Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran zat berdasarkan perbedaan interaksi antara fase diam dan fase gerak. Ada beberapa jenis kromatografi seperti kromatografi adsorpsi, partisi, penukar ion, dan eksklusif. Kromatografi digunakan untuk memisahkan dan menganalisis campuran zat kimia dengan memanfaatkan perbedaan kecepatan migrasi zat di kolom kromatografi."
Dokumen tersebut membahas tentang vitamin, termasuk definisi, struktur, sumber, dan fungsi utama berbagai jenis vitamin yang penting bagi tubuh, seperti vitamin B kompleks, C, D, E, K, serta peranannya dalam berbagai proses metabolisme energi dan sintesis molekul organik.
Teori ikatan valensi dapat menjelaskan struktur dan sifat magnetik berbagai senyawa kompleks dengan mengasumsikan pembentukan ikatan antara orbital logam dengan orbital ligan. Namun, teori ini memiliki kelemahan dalam menjelaskan bentuk-bentuk tertentu kompleks dan proses eksitasi elektron yang menyebabkan perbedaan warna pada kompleks.
Analisis Polarografi Dalam Analisis Kuantitatif.pptxWindarsisZulfa1
Analisis kuantitatif metode polarografi membahas prinsip dasar dan mekanisme kerja polarografi dalam analisis kuantitatif, termasuk arus dan potensial listrik serta aplikasinya di bidang kefarmasian. Metode ini didasarkan pada kurva arus-tegangan yang diperoleh dari reaksi redoks, khususnya reaksi reduksi, pada elektroda tetesan raksa.
Teks tersebut membahas teori orbital molekul dan teori medan ligan dalam menjelaskan sifat-sifat senyawa kompleks. Teori orbital molekul mempertimbangkan interaksi elektrostatik dan kovalen antara atom pusat dan ligan, sehingga membentuk orbital molekul baru. Teori medan ligan melihat pengaruh energi orbital logam akibat interaksi dengan ligan. Kedua teori ini berperan penting dalam menjelaskan sifat warna, kemagnetan
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri serapan UV-VIS, mulai dari prinsip dasar, instrumen, hukum Beer, dan aplikasinya. Prinsip dasarnya adalah interaksi antara materi dengan sinar UV-VIS yang mengakibatkan perpindahan elektron. Hukum Beer menyatakan bahwa absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi dan tebal sampel. Spektrofotometri dapat digunakan untuk analisis kuantitatif berdasark
Kromatografi adalah teknik pemisahan campuran zat berdasarkan perbedaan interaksi antara fase diam dan fase gerak. Ada beberapa jenis kromatografi seperti kromatografi adsorpsi, partisi, penukar ion, dan eksklusif. Kromatografi digunakan untuk memisahkan dan menganalisis campuran zat kimia dengan memanfaatkan perbedaan kecepatan migrasi zat di kolom kromatografi."
Dokumen tersebut membahas tentang vitamin, termasuk definisi, struktur, sumber, dan fungsi utama berbagai jenis vitamin yang penting bagi tubuh, seperti vitamin B kompleks, C, D, E, K, serta peranannya dalam berbagai proses metabolisme energi dan sintesis molekul organik.
Teori ikatan valensi dapat menjelaskan struktur dan sifat magnetik berbagai senyawa kompleks dengan mengasumsikan pembentukan ikatan antara orbital logam dengan orbital ligan. Namun, teori ini memiliki kelemahan dalam menjelaskan bentuk-bentuk tertentu kompleks dan proses eksitasi elektron yang menyebabkan perbedaan warna pada kompleks.
Analisis Polarografi Dalam Analisis Kuantitatif.pptxWindarsisZulfa1
Analisis kuantitatif metode polarografi membahas prinsip dasar dan mekanisme kerja polarografi dalam analisis kuantitatif, termasuk arus dan potensial listrik serta aplikasinya di bidang kefarmasian. Metode ini didasarkan pada kurva arus-tegangan yang diperoleh dari reaksi redoks, khususnya reaksi reduksi, pada elektroda tetesan raksa.
