1. MIKOLOGI
3 SKS (2-1)
TIM PENGAJAR :
PROF. DRS. RUBIJANTO MISMAN
DRA. NURAENI EKOWATI, MS
DRS. SLAMET RISYANTO
2. SILABUS
BIO-315 MIKOLOGI (3 SKS = 2-1)
Mempelajari pengertian dan ruang lingkup
Mikologi, kedudukan jamur dalam dunia makhluk
hidup, karakteristik jamur, struktur somatik,
struktur reproduktif, reproduksi dan siklus hidup,
keragaman dunia jamur: (Phylum Chytridiomycota,
Phylum Zygomycota , Phylum Ascomycota,
Phylum Basidiomycota, Phylum Oomycota),
fisiologi jamur, jamur saproba, parasit dan simbion
serta aktivitas dan peranannya yang
menguntungkan maupun merugikan manusia
3. Buku Bacaan
1. Alexopoulos, C.J.; C.W. Mims and M. Blackwell, 1996.
Introductory Mycology. John Wiley & Sons, Inc., New
York.
2. Carlile, M.J. and S.C. Watkinson, 1994. The Fungi.
Academic Press, Harcourt Brace & Company, Publisher,
London.
3. Dix, H.J. and J. Webster, 1995. Fungal Ecology. First
Ed., Chapman & Hall, London.
4. Griffin, D.H. 1994. Fungal Physiology. Second Ed.,
Wiley-Liss. A John Wiley & Sons, Inc., Publication, New
York.
5. Ingold, C.T. and H.J. Hudson, 1993. The Biology of
Fungi. Chapman & Hall, London.
6. Moore, E. and Landecker, 1996. Fundamental of The
Fungi. Prentice Hall, New Jersey.
4. I. PENDAHULUAN
Menurut Alexopoulos, Mims & Blackwell
(1996), definisi secara pasti untuk Fungi sangat
sulit, namun definisi yang mendekati adalah :
Fungi merupakan organisme eukariotik,
memproduksi spora, tidak mempunyai klorofil,
mengambil nutrisi secara absorbsi, umumnya
reproduksi secara sexual & aseksual, struktur
somatik terdiri atas filamen yang bercabang-
cabang, dinding sel terdiri dari khitin, selulosa
atau keduanya.
Mikologi = Mykes : jamur
Logos : ilmu
5. KEDUDUKAN JAMUR DALAM DUNIA
MAKHLUK HIDUP
Untuk mengetahui kedudukan Fungi
dalam dunia makluk hidup, maka
dapat dilihat pada pembagian dunia
makluk hidup dalam 5 dunia sbb.:
6. Multicellular
Prokaryotes : Monera or
Bacteria (Bacteriology)
Unicellular
- Protista or protozoa
- Unicellular algae
Photosynthetic
Plantae
(Botany)
Absorptive
Fungi (Mycology)
Ingestive
Animalia (Zoology)
Celluler Organism
Eukaryotes
7.
8. HUBUNGAN MIKOLOGI DENGAN ILMU LAIN :
Bioteknologi, Biokimia, Ekologi,
Genetika, Mikrobiologi, Ilmu Tanah,
Fitopatologi, Pengendalian Hayati,
Pasca Panen, Perikanan-Kelautan,
Entomologi, Kedokteran,
Keanekaragaman hayati dll.
11. DI BIDANG PERTANIAN
BIOINSEKTISIDA : Beauveria bassiana
BIOFUNGISIDA : Trichoderma harzianum
BIOFERTILIZER : mikoriza, Aspergillus
KOMPOS BIOAKTIF : Trichoderma
pseudokoningii
DI BIDANG INDUSTRI
PRODUK-PRODUK MAKANAN DAN MINUMAN
FERMENTASI, ANTIBIOTIK, ENZIM, ALKOHOL,
ASAM-ASAM ORGANIK, ANTIOKSIDAN,
PULLULAN DLL.
12. Merugikan :
1. Penyebab penyakit tanaman
2. Mycosis pada hewan dan manusia
3. Mycotoxin
4. Cendawan kontaminan
13. CARA HIDUP JAMUR/CENDAWAN
DI ALAM
JAMUR TERMASUK ORGANISME
HETEROTROFIK, YAITU HIDUP SEBAGAI
HETEROTROF. UNTUK HIDUPNYA
MEMERLUKAN BAHAN ORGANIK YANG
TERSEDIA.
Dari cara hidupnya, cendawan dapat
dibedakan menjadi 4 kelompok:
14. 1. Saproba, adalah organisme yang
memerlukan bahan organik mati
supaya dapat bertahan hidup.
