SlideShare a Scribd company logo
1 of 60
STATISTIKA
PENGAMBILAN CONTOH
SUNTORO
 Kualitas sampling banyak dibahas dalam teori
sampling, meliputi pemilihan prosedur sampling,
penggunaan validasi yang sesuai, dan pelatihan bagi
petugas sampling untuk meyakinkan bahwa
prosedur pengambilan contoh telah dilakukan
dengan benar. Dengan hal itu kemudian baru dapat
dinyatakan bahwa sample tersebut representative
dan tidak bias
Kontribusi kesalahan dalam
proses pengukuran
 Sampling merupakan kegiatan yang sangat penting
dalam keseluruhan proses pengukuran dan
memberikan kontribusi terbesar terhadap kesalahan
pengukuran (Gambar 1). Meskipun metode analisis
yang digunakan sudah valid, alat yang digunakan
sudah modern dan analis yang sudah kompeten, bila
sampling salah maka keseluruhan proses menjadi
tidak berarti
sumber kesalahan dalam
sampling dan analisis
KONSEP DASAR
Gambar 2. Diagram proses pengukuran
 Gambar 2 menunjukkan proses lengkap dalam
pengukuran, yang diawali dengan sampling primer
dan diakhiri dengan penetapan secara analitik.
Terdapat beberapa tahapan intermediate, seperti
transportasi dan pengawetan sample, tetapi tidak
semua tahapan intermediate tersebut harus selalu
ada. Setiap tahapan tersebut memberikan
kontribusi error sehingga juga memberikan
kontribusi terhadap penentuan ketidakpastian.
Kotak abu-abu muda merupakan tahapan sampling
yang dilakukan di laboratorium dan biasa dianggap
sebagai bagian dari proses analitik
Perencanaan Sampling
 Target populasi yang hendak disampling?
 Tipe sample yang hendak diambil?
 Jumlah minimum sample yang diperlukan
untuk analisis?
 Kuantitas minimum sample yang hendak
dianalisis?
 Bagaimana cara meminimalisasi
keragaman?
Statistik dasar yang digunakan:
 Nilai rata – rata, adalah jumlah hasil
pengamatan dibagi dengan jumlah
pengamatan yang dirumuskan sebagai
berikut:
 Di mana Xi adalah hasil pengukuran ke-i,
dan n adalah jumlah pengukuran
Standar Deviasi, merupakan ukuran
penyebaran dari nilai rata-rata,
dirumuskan:
Relative Standar Deviasi, merupakan
bentuk lain dari ukuran penyebaran
terhadap nilai rata-rata, dirumuskan:
 Coefisien Variansi, merupakan
relative standar deviasi yang
dinyatakan dalam persentase,
dirumuskan:
CV, % = sr x 100
OPERASIONAL DALAM SAMPLING
PENGENDALIAN KUALITAS
SAMPLING
 Validasi
 Metode Pengendalian Kualitas
Internal Sampling
1. VALIDASI
 Validasi dapat digolongkan dalam
dua jenis, yaitu validasi metode
sampling (initial validation) dan
validasi terhadap metode yang
digunakan on site pada target yang
telah ditentukan (on site
validation)
2. Metode Pengendalian
Kualitas Internal Sampling
 Pengendalian Kualitas internal sampling
berkaitan dengan aspek presisi dan
teknik yang digunakan adalah replikasi
ARTI PENTING PROSEDUR
STATISTIK DALAM SAMPLING
 Estimasi bias antara dua metode
sampling menggunakan sample
berpasangan
 Sampling error dari teori
sampling Weighting error (SWE)
Estimasi bias antara dua metode sampling
menggunakan sample berpasangan
 Metode sample berpasangan dilakukan
dengan cara mengumpulkan satu
sample dengan menggunakan dua
metode dari masing-masing sejumlah
target (20 > n). Metode ini sesuai untuk
membandingkan metode sampling baru
dengan metode yang sudah mapan
dalam penggunaan rutin
Desain ekperimen untuk menentukan bias
dari dua metode sampling
Sampling error dari teori sampling
Weighting error (SWE)
 Hal ini terjadi, misal, lot (target sampling) terdiri
atas sub-lot dengan ukuran yang berbeda tetapi
konsentrasi ditentukan mengunakan rata-rata
sederhana, tanpa melibatkan unsure perbedaan
ukuran sub-lot. Metode yang benar adalah dengan
menghitung rata-rata terbobot (weighted mean)
dengan menggunakan ukuran sub-lot sebagai
pembobot. Dalam analisis bahan yang bergerak
(mengalir), bila laju alir bervariasi, maka laju alir
harus dicatat saat sampling dan digunakan
sebagai pembobot dalam menghitung rata-rata
 Cara lain adalah dengan menggunakan
peralatan sampling yang mampu membagi
sample secara proporsional terhadap laju
alir dan menggunakan ukuran sampel
tersebut sebagai pembobot dalam
menghitung rata-rata. Perlu dicatat bahwa
dalam kasus sampel komposit yang terdiri
atas sub-sampel maka harus digunakan
sample proporsional, bila tidak maka akan
terjadi weighting error dalam sampel
komposit tersebut
 Grouping and segregation error
(GSE). Disebabkan oleh fakta bahwa
sample tidak diambil berdasarkan
fragmen-fragmen, tetapi sebagai
kelompok fragmen. Bila terdapat
pemisahan dalam bahan, maka hal ini
menjadi sumber error GSE. Biasanya
GSE lebih kecil atau sama dengan
fundamental sampling error (FSE)
 Point selection error (PSE). Bila
rata-rata dari obyek yang mengalir
(misal stream, sungai, …)
ditentukan menggunakan sample
diskrit, karena masing-masing
hasil tersebut saling berkaitan. PSE
tergantung dari strategi sampling
yang digunakan
Tiga strategi dasar dalam mengambil
sample
 Random sampling: Waktu atau lokasi
titik sampling terdistribusi secara acak
sepanjang target
 Stratified (random) sampling: Pertama
kali lot dibagi menjadi N sub-lot dengan
ukuran yang sama dan dari tiap sub-lot
ditentukan titik sampling secara acak.
 Systematic (stratified) sampling:
Seluruh N sample dikumpulkan pada jarak
yang sama atau pada alur yang simetrik
Standar deviasi dari rata-rata lot untuk
masing-masing strategi sampling
Biasanya sp > sstrat > ssys
Pemilihan acak (Random
selection)
Pemilihan Sratifikasi (Stratified
selection)
Pemilihan Sistematik
(Systematic selection)
KESALAHAN PADA TAHAPAN SAMPLING
Ukuran
partikel
berkurang
Populasi
Sampling
Sub Sample
Analisis
Sampling
Sampling
5-30%
1-5%
<2%
PERSYARATAN SAMPEL
