Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...yustinatyas
Ikatan kimia merupakan interaksi antara atom-atom yang menentukan sifat suatu zat. Terdapat beberapa jenis ikatan kimia seperti ikatan ionik, kovalen, koordinasi, logam, dan antarmolekul. Masing-masing memiliki ciri khas seperti sifat, proses pembentukan, dan energi ikatan.
Atom-atom dapat membentuk ikatan kimia untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia. Terdapat beberapa jenis ikatan kimia antara atom-atom dan antar molekul, seperti ikatan ionik yang terjadi karena perpindahan elektron, ikatan kovalen yang terjadi karena berbagi elektron, ikatan logam yang terjadi karena interaksi elektron bebas, serta ikatan hidrogen dan van der Waals yang melibatkan gaya tarik antar mole
Ikatan kimia, struktur molekul, dan polaritasFahmi Hidayat
Ikatan kimia merupakan interaksi antar atom yang membentuk molekul, ion, kristal, dan spesies stabil lainnya. Terdapat tiga jenis ikatan kimia yaitu ikatan ion, kovalen, dan logam. Ikatan ion terbentuk karena adanya pemindahan elektron antar atom, membentuk ion positif dan negatif. Ikatan kovalen terbentuk karena pemakaian bersama elektron antar atom. Teori VSEPR digunakan untuk memprediksi bentuk molekul
ikatan kimia adalah ikatan yang erjadi antara senyawa2 kimia yang terdiri dair ikatan ion dan ikatan kovlen, ikatan kovalen terdiri dari tunggal, rangkap 2, rangkap 3
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungung jawab dalam g...yustinatyas
Ikatan kimia merupakan interaksi antara atom-atom yang menentukan sifat suatu zat. Terdapat beberapa jenis ikatan kimia seperti ikatan ionik, kovalen, koordinasi, logam, dan antarmolekul. Masing-masing memiliki ciri khas seperti sifat, proses pembentukan, dan energi ikatan.
Atom-atom dapat membentuk ikatan kimia untuk mencapai konfigurasi elektron yang stabil seperti gas mulia. Terdapat beberapa jenis ikatan kimia antara atom-atom dan antar molekul, seperti ikatan ionik yang terjadi karena perpindahan elektron, ikatan kovalen yang terjadi karena berbagi elektron, ikatan logam yang terjadi karena interaksi elektron bebas, serta ikatan hidrogen dan van der Waals yang melibatkan gaya tarik antar mole
Ikatan kimia, struktur molekul, dan polaritasFahmi Hidayat
Ikatan kimia merupakan interaksi antar atom yang membentuk molekul, ion, kristal, dan spesies stabil lainnya. Terdapat tiga jenis ikatan kimia yaitu ikatan ion, kovalen, dan logam. Ikatan ion terbentuk karena adanya pemindahan elektron antar atom, membentuk ion positif dan negatif. Ikatan kovalen terbentuk karena pemakaian bersama elektron antar atom. Teori VSEPR digunakan untuk memprediksi bentuk molekul
ikatan kimia adalah ikatan yang erjadi antara senyawa2 kimia yang terdiri dair ikatan ion dan ikatan kovlen, ikatan kovalen terdiri dari tunggal, rangkap 2, rangkap 3
Ada tiga jenis ikatan kimia antar atom, yaitu ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatik antara ion-ion bermuatan, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena penggunaan bersama elektron oleh dua atom atau lebih. Ikatan logam dihasilkan dari interaksi antara inti atom dan elektron-elektron yang bergerak bebas di antaranya.
Ada tiga jenis ikatan kimia antar atom, yaitu ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatik antara ion-ion bermuatan, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena penggunaan bersama elektron oleh dua atom atau lebih. Ikatan logam dihasilkan dari interaksi antara inti atom dan elektron-elektron yang bergerak bebas di antaranya.
