SlideShare a Scribd company logo
1 of 2
Download to read offline
Penentuan Nilai Opsi .... (Istri Rumi Andriyani)1
Teori Perturbasi (Perturbation Theory)
Teori perturbation dalam matematika
dapat digunakan untuk mendapatkan pendekatan
solusi pada persamaan diferensial yang komplek
dan solusinya eksaknya susah dicari. Kata
perturbation memiliki arti gangguan kecil pada
sistem fisik. Secara umum gangguan kecil pada
sistem fisik dinotasikan dengan πœ€, dengan πœ€
merupakan parameter perturbation yang bernilai
sangan kecil atau bisa dikatakan πœ€ menuju nol.
Perturbation theory dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu, regularly perturbed, dan singularly
perturbed.
Suatu persamaan diferensial dikatakan
sebagai regularly perturbed jika nilai πœ€ = 0
maka orde dari persamaan diferensial tersebut
tidak berubah. Sedangkan persamaan diferensial
dikatakan sebagai singularly perturbed jika nilai
πœ€ = 0 maka orde dari persamaan diferensial
tersebut berubah.
Cara untuk mendapatkan pendekatan
solusi pada singularly perturbed adalah
menggunakan matched asymptotic expansion.
Algoritma untuk memperoleh solusi
menggunakan matched asymptoric expansion
adalah sebagai berikut (Sataphaty, 2012),
1. Menentukan sebuah solusi pada outer
problem sampai ekspansi asymptotic
jauh dari daerah batas,
2. Menentukan solusi pada inner problem
hingga variabel terulur sampai ekspansi
asymptotic dalam lapisan batas,
3. Mencocokan orde dari suku kedua
solusi masalah tersebut menggunkan
kondisi pencocokan oleh Prandtl
dengan kondisi
lim
π‘₯β†’0
𝑓 π‘œπ‘’π‘‘
π‘₯ = lim
π‘₯β†’βˆž
𝑓 𝑖𝑛
𝑠 .
Contoh 1 (Holmes, 1995)
Akan ditunjukkan penggunaan teknik
perturbation untuk mendekati solusi dari
persamaan diferensial berikut,
πœ€
𝑑2
𝑦
𝑑π‘₯2
+ 2
𝑑𝑦
𝑑π‘₯
+ 2𝑦 = 0 (20)
dengan kondisi awal
𝑦 0 = 0dan y 1 = 1 (21)
Penyelesaian
Solusi eksak dari Persamaan (20) adalah
𝑦 π‘₯ = exp(π‘Žπ‘₯) + exp⁑(𝑏π‘₯)
dengan π‘Ž = βˆ’1 + 1 βˆ’ 2πœ€ dan 𝑏 = βˆ’1 βˆ’
1 βˆ’ 2πœ€. Selanjutnya akan dilihat seberapa
dekat solusi yang yang diperoleh menggunakan
matched asymptotic expansion, untuk melihat
keakuratan metode tersebut. Diketahui ekspansi
asymptotic adalah,
𝑦 π‘₯ = 𝑦0 π‘₯ + πœ€π‘¦1 π‘₯ + πœ€2
𝑦2 π‘₯ + β‹― (22)
Substitusi Persamaan (22) pada Persamaan (20)
sehingga diperoleh,
πœ€
𝑑2
𝑑π‘₯2
𝑦0 π‘₯ + πœ€π‘¦1 π‘₯ + πœ€2
𝑦2 π‘₯ + β‹―
+2
𝑑
𝑑π‘₯
𝑦0 π‘₯ + πœ€π‘¦1 π‘₯ + πœ€2
𝑦2 π‘₯ + β‹―
+2 𝑦0 π‘₯ + πœ€π‘¦1 π‘₯ + πœ€2
𝑦2 π‘₯ + β‹― = 0 (23)
