SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
Disusun oleh :
1. Angga Oktyashari 021150053
2. Nada Julian Raif 021150058
3. Salma Zulfa Afifah 021150061
4. Krissa Pria Dwi P 021150072
5. Antonius Supriadi 021150075
6. Muh Dzikra Afnanta 021150084
Pemutusan (disosiasi) Ikatan
 Ada dua cara agar ikatan terdisosiasi :
1. Pemutusan Heterolitik, yaitu apabila kedua elektron dipertahankan pada satu atom.
Hasilnya adalah sepasang ion. Contoh :
2. Pemutusan Homolitik, yaitu jika tiap atom yang turut dalam ikatan kovalen
menerima satu elektron. Hasilnya adalah radikal bebas (gugus yang mempunyai
elektron tidak berpasangan). Radikal bebas secara listrik netral dan sangat reaktif.
Contoh :
Molekul Polar dan Non Polar
 Ikatan kovalen non-polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI)
tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan.
 Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI)
cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan.
Perbedaan senyawa kovalen non-polar dan polar :
Kovalen Non-Polar Kovalen Polar
Tidak dapat larut dalam air Larut dalam air
Tidak memiliki pasangan elektron
bebas
Memiiki pasangan elektron bebas
Bentuk molekul simetris Bentuk molekul asimetris
Momen dipol = 0 Momen dipol tidak = 0
Berakhiran genap Berakhiran ganjil, kecuali BX3 dan PX5
Contoh :
F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2, N2 ,CH4, SF6, PCl5,
BCl3
Contoh :
NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr, SO3, N2O5,
Cl2O5
Momen Ikatan
 Momen ikatan (Debye (D)) merupakan ukuran kepolaran ikatan, dihitung dari muatan, e
(elektrostatik) x jarak antara muatan (d). Besarnya momen ikatan beberapa ikatan tertera
pada tabel.
Ikatan Momen ikatan (D) Ikatan Momen ikatan
H-C 0,4 C-Cl 1,46
H-N 1,31 C-Br 1,38
H-O 1,51 C-I 1,19
C-N 0,22 C=O 2,3
C-O 0,74 C=N 3,5
C-F 1,41
Momen Dipol
 Momen dipol (μ) adalah jumlah vektor momen ikatan dalam molekul. Karena
penjumlahan vektor bergantung pada besar dan arah momen ikatan. Maka momen
dipol merupakan ukuran kepolaran molekul. Momen dipol beberapa senyawa organik.
Senyawa Momen Dipol (D)
H2O 1,84
NH3 1,46
CH3Cl 1,86
CCl4 0
CO2 0
CH3OCH3 1,3
Gaya Tarik Antar Molekul
 Interaksi dipol-dipol
Molekul akan saling tarik menarik antar muatan yang berbeda dan akan saling betolak
dengan muatan yang sama diakibatkan adanya antaraksi dipol.
1. Gaya London
Gaya London adalah molekul non-polar saling ditarik oleh interaksi dipol-dipol
lemah.
2. Gaya Van Der Waals
Gaya Van Der Waals adalah interaksi berbagai dipol secara kolektif. Pada gaya ini
jarak mempengaruhi gaya tarik antar muatan. Hal ini yang menyebabkan molekul rantai
lurus mempunyai titik didihnya lebih tinggi dari pada rantai bercabang.
 Ikatan Hidrogen
Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom yang
keelektronegatifannya tinggi (N,O,F), baik antar molekul atau inter molekul. Ikatan
hidrogen juga berpengaruh pada (Titik didih dan Kelarutan).
Ikatan Sigma dan Ikatan Pi
Ikatan kovalen dihasilkan karena pembentukan orbital molekul yang terjadi akibat satu
orbital atom bertumpang tindih dengan orbital atom lain. Tumpang tindih orbital antar
atom menghasilkan orbital molekul. Ada 2 cara orbital saling bertumpang tindih :
a. Tumpang tindih ujung-ujung, menghasilkan orbital molekul sigma, ikatannya disebut
ikatan sigma( ).
b. Tumpang tindih sisi-sisi, menghasilkan orbital molekul pi( ), ikatannya disebut ikatan
pi( ).
Orbital Hibrida Karbon
Bila atom hidrogen menjadi bagian dari suatu molekul, maka digunakan orbital atom
1s untuk ikatan. Atom karbon tidak menggunakan keempat orbitalnya secara murni untuk
ikatan tetapi bercampur (hibridisasi) menurut satu dari tiga cara berikut:
1. hibridisasi sp3, digunakan untuk membentuk 4 ikatan tunggal
2. hibridisasi sp2, untuk membentuk ikatan rangkap
karbon sp2
3. hibridisasi sp, untuk membentuk ikatan ganda tiga atau ikatan rangkap
terakumulasi
Hibridisasi memberikan ikatan yang lebih kuat karena tumpang tindih lebih besar
