SlideShare a Scribd company logo
PENDAHULUA
N

Model ionik tatanan ion-ion berdimensi tiga
dapat dikembangkan lebih lanjut secara terinci
dalam dua cara utama.

Pertama, dimisalkan bahwa energy
tatanan ion demikian dapat dikelola
sebagai jumlah sumbangan berikut :
Energy tarikan dan tolakan Coloumb
(elektrostatik).
Energy tolakan tambahan akibat tolakan
antara tumpang-tindih rapatan elektron
luar dari ion-ion tetangga.
Sejumlah kecil energy kecil
lainnya, terutama energy van der
Waals, dan energy vibrasi titik nol

Kedua, dengan mengelola zat sebagai
tatanan
ion-ion
terkemas
secara
efisien, dapat dipahami hal-hal utama
mengenai struktur yang dianutnya. Selain
gagasan kualitatif bahwa pengemasan harus
memaksimumkan banyaknya kontak antara
ion-ion berlawanan muatan, sementara itu
secara terus-menerus menjaga agar yang
muatan-muatannya sejenis terletak sejauhjauhnya, banyak yang perlu ditinjau lebih
terinci
Energy Kisi dari Natrium
Klorida
• Contoh energi kisi untuk NaCl adalah sebagai berikut :

Gambar struktur kristal
NaCl
Energi kisi

Energi yang diperlukan untuk memisahkan padatan ion
menjadi ion-ion bebasnya dalam keadaan gas. Untuk senyawa
NaCl padatan diperlukan energi kisi sebesar 788KJ/mol
untuk menjadi ion-ion bebas Na+ dan Cl - .
Pada ikatan ion terjadi transfer elektron antar atom.
Bila natrium bereaksi dengan klorida, maka terbentuk
senyawa natrium klorida. Natrium adalah unsur logam dan
klorida adalah unsur non logam, kedua unsur tersebut
terletak pada golongan unsur merah dan kuning pada tabel
sistem periodik.
• Atom natrium mempunyai susunan elektron
pada kulit elektron 2, 8, 1 . Susunan elektron
pada setiap kulit digambarkan dengan tanda
silang (x) adalah sebagai berikut :

Elektron yang terdapat pada kulit terluar mudah
untuk melepaskan ionnya, menjadi ion positip
(+). Hal ini membuat unsur tersebut menjadi
stabil karena semua kulit elektron penuh terisi
oleh elektron menjadi 2, 8.
Atom klorida mempunyai susunan elektron pada
kulit elektron 2, 8, 7. Susunan elektron pada setiap
kulit digambarkan dengan tanda lingkaran
kecil, adalah sebagai berikut:

Atom klorida membutuhkan satu elektron untuk
membentuk menjadi suatu ion, dengan semua kulit
terisi penuh oleh elektron. Satu elektron tersebut
diperoleh dari atom natrium untuk membentuk
menjadi ion negatip (-).
• Sehingga hasil reaksi antara atom Na dengan Cl , dapat
terlihat dengan tanda dot dan silang pada diagram NaCl
sebagai beirkut:
Generalisasi Dan Penyempurnaan Perhitungan
Energi Kisi

•
•
•
•

Untuk membuat perhitungan yang sangat teliti mengenai
energi energi kristal kadang-kadang disebut energi
kisi, beberapa penyempurnaan perlu di masukkan.
Yang paling utama adalah Sebagai berikut :
1. Pernyataan kuantum yang lebih teliti mengenai energi
tolakan
2. koreksi bagi energi van der Waals
3. Koreksi bagi “energi titik nol” energi vibrasi yang terdapat
pada 0K.
• Dua yang terakhir berlawanan tandanya, dan sering kali
besarnya sama. Jadi bagi NaCl penyempurnaan perhitungan
menghasilkan :
 Energi coloumb
-860
 Energi tolakan
+99
 Energi van der Waals
-13
 Energi titik nol
+8
Total :
-776 kJ/Mol
Daur Born-Haber
• Siklus Born-Haber memberikan pandangan tentang pembentukan
kristal yang stabil secara termodinamik, yang melibatkan
kalor reaksi (ΔH), bukan perubahan energi bebas.
Termodinamika atau energitika kimia merupakan suatu ilmu
kimia
yang
menyangkut
perubahan
energi
yang
menyertaiproses
kimia
dan
proses
fisika.
Dengan
mempelajari ilmu ini kita akan mengetahui bagaimana
perubahan yang terjadi di dalam suatu sistem. Keadaan
sistem
adalah
kondisi
sistem
yang
terdiri
dari
tekanan, suhu, mol tiap komponen serta fase dari masingmasing komponen.
Jari-jari ion adalah jarak dari pusat atom (pusat inti atom) ke elektron terluar
dari kation maupun anion.
Suatu atom yang melepaskan elektron, jari-jari ionnya lebih kecil dibanding
dangan jari-jari atom netralnya. Ini disebabkan tarikan inti yang lebih kuat
dibandingkan tarikan inti pada atom netral. Sebalikanya, apabila suatu atom
menangkap elektron ,maka jari-jari ionnya lebih besar dibandingkan dengan jarijari atom netralnya.
JARI-JARI ION