dengan menyamakan order πœ€ diperoleh,
𝑑𝑦0(π‘₯)
𝑑π‘₯
+ 𝑦0 π‘₯ = 0 (24)
Solusi dari Persamaan (24) adalah
𝑦0 π‘₯ = π‘Žπ‘’βˆ’π‘₯
(25)
Kondisi awal yang diberikan ada dua, sehingga
Persamaan (25) bukan merupakan solusi yang
diharapkan karena hanya memuat satu konstanta.
2Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi ...Tahun ..ke.. 20...
Cara mengatasi masalah tersebut adalah sebagai
berikut,
Outer Solution
Diasumsikan terdapat boundary layer pada
π‘₯ = 0 atau π‘₯ = 1 sehingga perlu adapendekatan
asymptotic yang berbeda.Penyelesaian pada
interval biasa disebut sebagai outer solution.
Inner Solution
Singularitas dapat terjadi, misalkan pada saat
π‘₯ = π‘Ž dengan 0 < π‘Ž < 1 sehingga dibuat
boundary layer yang baruπ‘₯ =
π‘₯
πœ€ 𝛼
Konsekuensi dari transformasi tersebut membuat
Persamaan (20) menjadi,
πœ€1βˆ’2𝛼
𝑑2
𝑦
𝑑π‘₯2
+ 2πœ€βˆ’π›Ό
𝑑𝑦
𝑑π‘₯
+ 2𝑦 = 0 (26)
Ekspansi asymptotic𝑦 π‘₯ adalah
𝑦 π‘₯ = 𝑦0 π‘₯ + πœ€π‘¦1 π‘₯ + πœ€2
𝑦2 π‘₯ + β‹― (27)
Substitusi Persamaan (27) pada Persamaan (26)
diperoleh
πœ€1βˆ’2𝛼
𝑑2
𝑑π‘₯2
𝑦0 π‘₯ + πœ€π‘¦1 π‘₯ + πœ€2
𝑦2 π‘₯ + β‹―
+2πœ€βˆ’π›Ό
𝑑
𝑑π‘₯
𝑦0 π‘₯ + πœ€π‘¦1 π‘₯ + πœ€2
𝑦2 π‘₯ + β‹―
+2 𝑦0 π‘₯ + πœ€π‘¦1 π‘₯ + πœ€2
𝑦2 π‘₯ + β‹― = 0 (28)
dengan menyesuaikan suku berdasarkan order
epsilon, akan diperoleh
𝑑2
𝑦0
𝑑π‘₯2
+ 2
𝑑𝑦0
𝑑π‘₯
= 0 (29)
Penyelesaian umum Persamaan (29) adalah
𝑦0 π‘₯ = 𝐴 1 βˆ’ π‘’βˆ’2π‘₯
(30)
dengan𝐴 merupakan konstanta. Ekspansi Taylor
pada Persamaan (27) diharapkan memuat paling
sedikit satu penyelesaian outer layer untuk
masalah
𝑑2
𝑦0
𝑑π‘₯2
+
𝑑𝑦0
𝑑π‘₯
= 0
denganouter solution harus memenuhi syarat
π‘₯ = 1 maka,
𝑦0 π‘₯ = 𝑒1βˆ’π‘₯
(31)
Matching
Outer solution dan inner solution merupakan
pendekatan untuk fungsi yang sama, karena pada
daerah transisi outer dan innersolution harus
memberikan penyelesaian yang sama maka,
𝑦0 ∞ = 𝑦0(0)
𝐴(1 βˆ’ 2βˆ’2π‘₯
) = 𝑒1βˆ’π‘₯
𝐴 = 𝑒
sehingga diperoleh
𝑦0 π‘₯ = 𝑒 βˆ’ 𝑒1βˆ’2π‘₯
(32)
Hasil composite expansions menghasilkan solusi
𝑦 menggunakan pendekatan matched expansions
method yaitu,
𝑦 β‰ˆ exp(1 βˆ’ π‘₯) + exp(1 βˆ’ 2π‘₯/πœ€)
Gambar 1 menunjukkan bahwa hasil pendekatan
yang diperoleh menuju solusi eksak yang telah
dikerjakan sebelumnya.Berdasarkan Gambar
1dapat terlihat bahwa hasil pendekatan solusi
menuju solusi eksak.
Gambar 1 Pendekatan solusi (hijau) dan solusi
eksak (biru)
DAFTAR PUSTAKA
Holmes, Mark H. 1995. Introduction To
Perturbation Methods. New
York:Springer.
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
1.6
1.8
2