sehingga menghasilkan molekul berenergi lebih rendah yang lebih stabil
Hibridisasi sp3
 Pembentukan orbital sp3 digambarkan dengan diagram orbital, setiap kotak
menyatakan orbital, elektron dinyatakan oleh panas, arah panah merupakan spin
elektron.
 Dalam metana(CH4) masing-masing orbital sp3 dari karbon bertumpang tindih dengan
orbital 1s dari hidrogen membentuk orbital molekul sp3 –s yang simetris sekeliling
sumbu yang lewat inti karbon dan hidrogen. Ikatan antara C dan H ini merupakan ikatan
sigma.
 Beberapa cara untuk menggambar metana (CH4)
 Beberapa cara untuk menggmbarkan etana
Hibridisasi sp2
Pembentukan orbital sp2, karbon berhibridisasi orbital 2s-nya hanya dengan orbital
2p-nya. Masing-masing orbital sp2 mempunyai bentuk yang sama seperti orbital sp3 dan
mengandung satu elektron yang dapat digunakan untuk ikatan.
Dalam etilena (CH2CH2) tumpang tidih satu orbital sp2 dari masing-masing atom
karbon membentuk sigma C-C, dua orbital sp2 yang lain tumpang tidih dengan orbital 1s
dan hydrogen membentuk ikatan sigma C-H. Setiap orbital p membentuk 2 cuping
mengandung 1 electron, tumpang tindih sisi terhadap sisi membentuk orbital ikatan yang
merupakan ikatan pi.
Ikatan phi ( ) :
 Hasil tumpang tindih orbital p, sisi terhadap sisi
 Mempunyai energi yang agak lebih tinggi dari pada ikatan sigma, agak kurang stabil
dari pada ikatan σsp2-sp2. Ikatan phi merupakan kedudukan kereaktifan kimia.
Dalam molekul CH2=CH2 energy disosiasi ikatan sigma adalah 95 kkal/mol, energi disosiasi ikatan
phi 68 kkal/mol.
Dalam rumus struktur, ikatan rangkap dinyatakan oleh dua garis identik. Garis rangkap
menggambarkan satu ikatan phi yang lemah.
Hibridisasi sp
Bila atom C dihubungkan hanya terhadap dua atom lainnya, seperti dalam asetilena (H-C=C-
H), keadaan hibridisasinya adalah sp. Dalam hal ini tinggal dua orbital 2p yang tidak terhibridisasi,
masing-masing dengan satu elektron.
Kedua orbital sp terletak sejauh mungkin, dalam garis lurus dengan sudut 180o diantaranya.
Orbital p saling tegak lurus dan tegak lurus terhadap garis orbital sp.
Dalam asetilena, kedua atom karbon dihubungkan oleh ikatan sigma sp-sp. Masing-masing
terikat terhadap atom hydrogen oleh ikatan sigma sp-s. Kedua orbital p dari satu karbon
bertumpang tindih dengan kedua orbital p dari karbon lain untuk membentuk dua ikatan phi.
Orbital Hibrida Nitrogen
Secara elektronika nitrogen sama dengan karbon, dan orbital atom dari nitrogen
berhibridisasi menurut cara yang sangat bersamaan dengan karbon.
Amonia (NH3) mengandung atom nitrogen sp3 yang terikat pada 3 atom hidrogen.
Seperti halnya karbon, nitrogen juga dapat berhibridisasi sp2 dan sp. Perbedaan
penting antara nitrogen dan karbon adalah satu orbital dari nitrogen terisi penuh sepasang
elektron bebas.
Orbital Hibrida Oksigen
Oksigen berhibridisasi menurut cara yang sama dengan karbon dan nitrogen. Dua dari
empat orbital hibrida sp3 dari oksigen sudah terisi sepasang elektron.
Alkohol dan eter yang analog dengan air, mengandung atom oksigen terhibridisasi sp3
dan mempunyai 2 pasang elektron valensi menyendiri.
Resonansi
Benzena adalah senyawa siklik dengan 6 atom karbon yang tergabung dalam cincin.
A B
Dengan 6 elektron p, benzena mengandung 3 ikatan phi yang dapat digambarkan
menurut A, dimana ikatannya bergantian antara ikatan tunggal dan ikatan rangkap. Keenam
electron phi terdelokalisasi sempurna dalam awan muatan elektron yang berbentuk seperti
kue donat yang disebut awan phi aromatik.
Pergeseran Elektron
Benzena bukan satu-satunya yang rumus ikatan valensi tunggalnya kurang cocok.
Gugus nitro (-NO2) adalah salah satu contoh yang baik untuk diterangkan struktur
resonansinya.
Bila menulis struktur resonansi, inti-inti atom sebuah molekul tidak bertukar posisi,
hanya electron yang terdelokalisasi.
Pergeseran dapat terjadi dengan cara :
1. Dari suatu ikatan phi ke sebuah atom disebelahnya :
2. Dari suatu ikatan phi ke posisi ikatan sebelahnya :
3. Dari suatu atom ke posisi ikatan sebelahnya :
Terima
Kasih