Teks tersebut membahas teori orbital molekul dan teori medan ligan dalam menjelaskan sifat-sifat senyawa kompleks. Teori orbital molekul mempertimbangkan interaksi elektrostatik dan kovalen antara atom pusat dan ligan, sehingga membentuk orbital molekul baru. Teori medan ligan melihat pengaruh energi orbital logam akibat interaksi dengan ligan. Kedua teori ini berperan penting dalam menjelaskan sifat warna, kemagnetan
Dokumen tersebut membahas tentang spektrofotometri serapan UV-VIS, mulai dari prinsip dasar, instrumen, hukum Beer, dan aplikasinya. Prinsip dasarnya adalah interaksi antara materi dengan sinar UV-VIS yang mengakibatkan perpindahan elektron. Hukum Beer menyatakan bahwa absorbansi berbanding lurus dengan konsentrasi dan tebal sampel. Spektrofotometri dapat digunakan untuk analisis kuantitatif berdasark
[Ringkasan]
Percobaan ini bertujuan untuk mengekstrak iodium ke dalam pelarut organik kloroform dan menghitung koefisien distribusi iodium antara fasa air dan kloroform. Iodium diekstrak ke dalam kloroform dengan mencampur larutan iodium dan kloroform, yang menghasilkan dua lapisan terpisah. Volume iodium pada masing-masing fasa diukur dengan titrasi menggunakan natrium tiosulfat. Koefisien distribusi didapatkan dari perband
1. Spektroskopi inframerah menggunakan radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak untuk mendeteksi vibrasi molekul.
2. Vibrasi molekul seperti regangan dan tekuk menghasilkan pita serapan pada spektrum inframerah yang mengidentifikasi gugus fungsional.
3. Energi vibrasi molekul dipengaruhi oleh konstanta ikatan, massa atom, dan momen dipol gugus fungsional
1. Ekstraksi cair-cair adalah pemisahan komponen dari suatu campuran cair dengan mengontakkan pada cairan lain berdasarkan perbedaan kelarutan komponen.
2. Metode ini melibatkan pencampuran antara campuran dengan solven, pemisahan dua fasa yang terbentuk, dan pengambilan kembali solven dari setiap fasa.
3. Jenis ekstraksi cair-cair meliputi fisis, kimiawi yang melibatkan pertukaran ion
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriqlp
Reaksi saponifikasi antara NaOH dan CH3COOC2H5 ditentukan kinetikanya dengan metode konduktometri pada variasi suhu. Hasilnya menunjukkan reaksi berorde kedua dengan konstanta laju reaksi berkisar antara 10-7-10-6 M/s dan energi aktivasi -67 kJ/mol.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang skrining fitokimia yang meliputi tujuan, metode, dan contoh reaksi untuk mengetahui golongan senyawa seperti alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin, dan steroid/triterpenoid yang terkandung dalam tumbuhan obat.
Dokumen ini membahas senyawa heterosiklik aromatik, terutama lingkaran lima seperti pirol, furan, dan tiofen. Dibahas pula sifat karakteristik dan reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa-senyawa tersebut, seperti reaksi reduksi, halogenasi, dan substitusi elektrofilik. Senyawa-senyawa lain seperti piridina, kuinolin, isokuinolin, dan porfirin juga dibahas struktur dan reaksinya.
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan pembuatan tembaga (I) oksida dari larutan tembaga (II) sulfat dengan menggunakan campuran natrium hidroksida dan kalium tartrat. Ketika glukosa ditambahkan ke dalam larutan biru yang dihasilkan, akan terbentuk endapan merah jingga yaitu tembaga (I) oksida.
Analisis fosfor dan kromium(VI) secara spektrofotometri UV-Vis dilakukan untuk menentukan konsentrasi kedua unsur tersebut dalam sampel. Fosfor ditentukan dengan metode pembentukan kompleks biru dengan ammonium molibdovanadat, sedangkan kromium(VI) ditentukan dengan metode pembentukan kompleks ungu dengan difenilkarbazida. Pengukuran absorbansi larutan standar dan sampel menghasilkan kurva kalibrasi
Contoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutanDokter Tekno
Soal quiz ini membahas tentang sifat-sifat fisika zat, sistem dispersi, jenis-jenis larutan, konsentrasi larutan, saturasi larutan, kelarutan zat terlarut, jenis-jenis pelarut, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu senyawa. Secara khusus membahas tiga jenis sistem dispersi berdasarkan ukuran partikelnya, konsentrasi larutan jenuh, dan faktor-faktor yang me
Stabilitas suatu senyawa kompleks dipengaruhi oleh atom pusat, ligan, dan harga konstanta stabilitas (βn). Semakin besar nilai βn, semakin stabil kompleks tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang ikatan kimia, terutama ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion terbentuk antara logam dan nonlogam melalui pertukaran elektron, sementara ikatan kovalen terjadi karena berbagi elektron antar atom nonlogam. Dokumen ini juga menjelaskan konsep oktet dan keelektronegatifan dalam membentuk ikatan kimia.