Jari-Jari Ion
Positif

Jari-Jari Ion
Negatif

Jari-jari ion positif selalu lebih pendek dari
jari-jari atom netralnya, karena pada ion
positif, atom kehilangan electron tetapi
jumlah protonya tetap, sehingga electron
akan lebih kuat di tarik proton. akibatnya
jari-jari ion positif makin pendek.

Jari-jari ion negatif selalu lebih panjang dari
jari-jari atom netralnya, karena pada ion
negatif, atom mendapatkan tambahan
electron
tetapi
jumlah
protonya
tetap, sehingga electron akan lebih berat
tertarik oleh proton. Akibatnya jari-jari ion
negatif semakin panjang .
STRUKTUR KRISTAL IONIK
• Struktur kristal ionik tersusun dari kation dan anion yang terikat
melalui gaya elektrostatis
• Dalam susunan tiga dimensi, ion-ion yang berlawanan muatan
terletak berselingan, terkemas rapat mengadakan kontak maksimum
dengan ion-ion berlawanan muatan dan mengusahakan tolakan
minimum antara ion-ion yang sama muatannya
• Struktur kristal ionik dipengaruhi oleh muatan relatif dan ukuran
relatif ion-ion yang bersangkutan.
• Suatu kristal ionik bersifat stabil apabila setiap kation menyinggung
anion-anion di sekelilingnya, demikian pula sebaliknya.
Struktur Kristal Beberapa senyawa
Nama Struktur
Kristal

Struktur kristal

Rumus

Diadopsi oleh

Rock Salt (garam
cadas)

CCP

MX

NaCl, LiCl, KBr, RbI,AgCl, AgBr

Sfalerit (seng
blende)

CCP

MX

ZnS, CuCl, CdS, HgS, GaP, InAs

Wurtzit

HCP

MX

ZnS, ZnO, BeO, MnS, AgI, AlN, SiC

Fluorit

CCP

MX2

CaF2 HgF2 ,BaCl2 , PbO2, UO2

Antifluorit

CCP

M2X

K2O, Na2O, Li2O, K2S, Na2S, Na2Se

Nikel Arsenida

HCP

MX

NiAs, NiS, FeS, CoS, PtSn

Cadmium Iodida

HCP

MX2

CdI2, CdCl2, Mg(OH)2, Ni(OH)2, MnCl2

Sesium klorida

Kubus
Sederhana

MX

CsCl, CaS, CuZn, TlSb

Rutil

Tetragonal

MX2

TiO2. MnO2 , SnO2, WO2, MgF2 , NiF2
STRUKTUR DENGAN ANION KEMASAN RAPAT
Banyak senyawaan ion , terutama bila kation-kation relatif kecil dibandingkan
anion-anion, mempunyai struktur yang didasarkan atas pengemasan rapat anionanion bulat, dengan kation-kation yang menempati satu atau lebih set interstisi.
Faktor kemasan rapat :
1. Bila suatu benda berbentuk bulat disusun membentuk bola tertentu , sehingga
satu sama lain saling bersentuhan (terkemas rapat) selalu saja ada rongga/lubang
diantara bola-bola tersebut
2. Untuk mengetahui efisiensi susunan kemasan rapat dari setiap unit
sel, dihitung dari APF (atomic packing factor) atau faktor kemasan rapat unit sel
tersebut.
APF = total volum atom dalam unit sel ̸ volum unit sel
OKSIDA-OKSIDA LOGAM CAMPURAN
Terdapat sejumlah besar oksida logam, yang dalam keilmuan dan teknik sangat
penting , yang ternyata berupa zat –zat ionik. Banyak yang mengandung dua
atau lebih jenis ion logam.
Struktur spinel
• Spinel adalah mineral MgAl2O4 . strukturnya didasarkan atas tatanan ccp ionion oksida , dengan ion-ion Mg2+ dalam set lubang –lubang tetrahedral , dan
ion-ion Al3+ dalam set lubang-lubang oktahedral.