Dokumen tersebut membahas tentang ikatan kimia, terutama ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion terjadi antara logam dan nonlogam karena perbedaan muatan, sementara ikatan kovalen terjadi karena berbagi elektron antar atom nonlogam.
Bab 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, serta pengecualian aturan oktet. Ikatan ion terbentuk melalui pertukaran elektron antara unsur logam dan nonlogam, sedangkan ikatan kovalen terbentuk dari berbagi elektron. Aturan oktet menjelaskan kecenderungan unsur untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat.
Bab 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, dan pengecualian aturan oktet. Ikatan terbentuk karena interaksi elektron antaratom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Rumus senyawa dapat diramalkan berdasarkan jumlah elektron yang dilepas dan diserap untuk mencapai konfigurasi oktet.
BAB 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, kovalen polar dan nonpolar, serta pengecualian aturan oktet. Ikatan ion terbentuk melalui transfer elektron antar atom, sedangkan ikatan kovalen melibatkan berbagi elektron. Sifat senyawa ion dan kovalen berbeda dalam titik didih, kemampuan menghantar listrik, dan kelarutan.
BAB 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, serta pengecualian dan kegagalan aturan oktet. Ikatan terbentuk karena interaksi elektron antaratom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Rumus senyawa dapat diramalkan berdasarkan jumlah elektron yang dilepas dan diserap untuk mencapai aturan oktet.
BAB 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, serta pengecualian dan kegagalan aturan oktet. Ikatan terbentuk karena interaksi elektron antaratom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Rumus senyawa dapat diramalkan berdasarkan jumlah elektron yang dilepas dan diserap untuk mencapai aturan oktet.
BAB 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, serta pengecualian dan kegagalan aturan oktet. Ikatan terbentuk karena interaksi elektron antaratom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Rumus senyawa dapat diramalkan berdasarkan jumlah elektron yang dilepas dan diserap untuk mencapai aturan oktet.
Ikatan kimia adalah kekuatan yang menarik atom satu sama lain dalam senyawa yang melibatkan interaksi antara elektron valensi atom. Terdapat dua jenis ikatan utama yaitu ikatan ionik dan kovalen. Ikatan ionik terjadi karena adanya transfer elektron antara atom, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis ikatan kimia antara atom-atom dalam membentuk molekul, seperti ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan logam, ikatan hidrogen, dan ikatan Van der Waals. Jenis ikatan terbentuk tergantung pada sifat kimia unsur yang membentuk ikatan, seperti elektronegativitas dan kecenderungan mengisi elektron valensi masing-masing unsur untuk mencapai konfigurasi gas mulia.
Dokumen tersebut membahas berbagai konsep dasar dalam ikatan kimia, mulai dari konfigurasi elektron gas mulia, aturan oktet, jenis-jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, dan rangkap, serta konsep terkait seperti keelektronegatifan, struktur Lewis, dan penyimpangan aturan oktet.
Dokumen tersebut membahas empat jenis ikatan kimia, yaitu: 1) ikatan kovalen rangkap, 2) ikatan kovalen polar, 3) ikatan kovalen non-polar, dan 4) ikatan kovalen koordinasi. Dokumen tersebut menjelaskan perbedaan masing-masing jenis ikatan berdasarkan cara pembentukannya dan contoh senyawanya.
Ada tiga jenis ikatan kimia antar atom, yaitu ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatik antara ion-ion bermuatan, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena penggunaan bersama elektron oleh dua atom atau lebih. Ikatan logam dihasilkan dari interaksi antara inti atom dan elektron-elektron yang bergerak bebas di antaranya.
Ada tiga jenis ikatan kimia antar atom, yaitu ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. Ikatan ion terjadi karena adanya gaya elektrostatik antara ion-ion bermuatan, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena penggunaan bersama elektron oleh dua atom atau lebih. Ikatan logam dihasilkan dari interaksi antara inti atom dan elektron-elektron yang bergerak bebas di antaranya.
