Fungi terdiri dari kapang, khamir dan jamur. Ilmu yang mempelajari fungi disebut mikologi. Fungi memiliki inti sel, memproduksi spora, tidak dapat melakukan fotosintesis, dan berkembang biak secara aseksual dan seksual.
Penicillium sp. adalah genus fungi dari ordo Hypomycetes, filum Ascomycota. Penicillium sp. memiliki ciri hifa bersepta dan membentuk badan spora yang disebut konidium. Konidium berbeda dengan sporangim, karena tidak memiliki selubung pelindung seperti sporangium.
Paecilomyces sp. adalah genus fungi dari ordo Eurotiales, filum Ascomycota. Genus Paecilomyces dapat dibedakan dari genus Penicillium walaupun memiliki hubungan erat satu phylum, perbedaannya yaitu dengan memiliki panjang dan ramping phialides yang berbeda dan koloni yang biasanya tidak pernah bewarna hijau.
Aspergillus adalah suatu jamur yang termasuk dalam kelas Ascomycetes yang dapat ditemukan dimana–mana di alam ini. Ia tumbuh sebagai saprofit pada tumbuh-tumbuhan yang membusuk
Presentasi ini berisi seluruh informasi tentang zygomycota. Baik dari ciri-ciri, klasifikasi, siklus hidup, peranan, bahkan contoh-contohnya. Cocok untuk pembelajaran bagi anak kelas X IPA SMA.
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)fentyagustin1
seluruh pembagian taksa yang ada di dalam kingdom Monera serta ciri-ciri umum dari divisi Schizophyta dan ciri-ciri khusus yang terdapat di setiap kelas maupun ordo dari divisi Schizophyta.
Amfibia atau amfibi, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibi mempunyai ciri-ciri: Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
Botani Tumbuhan Rendah ( FUNGI_JAMUR) STIKIP BanjarmasinIkhsan Saputra
Botani Tumbuhan Rendah ( FUNGI_JAMUR) STIKIP Banjarmasin
adalah salah satu mata kuliah yang saya tempuh jadi materi ini saya buat bersama teman saya untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut " saya share materi saya ini mudahan bisa bermanfaat bagi semua orang yang butuh akan pengetahuan ini. terimakasih Created By Ikhsan Saputra
Penicillium sp. adalah genus fungi dari ordo Hypomycetes, filum Ascomycota. Penicillium sp. memiliki ciri hifa bersepta dan membentuk badan spora yang disebut konidium. Konidium berbeda dengan sporangim, karena tidak memiliki selubung pelindung seperti sporangium.
Paecilomyces sp. adalah genus fungi dari ordo Eurotiales, filum Ascomycota. Genus Paecilomyces dapat dibedakan dari genus Penicillium walaupun memiliki hubungan erat satu phylum, perbedaannya yaitu dengan memiliki panjang dan ramping phialides yang berbeda dan koloni yang biasanya tidak pernah bewarna hijau.
Aspergillus adalah suatu jamur yang termasuk dalam kelas Ascomycetes yang dapat ditemukan dimana–mana di alam ini. Ia tumbuh sebagai saprofit pada tumbuh-tumbuhan yang membusuk
Presentasi ini berisi seluruh informasi tentang zygomycota. Baik dari ciri-ciri, klasifikasi, siklus hidup, peranan, bahkan contoh-contohnya. Cocok untuk pembelajaran bagi anak kelas X IPA SMA.
Taksonomi Tumbuhan I DIVISI SCHIZOPHYTA ( Monera)fentyagustin1
seluruh pembagian taksa yang ada di dalam kingdom Monera serta ciri-ciri umum dari divisi Schizophyta dan ciri-ciri khusus yang terdapat di setiap kelas maupun ordo dari divisi Schizophyta.
Amfibia atau amfibi, umumnya didefinisikan sebagai hewan bertulang belakang yang hidup di dua alam; yakni di air dan di daratan. Amfibi mempunyai ciri-ciri: Amfibi merupakan satu-satunya vertebrata yang mengalami metamorfosis lengkap
Botani Tumbuhan Rendah ( FUNGI_JAMUR) STIKIP BanjarmasinIkhsan Saputra
Botani Tumbuhan Rendah ( FUNGI_JAMUR) STIKIP Banjarmasin
adalah salah satu mata kuliah yang saya tempuh jadi materi ini saya buat bersama teman saya untuk memenuhi tugas mata kuliah tersebut " saya share materi saya ini mudahan bisa bermanfaat bagi semua orang yang butuh akan pengetahuan ini. terimakasih Created By Ikhsan Saputra
Tetap kuat menjalani hidup walau terkadang terasa sangat berat :) Awali semua perbuatan dengan Do'a, dan akhiri dengan do;a pula :) Dan jangan pernah pelit untuk membagikan ilmu yang kamu miliki.
