SlideShare a Scribd company logo
IKATAN KIMIA
OLEH
MIMI HERMAN (15176003)
PROGRAM STUDI PASCASARJANA PENDIDIKAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2016
1. Pengertian Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat antara atom-atom tertentu bergabung
membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehingga keadaannya menjadi lebih stabil.
Dua atom atau lebih dapat membentuk suatu molekul melalui ikatan kimia. Ikatan kimia
terjadi karena penggabungan atom-atom, yang membentuk molekul senyawa yang sesuai
dengan aturan oktet.
2. Jenis-Jenis Ikatan Kimia
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungjawab dalam gaya
interaksi tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa
diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan
menjadi dua jenis, yaitu ikatan primer dan ikatan sekunder.
2.2.1 Ikatan Primer
Ikatan primer adalah ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif besar. Ikatan
primer ini terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
1. Ikatan ion
Ada beberapa definisi tentang ikatan ion, yaitu:
- Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat gaya tarik-menarik lantara ion
positif dan ion negatif.
- Ikatan ion terjadi antara unsur logam dengan unsur nonlogam.
- Ikatan ion terjadi karena adanya serah terima elektron dari satu atom ke atom
yang lain.
- Ikatan ion ini sangat stabil, khususnya bila menyangkut ion bervalensi ganda.
Ciri-ciri senyawa ionik:
a. Mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi.
b. Gaya tarik menarik antarpartikel sangat kuat.
c. Tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ion yang berada dalam kristal
sulit bergerak.
Contoh Pembentukan Ikatan Ion
Natrium tergolong unsur logam dengan energi ionisasi yang relatif rendah.
Artinya mudah melepas elektron. Di lain pihak, klorin adalah unsur nonlogam dengan
daya tarik elektron yang relatif besar. Artinya klorin mempunyai kecenderungan besar
untuk menarik elektron. Ketika natrium direaksikan dengan klorin, klorin akan menarik
elektron dan natrium. Natrium berubah menjadi ion positif (Na+), sedangkan klorin
berubah menjadi ion negatif (Cl-). Ion ion tersebut kemudian mengalami tarik-menarik
karena gaya Coulomb sehingga membentuk NaCl.
Gambar 1.1
Dari kasus tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa ikatan ion terjadi karena
adanya suatu gaya elektrostatis dan ion yang berbeda muatan (positif dan negatif). Hal itu
dapat terjadi jika antara unsur yang direaksikan terdapat perbedaan daya tarik elektron
yang cukup besar. Satu unsur mempunyai gaya tarik elektron yang lemah sehingga
elektronnya mudah lepas dan kedua unsur tersebut membentuk ion unsurnya. Golongan
unsur yang gaya tarik elektronnya relatif besar adalah unsur nonlogam, sedangkan
golongan unsur yang mempunyai gaya tarik elektron relatif lemah adalah unsur logam.
Oleh karena itu, unsur logam dengan unsur nonlogam umumnya berikatan ion dalam
senyawanya.
Rumus Kimia Senyawa Ion
Sesuai dengan aturan oktet, atom natrium akan melepas 1 elektron, sedangkan
atom klorin akan menyerap 1 elektron. Jadi, setiap 1 atom klorin membutuhkan 1 atom
natrium. Akan tetapi, tidak bisa diartikan bahwa satu ion Na+ hanya terikat pada satu ion
Cl-. Dalam kristal NaCl, setiap atom Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl- dan setiap ion Cl-
dikelilingi oleh 6 ion Na+ dalam suatu struktur tiga dimensi berbentuk kubus. Rumus
kimia NaCl adalah rumus empiris, menyatakan bahwa perbandingan ion Na+ dan Cl-
adalah 1:1.
2. Ikatan kovalen
Ada beberapa definisi tentang ikatan kovalen, yaitu:
a. Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang sangat kuat dimana gaya antar atomnya
ditimbulkan dari penggunaan bersama elektron.
b. Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur non logam, serta
mempunyai perbedaan elektronegatifitas yang kecil.
c. Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama elektron-elektron oleh dua atom.
d. Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam.
Contoh Pembentukan Ikatan Kovalen
Pembentukan ikatan dalam molekul H2 tidak melalui pelepasan dan penyerapan
elektron. Sebagai unsur nonlogam, atom-atom hidrogen mempunyai daya tarik elektron
yang cukup besar. Oleh karena peasangan elektron yang terbentuk ditarik oleh kedua inti
atom hidrogen yang berikatan, kedua atom tersebut menjadi saling terikat. Ikatan yang
terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron ini yang dimaksud dengan
ikatan kovalen.
Gambar 1.2
Rumus Kimia Senyawa Kovalen
Dengan mengacu pada aturan oktet, kita dapat memprediksikan rumus molekul
dari senyawa yang berikatan kovalen. Dalam hal ini, jumlah elektron yang dipasangkan
harus disamakan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa aturan oktet tidak selalui dipatuhi,
terdapat beberapa senyawa kovalen yang melanggar aturan oktet. Contohnya adalah
ikatan antara H dan O dalam H2O. Konfigurasi elektron H dan O adalah H memerlukan 1
elektron dan O memerlukan 2 elektron. Agar atom O dan H mengikuti kaidah oktet,
jumlah atom H yang diberikan harus menjadi dua, sedangkan atom O satu, sehingga
rumus molekul senyawa adalah H2O.
Gambar 1.3
Struktur Lewis atau Rumus Struktur Senyawa Kovalen
Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam
suatu molekul. Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan
ikatan kovalen koordinat. Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul
dinyatakan dengan rumus bangun atau rumus struktur. Rumus struktur diperoleh dari
rumus Lewis, setiap pasangan elektron ikatan pada rumus lewis digambarkan dengan
sepotong garis.
Rumus Molekul Rumus Lewis Rumus Bangun (Rumus
Struktur)
H2 H : H H - H
HCl H Cl H - Cl
H2O H O
H
H – O
H
Ikatan kovalen terdiri atas ikatan kovalen polar, kovalen non polar, dan kovalen
koordinasi.
a. Kovalen polar
Senyawa kovalen dikatakan polar jika senyawa tersebut memiliki perbedaan
keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen
terjadi pengutuban muatan. Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang
Pasangan Elektron Ikatannya (PEI) cenderung tertarik ke salah satu atom yang
berikatan. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur
yang beda keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetris,
mempunyai momen dipol.
b. Kovalen non polar
Senyawa kovalen dikatakan non polar jika senyawa tersebut tidak memiliki
perbedaan keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang
berikatan kovalen tidak terjadi pengutuban muatan. Ikatan kovalen
nonpolar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI)
tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen
nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang mempunyai beda
keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau
mempunyai bentuk molekul simetri.
Kovalen Polar Kovalen Non Polar
Larut dalam air Tidak dapat larut dalam air
Memiliki pasangan elektron bebas Tidak memiliki pasangan elektron
bebas
Berakhir ganjil, kecuali BX3 dan PX5 Berakhiran genap
Contoh: NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr,
SO3, N2O5, Cl2O5
Contoh: F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2, N2,
CH4, SF6, PCl5, BCl3
c. Kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terbentuk dari pemakaian
bersama elektron yang hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang
lainnya tidak menyumbangkan elektron. Ikatan ini dapat terjadi jika atom penyumbang
memiliki Pasangan Elektron Bebas (PEB).
Contoh ikatan kovalen koordinasi adalah ammonia (NH3) yang bereaksi dengan
boron triklorida (BCl3) membentuk senyawa NH3BCl3. Atom N dalam NH3 sudah
memenuhi kaidah oktet dan mempunyai sepasang elektron bebas. Di lain pihak, atom B
dalam BCl3 sudah memasangkan semua elektron valensinya, namun belum memenuhi
kaidah oktet. Dalam hal ini, atom N (dari NH3) dan atom B (dari BCl3) dapat berikatan
dengan menggunakan bersama pasangan elektron bebas dari atom N.
3. Ikatan Logam
Ada beberapa definisi tentang ikatan logam, yaitu:
a. Ikatan logam adalah suatu kekuatan utama yang menyatukan atom-atom logam.
b. Ikatan logam adalah ikatan kimia dimana gaya antar atomnya terbentuk karena
