Dasar teori kuantum dan model atom bohrAgung Trianto
Dasar Teori Kuantum dan Model Atom Bohr
Dasar Teori kuantum dan Model Atom Bohr
1. Agung Trianto ( 41614010076 )
Bhekti dwiyanto ( 41614010077 )
2. Teori Neils Bohr
Niels Bohr menyempurnakan teori Rutherford yang telah ada sebelumnya.
v Kelemahan teori atom Rutherford yaitu:
• Menurut fisika klasik, dalam pergerakannya mengitari inti, elektron akan senantiasa memancarkan radiasi elektromagnet. Jika demikian, maka lintasannya akan berbentuk spiral dan akhirnya akan jatuh ke inti.
3. Model Atom Neils Bohr
Model atom Bohr mengemukakan bahwa atom terdiri dari inti berukuran sangat kecil dan bermuatan positif dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif yang mempunyai orbit. Inilah gambar teori model atom Bohr
4. Model Atom Neils Bohr
• Pada tahun 1913, Niels Bohr mengajukan model atom berikut.
1. Dalam atom terdapat lintasan-lintasan tertentu tempat elektron dapat mengorbit inti tanpa disertai pemancaran atau penyerapan energi.
2. Elektron hanya boleh berada pada lintasan-lintasan yang diperbolehkan (lintasan yang ada), dan tidak boleh berada di antara dua lintasan.
3. Elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit lain disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah tertentu energy.
5. Kelemahan Teori Atom Bohr
Walaupun dinilai sudah revolusioner, tetapi masih ditemukan kelemahan teori atom Bohr yaitu:
1. Melanggar asas ketidakpastian Heisenberg karena elektron mempunyai jari-jari dan lintasan yang telah diketahui.
2. Model atom Bohr mempunyai nilai momentum sudut lintasan ground state yang salah.
3. Lemahnya penjelasan tentang prediksi spektra atom yang lebih besar.
4. Tidak dapat memprediksi intensitas relatif garis spektra.
5. Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan struktur garis spektra yang baik.
6. Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman
Dasar teori kuantum dan model atom bohrAgung Trianto
Dasar Teori Kuantum dan Model Atom Bohr
Dasar Teori kuantum dan Model Atom Bohr
1. Agung Trianto ( 41614010076 )
Bhekti dwiyanto ( 41614010077 )
2. Teori Neils Bohr
Niels Bohr menyempurnakan teori Rutherford yang telah ada sebelumnya.
v Kelemahan teori atom Rutherford yaitu:
• Menurut fisika klasik, dalam pergerakannya mengitari inti, elektron akan senantiasa memancarkan radiasi elektromagnet. Jika demikian, maka lintasannya akan berbentuk spiral dan akhirnya akan jatuh ke inti.
3. Model Atom Neils Bohr
Model atom Bohr mengemukakan bahwa atom terdiri dari inti berukuran sangat kecil dan bermuatan positif dikelilingi oleh elektron bermuatan negatif yang mempunyai orbit. Inilah gambar teori model atom Bohr
4. Model Atom Neils Bohr
• Pada tahun 1913, Niels Bohr mengajukan model atom berikut.
1. Dalam atom terdapat lintasan-lintasan tertentu tempat elektron dapat mengorbit inti tanpa disertai pemancaran atau penyerapan energi.
2. Elektron hanya boleh berada pada lintasan-lintasan yang diperbolehkan (lintasan yang ada), dan tidak boleh berada di antara dua lintasan.
3. Elektron dapat berpindah dari satu kulit ke kulit lain disertai pemancaran atau penyerapan sejumlah tertentu energy.
5. Kelemahan Teori Atom Bohr
Walaupun dinilai sudah revolusioner, tetapi masih ditemukan kelemahan teori atom Bohr yaitu:
1. Melanggar asas ketidakpastian Heisenberg karena elektron mempunyai jari-jari dan lintasan yang telah diketahui.
2. Model atom Bohr mempunyai nilai momentum sudut lintasan ground state yang salah.
3. Lemahnya penjelasan tentang prediksi spektra atom yang lebih besar.
4. Tidak dapat memprediksi intensitas relatif garis spektra.
5. Model atom Bohr tidak dapat menjelaskan struktur garis spektra yang baik.
6. Tidak dapat menjelaskan efek Zeeman
ikatan kimia adalah ikatan yang erjadi antara senyawa2 kimia yang terdiri dair ikatan ion dan ikatan kovlen, ikatan kovalen terdiri dari tunggal, rangkap 2, rangkap 3
2. IKATAN KIMIA
4.1
Peranan Elektron pada
Pembentukan Ikatan Kimia
4.2
Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen)
4.3
Ikatan Kovalen
4.4
Polarisasi Ikatan Kovalen
4.5
Perbandingan Sifat Senyawa Ion
dengan Senyawa Kovalen
4.6
Pengecualian dan Kegagalan
Aturan Oktet
4.7
Menggambar Struktur Lewis
4.8
Ikatan Logam
3. Aturan Oktet
Aturan oktet adalah kecenderungan unsur-unsur menjadikan
konfigurasi elektronnya sama seperti gas mulia.
