SlideShare a Scribd company logo
1 of 44
KELAS X FARMASI
SMK / SMA BIOLOGI
KINGDOM FUNGI
Kompetensi Dasar
 3.6 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk
menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri
dan cara reproduksinya melalui pengamatan
secara teliti dan sistematis.
 4.6 Menyajikan data hasil pengamatan ciri-
ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan
lingkungan dalam bentuk laporan tertulis.
Klasifikasi makhluk hidup
Ciri-Ciri Kingdom fungi
 Eukariotik (memiliki membran inti sel)
 Umumnya multiseluler, ada juga yang uniseluler
(Saccaromyces cereviceae)
 Reproduksi dengan pembentukkan spora
 Dinding sel tersusun atas zat kitin
 Tubuh disusun oleh :
 Benang benang yang disebut hifa.
 Hifa – hifa bersatu membentuk miselium.
 Ada pula yang miseliumnya berkembang
membentuk tubuh buah.
 Habitat di tempat yang lembab.
Struktur tubuh fungi
Hifa
Miselium
Badan Buah
Sel
Penghasil
Spora
Struktur dan Fungsi Tubuh
 Hifa/hifae: benang-benang halus
 Septum/septa: sekat / dinding
 Hifa senositik: hifa yg tdk berseptum
 Miselium/miselia: hifa yg bercabang membentuk
anyaman
 Miselium vegetatif: menyerap makanan
 Miselium generatif: menghasilkan spora
 Houstorium/houstoria: ujung hifa
Struktur Penghasil Spora
* Sporangiospora * Konidiospora
Struktur dan Fungsi Tubuh
Cara memperoleh nutrisi (makanan)
1. Saprofit. Memperoleh zat organik dr sisa-sisa organisme yg
sudah mati, misal daun-daun, kertas.
2. Parasit. Mengambil nutrisi dari makhluk yang masih
hidup.
Hidup bersama makhluk hidup lainnya.
Memperoleh zat organik dr orgnisme hidup yg lain
(inang) namun bersifat menguntungkan bagi inangnya
 misal membantu di dalam proses pengambilan
mineral dr tanah
3. Simbiosis
Heterotrof
Parasit
Hifa
Cacing
Nematoda
Malang
Lichen, Simbiosis Jamur dengan Algae
Parasit, misalnya Ustilago
Saprofit, misalnya Gymnophilus
Klasifikasi kingdom fungi
1. Zygomycotina
2. Ascomycotina
3. Basidiomycotina
4. Deuteromycotina
Diklasifikasikan berdasarkan cara spora dihasilkan.
Ada 4 kelompok Fungi, yaitu :
Ciri Umum Zygomycotina:
 Heterotrof saprofit
 Tubuh disusun oleh hifa dan miselium
 Hifa tidak bersekat
 Spora dihasilkan oleh sporangium
 Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui
2 cara :
1. Aseksual : Sporangium --> Sporangiospora
2. Seksual : Konjugasi --> Zigospora
 Contohnya:
 Rhizopus orizae (jamur tempe)
 Mucor mucedo (hidup di kotoran hewan)
 Mucor javanicus (untuk pembuatan tape)
 Clamydomucor oryzae (pembuatan tempe).
Siklus hidup jamur zygomycotina
Rhizopus
REPRODUKSI
ASEKSUAL
Hifa
Penyebaran
Spora
MEIOSIS
KONJUGASI
Key
Haploid (n)
Heterokaryotic (n + n)
Zygosporangium
Dewasa
REPRODUCTION
SEKSUAL
Hifa (+)
Hifa ()
50 m
Sporangium
Melakukan Konjugasi
1
Hasil konjugasi menghasilkan Zigospora
2
Zigospora tumbuh menjadi
Zigospora dewasa
3
Sporangium
memancarkan
spora.
7
5
Tumbuh dan berkecambah
Membentuk sporangium seksual
Spora berkecambah
menjadi hifa
8
02/20/15
 Keterangan GAMBAR reproduksi zygomycota :
1. Diawali dengan 2 hifa yang berlainan jenis, hifa jantan (+) dan hifa betina
(-) yang saling berdekatan. keduanya bersifat haploid (n)
2. Hifa-hifa yang berdekatan tersebut membentuk cabang hifa tonjolan yang
disebut gametangium (jika jamak gametangia) masing masing mengandung
inti haploid
3. Kedua gametangia tersebut bertemu dan kemudian mengalami plasmogami
(penyatuan plasma)sehingga membentuk zigospora. Sel ini berbentuk suatu
lapisan berdinding kasar da tebal yang dapat menahan kondisi kering dan
lingkungan tidak menguntukan lainya selama 1 bulan.
4. Apabila kondisi lingkungan telah kembali seperti semualamaka akan terjadi
kariogami (penyatuan inti)
5. Sehingga inti diploid berpasangan menyatu
6. Proses ini secara cepat diikuti pembelahan meiosis.
7. Zigospora tersebut kemudian mengahiri dorminasinya dan berkecambah
menjadi sporangium pendek yang menghasilkan spora.
8. Spora berkecambah tumbuh menjadi miselia baru
9. Reproduksi aseksual : menggunakan spora vegetatif. Beberapa hifa akan
tumbuh ke atas dengan ujung menggembung membentuk sporangium
(penghasil spora begetatif). Sporangium yang sudah masak berwarna hitam
kemudian pecah dan tersebar di temapat yang cocok. spora kan tumbuh