More Related Content

What's hot

Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1el sucahyo
Β 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Dyas Arientiyya
Β 
Modul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuModul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuAchmad Sukmawijaya
Β 
Tugas pdb bab 8 nomer 3
Tugas pdb bab 8 nomer 3Tugas pdb bab 8 nomer 3
Tugas pdb bab 8 nomer 3Ruhma Mufida
Β 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Kelinci Coklat
Β 
Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Bogor
Β 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKRaden Ilyas
Β 
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi ParameterDian Arisona
Β 
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Aisyah Turidho
Β 
Metode interpolasi linier
Metode  interpolasi linierMetode  interpolasi linier
Metode interpolasi linierokti agung
Β 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangArif Windiargo
Β 
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluyaPersamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluyaSandhyAjaa
Β 
Deret binomial
Deret binomialDeret binomial
Deret binomialAma Rosid
Β 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
Β 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksimuhamadaulia3
Β 
Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)Heni Widayani
Β 
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixRpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixAZLAN ANDARU
Β 
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Dian Arisona
Β 
Transformasi laplace
Transformasi laplaceTransformasi laplace
Transformasi laplacedwiprananto
Β 

What's hot (20)

Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Metamtika teknik 03-bernouli dan pdl-tk1
Β 
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Persamaan garis lurus(Geometri Analitik Ruang)
Β 
Modul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satuModul 1 pd linier orde satu
Modul 1 pd linier orde satu
Β 
Tugas pdb bab 8 nomer 3
Tugas pdb bab 8 nomer 3Tugas pdb bab 8 nomer 3
Tugas pdb bab 8 nomer 3
Β 
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Persamaan Diferensial Biasa ( Kalkulus 2 )
Β 
Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]Persamaan Diferensial [orde-2]
Persamaan Diferensial [orde-2]
Β 
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAKMakalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Makalah Persamaan Deferensial NON EKSAK
Β 
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial  Orde 2 Variasi ParameterPersamaan Diferensial  Orde 2 Variasi Parameter
Persamaan Diferensial Orde 2 Variasi Parameter
Β 
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Rpp spltv (sistem persamaan linear tiga variabel)
Β 
Metode interpolasi linier
Metode  interpolasi linierMetode  interpolasi linier
Metode interpolasi linier
Β 
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluangBab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Bab2 peubah-acak-dan-distribusi-peluang
Β 
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluyaPersamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
Persamaan differensial -_dr-_st-_budi_waluya
Β 
Deret binomial
Deret binomialDeret binomial
Deret binomial
Β 
04 turunan
04 turunan04 turunan
04 turunan
Β 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
Β 
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksiContoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Contoh soal dan penyelesaian metode biseksi
Β 
Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)Transformasi Laplace (bag.1)
Transformasi Laplace (bag.1)
Β 
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fixRpp kd 3.1 induksi matematika fix
Rpp kd 3.1 induksi matematika fix
Β 
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Akar Kompleks dan Akar berulang PD orde 2
Β 
Transformasi laplace
Transformasi laplaceTransformasi laplace
Transformasi laplace
Β 