[Ringkasan]
Percobaan ini bertujuan untuk mengekstrak iodium ke dalam pelarut organik kloroform dan menghitung koefisien distribusi iodium antara fasa air dan kloroform. Iodium diekstrak ke dalam kloroform dengan mencampur larutan iodium dan kloroform, yang menghasilkan dua lapisan terpisah. Volume iodium pada masing-masing fasa diukur dengan titrasi menggunakan natrium tiosulfat. Koefisien distribusi didapatkan dari perband
1. Spektroskopi inframerah menggunakan radiasi elektromagnetik dari panjang gelombang lebih panjang dari cahaya tampak untuk mendeteksi vibrasi molekul.
2. Vibrasi molekul seperti regangan dan tekuk menghasilkan pita serapan pada spektrum inframerah yang mengidentifikasi gugus fungsional.
3. Energi vibrasi molekul dipengaruhi oleh konstanta ikatan, massa atom, dan momen dipol gugus fungsional
1. Ekstraksi cair-cair adalah pemisahan komponen dari suatu campuran cair dengan mengontakkan pada cairan lain berdasarkan perbedaan kelarutan komponen.
2. Metode ini melibatkan pencampuran antara campuran dengan solven, pemisahan dua fasa yang terbentuk, dan pengambilan kembali solven dari setiap fasa.
3. Jenis ekstraksi cair-cair meliputi fisis, kimiawi yang melibatkan pertukaran ion
Penentuan kinetika ester saponifikasi dengan metode konduktometriqlp
Reaksi saponifikasi antara NaOH dan CH3COOC2H5 ditentukan kinetikanya dengan metode konduktometri pada variasi suhu. Hasilnya menunjukkan reaksi berorde kedua dengan konstanta laju reaksi berkisar antara 10-7-10-6 M/s dan energi aktivasi -67 kJ/mol.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan singkat tentang skrining fitokimia yang meliputi tujuan, metode, dan contoh reaksi untuk mengetahui golongan senyawa seperti alkaloid, flavonoid, saponin, kuinon, tanin, dan steroid/triterpenoid yang terkandung dalam tumbuhan obat.
Dokumen ini membahas senyawa heterosiklik aromatik, terutama lingkaran lima seperti pirol, furan, dan tiofen. Dibahas pula sifat karakteristik dan reaksi-reaksi yang terjadi pada senyawa-senyawa tersebut, seperti reaksi reduksi, halogenasi, dan substitusi elektrofilik. Senyawa-senyawa lain seperti piridina, kuinolin, isokuinolin, dan porfirin juga dibahas struktur dan reaksinya.
Laporan Praktikum Kimia Anorganik II - Kimia TembagaAndrio Suwuh
Dokumen tersebut membahas tentang percobaan pembuatan tembaga (I) oksida dari larutan tembaga (II) sulfat dengan menggunakan campuran natrium hidroksida dan kalium tartrat. Ketika glukosa ditambahkan ke dalam larutan biru yang dihasilkan, akan terbentuk endapan merah jingga yaitu tembaga (I) oksida.
Analisis fosfor dan kromium(VI) secara spektrofotometri UV-Vis dilakukan untuk menentukan konsentrasi kedua unsur tersebut dalam sampel. Fosfor ditentukan dengan metode pembentukan kompleks biru dengan ammonium molibdovanadat, sedangkan kromium(VI) ditentukan dengan metode pembentukan kompleks ungu dengan difenilkarbazida. Pengukuran absorbansi larutan standar dan sampel menghasilkan kurva kalibrasi
Contoh soal pemahaman konsep materi larutan dan kelarutanDokter Tekno
Soal quiz ini membahas tentang sifat-sifat fisika zat, sistem dispersi, jenis-jenis larutan, konsentrasi larutan, saturasi larutan, kelarutan zat terlarut, jenis-jenis pelarut, dan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu senyawa. Secara khusus membahas tiga jenis sistem dispersi berdasarkan ukuran partikelnya, konsentrasi larutan jenuh, dan faktor-faktor yang me
Stabilitas suatu senyawa kompleks dipengaruhi oleh atom pusat, ligan, dan harga konstanta stabilitas (βn). Semakin besar nilai βn, semakin stabil kompleks tersebut."