•

Struktur Ilmenit Ilmenit adalah mineral FeTiO3 . Strukturnya
erat dikaitkan dengan struktur korundum , kecuali bahwa terdapat dua jenis
kation. Dalam Iimenit kation-kation adalah Fe2+ dan Ti4+ , namun banyak
struktur dengan ilmenit memiliki kation –kation yang bermuatan ( +1, +5) atau
( +3, +3).

•

Struktur perovskit perovskit adalah mineral CaTiO3.
Didasarkan atas tatanan ccp dan ion-ion oksida bersama kation-kation
besar, yang ukurannya mirip ukuran ion oksida. Kation-kation yang lebih kecil
Padatan ionik

More Related Content

What's hot

Rpp konfigurasi elektron
Rpp konfigurasi elektronRpp konfigurasi elektron
Rpp konfigurasi elektron
MuflihahUnnes
 
Penggolongan kristal
Penggolongan kristalPenggolongan kristal
Penggolongan kristalIda Farida Ch
 
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptx
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptxREDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptx
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptx
University Of Jakarta
 
Teori ikatan valensi
Teori ikatan valensiTeori ikatan valensi
Teori ikatan valensi
Devi Sudrajat
 
Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektronKonfigurasi elektron
Konfigurasi elektron
Anang Andika Putra Siswanto
 
Silabus Kimia kelas XII "Kimia Unsur"
Silabus Kimia kelas XII "Kimia Unsur"Silabus Kimia kelas XII "Kimia Unsur"
Silabus Kimia kelas XII "Kimia Unsur"Dwi Nirwana_Chemistry
 
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)Nurmalina Adhiyanti
 
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
DewiSri20
 
Sintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogenSintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogen
Nhinie Geperchi
 
Modul hidrokarbon
Modul hidrokarbon Modul hidrokarbon
Modul hidrokarbon
dasi anto
 
Ppt ikatan kimia (kelompok 1)
Ppt ikatan kimia (kelompok 1)Ppt ikatan kimia (kelompok 1)
Ppt ikatan kimia (kelompok 1)
kovalenkimia
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
qlp
 
Bab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimerBab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimerImo Priyanto
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonDM12345
 
Alkil halida
Alkil halidaAlkil halida
Alkil halida
Angga Oktyashari
 
Pemisahan Kation Golongan IV dan V
Pemisahan Kation Golongan IV dan VPemisahan Kation Golongan IV dan V
Pemisahan Kation Golongan IV dan V
karindilla
 
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baruSejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Nonong Isdayanti
 
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docx
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docxLkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docx
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docx
monggaviranita
 
Reaksi redoks
Reaksi redoksReaksi redoks

What's hot (20)

Rpp konfigurasi elektron
Rpp konfigurasi elektronRpp konfigurasi elektron
Rpp konfigurasi elektron
 
Penggolongan kristal
Penggolongan kristalPenggolongan kristal
Penggolongan kristal
 
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptx
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptxREDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptx
REDOKS DAN ELEKTROKIMIA.pptx
 
Teori ikatan valensi
Teori ikatan valensiTeori ikatan valensi
Teori ikatan valensi
 
Konfigurasi elektron
Konfigurasi elektronKonfigurasi elektron
Konfigurasi elektron
 
Silabus Kimia kelas XII "Kimia Unsur"
Silabus Kimia kelas XII "Kimia Unsur"Silabus Kimia kelas XII "Kimia Unsur"
Silabus Kimia kelas XII "Kimia Unsur"
 
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
V. warna kelarutan dan kesetimbangan ion kompleks ni(ii)
 
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
2.1. Teori Werner dan NAE.pptx
 
Sintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogenSintesis gas hidrogen
Sintesis gas hidrogen
 
Modul hidrokarbon
Modul hidrokarbon Modul hidrokarbon
Modul hidrokarbon
 
Ppt ikatan kimia (kelompok 1)
Ppt ikatan kimia (kelompok 1)Ppt ikatan kimia (kelompok 1)
Ppt ikatan kimia (kelompok 1)
 
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
laporan praktikum kimia anorganik - pembuatan cis dan trans kalium dioksalato...
 