 Sampel harus dapat mewakili populasi
 Kesalahan pada sampling akan
menyebabkan kesalahan pada hasil analisis
 Sampel dalam bentuk padat perlu
diperhatikan ukuran partikelnya
 Kesalahan pada penghalusan sampel padat
akan mengakibatkan kesalahan yang lebih
besar dari kesalahan penimbangan
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
 Ukuran partikel
 Berat sampel
 Jumlah sampel yang diambil
 Tingkat kepercayaan
 Homogenitas sampel
Berapa berat subsampel yang
harus diambil?
Berapa banyaknya subsampel
Yang harus diambil?
Apakah sampel yang diambil
Telah homogen?
STATISTIK DASAR
 Nilai rata – rata
 Standar Deviasi
 Relative Standar Deviasi
 Coefisien Variansi
NILAI RATA-RATA
 Adalah jumlah hasil pengamatan dibagi
dengan jumlah pengamatan
 Dinyatakan dalam rumus :
__ x1 + x2 + x3 + … … … … + xn-1 + xn
X = ————————————————
n
Nilai rata-rata
STANDAR DEVIASI
 Diperlukan untuk menghitung kesalahan
random pada waktu melakukan sampling
 Dinyatakan dalam rumus :
∑(xi – x)2
S = √ n – 1
S = standar deviasi
xi = nilai pengamatan
x = nilai rata-rata
 RELATIVE STANDAR DEVIASI :
S
RSD = ——
X
 KOEFISIEN VARIAN
SX100
CV = ———
X
CONTOH PERHITUNGAN
Dalam analisis kadar air didapat hasil analisis
sbb :
Data 1 7.08
Data 2 7.21
Data 3 7.12
Data 4 7.09
Data 5 7.16
Data 6 7.14
Data 7 7.07
Data 8 7.14
Data 9 7.18
Data 10 7.11
Hitunglah :
• Nilai rata-rata
• Nilai standar deviasi
• Nilai RSD
• Nilai CV
CONTOH PERHITUNGAN
0.0182
S= √ ——— S=0.045 RSD=0.0063 CV=0.63%
9
X x - x ( x - x )2
7.08 -0.05 0.0025
7.21 0.08 0.0064
7.12 -0.01 0.0001
7.09 -0.04 0.0016
7.16 0.03 0.0009
7.14 0.01 0.0001
7.07 -0.06 0.0036
7.14 0.01 0.0001
7.18 0.05 0.0025
7.11 -0.02 0.0004
X = 7.13 ∑ ( x – x )2 = 0.018
∑x=71.30
Berapa berat subsampel yang
harus diambil?
MENENTUKAN BERAT SUBSAMPEL MINIMUM
 Dasarnya hasil standar dan relatif
standar deviasi hasil analisis
 Bergantung pada jenis/komposisi
sampel
 Kesalahan penentuan subsampel akan
menyebabkan kesalahan
MENENTUKAN BERAT SUBSAMPEL
18xƒxexd3
Ms= ————
S2
Dimana :
Ms = masa subsampel (gr)
ƒ = faktor dimensi dari partikel
e = density
d = diameter partikel
S2 = relative error
CONTOH PERHITUNGAN
MENENTUKAN BERAT SUBSAMPEL
Hitunglah berat subsampel yang harus
diambil jika:
 Faktor ukuran partikel dari sempel =
0.5; berat jenis 2.5 gr/cm3 diameter 4
mm
 Relative kesalahan = 15%
18xƒxexd3
Ms= ————
S2
18x0.5x2.5x43 1440
Ms= —————— = ———
(0.15)2 x 1000 22.5
Ms = 64 gram Berat sampel yang
ditimbang
Berapa banyaknya subsampel
yang harus diambil?
JUMLAH SUBSAMPEL MINIMUM
 Diperlukan agar sampel yang diambil
mewakili populasinya
 Dinyatakan dalam persamaan : µ = x
+ ts/√n
Dimana :
µ = nilai yang sebenarnya
n = jumlah µsampel
t = nilai dari uji t
S = standar deviasi sebagai relative
standar deviasi (RSD)
µ = x + txRSD/√n
E = txRSD/√n
µ - x = E
N = t2 x RSD2 / E2
Dimana :
E = error
N = jumlah subsampel
T = nilai dari tabel uji untuk kepercayaan 95% pd n tertentu
RSD = relative standar deviasi
CONTOH PERHITUNGAN
MENENTUKAN JUMLAH SUBSAMPEL MINIMAL
Hitunglah jumlah subsampel minimal yang
harus diambil jika diketahui :
Error = 5%
Relative standar deviasi = 7%
Nilai untuk tingkat kepercayaan 95% dan
sampel yang banyak adalah 1.96
(dibulatkan →2)
n = t2 x RSD2 / E2 n = 22 x 72 / 52
n = 4 x 49 / 25 n = 8
Nilai t tabel untuk n = 8 adalah 2.31, maka jumlah
Pengambilan subsampel minimal menjadi :
n = 5.34 x 49 / 25 n = 11
Jumlah
Subsampel
minimal
Jika RSD = 10%, maka :
n = 4 x 100 / 25 n = 16
Nilai t tabel untuk n = 16 adalah 1,96, maka jumlah
pengambilan subsampel minimal menjadi :
n = 5,84 x 100 / 25 n = 16
Jumlah
Subsampel
minimal
APA YANG HARUS
DILAKUKAN?
Dari perhitungan di atas didapat data :
 Berat subsampel minimum = 64 gram
 Jika RSD yng digunakan 7%, maka sampling
dilakukan secara acak sebanyak 11 kali
 Jadi sampel diambil sebanyak : 64/11 = 6
gram
 Sampel dikumpulkan agar menjadi 64 gram
 Kemudian sampel ditimbang sesuai
kebutuhan analisis
Bagaimana jika RSD = 10%?
Dari perhitungan di atas didapat data :
 Berat subsampel minimum = 64 gram
 Sampling dilakukan secara acak
sebanyak 18 kali
 Jadi sampel diambil sebanyak : 64/18
= 3.5 gram
 Sampel dikumpulkan agar menjadi 64
gram
 Kemudian sampel ditimbang sesuai
kebutuhan analisis
Apakah sampel yang diambil
telah homogen?
Ada 4 kriteria uji untuk uji homogenitas
Data didapat dari hasil analisis
Kriteria 1 : Membandingkan nilai F →jika F
hitung > F
tabel, maka sampel tidak homogen.
Kriteria 2 : Membandingkan SD sampling
Jika SD sampling /0>0.3→sampel tidak homogen
Kriteria 3 : Jika SD sampling >0.3 SD prediksi
menurut
Horwitz →sampel tidak homogen
Kriteria 4 : SD sampling < SD prediksi menurut
Horwitz
sampel tidak homogen.
STABILITAS SAMPEL
 Kandungan sampel dapat berubah
setelah sampai di laboratorium.
 Perubahan dapat disebabkan karena :
- Kandungan air
- Penguapan (volatile)
- Reaksi kimia
 Ada sampel perlu diberi pengawet
 Faktor kestabilan sampel perlu
diperhatikan
KESALAHAN
 Kesalahan sistematik →akurasi
 Kesalahan random →
Perlu diminimisasi
DAFTAR UKURAN PARTIKEL
 Padat : ukuran partikel sangat penting
 Cair : ukuran partikel sangat kecil
(~2.5 x 10-16) per 1 ml
 Gas : ~ 2.5 x 10-19 pada volume 1 ml
 temperatur 273o K dan 1 atm
DAFTAR PUSTAKA
1. J.N. Miller, and J.C. Miller, “Statistic and
Chemometrics for analytical Chemistry”,
4thEdition, Prentice Hall, 2000.
2. Brian W. Woodget, & Derek Cooper, “ Samples
and Standards”, John Wiley & Sons, 1997.
3. “Standard Guide for Laboratory Subsampling of
Media related to Waste Management Activities,
ASTM D 6323-98, 2001
4. Vogel,”Texbook of Quantitative Chemical
Analysis”, 3rd, Pearsom Education Limited, 2000.