menjadi miselium baru.
Siklus hidup jamur zygomycotina
Gambar Daur Hidup
Zygomycotina yang lain.
Ciri Umum Ascomycotina
 Heterotrof saprofit, parasit dan simbiosis (bersimbiosis
dengan alga biru membentuk Lichenes
 Ada yang uniseluler (mis : Saccharomyces) dan
multiseluler.
 Tubuh disusun oleh hifa dan miselium, dan ada yang
memiliki tubuh buah.
 Hifa bersekat.
 Spora dihasilkan oleh konidiospora bila secara aseksual
dan sel askus bila spora dihasilkan secara seksual.
 Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2
cara :
1. Aseksual : Konidia --> Konidiospora
2. Seksual : Konjugasi --> Askospora
Contoh:
 Sacharomyces cereviceae (ragi/khamir), untuk pembuatan roti sehingga
roti dapat mengembang, dan mengubah glukosa menjadi alkohol (pada
pembuatan tape).
 Penicilium
 Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
 Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.
 Penicillium notatum, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)
 Penicillium camemberti, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)
 Aspergilus
 Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap dan Tauco
 Aspergillus niger, untuk Menghilangkan O2 pada sari buah
 Aspergillus flavus, menghasilkan racun Aflatoksin yang  menyebabkan
kanker hati (hepatitis)
 Aspergillus fumigatus, penyebab Penyakit paru-paru pada  aves
 Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.
 Neurospora crassa, untuk pembuatan oncom dan penelitian genetika,
karena daur hidup seksualnya hanya sebentar.
 Candida albicans, bersifat parasit, menyebabkan penyakit pada vagina
02/20/15
Reproduksi Aseksual Ascomycotina
a. Reproduksi aseksual pada ascomycota
uniseluler: dengan membentuk tunas.
Pembentukan tunas (blastosphora) diawali
dengan dinding sel menonjol keluar
membentuk tunas kecil. Nukleus didalam sel
induk membelah dan salah satu nukleu
bergerak ke dalam sel tunas. Sel tunas
kemudian memisahkan diri dari sel induk
untuk memebentuk individu baru. Kadang
tunas hanya melekat pada induk
memebentuk rantai hifa semu (pseudohifa)
b. aseksual pada ascomycota multiseluler:
dengan fragmentasi miselium dan
membentuk konidia (spora pada ujung
konidifor)
REPRODUKSI SEKSUAL ASCOMYCOTINA
02/20/15
02/20/15
Reproduksi seksual
1. Pembentukan askospora didalam askus. dari 2 hifa berlainan jenis saling
berdekatan. Salah satu hifa membentuk alat kelamin jantan (anteridium)
dan hifa lainnya membentuk alat kelamin betina (askogonium). Setiap
jenis kelamin punya inti haploid. Pada askogonium tumbuh trikogin
(menghubungkan arkegonium dan anteridium)
2. plasma pindah dari anteridium ke askogonium (plasmogami). Kedua inti
haploid nya berpasangan
3. askogonium membentuk hifa. kumpulan hifa askogonium dikariotik
membentuk askokarp. ujung hifapada askokarp membentuk askus dengan 2
inti haploid berpasangan.
4. kedua inti mengalami kariogami (penyatuan inti) sehingga terbentuk
diploid.
5. diploid mengalami meiosis membentuk 4 inti haploid.
6. Masing masing membelah secara mitosis
7. didalam askus terdapat 8 inti haploid
8. Kedelapan inti dikelilingi dinding sel membentuk askosphora.
9. Askosphora masak akan pecah keluar jatuh di tempat yang cocok akan
berkecambah membentuk hifa haploid baru (miselia)
 Heterotrof saprofit
 Multiseluler.
 Tubuh disusun oleh hifa dan miselium dan
tubuh buah.
 Hifa bersekat.
 Spora dihasilkan oleh sel basidium melalui
reproduksi secara seksual.
 Reproduksi menghasilkan spora dilakukan
melalui 2 cara :
1. Aseksual : konidia --> konidiospora
2. Seksual : konjugasi --> basiodiospora
02/20/15
ContohAnggotaJamur
Basidiomicotina
a. Amanita muscaria), jamur
yang sangat beracun
b. Dictyphora sp
c. Jamur kayu, tumbuh pada kayu
Yang sudah mati
d. Puffballs memancarkan
sporanya
02/20/15
Key
Konjugasi
Peleburan Inti
Meiosis
Haploid (1n)
Heterokaryotic (1n + 1n)
Diploid (2n)
Reproduksi Seksual
Hifa (+)
Hifa (-)
Sel Basidium dgn
basidiospora
Basidiocarp
Siklus Hidup Jamur Basidiomycotina
Sel
Basidium,
penghasil
spora
02/20/15
02/20/15
02/20/15
Reproduksi Seksual
1. Perkawinan antara 2 hifa berbeda jenis , hifa (+) dan hifa (-)
2. Mula-mula ujung hifa bersinggungan akan terjadi plasmogami.
inti salah satu berpindah ke hifa lain sehingga terbentuk hifa
