1. Dokumen tersebut membahas tentang persamaan Sturm-Liouville dan teorema yang berkaitan dengannya.
2. Persamaan Sturm-Liouville memiliki syarat batas tertentu dan perilaku solusinya tergantung pada nilai eigen Ξ».
3. Dibuktikan bahwa solusi persamaan tersebut bersifat non-trivial hanya jika Ξ» bernilai positif.
Tugas Metode Numerik Biseksi Pendidikan Matematika UMT
Β
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
1. 1
BEDAH MATERI MASALAH SYARAT BATAS SEKALIGUS PEMBUKTIAN
TEOREMA 1 DAN 2 STURM-LIOUVILLE
Oleh:Rukmono, Meivita, Anastasya, Endah Dwi, Siti Nurrokhmah
Jurusan matematika Undip
Pengampu: Farikhin, Ph.D.
I. Persamaan Sturm-Liouville
Nama Sturm-Liouville merujuk pada nama matematikawan Swiss, Jacques
Sturm (1803-1855) dan metematikawan Prancis, Joseph Liouville (1809-1882).
Keduanya mempelajari masalah syarat tertentu dan perilaku solusinya.
Pandang persamaan Sturm-Liouville:
π π₯ π¦β²
(π₯) β²
+ π π₯ + π π (π₯) π¦ π₯ = 0 β¦ β¦ β¦ (π)
Yang terkait dengan syarat batas:
π1 π¦ π + π2 π¦β²
π = 0 β¦ β¦ . . (π1)
π1 π¦ π + π2 π¦β²
π = 0 β¦ . (π1)
Dimana :
οΆ π adalah nilai eigen terkait dengan π¦ π₯
οΆ π1 , π2 , π1 , π2 adalah bilangan- bilangan riil tak nol
οΆ π , π , π adalah tiga fungsi continuously differentiable pada π, π
οΆ π π₯ > 0 dan π π₯ β π₯ π π, π
Contoh:
Diberikan masalah syarat batas (π > 0)
π¦"
π₯ + π π¦ π₯ = 0
Dengan syarat batas π¦β²
0 = 0, dan π¦ π = 0.
2. 2
Dalam materi yang diberikan, Sang penulis telah mendapatkan hasil
sebagai berikut:
a. Solusi persamaan dari contoh diatas adalah
π¦ π₯ = π΄ cos ( π π₯) + π΅ sin( π π₯)
b. Dengan menggunakan syarat batas yang diberikan , solusi non
trivial akan diperoleh jika π =
2π+1
2
c. Untuk π = 0, 1 , 2, β¦ , nilai-nilai eigennya adalah π π =
2π+1
2
d. Untuk π = 0, 1 , 2, β¦ solusi pertsamaan differensial diatas yang terkait
dengan nilai eigen π π adalah π¦π π₯ = cos
2π+1
2
e. Pada contoh diatas, Persamaan differensial akan memiliki solusi
non trivial jika π > 0 dan tidak memiliki solusi non trivial jika
π β€ 0
PEMBUKTIAN
a. Untuk Positif π = π π
berlaku:
π¦"
π₯ + π2
π¦ π₯ = 0 . β¦ β¦ β¦ (π)
π2
π¦(π₯)
ππ₯2
+ π2
π¦ π₯ = 0 β¦ β¦ β¦ β¦ (ππ)
Misalkan
π
ππ₯
= π·, maka persamaan (ππ) dapat ditulis sebagai
berikut:
(π·2
+ π2
) π¦ π₯ = 0, dimana π¦ π₯ β 0, untuk itu
(π·2
+ π2
) = 0
π·2
β π2
π2
= 0
5. 5
Meskipun Konstanta B = 0 , namun karena nilai konstanta A β 0, maka
solusi PD pada contoh soal adalah non trivial (Solusi Banyak) untuk
π =
2π+1
2
. Hal ini disebabkan nilai A dapat bernilai berapapun
(Terbukti).
c. Untuk π = π, π , π, β¦ , nilai-nilai eigennya adalah π π =
ππ+π
π
Bukti:
Kita telah membuktikan bahwan untuk π =
2π+1
2
, solusi PD pada soal
adalah non trivial . Untuk itu, jelas β π = 0, 1, 2, β¦ berlaku π π =
ππ+π
π
Terbukti
d. π = π, π, π, β¦ solusi PD pada soal yang terkait dengan nilai
eigen π π adalah
π π = ππ¨π¬
ππ + π
π
π
Bukti:
Pandang solusi (ππ£)
π¦ π₯ = π΄ cos(π π₯) + π΅ sin π π₯
6. 6
Untuk syarat awal π¦β²
0 = 0 kita telah membuktikan bahwa nilai B = 0.
