SlideShare a Scribd company logo
Ikatan Kimia – Pengertian, Teori, Sifat,
Jenis dan Geometri Molekul
Ikatan Kimia – Pengertian, Teori, Sifat, Jenis dan Geometri Molekul – Senyawa kimia
terbentuk dari dua atau lebih atom yang bergabung atau berikatan satu sama lain.
Penggabungan ini akan menghasilkan molekul atau senyawa yang sederhana atau kompleks.
Atom-atom tersebut terikat satu sama lain dalam senyawa akibat adanya gaya ikatan kimia.
Munculnya teori tentang ikatan kimia disebabkan oleh keberadaan golongan unsur gas mulia
yaitu pada golongan VIIIA pada sistem periodik. Golongan unsur gas mulia memperlihatkan
kecenderungan yang sangat kecil untuk membentuk senyawa kimia, hal ini disebabkan
karena unsur gas mulia bersifat stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur lain membentuk
senyawa dan memiliki elektron valensi oktet dan duplet. Kebanyakan unsur-unsur di alam
ada dalam bentuk senyawanya, bukan sebagai unsur bebas seperti unsur gas mulia. Hal ini
memperlihatkan adanya kecenderungan dari atom-atom yang relatif tidak stabil membentuk
senyawa yang lebih stabil dibandingkan dengan atom unsur bebasnya.
Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk dapat mengetahui dan mempelajari tentang
ikatan kimia. Karena dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak akan pernah lepas dari hal-hal
yang berhubungan dengan ikatan kimia.
A. Pengertian Ikatan Kimia
Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat antara atom-atom tertentu bergabung
membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehingga keadaannya menjadi lebih stabil. Dua
atom atau lebih dapat membentuk suatu molekul melalui ikatan kimia. Ikatan kimia terjadi
karena penggabungan atom-atom, yang membentuk molekul senyawa yang sesuai dengan
aturan oktet.
B. Jenis-Jenis Ikatan Kimia
Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungjawab dalam gaya interaksi
tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau
poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan menjadi dua jenis,
yaitu ikatan primer dan ikatan sekunder.
Ikatan Primer
Ikatan primer adalah ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif besar. Ikatan
primer ini terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam.
1) Ikatan ion
Ada beberapa definisi tentang ikatan ion, yaitu:
 Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat gaya tarik-menarik lantara ion positif dan ion
negatif.
 Ikatan ion terjadi antara unsur logam dengan unsur nonlogam.
 Ikatan ion terjadi karena adanya serah terima elektron dari satu atom ke atom yang lain.
 Ikatan ion ini sangat stabil, khususnya bila menyangkut ion bervalensi ganda.
Ciri-ciri senyawa ionik
 Mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi.
 Gaya tarik menarik antarpartikel sangat kuat.
 Tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ion yang berada dalam kristal sulit bergerak.
Contoh Pembentukan Ikatan Ion
Natrium tergolong unsur logam dengan energi ionisasi yang relatif rendah. Artinya mudah
melepas elektron. Di lain pihak, klorin adalah unsur nonlogam dengan daya tarik elektron
yang relatif besar. Artinya klorin mempunyai kecenderungan besar untuk menarik elektron.
Ketika natrium direaksikan dengan klorin, klorin akan menarik elektron dan natrium.
Natrium berubah menjadi ion positif (Na+
), sedangkan klorin berubah menjadi ion negatif
(Cl-). Ion ion tersebut kemudian mengalami tarik-menarik karena gaya Coulomb sehingga
membentuk NaCl.
Dari kasus tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa ikatan ion terjadi karena adanya suatu
gaya elektrostatis dan ion yang berbeda muatan (positif dan negatif). Hal itu dapat terjadi jika