haploid dikariotik. hifa-hifa ini membentuk miselinium yang
dikariotik
3. miselinium yang dikariotik menjadi basidiosphora.
4. Pada ujung hifa basidiokarp, kedua inti haploid membentuk
basidium berinti diploid.
5. Inti diploid mengalami pembelahan meiosis membentuk 4 inti
haploid.
6. Keempat inti haploid berkembang menjadi basidiospora.
7. Apabila basidiospora jatuh di tempat yang cocok akan
berkecambah tumbuh menjadi hifa bersekat dengan inti haploid
(monokariotik)
02/20/15
Bawah tudung jamur
Basidiomicotina inilah
spora dihasilkan oleh sel
basidium
Sel
Basidium
Spora
02/20/15
Contoh Basidiomycotina
 Volvariela volvacea (jamur merang)
 Auricularia polytricha (jamur kuping)
 Pleurotus sp (jamur tiram)
 Polyporus giganteus (jamur papan)
 Amanita phaloides hidup pada kotoran ternak dan
menghasilkan racun yang mematikan
 Puccinia graminis (jamur karat) parasit pada
tumbuhan graminae (jagung)
 Ustilago maydis parasit pada tanaman jagung
 Ganoderma aplanatum (jamur kayu)
 Jamur Shitake
02/20/15
02/20/15
 Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis
 Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup
saprofit pada sampah
 Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual
belum diketahui.
 Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan
penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia, dan
tanaman budidaya
Yaitu kelompok jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya.
02/20/15
Contoh Deuteromycota
 Epidermophyton floocosum, menyebabkan
kutu air.
 Epidermophyton, Microsporum, penyebab
penyakit kurap.
 Melazasia sp. penyebab panu.
 Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.
 Fusarium, hidup pada tanaman tomat.
 Trychophyton tonsurans, menimbulkan
ketombe di kepala
02/20/15
02/20/15
Simbiosis Fungi dengan Algae (Lichen)
 Fungi jenis tertentu dapat bersimbiosis
dengan algae uniseluler membentuk
lichen (lumut kerak).
 Simbiosis ini bersifat menguntungkan.
1. Bagi algae : mendapatkan suplai air dan
mineral.
2. Bagi Fungi : mendapatkan hasil
fotosintesis berupa nutrisi.
02/20/15
Lichenes
 Lichenes juga disebut dengan lumut kerak.
 Lichenes merupakan simbiosis mutualisme antara Algae dengan
Fungi.
 Fungi yang bersimbiosis biasanya dari golongan Ascomycotina,
Basidiomycotina, dan Deuteromycotina.
 Adapun organisme fotosintetik yang terlibat dalam fotosintesis
yaitu Cyanobacteria atau Algae hijau uniseluler.
 Struktur tubuh Lichenes berbentuk talus, bagian luar merupakan
miselium, dan bagian dalam tersusun atas hifa. Di antara
miselium dan hifa jamur terdapat sel-sel Algae.
 1) Bagian dari Algae disebut phicobiont yaitu dari divisi
Cyanophyta dan Chlorophyta.
 2) Bagian Fungi disebut mycobiont yaitu dari divisi Ascomycotina
dan Basidiomycotina.
02/20/15
Lichenes
02/20/15
02/20/15
1) Krustosa (seperti kerak) yang tumbuh melekat pada substrat.
Contoh: Physeia.
2) Foliosa (seperti daun) yang tumbuh sangat rapat pada substrat atau
bahkan di dalam permukaannya. Contoh: Parmelia.
3) Fruktikosa/ Fruktitos (seperti rumpun) yang berbentuk rumpun tegak
dan dapat mencapai ketinggian 10 cm. Contoh: Usnea (lumut janggut).
4) Squamulose memiliki ukuran kecil dan berdaun dan berdaun longgar
sebagai lampiran untuk substrat.
02/20/15
 Mikoriza merupakan simbiosis
antara fungi dengan akar
tanaman.
 Simbiosis ini menguntungkan
bagi keduanya.
1. Bagi tanaman : meningkatkan
penyerapan air dan mineral.
2. Bagi fungi : mendapatkan
nutrisi dari tanaman.
Simbiosis Fungi dengan Akar Tanaman (Mikoriza)
02/20/15
 Mikoriza adalah jamur yang bersimbiosis dengan
akar tumbuh-tumbuhan.
 Simbiosis tersebut bersifat saling
menguntungkan, yaitu jamur memperoleh zat
organik dan akar tumbuh-tumbuhan memperoleh
air dan unsur hara.
 Beberapa jamur Zygomycotina, Ascomycotina,
dan Basidiomycotina dapat bersimbiosis dengan
akar tumbuhan pinus atau belinjo.
 Berdasarkan kedalaman jaringan tumbuhan yang
digunakan, mikoriza digolongkan menjadi dua
yaitu ektomikoriza dan endomikoriza
1. Ektomikoriza, hifa jamurnya hanya hidup pada
jaringan epidermis akar tumbuhan, misal
mikoriza yang hidup di akar pinus.
2. Endomikoriza, hifa jamurnya menembus sampai
jaringan korteks akar, misal mikoriza yang hidup
di akar anggrek.