– saproba obligat : hanya dapat hidup
sebagai saproba. Contoh: Trichoderma
– saproba fakultatif : hidupnya sebagian
besar bergantung pada tumbuhan
inangnya, tetapi dapat ditumbuhkan
pada media buatan. Contoh:
Ustilaginales
15. 2. Parasit, cendawan memerlukan zat hidup yang
diperoleh dengan menyerang makluk hidup
lain yaitu manusia, hewan, tumbuhan atau
sesama cendawan
a. parasit obligat: hanya dapat hidup dari
protoplasma hidup dan biasanya tidak dapat
ditumbuhkan pada media buatan. Contoh :
Uredinales, Albuginales.
b. parasit fakultatif: dapat ditumbuhkan pada
media sintetik, karena secara alamiah
cendawan ini hidup sebagai saproba namun
dapat berubah menjadi parasit dalam keadaan
yang menguntungkan. Parasit yang dapat
menimbulkan penyakit pada inang tertentu
dinamakan patogen. Contoh: Rhizoctonia,
Fusarium
16. 3. Simbion, cendawan yang hidup bersama
dengan organisme lain secara simbiosis.
Contoh: mikoriza yaitu cendawan yang
bersimbiosis dengan akar tanaman tingkat
tinggi
4. Predator, cendawan yang dapat
menangkap atau membunuh mangsanya
(mangsanya dapat berupa nematoda,
amoeba). Contoh: Arthrobotrys conoides
17. II. STRUKTUR SOMATIK FUNGI
1. Sel Jamur
Bentuk Sel Jamur, Dinding Sel Jamur,
Matriks Ekstraseluler, Plasmalemma dan
Sitoplasma, Nukleus, Bahan Cadangan
Makanan dalam sel
2. Hifa dan Miselium
3. Modifikasi Hifa
18.
19.
20. Cendawan pada umumnya terdiri atas benang-
benang mikroskopik yang disebut hifa dan secara
kolektif membentuk miselium.
Hifa mengandung protoplasma, dapat bercabang-
cabang ke segala arah sambil menyerap nutrien dari
substrat.
Diameter antara 0,5 – 100 µ
Panjang beberapa micron sampai beberapa meter
21.
22. MODIFIKASI HIFA
HIFA DAPAT MEMPUNYAI BENTUK DAN
FUNGSI YANG BERLAINAN YAITU SBB. :
1. Apresorium
Dijumpai pada cendawan parasitic,
merupakan bengkakan hifa atau tabung
kecambah, khususnya untuk melekatkan
diri pada tingkat awal infeksi pada bagian
luar tumbuhan inangnya sebelum
menembus. Contoh: Colletotrichum
23. 2. Haustorium
Cabang hifa yang khusus di dalam sel
inang yang hidup, berfungsi untuk
menyerap zat gizi dari tumbuhan inang
yang diserangya. Contoh: Phytophthora
3. Hifopodium
adalah cabang pendek pada hifa, terdiri
atas satu atau dua sel yang berfungsi
sebagai alat untuk meletakkan diri dan
menyerap nutrien. Contoh: Meliolaceae
24. 4. Klamidospora
adalah bagian hifa yang membengkak dan
dilapisi dinding tebal, yang dapat terpisah
sebagai sel resisten. Contoh: Fusarium.
5. Hifa perangkap
adalah hifa khusus yang dipunyai cendawan
pemakan nematoda, hifanya berbentuk kait atau
gelang untuk menangkap dan mengisap
mangsanya
Contoh: Arthrobotrys, Dactylaria
6.Rizoid
adalah struktur seperti akar, yang fungsinya
untuk berjangkar di dalam substrat
Contoh: Rhizopus, Absidia
25.
26. Batang dg knop perekat Knop perekat
pd miselium
Cabang-cabang perekat Cincin perangkap
Jaring perekat
berbentuk palana
Jaring perekat yg
lebih banyak
28. Bilamana cendawan dikatakan mempunyai
daur hidup lengkap ?
Apabila cendawan dapat melakukan
perkembangbiakan
Seksual Aseksual
Struktur reproduksi yang umum adalah spora
• Spora seksual
• Spora aseksual
29. Ada jamur yang belum diketahui cara
reproduksi seksualnya sehingga sering
dikatakan tidak mempunyai reproduksi
seksual dan dikelompokkan pada klas
Deuteromycetes.
30. SPORA ASEKSUAL
Secara umum ada 2 yaitu : konidium
dan sporangiospora.