Untuk itu, kita dapat menuliskan persamaan (ππ£) sebagai berikut:
π¦ (π₯) = π΄ cos(π π₯)
untuk π =
2π+1
2
, π = 0, 1, 2, 3 β¦ diperoleh π¦ (π₯) = 0. Pada pembuktian
(a), kita mengambil positif π = π π
. Jika nilai Ξ» adalah 1,2,3. . . . Maka
table dibawah ini akan menunjukkan hubungan Ξ» dengan Ξ»2
.
π π π
1 1
2 4
3 9
Karena nilai A β 0 (hal tersebul telah terbukti pada pembuktian b ),
misalkan diambil nilai A =1 , maka solusi persamaan Differensial diatas
manjadi
π¦ (π₯) = cos(π π₯)
Karena
π =
2π+1
2
, π = 0, 1, 2, 3 β¦ maka berlaku π π =
ππ+π
π
.
Untuk itu
π π(π) = ππ¨π¬
ππ+π
π
π Terbukti
π π π
4 16
: :
dst dst
7. 7
e. Untuk π > 0, solusi PD diatas adalah non trivial. begitu
sebaliknya, untuk π β€ π, solusinya adalah trivial.
Bukti:
Berdasarkan pembuktian a, b, c, d, pernyataan diatas terbukti
PEMBUKTIAN TEOREMA 1 DAN 2 STURM-LIOUVILLE
Teorema1:
Jika π¦ adalah solusi umumuntuk PD Sturm- Liouville yang terkait
dengan nilai eigen π , maka π > 0.
Bukti:
Sebelum kita melangkah lebih jauh, pandang kembali PD Sturm-
Liouville
π π₯ π¦β²
(π₯) β²
+ π π₯ + π π (π₯) π¦ π₯ = 0 β¦ β¦ .. (π)
Yang terkait dengan syarat batas:
π1 π¦ π + π2 π¦β²
π = 0
π1 π¦ π + π2 π¦β²
π = 0 β¦ β¦ .. (π1)
Dimana :
οΆ π adalah nilai eigen terkait dengan π¦ π₯
οΆ π1 , π2 , π1 , π2 adalah bilangan- bilangan riil tak nol
οΆ π , π , π adalah tiga fungsi continuously differentiable pada π, π
8. 8
οΆ π π₯ > 0 dan π π₯ β π₯ π π, π
Persamaan (a) dapat kita tulis sebagai
π π₯ π¦β²
(π₯) β²
+ π π₯ π¦ π₯ + π π (π₯) π¦ π₯ = 0
Atau
π π₯ π¦β² β²
+ π π₯ π¦ + π π π₯ π¦ = 0 β¦ . . (π)
Persamaan Sturm-Liouville diatas adalah homogeny dan linier, maka kita
kenalkan operator πΏ yang didefinisikan sebagai
πΏ π¦ = β π π₯ π¦β² β²
β π π₯ π¦ β¦. β¦ β¦ . (π)
Dengan demikian, persamaan (a) dapat dituliskan sebagai berikut:
β π π₯ π¦β² β²
β π π₯ π¦ = π π (π₯) π¦ π₯
πΏ π¦ = π π (π₯) π¦ π₯ β¦. β¦ β¦ . (π)
Karena π, π, π adalah tiga fungsi continuously differentiable pada π, π ,
maka untuk menyelesaikan PD Sturm-Liouville (a), kita perlu
memandang identitas Lagrange.