Contoh:
Reaksi natrium dengan klorin membentuk natrium klorida. Perhatikan
konfigurasi elektron natrium, neon, klorin, dan argon berikut ini.
10
Ne:
2 8
11
Na:
2 8 1 dg melepas 1 elektron akan menyerupai neon
17
Cl:
2 8 7 dg menyerap 1 elektron akan menyerupai argon
18
Ar:
2 8 8
4. Dibandingkan dengan konfigurasi gas mulia
terdekat (yaitu neon), natrium kelebihan 1
elektron.
Sebaliknya, klorin kekurangan 1 elektron.
Ketika natrium direaksikan dengan klorin,
maka 1 elektron berpindah dari atom
natrium ke atom klorin.
5. Lambang Lewis
Lambang Lewis adalah lambang atom disertai elektron
valensinya. Lambang Lewis untuk unsur-unsur periode kedua
dan ketiga sebagai berikut.
6. Ikatan Ion (Ikatan Elektrovalen)
Ikatan ion adalah gaya tarik-menarik listrik antara ion yang
berbeda muatan.
Contoh:
+
–
Natrium klorida (NaCl) terdiri atas ion Na dan Cl . Ion-ion
tersebut dikukuhkan oleh gaya tarik-menarik listrik sesuai
dengan hukum Coulomb.
7. Ikatan ion hanya dapat terjadi jika unsur-unsur
yang direaksikan mempunyai perbedaan daya
tarik elektron (keelektronegatifan) yang cukup.
8. Rumus Kimia Senyawa Ion
Mengapa rumus kimia natrium klorida adalah
NaCl (Na : Cl = 1 : 1)?
Sesuai aturan oktet, atom natrum akan melepas 1
elektron, sedangkan atom klorin akan menyerap 1
elektron.
Rumus kimia NaCl adalah rumus empiris,
menyatakan bahwa perbandingan
9. Sesuai aturan oktet, maka rumus empiris senyawa ion
dari suatu pasangan logam-nonlogam dapat diramalkan.
Karena jumlah elektron yang dilepas unsur logam sama
dengan yang diserap unsur nonlogam.
10. Ikatan Kovalen
Ikatan kovalen adalah ikatan yang terbentuk karena
penggunaan bersama pasangan elektron.
Contoh:
Inti-inti atom H
+
+
Elektron ditarik bersama oleh kedua inti
Ikatan kovalen dalam molekul hidrogen
11. KARAKTERISTIK IKATAN KOVALEN
• Ikatan kovalen adalah ikatan yang terjadi karena
pemakaian pasangan elektron secara bersama
oleh 2 atom yang berikatan.
• Ikatan kovalen terjadi akibat ketidakmampuan salah
1 atom yang akan berikatan untuk melepaskan
elektron (terjadi pada atom-atom non logam).
• Ikatan kovalen terbentuk dari atom-atom unsur
yang memiliki afinitas elektron tinggi serta beda
keelektronegatifannya lebih kecil dibandingkan
ikatan ion.
11
12. Sambungan......
•
Atom non logam cenderung untuk menerima
elektron sehingga jika tiap-tiap atom non logam
berikatan maka ikatan yang terbentuk dapat
dilakukan dengan cara mempersekutukan
elektronnya dan akhirnya terbentuk pasangan
elektron yang dipakai secara bersama.
•
Pembentukan ikatan kovalen dengan cara
pemakaian bersama pasangan elektron tersebut
harus sesuai dengan konfigurasi elektron pada unsur
gas mulia yaitu 8 elektron (kecuali He berjumlah 2
elektron).
12
17. Contoh :
Ikatan yang terjadi antara atom O dengan O membentuk molekul O 2
Konfigurasielektronnya :
O = 2, 6
8
Atom O memiliki 6 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi
elektron yang stabil tiap-tiap atom O memerlukan tambahan elektron
sebanyak 2. Ke-2 atom O saling meminjamkan 2 elektronnya,
sehingga ke-2 atom O tersebut akan menggunakan 2 pasang
elektron secara bersama.