antara unsur yang direaksikan terdapat perbedaan daya tarik elektron yang cukup besar. Satu
unsur mempunyai gaya tarik elektron yang lemah sehingga elektronnya mudah lepas dan
kedua unsur tersebut membentuk ion unsurnya. Golongan unsur yang gaya tarik elektronnya
relatif besar adalah unsur nonlogam, sedangkan golongan unsur yang mempunyai gaya tarik
elektron relatif lemah adalah unsur logam. Oleh karena itu, unsur logam dengan unsur
nonlogam umumnya berikatan ion dalam senyawanya.
Rumus Kimia Senyawa Ion
Sesuai dengan aturan oktet, atom natrium akan melepas 1 elektron, sedangkan atom klorin
akan menyerap 1 elektron. Jadi, setiap 1 atom klorin membutuhkan 1 atom natrium. Akan
tetapi, tidak bisa diartikan bahwa satu ion Na+
hanya terikat pada satu ion Cl–
. Dalam kristal
NaCl, setiap atom Na+
dikelilingi oleh 6 ion Cl–
dan setiap ion Cl–
dikelilingi oleh 6 ion Na+
dalam suatu struktur tiga dimensi berbentuk kubus. Rumus kimia NaCl adalah rumus empiris,
menyatakan bahwa perbandingan ion Na+
dan Cl–
adalah 1:1.
2) Ikatan kovalen
Ada beberapa definisi tentang ikatan kovalen, yaitu:
 Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang sangat kuat dimana gaya antar atomnya ditimbulkan
dari penggunaan bersama elektron.
 Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur non logam, serta mempunyai
perbedaan elektronegatifitas yang kecil.
 Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama elektron-elektron oleh dua atom.
 Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam.
Contoh Pembentukan Ikatan Kovalen
Pembentukan ikatan dalam molekul H2 tidak melalui pelepasan dan penyerapan elektron.
Sebagai unsur nonlogam, atom-atom hidrogen mempunyai daya tarik elektron yang cukup
besar. Oleh karena peasangan elektron yang terbentuk ditarik oleh kedua inti atom hidrogen
yang berikatan, kedua atom tersebut menjadi saling terikat. Ikatan yang terbentuk dengan
cara penggunaan bersama pasangan elektron ini yang dimaksud dengan ikatan kovalen.
Rumus Kimia Senyawa Kovalen
Dengan mengacu pada aturan oktet, kita dapat memprediksikan rumus molekul dari senyawa
yang berikatan kovalen. Dalam hal ini, jumlah elektron yang dipasangkan harus disamakan.
Akan tetapi, perlu diingat bahwa aturan oktet tidak selalui dipatuhi, terdapat beberapa
senyawa kovalen yang melanggar aturan oktet. Contohnya adalah ikatan antara H dan O
dalam H2O. Konfigurasi elektron H dan O adalah H memerlukan 1 elektron dan O
memerlukan 2 elektron. Agar atom O dan H mengikuti kaidah oktet, jumlah atom H yang
diberikan harus menjadi dua, sedangkan atom O satu, sehingga rumus molekul senyawa
adalah H2O.
Struktur Lewis atau Rumus Struktur Senyawa Kovalen
Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam suatu
molekul. Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan kovalen
koordinat. Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan dengan rumus
bangun atau rumus struktur. Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis, setiap pasangan
elektron ikatan pada rumus lewis digambarkan dengan sepotong garis.
Rumus Molekul Rumus Lewis Rumus Bangun (Rumus Struktur)
H2 H : H H – H
HCl H Cl H – Cl
H2O H O H H – O – H
Ikatan kovalen terdiri atas ikatan kovalen polar, kovalen non polar, dan kovalen koordinasi.
Kovalen polar
Senyawa kovalen dikatakan polar jika senyawa tersebut memiliki perbedaan
keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen terjadi
pengutuban muatan. Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron
Ikatannya (PEI) cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Senyawa kovalen polar
biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar, mempunyai
bentuk molekul asimetris, mempunyai momen dipol.
Kovalen non polar
Senyawa kovalen dikatakan non polar jika senyawa tersebut tidak memiliki perbedaan
keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen tidak terjadi
pengutuban muatan. Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron
Ikatannya (PEI) tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen
nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol
atau mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri.
Kovalen Polar Kovalen Non Polar
Larut dalam air Tidak dapat larut dalam air
Memiliki pasangan elektron bebas Tidak memiliki pasangan elektron bebas
Berakhir ganjil, kecuali BX3 dan PX5 Berakhiran genap
Contoh: NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr, SO3, N2O5,
Cl2O5
Contoh: F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2, N2, CH4, SF6, PCl5,
BCl3
Kovalen koordinasi
Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terbentuk dari pemakaian bersama
elektron yang hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang lainnya tidak
menyumbangkan elektron. Ikatan ini dapat terjadi jika atom penyumbang memiliki Pasangan
Elektron Bebas (PEB).
Contoh ikatan kovalen koordinasi adalah ammonia (NH3) yang bereaksi dengan boron
triklorida (BCl3) membentuk senyawa NH3BCl3. Atom N dalam NH3 sudah memenuhi
kaidah oktet dan mempunyai sepasang elektron bebas. Di lain pihak, atom B dalam BCl3
sudah memasangkan semua elektron valensinya, namun belum memenuhi kaidah oktet.
Dalam hal ini, atom N (dari NH3) dan atom B (dari BCl3) dapat berikatan dengan
menggunakan bersama pasangan elektron bebas dari atom N.
3) Ikatan Logam
Ada beberapa definisi tentang ikatan logam, yaitu:
 Ikatan logam adalah suatu kekuatan utama yang menyatukan atom-atom logam.
 Ikatan logam adalah ikatan kimia dimana gaya antar atomnya terbentuk karena penggunaan
elektron bersama-sama tetapi tanpa memiliki arah yang tertentu.
 Ikatan logam merupakan akibat dari adanya tarik menarik muatan positif dari logam dan
muatan negatif dari elektron yang bergerak bebas.
Ikatan logam terjadi karena adanya delokalisasi elektron. Sebagaimana telah diketahui bahwa
unsur logam mempunyai sedikit elektron valensi sehingga kulit terluar atom logam relatif
longgar. Kejadian seperti itu memungkinkan elektron valensi dapat berpindah-pindah.
Mobilitas elektron dalam logam sangat bebas, menyebabkan elektron dapat berpindah dari
satu atom ke atom lain, atau disebut juga delokalisasi. Elektron-elektron valensi yang
mengalami delokalisasi tersebut membentuk satu awan yang membungkus ion-ion positif
logam di dalamnya.
Perbedaan ikatan ionik, kovalen, dan kovalen koordinasi
Perbedaan mendasar dan hal-hal lainnya mengenai ikatan ionik, kovalen, dan kovalen
koordinasi dapat diperhatikan dari tabel berikut ini:
Perbedaan Ion Kovalen Kovalen Koordinasi
Proses
Pembentukan
Serah terima elektron
antar atom
Penggunaan bersama
pasangan elektron dimana
tiap atom menyumbang
elektron. X + Y a X : Y
Penggunaan bersama
pasangan elektron yang
hanya berasal dari salah
satu atom. X + Y a X : Y
Atom yang
terlibat
Logam + Nonlogam Nonlogam + Nonlogam Nonlogam + Nonlogam
Titik leleh dan
titik didih
Tinggi
Rendah (kecuali pada
padatan kovalen seperti
intan)
Rendah
Kelarutan
Larut dalam air namun
sukar larut dalam pelarut
organik seperti aseton,
alkhohol, eter dan
Benzena.
Sukar larut dalam air
namun larut dalam pelarut
organik.
Sukar larut dalam air
namun larut dalam pelarut
organik.
Daya Hantar
Listrik
Lelehan dan larutannya
mengantarkan listrik
Tidak dapat
menghantarkan listrik
(namun ada beberapa
larutannya yang
menghantarkan listrik)
Tidak dapat
menghantarkan listrik
(namun ada beberapa
larutannya yang
menghantarkan listrik)
Contoh NaCl, LiF, CaO, CaBr2, AlCl3 HF, H2O, PCl3, BCl3, CO2
NH4
+
, SO4
-2
, POCl3, H3NBF3,
SO3

