
dengan ๐œ† dan v merupakan nilai dan
vektor eigen dari matriks ๐ด.
4. Mencari solusi khusus dari fungsi tak
homogen ๐‘ญ(๐’™) dengan cara melihat dan
mencocokkan bentuk fungsi ๐‘ญ(๐’™) dengan
bentuk yang tersedia dan dengan solusi
homogen, kemudian pilih pemisalan ๐’š ๐‘
yang bentuknya sesuai dengan bentuk
๐‘ญ(๐’™), setelah itu substitusikan ๐’š ๐‘ ke
(3.1)
sistem ๐’šโ€ฒ
= ๐ด๐’š + ๐‘ญ(๐’™) untuk mencari
koefisien-koefisien dari ๐’š ๐‘.
5. Diperoleh solusi umum dari sistem
persamaan diferensial linear tak homogen,
yaitu
๐’š = ๐’šโ„Ž + ๐’š ๐‘
3.3 Studi Kasus Solusi SPD Linear Tak
Homogen dengan Metode Koefisien
Tak Tentu
Diberikan sebuah SPD linear sebagai berikut
๐‘ฆ1
โ€ฒ
= โˆ’3๐‘ฆ1 + 2๐‘ฆ2 โˆ’ ๐‘ฅ2
๐‘ฆ2
โ€ฒ
= ๐‘ฆ1 โˆ’ 2๐‘ฆ2 + ๐‘’ ๐‘ฅ
Solusi umumnya yaitu ๐’š = ๐’šโ„Ž + ๐’š ๐‘
1. Bentuk matriks dari Sistem (3.2) adalah
๐’šโ€ฒ
= ๐ด๐’š + ๐‘ญ(๐’™)
dengan ๐ด = [
โˆ’3 2
1 โˆ’2
] dan ๐‘ญ(๐’™) = [โˆ’๐‘ฅ2
๐‘’ ๐‘ฅ ].
2. det(๐ด) = |
โˆ’3 2
1 โˆ’2
| = 4
karena det(๐ด) โ‰  0, maka solusi dapat
dicari.
3. Solusi Homogen (๐’šโ„Ž) dari SPD homogen
๐’šโ€ฒ
= ๐ด๐’š
๐’šโ„Ž = ๐‘1 ๐’—1 ๐‘’ ๐œ†1 ๐‘ฅ
+ ๐‘2 ๐’—2 ๐‘’ ๐œ†2 ๐‘ฅ
Mencari nilai-nilai eigen dari matriks ๐ด
๐ด = [
โˆ’3 2
1 โˆ’2
]
det(๐œ†๐ผ โˆ’ ๐ด) = 0
det([
๐œ† 0
0 ๐œ†
] โˆ’ [
โˆ’3 2
1 โˆ’2
]) = 0
|
๐œ† + 3 โˆ’2
โˆ’1 ๐œ† + 2
| = 0
(๐œ† + 3)(๐œ† + 2) โˆ’ (โˆ’2)(โˆ’1) = 0
๐œ†2
+ 5๐œ† + 6 โˆ’ 2 = 0
๐œ†2
+ 5๐œ† + 4 = 0
(๐œ† + 1)(๐œ† + 4) = 0
Sehingga diperoleh nilai eigen dari ๐ด yaitu
๐œ†1 = โˆ’1 dan ๐œ†2 = โˆ’4.
Selanjutnya, mencari vektor eigen yang
bersesuaian dengan nilai eigen.
Untuk ๐œ†1 = โˆ’1,
(๐œ†๐ผ โˆ’ ๐ด)๐’— = ๐ŸŽ
[
๐œ† + 3 โˆ’2
โˆ’1 ๐œ† + 2
] [
๐‘ฅ1
๐‘ฅ2
] = [
0
0
]
[
2 โˆ’2
โˆ’1 1
] [
๐‘ฅ1
๐‘ฅ2
] = [
0
0
]
Dengan operasi baris elementer, diperoleh
[
1 โˆ’1
0 0
] [
๐‘ฅ1
๐‘ฅ2
] = [
0
0
]
โ€“ ๐‘ฅ1 + ๐‘ฅ2 = 0
๐‘ฅ2 = ๐‘ฅ1
Misalkan ๐‘ฅ1 = ๐‘ , maka ๐‘ฅ2 = ๐‘  sehingga
vektor ๐’— = [
๐‘ 
๐‘ 
] = ๐‘  [
1
1
] jadi vektor eigen
yang bersesuaian dengan ๐œ†1 = โˆ’1 yaitu
๐’—1 = [
1
1
]. Digunakan cara yang sama untuk
๐œ†2 = โˆ’4, sehingga diperoleh vektor eigen
๐’—2 = [
โˆ’2
1
].
Sehingga diperoleh solusi homogen dari
SPD yaitu
๐’šโ„Ž = ๐‘1 ๐’—1 ๐‘’ ๐œ†1 ๐‘ฅ
+ ๐‘2 ๐’—2 ๐‘’ ๐œ†2 ๐‘ฅ
= ๐‘1 [
1
1
] ๐‘’โˆ’๐‘ฅ
+ ๐‘2 [
โˆ’2
1
] ๐‘’โˆ’4๐‘ฅ
4. Solusi khusus (๐’š ๐‘) dari fungsi tak
homogen ๐‘ญ(๐’™)
๐‘ญ(๐’™) = [โˆ’๐‘ฅ2
๐‘’ ๐‘ฅ ] = [โˆ’๐‘ฅ2
0
] + [
0
๐‘’ ๐‘ฅ]
= [
โˆ’1
0
] ๐‘ฅ2
+ [
0
1
] ๐‘’ ๐‘ฅ
Dapat dilihat bahwa ๐‘ญ(๐’™) memuat bentuk-
bentuk polinomial dan eksponensial, dan ๐‘ญ(๐’™)
tidak sama dengan solusi homogen dari SPD,
sehingga dapat dipilih pemisalan ๐’š ๐‘ yang
sesuai dengan bentuk ๐‘ญ(๐’™) yaitu
๐’š ๐‘ = ๐’‚๐‘ฅ2
+ ๐’ƒ๐‘ฅ + ๐’„ + ๐’…๐‘’ ๐‘ฅ
Substitusikan ๐’š ๐‘ pada SPD (๐’š ๐‘)
โ€ฒ
= ๐ด๐’š ๐‘ + ๐‘ญ(๐’™)
2๐’‚๐‘ฅ + ๐’ƒ + ๐’…๐‘’ ๐‘ฅ
= ๐ด๐’‚๐‘ฅ2
+ ๐ด๐’ƒ๐‘ฅ + ๐ด๐’„ + ๐ด๐’…๐‘’ ๐‘ฅ
+ [
โˆ’1
0
] ๐‘ฅ2
+ [
0
1
] ๐‘’ ๐‘ฅ
Dari persamaan di atas, dikumpulkan koefisien-
koefisien ๐’‚, ๐’ƒ, ๐’„, dan ๐’… sesuai dengan
variabelnya, yaitu:
1) koefisien dari ๐‘ฅ2
yaitu
๐ŸŽ = ๐‘จ๐’‚ + [
โˆ’1
0
]
2) koefisien dari ๐‘ฅ yaitu
๐Ÿ๐’‚ = ๐‘จ๐’ƒ
3) koefisien dari ๐‘’ ๐‘ฅ
yaitu
๐’… = ๐ด๐’… + [
0
1
]
4) dan koefisien dari konstanta yaitu
๐’ƒ = ๐‘จ๐’„
Dari Persamaan (1), diperoleh ๐’‚ = [
โˆ’
๐Ÿ
๐Ÿ
โˆ’
๐Ÿ
๐Ÿ’
]. Dari
Persamaan (2), diperoleh ๐’ƒ = [
3
4
5
8
]. Dari
Persamaan (3), diperoleh ๐’… = [
2
10
4
10
] dan dari
Persamaan (4), diperoleh ๐’„ = [
โˆ’
11
16
โˆ’
21
32
].Sehingga
diperoleh solusi khusus (๐’š ๐‘) yaitu
๐’š ๐‘ = ๐’‚๐‘ฅ2
+ ๐’ƒ๐‘ฅ + ๐’„ + ๐’…๐‘’ ๐‘ฅ
(3.2)
โ€ฆ(1)
โ€ฆ(2)
โ€ฆ(3)
โ€ฆ(4)
= [
โˆ’
1
2
โˆ’
1
4
] ๐‘ฅ2
+ [
3
4
5
8
] ๐‘ฅ + [
โˆ’
11
16
โˆ’
21
32
] + [
2
10
4
10
] ๐‘’ ๐‘ฅ
5. Jadi solusi umum dari SPD tak homogen
yang diberikan yaitu
๐’š = ๐’šโ„Ž + ๐’š ๐‘
= ๐‘1 [
1
1
] ๐‘’โˆ’๐‘ฅ
+ ๐‘2 [
โˆ’2
1
] ๐‘’โˆ’4๐‘ฅ
โˆ’ [
1
2
1
4
] ๐‘ฅ2
+ [
3
4
5
8
] ๐‘ฅ
โˆ’ [
11
16
21
32
] + [
2
10
4
10
] ๐‘’ ๐‘ฅ
4. Kesimpulan
Langkah-langkah menentukan solusi
sistem persamaan diferensial tak homogen
dengan metode koefisien tak tentu yaitu:
1. Menuliskan sistem dalam bentuk matriks
๐’šโ€ฒ
= ๐ด๐’š + ๐‘ญ(๐’™).
2. Menghitung determinan dari matriks
koefisien ๐ด, jika det(๐ด) = 0, maka
perhitungannya tidak dilanjutkan.
3. Mencari solusi homogen dari sistem
๐’šโ€ฒ
= ๐ด๐’š yaitu
๐’šโ„Ž = ๐‘1 ๐’—1 ๐‘’ ๐œ†1 ๐‘ฅ
+ ๐‘2 ๐’—2 ๐‘’ ๐œ†2 ๐‘ฅ
dengan ๐œ† dan v merupakan nilai dan
vektor eigen dari matriks ๐ด.
4. Mencari solusi khusus dari fungsi tak
homogen ๐‘ญ(๐’™) dengan cara melihat dan
mencocokkan bentuk fungsi ๐‘ญ(๐’™) dengan
bentuk yang tersedia dan dengan solusi
homogen, kemudian pilih pemisalan ๐’š ๐‘
yang bentuknya sesuai dengan bentuk
๐‘ญ(๐’™), setelah itu substitusikan ๐’š ๐‘ ke
sistem ๐’šโ€ฒ
= ๐ด๐’š + ๐‘ญ(๐’™) untuk mencari
koefisien-koefisien dari ๐’š ๐‘.
5. Diperoleh solusi umum dari sistem
persamaan diferensial linear tak homogen,
yaitu
๐’š = ๐’šโ„Ž + ๐’š ๐‘
5. Saran
Bagi pembaca yang tertarik untuk
membahas lebih mendalam mengenai metode
ini, dapat mengkaji tentang solusi sistem
persamaan diferensial linear tak homogen
dengan orde yang lebih tinggi atau solusi
persamaan diferensial linear tak homogen
dengan orde yang lebih tinggi.
6. Daftar Pustaka
Anton, Howard. 2009. Dasar-dasar Aljabar
Linear (Jilid 1). Tangerang : Binarupa Aksara.
Anton, H. dan C. Rorres. 2004. Aljabar Linear
Elementer versi Aplikasi (Edisi Kedelapan).
Terjemahan oleh R. Indriasari dan I. Harmen.
Jakarta : Erlangga.
Finizio, N dan G. Ladas. 1988. Persamaan
Diferensial Biasa dengan Penerapan Modern.
Terjemahan oleh Dra. W. Santoso. Jakarta:
Erlangga.
Goode, S. W. 1991. An Introduction to
Differential Equations and Linear Algebra. New
York: Prentice-Hall International, Inc.
Purcell, E. J, D. Varberg, dan S. E. Rigdon.
2004. Kalkulus Jilid 2 (Edisi Kedelapan).
Jakarta: Erlangga.