Similar to Teknik Perturbasi

Jurnal Matematika
Jurnal MatematikaJurnal Matematika
Jurnal MatematikaRuth Dian
Β 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptxPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx02RiniHandayani
Β 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptx
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptxPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptx
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptxYusSeptikaW
Β 
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)Agung Anggoro
Β 
PPT ALJBR MANTAP.pptx
PPT ALJBR MANTAP.pptxPPT ALJBR MANTAP.pptx
PPT ALJBR MANTAP.pptxpaijo63
Β 
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmBedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmrukmono budi utomo
Β 
Analisis Gerak Fluida
Analisis Gerak FluidaAnalisis Gerak Fluida
Analisis Gerak Fluidarisko -
Β 
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamadwiprananto
Β 
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanPd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanMaya Umami
Β 
Sistem persamaan linear tiga variabel
Sistem persamaan linear tiga variabelSistem persamaan linear tiga variabel
Sistem persamaan linear tiga variabelAna Sugiyarti
Β 
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikPembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikMayawi Karim
Β 
Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113fitri mhey
Β 
Bukuajarpersamaanirasional22 7-113
Bukuajarpersamaanirasional22 7-113Bukuajarpersamaanirasional22 7-113
Bukuajarpersamaanirasional22 7-113mely melyrismawati
Β 
Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6
Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6
Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6RiyanAdita
Β 
presentasi skripsi 2014
presentasi skripsi 2014presentasi skripsi 2014
presentasi skripsi 2014Ruth Dian
Β 
STD BAB 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN.pptx
STD BAB 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN.pptxSTD BAB 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN.pptx
STD BAB 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN.pptxChristian227136
Β 
(1) PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV).pptx
(1) PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV).pptx(1) PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV).pptx
(1) PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV).pptxDarMiati2
Β 
Matematika teknik 02-pdt dan pde
Matematika teknik 02-pdt dan pdeMatematika teknik 02-pdt dan pde
Matematika teknik 02-pdt dan pdeel sucahyo
Β 

Similar to Teknik Perturbasi (20)

Jurnal Matematika
Jurnal MatematikaJurnal Matematika
Jurnal Matematika
Β 
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptxPPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx
PPT SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN PROGRAM LINEAR.pptx
Β 
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptx
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptxPersamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptx
Persamaan dan Pertidaksamaan Eksponen 2.pptx
Β 
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
Soal-soal Pertidaksamaan Rational (Rational Inequalities)
Β 
PPT ALJBR MANTAP.pptx
PPT ALJBR MANTAP.pptxPPT ALJBR MANTAP.pptx
PPT ALJBR MANTAP.pptx
Β 
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturmBedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Bedah materi masalah syarat batas sekaligus pembuktian teorema 1 dan 2 sturm
Β 
118-304-1-SM.pdf
118-304-1-SM.pdf118-304-1-SM.pdf
118-304-1-SM.pdf
Β 
118-304-1-SM (1).pdf
118-304-1-SM (1).pdf118-304-1-SM (1).pdf
118-304-1-SM (1).pdf
Β 
Analisis Gerak Fluida
Analisis Gerak FluidaAnalisis Gerak Fluida
Analisis Gerak Fluida
Β 
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertamaPersamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Persamaan diferensial biasa: Persamaan diferensial orde-pertama
Β 
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef KonstanPd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Pd linier tak homogen dengan Koef Konstan
Β 
Sistem persamaan linear tiga variabel
Sistem persamaan linear tiga variabelSistem persamaan linear tiga variabel
Sistem persamaan linear tiga variabel
Β 
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri AnalitikPembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Pembahasan Makalah Perpotongan Garis Geometri Analitik
Β 
Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Buku ajar persamaan irasional22 7-113
Β 
Bukuajarpersamaanirasional22 7-113
Bukuajarpersamaanirasional22 7-113Bukuajarpersamaanirasional22 7-113
Bukuajarpersamaanirasional22 7-113
Β 
Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6
Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6
Selasa Math zanef mtk w mipa 5 ips 1-6
Β 
presentasi skripsi 2014
presentasi skripsi 2014presentasi skripsi 2014
presentasi skripsi 2014
Β 
STD BAB 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN.pptx
STD BAB 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN.pptxSTD BAB 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN.pptx
STD BAB 4 PERSAMAAN DAN PERTIDAKSAMAAN.pptx
Β 
(1) PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV).pptx
(1) PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV).pptx(1) PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV).pptx
(1) PERSAMAAN LINIER SATU VARIABEL (PLSV).pptx
Β 
Matematika teknik 02-pdt dan pde
Matematika teknik 02-pdt dan pdeMatematika teknik 02-pdt dan pde
Matematika teknik 02-pdt dan pde
Β 