Bab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimerBab 11 senyawa kompleks & polimer
Bab 11 senyawa kompleks & polimer
 
Reaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan ketonReaksi adisi aldehid dan keton
Reaksi adisi aldehid dan keton
 
Alkil halida
Alkil halidaAlkil halida
Alkil halida
 
Aldehid dan keton
Aldehid dan ketonAldehid dan keton
Aldehid dan keton
 
Pemisahan Kation Golongan IV dan V
Pemisahan Kation Golongan IV dan VPemisahan Kation Golongan IV dan V
Pemisahan Kation Golongan IV dan V
 
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baruSejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
Sejarah senyawa-kompleks-koordinasi-paling-baru
 
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docx
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docxLkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docx
Lkpd ppl ikatan kimia pertemuan 1 (mg)docx
 
Reaksi redoks
Reaksi redoksReaksi redoks
Reaksi redoks
 

Similar to Padatan ionik

Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur Sihotang
 
1-1. MENGENAL SIFAT BAHAN_LENGKAP.pptx
1-1. MENGENAL SIFAT BAHAN_LENGKAP.pptx1-1. MENGENAL SIFAT BAHAN_LENGKAP.pptx
1-1. MENGENAL SIFAT BAHAN_LENGKAP.pptx
kartikasari144
 
Pendahuluan Fisika Zat Padat
Pendahuluan Fisika Zat PadatPendahuluan Fisika Zat Padat
Pendahuluan Fisika Zat PadatNispi Hariyani
 
2. struktur atom dan molekul
2. struktur atom dan molekul2. struktur atom dan molekul
2. struktur atom dan molekul
Sekolah Tinggi Farmasi Indonesia
 
material ,tugas 1 covalent bonding.en.id.pptx
material ,tugas 1 covalent bonding.en.id.pptxmaterial ,tugas 1 covalent bonding.en.id.pptx
material ,tugas 1 covalent bonding.en.id.pptx
MalikaAzharFakhriyya
 
Devi Kusumawati_19508334045_Rangkuman Pelapisan Permukaan.pdf
Devi Kusumawati_19508334045_Rangkuman Pelapisan Permukaan.pdfDevi Kusumawati_19508334045_Rangkuman Pelapisan Permukaan.pdf
Devi Kusumawati_19508334045_Rangkuman Pelapisan Permukaan.pdf
DeviKusumawati1
 
IKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptxIKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptx
AtikahAshriyaniSSi
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ahmad Faisal Harish
 
Ppt ikatan kimia ok
Ppt ikatan kimia okPpt ikatan kimia ok
Ppt ikatan kimia ok
s4nny
 
Ikatan ion dan senyawa ionik
Ikatan ion dan senyawa ionikIkatan ion dan senyawa ionik
Ikatan ion dan senyawa ionikhendryaniflusia
 
Dasar semikonduktor
Dasar semikonduktorDasar semikonduktor
Dasar semikonduktor
oilandgas24
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekul
ujangsupiandi
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
atiq rosyidi
 
MARYANTI123.docx
MARYANTI123.docxMARYANTI123.docx
MARYANTI123.docx
FebbyAdriyanti
 
Tugas kelompok 1 power pont
Tugas kelompok 1 power pontTugas kelompok 1 power pont
Tugas kelompok 1 power pont
Marina Natsir
 
Ikatan ion
Ikatan ionIkatan ion
Ikatan ionardzix
 
Ikatan Ion & Senyawa Ionik
Ikatan Ion & Senyawa IonikIkatan Ion & Senyawa Ionik
Ikatan Ion & Senyawa Ionik
Anggi Indrianti
 
Ikatan ion & senyawa ionik
Ikatan ion & senyawa ionikIkatan ion & senyawa ionik
Ikatan ion & senyawa ionik
Anggi Indrianti
 