More Related Content

Similar to Ikatan Kimia 1.pdf

4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
Surtini5
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
angga678964
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
RizaUmmami3
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
ZidniAzizati1
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
SetyaAyuAprilia2
 
ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimia
mfebri26
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
mfebri26
 
Materi Ikatan kimia
Materi Ikatan kimiaMateri Ikatan kimia
Materi Ikatan kimia
Putri Humaerah
 
Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
heylongordadsiuadAD
 
Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
heylongordadsiuadAD
 
Bab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas xBab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas x
Sinta Sry
 
Bab4 ikatan kimia | Kimia X
Bab4 ikatan kimia | Kimia XBab4 ikatan kimia | Kimia X
Bab4 ikatan kimia | Kimia X
Bayu Ariantika Irsan
 
Bab4 ikat
Bab4 ikatBab4 ikat
Bab4 ikat
Hidayati Rusnedy
 
Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02
Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02
Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02
sanoptri
 
IKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptxIKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptx
BangAmPercetakan
 
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptxIKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
MindaYula
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekul
ujangsupiandi
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
Puswita Septia Usman
 
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifaUSN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
ifa musdalifa
 

Similar to Ikatan Kimia 1.pdf (20)

4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
 
ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimia
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
Materi Ikatan kimia
Materi Ikatan kimiaMateri Ikatan kimia
Materi Ikatan kimia
 
Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
 
Bab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimiaBab 4 ikatan kimia
Bab 4 ikatan kimia
 
Bab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas xBab 4 ikatan kimia kelas x
Bab 4 ikatan kimia kelas x
 
Bab4 ikatan kimia | Kimia X
Bab4 ikatan kimia | Kimia XBab4 ikatan kimia | Kimia X
Bab4 ikatan kimia | Kimia X
 
Bab4 ikat
Bab4 ikatBab4 ikat
Bab4 ikat
 
Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02
Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02
Bab4ikatankimiakelasx 141109050103-conversion-gate02
 
IKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptxIKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptx
 
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptxIKATAN_KIMIA_pptx.pptx
IKATAN_KIMIA_pptx.pptx
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekul
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifaUSN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
USN. PPT Ikatan kimia by musdalifa
 

Recently uploaded

2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
PikeKusumaSantoso
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
esmaducoklat
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
asepridwan50
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
NanieIbrahim
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
SholahuddinAslam
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
setiatinambunan
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
junarpudin36
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
mohfedri24
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
fildiausmayusuf1
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
budimoko2
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
PreddySilitonga
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
NavaldiMalau
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
AryaMahardhika3
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
maulatamah
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
sabir51
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
ahyani72
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
smp4prg
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
inganahsholihahpangs
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
GusniartiGusniarti5
 

Recently uploaded (20)

2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
2. PEMBELAJARAN YANG MENGUATKAN TRANSISI PAUD-SD Merancang Instrumen Asesmen ...
 
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamiiAksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
Aksi Nyata Erliana Mudah bukan memahamii
 
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
1 Kisi-kisi PAT Sosiologi Kelas X -www.kherysuryawan.id.docx
 
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIANSINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
SINOPSIS, TEMA DAN PERSOALAN NOVEL MENITI IMPIAN
 
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptxRefleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
Refleksi pembelajaran guru bahasa inggris.pptx
 
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
ppt landasan pendidikan Alat alat pendidikan PAI 9_
 
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdfRANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
RANCANGAN TINDAKAN UNTUK AKSI NYATA MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF.pdf
 
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
ppt materi aliran aliran pendidikan pai 9
 
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptxGERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
GERAKAN KERJASAMA DAN BEBERAPA INSTRUMEN NASIONAL PENCEGAHAN KORUPSI.pptx
 
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDFJUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
JUKNIS SOSIALIASI PPDB JATENG 2024/2025.PDF
 
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
ATP Kimia Fase E Kelas X bisa deigunakan ditahun ajaran 2024/2025
 
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptxFORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
FORMAT PPT RANGKAIAN PROGRAM KERJA KM 7.pptx
 
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting KiesoChapter 19 Intermediate Accounting Kieso
Chapter 19 Intermediate Accounting Kieso
 
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptxPemaparan budaya positif di sekolah.pptx
Pemaparan budaya positif di sekolah.pptx
 
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs KonsekuensiAksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
Aksi Nyata Disiplin Positif: Hukuman vs Restitusi vs Konsekuensi
 
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptxMateri 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
Materi 2_Benahi Perencanaan dan Benahi Implementasi.pptx
 
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdfPENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
PENGUMUMAN PPDB SMPN 4 PONOROGO TAHUN 2024.pdf
 
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdfSeminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
Seminar Pendidikan PPG Filosofi Pendidikan.pdf
 
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum MerdekaModul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
Modul Ajar IPS Kelas 7 Fase D Kurikulum Merdeka
 
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOKPENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
PENDAMPINGAN INDIVIDU 2 CGP ANGKATAN 10 KOTA DEPOK
 