Dokumen tersebut membahas tentang ikatan kimia, terutama ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion terbentuk antara logam dan nonlogam melalui pertukaran elektron, sementara ikatan kovalen terjadi karena berbagi elektron antar atom nonlogam. Dokumen ini juga menjelaskan konsep oktet dan keelektronegatifan dalam membentuk ikatan kimia.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan singkat tentang beberapa jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, ikatan kovalen, perbedaan senyawa ion dan kovalen, serta ikatan hidrogen. Di antaranya menjelaskan bahwa ikatan ion terjadi karena gaya elektrostatik antara ion positif dan negatif, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama elektron oleh dua atom.
Ikatan kimia adalah kekuatan yang menarik atom satu sama lain dalam senyawa yang melibatkan interaksi antara elektron valensi atom. Terdapat dua jenis ikatan utama yaitu ikatan ionik dan kovalen. Ikatan ionik terjadi karena adanya transfer elektron antara atom, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron.
Terdapat beberapa jenis ikatan dalam kristal, yaitu ikatan ionik yang terjadi karena gaya tarik elektrostatik antara ion positif dan negatif, ikatan kovalen yang terjadi karena pemakaian bersama elektron, ikatan hidrogen yang terjadi karena gaya tarik antara atom hidrogen dan oksigen, ikatan Van der Waals yang disebabkan oleh gaya tarik antar dipol sesaat, dan ikatan logam yang terjadi karena gaya tarik antara ion positif logam
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis ikatan kimia antara atom-atom dalam membentuk molekul, seperti ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan logam, ikatan hidrogen, dan ikatan Van der Waals. Jenis ikatan terbentuk tergantung pada sifat kimia unsur yang membentuk ikatan, seperti elektronegativitas dan kecenderungan mengisi elektron valensi masing-masing unsur untuk mencapai konfigurasi gas mulia.
Molekul dan struktur kimia dapat terbentuk melalui ikatan kimia antar atom. Terdapat beberapa jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, koordinasi, dan logam. Setiap jenis ikatan memiliki ciri khas tersendiri yang mempengaruhi sifat zat hasil ikatan tersebut.
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...yustinatyas
Ikatan kimia merupakan interaksi antara atom-atom yang menentukan sifat suatu zat. Terdapat beberapa jenis ikatan kimia seperti ikatan ionik, kovalen, koordinasi, logam, dan antarmolekul. Masing-masing memiliki ciri khas seperti sifat, proses pembentukan, dan energi ikatan.
Dokumen tersebut membahas tentang ikatan kimia, terutama ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion terjadi antara logam dan nonlogam karena perbedaan muatan, sementara ikatan kovalen terjadi karena berbagi elektron antar atom nonlogam.
Dokumen tersebut memberikan penjelasan tentang ikatan kimia, termasuk definisi ikatan kimia, jenis ikatan (ionik, kovalen, kovalen polar), teori pembentukan ikatan, serta beberapa konsep terkait seperti elektronegativitas dan bilangan oksidasi.
Ikatan kimia merupakan gaya yang mengikat dua atom atau lebih untuk membentuk senyawa. Terdapat tiga jenis ikatan kimia yaitu ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Teori Lewis dan Kossel menjelaskan bagaimana ikatan kimia terbentuk berdasarkan transfer elektron antar atom.
Dokumen tersebut memberikan ringkasan tentang beberapa konsep dasar kimia organik seperti pemutusan ikatan, ikatan polar dan non-polar, momen ikatan dan dipol, gaya tarik antar molekul, ikatan sigma dan pi, hibridisasi orbital karbon, nitrogen dan oksigen, serta konsep resonansi dan pergeseran elektron.
Atoms are composed of protons, neutrons, and electrons. Protons and neutrons are located in the nucleus, while electrons surround the nucleus in orbitals. Over time, scientists such as Dalton, Thomson, Rutherford, and Bohr contributed to the developing atomic model. Bohr refined Rutherford's model by proposing that electrons exist in specific energy levels or orbits around the nucleus. Elements have unique atomic structures that are indicated by their atomic number and mass number.
Mata Kuliah Komputer & Media Pembelajaran S1 PGSD UTMahbub Alwathoni
Mata kuliah ini membahas tentang komputer dan media pembelajaran. Terdapat informasi mengenai kontrak belajar, profil pengajar, peta konsep mata kuliah, perkembangan pemanfaatan media dalam pembelajaran, fungsi media dalam pembelajaran, dan berbagai jenis media seperti media display, media realita, lingkungan sebagai media, serta pendekatan ASSURE dalam pemilihan media.