Pendidikan IPA UM 2015
Biology I Presentation
FUNGI
We will learn
General characteristics of fungi
Structure of fungi
Economic Importance
Pathogenicity
Brief intro of some fungi
THE SIX KINGDOMS
Fungi are placed in a separate kingdom called the kingdom fungi
OF FUNGI
CHARACTERISTICS
The Characteristics of Fungi
Fungi are NOT plants
Nonphotosynthetic
Eukaryotes
Nonmotile
Most are saprobes (live on dead organisms)
The Characteristics of Fungi
Absorptive heterotrophs (digest food first & then absorb it into their bodies
Release digestive enzymes to break down organic material or their host
Store food energy as glycogen
The Characteristics of Fungi
Important decomposers & recyclers of nutrients in the environment
Most are multicellular, except unicellular yeast
Lack true roots, stems or leaves
fungi as a decomposers
The Characteristics of Fungi
Cell walls are made of chitin (complex polysaccharide)
Body is called the Thallus
Grow as microscopic tubes or filaments called hyphae
The Characteristics of Fungi
Some fungi are internal or external parasites
A few fungi act like predators & capture prey like roundworms
The Characteristics of Fungi
Some are edible, while others are poisonous
The Characteristics of Fungi
Produce both sexual and asexual spores
Classified by their sexual reproductive structures
The Characteristics of Fungi
Grow best in warm, moist environments
Mycology is the study of fungi
Mycologists study fungi
A fungicide is a chemical used to kill fungi
The Characteristics of Fungi
Fungi include puffballs, yeasts, mushrooms, toadstools, rusts, smuts, ringworm, and molds
The antibiotic penicillin is made by the Penicillium mold
FUNGI SIZE
NON-REPRODUCTIVE
Vegetative Structures
Hyphae
Tubular shape
ONE continuous cell
Filled with cytoplasm & nuclei
Multinucleate
Hard cell wall of chitin also in insect exoskeletons
Hyphae
Stolons – horizontal hyphae that connect groups of hyphae to each other
Rhizoids – rootlike parts of hyphae that anchor the fungus
Hyphae
Cross-walls called SEPTA may form compartments
Septa have pores for movement of cytoplasm
Form network called mycelia that run through the thallus (body)
Absorptive Heterotroph
Fungi get carbon from organic sources
Tips of Hyphae release enzymes
Enzymatic breakdown of substrate
Products diffuse back into hyphae
Modifications of hyphae
Fungi may be classified based on cell division (with or without cytokinesis)
Aseptate or coenocytic (without septa)
Septate (with septa)
Modifications of hyphae
Hyphal growth
Hyphae grow from their tips
Mycelium is an extensive, feeding web of hyphae
Mycelia are the ecologically active bodies of fungi
ASEXUAL & SEXUAL SPORES
REPRODUCTIVE STRUCTURES
REPRODUCTION
Most fungi reproduce Asexually and Sexually by spores
ASEXUAL reproduction is most common method & produces genetically identical organisms
Fungi reproduce SEXUALLY when conditions are poor & nutrients
Definisi dan Klasifikasi dari Dermatofitosis & Non - Dermatofitosis
Etiologi & Faktor Risiko dari Dermatofitosis & Non -Dermatofitosis
Patogenesis Dermatofitosis & Non - Dermatofitosis
Patofisiologi dan Manifestasi Klinis Dermatofitosis & Non -Dermatofitosis
Diagnosis (Anamnesis,P.Fisik,P.Penunjang) dari Dermatofitosis & Non-Dermatofitosis
Penatalaksanaan [ Farmako & Non – farmako
( Edukasi, Pencegahan ) ] dari Dermatofitosis & Non -Dermatofitosis
7. Prognosis dari Dermatofitosis & Non-Dermatofitosis
Kingdom fungi (jamur) merupakan kingdom yang anggotanya memiliki ciri umum yaitu eukariotik (memiliki membran inti sel), umumnya multiseluler, ada juga yang uniseluler (Saccaromyces cereviceae), bereproduksi dengan pembentukkan spora, tidak memiliki klorofil, memiliki dinding sel yang tersusun atas zat kitin, tubuh disusun oleh benang benang yang disebut hifa dan habitatnya di tempat yang lembab.
Identifikasi Karakteristik Habitat Burung Betet Biasa (Psittacula alexandri) ...Ratih Juniarti Maulida
Presentasi ini merupakan salah satu dari rangkaian tugas yang diberikan pada Mata Kuliah Ekologi Satwaliar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui habitat burung betet biasa yang bisa ditemukan di sekitar Taman Rektorat IPB University. Semoga bermanfaat, terimakasih.