Materi ikatan kimia doc
Materi ikatan kimia docMateri ikatan kimia doc
Materi ikatan kimia doc
Mimi Yeni
 

Similar to Padatan ionik (20)

Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)Lamtiur d sihotang (8136142014)
Lamtiur d sihotang (8136142014)
 
1-1. MENGENAL SIFAT BAHAN_LENGKAP.pptx
1-1. MENGENAL SIFAT BAHAN_LENGKAP.pptx1-1. MENGENAL SIFAT BAHAN_LENGKAP.pptx
1-1. MENGENAL SIFAT BAHAN_LENGKAP.pptx
 
Pendahuluan Fisika Zat Padat
Pendahuluan Fisika Zat PadatPendahuluan Fisika Zat Padat
Pendahuluan Fisika Zat Padat
 
2. struktur atom dan molekul
2. struktur atom dan molekul2. struktur atom dan molekul
2. struktur atom dan molekul
 
material ,tugas 1 covalent bonding.en.id.pptx
material ,tugas 1 covalent bonding.en.id.pptxmaterial ,tugas 1 covalent bonding.en.id.pptx
material ,tugas 1 covalent bonding.en.id.pptx
 
Devi Kusumawati_19508334045_Rangkuman Pelapisan Permukaan.pdf
Devi Kusumawati_19508334045_Rangkuman Pelapisan Permukaan.pdfDevi Kusumawati_19508334045_Rangkuman Pelapisan Permukaan.pdf
Devi Kusumawati_19508334045_Rangkuman Pelapisan Permukaan.pdf
 
Kul 14 1
Kul 14 1 Kul 14 1
Kul 14 1
 
IKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptxIKATAN KIMIA.pptx
IKATAN KIMIA.pptx
 
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat PadatIkatan Kristal - Fisika Zat Padat
Ikatan Kristal - Fisika Zat Padat
 
Ppt ikatan kimia ok
Ppt ikatan kimia okPpt ikatan kimia ok
Ppt ikatan kimia ok
 
Ikatan ion dan senyawa ionik
Ikatan ion dan senyawa ionikIkatan ion dan senyawa ionik
Ikatan ion dan senyawa ionik
 
Dasar semikonduktor
Dasar semikonduktorDasar semikonduktor
Dasar semikonduktor
 
Ikatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekulIkatan kimia dan struktur molekul
Ikatan kimia dan struktur molekul
 
Ikatan kimia
Ikatan kimiaIkatan kimia
Ikatan kimia
 
MARYANTI123.docx
MARYANTI123.docxMARYANTI123.docx
MARYANTI123.docx
 
Tugas kelompok 1 power pont
Tugas kelompok 1 power pontTugas kelompok 1 power pont
Tugas kelompok 1 power pont
 
Ikatan ion
Ikatan ionIkatan ion
Ikatan ion
 
Ikatan Ion & Senyawa Ionik
Ikatan Ion & Senyawa IonikIkatan Ion & Senyawa Ionik
Ikatan Ion & Senyawa Ionik
 
Ikatan ion & senyawa ionik
Ikatan ion & senyawa ionikIkatan ion & senyawa ionik
Ikatan ion & senyawa ionik
 
Materi ikatan kimia doc
Materi ikatan kimia docMateri ikatan kimia doc
Materi ikatan kimia doc
 