More Related Content

What's hot

Menentukan generalized invers Mariks 3 x 3
Menentukan generalized invers Mariks 3 x 3Menentukan generalized invers Mariks 3 x 3
Menentukan generalized invers Mariks 3 x 3feralia goretti situmorang
ย 
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1el sucahyo
ย 
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmBedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmrukmono budi utomo
ย 
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2made dwika
ย 
6286 10408-1-pb
6286 10408-1-pb6286 10408-1-pb
6286 10408-1-pbAlvin Setiawan
ย 
Sistem persamaan linier_a
Sistem persamaan linier_aSistem persamaan linier_a
Sistem persamaan linier_aTriana Yusman
ย 
Modul aljabar matriks
Modul aljabar matriksModul aljabar matriks
Modul aljabar matriksSafran Nasoha
ย 
Gaussjordan
GaussjordanGaussjordan
GaussjordanRenol Doang
ย 
Spldv sudah jadi
Spldv sudah jadiSpldv sudah jadi
Spldv sudah jadieky45
ย 
Sistem persamaan-linear
Sistem persamaan-linearSistem persamaan-linear
Sistem persamaan-linearSafran Nasoha
ย 
Eksponen (rev. 2017)
Eksponen (rev. 2017)Eksponen (rev. 2017)
Eksponen (rev. 2017)Agung Anggoro
ย 
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluyaPersamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluyaSandhyAjaa
ย 
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialPengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialSCHOOL OF MATHEMATICS, BIT.
ย 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Maya Umami
ย 
Roheni(0902085) ppt 2007
Roheni(0902085) ppt 2007Roheni(0902085) ppt 2007
Roheni(0902085) ppt 2007Roheni heni
ย 
PPT pembelajaran SPLDV
PPT pembelajaran SPLDVPPT pembelajaran SPLDV
PPT pembelajaran SPLDVontetmoli
ย 
PPT Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dengan Menggunakan Invers Matriks
PPT Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dengan Menggunakan Invers MatriksPPT Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dengan Menggunakan Invers Matriks
PPT Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dengan Menggunakan Invers Matriksfransiscaputriwulandari
ย 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERMella Imelda
ย 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELnungkir
ย 
Lembar kerja siswa 1
Lembar kerja siswa 1Lembar kerja siswa 1
Lembar kerja siswa 1Cucu MulyaHidayat
ย 