Dokumen tersebut membahas tentang ikatan kimia, terutama ikatan ion dan ikatan kovalen. Ikatan ion terjadi antara logam dan nonlogam karena perbedaan muatan, sementara ikatan kovalen terjadi karena berbagi elektron antar atom nonlogam.
Bab 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, serta pengecualian aturan oktet. Ikatan ion terbentuk melalui pertukaran elektron antara unsur logam dan nonlogam, sedangkan ikatan kovalen terbentuk dari berbagi elektron. Aturan oktet menjelaskan kecenderungan unsur untuk memiliki konfigurasi elektron seperti gas mulia terdekat.
Bab 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, dan pengecualian aturan oktet. Ikatan terbentuk karena interaksi elektron antaratom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Rumus senyawa dapat diramalkan berdasarkan jumlah elektron yang dilepas dan diserap untuk mencapai konfigurasi oktet.
BAB 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, kovalen polar dan nonpolar, serta pengecualian aturan oktet. Ikatan ion terbentuk melalui transfer elektron antar atom, sedangkan ikatan kovalen melibatkan berbagi elektron. Sifat senyawa ion dan kovalen berbeda dalam titik didih, kemampuan menghantar listrik, dan kelarutan.
BAB 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, serta pengecualian dan kegagalan aturan oktet. Ikatan terbentuk karena interaksi elektron antaratom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Rumus senyawa dapat diramalkan berdasarkan jumlah elektron yang dilepas dan diserap untuk mencapai aturan oktet.
BAB 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, serta pengecualian dan kegagalan aturan oktet. Ikatan terbentuk karena interaksi elektron antaratom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Rumus senyawa dapat diramalkan berdasarkan jumlah elektron yang dilepas dan diserap untuk mencapai aturan oktet.
BAB 4 membahas berbagai jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, logam, serta pengecualian dan kegagalan aturan oktet. Ikatan terbentuk karena interaksi elektron antaratom untuk mencapai konfigurasi elektron seperti gas mulia. Rumus senyawa dapat diramalkan berdasarkan jumlah elektron yang dilepas dan diserap untuk mencapai aturan oktet.
Ikatan kimia adalah kekuatan yang menarik atom satu sama lain dalam senyawa yang melibatkan interaksi antara elektron valensi atom. Terdapat dua jenis ikatan utama yaitu ikatan ionik dan kovalen. Ikatan ionik terjadi karena adanya transfer elektron antara atom, sedangkan ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama pasangan elektron.
Dokumen tersebut membahas beberapa jenis ikatan kimia antara atom-atom dalam membentuk molekul, seperti ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan logam, ikatan hidrogen, dan ikatan Van der Waals. Jenis ikatan terbentuk tergantung pada sifat kimia unsur yang membentuk ikatan, seperti elektronegativitas dan kecenderungan mengisi elektron valensi masing-masing unsur untuk mencapai konfigurasi gas mulia.
Dokumen tersebut membahas berbagai konsep dasar dalam ikatan kimia, mulai dari konfigurasi elektron gas mulia, aturan oktet, jenis-jenis ikatan kimia seperti ikatan ion, kovalen, dan rangkap, serta konsep terkait seperti keelektronegatifan, struktur Lewis, dan penyimpangan aturan oktet.
Dokumen tersebut membahas empat jenis ikatan kimia, yaitu: 1) ikatan kovalen rangkap, 2) ikatan kovalen polar, 3) ikatan kovalen non-polar, dan 4) ikatan kovalen koordinasi. Dokumen tersebut menjelaskan perbedaan masing-masing jenis ikatan berdasarkan cara pembentukannya dan contoh senyawanya.
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
Ikatan Kimia 1.pdf
1. Ikatan Kimia – Pengertian, Teori, Sifat,
Jenis dan Geometri Molekul
Ikatan Kimia – Pengertian, Teori, Sifat, Jenis dan Geometri Molekul – Senyawa kimia
terbentuk dari dua atau lebih atom yang bergabung atau berikatan satu sama lain.