More Related Content

What's hot

Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Maedy Ripani
 
Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selUNIB
 
presentasi fungi kelas X
presentasi fungi kelas Xpresentasi fungi kelas X
presentasi fungi kelas XAlenne Thresia
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisAgustin Dian Kartikasari
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunAgustin Dian Kartikasari
 
Deuteromycota
DeuteromycotaDeuteromycota
DeuteromycotaAini29
 
ANATOMI TUMBUHAN - BATANG
ANATOMI TUMBUHAN - BATANGANATOMI TUMBUHAN - BATANG
ANATOMI TUMBUHAN - BATANGNia Hardianti
 
Biologi Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Biologi Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Biologi Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Biologi Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan galuhadha
 
Sistematika Tumbuhan Oat
Sistematika Tumbuhan OatSistematika Tumbuhan Oat
Sistematika Tumbuhan OatDokter Tekno
 
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixPPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixRian Maulana
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Maedy Ripani
 

What's hot (20)

Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
Laporan praktikum 4 bentuk batang arah tumbuh permukaan dan modifikasi batang...
 
Kelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan selKelompok 10 power point pembelahan sel
Kelompok 10 power point pembelahan sel
 
presentasi fungi kelas X
presentasi fungi kelas Xpresentasi fungi kelas X
presentasi fungi kelas X
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesisPPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
PPT Embriologi Tumbuhan - Mikrosporogenesis dan mikrogametogenesis
 
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram DaunPPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
PPT Morfologi Tumbuhan - Tata Letak, Rumus, dan Diagram Daun
 
Deuteromycota
DeuteromycotaDeuteromycota
Deuteromycota
 
Botani 4 Batang
Botani 4 BatangBotani 4 Batang
Botani 4 Batang
 
ANATOMI TUMBUHAN - BATANG
ANATOMI TUMBUHAN - BATANGANATOMI TUMBUHAN - BATANG
ANATOMI TUMBUHAN - BATANG
 
Anatomi daun
Anatomi daunAnatomi daun
Anatomi daun
 
Fotosintesis ppt
Fotosintesis pptFotosintesis ppt
Fotosintesis ppt
 
Biologi Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Biologi Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan Biologi Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
Biologi Pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
 
Sistematika Tumbuhan Oat
Sistematika Tumbuhan OatSistematika Tumbuhan Oat
Sistematika Tumbuhan Oat
 
Laporan praktikum
Laporan praktikumLaporan praktikum
Laporan praktikum
 
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - BryophytaPPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
PPT Embriologi Tumbuhan - Bryophyta
 
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fixPPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
PPT Biologi SMA Kelas X Spermatophyta-fix
 
Jaringan meristem
Jaringan meristemJaringan meristem
Jaringan meristem
 
Ppt batang
Ppt batangPpt batang
Ppt batang
 
Mekanisme evolusi
Mekanisme evolusiMekanisme evolusi
Mekanisme evolusi
 
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
Laporan praktikum 9 strobilus gymnospermae (morfologi tumbuhan)
 

Viewers also liked

Klasifikasi & ekologi cendawan
Klasifikasi & ekologi cendawanKlasifikasi & ekologi cendawan
Klasifikasi & ekologi cendawanudayana
 
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)Wulung Gono
 

Viewers also liked (8)

Klasifikasi & ekologi cendawan
Klasifikasi & ekologi cendawanKlasifikasi & ekologi cendawan
Klasifikasi & ekologi cendawan
 
Virus
VirusVirus
Virus
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)
Struktur & Jaringan Pada Tumbuhan (Jaringan Meristem)
 
Fungi Presentation
Fungi PresentationFungi Presentation
Fungi Presentation
 
FUNGi POWER POINT
FUNGi POWER POINTFUNGi POWER POINT
FUNGi POWER POINT
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Fungal presentation
Fungal presentationFungal presentation
Fungal presentation
 

Similar to KINGDOM FUNGI

Similar to KINGDOM FUNGI (20)

MATERI FUNGI
MATERI FUNGIMATERI FUNGI
MATERI FUNGI
 
MATERI FUNGI
MATERI FUNGIMATERI FUNGI
MATERI FUNGI
 
Reproduksi Fungi - Tugas Mikrobiologi Pertanian
Reproduksi Fungi - Tugas Mikrobiologi PertanianReproduksi Fungi - Tugas Mikrobiologi Pertanian
Reproduksi Fungi - Tugas Mikrobiologi Pertanian
 
Jamur
JamurJamur
Jamur
 
Jamur
Jamur Jamur
Jamur
 
Biology presentation group ascomycota
Biology presentation group ascomycotaBiology presentation group ascomycota
Biology presentation group ascomycota
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
bab-6-fungijamur.ppt
bab-6-fungijamur.pptbab-6-fungijamur.ppt
bab-6-fungijamur.ppt
 