More Related Content

What's hot

Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)Estrela Bellia Muaja
 
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan risyanti ALENTA
 
Analytical mehod validation explained sadasiva
Analytical mehod validation explained sadasivaAnalytical mehod validation explained sadasiva
Analytical mehod validation explained sadasivaSada Siva Rao Maddiguntla
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatifZamZam Pbj
 
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)yusbarina
 
International conference on harmonisation validation of analytical procedures
International conference on harmonisation validation of analytical proceduresInternational conference on harmonisation validation of analytical procedures
International conference on harmonisation validation of analytical proceduresnoushin javidvand
 
Presentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv visPresentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv visAdha Ningrum
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAgres Tarigan
 
Studi Kasus Drug Related Problems Cipolle Penyakit Vertigo Perifer
Studi Kasus Drug Related Problems Cipolle Penyakit Vertigo Perifer Studi Kasus Drug Related Problems Cipolle Penyakit Vertigo Perifer
Studi Kasus Drug Related Problems Cipolle Penyakit Vertigo Perifer Nesha Mutiara
 
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda RindyArini
 

What's hot (20)

Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
Uji normalitas dan homogenitas non parametrik (Estrela Muaja - UNIMA)
 
Penyaringan dengan Membran
Penyaringan dengan MembranPenyaringan dengan Membran
Penyaringan dengan Membran
 
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
Kelompok 5 penentuan kadar fe dalam perairan
 
Metode penelitian
Metode penelitianMetode penelitian
Metode penelitian
 
Metode sampling kimia farmasi
Metode sampling kimia farmasiMetode sampling kimia farmasi
Metode sampling kimia farmasi
 
Analytical mehod validation explained sadasiva
Analytical mehod validation explained sadasivaAnalytical mehod validation explained sadasiva
Analytical mehod validation explained sadasiva
 
Kromatografi gas
Kromatografi gasKromatografi gas
Kromatografi gas
 
Analisis kualitatif
Analisis kualitatifAnalisis kualitatif
Analisis kualitatif
 
Spektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan AtomSpektrofotometer Serapan Atom
Spektrofotometer Serapan Atom
 