Penggabungan ini akan menghasilkan molekul atau senyawa yang sederhana atau kompleks.
Atom-atom tersebut terikat satu sama lain dalam senyawa akibat adanya gaya ikatan kimia.
Munculnya teori tentang ikatan kimia disebabkan oleh keberadaan golongan unsur gas mulia
yaitu pada golongan VIIIA pada sistem periodik. Golongan unsur gas mulia memperlihatkan
kecenderungan yang sangat kecil untuk membentuk senyawa kimia, hal ini disebabkan
karena unsur gas mulia bersifat stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur lain membentuk
senyawa dan memiliki elektron valensi oktet dan duplet. Kebanyakan unsur-unsur di alam
ada dalam bentuk senyawanya, bukan sebagai unsur bebas seperti unsur gas mulia. Hal ini
memperlihatkan adanya kecenderungan dari atom-atom yang relatif tidak stabil membentuk
senyawa yang lebih stabil dibandingkan dengan atom unsur bebasnya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk dapat mengetahui dan mempelajari tentang
ikatan kimia. Karena dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak akan pernah lepas dari hal-hal
yang berhubungan dengan ikatan kimia.
2. A. Pengertian Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat antara atom-atom tertentu bergabung
membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehingga keadaannya menjadi lebih stabil. Dua
atom atau lebih dapat membentuk suatu molekul melalui ikatan kimia. Ikatan kimia terjadi
karena penggabungan atom-atom, yang membentuk molekul senyawa yang sesuai dengan
aturan oktet.
B. Jenis-Jenis Ikatan Kimia
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungjawab dalam gaya interaksi
tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau
poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan menjadi dua jenis,
yaitu ikatan primer dan ikatan sekunder.
Ikatan Primer
Ikatan primer adalah ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif besar. Ikatan
primer ini terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
1) Ikatan ion
Ada beberapa definisi tentang ikatan ion, yaitu:
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat gaya tarik-menarik lantara ion positif dan ion
negatif.
Ikatan ion terjadi antara unsur logam dengan unsur nonlogam.
Ikatan ion terjadi karena adanya serah terima elektron dari satu atom ke atom yang lain.
Ikatan ion ini sangat stabil, khususnya bila menyangkut ion bervalensi ganda.
Ciri-ciri senyawa ionik
Mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi.
Gaya tarik menarik antarpartikel sangat kuat.
Tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ion yang berada dalam kristal sulit bergerak.
Contoh Pembentukan Ikatan Ion
Natrium tergolong unsur logam dengan energi ionisasi yang relatif rendah. Artinya mudah
melepas elektron. Di lain pihak, klorin adalah unsur nonlogam dengan daya tarik elektron
yang relatif besar. Artinya klorin mempunyai kecenderungan besar untuk menarik elektron.
Ketika natrium direaksikan dengan klorin, klorin akan menarik elektron dan natrium.
Natrium berubah menjadi ion positif (Na+
), sedangkan klorin berubah menjadi ion negatif
(Cl-). Ion ion tersebut kemudian mengalami tarik-menarik karena gaya Coulomb sehingga
membentuk NaCl.
3. Dari kasus tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa ikatan ion terjadi karena adanya suatu
gaya elektrostatis dan ion yang berbeda muatan (positif dan negatif). Hal itu dapat terjadi jika
antara unsur yang direaksikan terdapat perbedaan daya tarik elektron yang cukup besar. Satu
unsur mempunyai gaya tarik elektron yang lemah sehingga elektronnya mudah lepas dan
kedua unsur tersebut membentuk ion unsurnya. Golongan unsur yang gaya tarik elektronnya
relatif besar adalah unsur nonlogam, sedangkan golongan unsur yang mempunyai gaya tarik
elektron relatif lemah adalah unsur logam. Oleh karena itu, unsur logam dengan unsur
nonlogam umumnya berikatan ion dalam senyawanya.