More Related Content

What's hot

Struktur Molekul Organik
Struktur Molekul OrganikStruktur Molekul Organik
Struktur Molekul Organikguest3d2fb9
 
Rangkuman kimia terapan david
Rangkuman kimia terapan davidRangkuman kimia terapan david
Rangkuman kimia terapan davidPTPN VI
 
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)Nurmalina Adhiyanti
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmalinda listia
 
Ikatan Kimia ppt
Ikatan Kimia pptIkatan Kimia ppt
Ikatan Kimia ppthafizona
 
Tugas kimia semester 3
Tugas  kimia semester 3Tugas  kimia semester 3
Tugas kimia semester 3Ahmad Syoleh
 
ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimiamfebri26
 
Atom Ion Molekul dan Produk Kimia
Atom Ion Molekul dan Produk KimiaAtom Ion Molekul dan Produk Kimia
Atom Ion Molekul dan Produk Kimianoviana anjar
 
MODUL Ikatan kimia (Materi kimia kelas x sma)
MODUL Ikatan kimia (Materi kimia kelas x sma)MODUL Ikatan kimia (Materi kimia kelas x sma)
MODUL Ikatan kimia (Materi kimia kelas x sma)dasi anto
 
Ikatan kimia 2
Ikatan kimia 2Ikatan kimia 2
Ikatan kimia 2ali garut
 
SEJARAH PERKEMBANGAN SENYAWA KOMPLEKS
SEJARAH PERKEMBANGAN SENYAWA KOMPLEKSSEJARAH PERKEMBANGAN SENYAWA KOMPLEKS
SEJARAH PERKEMBANGAN SENYAWA KOMPLEKSAprima Reza
 

What's hot (20)

Ikatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas xIkatan kimia kelas x
Ikatan kimia kelas x
 
Struktur Molekul Organik
Struktur Molekul OrganikStruktur Molekul Organik
Struktur Molekul Organik
 