Rancangan Faktorial 2k
Rancangan Faktorial 2kRancangan Faktorial 2k
Rancangan Faktorial 2k
 
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
Spektrofotometer Serapan Atom (AAS)
 
International conference on harmonisation validation of analytical procedures
International conference on harmonisation validation of analytical proceduresInternational conference on harmonisation validation of analytical procedures
International conference on harmonisation validation of analytical procedures
 
HPTLC MS=
HPTLC MS=HPTLC MS=
HPTLC MS=
 
Presentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv visPresentasi spektro uv vis
Presentasi spektro uv vis
 
spektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atomspektrofotometri serapan atom
spektrofotometri serapan atom
 
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-ovenAnalisa kadar-air-dengan-metode-oven
Analisa kadar-air-dengan-metode-oven
 
Studi Kasus Drug Related Problems Cipolle Penyakit Vertigo Perifer
Studi Kasus Drug Related Problems Cipolle Penyakit Vertigo Perifer Studi Kasus Drug Related Problems Cipolle Penyakit Vertigo Perifer
Studi Kasus Drug Related Problems Cipolle Penyakit Vertigo Perifer
 
Spektrofotometer UV
Spektrofotometer UVSpektrofotometer UV
Spektrofotometer UV
 
Titrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometriTitrasi kompleksometri
Titrasi kompleksometri
 
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
Statistika non-parametrik dengan metode Uji Tanda
 

Similar to Statistika Pengambilan Contoh.ppt

Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelPert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelArief Pratama
 
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatigaVariable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatigaahmadpermadi
 
Stat prob03 sampling
Stat prob03 samplingStat prob03 sampling
Stat prob03 samplingArif Rahman
 
Modul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.pptModul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.pptJihadilQudsi1
 
Verifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdf
Verifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdfVerifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdf
Verifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdfAdhiMaryadhi1
 
TEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptx
TEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptxTEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptx
TEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptxdiah739734
 
Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data
Pengambilan Sampel dan Pengumpulan DataPengambilan Sampel dan Pengumpulan Data
Pengambilan Sampel dan Pengumpulan DataYesica Adicondro
 
Populasi_dan_Sample FIX.ppt keperawatan!
Populasi_dan_Sample FIX.ppt keperawatan!Populasi_dan_Sample FIX.ppt keperawatan!
Populasi_dan_Sample FIX.ppt keperawatan!windri3
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampelzmeffendi
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelDerima Febrike
 
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptx
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptxe. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptx
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptxLuhPutuSafitriPratiw1
 
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU - KMKP.pdf
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU - KMKP.pdfPENGUKURAN INDIKATOR MUTU - KMKP.pdf
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU - KMKP.pdfMarselRuis
 
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdfJumariyah
 
2-metode-dan-distribusi-sampling.pdf
2-metode-dan-distribusi-sampling.pdf2-metode-dan-distribusi-sampling.pdf
2-metode-dan-distribusi-sampling.pdfarif196933
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekRoisah Elbaety
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptAgathaHaselvin
 
Populasi dan Sampel.pptrntrtnnrrnrrnrnrtn
Populasi dan Sampel.pptrntrtnnrrnrrnrnrtnPopulasi dan Sampel.pptrntrtnnrrnrrnrnrtn
Populasi dan Sampel.pptrntrtnnrrnrrnrnrtnMahruriSaputra
 
Pengukuran Dispersi - TM4.pptx
Pengukuran Dispersi - TM4.pptxPengukuran Dispersi - TM4.pptx
Pengukuran Dispersi - TM4.pptxBryanApriliano
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampeldedih_rr
 

Similar to Statistika Pengambilan Contoh.ppt (20)

Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampelPert. 3 statistik teknik penarikan sampel
Pert. 3 statistik teknik penarikan sampel
 
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatigaVariable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
Variable sampling untuk pengujian substantif stain salatiga
 
Stat prob03 sampling
Stat prob03 samplingStat prob03 sampling
Stat prob03 sampling
 
Modul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.pptModul 9 Rancangan Percobaan.ppt
Modul 9 Rancangan Percobaan.ppt
 
Verifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdf
Verifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdfVerifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdf
Verifikasi_Metode__Ketidakpastian_(UPTD_Balkes_Lampung).pdf
 
TEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptx
TEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptxTEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptx
TEMU 06. POPULASI DAN SAMPEL.pptx
 
Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data
Pengambilan Sampel dan Pengumpulan DataPengambilan Sampel dan Pengumpulan Data
Pengambilan Sampel dan Pengumpulan Data
 
Populasi_dan_Sample FIX.ppt keperawatan!
Populasi_dan_Sample FIX.ppt keperawatan!Populasi_dan_Sample FIX.ppt keperawatan!
Populasi_dan_Sample FIX.ppt keperawatan!
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 
Kuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampelKuliah 9 populasi & sampel
Kuliah 9 populasi & sampel
 
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptx
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptxe. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptx
e. Teori Sampling dan Normalitas New 2021.pptx
 
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU - KMKP.pdf
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU - KMKP.pdfPENGUKURAN INDIKATOR MUTU - KMKP.pdf
PENGUKURAN INDIKATOR MUTU - KMKP.pdf
 
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
1. Materi 1 Pendahuluan.pdf
 
2-metode-dan-distribusi-sampling.pdf
2-metode-dan-distribusi-sampling.pdf2-metode-dan-distribusi-sampling.pdf
2-metode-dan-distribusi-sampling.pdf
 