penggunaan elektron bersama-sama tetapi tanpa memiliki arah yang tertentu.
c. Ikatan logam merupakan akibat dari adanya tarik menarik muatan positif dari logam
dan muatan negatif dari elektron yang bergerak bebas.
Ikatan logam terjadi karena adanya delokalisasi elektron. Sebagaimana telah
diketahui bahwa unsur logam mempunyai sedikit elektron valensi sehingga kulit terluar
atom logam relatif longgar. Kejadian seperti itu memungkinkan elektron valensi dapat
berpindah-pindah. Mobilitas elektron dalam logam sangat bebas, menyebabkan elektron
dapat berpindah dari satu atom ke atom lain, atau disebut juga delokalisasi. Elektron-
elektron valensi yang mengalami delokalisasi tersebut membentuk satu awan yang
membungkus ion-ion positif logam di dalamnya.
Perbedaan mendasar dan hal-hal lainnya mengenaik ikatan ionik, kovalen, dan
kovalen koordinasi dapat diperhatikan dari tabel berikut ini:
Perbedaan Ion Kovalen Kovalen
Koordinasi
Proses
Pembentukan
Serah terima
elektron antar
atom
Penggunaan
bersama pasangan
elektron dimana
tiap atom
menyumbang
Penggunaan
bersama pasangan
elektron yang
hanya berasal dari
salah satu atom.
elektron.
X + Y a X : Y
X + Y a X : Y
Atom yang terlibat Logam +
Nonlogam
Nonlogam +
Nonlogam
Nonlogam +
Nonlogam
Titik leleh dan titik
didih
Tinggi Rendah (kecuali
pada padatan
kovalen seperti
intan)
Rendah
Kelarutan Larut dalam air
namun sukar larut
dalam pelarut
organik seperti
aseton, alkhohol,
eter dan Benzena.
Sukar larut dalam
air namun larut
dalam pelarut
organik.
Sukar larut dalam
air namun larut
dalam pelarut
organik.
Daya Hantar
Listrik
Lelehan dan
larutannya
mengantarkan
listrik
Tidak dapat
menghantarkan
listrik (namun ada
beberapa
larutannya yang
menghantarkan
listrik)
Tidak dapat
menghantarkan
listrik (namun ada
beberapa
larutannya yang
menghantarkan
listrik)
Contoh NaCl, LiF, CaO,
CaBr2, AlCl3
HF, H2O, PCl3,
BCl3, CO2
NH4
+, SO4
-2,
POCl3, H3NBF3,
SO3
2.2.2 Ikatan Sekunder (Gaya Tarik Antarmolekul)
Ikatan sekunder adalah ikatan antar molekul. Gaya ikatan sekunder timbul dari
dipol atom atau molekul. Pada dasarnya dipol listrik timbul jika ada jarak pisah antara
bagian positif dan negatif dari sebuah atom dan molekul. Perlu diingat bahwa gaya tarik
antarmolekul berikatan dengan sifat-sifat fisis zat, seperti titik leleh dan titik didih.
Semakin kuat gaya tarik antarmolekul, semakin sulit untuk memutuskannya, sehingga
mengakibatkan semakin tinggi titik leleh maupun titik didih suatu senyawa.
1. Gaya London / Gaya Dispersi
Gaya London atau gaya dispersi adalah gaya tarik menarik antara molekul-
molekul dalam zat yang nonpolar. Fritz London, seorang ilmuwan Jerman
mengungkapkan teori tentang gaya ini, sehingga gaya ini bisa disebut gaya London. Gaya
London adalah gaya dimana elektron senantiasa bergerak dalam orbital. Perpindahan
elektron dari suatu daerah ke daerah lainnya menyebabkan suatu molekul yang secara
normal bersifat nonpolar menjadi polar sesaat, membentuk dipol sesaat. Dipol yang
terbentuk dengan cara ini disebut dipol sesaat karena dipol ini dapat berubah secara
banyak dalam satu detik. Dipol sesaat pada suatu molekul dapat mengimbas molekul di
sekitarnya sehingga membentuk suatu dipol terimbas.
Gaya London merupakan gaya yang relatif lemah. Zat yng molekulnya bertarikan
hanya berdasarkan gaya London mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah
dibandingkan dengan zat lain yang massa molekulnya relatif kira-kira sama. Jika
molekul-molekulnya kecil, zat-zat itu biasanya berbentuk gas pada suhu kamar.
Contohnya adalah hidrogen (H2), nitrogen (N2), metana (CH4), gas-gas mulia seperti
helium (He), dan sebagainya.
Kekuatan gaya London bergantung pada beberapa faktor, antara lain kerumitan
molekul dan ukuran molekul.
a. Kerumitan Molekul
1) Lebih banyak terdapat interaksipada molekul kompleks dari molekul
sederhana, sehingga Gaya London lebih besar dibandingkan molekul
sederhana.
2) Makin besar Mr makin kuat Gaya London.
b. Ukuran Molekul
1) Molekul yang lebih besar mempunyai tarikan lebih besar dari pada
molekul berukuran kecil. Sehingga mudah terjadi kutub listrik sesaat yang
menimbulkan Gaya London besar.
2) Dalam satu golongan dari atas ke bawah, ukurannya bertambah besar,
sehingga gaya londonnya juga semakin besar.
2. Ikatan Hidrogen
Suatu gaya antarmolekul yang relatif kuat terdapat dalam senyawa hidrogen yang
mempunyai keelektronegatifan besar, yaitu fluorin (F), oksigen (O), dan nitrogen (N).
Misalnya dalam HF, H20, dan NH3. Hal ini tercermin dari titik didih yang menyolok
tinggi dari senyawa-senyawa tersebut dibandingkan dengan senyawa lain yang sejenis.
Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas
antara atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar
ikatan hidrogen yang terbentuk.
Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan
hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H2O), terjadi dua
ikatan hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya lebih
besar daripada asam florida (HF) yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar
(karena paling tinggi perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih air lebih tinggi
daripada asam florida.
Ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul air, dimana muatan parsial positif
berasal dari atom H yang berasal dari salah satu molekul air. Ikatan hidrogen dapat terjadi
inter molekul dan intra molekul. Jika ikatan terjadi antara atom-atom dalam molekul yang
sama maka disebut ikatan hidrogen intramolekul atau didalam molekul, seperti
molekulH2O dengan molekul H2O. Ikatan hidrogen, juga terbentuk pada pada antar
molekul seperti molekul NH3, CH3CH2OH dengan molekul H2O, ikatan yang semacam
ini disebut dengan ikatan hidrogen intermolekul.
3. Ikatan / Gaya Van Der Waals
Gaya-gaya antarmolekul secara kolektif disebut juga gaya van der Waals. Jadi, bisa
dikatakan bahwa gaya London, gaya dipol-dipol, dan gaya dipol-dipol terimbas,
semuanya tergolong gaya van der Waals. Namun demikian, ada kebiasaan untuk
melakukan pembedaan yang bertujuan untuk memperjelas gaya antarmolekul dalam
suatu zat berikut.
a. Istilah gaya London atau gaya dispersi digunakan, jika gaya antarmolekul itulah satu-
satunya, yaitu untuk zat-zat yang nonpolar. Misalnya untuk gas mulia, hidrogen, dan
nitrogen.
b. Istilah gaya van der Waals digunakan untuk zat yang mempunyai dipol-dipol selain
gaya dipersi, misalnya hidrogen klorida dan aseton.
2.3 Geometri Molekul
Geometri molekul berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul.
Molekul diatomik memiliki geometri linear; Molekul triatomik dapat bergeometri linear
atau bengkok; Molekul tetraatomik bergeometri planar (datar sebidang) atau piramida.
Semakin banyak atom penyusun molekul, semakin banyak pula geometrinya.
Geometri molekul dapat ditentukan melalui percobaan. Namun demikian,
molekul-molekul sederhana dapat diramalkan geometrinya berdasarkan pemahaman
tentang struktur elektron dalam molekul.
2.3.1 Teori Domain Elektron
Teori domain elektron adalah suatu cara meramaikan geometri molekul berdasarkan
tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat. Domain elektron berarti
kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron, dalam hal ini pada atom pusat.
Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut.
a. Satu pasangan elektron ikatan (PEI), baik ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap
tiga, merupakan satu domain.
b. Satu pasangan elektron bebas (PEB) merupakan satu domain.
No. Senyawa Rumus Lewis Atom Pusat Jumlah
Domain
Elektron
PEI PEB
1. H2O H O H 2 2 4
2. CO2 O C O 2 0 2
3 SO2 O S O 2 1 3
2.3.1 Prinsip Dasar Teori Domain Elektron
1. Antara domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak, sehingga
domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian rupa
sehingga tolak-menolak di antaranya menjadi minimum.
2. Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak yang sedikit lebih kuat daripada
pasangan elektron ikatan. Hal itu terjadi karena pasangan elektron bebas hanya
terikat pada satu atom sehingga gerakannya lebih leluasa.