Padatan ionik

  • 1.
  • 2.
  • 3. PENDAHULUA N Model ionik tatanan ion-ion berdimensi tiga dapat dikembangkan lebih lanjut secara terinci dalam dua cara utama. Pertama, dimisalkan bahwa energy tatanan ion demikian dapat dikelola sebagai jumlah sumbangan berikut : Energy tarikan dan tolakan Coloumb (elektrostatik). Energy tolakan tambahan akibat tolakan antara tumpang-tindih rapatan elektron luar dari ion-ion tetangga. Sejumlah kecil energy kecil lainnya, terutama energy van der Waals, dan energy vibrasi titik nol Kedua, dengan mengelola zat sebagai tatanan ion-ion terkemas secara efisien, dapat dipahami hal-hal utama mengenai struktur yang dianutnya. Selain gagasan kualitatif bahwa pengemasan harus memaksimumkan banyaknya kontak antara ion-ion berlawanan muatan, sementara itu secara terus-menerus menjaga agar yang muatan-muatannya sejenis terletak sejauhjauhnya, banyak yang perlu ditinjau lebih terinci
  • 4. Energy Kisi dari Natrium Klorida • Contoh energi kisi untuk NaCl adalah sebagai berikut : Gambar struktur kristal NaCl
  • 5. Energi kisi Energi yang diperlukan untuk memisahkan padatan ion menjadi ion-ion bebasnya dalam keadaan gas. Untuk senyawa NaCl padatan diperlukan energi kisi sebesar 788KJ/mol untuk menjadi ion-ion bebas Na+ dan Cl - . Pada ikatan ion terjadi transfer elektron antar atom. Bila natrium bereaksi dengan klorida, maka terbentuk senyawa natrium klorida. Natrium adalah unsur logam dan klorida adalah unsur non logam, kedua unsur tersebut terletak pada golongan unsur merah dan kuning pada tabel sistem periodik.
  • 6. • Atom natrium mempunyai susunan elektron pada kulit elektron 2, 8, 1 . Susunan elektron pada setiap kulit digambarkan dengan tanda silang (x) adalah sebagai berikut : Elektron yang terdapat pada kulit terluar mudah untuk melepaskan ionnya, menjadi ion positip (+). Hal ini membuat unsur tersebut menjadi stabil karena semua kulit elektron penuh terisi oleh elektron menjadi 2, 8.
  • 7. Atom klorida mempunyai susunan elektron pada kulit elektron 2, 8, 7. Susunan elektron pada setiap kulit digambarkan dengan tanda lingkaran kecil, adalah sebagai berikut: Atom klorida membutuhkan satu elektron untuk membentuk menjadi suatu ion, dengan semua kulit terisi penuh oleh elektron. Satu elektron tersebut diperoleh dari atom natrium untuk membentuk menjadi ion negatip (-).
  • 8. • Sehingga hasil reaksi antara atom Na dengan Cl , dapat terlihat dengan tanda dot dan silang pada diagram NaCl sebagai beirkut:
  • 9. Generalisasi Dan Penyempurnaan Perhitungan Energi Kisi • • • • Untuk membuat perhitungan yang sangat teliti mengenai energi energi kristal kadang-kadang disebut energi kisi, beberapa penyempurnaan perlu di masukkan. Yang paling utama adalah Sebagai berikut : 1. Pernyataan kuantum yang lebih teliti mengenai energi tolakan 2. koreksi bagi energi van der Waals 3. Koreksi bagi “energi titik nol” energi vibrasi yang terdapat pada 0K.
  • 10. • Dua yang terakhir berlawanan tandanya, dan sering kali besarnya sama. Jadi bagi NaCl penyempurnaan perhitungan menghasilkan :  Energi coloumb -860  Energi tolakan +99  Energi van der Waals -13  Energi titik nol +8 Total : -776 kJ/Mol
  • 11. Daur Born-Haber • Siklus Born-Haber memberikan pandangan tentang pembentukan kristal yang stabil secara termodinamik, yang melibatkan kalor reaksi (ΔH), bukan perubahan energi bebas. Termodinamika atau energitika kimia merupakan suatu ilmu kimia yang menyangkut perubahan energi yang menyertaiproses kimia dan proses fisika. Dengan mempelajari ilmu ini kita akan mengetahui bagaimana perubahan yang terjadi di dalam suatu sistem. Keadaan sistem adalah kondisi sistem yang terdiri dari tekanan, suhu, mol tiap komponen serta fase dari masingmasing komponen.