What's hot (20)

Menentukan generalized invers Mariks 3 x 3
Menentukan generalized invers Mariks 3 x 3Menentukan generalized invers Mariks 3 x 3
Menentukan generalized invers Mariks 3 x 3
ย 
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
ย 
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmBedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
ย 
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 2
ย 
6286 10408-1-pb
6286 10408-1-pb6286 10408-1-pb
6286 10408-1-pb
ย 
Sistem persamaan linier_a
Sistem persamaan linier_aSistem persamaan linier_a
Sistem persamaan linier_a
ย 
Modul aljabar matriks
Modul aljabar matriksModul aljabar matriks
Modul aljabar matriks
ย 
Gaussjordan
GaussjordanGaussjordan
Gaussjordan
ย 
Spldv sudah jadi
Spldv sudah jadiSpldv sudah jadi
Spldv sudah jadi
ย 
Sistem persamaan-linear
Sistem persamaan-linearSistem persamaan-linear
Sistem persamaan-linear
ย 
Eksponen (rev. 2017)
Eksponen (rev. 2017)Eksponen (rev. 2017)
Eksponen (rev. 2017)
ย 
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluyaPersamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
ย 
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial ParsialPengenalan Persamaan Differensial Parsial
Pengenalan Persamaan Differensial Parsial
ย 
Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1Modul persamaan diferensial 1
Modul persamaan diferensial 1
ย 
Roheni(0902085) ppt 2007
Roheni(0902085) ppt 2007Roheni(0902085) ppt 2007
Roheni(0902085) ppt 2007
ย 
PPT pembelajaran SPLDV
PPT pembelajaran SPLDVPPT pembelajaran SPLDV
PPT pembelajaran SPLDV
ย 
PPT Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dengan Menggunakan Invers Matriks
PPT Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dengan Menggunakan Invers MatriksPPT Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dengan Menggunakan Invers Matriks
PPT Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Dengan Menggunakan Invers Matriks
ย 
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTERALJABAR LINEAR ELEMENTER
ALJABAR LINEAR ELEMENTER
ย 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABELPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DUA VARIABEL
ย 
Lembar kerja siswa 1
Lembar kerja siswa 1Lembar kerja siswa 1
Lembar kerja siswa 1
ย 

Viewers also liked

Buku ajar pemodelan matematika
Buku ajar pemodelan matematikaBuku ajar pemodelan matematika
Buku ajar pemodelan matematikaRuth Dian
ย 
Persamaan Diferensial
Persamaan DiferensialPersamaan Diferensial
Persamaan DiferensialDian Arisona
ย 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnalsyfwan
ย 
Skripsi Matematika Solusi Sistem Tak homogen
Skripsi Matematika Solusi Sistem Tak homogenSkripsi Matematika Solusi Sistem Tak homogen
Skripsi Matematika Solusi Sistem Tak homogenRuth Dian
ย 
Teknik Counting Lanjut 1
Teknik Counting Lanjut 1Teknik Counting Lanjut 1
Teknik Counting Lanjut 1Fahrul Usman
ย 
Rps matematika-iii
Rps matematika-iiiRps matematika-iii
Rps matematika-iiiparulian
ย 
Pt 3 p-difftakhomogen-rev
Pt 3 p-difftakhomogen-revPt 3 p-difftakhomogen-rev
Pt 3 p-difftakhomogen-revlecturer
ย 
PDB Linier Orde Satu Nonhomogen
PDB Linier Orde Satu NonhomogenPDB Linier Orde Satu Nonhomogen
PDB Linier Orde Satu Nonhomogenbagus222
ย 
Teknik Counting 2
Teknik Counting 2Teknik Counting 2
Teknik Counting 2Fahrul Usman
ย 
Pt 2 p-diffhomogen-rev
Pt 2 p-diffhomogen-revPt 2 p-diffhomogen-rev
Pt 2 p-diffhomogen-revlecturer
ย 
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanPersamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanDian Arisona
ย 
Pt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-revPt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-revlecturer
ย 
metode euler
metode eulermetode euler
metode eulerRuth Dian
ย 
Program semester-matematika-kelas-xii-ipa-semester-1 nurhayati sma 3
Program semester-matematika-kelas-xii-ipa-semester-1 nurhayati sma 3Program semester-matematika-kelas-xii-ipa-semester-1 nurhayati sma 3
Program semester-matematika-kelas-xii-ipa-semester-1 nurhayati sma 3Maryanto Sumringah SMA 9 Tebo
ย 
Modul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuModul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuDhifa Tasrif
ย 
Topik 1 -_sistem_persamaan_linear
Topik 1 -_sistem_persamaan_linearTopik 1 -_sistem_persamaan_linear
Topik 1 -_sistem_persamaan_linearKanages Rethnam
ย 
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisAplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisNailul Hasibuan
ย 
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan LinearSistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan LinearSulthan Isa
ย 
Bab 4 matriks
Bab 4 matriksBab 4 matriks
Bab 4 matriksEko Supriyadi
ย 

Viewers also liked (20)