Metode sampling
Metode sampling Metode sampling
Metode sampling
 
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyekobyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
obyek F 17268 penentuansubpengamatanyek
 
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.pptPopulasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
Populasi_dan_Sampel-Populasi_dan_Sampel.ppt
 
Populasi dan Sampel.pptrntrtnnrrnrrnrnrtn
Populasi dan Sampel.pptrntrtnnrrnrrnrnrtnPopulasi dan Sampel.pptrntrtnnrrnrrnrnrtn
Populasi dan Sampel.pptrntrtnnrrnrrnrnrtn
 
Pengukuran Dispersi - TM4.pptx
Pengukuran Dispersi - TM4.pptxPengukuran Dispersi - TM4.pptx
Pengukuran Dispersi - TM4.pptx
 
Populasi dan sampel
Populasi dan sampelPopulasi dan sampel
Populasi dan sampel
 

More from Ratih Juniarti Maulida

Identifikasi Karakteristik Habitat Burung Betet Biasa (Psittacula alexandri) ...
Identifikasi Karakteristik Habitat Burung Betet Biasa (Psittacula alexandri) ...Identifikasi Karakteristik Habitat Burung Betet Biasa (Psittacula alexandri) ...
Identifikasi Karakteristik Habitat Burung Betet Biasa (Psittacula alexandri) ...Ratih Juniarti Maulida
 
Truth Be Told, Pt. 1 - EP (DIgital Booklet by Greyson Chance)
Truth Be Told, Pt. 1 - EP (DIgital Booklet by Greyson Chance)Truth Be Told, Pt. 1 - EP (DIgital Booklet by Greyson Chance)
Truth Be Told, Pt. 1 - EP (DIgital Booklet by Greyson Chance)Ratih Juniarti Maulida
 
Hold On 'Till The Night (Digital Booklet by Greyson Chance)
Hold On 'Till The Night (Digital Booklet by Greyson Chance)Hold On 'Till The Night (Digital Booklet by Greyson Chance)
Hold On 'Till The Night (Digital Booklet by Greyson Chance)Ratih Juniarti Maulida
 
Referensi Fungsi Math & Trigonometri Lanjutan dalam Libre Office Calc
Referensi Fungsi Math & Trigonometri Lanjutan dalam Libre Office CalcReferensi Fungsi Math & Trigonometri Lanjutan dalam Libre Office Calc
Referensi Fungsi Math & Trigonometri Lanjutan dalam Libre Office CalcRatih Juniarti Maulida
 
Referensi Fungsi Math & Trigonometri dalam Libre Office Calc
Referensi Fungsi Math & Trigonometri dalam Libre Office CalcReferensi Fungsi Math & Trigonometri dalam Libre Office Calc
Referensi Fungsi Math & Trigonometri dalam Libre Office CalcRatih Juniarti Maulida
 
X - Fisika - Gerak Melingkar Beraturan
X - Fisika - Gerak Melingkar BeraturanX - Fisika - Gerak Melingkar Beraturan
X - Fisika - Gerak Melingkar BeraturanRatih Juniarti Maulida
 
X - Sejarah Indonesia - Perbedaan Candi di Jawa Timur dan Jawa Tengah
X - Sejarah Indonesia - Perbedaan Candi di Jawa Timur dan Jawa TengahX - Sejarah Indonesia - Perbedaan Candi di Jawa Timur dan Jawa Tengah
X - Sejarah Indonesia - Perbedaan Candi di Jawa Timur dan Jawa TengahRatih Juniarti Maulida
 

More from Ratih Juniarti Maulida (20)

Identifikasi Karakteristik Habitat Burung Betet Biasa (Psittacula alexandri) ...
Identifikasi Karakteristik Habitat Burung Betet Biasa (Psittacula alexandri) ...Identifikasi Karakteristik Habitat Burung Betet Biasa (Psittacula alexandri) ...
Identifikasi Karakteristik Habitat Burung Betet Biasa (Psittacula alexandri) ...
 
Contoh Presentasi Karya Tulis Ilmiah
Contoh Presentasi Karya Tulis IlmiahContoh Presentasi Karya Tulis Ilmiah
Contoh Presentasi Karya Tulis Ilmiah
 
If Clauses (Kelas XI)
If Clauses (Kelas XI)If Clauses (Kelas XI)
If Clauses (Kelas XI)
 
Fungi
FungiFungi
Fungi
 
Truth Be Told, Pt. 1 - EP (DIgital Booklet by Greyson Chance)
Truth Be Told, Pt. 1 - EP (DIgital Booklet by Greyson Chance)Truth Be Told, Pt. 1 - EP (DIgital Booklet by Greyson Chance)
Truth Be Told, Pt. 1 - EP (DIgital Booklet by Greyson Chance)
 
Hold On 'Till The Night (Digital Booklet by Greyson Chance)
Hold On 'Till The Night (Digital Booklet by Greyson Chance)Hold On 'Till The Night (Digital Booklet by Greyson Chance)
Hold On 'Till The Night (Digital Booklet by Greyson Chance)
 
Bioteknologi _ SMA
Bioteknologi _ SMABioteknologi _ SMA
Bioteknologi _ SMA
 
Referensi Fungsi Math & Trigonometri Lanjutan dalam Libre Office Calc
Referensi Fungsi Math & Trigonometri Lanjutan dalam Libre Office CalcReferensi Fungsi Math & Trigonometri Lanjutan dalam Libre Office Calc
Referensi Fungsi Math & Trigonometri Lanjutan dalam Libre Office Calc
 