This document discusses the search for the Higgs boson particle at particle colliders. It begins by outlining some open questions in particle physics that discovering the Higgs boson could help answer, such as explaining how fundamental particles acquire mass. It then describes how the Higgs field is hypothesized to break electroweak symmetry and give rise to the masses of the W and Z bosons. Researchers search for the Higgs boson by looking for decay patterns of its hypothesized decays into other particles like bottom quark pairs or photon pairs. Recent results provide constraints on the possible mass range of the Higgs boson but more data is needed to discover it. The Large Hadron Collider will collide protons at higher energy and luminosity to help find the Higgs
This document discusses coordination chemistry and transition metals. It begins by explaining why transition metals are important to study, as they are found in nature and have many applications. It then discusses the electronic configurations of transition metals and how they can exist in multiple oxidation states. The focus is on coordination complexes formed when transition metals act as Lewis acids and bond to other ligands. Different types of ligands are described along with common coordination geometries. Rules for naming coordination compounds according to IUPAC nomenclature are also provided.
This document discusses coordination compounds and their structures and isomers. It covers Werner's coordination chemistry theories, ligand types including chelating ligands, nomenclature of coordination compounds, and isomerism including geometric and chiral isomers. It also discusses factors that determine coordination numbers and common coordination number structures.
The document discusses several theories for how transition metals form complexes and interact with ligands, including crystal field theory, molecular orbital theory, and density functional theory. It recommends first looking at crystal field theory, as described in chapters 11 of Huheey and chapter 7 of Carter. Crystal field theory models the electronic effects of ligands on a metal atom by considering the electrostatic interactions between ligand point charges and the metal's d-orbitals. This splitting of d-orbital energies depends on the symmetry of the ligand field. An octahedral field splits the five d-orbitals into a lower-energy t2g set and higher-energy eg set.
This document discusses transition metal chemistry, specifically coordination compounds containing transition metals. It covers several key topics:
1. Thermodynamic concepts like stability constants that describe the equilibrium between metal ions and ligands in coordination complexes.
2. Factors that influence complex stability such as the chelate effect where polydentate ligands form more stable complexes than monodentate ligands.
3. Electronic structure models used to describe transition metal complexes, including crystal field theory and ligand field theory.
4. Spectrochemical series that ranks ligands based on the ligand field splitting they cause. Heavier π-donor ligands do not always follow the series trends in complex stability.
This document discusses electronic transitions in metal complexes that give rise to UV-Vis spectra. It introduces concepts like Russell-Saunders coupling, spin multiplicity, Hund's rules, and the Tanabe-Sugano diagram to explain the electronic terms and transitions for complexes. Selection rules like the Laporte and spin rules are also covered, as well as how charge transfer transitions between the metal and ligand can produce more intense bands in the spectra. Determining the ligand field splitting parameter Δo from observed transition energies is also summarized.
Mekanisme reaksi hidrolisis ligan 1,2-bis(2-piridil)etandion menjadi asam pikolinat dan ion pikolinat melalui tahapan adisi nukleofilik metanol dan air, pemutusan ikatan rangkap, reaksi transfer proton, eliminasi, esterifikasi, dan keseimbangan antara asam pikolinat dan ion pikolinat dalam larutan.
Reaksi redoks antara Cr(III) dan Mn(II) dalam kompleks anorganik. Transfer elektron terjadi melalui reaksi inner sphere antara ligan oksalat dan pikolin pada Cr dan Mn. Hal ini menghasilkan produk substitusi Cr(II) dan Mn(III).
This document discusses different methods of calculating solution concentration:
1) Grams per liter is the ratio of the mass of solute to the volume of solution in liters.
2) Molarity is the ratio of moles of solute to liters of solution.
3) Mass percent is the ratio of the mass of solute to the total mass of solution expressed as a percentage.
4) Parts per million is the ratio of the mass of solute to the total mass of solution multiplied by one million.
The document discusses chemical equilibrium and Le Chatelier's principle. It explains that chemical equilibrium occurs when the rates of the forward and reverse reactions are equal, and the concentrations of reactants and products remain unchanged. Le Chatelier's principle states that if a system at equilibrium experiences a change in concentration, temperature, or pressure, the equilibrium will shift to counteract the applied stress. The document provides examples of how changing temperature, concentration, or pressure would cause the equilibrium of a reaction to shift left or right.
There are several types of chemical reactions:
1) Combination reactions involve two or more substances combining to form a new compound such as reactions of elements with oxygen or metals with halogens.
2) Decomposition reactions involve a single compound breaking down into simpler substances like the decomposition of water into hydrogen and oxygen gases.