Rumus Kimia Senyawa Ion
Sesuai dengan aturan oktet, atom natrium akan melepas 1 elektron, sedangkan atom klorin
akan menyerap 1 elektron. Jadi, setiap 1 atom klorin membutuhkan 1 atom natrium. Akan
tetapi, tidak bisa diartikan bahwa satu ion Na+
hanya terikat pada satu ion Cl–
. Dalam kristal
NaCl, setiap atom Na+
dikelilingi oleh 6 ion Cl–
dan setiap ion Cl–
dikelilingi oleh 6 ion Na+
dalam suatu struktur tiga dimensi berbentuk kubus. Rumus kimia NaCl adalah rumus empiris,
menyatakan bahwa perbandingan ion Na+
dan Cl–
adalah 1:1.
2) Ikatan kovalen
Ada beberapa definisi tentang ikatan kovalen, yaitu:
Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang sangat kuat dimana gaya antar atomnya ditimbulkan
dari penggunaan bersama elektron.
Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur non logam, serta mempunyai
perbedaan elektronegatifitas yang kecil.
Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama elektron-elektron oleh dua atom.
Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam.
Contoh Pembentukan Ikatan Kovalen
Pembentukan ikatan dalam molekul H2 tidak melalui pelepasan dan penyerapan elektron.
Sebagai unsur nonlogam, atom-atom hidrogen mempunyai daya tarik elektron yang cukup
besar. Oleh karena peasangan elektron yang terbentuk ditarik oleh kedua inti atom hidrogen
yang berikatan, kedua atom tersebut menjadi saling terikat. Ikatan yang terbentuk dengan
cara penggunaan bersama pasangan elektron ini yang dimaksud dengan ikatan kovalen.
Rumus Kimia Senyawa Kovalen
Dengan mengacu pada aturan oktet, kita dapat memprediksikan rumus molekul dari senyawa
yang berikatan kovalen. Dalam hal ini, jumlah elektron yang dipasangkan harus disamakan.
4. Akan tetapi, perlu diingat bahwa aturan oktet tidak selalui dipatuhi, terdapat beberapa
senyawa kovalen yang melanggar aturan oktet. Contohnya adalah ikatan antara H dan O
dalam H2O. Konfigurasi elektron H dan O adalah H memerlukan 1 elektron dan O
memerlukan 2 elektron. Agar atom O dan H mengikuti kaidah oktet, jumlah atom H yang
diberikan harus menjadi dua, sedangkan atom O satu, sehingga rumus molekul senyawa
adalah H2O.
Struktur Lewis atau Rumus Struktur Senyawa Kovalen
Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam suatu
molekul. Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan kovalen
koordinat. Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan dengan rumus
bangun atau rumus struktur. Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis, setiap pasangan
elektron ikatan pada rumus lewis digambarkan dengan sepotong garis.
Rumus Molekul Rumus Lewis Rumus Bangun (Rumus Struktur)
H2 H : H H – H
HCl H Cl H – Cl
H2O H O H H – O – H
Ikatan kovalen terdiri atas ikatan kovalen polar, kovalen non polar, dan kovalen koordinasi.
Kovalen polar
Senyawa kovalen dikatakan polar jika senyawa tersebut memiliki perbedaan
keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen terjadi
pengutuban muatan. Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron
Ikatannya (PEI) cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Senyawa kovalen polar
biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar, mempunyai
bentuk molekul asimetris, mempunyai momen dipol.
Kovalen non polar
Senyawa kovalen dikatakan non polar jika senyawa tersebut tidak memiliki perbedaan
keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen tidak terjadi
pengutuban muatan. Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron
Ikatannya (PEI) tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen
5. nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol
atau mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri.