Presentasi yang berjudul "Dominansi Tumbuhan Berkayu di Arboretum IPB" dibuat sebagai salah satu tugas yang diberikan di Mata Kuliah Bahasa Indonesia pada tingkat pertama di IPB University. Semoga dapat memberikan gambaran, terimakasih.
Materi pembelaharan mengenai bioteknologi untuk SMA. Slide ini sudah memenuhi jika di jadikan sumber pembelajaran, terlebih lagi saya mendapatkannya dari guru biologi. Selamat belajar!^^
by Niken, teacher at Bogor High School of Chemical Analyst.
Berisi tentang macam-macam hukum dasar dalam kimia yang akan memudahkan kita dalam mempelajari stoikiometri
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik DosenAdrianAgoes9
sosialisasi untuk dosen dalam mengisi dan memadankan sister akunnya, sehingga bisa memutakhirkan data di dalam sister tersebut. ini adalah untuk kepentingan jabatan akademik dan jabatan fungsional dosen. penting untuk karir dan jabatan dosen juga untuk kepentingan akademik perguruan tinggi terkait.
UNTUK DOSEN Materi Sosialisasi Pengelolaan Kinerja Akademik Dosen
Fungi
1.
2. • FUNGI terdiri dari kelompok kapang
(Mold) : jamur berbentuk benang-
benang, khamir (yeast) : jamur bersel
satu, dan jamur (mushroom) : jamur
yang memiliki badan buah besar,
biasa dimakan.
• Ilmu yang mempelajari fungi disebut
MIKOLOGI.
3. • Mempunyai inti sel
• Memproduksi spora
• Tidak mempunyai klorofil sehingga tidak dapat
melakukan fotosintesis
• Berkembang biak secara aseksual maupun
seksual
• Beberapa mempunyai bagian-bagian tubuh
berbentuk filamen dengan dinding sel yang
mengandung selulosa atau khitin, atau
keduanya.
4.
5. Sifat-sifat yang digunakan untuk identifikasi kapang yaitu :
• Hifa septat (ciri Eumycetes:jamur tingkat tinggi, kelas
Ascomycetes, Basidiomycetes dan Deuteromycetes.)
atau nonseptat.(Phycomycetes : jamur tingkat rendah,
kelas Phycomycetes (Zygomycetes dan Oomycetes).
• Miselium terang atau keruh.
• Miselium berwarna atau tidak berwarna.
• Memproduksi atau tidak memproduksi spora seksual dan
jenis sporanya yaitu oospora (hasil peleburan gamet-
gamet yang tidak sama besar), zigospora (hasil
peleburan gamet sama besar), askospora, atau
basidiospora
• Jenis spora aseksual : sporangiospora, konidia, atau
arthrospora (oidia).
6.
7. Spora aseksual yaitu:
• Konidiospora atau konidia, yaitu spora yang dibentuk di
ujung atau di sisi suatu hifa. Konidia kecil dan bersel satu
disebut disebut mikrokonidia. Sedangkan konidia besar dan
banyak disebut makrokonidia.
• Sporangiospora. Spora bersel satu, terbentuk di dalam
kantung spora yang disebut sporangium di ujung hifa khusus
yang disebut sporangiofora.
• Oidium atau arthrospora, spora bersel satu ini terjadi karena
segmentasi pada ujung-ujung hifa. Sel-sel tersebut
selanjutnya membulat dan akhirnya melepaskan diri sebagai
spora.
• Klamidospora, spora ini berdinding tebal, dan sangat resisten
terhadap keadaan yang buruk yang terbentuk pada sel-sel hifa
vegetatif.
• Blastospora, terbentuk dari tunas pada miselium yang
kemudian tumbuh menjadi spora. Juga terjadi pada
pertunasan sel-sel khamir.(Ali, 2005).
8. Spora seksual yaitu:
• Askospora. Spora bersel satu terbentuk di dalam
kantung yang disebut dengan askus. Biasanya terdapat 8
askospora di dalam setiap askus.
• Basidiospora. Spora bersel satu terbentuk gada yang
dinamakan basidium.
• Zigospora. Spora besar dan berdinding tebal yang
terbentuk apabila ujung-ujung dua hifa yang secara
seksual serasi dinamakan gametangia.
• Oospora. Spora terbentuk di dalam struktur betina
khusus yang disebut oogonium. Pembuahan telur atau
oosfer oleh gamet jantan di anteridium menghasilkan
oospora. Dalam setiap oogonium terdapat satu atau lebih
oosfer.
9.
10. • Ciri-ciri kepala pembawa spora :
- Sporangium : ukuran, warna, bentuk, lokasi
- Kepala spora pembawa konidia : tunggal, berantai,
pertunasan atau kumpulan (massa), bentuk dan
rangkaian sterigmata atau filaides.