3) Single replacement reactions involve a reaction where one element replaces another in a compound such as a metal replacing hydrogen in an acid.
4) Double replacement reactions involve the ions of two compounds exchanging places to form two new compounds, often with a precipitate forming.
This document discusses the pH scale and calculations involving pH. It explains that water undergoes self-ionization into hydronium and hydroxide ions. The ionization constant, Kw, is defined as the product of the hydronium and hydroxide concentrations. The document also describes how to calculate pH, pOH, and concentrations from these values, noting that pH + pOH always equals 14 at 25 degrees Celsius.
3. • Hidrogen dapat juga membentuk ikatan yang unik yang disebut ikatan hidrogen. Ikatan
hidrogen hanya terjadi antara hidrogen dengan elemen oksigen (O), nitrogen (N), atau
Fluorin (F). Elemen tersebut biasanya merupakan muatan negatif. Apabila unsur
tersebut membentuk ikatan kovalen dengan hidrogen, unsur tersebut akan mendorong 1
elektron milik hidrogen lebih rapat ke arah unsur tersebut dan menjauhkannya dari
atom hidrogen. Hal ini membuat hidrogen menjadi bermuatan positif dan oksigen,
nitrogen atau fluorin menjadi bermuatan negatif. Saat muatan positif mengisi atom
hidrogen dan muatan negatif mengisi oksigen, nitrogen atau fluorin. Kedua atom
tersebut akan membentuk ikatan hidrogen.
BACK
4. Apabila suatu atom mendapat tambahan atau kehilangan elektron atom tersebut menjadi bermuatan listrik. Atom yang
mendapat tambahan elektron disebut ion negatif sedangkan ion yang kehilangan elektron disebtu ion positif.
Ikatan ion diantara unsur-unsur mempunyai atom yang akan saling berdekatan untuk saling melengkapi valensi
mereka. Contoh : golongan VII A yang mempunyai 7 elektron valensi, hanya membutuhkan 1 buah elektron untuk
mencapai kestabilan. Jadi golongan VII A mempunyai avinitas elektron yang tinggi. Atom tersebut akan dengan mudah
mendorong 1 elektrondari Na, yang hanya mempunyai 1 elektron valensi. Sebagai hasilnya akan terbentuk 2 ion, yaitu
ion Cl negatif dan Na positif (NaCl).
BACK
5. • Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi akibat pemakaian pasangan elektron secara
bersama-sama oleh 2 atom. Ikatan kovalen terbentuk di antara 2 atom non logam.
• Dalam melukiskan ikatan kovalen digunakan rumus LEWIS, yaitu setiap elektron di kulit
terluar dilambangkan dengan titik atau silang kecil.
6. A. IKATAN KOVALEN KOORDINASI
Adalah suatu bentuk ikatan kovalen yang pasangan elektron milik bersamanya hanya di sumbangkan
oleh 1 atom, sedangkan atom yang satu lagi tidak menyumbangkan elektron.
ikatan ini dapat terbentuk apabila salah 1 atom memiliki pasangan elektron bebas (PEB) yang
berubah menjadi pasangan elektron ikatan (PEI).
B. IKATAN KOVALEN POLAR
Ikatan kovalen polar adalah Ikatan kovalen yang memiliki beda elektronegativ
C. IKATAN KOVALEN NON POLAR
Ikatan kovalen non polar adalah ikatan kovalen yang tidak memiliki beda elektronegativ.
BACK
7. A. IKATAN JENUH (IKATAN TUNGGAL)
2 buah atom karbon masing-masing menyumbangkan sebuah elektron sehingga tersedia sepasang
elektron milik bersama.
B. IKATAN TAK JENUH (IKATAN RANGKAP)
2 buah atom karbon masing-masing menyumbangkan lebih dari 1 elektron sehingga elektron milik
bersama lebih dari sepasang.
BACK
8. A. Gaya Antar Molekul yang Memiliki Dipol
Gaya van der waals terjadi pada senyawa polar yang tidak membentuk ikatan
hidrogen, atau senyawa non polar yang memiliki sedikit perbedaan keelektronegatifan
B. Gaya Antar Molekul Dipol-non Dipol
Gaya tarik menarik yang terjadi antara molekul yang memiliki dipol dan non dipol
yang terjadi secara induksi
C. Gaya Antar Molekul non Dipol (Gaya London)
Gaya tarik menarik dipol sesaat terjadi pada molekul non polar yang mempunyai gaya
tarik menarik lemah akibat terbentuknya dipol sesaat
BACK