Rangkuman kimia terapan david
Rangkuman kimia terapan davidRangkuman kimia terapan david
Rangkuman kimia terapan david
 
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
 
Materi Ikatan kimia
Materi Ikatan kimiaMateri Ikatan kimia
Materi Ikatan kimia
 
Ikatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigmaIkatan pi dan ikatan sigma
Ikatan pi dan ikatan sigma
 
Ikatan Kimia ppt
Ikatan Kimia pptIkatan Kimia ppt
Ikatan Kimia ppt
 
Tugas kimia semester 3
Tugas  kimia semester 3Tugas  kimia semester 3
Tugas kimia semester 3
 
ikatan kimia
 ikatan kimia ikatan kimia
ikatan kimia
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 
Pp pe
Pp pePp pe
Pp pe
 
Ppt ikatan kimia
Ppt ikatan kimiaPpt ikatan kimia
Ppt ikatan kimia
 
Atom Ion Molekul dan Produk Kimia
Atom Ion Molekul dan Produk KimiaAtom Ion Molekul dan Produk Kimia
Atom Ion Molekul dan Produk Kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
MODUL Ikatan kimia (Materi kimia kelas x sma)
MODUL Ikatan kimia (Materi kimia kelas x sma)MODUL Ikatan kimia (Materi kimia kelas x sma)
MODUL Ikatan kimia (Materi kimia kelas x sma)
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kimia 2
Ikatan kimia 2Ikatan kimia 2
Ikatan kimia 2
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
SEJARAH PERKEMBANGAN SENYAWA KOMPLEKS
SEJARAH PERKEMBANGAN SENYAWA KOMPLEKSSEJARAH PERKEMBANGAN SENYAWA KOMPLEKS
SEJARAH PERKEMBANGAN SENYAWA KOMPLEKS
 

Similar to Ikatan kimia dan struktur molekul

Ikatan Kimia Senyawa Organik.pptx
Ikatan Kimia Senyawa Organik.pptxIkatan Kimia Senyawa Organik.pptx
Ikatan Kimia Senyawa Organik.pptxsallmaa1
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1blvck
 
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptx
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptxPPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptx
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptxFatihIzzulhaq
 
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,SetyaAyuAprilia2
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptDewiMarhelly3
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptDiyas16
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptSurtini5
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptangga678964
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptRizaUmmami3
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnajaZidniAzizati1
 
Model ikatan kimia
Model ikatan kimiaModel ikatan kimia
Model ikatan kimiafajar299
 
Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)Lamtiur Sihotang
 
Ikatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfIkatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfCHakun1999
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimiamfebri26
 

Similar to Ikatan kimia dan struktur molekul (20)

Ikatan Kimia Senyawa Organik.pptx
Ikatan Kimia Senyawa Organik.pptxIkatan Kimia Senyawa Organik.pptx
Ikatan Kimia Senyawa Organik.pptx
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
2 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia12 ikatan-kimia1
2 ikatan-kimia1
 
Bab 3
Bab 3Bab 3
Bab 3
 
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptx
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptxPPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptx
PPT KIMDAS BAB 10 KELOMPOK 1 (UTS).pptx
 
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
Ikatan ion dan kovalen tunggal, rangkap,
 
Ikatan kovalen
Ikatan kovalenIkatan kovalen
Ikatan kovalen
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
IKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptxIKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptx
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.pptIKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
4. IKATAN KIMIA Tahun 2021.ppt
 
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
4. IKATAN KIMIA mkansbsjnajanjanajnajnaja
 
Model ikatan kimia
Model ikatan kimiaModel ikatan kimia
Model ikatan kimia
 
Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)
 
Ikatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdfIkatan Kimia 1.pdf
Ikatan Kimia 1.pdf
 
ikatan kimia
ikatan kimiaikatan kimia
ikatan kimia
 

More from Angga Oktyashari

More from Angga Oktyashari (10)