Buku ajar pemodelan matematika
Buku ajar pemodelan matematikaBuku ajar pemodelan matematika
Buku ajar pemodelan matematika
ย 
Persamaan Diferensial
Persamaan DiferensialPersamaan Diferensial
Persamaan Diferensial
ย 
Jurnal
JurnalJurnal
Jurnal
ย 
Skripsi Matematika Solusi Sistem Tak homogen
Skripsi Matematika Solusi Sistem Tak homogenSkripsi Matematika Solusi Sistem Tak homogen
Skripsi Matematika Solusi Sistem Tak homogen
ย 
Teknik Counting Lanjut 1
Teknik Counting Lanjut 1Teknik Counting Lanjut 1
Teknik Counting Lanjut 1
ย 
Rps matematika-iii
Rps matematika-iiiRps matematika-iii
Rps matematika-iii
ย 
Pt 3 p-difftakhomogen-rev
Pt 3 p-difftakhomogen-revPt 3 p-difftakhomogen-rev
Pt 3 p-difftakhomogen-rev
ย 
PDB Linier Orde Satu Nonhomogen
PDB Linier Orde Satu NonhomogenPDB Linier Orde Satu Nonhomogen
PDB Linier Orde Satu Nonhomogen
ย 
Teknik Counting 2
Teknik Counting 2Teknik Counting 2
Teknik Counting 2
ย 
Pt 2 p-diffhomogen-rev
Pt 2 p-diffhomogen-revPt 2 p-diffhomogen-rev
Pt 2 p-diffhomogen-rev
ย 
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukanPersamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
Persamaan Nonhomogen ; Metode Koefisien Tak ditentukan
ย 
Pt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-revPt 1 p-difflinier-rev
Pt 1 p-difflinier-rev
ย 
metode euler
metode eulermetode euler
metode euler
ย 
Program semester-matematika-kelas-xii-ipa-semester-1 nurhayati sma 3
Program semester-matematika-kelas-xii-ipa-semester-1 nurhayati sma 3Program semester-matematika-kelas-xii-ipa-semester-1 nurhayati sma 3
Program semester-matematika-kelas-xii-ipa-semester-1 nurhayati sma 3
ย 
Materi Aljabar linear
Materi Aljabar linearMateri Aljabar linear
Materi Aljabar linear
ย 
Modul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuModul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satu
ย 
Topik 1 -_sistem_persamaan_linear
Topik 1 -_sistem_persamaan_linearTopik 1 -_sistem_persamaan_linear
Topik 1 -_sistem_persamaan_linear
ย 
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnisAplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
Aplikasi fungsi linier dan sistem persamaan dalam bisnis
ย 
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan LinearSistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
Sistem Persamaan dan Pertidaksamaan Linear
ย 
Bab 4 matriks
Bab 4 matriksBab 4 matriks
Bab 4 matriks
ย 

Similar to SOLUSI SPD

PPT ALJBR MANTAP.pptx
PPT ALJBR MANTAP.pptxPPT ALJBR MANTAP.pptx
PPT ALJBR MANTAP.pptxpaijo63
ย 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptxPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx02RiniHandayani
ย 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATyuni dwinovika
ย 
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikPembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikMayawi Karim
ย 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenBAIDILAH Baidilah
ย 
STD BAB 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN.pptx
STD BAB 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN.pptxSTD BAB 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN.pptx
STD BAB 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN.pptxChristian227136
ย 
Sistem persamaan linear (spl)
Sistem persamaan linear (spl)Sistem persamaan linear (spl)
Sistem persamaan linear (spl)Dnr Creatives
ย 
Sistem persamaan linear tiga variabel
Sistem persamaan linear tiga variabelSistem persamaan linear tiga variabel
Sistem persamaan linear tiga variabelAna Sugiyarti
ย 
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)Agung Anggoro
ย 
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanPd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanMaya Umami
ย 
Relasi rekursif
Relasi rekursifRelasi rekursif
Relasi rekursifEssa Novalia
ย 
First Ordo Differential Equations
First Ordo Differential EquationsFirst Ordo Differential Equations
First Ordo Differential EquationsMartheana Kencanawati
ย 
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxSTD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxrimanurmalasarispd
ย 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptx
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptxPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptx
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptxYusSeptikaW
ย 
Sistem Persamaan Linear dua variable
Sistem Persamaan Linear dua variableSistem Persamaan Linear dua variable
Sistem Persamaan Linear dua variableMawar Defi Anggraini
ย 
Isi makalah nasab2
Isi makalah nasab2Isi makalah nasab2
Isi makalah nasab2meidarosa
ย 
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Kannal Bakti Pakinde
ย 

Similar to SOLUSI SPD (20)

PPT ALJBR MANTAP.pptx
PPT ALJBR MANTAP.pptxPPT ALJBR MANTAP.pptx
PPT ALJBR MANTAP.pptx
ย 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptxPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx
ย 
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKATDERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
DERET PANGKAT & METODE DERET PANGKAT
ย 
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikPembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
ย 
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsistenMenentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
Menentukan sistem persamaan linier dalam bentuk sistem konsisten dan inkonsisten
ย 
STD BAB 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN.pptx
STD BAB 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN.pptxSTD BAB 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN.pptx
STD BAB 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN.pptx
ย 
Sistem persamaan linear (spl)
Sistem persamaan linear (spl)Sistem persamaan linear (spl)
Sistem persamaan linear (spl)
ย 
Sistem persamaan linear tiga variabel
Sistem persamaan linear tiga variabelSistem persamaan linear tiga variabel
Sistem persamaan linear tiga variabel
ย 
118-304-1-SM.pdf
118-304-1-SM.pdf118-304-1-SM.pdf
118-304-1-SM.pdf
ย 
118-304-1-SM (1).pdf
118-304-1-SM (1).pdf118-304-1-SM (1).pdf
118-304-1-SM (1).pdf
ย 
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
ย 
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanPd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
ย 
SPL3 Variabel.pptx
SPL3 Variabel.pptxSPL3 Variabel.pptx
SPL3 Variabel.pptx
ย 
Relasi rekursif
Relasi rekursifRelasi rekursif
Relasi rekursif
ย 
First Ordo Differential Equations
First Ordo Differential EquationsFirst Ordo Differential Equations
First Ordo Differential Equations
ย 
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptxSTD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
STD BAB 5 PERSAMAAN DAN FUNGSI KUADRAT.pptx
ย 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptx
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptxPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptx
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptx
ย 
Sistem Persamaan Linear dua variable
Sistem Persamaan Linear dua variableSistem Persamaan Linear dua variable
Sistem Persamaan Linear dua variable
ย 
Isi makalah nasab2
Isi makalah nasab2Isi makalah nasab2
Isi makalah nasab2
ย 
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
Makalah Metode Numerik : Sistem Persamaan Linear
ย 

Recently uploaded

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
ย 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
ย 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTIndraAdm
ย 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSovyOktavianti
ย 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxazhari524
ย 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
ย 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
ย 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
ย 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
ย 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
ย 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
ย 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
ย 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
ย 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
ย 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
ย 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...Kanaidi ken
ย 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
ย 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
ย 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDNurainiNuraini25
ย 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
ย 

Recently uploaded (20)

tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
ย 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
ย 
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UTKeterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
Keterampilan menyimak kelas bawah tugas UT
ย 
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptxSesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
Sesi 1_PPT Ruang Kolaborasi Modul 1.3 _ ke 1_PGP Angkatan 10.pptx
ย 
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptxsoal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
soal AKM Mata Pelajaran PPKN kelas .pptx
ย 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
ย 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
ย 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
ย 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
ย 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
ย 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
ย 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ย 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
ย 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
ย 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
ย 
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...PELAKSANAAN  + Link2 Materi TRAINING "Effective  SUPERVISORY &  LEADERSHIP Sk...
PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
ย 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
ย 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
ย 
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SDPPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
PPT AKSI NYATA KOMUNITAS BELAJAR .ppt di SD
ย 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
ย 