Mikologi
MikologiMikologi
Mikologi
 
Biologi jamur
Biologi jamurBiologi jamur
Biologi jamur
 
Presentasi fungi
Presentasi fungiPresentasi fungi
Presentasi fungi
 
Kingdom Fungi
Kingdom FungiKingdom Fungi
Kingdom Fungi
 
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMAMATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
MATERI Fungi jamur KELAS XI SMA
 
Kelompok ascomycota
Kelompok ascomycotaKelompok ascomycota
Kelompok ascomycota
 
Pengertian dan klasifikasi fungi
Pengertian dan klasifikasi fungiPengertian dan klasifikasi fungi
Pengertian dan klasifikasi fungi
 
OK fungi.ppt
OK fungi.pptOK fungi.ppt
OK fungi.ppt
 
Biologi ASCOMYCOTINA bahasa Indonesia
Biologi ASCOMYCOTINA bahasa IndonesiaBiologi ASCOMYCOTINA bahasa Indonesia
Biologi ASCOMYCOTINA bahasa Indonesia
 
Kingdom Fungi ( Bahasa)
Kingdom  Fungi ( Bahasa)Kingdom  Fungi ( Bahasa)
Kingdom Fungi ( Bahasa)
 
Kingdom fungi (bahasa)
Kingdom fungi (bahasa)Kingdom fungi (bahasa)
Kingdom fungi (bahasa)
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 

More from Wulung Gono

Transpor membran sel
Transpor membran selTranspor membran sel
Transpor membran selWulung Gono
 
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMKMateri Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMKWulung Gono
 
Infeksi Varicella Zoster dan Rubella
Infeksi Varicella Zoster dan RubellaInfeksi Varicella Zoster dan Rubella
Infeksi Varicella Zoster dan RubellaWulung Gono
 
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DICPerdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DICWulung Gono
 
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahPengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahWulung Gono
 
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)Wulung Gono
 
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)Wulung Gono
 
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...Wulung Gono
 
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatBahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatWulung Gono
 
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obatPembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obatWulung Gono
 
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)Wulung Gono
 
Sistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada ManusiaSistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada ManusiaWulung Gono
 
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)Wulung Gono
 
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupWulung Gono
 
Kingdom protista
Kingdom protistaKingdom protista
Kingdom protistaWulung Gono
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiRuang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiWulung Gono
 
Keselamatan kerja di laboratorium
Keselamatan kerja di laboratorium Keselamatan kerja di laboratorium
Keselamatan kerja di laboratorium Wulung Gono
 

More from Wulung Gono (20)

Transpor membran sel
Transpor membran selTranspor membran sel
Transpor membran sel
 
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMKMateri Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
Materi Enzim dan Metabolisme Kelas XII SMA & SMK
 
Infeksi Varicella Zoster dan Rubella
Infeksi Varicella Zoster dan RubellaInfeksi Varicella Zoster dan Rubella
Infeksi Varicella Zoster dan Rubella
 
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DICPerdarahan, Trombosis, dan DIC
Perdarahan, Trombosis, dan DIC
 
Pengelolaan Limbah
Pengelolaan LimbahPengelolaan Limbah
Pengelolaan Limbah
 
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
Indikator Polusi (Polusi Udara, Polusi Air, Polusi Tanah)
 
Bencana Alam
Bencana Alam Bencana Alam
Bencana Alam
 
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
POLUSI (Polusi Air, Polusi Udara, Polusi Tanah)
 
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...
Tabel Istilah dan Pengertian yang Ada Hubungannya dengan Kegunaan Simplisia d...
 
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman ObatBahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
Bahan Ajar/ Modul Pembuatan Simplisia dari Tanaman Obat
 
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obatPembuatan Simplisia dari tanaman obat
Pembuatan Simplisia dari tanaman obat
 
Cell (Sel)
Cell (Sel)Cell (Sel)
Cell (Sel)
 
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
Sistem sirkulasi (sistem peredaran darah manusia)
 
Sistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada ManusiaSistem Gerak pada Manusia
Sistem Gerak pada Manusia
 
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
Divisi Pteridophyta (Tumbuhan Paku-Pakuan)
 
Klasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk HidupKlasifikasi Makhluk Hidup
Klasifikasi Makhluk Hidup
 
Kingdom plantae
Kingdom plantaeKingdom plantae
Kingdom plantae
 
Kingdom protista
Kingdom protistaKingdom protista
Kingdom protista
 
Ruang lingkup biologi
Ruang lingkup biologiRuang lingkup biologi
Ruang lingkup biologi
 
Keselamatan kerja di laboratorium
Keselamatan kerja di laboratorium Keselamatan kerja di laboratorium
Keselamatan kerja di laboratorium
 

Recently uploaded

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxsdn3jatiblora
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfElaAditya
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxsukmakarim1998
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CAbdiera
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikaAtiAnggiSupriyati
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxIrfanAudah1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7IwanSumantri7
 

Recently uploaded (20)

Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptxAksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
Aksi nyata Malaikat Kebaikan [Guru].pptx
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdfTUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
TUGAS GURU PENGGERAK Aksi Nyata Modul 1.1.pdf
 
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase CModul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
Modul Ajar Pendidikan Pancasila Kelas 5 Fase C
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 