More Related Content

What's hot

Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
aditya rakhmawan
 
Makalah ikatan kimia dan struktur molekul
Makalah ikatan kimia dan struktur molekulMakalah ikatan kimia dan struktur molekul
Makalah ikatan kimia dan struktur molekul
Angga Oktyashari
 
Ppt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenPpt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenzakiahidris
 
Ppt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimiaPpt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimiaKira R. Yamato
 
Ikatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas xIkatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas x
Puswita Septia Usman
 
Kelas 10 007 ikatan kimia
Kelas 10 007 ikatan kimiaKelas 10 007 ikatan kimia
Kelas 10 007 ikatan kimia
Elizabeth Indah P
 
Ion dan kovalen
Ion dan kovalenIon dan kovalen
Ion dan kovalen
Fatmawati Mustofa
 
Kd meeting 2
Kd meeting 2Kd meeting 2
Kd meeting 2
Muhammad Luthfan
 
Ikatan kimia
Ikatan  kimiaIkatan  kimia
Ikatan kimia
rudi hartanto
 
Ikatan kimia, ikatan ion, dan ikatan kovalen
Ikatan kimia, ikatan ion, dan ikatan kovalenIkatan kimia, ikatan ion, dan ikatan kovalen
Ikatan kimia, ikatan ion, dan ikatan kovalen
FitriHastuti2
 
Materi Ikatan kimia
Materi Ikatan kimiaMateri Ikatan kimia
Materi Ikatan kimia
Putri Humaerah
 
Ppt ikatan kimia (kelompok 1)
Ppt ikatan kimia (kelompok 1)Ppt ikatan kimia (kelompok 1)
Ppt ikatan kimia (kelompok 1)
kovalenkimia
 
Ikatan kimia itp unhas klp.8 nn
Ikatan kimia itp unhas klp.8 nnIkatan kimia itp unhas klp.8 nn
Ikatan kimia itp unhas klp.8 nn
UNIVERSITAS HASANUDDIN
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimiaDevifitrin
 
Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasiIkatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi
Vero Nika
 
ikatan kovalen koordinasi
ikatan kovalen koordinasiikatan kovalen koordinasi
ikatan kovalen koordinasi
Suprapta Winarka
 

What's hot (19)

Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan Kimia
Ikatan KimiaIkatan Kimia
Ikatan Kimia
 
Makalah ikatan kimia dan struktur molekul
Makalah ikatan kimia dan struktur molekulMakalah ikatan kimia dan struktur molekul
Makalah ikatan kimia dan struktur molekul
 
Ppt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalenPpt ikatan kovalen
Ppt ikatan kovalen
 
Ppt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimiaPpt model ikatan kimia
Ppt model ikatan kimia
 
Ikatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas xIkatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas x
 
Kelas 10 007 ikatan kimia
Kelas 10 007 ikatan kimiaKelas 10 007 ikatan kimia
Kelas 10 007 ikatan kimia
 
Ion dan kovalen
Ion dan kovalenIon dan kovalen
Ion dan kovalen
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Kd meeting 2
Kd meeting 2Kd meeting 2
Kd meeting 2
 
Ikatan kimia
Ikatan  kimiaIkatan  kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kimia, ikatan ion, dan ikatan kovalen
Ikatan kimia, ikatan ion, dan ikatan kovalenIkatan kimia, ikatan ion, dan ikatan kovalen
Ikatan kimia, ikatan ion, dan ikatan kovalen
 
Materi Ikatan kimia
Materi Ikatan kimiaMateri Ikatan kimia
Materi Ikatan kimia
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
Ppt ikatan kimia (kelompok 1)
Ppt ikatan kimia (kelompok 1)Ppt ikatan kimia (kelompok 1)
Ppt ikatan kimia (kelompok 1)
 
Ikatan kimia itp unhas klp.8 nn
Ikatan kimia itp unhas klp.8 nnIkatan kimia itp unhas klp.8 nn
Ikatan kimia itp unhas klp.8 nn
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasiIkatan kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi
 
ikatan kovalen koordinasi
ikatan kovalen koordinasiikatan kovalen koordinasi
ikatan kovalen koordinasi
 

Viewers also liked

Mater ikatan kimia ppt
Mater ikatan kimia pptMater ikatan kimia ppt
Mater ikatan kimia ppt
Mimi Yeni
 
Bab3 konsep ikatan kimia
Bab3  konsep ikatan kimiaBab3  konsep ikatan kimia
Bab3 konsep ikatan kimiaImo Priyanto
 
RPP Kimia kelas X IKATAN KIMIA
RPP Kimia kelas X IKATAN KIMIARPP Kimia kelas X IKATAN KIMIA
RPP Kimia kelas X IKATAN KIMIA
yunita97544748
 
Embryo Transfer in Alpacas
Embryo Transfer in AlpacasEmbryo Transfer in Alpacas
Embryo Transfer in Alpacas
jorge_llama_guy
 
Buku struktur atom
Buku struktur atomBuku struktur atom
Buku struktur atom
Putra Irawan
 
USE OF EMBRYO TRANSFER IN THE CONTROL OF ANIMAL DISEASES
USE OF EMBRYO TRANSFER IN THE CONTROL OF ANIMAL DISEASESUSE OF EMBRYO TRANSFER IN THE CONTROL OF ANIMAL DISEASES
USE OF EMBRYO TRANSFER IN THE CONTROL OF ANIMAL DISEASES
drarsalankhandvm
 
Embryo Transfer report
Embryo Transfer reportEmbryo Transfer report
Embryo Transfer report
Enajra Eam MaEstrado
 
Embryo transfer
Embryo transferEmbryo transfer
Embryo transferG A RAMA Raju
 
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIKMAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
mery gita
 
ikatan-kimia 1
ikatan-kimia 1ikatan-kimia 1
ikatan-kimia 1
Ridho Aditya rahman
 
Sifat Fisis Senyawa
Sifat Fisis SenyawaSifat Fisis Senyawa
Sifat Fisis Senyawa
Ariq Anhasdio
 
Meramalkan bentuk molekul
Meramalkan bentuk molekulMeramalkan bentuk molekul
Meramalkan bentuk molekul
Zainal Abidin
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4Ira Sari
 
Ikatan kovalen
Ikatan kovalenIkatan kovalen
Ikatan kovalen
Femmy Veronica
 
Bab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekulBab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekulMustahal SSi
 

Viewers also liked (20)

Mater ikatan kimia ppt
Mater ikatan kimia pptMater ikatan kimia ppt
Mater ikatan kimia ppt
 
Bab3 konsep ikatan kimia
Bab3  konsep ikatan kimiaBab3  konsep ikatan kimia
Bab3 konsep ikatan kimia
 
RPP Kimia kelas X IKATAN KIMIA
RPP Kimia kelas X IKATAN KIMIARPP Kimia kelas X IKATAN KIMIA
RPP Kimia kelas X IKATAN KIMIA
 
Embryo Transfer in Alpacas
Embryo Transfer in AlpacasEmbryo Transfer in Alpacas
Embryo Transfer in Alpacas
 
Buku struktur atom
Buku struktur atomBuku struktur atom
Buku struktur atom
 
USE OF EMBRYO TRANSFER IN THE CONTROL OF ANIMAL DISEASES
USE OF EMBRYO TRANSFER IN THE CONTROL OF ANIMAL DISEASESUSE OF EMBRYO TRANSFER IN THE CONTROL OF ANIMAL DISEASES
USE OF EMBRYO TRANSFER IN THE CONTROL OF ANIMAL DISEASES
 
Embryo Transfer report
Embryo Transfer reportEmbryo Transfer report
Embryo Transfer report
 
Embryo transfer
Embryo transferEmbryo transfer
Embryo transfer
 
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIKMAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
MAKALAH KIMIA LINGKUNGAN PENCEMARAN UDARA AKIBAT SENYAWA ANORGANIK
 
Atom unsur
Atom unsurAtom unsur
Atom unsur
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
ikatan-kimia 1
ikatan-kimia 1ikatan-kimia 1
ikatan-kimia 1
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Sifat Fisis Senyawa
Sifat Fisis SenyawaSifat Fisis Senyawa
Sifat Fisis Senyawa
 
Meramalkan bentuk molekul
Meramalkan bentuk molekulMeramalkan bentuk molekul
Meramalkan bentuk molekul
 
Kelompok 4
Kelompok 4Kelompok 4
Kelompok 4
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kovalen
Ikatan kovalenIkatan kovalen
Ikatan kovalen
 