Teknik Perturbasi

  • 1. Penentuan Nilai Opsi .... (Istri Rumi Andriyani)1 Teori Perturbasi (Perturbation Theory) Teori perturbation dalam matematika dapat digunakan untuk mendapatkan pendekatan solusi pada persamaan diferensial yang komplek dan solusinya eksaknya susah dicari. Kata perturbation memiliki arti gangguan kecil pada sistem fisik. Secara umum gangguan kecil pada sistem fisik dinotasikan dengan πœ€, dengan πœ€ merupakan parameter perturbation yang bernilai sangan kecil atau bisa dikatakan πœ€ menuju nol. Perturbation theory dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu, regularly perturbed, dan singularly perturbed. Suatu persamaan diferensial dikatakan sebagai regularly perturbed jika nilai πœ€ = 0 maka orde dari persamaan diferensial tersebut tidak berubah. Sedangkan persamaan diferensial dikatakan sebagai singularly perturbed jika nilai πœ€ = 0 maka orde dari persamaan diferensial tersebut berubah. Cara untuk mendapatkan pendekatan solusi pada singularly perturbed adalah menggunakan matched asymptotic expansion. Algoritma untuk memperoleh solusi menggunakan matched asymptoric expansion adalah sebagai berikut (Sataphaty, 2012), 1. Menentukan sebuah solusi pada outer problem sampai ekspansi asymptotic jauh dari daerah batas, 2. Menentukan solusi pada inner problem hingga variabel terulur sampai ekspansi asymptotic dalam lapisan batas, 3. Mencocokan orde dari suku kedua solusi masalah tersebut menggunkan kondisi pencocokan oleh Prandtl dengan kondisi lim π‘₯β†’0 𝑓 π‘œπ‘’π‘‘ π‘₯ = lim π‘₯β†’βˆž 𝑓 𝑖𝑛 𝑠 . Contoh 1 (Holmes, 1995) Akan ditunjukkan penggunaan teknik perturbation untuk mendekati solusi dari persamaan diferensial berikut, πœ€ 𝑑2 𝑦 𝑑π‘₯2 + 2 𝑑𝑦 𝑑π‘₯ + 2𝑦 = 0 (20) dengan kondisi awal 𝑦 0 = 0dan y 1 = 1 (21) Penyelesaian Solusi eksak dari Persamaan (20) adalah 𝑦 π‘₯ = exp(π‘Žπ‘₯) + exp⁑(𝑏π‘₯) dengan π‘Ž = βˆ’1 + 1 βˆ’ 2πœ€ dan 𝑏 = βˆ’1 βˆ’ 1 βˆ’ 2πœ€. Selanjutnya akan dilihat seberapa dekat solusi yang yang diperoleh menggunakan matched asymptotic expansion, untuk melihat keakuratan metode tersebut. Diketahui ekspansi asymptotic adalah, 𝑦 π‘₯ = 𝑦0 π‘₯ + πœ€π‘¦1 π‘₯ + πœ€2 𝑦2 π‘₯ + β‹― (22) Substitusi Persamaan (22) pada Persamaan (20) sehingga diperoleh, πœ€ 𝑑2 𝑑π‘₯2 𝑦0 π‘₯ + πœ€π‘¦1 π‘₯ + πœ€2 𝑦2 π‘₯ + β‹― +2 𝑑 𝑑π‘₯ 𝑦0 π‘₯ + πœ€π‘¦1 π‘₯ + πœ€2 𝑦2 π‘₯ + β‹― +2 𝑦0 π‘₯ + πœ€π‘¦1 π‘₯ + πœ€2 𝑦2 π‘₯ + β‹― = 0 (23) dengan menyamakan order πœ€ diperoleh, 𝑑𝑦0(π‘₯) 𝑑π‘₯ + 𝑦0 π‘₯ = 0 (24) Solusi dari Persamaan (24) adalah 𝑦0 π‘₯ = π‘Žπ‘’βˆ’π‘₯ (25) Kondisi awal yang diberikan ada dua, sehingga Persamaan (25) bukan merupakan solusi yang diharapkan karena hanya memuat satu konstanta.