KINGDOM FUNGI

  • 1. KELAS X FARMASI SMK / SMA BIOLOGI KINGDOM FUNGI
  • 2. Kompetensi Dasar  3.6 Menerapkan prinsip klasifikasi untuk menggolongkan jamur berdasarkan ciri-ciri dan cara reproduksinya melalui pengamatan secara teliti dan sistematis.  4.6 Menyajikan data hasil pengamatan ciri- ciri dan peran jamur dalam kehidupan dan lingkungan dalam bentuk laporan tertulis.
  • 4. Ciri-Ciri Kingdom fungi  Eukariotik (memiliki membran inti sel)  Umumnya multiseluler, ada juga yang uniseluler (Saccaromyces cereviceae)  Reproduksi dengan pembentukkan spora  Dinding sel tersusun atas zat kitin  Tubuh disusun oleh :  Benang benang yang disebut hifa.  Hifa – hifa bersatu membentuk miselium.  Ada pula yang miseliumnya berkembang membentuk tubuh buah.  Habitat di tempat yang lembab.
  • 5. Struktur tubuh fungi Hifa Miselium Badan Buah Sel Penghasil Spora
  • 6. Struktur dan Fungsi Tubuh  Hifa/hifae: benang-benang halus  Septum/septa: sekat / dinding  Hifa senositik: hifa yg tdk berseptum  Miselium/miselia: hifa yg bercabang membentuk anyaman  Miselium vegetatif: menyerap makanan  Miselium generatif: menghasilkan spora  Houstorium/houstoria: ujung hifa
  • 7. Struktur Penghasil Spora * Sporangiospora * Konidiospora
  • 9. Cara memperoleh nutrisi (makanan) 1. Saprofit. Memperoleh zat organik dr sisa-sisa organisme yg sudah mati, misal daun-daun, kertas. 2. Parasit. Mengambil nutrisi dari makhluk yang masih hidup. Hidup bersama makhluk hidup lainnya. Memperoleh zat organik dr orgnisme hidup yg lain (inang) namun bersifat menguntungkan bagi inangnya  misal membantu di dalam proses pengambilan mineral dr tanah 3. Simbiosis Heterotrof
  • 10. Parasit Hifa Cacing Nematoda Malang Lichen, Simbiosis Jamur dengan Algae Parasit, misalnya Ustilago Saprofit, misalnya Gymnophilus
  • 11. Klasifikasi kingdom fungi 1. Zygomycotina 2. Ascomycotina 3. Basidiomycotina 4. Deuteromycotina Diklasifikasikan berdasarkan cara spora dihasilkan. Ada 4 kelompok Fungi, yaitu :
  • 12. Ciri Umum Zygomycotina:  Heterotrof saprofit  Tubuh disusun oleh hifa dan miselium  Hifa tidak bersekat  Spora dihasilkan oleh sporangium  Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara : 1. Aseksual : Sporangium --> Sporangiospora 2. Seksual : Konjugasi --> Zigospora  Contohnya:  Rhizopus orizae (jamur tempe)  Mucor mucedo (hidup di kotoran hewan)  Mucor javanicus (untuk pembuatan tape)  Clamydomucor oryzae (pembuatan tempe).
  • 13.
  • 14.
  • 15. Siklus hidup jamur zygomycotina Rhizopus REPRODUKSI ASEKSUAL Hifa Penyebaran Spora MEIOSIS KONJUGASI Key Haploid (n) Heterokaryotic (n + n) Zygosporangium Dewasa REPRODUCTION SEKSUAL Hifa (+) Hifa () 50 m Sporangium Melakukan Konjugasi 1 Hasil konjugasi menghasilkan Zigospora 2 Zigospora tumbuh menjadi Zigospora dewasa 3 Sporangium memancarkan spora. 7 5 Tumbuh dan berkecambah Membentuk sporangium seksual Spora berkecambah menjadi hifa 8
  • 16. 02/20/15  Keterangan GAMBAR reproduksi zygomycota : 1. Diawali dengan 2 hifa yang berlainan jenis, hifa jantan (+) dan hifa betina (-) yang saling berdekatan. keduanya bersifat haploid (n) 2. Hifa-hifa yang berdekatan tersebut membentuk cabang hifa tonjolan yang disebut gametangium (jika jamak gametangia) masing masing mengandung inti haploid 3. Kedua gametangia tersebut bertemu dan kemudian mengalami plasmogami (penyatuan plasma)sehingga membentuk zigospora. Sel ini berbentuk suatu lapisan berdinding kasar da tebal yang dapat menahan kondisi kering dan lingkungan tidak menguntukan lainya selama 1 bulan. 4. Apabila kondisi lingkungan telah kembali seperti semualamaka akan terjadi kariogami (penyatuan inti) 5. Sehingga inti diploid berpasangan menyatu 6. Proses ini secara cepat diikuti pembelahan meiosis. 7. Zigospora tersebut kemudian mengahiri dorminasinya dan berkecambah menjadi sporangium pendek yang menghasilkan spora. 8. Spora berkecambah tumbuh menjadi miselia baru 9. Reproduksi aseksual : menggunakan spora vegetatif. Beberapa hifa akan tumbuh ke atas dengan ujung menggembung membentuk sporangium (penghasil spora begetatif). Sporangium yang sudah masak berwarna hitam kemudian pecah dan tersebar di temapat yang cocok. spora kan tumbuh menjadi miselium baru.