Bab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekulBab 1 atom, ion dan molekul
Bab 1 atom, ion dan molekul
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 

Similar to Materi ikatan kimia doc

Ikatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfIkatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdf
CHakun1999
 
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...yustinatyas
 
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifaUSN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
ifa musdalifa
 
BAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptxBAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
mufidatulhasanah1
 
BAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptxBAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
IkawahyuPorwati
 
BAB 3 IKATAN KIMIA (KIMIA X KurMer).pptx
BAB 3 IKATAN KIMIA (KIMIA X KurMer).pptxBAB 3 IKATAN KIMIA (KIMIA X KurMer).pptx
BAB 3 IKATAN KIMIA (KIMIA X KurMer).pptx
RiezaAabeyiYldrm
 
BAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptxBAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
FizkyRizkiOktavi
 
BAB IKATAN KIMIA.pptx
BAB IKATAN KIMIA.pptxBAB IKATAN KIMIA.pptx
BAB IKATAN KIMIA.pptx
Yashmin27
 
Susunan kimia
Susunan kimiaSusunan kimia
Susunan kimia
ali asanuddin
 
Makalah Ikatan Kimia II
Makalah Ikatan Kimia IIMakalah Ikatan Kimia II
Makalah Ikatan Kimia II
AdePratama34
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
Puswita Septia Usman
 
Ikatan Kimia
Ikatan KimiaIkatan Kimia
Ikatan Kimia
IndahDwiRahayu2
 
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenIkatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenhilalhidayatullah
 
Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur Sihotang
 
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenIkatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
rizkihade
 
Al-As'Adiyah Balikeran 1.5. Ikatan Kimia : Ikatan ionik, Kovalen, & Logam (Ki...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.5. Ikatan Kimia : Ikatan ionik, Kovalen, & Logam (Ki...Al-As'Adiyah Balikeran 1.5. Ikatan Kimia : Ikatan ionik, Kovalen, & Logam (Ki...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.5. Ikatan Kimia : Ikatan ionik, Kovalen, & Logam (Ki...
ZainulHasan13
 
1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia
1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia
1e. ikatan kimia 022_basrib.kimiabaskimia
 

Similar to Materi ikatan kimia doc (20)

Ikatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfIkatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdf
 
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...
 
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifaUSN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
 
BAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptxBAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
 
BAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptxBAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
 
BAB 3 IKATAN KIMIA (KIMIA X KurMer).pptx
BAB 3 IKATAN KIMIA (KIMIA X KurMer).pptxBAB 3 IKATAN KIMIA (KIMIA X KurMer).pptx
BAB 3 IKATAN KIMIA (KIMIA X KurMer).pptx
 
BAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptxBAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
BAB 3 IKATAN KIMIA (IPA KIMIA X KurMer).pptx
 
BAB IKATAN KIMIA.pptx
BAB IKATAN KIMIA.pptxBAB IKATAN KIMIA.pptx
BAB IKATAN KIMIA.pptx
 
Susunan kimia
Susunan kimiaSusunan kimia
Susunan kimia
 
Makalah Ikatan Kimia II
Makalah Ikatan Kimia IIMakalah Ikatan Kimia II
Makalah Ikatan Kimia II
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan Kimia
Ikatan KimiaIkatan Kimia
Ikatan Kimia
 
Ikatan kovalen
Ikatan kovalenIkatan kovalen
Ikatan kovalen
 
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenIkatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
 
Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)
 
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalenIkatan kovalen dan senyawa kovalen
Ikatan kovalen dan senyawa kovalen
 
Al-As'Adiyah Balikeran 1.5. Ikatan Kimia : Ikatan ionik, Kovalen, & Logam (Ki...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.5. Ikatan Kimia : Ikatan ionik, Kovalen, & Logam (Ki...Al-As'Adiyah Balikeran 1.5. Ikatan Kimia : Ikatan ionik, Kovalen, & Logam (Ki...
Al-As'Adiyah Balikeran 1.5. Ikatan Kimia : Ikatan ionik, Kovalen, & Logam (Ki...
 
1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia
1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia
1e. ikatan kimia 022_basrib.kimia
 
Muslimin ikatan kimia
Muslimin ikatan kimiaMuslimin ikatan kimia
Muslimin ikatan kimia
 
Ikatan Kimia
Ikatan KimiaIkatan Kimia
Ikatan Kimia
 

More from Mimi Yeni

Silabus kimia-sma-kls-xii
Silabus kimia-sma-kls-xiiSilabus kimia-sma-kls-xii
Silabus kimia-sma-kls-xii
Mimi Yeni
 
Silabus kimia-sma-kls-xi
Silabus kimia-sma-kls-xiSilabus kimia-sma-kls-xi
Silabus kimia-sma-kls-xi
Mimi Yeni
 
Silabus kimia-sma-kls-x
Silabus kimia-sma-kls-xSilabus kimia-sma-kls-x
Silabus kimia-sma-kls-x
Mimi Yeni
 
Materi hakikat ilmu kimia
Materi hakikat ilmu kimiaMateri hakikat ilmu kimia
Materi hakikat ilmu kimia
Mimi Yeni
 
Pengenalan ilmu-kimia
Pengenalan ilmu-kimiaPengenalan ilmu-kimia
Pengenalan ilmu-kimia
Mimi Yeni
 
Materi sejarah dan struktur atom ppt
Materi sejarah dan struktur  atom pptMateri sejarah dan struktur  atom ppt
Materi sejarah dan struktur atom ppt
Mimi Yeni
 

More from Mimi Yeni (6)

Silabus kimia-sma-kls-xii
Silabus kimia-sma-kls-xiiSilabus kimia-sma-kls-xii
Silabus kimia-sma-kls-xii
 
Silabus kimia-sma-kls-xi
Silabus kimia-sma-kls-xiSilabus kimia-sma-kls-xi
Silabus kimia-sma-kls-xi
 
Silabus kimia-sma-kls-x
Silabus kimia-sma-kls-xSilabus kimia-sma-kls-x
Silabus kimia-sma-kls-x
 
Materi hakikat ilmu kimia
Materi hakikat ilmu kimiaMateri hakikat ilmu kimia
Materi hakikat ilmu kimia
 
Pengenalan ilmu-kimia
Pengenalan ilmu-kimiaPengenalan ilmu-kimia
Pengenalan ilmu-kimia
 