Identitas Lagrange : Misalkan U dan V adalah dua fungsi yang derifatif
keduanya dalam interval π, π , maka:
πΏ π’ π£ ππ₯ = β π π’β² β²
π£ β π π’ π£
π
π
ππ₯
π
π
Integrasikan ruas kanan dengan membagi ruas kanan tersebut menjadi 2
bagian. Kita peroleh:
10. 10
= βπ π β
π1
π2
π’ π π£ π +
π1
π2
π’ π π£β²
π
+ π π β
π1
π2
π’ π π£ π +
π1
π2
π’ π π£β²
π
= 0
Hasil diatas akan sama jika a =0 , atau b =0
Ruas kiri Persamaan (e)
{πΏ[π’]
π
π
π£ β π’πΏ[π£]}ππ₯ = 0
Hal ini akibat dari ruas kanannya = 0 β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. (f)
Dari persamaan (f) , Pandang bentuk inner product (u,v) dari dua buah
fungsi u dan v bilangan riil yang didefinisikan sebagai :
(u,v) = π’ π₯ π£ π₯ ππ₯ β¦ β¦ β¦ β¦ β¦ β¦ β¦ . . (π)
π
π
Dalam pembahasan ini, persamaan (f) berwujud :
(L[u],v)-(u,L[v]) = 0 β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.. (h)
*Kembali ke Teorema 1
Berdasarkan persamaan (g), penting untuk mendeskripsikan fungsi
kompleks. Untuk itu persamaan (g) ditulis :
(u,v) = π’ π₯ π£ π₯ ππ₯
π
π
, π£ π₯ : kompleks konjugat v(x).
11. 11
Untuk membuktikan π > 0 pada π yang terkait solusi PD Sturm-
Liouville, misalkan π adalah fungsi kompleks nilai eigen dari (a) yang
diberikan oleh
π = π + ππ£ dan π π₯ adalah fungsi eigen yang berkorespondensi yang
juga berupa fungsi kompleks π π₯ = π π₯ + ππ(π₯) dimana
u,v,U(x),V(x) adalah bilangan riil.
Misalkan u = π dan v= , maka dari persamaan (h) dapat ditentukan
(L[π], π) = (π, L[π]) β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. (i)
Kita tahu bahwa
L[π] = π s π
Sedemikian sehingga persamaan (i) menjadi
(π s π, π) = (π, L[π]) β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦ (j)
Karena (u,v) = π’ π₯ π£ π₯ ππ₯
π
π
, maka kita dapatkan
π s x π π₯ π(π₯)ππ₯
π
π
= π π₯ π π π₯ π(π₯)ππ₯
1
0
β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦.. (k)
Karena s(x) adalah bilangan riil, dari persamaan (k),
(π β π ) π (π₯)π π₯ π(π₯)ππ₯
π
π
= 0
Atau
(π β π ) π π₯ π2
π₯ + π2
π₯ ππ₯
π
π
= 0 β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦β¦. (l)
Karena integran Persamaan (l) non negative dan β 0 serta kontinu maka
hasil integrasi (l) adalah positif, dan karena faktor π β π = 2 i v , dan
π β π harus = 0 , v = 0, maka π adalah Riil (> 0) Teorema 1 Terbukti.
12. 12
Teorema 2
Jika y1 dan y2 adalah dua solusi untuk persamaan differensial
Sturm-Viouville berturut-turut yang terkait dengan nilai eigen ο¬1
dan ο¬2, maka
π π π π π π π π π π = π
π
π
Asalkan ο¬1 β ο¬2
Bukti
Teorema ini menyatakan orthogonal dari eigenfunctions dengan
mematuhi bobot fungsi ke s. Untuk membuktikan teorema dinyatakan
bahwa y1 dan y2 merupakan persamaan diferensial.
L[y1] = Ξ»1sy1
Dan
L[y2] = Ξ»2sy2,
berturut-turut jika kita lihat u = y1, v = y2, kemudian subtitusikan L[u]
dan L[v] ke persamaan
(L[u], v) β (u, L[v]) = 0
Diperoleh
(Ξ»1sy1, y2) β (y1, Ξ»2sy2) = 0
13. 13
atau menggunakan persamaan
(u, v) = π’ π₯ . π£(π₯) ππ₯
π
π
akan diperoleh
Ξ»1 π π₯ π¦1 π₯ π¦2 π₯ ππ₯ β π2
π
π
π¦1(π₯)π (π₯)π¦2(π₯) ππ₯ = 0.
π
π
karena Ξ»2, s(x), dan y2(x) merupakan bilangan riil, sehingga
(Ξ»1β Ξ»2) π (π₯)π¦1(π₯)π¦2(π₯) ππ₯ = 0
b
a
Karena menurut hipotesis ο¬1 β ο¬2, berarti y1 dan y2 harus memenuhi
persamaan
π π₯ π¦1 π₯ π¦2 π₯ ππ₯ = 0
π
π
Sehingga teorema terbukti