Boiler
BoilerBoiler
Boiler
 
Alkil halida
Alkil halidaAlkil halida
Alkil halida
 
Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel
Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi SelMakalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel
Makalah Teori Sel dan Komponen Kimiawi Sel
 
Koloid
KoloidKoloid
Koloid
 
Tradisi kirab suran mbah demang
Tradisi kirab suran mbah demangTradisi kirab suran mbah demang
Tradisi kirab suran mbah demang
 
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh CahayaLaporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
Laporan Praktikum Biji Kacang Hijau Pengaruh Cahaya
 
Praktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang HijauPraktikum Biji Kacang Hijau
Praktikum Biji Kacang Hijau
 
Khasiat Buah Manggis
Khasiat Buah ManggisKhasiat Buah Manggis
Khasiat Buah Manggis
 
Tugas geografi "Awan"
Tugas geografi "Awan"Tugas geografi "Awan"
Tugas geografi "Awan"
 
Proposal investasi usaha
Proposal investasi usahaProposal investasi usaha
Proposal investasi usaha
 

Recently uploaded

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxrahmaamaw03
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxBambang440423
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxSyaimarChandra1
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxalalfardilah
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docxSILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
SILABUS MATEMATIKA SMP kurikulum K13.docx
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptxJurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
Jurnal Dwi mingguan modul 1.2-gurupenggerak.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptxPrakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
Prakarsa Perubahan dengan Kanvas ATAP & BAGJA.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptxPPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
PPT_AKUNTANSI_PAJAK_ATAS_ASET_TETAP.pptx
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 

