Dokumen tersebut membahas tentang ikatan kimia, terutama ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion terbentuk antara logam dan nonlogam melalui pertukaran elektron, sementara ikatan kovalen terjadi karena berbagi elektron antar atom nonlogam. Dokumen ini juga menjelaskan konsep oktet dan keelektronegatifan dalam membentuk ikatan kimia.
4. Dikemukakan Oleh : Albrect Kossel dan Lewis
Mengungkapkan bahwa:
1) Untuk mencapai keadaan stabil atom-atom cenderung
menjadikan elektron valensinya seperti gas mulia, yakni
berjumlah 8 (Oktet) atau 2 (Duplet).
2) Untuk dapat menjadikan jumlah elektron valensinya 8 atau
2 maka atom-atom melakukan menangkap atau menerima
elektron atau menggunakan bersama pasangan elektron.
6. LAMBANG TITIK LEWIS BEBERAPA ATOM
H
He
Li
Be
B
C
N
O
F
Ne
Na
Mg
Al
Si
P
S
Cl
Ar
7. Pengertian
Ikatan Ion
Ikatan ion terbentuk antara atom logam
dengan atom non logam, atom Logam
cenderung untuk melepas elektron, sementara
atom non logam cenderung untuk menerima
elektron.
Ikatan yang antara atom yang melepas
elektron berubah menjadi ion positif,
sedangkan atom yang menerima elektron
menjadi ion negatif.
Ikatan Antara ion-ion yang berlawanan muatan
, sehingga terjadi terjadi tarik-menarik (gaya
elektrostatik) yang disebut ikatan ion.
8. Ikatan ion (elektrovalen) adalah ikatan
yang terjadi karena adanya gaya tarikmenarik elektrostatik antara ion positif
dan ion negatif.
9. Ion positif terbentuk ketika suatu atom
melepaskan elektron.
Atom-atom yang cenderung mudah
melepaskan elektron valensi terletak
pada golongan IA (kecuali H), golongan
IIA, dan golongan IIIA. Masing-masing
melepaskan 1 dan 2, dan 3 elektronnya.
11. Ion negatif terbentuk ketika suatu atom
menerima elektron. Atom-atom yang
mudah menerima elektron terletak pada
golongan VA, VIA dan VIIA. Karena
mempunyai afinitas elektron yang besar.
Untuk memperoleh kestabilan, sesuai
dengan aturan oktet, unsur dengan
valensi 5, 6 dan 7 akan dengan mudah
menerima elektron.
13. Atom Na dan atom F bereaksi membentuk NaF
11Na
9F
Na+
F-
2.8.1
2.7
2.8
2.8
Atom Mg dan 2 atom F bereaksi membentuk MgF2
9F
12Mg
2.7
2.8.2
MgF2
F-
Mg2+
2.8
2.8
9F
F-
14. Li+(g)
+
H Tahap 3
Tahap 4 Ionisasi: F(g) + e F-(g)
Ionisasi: Li(g) Li+(g)+ e
F(g) +
F(g)
F-(g) +
Li+(g)
Li(g)
H Tahap 2
Atomisasi : F2(g) 2F(g)
H Tahap 5
Pembentukkan Kristal:
Li(g) + ½F2(g)
F-(g) + Li+(g) LiF(s)
H Tahap 1
Sublimasi: Li(s) Li(g)
Energi Kisi (H kisi) yakni
Energi yang dibebaskan
pada saat ion-ion gas
bergabung membentuk
padatan kristal ionik.
Li(s) + ½ F2(g)
H pembentukan
atau (Hf)
LiF(s)
15. Pengertian
Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen sering disebut juga dengan
ikatan homo polar.
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi
karena penggunaan bersama elektron
oleh dua atom yang berikatan.
Ikatan kovalen biasanya terjadi antara
atom nonlogam dengan atom nonlogam.
Penggunaan bersama pasangan elektron
biasanya
menggunakan
notasi
titik
elektron atau dikenal dengan struktur
lewis.
17. IKATAN KOVALEN
Berdasarkan Jumlah Pasang Elektron
IKATAN KOVALEN RANGKAP SATU
Kovalen rangkap satu
Pemakaian bersama satu pasang elektron
Misal: CH4
24. Jika 2 atau 3 pasang e- digunakan bersama,
terbentuk ikatan
2 O + C
O C O atau O C O
kovalen ganda dua atau tiga, misalnya
N + N
N N atau N N
Pembentukan etilena, C2H4, dari karbon (Golongan IV)
dan hidrogen.
2 C
+ 4H
H
C
H
H
H
H
atau
C
C C
H
H
H
etilena
26. IKATAN KOVALEN
Berdasarkan Asal Pasangan Elektron
Ikatan Kovalen Koordinasi
salah satu atom memberikan dua elektron sekaligus kepada
atom lainnya dalam membentuk ikatan kovalen.
Contoh:
H
H N + H+
H
H
H NxH
x
H
+
H
+
H N
H
ikatan kovalen koordinasi
Tanda panah kadang-kadang digunakan untuk
menyatakan pasangan elektron yang disumbangkan
H
27. Ikatan Kovalen Berdasarkan Asal
Pasangan Elektron
Ikatan KOORDINASI
a) x + xy
x x y
b) x
x
+ y
c) x + y
x
Kovalen
y
y
Kovalen
Koordinasi
28. Ikatan Kovalen Berdasarkan Kelektronegatifan
Atom-atom Penyusunnya
Selisih
Sifat ikatan
keelektronegatifan
> 2,0
Ionik
0,5 – 2,0
Kovalen polar
Contoh
< 0,5
CH4, H2, O2
Kovalen
nonpolar
Diketahui keelektronegatifan:
H = 2,1
Na = 0,9
K = 0,9
N = 3,0
O = 3,5
KCl, NaCl
HCl, H2O,
NH3
C = 2,5
Cl = 3,0