19. Contoh :
Ikatan yang terjadi antara atom N dengan N membentuk molekul
Konfigurasi elektronnya :
N= 2, 5
7
Atom N memiliki 5 elektron valensi, maka agar diperoleh konfigurasi
elektron yang stabil tiap-tiap atom N memerlukan tambahan elektron
sebanyak 3. Ke-2 atom N saling meminjamkan 3 elektronnya, sehingga
ke-2 atom N tersebut akan menggunakan 3 pasang elektron secara
bersama.
Rumus kimia : N2
20. Contoh :
1. Kovalen tunggal
1. Kovalen tunggal
Senyawa H22
Senyawa H
2. Kovalen Rangkap Dua
2. Kovalen Rangkap Dua
Senyawa O22
Senyawa O
3. Kovalen Rangkap Tiga
3. Kovalen Rangkap Tiga
Senyawa N22
Senyawa N
21. Ikatan Kovalen Koordinat
Ikatan kovalen koordinat adalah ikatan kovalen dimana
pasangan elektron yang digunakan bersama berasal dari satu
atom saja.
Contoh:
+
Ikatan kovalen koordinat dalam ion NH4
22. Ikatan Kovalen Polar dan Nonpolar
Kedudukan pasangan elektron milik bersama pada ikatan
kovalen tidak selalu simetris terhadap kedua atom yang
berikatan.
Pasangan elektron akan lebih dekat ke arah atom yang
mempunyai keelektronegatifan lebih besar. Hal ini
mengakibatkan polarisasi atau pengutuban ikatan.
23. Dalam molekul H2 tersebut, muatan negatif
(elektron) tersebar secara homogen.
Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen nonpolar.
Cl mempunyai daya tarik elektron lebih besar
daripada H.
Akibatnya, pada HCl terjadi polarisasi.
Ikatan seperti itu disebut ikatan kovalen polar.
24. Molekul Polar dan Nonpolar
Memeriksa kepolaran dari suatu molekul poliatom dapat
dilakukan dengan menggambarkan ikatan polar sebagai suatu
vektor yang arahnya dari atom yang bermuatan positif ke atom
yang bermuatan negatif.
Jika resultan vektor-vektor sama dengan nol, berarti molekul
bersifat nonpolar.
Jika resultan vektor-vektor tidak sama dengan nol, berarti
molekul itu bersifat polar.
25. Menunjukkan Kepolaran
Cucuran air (zat polar) dibelokkan ke arah batang
bermuatan listrik (kiri), sedangkan cucuran CCl4 (zat
nonpolar) tidak dipengaruhi oleh medan listrik (kanan)
26. Momen Dipol
Momen (µ), yaitu hasil kali antara selisih muatan (Q) dengan
jarak (r) antara pusat muatan positif dengan pusat muatan
negatif.
µ=Qxr
Satuan momen dipol adalah debye (D), di mana 1 D = 3,33 x
10 -30 C m. semakin polar suatu zat, semakin besar momen
dipolnya.
27. Perbandingan Sifat Senyawa Ion dengan
Senyawa Kovalen
Sifat
Titik didih
Daya hantar listrik
lelehan
Kelarutan dalam air
(pelarut polar)
Kelarutan dalam
pelarut nonpolar
Senyawa Ion
Senyawa
Kovalen
tinggi
menghantar
rendah
tidak menghantar
umumnya larut
umumnya tidak
larut
umumnya larut
umumnya tidak
larut
28. Pengecualian Aturan Oktet
a. Senyawa yang Tidak Mencapai Aturan Oktet
Senyawa kovalen biner sederhana dari berilium (Be), boron
(B), dan alumunium (Al), yaitu unsur-unsur yang elektron
valensinya kurang dari 4, tidak mencapai oktet. Contohnya
adalah BeCl2, BCl3, dan AlBr3.
29. b. Senyawa dengan Jumlah Elektron Valensi Ganjil
Senyawa yang memiliki
jumlah elektron valensi ganjil
tidak mungkin memenuhi
aturan oktet. Contohnya NO2.
c. Senyawa dengan Oktet Berkembang
Unsur-unsur dari periode 3 atau lebih dapat membentuk
senyawa yang melampaui aturan oktet. Beberapa contoh
adalah PCl5, SF6, CIF3, IF7, dan SbCl5.
30. Kegagalan Aturan Oktet
Aturan oktet gagal meramalkan rumus kimia
senyawa unsur transisi maupun postransisi.
Atom Sn mempunyai 4 elektron valensi, tetapi
senyawanya banyak yang terbentuk dengan
melepas 2 elektron.
Bi yang mempunyai 5 elektron valensi, tetapi
senyawanya banyak yang terbentuk dengan
melepas 1 atau 3 elektron.
31. Ikatan Logam
Struktur logam dapat dibayangkan sebagai ion-ion positif
yang dibungkus oleh awan atau lautan elektron valensi.
Ion positif
Lautan elektron