Ikatan kimia dan struktur molekul

  • 1. Disusun oleh : 1. Angga Oktyashari 021150053 2. Nada Julian Raif 021150058 3. Salma Zulfa Afifah 021150061 4. Krissa Pria Dwi P 021150072 5. Antonius Supriadi 021150075 6. Muh Dzikra Afnanta 021150084
  • 2. Pemutusan (disosiasi) Ikatan  Ada dua cara agar ikatan terdisosiasi : 1. Pemutusan Heterolitik, yaitu apabila kedua elektron dipertahankan pada satu atom. Hasilnya adalah sepasang ion. Contoh : 2. Pemutusan Homolitik, yaitu jika tiap atom yang turut dalam ikatan kovalen menerima satu elektron. Hasilnya adalah radikal bebas (gugus yang mempunyai elektron tidak berpasangan). Radikal bebas secara listrik netral dan sangat reaktif. Contoh :
  • 3. Molekul Polar dan Non Polar  Ikatan kovalen non-polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI) tertarik sama kuat ke arah atom-atom yang berikatan.  Ikatan kovalen polar adalah ikatan kovalen yang Pasangan Elektron Ikatannya (PEI) cenderung tertarik ke salah satu atom yang berikatan. Perbedaan senyawa kovalen non-polar dan polar : Kovalen Non-Polar Kovalen Polar Tidak dapat larut dalam air Larut dalam air Tidak memiliki pasangan elektron bebas Memiiki pasangan elektron bebas Bentuk molekul simetris Bentuk molekul asimetris Momen dipol = 0 Momen dipol tidak = 0 Berakhiran genap Berakhiran ganjil, kecuali BX3 dan PX5 Contoh : F2, Cl2, Br2, I2, O2, H2, N2 ,CH4, SF6, PCl5, BCl3 Contoh : NH3, PCl3, H2O, HCl, HBr, SO3, N2O5, Cl2O5
  • 4. Momen Ikatan  Momen ikatan (Debye (D)) merupakan ukuran kepolaran ikatan, dihitung dari muatan, e (elektrostatik) x jarak antara muatan (d). Besarnya momen ikatan beberapa ikatan tertera pada tabel. Ikatan Momen ikatan (D) Ikatan Momen ikatan H-C 0,4 C-Cl 1,46 H-N 1,31 C-Br 1,38 H-O 1,51 C-I 1,19 C-N 0,22 C=O 2,3 C-O 0,74 C=N 3,5 C-F 1,41
  • 5. Momen Dipol  Momen dipol (μ) adalah jumlah vektor momen ikatan dalam molekul. Karena penjumlahan vektor bergantung pada besar dan arah momen ikatan. Maka momen dipol merupakan ukuran kepolaran molekul. Momen dipol beberapa senyawa organik. Senyawa Momen Dipol (D) H2O 1,84 NH3 1,46 CH3Cl 1,86 CCl4 0 CO2 0 CH3OCH3 1,3
  • 6. Gaya Tarik Antar Molekul  Interaksi dipol-dipol Molekul akan saling tarik menarik antar muatan yang berbeda dan akan saling betolak dengan muatan yang sama diakibatkan adanya antaraksi dipol. 1. Gaya London Gaya London adalah molekul non-polar saling ditarik oleh interaksi dipol-dipol lemah. 2. Gaya Van Der Waals Gaya Van Der Waals adalah interaksi berbagai dipol secara kolektif. Pada gaya ini jarak mempengaruhi gaya tarik antar muatan. Hal ini yang menyebabkan molekul rantai lurus mempunyai titik didihnya lebih tinggi dari pada rantai bercabang.  Ikatan Hidrogen Ikatan hidrogen adalah ikatan yang terjadi antara atom H dengan atom yang keelektronegatifannya tinggi (N,O,F), baik antar molekul atau inter molekul. Ikatan hidrogen juga berpengaruh pada (Titik didih dan Kelarutan).
  • 7. Ikatan Sigma dan Ikatan Pi Ikatan kovalen dihasilkan karena pembentukan orbital molekul yang terjadi akibat satu orbital atom bertumpang tindih dengan orbital atom lain. Tumpang tindih orbital antar atom menghasilkan orbital molekul. Ada 2 cara orbital saling bertumpang tindih : a. Tumpang tindih ujung-ujung, menghasilkan orbital molekul sigma, ikatannya disebut ikatan sigma( ). b. Tumpang tindih sisi-sisi, menghasilkan orbital molekul pi( ), ikatannya disebut ikatan pi( ).
  • 8. Orbital Hibrida Karbon Bila atom hidrogen menjadi bagian dari suatu molekul, maka digunakan orbital atom 1s untuk ikatan. Atom karbon tidak menggunakan keempat orbitalnya secara murni untuk ikatan tetapi bercampur (hibridisasi) menurut satu dari tiga cara berikut: 1. hibridisasi sp3, digunakan untuk membentuk 4 ikatan tunggal 2. hibridisasi sp2, untuk membentuk ikatan rangkap karbon sp2 3. hibridisasi sp, untuk membentuk ikatan ganda tiga atau ikatan rangkap terakumulasi Hibridisasi memberikan ikatan yang lebih kuat karena tumpang tindih lebih besar sehingga menghasilkan molekul berenergi lebih rendah yang lebih stabil