  • 17. Siklus hidup jamur zygomycotina
  • 19. Ciri Umum Ascomycotina  Heterotrof saprofit, parasit dan simbiosis (bersimbiosis dengan alga biru membentuk Lichenes  Ada yang uniseluler (mis : Saccharomyces) dan multiseluler.  Tubuh disusun oleh hifa dan miselium, dan ada yang memiliki tubuh buah.  Hifa bersekat.  Spora dihasilkan oleh konidiospora bila secara aseksual dan sel askus bila spora dihasilkan secara seksual.  Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara : 1. Aseksual : Konidia --> Konidiospora 2. Seksual : Konjugasi --> Askospora
  • 20. Contoh:  Sacharomyces cereviceae (ragi/khamir), untuk pembuatan roti sehingga roti dapat mengembang, dan mengubah glukosa menjadi alkohol (pada pembuatan tape).  Penicilium  Penicillium chrysogenum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.  Penicillium notatum, untuk pembuatan antibiotik penisilin.  Penicillium notatum, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)  Penicillium camemberti, untuk menambah cita rasa (pembuatan keju)  Aspergilus  Aspergillus wentii, untuk Pembuatan kecap dan Tauco  Aspergillus niger, untuk Menghilangkan O2 pada sari buah  Aspergillus flavus, menghasilkan racun Aflatoksin yang  menyebabkan kanker hati (hepatitis)  Aspergillus fumigatus, penyebab Penyakit paru-paru pada  aves  Neurospora sitophilla, untuk pembuatan oncom.  Neurospora crassa, untuk pembuatan oncom dan penelitian genetika, karena daur hidup seksualnya hanya sebentar.  Candida albicans, bersifat parasit, menyebabkan penyakit pada vagina
  • 21.
  • 22. 02/20/15 Reproduksi Aseksual Ascomycotina a. Reproduksi aseksual pada ascomycota uniseluler: dengan membentuk tunas. Pembentukan tunas (blastosphora) diawali dengan dinding sel menonjol keluar membentuk tunas kecil. Nukleus didalam sel induk membelah dan salah satu nukleu bergerak ke dalam sel tunas. Sel tunas kemudian memisahkan diri dari sel induk untuk memebentuk individu baru. Kadang tunas hanya melekat pada induk memebentuk rantai hifa semu (pseudohifa) b. aseksual pada ascomycota multiseluler: dengan fragmentasi miselium dan membentuk konidia (spora pada ujung konidifor)
  • 25. 02/20/15 Reproduksi seksual 1. Pembentukan askospora didalam askus. dari 2 hifa berlainan jenis saling berdekatan. Salah satu hifa membentuk alat kelamin jantan (anteridium) dan hifa lainnya membentuk alat kelamin betina (askogonium). Setiap jenis kelamin punya inti haploid. Pada askogonium tumbuh trikogin (menghubungkan arkegonium dan anteridium) 2. plasma pindah dari anteridium ke askogonium (plasmogami). Kedua inti haploid nya berpasangan 3. askogonium membentuk hifa. kumpulan hifa askogonium dikariotik membentuk askokarp. ujung hifapada askokarp membentuk askus dengan 2 inti haploid berpasangan. 4. kedua inti mengalami kariogami (penyatuan inti) sehingga terbentuk diploid. 5. diploid mengalami meiosis membentuk 4 inti haploid. 6. Masing masing membelah secara mitosis 7. didalam askus terdapat 8 inti haploid 8. Kedelapan inti dikelilingi dinding sel membentuk askosphora. 9. Askosphora masak akan pecah keluar jatuh di tempat yang cocok akan berkecambah membentuk hifa haploid baru (miselia)
  • 26.  Heterotrof saprofit  Multiseluler.  Tubuh disusun oleh hifa dan miselium dan tubuh buah.  Hifa bersekat.  Spora dihasilkan oleh sel basidium melalui reproduksi secara seksual.  Reproduksi menghasilkan spora dilakukan melalui 2 cara : 1. Aseksual : konidia --> konidiospora 2. Seksual : konjugasi --> basiodiospora
  • 27. 02/20/15 ContohAnggotaJamur Basidiomicotina a. Amanita muscaria), jamur yang sangat beracun b. Dictyphora sp c. Jamur kayu, tumbuh pada kayu Yang sudah mati d. Puffballs memancarkan sporanya
  • 28. 02/20/15 Key Konjugasi Peleburan Inti Meiosis Haploid (1n) Heterokaryotic (1n + 1n) Diploid (2n) Reproduksi Seksual Hifa (+) Hifa (-) Sel Basidium dgn basidiospora Basidiocarp Siklus Hidup Jamur Basidiomycotina Sel Basidium, penghasil spora