SOLUSI SPD

  • 1. SOLUSI SISTEM PERSAMAAN DIFERENSIAL LINEAR TAK HOMOGEN DENGAN METODE KOEFISIEN TAK TENTU Ruth Dian Fitrio Program Studi Matematika, Fakultas MIPA, Universitas Cenderawasih Abstrak Skripsi ini membahas solusi dari sistem persamaan diferensial linear tak homogen dengan dua persamaan yang terdiri dua fungsi tak diketahui dan tiga persamaan yang terdiri dari tiga fungsi tak diketahui, khususnya yang berorde satu dan memiliki koefisien konstan menggunakan metode koefisien tak tentu. Langkah-langkah yang diperlukan untuk menentukan solusi sistem persamaan diferensial dengan metode koefisien tak tentu dimulai dengan menuliskan sistem persamaan diferensial dalam bentuk matriks ๐’šโ€ฒ = ๐ด๐’š + ๐‘ญ(๐’™) dengan ๐ด merupakan matriks koefisien berordo ๐‘› ร— ๐‘› dan ๐‘ญ(๐’™) merupakan matriks fungsi tak homogen dari sistem tersebut. Langkah selanjutnya yaitu mencari determinan dari matriks koefisien ๐ด, jika det(๐ด) โ‰  0, maka perhitungan dapat dilanjutkan yaitu mencari solusi homogen (๐’šโ„Ž) dari sistem homogen ๐’šโ€ฒ = ๐ด๐’š dengan cara mencari nilai eigen dan vektor eigen dari matriks ๐ด sehingga diperoleh solusi homogen dari sistem persamaan diferensial, yaitu ๐’šโ„Ž = ๐‘1 ๐ฏ1 ๐‘’ ๐œ†1 ๐‘ฅ + ๐‘2 ๐ฏ2 ๐‘’ ๐œ†2 ๐‘ฅ + โ‹ฏ + ๐‘ ๐‘› ๐ฏn ๐‘’ ๐œ† ๐‘› ๐‘ฅ dengan ๐œ†1, ๐œ†2, โ€ฆ , ๐œ† ๐‘› merupakan nilai eigen dan ๐ฏ1, ๐ฏ2, โ€ฆ , ๐ฏ ๐‘› merupakan vektor eigen dari matriks ๐ด. Langkah selanjutnya yaitu mencari solusi khusus (๐’š ๐‘) dari fungsi tak homogen ๐‘ญ(๐’™). Langkah-langkahnya yaitu, melihat bentuk fungsi yang mirip dengan fungsi tak homogen ๐‘ญ(๐’™) dari bentuk-bentuk fungsi yang tersedia. Kemudian lihat kesamaan ๐‘ญ(๐’™) dengan solusi homogen (๐’šโ„Ž), setelah itu memilih pemisalan ๐’š ๐‘ yaitu bentuk fungsi yang mirip dengan bentuk ๐‘ญ(๐’™) dengan mengikuti aturan yang ada. Selanjutnya, substitusikan ๐’š ๐‘ ke sistem ๐’šโ€ฒ = ๐ด๐’š + ๐‘ญ(๐’™) untuk mencari nilai dari koefisien-koefisien pada ๐’š ๐‘. Setelah ๐’šโ„Ž dan ๐’š ๐‘ diperoleh, maka dapat ditentukan solusi umum dari sistem persamaan diferensial linear tak homogen yaitu ๐’š = ๐’šโ„Ž + ๐’š ๐‘. Kata kunci: Sistem Persamaan Diferensial, Metode Koefisien Tak Tentu 1. Latar Belakang Persamaan diferensial dengan bentuk ๐‘Ž ๐‘›(๐‘ฅ)๐‘ฆ(๐‘›) + ๐‘Ž ๐‘›โˆ’1(๐‘ฅ)๐‘ฆ(๐‘›โˆ’1) + โ‹ฏ + ๐‘Ž0(๐‘ฅ)๐‘ฆ = ๐‘”(๐‘ฅ) dengan ๐‘Ž0, ๐‘Ž1, โ€ฆ , ๐‘Ž ๐‘› dan ๐‘” adalah fungsi- fungsi dari variabel bebas ๐‘ฅ, ๐‘Ž ๐‘› โ‰  0 dan ๐‘”(๐‘ฅ) โ‰  0 merupakan bentuk umum dari persamaan diferensial linear tak homogen. Sistem persamaan diferensial linear tak homogen adalah sistem yang memuat 2 atau lebih persamaan diferensial linear tak homogen. Solusi dari sistem persamaan diferensial linear tak homogen ini dapat dicari dengan menggunakan suatu metode tertentu. Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu metode koefisien tak tentu. 