Ikatan Kimia 1.pdf

  • 1. Ikatan Kimia – Pengertian, Teori, Sifat, Jenis dan Geometri Molekul Ikatan Kimia – Pengertian, Teori, Sifat, Jenis dan Geometri Molekul – Senyawa kimia terbentuk dari dua atau lebih atom yang bergabung atau berikatan satu sama lain. Penggabungan ini akan menghasilkan molekul atau senyawa yang sederhana atau kompleks. Atom-atom tersebut terikat satu sama lain dalam senyawa akibat adanya gaya ikatan kimia. Munculnya teori tentang ikatan kimia disebabkan oleh keberadaan golongan unsur gas mulia yaitu pada golongan VIIIA pada sistem periodik. Golongan unsur gas mulia memperlihatkan kecenderungan yang sangat kecil untuk membentuk senyawa kimia, hal ini disebabkan karena unsur gas mulia bersifat stabil, sangat sulit bereaksi dengan unsur lain membentuk senyawa dan memiliki elektron valensi oktet dan duplet. Kebanyakan unsur-unsur di alam ada dalam bentuk senyawanya, bukan sebagai unsur bebas seperti unsur gas mulia. Hal ini memperlihatkan adanya kecenderungan dari atom-atom yang relatif tidak stabil membentuk senyawa yang lebih stabil dibandingkan dengan atom unsur bebasnya. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk dapat mengetahui dan mempelajari tentang ikatan kimia. Karena dalam kehidupan sehari-hari, kita tidak akan pernah lepas dari hal-hal yang berhubungan dengan ikatan kimia.
  • 2. A. Pengertian Ikatan Kimia Ikatan kimia adalah gaya tarik menarik yang kuat antara atom-atom tertentu bergabung membentuk molekul atau gabungan ion-ion sehingga keadaannya menjadi lebih stabil. Dua atom atau lebih dapat membentuk suatu molekul melalui ikatan kimia. Ikatan kimia terjadi karena penggabungan atom-atom, yang membentuk molekul senyawa yang sesuai dengan aturan oktet. B. Jenis-Jenis Ikatan Kimia Ikatan kimia merupakan sebuah proses fisika yang bertanggungjawab dalam gaya interaksi tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil. Secara umum, ikatan kimia dapat digolongkan menjadi dua jenis, yaitu ikatan primer dan ikatan sekunder. Ikatan Primer Ikatan primer adalah ikatan kimia dimana ikatan gata antar atomnya relatif besar. Ikatan primer ini terdiri atas ikatan ion, ikatan kovalen, dan ikatan logam. 1) Ikatan ion Ada beberapa definisi tentang ikatan ion, yaitu:  Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat gaya tarik-menarik lantara ion positif dan ion negatif.  Ikatan ion terjadi antara unsur logam dengan unsur nonlogam.  Ikatan ion terjadi karena adanya serah terima elektron dari satu atom ke atom yang lain.  Ikatan ion ini sangat stabil, khususnya bila menyangkut ion bervalensi ganda. Ciri-ciri senyawa ionik  Mempunyai titik didih dan titik leleh tinggi.  Gaya tarik menarik antarpartikel sangat kuat.  Tidak dapat menghantarkan listrik karena ion-ion yang berada dalam kristal sulit bergerak. Contoh Pembentukan Ikatan Ion Natrium tergolong unsur logam dengan energi ionisasi yang relatif rendah. Artinya mudah melepas elektron. Di lain pihak, klorin adalah unsur nonlogam dengan daya tarik elektron yang relatif besar. Artinya klorin mempunyai kecenderungan besar untuk menarik elektron. Ketika natrium direaksikan dengan klorin, klorin akan menarik elektron dan natrium. Natrium berubah menjadi ion positif (Na+ ), sedangkan klorin berubah menjadi ion negatif (Cl-). Ion ion tersebut kemudian mengalami tarik-menarik karena gaya Coulomb sehingga membentuk NaCl.