Spora aseksual dapat berkecambah
dengan segera dan organisme yang
mempunyainya secara cepat dapat
memperbanyak diri pada keadaan yang
sesuai.
31. Sporangiospora
Dibentuk dalam kantung spora yang disebut
sporangium, banyak dijumpai pada klas
Zygomycetes. Sporangiospora yang terdapat
di air disebut planospora atau zoospore,
dapat bergerak (motil) karena mempunyai
flagellum
Konidium
Merupakan spora aseksual, banyak dijumpai
pada jamur yang tidak memiliki reproduksi
seksual yaitu yang dikelompokkan dalam klas
Deuteromycetes. Kadang-kadang juga dijumpai
pada klas Ascomycetes dan klas
Basidiomycetes.
32. SPORA SEKSUAL
DIBERI NAMA BERBEDA-BEDA SESUAI
DENGAN KELASNYA. SPORA INI
MERUPAKAN HASIL TIGA PROSES YANG
BERLANGSUNG SECARA BERURUT
YAITU: PLASMOGAMY, KARIOGAMY DAN
MEIOSIS (PKM).
33. Macam spora seksual :
1. MIKSOSPORA : terdapat pada cendawan lendir
(Myxomycetes), dibentuk di dalam miksosporangium
2. OOSPORA : terdapat pada Oomycetes yang
dibentuk dari percampuran Oogonium dan
Anteridium
3. ZIGOSPORA : terdapat pada Zygomycetes,
terbentuk dari peleburan gametangium.
4. ASCOSPORA : terdapat pada Ascomycetes,
terbentuk dari askogonium dan anteridium
5. BASIDIOSPORA : terdapat pada Basidiomycetes,
terbentuk di dalam sel khusus yang disebut
basidium.
34. IV. REPRODUKSI DAN SIKLUS HIDUP
1.Reproduksi Aseksual
2.Reproduksi Seksual
3.Siklus Hidup
REPRODUKSI ADALAH PEMBENTUKAN
INDIVIDU BARU YANG MEMPUNYAI SEGALA
SIFAT YANG KHAS BAGI SPESIES.
Pada cendawan ada 2 macam:
Reproduksi aseksual
Reproduksi seksual
35. REPRODUKSI ASEKSUAL
Meliputi segala cara pembiakan
untuk memperoleh individu baru
PADA UMUMNYA CARA INI LEBIH PENTING BAGI
PERBANYAKAN SPESIES KARENA DAPAT TERJADI
BERULANG-ULANG DALAM SATU MUSIM.
Contoh :
Fragmentasi hifa
Artrospora
Klamidospora
Pembelahan sel
Sel bertunas
36.
37. REPRODUKSI SEKSUAL
Untuk melangsungkan cara reproduksi seksual
dilibatkan dua nukleus yang serasi atau
kompatibel. Proses ini terdiri atas tiga fase
yang khas: plasmogami, kariogami dan
meiosis
Organ seksual pada cendawan dinamakan
gametangium yang dapat membentuk sel-sel
yang dinamakan gamet.
Pada cendawan, plasmogami dapat
berlangsung dengan cara yang berbeda-
beda sesuai dengan tingkat kedudukan
cendawan yang bersangkutan.
38.
39. Diketahui ada 5 macam yaitu :
1. KOPULASI PLANOGAMET, cara
plasmogami ini berlangsung dengan
peleburan dua gamet, salah satu atau
kedua-duanya dapat bergerak atau motil.
2. KONTAK GAMETANGIUM, macam
plasmogami ini terdapat pada banyak
cendawan. Gamet kedua gametangium
tereduksi menjadi protoplas, kemudian
secara migrasi dari sel jantan melebur
diri dengan nukleus oogonium. Contoh
Pythium .
40.
41. 3. KOPULASI GAMETANGIUM, proses ini terjadi
karena percampuran menyeluruh antara kedua
organ reproduksi. Contoh Rhizopus.
4. SPERMATISASI, dengan pembentukan
spermatium, yaitu struktur renik dan uninukleat
yang menyerupai spora. Dapat disebarkan oleh
serangga, angin atau air, bilamana terjatuh
pada hifa reseptif yang berfungsi sebagai organ
betina maka dapat terjadi pembuahan. Contoh
pada Uredinales.
5. SOMATOGAMI, peristiwa plasmogami yang
dijumpai pada Ascomycetes tetapi lebih umum
pada Basidiomyces. Disini tidak ada organ
seksual yang terlibat, melainkan sel-sel
somatiklah yang melangsungkan proses
tersebut.