Materi sejarah dan struktur atom ppt
Materi sejarah dan struktur  atom pptMateri sejarah dan struktur  atom ppt
Materi sejarah dan struktur atom ppt
 

Recently uploaded

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
PURWANTOSDNWATES2
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
SurosoSuroso19
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
DataSupriatna
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
adolfnuhujanan101
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
ferrydmn1999
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Rima98947
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
erlita3
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
kinayaptr30
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
gloriosaesy
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
Nur afiyah
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
irawan1978
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
setiatinambunan
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
bobobodo693
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
rohman85
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Galang Adi Kuncoro
 

Recently uploaded (20)

Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERILAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
LAPORAN EKSTRAKURIKULER SEKOLAH DASAR NEGERI
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptxRANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA MODUL 1.4.pptx
 
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdfNUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
NUMERASI KOMPETENSI PENDIDIK TAHAP CAKAP DAN MAHIR.pdf
 
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptxKarier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
Karier-Dan-Studi-Lanjut-Di-Bidang-Informatika.pptx
 
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-OndelSebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
Sebuah buku foto yang berjudul Lensa Kampung Ondel-Ondel
 
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya PositifKoneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
Koneksi Antar Materi modul 1.4 Budaya Positif
 
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdfProgram Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
Program Kerja Kepala Sekolah 2023-2024.pdf
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docxRUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
RUBRIK OBSERVASI KINERJA KEPALA SEKOLAH.docx
 
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBIVISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
VISI MISI KOMUNITAS BELAJAR SDN 93 KOTA JAMBI
 
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdfppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
ppt profesionalisasi pendidikan Pai 9.pdf
 
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docxKisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
Kisi-kisi soal pai kelas 7 genap 2024.docx
 
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdfppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
ppt landasan pendidikan pai 9 revisi.pdf
 
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptxSEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
SEMINAR PPG DAN PPL ppg prajabatan 2024.pptx
 
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrinPatofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
Patofisiologi Sistem Endokrin hormon pada sistem endokrin
 
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 BandungBahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
Bahan Sosialisasi PPDB_1 2024/2025 Bandung
 