  • 31. 02/20/15 Reproduksi Seksual 1. Perkawinan antara 2 hifa berbeda jenis , hifa (+) dan hifa (-) 2. Mula-mula ujung hifa bersinggungan akan terjadi plasmogami. inti salah satu berpindah ke hifa lain sehingga terbentuk hifa haploid dikariotik. hifa-hifa ini membentuk miselinium yang dikariotik 3. miselinium yang dikariotik menjadi basidiosphora. 4. Pada ujung hifa basidiokarp, kedua inti haploid membentuk basidium berinti diploid. 5. Inti diploid mengalami pembelahan meiosis membentuk 4 inti haploid. 6. Keempat inti haploid berkembang menjadi basidiospora. 7. Apabila basidiospora jatuh di tempat yang cocok akan berkecambah tumbuh menjadi hifa bersekat dengan inti haploid (monokariotik)
  • 32. 02/20/15 Bawah tudung jamur Basidiomicotina inilah spora dihasilkan oleh sel basidium Sel Basidium Spora
  • 33. 02/20/15 Contoh Basidiomycotina  Volvariela volvacea (jamur merang)  Auricularia polytricha (jamur kuping)  Pleurotus sp (jamur tiram)  Polyporus giganteus (jamur papan)  Amanita phaloides hidup pada kotoran ternak dan menghasilkan racun yang mematikan  Puccinia graminis (jamur karat) parasit pada tumbuhan graminae (jagung)  Ustilago maydis parasit pada tanaman jagung  Ganoderma aplanatum (jamur kayu)  Jamur Shitake
  • 35. 02/20/15  Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis  Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup saprofit pada sampah  Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual belum diketahui.  Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia, dan tanaman budidaya Yaitu kelompok jamur yang belum diketahui cara reproduksi seksualnya.
  • 36. 02/20/15 Contoh Deuteromycota  Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.  Epidermophyton, Microsporum, penyebab penyakit kurap.  Melazasia sp. penyebab panu.  Altenaria Sp. hidup pada tanaman kentang.  Fusarium, hidup pada tanaman tomat.  Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di kepala
  • 38. 02/20/15 Simbiosis Fungi dengan Algae (Lichen)  Fungi jenis tertentu dapat bersimbiosis dengan algae uniseluler membentuk lichen (lumut kerak).  Simbiosis ini bersifat menguntungkan. 1. Bagi algae : mendapatkan suplai air dan mineral. 2. Bagi Fungi : mendapatkan hasil fotosintesis berupa nutrisi.
  • 39. 02/20/15 Lichenes  Lichenes juga disebut dengan lumut kerak.  Lichenes merupakan simbiosis mutualisme antara Algae dengan Fungi.  Fungi yang bersimbiosis biasanya dari golongan Ascomycotina, Basidiomycotina, dan Deuteromycotina.  Adapun organisme fotosintetik yang terlibat dalam fotosintesis yaitu Cyanobacteria atau Algae hijau uniseluler.  Struktur tubuh Lichenes berbentuk talus, bagian luar merupakan miselium, dan bagian dalam tersusun atas hifa. Di antara miselium dan hifa jamur terdapat sel-sel Algae.  1) Bagian dari Algae disebut phicobiont yaitu dari divisi Cyanophyta dan Chlorophyta.  2) Bagian Fungi disebut mycobiont yaitu dari divisi Ascomycotina dan Basidiomycotina.
  • 42. 02/20/15 1) Krustosa (seperti kerak) yang tumbuh melekat pada substrat. Contoh: Physeia. 2) Foliosa (seperti daun) yang tumbuh sangat rapat pada substrat atau bahkan di dalam permukaannya. Contoh: Parmelia. 3) Fruktikosa/ Fruktitos (seperti rumpun) yang berbentuk rumpun tegak dan dapat mencapai ketinggian 10 cm. Contoh: Usnea (lumut janggut). 4) Squamulose memiliki ukuran kecil dan berdaun dan berdaun longgar sebagai lampiran untuk substrat.
  • 43. 02/20/15  Mikoriza merupakan simbiosis antara fungi dengan akar tanaman.  Simbiosis ini menguntungkan bagi keduanya. 1. Bagi tanaman : meningkatkan penyerapan air dan mineral. 2. Bagi fungi : mendapatkan nutrisi dari tanaman. Simbiosis Fungi dengan Akar Tanaman (Mikoriza)
  • 44. 02/20/15  Mikoriza adalah jamur yang bersimbiosis dengan akar tumbuh-tumbuhan.  Simbiosis tersebut bersifat saling menguntungkan, yaitu jamur memperoleh zat organik dan akar tumbuh-tumbuhan memperoleh air dan unsur hara.  Beberapa jamur Zygomycotina, Ascomycotina, dan Basidiomycotina dapat bersimbiosis dengan akar tumbuhan pinus atau belinjo.  Berdasarkan kedalaman jaringan tumbuhan yang digunakan, mikoriza digolongkan menjadi dua yaitu ektomikoriza dan endomikoriza 1. Ektomikoriza, hifa jamurnya hanya hidup pada jaringan epidermis akar tumbuhan, misal mikoriza yang hidup di akar pinus. 2. Endomikoriza, hifa jamurnya menembus sampai jaringan korteks akar, misal mikoriza yang hidup di akar anggrek.