  • 3. Dari kasus tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa ikatan ion terjadi karena adanya suatu gaya elektrostatis dan ion yang berbeda muatan (positif dan negatif). Hal itu dapat terjadi jika antara unsur yang direaksikan terdapat perbedaan daya tarik elektron yang cukup besar. Satu unsur mempunyai gaya tarik elektron yang lemah sehingga elektronnya mudah lepas dan kedua unsur tersebut membentuk ion unsurnya. Golongan unsur yang gaya tarik elektronnya relatif besar adalah unsur nonlogam, sedangkan golongan unsur yang mempunyai gaya tarik elektron relatif lemah adalah unsur logam. Oleh karena itu, unsur logam dengan unsur nonlogam umumnya berikatan ion dalam senyawanya. Rumus Kimia Senyawa Ion Sesuai dengan aturan oktet, atom natrium akan melepas 1 elektron, sedangkan atom klorin akan menyerap 1 elektron. Jadi, setiap 1 atom klorin membutuhkan 1 atom natrium. Akan tetapi, tidak bisa diartikan bahwa satu ion Na+ hanya terikat pada satu ion Cl– . Dalam kristal NaCl, setiap atom Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl– dan setiap ion Cl– dikelilingi oleh 6 ion Na+ dalam suatu struktur tiga dimensi berbentuk kubus. Rumus kimia NaCl adalah rumus empiris, menyatakan bahwa perbandingan ion Na+ dan Cl– adalah 1:1. 2) Ikatan kovalen Ada beberapa definisi tentang ikatan kovalen, yaitu:  Ikatan kovalen adalah ikatan kimia yang sangat kuat dimana gaya antar atomnya ditimbulkan dari penggunaan bersama elektron.  Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur non logam, serta mempunyai perbedaan elektronegatifitas yang kecil.  Ikatan kovalen terjadi karena pemakaian bersama elektron-elektron oleh dua atom.  Ikatan kovalen terjadi antara unsur nonlogam dengan unsur nonlogam. Contoh Pembentukan Ikatan Kovalen Pembentukan ikatan dalam molekul H2 tidak melalui pelepasan dan penyerapan elektron. Sebagai unsur nonlogam, atom-atom hidrogen mempunyai daya tarik elektron yang cukup besar. Oleh karena peasangan elektron yang terbentuk ditarik oleh kedua inti atom hidrogen yang berikatan, kedua atom tersebut menjadi saling terikat. Ikatan yang terbentuk dengan cara penggunaan bersama pasangan elektron ini yang dimaksud dengan ikatan kovalen. Rumus Kimia Senyawa Kovalen Dengan mengacu pada aturan oktet, kita dapat memprediksikan rumus molekul dari senyawa yang berikatan kovalen. Dalam hal ini, jumlah elektron yang dipasangkan harus disamakan.
  • 4. Akan tetapi, perlu diingat bahwa aturan oktet tidak selalui dipatuhi, terdapat beberapa senyawa kovalen yang melanggar aturan oktet. Contohnya adalah ikatan antara H dan O dalam H2O. Konfigurasi elektron H dan O adalah H memerlukan 1 elektron dan O memerlukan 2 elektron. Agar atom O dan H mengikuti kaidah oktet, jumlah atom H yang diberikan harus menjadi dua, sedangkan atom O satu, sehingga rumus molekul senyawa adalah H2O. Struktur Lewis atau Rumus Struktur Senyawa Kovalen Struktur Lewis adalah diagram yang menunjukkan ikatan-ikatan antar atom dalam suatu molekul. Struktur Lewis digunakan untuk menggambarkan ikatan kovalen dan ikatan kovalen koordinat. Cara atom-atom saling mengikat dalam suatu molekul dinyatakan dengan rumus bangun atau rumus struktur. Rumus struktur diperoleh dari rumus Lewis, setiap pasangan elektron ikatan pada rumus lewis digambarkan dengan sepotong garis. Rumus Molekul Rumus Lewis Rumus Bangun (Rumus Struktur) H2 H : H H – H HCl H Cl H – Cl H2O H O H H – O – H Ikatan kovalen terdiri atas ikatan kovalen polar, kovalen non polar, dan kovalen koordinasi. Kovalen polar Senyawa kovalen dikatakan polar jika senyawa tersebut memiliki perbedaan keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen terjadi pengutuban muatan. Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI) cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Senyawa kovalen polar biasanya terjadi antara atom-atom unsur yang beda keelektronegatifannya besar, mempunyai bentuk molekul asimetris, mempunyai momen dipol. Kovalen non polar Senyawa kovalen dikatakan non polar jika senyawa tersebut tidak memiliki perbedaan keelektronegatifan. Dengan demikian, pada senyawa yang berikatan kovalen tidak terjadi pengutuban muatan. Ikatan kovalen nonpolar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI) tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan. Senyawa kovalen