  • 12. Jari-jari ion adalah jarak dari pusat atom (pusat inti atom) ke elektron terluar dari kation maupun anion. Suatu atom yang melepaskan elektron, jari-jari ionnya lebih kecil dibanding dangan jari-jari atom netralnya. Ini disebabkan tarikan inti yang lebih kuat dibandingkan tarikan inti pada atom netral. Sebalikanya, apabila suatu atom menangkap elektron ,maka jari-jari ionnya lebih besar dibandingkan dengan jarijari atom netralnya.
  • 13. JARI-JARI ION Jari-Jari Ion Positif Jari-Jari Ion Negatif Jari-jari ion positif selalu lebih pendek dari jari-jari atom netralnya, karena pada ion positif, atom kehilangan electron tetapi jumlah protonya tetap, sehingga electron akan lebih kuat di tarik proton. akibatnya jari-jari ion positif makin pendek. Jari-jari ion negatif selalu lebih panjang dari jari-jari atom netralnya, karena pada ion negatif, atom mendapatkan tambahan electron tetapi jumlah protonya tetap, sehingga electron akan lebih berat tertarik oleh proton. Akibatnya jari-jari ion negatif semakin panjang .
  • 14. STRUKTUR KRISTAL IONIK • Struktur kristal ionik tersusun dari kation dan anion yang terikat melalui gaya elektrostatis • Dalam susunan tiga dimensi, ion-ion yang berlawanan muatan terletak berselingan, terkemas rapat mengadakan kontak maksimum dengan ion-ion berlawanan muatan dan mengusahakan tolakan minimum antara ion-ion yang sama muatannya • Struktur kristal ionik dipengaruhi oleh muatan relatif dan ukuran relatif ion-ion yang bersangkutan. • Suatu kristal ionik bersifat stabil apabila setiap kation menyinggung anion-anion di sekelilingnya, demikian pula sebaliknya.
  • 15. Struktur Kristal Beberapa senyawa Nama Struktur Kristal Struktur kristal Rumus Diadopsi oleh Rock Salt (garam cadas) CCP MX NaCl, LiCl, KBr, RbI,AgCl, AgBr Sfalerit (seng blende) CCP MX ZnS, CuCl, CdS, HgS, GaP, InAs Wurtzit HCP MX ZnS, ZnO, BeO, MnS, AgI, AlN, SiC Fluorit CCP MX2 CaF2 HgF2 ,BaCl2 , PbO2, UO2 Antifluorit CCP M2X K2O, Na2O, Li2O, K2S, Na2S, Na2Se Nikel Arsenida HCP MX NiAs, NiS, FeS, CoS, PtSn Cadmium Iodida HCP MX2 CdI2, CdCl2, Mg(OH)2, Ni(OH)2, MnCl2 Sesium klorida Kubus Sederhana MX CsCl, CaS, CuZn, TlSb Rutil Tetragonal MX2 TiO2. MnO2 , SnO2, WO2, MgF2 , NiF2
  • 16. STRUKTUR DENGAN ANION KEMASAN RAPAT Banyak senyawaan ion , terutama bila kation-kation relatif kecil dibandingkan anion-anion, mempunyai struktur yang didasarkan atas pengemasan rapat anionanion bulat, dengan kation-kation yang menempati satu atau lebih set interstisi. Faktor kemasan rapat : 1. Bila suatu benda berbentuk bulat disusun membentuk bola tertentu , sehingga satu sama lain saling bersentuhan (terkemas rapat) selalu saja ada rongga/lubang diantara bola-bola tersebut 2. Untuk mengetahui efisiensi susunan kemasan rapat dari setiap unit sel, dihitung dari APF (atomic packing factor) atau faktor kemasan rapat unit sel tersebut. APF = total volum atom dalam unit sel ̸ volum unit sel
  • 17.
  • 18.
  • 19. OKSIDA-OKSIDA LOGAM CAMPURAN Terdapat sejumlah besar oksida logam, yang dalam keilmuan dan teknik sangat penting , yang ternyata berupa zat –zat ionik. Banyak yang mengandung dua atau lebih jenis ion logam. Struktur spinel • Spinel adalah mineral MgAl2O4 . strukturnya didasarkan atas tatanan ccp ionion oksida , dengan ion-ion Mg2+ dalam set lubang –lubang tetrahedral , dan ion-ion Al3+ dalam set lubang-lubang oktahedral. • Struktur Ilmenit Ilmenit adalah mineral FeTiO3 . Strukturnya erat dikaitkan dengan struktur korundum , kecuali bahwa terdapat dua jenis kation. Dalam Iimenit kation-kation adalah Fe2+ dan Ti4+ , namun banyak struktur dengan ilmenit memiliki kation –kation yang bermuatan ( +1, +5) atau ( +3, +3). • Struktur perovskit perovskit adalah mineral CaTiO3. Didasarkan atas tatanan ccp dan ion-ion oksida bersama kation-kation besar, yang ukurannya mirip ukuran ion oksida. Kation-kation yang lebih kecil