Materi ikatan kimia doc

  • 1. IKATAN KIMIA OLEH MIMI HERMAN (15176003) PROGRAM STUDI PASCASARJANA PENDIDIKAN KIMIA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2016
  • 2. 1. Pengertian Ikatan Kimia Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat antara atom-atom tertentu bergabung membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehingga keadaannya menjadi lebih stabil. Dua atom atau lebih dapat membentuk suatu molekul melalui ikatan kimia. Ikatan kimia terjadi karena penggabungan atom-atom, yang membentuk molekul senyawa yang sesuai dengan aturan oktet. 2. Jenis-Jenis Ikatan Kimia Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungjawab dalam gaya interaksi tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu ikatan primer dan ikatan sekunder. 2.2.1 Ikatan Primer Ikatan primer adalah ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif besar. Ikatan primer ini terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. 1. Ikatan ion Ada beberapa definisi tentang ikatan ion, yaitu: - Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat gaya tarik-menarik lantara ion positif dan ion negatif. - Ikatan ion terjadi antara unsur logam dengan unsur nonlogam. - Ikatan ion terjadi karena adanya serah terima elektron dari satu atom ke atom yang lain. - Ikatan ion ini sangat stabil, khususnya bila menyangkut ion bervalensi ganda. Ciri-ciri senyawa ionik: a. Mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi. b. Gaya tarik menarik antarpartikel sangat kuat. c. Tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ion yang berada dalam kristal sulit bergerak. Contoh Pembentukan Ikatan Ion
  • 3. Natrium tergolong unsur logam dengan energi ionisasi yang relatif rendah. Artinya mudah melepas elektron. Di lain pihak, klorin adalah unsur nonlogam dengan daya tarik elektron yang relatif besar. Artinya klorin mempunyai kecenderungan besar untuk menarik elektron. Ketika natrium direaksikan dengan klorin, klorin akan menarik elektron dan natrium. Natrium berubah menjadi ion positif (Na+), sedangkan klorin berubah menjadi ion negatif (Cl-). Ion ion tersebut kemudian mengalami tarik-menarik karena gaya Coulomb sehingga membentuk NaCl. Gambar 1.1 Dari kasus tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa ikatan ion terjadi karena adanya suatu gaya elektrostatis dan ion yang berbeda muatan (positif dan negatif). Hal itu dapat terjadi jika antara unsur yang direaksikan terdapat perbedaan daya tarik elektron yang cukup besar. Satu unsur mempunyai gaya tarik elektron yang lemah sehingga elektronnya mudah lepas dan kedua unsur tersebut membentuk ion unsurnya. Golongan unsur yang gaya tarik elektronnya relatif besar adalah unsur nonlogam, sedangkan golongan unsur yang mempunyai gaya tarik elektron relatif lemah adalah unsur logam. Oleh karena itu, unsur logam dengan unsur nonlogam umumnya berikatan ion dalam senyawanya. Rumus Kimia Senyawa Ion Sesuai dengan aturan oktet, atom natrium akan melepas 1 elektron, sedangkan atom klorin akan menyerap 1 elektron. Jadi, setiap 1 atom klorin membutuhkan 1 atom natrium. Akan tetapi, tidak bisa diartikan bahwa satu ion Na+ hanya terikat pada satu ion Cl-. Dalam kristal NaCl, setiap atom Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl- dan setiap ion Cl- dikelilingi oleh 6 ion Na+ dalam suatu struktur tiga dimensi berbentuk kubus. Rumus kimia NaCl adalah rumus empiris, menyatakan bahwa perbandingan ion Na+ dan Cl- adalah 1:1.
  • 4. 2. Ikatan kovalen Ada beberapa definisi tentang ikatan kovalen, yaitu: a. Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang sangat kuat dimana gaya antar atomnya ditimbulkan dari penggunaan bersama elektron. b. Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur non logam, serta mempunyai perbedaan elektronegatifitas yang kecil. c. Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama elektron-elektron oleh dua atom. d. Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam. Contoh Pembentukan Ikatan Kovalen Pembentukan ikatan dalam molekul H2 tidak melalui pelepasan dan penyerapan elektron. Sebagai unsur nonlogam, atom-atom hidrogen mempunyai daya tarik elektron yang cukup besar. Oleh karena peasangan elektron yang terbentuk ditarik oleh kedua inti atom hidrogen yang berikatan, kedua atom tersebut menjadi saling terikat. Ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron ini yang dimaksud dengan ikatan kovalen. Gambar 1.2 Rumus Kimia Senyawa Kovalen Dengan mengacu pada aturan oktet, kita dapat memprediksikan rumus molekul dari senyawa yang berikatan kovalen. Dalam hal ini, jumlah elektron yang dipasangkan harus disamakan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa aturan oktet tidak selalui dipatuhi, terdapat beberapa senyawa kovalen yang melanggar aturan oktet. Contohnya adalah ikatan antara H dan O dalam H2O. Konfigurasi elektron H dan O adalah H memerlukan 1 elektron dan O memerlukan 2 elektron. Agar atom O dan H mengikuti kaidah oktet,
  • 5. jumlah atom H yang diberikan harus menjadi dua, sedangkan atom O satu, sehingga rumus molekul senyawa adalah H2O. Gambar 1.3 Struktur Lewis atau Rumus Struktur Senyawa Kovalen Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam suatu molekul. Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinat. Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan dengan rumus bangun atau rumus struktur. Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis, setiap pasangan elektron ikatan pada rumus lewis digambarkan dengan sepotong garis. Rumus Molekul Rumus Lewis Rumus Bangun (Rumus Struktur) H2 H : H H - H HCl H Cl H - Cl H2O H O H H – O H Ikatan kovalen terdiri atas ikatan kovalen polar, kovalen non polar, dan kovalen koordinasi. a. Kovalen polar Senyawa kovalen dikatakan polar jika senyawa tersebut memiliki perbedaan keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen
  • 6. terjadi pengutuban muatan. Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI) cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetris, mempunyai momen dipol. b. Kovalen non polar Senyawa kovalen dikatakan non polar jika senyawa tersebut tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen tidak terjadi pengutuban muatan. Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI) tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri. Kovalen Polar Kovalen Non Polar Larut dalam air Tidak dapat larut dalam air Memiliki pasangan elektron bebas Tidak memiliki pasangan elektron bebas Berakhir ganjil, kecuali BX3 dan PX5 Berakhiran genap Contoh: NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr, SO3, N2O5, Cl2O5 Contoh: F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2, N2, CH4, SF6, PCl5, BCl3 c. Kovalen koordinasi Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terbentuk dari pemakaian bersama elektron yang hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang lainnya tidak menyumbangkan elektron. Ikatan ini dapat terjadi jika atom penyumbang memiliki Pasangan Elektron Bebas (PEB).