  • 5. nonpolar terbentuk antara atom-atom unsur yang mempunyai beda keelektronegatifan nol atau mempunyai momen dipol = 0 (nol) atau mempunyai bentuk molekul simetri. Kovalen Polar Kovalen Non Polar Larut dalam air Tidak dapat larut dalam air Memiliki pasangan elektron bebas Tidak memiliki pasangan elektron bebas Berakhir ganjil, kecuali BX3 dan PX5 Berakhiran genap Contoh: NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr, SO3, N2O5, Cl2O5 Contoh: F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2, N2, CH4, SF6, PCl5, BCl3 Kovalen koordinasi Ikatan kovalen koordinasi adalah ikatan kovalen yang terbentuk dari pemakaian bersama elektron yang hanya disumbangkan oleh satu atom, sedangkan atom yang lainnya tidak menyumbangkan elektron. Ikatan ini dapat terjadi jika atom penyumbang memiliki Pasangan Elektron Bebas (PEB). Contoh ikatan kovalen koordinasi adalah ammonia (NH3) yang bereaksi dengan boron triklorida (BCl3) membentuk senyawa NH3BCl3. Atom N dalam NH3 sudah memenuhi kaidah oktet dan mempunyai sepasang elektron bebas. Di lain pihak, atom B dalam BCl3 sudah memasangkan semua elektron valensinya, namun belum memenuhi kaidah oktet. Dalam hal ini, atom N (dari NH3) dan atom B (dari BCl3) dapat berikatan dengan menggunakan bersama pasangan elektron bebas dari atom N. 3) Ikatan Logam Ada beberapa definisi tentang ikatan logam, yaitu:  Ikatan logam adalah suatu kekuatan utama yang menyatukan atom-atom logam.  Ikatan logam adalah ikatan kimia dimana gaya antar atomnya terbentuk karena penggunaan elektron bersama-sama tetapi tanpa memiliki arah yang tertentu.  Ikatan logam merupakan akibat dari adanya tarik menarik muatan positif dari logam dan muatan negatif dari elektron yang bergerak bebas. Ikatan logam terjadi karena adanya delokalisasi elektron. Sebagaimana telah diketahui bahwa unsur logam mempunyai sedikit elektron valensi sehingga kulit terluar atom logam relatif longgar. Kejadian seperti itu memungkinkan elektron valensi dapat berpindah-pindah. Mobilitas elektron dalam logam sangat bebas, menyebabkan elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain, atau disebut juga delokalisasi. Elektron-elektron valensi yang mengalami delokalisasi tersebut membentuk satu awan yang membungkus ion-ion positif logam di dalamnya. Perbedaan ikatan ionik, kovalen, dan kovalen koordinasi Perbedaan mendasar dan hal-hal lainnya mengenai ikatan ionik, kovalen, dan kovalen koordinasi dapat diperhatikan dari tabel berikut ini:
  • 6. Perbedaan Ion Kovalen Kovalen Koordinasi Proses Pembentukan Serah terima elektron antar atom Penggunaan bersama pasangan elektron dimana tiap atom menyumbang elektron. X + Y a X : Y Penggunaan bersama pasangan elektron yang hanya berasal dari salah satu atom. X + Y a X : Y Atom yang terlibat Logam + Nonlogam Nonlogam + Nonlogam Nonlogam + Nonlogam Titik leleh dan titik didih Tinggi Rendah (kecuali pada padatan kovalen seperti intan) Rendah Kelarutan Larut dalam air namun sukar larut dalam pelarut organik seperti aseton, alkhohol, eter dan Benzena. Sukar larut dalam air namun larut dalam pelarut organik. Sukar larut dalam air namun larut dalam pelarut organik. Daya Hantar Listrik Lelehan dan larutannya mengantarkan listrik Tidak dapat menghantarkan listrik (namun ada beberapa larutannya yang menghantarkan listrik) Tidak dapat menghantarkan listrik (namun ada beberapa larutannya yang menghantarkan listrik) Contoh NaCl, LiF, CaO, CaBr2, AlCl3 HF, H2O, PCl3, BCl3, CO2 NH4 + , SO4 -2 , POCl3, H3NBF3, SO3