- Penampakan sporangiofora atau konidiofora :
sederhana atau bercabang, jika bercabang bentuk
percabangannya, ukuran dan bentuk kolumela pada
ujung sporangiofora, konidiofora tunggal atau
bergerombol.
- Penampakan mikroskopik spora aseksual, terutama
konidia : bentuk, ukuran, warna, halus atau kasar, satu,
dua, atau banyak sel.
- Adanya struktur atau spora spesifik : stolon, rhizoid, foot
cell, apofisis, khlamidiospora, sklerotia, dsb.
11. Divisi Zygomycota
• Rhizopus oryzae : pembuatan tempe
• Rhizopus nigricans : tumbuh pada tomat
• Rhizopus stolonifer : tumbuh pada roti basi
• Mucor javanicus : pembuatan tape
• Mucor mucedo & Pilobolus : menguraikan
kotoran hewan
Divisi Ascomycota
• Saccharomyces cereviceae (khamir)
• Neurospora crassa : jamur oncom
• Aspergillus sp., Penicillium sp., Candida
12. Divisi Ascomycota
• Saccharomyces cereviceae (khamir)
• Neurospora crassa : jamur oncom
• Aspergillus sp., Penicillium sp., Candida
Divisi Basidiomycota :
- memiliki basidium berbentuk gada
- tidak bersekat
- contoh : jamur tiram, jamur merang, jamur kuping
Divisi Deuteromycota (Fungi Imperfecti) :
- tidak mempunyai bentuk seksual
- beberapa spesies Aspergillus, Penicillium, Monilia
13. Alat & Bahan :
• Petri dish
• Kertas saring
• Pipa “V”
• Kaca alas datar
• Cover glass
• Gliserol 10 %
• Pipet tetes
• Pembakar
• Media PDA/SDA/MA/TEA
• PDA (POTATO
DEXTROSE
AGAR)
• SDA
(SABOURAUD
DEXTROSE
AGAR)
• MA (MALT
AGAR)
• TEA (TAOGE
EXTRACT
14. Pembuatan slide culture diartikan
sebagai pembiakan pada kaca
alas, mengingat sifat miselium
pada kapang mudah rusak dan
putus. Dengan demikian bentuk
jamur tetap utuh bila diamati
dibawah lensa obyektif 40 x.
15. Persiapan Media :
• Dibuat media PDA/SDA/MA/TEA dalam wadah steril, lalu
disterilkan dengan autoklaf
• Petri bersih dibungkus kertas koran dan disterilkan dalam
oven pada suhu 1600C-1800C selama 2 jam
• Media cair dituangkan secara aseptik kedalam petri steril
dan dibiarkan membeku.
• Setelah media membeku, dasar petri diberi tanda garis
yang membentuk beberapa kotak dengan luas masing-
masing 1 cm2
• Media dipotong dengan pisau bedah steril
16. • Masukkan kertas saring seluas 7x7 cm2 kedalam
petri steril lainnya secara aseptik dengan
bantuan pinset steril. Sebaiknya kertas saring
yang akan dipakai didekatkan api dahulu.
• Pipa “V” steril diletakkan diatas kertas saring,
basahi kertas saring dengan gliserol 10% steril
dengan pipet steril sebanyak 5-10 ml
• Diatas pipa “V” diletakkan kaca alas datar steril
dan cover glass
17. • Sepotong media diletakkan secara aseptik
diatas kaca alas datar
• Dengan jarum ose ambil spora kapang,
tusukkan pada ke-4 sisi samping media
secara aseptik
• Ditutup hati-hati dengan cover glass
• Petri ditutup kembali, inkubasi pada suhu
270C-320C selama 3-5 hari
18. • Slide culture yang telah tumbuh,
periksa dibawah lensa obyektif 10x
dan 40x
• Amati bentuk keseluruhan serta tarik
kesimpulan, kapang tersebut
termasuk klas Ascomycetes atau klas
Phycomycetes.
22. Sistem reproduksi khamir :
• Aseksual :
- Pertunasan (Candida sp. dan khamir
umumnya)
- Pembelahan sel (Schizosaccharomyces
sp.
- membentuk spora aseksual (kelas
Ascomycetes)
• Seksual : konyugasi
- konyugasi isogami
- konyugasi heterogami
23.
24.
25.
26.
27. CIRI-CIRI SPESIFIK ASPERGILLUS MUCOR RHIZOPUS PENICILLIUM
GAMBAR
HIFA (septat atau
nonseptat)
JENIS SPORA
(aseksual atau
seksual)
CIRI KEPALA
PEMBAWA SPORA
STRUKTUR SPESIFIK
(Ada atau tidak
ada)
Contoh Spesies dan
peranannya