2. Landasan Teori Definisi 2.1 (Anton, 2009) Matriks adalah susunan segi empat siku-siku dari bilangan-bilangan. Bilangan-bilangan dalam susunan tersebut dinamakan entri dalam matriks. Definisi 2.2 (Anton dan Rorres, 2004) Sistem persamaan linear adalah suatu sistem sebarang yang terdiri dari ๐‘š persamaan linear dengan ๐‘› variabel yang tidak diketahui dengan bentuk: ๐‘Ž11 ๐‘ฅ1 + ๐‘Ž12 ๐‘ฅ2+. . . +๐‘Ž1๐‘› ๐‘ฅ ๐‘› = ๐‘1 ๐‘Ž21 ๐‘ฅ1 + ๐‘Ž22 ๐‘ฅ2+. . . +๐‘Ž2๐‘› ๐‘ฅ ๐‘› = ๐‘2 โ‹ฎ ๐‘Ž ๐‘š1 ๐‘ฅ1 + ๐‘Ž ๐‘š2 ๐‘ฅ2+. . . +๐‘Ž ๐‘š๐‘› ๐‘ฅ ๐‘› = ๐‘ ๐‘š dengan ๐‘Ž๐‘–๐‘— dan ๐‘๐‘– merupakan konstanta dan ๐‘– = 1, 2, โ€ฆ , ๐‘š, ๐‘— = 1, 2, โ€ฆ , ๐‘›. Sistem persamaan linear (2.1) dapat ditulis matriks sebagai berikut [ ๐‘Ž11 ๐‘Ž12 ๐‘Ž21 ๐‘Ž22 โ‹ฏ ๐‘Ž1๐‘› โ‹ฏ ๐‘Ž2๐‘› โ‹ฎ โ‹ฎ ๐‘Ž ๐‘š1 ๐‘Ž ๐‘š2 โ‹ฑ โ‹ฎ โ‹ฏ ๐‘Ž ๐‘š๐‘› ] [ ๐‘ฅ1 ๐‘ฅ2 โ‹ฎ ๐‘ฅ ๐‘š ] = [ ๐‘1 ๐‘2 โ‹ฎ ๐‘ ๐‘š ] Definisi 2.3 (Anton & Rorres, 2004) Misalkan ๐ด adalah matriks bujursangkar, maka sebuah vektor tak nol ๐ฏ dalam ๐‘… ๐‘› dinamakan vektor eigen dari ๐ด jika ๐ด๐ฏ adalah kelipatan skalar dari ๐ฏ, yaitu: ๐ด๐ฏ = ๐œ†๐ฏ dengan ๐œ† adalah skalar. Selanjutnya skalar ๐œ† dinamakan nilai eigen dari ๐ด dan ๐ฏ dikatakan (2.1)
  • 2. vektor eigen yang bersesuaian dengan ๐ด yang terkait dengan ๐œ†. Persamaan Diferensial (Finizio & Ladas, 1988) Persamaan diferensial linear yaitu persamaan diferensial yang berpangkat satu dalam peubah tak bebas dan turunan- turunannya yaitu persamaan diferensial yang berbentuk : ๐‘Ž ๐‘›(๐‘ฅ)๐‘ฆ(๐‘›) + ๐‘Ž ๐‘›โˆ’1(๐‘ฅ)๐‘ฆ(๐‘›โˆ’1) + โ‹ฏ + ๐‘Ž0(๐‘ฅ)๐‘ฆ = ๐‘”(๐‘ฅ) dengan ๐‘Ž0, ๐‘Ž1, โ€ฆ , ๐‘Ž ๐‘› dan ๐‘” adalah fungsi-fungsi dari variabel bebas ๐‘ฅ, serta ๐‘Ž ๐‘› โ‰  0. a. Jika ๐‘”(๐‘ฅ) = 0 maka persamaan tersebut homogen. b. Jika ๐‘”(๐‘ฅ) โ‰  0 maka persamaan tersebut tak homogen. c. Jika seluruh koefisien ๐‘Ž0, ๐‘Ž1, โ€ฆ , ๐‘Ž ๐‘› adalah konstanta, maka persamaan tersebut dikatakan memiliki koefisien konstan. Metode Koefisien Tak Tentu Metode ini digunakan untuk menghitung suatu penyelesaian khusus dari persamaan diferensial tak homogen ๐‘Ž ๐‘›(๐‘ฅ)๐‘ฆ(๐‘›) + ๐‘Ž ๐‘›โˆ’1(๐‘ฅ)๐‘ฆ(๐‘›โˆ’1) + โ‹ฏ + ๐‘Ž0(๐‘ฅ)๐‘ฆ = ๐‘”(๐‘ฅ) dengan koefisien-koefisien ๐‘Ž0, ๐‘Ž1, โ€ฆ , ๐‘Ž ๐‘› merupakan konstanta-konstanta, ๐‘Ž ๐‘› โ‰  0 dan ๐‘”(๐‘ฅ) adalah kombinasi linear dari fungsi dengan tipe yang dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2. 1 Metode Koefisien Tak Tentu Suku-suku dalam ๐‘”(๐‘ฅ) Pilihan untuk ๐‘ฆ๐‘ ๐‘˜๐‘’ ๐›พ๐‘ฅ ๐ถ๐‘’ ๐›พ๐‘ฅ ๐พ๐‘ฅ ๐‘› (๐‘› = 0, 1, โ€ฆ ) ๐พ๐‘› ๐‘ฅ ๐‘› + ๐พ๐‘›โˆ’1 ๐‘ฅ ๐‘›โˆ’1 + โ‹ฏ +๐พ1 ๐‘ฅ + ๐พ0 ๐‘˜๐‘๐‘œ๐‘  ๐œ”๐‘ฅ ๐‘Ž๐‘ก๐‘Ž๐‘ข ๐‘˜๐‘ ๐‘–๐‘› ๐œ”๐‘ฅ ๐พ๐‘๐‘œ๐‘  ๐œ”๐‘ฅ + ๐‘€๐‘ ๐‘–๐‘› ๐œ”๐‘ฅ Sumber: Purcell, 2004 Aturan untuk metode koefisien tak tentu: a. Aturan Dasar Jika ๐‘”(๐‘ฅ) adalah salah satu fungsi yang ada dalam Tabel 2.1, pilih fungsi ๐‘ฆ๐‘ yang bersesuaian dan tentukan koefisien tak tentunya dengan mensubstitusikan ๐‘ฆ๐‘ pada persamaan awal. b. Aturan Modifikasi Jika ๐‘”(๐‘ฅ) sama dengan solusi persamaan diferensial homogen, kalikan ๐‘ฆ๐‘ yang bersesuaian dalam Tabel 2.1 dengan ๐‘ฅ (atau ๐‘ฅ2 jika ๐‘”(๐‘ฅ) sama dengan solusi akar kembar persamaan diferensial homogen) c. Aturan Penjumlahan Jika ๐‘”(๐‘ฅ) adalah jumlah fungsi-fungsi yang terdapat dalam Tabel 2.1 pada kolom pertama, ๐‘ฆ๐‘ adalah jumlah fungsi pada baris yang bersesuaian. 3. Pembahasan 3.1 Sistem Persamaan Diferensial (SPD) Linear Orde Satu Definisi 3.1 (Goode, 1991) Sistem Persamaan Diferensial (SPD) linear orde satu dengan ๐‘› persamaan dan ๐‘› fungsi tak diketahui dapat dinyatakan dalam bentuk ๐‘ฆ1โ€ฒ = ๐‘Ž11 ๐‘ฆ1 + ๐‘Ž12 ๐‘ฆ2 + โ‹ฏ + ๐‘Ž1๐‘› ๐‘ฆ๐‘› + ๐น1(๐‘ฅ) ๐‘ฆ2โ€ฒ = ๐‘Ž21 ๐‘ฆ1 + ๐‘Ž22 ๐‘ฆ2 + โ‹ฏ + ๐‘Ž2๐‘› ๐‘ฆ๐‘› + ๐น2(๐‘ฅ) โ‹ฎ ๐‘ฆ๐‘›โ€ฒ = ๐‘Ž ๐‘›1 ๐‘ฆ1 + ๐‘Ž ๐‘›2 ๐‘ฆ2 + โ‹ฏ + ๐‘Ž ๐‘›๐‘› ๐‘ฆ๐‘› + ๐น๐‘›(๐‘ฅ) dengan ๐‘ฆ๐‘–โ€ฒ = ๐‘‘๐‘ฆ ๐‘– ๐‘‘๐‘ฅ , untuk ๐‘– = 1,2, โ€ฆ , ๐‘›. Sistem (3.1) dapat ditulis dalam bentuk matriks ๐’šโ€ฒ = ๐ด๐’š + ๐‘ญ(๐’™) dengan ๐’š = [ ๐‘ฆ1 ๐‘ฆ2 โ‹ฎ ๐‘ฆ๐‘› ], ๐’šโ€ฒ = [ ๐‘ฆ1โ€ฒ ๐‘ฆ2โ€ฒ โ‹ฎ ๐‘ฆ๐‘›โ€ฒ ], ๐ด = [ ๐‘Ž11 ๐‘Ž12 ๐‘Ž21 ๐‘Ž22 โ‹ฏ ๐‘Ž1๐‘› โ‹ฏ ๐‘Ž2๐‘› โ‹ฎ โ‹ฎ ๐‘Ž ๐‘›1 ๐‘Ž ๐‘›2 โ‹ฎ โ‹ฏ ๐‘Ž ๐‘›๐‘› ] dan ๐‘ญ(๐’™) = [ ๐น1(๐‘ฅ) ๐น2(๐‘ฅ) โ‹ฎ ๐น๐‘›(๐‘ฅ) ], ๐ด merupakan matriks koefisien yang berordo ๐‘› ร— ๐‘›. Jika ๐‘ญ(๐’™) = ๐ŸŽ, maka Sistem (3.1) dikatakan SPD homogen, sehingga bentuk matriksnya adalah ๐’šโ€ฒ = ๐ด๐’š selain itu dikatakan SPD tak homogen. 3.2 Solusi SPD Linear Tak Homogen dengan Metode Koefisien Tak Tentu Langkah-langkah menentukan solusi sistem persamaan diferensial tak homogen dengan metode koefisien tak tentu yaitu: 1. Menuliskan sistem dalam bentuk matriks ๐’šโ€ฒ = ๐ด๐’š + ๐‘ญ(๐’™). 2. Menghitung determinan dari matriks koefisien ๐ด, jika det(๐ด) = 0, maka perhitungannya tidak dilanjutkan. 3. Mencari solusi homogen dari sistem ๐’šโ€ฒ = ๐ด๐’š yaitu ๐’šโ„Ž = ๐‘1 ๐’—1 ๐‘’ ๐œ†1 ๐‘ฅ + ๐‘2 ๐’—2 ๐‘’ ๐œ†2 ๐‘ฅ dengan ๐œ† dan v merupakan nilai dan vektor eigen dari matriks ๐ด. 4. Mencari solusi khusus dari fungsi tak homogen ๐‘ญ(๐’™) dengan cara melihat dan mencocokkan bentuk fungsi ๐‘ญ(๐’™) dengan bentuk yang tersedia dan dengan solusi homogen, kemudian pilih pemisalan ๐’š ๐‘ yang bentuknya sesuai dengan bentuk ๐‘ญ(๐’™), setelah itu substitusikan ๐’š ๐‘ ke (3.1)
  • 3. sistem ๐’šโ€ฒ = ๐ด๐’š + ๐‘ญ(๐’™) untuk mencari koefisien-koefisien dari ๐’š ๐‘. 5. Diperoleh solusi umum dari sistem persamaan diferensial linear tak homogen, yaitu ๐’š = ๐’šโ„Ž + ๐’š ๐‘ 3.3 Studi Kasus Solusi SPD Linear Tak Homogen dengan Metode Koefisien Tak Tentu Diberikan sebuah SPD linear sebagai berikut ๐‘ฆ1 โ€ฒ = โˆ’3๐‘ฆ1 + 2๐‘ฆ2 โˆ’ ๐‘ฅ2 ๐‘ฆ2 โ€ฒ = ๐‘ฆ1 โˆ’ 2๐‘ฆ2 + ๐‘’ ๐‘ฅ Solusi umumnya yaitu ๐’š = ๐’šโ„Ž + ๐’š ๐‘ 1. Bentuk matriks dari Sistem (3.2) adalah ๐’šโ€ฒ = ๐ด๐’š + ๐‘ญ(๐’™) dengan ๐ด = [ โˆ’3 2 1 โˆ’2 ] dan ๐‘ญ(๐’™) = [โˆ’๐‘ฅ2 ๐‘’ ๐‘ฅ ]. 2. det(๐ด) = | โˆ’3 2 1 โˆ’2 | = 4 karena det(๐ด) โ‰  0, maka solusi dapat dicari. 3. Solusi Homogen (๐’šโ„Ž) dari SPD homogen ๐’šโ€ฒ = ๐ด๐’š ๐’šโ„Ž = ๐‘1 ๐’—1 ๐‘’ ๐œ†1 ๐‘ฅ + ๐‘2 ๐’—2 ๐‘’ ๐œ†2 ๐‘ฅ Mencari nilai-nilai eigen dari matriks ๐ด ๐ด = [ โˆ’3 2 1 โˆ’2 ] det(๐œ†๐ผ โˆ’ ๐ด) = 0 det([ ๐œ† 0 0 ๐œ† ] โˆ’ [ โˆ’3 2 1 โˆ’2 ]) = 0 | ๐œ† + 3 โˆ’2 โˆ’1 ๐œ† + 2 | = 0 (๐œ† + 3)(๐œ† + 2) โˆ’ (โˆ’2)(โˆ’1) = 0 ๐œ†2 + 5๐œ† + 6 โˆ’ 2 = 0 ๐œ†2 + 5๐œ† + 4 = 0 (๐œ† + 1)(๐œ† + 4) = 0 Sehingga diperoleh nilai eigen dari ๐ด yaitu ๐œ†1 = โˆ’1 dan ๐œ†2 = โˆ’4. Selanjutnya, mencari vektor eigen yang bersesuaian dengan nilai eigen. Untuk ๐œ†1 = โˆ’1, (๐œ†๐ผ โˆ’ ๐ด)๐’— = ๐ŸŽ [ ๐œ† + 3 โˆ’2 โˆ’1 ๐œ† + 2 ] [ ๐‘ฅ1 ๐‘ฅ2 ] = [ 0 0 ] [ 2 โˆ’2 โˆ’1 1 ] [ ๐‘ฅ1 ๐‘ฅ2 ] = [ 0 0 ] Dengan operasi baris elementer, diperoleh [ 1 โˆ’1 0 0 ] [ ๐‘ฅ1 ๐‘ฅ2 ] = [ 0 0 ] โ€“ ๐‘ฅ1 + ๐‘ฅ2 = 0 ๐‘ฅ2 = ๐‘ฅ1 Misalkan ๐‘ฅ1 = ๐‘ , maka ๐‘ฅ2 = ๐‘  sehingga vektor ๐’— = [ ๐‘  ๐‘  ] = ๐‘  [ 1 1 ] jadi vektor eigen yang bersesuaian dengan ๐œ†1 = โˆ’1 yaitu ๐’—1 = [ 1 1 ]. Digunakan cara yang sama untuk ๐œ†2 = โˆ’4, sehingga diperoleh vektor eigen ๐’—2 = [ โˆ’2 1 ]. Sehingga diperoleh solusi homogen dari SPD yaitu ๐’šโ„Ž = ๐‘1 ๐’—1 ๐‘’ ๐œ†1 ๐‘ฅ + ๐‘2 ๐’—2 ๐‘’ ๐œ†2 ๐‘ฅ = ๐‘1 [ 1 1 ] ๐‘’โˆ’๐‘ฅ + ๐‘2 [ โˆ’2 1 ] ๐‘’โˆ’4๐‘ฅ 4. Solusi khusus (๐’š ๐‘) dari fungsi tak homogen ๐‘ญ(๐’™) ๐‘ญ(๐’™) = [โˆ’๐‘ฅ2 ๐‘’ ๐‘ฅ ] = [โˆ’๐‘ฅ2 0 ] + [ 0 ๐‘’ ๐‘ฅ] = [ โˆ’1 