  • 2. 2Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains Edisi ...Tahun ..ke.. 20... Cara mengatasi masalah tersebut adalah sebagai berikut, Outer Solution Diasumsikan terdapat boundary layer pada π‘₯ = 0 atau π‘₯ = 1 sehingga perlu adapendekatan asymptotic yang berbeda.Penyelesaian pada interval biasa disebut sebagai outer solution. Inner Solution Singularitas dapat terjadi, misalkan pada saat π‘₯ = π‘Ž dengan 0 < π‘Ž < 1 sehingga dibuat boundary layer yang baruπ‘₯ = π‘₯ πœ€ 𝛼 Konsekuensi dari transformasi tersebut membuat Persamaan (20) menjadi, πœ€1βˆ’2𝛼 𝑑2 𝑦 𝑑π‘₯2 + 2πœ€βˆ’π›Ό 𝑑𝑦 𝑑π‘₯ + 2𝑦 = 0 (26) Ekspansi asymptotic𝑦 π‘₯ adalah 𝑦 π‘₯ = 𝑦0 π‘₯ + πœ€π‘¦1 π‘₯ + πœ€2 𝑦2 π‘₯ + β‹― (27) Substitusi Persamaan (27) pada Persamaan (26) diperoleh πœ€1βˆ’2𝛼 𝑑2 𝑑π‘₯2 𝑦0 π‘₯ + πœ€π‘¦1 π‘₯ + πœ€2 𝑦2 π‘₯ + β‹― +2πœ€βˆ’π›Ό 𝑑 𝑑π‘₯ 𝑦0 π‘₯ + πœ€π‘¦1 π‘₯ + πœ€2 𝑦2 π‘₯ + β‹― +2 𝑦0 π‘₯ + πœ€π‘¦1 π‘₯ + πœ€2 𝑦2 π‘₯ + β‹― = 0 (28) dengan menyesuaikan suku berdasarkan order epsilon, akan diperoleh 𝑑2 𝑦0 𝑑π‘₯2 + 2 𝑑𝑦0 𝑑π‘₯ = 0 (29) Penyelesaian umum Persamaan (29) adalah 𝑦0 π‘₯ = 𝐴 1 βˆ’ π‘’βˆ’2π‘₯ (30) dengan𝐴 merupakan konstanta. Ekspansi Taylor pada Persamaan (27) diharapkan memuat paling sedikit satu penyelesaian outer layer untuk masalah 𝑑2 𝑦0 𝑑π‘₯2 + 𝑑𝑦0 𝑑π‘₯ = 0 denganouter solution harus memenuhi syarat π‘₯ = 1 maka, 𝑦0 π‘₯ = 𝑒1βˆ’π‘₯ (31) Matching Outer solution dan inner solution merupakan pendekatan untuk fungsi yang sama, karena pada daerah transisi outer dan innersolution harus memberikan penyelesaian yang sama maka, 𝑦0 ∞ = 𝑦0(0) 𝐴(1 βˆ’ 2βˆ’2π‘₯ ) = 𝑒1βˆ’π‘₯ 𝐴 = 𝑒 sehingga diperoleh 𝑦0 π‘₯ = 𝑒 βˆ’ 𝑒1βˆ’2π‘₯ (32) Hasil composite expansions menghasilkan solusi 𝑦 menggunakan pendekatan matched expansions method yaitu, 𝑦 β‰ˆ exp(1 βˆ’ π‘₯) + exp(1 βˆ’ 2π‘₯/πœ€) Gambar 1 menunjukkan bahwa hasil pendekatan yang diperoleh menuju solusi eksak yang telah dikerjakan sebelumnya.Berdasarkan Gambar 1dapat terlihat bahwa hasil pendekatan solusi menuju solusi eksak. Gambar 1 Pendekatan solusi (hijau) dan solusi eksak (biru) DAFTAR PUSTAKA Holmes, Mark H. 1995. Introduction To Perturbation Methods. New York:Springer. 0 0.1 0.2 0.3 0.4 0.5 0.6 0.7 0.8 0.9 1 0.2 0.4 0.6 0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2