Referensi Fungsi Math & Trigonometri dalam Libre Office Calc
Referensi Fungsi Math & Trigonometri dalam Libre Office CalcReferensi Fungsi Math & Trigonometri dalam Libre Office Calc
Referensi Fungsi Math & Trigonometri dalam Libre Office Calc
 
Hukum Dasar Kimia _ Kimia Dasar
Hukum Dasar Kimia _ Kimia DasarHukum Dasar Kimia _ Kimia Dasar
Hukum Dasar Kimia _ Kimia Dasar
 
Asam dan Basa_Kimia Dasar
Asam dan Basa_Kimia DasarAsam dan Basa_Kimia Dasar
Asam dan Basa_Kimia Dasar
 
Solution_Kimia Dasar
Solution_Kimia DasarSolution_Kimia Dasar
Solution_Kimia Dasar
 
Kecepatan Reaksi_Kimia Dasar
Kecepatan Reaksi_Kimia DasarKecepatan Reaksi_Kimia Dasar
Kecepatan Reaksi_Kimia Dasar
 
Termokimia_Kimia Dasar_2014
Termokimia_Kimia Dasar_2014Termokimia_Kimia Dasar_2014
Termokimia_Kimia Dasar_2014
 
X - Fisika - Gerak Lurus
X - Fisika - Gerak LurusX - Fisika - Gerak Lurus
X - Fisika - Gerak Lurus
 
X - Fisika - Gerak Melingkar Beraturan
X - Fisika - Gerak Melingkar BeraturanX - Fisika - Gerak Melingkar Beraturan
X - Fisika - Gerak Melingkar Beraturan
 
X - Sejarah Indonesia - Perbedaan Candi di Jawa Timur dan Jawa Tengah
X - Sejarah Indonesia - Perbedaan Candi di Jawa Timur dan Jawa TengahX - Sejarah Indonesia - Perbedaan Candi di Jawa Timur dan Jawa Tengah
X - Sejarah Indonesia - Perbedaan Candi di Jawa Timur dan Jawa Tengah
 
X - Sejarah Indonesia - Taruma negara
X - Sejarah Indonesia - Taruma negaraX - Sejarah Indonesia - Taruma negara
X - Sejarah Indonesia - Taruma negara
 
X - Sejarah Indonesia - Sriwijaya
X - Sejarah Indonesia - SriwijayaX - Sejarah Indonesia - Sriwijaya
X - Sejarah Indonesia - Sriwijaya
 
X - Sejarah Indonesia - Mataram kuno
X - Sejarah Indonesia - Mataram kunoX - Sejarah Indonesia - Mataram kuno
X - Sejarah Indonesia - Mataram kuno
 