  • 7. Contoh ikatan kovalen koordinasi adalah ammonia (NH3) yang bereaksi dengan boron triklorida (BCl3) membentuk senyawa NH3BCl3. Atom N dalam NH3 sudah memenuhi kaidah oktet dan mempunyai sepasang elektron bebas. Di lain pihak, atom B dalam BCl3 sudah memasangkan semua elektron valensinya, namun belum memenuhi kaidah oktet. Dalam hal ini, atom N (dari NH3) dan atom B (dari BCl3) dapat berikatan dengan menggunakan bersama pasangan elektron bebas dari atom N. 3. Ikatan Logam Ada beberapa definisi tentang ikatan logam, yaitu: a. Ikatan logam adalah suatu kekuatan utama yang menyatukan atom-atom logam. b. Ikatan logam adalah ikatan kimia dimana gaya antar atomnya terbentuk karena penggunaan elektron bersama-sama tetapi tanpa memiliki arah yang tertentu. c. Ikatan logam merupakan akibat dari adanya tarik menarik muatan positif dari logam dan muatan negatif dari elektron yang bergerak bebas. Ikatan logam terjadi karena adanya delokalisasi elektron. Sebagaimana telah diketahui bahwa unsur logam mempunyai sedikit elektron valensi sehingga kulit terluar atom logam relatif longgar. Kejadian seperti itu memungkinkan elektron valensi dapat berpindah-pindah. Mobilitas elektron dalam logam sangat bebas, menyebabkan elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain, atau disebut juga delokalisasi. Elektron- elektron valensi yang mengalami delokalisasi tersebut membentuk satu awan yang membungkus ion-ion positif logam di dalamnya. Perbedaan mendasar dan hal-hal lainnya mengenaik ikatan ionik, kovalen, dan kovalen koordinasi dapat diperhatikan dari tabel berikut ini: Perbedaan Ion Kovalen Kovalen Koordinasi Proses Pembentukan Serah terima elektron antar atom Penggunaan bersama pasangan elektron dimana tiap atom menyumbang Penggunaan bersama pasangan elektron yang hanya berasal dari salah satu atom.
  • 8. elektron. X + Y a X : Y X + Y a X : Y Atom yang terlibat Logam + Nonlogam Nonlogam + Nonlogam Nonlogam + Nonlogam Titik leleh dan titik didih Tinggi Rendah (kecuali pada padatan kovalen seperti intan) Rendah Kelarutan Larut dalam air namun sukar larut dalam pelarut organik seperti aseton, alkhohol, eter dan Benzena. Sukar larut dalam air namun larut dalam pelarut organik. Sukar larut dalam air namun larut dalam pelarut organik. Daya Hantar Listrik Lelehan dan larutannya mengantarkan listrik Tidak dapat menghantarkan listrik (namun ada beberapa larutannya yang menghantarkan listrik) Tidak dapat menghantarkan listrik (namun ada beberapa larutannya yang menghantarkan listrik) Contoh NaCl, LiF, CaO, CaBr2, AlCl3 HF, H2O, PCl3, BCl3, CO2 NH4 +, SO4 -2, POCl3, H3NBF3, SO3 2.2.2 Ikatan Sekunder (Gaya Tarik Antarmolekul)
  • 9. Ikatan sekunder adalah ikatan antar molekul. Gaya ikatan sekunder timbul dari dipol atom atau molekul. Pada dasarnya dipol listrik timbul jika ada jarak pisah antara bagian positif dan negatif dari sebuah atom dan molekul. Perlu diingat bahwa gaya tarik antarmolekul berikatan dengan sifat-sifat fisis zat, seperti titik leleh dan titik didih. Semakin kuat gaya tarik antarmolekul, semakin sulit untuk memutuskannya, sehingga mengakibatkan semakin tinggi titik leleh maupun titik didih suatu senyawa. 1. Gaya London / Gaya Dispersi Gaya London atau gaya dispersi adalah gaya tarik menarik antara molekul- molekul dalam zat yang nonpolar. Fritz London, seorang ilmuwan Jerman mengungkapkan teori tentang gaya ini, sehingga gaya ini bisa disebut gaya London. Gaya London adalah gaya dimana elektron senantiasa bergerak dalam orbital. Perpindahan elektron dari suatu daerah ke daerah lainnya menyebabkan suatu molekul yang secara normal bersifat nonpolar menjadi polar sesaat, membentuk dipol sesaat. Dipol yang terbentuk dengan cara ini disebut dipol sesaat karena dipol ini dapat berubah secara banyak dalam satu detik. Dipol sesaat pada suatu molekul dapat mengimbas molekul di sekitarnya sehingga membentuk suatu dipol terimbas. Gaya London merupakan gaya yang relatif lemah. Zat yng molekulnya bertarikan hanya berdasarkan gaya London mempunyai titik leleh dan titik didih yang rendah dibandingkan dengan zat lain yang massa molekulnya relatif kira-kira sama. Jika molekul-molekulnya kecil, zat-zat itu biasanya berbentuk gas pada suhu kamar. Contohnya adalah hidrogen (H2), nitrogen (N2), metana (CH4), gas-gas mulia seperti helium (He), dan sebagainya. Kekuatan gaya London bergantung pada beberapa faktor, antara lain kerumitan molekul dan ukuran molekul. a. Kerumitan Molekul 1) Lebih banyak terdapat interaksipada molekul kompleks dari molekul sederhana, sehingga Gaya London lebih besar dibandingkan molekul sederhana. 2) Makin besar Mr makin kuat Gaya London. b. Ukuran Molekul
  • 10. 1) Molekul yang lebih besar mempunyai tarikan lebih besar dari pada molekul berukuran kecil. Sehingga mudah terjadi kutub listrik sesaat yang menimbulkan Gaya London besar. 2) Dalam satu golongan dari atas ke bawah, ukurannya bertambah besar, sehingga gaya londonnya juga semakin besar. 2. Ikatan Hidrogen Suatu gaya antarmolekul yang relatif kuat terdapat dalam senyawa hidrogen yang mempunyai keelektronegatifan besar, yaitu fluorin (F), oksigen (O), dan nitrogen (N). Misalnya dalam HF, H20, dan NH3. Hal ini tercermin dari titik didih yang menyolok tinggi dari senyawa-senyawa tersebut dibandingkan dengan senyawa lain yang sejenis. Kekuatan ikatan hidrogen ini dipengaruhi oleh perbedaan elektronegativitas antara atom-atom dalam molekul tersebut. Semakin besar perbedaannya, semakin besar ikatan hidrogen yang terbentuk. Ikatan hidrogen memengaruhi titik didih suatu senyawa. Semakin besar ikatan hidrogennya, semakin tinggi titik didihnya. Namun, khusus pada air (H2O), terjadi dua ikatan hidrogen pada tiap molekulnya. Akibatnya jumlah total ikatan hidrogennya lebih besar daripada asam florida (HF) yang seharusnya memiliki ikatan hidrogen terbesar (karena paling tinggi perbedaan elektronegativitasnya) sehingga titik didih air lebih tinggi daripada asam florida. Ikatan hidrogen yang terjadi antar molekul air, dimana muatan parsial positif berasal dari atom H yang berasal dari salah satu molekul air. Ikatan hidrogen dapat terjadi inter molekul dan intra molekul. Jika ikatan terjadi antara atom-atom dalam molekul yang sama maka disebut ikatan hidrogen intramolekul atau didalam molekul, seperti
  • 11. molekulH2O dengan molekul H2O. Ikatan hidrogen, juga terbentuk pada pada antar molekul seperti molekul NH3, CH3CH2OH dengan molekul H2O, ikatan yang semacam ini disebut dengan ikatan hidrogen intermolekul. 3. Ikatan / Gaya Van Der Waals Gaya-gaya antarmolekul secara kolektif disebut juga gaya van der Waals. Jadi, bisa dikatakan bahwa gaya London, gaya dipol-dipol, dan gaya dipol-dipol terimbas, semuanya tergolong gaya van der Waals. Namun demikian, ada kebiasaan untuk melakukan pembedaan yang bertujuan untuk memperjelas gaya antarmolekul dalam suatu zat berikut. a. Istilah gaya London atau gaya dispersi digunakan, jika gaya antarmolekul itulah satu- satunya, yaitu untuk zat-zat yang nonpolar. Misalnya untuk gas mulia, hidrogen, dan nitrogen. b. Istilah gaya van der Waals digunakan untuk zat yang mempunyai dipol-dipol selain gaya dipersi, misalnya hidrogen klorida dan aseton. 2.3 Geometri Molekul Geometri molekul berkaitan dengan susunan ruang atom-atom dalam molekul. Molekul diatomik memiliki geometri linear; Molekul triatomik dapat bergeometri linear atau bengkok; Molekul tetraatomik bergeometri planar (datar sebidang) atau piramida. Semakin banyak atom penyusun molekul, semakin banyak pula geometrinya. Geometri molekul dapat ditentukan melalui percobaan. Namun demikian, molekul-molekul sederhana dapat diramalkan geometrinya berdasarkan pemahaman tentang struktur elektron dalam molekul. 2.3.1 Teori Domain Elektron Teori domain elektron adalah suatu cara meramaikan geometri molekul berdasarkan tolak-menolak elektron-elektron pada kulit luar atom pusat. Domain elektron berarti kedudukan elektron atau daerah keberadaan elektron, dalam hal ini pada atom pusat. Jumlah domain elektron ditentukan sebagai berikut.
  • 12. a. Satu pasangan elektron ikatan (PEI), baik ikatan tunggal, rangkap, atau rangkap tiga, merupakan satu domain. b. Satu pasangan elektron bebas (PEB) merupakan satu domain. No. Senyawa Rumus Lewis Atom Pusat Jumlah Domain Elektron PEI PEB 1. H2O H O H 2 2 4 2. CO2 O C O 2 0 2 3 SO2 O S O 2 1 3 2.3.1 Prinsip Dasar Teori Domain Elektron 1. Antara domain elektron pada kulit luar atom pusat saling tolak-menolak, sehingga domain elektron akan mengatur diri (mengambil formasi) sedemikian rupa sehingga tolak-menolak di antaranya menjadi minimum. 2. Pasangan elektron bebas mempunyai gaya tolak yang sedikit lebih kuat daripada pasangan elektron ikatan. Hal itu terjadi karena pasangan elektron bebas hanya terikat pada satu atom sehingga gerakannya lebih leluasa.