  • 9. Hibridisasi sp3  Pembentukan orbital sp3 digambarkan dengan diagram orbital, setiap kotak menyatakan orbital, elektron dinyatakan oleh panas, arah panah merupakan spin elektron.  Dalam metana(CH4) masing-masing orbital sp3 dari karbon bertumpang tindih dengan orbital 1s dari hidrogen membentuk orbital molekul sp3 –s yang simetris sekeliling sumbu yang lewat inti karbon dan hidrogen. Ikatan antara C dan H ini merupakan ikatan sigma.
  • 10.  Beberapa cara untuk menggambar metana (CH4)  Beberapa cara untuk menggmbarkan etana
  • 11. Hibridisasi sp2 Pembentukan orbital sp2, karbon berhibridisasi orbital 2s-nya hanya dengan orbital 2p-nya. Masing-masing orbital sp2 mempunyai bentuk yang sama seperti orbital sp3 dan mengandung satu elektron yang dapat digunakan untuk ikatan. Dalam etilena (CH2CH2) tumpang tidih satu orbital sp2 dari masing-masing atom karbon membentuk sigma C-C, dua orbital sp2 yang lain tumpang tidih dengan orbital 1s dan hydrogen membentuk ikatan sigma C-H. Setiap orbital p membentuk 2 cuping mengandung 1 electron, tumpang tindih sisi terhadap sisi membentuk orbital ikatan yang merupakan ikatan pi.
  • 12. Ikatan phi ( ) :  Hasil tumpang tindih orbital p, sisi terhadap sisi  Mempunyai energi yang agak lebih tinggi dari pada ikatan sigma, agak kurang stabil dari pada ikatan σsp2-sp2. Ikatan phi merupakan kedudukan kereaktifan kimia. Dalam molekul CH2=CH2 energy disosiasi ikatan sigma adalah 95 kkal/mol, energi disosiasi ikatan phi 68 kkal/mol. Dalam rumus struktur, ikatan rangkap dinyatakan oleh dua garis identik. Garis rangkap menggambarkan satu ikatan phi yang lemah.
  • 13. Hibridisasi sp Bila atom C dihubungkan hanya terhadap dua atom lainnya, seperti dalam asetilena (H-C=C- H), keadaan hibridisasinya adalah sp. Dalam hal ini tinggal dua orbital 2p yang tidak terhibridisasi, masing-masing dengan satu elektron. Kedua orbital sp terletak sejauh mungkin, dalam garis lurus dengan sudut 180o diantaranya. Orbital p saling tegak lurus dan tegak lurus terhadap garis orbital sp. Dalam asetilena, kedua atom karbon dihubungkan oleh ikatan sigma sp-sp. Masing-masing terikat terhadap atom hydrogen oleh ikatan sigma sp-s. Kedua orbital p dari satu karbon bertumpang tindih dengan kedua orbital p dari karbon lain untuk membentuk dua ikatan phi.
  • 14. Orbital Hibrida Nitrogen Secara elektronika nitrogen sama dengan karbon, dan orbital atom dari nitrogen berhibridisasi menurut cara yang sangat bersamaan dengan karbon. Amonia (NH3) mengandung atom nitrogen sp3 yang terikat pada 3 atom hidrogen. Seperti halnya karbon, nitrogen juga dapat berhibridisasi sp2 dan sp. Perbedaan penting antara nitrogen dan karbon adalah satu orbital dari nitrogen terisi penuh sepasang elektron bebas.
  • 15. Orbital Hibrida Oksigen Oksigen berhibridisasi menurut cara yang sama dengan karbon dan nitrogen. Dua dari empat orbital hibrida sp3 dari oksigen sudah terisi sepasang elektron. Alkohol dan eter yang analog dengan air, mengandung atom oksigen terhibridisasi sp3 dan mempunyai 2 pasang elektron valensi menyendiri.
  • 16. Resonansi Benzena adalah senyawa siklik dengan 6 atom karbon yang tergabung dalam cincin. A B Dengan 6 elektron p, benzena mengandung 3 ikatan phi yang dapat digambarkan menurut A, dimana ikatannya bergantian antara ikatan tunggal dan ikatan rangkap. Keenam electron phi terdelokalisasi sempurna dalam awan muatan elektron yang berbentuk seperti kue donat yang disebut awan phi aromatik.
  • 17. Pergeseran Elektron Benzena bukan satu-satunya yang rumus ikatan valensi tunggalnya kurang cocok. Gugus nitro (-NO2) adalah salah satu contoh yang baik untuk diterangkan struktur resonansinya. Bila menulis struktur resonansi, inti-inti atom sebuah molekul tidak bertukar posisi, hanya electron yang terdelokalisasi. Pergeseran dapat terjadi dengan cara : 1. Dari suatu ikatan phi ke sebuah atom disebelahnya : 2. Dari suatu ikatan phi ke posisi ikatan sebelahnya : 3. Dari suatu atom ke posisi ikatan sebelahnya :