Statistika Pengambilan Contoh.ppt

  • 2.  Kualitas sampling banyak dibahas dalam teori sampling, meliputi pemilihan prosedur sampling, penggunaan validasi yang sesuai, dan pelatihan bagi petugas sampling untuk meyakinkan bahwa prosedur pengambilan contoh telah dilakukan dengan benar. Dengan hal itu kemudian baru dapat dinyatakan bahwa sample tersebut representative dan tidak bias
  • 4.  Sampling merupakan kegiatan yang sangat penting dalam keseluruhan proses pengukuran dan memberikan kontribusi terbesar terhadap kesalahan pengukuran (Gambar 1). Meskipun metode analisis yang digunakan sudah valid, alat yang digunakan sudah modern dan analis yang sudah kompeten, bila sampling salah maka keseluruhan proses menjadi tidak berarti
  • 6.
  • 7.
  • 8. KONSEP DASAR Gambar 2. Diagram proses pengukuran
  • 9.  Gambar 2 menunjukkan proses lengkap dalam pengukuran, yang diawali dengan sampling primer dan diakhiri dengan penetapan secara analitik. Terdapat beberapa tahapan intermediate, seperti transportasi dan pengawetan sample, tetapi tidak semua tahapan intermediate tersebut harus selalu ada. Setiap tahapan tersebut memberikan kontribusi error sehingga juga memberikan kontribusi terhadap penentuan ketidakpastian. Kotak abu-abu muda merupakan tahapan sampling yang dilakukan di laboratorium dan biasa dianggap sebagai bagian dari proses analitik
  • 10. Perencanaan Sampling  Target populasi yang hendak disampling?  Tipe sample yang hendak diambil?  Jumlah minimum sample yang diperlukan untuk analisis?  Kuantitas minimum sample yang hendak dianalisis?  Bagaimana cara meminimalisasi keragaman?
  • 11. Statistik dasar yang digunakan:  Nilai rata – rata, adalah jumlah hasil pengamatan dibagi dengan jumlah pengamatan yang dirumuskan sebagai berikut:  Di mana Xi adalah hasil pengukuran ke-i, dan n adalah jumlah pengukuran
  • 12. Standar Deviasi, merupakan ukuran penyebaran dari nilai rata-rata, dirumuskan:
  • 13. Relative Standar Deviasi, merupakan bentuk lain dari ukuran penyebaran terhadap nilai rata-rata, dirumuskan:
  • 14.  Coefisien Variansi, merupakan relative standar deviasi yang dinyatakan dalam persentase, dirumuskan: CV, % = sr x 100
  • 16. PENGENDALIAN KUALITAS SAMPLING  Validasi  Metode Pengendalian Kualitas Internal Sampling
  • 17. 1. VALIDASI  Validasi dapat digolongkan dalam dua jenis, yaitu validasi metode sampling (initial validation) dan validasi terhadap metode yang digunakan on site pada target yang telah ditentukan (on site validation)
  • 18. 2. Metode Pengendalian Kualitas Internal Sampling  Pengendalian Kualitas internal sampling berkaitan dengan aspek presisi dan teknik yang digunakan adalah replikasi
  • 19. ARTI PENTING PROSEDUR STATISTIK DALAM SAMPLING  Estimasi bias antara dua metode sampling menggunakan sample berpasangan  Sampling error dari teori sampling Weighting error (SWE)
  • 20. Estimasi bias antara dua metode sampling menggunakan sample berpasangan  Metode sample berpasangan dilakukan dengan cara mengumpulkan satu sample dengan menggunakan dua metode dari masing-masing sejumlah target (20 > n). Metode ini sesuai untuk membandingkan metode sampling baru dengan metode yang sudah mapan dalam penggunaan rutin
  • 21. Desain ekperimen untuk menentukan bias dari dua metode sampling
  • 22. Sampling error dari teori sampling Weighting error (SWE)  Hal ini terjadi, misal, lot (target sampling) terdiri atas sub-lot dengan ukuran yang berbeda tetapi konsentrasi ditentukan mengunakan rata-rata sederhana, tanpa melibatkan unsure perbedaan ukuran sub-lot. Metode yang benar adalah dengan menghitung rata-rata terbobot (weighted mean) dengan menggunakan ukuran sub-lot sebagai pembobot. Dalam analisis bahan yang bergerak (mengalir), bila laju alir bervariasi, maka laju alir harus dicatat saat sampling dan digunakan sebagai pembobot dalam menghitung rata-rata
  • 23.  Cara lain adalah dengan menggunakan peralatan sampling yang mampu membagi sample secara proporsional terhadap laju alir dan menggunakan ukuran sampel tersebut sebagai pembobot dalam menghitung rata-rata. Perlu dicatat bahwa dalam kasus sampel komposit yang terdiri atas sub-sampel maka harus digunakan sample proporsional, bila tidak maka akan terjadi weighting error dalam sampel komposit tersebut
  • 24.  Grouping and segregation error (GSE). Disebabkan oleh fakta bahwa sample tidak diambil berdasarkan fragmen-fragmen, tetapi sebagai kelompok fragmen. Bila terdapat pemisahan dalam bahan, maka hal ini menjadi sumber error GSE. Biasanya GSE lebih kecil atau sama dengan fundamental sampling error (FSE)
  • 25.  Point selection error (PSE). Bila rata-rata dari obyek yang mengalir (misal stream, sungai, …) ditentukan menggunakan sample diskrit, karena masing-masing hasil tersebut saling berkaitan. PSE tergantung dari strategi sampling yang digunakan
  • 26. Tiga strategi dasar dalam mengambil sample  Random sampling: Waktu atau lokasi titik sampling terdistribusi secara acak sepanjang target  Stratified (random) sampling: Pertama kali lot dibagi menjadi N sub-lot dengan ukuran yang sama dan dari tiap sub-lot ditentukan titik sampling secara acak.  Systematic (stratified) sampling: Seluruh N sample dikumpulkan pada jarak yang sama atau pada alur yang simetrik
  • 27. Standar deviasi dari rata-rata lot untuk masing-masing strategi sampling Biasanya sp > sstrat > ssys
  • 31. KESALAHAN PADA TAHAPAN SAMPLING Ukuran partikel berkurang Populasi Sampling Sub Sample Analisis Sampling Sampling 5-30% 1-5% <2%