0 ] ๐‘ฅ2 + [ 0 1 ] ๐‘’ ๐‘ฅ Dapat dilihat bahwa ๐‘ญ(๐’™) memuat bentuk- bentuk polinomial dan eksponensial, dan ๐‘ญ(๐’™) tidak sama dengan solusi homogen dari SPD, sehingga dapat dipilih pemisalan ๐’š ๐‘ yang sesuai dengan bentuk ๐‘ญ(๐’™) yaitu ๐’š ๐‘ = ๐’‚๐‘ฅ2 + ๐’ƒ๐‘ฅ + ๐’„ + ๐’…๐‘’ ๐‘ฅ Substitusikan ๐’š ๐‘ pada SPD (๐’š ๐‘) โ€ฒ = ๐ด๐’š ๐‘ + ๐‘ญ(๐’™) 2๐’‚๐‘ฅ + ๐’ƒ + ๐’…๐‘’ ๐‘ฅ = ๐ด๐’‚๐‘ฅ2 + ๐ด๐’ƒ๐‘ฅ + ๐ด๐’„ + ๐ด๐’…๐‘’ ๐‘ฅ + [ โˆ’1 0 ] ๐‘ฅ2 + [ 0 1 ] ๐‘’ ๐‘ฅ Dari persamaan di atas, dikumpulkan koefisien- koefisien ๐’‚, ๐’ƒ, ๐’„, dan ๐’… sesuai dengan variabelnya, yaitu: 1) koefisien dari ๐‘ฅ2 yaitu ๐ŸŽ = ๐‘จ๐’‚ + [ โˆ’1 0 ] 2) koefisien dari ๐‘ฅ yaitu ๐Ÿ๐’‚ = ๐‘จ๐’ƒ 3) koefisien dari ๐‘’ ๐‘ฅ yaitu ๐’… = ๐ด๐’… + [ 0 1 ] 4) dan koefisien dari konstanta yaitu ๐’ƒ = ๐‘จ๐’„ Dari Persamaan (1), diperoleh ๐’‚ = [ โˆ’ ๐Ÿ ๐Ÿ โˆ’ ๐Ÿ ๐Ÿ’ ]. Dari Persamaan (2), diperoleh ๐’ƒ = [ 3 4 5 8 ]. Dari Persamaan (3), diperoleh ๐’… = [ 2 10 4 10 ] dan dari Persamaan (4), diperoleh ๐’„ = [ โˆ’ 11 16 โˆ’ 21 32 ].Sehingga diperoleh solusi khusus (๐’š ๐‘) yaitu ๐’š ๐‘ = ๐’‚๐‘ฅ2 + ๐’ƒ๐‘ฅ + ๐’„ + ๐’…๐‘’ ๐‘ฅ (3.2) โ€ฆ(1) โ€ฆ(2) โ€ฆ(3) โ€ฆ(4)
  • 4. = [ โˆ’ 1 2 โˆ’ 1 4 ] ๐‘ฅ2 + [ 3 4 5 8 ] ๐‘ฅ + [ โˆ’ 11 16 โˆ’ 21 32 ] + [ 2 10 4 10 ] ๐‘’ ๐‘ฅ 5. Jadi solusi umum dari SPD tak homogen yang diberikan yaitu ๐’š = ๐’šโ„Ž + ๐’š ๐‘ = ๐‘1 [ 1 1 ] ๐‘’โˆ’๐‘ฅ + ๐‘2 [ โˆ’2 1 ] ๐‘’โˆ’4๐‘ฅ โˆ’ [ 1 2 1 4 ] ๐‘ฅ2 + [ 3 4 5 8 ] ๐‘ฅ โˆ’ [ 11 16 21 32 ] + [ 2 10 4 10 ] ๐‘’ ๐‘ฅ 4. Kesimpulan Langkah-langkah menentukan solusi sistem persamaan diferensial tak homogen dengan metode koefisien tak tentu yaitu: 1. Menuliskan sistem dalam bentuk matriks ๐’šโ€ฒ = ๐ด๐’š + ๐‘ญ(๐’™). 2. Menghitung determinan dari matriks koefisien ๐ด, jika det(๐ด) = 0, maka perhitungannya tidak dilanjutkan. 3. Mencari solusi homogen dari sistem ๐’šโ€ฒ = ๐ด๐’š yaitu ๐’šโ„Ž = ๐‘1 ๐’—1 ๐‘’ ๐œ†1 ๐‘ฅ + ๐‘2 ๐’—2 ๐‘’ ๐œ†2 ๐‘ฅ dengan ๐œ† dan v merupakan nilai dan vektor eigen dari matriks ๐ด. 4. Mencari solusi khusus dari fungsi tak homogen ๐‘ญ(๐’™) dengan cara melihat dan mencocokkan bentuk fungsi ๐‘ญ(๐’™) dengan bentuk yang tersedia dan dengan solusi homogen, kemudian pilih pemisalan ๐’š ๐‘ yang bentuknya sesuai dengan bentuk ๐‘ญ(๐’™), setelah itu substitusikan ๐’š ๐‘ ke sistem ๐’šโ€ฒ = ๐ด๐’š + ๐‘ญ(๐’™) untuk mencari koefisien-koefisien dari ๐’š ๐‘. 5. Diperoleh solusi umum dari sistem persamaan diferensial linear tak homogen, yaitu ๐’š = ๐’šโ„Ž + ๐’š ๐‘ 5. Saran Bagi pembaca yang tertarik untuk membahas lebih mendalam mengenai metode ini, dapat mengkaji tentang solusi sistem persamaan diferensial linear tak homogen dengan orde yang lebih tinggi atau solusi persamaan diferensial linear tak homogen dengan orde yang lebih tinggi. 6. Daftar Pustaka Anton, Howard. 2009. Dasar-dasar Aljabar Linear (Jilid 1). Tangerang : Binarupa Aksara. Anton, H. dan C. Rorres. 2004. Aljabar Linear Elementer versi Aplikasi (Edisi Kedelapan). Terjemahan oleh R. Indriasari dan I. Harmen. Jakarta : Erlangga. Finizio, N dan G. Ladas. 1988. Persamaan Diferensial Biasa dengan Penerapan Modern. Terjemahan oleh Dra. W. Santoso. Jakarta: Erlangga. Goode, S. W. 1991. An Introduction to Differential Equations and Linear Algebra. New York: Prentice-Hall International, Inc. Purcell, E. J, D. Varberg, dan S. E. Rigdon. 2004. Kalkulus Jilid 2 (Edisi Kedelapan). Jakarta: Erlangga.