Kovalen Polar Kovalen Non Polar
Larut dalam air Tidak dapat larut dalam air
Memiliki pasangan elektron bebas Tidak memiliki pasangan elektron bebas
Berakhir ganjil, kecuali BX3 dan PX5 Berakhiran genap
Contoh: NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr, SO3, N2O5,
Cl2O5
Contoh: F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2, N2, CH4, SF6, PCl5,
BCl3
Kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terbentuk dari pemakaian bersama
elektron yang hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang lainnya tidak
menyumbangkan elektron. Ikatan ini dapat terjadi jika atom penyumbang memiliki Pasangan
Elektron Bebas (PEB).
Contoh ikatan kovalen koordinasi adalah ammonia (NH3) yang bereaksi dengan boron
triklorida (BCl3) membentuk senyawa NH3BCl3. Atom N dalam NH3 sudah memenuhi
kaidah oktet dan mempunyai sepasang elektron bebas. Di lain pihak, atom B dalam BCl3
sudah memasangkan semua elektron valensinya, namun belum memenuhi kaidah oktet.
Dalam hal ini, atom N (dari NH3) dan atom B (dari BCl3) dapat berikatan dengan
menggunakan bersama pasangan elektron bebas dari atom N.
3) Ikatan Logam
Ada beberapa definisi tentang ikatan logam, yaitu:
Ikatan logam adalah suatu kekuatan utama yang menyatukan atom-atom logam.
Ikatan logam adalah ikatan kimia dimana gaya antar atomnya terbentuk karena penggunaan
elektron bersama-sama tetapi tanpa memiliki arah yang tertentu.
Ikatan logam merupakan akibat dari adanya tarik menarik muatan positif dari logam dan
muatan negatif dari elektron yang bergerak bebas.
Ikatan logam terjadi karena adanya delokalisasi elektron. Sebagaimana telah diketahui bahwa
unsur logam mempunyai sedikit elektron valensi sehingga kulit terluar atom logam relatif
longgar. Kejadian seperti itu memungkinkan elektron valensi dapat berpindah-pindah.
Mobilitas elektron dalam logam sangat bebas, menyebabkan elektron dapat berpindah dari
satu atom ke atom lain, atau disebut juga delokalisasi. Elektron-elektron valensi yang
mengalami delokalisasi tersebut membentuk satu awan yang membungkus ion-ion positif
logam di dalamnya.
Perbedaan ikatan ionik, kovalen, dan kovalen koordinasi
Perbedaan mendasar dan hal-hal lainnya mengenai ikatan ionik, kovalen, dan kovalen
koordinasi dapat diperhatikan dari tabel berikut ini:
6. Perbedaan Ion Kovalen Kovalen Koordinasi
Proses
Pembentukan
Serah terima elektron
antar atom
Penggunaan bersama
pasangan elektron dimana
tiap atom menyumbang
elektron. X + Y a X : Y
Penggunaan bersama
pasangan elektron yang
hanya berasal dari salah
satu atom. X + Y a X : Y
Atom yang
terlibat
Logam + Nonlogam Nonlogam + Nonlogam Nonlogam + Nonlogam
Titik leleh dan
titik didih
Tinggi
Rendah (kecuali pada
padatan kovalen seperti
intan)
Rendah
Kelarutan
Larut dalam air namun
sukar larut dalam pelarut
organik seperti aseton,
alkhohol, eter dan
Benzena.
Sukar larut dalam air
namun larut dalam pelarut
organik.
Sukar larut dalam air
namun larut dalam pelarut
organik.
Daya Hantar
Listrik
Lelehan dan larutannya
mengantarkan listrik
Tidak dapat
menghantarkan listrik
(namun ada beberapa
larutannya yang
menghantarkan listrik)
Tidak dapat
menghantarkan listrik
(namun ada beberapa
larutannya yang
menghantarkan listrik)
Contoh NaCl, LiF, CaO, CaBr2, AlCl3 HF, H2O, PCl3, BCl3, CO2
NH4
+
, SO4
-2
, POCl3, H3NBF3,
SO3