  • 32. PERSYARATAN SAMPEL  Sampel harus dapat mewakili populasi  Kesalahan pada sampling akan menyebabkan kesalahan pada hasil analisis  Sampel dalam bentuk padat perlu diperhatikan ukuran partikelnya  Kesalahan pada penghalusan sampel padat akan mengakibatkan kesalahan yang lebih besar dari kesalahan penimbangan
  • 33. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI  Ukuran partikel  Berat sampel  Jumlah sampel yang diambil  Tingkat kepercayaan  Homogenitas sampel
  • 34. Berapa berat subsampel yang harus diambil? Berapa banyaknya subsampel Yang harus diambil? Apakah sampel yang diambil Telah homogen?
  • 35. STATISTIK DASAR  Nilai rata – rata  Standar Deviasi  Relative Standar Deviasi  Coefisien Variansi
  • 36. NILAI RATA-RATA  Adalah jumlah hasil pengamatan dibagi dengan jumlah pengamatan  Dinyatakan dalam rumus : __ x1 + x2 + x3 + … … … … + xn-1 + xn X = ———————————————— n Nilai rata-rata
  • 37. STANDAR DEVIASI  Diperlukan untuk menghitung kesalahan random pada waktu melakukan sampling  Dinyatakan dalam rumus : ∑(xi – x)2 S = √ n – 1 S = standar deviasi xi = nilai pengamatan x = nilai rata-rata
  • 38.  RELATIVE STANDAR DEVIASI : S RSD = —— X  KOEFISIEN VARIAN SX100 CV = ——— X
  • 39. CONTOH PERHITUNGAN Dalam analisis kadar air didapat hasil analisis sbb : Data 1 7.08 Data 2 7.21 Data 3 7.12 Data 4 7.09 Data 5 7.16 Data 6 7.14 Data 7 7.07 Data 8 7.14 Data 9 7.18 Data 10 7.11 Hitunglah : • Nilai rata-rata • Nilai standar deviasi • Nilai RSD • Nilai CV
  • 40. CONTOH PERHITUNGAN 0.0182 S= √ ——— S=0.045 RSD=0.0063 CV=0.63% 9 X x - x ( x - x )2 7.08 -0.05 0.0025 7.21 0.08 0.0064 7.12 -0.01 0.0001 7.09 -0.04 0.0016 7.16 0.03 0.0009 7.14 0.01 0.0001 7.07 -0.06 0.0036 7.14 0.01 0.0001 7.18 0.05 0.0025 7.11 -0.02 0.0004 X = 7.13 ∑ ( x – x )2 = 0.018 ∑x=71.30
  • 41. Berapa berat subsampel yang harus diambil?
  • 42. MENENTUKAN BERAT SUBSAMPEL MINIMUM  Dasarnya hasil standar dan relatif standar deviasi hasil analisis  Bergantung pada jenis/komposisi sampel  Kesalahan penentuan subsampel akan menyebabkan kesalahan
  • 43. MENENTUKAN BERAT SUBSAMPEL 18xƒxexd3 Ms= ———— S2 Dimana : Ms = masa subsampel (gr) ƒ = faktor dimensi dari partikel e = density d = diameter partikel S2 = relative error
  • 44. CONTOH PERHITUNGAN MENENTUKAN BERAT SUBSAMPEL Hitunglah berat subsampel yang harus diambil jika:  Faktor ukuran partikel dari sempel = 0.5; berat jenis 2.5 gr/cm3 diameter 4 mm  Relative kesalahan = 15%
  • 45. 18xƒxexd3 Ms= ———— S2 18x0.5x2.5x43 1440 Ms= —————— = ——— (0.15)2 x 1000 22.5 Ms = 64 gram Berat sampel yang ditimbang
  • 47. JUMLAH SUBSAMPEL MINIMUM  Diperlukan agar sampel yang diambil mewakili populasinya  Dinyatakan dalam persamaan : µ = x + ts/√n Dimana : µ = nilai yang sebenarnya n = jumlah µsampel t = nilai dari uji t S = standar deviasi sebagai relative standar deviasi (RSD)
  • 48. µ = x + txRSD/√n E = txRSD/√n µ - x = E N = t2 x RSD2 / E2 Dimana : E = error N = jumlah subsampel T = nilai dari tabel uji untuk kepercayaan 95% pd n tertentu RSD = relative standar deviasi
  • 49. CONTOH PERHITUNGAN MENENTUKAN JUMLAH SUBSAMPEL MINIMAL Hitunglah jumlah subsampel minimal yang harus diambil jika diketahui : Error = 5% Relative standar deviasi = 7% Nilai untuk tingkat kepercayaan 95% dan sampel yang banyak adalah 1.96 (dibulatkan →2)
  • 50. n = t2 x RSD2 / E2 n = 22 x 72 / 52 n = 4 x 49 / 25 n = 8 Nilai t tabel untuk n = 8 adalah 2.31, maka jumlah Pengambilan subsampel minimal menjadi : n = 5.34 x 49 / 25 n = 11 Jumlah Subsampel minimal
  • 51. Jika RSD = 10%, maka : n = 4 x 100 / 25 n = 16 Nilai t tabel untuk n = 16 adalah 1,96, maka jumlah pengambilan subsampel minimal menjadi : n = 5,84 x 100 / 25 n = 16 Jumlah Subsampel minimal
  • 53. Dari perhitungan di atas didapat data :  Berat subsampel minimum = 64 gram  Jika RSD yng digunakan 7%, maka sampling dilakukan secara acak sebanyak 11 kali  Jadi sampel diambil sebanyak : 64/11 = 6 gram  Sampel dikumpulkan agar menjadi 64 gram  Kemudian sampel ditimbang sesuai kebutuhan analisis
  • 54. Bagaimana jika RSD = 10%? Dari perhitungan di atas didapat data :  Berat subsampel minimum = 64 gram  Sampling dilakukan secara acak sebanyak 18 kali  Jadi sampel diambil sebanyak : 64/18 = 3.5 gram  Sampel dikumpulkan agar menjadi 64 gram  Kemudian sampel ditimbang sesuai kebutuhan analisis
  • 55. Apakah sampel yang diambil telah homogen?
  • 56. Ada 4 kriteria uji untuk uji homogenitas Data didapat dari hasil analisis Kriteria 1 : Membandingkan nilai F →jika F hitung > F tabel, maka sampel tidak homogen. Kriteria 2 : Membandingkan SD sampling Jika SD sampling /0>0.3→sampel tidak homogen Kriteria 3 : Jika SD sampling >0.3 SD prediksi menurut Horwitz →sampel tidak homogen Kriteria 4 : SD sampling < SD prediksi menurut Horwitz sampel tidak homogen.
  • 57. STABILITAS SAMPEL  Kandungan sampel dapat berubah setelah sampai di laboratorium.  Perubahan dapat disebabkan karena : - Kandungan air - Penguapan (volatile) - Reaksi kimia  Ada sampel perlu diberi pengawet  Faktor kestabilan sampel perlu diperhatikan
  • 58. KESALAHAN  Kesalahan sistematik →akurasi  Kesalahan random → Perlu diminimisasi
  • 59. DAFTAR UKURAN PARTIKEL  Padat : ukuran partikel sangat penting  Cair : ukuran partikel sangat kecil (~2.5 x 10-16) per 1 ml  Gas : ~ 2.5 x 10-19 pada volume 1 ml  temperatur 273o K dan 1 atm
  • 60. DAFTAR PUSTAKA 1. J.N. Miller, and J.C. Miller, “Statistic and Chemometrics for analytical Chemistry”, 4thEdition, Prentice Hall, 2000. 2. Brian W. Woodget, & Derek Cooper, “ Samples and Standards”, John Wiley & Sons, 1997. 3. “Standard Guide for Laboratory Subsampling of Media related to Waste Management Activities, ASTM D 6323-98, 2001 4. Vogel,”Texbook of Quantitative Chemical Analysis”, 3rd, Pearsom Education Limited, 2000.